PENGARUH CITRA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS MEREK WAROENG STEAK & SHAKE DI
YOGYAKARTA
THE INFLUENCE OF THE IMAGE OF AND TRUST IN THE
BRAND LOYALTY WAROENG STEAK & SHAKE IN
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Disusun Oleh:
IRVAN YASIR
20120410346
FAKULTAS EKONOMI
PENGARUH CITRA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS MEREK WAROENG STEAK & SHAKE DI
YOGYAKARTA
THE INFLUENCE OF THE IMAGE OF AND TRUST IN THE
BRAND LOYALTY WAROENG STEAK & SHAKE IN
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Disusun Oleh:
IRVAN YASIR
20120410346
FAKULTAS EKONOMI
MOTTO
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga
engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu
penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu
kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah
bila dibelanjakan.
(Ali Bin Abi Thalib)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan
orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya
mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah.
(Heather Pryor)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak
mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil
melakukannya dengan baik.
(Andrew Jackson)
hiduplah seakan-akan kamu akan mati esok hari
dan belajarlah seakan-akan kamu akan hidup
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa Syukur Alhamdulillah skripsi
ini kupersembahkan untuk:
Ibunda Mujiati yang selalu memberikan kasih sayang,
do’a, bimbingan dan nasehat.
Ayahanda Tajudin terimakasih atas limpahan kasih
sayang, do’a, bimbingan dan nasehat.
Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan
dorongan.
Kakakku Siti Afnizar dan Ulmi Khoiriyah yang selalu
memotivasi dan mendukungku.
Adikku Risky Salsabila yang aku banggakan.
Gameel Al Bassam keponakanku yang aku do’akan lekas
sembuh dan menjadi anak yang soleh.
Dhea Agnes Santia Rani yang selalu mendoakan dan
mendukungku
Sahabat seangkatan 2012,
Bapak Susanto sebagai dosen pembimbing, dan
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti-bukti empiris mengenai pengaruh citra merek terhadap loyalitas merek. mempercayai merek terhadap loyalitas merek. Selain itu, pengaruh citra merek dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek secara bersamaan. Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang mengunjungi Waroeng Steak & Shake. Jumlah sampel di studi 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling di mana sampel diambil berdasarkan pada kriteria tertentu. Sedangkan kriteria-nya adalah orang yang berkunjung di Waroeng Steak & shake setidaknya 5 kali dalam setahun. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner disajikan kepada pengunjung & Waroeng Steak & Shake.
Berdasarkan hasil regresi linier berganda, Koefisien penentuan, t-test dan F-tes menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel citra merek, kepercayaan merek, baik secara serentak atau parsial terhadap loyalitas merek. Sementara variabel yang paling dominan adalah variabel kepercayaan merek berpengaruh terhadap loyalitas merek.
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek” dapat selesai dengan baik. Skripsi ini disusun guna untuk memenuhi salah satu dalam persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi
program studi manajemen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Walaupun
mengalami hambatan dan cobaan dalam penulisan ini, namun berkat dorongan,
arahan, bimbingan dari dosen pembimbing dan berkah dari Allah SWT sehingga
kendala-kendala yang dihadapi dapat diatasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Nano Prawoto M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ibu Dra. Retno Widowati P.A, M.Si, Ph.D, sebagai Kaprodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yang telah
memberikan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan skipsi ini.
3. Bapak Dr. Susanto M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Khususnya dosen manajemen yang telah mendidik dan
memberikan pembelajaran tentang kehidupan.
5. Semua pihak yang telah sudi memberikan dukungan, bantuan, kemudahan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dalam kata sempurna.
Namun, penulis berharap menjadi manfaat yang dapat diambil dari skripsi ini.
Yogyakarta, 06 Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iv
A.Latar Belakang Penelitian... 1
B. Batasan Masalah ... 5
H.Uji Kualitas Instrumen ... 25
1. Uji Validitas ... 25
2. Uji Reabilitas ... 26
I. Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 26
1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 26
2. Uji F (pengujian secara simultan) ... 27
3. Uji t (pengujian secara parsial) ... 27
4. Koefisien Determinan (R2) ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A.Gambaran Umum Waroeng Steak & Shake ... 29
B. Analisis Karakteristik Responden ... 37
C.Uji Kualitas Instrumen ... 38
1. Uji Validitas ... 38
2. Uji Reliabilitas ... 41
D.Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 42
1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 42
2. Uji F (pengujian secara simultan) ... 43
C.Keterbatasan Penelitian ... 52
DAFTAR TABEL
3.1 Skala Likert ... 22
4.1 Data Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan dan Usia ... 37
4.2 Hasil Uji Validitas Korelasi Citra Merek ... 39
4.3 Hasil Uji Validitas Korelasi Kepercayaan Merek ... 39
4.4 Hasil Uji Validitas Korelasi Loyalitas Merek ... 40
4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 41
4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan Hasil Uji t ... 42
4.7 Hasil Uji F (ANOVA) . ... 44
DAFTAR GAMBAR
ABSTRACT
This research aims to know the empirical evidence regarding the influence of brand image on brand loyalty. Brand trust on brand loyalty. In addition, the influence of the brand image and brand trust on brand loyalty simultaneously. This research was conducted on consumers that visit the Waroeng Steak & shake Shake. The number of samples in the study 100 respondents. The sampling technique used was purposive sampling in which the samples are taken is based on certain criteria. As for his criteria was people who visited at the Waroeng Steak & shake at least 5 times a year. Method of data collection using the questionnaire is presented to visitors Waroeng Steak & shake. Waroeng Steak & shake related variables of brand image, brand trust and brand loyalty.
Based on the results of a multiple linear regression, the coefficient of determination, t-test and F-test showed that there is a positive and significant influence between variables brand image, brand trust, either simultaneously or partial towards brand loyalty. While most dominant variable in variable is brand loyalty of brand trust.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Kemajuan ilmu dan teknologi, serta keadaan ekonomi yang semakin
membaik dapat menyebabkan perubahan pada pola konsumsi dan cara
makan masyarakat. Menurut Galler (2003), perubahan pada pendapatan
menyebabkan meningkatnya kekayaan yang membawa perubahan pada pola
makan seseorang dan akan semakin banyak orang yang mengkonsumsi
pangan berorientasi pada kesenangan. Selain itu perubahan gaya hidup,
kesibukan masyarakat di kota besar dengan pekerjaan sehari-hari yang
banyak menyita waktu dan jam kantor yang semakin meningkat telah
menyebabkan tidak mempunyai waktu cukup untuk menyiapkan makanan.
Hal ini menyebabkan perkembangan kebiasaan makan di luar rumah.
