• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Panduan Informasi dan Lokasi Perguruan Tinggi di Surabaya Berbasis Android.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Panduan Informasi dan Lokasi Perguruan Tinggi di Surabaya Berbasis Android."

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Nama : Arista Yogie Prananda NIM : 07.41010.0148

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh:

Nama : Arista Yogie Prananda NIM : 07.41010.0148

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(3)

Perguruan Tinggi di Surabaya menempati urutan pertama dalam hal jumlah terbanyak di banding dengan kota-kota yang ada di Jawa Timur. Surabaya memiliki 83 Perguruan Tinggi yang terdiri dari 78 Perguruan Tinggi Swasta dan 5 Perguruan Tinggi Negeri. Keadaan inilah yang menarik minat para pelajar baik dari dalam kota maupun luar kota untuk menjadi mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi yang ada di Surabaya. Dan beberapa Perguruan Tinggi di Surabaya juga banyak yang sudah menyediakan situs resmi mengenai profilnya. Permasalahannya, banyak pelajar kesulitan untuk mencari informasi tentang Perguruan Tingginya di karenakan masih kebingungan dalam mencari situs-situs resmi dikarenakan tidak mengetahui Perguruan Tinggi dan program studi yang diinginkan.

Aplikasi pemandu perguruan tinggi ini dapat menampilkan informasi perguruan tinggi yang meliputi profil perguruan tinggi, detail jurusan mengenai gambaran umum jurusannya, rute bemo dan juga kos. Kemudian dengan menggunakan Mobile GIS dalam sistem operasi Android, dapat mempermudah para pelajar dalam hal navigasi yang berkaitan dengan pengaksesan lokasi perguruan tinggi dan kos yang ada di Surabaya.

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan serta hasil angket yang telah disebar, maka aplikasi ini dinyatakan dapat memandu memperoleh informasi dan lokasi perguruan tinggi di Surabaya yang dilengkapi dengan informasi tambahan tentang salah satu jenis angkutan umum yaitu Bemo dan tempat tinggal sementara yaitu Kos yang prosentasenya adalah sebesar 80,57%.

(4)

ABSTRAK ... vi

2.1.1 Jenjang Pendidikan dan Syarat Belajar... 8

2.1.2 Metode Pembelajaran dan Jadwal Akademik... 8

2.1.3 Jaringan Kerja... ... 9

2.2 Platform Google Android ... 11

2.2.1 The Dalvik Virtual Machine (DVM)... ... 11

2.2.2 Android SDK (Software Development Kit)... ... 12

2.2.3 Arsitektur Android... ... 13

2.3 Google Maps ... 15

2.3.1 Google Maps API... ... 16

(5)

2.4.1 Pengertian UML... ... 18

2.4.2 Artifact UML... ... 18

2.4.3 Faktor yang Mendorong Dibuatnya UML... ... 21

2.4.4 Tujuan UML... ... 23

2.5 GPS ... 23

2.5.1 Pengertian GPS (Global Positioning System)... 23

2.5.2 Arsitektur GPS... ... 23

2.5.3 Cara Penentuan Lokasi pada GPS... ... 25

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan GPS... ... 26

2.5.5 GPS Tracking... ... 27

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 34

3.1 Analisis Permasalahan ... 34

3.1.1 Identifikasi Masalah. ... 34

3.1.2 Identifikasi Kebutuhan. ... 36

3.2 Rancangan Sistem ... 38

3.3 Use Case Diagram ... 49

(6)

3.5 Sequence Diagram ... 47

3.6 Collaboration Diagram ... 52

3.7 Class Diagram ... 56

3.8 Class Diagram pada Mobile Application ... 57

3.9 Component Diagram ... 63

3.9.1 Package Spesification pada Mobile Application ... 64

3.9.2 Package Spesification pada Web Application ... 64

3.13.2 Desain Uji Coba Aplikasi Mobile. ... 75

3.14 Perancangan Angket ... 88

3.15 Konsep Pengambilan Data dari Google Maps ... 89

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 91

4.1 Implementasi Sistem ... 91

4.1.1 KebutuhanPerangkat Keras ... 91

4.1.2 KebutuhanPerangkat Lunak ... 92

4.2 Implementasi Program ... 92

(7)

4.3 Evaluasi Sistem ... 117

4.3.1 Evaluasi Aplikasi Web ... 117

4.3.2 Evaluasi Aplikasi Mobile ... 120

4.4 Analisis Program ... 125

4.4.1 Uji Coba Angket... 125

BAB V PENUTUP ... 129

5.1 Kesimpulan ... 129

5.2 Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 131

(8)

1.1Latar Belakang Masalah

Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Selain sebagai ibukota Jawa Timur, Surabaya menjadi pusat perkembangan politik, ekonomi, pendidikan, budaya maupun industri khususnya di Indonesia bagian timur. Sebagai pusat perkembangan pendidikan, Surabaya memiliki sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ternama.

Buktinya pada tahun 2012, Surabaya menyumbangkan 3 pada 20 besar peringkat Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia. Diantaranya adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berada di peringkat ke 3, Universitas Airlangga berada di peringkat ke 11 dan Universitas Kristen Petra berada di peringkat 20 (Webometrics Ranking of World Universities, 2012).

Di Jawa Timur sendiri, Perguruan Tinggi di Surabaya menempati urutan pertama dalam hal jumlah terbanyak di banding dengan kota-kota lainnya. Surabaya, total memiliki 83 Perguruan Tinggi yang terdiri dari 78 Perguruan Tinggi Swasta dan 5 Perguruan Tinggi Negeri. (DIKTI, 2011)

Keadaan inilah yang menarik minat para pelajar baik dari dalam kota maupun luar kota untuk menjadi mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi yang ada di Surabaya. Akan tetapi masih banyak pelajar yang kesulitan untuk mengetahui informasi mengenai data dan lokasi Perguruan Tinggi di Surabaya. Memang beberapa Perguruan Tinggi baik negeri ataupun swasta di kota Surabaya sebagian sudah memiliki situs resmi akan tetapi masih banyak juga yang belum

(9)

memiliki situs resmi (DIKTI, 2011). Pelajar juga kebingungan untuk mencari situs-situs resmi tersebut dikarenakan tidak mengetahui Perguruan Tinggi mana saja yang menyediakan program studi yang diinginkan. Kemudian, didalam situs-situs tersebut hanya berisi informasi dari segi profil saja seperti alamat, daftar program studi ataupun prestasi yang telah di capai tanpa adanya informasi secara visual yang dapat membantu para pelajar mengetahui posisi kampus dari perguruan tinggi yang ada.

Kondisi tersebut membuat para pelajar yang memilih institusi pendidikan di Surabaya membutuhkan media komunikasi yang lengkap dalam mencari informasi yang di butuhkan. Memang terdapat teknologi Search Engine Google yang dapat mencari dan menampilkan informasi yang berhubungan atau mendekati sesuai kata kunci yang di berikan pengguna. Akan tetapi di butuhkan kata kunci yang tepat untuk menampilkan secara spesifik informasi sesuai yang diinginkan. Salah satu media komunikasi yang dapat digunakan adalah Mobile phone. Perkembangan teknologi mobile phone saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, berbagai fasilitas yang diberikan sehingga mempermudah penggunanya untuk melakukan berbagai aktifitas itulah maka disebut sebagai Smartphone.

(10)

sebagai platform smartphone terbesar di dunia. Distribusi produk smartphone berbasis Android selama kuartal IV-2010 mencapai 33,3 juta unit dan menempatkannya sebagai pemegang pangsa pasar terbesar 32,9 persen. Hal ini dikarenakan ponsel berbasis Android dari segi relatif murah dan mudah dikembangkan.

