Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KRAMATWATU 1
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari
syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh DEVI LESTARI
1103240
PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
Giving Questionand Getting Answer Terhadap Pemahaman
Konsep Cahaya Pada Siswa Kelas V SDN Negeri
Kramawatu 1
Oleh :
Devi Lestari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Devi Lestari 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Mei 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
DEVI LESTARI
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KRAMATWATU 1
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I,
Drs. H. Lily Barlia, M.Sc.Ed.Ph.D NIP. 19540915 198003 1 003
Pembimbing II,
Dr. Encep Supriatna, M.Pd NIP. 19760105 200501 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
iii
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
DEVI LESTARI, Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe Giving Question and Getting Answer terhadap Pemahaman Konsep Cahaya pada Siswa Kelas V di SDN Kramatwatu 1. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep sains, sehingga perlu dicari alternatif
pembelajaran untuk mengatasinya, salah satunya ialah penerapan strategi
pembelajaran giving question and getting answer. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) Apa sajakah faktor-faktor yang dapat mendukung atau
menghambat pembelajaran sains dengan menggunakan strategi pembelajaran
giving question and getting answer. (2) Apakah pemahaman siswa pada kelas
eksperimen terhadap konsep pembelajaran sains dengan menggunakan strategi
pembelajaran giving question and getting answer menjadi lebih baik daripada
siswa pada kelas control. (3) Bagaimana pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran giving question and getting answer terhadap pemahaman siswa.
Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu SD Negeri Kramatwatu dengan
metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen
non-equivalent control group desain dengan populasi seluruh siswa kelas V dimana
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) salah satunya adalah dalam pembelajaran
dengan strategi giving question and getting answer siswa melakukan diskusi
kelompok. Dalam diskusi kelompok siswa juga termotivasi untuk aktif bertanya,
mengungkapkan pendapatnya serta dapat mengembangkan ide-ide kreatif siswa
dalam sebuah pertanyaan. (2) Kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan strategi giving question and getting answer
lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode tanya
jawab saja. (3) Siswa mempunyai motivasi sangat tinggi terhadap pembelajaran
sains dengan menggunakan strategi giving question and getting answer.Dari hasil
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
question and getting answer berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil rata-rata pretes siswa kelas eksperimen sebesar
6,01 dan kelas kontrol sebesar 5,85. Serta rata-rata postes siswa kelas eksperimen
sebesar 17,27 dan kelas control sebesar 14,54. Kata Kunci : Giving Question and
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
DEVI LESTARI, Effects of Cooperative Learning Strategies Learning type
Giving Question and Answer to Understanding Concepts Getting Light in Class V
at SDN Kramatwatu 1. This research is motivated by the low ability of
understanding science concepts, so the need to find an alternative learning to
overcome, one of which is the application of learning strategies giving and getting
answer this question. This study aims to determine (1) What are the factors that
can support or hinder the learning of science by using learning strategies giving
and getting answer this question. (2) Does the experimental class students'
understanding of the concept of science learning using learning strategies giving
and getting answer this question better than students in the control class. (3) How
does the use of learning strategies giving answer to the question and getting the
students' understanding. This study was conducted in one elementary school
Kramatwatu with the research method used is the method of quasi-experimental
non-equivalent control group design with a population of all students in grade V
where sampling is done by cluster random sampling technique. The results
showed that: (1) one of which is learning by giving strategy question and answer
getting students to do group discussion. In the discussion groups of students are
also motivated to actively inquire, express opinions and be able to develop
creative ideas of students in a question. (2) The ability of students' understanding
of science concepts that get learning by giving strategy and getting answer this
question better than students who had learning with a question and answer method
alone. (3) Students have a very high motivation towards learning science by using
the strategy of giving and getting answer this question. From the research that has
been done, it can be concluded that the strategy of giving and getting answer this
question affects the learning process. This can be seen in the average yield of the
experimental class students pretest of 6.01 and 5.85 for the control class. And the
average posttest experimental class students of 17.27 and 14.54 for the control
classes. Keywords: Giving Question and Getting Answer, Capabilities Concept
vii Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR DIAGRAM ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian dan Hakikat Pembelajaran Sains di SD ... 7
B. Strategi Giving Question and Getting Answer ... 8
C. Pemahaman Konsep Sains ... 11
D. Keterkaitan Strategi Giving Question and Getting Answer dengan Kemampuan Pemahaman Konsep Sains ... 13
E. Konsep Cahaya ... 13
viii Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Hipotesis Penelitian ... 16
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17
B. Desain Penelitian ... 17
C. Populasi dan Sampel ... 18
