• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Speedrocky Gym Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Speedrocky Gym Surabaya."

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI ANALISIS KEPUASAN

PELANGGAN PADA SPEEDROCKY GYM SURABAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi:

S1 Sistem Informasi

Oleh:

M. GHOZALI RAFSANJANI

09410100259

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

RANCANG BANGUN APLIKASI ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN

PADA SPEEDROCKY GYM SURABAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Komputer

Oleh :

Nama : M. Ghozali Rafsanjani

NIM : 09.41010.0259

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

(3)

vii

Halaman

ABSTRAK ……… iv

KATA PENGANTAR ……….. v

DAFTAR ISI ………. vii

DAFTAR TABEL ……….. xi

DAFTAR GAMBAR ………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xviii

BAB I PENDAHULUAN ……… . 1

1.1Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2Perumusan Masalah ………... 4

1.3Batasan Masalah ……… 4

1.4Tujuan ……… 4

1.5Manfaat Penelitian ………. 4

1.6Sistematika Penulisan ………. 5

BAB II LANDASAN TEORI ………..……… … 7

2.1 Aplikasi ………..………. 7

2.2 Kepuasan Pelanggan ……… 7

2.3 Faktor-Faktor Pendukung Kepuasan Pelanggan …………..……… 10

2.4 Populasi dan Sampel ……… 11

2.5 Uji Validitas ……… 12

(4)

viii

2.8 Kuesioner Kepuasan Pelanggan ……… 15

2.9 Importance Performance Analysis(IPA) ……….. 18

2.10 Analisis Gap ………. 19

2.11 Pengamatan Berpasangan ………. 20

2.12 Analisis Kuadran ……….. 21

2.13 System Development Life Cycle(SDLC) ……… 23

2.14 Black Box Testing……… 26

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ……….. . 27

3.1 Analisis Sistem ………. 27

3.1.1 Identifikasi Masalah ………. 27

3.1.2 Pengumpulan Data ………... 28

3.1.3 Analisis Permasalahan ………. 32

3.2 Kebutuhan Fungsional ………. 33

3.2.1 Kebutuhan Fungsional Member ………... 33

3.2.2 Kebutuhan Fungsional Admin ……….. 34

3.2.3 Kebutuhan Fungsional Pemilik ………. 35

3.3 Blog Diagram ……….………. 35

3.4 Perancangan Sistem ………. 37

3.4.1 Gambaran Umum Sistem ……… 37

3.4.2 System Flow………..……….…………. 38

(5)

ix

3.5 Desain Sistem ……… 62

3.5.1 Desain Form Login……….. 62

3.5.2 Desain Form Pengguna ……… 63

3.5.3 Desain Form Member ……….. 63

3.5.4 Desain Form Dimensi ……….. 64

3.5.5 Desain Form Pertanyaan ……….. 65

3.5.6 Desain Form Cek Kuesioner ……… 65

3.5.7 Desain Form Pengujian ……… 66

3.5.8 Desain Form Kuesioner ………... 66

3.5.9 Desain Form Laporan Analisis ……… 67

3.6 Perencanaan Uji Coba ...……… 67

3.6.1 Perencanaan Subjek Uji Coba Perorangan ……….. 68

3.6.2 Perencanaan Uji Coba dengan Black Box Testing……….. 69

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ……… . 71

4.1 Kebutuhan Sistem ………. 71

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ……… 71

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ………. 72

4.2 Implementasi ………. 73

4.2.1 Penjelasan Penggunaan Aplikasi ………. 73

4.2.2 Uji Coba Fungsional dan Non Fungsional ……….. 84

(6)

x

4.3.1 Evaluasi Terhadap Fungsional Admin ………... 115

4.3.2 Evaluasi Terhadap Fungsional Member ………. 116

4.3.3 Evaluasi Terhadap Fungsional Pemilik ………..…… 116

BAB V PENUTUP ……… 117

5.1 Kesimpulan ………... 117

5.2 Saran ………. 117

(7)

xi

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Member Speedrocky Gym Surabaya Tahun 2013-2015 … 2

Tabel 2.1 Pedoman Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi ……….. 14

Tabel 2.2 Indikator Dimensi ……… 16

Tabel 2.3 Kuesioner ………. 17

Tabel 3.1 Pengguna ………..……… 58

Tabel 3.2 Member ……… 58

Tabel 3.3 Pertanyaan ..……….. 59

Tabel 3.4 Dimensi ……… 59

Tabel 3.5 Jawaban Member ………. 60

Tabel 3.6 Jawaban Penilaian ……… 60

Tabel 3.7 Nilai Uji ………..………. 60

Tabel 3.8 Periode ………...……….. 61

Tabel 3.9 Nilai Karakteristik ……… 61

Tabel 3.10 Nilai Uji IPA ……….. 62

Tabel 3.11 Rencana Uji Coba Subjek Perorangan ……….…….. 68

Tabel 3.12 Rencana Uji Coba dengan Black Box Testing……….….. 69

Tabel 4.1 Test CaseForm Login Admin ………. 85

Tabel 4.2 Test Case Halaman Pengguna ………. 86

Tabel 4.3 Test Case Halaman Member ………... 89

(8)

xii

Tabel 4.6 Test Case Halaman Periode ……….... 97

Tabel 4.7 Test Case Halaman Cek Kuesioner ………. 98

Tabel 4.8 Test Case Halaman Pengujian ………. 100

Tabel 4.9 Test Case Form LoginMember ………... 101

Tabel 4.10 Test Case Halaman Pengisian Kuesioner ………... 103

Tabel 4.11 Test Case Form Login Pemilik ……….. 106

Tabel 4.12 Test Case Halaman Analisis Karakteristik ……….………... 107

Tabel 4.13 Test Case Halaman Analisis Kepuasan ………... 108

Tabel 4.14 Test Case Halaman Analisis Gap …….………... 110

(9)

xiii

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan (Engel dan Pawitra dalam Rangkuti

(2002)) ………...……. 8

Gambar 2.2 Matriks Importance-Performance Analysis……….…. 21

Gambar 2.3 Model Waterfall menurut Pressman dalam Harnaningrum (2007) 24 Gambar 3.1 Blog Diagram Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya ……… 36

Gambar 3.2 Gambaran umum sistem Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya ……… 38

Gambar 3.3 System flow Pengecekan Pengguna ……….. 40

Gambar 3.4 System flow Pembuatan Dimensi Pertanyaan ……… 41

Gambar 3.5 System flow Pembuatan Pertanyaan Kuesioner ………. 42

Gambar 3.6 System flow Proses Mencatat Member ……….. 44

Gambar 3.7 System flow Proses Login Member ……… 46

Gambar 3.8 System flow Proses Mengisi Kuesioner ……….. 47

Gambar 3.9 System flow Proses Menganalisis Kepuasan Pelanggan ……. 48

Gambar 3.10 System flow Laporan Analisis Kepuasan Pelanggan ……… 49

Gambar 3.11 Context Diagram Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Speedrocky Gym Surabaya ……….. 50

Gambar 3.12 Diagram Level 0 Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya ……….. 51

