• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI KINERJA INDUSTRI KECIL UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL: KASUS DI SENTRA INDUSTRI EMPING MELINJO DI KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, JOGJAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMALISASI KINERJA INDUSTRI KECIL UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL: KASUS DI SENTRA INDUSTRI EMPING MELINJO DI KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, JOGJAKARTA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberdayaan industri kecil sangat penting dan memerlukan landasan pijak yang kokoh

(Basri, 2003). Selain itu, mayoritas industri kecil sebetulnya adalah usaha rumah tangga

- mikro, sedangkan yang berukuran menengah relatif sangat tipis atau keropos di tengah

(hollow middle). Usaha menengah bisa dikatakan terjepit di antara dominasi usaha kecil

- mikro namun kontribusinya atas PDB sangat rendah dan di sisi lain usaha besar yang

jumlahnya sedikit tapi kontribusinya terhadap PDB sangatlah dominan (Setiana, 2001).

Oleh karena itu, akses kesempatan harus dibuka seluasnya tanpa diskriminasi (Agustina,

1993). Terkait hal ini, maka peran dan keberadaan sejenis trading house atau business

development center khusus untuk IKM misalnya sangat membantu untuk mewujudkan

daya saing industri kecil (Samosir, 2000).

Pemberdayaan IKM – industri kecil atau lebih populer dengan pemberdayaan ekonomi

rakyat pada dasarnya merupakan manifestasi tuntutan pembangunan ekonomi (Dillon

dan Hermanto, 1993). Industrialisasi bukan menciptakan konglomerasi yang menekan

industri kecil - industri rumah tangga, bukan pula dengan menciptakan industri besar

lewat pemberian proteksi yang menyengsarakan usaha kecil – konsumen (Ayyagari,

2003). Intinya pemberdayaan ekonomi rakyat harus terwujud dalam dua sisi: pertama,

perluasan basis aktor-aktor ekonomi dalam proses produksi dan yang kedua: penegakan kedaulatan konsumen. Orientasi keduanya akan mereduksi kemiskinan dan menekan

jumlah pengangguran (Gradstein, 2003).

Pengangguran adalah keadaan terkendalanya pemenuhan hak atas kesejahteraan dan hak

atas pekerjaan. Pemerintah diyakini tidak mampu mengatasi pengangguran (Soetrisno,

2003). Di sisi lain, masyarakat berusaha mengatasi krisis dan juga bertahan dengan

mengembangkan sektor informal dan IKM yang padat tenaga kerja (Glendoh, 2001).

Solusi untuk mengatasi pengangguran adalah melakukan review atas kebijakan ekonomi dan kembali ke sektor pertanian, kelautan, IKM - informal dan tidak hanya mengejar

pertumbuhan semata (Herwidayatmo, 2002). Pengangguran dan setengah pengangguran

yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya, menjadi beban masyarakat, sumber utama kemiskinan dan mendorong keresahan sosial dan bisa menghambat pembangunan

(Khandker, 1996). Oleh karena itu, perlu ada kebijakan mendukung sektor informal dan

IKM secara sistematis, komprehensif dan berkelanjutan (Prawirokusumo, 2003).

(2)

2

pertumbuhan tetap terjadi dan laju penyerapan tenaga kerja bisa lebih optimal sehingga meminimalisasi kasus lonjakan pengangguran.

B. Perumusan Masalah

Mengacu peran penting industri kecil terhadap penyerapan tenaga kerja dan mereduksi kemiskinan, peningkatan pendapatan keluarga dan pemberdayaan masyarakat lokal, maka harus ada tuntutan bagi pemerintah dan juga semua pihak untuk meningkatkan kepeduliannya bagi pengembangan industri kecil secara sistematis dan berkelanjutan

(Berry, et.al., 2001). Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini:

1. Bagaimana kinerja dari industri kecil di sentra industri emping melinjo di Kec.

Banguntapan, Kab. Bantul, terutama dikaitkan dengan aspek kuantitas dan aspek kualitas ditengah kondisi persaingan usaha yang kian ketat dan iklim ekonomi yang kurang kondusif di masa krisis dan pasca bencana gempa?

2. Bagaimana kontribusi keberadaan industri kecil, terutama dari kasus di sentra

industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul terkait aspek perluasan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran?

3. Bagaimana kontribusi industri kecil, terutama untuk kasus sentra industri emping

melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, terkait pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal berbasis industri berbahan baku lokal?