D. Definisi Operasional... 19
E. Instrument Penelitian ... 20
F. Prosedur Penelitian... 27
G. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 39
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 83
B. Implikasi ... 84
C. Rekomendasi ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel3.1Pedoman Penskoran ... 22
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi ... 24
Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ... 26
Tabel 3.4 Kriteria Interprestasi Daya Pembeda ... 26
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 27
Tabel 3.6 Penilaian Skala Likert ... 30
Tabel 3.7 Klasifikasi Gain Ternormalisasi... 30
Tabel 4.1Skor Pretes Kelas Eksperimen ... 40
Tabel4.2 Skor Pretes Kelas Kontrol ... 41
Tabel 4.3 Frekuensi Kelas Eksperimen ... 42
Tabel 4.4 Frekuensi Kelas Kontrol ... 44
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Data Pretes ... 45
Tabel 4.6 Chi Kuadrat Hitung Kelas Eksperimen ... 46
Tabel 4.7 Chi Kuadrat Hitung Kelas Kontrol ... 47
Tabel 4.8 UjiNormalitas Data Pretes ... 47
Tabel 4.9 Uji HomogenitasVarians Data Pretes ... 50
Tabel 4.10 thitung Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Sains... 50
Tabel 4.11Uji t Rata-rata Data Pretes ... 52
Tabel 4.12 SkorPostesKelasEksperimen ... 52
Tabel 4.13 Skor Postes Kelas Kontrol ... 54
Tabel 4.14Frekuensi Kelas Eksperimen ... 55
x Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.16 Statistik Deskriptif Data Postes... 58
Tabel 4.17 Chi Kuadrat Kelas Eksperimen ... 59
Tabel 4.18 Chi Kuadrat Kelas Kontrol ... 59
Tabel 4.19 Uji Normalitas Data Postes ... 60
Tabel 4.20 Uji Homogenitas Varians Data Postes ... 63
Tabel 4.21 thitung Kemampuan Akhir Pemahaman Konsep Sains ... 63
Tabel 4.22 Uji t Satu Pihak Data Postes ... 64
Tabel 4.23 Uji Normalitas Data Gain Kelas Eksperimen ... 65
Tabel 4.24 Uji Normalitas Data Gain Kelas Kontrol ... 66
Tabel 4.25 Frekuensi Kelas Eksperimen ... 68
Tabel 4.26 Frekuensi Kelas Kontrol ... 69
Tabel 4.27 Statistik Deskriptif Data Gain ... 71
Tabel 4.28 Chi Kuadrat Kelas Eksperimen ... 72
Tabel 4.29 Chi Kuadrat Kelas Kontrol ... 72
Tabel 4.30 Uji Normalitas Data Gain ... 73
Tabel 4.31 Uji Homogenitas Varians Data Gain ... 75
Tabel 4.32 thitung Kemampuan Akhir Pemahaman Konsep Sains ... 76
xi Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1Langkah-langkah strategi Giving Question and Getting Answer. 9
xii Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Frekuensi Skor Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 42
Diagram 4.2 Rata-rata Skor Pretes ... 45
Diagram 4.3 Frekuensi Skor Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 55
Diagram 4.4 Rata-rata Skor Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 57
Diagram 4.5 Frekuensi Skor Gain Eksperimen dan Kontrol ... 68
1
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Dalam kegiatan belajar mengajar anak adalah sebagai subjek dan objek
dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah
kegiatan belajar anak didik untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan
pengajaran akan tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk
mencapainya. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, proses pengajaran
terjadi tidak lebih dari sekedar duduk, diam, dan memperhatikan. Banyak guru
menggunakan metode ceramah dan tidak memperdulikan apakah peserta didik
paham atau tidak karena metode ceramah hanya bersifat satu arah. Sebagaimana diungkapkan oleh Taufik (2010:7) bahwa “Ceramah atau kuliah merupakan metode belajar tradisional dimana bahan disajikan oleh guru secara monolog sehingga pembelajaran lebih bersifat satu arah”.
Salah satu komponen untuk memfasilitasi siswa belajar dengan baik
dan lebih efisien yaitu dengan pendekatan pembelajaran. Menurut Taufik
(2010:12) bahwa pendekatan pembelajaran sebagai titik tolak atau sudut
pandang seseorang terhadap suatu proses pembelajaran yang terjadi pada suatu
proses namun masih bersifat sangat umum dengan mencakup teori tertentu.
Menyikapi hal tersebut dalam menentukan pendekatan pembelajaran
yang tepat bagi peserta didik di usia sekolah dasar, guru harus bisa berpikir
kreatif dan inovatif serta mengaitkaan hal-hal yang konkrit pada saat
merancang pembelajaran. Sehingga guru dituntut untuk melakukan inovasi
pembelajaran yang mengolah keterampilannya dengan memodifikasi
pembelajaran.
Menurut (Dahar, 1989:150) perkembangan intelektual didasarkan pada
2
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan memberikan kemampuan kepada anak untuk membuat sistematika
proses-proses fisik atau psikologis menjadi sistem yang teratur. Adaptasi
psikologis dilakukan melalui dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi. Dalam
proses asimilasi anak menggunakan skemata atau struktur kognitif yang sudah
ada untuk menanggapi masalah yang dihadapinya dalam lingkungan. Dengan
kata lain asimilasi terjadi apabila informasi baru atau masalah baru yang
mengandung kesamaan dengan struktur mentalnya. Jika informasi baru ikut
berbeda dengan struktur mentalnya, maka dalam diri seorang anak terjadi
ketidakpahaman atau ketidakseimbangan. Selanjutnya menurut Yusnandar
(2012:21) bahwa pola berpikir anak yang usia nya 6/7 sam 11/12 tahun
termasuk pada pola berfikir yang konkrit, karena seorang anak hanya mampu
menyelesaikan suatu permasalahan yang sifatnya konkrit atau nyata. Seorang
anak menyelesaikan dengan mengamati sesuatu yang kaitannya dengan
persoalan tersebut. Jadi segala sesuatunya dipahami oleh anak dari hal-hal
yang tampak yang pernah mereka lihat dan kenyataan yang mereka alami.
Teknik bertanya merupakan hal yang sangat penting. Dari pertanyaan
tersebut akan dapat mengoptimalkan proses berpikir dan perkembangan
mental atau psikologi peserta didik, selain itu dapat membangkitkan motivasi
belajar siswa karena mereka bisa mengungkapkan hal-hal yang pernah mereka alami. “Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir”. (Sagala, 2012:203). Teknik ini sangat efektif untuk kelas besar atau kelas kecil dengan jumlah peserta didik yang banyak.