Gambar 3.13 Diagram Level 1 – Proses Penyusunan Kuesioner ……….. 52

(10)

xiv

Gambar 3.16 Diagram Level 1 – Proses Laporan Hasil Analisis ………... 54

Gambar 3.17 Conceptual Data Model……… 55

Gambar 3.18 Physical Data Model………. 57

Gambar 3.19 Desain Form Login……… 62

Gambar 3.20 Desain Form Pengguna ……….. 63

Gambar 3.21 Desain Form Member ……… 63

Gambar 3.22 Desain Form Dimensi ……… 64

Gambar 3.23 Desain Form Pertanyaan ……… 65

Gambar 3.24 Desain Form Cek Kuesioner ……….. 65

Gambar 3.25 Desain Form Pengujian ………. 66

Gambar 3.26 Desain Form Kuesioner ………. 66

Gambar 3.27 Desain Form Laporan Analisis ………. 67

Gambar 4.1 Login Pengguna ……….. 74

Gambar 4.2 Form Pengguna ……….. 75

Gambar 4.3 Form Member ... 76

Gambar 4.4 Form Dimensi ……… 77

Gambar 4.5 Form Pertanyaan Kuesioner…..……….. 77

Gambar 4.6 Form Periode ……….. 78

Gambar 4.7 Form Cek Kuesioner ……….. 79

Gambar 4.8 Form Pengujian ……….. 80

(11)

xv

Gambar 4.11 Form Laporan Analisis Karakteristik ..……….. 82

Gambar 4.12 Form Laporan Analisis Kepuasan Pelanggan ……… 83

Gambar 4.13 Form Laporan Analisis Gap ……….. 84

Gambar 4.14 Uji Coba Login Sebagai Admin ………. 85

Gambar 4.15 Hasil Uji Coba LoginAdmin ……….……… 86

Gambar 4.16 Uji Coba Menambahkan Pengguna ……… 87

Gambar 4.17 Hasil Uji Coba Menambahkan Pengguna ..……… 87

Gambar 4.18 Uji Coba Mengubah Pengguna ……….. 88

Gambar 4.19 Hasil Uji Coba Mengubah Pengguna ………. 88

Gambar 4.20 Hasil Uji Coba Menghapus Pengguna ……… 88

Gambar 4.21 Uji Coba Menambahkan Member ……….. 89

Gambar 4.22 Hasil Uji Coba Menambah Member ………..……… 90

Gambar 4.23 Uji Coba Mengubah Member ………. 90

Gambar 4.24 Hasil Uji Coba Mengubah Member ……… 90

Gambar 4.25 Hasil Uji Coba Menghapus Member ……….. 91

Gambar 4.26 Uji Coba Menambahkan Dimensi ……….. 92

Gambar 4.27 Hasil Uji Coba Menambahkan Dimensi …………..……… 92

Gambar 4.28 Uji Coba Mengubah Dimensi ………..……… 92

Gambar 4.29 Hasil Uji Coba Mengubah Dimensi ……… 93

Gambar 4.30 Hasil Uji Coba Menghapus Dimensi ……….. 93

(12)

xvi

Gambar 4.33 Uji Coba Mengubah Pertanyaan ……… 96

Gambar 4.34 Hasil Uji Coba Mengubah Pertanyaan ……… 96

Gambar 4.35 Hasil Uji Coba Menghapus Pertanyaan …………..……… 97

Gambar 4.36 Uji Coba Menambahkan Periode ……… 98

Gambar 4.37 Hasil Uji Coba Menambahkan Periode ……….… 98

Gambar 4.38 Uji Coba Cek Kuesioner ………...….…… 99

Gambar 4.39 Hasil Uji Coba Cek Kuesioner ………...… 99

Gambar 4.40 Uji Coba Pengujian Kuesioner ………...……… 100

Gambar 4.41 Hasil Uji Coba Pengujian Kuesioner ………. 101

Gambar 4.42 Uji Coba Login Member ……… 102

Gambar 4.43 Hasil Uji Coba Login Member ……… 102

Gambar 4.44 Uji Coba Mengisi Kuesioner ………...……… 103

Gambar 4.45 Uji Coba Menyimpan Jawaban Kuesioner ……….. 104

Gambar 4.46 Hasil Uji Coba Mengisi Kuesioner ………..……… 104

Gambar 4.47 Uji Coba Member yang Sudah Pernah Mengisi ……...…… 105

Gambar 4.48 Uji Coba Pengisian Kuesioner Sudah Ditutup ..……… 105

Gambar 4.49 Uji Coba Login Sebagai Pemilik ………...……… 106

Gambar 4.50 Hasil Uji Coba LoginSebagai Pemilik ………..……… 106

Gambar 4.51 Uji Coba Analisis Karakteristik ………...……… 107

Gambar 4.52 Hasil Uji Coba Analisis Karakteristik ………....……… 108

(13)

xvii

Gambar 4.55 Uji Coba Analisis Gap ……… 110

Gambar 4.56 Hasil Uji Coba Analisis Gap ……….. 111

(14)

xviii

Lampiran 1. Perhitungan Manual Uji Validitas dan Reliabilitas ……… 122 Lampiran 2. Perhitungan Manual Kepuasan Pelanggan ………. 123

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Fokus pada member merupakan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan dalam persaingan bisnis saat ini. Untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan fokus pada member, organisasi bisnis memerlukan informasi tentang siapa member mereka, apa yang member mereka inginkan, bagaimana kebutuhan member mereka dipuaskan dan faktor-faktor lain yang terkait. Tanpa pengetahuan akan member yang disebarluaskan ke seluruh perusahaan, perusahaan bisa gagal memenuhi keinginan dan harapan member. Upaya untuk memahami member dan memperkuat hubungan dengan member sangat penting dalam perekonomian yang dikendalikan oleh permintaan saat ini (Khairman, 2010).

Speedrocky Gym Surabaya merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang kebugaran dan kesehatan yang terletak di Surabaya. Speedrocky Gym tergolong perusahaan baru karena baru berdiri pada tahun 2013. Selain itu Speedrocky Gym Surabaya mempunyai misi untuk mengedepankan kepuasan kepada para membernya, sehingga hal ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan.

(16)

membayar selama 3 bulan. Data member yang ada pada Speedrocky Gym Surabaya dari tahun 2013 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Jumlah Member Speedrocky Gym Surabaya Tahun 2013-2015

Tahun Jumlah Member

2013 216

2014 306

2015 235

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada peningkatan member secara berkelanjutan, yang terjadi saat ini adalah penurunan dari tahun 2014 sampai 2015. Penurunan member diatas diindikasikan belum maksimalnya perusahaan dalam memberikan apa yang diharapkan member. Selama ini pihak manajemen Speedrocky Gym Surabaya belum melakukan evaluasi pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Mengakibatkan banyak penurunan jumlah member yang signifikan.

(17)

member yang menggunakan fasilitas fitnes ingin menyampaikan keluhan tetapi tidak ada wadah untuk menampung keluhan tersebut, seperti kuesioner. Selama ini member yang menggunakan fasilitas fitnes sering menyampaikan keluhan ke pihak front office saja tidak sampai di olah untuk bahan membuat keputusan dalam memperbaiki pelayanan pada tempat fitnes. Keluhan yang sering disampaikan oleh member berkaitan dengan kualitas pelayanan tempat fitnes. Data keluhan tersebut tidak dilakukan pencatatan dan pengolahan oleh pihak front office.

Selama ini pihak manajemen Speedrocky Gym Surabaya belum memiliki kuesioner yang tepat dan sumber daya yang mampu menganalisis dan mengolah data kuesioner untuk mengetahui kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan member dalam menggunakan fasilitas fitnes. Oleh karena itu, pihak manajemen Speedrocky Gym Surabaya membutuhkan sebuah kuesioner yang dapat merepresentasikan penilaian member terhadap jasa kebugaran. Selain itu, pihak manajemen Speedrocky Gym Surabaya membutuhkan sebuah wadah yaitu aplikasi yang mampu menganalisis dan mengolah data kuesioner sehingga menghasilkan data kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan member. Apabila pihak manajemen Speedrocky Gym Surabaya telah mengetahui faktor-faktor kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan member, maka diharapkan pihak manajemen dapat mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan terhadap para member yang menggunakan jasa fitnes.

(18)

untuk menjaga agar para member tidak berhenti maupun berkurang, pihak manajemen perlu melakukan pendekatan kepada para membernya. Pendekatan yang dilakukan dengan melihat dan menganalisa harapan yang diinginkan member sudah sesuai dengan kenyataan yang ada saat ini.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalahnya adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya dengan menggunakan analisis gap dan importanceperformance analysis.

1.3 Batasan Masalah

Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data yang digunakan dalam kuesioner ini hanya data member.

2. Pelanggan dalam penelitian ini adalah member pada Speedrocky Gym Surabaya, tidak termasuk pelanggan isendentil (harian).

3. Metode yang digunakan analisis gap kepuasaan pelanggan.

4. Pengolahan data kuesioner dilakukan setiap 6 bulan sekali dalam setahun.

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah menghasilkan Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Speedrocky Gym Surabaya.