4. Bagaimana kontribusi dari keberadaan industri kecil, terutama untuk kasus sentra

industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, terutama dari aspek peningkatan pendapatan keluarga - masyarakat setempat pasca gempa?

5. Bagaimana kontribusi keberadaan industri kecil, terutama dari kasus sentra industri

(3)

LAPORAN PENELITIAN

OPTIMALISASI KINERJA INDUSTRI KECIL UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL: KASUS DI SENTRA INDUSTRI EMPING MELINJO DI

KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, JOGJAKARTA

Oleh:

Drs. Daryono Soebagyo, MEc Ir. Maulidiyah Indira H, MSi

Dibiayai Oleh Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VI

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Dosen Muda dan Studi Kajian Wanita Nomor Kontrak: 008/O06.2/PP/SP2010

FAKULTAS EKONOMI

(4)
(5)

RINGKASAN

OPTIMALISASI KINERJA INDUSTRI KECIL UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL: KASUS DI SENTRA INDUSTRI EMPING MELINJO DI

KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, JOGJAKARTA Oleh:

Drs. Daryono Soebagyo, MEc Ir. Maulidiyah Indira H, MSi

Pemberdayaan industri kecil sangat penting dan memerlukan landasan pijak yang kokoh. Pemberdayaan industri kecil atau lebih populer dengan pemberdayaan ekonomi rakyat pada dasarnya merupakan manifestasi tuntutan pembangunan ekonomi. Pemberdayaan ekonomi rakyat harus terwujud dalam dua sisi yaitu pertama, perluasan basis aktor-aktor ekonomi dalam proses produksi dan kedua: penegakan kedaulatan konsumen. Orientasi keduanya akan mereduksi kemiskinan dan menekan jumlah pengangguran. Mengacu peran industri kecil terhadap penyerapan tenaga kerja, mereduksi kemiskinan, peningkatan nilai pendapatan keluarga dan pemberdayaan masyarakat lokal, maka harus ada tuntutan bagi pemerintah dan juga semua pihak untuk meningkatkan kepeduliannya bagi pengembangan industri kecil secara sistematis dan berkelanjutan

Kajian tentang industri kecil sangatlah beragam dan kesemuanya mengacu pengembangan dan pemberdayaan sehingga diharapkan dalam jangka panjang bisa memandirikan industri kecil, terutama dikaitkan persaingan yang ketat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja sentra industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Jogja. Manfaat dari riset ini memberikan gambaran spesifik karakteristik sentra industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Jogja. Riset ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif

dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan keyperson.

Hasil riset menunjukan UKM dengan berbagai bentuk sentra industri yang ada memiliki karakteristik yang berbeda. Meskipun demikian, terdapat sejumlah fakta yang nampaknya menjadi suatu problem serius bagi keberlangsungan. Beberapa problem yang menjadi perhatian lebih serius yaitu perijinan, tata letak, permodalan karena hampir mayoritas UKM

yang ada tidak bankable, ketersediaan SDM, termasuk aspek regenerasi dan suksesi untuk

terus menjaga kelangsungan usaha, kepemimpinan yang cenderung dualistik antara pemilik dan sekaligus menjadi pemimpin, problem serius tentang manajemen - akuntansi yang cenderung tidak kredibel, standar pengupahan, jaminan pasokan bahan baku, produk sampingan, aspek pemasaran dan yang juga penting adalah limbah hasil produksi.

(6)

iv

dan pada gilirannya dapat memberikan kontribusi positif, termasuk penyerapan tenaga kerja dan perbaikan mikro – makro ekonomi.

Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah pendekatan kasus sehingga generalisasi yang diharapkan tidak dapat tercapai. Meskipun demikian, kesimpulan dari temuan ini tetap memberikan gambaran konkret tentang berbagai persoalan yang melingkupi pada UKM dengan pendekatan kasus yaitu industri emping melinjo.

(7)

SUMMARY

OPTIMIZING A SMALL INDUSTRY PERFORMANCE FOR EMPOWERING A

LOCAL COMMUNITY: A CASE IN INDUSTRIAL CENTER FOR CHIPS (GNETUM

GNEMON) IN BANGUNTAPAN DISTRICT, BANTUL REGENCY, JOGJAKARTA

Empowering a small industry or people economy is very important but it needs to be operated very efficiently and effectively. It is basically a manifestation of economic development. This must be realized in two ways: developing economics policy makers in a production process; and consumers’ independence. The two will fall poverty and reduce an amount of unemployment. Referring to a role of small industry in recruiting labor market, falling poverty, raising income and empowering a local community, the government and all parties needs to give more attention to systematic- and sustainable-small industry development.