Perubahan perilaku makan dari sebagian masyarakat dapat
mempengaruhi timbulnya tuntutan akan pemenuhan kebutuhan pangan yang
bermutu, harga terjangkau dan praktis. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi
pemilik modal untuk mengembangkan usaha pelayanan makanan, yaitu
restoran. Keadaan demikian juga terjadi pada masyarakat di Daerah
Istimewa Yogyakarta, sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan
terhadap usaha yang menyediakan makanan siap santap, terutama sekali
untuk restoran steak. Hal itu menjadi prospek usaha makanan dalam bentuk
dikembangkan. Penigkatan jumlah restoran steak yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta menimbulkan persaingan kuat. restoran steak harus
melakukan strategi pemasaran yang baik untuk memenangkan persaingan,
jika tidak maka restoran steak akan cepat tertinggal dari pesaing-pesaing
yang pada akhirnya menyebabkan produsen kehilangan konsumen.
Menurut Peter dan Olson (2008), strategi pemasaran yaitu set
rangsang yang ditempatkan di lingkungan konsumen dan dirancang untuk
mempengaruhinya, rangsangan ini meliputi beberapa hal yaitu produk,
merek, pengemasan, iklan, kupon, toko, kartu kredit, harga komunikasi dari
pemasar/penjual, dan dibeberapa kasus, suara (musik), bau (parfum), dan
indera yang lainnya juga menjadi perangsang bagi konsumen.
Berdasarkan observasi peneliti, Waroeng Steak & Shake sebagai salah
satu restoran steak yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta masih belum
melakukan strategi pemasaran yang baik contohnya pada iklan, kita jarang
mendengar iklan tentang Waroeng Steak & Shake di radio ataupun pada
saluran televisi lokal, bahkan pada surat kabar lokal.
Selain strategi pemasaran, Waroeng Steak & Shake masih belum
memberikan kualitas pelayanan yang baik dan produk kepada konsumen.
Berdasarkan pada pengalaman dan observasi peneliti, pada hari-hari kerja
dan pada jam makan siang, sekitar pukul 12.00-13.00 WIB, restoran steak
masih belum mampu mengakomodasi kebutuhan konsumen dengan baik.
Pelayanan yang diberikan terkesan lamban, konsumen bahkan harus
daftar menu, dan seringkali konsumen menunggu pesanan yang datang
hingga 30 menit. Sering juga konsumen harus menunggu di meja yang
piring- piring dan gelas-gelas belum disingkirkan dari kunjungan konsumen
sebelumnya. Seharusnya konsumen bisa duduk pada meja dan kursi yang
telah dibersihkan, atau pelayan bisa langsung mengangkat piring dan gelas
kotor tersebut bersamaan dengan konsumen yang akan duduk.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengembangkan dan
mempertahankan pasar restoran steak dengan menciptakan citra merek
(Brand Image) yang baik dibenak konsumen, citra merek didefinisikan
sebagai persepsi konsumen dan preferensi merek seperti yang tercermin
dibenak konsumen (Keller, 2003), akan dapat memudahkan konsumen
dalam proses pengambilan keputusan pembelian, karena dalam benak
konsumen sudah timbul kepercayaan merek (Brand Trust), kepercayaan
merek akan berpotensi menciptakan hubungan-hubungan yang bernilai
tinggi Edris et al, (2009). Jika citra merek dan kepercayaan telah tertanam
dalam pikiran konsumen dan terjadi pembelian ulang (repurchase) terhadap
merek tersebut, maka akan timbul adanya keterkaitan konsumen dengan
merek (Brand Loyalty) Tony Sitinjak (2012).
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Tan Teck Ming et al. (2011),
mengatakan bahwa citra merek yang baik merupakan faktor dominan yang
kuat dari tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu merek tertentu
dapat menyebabkan loyalitas berbasis sikap (attitudinal loyalty). Para
konsumen dan loyalitas seperti Chiou dan Droge (2006), menunjukkan
bahwa kepercayaan memiliki efek langsung terhadap sikap loyalitas dan
tidak langsung melalui kepuasan. Menurut Tjahyadi (2006), Loyalitas
merek merupakan suatu kondisi dimana konsumen memiliki sikap yang
positif terhadap merek, memiliki komitmen terhadap merek, dan memiliki
kecenderungan untuk meneruskan pembeliannya di masa yang akan datang.
Menurut Lau dan Lee (1999), loyalitas terhadap merek adalah perilaku niat
untuk membeli sebuah produk dan mendorong orang lain untuk melakukan
hal yang sama. Tentu saja hal ini dapat memberikan imbalan yang besar
bagi perusahaan terutama jika loyalitas ini bersifat jangka panjang dan
kumulatif. Semakin lama loyalitas seorang pelanggan, semakin besar laba
yang diperoleh perusahaan dari pelanggan tersebut. Dengan penjelasan
singkat yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan variabel citra merek (Brand Image) dan kepercayaan merek
(Brand Trust) yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap suatu
merek. Variabel-variable inilah yang sebaiknya dipahami perusahaan yang
akan mengarahkan pelanggan kepada loyalitas merek.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih banyak lagi dan mengkaji lebih dalam citra merek
dan kepercayaan merek dalam hubungannya dengan loyalitas merek
Waroeng Steak & Shake.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang
tentang “Pengaruh Brand Image, Brand Trust terhadap Attitudinal loyalty
Burger King di Kawasan kelapa Gading Jakarta Utara”. Dalam penelitian ini
saya mengganti objek penelitian dari penelitian sebelumnya yaitu
perusahaan Burger King diganti dengan Waroeng Steak & Shake.
B. Batasan Masalah
Dengan pertimbangan adanya keterbatasan pada penulis, maka
penelitian ini hanya dibatasi pada Waroeng Steak & Shake, Waroeng Steak
& Shake, Jalan Wates KM 2, No.35 Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu
penelitian ini hanya menggunakan variabel Citra merek, Kepercayaan
merek, dan loyalitas merek. Untuk mempersempit permasalahan agar tidak
terlalu luas dan menimbulkan banyak persepsi, maka lingkup masalah yang
di uji dalam penelitian ini terbatas seperti di atas.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Citra merek dan Kepercayaan merek secara simultan
berpengaruh terhadap loyalitas merek Waroeng Steak & Shake
di Yogyakarta ?
2. Apakah Citra merek berpengaruh terhadap loyalitas merek
pada Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta?
3. Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap loyalitas
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis Citra merek dan Kepercayaan merek
secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas merek pada
Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta
2. Untuk menganalisis pengaruh Citra merek berpengaruh
terhadap loyalitas merek pada Waroeng Steak & Shake di
Yogyakarta.