Berdasarkan permasalahannya seperti sulitnya mengetahui Perguruan Tinggi mana saja yang menyediakan program studi yang diinginkan, serta informasi secara visual yang dapat membantu para pelajar mengetahui lokasi perguruan tinggi dapat di selesaikan dengan merancang sebuah Mobile GIS yang dapat menampilkan data spasial seperti profil kemudian data tabular seperti lokasi dari Perguruan Tinggi tersebut di Surabaya. Smartphone Android sendiri di dalamnya sudah tertanam mobile GIS yang merupakan sebuah integrasi cara kerja perangkat lunak/keras untuk pengaksesan data dan layanan geospasial melalu perangkat bergerak via jaringan kabel atau nirkabel.

(11)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangnya, maka dapat dirumuskan permasalahannya adalah bagaimana membangun aplikasi pemandu informasi serta lokasi Perguruan Tinggi di Surabaya yang dilengkapi dengan informasi tambahan tentang rute salah satu jenis angkutan umum yaitu Bemo serta tempat tinggal sementara yaitu Kos.

1.3Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini memiliki batasan masalah sebagai berikut:

1. Terdapat search engine untuk mencari perguruan tinggi berdasarkan kriteria program studi.

2. Panduan yang di berikan hanya informasi tentang perguruan tinggi tetapi bukan mengenai proses pendaftarannya .

3. Lokasi Perguruan Tinggi di tampilkan secara visual berupa Peta dari Google Maps yang di beri data (marker) pada lokasi-lokasi tertentu. 4. Hanya bisa digunakan pada android versi 2.2 (Froyo) dan yang lebih

baru.

5. Terdapat GPS Tracking untuk menampilkan rute dari lokasi User ke Perguruan Tinggi yang di tuju.

(12)

1.4Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah “Menghasilkan aplikasi pemandu informasi serta lokasi perguruan tinggi di Surabaya yang dilengkapi dengan informasi tambahan tentang rute salah satu jenis angkutan umum yaitu Bemo serta tempat tinggal sementara yaitu Kos”.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dibedakan dengan pembagian bab – bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang permasalahan dari aplikasi panduan informasi dan lokasi perguruan tinggi di Surabaya berbasis android, sedangkan inti dari permasalahan digambarkan dalam perumusan masalah, pembatasan masalah menjelaskan batasan-batasan dari sistem yang dibuat sehingga tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan, tujuan penelitian berupa harapan dari hasil yang akan dicapai dari sistem informasi tersebut.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menjelaskan landasan teori yang berbentuk uraian kualitatif dan model sistematik yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang

dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian Tugas

(13)

Language) sebagai dasar perancangan sistem, Platform Android sebagai

operasi sistem aplikasi, dan Google Maps sebagai peta digital yang

digunakan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian Tugas Akhir mulai dari observasi pendahuluan, identifikasi masalah dan tujuan, analisis sistem, perancangan system menggunakan UML (Unified Modeling Language) berupa use case diagram, activity diagram, sequence diagram, component diagram, deployment diagram,

class diagram, desain struktur tabel dan desain antar muka

BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini berisi penjelasan tentang proses evaluasi dari sistem yang telah dibuat serta proses implementasi dari sistem dengan cara melakukan pengujian sesuai dengan tabel uji coba yang telah dibuat. Selain pengujian aplikasi juga dilakukan pemeriksaan data yang tersimpan dengan data kenyataan dilapangan.

BAB V : PENUTUP

(14)

2.1 Perguruan Tinggi

Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan (2) pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya. Institusi Pendidikan Tinggi yang menawarkan pendidikan akademik dan vokasi dapat dibedakan berdasarkan jenjang dan program studi yang ditawarkan seperti akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.

Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Sedangkan Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Kedua bentuk pendidikan tinggi ini menyediakan pendidikan pada level diploma. Contoh pendidikan tinggi seperti ini adalah Akademi Bahasa dan Politeknik Pertanian. Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Oleh karena itu, sekolah Tinggi ini menawarkan pendidikan baik pada level diploma maupun sarjana. Namun, ketika sebuah sekolah tinggi memenuhi persyaratan mereka dapat menawarkan pendidikan tingkat lanjut setelah level sarjana. Sekolah Tinggi ilmu Komputer merupakan salah satu contoh dari jenis pendidikan tinggi ini. Institut dan Universitas adalah institusi perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan tinggi yang mengarah kepada level sarjana. Institut menawarkan pendidikan

(15)

akademik dan/atau vokasi dalam kelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni tertentu. Disisi lain, Universitas menawarkan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam berbagai kelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni. Institusi pendidikan tinggi ini dapat juga melayani pendidikan pada level profesional. Institut Seni adalah salah satu contohnya. (DIKTI, 2011)

2.1.1 Jenjang Pendidikan dan Syarat Belajar

Institusi pendidikan tinggi menawarkan berbagai jenjang pendidikan baik berupa pendidikan akademis maupun pendidikan vokasi. Perguruan tinggi yang memberikan pendidikan akademis dapat menawarkan jenjang pendidikan Sarjana, Program Profesi, Magister (S2), Program Spesialis (SP) dan Program Doktoral. Sedangkan pendidikan vokasi menawarkan program Diploma I, II, II dan IV. Untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1), seorang mahasiswa diwajibkan untuk mengambil 144-160 Satuan Kredit Semester (SKS) yang diambil selama delapan sampai dua belas semester. Pada jenjang S2 atau program Pasca Sarjana, seorang mahasiswa harus menyelesaikan 39 sampai 50 SKS selama kurun waktu empat sampai sepuluh semester dan 79 samapi 88 SKS harus diselesaikan dalam jangka waktu delapan samapi empat belas semester bagi program doktoral.

2.1.2 Metode Pembelajaran dan Jadwal Akademik

(16)

computer. Baik pendidikan reguler maupun pendidikan jarak jauh memulai aktivitas akademis atau jadwal akademikpada bulan September setiap tahunnya. Satu tahun akademik terbagi atas minimal dua semester yang terdiri dari setidak-tidaknya 16 minggu. Institusi pendidikan tinggi juga dapat melangsungkan semester pendek diantara dua semester reguler. Penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi didasarkan atas beberapa persyaratan dan prosedur serta objek penyeleksian yang tidak diskriminatif. Hal tersebut diatur oleh Senat masing-masing institusi pendidikan tinggi. Penerimaan mahasiswa merupakan tanggung jawab dari masing-masing perguruan tinggi. Calon mahasiswa D1,D2,D3,D4 dan S1 harus menamatkan pendidikan menengah atas atau yang sederajat dan lulus pada ujian masuk masing-masing perguruan tinggi. Kandidat mahasiswa S2 harus memiliki ijazah Sarjana (S1) atau yang sederajat dan lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Untuk S3, Mahasiswa harus memiliki Ijazah S2 atau yang sederajat dan lulus seleksi masuk.

2.1.3 Jaringan kerja

(17)

1) Kopertis Wilayah I di Medan yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darusalam. 2) Kopertis Wilayah II di Palembang yang mengkoordinasikan Perguruan

Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung.

3) Kopertis Wilayah III di Jakarta yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi DKI Jakarta.

4) Kopertis Wilayah IV di Bandung yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

5) Kopertis Wilayah V di Yogyakarta yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi D.I. Jogjakarta.

6) Kopertis Wilayah VI di Semarang yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Jawa Tengah.

7) Kopertis Wilayah VII di Surabaya yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Jawa Timur dan Madura.

8) Kopertis Wilayah VIII di Denpasar yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Bali, NTB, dan NTT.

9) Kopertis Wilayah IX di Makassar yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat.

(18)

11) Kopertis Wilayah XI di Banjarmasin yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Kalimatan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat.

12) Kopertis Wilayah XII di Ambon yang mengkoordinasikan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat.

