• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KRAMATWATU 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KRAMATWATU 1."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KRAMATWATU 1

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari

syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh DEVI LESTARI

1103240

PROGRAM STUDI S1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Giving Questionand Getting Answer Terhadap Pemahaman

Konsep Cahaya Pada Siswa Kelas V SDN Negeri

Kramawatu 1

Oleh :

Devi Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Devi Lestari 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

DEVI LESTARI

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KRAMATWATU 1

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Drs. H. Lily Barlia, M.Sc.Ed.Ph.D NIP. 19540915 198003 1 003

Pembimbing II,

Dr. Encep Supriatna, M.Pd NIP. 19760105 200501 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(4)

iii

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

DEVI LESTARI, Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe Giving Question and Getting Answer terhadap Pemahaman Konsep Cahaya pada Siswa Kelas V di SDN Kramatwatu 1. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep sains, sehingga perlu dicari alternatif

pembelajaran untuk mengatasinya, salah satunya ialah penerapan strategi

pembelajaran giving question and getting answer. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui (1) Apa sajakah faktor-faktor yang dapat mendukung atau

menghambat pembelajaran sains dengan menggunakan strategi pembelajaran

giving question and getting answer. (2) Apakah pemahaman siswa pada kelas

eksperimen terhadap konsep pembelajaran sains dengan menggunakan strategi

pembelajaran giving question and getting answer menjadi lebih baik daripada

siswa pada kelas control. (3) Bagaimana pengaruh penggunaan strategi

pembelajaran giving question and getting answer terhadap pemahaman siswa.

Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu SD Negeri Kramatwatu dengan

metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen

non-equivalent control group desain dengan populasi seluruh siswa kelas V dimana

pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: (1) salah satunya adalah dalam pembelajaran

dengan strategi giving question and getting answer siswa melakukan diskusi

kelompok. Dalam diskusi kelompok siswa juga termotivasi untuk aktif bertanya,

mengungkapkan pendapatnya serta dapat mengembangkan ide-ide kreatif siswa

dalam sebuah pertanyaan. (2) Kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan strategi giving question and getting answer

lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode tanya

jawab saja. (3) Siswa mempunyai motivasi sangat tinggi terhadap pembelajaran

sains dengan menggunakan strategi giving question and getting answer.Dari hasil

(5)

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

question and getting answer berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil rata-rata pretes siswa kelas eksperimen sebesar

6,01 dan kelas kontrol sebesar 5,85. Serta rata-rata postes siswa kelas eksperimen

sebesar 17,27 dan kelas control sebesar 14,54. Kata Kunci : Giving Question and

(6)

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

DEVI LESTARI, Effects of Cooperative Learning Strategies Learning type

Giving Question and Answer to Understanding Concepts Getting Light in Class V

at SDN Kramatwatu 1. This research is motivated by the low ability of

understanding science concepts, so the need to find an alternative learning to

overcome, one of which is the application of learning strategies giving and getting

answer this question. This study aims to determine (1) What are the factors that

can support or hinder the learning of science by using learning strategies giving

and getting answer this question. (2) Does the experimental class students'

understanding of the concept of science learning using learning strategies giving

and getting answer this question better than students in the control class. (3) How

does the use of learning strategies giving answer to the question and getting the

students' understanding. This study was conducted in one elementary school

Kramatwatu with the research method used is the method of quasi-experimental

non-equivalent control group design with a population of all students in grade V

where sampling is done by cluster random sampling technique. The results

showed that: (1) one of which is learning by giving strategy question and answer

getting students to do group discussion. In the discussion groups of students are

also motivated to actively inquire, express opinions and be able to develop

creative ideas of students in a question. (2) The ability of students' understanding

of science concepts that get learning by giving strategy and getting answer this

question better than students who had learning with a question and answer method

alone. (3) Students have a very high motivation towards learning science by using

the strategy of giving and getting answer this question. From the research that has

been done, it can be concluded that the strategy of giving and getting answer this

question affects the learning process. This can be seen in the average yield of the

experimental class students pretest of 6.01 and 5.85 for the control class. And the

average posttest experimental class students of 17.27 and 14.54 for the control

classes. Keywords: Giving Question and Getting Answer, Capabilities Concept

(7)

vii Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian dan Hakikat Pembelajaran Sains di SD ... 7

B. Strategi Giving Question and Getting Answer ... 8

C. Pemahaman Konsep Sains ... 11

D. Keterkaitan Strategi Giving Question and Getting Answer dengan Kemampuan Pemahaman Konsep Sains ... 13

E. Konsep Cahaya ... 13

(8)

viii Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Hipotesis Penelitian ... 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Desain Penelitian ... 17

C. Populasi dan Sampel ... 18

D. Definisi Operasional... 19

E. Instrument Penelitian ... 20

F. Prosedur Penelitian... 27

G. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 39

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 83

B. Implikasi ... 84

C. Rekomendasi ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

ix Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel3.1Pedoman Penskoran ... 22

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi ... 24

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ... 26

Tabel 3.4 Kriteria Interprestasi Daya Pembeda ... 26

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 27

Tabel 3.6 Penilaian Skala Likert ... 30

Tabel 3.7 Klasifikasi Gain Ternormalisasi... 30

Tabel 4.1Skor Pretes Kelas Eksperimen ... 40

Tabel4.2 Skor Pretes Kelas Kontrol ... 41

Tabel 4.3 Frekuensi Kelas Eksperimen ... 42

Tabel 4.4 Frekuensi Kelas Kontrol ... 44

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Data Pretes ... 45

Tabel 4.6 Chi Kuadrat Hitung Kelas Eksperimen ... 46

Tabel 4.7 Chi Kuadrat Hitung Kelas Kontrol ... 47

Tabel 4.8 UjiNormalitas Data Pretes ... 47

Tabel 4.9 Uji HomogenitasVarians Data Pretes ... 50

Tabel 4.10 thitung Kemampuan Awal Pemahaman Konsep Sains... 50

Tabel 4.11Uji t Rata-rata Data Pretes ... 52

Tabel 4.12 SkorPostesKelasEksperimen ... 52

Tabel 4.13 Skor Postes Kelas Kontrol ... 54

Tabel 4.14Frekuensi Kelas Eksperimen ... 55

(10)

x Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.16 Statistik Deskriptif Data Postes... 58