3. Untuk menganalisis pengaruh Kepercayaan merek
berpengaruh terhadap loyalitas merek pada Waroeng Steak &
Shake di Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi perusahaan dapat dijadikan bahan pertimbangan guna
meningkatkan kinerja perusahaan
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan bahan rekomendasi bagi
peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan variabel yang akan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Grand Theory of Marketing
Gambar. 2.1 Grand teori, Keller dan Griffin
Menurut Kotler (2010), pemasaran adalah sebuah proses sosial dan
manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan
pertukaran produk-produk atau value dengan pihak lainnya. Pemasaran
merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh
para pengusaha dalam mempertahankan usahanya untuk berkembang dan
berkembang dan mendapatkan keuntungan sebagai ukuran keberhasilan
usahanya baik dalam bentuk laba maupun kepuasan. Berhasil tidaknya
dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung dari keahlian pengusaha dibidang
pemasaran. Selain itu tergantung dari fungsi-fungsi apakah suatu usaha itu
Menurut William J. dalam Wicaksono (2010), pemasaran adalah suatu
sistem yang keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk
merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang sudah ada maupun pembeli yang potensial. Pendapat lain mengenai
pemasaran dikemukakan oleh Winer dalam Wicaksono (2010), pemasaran
adalah meliputi kapanpun seseorang atau organisasi membuat pilihan
diantara berbagai alternatif yang mempunyai pengaruh dalam keputusan
tersebut.
B. Landasan Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan dari titik tolak atau landasan
berpikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalah. Untuk itu
perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang
menggambarkan dari sudut mana masalah akan disoroti. (Nawawi dalam
Tarigan, 2011). Pada bagian ini, peneliti akan membahas variabel-variabel
yang ada dalam penelitian ini, antara lain : citra merek, kepercayaan merek,
dan loyalitas merek.
1. Citra merek
Citra Merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis asossiasi
yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.
Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran
atau citra tertentu yang dikaitkan dikaitkan kepada suatu merek, sama
dikonseptualisasi berdasarkan: jenis, dukungan kekuatan, dan keunikan
(Shimp, 2003).
Menurut Fandi Tjiptono (1997), citra merek (Brand Image) yakni
deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.
Menurut Kotler (2009), citra merek adalah penglihatan dan kepercayaan
yang terpendam di benak konsumen, sebagai cerminan asosiasi yang
tertahan di ingatan konsumen.
Menurut Shimp (2009) citra merek diukur dari :
a) Atribut
Atribut adalah ciri-ciri atau berbagai aspek dari merek yang
diiklankan. Atribut juga dibagi menjadi dua bagian yaitu hal – hal yang tidak berhubungan dengan produk (contoh: harga, kemasan,
pemakai, dan citra penggunaan), dan hal-hal yang berhubungan
dengan produk (contoh: warna, ukuran, desain).
b) Manfaat
Manfaat dibagi menjadi tiga bagian yaitu fungsional, simbolis, dan
pengalaman.
c) Evaluasi keseluruhan
evaluasi keseluruhan, yaitu nilai atau kepentingan subjektif dimana
pelanggan menambahkannya pada hasil konsumsi.
2. Kepercayaan Merek
Menurut Lau dan Lee (1999), kepercayaan terhadap merek adalah
harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif
bagi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Dalam bentuk
kepercayaan konsumen pada merek ada 3 faktor utama yaitu:
a) Karakteristik merek
Karakteristik merek mempunyai peran yang sangat penting dalam
menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai
suatu merek.
b) Karakteristik perusahaan
Karakteristik perusahaan yang ada dibalik suatu merek juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek
tersebut.
c) Kemiripan karakteristik merek-konsumen
Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional
konsumen dengan kepribadian merek (Similary between Consumer
Self-Concept and Brand Perssonality), kesukaan terhadap merek
(Brand Liking) dan pengalaman terhadap merek (Brand Experience).
Menurut Delgado (2004) dalam Ferrinnadewi (2008), Kepercayaan
merek adalah kemampuan merek untuk dipercaya (brand reliability), yang
bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu
memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek (brand intention)
yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu
terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
menumbuhkan kepercayaan konsumen yaitu :
a) Achieving result
Yaitu harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen yang harus
dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.
b) Acting with integrity
Yaitu bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi antara
ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. Adanya integritas
merupakan faktor kunci bagi salah satu pihak untuk percaya akan
ketulusan dan pihak lain.
c) Demonstrate concern
Yaitu kemampuan perusahaan untuk menunjukkan perhatiannya
kepada konsumen dalam bentuk menunjukkan sikap pengertian
konsumen jika menghadapi masalah dengan produk, akan
menumbuhkan kepercayaan dengan merek.
3. Loyalitas Merek
Menurut Schiffman dan Kanuk (2009), loyalitas merek adalah
preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada
merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan
tertentu. Loyalitas merek adalah sebuah komitmen yang kuat dalam
berlangganan atau membeli suatu merek secara konsisten di masa yang akan
datang. Menurut Lau dan Lee (1999), loyalitas merek telah
merek, atau perilaku niat beli terhadap merek. Menurut Banks (dalam Lau
dan Lee, 1999) menemukan sebuah hubungan yang sangat kuat antara
perilaku niat beli terhadap suatu merek dan perilaku aktual pembelian
merek. Menurut Aaker (dalam Ardha, 2008) mendefinisikan loyalitas merek
merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan terhadap sebuah merek.
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang kemungkinan seorang
pelanggan beralih ke produk lain terutama pada suatu merek tersebut
didapatinya adanya perubahan, baik menyangkut harga atau atribut lain.
Rangkuti (2009) menjelaskan bahwa loyalitas merek dapat diukur
melalui:
Behavior measures
Suatu cara langsung untuk menentukan loyalitas terutama untuk
habitual behavior (perilaku kebiasaan) adalah dengan
memperhitungkan pola pembelian aktual.
a) Measuring switch cost
Pengukuran pada variabel ini dapat mengidentifiksikan loyalitas
pelanggan dalam suatu merek. Pada umumnya jika biaya untuk
mengganti merek sangat mahal, pelanggan akan enggan untuk
berganti merek sehingga laju penyusutan kelompok pelanggan dari
waktu ke waktu akan rendah.
b) Measuring satisfaction
Pengukuran terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan suatu
ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu merek rendah, maka pada
umumnya tidak cukup alasan bagi pelanggan untuk berpindah ke
merek lain kecuali bila ada faktor penarik yang cukup kuat.
c) Measuring liking brand
Kesukaan terhadap merek, kepecayaan, perasaan hormat atau
bersahabat dengan suatu merek membangkitkan kehangatan dan
kedekatan dalam perasaan pelanggan. Akan sulit bagi merek lain
untuk menarik pelanggan yang berada dalam tahap ini. Ukuran rasa
suka tersebut adalah kemauan untuk membayar harga yang lebih
mahal untuk mendapatkan produk tersebut.
d) Measuring commitment
Salah satu indikator kunci adalah jumlah interaksi dan komitmen
pelanggan terkait dengan produk tersebut. Kesukaan pelanggan akan
suatu merek akan mendorong mereka untuk membicarakan merek
tersebut kepada orang lain baik dalam taraf menceritakan atau sampai
tahap merekomendasikan.