Teknik ini dapat dimulai dengan memberikan pertanyaan yang ditujukan
kepada seluruh isi kelas kemudian dapat dilanjutkan dengan memberikan
pertanyaan yang ditujukan kepada beberapa peserta didik. Hal ini juga dapat menghindari pertanyaan “Sampai disini ada pertanyaan?” karena pertanyaan seperti ini kurang efektif dan kurang menggali lebih dalam kemampuan
3
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran sains merupakan salah satu pembelajaran yang dekat
dengan peserta didik diusia sekolah dasar. Menurut Wisudawati dan
Sulistyowati (2014:7) mengungkapkan bahwa banyak konsep IPA yang dapat
dikembangankan oleh anak pada kehidupan sehari-hari. Dan berdasarkan
pengalaman anak sehingga anak dapat belajar sains melalui sebuah konsep
yang mereka ciptakan. Selanjutnya menurut Wisudawati dan Sulistyowati
(2012:8) bahwa penelitian menunjukkan seorang anak dari berbagai Negara
manapun dapat memiliki persamaan dalam melihat sebuah konsep sains.
Karena sains tidak terikat dengan suatu kultur setempat melainkan dari
pengalaman pribadi yang dimiliki oleh seorang anak yang berhubungan
langsung dengan alam.
Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari proses pembelajaran sains
menjadi proses pemecahan masalah yang dihadapi siswa, sehingga upaya
siswa dalam memecahkan masalah tersebut membutuhkan proses pemikiran
yang kreatif dan kritis. Melalui penerapan teknik bertanya dalam proses
pembelajaran didalam kelas diharapkan dari sejak dini mampu melatih peserta
didik untuk dapat berpikir lebih kritis dengan mengungkapkan
permasalah-permasalah yang dialami oleh mereka serta peka terhadap permasalah-
permasalahan-permasalahan yang terjadi disekitar lingkungan mereka.
Strategi giving question and getting answermerupakan implementasi
dari strategi pembelajaran konstruktivistik yang menempatkan siswa sebagai
subyek dalam pembelajaran sehingga siswa mampu merekontruksikan
pengetahuannya sendiri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Strategi
giving question and getting answer dikembangkan untuk melatih siswa
memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya dan menjawab pertanyaan,
karena pada dasarnya strategi tersebut merupakan modifikasi dari metode
tanya jawab dan metode ceramah yang merupakan kolaborasi dengan
menggunakan potongan-potongan kertas sebagai medianya. Kegiatan bertanya
4
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru dan siswa. Pada pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran
giving question and getting answer, siswa yang belum memahami materi akan
menulis materi yang belum dipahami, sedangkan siswa yang telah memahami
materi akan menulis materi yang telah dipahami.
Dengan diterapkannya strategi pembelajaran giving question and
getting answer siswa bisa saling membantu dalam proses pembelajaran. Siswa
yang telah memahami materi yang dipelajari dapat membantu siswa yang
belum memahami materi yang dipelajari. Sehingga siswa dapat memahami
materi yang dipelajari dengan baik karena bantuan siswa lainnya.
Hal-hal yang telah dijelaskan tersebut mendorong peneliti untuk
mencari tahu pengaruh Strategi pembelajaran CooperativeLearning tipe
Giving Question and Getting Answer terhadap pemahaman konsep,
dibandingkan dengan pengajaran yang sifatnya hanya satu arah. Konsep yang
digunakan dalam penelitian saat ini yaitu Cahaya. Materi Cahaya sangat
berkaitan erat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Oleh karena itu, pada
penelitian kali ini, peneliti mengkaji “Pengaruh Strategi Pembelajaran
Cooperative Learning tipe Giving Question and Getting Answer Terhadap
Pemahamann Konsep Cahaya kelas 5 Di Sekolah Dasar”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Dari latar belakang penelitian yang dipaparkan di atas, maka secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe Giving Question and
Getting Answer Terhadap Pemahaman Konsep Cahaya Kelas 5 di Sekolah
Dasar?”
Masalah tersebut di atas dijelaskan lebih terarah melalui pertanyaan
5
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung atau menghambat
pembelajaran sains dengan menggunakan strategi Giving Question and
Getting Answer ?
2. Apakah pemahaman siswa pada kelas eksperimen terhadap konsep
pembelajaran sains dengan menggunakan strategi Giving Question and
Getting Answer menjadi lebih baik daripada siswa pada kelas kontrol?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan strategi Giving Question and Getting
Answer terhadap pemahaman siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh
strategi Giving Question and Getting Answer terhadap pemahaman konsep
sains dan motivasi siswa pada konsep Cahaya di Sekolah Dasar. Tujuan umum
tersebut kemudian dikhususkan menjadi tujuan penelitian yang dijelaskan
diantaranya sebagai berikut:
1. Menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat
pembelajaran sains dengan menggunakan strategi Giving Question and
Getting Answer.
2. Menganalisis pemahaman konsep sains siswa Sekolah Dasar terhadap satu
pokok permasalahan yang di bahas.
3. Menganalisis pembelajaran sains yang menggunakan strategi Giving
Question and Getting Answer apakah menjadi lebih baik atau tidak.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai
penggunaan strategi Giving Question and Getting Answer dalam
6
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan guru sebagai salah satu
strategi untuk mengajar disekolah dasar.
3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada guru
agar dapat mendesain pembelajaran menjadi lebih kreatif dan inovatif..
E. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan skripsi pada penelitian ini secara umum yaitu:
BAB I yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian. BAB II yaitu kajian pustaka yang terdiri dari
pengertian dan hakikat pembelajaran sains di SD, strategi Giving Question and
Getting Answer, cahaya, motivasi, cooperative learning. Selanjutnya BAB III
metode penelitian yang terdiri dari pendekatan penelitian, metode penelitian,
teknik penelitian, instrument penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV hasil penelitian yang terdiri
dari hasil penelitian serta pembahasan. BAB V penutup yang terdiri dari
17
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti kali ini yaitu kuasi
Eksperimen.Jenis penelitian ini hampir mirip dengan penelitian eksperimen
klasik, namun lebih membantu peneliti untuk melihat hubungan kausal dari
berbagai macam situasi yang ada, disebut kuasi karena merupakan variasi dari
penelitian eksperimen klasik. (Prasetyo,B dan Lina Miftahul Jannah
(2005:160). Lanjut menurut Best (1982: 103-104) dalam Taniredja dan
Mustafidah (2014:56) jenis rancangan penelitian ini kontrol nya lebih baik
daripada pra eksperimen, tetapi masih ada kelemahan-kelemahan, karena
lazimnya tak mencapai ekuivalensi antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Penelitian ini dikatakan kuasi eksperimen karena sampel yang diacak
bukan individu, tetapi kelompok dimana sampel tersebut terlibat dalam
kelompok belajarnya.Penelitian ini terdiri dari dua kelompok, kelompok
eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan dengan strategi
pembelajaran giving question and getting answer. Sedangkan untuk kelompok
kontrol dengan metode tanya jawab. Pada penelitian ini diadakan pretes
sebelum diberikan perlakuan, kemudian diadakan postes setelah diberikan
perlakuan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan non-equivalent control group
desain.Desain tersebut digambarkan sebagai berikut :
O1 X O2
18
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Sugiyono (2013:116)
Keterangan :
O1 : data pretest pada kelompok perlakuan
O2 : data pretest pada kelompok kontrol
O3 : data postes pada kelompok perlakuan
O4 : data postes pada kelompok kontrol
X : pembelajaran IPA dengan strategi pembelajaran giving question
and getting answer.
--- : Subjek tidak dikelompokkan secara acak
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah siswa Sekolah Dasar Negeri
Kramatwatu 1 Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang dengan jumlah
siswa kelas VA sebanyak 45 orang serta kelas VC sebanyak 47 orang. Sekolah
ini bertempat di Jalan Raya Cilegon Km. 18.Dari banyaknya sekolah yang ada
di Kecamatan Kramatwatu dipilih SDN Kramatwatu 1 sebagai sampel
penelitian.Dipilihnya sekolah tersebut dianggap mampu mewakili
sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Kramatwatu.
Sampel yang dipilih sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas 5
Sekolah Dasar Negeri Kramatwatu 1 dengan jumlah dari masing-masing
kedua kelas berjumlah 37 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas 5
yang terdiri dari dua kelas dengan teknik pengambilan sampel Probability
Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini diperoleh secara acak dari kelas
yang ada disekolah tersebut. Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik cluster random sampling. Cluster random sampling
19
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan dan kebebasan yang
sama untuk terambil.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan pemahaman dari tujuan penelitian ini,
istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
berikut :
1. Strategi Giving Question and Getting Answer
Strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answer
merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk melatih peserta didik
memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab atau
mengungkapkan pendapatnya.Langkah-langkah dalam metode ini adalah
guru membagikan 2 potongan kartu kepada peserta didik, dimana kartu
pertama digunakan untuk menjawab pertanyaan ysng diberikan siswa
lainnya atau berasal dari guru.Dan kartu kedua digunakan untuk
mengajukan pertanyaan kepada guru, setiap peserta didik yang hendak
mengajukan pertanyaan diwajibkan menyerahkan kartu tersebut. Untuk
siswa yang tidak menjawab atau mengajukan pertaanyaan diberi hukuman
yang berupa membuat rangkuman pertanyaan dan jawaban yang sudah di
jelaskan siswa lain.
2. Pemahaman Konsep
Arti Pemahaman adalah kemampuan yang mengharapkan
pembelajar mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang
diketahuinya (Purwanto:2004).
Untuk membentuk pemahaman konsep, diperlukan pola belajar
yang teratur dan terstruktur dengan baik.Pola belajar yang ditekankan
mengacu pada pengembangan kemampuan berfikir siswa yang efektif dan
tanpa menghafal konsep tersebut. Penekanan ini dimaksudkan agar siswa
20
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah membuat siswa belajar secara aktif, serta dengan cepat memahami
konsep tersebut.
Indikator-indikator yang digunakan sebagai acuan dalam proses
memahami konsep-konsep yang dilakukan oleh siswa yaitu sebagai
berikut (Anderson dan Krathwohl, 2002).
a. Menginterprestasi (Interpreting)
b. Memberikan Contoh (Examplifying)
c. Mengklasifikasi (Classifying)
d. Merangkum (Summarizing)
e. Menduga (Inferring)
f. Membandingkan (Comparing)
g. Menjelaskan (Explaning)
3. Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan
bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari
empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen.
Lanjut menurut Tom V. Savage (1987:217) dalam Rusman
(2010:203) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu
pendekatan yang menekankan kerjasama dalam kelompok
E. Instrument Penelitian
Data mempunyai kedudukan yang paling tinggi dalam penelitian,
karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi
sebagai alat pembuktian hipotesis.Oleh karena itu benar atau tidaknya data,
sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian.Benar tidaknya data,
21
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliable.(Arikunto, 1998:160) dalam Taniredja dan Mustafidah (2014:41).
Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan menunjang
proses penelitian maka dibuat seperangkat instrument yang meliputi instrumen
tes dan non tes. Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Instrumen Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik
(Arifin, 2009: 118)
Tes yang digunakan adalah tes uraian, dengan alasan menggunakan
tes uraian akan lebih mengetahui kemampuan siswa. Tes yang akan dilakukan
berupa pretes maupun postes.