Tabel 4.17 Chi Kuadrat Kelas Eksperimen ... 59

Tabel 4.18 Chi Kuadrat Kelas Kontrol ... 59

Tabel 4.19 Uji Normalitas Data Postes ... 60

Tabel 4.20 Uji Homogenitas Varians Data Postes ... 63

Tabel 4.21 thitung Kemampuan Akhir Pemahaman Konsep Sains ... 63

Tabel 4.22 Uji t Satu Pihak Data Postes ... 64

Tabel 4.23 Uji Normalitas Data Gain Kelas Eksperimen ... 65

Tabel 4.24 Uji Normalitas Data Gain Kelas Kontrol ... 66

Tabel 4.25 Frekuensi Kelas Eksperimen ... 68

Tabel 4.26 Frekuensi Kelas Kontrol ... 69

Tabel 4.27 Statistik Deskriptif Data Gain ... 71

Tabel 4.28 Chi Kuadrat Kelas Eksperimen ... 72

Tabel 4.29 Chi Kuadrat Kelas Kontrol ... 72

Tabel 4.30 Uji Normalitas Data Gain ... 73

Tabel 4.31 Uji Homogenitas Varians Data Gain ... 75

Tabel 4.32 thitung Kemampuan Akhir Pemahaman Konsep Sains ... 76

(11)

xi Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1Langkah-langkah strategi Giving Question and Getting Answer. 9

(12)

xii Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Frekuensi Skor Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 42

Diagram 4.2 Rata-rata Skor Pretes ... 45

Diagram 4.3 Frekuensi Skor Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 55

Diagram 4.4 Rata-rata Skor Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 57

Diagram 4.5 Frekuensi Skor Gain Eksperimen dan Kontrol ... 68

(13)

1

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Dalam kegiatan belajar mengajar anak adalah sebagai subjek dan objek

dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah

kegiatan belajar anak didik untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan

pengajaran akan tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk

mencapainya. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, proses pengajaran

terjadi tidak lebih dari sekedar duduk, diam, dan memperhatikan. Banyak guru

menggunakan metode ceramah dan tidak memperdulikan apakah peserta didik

paham atau tidak karena metode ceramah hanya bersifat satu arah. Sebagaimana diungkapkan oleh Taufik (2010:7) bahwa “Ceramah atau kuliah merupakan metode belajar tradisional dimana bahan disajikan oleh guru secara monolog sehingga pembelajaran lebih bersifat satu arah”.

Salah satu komponen untuk memfasilitasi siswa belajar dengan baik

dan lebih efisien yaitu dengan pendekatan pembelajaran. Menurut Taufik

(2010:12) bahwa pendekatan pembelajaran sebagai titik tolak atau sudut

pandang seseorang terhadap suatu proses pembelajaran yang terjadi pada suatu

proses namun masih bersifat sangat umum dengan mencakup teori tertentu.

Menyikapi hal tersebut dalam menentukan pendekatan pembelajaran

yang tepat bagi peserta didik di usia sekolah dasar, guru harus bisa berpikir

kreatif dan inovatif serta mengaitkaan hal-hal yang konkrit pada saat

merancang pembelajaran. Sehingga guru dituntut untuk melakukan inovasi

pembelajaran yang mengolah keterampilannya dengan memodifikasi

pembelajaran.

Menurut (Dahar, 1989:150) perkembangan intelektual didasarkan pada

(14)

2

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan memberikan kemampuan kepada anak untuk membuat sistematika

proses-proses fisik atau psikologis menjadi sistem yang teratur. Adaptasi

psikologis dilakukan melalui dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi. Dalam

proses asimilasi anak menggunakan skemata atau struktur kognitif yang sudah

ada untuk menanggapi masalah yang dihadapinya dalam lingkungan. Dengan

kata lain asimilasi terjadi apabila informasi baru atau masalah baru yang

mengandung kesamaan dengan struktur mentalnya. Jika informasi baru ikut

berbeda dengan struktur mentalnya, maka dalam diri seorang anak terjadi

ketidakpahaman atau ketidakseimbangan. Selanjutnya menurut Yusnandar

(2012:21) bahwa pola berpikir anak yang usia nya 6/7 sam 11/12 tahun

termasuk pada pola berfikir yang konkrit, karena seorang anak hanya mampu

menyelesaikan suatu permasalahan yang sifatnya konkrit atau nyata. Seorang

anak menyelesaikan dengan mengamati sesuatu yang kaitannya dengan

persoalan tersebut. Jadi segala sesuatunya dipahami oleh anak dari hal-hal

yang tampak yang pernah mereka lihat dan kenyataan yang mereka alami.

Teknik bertanya merupakan hal yang sangat penting. Dari pertanyaan

tersebut akan dapat mengoptimalkan proses berpikir dan perkembangan

mental atau psikologi peserta didik, selain itu dapat membangkitkan motivasi

belajar siswa karena mereka bisa mengungkapkan hal-hal yang pernah mereka alami. “Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir”. (Sagala, 2012:203). Teknik ini sangat efektif untuk kelas besar atau kelas kecil dengan jumlah peserta didik yang banyak.