C. Kerangka pemikiran
1. Hubungan antara citra merek dengan loyalitas merek
Hubungan antara citra merek dengan loyalitas konsumen terletak pada
keinginan-keinginan dan pilihan konsumen (preference) atas suatu merek
adalah merupakan sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap terhadap
merek tertentu sering mempengaruhi apakah konsumen akan loyal atau
tertentu akan menciptakan minat beli konsumen dan bahkan meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap produk tertentu. Teori penghubung antara citra
merek dengan loyalitas konsumen dikutip dari (Freddy Rangkuti:2002) yang
mengatakan: “Apabila konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara
terusmenerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu
yang disebut dengan loyalitas merek”.
2. Hubungan antara kepercayaan merek dengan loyalitas merek
Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek dikemukakan
oleh Hess et al dalam Ferinnadewi (2012), menyatakan bahwa kepercayaan
merek akan mempengaruhi kepuasan konsumen dan loyalitas merek. dalam
pengertian ini dapat dikatakan bahwa pelanggan setia pada merek karena
mereka memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap merek
tersebut.hal ini dipertegas oleh Lau dan Lee (2012), yang mempromosikan
bahwa kepercayaan terhadap suatu merek akan menimbulkan loyalitas
merek. pengalaman positif dan kinerja akan suatu merek yang baik akan
mendorong pelanggan untuk memulai mempercayaai suatu merek lalu
berkembang menjadi setia atau loyal terhadap suatu merek.
Spekman (2012), mengatakan bahwa trust merupakan pondasi untuk
membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Trust berperan
penting dalam meningkatkan loyalitas merek, karena ketika kepercayaan
pelanggan antar satu sama lain, ini seperti pelanggan membangun intense
D. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jesisca (2012), tentang
“Pengaruh Brand Image dan Brand Trust terhadap Attitudinal Loyalty
Burger King di Kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara”. Menemukan bahwa
Brand Image (Citra merek) berpengaruh terhadap Brand Trust
(Kepercayaan merek), Brand Trust (Kepercayaan merek) berpengaruh
terhadap Attitudinal Loyalty (sikap loyalitas), Brand Image (Citra merek)
berpengaruh terhadap Attitudinal Loyalty (sikap loyalitas) melalui Brand
Trust (Kepercayaan Merek). penelitian ini juga membuktikan bahwa
terdapat pengaruh Brand Image (citra merek) Brand Trust (kepercayaan
merek) berpengaruh terhadap Attitudinal Loyalty (sikap loyalitas).
2. Penelitian Tambunan, Krystia dan Widiyanto, Ibnu (2012), tentang“Analisa
Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Bandeng Presto (Studi Kasus Pada Konsumen Di Bandeng
Presto Semarang)”. Menemukan bahwa semua variabel independen diuji
adalah dampak positif dan signifikan pada Kepuasan Pelanggan.
3. Penelitian Devi Anita Subagyo (2013) tentang “Pengaruh Bauran Pemaaran Dalam Bisnis Restoran Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Pada
Rumah Makan Lestari Jember”. Menemukan bahwa analisis ini
menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara Bauran Pemasaran
yang terdiri dari Produk, Harga, Tempat, Promosi, Bukti Fisik, Proses,
Orang terhadapa Kepuasan Konsumen. Menunjukkan juga pengaruh yang
Tempat, Promosi, Bukti Fisik, Proses, Orang terhadapa Kepuasan
Konsumen. Menunjukkan juga pengaruh yang signifikan antara Kepuasan
dan Loyalitas Konsumen.
E. Hipotesis Penelitian
Bagian ini memuat hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan, variabel yang digunakan dan hubungan antar
variabel penelitian adalah:
1. Hubungan antara variabel Citra Merek, kepercayaan Merek secara simultan
memiliki pengaruh terhadap variabel loyalitas merek.
Apabila konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik
berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara
terus-menerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu yang
disebut dengan loyalitas merek. pengalaman positif dan kinerja akan suatu
merek yang baik akan mendorong pelanggan untuk memulai mempercayai
suatu merek lalu berkembang menjadi setia atau loyal terhadap suatu
merek.teori ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rizan
(2014), yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan atau
bersama-sama antara variabel citra merek dan kepercayaan merek terhadap
loyalitas merek.
Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik dugaan sementara sebagai
H1 : Citra Merek, Kepercayaan Merek secara bersama–sama
berpengaruh terhadap loyalitas merek.
2. Hubungan antara variabel Citra Merek terhadap variabel Loyalitas Merek
Hubungan antara citra merek dengan loyalitas merek terletak pada
keinginan-keinginan dan pilihan konsumen (preference) atas suatu merek
adalah merupakan sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap terhadap
merek tertentu sering mempengaruhi apakah konsumen akan loyal atau
tidak. Persepsi yang baik dan kepercayaan konsumen akan suatu merek
tertentu akan menciptakan minat beli konsumen dan bahkan meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap produk tertentu. Teori penghubung antara citra
merek dengan loyalitas konsumen dikutip dari (Freddy Rangkuti:2002) yang
mengatakan: “Apabila konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara
terusmenerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu
yang disebut dengan loyalitas merek”.
Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik dugaan sementara sebagai
berikut:
H2 : Citra berpengaruh terhadap loyalitas merek.
3. Hubungan antara variabel kepercayaan terhadap variabel loyalitas merek.
Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek dikemukakan
oleh Hess et al dalam Ferinnadewi (2012), menyatakan bahwa kepercayaan
merek akan mempengaruhi kepuasan konsumen dan loyalitas merek. dalam
mereka memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap merek
tersebut.hal ini dipertegas oleh Lau dan Lee (2012), yang mempromosikan
bahwa kepercayaan terhadap suatu merek akan menimbulkan loyalitas
merek. pengalaman positif dan kinerja akan suatu merek yang baik akan
mendorong pelanggan untuk memulai mempercayai suatu merek lalu
berkembang menjadi setia atau loyal terhadap suatu merek.
Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik dugaan sementara sebagai
berikut:
F. Model Penelitian
Gambar 2.2 Model Penelitian
Kepercayaan Merek Citra Merek
Loyalitas Merek H1
H2
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian yang di teliti adalah perusahaan Waroeng steak &
Shake. Subjeknya adalah para pelanggan Waroeng Steak & Shake yang
sedang mengunjungi Waroeng steak & Shake tersebut.
B. Populasi
Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap yang mana pada
umumnya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik
untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Waroeng Steak & Shake di
Jalan KM 2 No. 35 Yogyakarta.
C. Sampel
Sampel adalah himpunan bagian dari unit populasi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung Waroeng Steak &
Shake pada bulan April 2016. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Purposive Sampling dipilih karena populasi
pada penelitian yang telah diketahui dan diharapkan dengan penggunaannya
dapat menghindari terjadinya bias pada hasil penelitian ini. konsumen
Waroeng Steak & Shake yang harus memenuhi kriteria nya yaitu pernah
D. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu dengan cara
membagikan kuisioner kepada pengunjung Waroeng steak & shake di
kawasan yogyakarta. Data primer dan pengumpulan data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) yang
secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah dalam
penelitian (Indriantoro, 2002).