1.5 Manfaat Penelitian

(19)

1. Pihak perusahaan secara umum dapat secara efektif mengetahui sikap dari setiap member terhadap pelayanan yang dimiliki tempat fitnes dikarenakan penilaian setiap member akan terekam pada sistem.

2. Pihak manajemen tempat fitnes dapat mengetahui harapan yang diinginkan para member terhadap Speedrocky Gym Surabaya.

1.6 Sistematika Laporan

Untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap masalah yang sedang dibahas, maka sistem penulisan dapat dibagi dalam beberapa bab, yaitu :

BAB I. PENDAHULUAN :

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelasakan batasan-batasan dari sistem yang dibuat sehingga tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan dan tujuan yang berupa harapan dari hasil yang akan dicapai dari sistem yang dibuat.

BAB II. LANDASAN TEORI :

Bab ini menjelaskan beberapa teori singkat yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi analisis. Teori-teori ini dijadikan bahan acuan bagi penulis untuk menyelesaikan masalah.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM :

(20)

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI :

Bab ini membahas tentang kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, implementasi dan evaluasi sistem. Implementasi ini mengacu pada perancangan desain sistem yang telah dibuat dan berfokus pada analisis gap dan analisis kuadran. Dalam implementasi ini juga berisi penjelasan Graphical User Interface (GUI) sistem yang telah dibuat. Sedangkan evaluasi sistem berisi validasi dan uji coba sistem agar terhindar dari error serta berjalan sesuai yang diharapkan.

BAB V. PENUTUP :

(21)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Aplikasi

Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001). Aplikasi perangkat lunak yang dirancang untuk penggunaan praktisi khusus, klasifikasi luas ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Aplikasi perangkat lunak spesialis, program komputer dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

2. Aplikasi paket, suatu program komputer dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu.

2.2 Kepuasan Pelanggan

Tugas utama dari perusahaan adalah memuaskan para member. Member adalah orang yang paling penting dalam suatu perusahaan. Member tidak bergantung kepada perusahaan, tetapi perusahaan yang bergantung kepada member (Irawan, 2002). Ketika member mendapatkan kepuasan, member akan berbagi rasa dan pengalaman dengan pelanggan lain.

(22)

Gambar 2.1 Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan (Engel dan Pawitra dalam Rangkuti (2002))

Oleh karena itu, baik member maupun produsen, akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi (Irawan, 2002).

Menurut Kotler (2004) dalam Tjiptono dan Chandra (2005) ada beberapa metode yang bisa dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggan yaitu:

1. Sistem Keluhan dan Saran

(23)

dapat membuat account di jejaring sosial dan mengirimkan keluhan atau dapat melalui e-mail.

2. Lost Customer Analysis

Sedapat mungkin perusahaan menghubungi para membernya yang telah berhenti membeli atau telah beralih pemasok dan diharapkan diperoleh informasi penyebab terjadinya hal tersebut.

3. Survei Kepuasan Pelanggan

Kepuasan member dilakukan dengan metode survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Dengan melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari member sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para membernya.

Menurut Kotler (2005), terdapat indikator yang digunakan dalam menilai kepuasan member, yaitu:

1. Kualitas yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan.

2. Pelayanan yang baik dan memberikan kepuasan bagi member. 3. Kepuasan bagi setiap member yang menggunakan fasilitas fitnes.

Setiap perusahaan yang memperhatikan kepuasan member akan memperoleh beberapa manfaat pokok sebagai berikut (Tjiptono dan Chandra, 2005):

1. Reputasi perusahaan semakin positif dimata masyarakat pada umumnya dan member pada khususnya.

(24)

3. Memungkinkan terciptanya rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan sehingga semakin banyak orang yang akan membeli dan menggunakan produk/ jasa perusahaan.

4. Meningkatkan volume penjualan dan keuntungan

5. Hubungan antara perusahaan dan para member menjadi harmonis.

6. Mendorong setiap anggota organisasi untuk bekerja dengan tujuan serta kebanggaan yang lebih baik.

7. Menekan biaya melayani pelanggan sebagai dampak faktor kekeluargaan dan relasi khusus dengan member.

Terbukanya peluang melakukan penjualan silang produk atau jasa. Kepuasan berfungsi sebagai mediator atau jembatan sebelum member bertindak loyal, yang diwujudkan dengan minat melakukan pembelian ulang. Member yang merasa puas akan bertindak loyal, dengan demikian perusahaan harus selalu mempertahankan dan memberikan pelayanan sehingga member merasa puas.

2.3 Faktor-Faktor Pendukung Kepuasan Pelanggan

Irawan (2003) mengemukakan bahwa terdapat beberapa komponen yang dapat mendorong kepuasan pelanggan, yaitu:

1. Kualitas produk

(25)

berarti bahwa produk jasa pelayanan dari Speedrocky kepada para membernya harus sesuai dengan keinginan para membernya.

2. Kualitas pelayanan

Pelanggan akan merasa puasa apabila pelayanan yang baik sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan menurut konsep servqual meliputi reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible. Dalam banyak hal kualitas pelayanan mempunyai daya diferensiasi yang lebih kuat dibandingkan dengan kualitas produk.

3. Kemudahan

Komponen ini berhubungan dengan biaya untuk memperoleh produk atau jasa. Member akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Salah satu contohnya adalah kemudahan dalam menyampaikan keluhan serta keinginan pada Speedrocky Gym Surabaya, karena pada saat ini belum ada wadah untuk keluhan para member yang bisa ditampung pihak manajemen.

2.4 Populasi dan Sampel

(26)

Dimana :

n = Ukuran sampel α = Error (5%)

N = Ukuran populasi

Diketahui jumlah member Speedrocky Gym Surabaya tahun 2015 sebesar 235 member, sehingga diperoleh sampel sejumlah:

Dari perhitungan diatas dihasilkan jumlah sampel sebanyak 148 responden. Dengan demikian, dalam studi ini jumlah sampel untuk survei kepuasan pelanggan Speedrocky Gym Surabaya tahun 2015 adalah sebanyak 148 responden.

2.5 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

(27)

Σy = Jumlah skor total

n = Jumlah responden

Σx2 = Jumlah kuadrat skor item

Σy2 = Jumlah kuadrat skor total

Σx = Jumlah skor item

Σxy = Total perkalian skor item dan total

Sebuah instrumen dapat dinyatakan valid apabila koefisien korelasinya > r tabel.

2.6 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010) reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Masing-masing item dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.

[ ] [ ]

Keterangan:

r = Realibilitas instrumen Σσb2 = Jumlah varians butir

K = Banyaknya butir instrumen Σσt2 = Varians total

(28)

Tabel 2.1 Pedoman Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah

Sedang Kuat

Sangat Kuat

2.7 Perhitungan Servqual

Model servqual atau service quality didasarkan pada asumsi bahwa konsumen membandingkan kinerja jasa pada atribut-atribut relevan dengan standar ideal untuk masing-masing atribut jasa (Tjiptono dan Chandra, 2005). Menurut Tjiptono dan Chandra (2005), jika kinerja sesuai dengan atau melebihi standar maka persepsi atas kualitas jasa keseluruhan akan positif dan sebaliknya jika kinerja tidak sesuai dengan standar maka persepsi atas kualitas jasa keseluruhan akan negatif.

Pengukuran kualitas jasa dalam model servqual didasarkan pada skala multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta jarak di antara keduanya pada lima dimensi utama kualitas jasa yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangible. Evaluasi kualitas jasa menggunakan model servqual mencakup perhitungan perbedaan di antara nilai yang diberikan pada pelanggan untuk setiap pasang pernyataan yang berkaitan dengan harapan dan persepsi. Perhitungan tersebut menggunakan rumus sebagai berikut.

