• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Komik Psikologi Populer tentang Empat Temperamen Dasar untuk Remaja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Komik Psikologi Populer tentang Empat Temperamen Dasar untuk Remaja."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………..………... i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

SURAT PERNYATAAN ………..………. iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN …….………. iv

KATA PENGANTAR ………..………. v

(2)

viii

2.5.5 Pemilihan Kata ……….……….. 19

2.5.6 Pemilihan Flow ……….. 20

2.5.7 Sound Effect ……….. 20

2.6 Visual Komik Jepang ………. 20

2.6.1 Perbedaan Komik Shonen dan Shojo ……… 20

2.6.2 Komik Shonen dan Shojo dapat Digambar oleh Komikus yang Sama ………. 22

2.6.3 Deform Character ……….. 23

2.6.4 Simbol dalam Komik ………. 24

2.6.5 Background Effect dan Screen tone .………. 24

(3)

ix

4.4 Cover dan Judul ……… 54

4.5 Halaman Komik ……… 57

4.6 Konsep Media ………..………. 66

4.6.1 Media Utama ……….. 66

4.6.2 Media Pendukung ……….. 67

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……… 71

5.2 Saran ……….. 72

DAFTAR PUSTAKA …………..………...…… 73 LAMPIRAN 1 SKETSA

(4)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4.1 Tezuka Osamu’s “Shin Takarajima” 16

Gambar 2.6.1.1 Contoh komik shonen (Wizardry Zeo oleh Iwahara Keishi &

Fukushima Renji) 21

Gambar 2.6.1.2 Contoh komik shojo (Kirara no Hoshi oleh Ai Morinaga) 21 Gambar 2.6.2.1 Megami Kouhosei (komik shonen) oleh Yukiru Sugisaki 22 Gambar 2.6.2.2 DN Angel (komik shojo) oleh Yukiru Sugisaki 23

Gambar 2.6.3.1 Berbagai ekspresi marah 23

Gambar 2.6.4.1 Contoh Simbol dalam komik 24

Gambar 2.6.5.1 Contoh Background Effect 25

Gambar 2.6.5.2 Contoh Screen tone 25

Gambar 2.6.5.3 Contoh aplikasi tone (NG Life oleh Mizuho Kusanagi) 26

Gambar 3.1.1.1 Logo CAB 27

Gambar 3.1.1.2 Komik Terbitan CAB 28

Gambar 3.1.3.1 Komik Seri Tokoh Dunia 33

Gambar 3.1.3.2 Komik Ilmu Pengetahuan 33

Gambar 3.3.1 Wild Life oleh Fujisaki Masato 39

Gambar 4.2.2.1 Contoh halaman komik 48

Gambar 4.3.1.1 William 49

Gambar 4.4.3 Cover Dalam volume 1 57

Gambar 4.5.1 Halaman Komik (1-2) 58

Gambar 4.5.2 Halaman Komik (3-4) 59

(5)

xi

Gambar 4.5.4 Halaman Komik (6) 60

Gambar 4.5.5 Halaman Komik (7) 61

Gambar 4.5.6 Halaman Komik (8-9) 62

Gambar 4.5.7 Halaman Komik (10-11) 62

Gambar 4.5.8 Halaman Komik (12-13) 63

Gambar 4.5.9 Halaman Komik (14-15) 63

Gambar 4.5.10 Halaman Komik (16) 64

Gambar 4.5.11 Halaman Komik (17-18) 65

Gambar 4.5.12 Halaman Komik (19-20) 66

Gambar 4.6.1.1 Foto Komik Fruit Punch! 67

Gambar 4.6.2.1 Flyer 67

Gambar 4.6.2.2 Majalah 68

Gambar 4.6.2.3 Aplikasi Majalah 68

Gambar 4.6.2.4 Tampilan FanPage FB “Fruit Punch!” 69 Gambar 4.6.2.5 Aplikasi Tampilan FanPage FB “Fruit Punch!” 69