1) Pretest
Pretes dilaksanaan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan
pemahaman konsep sains awal siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
2) Postest
Postest dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan pemahaman konsep sains siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen setelah pembelajaran selesai.
Adapun cara penskoran yang digunakan untuk menilai instrument
tes kemampuan pemahaman konsep sains siswa merujuk pada rubik
22
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Pedoman penskoran
Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Sains
Skor Kriteria Umum
4 Superior
a. Menunjukan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep
b. Menggunakan strategi-strategi yang sesuai
c. Komputasinya benar
d. Tulisan penjelasannya patut dicontoh. e. Diagram/table/grafik tepat (sesuai
dengan penerapan)
f. Melebihi permintaan masalah yang diinginkan.
3
Memuaskan dengan sedikit kekurangan
a. Menunjukan pemahaman yang terhadap konsep-konsep
b. Menggunakan strategi yang sesuai c. Komputasinya sebagian besar benar d. Tulisan penjelasannya efektif e. Diagram/table/grafik sebagian tepat f. Memenuhi semua permintaan masalah
yang diinginkan.
2
Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan
a. Menunjukan pemahaman terhadap sebagian besar konsep-konsep
b. Tidak menggunakan strategi yang sesuai c. Komputasi sebagian besar benar
d. Tulisan penjelasannya memuaskan e. Memenuhi sebagian besar permintaan
masalah yang diinginkan.
1
Tidak memuaskan
a. Menunjukan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap konsep-konsep b. Tidak menggunakan strategi yang sesuai c. Komputasinya tidak benar
d. Tulisan penjelasannya tidak memuaskan. e. Tidak memenuhi permintaan masalah
23
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber :Nasoetion (Intan , 2012 : 29)
Sebelum digunkan dalam penelitian, instrumen tes terlebih dahulu harus
diuji cobakan untuk mengetahui baik atau tidaknya instrumen tersebut. Langkah
selanjutnya yaitu melaksanakan serangkaian prosedur analisis uji instrumen untuk
mengetahui baik atau tidaknya instrumen tes yang dapat dilihat berdasarkan
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda pada setiap butir soal.
1) Validitas
Menurut Suherman (2001: 129) Suatu alat evaluasi dapat dikatakan valid
(absah atau sahih) jika alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya
dievaluasi. Oleh karena itu, keabsahannya tergantung pada sejauh mana ketepatan
alat evaluasi dalam melaksanakan fungsinya. Sedangkan menurut Sugiyono
(2009: 121) instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Validitas dapat dikelompokan ke dalam dua jenis berdasarkan
pelaksanaannya, yaitu validitas teoritik dan validitas empiris.
a) Validitas teoritik
Menurut Suherman (2001: 130) Validitas teoritik adalah validitas alat
evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan (judgement) teoritik atau
logika. Validitas teoritik terbagi menjadi dua macam, yaitu: validitas isi,
validitas muka. Suherman (2001: 131) Validitas isi adalah merupakan alat
evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang akan
dievaluasikan, yaitu materi atau bahan yang dipakai sebagai alat evaluasi
yang juga merupakan sampel representastif dari pengetahuan yang harus
dikuasai.
Sedangkan validitas muka yaitu keabsahan susunan kalimat atau
24
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lain. Validitas teoritik ini diuji validitasnya oleh dosen pembimbing dan guru
bidang studi sains sebelum diuji cobakan.
b) Validitas empirik
Suherman (2001: 133) Validitas empirik kriterium atau lengkapnya
validitas berdasarkan kriteria atau validitas yang ditinjau dalam hubungannya
dengan kriterium tertentu. Validitas ini diperoleh dengan melalui observasi
atau pengalaman yang bersifat empirik, kriterium itu dipergunakan untuk
menentukan tinggi-rendahnya koefisien validitas alat evaluasi yang dibuat
melalui penghitungan korelasi. Uji validitas empirik dilakukan di SDN
Kramatwatu 1 kelas 5.
Untuk menentukan validitas empirik soal, perhitungan koefisien
validitas dengan menggunakan pearsonproduct moment, Riduwan (2010:
228). ] ) ( ) )( ][( ) ( ) )( [( ) )( ( ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy Keterangan: xy r
: Koefisien korelasi
X : skor item
Y : skor total (seluruh item)
n : Jumlah responden
Tabel 3.2
Klasifikasi Koefisien Korelasi
Besarnya rxy Interpretasi
0,800 < rxy 1, 000 Sangat Kuat
0, 600 < rxy 0,799 Kuat
0, 400 < rxy 0, 599 Cukup Kuat/sedang
25
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rxy 0, 20 Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2010: 228).
Dan dilakukan uji-t pada instrumen tes untuk mengetahui valid secara
signifikan atau tidaknya suatu instrumen dengan rumus:
2
2
1
r n
t
r
Sumber :Riduwan ( 2010: 229)Keterangan:
t : nilai thitung
r : koefisien validitas
n : banyaknya siswa peserta tes (jumlah responden)
Dengan kaidah keputusan:
Jika thitung ttabel, maka signifikan (Valid)
Jika thitung<ttabel, maka tidak signifikan (Tidak Valid)
2) Reliabilitas
Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes
tersebut memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil tes apabila diteskan kepada subyek yang sama walaupun di waktu
yang berbeda dan di tempat yang berbeda pula.