E. Tehnik Pengambilan Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non- probability
sampling. Non – probability sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang atau kesempatan bagi setiap unsur anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel, Sugiyono (2009). Jenis
non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2009), purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yakni sumber yang
dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan sehingga mempermudah
peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang sedang diteliti.
Maka kriteria sampel sumber datanya adalah orang yang berkunjung
di Waroeng Steak & shake minimal 5 kali dalam setahun. Menurut Teori
harus dipenuhi dalam alat analisis regresi berganda, sampel berjumlah 100
orang yang diteliti oleh peneliti telah memenuhi syarat yang ditentukan
minimal (Sugiyono, 2011).
F. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini memenggunakan teknik survei
dengan menggunakan kuisioner. Karena metode ini merupakan mekanisme
pengumpulan data yang efisien untuk mengetahui dengan tepat apa yang
diperlukan dan bagai mana mengukur penelitian (Sekaran, 2006). Menurut
Gozali (2008), tipe pertanyaan yang ada dalam kuisioner penelitian adalah
kombinasi dari tipe tertutup dan terbuka. Pada tipe tertutup responden
diminta untuk memilih jawaban dari serangkaian alternatif yang disediakan
oleh peneliti. Sedangkan pada tipe terbuka, responden diminta untuk
menjawab pertanyaan kemudian menguraikan jawaban tersebut dengan apa
yang dipersepsikan atau dirasakan oleh responden. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan analisis butir, yaitu dengan membagikan skor kepada
tiap kuisioner, pembagian skornya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala likert
Jawaban Simbol Skor Nilai
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel independen yaitu variabel citra
merek dan kepercayaan merek, dan satu variabel dependen yaitu oleh
loyalitas merek.
1. Variabel Independen Citra Merek (X1)
Citra merek merupakan berbagai asosiasi merek yang saling
berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian, asosiasi merek adalah
segala kesan yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Suatu
merek yang telah mapan akan memiliki posisi menonjol dalam persaingan
bila didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat (Sitinjak 2001). Oleh karena
itu, yang dimaksud dengan Citra merek yang dimiliki Waroeng Steak &
Shake adalah tentang persepsi konsumen tentang merek makanan yang
berbahan daging sapi atau steak. Pada penelititan ini Citra Merek Menurut
Shimp dalam Radji (2009) citra merek diukur dari :
a) Atribut
Produk makanan di Waroeng Steak & shake memiliki harga yang
kompetitif.
b) Manfaat
Produk makanan di Waroeng Steak & shake memberi pelayanan yang
baik terhadap pelanggan yang baru datang.
c) Evaluasi keseluruhan
Secara keseluruhan produk makanan di Waroeng Steak & shake di
2. Variabel Independen Kepercayaan Merek (X2)
Adalah kepercayaan yang dirasakan pelanggan atau konsumen yang
pernah mengkonsumsi di Waroeng Steak & Shake. Pada penelitian ini,
Delgado dan Manuera (2009), indikator Kepercayaan Merekmenggunakan
indikator:
a) Achieving result
Saya yakin bahwa di Waroeng Steak & Shake adalah makan yang
sehat.
b) Acting with integrity
Saya percaya cara pembuatan di Waroeng Steak & Shake dilakukan
dengan bersih.
c) Demonstrate concern
Saya percaya bahwa di Waroeng Steak & Shake digemari karena
perkulineran.
3. Variabel Dependen Loyalitas Merek (Y)
Variabel loyalitas Merek yang dipengaruhi variabel independen.
Rangkuti (2009) menjelaskan bahwa loyalitas merek dapat diukur melalui:
a) Behavior measures
Saya akan merekomendasikan kepada orang lain tentang Waroeng
Steak & Shake.
b) Measuring switch cost
Akan terus menjadi pelanggan setia Waroeng Steak & Shake.
Saya tidak memiliki keinginan untuk berpindah ke produk lain yang
sejenis.
d) Measuring liking brand
Pilihan pertama untuk produk diWaroeng Steak & Shake.
e) Measuring commitment
Saya akan menyatakan hal-hal positif mengenai produk di Waroeng
Steak & Shake kepada teman-teman
H. Uji Kualitas Instrumen
1. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat sah atau validnya
suatu alat ukur yang berupa indikator variabel pada kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan pada kuesioner
mampu mengukur citra merek, kepercayaan merek, dan loyalitas merek.
Maka kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat dianggap valid
atau sah. Menurut Ghozali (2006), dalam penentuan layak atau tidaknya
suatu item yang akan digunakan biasanya dilakukan uji signifikansi
koefisien korelasi pada taraf signifikansi < 0,05. Pengujian validalitas
merupakan proses menguji butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam
sebuah kuisioner. Apakah isi dari kuisioner tersebut sudah dikatakan valid.
Satu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada satu kuesioner mampu
mengungkapkan suatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut (Santoso,
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006), reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Untuk menguji reliabilitas sampel ini digunakan testing kehandalan
“Croanbach Alpha” yang akan menunjukkan ada tidaknya konsistensi
antara pertanyaan dan sub bagian kelompok pertanyaan. Konsistensi internal
ditujukan untuk mengetahui konsistensi butir-butir pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur konstruk. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika nilai Croanbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006).
I. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel independen diukur dengan menggunakan 1 proksi yaitu
Loyalitas Merek. Analisis Regresi Berganda dilakukan untuk mengetahui
pengaruh Citra Merek (X1) dan Kepercayaan Merek (X2) terhadap Loyalitas
Merek (Y), adapun persamaannya (Djarwanto, 2014)
2. Uji F (pengujian secara simultan)
Uji F pada dasarnya untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Kriteria pengujiannya yaitu:
a) Apabila probabilitas signifikan kurang dari 5%, maka hipotesis
diterima
b) Apabila probabilitas signifikan lebih dari 5%, maka hipotesis ditolak
3. Uji t (pengujian secara parsial)
Uji t untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh variabel bebas
secara individual terhadap variabel terkait (Ghozali, 2006). Kriterianya
yaitu:
a) Apabila probabilitas signifikan kurang dari 5%, maka hipotesis
diterima
b) Apabila probabilitas signifikan lebih dari 5%, maka hipotesis ditolak.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinan (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang ditujukan oleh
besarnya koefisiensi determinan (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien
determinan (R2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh
terhadapa variabel, apabila koefisien determinan semakin mendekati satu,
variabel dependen, selain itu koefisien determinan dipergunakan untuk
mengetahui presentase perubahan variabel terikat yaitu (Y) yang disebabkan
oleh variabel bebas (X). Besaran R2 yang didefinisikan dikenal sebagai
koefisien determinasi (sampel) dan merupakan besaran yang paling lazim
digunakan untuk mengukur kebaikan sesuai (good of fit) garis regresi.
