• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN MALONDIALDEHYDE (MDA) PADA TIKUS DIABETES MELITUS TIPE 2.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN MALONDIALDEHYDE (MDA) PADA TIKUS DIABETES MELITUS TIPE 2."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman yang mudah diperoleh di Negara

Indonesia. Berbagai nama menjadi sebutan untuk menamai tanaman kelor, yaitu pada

masyarakat Sulawesi menyebutnya kero, wori, kelo, atau Keloro; Orang-orang Madura

menyebutnya maronggih; Sunda dan Melayu disebut Kelor; Aceh disebut murong;

Ternate dikenal sebagai kelo; Sumbawa disebut kawona dan di Minang mengenalnya

dengan nama munggai (Krisnadi, 2013). Berbagai sebutan di berbagai daerah tersebut

menunjukkan bahwa sebenarnya tanaman kelor di negara Indonesia sudah tersebar luas,

sehingga mudah ditemukan. Selain sebarannya yang cukup luas, tanaman kelor juga

memiliki manfaat yang luar biasa dari kandungan antioksidannya. Daun kelor

mengandung antioksidan sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah dan reactive

oxygen species (ROS) (Krisnadi, 2013).

Diabetes melitus (DM) tipe 2 (DM-2) atau noninsulin-dependent diabetes mellitus

(NIDDM) adalah bentuk dominan dari DM di seluruh dunia, sekitar 90% dari semua

kasus (Zimet et al., 2001). DM-2 merupakan penyakit metabolik yang disebabkan

karena terjadi keadaan insulin yang tidak bisa mengatur kadar glukosa darah untuk

keperluan tubuh secara optimal atau resistensi insulin. Terjadinya resistensi insulin

(reseptor insulin sudah tidak aktif karena dianggap kadarnya masih tinggi di dalam

darah) mengakibatkan defisiensi relatif insulin. Keadaan tersebut mengakibatkan tidak

optimalnya pengaturan glukosa darah oleh insulin sehingga terjadi hiperglikemia

(Ndraha, 2014). Keadaan hiperglikemia menjadi penyebab awal dari kerusakan jaringan

yang berpengaruh pada sel tertentu seperti sel endotel kapiler di retina, sel mesangsial di

glomerolus ginjal dan sel neuron di jaringan syaraf tepi (Brownlee, 2005).

Hiperglikemia bertalian erat dengan komplikasi akut maupun kronik pada penderita

DM. Semakin tinggi kadar glukosa darah, maka semakin parah gejala dan kelainan

klinis yang ditimbulkan. Selain itu, tingginya kadar glukosa darah juga memicu

(2)

2

Daun kelor adalah tanaman herbal yang dipercaya memiliki manfaat untuk

mengobati penyakit Diabetes mellitus (Dewiyeti & Hidayat, 2015). Pada tikus DM-2

terjadi kenaikan glukosa darah dan kenaikan ROS. Pembuatan tikus DM-2

menggunakan streptozotocin (STZ) dan nikotinamid (NA) berhubungan dengan kadar

nitrit oxide (NO) yang menyebabkan terjadinya kematian sel β pancreas sehingga

berakibat pada kenaikan kadar glukosa darah dan ROS (leo, 2014). Keadaan

hiperglikemia pada DM memicu terjadinya autooksidasi glukosa yang menghasilkan

ROS. Status oksidan tubuh dapat diketahui melalui pengukuran kadar peroksidasi lipid

malondialdehyde (MDA) dalam darah. Jumlah ROS yang berlebihan akan

menyebabkan terjadinya stress oksidatif yaitu tidak seimbangnya jumlah antara radikal

bebas dengan autooksidan dalam tubuh. Keadaan ini akan mengakibatkan kerusakan

membrane sel yang ditandai dengan penurunan antioksidan tubuh (Retno et al., 2013).

Kadar enzim antioksidan sangat mempengaruhi kerentanan berbagai jaringan pada

stres oksidatif dan dikaitkan dengan perkembangan komplikasi dalam diabetes

(Kangrakal et al,. 2010). Pemberian tepung daun kelor dapat menurunkan kadar glukosa

darah dan ROS pada tikus DM-2. Tepung daun kelor mengadung antioksidan seperti

flavonoid, vitamin A, vitamin E, vitamin C dan juga mengandung selenium yang

membantu menurunkan kadar glukosa darah dan ROS. Kandungan senyawa flavonoid

dalam bentuk terpenoid dalam daun kelor sangat efektif dan lebih aman dalam

penurunan kadar gula darah (Jaiswal et al., 2009). Kandungan antioksidan pada daun

kelor membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel-sel oleh radikal bebas (Krisnadi,

2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah :

1. Apakah tepung daun kelor (moringa oleifera) dengan dosis 500 mg/KgBB, 1000

mg/KgBB dan 1500 mg/KgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah pada

tikus diabetes mellitus tipe 2

2. Apakah tepung daun kelor (moringa oleifera) dengan dosis 500 mg/KgBB, 1000

mg/KgBB dan 1500 mg/KgBB dapat menurunkan malondialdehyde (MDA)

(3)

3

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh tepung daun kelor (moringa oleifera) terhadap

kadar glukosa darah dan kadar malondialdehyde (MDA) pada tikus diabetes

melitus tipe 2.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh perbedaan dosis tepung daun kelor (moringa oleifera)

terhadap kadar glukosa darah pada tikus diabetes melitus tipe 2.

b. Mengetahui pengaruh perbedaan dosis tepung daun kelor (moringa oleifera)

terhadap kadar malondialdehyde (MDA) pada tikus diabetes melitus tipe 2.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menjadi bukti empirik tentang pengaruh tepung daun

kelor terhadap kadar glukosa darah dan malondialdehyde (MDA) pada tikus

diabetes tipe 2.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

ilmiah mengenai manfaat tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap

diabetes melitus tipe 2.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk melaksanakan

uji klinis lebih lanjut pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Referensi

Dokumen terkait

Kangsanarak et al (1993) menemukan gejala awal dan tanda yang penting dari komplikasi intrakranial dari otitis media suppurativa antara lain: demam, sakit kepala, gangguan

Proses acara inti pacara Selamat Laut acara inti dimulai sekitar pukul 13.45 WIB dengan dipandu oleh pembawa acara atau MC yang diawali sambutan dari kepala desa dan

Sepatu, Semaulagi dan Kura.Tingkat perbedaan karakter kualitatif dari setiap aksesi durian disebabkan adanya perbedaan karakter bentuk daun, bentuk duri dan warna

Penelitian ini mengukur profitabilitas dan pencapaian maqasid syariah Tiga Bank Syariah terbesar di Indonesia Yaitu bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia

So I guess I’ll hang around to see if you get any prettier as time goes on.” “I didn’t really want you to go,” Seth said under his breath after a long moment. It was the closest

Gelas beker III ditambahkan Aquades sebanyak 20 ml, lalu dicampurkan dengan cara diaduk membentuk huruf w supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya

Kegiatan penelitian mendukung pengcmbangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Reseliani Mahrofi, Hadi Sunaryo, dan Budi Wahono tentang Pengaruh Stres Kerja, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap