• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS MEREK WAROENG STEAK & SHAKE DI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CITRA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS MEREK WAROENG STEAK & SHAKE DI YOGYAKARTA"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CITRA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

LOYALITAS MEREK WAROENG STEAK & SHAKE DI

YOGYAKARTA

THE INFLUENCE OF THE IMAGE OF AND TRUST IN THE

BRAND LOYALTY WAROENG STEAK & SHAKE IN

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Disusun Oleh:

IRVAN YASIR

20120410346

FAKULTAS EKONOMI

(2)

PENGARUH CITRA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

LOYALITAS MEREK WAROENG STEAK & SHAKE DI

YOGYAKARTA

THE INFLUENCE OF THE IMAGE OF AND TRUST IN THE

BRAND LOYALTY WAROENG STEAK & SHAKE IN

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Disusun Oleh:

IRVAN YASIR

20120410346

FAKULTAS EKONOMI

(3)

MOTTO

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga

engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu

penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu

kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah

bila dibelanjakan.

(Ali Bin Abi Thalib)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan

orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya

mereka dengan keberhasilan saat mereka

menyerah.

(Heather Pryor)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak

mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil

melakukannya dengan baik.

(Andrew Jackson)

hiduplah seakan-akan kamu akan mati esok hari

dan belajarlah seakan-akan kamu akan hidup

(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa Syukur Alhamdulillah skripsi

ini kupersembahkan untuk:

Ibunda Mujiati yang selalu memberikan kasih sayang,

do’a, bimbingan dan nasehat.

Ayahanda Tajudin terimakasih atas limpahan kasih

sayang, do’a, bimbingan dan nasehat.

Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan

dorongan.

Kakakku Siti Afnizar dan Ulmi Khoiriyah yang selalu

memotivasi dan mendukungku.

Adikku Risky Salsabila yang aku banggakan.

Gameel Al Bassam keponakanku yang aku do’akan lekas

sembuh dan menjadi anak yang soleh.

Dhea Agnes Santia Rani yang selalu mendoakan dan

mendukungku

Sahabat seangkatan 2012,

Bapak Susanto sebagai dosen pembimbing, dan

(5)

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti-bukti empiris mengenai pengaruh citra merek terhadap loyalitas merek. mempercayai merek terhadap loyalitas merek. Selain itu, pengaruh citra merek dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek secara bersamaan. Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang mengunjungi Waroeng Steak & Shake. Jumlah sampel di studi 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling di mana sampel diambil berdasarkan pada kriteria tertentu. Sedangkan kriteria-nya adalah orang yang berkunjung di Waroeng Steak & shake setidaknya 5 kali dalam setahun. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner disajikan kepada pengunjung & Waroeng Steak & Shake.

Berdasarkan hasil regresi linier berganda, Koefisien penentuan, t-test dan F-tes menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel citra merek, kepercayaan merek, baik secara serentak atau parsial terhadap loyalitas merek. Sementara variabel yang paling dominan adalah variabel kepercayaan merek berpengaruh terhadap loyalitas merek.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek” dapat selesai dengan baik. Skripsi ini disusun guna untuk memenuhi salah satu dalam persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi

program studi manajemen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Walaupun

mengalami hambatan dan cobaan dalam penulisan ini, namun berkat dorongan,

arahan, bimbingan dari dosen pembimbing dan berkah dari Allah SWT sehingga

kendala-kendala yang dihadapi dapat diatasi. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Nano Prawoto M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Dra. Retno Widowati P.A, M.Si, Ph.D, sebagai Kaprodi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yang telah

memberikan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan skipsi ini.

3. Bapak Dr. Susanto M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta. Khususnya dosen manajemen yang telah mendidik dan

memberikan pembelajaran tentang kehidupan.

5. Semua pihak yang telah sudi memberikan dukungan, bantuan, kemudahan

(7)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dalam kata sempurna.