(29)

Menurut Tjiptono dan Chandra, (2005), dengan menggunakan analisis servqual, perusahaan jasa tidak hanya bisa menilai kualitas keseluruhan jasanya sebagaimana dipersiapkan pelanggan, namun juga bisa mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci dan aspek-aspek dalam setiap dimensi-dimensi tersebut yang membutuhkan perbaikan dan penyempurnaan kualitas. Beberapa kegunaan model servqual adalah: 1. Membandingkan harapan dan persepsi pelanggan sepanjang waktu.

2. Membandingkan skor servqual suatu perusahaan dengan skor para pesaingnya. 3. Mengidentifikasi dan menganalisis segmen-segmen pelanggan dengan persepsi

kualitas yang berbeda.

4. Menilai persepsi kualitas pada pelanggan internal dengan sedikit modifikasi, dimana kualitas layanan sebuah departemen atau divisi dinilai oleh karyawan lain dalam departemen atau divisi berbeda pada perusahaan yang sama.

2.8 Kuesioner Kepuasan Pelanggan

Organisasi bisnis ini harus mengetahui kebutuhan serta harapan pelanggan dan akan dapat menentukan apakah memang dapat memenuhi dengan cara yang memuaskan. Menurut Supranto (2006), menggunakan persepsi dan sikap pelanggan untuk memperkirakan mutu barang dan jasa, intrumen atau alat pengukuran kepuasan pelanggan harus benar-benar dapat mengukur dengan tepat persepsi dan sikap pelanggan tersebut. Salah satu cara untuk mengukur sikap dan persepsi pelanggan ialah dengan menggunakan kuesioner.

(30)

terhadap pertanyaan yang diajukan seperti saya sangat puas (5), puas (4), netral (3), tidak puas (2) atau sangat tidak puas (1) terhadap pelayanan yang ada (Supranto, 2006). Dengan memberikan jawaban yang berupa angka bisa dihitung rata-rata tingkat kepuasan terhadap ciri pelayanan tertentu.

Pada penelitian ini, kuesioner yang akan digunakan akan disusun berdasarkan penelitian Bernadet (2011). Pada penelitian tersebut dijelaskan kuesioner menggunakan model service quality yang dapat mengidentifikasi dimensi-dimensi kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selain itu, kuesioner menggunakan lima dimensi kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan kasat mata. Indikator dari dimensi-dimensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Indikator Dimensi

Dimensi Kualitas Pelayanan Indikator

Kasat mata/tangibles (Lovelock, 2002) 1. Kebersihan dan kerapian dari fasilitas yang disediakan.

2. Fasilitas parkir. 3. Fasilitas fitnes.

4. Penampilan karyawan.

5. Struktur dan rancangan bangunan.

Keandalan/realibility (Lovelock, 2002) 1. Kemudahan dalam pendaftaran.

2. Keakuratan pelayanan.

3. Kemudahan cara pembayaran.

4. Tarif yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan.

Daya Tanggap/responsiveness (Lovelock,

2002)

1. Kesigapan karyawan dalam memberikan informasi dibutuhkan member.

(31)

Dimensi Kualitas Pelayanan Indikator 3. Penanganan pada keluhan.

Jaminan/assurance (Lovelock, 2002) 1. Ketrampilan dan pengetahuan

karyawan dalam melayani member. 2. Keramahan karyawan.

3. Alat fitnes yang lengkap.

Empati/emphaty (Lovelock, 2002) 1. Kemudahan dalam memanfaatkan

fasilitas yang disediakan.

2. Kemampuan karyawan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan member.

3. Kepekaan karyawan dalam kebutuhan member.

Kuesioner yang dirancang dalam penelitian Bernadet (2011) menggunakan Skala Likert agar dapat mengetahui pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Skala Likert 1-5 yang digunakan memiliki bobot yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju. Kuesioner tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Kuesioner

No. Pertanyaan Kepentingan Kepuasan

A Variabel Kasat Mata (Tangibles)

1 Kebersihan dan kerapian dari fasilitas fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

2

Fasilitas parkir yang disediakan tempat

fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

3 Fasilitas fitnes yang disediakan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

4 Penampilan karyawan tempat fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

5

Struktur dan rancangan bangunan tempat

fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

B Variabel Keandalan (Realibility)

6

Kemudahan dalam pendaftaran pada

(32)

No. Pertanyaan Kepentingan Kepuasan

7

Keakuratan pelayanan yang diberikan

karyawan fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

8

Kemudahan cara pembayaran pada tempat

fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

9

Tarif yang sesuai dengan pelayanan yang

diberikan tempat fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

C Variabel Daya Tanggap (Responsiveness)

10

Kesigapan karyawan dalam memberikan

informasi yang dibutuhkan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

11

Kesigapan karyawan dalam melayani

member 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

12

Penanganan keluhan pada member tempat

fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

D Variabel Jaminan (Assurance)

13

Ketrampilan dan pengetahuan karyawan

dalam melayani member 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

14 Keramahan karyawan tempat fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

15 Alat fitnes yang lengkap 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

E Variabel Empati (Emphaty)

16

Kemudahan dalam memanfaatkan fasilitas

fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

17

Kemampuan karyawan dalam memberikan

informasi yang dibutuhkan member 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

18

Kepekaan karyawan dalam memberikan

kebutuhan member tempat fitnes 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Keterangan : Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1)

2.9 Importance Performance Analysis (IPA)

(33)

memetakan hubungan antara kepentingan dengan kinerja dari masing-masing atribut yang ditawarkan dan kesenjangan antara kinerja dengan harapan dari atribut-atribut tersebut.

2.10 Analisis Gap

Kualitas pelayanan yang diterima pelanggan adalah kesenjangan antara skor persepsi dan skor harapan yang dapat dihitung dengan rumus :

KP = SP – SE Dimana:

KP = Kualitas pelayanan SP = Skor persepsi (Kepuasan) SE = Skor harapan (Kepentingan)

Menurut Supranto (2003) tingkat kualitas pelayanan dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :

1. SP – SE = 0, maka tingkat kualitas pelayanan yang diberikan sama dengan harapan pelanggan

2. SP – SE > 0, maka tingkat kualitas pelayanan yang diberikan sangat memuaskan pelanggan

3. SP – SE < 0, maka tingkat kualitas pelayanan yang diberikan lebih rendah dari yang diharapkan pelanggan

(34)

1. Item-by-item analysis, misalnya, P1 – H1 (persepsi item 1 – ekspektasi item 2), P2 – H2, dan seterusnya.

2. Dimension-by-dimension analysis, misalnya, (P1 + P1 + P3 + P4/4) – (H1 + H2 + H3 + H4/4), dimana P1 sampai P4 dan H1 sampai H4 mencerminkan empat pernyataan persepsi dan ekspektasi berkaitan dengan dimensi pertama (bukti fisik).

3. Perhitungan ukuran tunggal kualitas layanan atau gap servqual, yaitu (P1 + P2 + P3 + … + Pn/n) –(H1 + H2 + H3 + … + Hn/n).

2.11 Pengamatan Berpasangan

Pengujian dua rataan dapat dikerjakan bila datanya berpasangan. Dalam tiap pasangan ini, persyaratan kedua populasi (perlakuan) dikenakan secara acak dalam satuan yang homogen. Perhitungan selang kepercayaan untuk µ1-µ2 dalam hal ini didasarkan pada peubah acak

̅

Bila ̅ dan peubah acak yang menyatakan rataan terok dan simpangan baku dari selisih pengamatan dalam satuan percobaan. Seperti pada uji-t gabungan, anggapannya ialah bahwa pengamatan dari tiap populasi adalah normal. Permasalahan dua-terok pada dasarnya disederhanakan menjadi permasalahan satu-terok dengan menggunakan selisih . Jadi hipotesisnya berbentuk

(35)

̅ √

Daerah kritis dibuat dengan menggunakan distribusi t dengan derajat kebebasan

. (Walpole dan Myers, 1995).