Teknik ini dapat dimulai dengan memberikan pertanyaan yang ditujukan

kepada seluruh isi kelas kemudian dapat dilanjutkan dengan memberikan

pertanyaan yang ditujukan kepada beberapa peserta didik. Hal ini juga dapat menghindari pertanyaan “Sampai disini ada pertanyaan?” karena pertanyaan seperti ini kurang efektif dan kurang menggali lebih dalam kemampuan

(15)

3

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran sains merupakan salah satu pembelajaran yang dekat

dengan peserta didik diusia sekolah dasar. Menurut Wisudawati dan

Sulistyowati (2014:7) mengungkapkan bahwa banyak konsep IPA yang dapat

dikembangankan oleh anak pada kehidupan sehari-hari. Dan berdasarkan

pengalaman anak sehingga anak dapat belajar sains melalui sebuah konsep

yang mereka ciptakan. Selanjutnya menurut Wisudawati dan Sulistyowati

(2012:8) bahwa penelitian menunjukkan seorang anak dari berbagai Negara

manapun dapat memiliki persamaan dalam melihat sebuah konsep sains.

Karena sains tidak terikat dengan suatu kultur setempat melainkan dari

pengalaman pribadi yang dimiliki oleh seorang anak yang berhubungan

langsung dengan alam.

Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari proses pembelajaran sains

menjadi proses pemecahan masalah yang dihadapi siswa, sehingga upaya

siswa dalam memecahkan masalah tersebut membutuhkan proses pemikiran

yang kreatif dan kritis. Melalui penerapan teknik bertanya dalam proses

pembelajaran didalam kelas diharapkan dari sejak dini mampu melatih peserta

didik untuk dapat berpikir lebih kritis dengan mengungkapkan

permasalah-permasalah yang dialami oleh mereka serta peka terhadap permasalah-

permasalahan-permasalahan yang terjadi disekitar lingkungan mereka.

Strategi giving question and getting answermerupakan implementasi

dari strategi pembelajaran konstruktivistik yang menempatkan siswa sebagai

subyek dalam pembelajaran sehingga siswa mampu merekontruksikan

pengetahuannya sendiri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Strategi

giving question and getting answer dikembangkan untuk melatih siswa

memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya dan menjawab pertanyaan,

karena pada dasarnya strategi tersebut merupakan modifikasi dari metode

tanya jawab dan metode ceramah yang merupakan kolaborasi dengan

menggunakan potongan-potongan kertas sebagai medianya. Kegiatan bertanya

(16)

4

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dan siswa. Pada pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran

giving question and getting answer, siswa yang belum memahami materi akan

menulis materi yang belum dipahami, sedangkan siswa yang telah memahami

materi akan menulis materi yang telah dipahami.

Dengan diterapkannya strategi pembelajaran giving question and

getting answer siswa bisa saling membantu dalam proses pembelajaran. Siswa

yang telah memahami materi yang dipelajari dapat membantu siswa yang

belum memahami materi yang dipelajari. Sehingga siswa dapat memahami

materi yang dipelajari dengan baik karena bantuan siswa lainnya.

Hal-hal yang telah dijelaskan tersebut mendorong peneliti untuk

mencari tahu pengaruh Strategi pembelajaran CooperativeLearning tipe

Giving Question and Getting Answer terhadap pemahaman konsep,

dibandingkan dengan pengajaran yang sifatnya hanya satu arah. Konsep yang

digunakan dalam penelitian saat ini yaitu Cahaya. Materi Cahaya sangat

berkaitan erat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Oleh karena itu, pada

penelitian kali ini, peneliti mengkaji “Pengaruh Strategi Pembelajaran

Cooperative Learning tipe Giving Question and Getting Answer Terhadap

Pemahamann Konsep Cahaya kelas 5 Di Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang penelitian yang dipaparkan di atas, maka secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Pengaruh Strategi Pembelajaran Cooperative Learning tipe Giving Question and

Getting Answer Terhadap Pemahaman Konsep Cahaya Kelas 5 di Sekolah

Dasar?”

Masalah tersebut di atas dijelaskan lebih terarah melalui pertanyaan

(17)

5

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung atau menghambat

pembelajaran sains dengan menggunakan strategi Giving Question and

Getting Answer ?

2. Apakah pemahaman siswa pada kelas eksperimen terhadap konsep

pembelajaran sains dengan menggunakan strategi Giving Question and

Getting Answer menjadi lebih baik daripada siswa pada kelas kontrol?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan strategi Giving Question and Getting

Answer terhadap pemahaman siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh

strategi Giving Question and Getting Answer terhadap pemahaman konsep

sains dan motivasi siswa pada konsep Cahaya di Sekolah Dasar. Tujuan umum

tersebut kemudian dikhususkan menjadi tujuan penelitian yang dijelaskan

diantaranya sebagai berikut:

1. Menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat

pembelajaran sains dengan menggunakan strategi Giving Question and

Getting Answer.

2. Menganalisis pemahaman konsep sains siswa Sekolah Dasar terhadap satu

pokok permasalahan yang di bahas.

3. Menganalisis pembelajaran sains yang menggunakan strategi Giving

Question and Getting Answer apakah menjadi lebih baik atau tidak.

D. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai

penggunaan strategi Giving Question and Getting Answer dalam

(18)

6

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan guru sebagai salah satu

strategi untuk mengajar disekolah dasar.

3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada guru

agar dapat mendesain pembelajaran menjadi lebih kreatif dan inovatif..

E. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan skripsi pada penelitian ini secara umum yaitu:

BAB I yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian. BAB II yaitu kajian pustaka yang terdiri dari

pengertian dan hakikat pembelajaran sains di SD, strategi Giving Question and

Getting Answer, cahaya, motivasi, cooperative learning. Selanjutnya BAB III

metode penelitian yang terdiri dari pendekatan penelitian, metode penelitian,

teknik penelitian, instrument penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV hasil penelitian yang terdiri

dari hasil penelitian serta pembahasan. BAB V penutup yang terdiri dari

(19)