Namun, penulis berharap menjadi manfaat yang dapat diambil dari skripsi ini.

Yogyakarta, 06 Agustus 2016

(8)
(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iv

A.Latar Belakang Penelitian... 1

B. Batasan Masalah ... 5

(10)

H.Uji Kualitas Instrumen ... 25

1. Uji Validitas ... 25

2. Uji Reabilitas ... 26

I. Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 26

1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 26

2. Uji F (pengujian secara simultan) ... 27

3. Uji t (pengujian secara parsial) ... 27

4. Koefisien Determinan (R2) ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A.Gambaran Umum Waroeng Steak & Shake ... 29

B. Analisis Karakteristik Responden ... 37

C.Uji Kualitas Instrumen ... 38

1. Uji Validitas ... 38

2. Uji Reliabilitas ... 41

D.Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 42

1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 42

2. Uji F (pengujian secara simultan) ... 43

C.Keterbatasan Penelitian ... 52

(11)

DAFTAR TABEL

3.1 Skala Likert ... 22

4.1 Data Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan dan Usia ... 37

4.2 Hasil Uji Validitas Korelasi Citra Merek ... 39

4.3 Hasil Uji Validitas Korelasi Kepercayaan Merek ... 39

4.4 Hasil Uji Validitas Korelasi Loyalitas Merek ... 40

4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 41

4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan Hasil Uji t ... 42

4.7 Hasil Uji F (ANOVA) . ... 44

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)
(14)
(15)
(16)

ABSTRACT

This research aims to know the empirical evidence regarding the influence of brand image on brand loyalty. Brand trust on brand loyalty. In addition, the influence of the brand image and brand trust on brand loyalty simultaneously. This research was conducted on consumers that visit the Waroeng Steak & shake Shake. The number of samples in the study 100 respondents. The sampling technique used was purposive sampling in which the samples are taken is based on certain criteria. As for his criteria was people who visited at the Waroeng Steak & shake at least 5 times a year. Method of data collection using the questionnaire is presented to visitors Waroeng Steak & shake. Waroeng Steak & shake related variables of brand image, brand trust and brand loyalty.

Based on the results of a multiple linear regression, the coefficient of determination, t-test and F-test showed that there is a positive and significant influence between variables brand image, brand trust, either simultaneously or partial towards brand loyalty. While most dominant variable in variable is brand loyalty of brand trust.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian

Kemajuan ilmu dan teknologi, serta keadaan ekonomi yang semakin

membaik dapat menyebabkan perubahan pada pola konsumsi dan cara

makan masyarakat. Menurut Galler (2003), perubahan pada pendapatan

menyebabkan meningkatnya kekayaan yang membawa perubahan pada pola

makan seseorang dan akan semakin banyak orang yang mengkonsumsi

pangan berorientasi pada kesenangan. Selain itu perubahan gaya hidup,

kesibukan masyarakat di kota besar dengan pekerjaan sehari-hari yang

banyak menyita waktu dan jam kantor yang semakin meningkat telah

menyebabkan tidak mempunyai waktu cukup untuk menyiapkan makanan.

Hal ini menyebabkan perkembangan kebiasaan makan di luar rumah.

Perubahan perilaku makan dari sebagian masyarakat dapat

mempengaruhi timbulnya tuntutan akan pemenuhan kebutuhan pangan yang

bermutu, harga terjangkau dan praktis. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi

pemilik modal untuk mengembangkan usaha pelayanan makanan, yaitu

restoran. Keadaan demikian juga terjadi pada masyarakat di Daerah

Istimewa Yogyakarta, sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan

terhadap usaha yang menyediakan makanan siap santap, terutama sekali

untuk restoran steak. Hal itu menjadi prospek usaha makanan dalam bentuk

(18)

dikembangkan. Penigkatan jumlah restoran steak yang ada di Daerah

Istimewa Yogyakarta menimbulkan persaingan kuat. restoran steak harus

melakukan strategi pemasaran yang baik untuk memenangkan persaingan,

jika tidak maka restoran steak akan cepat tertinggal dari pesaing-pesaing

yang pada akhirnya menyebabkan produsen kehilangan konsumen.