2.12 Analisis Kuadran

Menurut Tjiptono dan Chandra (2011) teknik ini dikemukakan pertama kali oleh Martilla dan James pada tahun 1977 dalam artikel mereka “ Importance-Performance Analysis” yang dipublikasikan di Journal of Marketing. Pada teknik ini, responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan dan kinerja perusahaan, kemudian nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja tersebut dianalisis pada Importance-Performance Matrix, yang mana sumbu x mewakili persepsi pelanggan sedangkan sumbu y mewakili harapan pelanggan. Maka nanti akan didapat hasil berupa empat kuadran sesuai gambar berikut:

(36)

Untuk memetakan hasil hasil penilaian pelanggan ke dalam matrix Importance Performance Analysis, maka rumus yang digunakan dalam menentukan sumbu garis adalah sebagai berikut:

̅ ̅

bar = Rataan dari total rataan bobot tingkat kepuasan/kinerja Y bar = Rataan dari total rataan bobot tingkat kepentingan K = Jumlah nilai peubah yang ditetapkan

Nilai X dan Y digunakan sebagai pasangan koordinat titik-titik atribut yang memposisikan suatu atribut terletak dimana pada diagram kartesius.

Adapun interpretasi dari kuadran matrix Importance Performance Analysis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Concentrate Here (konsentrasi di sini).

Faktor-faktor yang terletak dalam kuadran ini dianggap sebagai faktor yang Penting dan atau Diharapkan oleh konsumen tetapi kondisi Persepsi dan atau Kinerja Aktual yang ada pada saat ini belum memuaskan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja berbagai faktor tersebut. Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini merupakan prioritas untuk ditingkatkan.

2. Keep up with the good work (pertahankan prestasi).

(37)

berkewajiban memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai.

3. Low Priority (prioritas rendah)

Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini mempunyai tingkat Persepsi atau Kinerja Aktual yang rendah sekaligus dianggap tidak terlalu Penting dan atau terlalu Diharapkan oleh konsumen sehingga manajemen tidak perlu memprioritaskan atau terlalu memberikan perhatian pada faktor-faktor tersebut. 4. Possibly Overkill (terlalu berlebih).

Faktor-faktor yang terletak pada kuadran ini dianggap Tidak Terlalu Penting dan atau Tidak Terlalu Diharapkan sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang terkait dengan faktor-faktor tersebut kepada faktor-faktor lain yang mempunyai prioritas penanganan lebih tinggi yang masih membutuhkan peningkatan.

2.13 System Development Life Cycle (SDLC)

(38)

digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.

Menurut Pressman (2007), menjelaskan bahwa nama lain dari model waterfall adalah Linear Sequential Model. Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, design, coding, testing, dan maintenance. Berikut ini adalah gambar dari model waterfall secara umum.

Gambar 2.3 Model Waterfall menurut Pressman dalam Harnaningrum (2007)

Gambar 2.3 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Akan tetapi, Pressman (2007) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model waterfall:

1. Requirements definition

(39)

yang dibutuhkan, user interface, dan sebagainya. Dari kedua aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan perangkat lunak) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

2. System and software design

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” perangkat lunak sebelum pengkodean

dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti kedua aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari perangkat lunak. 3. Implementation and unit testing

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses pengkodean. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

4. Integration and system testing

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan perangkat lunak. Semua fungsi-fungsi perangkat lunak harus diujicobakan, agar perangkat lunak bebas dari error dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

5. Operation and maintenance

(40)

seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada perangkat lunak tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi atau perangkat lainnya.

2.14 Black Box Testing

Black box testing dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites (Romeo, 2003). Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software. Dengan adanya black box testing, pembuatan software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program.

(41)

27 3.1 Analisis Sistem

Pada tahap analisis sistem terdapat proses mengidentifikasi serta

menganalisis masalah sehingga dapat merencanakan suatu rancangan untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut. Tahapan analisis sistem terdiri dari identifikasi

masalah, pengumpulan data, dan analisis masalah.

3.1.1 Identifikasi Masalah

(42)

kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam bentuk kuesioner kepuasan pelanggan.

Berdasarkan penelitian Bernadet (2011), dijelaskan bahwa dalam menentukan kualitas pelayanan dibutuhkan suatu model yang dapat mendefinisikan faktor-faktor kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Model yang digunakan adalah model Service Quality (Servqual). Model Service Quality (Servqual) memiliki lima dimensi kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dimensi kualitas pelayanan selanjutnya akan digunakan sebagai variabel bebas. Lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu:

1. Variabel adalah dimensi Kasat Mata (Tangibles).

2. Variabel adalah dimensi Daya Tanggap (Responsiveness). 3. Variabel adalah dimensi Jaminan (Assurance).

4. Variabel adalah dimensi Empati (Emphaty). 5. Variabel adalah dimensi Keandalan (Realibility).

3.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini memiliki beberapa tahapan yaitu menentukan variabel penelitian, menentukan instrument penelitian, dan menentukan populasi dan sampel.

a. Variabel Penelitian

(43)

terdapat pada penelitian ini adalah daya tanggap (responsiveness), keandalan (reliability), jaminan (assurance), empati (empathy), dan kasat mata (tangible). 1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas/independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat/dependen. Variabel bebas yang terdapat pada penelitian ini adalah daya tanggap (responsiveness), keandalan (reliability), jaminan (assurance), empati (empathy), dan kasat mata (tangible).

b. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Ada beberapa tahapan dalam mendesain kuesioner yaitu perancangan konstruk, konsep konstruk, dan perancangan atribut konstruk.

1. Perancangan Konstruk

Konstruk adalah elemen dari kuesioner yang digunakan untuk mendefinisikan tujuan penilaian sebuah kuesioner terhadap objek kuesioner. Konstruk untuk aplikasi analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan mengacu pada penelitian Bernadet (2011)

2. Konsep Konstruk

(44)

a) Konstruk 1: Kasat Mata

Konstruk ini dipilih untuk mengukur penampilan fisik, peralatan, karyawan serta sarana komunikasi.

b) Konstruk 2: Keandalan

Konstruk ini dipilih untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa yang tepat dan dapat diandalkan.

c) Konstruk 3: Daya Tanggap

Konstruk ini dipilih untuk membantu memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cepat.

d) Konstruk 4: Jaminan

Konstruk ini dipilih untuk mengukur kemampuan dan kesopanan karyawan serta sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh karyawan.

e) Konstruk 5: Empati

Konstruk ini dipilih untuk mengukur pemahaman karyawan terhadap kebutuhan konsumen serta empati yang diberikan oleh karyawan.

3. Perancangan Item Konstruk

Setelah konstruk ditentukan dan didefinisikan, maka akan ditentukan atribut-atribut dari faktor-faktor (dimensi) yang telah ditentukan dalam identifikasi masalah. Penentuan atribut-atribut ini berdasarkan pada penelitian Bernadet (2011). Atribut-atribut dari faktor kualitas pelayanan yaitu:

a. Kasat Mata

Atribut-atribut dari faktor kasat mata yaitu:

(45)

3. Fasilitasi fitness 4. Penampilan karyawan

5. Struktur dan rancangan bangunan b. Keandalan

Atribut-atribut dari faktor keandalan yaitu: 1. Kemudahan dalam pendaftaran

2. Keakuratan pelayanan

3. Kemudahan cara pembayaran

4. Tarif yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan c. Daya Tanggap

Atribut-atribut dari faktor daya tanggap yaitu:

1. Kesigapan karyawan dalam memberi informasi yang dibutuhkan member

2. Kesigapan karyawan dalam melayani member 3. Penanganan keluhan

d. Jaminan

Atribut-atribut dari faktor jaminan yaitu:

1. Keterampilan dan pengetahuan karyawan dalam melayani member 2. Keramahan karyawan

3. Alat fitnes yang lengkap e. Empati

Atribut-atribut dari faktor empati yaitu:

1. Kemudahan dalan memanfaatkan fasilitas yang disediakan

(46)

3. Kepekaan karyawan terhadap kebutuhan member c. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah hanya member yang menggunakan fasilitas fitnes pada Speedrocky Gym Surabaya. Sampel yang digunakan yaitu minimal 148 member berdasarkan perhitungan.