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1 Kelebihan masing-masing temperamen 12

(7)

xiii

DAFTAR DIAGRAM

(8)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1.4.1 Seberapa penting untuk memahami sifat 34

Grafik 3.1.4.2 Pengetahuan tentang 4 temperamen 35

(9)

xv Abstrak

Kepribadian adalah salah satu hal penting dalam bersosialisasi, terutama bagi remaja karena mereka sedang dalam masa pencarian jati diri. Namun, remaja bisa belajar dari media-media yang keliru sehingga dapat menciptakan kepribadian yang tidak baik. Kepribadian yang tidak baik dapat mendatangkan masalah. Karena itu perlu pengajaran mengenai kepribadian sejak dini kepada remaja. Salah satu teori mengenai kepribadian dikemukakan oleh Hipocrates, yaitu teori empat temperamen dasar yang terdiri dari sanguinis, melankolis, plegmatis, dan koleris. Dengan mengkomunikasikan hal ini, remaja diharapkan dapat memahami dirinya dan juga berusaha untuk memahami dan menerima orang lain yang berbeda watak dengannya. Setelah memahami sifat positif dan negatif dari kepribadian diri masing-masing, remaja juga diharapkan dapat menonjolkan sifat-sifat positifnya, sementara sifat negatifnya diusahakan untuk diminimalisir.

Agar remaja mudah untuk memahami ilmu psikologi populer ini, maka teori ini dikemas ke dalam suatu cerita keseharian dengan bumbu humor dengan format komik. 80% remaja di Indonesia menyukai komik Jepang, karena itu gaya gambar maupun storytelling komik “Fruit Punch!” ini menggunakan gaya komik Jepang agar mudah untuk masuk pasar perkomikkan Indonesia. Setiap tokoh utama di dalam komik ini diwakilkan dengan buah: melankolis adalah anggur, sanguinis adalah ceri, plegmatis adalah melon, dan koleris adalah jeruk limau. Seperti minuman fruit punch yang di dalamnya tercampur berbagai macam buah menjadi satu, keempat tokoh utama yang mewakili keempat temperamen dasar ini pun berkumpul dan tinggal di satu atap. Dari situlah bermunculan masalah-masalah yang berhubungan dengan watak yang harus mereka hadapi dan selesaikan. Mereka juga akan menyadari kelebihan maupun kekurangan dari setiap diri mereka melalui setiap masalah yang mereka selesaikan.

(10)

xvi

Abstract

Personality is an important thing for socializing especially for teenagers because they’re in personality search period. There’s possibility teenagers may learn from wrong media, resulting a bad personality. Therefore, it’s essential to teach them about it as soon as possible. One of the personality theories mentioned by Hippocrates, The Four Temperaments, they are sanguine, melancholic, phlegmatic, and choleric. With this personality knowledge, teenagers are hoped to be able to understand their own-selves as well as understand others which have different characters than theirs. Also, when they know their positive and negative personality, they can develop their positives while bringing down their negatives.

This popular psychology theory is packed up as comic with slice of life genre and humor to spice it up so that teenagers can easily understand the content. This comic “Fruit Punch!” – is drawn with Japanese storytelling and drawing style because 80% teenagers in Indonesia like Japanese comics. Each main characters has symbol: melancholic is violet grape, sanguine is pink cherry, phlegmatic is green melon, and choleric is yellow lime. Like a fruit punch drink which has different fruits blended in one, the four main characters which represent the four temperaments are gathered and live below the same roof. They’ll face problems connected to their personality which have to resolve. They’ll realize their good and bad points of each of them as they solve each problem.

(11)

Universitas Kristen Maranatha - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere” yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Adolescence memiliki arti yang lebih luas lagi, yaitu mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Sedangkan menurut ilmu psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia sekitar 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun. Masa remaja adalah masa dimana terjadi pertumbuhan fisik secara cepat dan masa pencarian identitas diri yang menyebabkan perubahan emosi yang tidak stabil (Teori Erikson). Karena itu, anak remaja biasanya sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan dan segala hal yang bersinggungan dengannya. Semua itulah yang akan membentuk sebuah kepribadian.