Untuk mengukur dan menentukan reliabilitas suatu tes bentuk uraian
menggunakan rumus Alpha (Suherman, 2001: 163) yaitu:
2
11
1
21
i tS
n
r
n
S
Dimana : 11 r= reliabilitas yang di cari
2
= varians skor setiap item
2
26
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mencari varians tiap soal menggunakan rumus berikut:
22 i i
i
X X
N S
N
Keterangan:
2
i
S : Varians skor tiap-tiap item
� : Skor ke-i
N : Jumlah responden
Tabel 3.3
Tabel Klasifikasi interpretasi reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kategori
r11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 <r11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40 <r11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang
0,60 <r11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi
0,80 <r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
Sumber : Suherman (2001: 156).
3) Daya Pembeda
Menurut Arifin (2010: 133) mengemukakan bahwa daya pembeda adalah
kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang
berkemampuan pandai (menguasai materi) dan siswa yang berkemampuan kurang
pandai (kurang/tidak menguasai materi).
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda tes
bentuk uraian yaitu dengan menggunakan rumus:
27
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DP = Daya pembeda
X KA = Rata-rata kelompok atas
X KB = Rata-rata kelompok bawah
Tabel 3.4
Kriteria Interpretasi Daya Pembeda
Nilai Kategori
DP ≤ 0,40 Sangat baik
0,30 ≤ DP ≤ 0,39 Baik
0,20 ≤ DP≤ 0,29 Cukup
DP≤ 0,19 Kurang baik
Sumber : Arifin (2010: 133).
4) Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran menyatakan derajat kesukaran suatu soal. Untuk tipe
uraian, soal dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti soal tersebut terlalu
sukar, sebaliknya soal dengan tingkat kesukaran mendekati 1,00 berarti soal
tersebut terlalu mudah.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir
soal (Arifin, 2010 : 135) yaitu:
IK = �
Keterangan:
IK = Indeks Kesukaran
X = rata- rata
Untuk menentukan interpretasi tingkat kesukaran digunakan kriteria
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Tabel Kriteria Tingkat Kesukaran (IK)
28
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TK < 0,30 Sukar
0,31 TK 0,70 Sedang
TK > 0,70 Mudah
Sumber : Arifin (2010: 135).
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan
Langkah awal dari penelitian ini adalah observasi ke lapangan untuk
mencari informasi mengenai kemampuan siswa dan hasil belajar mereka,
khusunya pada materi Cahaya.Selanjutnya adalah menyusun rumusan masalah
dan hipotesis penelitian yang dibuat dalam bentuk proposal penelitian dan
mengumpulkan literatur yang relevan guna penyusunan proposal penelitian.
Proposal yang telah disetujui kemudian diseminarkan dihadapan dosen
pembimbing dan penguji. Setelah itu menyusun instrumen yang akan
digunakan. Instrumen ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing I dan dosen pembimbing II. Sebelum instrumen tersebut
digunakan dalam penelitian, instrumen diuji cobakan kepada siswa untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda serta
dikonsultasikan kepada guru IPA.
b. Tahap Pelaksanaan
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, sebelum siswa belajar
terlebih dahulu diberikan pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Selanjutnya setiap kelas mendapatkan materi yang sama tetapi dengan
perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen menggunakan strategi
pembelajaran giving question and getting answer, sedangkan kelas kontrol
29
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa diberikan postes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pencapaian
strategi pembelajaran giving question and getting answer maupun dengan
konvesional.
c. Tahap Akhir
Pada tahap akhir, data-data kuantitatif yang diperoleh saat penelitian
berupa hasil tes siswa, yaitu dari hasil pretes dan postes pada kedua kelas
dengan perlakuan yang berbeda, diolah kemudian dianalisis. Selanjutnya
peneliti melakukan pembahasan hasil analisis data dan menyimpulkan hasil
penelitian yang dituangkan dalam laporan akhir penelitian
Secara sistematis, prosedur atau alur penelitian disajikan dalam bagan
berikut :
Bagan 3.1 Alur Penelitian
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Uji Coba Instrumen
Analisis Instrumen
Pelaksanaan Penelitian
Pretes Studi Pendahuluan
Penyusunan Instrumen Penelitian
Kelas Kontrol dengan menggunakan Pembelajaran
Konvensional Kelas Eksperimen dengan
menggunakan Strategi Giving
30
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data
kuantitatif dari siswa. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket yang diisi oleh
siswa pada kelas eksperimen. Sedangkan data kuantitatif yaitu data yang berasal
dari pretes dan gain.
1. Analisis data hasil pretes
Data pretes diperoleh dari hasil tes yang dilakukan sebelum siswa
mendapatkan perlakuan, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa dalam menyelesaikan soal-soal masalah sains baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol dan eksperimen
2. Analisis data gain
Analisis data gain digunakan untuk mengetahui peningkatan
31
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran giving question and getting answer dan siswa yang mendapat
pembelajaran konvensional.
Gain yang akan peneliti gunakan yaitu gain ternormalisasi. Rumus
gain ternormalisasi menurut Meltzer yaitu:
= −
[image:33.595.120.514.197.619.2]−
Tabel 3.6
Klasifikasi Gain ternormalisasi
Nilai Keterangan
g ≤0,3 Rendah
0,3 < g 0,7 Sedang
> 0,7 Tinggi
Data-data tersebut selanjutnya diolah dan dianalisis agar memberikan
gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif, sehingga teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Sugiyono (2009: 147) terdapat dua macam statistik
yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensial.
1. Statistik Deskriptif
Sugiyono (2009: 147) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Termasuk dalam penelitian statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data
melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus,
median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentasi.