3.1.3 Analisis Permasalahan

Setelah diketahui proses atau alir sistem yang dilakukan oleh masing-masing pengguna, maka proses berikutnya adalah melakukan analisis kebutuhan yang sesuai dengan proses-proses tersebut. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk merancang perangkat lunak yang memiliki fungsi-fungsi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna sistem. Analisis ini dilakukan pada setiap pengguna yang secara langsung berinteraksi dengan sistem nantinya. Berikut ini merupakan hasil analisis kebutuhan untuk masing-masing pengguna. A. Analisis Kuesioner

Saat ini belum adanya kuesioner yang dapat menampung maupun sebagai wadah dari keluhan para member. Hal ini menyebabkan keinginan dari para member tidak dapat diketahui oleh pemilik dalam mengambil suatu keputusan dalam memperbaiki pelayanan di Speedrocky Gym Surabaya.

B. Analisis Pengolahan Kuesioner

(47)

C. Analisis Proses Pelaporan pada Pemilik

Saat ini yang terjadi, pemilik hanya dapat mengambil keputusan berdasarkan sebagian member yang menyampaikan keluhan langsung pada pemilik. Hal ini mengakibatkan keluhan para member yang lain tidak bisa tersampaikan. Sehingga keinginan member lain tidak bisa terpenuhi. Hal ini menyebabkan banyak para member yang keluar maupun berhenti karena keluhannya tidak tersampaikan pada pemilik.

3.2 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan dasar penyusunan fungsi-fungsi yang akan dibangun di dalam perangkat lunak. Fungsi-fungsi aplikasi tersebut telah melewati proses identifikasi kebutuhan pada setiap pengguna. Berikut kebutuhan fungsional yang dibutuhkan.

3.2.1 Kebutuhan Funsional Member

Aktor Aksi

Member Member yang sudah mendapatkan id member dan password akan mengisi kuesioner yang sudah disediakan dalam aplikasi

Member akan memasukkan id member dan password dan akan dicek sistem dalam database. Apabila ada yang tidak sesuai, sistem akan langsung kembali pada menu login.

Member yang sudah masuk dalam aplikasi akan mengisi kuesioner yang telah disediakan. Apabila ada jawaban yang belum terisi, aplikasi akan memberikan peringatan dan tidak dapat menyimpan jawaban kuesioner.

Sistem akan menyimpan data jawaban kuesioner pada database jawaban penilaian.

Kebutuhan Non Fungsional

(48)

3.2.2 Kebutuhan Fungsional Admin

Aktor Aksi

Admin Admin bertugas dalam mengolah data pengguna, data member, membuat dimensi dan data pertanyaan, membuat periode, serta melakukan cek kuesioner dan melakukan pengujian dengan uji validitas dan reliabilitas.

Admin akan memasukkan id pengguna dan password dan akan dicek sistem dalam database. Apabila ada yang tidak sesuai, sistem akan langsung kembali pada menu login.

Admin mengolah data pengguna. Data pengguna yang akan menggunakan aplikasi akan dikelola oleh admin dalam aplikasi. Admin mengolah data member. Member disini adalah member tetap yang boleh mengisi kuesioner.

Admin membuat kuesioner berdasarkan data dimensi dan data pertanyaan yang dibuat. Serta membuat periode.

Kuesioner yang sudah terkumpul akan di cek dalam aplikasi untuk melihat jumlah kuesioner yang terkumpul dengan jumlah member yang ada

Kuesioner yang sudah terkumpul akan dilakukan pengujian dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

Uji validitas dengan menggunakan rumus :

Uji reliabilitas menggunakan rumus :

[ ] [ ]

Contoh pengujian dengan uji validitas :

√ ( )

Contoh pengujian reliabilitas :

(49)

3.2.3 Kebutuhan Fungsional Pemilik

Aktor Aksi

Pemilik Pemilik akan memasukkan id pengguna dan password dan akan dicek sistem dalam database. Apabila ada yang tidak sesuai, sistem akan langsung kembali pada menu login.

Pemilik dapat memilih 3 laporan, yaitu laporan karakteristik, laporan kepuasan pelanggan dan laporan analisis gap.

Laporan karakteristik ini merupakan karakteriktik dari para member yang ada pada perusahaan. Hal ini ditampilkan berupa grafik. Laporan analisis gap ini digunakan pemilik dalam melihat kesenjangan antara harapan member dengan kepuasan member. Hal ini ditampilkan berupa grafik.

Rumus analisis gap dapat dilihat :

KP = SP – SE Contoh analisis gap :

Laporan kepuasan pelanggan ini digunakan pemilik dalam melihat tingkat kepuasan para member. Untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan dengan menggunakan importance performance analysis. Hal ini ditampilkan berupa grafik.

Rumus importance performance analysis :

̅ ̅

Kebutuhan Non Fungsional

Sistem dapat menampilkan hasil laporan analisis dengan baik. Dibutuhkan waktu selama kurang dari satu menit untuk menampilkan hasil laporan analisis.

3.3 Blog Diagram

(50)

mengisi kuesioner kepuasan pelanggan yang ada pada aplikasi. Hasil jawaban kuesioner yang sudah terkumpul selanjutnya akan di analisis oleh bagian admin dengan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas dan reliabilitas akan digunakan untuk uji selanjutnya, uji gap dan pengamatan berpasangan. Hasil dari uji gap dan pengamatan berpasangan akan dijadikan laporan dan hasil analisis, laporan dan hasil berupa laporan karakteristik dan laporan kepuasan pelanggan. Berikut ini adalah blog diagram dari aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya.

Input Proses Output

Data Dimensi dan

Data Pertanyaan Mengisi Kuesioner Data Member Mengolah Data

Member

Master Data Member

Data Jawaban Kuesioner

Data Kuesioner Di Uji Dengan Uji Validitas dan Uji

Reliabilitas

Data Kuesioner Valid dan Reliabilitas

Data Kuesioner Valid

Mengolah Data Kuesioner Dengan Analisis Gap dan Uji

Pengamatan

(51)

3.4 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini akan menggunakan perancangan secara terstruktur. Selain itu, pada tahapan perancangan sistem ini akan dijelaskan seluruh komponen rancangan dari perangkat lunak yang akan dibangun. Komponen rancangan perangkat lunak yang akan dibangun yaitu diagram konteks, diagram jenjang proses, data flow diagram, entity relationship diagram terdiri atas conceptual data model dan physical data model, interface design.

3.4.1 Gambaran Umum Sistem

Gambaran umum sistem pada aplikasi kepuasan pelanggan dimulai dari member melakukan regristrasi data member pada Bagian Admin / Front Office. Bagian Admin / Front Office menyimpan data member dan memberikan informasi tentang pengisian kuesioner kepuasan pelanggan.

Setelah mendapatkan informasi pengisian kuesioner dari Bagian Admin / Front Office, member melakukan pengisian kuesioner dengan memasukkan data member terlebih dahulu dan disertai data jawaban dari kuesioner tersebut. Ketika member telah selesai mengisi kuesioner, member akan diberikan informasi bahwa data jawaban kuesioner telah diterima dan tersimpan dalam database aplikasi.

(52)

Member

Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan Data Member

Data Jawaban Kuesioner

# Data Pertanyaan dan Kategori Kuesioner # Data Periode Laporan

# Data Karakteristik Member # Informasi Tentang Kualitas Pelayanan Yang Perlu Ditingkatkan

Informasi Pertanyaan Kuesioner Data Penerimaan Jawaban Kuesioner

Gambar 3.2 Gambaran umum sistem Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya

3.4.2 System Flow

System flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibagun. System flow yang dibangun mulai dari Admin yaitu proses mengecek login pengguna. Proses mengecek login pengguna adalah proses awal sebelum Admin dapat menggunakan aplikasi analisis kepuasan pelanggan.

(53)

informasi data pengguna terdaftar dan aktif maka aplikasi akan membuat session

untuk Admin agar dapat mengakses menu dari aplikasi analisis kepuasan pelanggan.

Gambar 3.3 mengambarkan system flow mengecek pengguna.