An analysis of a small industry is a wide variety and refers to developing and empowering; therefore, in a long term, it can be autonomous in a strict competition. The study aims to examine a small industry performance of chips in Banguntapan District, Bantul Regency, Jogjakarta. The study is useful for describing the characteristics of industry specifically. It was a qualitative approach with data gathering through depth-interview with key person.

The findings of the study indicate that UKM (middle-small sized industry) in a variety of forms has different characteristics. However, there are a number of serious problems for sustainability. Some problems are a license, location and capital since a majority of UKM is not bankable, a lack of human resources including regeneration and succession for sustainability, dualistic leadership as owner as well as manager, serious management problem – incredible accounting, pay standard, raw-material assurance, additional product, marketing aspect and waste of production.

A further research needs to design all problems referring to the findings of the UKM cases in industry center for chips. Although the generalization of the findings is not broad, it shows a classical problem of UKM to need analyzing more intensively for answering the problem. For a further research, thus, it is necessary to include all of the parties to find a solution for the continuity of UK that can positively contribute to labor market recruitment and micro and macro economy improvement.

However, the study is limited to the case so that the generalization can not be reached. The conclusion, but, can concretely describe a variety of problems.

(8)

vi

ABSTRAKSI

OPTIMALISASI KINERJA INDUSTRI KECIL UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL: KASUS DI SENTRA INDUSTRI EMPING MELINJO DI

KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, JOGJAKARTA Oleh:

Drs. Daryono Soebagyo, MEc Ir. Maulidiyah Indira H, MSi

Kajian tentang industri kecil sangatlah beragam dan kesemuanya mengacu pengembangan dan pemberdayaan sehingga diharapkan dalam jangka panjang bisa memandirikan industri kecil, terutama dikaitkan persaingan yang ketat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja sentra industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Jogja. Manfaat dari riset ini memberikan gambaran spesifik karakteristik sentra industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Jogja. Riset ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif

dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan keyperson.

Hasil riset menunjukan UKM dengan berbagai bentuk sentra industri yang ada memiliki karakteristik yang berbeda. Meskipun demikian, terdapat sejumlah fakta yang nampaknya menjadi suatu problem serius bagi keberlangsungan. Beberapa problem yang menjadi perhatian lebih serius yaitu perijinan, tata letak, permodalan karena hampir mayoritas UKM

yang ada tidak bankable, ketersediaan SDM, termasuk aspek regenerasi dan suksesi untuk

terus menjaga kelangsungan usaha, kepemimpinan yang cenderung dualistik antara pemilik dan sekaligus menjadi pemimpin, problem serius tentang manajemen - akuntansi yang cenderung tidak kredibel, standar pengupahan, jaminan pasokan bahan baku, produk sampingan, aspek pemasaran dan yang juga penting adalah limbah hasil produksi.

Riset mendatang perlu melakukan pemetaan terhadap semua persoalan yang ada dengan mengacu hasil temuan untuk kasus UKM di sentra industri emping. Meskipun generalisasi dari temuan kasus UKM di sentra industri emping tidak luas, namun fakta yang ada menunjukan adanya persoalan klasik dari UKM yang perlu mendapat kajian secara lebih intensif untuk mencari solusi terbaik. Oleh karena itu saran bagi penelitian mendatang perlu melibatkan sejumlah pihak untuk menemukan solusi agar kontinuitas UKM dapat terjaga dan pada gilirannya dapat memberikan kontribusi positif, termasuk penyerapan tenaga kerja dan perbaikan mikro – makro ekonomi.

Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah pendekatan kasus sehingga generalisasi yang diharapkan tidak dapat tercapai. Meskipun demikian, kesimpulan dari temuan ini tetap memberikan gambaran konkret tentang berbagai persoalan yang melingkupi pada UKM dengan pendekatan kasus yaitu industri emping melinjo.

(9)

ABSTRACT

OPTIMIZING A SMALL INDUSTRY PERFORMANCE FOR EMPOWERING A

LOCAL COMMUNITY: A CASE IN INDUSTRIAL CENTER FOR CHIPS (GNETUM

GNEMON) IN BANGUNTAPAN DISTRICT, BANTUL REGENCY, JOGJAKARTA

An analysis of a small industry is a wide variety and refers to developing and empowering; therefore, in a long term, it can be autonomous in a strict competition. The study aims to examine a small industry performance of chips in Banguntapan District, Bantul Regency, Jogjakarta. The study is useful for describing the characteristics of industry specifically. It was a qualitative approach with data gathering through depth-interview with key person.

The findings of the study indicate that UKM (middle-small sized industry) in a variety of forms has different characteristics. However, there are a number of serious problems for sustainability. Some problems are a license, location and capital since a majority of UKM is not bankable, a lack of human resources including regeneration and succession for sustainability, dualistic leadership as owner as well as manager, serious management problem – incredible accounting, pay standard, raw-material assurance, additional product, marketing aspect and waste of production.

A further research needs to design all problems referring to the findings of the UKM cases in industry center for chips. Although the generalization of the findings is not broad, it shows a classical problem of UKM to need analyzing more intensively for answering the problem. For a further research, thus, it is necessary to include all of the parties to find a solution for the continuity of UK that can positively contribute to labor market recruitment and micro and macro economy improvement.

However, the study is limited to the case so that the generalization can not be reached. The conclusion, but, can concretely describe a variety of problems.

(10)

viii

PRAKATA

Assalamu'alaikum wr.wb.

Alhamdulillah. Akhirnya penelitian ini telah selesai sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Terlepas dari kekurangan dan kelemahan yang ada dari penelitian ini, yang jelas program penelitian tentang UKM dan kluster sangat penting, yaitu tidak saja terkait kesejahteraan masyarakat di era otda, tetapi juga dalam konteks memacu kebangkitan sektor riil serta penyerapan tenaga kerja.

Konsekuensi dari hasil penelitian ini tentu menjadi suatu pemicu bagi para peneliti lainnya untuk lebih mengembangkan berbagai celah penelitian yang nantinya akan memberikan kontribusi optimal bagi proses perekonomian dan atau kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain kelemahan dari penelitian ini menjadi stimulus untuk pengembangan penelitian lainnya.

Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini dan semoga hasil penelitian ini ada nilai manfaatnya bagi semua pihak.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Surakarta, September 2010

(11)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……….... i

Halaman Pengesahan ……… ii

Abstraksi ……….... iii

Prakata ……… iv

Daftar Isi ……… v

Daftar Tabel ……… vi

Daftar Gambar ……… vii

Bab I Pendahuluan ……… 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Perumusan Masalah ……… 2

Bab II Tinjauan Pustaka ……… 4

A. Potret Perekonomian Kab. Bantul ……… 4

B. Perberdayaan Industri Kecil ……… 9

Bab III Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 15

A. Tujuan Penelitian ……… 15

B. Manfaat Penelitian ……… 16

Bab IV Metode Penelitian ……… 17

A. Penelitian Sebelumnya ……… 17

B. Lokasi dan Fokus Penelitian ……… 20

C. Data dan Pengumpulan Data ……… 20

D. Kerangka Penelitian ……… 21

E. Analisis Data ……… 22

Bab V Hasil dan Pembahasan ……… 23

A. Sejarah Sentra Industri Emping ……… 23

B. Kondisi Perubahan dan Temuan ……… 23

C. Dampak sosial ekonomi dan tantangan ……… 38

Bab VI Kesimpulan dan Saran ……… 41

A. Kesimpulan ……… 41

B. Saran ……… 41

C. Keterbatasan ……… 41

Daftar Pustaka ……… 42

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah daerah dan penduduk ……… 4

Tabel 2.2 Kelompok sentra industri di Kab. Bantul ……… 5

Tabel 2.3 Data ekspoer per mata dagangan Kab Bantul ……… 7

Tabel 2.4 PDRB Kab. Bantul ……… 9

Tabel 2.5 Paket kebijakan pemberdayaan IKM ……… 12

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

1

RINGKASAN PENELITIAN

OPTIMALISASI KINERJA INDUSTRI KECIL UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL: KASUS DI SENTRA INDUSTRI EMPING MELINJO DI

KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, JOGJAKARTA

Oleh:

Drs. Daryono Soebagyo, MEc Ir. Maulidiyah Indira H, MSi

Dibiayai Oleh Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VI

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Dosen Muda dan Studi Kajian Wanita Nomor Kontrak: 008/O06.2/PP/SP2010

FAKULTAS EKONOMI

(15)

OPTIMALISASI KINERJA INDUSTRI KECIL UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL: KASUS DI SENTRA INDUSTRI EMPING MELINJO DI

KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, JOGJAKARTA Oleh:

Drs. Daryono Soebagyo, MEc Ir. Maulidiyah Indira H, MSi

Pemberdayaan industri kecil sangat penting dan memerlukan landasan pijak yang kokoh.