17

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti kali ini yaitu kuasi

Eksperimen.Jenis penelitian ini hampir mirip dengan penelitian eksperimen

klasik, namun lebih membantu peneliti untuk melihat hubungan kausal dari

berbagai macam situasi yang ada, disebut kuasi karena merupakan variasi dari

penelitian eksperimen klasik. (Prasetyo,B dan Lina Miftahul Jannah

(2005:160). Lanjut menurut Best (1982: 103-104) dalam Taniredja dan

Mustafidah (2014:56) jenis rancangan penelitian ini kontrol nya lebih baik

daripada pra eksperimen, tetapi masih ada kelemahan-kelemahan, karena

lazimnya tak mencapai ekuivalensi antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Penelitian ini dikatakan kuasi eksperimen karena sampel yang diacak

bukan individu, tetapi kelompok dimana sampel tersebut terlibat dalam

kelompok belajarnya.Penelitian ini terdiri dari dua kelompok, kelompok

eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan dengan strategi

pembelajaran giving question and getting answer. Sedangkan untuk kelompok

kontrol dengan metode tanya jawab. Pada penelitian ini diadakan pretes

sebelum diberikan perlakuan, kemudian diadakan postes setelah diberikan

perlakuan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan non-equivalent control group

desain.Desain tersebut digambarkan sebagai berikut :

O1 X O2

(20)

18

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Sugiyono (2013:116)

Keterangan :

O1 : data pretest pada kelompok perlakuan

O2 : data pretest pada kelompok kontrol

O3 : data postes pada kelompok perlakuan

O4 : data postes pada kelompok kontrol

X : pembelajaran IPA dengan strategi pembelajaran giving question

and getting answer.

--- : Subjek tidak dikelompokkan secara acak

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah siswa Sekolah Dasar Negeri

Kramatwatu 1 Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang dengan jumlah

siswa kelas VA sebanyak 45 orang serta kelas VC sebanyak 47 orang. Sekolah

ini bertempat di Jalan Raya Cilegon Km. 18.Dari banyaknya sekolah yang ada

di Kecamatan Kramatwatu dipilih SDN Kramatwatu 1 sebagai sampel

penelitian.Dipilihnya sekolah tersebut dianggap mampu mewakili

sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Kramatwatu.

Sampel yang dipilih sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas 5

Sekolah Dasar Negeri Kramatwatu 1 dengan jumlah dari masing-masing

kedua kelas berjumlah 37 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas 5

yang terdiri dari dua kelas dengan teknik pengambilan sampel Probability

Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini diperoleh secara acak dari kelas

yang ada disekolah tersebut. Adapun teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah teknik cluster random sampling. Cluster random sampling

(21)

19

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan dan kebebasan yang

sama untuk terambil.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan pemahaman dari tujuan penelitian ini,

istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

berikut :

1. Strategi Giving Question and Getting Answer

Strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answer

merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk melatih peserta didik

memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab atau

mengungkapkan pendapatnya.Langkah-langkah dalam metode ini adalah

guru membagikan 2 potongan kartu kepada peserta didik, dimana kartu

pertama digunakan untuk menjawab pertanyaan ysng diberikan siswa

lainnya atau berasal dari guru.Dan kartu kedua digunakan untuk

mengajukan pertanyaan kepada guru, setiap peserta didik yang hendak

mengajukan pertanyaan diwajibkan menyerahkan kartu tersebut. Untuk

siswa yang tidak menjawab atau mengajukan pertaanyaan diberi hukuman

yang berupa membuat rangkuman pertanyaan dan jawaban yang sudah di

jelaskan siswa lain.

2. Pemahaman Konsep

Arti Pemahaman adalah kemampuan yang mengharapkan

pembelajar mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang

diketahuinya (Purwanto:2004).

Untuk membentuk pemahaman konsep, diperlukan pola belajar

yang teratur dan terstruktur dengan baik.Pola belajar yang ditekankan

mengacu pada pengembangan kemampuan berfikir siswa yang efektif dan

tanpa menghafal konsep tersebut. Penekanan ini dimaksudkan agar siswa

(22)

20

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah membuat siswa belajar secara aktif, serta dengan cepat memahami

konsep tersebut.

Indikator-indikator yang digunakan sebagai acuan dalam proses

memahami konsep-konsep yang dilakukan oleh siswa yaitu sebagai

berikut (Anderson dan Krathwohl, 2002).

a. Menginterprestasi (Interpreting)

b. Memberikan Contoh (Examplifying)

c. Mengklasifikasi (Classifying)

d. Merangkum (Summarizing)

e. Menduga (Inferring)

f. Membandingkan (Comparing)

g. Menjelaskan (Explaning)

3. Cooperative Learning

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan

bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari

empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat

heterogen.

Lanjut menurut Tom V. Savage (1987:217) dalam Rusman

(2010:203) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu

pendekatan yang menekankan kerjasama dalam kelompok

E. Instrument Penelitian

Data mempunyai kedudukan yang paling tinggi dalam penelitian,

karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis.Oleh karena itu benar atau tidaknya data,

sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian.Benar tidaknya data,

(23)

21

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliable.(Arikunto, 1998:160) dalam Taniredja dan Mustafidah (2014:41).

Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan menunjang

proses penelitian maka dibuat seperangkat instrument yang meliputi instrumen

tes dan non tes. Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Instrumen Tes

Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka

melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai

pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau

dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik

(Arifin, 2009: 118)

Tes yang digunakan adalah tes uraian, dengan alasan menggunakan

tes uraian akan lebih mengetahui kemampuan siswa. Tes yang akan dilakukan

berupa pretes maupun postes.

1) Pretest

Pretes dilaksanaan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan

pemahaman konsep sains awal siswa pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

2) Postest

Postest dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan pemahaman konsep sains siswa pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen setelah pembelajaran selesai.

Adapun cara penskoran yang digunakan untuk menilai instrument

tes kemampuan pemahaman konsep sains siswa merujuk pada rubik

(24)

22

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Pedoman penskoran

Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Sains

Skor Kriteria Umum

4 Superior

a. Menunjukan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep

b. Menggunakan strategi-strategi yang sesuai

c. Komputasinya benar

d. Tulisan penjelasannya patut dicontoh. e. Diagram/table/grafik tepat (sesuai

dengan penerapan)

f. Melebihi permintaan masalah yang diinginkan.