2.2 Platform Google Android

2.2.1 The Dalvik Virtual Machine (DVM)

Salah satu elemen kunci dari Android adalah Dalvik Virtual Machine (Harahap, 2011). Android berjalan di dalam Dalvik Virtual Machine (DVM) bukan di Java Virtual Machine (JVM), sebenarnya banyak persamaannya dengan Java Virtual Machine (JVM) seperti Java ME (Java mobile Edition), tetapi Android menggunakan Virtual Machine sendiri yang menurut saya dikustomisasi dan dirancang untuk memastikan bahwa beberapa feature-feature berjalan lebih efisien pada perangkat mobile.

(19)

Semua hardware yang berbasis Android dijalankan dengan menggunakan Virtual machine untuk eksekusi aplikasi, pengembang tidak perlu khawatir tentang implementasi perangkat keras tertentu. Dalvik Virtual Machine mengeksekusi executable file, sebuah format yang dioptimalkan untuk memastikan memori yang digunakan sangat kecil. The executable file diciptakan dengan mengubah kelas bahasa java dan dikompilasi menggunakan tools yang disediakan dalam SDK Android.

2.2.2 Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java (Harahap, 2011). Android merupakan subset perangkat lunak untuk smartphone yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang direlease oleh Google.

Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi netral, Android memberi Anda kesempatan untuk membuat aplikasi yang bukan merupakan aplikasi bawaan Smartphone.

Beberapa fitur-fitur Android yang paling penting adalah:

1. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable. 2. Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.

3. Integrated browser berdasarkan engine open sourceWebKit.

(20)

5. SQLite untuk menyimpan data.

6. Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar. 7. Bluetooth, EDGE, dan WiFi (tergantung hardware).

8. Kamera, GPS, kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)

9. Lingkungan Development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat emulator, tool untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE Eclipse.

2.2.3 Arsitektur Android

Arsistektur sistem terdiri atas 5 layer, pemisahan layer bertujuan untuk memberikan abstraksi sehingga memudahkan pengembangan aplikasi. Layer-layer tersebut adalah Layer-layer aplikasi, Layer-layer framework aplikasi, layer libraries, layer runtime, dan layer kernel. Gambar 6 memberikan gambaran umum komponen-komponen dalam arsitektur sistem operasi Android.

(21)

Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets ini adalah layar dimana berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut, di layer inilah terdapat seperti aplikasi inti termasuk klien email, program sms, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman java. 2. Aplikasi Frameworks

Android adalah ”Open Development Platform” yaitu Android menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada penembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resource, menjalankan servicebackground, mengatur alarm, dan menambahkan tambahan seperti status notificaations, dan masih banyak lagi. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh apikasi yang berkategori inti. Arsitekturaplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan komponen yang sudah digunakan (reuse).

3. Libraries

Libraries ini adalah layer dimana feature-feature Android berada, biasanya para pembuat aplikasi kebanyakan mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library C / C++ inti seperti Libc dan SSL.

(22)

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

5. Linux Kernel

Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu sendiri, berisi file-file system yang mengatur sistem processing, memory, resource, drivers, dan sistem-sistem operating Android lainnya. Linux Kernel yang digunakan Android adalah Linux Kernel release 2.6.

2.3 Google Maps

Google Maps adalah sebuah layanan gratis peta digital dari Google berbasis web yang dapat digunakan dan ditempatkan pada website tertentu dengan menggunakkan Google Maps API (Google Inc, 2011).

Google Maps sendiri mempunyai fitur-fitur antara lain navigasi peta dengan dragging mouse, zoom-indanzoom-ou tuntuk menunjukkan informasi peta secara detil memberi penanda pada peta dan memberi informasi tambahan. Mode viewing pada Google Maps berupa “Map” (peta topografi dan jalan), “satelite” (peta berupa foto satelit dan foto resolusi tinggi dari udara), “Hybrid” (peta berupa foto satelit dan peta jalan berada diatasnya) dan “Street View”, fasilitas ini secara resmi diperkenalkan oleh Google pada Mei 2007.

(23)

yang digunakan untuk memberikan interaktifitas yang tinggi dengan cara melakukan request secara asynchronous dengan Javascript dan XML yang juga dikenal dengan AJAX.

2.3.1 Google Maps API

Google telah membuat Google Maps API untuk memfasilitasi para developer untuk mengintegrasikan Google Maps pada websitenya. Ini merupakan layanan gratis yang sementara tidak mengandung iklan, tetapi Google menyatakan pada perjanjian menggunakan layanan bahwa mereka berhak untuk menampilkan iklan dimasa yang akan datang (Google Inc, 2011). Dengan menggunakan Google Maps API kita dapat menampilkan seluruh fasilitas Google Maps pada website kita. Dimulai dengan membuat API key (API Key ini berfungsi sebagai kunci akses untuk website kita ) dan kita sudah dapat menggunakan fungsi-fungsiyang ada pada Google Maps API untuk website kita.

2.3.2 Google Maps API pada Android

Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan. Dua unsur utama LBS adalah :

1. Location Manager (API Maps)

(24)

Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh device/ perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS dan data lokasi real-time. Dengan Location Providers kita dapat menentukan lokasi kita saat ini, Track gerakan/ perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan mendeteksi perpindahan.

Android memberikan akses aplikasi ke layanan lokasi yang didukung oleh perangkat melalui kelas-kelas dalam package android.location. komponen utama dari kerangka lokasi adalah sistem layanan LocationManager, yang menangani akses ke layanan lokasi. LocationManager tidak secara langsung dibuat objeknya, akan tetapi digunakan permintaan ke sistem dengan memanggil getSystemService (Context.LOCATION_SERRVICE) sehingga akan didapatkan handler untuk objek LocationManager. Ketika telah didapatkan objek LocationManager maka dapat melakukan query ke semua daftar LocationProviders yang dikenal oleh LocationManagersebagai lokasi terakhir.

Ketika bekerja dengan emulator maka fungsi untuk lokasi tidak dapat digunakan karena tidak tersedia GPS nyata pada emulator sehingga diperlukan data lokasi tiruan menggunakan ddms pada eclipse maupun melalui adb. Melalui ddms dapat dilakukan secara manual pengiriman koordinat bujur/ lintang ke perangkat, menggunakan file GPX menjelaskan rute untuk pemutaran ke perangkat, menggunakan file KML menjelaskan letak individu untuk pemutaran sequencing ke perangkat.

(25)

berbasis Activity. Pencarian geocodingdilakukan di server, sehingga aplikasi akan meminta untuk memasukkan sebuah izin penggunaan internet. Kelas geocoder menyediakan akses untuk dua fungsi geocoding :

1. Forward Geocoding : mencari lintang dan bujur alamat.

2. Reverse Geocoding : Mencari alamat dan jalan untuk sesuai lintang dan bujur.

2.4 UML (Unified Modeling Language) 2.4.1 Pengertian UML

UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa untuk menentukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem nonsoftware lainnya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks (Suhender & Gunadi, 2002) .

2.4.2 Artifact UML

Artifact adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifact dapat berupa model, deskripsi, atau software. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut:

A. Use-case diagram

(26)

B. Class diagram

Class diagram membantu untuk visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem.

C. Behavior diagram

i. Statechart diagram

Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang dilalui sebuah objek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau aktivitas kepada yang lainnya dan aksi yang menyebabkan perubahan satu state atau aktivitas. Statechart diagram khususnya digunakan untuk memodelkan taraf-taraf diskrit dari sebuah siklus hidup objek sedangkan activity diagram paling cocok digunakan untuk memodelkan urutan aktivitas dalam suatu proses.

ii. Activity diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena dapat memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas kedalam keadaan sesaat (state). Activity diagram juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use-case berinteraksi.

(27)

1. Sequence diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use-case. Sequence diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use-case. Tipe diagram ini sebaiknya digunakan diawal tahap desain atau analisis karena kesederhanaannya dan mudah untuk dimengerti.

2. Collaboration diagram

Collaboration diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur antar objek. Tipe diagram ini menekankan pada hubungan (relationship) antar objek, sedangkan sequence diagram menekankan pada urutan kejadian. Dalam satu collaboration diagram terdapat beberapa object, link, dan message. Collaboration diagram digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi yang mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem.