Pemberdayaan industri kecil atau lebih populer dengan pemberdayaan ekonomi rakyat pada

dasarnya merupakan manifestasi tuntutan pembangunan ekonomi. Pemberdayaan ekonomi

rakyat harus terwujud dalam dua sisi yaitu pertama, perluasan basis aktor-aktor ekonomi

dalam proses produksi dan kedua: penegakan kedaulatan konsumen. Orientasi keduanya

akan mereduksi kemiskinan dan menekan jumlah pengangguran. Mengacu peran industri

kecil terhadap penyerapan tenaga kerja, mereduksi kemiskinan, peningkatan nilai

pendapatan keluarga dan pemberdayaan masyarakat lokal, maka harus ada tuntutan bagi

pemerintah dan juga semua pihak untuk meningkatkan kepeduliannya bagi pengembangan

industri kecil secara sistematis dan berkelanjutan

Kajian tentang industri kecil sangatlah beragam dan kesemuanya mengacu pengembangan

dan pemberdayaan sehingga diharapkan dalam jangka panjang bisa memandirikan industri

kecil, terutama dikaitkan persaingan yang ketat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

kinerja sentra industri emping melinjo di Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Jogja. Manfaat

dari riset ini memberikan gambaran spesifik karakteristik sentra industri emping melinjo di

Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Jogja. Riset ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif

dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan keyperson.

Hasil riset menunjukan UKM dengan berbagai bentuk sentra industri yang ada memiliki

karakteristik yang berbeda. Meskipun demikian, terdapat sejumlah fakta yang nampaknya

menjadi suatu problem serius bagi keberlangsungan. Beberapa problem yang menjadi

perhatian lebih serius yaitu perijinan, tata letak, permodalan karena hampir mayoritas UKM

yang ada tidak bankable, ketersediaan SDM, termasuk aspek regenerasi dan suksesi untuk

(16)

3

dan sekaligus menjadi pemimpin, problem serius tentang manajemen - akuntansi yang

cenderung tidak kredibel, standar pengupahan, jaminan pasokan bahan baku, produk

sampingan, aspek pemasaran dan yang juga penting adalah limbah hasil produksi.

Riset mendatang perlu melakukan pemetaan terhadap semua persoalan yang ada dengan

mengacu hasil temuan untuk kasus UKM di sentra industri emping. Meskipun generalisasi

dari temuan kasus UKM di sentra industri emping tidak luas, namun fakta yang ada

menunjukan adanya persoalan klasik dari UKM yang perlu mendapat kajian secara lebih

intensif untuk mencari solusi terbaik. Oleh karena itu saran bagi penelitian mendatang perlu

melibatkan sejumlah pihak untuk menemukan solusi agar kontinuitas UKM dapat terjaga

dan pada gilirannya dapat memberikan kontribusi positif, termasuk penyerapan tenaga kerja

dan perbaikan mikro – makro ekonomi.

Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah pendekatan kasus sehingga generalisasi yang

diharapkan tidak dapat tercapai. Meskipun demikian, kesimpulan dari temuan ini tetap

memberikan gambaran konkret tentang berbagai persoalan yang melingkupi pada UKM

Referensi

Dokumen terkait

Alasan : Keahlian tenaga teknis pada tabel personil dan bukti yang dilampirkan tidak sesuai, tidak ada bukti scan peralatan yang digunakan. Rama Sentosa Persada Evaluasi Administrasi

Kenyamanan didalam ruangan dicapai dengan pengendalian udara yang baik dari pembukaan pintu jendela, celah dinding, suhu ruangan rendah akibat dipakainya teritisan lebar

Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik, jalan dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau

Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus I ini perlu didiskusikan dan dicari solusinya agar proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

Tujuan Penulisan untuk menggambarkan upaya apa saja yang harus dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi guru dalam mengajar di sekolah.. Agar motivasi dapat

Variabel penelitian terdiri dari pengembangan kawasan wisata (Atraksi, sarana prasaran dan aksesibilitas) Variabel (X) berupa partisipasi masyarakat dengan

ProgramPerancangan Sistem Penjualan Dan Stok Barang di MARITIM AC Berbasis SMS Gateway yangdi buatpenulismasihjauhdarisempurna, halinidapatdilihatdarifasilitas yang

Titik potong tersebut merupakan titik optimum dimana pada konsentrasi NaOH tersebut yaitu konsentrasi 35%, CMC memiliki derajat substitusi yang cukup tinggi namun