32
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2009: 148) statistik inferensial adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Jadi dalam statistik inferensial hasilnya dapat digeneralisasikan dan
menjadi jawaban dari suatu populasi yang diwakilkan oleh sampel dan untuk
menguji hipotesis yang bekenaan dengan kualitas sebuah perlakuan (seperti
baik/jelek, berhasil/gagal, memuaskan/mengecewakan) atau rata-rata atau
normal/tidak normalnya sebuah sebaran data. Statistik inferensial terdapat
beberapa tahap pengujian data, antara lain sebagai berikut :
a. Uji prasyarat 1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas, menggunakan uji
chi-kuadrat (�2) dengan taraf signifikasi = 0,05. Adapun rumus yang digunakan Riduwan (2010: 190) adalah sebagai berikut:
�2 = ( − )
2 =1
Keterangan:
�2: Nilai chi-kuadrat
fo: Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) fe: Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
Setelah menghitung uji chi kuadrat, maka selanjutnya
membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel, untuk
mencari chi kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5% (�= 0,05 ) dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1 (k adalah banyaknya kelas interval). Dengan
kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika�2 <�2 , maka data dinyatakan berdistribusi normal
33
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan jika data yang dianalisis berdistribusi
normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas kedua kelas. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui apakah varians-varians dari pretes dan postes
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak homogen.
Riduwan (2010: 184) uji homogenitas yaitu dengan uji varians terbesar
dibandingkan varians terkecil
terkecil Varians terbesar Varians F
atau S terkecil
terbesar S F 2 2
Untuk mencari nilai varians sampel adalah menggunakan rumus
sebagai berikut (Riduwan, 2010: 185):
1 2 2
n n fX fX nS i i
atau
1 2 2 2
n n fX fX nS i i
Keterangan:
S : Simpangan baku S2 : Varians
Dengan = 0,05 dan dk = n – 1. Kriteria pengujian:
Jika Fhitung< Ftabel, maka varians homogen Jika Fhitung
Ftabel, maka varians tidak homogen.a. Uji Hipotesis
1) Data Berdistribusi Normal
Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji t, rumus yang digunakan sebagai berikut :
2
21 1 1 2 2 2 1 1 2 2
1
1
–1
2
1
n
s
n
s
n
X
n
n
X
t
n
(Sugiyono, 2009: 197)
34
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
: Rata-rata sampel kelas eksperimen
: Rata-rata sampel kelas kontrol
: Varians sampel kelas eksperimen
: Varians sampel kelas kontrol
: Jumlah sampel kelas eksperimen
: Jumlah sampel kelas kontrol
Dengan kriteria pengujian:
Jika thitung ttabel, maka H
0 ditolak
Jika thitung ttabel, maka H
0 diterima
Derajat kebebasan yang digunakan adalah = 1+ 2−2,dengan taraf signifikan α = 0,05.
Jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji t', rumus uji t' yang digunkan sebagai
berikut : 2 2 2 1 2 1 2 1 ' n S n S x x t
(Sudjana, 2002: 241)
dengan dk =
(12
1+
22 2) ( 12
1)2 1−1+
( 22 2)2 2−1
(Walpole, 1995: 305)
Kriteria pengujian adalah: terima �0jika :
− �1 1+�2 2
�1+ �2
< ′< �1 1+�2 2
�1+ �2
35
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan �1 = 12
1 ; �2 = 22
2
1 = 1−1
2� , 1−1
dan 2 = 1−1
2� , 2−1
Keterangan:
1
x : Rata-rata sampel kelas eksperimen
2
x : Rata-rata sampel kelas kontrol
: Varians sampel kelas eksperimen
: Varians sampel kelas kontrol
: Jumlah sampel kelas eksperimen
: Jumlah sampel kelas control α : Taraf signifikan
2) Data Tidak Berdistribusi Normal
Uji statistik nonparametrik dilakukan jika data yang diperoleh tidak
berdistribusi normal.Dalam penelitian ini, uji statistik non parametris yang
dilakukan dengan menggunakan Uji Mann Whitney. Terdapat dua rumus yang
digunakan dalam pengujian ini, yaitu �1dan �2. Kedua rumus itu digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil
[image:37.595.118.512.111.736.2]tersebut yang akan digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U
tabel.
Jika 1, 2 20 maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
�1 = 1 2 +
1( 1+ 1)
2 − 1
. .
�2 = 1 2 +
2(2 + 1)
2 − 2
Sugiyono (2010: 61)
Keterangan :
�1= Jumlah peringkat kelas eksperimen
�2= Jumlah peringkat kelas kontrol
36
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1= Jumlah rangking pada sampel �1 2= Jumlah rangking pada sampel �2 1= Jumlah sampel kelas eksperimen 2= Jumlah sampel kelas kontrol
Kriteria pengujian:
Jika � � maka Ha ditolak dan H0 ditolak.
Jika � >� maka Ha diterima dan H0 diterima. Dengan taraf signifikan 5 %
Jika 1, 2 20, maka digunakan pendekatan kurva normal rumus z yaitu :
1 2
( 1) / 12
a b
a b a b
U n n
z
n n n n
Kriteria pengujian:
Jika Zhitung Ztabel maka H
0 diterima dan Ha ditolak.
JikaZhitung Ztabel maka H
0 ditolak dan Ha diterima
3) Uji Perbedaan Dua Rerata
Uji perbedaan dua rerata digunakan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan antara kemampuan awal siswa kelas eksperimen dengan kelas
kontrol dan yang akan diuji adalah nilai pretes siswa. Untuk kemampuan
pemahaman konsep sains, hipotesi nol (�0) dan hipotesis alternatif (�1) adalah
sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman konsep sains
siswa kelas eksperimen sama dengan kemampuan pemahaman konsep
sains siswa kelas kontrol
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman konsepsains siswa
kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan pemahaman konsep
sains siswa kelas kontrol.