D. Implementation diagram:

i. Component diagram

(28)

ii. Deployment diagram

Setiap model hanya memiliki satu deployment diagram. Diagram ini memperlihatkan pemetaan software kepada hardware.

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena:

a) Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencakupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks.

b) Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda-beda dalam proses rekayasa.

Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realitas.

2.4.3 Faktor yang Mendorong Dibuatnya UML 1) Pentingnya Model

(29)

b) Model yang bagus sangat penting untuk menghasilkan komunikasi yang baik antar anggota tim dan untuk meyakinkan sempurnanya arsitektur sistem yang dibangun.

c) Jika kita membangun suatu model dari suatu sistem yang kompleks, tidak mungkin kita dapat memahaminya secara keseluruhan. Dengan meningkatnya komplektisitas sistem, visualisasi dan pemodelan menjadi sangat penting. UML dibuat untuk merespon kebutuhan tersebut.

2) Kecenderungan Dunia Industri terhadap Software

a) Sebagai suatu nilai yang strategis bagi pasar software adalah dengan meningkatnya kebutuhan dunia industri untuk memiliki teknik otomatisasi dengan software. Oleh karena itu, penting sekali adanya teknik rekayasa software yang dapat meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dan waktu. Termasuk dalam teknik rekayasa software adalah teknik visual programming, juga pembuatan framework dan pola.

b) Komplektisitas dunia industri semakin meningkat karena bertambah luasnya runag lingkup dan tahapan proses. Satu motivasi kunci bagi para pembangun UML adalah untuk membuat suatu himpunan semantik dan notasi yang mampu menangani kerumitan arsitektural dalam semua ruang lingkup.

3) Terjadinya Konvergensi Metode dan Tool Pemodelan

(30)

2.4.4 Tujuan UML

Tujuan utama UML diantaranya adalah:

1) Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2) Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3) Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

2.5 GPS

2.5.1 Pengertian GPS (Global Positioning System)

GPS adalah satu-satunya sistem satelit navigasi global untuk penentuan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu yang telah beroperasi secara penuh di dunia saat ini (Cellular Telecommunications Industry Association, 2011). GPS menggunakan konstelasi 27 buah satelit yang mengorbit bumi, dimana sebuah GPS receiver menerima informasi dari tiga atau lebih satelit tersebut untuk menentukan posisi. GPS receiver harus berada dalam line-of-sight (LoS) terhadap keempat satelit tersebut untuk menentukan posisi, sehingga GPS hanya ideal untuk digunakan dalam outdoor positioning.

2.5.2 Arsitektur GPS

(31)

sedangkan 3 sisanya digunakan sebagai cadangan. Dua puluh empat satelit tersebut dibagi atas kumpulan 4 satelit yang mengorbit pada 6 jalur lintasan. Orbit lintasan ini telah diatur sedemikian rupa sehingga setiap titik di bumi pasti tercakup dalam LoS dari sedikitnya 6 satelit. Deskripsi space segment di GPS dapat dilihat pada Gambar 2.1. Setiap satelit GPS mengorbit pada ketinggian 20.200 kilometer dari permukaan bumi dengan periode evolusi 12 jam (El-Rabbany, 2002). Sejak September 2007 kini GPS memiliki 31 satelit dimana satelit tambahan digunakan untuk meningkatkan ketelitian GPS receiver.

Control segment berupa stasiun di bumi yang memonitor satelit-satelit GPS. Stasiun ini mengontak setiap satelit GPS secara berkala untuk memberikan update navigasi. Update ini berupa sinkronisasi jam atomik satelit dengan satelit lainnya dan mengkoreksi lintasan orbit setiap satelit.

Gambar 2.2. Space Segment pada GPS

(32)

GPS, sebuah prosesor, dan sebuah jam yang sangat stabil. GPS receiver memiliki atribut channel yaitu jumlah satelit yang dapat dimonitornya dalam suatu waktu (sekarang umumnya jumlah channel berkisar antara 12 -20). Kebanyakan GPS receiver dapat meneruskan datanya ke perangkat lain melalui koneksi serial, USB atau Bluetooth menggunakan protokol NMEA.

2.5.3 Cara Penentuan Lokasi pada GPS

Satelit GPS mengorbit bumi dua kali dalam sehari dengan lintasan yang sangat presisi dan mentrasmisikan sinyal informasi secara kontinu ke bumi. GPS receiver memanfaatkan informasi ini dengan berperan sebagai sebuah alat pengukur yang menghitung jarak antara antenna receiver dengan berbagai satelit GPS. Kemudian GPS receiver mendeduksi posisi melalui proses trilaterasi dengan mencari perpotongan tiap vector satelit-satelit tersebut. Jarak antara antenna receiver dan satelit diukur dengan membandingkan waktu yang terdapat pada sinyal dengan waktu ketika sinyal diterima.

(33)

Gambar 2.3. Trilaterasi dalam GPS

Gambar 3. memberikan gambaran sederhana yang memodelkan proses trilaterasi dalam GPS untuk menentukan lokasi. Lingkaran melambangkan ruang wilayah cakupan sebuah satelit dan titik di tengahnya adalah satelit itu sendiri.

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan GPS

Teknologi GPS sangat fenomenal dalam bidang penentuan posisi karena mampu memberikan informasi mengenai posisi secara real-timedancontinue, di mana saja dan kapan saja. Selain itu ada beberapa hal yang membuat GPS sangat baik dalam sistem pelacakan:

1. Tidak bergantung waktu dan cuaca, 2. Meliputi wilayah yang luas,

3. Tidak terpengaruh topografis,

4. Memberikan ketelitian akurasi yang cukup, 5. Pengunaan tidak dikenakan biaya, alias gratis.

(34)

2.5.5 GPS Tracking

Istilah GPS tracking digunakan dalam konteks Tugas Akhir ini sebagai pengiriman informasi lokasi perangkat mobile saat pengguna melakukan query terhadap aplikasiyang kemudiandilanjutkandengan pengiriman informasi lokasi perangkat mobile per setiap periode waktu tertentuuntukdisimpan di web server. Berdasarkan lingkup wilayah pantauannya, system penelusuran dan pelacakan terbagi atas wide-area dan local-area. Sistem penelusuran dan pelacakan wide-area pada umumnya menggunakan GPS receiver dikarenakan wilayah pantauannya yang sangat luas. Penggunaan GPS juga memungkinkan pengguna dapat meminta informasi posisi setiap saat, namun GPS memiliki keterbatasan pada ruang tertutup dikarenakan factor Line-of-Sight tadi.

2.5.6 Akurasi GPS

(35)

2.5.7 Assisted GPS (A-GPS)

Pada Smartphone & Tablet generasi terbaru kita bisa menemukan fitur GPS (Global Positioning System), yaitu fitur untuk menentukan lokasi kita melalui koneksi satelit. Selain itu ada perangkat GPS original yang hanya berfungsi tunggal GPS saja. GPS sendiri memiliki beberapa perbedaan teknologi & cara kerja. Pada Smartphone & Tablet dikenal dua tipe GPS, yaitu GPS Satellite & Assisted-GPS (A-GPS). Secara sederhana, GPS satellite adalah GPS orisinal yang menggunakan controller & mekanisme GPS murni dan langsung terhubung satelit. Sedangkan A-GPS, selain satelit juga harus menggunakan teknologi GSM (atau menara BTS) untuk menentukan lokasi.

(36)
(37)

2.6 Test Case

Test case merupakan suatu tes yang dilakukan dengan berdasar pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi atau pun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kegunaan test case adalah sebagai berikut (Romeo, 2003):

1. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi produk. Test case yang digunakan untuk testing ini adalah black box testing. 2. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap desain. Test

case yang digunakan untuk testing ini adalah white boxtesting.