Secara verbal R2 mengukur proporsi (bagian) atau presentase total variasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Waroeng Steak & Shake
1. Profil Perusahaan
Waralaba-kan. Kini Waroeng Steak and Shake mampu menepis stigma mahal pada masakan Eropa khususnya pada jenis makanan steak. Obsesi Waroeng Steak and Shake ialah dapat menjadi (super brand) kuliner dari Indonesia yang mendunia, halal & toyyib dengan era spiritual management yang baik. Waroeng Steak & Shake merupakan tempat makan favorit bagi para mahasiswa. Disini, para mahasiswa dapat berkumpul bersama teman, menikmati suasana yang dibuat unik dan menikmati steak dengan harga yang sangat terjangkau. Jadi disini Anda dapat menikmati sajian steak
dengan harga warung! Selain steak, ada juga menu lain yang dapat menjadi pilihan.
2. Jumlah dan Alamat Outlet Waroeng Steak & Shake Daftar Outlet Seluruh Indonesia:
a. JAKARTA:
1) Jl. Raya Kalimalang No.43 2) Jl. Margonda Raya No.326 3) Jl. Cempaka Putih Barat 2 4) Jl. Susilo Raya No.9 - Grogol 5) Jl. Jatiwaringin No.107 6) Jl. Tebet Barat No.1
7) Jl. Bintaro Utama Sektor 3 Blok AP no.70 8) Jl. Ir.Juanda No.67 Ciputat Raya
9) Jl. Kebayoran Lama 30A
11) Jl. Jatiwaringin Raya No.241 12) Jl. Ir Juanda No.189
13) Jl. Utan Kayu No.73 Jaktim
14) Jl. M. Yasin No.6 Kelapa Dua Depok b. BOGOR:
1) Jl. A.Yani No.112 2) Jl. Sukasari I No.7 c. MEDAN:
1) Jl. Wahid Hasyim No.34 2) Jl. Adam Malik No.136 3) Jl. Sisingamangaraja No.314 d. BANDUNG:
1) Jl. Banteng No.14 2) Jl. Lombok No.55 3) Jl. Tamansari No.54 4) Jl. DR. Ir. Sutami No.23 5) Jl. Kopo Cirangrang No.484 6) Jl. Dipati Ukur No.63 7) Jl. Lengkong Kecil No.21 e. SUMEDANG:
Jl. Raya Jatinangor No.21 f. SEMARANG:
2) Jl. Kartini No.43
3) Jl. Imam Bonjol No.187 4) Jl. Sriwijaya No.11 5) Jl. Setiabudi No.60 6) Jl. Supriyadi No.58 g. UNGARAN:
Jl. Diponegoro No.97 h. MALANG:
1) Jl. Kawi Bawah 18 2) Jl. Soekarno-Hatta 14 3) Jl. Bogor No.24 4) Jl. Ciliwung 46
5) Jl. Kartini No.18 Kota Batu i. SOLO:
1) Jl. Kartini 45
2) Jl. Dr. Wahidin No.26 j. PALEMBANG:
1) Jl. Angkatan 66 No.429 2) Jl. Diponegoro No.07
3) Jl. Sumpah Pemuda No.3 Ilir Barat k. YOGYAKARTA:
3) Jl. Tamansiswa No.83 4) Jl. HOS Cokroaminoto No49 5) Jl. Pandega Karya No.18A 6) Jl. Affandi Gejayan
7) Jl. Perumnas Seturan 8) Jl. Wates Km.2 No.35
9) Jl. Kaliurang Km.6,4 10) Jl. Kaliurang Km.14 l. BALI:
1) Jl. Tukad Yeh Aya 68
2) Jl. Gatot Subroto Timur No.236 Denpasar m. PEKANBARU:
1) Jl. Melati No.49
2) Jl. Tuanku Tambusai (Nangka) n. LAMPUNG:
1) Jl. Zainal Abidin No.59 2) Jl. Dr. Susilo No. o. MAKASSAR
1) Jl. Boulevard Blok A3 No.5 2) Jl. Cendrawasih No.
p. SURABAYA
q. TEGAL
Jl. Kapten Ismail No.116 r. PURWOKERTO
Jl. MT. Haryono No.3A s. MAGELANG
Jl. Pahlawan No.68
3. Daftar Harga Menu Waroeng Steak & Shake
Pada resto Waroeng Steak & Shake ini terdapat 3 jenis steak utama
mereka yang lezat yakni: Steak Tepung, Original steak, serta Steak Ikan
yang dapat anda sesuaikan dengan selera dan keinginan anda. Bagi anda
yang ingin menikmati hidangan di Waroeng steak & shake, berikut ini
berikan daftar menu terbaru bulan April 2016 adalah sebagai berikut:
a. Makanan
1.Sirloin . ... Rp 15.500
2.Sirloin Double . ... Rp 22.000
3.Tenderloin Double . ... Rp 24.000
4.Tenderloin. ... Rp 15.500
5.Chicken . ... Rp 14.000
6.Chicken Double . ... Rp 16.000
7.Shrimp . ... Rp 15.500
8.Steak waroeng . ... Rp 16.000
9.Beef Steak . ... Rp 23.000
11.Chicken Mushroom . ... Rp 16.500
12.Chicken Pepper . ... Rp 16.500
13.Rib Eye Import . ... Rp 32.500
14.Chicken Burger . ... Rp 13.000
15.Beef Burger . ... Rp 13.000
16.Sirloin Import . ... Rp 34.000
17.Steak Kakap ... Rp 15.000
18.Steak Cumi . ... Rp 15.000
19.Tuna Mushroom . ... Rp 16.000
20.Tuna Pepper ... Rp 17.000
21.Nasi Paprika Ayam ... Rp 12.000
22.Nasi Paprika Sapi . ... Rp 15.000
23.Chicken Drumstick . ... Rp 15.000
24.Chicken Cordon Bleu . ... Rp 16.500
25.French Fries . ... Rp 9.500
26.Spaghetti ... Rp 10.500
27.Kentang Lokal . ... Rp 6.000
28.Saos Spaghetti . ... Rp 2.500
29.Kuah Steak . ... Rp 2.500
30.Sayur Middle . ... Rp 2.500
31.Mushroom ... Rp 2.500
32. Nasi Putih ... Rp 3.000
b. Minuman :
1) Milkshake (Strawberry, Vanilla, Mocca)
2) Milkshake Jelly
Juice :
1) Alpokat
2) Apel
3) Wortel
4) Orange
5) Tomat
6) Melon
7) Belimbing
8) Your Own Juice
Hot & ice:
1) Lemon tea
2) Teh (Manis/Tawar)
3) Teh Botol
4) Jeruk
5) Cappucino
6) Air Mineral
FLOAT :
1) Cappucino Float
2) Orange Float
B. Analisis karakteristik Responden
Peneliti menyebarkan 100 kuesioner. Kuesioner tersebut kembali seluruhnya dalam kondisi utuh dan tidak rusak. Kuesioner yang dapat dianalisis sebanyak 100 kuesioner. Di karena kan peneliti hanya mengambil sampel besar untuk menguji validitas, reliabilitas dan regresi linear berganda, dalam penelitian ini kuesioner telah memenuhi karakteristik dalam penelitian ini. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan usia disajikan dibawah ini:
Tabel 4.1
Data Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan dan Usia
Karakteristik Responden Responden Presentase
Jenis Kelamin Laki-laki 56 56,0% Lainnya/Pengusaha 26 26,0% Pelajar/Mahasiswa 35 35,0% PNS 17 17,0%
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa profil responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 56 orang (56,0%) dan wanita sebanyak 44 orang (44,0%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan mayoritas berpendidikan D3/S1 sebanyak 47 orang (47,0%), serta responden yang berpendidikan SMA sebanyak 44 orang (44,0%) serta responden paling sedikit memiliki pendidikan S2/S3 sebanyak 9 orang (9,0%). Profil responden berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 35 orang (35,0%) serta responden yang paling sedikit adalah guru/dosen sebanyak 6 orang (6,0%). Karakteristik responden berdasarkan usia, mayoritas respondenyang berusia 17-27 tahun yaitu sebanyak 65 orang (65,0%) dan responden yang paling sedikit berusia antara 39-50 tahun yaitu sebanyak 12 orang (12,0%).