Karena ketidakstabilan emosi, remaja tidak lepas dari berbagai masalah. Mudah tersinggung, berpikiran sempit, mudah terbawa arus pergaulan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itulah ilmu psikologi populer mengenai kepribadian perlu untuk diketahui oleh para remaja karena dengan mengenal pribadi, kita dapat memahami diri sendiri maupun orang lain. Dengan memahami hal tersebut, kita dapat mengatasi bahkan menyelesaikan permasalahan yang timbul. Kalau hal ini tidak disosialisasikan kepada remaja, akibatnya mereka bisa belajar dari sumber yang keliru seperti dari teman, iklan, dan lainnya yang tidak diketahui benar atau salahnya oleh remaja.

(12)

Universitas Kristen Maranatha - 2

temperamen ini mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Dengan berpegang pada teori ini, kita bisa tahu cara menghadapi orang dengan karakter tertentu.

Namun sayangnya, pembelajaran yang didapat oleh remaja di sekolah kebanyakan hanya merupakan ilmu pengetahuan dan sedikit sekali yang dapat dijadikan panduan dalam membentuk kepribadian. Bimbingan pendidikan mengenai kepribadian ini sebagian besar hanya berbentuk seminar. Di luar itu, faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam membentuk kepribadian seseorang adalah lingkungan di mana ia tinggal dan bergaul, serta media-media seperti televisi, internet, dan buku-buku. Apa yang ditonton, dimainkan, dan dibaca, semua informasi yang terkandung di dalamnya dapat membawa seseorang ke arah yang baik maupun buruk, secara sadar maupun tak sadar. Dengan kata lain, peran media sangat besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Di sinilah DKV dapat berperan sebagai alat untuk menyampaikan informasi-informasi yang bermanfaat untuk para remaja melalui media yang tepat.

Salah satu media efektif untuk menjangkau remaja masa sekarang adalah komik. Di mana menurut data angket, lebih dari 80% remaja suka untuk membaca komik. Walau dulunya komik dianggap sebagai bacaan anak-anak, namun dengan munculnya komik Jepang yang memiliki berbagai jenis cerita, buku yang satu ini menjadi favorit di kalangan remaja hingga dewasa. Dengan rangkaian cerita dan gambar yang menarik, kita dapat menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan yang diinginkan tanpa membuat pembacanya menjadi bosan dan merasa didikte.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut.

(13)

Universitas Kristen Maranatha - 3

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup yang akan dibahas adalah masalah anak remaja yang sedang dalam pencarian identitas diri dan interaksinya dengan berbagai jenis orang dilihat dari sisi psikologi kepribadian yang dibagi menjadi sanguinis, melankolis, kolerik, dan plegmatis, serta bagaimana ia membentuk kepribadiannya sendiri.

1.4 Tujuan Perancangan

Mengenalkan jenis-jenis kepribadian melalui komik agar target dapat mengenali diri sendiri dan dapat memahami sifat orang lain.

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam membuat Tugas Akhir ini adalah:  Studi Pustaka: untuk mengumpulkan data dan dasar-dasar teori yang

dibutuhkan, antara lain mengenai psikologi remaja, psikologi temperamen, dan teori komik.

 Wawancara: meminta pendapat dan pandangan mengenai psikologi remaja dan psikologi temperamen pada pakarnya.

(14)

Universitas Kristen Maranatha - 4

1.6 Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

-Masa remaja adalah masa pembentukkan kepribadian.

-Belum ada media yang cukup baik untuk mengajarkan remaja mengenai kepribadian. -Remaja bisa belajar dari media yang keliru jika tidak dibekali pengetahuan tentang

kepribadian.

-Dalam pergaulan, kesalahpahaman tidak dapat dielakkan.