2.6.1 Black Box Testing

Black box testing merupakan testing yang dilakukan tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input output testing atau functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional software, yang berdasar pada spesifikasi kebutuhan software. Kategori error yang akan diketahui menggunakan blackboxtesting adalah (Romeo, 2003):

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar. 2. Error dari interface.

3. Error dari struktur data atau akses eksternal database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku sistem.

(38)

2.7 Angket

Angket atau disebut juga questionnaire adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon, sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi dari responden tanpa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan keyataan (Riduwan, 2005). Dalam penelitian ini, angket dibutuhkan untuk mengukur tingkat kelayakan penggunaan aplikasi.

Menurut Riduwan (2005), para ahli membedakan dua tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu:

1. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian, antara lain skala sikap, skala moral, tes karakter, dan skala partisipasi sosial.

2. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial, antara lain skala mengukur status sosial ekonomi, lembaga swadaya masyarakat (sosial), kemasyarakatan, kondisi rumah tangga dan lain-lain.

Masih menurut Riduwan (2005), skala sikap dibagi menjadi lima bentuk, yaitu skala Likert, skala Guttman, skala Defferensial Simantict, Rating Scale dan skala Thurstone.

2.7.1 Skala Likert

(39)

JSA

JST STtot

Perhitungan skor penilaian untuk setiap pertanyaan (QS) didapatkan dari jumlah pengguna (PM) dikalikan dengan skala nilai (N). Jumlah skor tertinggi (STtot) didapatkan dari skala tertinggi (NT) dikalikan jumlah pertanyaan (Qtot) dikalikan total pengguna(Ptot). Sedangkan nilai persentase akhir (Pre) diperoleh dari jumlah skor hasil pengumpulan data (JSA) dibagi jumlah skor tertinggi (STtot) dikalikan 100%. Persamaan yang digunakan untuk melakukan perhitungan skor pada setiap pertanyaan dapat dilihat pada Persamaan 2.1. Persamaan 2.2 digunakan untuk menghitung jumlah skor tertinggi. Persamaan 2.3 menghasilkan nilai persentase yang akan digunakan dalam proses analisis.

QS(n) = PM x N 2.1

STtot = NT x Qtot x Ptot 2.2

Pre = x 100% 2.3

dengan:

QS(n) = skor pertanyaan ke-n

PM = jumlah pengguna yang menjawab

N = skala nilai

STtot = total skor tertinggi

NT = skala nilai tertinggi

Qtot = total pertanyaan

(40)

Pre = persentase akhir (%)

JSA = jumlah skor akhir

Analisis dilakukan dengan melihat persentase akhir dari proses perhitungan skor Nilai persentase kemudian dicocokkan dengan kriteria interpretasi skor, seperti yang terlihat pada Gambar 2.4.

(41)

Dalam pembuatan aplikasi ini menerapkan konsep SDLC (Systems Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan. langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan Aplikasi Panduan Lokasi dan Informasi Perguruan Tinggi di Surabaya berbasis Android yaitu sebagai berikut:

3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi masalah

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan jalur yang paling banyak diambil oleh siswa setelah lulus dari SMA. Untuk menembus perguruan tinggi negeri memang diperlukan kerja keras. Jalan satu-satunya yaitu dengan belajar ekstra. Sulit rasanya untuk kita menjawab soal apabila tidak melakukan banyak latihan menjawab soal yang mirip.

Sebanyak 618.804 peserta SNMPTN 2012 yang bersaing untuk mendapatkan kursi di perguruan tinggi negeri. Pasalnya siswa harus memperebutkan 106.363 kursi di perguruan tinggi negeri. Total pendaftar ujian SNMPTN ini meningkat 14 % dari tahun sebelumnya. Pada 2011 total pendaftar sebanyak 540.953, sedangkan tahun 2012 ini meningkat menjadi 618.804 peserta. Yang terdiri dari 570.771 pendaftar regular dan 48.032 pendaftar beasiswa bidik misi. Perguruan tinggi negeri yang berpartisipasi dalam SNMPTN sebanyak 61

(42)

PTN dengan 2.340 program studi. Yakni 54 PTN dari Kemendikbud dengan 2.123 program studi dan tujuh PTN di bawah Kementrian Agama dengan 217 program studi (Kompas, 2012). Salah satu perguruan tinggi negeri yang paling banyak diminati terdapat di kota Surabaya.

Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Selain sebagai ibukota Jawa Timur, Surabaya menjadi pusat perkembangan politik, ekonomi, pendidikan, budaya maupun industry khususnya di Indonesia bagian timur. Sebagai pusat perkembangan pendidikan, Surabaya memiliki sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ternama.

Buktinya pada tahun 2012, Surabaya menyumbangkan 3 pada 20 besar peringkat Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia. Diantaranya adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berada di peringkat ke 3, Universitas Airlangga berada di peringkat ke 11 dan Universitas Kristen Petra berada di peringkat 20 (Webometrics Ranking of World Universities, 2012).

Di Jawa Timur sendiri, Perguruan Tinggi di Surabaya menempati urutan pertama dalam hal jumlah terbanyak di banding dengan kota-kota lainnya. Surabaya, total memiliki 83 Perguruan Tinggi yang terdiri dari 78 Perguruan Tinggi Swasta dan 5 Perguruan Tinggi Negeri (DIKTI, 2011).

(43)

sebagian sudah memiliki situs resmi akan tetapi masih banyak juga yang belum memiliki situs resmi (DIKTI, 2011). Pelajar juga kebingungan untuk mencari situs-situs resmi tersebut dikarenakan tidak mengetahui Perguruan Tinggi mana saja yang menyediakan program studi yang diinginkan. Kemudian, didalam situs-situs tersebut hanya berisi informasi dari segi profil saja seperti alamat, daftar program studi ataupun prestasi yang telah di capai tanpa adanya informasi secara visual yang dapat membantu para pelajar mengetahui posisi kampus dari perguruan tinggi yang ada.

3.1.2 Identifikasi Kebutuhan

Berdasarkan identifikasi permasalahan, dapat disimpulkan bahwa diperlukan Mobile GIS yang dapat menampilkan data spasial seperti profil kemudian data tabular seperti lokasi dari Perguruan Tinggi tersebut di Surabaya, dalam hal ini aplikasi yang dibuat menggunakan perangkat mobile smartphone android. Seperti yang kita ketahui, saat ini Smartphone Android sedang mengalami peningkatan yang sangat pesat. Dan ada beberapa faktor penting yang menyebabkan peningkatan pengguna Android yaitu harga handset yang cukup terjangkau sehingga handset Android bisa dengan mudah dimiliki oleh berbagai kalangan, tampilan antar muka yang cukup menarik dan tidak membosankan, dan yang terakhir adalah dikarenakan sistem operasi Android yang digunakan oleh banyak produsen telepon genggam seperti Sony, Samsung, Motorola dan bahkan merk lokal juga menggunakan sistem operasi Android.

(44)

Android mencapai 15 kali lipat dibandingkan tahun 2011 atau sekitar 2,5juta pengguna saat ini dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan lebih besar pada tahun depan. dimana solusi alternatif tersebut didapat dari pertimbangan jarak dan biaya. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil survey StatCounter Global State yang menunjukkan jumlah peningkatan pengguna SmartphoneAndroid pada periode Mei 2011 hingga Oktober 2012 yang cukup signifikan seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Grafik Peningkatan Pengguna Smartphone Berdasarkan Mobile Operating System

(45)

Aplikasi akan menampilkan secara spesifik apa yang dibutuhkan para pelajar, karena terdapat pilihan yang menu yang disesuaikan terhadap kebutuhan pencarian informasi tentang perguruan tinggi. Kemudian dengan menggunakan Mobile GIS dalam sistem operasi Android, dapat mempermudah para pelajar dalam hal navigasi yang berkaitan dengan pengaksesan informasi dan lokasi perguruan tinggi yang ada di Surabaya. Dengan memanfaatkan Android sebagai sistem operasi yang open source serta tersedianya layanan peta berbasis Google Maps yang dapat digunakan secara gratis dan juga tidak perlu membuat server khusus untuk mengelola data yang berkaitan dengan sebuah peta virtual.