3

Memuaskan dengan sedikit kekurangan

a. Menunjukan pemahaman yang terhadap konsep-konsep

b. Menggunakan strategi yang sesuai c. Komputasinya sebagian besar benar d. Tulisan penjelasannya efektif e. Diagram/table/grafik sebagian tepat f. Memenuhi semua permintaan masalah

yang diinginkan.

2

Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan

a. Menunjukan pemahaman terhadap sebagian besar konsep-konsep

b. Tidak menggunakan strategi yang sesuai c. Komputasi sebagian besar benar

d. Tulisan penjelasannya memuaskan e. Memenuhi sebagian besar permintaan

masalah yang diinginkan.

1

Tidak memuaskan

a. Menunjukan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap konsep-konsep b. Tidak menggunakan strategi yang sesuai c. Komputasinya tidak benar

d. Tulisan penjelasannya tidak memuaskan. e. Tidak memenuhi permintaan masalah

(25)

23

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber :Nasoetion (Intan , 2012 : 29)

Sebelum digunkan dalam penelitian, instrumen tes terlebih dahulu harus

diuji cobakan untuk mengetahui baik atau tidaknya instrumen tersebut. Langkah

selanjutnya yaitu melaksanakan serangkaian prosedur analisis uji instrumen untuk

mengetahui baik atau tidaknya instrumen tes yang dapat dilihat berdasarkan

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda pada setiap butir soal.

1) Validitas

Menurut Suherman (2001: 129) Suatu alat evaluasi dapat dikatakan valid

(absah atau sahih) jika alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya

dievaluasi. Oleh karena itu, keabsahannya tergantung pada sejauh mana ketepatan

alat evaluasi dalam melaksanakan fungsinya. Sedangkan menurut Sugiyono

(2009: 121) instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Validitas dapat dikelompokan ke dalam dua jenis berdasarkan

pelaksanaannya, yaitu validitas teoritik dan validitas empiris.

a) Validitas teoritik

Menurut Suherman (2001: 130) Validitas teoritik adalah validitas alat

evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan (judgement) teoritik atau

logika. Validitas teoritik terbagi menjadi dua macam, yaitu: validitas isi,

validitas muka. Suherman (2001: 131) Validitas isi adalah merupakan alat

evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang akan

dievaluasikan, yaitu materi atau bahan yang dipakai sebagai alat evaluasi

yang juga merupakan sampel representastif dari pengetahuan yang harus

dikuasai.

Sedangkan validitas muka yaitu keabsahan susunan kalimat atau

(26)

24

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain. Validitas teoritik ini diuji validitasnya oleh dosen pembimbing dan guru

bidang studi sains sebelum diuji cobakan.

b) Validitas empirik

Suherman (2001: 133) Validitas empirik kriterium atau lengkapnya

validitas berdasarkan kriteria atau validitas yang ditinjau dalam hubungannya

dengan kriterium tertentu. Validitas ini diperoleh dengan melalui observasi

atau pengalaman yang bersifat empirik, kriterium itu dipergunakan untuk

menentukan tinggi-rendahnya koefisien validitas alat evaluasi yang dibuat

melalui penghitungan korelasi. Uji validitas empirik dilakukan di SDN

Kramatwatu 1 kelas 5.

Untuk menentukan validitas empirik soal, perhitungan koefisien

validitas dengan menggunakan pearsonproduct moment, Riduwan (2010:

228). ] ) ( ) )( ][( ) ( ) )( [( ) )( ( ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy            Keterangan: xy r

: Koefisien korelasi

X : skor item

Y : skor total (seluruh item)

n : Jumlah responden

Tabel 3.2

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Besarnya rxy Interpretasi

0,800 < rxy 1, 000 Sangat Kuat

0, 600 < rxy 0,799 Kuat

0, 400 < rxy 0, 599 Cukup Kuat/sedang

(27)

25

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rxy 0, 20 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan (2010: 228).

Dan dilakukan uji-t pada instrumen tes untuk mengetahui valid secara

signifikan atau tidaknya suatu instrumen dengan rumus:

2

2

1

r n

t

r

Sumber :Riduwan ( 2010: 229)

Keterangan:

t : nilai thitung

r : koefisien validitas

n : banyaknya siswa peserta tes (jumlah responden)

Dengan kaidah keputusan:

Jika thitung ttabel, maka signifikan (Valid)

Jika thitung<ttabel, maka tidak signifikan (Tidak Valid)

2) Reliabilitas

Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes

tersebut memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas berhubungan dengan masalah

ketetapan hasil tes apabila diteskan kepada subyek yang sama walaupun di waktu

yang berbeda dan di tempat yang berbeda pula.

Untuk mengukur dan menentukan reliabilitas suatu tes bentuk uraian

menggunakan rumus Alpha (Suherman, 2001: 163) yaitu:

2

11

1

2

1

i t

S

n

r

n

S



Dimana : 11 r

= reliabilitas yang di cari

2

= varians skor setiap item

2

(28)

26

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mencari varians tiap soal menggunakan rumus berikut:

2

2 i i

i

X X

N S

N

 

Keterangan:

2

i

S : Varians skor tiap-tiap item

� : Skor ke-i

N : Jumlah responden

Tabel 3.3

Tabel Klasifikasi interpretasi reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Kategori

r11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah

0,20 <r11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah

0,40 <r11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang

0,60 <r11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi

0,80 <r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi

Sumber : Suherman (2001: 156).

3) Daya Pembeda

Menurut Arifin (2010: 133) mengemukakan bahwa daya pembeda adalah

kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang

berkemampuan pandai (menguasai materi) dan siswa yang berkemampuan kurang

pandai (kurang/tidak menguasai materi).

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda tes

bentuk uraian yaitu dengan menggunakan rumus:

(29)

27

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DP = Daya pembeda

X KA = Rata-rata kelompok atas

X KB = Rata-rata kelompok bawah

Tabel 3.4

Kriteria Interpretasi Daya Pembeda

Nilai Kategori

DP ≤ 0,40 Sangat baik

0,30 ≤ DP ≤ 0,39 Baik

0,20 ≤ DP≤ 0,29 Cukup

DP≤ 0,19 Kurang baik

Sumber : Arifin (2010: 133).

4) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menyatakan derajat kesukaran suatu soal. Untuk tipe

uraian, soal dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti soal tersebut terlalu

sukar, sebaliknya soal dengan tingkat kesukaran mendekati 1,00 berarti soal

tersebut terlalu mudah.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir

soal (Arifin, 2010 : 135) yaitu:

IK = �

Keterangan:

IK = Indeks Kesukaran

X = rata- rata

Untuk menentukan interpretasi tingkat kesukaran digunakan kriteria

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Tabel Kriteria Tingkat Kesukaran (IK)

(30)

28

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TK < 0,30 Sukar

0,31 TK 0,70 Sedang

TK > 0,70 Mudah

Sumber : Arifin (2010: 135).

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:

a. Tahap Persiapan

Langkah awal dari penelitian ini adalah observasi ke lapangan untuk

mencari informasi mengenai kemampuan siswa dan hasil belajar mereka,

khusunya pada materi Cahaya.Selanjutnya adalah menyusun rumusan masalah

dan hipotesis penelitian yang dibuat dalam bentuk proposal penelitian dan

mengumpulkan literatur yang relevan guna penyusunan proposal penelitian.

Proposal yang telah disetujui kemudian diseminarkan dihadapan dosen

pembimbing dan penguji. Setelah itu menyusun instrumen yang akan

digunakan. Instrumen ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing I dan dosen pembimbing II. Sebelum instrumen tersebut

digunakan dalam penelitian, instrumen diuji cobakan kepada siswa untuk

mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda serta

dikonsultasikan kepada guru IPA.

b. Tahap Pelaksanaan

Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, sebelum siswa belajar

terlebih dahulu diberikan pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Selanjutnya setiap kelas mendapatkan materi yang sama tetapi dengan

perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen menggunakan strategi

pembelajaran giving question and getting answer, sedangkan kelas kontrol

(31)

29

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa diberikan postes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pencapaian

strategi pembelajaran giving question and getting answer maupun dengan

konvesional.

c. Tahap Akhir

Pada tahap akhir, data-data kuantitatif yang diperoleh saat penelitian

berupa hasil tes siswa, yaitu dari hasil pretes dan postes pada kedua kelas

dengan perlakuan yang berbeda, diolah kemudian dianalisis. Selanjutnya

peneliti melakukan pembahasan hasil analisis data dan menyimpulkan hasil

penelitian yang dituangkan dalam laporan akhir penelitian

Secara sistematis, prosedur atau alur penelitian disajikan dalam bagan

berikut :

Bagan 3.1 Alur Penelitian

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Uji Coba Instrumen

Analisis Instrumen

Pelaksanaan Penelitian

Pretes Studi Pendahuluan

Penyusunan Instrumen Penelitian

Kelas Kontrol dengan menggunakan Pembelajaran

Konvensional Kelas Eksperimen dengan

menggunakan Strategi Giving

(32)

30

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data

kuantitatif dari siswa. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket yang diisi oleh

siswa pada kelas eksperimen. Sedangkan data kuantitatif yaitu data yang berasal

dari pretes dan gain.

1. Analisis data hasil pretes

Data pretes diperoleh dari hasil tes yang dilakukan sebelum siswa

mendapatkan perlakuan, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa dalam menyelesaikan soal-soal masalah sains baik pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol dan eksperimen

2. Analisis data gain

Analisis data gain digunakan untuk mengetahui peningkatan

(33)

31

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran giving question and getting answer dan siswa yang mendapat

pembelajaran konvensional.

Gain yang akan peneliti gunakan yaitu gain ternormalisasi. Rumus

gain ternormalisasi menurut Meltzer yaitu:

= −

[image:33.595.120.514.197.619.2]

Tabel 3.6

Klasifikasi Gain ternormalisasi

Nilai Keterangan

g ≤0,3 Rendah

0,3 < g 0,7 Sedang

> 0,7 Tinggi

Data-data tersebut selanjutnya diolah dan dianalisis agar memberikan

gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti. Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif, sehingga teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif

menggunakan statistik. Sugiyono (2009: 147) terdapat dua macam statistik

yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif

dan statistik inferensial.

1. Statistik Deskriptif

Sugiyono (2009: 147) statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Termasuk dalam penelitian statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data

melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus,

median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data

melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentasi.

(34)

32

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2009: 148) statistik inferensial adalah teknik statistik yang

digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

populasi. Jadi dalam statistik inferensial hasilnya dapat digeneralisasikan dan

menjadi jawaban dari suatu populasi yang diwakilkan oleh sampel dan untuk

menguji hipotesis yang bekenaan dengan kualitas sebuah perlakuan (seperti

baik/jelek, berhasil/gagal, memuaskan/mengecewakan) atau rata-rata atau

normal/tidak normalnya sebuah sebaran data. Statistik inferensial terdapat

beberapa tahap pengujian data, antara lain sebagai berikut :

a. Uji prasyarat 1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas, menggunakan uji

chi-kuadrat (�2) dengan taraf signifikasi  = 0,05. Adapun rumus yang digunakan Riduwan (2010: 190) adalah sebagai berikut:

�2 = ( − )

2 =1

Keterangan:

�2: Nilai chi-kuadrat

fo: Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) fe: Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

Setelah menghitung uji chi kuadrat, maka selanjutnya

membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel, untuk

mencari chi kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5% (�= 0,05 ) dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1 (k adalah banyaknya kelas interval). Dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika�2 <�2 , maka data dinyatakan berdistribusi normal

(35)

33

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan jika data yang dianalisis berdistribusi

normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas kedua kelas. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui apakah varians-varians dari pretes dan postes

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak homogen.

Riduwan (2010: 184) uji homogenitas yaitu dengan uji varians terbesar

dibandingkan varians terkecil

terkecil Varians terbesar Varians F

atau S terkecil

terbesar S F 2 2 

Untuk mencari nilai varians sampel adalah menggunakan rumus

sebagai berikut (Riduwan, 2010: 185):

 

1 2 2   

n n fX fX n

S i i

atau

 

1 2 2 2   

n n fX fX n

S i i

Keterangan:

S : Simpangan baku S2 : Varians

Dengan = 0,05 dan dk = n – 1. Kriteria pengujian:

Jika Fhitung< Ftabel, maka varians homogen Jika Fhitung

Ftabel, maka varians tidak homogen.

a. Uji Hipotesis

1) Data Berdistribusi Normal

 Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji t, rumus yang digunakan sebagai berikut :

2

2

1 1 1 2 2 2 1 1 2 2

1

1

–1

2

1

n

s

n

s

n

X

n

n

X

t

n

(Sugiyono, 2009: 197)

(36)

34

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: Rata-rata sampel kelas eksperimen

: Rata-rata sampel kelas kontrol

: Varians sampel kelas eksperimen

: Varians sampel kelas kontrol

: Jumlah sampel kelas eksperimen

: Jumlah sampel kelas kontrol

Dengan kriteria pengujian:

Jika thitungttabel, maka H

0 ditolak

Jika thitungttabel, maka H

0 diterima

Derajat kebebasan yang digunakan adalah = 1+ 2−2,dengan taraf signifikan α = 0,05.

 Jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji t', rumus uji t' yang digunkan sebagai

berikut : 2 2 2 1 2 1 2 1 ' n S n S x x t   

(Sudjana, 2002: 241)

dengan dk =

(12

1+

22 2) ( 12

1)2 1−1+

( 22 2)2 2−1

(Walpole, 1995: 305)

Kriteria pengujian adalah: terima �0jika :

− �1 1+�2 2

�1+ �2

< ′< �1 1+�2 2

�1+ �2

(37)

35

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan �1 = 12

1 ; �2 = 22

2

1 = 11

2� , 1−1

dan 2 = 11

2� , 2−1

Keterangan:

1

x : Rata-rata sampel kelas eksperimen

2

x : Rata-rata sampel kelas kontrol

: Varians sampel kelas eksperimen

: Varians sampel kelas kontrol

: Jumlah sampel kelas eksperimen

: Jumlah sampel kelas control α : Taraf signifikan

2) Data Tidak Berdistribusi Normal

Uji statistik nonparametrik dilakukan jika data yang diperoleh tidak

berdistribusi normal.Dalam penelitian ini, uji statistik non parametris yang

dilakukan dengan menggunakan Uji Mann Whitney. Terdapat dua rumus yang

digunakan dalam pengujian ini, yaitu �1dan �2. Kedua rumus itu digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil

[image:37.595.118.512.111.736.2]

tersebut yang akan digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U

tabel.

Jika 1, 2 20 maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

�1 = 1 2 +

1( 1+ 1)

2 − 1

. .

�2 = 1 2 +

2(2 + 1)

2 − 2

Sugiyono (2010: 61)

Keterangan :

�1= Jumlah peringkat kelas eksperimen

�2= Jumlah peringkat kelas kontrol

(38)

36

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1= Jumlah rangking pada sampel �1 2= Jumlah rangking pada sampel �2 1= Jumlah sampel kelas eksperimen 2= Jumlah sampel kelas kontrol

Kriteria pengujian:

Jika � � maka Ha ditolak dan H0 ditolak.

Jika � >� maka Ha diterima dan H0 diterima. Dengan taraf signifikan 5 %

Jika 1, 2 20, maka digunakan pendekatan kurva normal rumus z yaitu :

1 2

( 1) / 12

a b

a b a b

U n n

z

n n n n

 

 

Kriteria pengujian:

Jika ZhitungZtabel maka H

0 diterima dan Ha ditolak.

JikaZhitungZtabel maka H

0 ditolak dan Ha diterima

3) Uji Perbedaan Dua Rerata

Uji perbedaan dua rerata digunakan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan antara kemampuan awal siswa kelas eksperimen dengan kelas

kontrol dan yang akan diuji adalah nilai pretes siswa. Untuk kemampuan

pemahaman konsep sains, hipotesi nol (�0) dan hipotesis alternatif (�1) adalah

sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman konsep sains

siswa kelas eksperimen sama dengan kemampuan pemahaman konsep

sains siswa kelas kontrol

Ha : Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman konsepsains siswa

kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan pemahaman konsep

sains siswa kelas kontrol.

[image:38.595.115.514.180.668.2]
(39)

37

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu �0 ∶ �1 = �2

�1 ∶ �1 ≠ �2

Keterangan :

�1: rata-rata skor pretes kemampuan pemahaman konsep sains siswa kelas

eksperimen

�2: rata-rata skor pretes kemampuan pemahaman konsep sains siswa kelas

kontrol

4) Uji satu pihak

Dalam penelitian ini, uji hipotesis menggunakan uji satu pihak, pihak

kanan. Dilakukan dua uji hipotesis yaitu :

1. Uji Hipotesis 1

Uji hipotesis 1 ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan

kemampuan pemahaman konsep sains siswa dengan menggunakan strategi

giving question and getting answer lebih baik daripada pembelajaran

konvensional. Instrumen yang digunakan adalah data gain yaitu pretes dan

postes. Hipotesis 1 dirumuskan sebagai berikut :

H0:Peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang diberikan

pembelajaran dengan strategi giving question and getting answer tidak

lebih baik daripada siswa yang diberikan metode pembelajaran

konvensional.

Ha:Peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang diberikan

pembelajaran dengan strategi giving question and getting answer lebih

baik daripada siswa yang diberikan metode pembelajaran konvesional.

Hipotesis statistiknya yaitu:

(40)

38

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ha : µ1> µ2

Keterangan:

µ1 : rata-rata peningkatan kemampuan siswa yang diberikan pembelajaran

giving question and getting answer.