Antara lain dapat diatasi dengan memahami 4 temperamen dasar.

Tujuan Perancangan

Menginformasikan 4 temperamen dasar sejak dini kepada remaja melalui media komik, dengan mengangkat cerita kehidupan dan

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan watak-watak orang.

Visual

-memahami watak diri sendiri dan watak-watak orang lain. - menyelesaikan permasalahan dalam pergaulan yang

berhubungan dengan watak

-meningkatkan sifat positif dan menekan sifat negatifnya.

(15)

Universitas Kristen Maranatha - 71

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kepribadian merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pergaulan dengan orang lain, entah itu di lingkungan sekolah, tempat kerja, dan lain-lain. Langkah pertama mengenal kepribadian diri sendiri salah satunya adalah dengan memahami mengenai pembagian empat temperamen dasar. Setelah memahami teori ini maka kita dapat mengevaluasi diri, apa saja watak-watak yang kita miliki. Dengan mengetahui dan memahami watak positif maupun negatif yang ada pada diri kita, kita dapat mulai merubah yang negatifnya dengan solusi-solusi tertentu. Semua ini dirangkum dalam sebuah cerita dengan alur cerita yang menarik dan humoris dalam bentuk komik, agar pembaca lebih mudah memahami dan tidak merasa seperti sedang belajar ilmu yang sulit. Pada saat membaca mungkin sebagian akan sadar dia belajar sesuatu di dalamnya, tapi mungkin juga ada yang tidak sadar bahwa secara tidak langsung dia sudah mendapatkan suatu pengetahuan dengan membaca komik Fruit Punch! ini.

(16)

Universitas Kristen Maranatha - 72

hidupnya. Karena itu William lama kelamaan mulai belajar memahami watak orang lain dan menyesuaikan standar dengan menurunkan standarnya dan berusaha tidak merisaukan hal-hal kecil dengan lawan bicaranya yang berbeda wataknya. Ia juga belajar untuk mengutarakan maksudnya dengan baik, bukan memendamnya.

Selama mengerjakan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak pengetahuan mengenai watak-watak dan seperti tokoh-tokoh di dalam komik yang dibuat, penulis pun ikut belajar mengenai empat temperamen dasar tersebut. Selain itu secara teknis, penulis jadi bisa menemukan cara-cara baru dan mendapatkan pengalaman dalam teknik pembuatan komik itu sendiri, khususnya dalam pengaplikasian tone. Walau dari awal sudah tahu bahwa membuat komik bukanlah pekerjaan yang mudah, namun dengan ini penulis dibuat sadar kembali betapa hebatnya komikus-komikus yang telah menerbitkan komiknya berjilid-jilid.

5.2 Saran

(17)

Universitas Kristen Maranatha - 73

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Dennis. 2009. Teori Erikson.

http://www.psikomedia.com/article/article/Psikologi-Perkembangan/1008/Teori-Erikson/ (7 Maret 2013 9:39 AM).

Calista. 2004. Creating Comics Shojo Manga Style. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Dwi Waluyanto, Heru. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran. dalam Nirmana Vol. 7, No. 1, Januari 2005 h. 45-55. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Hariyanto, S.Pd. 2011. Perkembangan Psikologis Remaja.

http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/ (28 Februari 2013 10:34 PM)

――――――. 2011. Kenakalan Remaja.

http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/ (9 April 2013 06:04 PM)

LaHaye, Tim. 2005. Temperamen Anda Dapat Diubah. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

Littauer, Florence. 2011.Kepribadian Plus.Tangerang: Karisma Publishing Group.

Sarwono, Sarlito W. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Watase, Yuu. 2009. Watase Yuu’s Manga Manual Manga Yuugi. Jakarta: M&C

Comics.

Yohanes Alexander, Irfansyah. Pengaruh Visual Storytelling Komik Asing Pada

(18)

Universitas Kristen Maranatha - 74

Gambar

gambar komik Jepang -Menggunakan gaya karena yang paling

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,