3.2 Rancangan Sistem

(46)

Gambar 3.2 Work Flow Aplikasi Panduan Informasi dan Lokasi Perguruan Tinggi di Surabaya berbasis Android

Pada saat aplikasi dijalankan, dengan menggunakan Layanan Berbasis Lokasi (LBS) sistem akan secara otomatis menangkap lokasi user,namun untuk dapat menggunakan layanan ini perangkat mobile atau handphone harus terkoneksi dengan internet atau dengan menyalakan fitur GPS yang ada di handphone. Lokasi akan di tampilkan secara visual berupa tampilan map dari lokasi user berada sampai ke Perguruan Tinggi yang dituju atau biasa di sebut juga GPS Tracking. Tidak hanya menampilkan perguruan tinggi yang di tuju saja akan tetapi apabila rute tersebut melewati beberapa perguruan tinggi lain maka secara otomatis map juga akan menampilkannya.

3.3 Use Case Diagram

(47)

Update dan Maintenance data

Admin

Melihat peta semua lokasi perguruan tinggi dan kos

Gambar 3.3. Use Case Diagram Aplikasi Panduan Informasi dan Lokasi Perguruan Tinggi di Surabaya berbasis Android

Berikut adalah penjelasan singkat use case yang dimiliki oleh aplikasi.

Tabel 3.1 Penjelasan singkat use case diagram

Use Case Keterangan

Melihat informasi tentang jurusan

Proses ini ditujukan kepada pengguna yang masih bingung informasi tentang program studi yang sesuai dengan mereka.

Melihat Profil Perguruan Tinggi

Proses ini berisi informasi lengkap tentang Perguruan Tinggi seperti profil, alamat, daftar program studi beserta akreditasinya.

Melihat Peta Lokasi Perguruan Tinggi dan Kos

Proses ini menampilkan lokasi semua perguruan tinggi dan kos akan tetapi terdapat fitur yg bisa membatasi apa saja yg yang akan ditampilkan . Melihat Profil Kos Proses ini berisi informasi tentang Kos sesuai

dengan pencarian berdasarkan perguruan tinggi . Melihat Jalur Bemo Proses ini berisi informasi tentang jalur bemo

sesuai dengan pencarian berdsarkan perguruan tinggi jg.

Update dan Maintenance Data

(48)

Aplikasi ini nantinya akan menyediakan beberapa menu diantaranya, menu untuk memberikan rekomendasi program studi yang sesuai maksudnya adalah menu ini ditujukan kepada pelajar yang masih bingung memilih program studi yang sesuai dengan mereka. Lalu menu untuk mencari informasi Perguruan Tinggi yang diinginkan, output yang dikeluarkan adalah informasi lengkap tentang Perguruan Tinggi seperti profil, alamat, daftar program studi beserta akreditasinya. Kemudian, menu yang berisi pencarian Perguruan Tinggi berdasarkan kriteria program studi yang diinginkan, misalkan program studi yang diinginkan “Teknik Industri” maka secara otomatis akan keluar output berupa Perguruan Tinggi mana saja yang menyediakan program studi tersebut.

3.4 Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk memodelkan aliran kerja proses dalam bentuk simbol untuk menspesifikasikan bagaimana sistem akan mencapai tujuan. Activity Diagram adalah salah satu bentuk diagram UML yang paling mudah dimengerti dikarenakan diagram ini memiliki simbol yang menyerupai simbol flowchart, yang sangat berguna untuk menerangkan langkah-langkah proses ke pihak lain.

A. Activity Diagram untuk Proses Pencarian Jurusan

(49)
(50)
(51)

C. Activity Diagram untuk Pencarian Kos

(52)

D. Activity Diagram untuk Proses Pencarian Bemo

(53)

E. Activity Diagram untuk Proses Maintenance Data

(54)

3.5 Sequence Diagram

Sequece Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek berdasarkan urutan waktu yang digambarkan dari atas ke bawah.

A.Sequence Diagram untuk Proses Pencarian Jurusan

(55)

: Pengguna formMenuPanduanJurusan formInfoJurusan : DtabaseApplication memilih menu panduan jurusan()

memilih & memasukkan filter pencarian()

search database()

Gambar 3.9 Sequence diagram untuk proses “Cari Jurusan”

B.Sequence Diagram untuk Proses Pencarian Perguruan Tinggi

(56)

dicocokkan dengan data pada database. Jika data ditemukan maka database akan memberikan hasil pencarian yang selanjutnya akan ditampilkan oleh sistem. Apabila pengguna yang ingin melihat detail info profil perguruan tinggi tersebut dapat mengklik salah satu hasil pencarian tadi dan sistem akan menampilkan detail data dari perguruan tinggi tersebut. Di dalam detail tersebut juga terdapat alamat perguruan tinggi yang apabila pengguna mengklik alamatnya maka otomatis akan menampilkan map lokasi perguruan tinggi tersebut. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada Gambar 3.10.

: Pengguna formMenuProfilPerguruan memilih & memasukkan filter pencarian()

search database()

(57)

C.Sequence Diagram untuk Proses Pencarian Kos

(58)

: Pengguna formMenuInfoKos formDetilKos formPETA : DtabaseApplication memilih menu Info Kos()

memilih & memasukkan filter pencarian()

search database() memberikan hasil pencarian() menampilkan hasil pencarian()

memilih detil kos()

meminta detil kos()

memberikan detil kos() menampilkan detil kos()

melihat lokasi kos()

meminta lokasi kos()

memberikan lokasi kos() menampilkan lokasi kos()

Gambar 3.11 Sequence diagram untuk proses “Pencarian Kos”

D.Sequence Diagram untuk Proses Pencarian Bemo

(59)

yang diisikan selanjutnya akan dicocokkan dengan data pada database. Jika data ditemukan maka database akan memberikan hasil pencarian yang selanjutnya akan ditampilkan oleh sistem. Apabila pengguna yang ingin melihat detail info bemo tersebut dapat mengklik salah satu hasil pencarian tadi dan sistem akan menampilkan detail data dari bemo tersebut. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada Gambar 3.12.

: Pengguna formMenuInfoBemo formDetilBemo : DtabaseApplication memilih menu info bemo

memilih & memasukkan filter pencarian()

search database() memberikan hasil pencarian() menampilkan hasil pencarian()

memilih detil bemo()

meminta detil bemo()

memberikan detil bemo() menampilkan detil bemo()

Gambar 3.12 Sequence diagram untuk proses “Cari Bemo”

3.6 Collaboration Diagram

(60)

waktu tetapi pada diagram kolaborasi interaksi antar obyek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu. (Sholiq, 2010).

A. Collaboration Diagram untuk Proses Pencarian Jurusan

Proses pada diagram ini diawali dengan pengguna membuka halaman form menu panduan jurusan. Kemudian pengguna memilih menu pencarian untuk memulai proses pencarian jurusan ini. Untuk proses ini pencariannya memiliki filter yang membantu pengguna pencari jurusan yang dapat melakukan pencarian lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.13.

: Pengguna 1: memilih menu panduan jurusan()

2: memilih & memasukkan filter pencarian() 6: memilih info jurusan()

Gambar 3.13 Collaboration Diagram Proses “Cari Jurusan”

B. Collaboration Diagram untuk Proses Pencarian Perguruan Tinggi

(61)

pencariannya memiliki filter yang membantu pengguna pencari perguruan tinggi yang dapat melakukan pencarian lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.14.