C. Uji Kualitas Instrumen
Agar tujuan penelitian dapat tercapai maka analisis data dalam
penelitian ini dimulai dengan menguji validitas dan reliabilitas instrumen
penelitian, yang tediri dari item-item pertanyaan dalam kuisioner. Pengujian
dilakukan terhadap 100 kuesioner yang telah diisi oleh responden dengan
menggunakan alat bantu SPSS Versi 21 for windows adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
signifikansi lebih kecil dari 5%. Hasil uji validitas seluruh variabel yang diteliti meliputi Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) serta Loyalitas
Merek (Y) dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini serta hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Tabel 4.2
Hasil korelasi Variabel Citra Merek
Correlations
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 dalam Lampiran 3
Hasil korelasi uji validitas pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa setiap item seluruh butir pertanyaan pada variabel Citra Merek (X1), meliputi
setiap itemnya yaitu CM1, CM2, CM3. Maka dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi signifikannya lebih kecil dari 5%.
Tabel 4.3
Hasil Korelasi Variabel Kepercayaan Merek
KM2
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 dalam Lampiran 3
Hasil korelasi uji validitas pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa setiap item seluruh butir pertanyaan pada variabel Kepercayaan Merek (X2),
meliputi setiap itemnya yaitu KM1, KM2, dan KM3. Maka dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi signifikannya lebih kecil dari 5%.
Tabel 4.4
Hasil Korelasi Variabel Loyalitas Merek
Hasil korelasi uji validitas pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel Loyalitas Merek (Y) meliputi setiap itemnya yaitu LM1, LM2, LM3, LM4, dan LM5. Maka dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi signifikannya lebih kecil dari 5%.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauhmana stabilitas dan konsistensi terhadap alat ukur yang kita gunakan. Kuesioner dikatakan reliabel apabila kuesioner tersebut dapat memberikan hasil yang konsisten jika digunakan secara berulang kali dengan asumsi kondisi pada saat pengukuran tidak berubah. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu alat ukur disebut reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6 (Purnomo, 2010).
Hasil uji reliabilitas seluruh variabel yang diteliti meliputi Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) serta Loyalitas Merek (Y) dapat dilihat pada
tabel 4.5 berikut ini serta hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
Kepercayaan Merek (X2) 0,660 Reliabel
Loyalitas Merek (Y) 0,697 Reliabel
Hasil uji reliabelitas pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) serta
Loyalitas Merek (Y) memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan seluruh butir pertanyaan pada masing-masing variabel yang ada dalam kuesioner adalah reliabel atau handal.
D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
1. Analisis Regresi Linear berganda
Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen yaitu Citra Merek (X1), Kepercayaan
Merek (X2) terhadap Loyalitas Merek (Y). Hasil analisis regresi linear
berganda tersebut terdapat pada Tabel 4.6 berikut ini serta hasil analisis regresi linear berganda selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 5.
Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji t test Coefficientsa
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 dalam Lampiran 5
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 4.6 maka persamaan regresi linear yang diperoleh yaitu:
Berdasarkan persamaan dari hasil analisis regresi yang diperoleh, seperti yang terdapat pada Tabel 4.6 maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Koefisien (nilai beta) variabel Citra Merek (X1) memiliki arah yang
positif terhadap Loyalitas Merek (Y). Hal tersebut berarti bahwa jika semakin baik Citra merek (X1) suatu perusahaan, maka Loyalitas
Merek (Y) suatu perusahaan akan semakin tinggi, sebaliknya jika semakin buruk Citra merek (X1) suatu perusahaan, maka Loyalitas
Merek (Y) suatu perusahaan akan semakin menurun.
b. Koefisien (nilai beta) variabel Kepercayaan Merek (X2) memiliki arah
yang positif terhadap Loyalitas Merek (Y). Hal tersebut berarti bahwa jika semakin tinggi Kepercayaan merek (X2) suatu perusahaan, maka
Loyalitas Merek (Y) suatu perusahaan akan semakin tinggi, sebaliknya jika semakin rendah Kepercayaan merek (X2) suatu
perusahaan, maka Loyalitas Merek (Y) suatu perusahaan akan semakin menurun.
c. Nilai koefisien variabel Kepercayaan Merek (X2) sebesar 0,654 lebih
besar daripada nilai koefisien Citra Merek (X1) sebesar 0,252. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan Merek (X2) merupakan
variabel yang paling positif berpengaruh terhadap Loyalitas Merek (Y).
2. Uji F (pengujian secara simultan)
Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 dalam Lampiran 5
Berdasarkan penjelasan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil uji F sebesar 95,010 dan nilai signifikansi hasil uji F test pada persamaan regresi
sebesar 0,000 ≤ taraf signifikansi α (alpha) yang telah ditetapkan yaitu 5%
atau 0,5 maka diketahui variabel variabel Citra Merek (X1), Kepercayaan
Merek (X2) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel
Loyalitas Merek (Y), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis satu dapat diterima.