(54)

Sysflow Proses Pengecekan Pengguna

pengguna Tidak Aktif

1

Selesai

(55)

Sysflow Proses Pembuatan Dimensi

Gambar 3.4 System flow Pembuatan Dimensi Pertanyaan

(56)

Speedrocky Gym Surabaya. Proses membuat pertanyaan kuesioner dimulai ketika Admin memilih data dimensi dan memasukkan data pertanyaan. Aplikasi akan mengecek data dimensi dan data pertanyaan yang dimasukkan Admin. Jika data dimensi dan pertanyaan sama atau telah digunakan maka aplikasi akan menampilkan informasi data dimensi dan pertanyaan sama. Jika data dimensi dan pertanyaan tidak sama maka aplikasi akan menyimpan pertanyaan kuesioner. Setelah itu aplikasi akan menampilkan informasi data pertanyaan kuesioner telah tersimpan. Gambar 3.5 menggambarkan system flow membuat pertanyaan kuesioner.

Sysflow Proses Membuat Pertanyaan Kuesioner

Sistem

(57)
(58)

Title

Sysflow Proses Mencatat Member

Function

FunctionMember Admin Sistem

P

(59)

Proses system flow selanjutnya login member. Login member ini digunakan member untuk mengisi kuesioner pada aplikasi. Proses login member ini dimulai dari member memasukkan username dan password pada aplikasi. Selanjutnya aplikasi akan mengecek username dan password yang dimasukkan dan dicocokkan pada database member. Jika member tidak aktif, aplikasi akan menampilkan informasi data member tidak aktif. Apabila member aktif, aplikasi akan membuat session untuk member agar dapat mengisi kuesioner. Gambar 3.7 menggambarkan system flow proses login member.

Member yang aktif akan diberikan hak untuk mengisi kuesioner pada aplikasi. System flow proses mengisi kuesioner dimulai dari member mengisi kuesioner pada aplikasi. Aplikasi akan mengecek jawaban kuesioner. Jika jawaban kuesioner belum lengkap, aplikasi akan menampilkan informasi data jawaban kuesioner belum lengkap. Jika data jawaban kuesioner lengkap, aplikasi akan menyimpan pada database jawaban penilaian. Setelah itu aplikasi akan menampilkan informasi penerimaan jawaban kuesioner kepada member. Gambar 3.8

(60)

Sysflow Proses Login Member

Sistem Member

P

h

ase

Mulai

Login memasukkan

username dan

password

Proses pengecekan

username dan

password

Member

Aktif

Menampilkan data member tidak aktif

Menampilkan informasi data member aktif

Tidak

Ya

2 Informasi data Member Tidak

Aktif

(61)

Sysflow Proses Mengisi Kuesioner

(62)

Proses system flow selanjutnya adalah proses menganalisis kepuasan pelanggan. Proses menganalisis ini dimulai dari Admin memilih periode yang akan dianalisis, selanjutnya aplikasi akan mengecek jumlah jawaban kuesioner. Jika tidak sesuai aplikasi akan melakukan cek kembali. Jika sudah sesuai aplikasi akan melakukan proses uji validitas reliabilitas, uji karakteristik, dan uji IPA (Importance Performance Analysis). Gambar 3.9 menggambarkan system flow proses menganalisis kepuasan pelanggan.

Sysflow Proses Menganalisis Kepuasan Pelanggan

Sistem

(63)

Proses system flow selanjutnya adalah proses laporan analisis kepuasan pelanggan. Proses ini dilakukan oleh pemilik perusahaan. Dimulai dari pemilik login, selanjutnya memilih periode, aplikasi akan menampilkan laporan karakteristik dan laporan kepuasan pelanggan. Gambar 3.10 menggambarkan system flow laporan analisis kepuasan pelanggan.

Sysflow Laporan Kepuasan Pelanggan

Sistem

(64)

3.4.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran aliran informasi yang terlibat dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu sistem. Diagram ini menjelaskan alur data yang terjadi pada setiap proses. Adapun penjelasan dari DFD dapat dilihat sebagai berikut :

A. Context Diagram

Context Diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian DFD yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem. Context Diagram dari Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.11.

Periode IPA Periode Analis is Validitas Reliabilitas

Periode Karakteris tik Periode Cek Kues ioner Data Item Pertanyaan Data Dimens i Nilai IPA

Nilai Karakteris tik Nilai Validitas Reliabilitas

Jum lah Jawaban

Laporan IPA Member Laporan Karakteris tik Mem ber

Periode Laporan IPA Periode Laporan Karak teris tik Pertanyaan Mem ber

Pertanyaan Penilaian

Jawaban Penilaian Jawaban Member

0

Aplikas i Analis is Kepuas an Pelanggan

+ Member

Admin

Pemilik

(65)

B. Data Flow Diagram Level 0

Penurunan proses dari context diagram Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya ke DFD level 0 terbagi atas empat proses, yaitu penyusunan kuesioner, proses isi kuesioner, proses analisis kepuasan pelanggan dan laporan hasil analisis. DFD level 0 digambarkan seperti Gambar 3.12.

Tampil Nilai Karakteristik

Tampil Nilai IPA

Sim pan Nilai IPA Sim pan Nilai Validitas Reliabilitas Sim pan Nilai Karakteristik

Tampil Jawaban Penilaian Tampil jawaban Mem ber Sim pan Jawaban Penilaian

Sim pan Jawaban Mem ber Tampil Dim ensi Tampil Pertanyaan Sim pan Pertanyaan

Sim pan Dimensi

Laporan IPA Member Laporan Karakteristik Mem ber

Periode Laporan IPA

Periode Analisis Validitas Reliabilitas Periode IPA

Proses Analisis Kepuasan Pelanggan

+

3 Jawaban Member

4 Jawaban Penilaian

5 Nilai Karakteristik

6 Nilai Uji

7 Nilai IPA

(66)

C.1. Data Flow Diagram Level 1 Proses Penyusunan Kuesioner

Penurunan proses dari DFD level 0 proses penyusunan kuesioner ke DFD level 1 hanya dilakukan bagian admin. Untuk prosesnya dibagi menjadi 2, yaitu menyimpan data dimensi, dan menyimpan data pertanyaan. Penggambarannya dapat dilihat pada Gambar 3.13.

Sim pan Pertanyaan Data Item Pertanyaan

Sim pan Dimens i Data Dimens i

Gambar 3.13 Diagram Level 1 – Proses Penyusunan Kuesioner

C.2. Data Flow Diagram Level 1 Proses Isi Kuesioner

Penurunan proses selanjutnya dari DFD level 0 adalah proses isi kuesioner ke DFD level 1 hanya dilakukan member. Untuk prosesnya dibagi menjadi 2, yaitu mengisi member, dan mengisi penilaian. Penggambarannya dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Sim pan Jawaban Mem ber

Sim pan Jawaban Penilaian

Tampil Dim ens i Tampil Pertanyaan

(67)

C.3. Data Flow Diagram Level 1 Proses Analisis Kepuasan Pelanggan

Penurunan proses selanjutnya dari DFD level 0 adalah proses analisis kepuasan pelanggan ke DFD level 1 hanya dilakukan admin. Untuk prosesnya dibagi menjadi 4, yaitu cek kuesioner, uji validitas reliabilitas, analisis karakteristik, dan analisis IPA. Penggambarannya dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Sim pan Nilai IPA Sim pan Nilai Validitas Reliabilitas

Sim pan Nilai Karak teris tik

Tampil Jawaban Penilaian Tampil Jawaban Penilaian Tampil Jawaban Penilaian Tampil Jawaban Penilaian

Tampil jawaban Mem ber

Nilai IPA Periode IPA

Periode Karakteris tik Nilai Karakteris tik Periode Analis is Validitas Reliabilitas

Nilai Validitas Reliabilitas Periode Cek Kues ioner

Jum lah Jawaban

5 Nilai Karakteris tik 6 Nilai Uji

7 Nilai IPA 1

Cek Kues ioner

2 Uji Validitas

Reliabilitas

Gambar 3.15 Diagram Level 1 – Proses Analisis Kepuasan Pelanggan

C.4. Data Flow Diagram Level 1 Proses Laporan Hasil Analisis

(68)

Tampil Nilai Karakteris tik

Tampil Nilai IPA Laporan IPA Member

Periode Laporan IPA

Laporan Karakteris tik Mem ber Periode Laporan Karak teris tik

Pemilik Pemilik Pemilik Pemilik

7 Nilai IPA 5 Nilai Karakteris tik 1

Laporan Karakteris tik

2 Laporan IPA

Gambar 3.16 Diagram Level 1 – Proses Laporan Hasil Analisis

3.4.4 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem yang digunakan untuk mempresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data pemakai. Dalam perancangan sistem ini, ERD yang terbentuk merupakan lanjutan dari DFD. Pada gambar berikut akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dalam perancangan sistem ini dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

A. Conceptual Data Model

(69)

55

o nilai_reliabilitas Variable characters (10)

Jawaban Member

(70)

B. Physical Data Model

(71)

57

(72)

C. Struktur Tabel

Suatu rancangan database harus disesuaikan dengan DFD dan ERD yang telah

dibuat, dimana database tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi yang

diperlukan oleh user.