1: memilih menu profil PT 2: memilih & memasukkan filter pencarian()

6: memilih info PT()

10: mencari lokasi PT() 3: search database()

7: meminta info PT()

4: memberikan hasil pencarian()

8: memberikan info PT() 11: meminta lokasi PT()

12: menampilkan lokasi PT()

Gambar 3.14 Collaboration Diagram Proses “Cari Perguruan Tinggi”

C. Collaboration Diagram untuk Proses Pencarian Kos

(62)

: Pengguna 1: memilih menu Info Kos()

2: memilih & memasukkan filter pencarian() 6: memilih detil kos()

Gambar 3.15 Collaboration Diagram Proses “Pencarian Kos”

D. Collaboration Diagram untuk Proses Pencarian Bemo

(63)

: Pengguna

1: memilih menu info bemo 2: memilih & memasukkan filter pencarian()

6: memilih detil bemo()

3: search database() 7: meminta detil bemo() 4: memberikan hasil pencarian()

8: memberikan detil bemo()

Gambar 3.16 Collaboration Diagram Proses “Cari Bemo”

3.7 Class Diagram

Class Diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas atau paket-paket didalam sistem dan relasi antar kelas tersebut (menunjukkan interaksi antar kelas di dalam aplikasi). Seperti pada gambar 3.17.

MainForm

(64)

3.8 Class Diagram Pada Mobile Application A. Class Main

Kelas Main digunakan sebagai form utama pada mobile application. Kelas ini mengkoordinasikan beberapa operasi seperti inisialisasi data awal saat aplikasi dijalankan, penentuan tampilan awal aplikasi, dan lainnya. Dengan kata lain kelas ini digunakan sebagai penghubung dengan kelas-kelas yang lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.18.

Gambar 3.18 Class Main Pada Mobile Application

B. Class Cari Jurusan

(65)

Gambar 3.19 Class Cari Jurusan Pada Mobile Application

C. Class Detail Jurusan

Class ini digunakan untuk menampilkan data jurusan yang melekat pada suatu menu. Di dalam class detail jurusan ini juga mempunyai atribut Nama_Jurusan, keterangan_jurusan, profesi dan perguruantinggiTerkait. Class ini juga mempunyai operasi get_id_jurusan, get_id_PT dan Load_data. Class diagram DetailJurusan pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Class Detail Jurusan Pada Mobile Application

D. Class Cari Perguruan Tinggi

(66)

Gambar 3.21 Class Cari Perguruan Tinggi Pada Mobile Application

E. Class Detail Perguruan Tinggi

Class ini digunakan untuk menampilkan data perguruan tinggi yang melekat pada suatu menu. Di dalam class detail perguruan tinggi ini juga mempunyai atribut Nama_PT, Telp, email, web, jurusan yg disediakan, alamat_PT, Lokasi_Map_PT. Class ini juga mempunyai operasi get_data_PT, get_location_map_pt. Class diagram DetailJurusan pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.22.

(67)

F. Class Cari Kos

Class Cari Kos digunakan untuk menangani pencarian kos yang sesuai. Class ini memiliki prosedur get_id_PT() dan get_id_Kos untuk mengambil data kos yang berada di sekitar perguruan tinggi yang dipilih. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.23.

Gambar 3.23 Class Cari Kos Pada Mobile Application

G. Class Detail Kos

Class ini digunakan untuk menampilkan data kos yang melekat pada suatu menu. Di dalam class detail kos ini juga mempunyai atribut alamat_kos, telp_kos, jml_kamar, jenis_kos dan fasilitas. Class ini juga mempunyai operasi get_data_PT serta get_location_map_pt yang berfungsi untuk menampilkan lokasi Kos di Map. Class diagram Detail_Kos pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.24.

(68)

H. Class Cari Bemo

Class Cari Bemo digunakan untuk menangani pencarian bemo yang sesuai. Class ini memiliki prosedur get_id_PT() dan get_id_bemo untuk mengambil data kos yang rute jalannya melewati perguruan tinggi yang dipilih. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.25.

Gambar 3.25 Class Cari Bemo Pada Mobile Application

I. Class Detail Bemo

Class ini digunakan untuk menampilkan data jurusan yang melekat pada suatu menu. Di dalam class detail bemo ini juga mempunyai atribut nama_trayek dan rute_bemo. Class ini juga mempunyai operasi get_id_bemo, get_id_PT dan get_data_bemo. Class diagram Detail_Bemo pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.26.

(69)

J. Class Lokasi

Class ini digunakan untuk mengambil koordinat lokasi PT dan Kos yang sudah di set di google maps. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.27.

Gambar 3.27 Class Lokasi Pada Mobile Application

K. Class Web Server

Kelas Web Server digunakan oleh mobile application untuk melakukan koneksi dengan web server. Kelas ini mendefinisikan semua atribut dan operasi yang berguna untuk melakukan koneksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.28.

Gambar 3.28 Class Webserver Pada Mobile Application

L. Class HTTPRequest

(70)

yang berguna untuk melakukan koneksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.29.

Gambar 3.29 Class HTTPRequest Pada Mobile Application

3.9 Component Diagram

Component Diagram atau diagram komponen adalah diagram UML yang menampilkan komponen dalam sistem dan hubungan antara mereka. Hanya ada satu tipe relasi di dalam diagram ini yaitu relasi dependensi yang berarti suatu komponen memiliki ketergantungan dengan komponen yang lain atau satu komponen harus dikompilasi sebelum komponen lain yang bergantung padanya dikompilasi.

Pada Tugas Akhir ini, komponen-komponen di dalam mobile application dan web application dibagi menjadi dua komponen, yaitu komponenGUI yang menangani antar muka dengan pengguna dan komponenControl yang berisi semua kelas kontrol.

(71)

3.9.1 Package Spesification Pada Mobile Application

A. Package Spesification KomponenGUI

Package Spesification yang terdapat dalam KomponenGUI mobile application ini dapat dilihat pada gambar 3.31.

Gambar 3.31 Package Spesification KomponenGUI Mobile Application

B. Package Spesification KomponenKontrol

Package Spesification yang terdapat dalam KomponenKontrol mobile application ini dapat dilihat pada gambar 3.32.

pencarian data

filter data

jurusan kos perguruan

tinggi bemo

Gambar 3.32 Package Spesification KomponenKontrol Mobile Application

3.9.2 Package Spesification Pada Web Application

A. Package Spesification KomponenGUI

(72)

Login

User

Menu

Jurusan

Perguruan Tinggi

Kos

Bemo

Gambar 3.33 Package Spesification KomponenGUI Web Application

B. Package Spesification KomponenKontrol

Package Spesification yang terdapat dalam KomponenKontrol web application ini dapat dilihat pada gambar 3.34.

connect

do Login

UserAct

MobileAct

PageRedirect

Gambar 3.34 Package Spesification KomponenKontrol Web Application

3.10 Deployment Diagram

(73)

nyata. Deployment Diagram menampilkan semua node dalam suatu jaringan dan hubungan di antara mereka. Node adalah perangkat keras yang dapat menjadi host dari suatu aplikasi. Deployment Diagram pada Tugas Akhir ini digambarkan pada gambar 3.35.

Gambar 3.35 Deployment diagram

3.11 Struktur Tabel

Tabel-tabel yang digunakan dalam aplikasi panduan perguruan tinggi berbasis Android adalah sebagai berikut:

1. Nama Tabel : User

Fungsi : Menyimpan data users/pengguna yang dapat mengakses web application.

Tabel 3.2 Struktur Tabel User

Nama Kolom Tipe Ukuran Keterangan

ID_user Integer 11 PK

Username Varchar 50

Password Varchar 50

2. Nama Tabel : Perguruan Tinggi

Fungsi : Menyimpan data-data Perguruan Tinggi

Tabel 3.3 Struktur Tabel Perguruan Tinggi

Nama Kolom Tipe Ukuran Keterangan

(74)

Nm_PT Varchar 50

Alamat_PT Varchar 50

Logo Image -

Telp_PT Varchar 50

Fax Varchar 50

Website Varchar 50

Email Varchar 50

Jumlah_Dosen Varchar 10

Pendidikan Varchar 10

Latitude - -

Longitude - -

Foto_PT Image -

Keterangan Varchar 50

Jenis_PT Varchar 50

Thn_Berdiri Varchar 10

3. Nama Tabel : Jurusan

Fungsi : Menyimpan data-data Jurusan.