[image:38.595.115.514.180.668.2]37
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu �0 ∶ �1 = �2
�1 ∶ �1 ≠ �2
Keterangan :
�1: rata-rata skor pretes kemampuan pemahaman konsep sains siswa kelas
eksperimen
�2: rata-rata skor pretes kemampuan pemahaman konsep sains siswa kelas
kontrol
4) Uji satu pihak
Dalam penelitian ini, uji hipotesis menggunakan uji satu pihak, pihak
kanan. Dilakukan dua uji hipotesis yaitu :
1. Uji Hipotesis 1
Uji hipotesis 1 ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan
kemampuan pemahaman konsep sains siswa dengan menggunakan strategi
giving question and getting answer lebih baik daripada pembelajaran
konvensional. Instrumen yang digunakan adalah data gain yaitu pretes dan
postes. Hipotesis 1 dirumuskan sebagai berikut :
H0:Peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang diberikan
pembelajaran dengan strategi giving question and getting answer tidak
lebih baik daripada siswa yang diberikan metode pembelajaran
konvensional.
Ha:Peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang diberikan
pembelajaran dengan strategi giving question and getting answer lebih
baik daripada siswa yang diberikan metode pembelajaran konvesional.
Hipotesis statistiknya yaitu:
38
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ha : µ1> µ2
Keterangan:
µ1 : rata-rata peningkatan kemampuan siswa yang diberikan pembelajaran
giving question and getting answer.
µ2 : rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang diberikan pembelajaran konvensional.
2. Uji Hipotesis 2
Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah
peningkatakan kemampuan pemahaman konsep sains siswa dengan
menggunakan strateggi giving question and getting answer lebih baik
daripada pembelajaran konvensional. Instrument yang digunakan adalah
data gain yaitu pretes dan postes. Hipotesis 2 dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang
diberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi giving
question and getting answer tidak lebih baik dari siswa yang
diberikan pembelajaran konvensional.
H1 : Peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang
diberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi giving
question and getting answer lebih baik daripada siswa yang
diberikan pembelajaran konvensional.
Hipotesis statistiknya yaitu :
H0 : µ1 ≤ µ2
H1 :µ1>µ2
39
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
µ1 : Rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang diberikan pembelajaran strategi giving question and
getting answer
83 BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari hasil penelitian
yang dilakukan di SD Negeri Kramatwatu 1 pada siswa kelas 5 tahun ajaran
2014/2015 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dengan
strategi giving question and getting answer dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional terkait kemampuan pemahaman konsep sains,
salah satunya adalah dalam pembelajaran dengan strategi giving question
and getting answer siswa melakukan diskusi kelompok. Dalam diskusi
kelompok ini siswa dapat bertukar pikiran mengenai suatu masalah,
sehingga setiap anggota diskusi dapat terlibat secara langsung dan
mempunyai kesempatan yang sama didalamnya. Dalam diskusi kelompok
siswa juga termotivasi untuk aktif bertanya, mengungkapkan pendapatnya
serta dapat mengembangkan ide-ide kreatif siswa dalam sebuah
pertanyaan. Serta faktor-faktor yang menghambat pembelajaran sains
dengan menggunakan strategi giving question and getting answer adalah
saat melakukan pembelajaran dengan strategi giving question and getting
answer adalah siswa bingung dalam menyampaikan pertanyaan tentang
materi yang belum dipahami sehingga ada siswa yang menyontek
pertanyaan yang dibuat temannya, sulitnya membuat kelompok secara
heterogen ada beberapa siswa bingung dalam menyelesaikan soal secara
berkelompok karena tidak terbiasa dalam pembelajaran kelompok,
terdapat siswa yang tidak ikut aktif dalam menyelesaikan soal-soal.
2. Kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang mendapatkan perlakuan
dengan strategi pembelajaran giving question and getting answer lebih
84
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Secara umum penggunanstrategi giving question and getting answer ini
tehadap pemahaman siswa sangat berpengaruh. Hal ini terbukti kepada
hasil postes siswa pada kelas eksperimen yang mendapatkan peningkatan
dari hasil pretes sebelumnya.
B. IMPLIKASI
Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan di lingkungan
pendidikan maka kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi dalam
bidang pendidikan dan juga penelitian selanjutnya. Sehubungan dengan hal
tersebut maka implikasinya adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian mengenai pembelajaran dengan menggunakan strategi
giving question and getting answer mempunyai dampak yang cukup baik bagi
kegiatan belajar mengajar khususnya di sekolah dasar. Hal tersebut dapat
terlihat pada peningkatan hasil postes siswa yang lebih meningkat dari hasi
pretes sebelumnya.
Berdasarkan pada hasil penelitian di atas bahwa strategi tersebut cukup
berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar siswa sekolah dasar.
Karena selama ini yang terjadi di lapangan adalah guru lebih
menekankan pada pembelajaran ceramah yang kenyataannya belum bisa
menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Maka dalam mengatasi masalah
tersebut, diperlukan adanya usaha dan upaya guna mempengaruhi peserta
didik agar dapat lebih kreatif dalam porses pembelajaran.
Untuk itu perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan, diantaranya
sebagai berikut:
1. Perilaku belajar di dalam kelas tidak semata-mata dipengaruhi oleh
siswa atau guru saja. Namun alangkah baiknya apabila dalam
85
Devi Lestari, 2015
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
strategi pembelajaran agar pada proses pembelajaran siswa dapat
mengertiapa yang dijelaskanoleh