Adapun tabel-tabel yang digunakan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut :

a. Nama Tabel : Pengguna

Primary Key : ID_PENGGUNA

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data pengguna dalam aplikasi.

Tabel 3.1 Pengguna

No. Name Code Data Type Length

1 ID_PENGGUNA ID_PENGGUNA varchar(10) 10

2 NAMA NAMA varchar(50) 50

3 PASSWORD PASSWORD varchar(8) 8

4 STATUS_PENGGUNA STATUS_PENGGUNA varchar(10) 10

5 EMAIL EMAIL varchar(20) 50

b. Nama Tabel : Member

Primary Key : ID_MEMBER

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data member.

Tabel 3.2 Member

No. Name Code Data Type Length

1 ID_MEMBER ID_MEMBER varchar(11) 11

2 NAMA_MEMBER NAMA_MEMBER varchar(50) 50

3 PASSWORD_MEMBER PASSWORD_MEMBER varchar(10) 10

4 STATUS STATUS varchar(10) 10

(73)

No. Name Code Data Type Length

6 NO_TELP NO_TELP varchar(12) 12

7 EMAIL_MEMBER EMAIL_MEMBER varchar(25) 25

c. Nama Tabel : Pertanyaan

Primary Key : ID_PERTANYAAN

Foreign Key : ID_PENGGUNA, ID_DIMENSI

Fungsi : Untuk menyimpan data pertanyaan berdasarkan dimensi.

Tabel 3.3 Pertanyaan

No. Name Code Data Type Length

1 ID_PERTANYAAN ID_PERTANYAAN integer

2 ID_PENGGUNA ID_PENGGUNA varchar(10) 10

3 ID_DIMENSI ID_DIMENSI integer

4 ITEM_PERTANYAAN ITEM_PERTANYAA

N

varchar(30 0)

300

d. Nama Tabel : Dimensi

Primary Key : ID_DIMENSI

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data dimensi.

Tabel 3.4 Dimensi

No. Name Code Data Type Length

1 ID_DIMENSI ID_DIMENSI integer

2 NAMA_DIMENSI NAMA_DIMENSI varchar(30) 30 e. Nama Tabel : Jawaban Member

Primary Key : ID_JAWABAN

Foreign Key : ID_PERIODE, ID_MEMBER

(74)

Tabel 3.5 Jawaban Member

No. Name Code Data Type Length

1 ID_JAWABAN ID_JAWABAN varchar(11) 11

2 ID_PERIODE ID_PERIODE integer

3 ID_MEMBER ID_MEMBER varchar(11) 11

4 PEKERJAAN PEKERJAAN varchar(50) 50

5 PENDIDIKAN PENDIDIKAN varchar(50) 50

6 KELUHAN KELUHAN varchar(100) 100

7 PENAMBAHAN_ALAT PENAMBAHAN_ALAT varchar(10) 10 8 SESUAI_HARAPAN SESUAI_HARAPAN varchar(10) 10

9 SARAN SARAN varchar(250) 250

f. Nama Tabel : Jawaban Penilaian

Primary Key : ID_PENILAIAN

Foreign Key : ID_JAWABAN, ID_PERTANYAAN

Fungsi : Untuk menyimpan data jawaban penilaian.

Tabel 3.6 Jawaban Penilaian

No. Name Code Data Type Length

1 ID_PENILAIAN ID_PENILAIAN integer

2 ID_JAWABAN ID_JAWABAN varchar(11) 11

3 ID_PERTANYAAN ID_PERTANYAAN integer

4 NILAI_HARAPAN NILAI_HARAPAN float(5) 5

5 NILAI_KEPUASAN NILAI_KEPUASAN float(5) 5 g. Nama Tabel : Nilai Uji

Primary Key : ID_UJI

Foreign Key : ID_JAWABAN, ID_PERIODE

Fungsi : Untuk menyimpan data uji validitas dan uji reliabilitas.

Tabel 3.7 Nilai Uji

No. Name Code Data Type Length

(75)

No. Name Code Data Type Length

2 ID_JAWABAN ID_JAWABAN integer

3 ID_PERIODE ID_PERIODE integer

4 NILAI_VALIDITAS NILAI_VALIDITAS varchar(10) 10 5 NILAI_RELIABILITAS NILAI_RELIABILITAS varchar(10) 10 h. Nama Tabel : Periode

Primary Key : ID_PERIODE

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data periode.

Tabel 3.8 Periode

No. Name Code Data Type Length

1 ID_PERIODE ID_PERIODE integer

2 STATUS_PERIODE STATUS_PERIODE varchar(50) 50 i. Nama Tabel : Nilai Karakteristik

Primary Key : ID_KARAKTERISTIK

Foreign Key : ID_PERIODE, ID_JAWABAN

Fungsi : Untuk menyimpan data karateristik member.

Tabel 3.9 Nilai Karakteristik

No. Name Code Data

Type

Length

1 ID_KARAKTERISTIK ID_KARAKTERISTIK integer

2 ID_PERIODE ID_PERIODE integer

3 ID_JAWABAN ID_JAWABAN integer

4 NILAI_KARAKTERISTIK NILAI_KARAKTERISTIK float(5) 5 j. Nama Tabel : Nilai Uji IPA

Primary Key : KODE_IPA

Foreign Key : ID_PENILAIAN

Gambar

Tabel 2.2 Indikator Dimensi
Tabel 2.3.
Gambar 2.2 Matriks Importance-Performance Analysis
Gambar 3.1 Blog Diagram Aplikasi Analisis Kepuasan Pelanggan pada      Speedrocky Gym Surabaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul” Pengembangan Model Pembelajaran tematik Terpadu Melalui Pendekatan Saintifik Brbasis Inkuiri Nilai” yang menghasilkan model-model strategi pembelajaran yang beroientasi pada

Dalam pembangunan aplikasi ini dimulai dengan studi literatur dimana mempelajari penelitian dengan kajian yang sama, kemudian mengumpulkan data atribut dari

Abstrak – Telah dilakukan perhitungan konstanta dielektrik nanostruktur epitaxial graphene monolayer pada substrat Si-face SiC dari hasil pengukuran data reflektivitas dengan

Berikut merupakan flowchart sistem clustering data service pelanggan tahun 2012, 2013, dan tahun 2014 menggunakan metode K – Means.. Flowchart

Panduan wawancara untuk orang tua dalam penelitian ini akan digunakan untuk menunjang teknik kunjungan rumah (home visit). Dan teknik dokumentasi merupakan suatu

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan dalam Bab I pada penelitian ini yang bertujuan untuk mengembangkan media resin blok pada tumbuhan Chrysanthemum pada

Setelah dianalisis dengan menggunakan metode AHP, pendapatan masyarakat dan kegiatan stake holder yang terkait dalam kriteria ekonomi menjadi penyebab perubahan tutupan lahan di

al (2010) melaporkan hasil inventarisasi keberadaan vegetasi pada kawasan hutan konservasi Danau Pulau Besar Danau Bawah, diketahui bahwa jumlah keseluruhan jenis