Tabel 3.4 Struktur Tabel Jurusan

Nama Kolom Tipe Ukuran Keterangan

ID_Jurusan Varchar 10 PK

ID_PT Varchar 10 FK

Nama_Jurusan Varchar 50

Kriteria_Jurusan Varchar 50

Jenjang Varchar 50

Akreditasi Varchar 50

Kadaluarsa date -

Keterangan_Jurusan Varchar 50

(75)

4. Nama Tabel : KOS

Fungsi : Menyimpan data-data KOS.

Tabel 3.5 Struktur Tabel Kos

Nama Kolom Tipe Ukuran Keterangan

ID_Kos Varchar 10 PK

ID_PT Varchar 10 FK

Alamat_Kos Varchar 50

Jenis_Kos Varchar 10

Telp_Kos

Lat_Kos - -

Long_Kos - -

Foto_Kos Image -

Fasilitas Varchar 50

Harga Varchar 10

Kamar Varchar 5

5. Nama Tabel : Bemo

Fungsi : Menyimpan data jalur atau rute angkutan.

Tabel 3.6 Struktur Tabel Bemo

Nama Kolom Tipe Ukuran Keterangan

ID_Bemo Varchar 10 PK

ID_PT Varchar 10 FK

Kode_Trayek Varchar 10

Jalur_Bemo Varchar 50

(76)

3.12 Desain Interface Aplikasi

Pembuatan desain input/output diperlukan untuk membantu pengguna berinteraksi dengan sistem. Desain input/output yang dibuat meliputi desain untuk mobile application.

3.12.1 Desain Mobile Application A. Halaman Pembuka

Halaman pembuka merupakan halaman yang akan ditampilkan pertama kali ketika aplikasi dijalankan. Halaman pembuka akan menampilkan simbol Panduan Perguruan Tinggi Surabaya. Halaman ini hanya muncul beberapa detik saja hingga kemudian akan hilang dan menampilkan halaman selanjutnya yang berisi menu-menu dari aplikasi.

Logo

Aplikasi Panduan Perguruan Tinggi di Surabaya

Gambar 3.37 Desain Halaman Pembuka Mobile Application

B.Halaman Utama

(77)

menu ini ditujukan kepada pelajar yang masih bingung memilih program studi yang sesuai dengan mereka. Lalu Profil Perguruan Tinggi menu untuk mencari informasi Perguruan Tinggi yang diinginkan, output yang dikeluarkan adalah informasi lengkap tentang Perguruan Tinggi seperti profil, alamat, daftar program studi beserta akreditasinya ataupun prestasi yang telah dicapai. Kemudian, Tempat Kos2an menu ini berisi tempat kos-kosan sesuai pilihan tempat perguruan tinggi masing-masing. Lalu Jalur bemo menu ini berisi jalur bemo yg melewati tiap-tiap perguruan tinggi. PETA, menu ini berisi map lokasi-lokasi semua Perguruan Tinggi, Kos-kosan di Kota Surabaya. Dan yang terakhir adalah menu keluar untuk keluar dari aplikasi.

Gambar 3.38 Desain Halaman Utama Mobile Application

C.Form Menu Panduan Jurusan

(78)

atau Kriteria Jurusan. Pilihan yang di tampilkan kriteria yaitu antara lain : IPA, IPS, Bahasa, IT, Seni dan ALL(Semua kriteria di tampilkan). Setelah itu tekan tombol proses, dan akan tampil hasil pencarian berdasarkan pilihan user (jurusan atau kriteria).

Gambar 3.39 Desain Halaman Menu Panduan Jurusan (mobile)

(79)

D.Form Profil Perguruan Tinggi

Form profil perguruan tinggi digunakan untuk mencari informasi tentang perguruan tinggi yang sesuai yang keinginan user. Pencarian bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu berdasarkan nama perguruan tinggi yang diinginkan atau berdasarkan jenis perguruan tinggi (Negeri dan Swasta). Dan hanya bisa dipilih salah satu saja, berdasarkan nama atau jenis. Setelah itu tekan tombol proses, dan akan tampil hasil pencarian berdasarkan pilihan user (nama atau jenis).

Gambar 3.41 Desain Halaman Profil Perguruan Tinggi (mobile)

(80)

E.Form Menu PETA

Form menu Peta menampilkan letak user dan tempat-tempat tertentu di Kota Surabaya dalam bentuk peta digital. Pada form cari lokasi ini user dapat melihat dimana lokasi dia berada dan beberapa tempat yang sudah ditandai (mark) pada sistem di kota Surabaya. User juga bisa mengetahui jarak antara dia berada dengan tempat yang sudah ditandai dalam peta tersebut dengan cara mengklik tempat tersebut. User juga bisa melakukan pembesaran (zoom in) atau pengecilan (zoom out) tampilan peta.

Peta Surabaya (Google Map)

Gambar 3.43 Desain Halaman Peta (mobile)

F.Form Menu Tempat Kos

(81)

Gambar 3.44 Desain Halaman Pencarian Tempat Kos-kosan (mobile)

Gambar 3.45 Desain Halaman Informasi Tempat Kos2an (mobile)

G.Form Rute Bemo

(82)

Gambar 3.46 Desain Halaman pencarian Rute Bemo (mobile)

Gambar 3.47 Desain Halaman Informasi Rute bemo (mobile)

3.12.2 Desain Web Application A. Form Login

(83)

Form login digunakan untuk memverifikasi pengguna yang melakukan login, karena hanya admin yang memiliki akses penuh.

Gambar 3.48 Desain Halaman Form Login (web)

B. Halaman Utama

Pada halaman utama terdapat waktu sistem yang ditampilkan pada bagian kiri atas dari halaman utama dan pilihan menu yang berupa ikon.

Gambar 3.49 Desain Halaman Utama (web)

C. Form Data Perguruan Tinggi

Gambar

Gambar 2.2.  Space Segment pada GPS
Gambar 3.32 Package Spesification KomponenKontrol Mobile Application
Gambar 3.33 Package Spesification KomponenGUI Web Application
Tabel-tabel yang digunakan dalam aplikasi panduan perguruan tinggi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di Android biasanya satu aplikasi dapat mendukung untuk membaca beberapa macam dokumen secara bersamaan, jadi Anda tak perlu membutuhkan aplikasi yang berbeda

Namun demikian, hidrogen dapat diproduksi dengan teknologi yang lebih murah dan mudah, yaitu dengan memanfaatkan organisme bakteri melalui proses fermentasi atau

Pada balok beton bertulang, nilai koefisien korelasi R antara data kecepatan regangan dengan akar waktu yang digunakan dalam analisa untuk menghitung parameter

yang akuntabel untuk menjaring inovasi dan praktik baik; (2) meningkatnya jumlah inovasi yang dilakukan oleh birokrasi di lingkungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah; (3)

Ovaj i prethodni rezultat ukazuju, buduæi se radi o uèenicima prvih razreda koji su još uvijek pod utjecajem osnovne škole, da je nastava u osnovnim škola u veæoj mjeri

pyrkiessä vuoden 1952 olympialaisten isännäksi, ei urheiluelämän hajanaisuus näyttäisi hyvältä, sillä olympialaisissa oli ennen kaikkea kyse siitä, että

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada 28 responden yang berisikan 20 item soal pertanyaan angket tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan

Perhitungan terminal value menurut Damodaran (2012) didasarkan pada kenyataan bahwa estimasi aliran kas tidak dapat dilakukan setiap tahun selamanya, sehingga biasanya