µ2 : rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang diberikan pembelajaran konvensional.

2. Uji Hipotesis 2

Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah

peningkatakan kemampuan pemahaman konsep sains siswa dengan

menggunakan strateggi giving question and getting answer lebih baik

daripada pembelajaran konvensional. Instrument yang digunakan adalah

data gain yaitu pretes dan postes. Hipotesis 2 dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang

diberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi giving

question and getting answer tidak lebih baik dari siswa yang

diberikan pembelajaran konvensional.

H1 : Peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang

diberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi giving

question and getting answer lebih baik daripada siswa yang

diberikan pembelajaran konvensional.

Hipotesis statistiknya yaitu :

H0 : µ1 ≤ µ2

H1 :µ1>µ2

(41)

39

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

µ1 : Rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang diberikan pembelajaran strategi giving question and

getting answer

(42)

83 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari hasil penelitian

yang dilakukan di SD Negeri Kramatwatu 1 pada siswa kelas 5 tahun ajaran

2014/2015 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dengan

strategi giving question and getting answer dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional terkait kemampuan pemahaman konsep sains,

salah satunya adalah dalam pembelajaran dengan strategi giving question

and getting answer siswa melakukan diskusi kelompok. Dalam diskusi

kelompok ini siswa dapat bertukar pikiran mengenai suatu masalah,

sehingga setiap anggota diskusi dapat terlibat secara langsung dan

mempunyai kesempatan yang sama didalamnya. Dalam diskusi kelompok

siswa juga termotivasi untuk aktif bertanya, mengungkapkan pendapatnya

serta dapat mengembangkan ide-ide kreatif siswa dalam sebuah

pertanyaan. Serta faktor-faktor yang menghambat pembelajaran sains

dengan menggunakan strategi giving question and getting answer adalah

saat melakukan pembelajaran dengan strategi giving question and getting

answer adalah siswa bingung dalam menyampaikan pertanyaan tentang

materi yang belum dipahami sehingga ada siswa yang menyontek

pertanyaan yang dibuat temannya, sulitnya membuat kelompok secara

heterogen ada beberapa siswa bingung dalam menyelesaikan soal secara

berkelompok karena tidak terbiasa dalam pembelajaran kelompok,

terdapat siswa yang tidak ikut aktif dalam menyelesaikan soal-soal.

2. Kemampuan pemahaman konsep sains siswa yang mendapatkan perlakuan

dengan strategi pembelajaran giving question and getting answer lebih

(43)

84

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Secara umum penggunanstrategi giving question and getting answer ini

tehadap pemahaman siswa sangat berpengaruh. Hal ini terbukti kepada

hasil postes siswa pada kelas eksperimen yang mendapatkan peningkatan

dari hasil pretes sebelumnya.

B. IMPLIKASI

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan di lingkungan

pendidikan maka kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi dalam

bidang pendidikan dan juga penelitian selanjutnya. Sehubungan dengan hal

tersebut maka implikasinya adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian mengenai pembelajaran dengan menggunakan strategi

giving question and getting answer mempunyai dampak yang cukup baik bagi

kegiatan belajar mengajar khususnya di sekolah dasar. Hal tersebut dapat

terlihat pada peningkatan hasil postes siswa yang lebih meningkat dari hasi

pretes sebelumnya.

Berdasarkan pada hasil penelitian di atas bahwa strategi tersebut cukup

berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar siswa sekolah dasar.

Karena selama ini yang terjadi di lapangan adalah guru lebih

menekankan pada pembelajaran ceramah yang kenyataannya belum bisa

menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Maka dalam mengatasi masalah

tersebut, diperlukan adanya usaha dan upaya guna mempengaruhi peserta

didik agar dapat lebih kreatif dalam porses pembelajaran.

Untuk itu perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan, diantaranya

sebagai berikut:

1. Perilaku belajar di dalam kelas tidak semata-mata dipengaruhi oleh

siswa atau guru saja. Namun alangkah baiknya apabila dalam

(44)

85

Devi Lestari, 2015

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GIVING AND GETTING ANSWER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NEGERI KRAMATWATU 1

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

strategi pembelajaran agar pada proses pembelajaran siswa dapat

mengertiapa yang dijelaskanoleh

Gambar

Tabel 3.1 Pedoman penskoran
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi
 Tabel  3.3 Tabel Klasifikasi interpretasi reliabilitas
Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Daya Pembeda
+4

Referensi

Dokumen terkait

dari hambatan yang ada dalam manajemen lembaga pendidikan RA Al-. Falah desa Tanjungrejo kecamatan Jekulo

Dasar dan pertimbangan hakim Pengadilan Agama Kabupaten Madiun dalam perkara nomor 0620/Pdt.G/2017/PA.Kab.Mn merupakan perceraian atas alasan pertengkaran dan

Strategi relationship marketing dan promosi berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu Manado, karena faktor yang

Nilai R 2 sebesar 0,457 menunjukkan bahwa variabel yang dipilih pada variabel independen (fasilitas belajar, dan motivasi berprestasi) dapat menerangkan variasi

Penelitian Tugas Akhir ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berusaha meneliti strategi yang telah dilakukan oleh PT BPRS Saka Dana Mulia Kudus terhadap produk

Betapapun, tidaklah mudah menarik garis per- EHGDDQ WHJDV DQWDUD ³OLQJNDUDQ PDJLV´ GDUL VXDWX SH r- mainan ( game ³YLUWXDO´ GDQ FDUD XQJNDS VLPEROLN ODLQQ\D VHEDJDL SHUZXMXGDQ

a) Risalah “Akidah” ditulis pada tahun 1350 H/1931 M, dalam risalah ini Al Banna mengumumkan target dan tujuan Ikhwan sejalan dengan masa pertumbuhannya. Dalam risalah ini

PLN (persero) Ranting Bangkinang dapat diterima dengan positif oleh para karyawan, sesuai dengan hipotesis, bahwa total quality management berpengaruh signifikan