3. Uji t-test (pengujian secara parsial)
Peneliti menggunakan uji t test untuk menguji hipotesis 2 dan 3. Berdasarkan hasil hasil uji t test dapat dilihat pada Tabel 4.6 di atas dan Lampiran 5, maka di jelaskan sebagai berikut:
a. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Loyalitas Merek (Y)
Berdasarkan penjelasan Tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa untuk variabel Citra Merek (X1) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,252
nilai t hitung sebesar 3,653 dengan taraf signifikan pada 0,000 (p-value≤
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), maka hipotesis kedua dapat diterima.
b. Pengaruh Kepercayaan Merek (X2) terhadap Loyalitas Merek (Y)
Berdasarkan penjelasan Tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa untuk variabel Kepercayaan (X2) Merek diperoleh nilai koefisien sebesar
0,654 nilai t hitung sebesar 9,492 dengan taraf signifikan pada 0,000
(p-value ≤ 0,05). Artinya bahwa variabel Kepercayaan Merek (X2) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), maka hipotesis ketiga dapat diterima.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefesien determinasi ganda (Adjusted R Squqre) digunakan untuk mengukur sumbangan dari variabel bebas yang diteliti yaitu variabel Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) terhadap variabel dependen yaitu
variabel Loyalitas Merek (Y). Koefisien determinasi (Adjusted R Square) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis koefesien determinasi (Adjusted R Square) dapat dilihat pada Tabel 4.8 dibawah ini serta hasil analisis koefesien determinasi selengkapnya tercantum dalam Lampiran 5.
Tabel 4.8
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Adjusted R
Square
1 ,655
Berdasarkan hasil analisis koefesien determinasi pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square hasil analisis regresi sebesar 0,655. Dengan ilai Adjusted R Square tersebut berarti bahwa 65,5% variasi dari variabel Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) serta Loyalitas
E. Pembahasan
1. Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek Berpengaruh Secara Simultan
Terhadap Loyalitas Merek
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, diketahui
bahwa hipotesis 1 diterima artinya Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek
(X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y)
Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta. Hasil ini menunjukkan bahwa
konsumen Waroeng Steak & Shake tidak memiliki keinginan untuk
berpindah ke produk lain yang sejenis karena Waroeng Steak & Shake lebih
mengutamakan kepentingan konsumennya, sehingga berdampak pada
kesetiaan sikap ataupun perilaku konsumen terhadap Waroeng Steak &
Shake. Kepercayaan yang terbangun dipikiran konsumen dengan
pengetahuannya tentang merek yang banyak dan emosi konsumen terkait
dengan merek akan mendorong konsumen melakukan pembelian ulang
(Bastian, 2014). Kepercayaan Merek diakui merupakan variabel penting
dalam hubungan jangka panjang dengan konsumen dimana akhirnya akan
mempengaruhi Loyalitas Merek, Kepercayaan Merek adalah variabel kunci
untuk mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara terus menerus,
yang secara berurutan menyebabkan loyalitas merek terhadap merek
tersebut.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
Kepercayaan Merek berpengaruh positif secara simultan terhadap Loyalitas
Merek.
2. Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Merek
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, diketahui
bahwa hipotesis 2 diterima artinya Citra Merek (X1) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y) Waroeng Steak &
Shake di Yogyakarta. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumen Waroeng
Steak & Shake sebagai rumah makan yang bagus dan berkelas diantara
produk pesaing lainnya dibidang kuliner steak yang ada di Yogyakarta,
sehingga Waroeng Steak & Shake yang selalu tertanam dibenak konsumen
akan merekomendasikannya kepada orang terdekat untuk mengkonsumsi
produk yang sama, hal ini juga sangat positif apabila pelanggan lain merasa
loyal dan ikut juga untuk merekomendasikan Waroeng Steak & Shake ke
masyarakat luas.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Jessica (2012), yang menyatakan bahwa Citra Merek berpengaruh
positif terhadap Loyalitas Merek.
3. Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, diketahui
bahwa hipotesis 3 diterima artinya Kepercayaan Merek (X2) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y) Waroeng Steak &
Shake di Yogyakarta. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumen Waroeng
mengutamakan kepentingan konsumennya, sehingga berdampak pada
kesetiaan sikap ataupun perilaku konsumen terhadap Waroeng Steak &
Shake. Kepercayaan yang terbangun dipikiran konsumen dengan
pengetahuannya tentang Waroeng Steak & Shake yang luas dan emosi
konsumen terkait dengan merek akan mendorong konsumen melakukan
pembelian ulang (Bastian, 2014). Kepercayaan Merek diakui merupakan
variabel penting dalam hubungan jangka panjang dengan konsumen dimana
akhirnya akan mempengaruhi loyalitas merek, kepercayaan merek adalah
variabel kunci untuk mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara
terus menerus, yang secara berurutan menyebabkan loyalitas merek
terhadap merek tersebut.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Dian Alexander Bastian (2014), yang menyatakan bahwa Kepercayaan
Merek berpengaruh positif terhadap Loyalitas Merek.
4. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diketahui bahwa nilai
Adjusted R Square lebih besar dibandingkan sisanya yang dijelaskan
variabel-variabel independen yang diteliti. Didukung juga oleh penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Rizan (2012), yang menyatakan bahwa Citra
Merek, Kepercayaan Merek berpengaruh positif terhadap Loyalitas Merek.
dimana variabel Citra Merek berdampak pada kesetiaan terhadap Waroeng
Steak & Shake. Kepercayaan pada Merek Waroeng Steak & Shake juga
Shake, kedua variabel tersebut yaitu Citra dan Kepercayaan merupakan
faktor yang mendukung bagi pemilik modal seperti Waroeng
BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini terkait dengan
pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek
Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta, antara lain sebagai berikut:
1. Citra Merek, Kepercayaan Merek secara simultan berpengaruh positif
signifikan terhadap Loyalitas Merek, sehingga hipotesis pertama
diterima.
2. Citra Merek secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
Loyalitas Merek, sehingga hipotesis kedua diterima.
3. Kepercayaan Merek secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap Loyalitas Merek, sehingga hipotesis ketiga diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi konsumen Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta jika ingin
meningkatkan pemahaman lebih lanjut terhadap rumah makan
Waroeng Steak & Shake maka dapat dilakukan dengan cara
memahami rumah makan tersebut dan dapat dilihat dari faktor-faktor
Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap rumah makan Waroeng
2. Bagi perusahaan hendaknya lebih meningkatkan lagi kualitas
pelayanannya, supaya konsumen merasa lebih loyal terhadap rumah
makan Waroeng Steak & Shake. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mempromosikan dimedia atau event-event menarik kepada pelanggan
dan memberikan keuntungan bagi pengunjung yang setia.
3. Hasil penelitian ini belum mampu seluruhnya memberi penjelasan
secara rinci, diharapkan untuk peneliti yang akan datang supaya
memperluas jangkauan populasinya dan menambah variabel Kualitas
Pelayanan.
C. Keterbatasan
penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan antara lain sebagai
berikut:
1. Objek pada penelitian hanya terbatas pada Waroeng Steak & Shake di
jalan Wates Km 2 No. 35 Yogyakarta.
2. Dimensi yang diteliti atau diuji terbatas pada dimensi Citra Merek,