Menurut Peter dan Olson (2008), strategi pemasaran yaitu set

rangsang yang ditempatkan di lingkungan konsumen dan dirancang untuk

mempengaruhinya, rangsangan ini meliputi beberapa hal yaitu produk,

merek, pengemasan, iklan, kupon, toko, kartu kredit, harga komunikasi dari

pemasar/penjual, dan dibeberapa kasus, suara (musik), bau (parfum), dan

indera yang lainnya juga menjadi perangsang bagi konsumen.

Berdasarkan observasi peneliti, Waroeng Steak & Shake sebagai salah

satu restoran steak yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta masih belum

melakukan strategi pemasaran yang baik contohnya pada iklan, kita jarang

mendengar iklan tentang Waroeng Steak & Shake di radio ataupun pada

saluran televisi lokal, bahkan pada surat kabar lokal.

Selain strategi pemasaran, Waroeng Steak & Shake masih belum

memberikan kualitas pelayanan yang baik dan produk kepada konsumen.

Berdasarkan pada pengalaman dan observasi peneliti, pada hari-hari kerja

dan pada jam makan siang, sekitar pukul 12.00-13.00 WIB, restoran steak

masih belum mampu mengakomodasi kebutuhan konsumen dengan baik.

Pelayanan yang diberikan terkesan lamban, konsumen bahkan harus

(19)

daftar menu, dan seringkali konsumen menunggu pesanan yang datang

hingga 30 menit. Sering juga konsumen harus menunggu di meja yang

piring- piring dan gelas-gelas belum disingkirkan dari kunjungan konsumen

sebelumnya. Seharusnya konsumen bisa duduk pada meja dan kursi yang

telah dibersihkan, atau pelayan bisa langsung mengangkat piring dan gelas

kotor tersebut bersamaan dengan konsumen yang akan duduk.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengembangkan dan

mempertahankan pasar restoran steak dengan menciptakan citra merek

(Brand Image) yang baik dibenak konsumen, citra merek didefinisikan

sebagai persepsi konsumen dan preferensi merek seperti yang tercermin

dibenak konsumen (Keller, 2003), akan dapat memudahkan konsumen

dalam proses pengambilan keputusan pembelian, karena dalam benak

konsumen sudah timbul kepercayaan merek (Brand Trust), kepercayaan

merek akan berpotensi menciptakan hubungan-hubungan yang bernilai

tinggi Edris et al, (2009). Jika citra merek dan kepercayaan telah tertanam

dalam pikiran konsumen dan terjadi pembelian ulang (repurchase) terhadap

merek tersebut, maka akan timbul adanya keterkaitan konsumen dengan

merek (Brand Loyalty) Tony Sitinjak (2012).

Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Tan Teck Ming et al. (2011),

mengatakan bahwa citra merek yang baik merupakan faktor dominan yang

kuat dari tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu merek tertentu

dapat menyebabkan loyalitas berbasis sikap (attitudinal loyalty). Para

(20)

konsumen dan loyalitas seperti Chiou dan Droge (2006), menunjukkan

bahwa kepercayaan memiliki efek langsung terhadap sikap loyalitas dan

tidak langsung melalui kepuasan. Menurut Tjahyadi (2006), Loyalitas

merek merupakan suatu kondisi dimana konsumen memiliki sikap yang

positif terhadap merek, memiliki komitmen terhadap merek, dan memiliki

kecenderungan untuk meneruskan pembeliannya di masa yang akan datang.

Menurut Lau dan Lee (1999), loyalitas terhadap merek adalah perilaku niat

untuk membeli sebuah produk dan mendorong orang lain untuk melakukan

hal yang sama. Tentu saja hal ini dapat memberikan imbalan yang besar

bagi perusahaan terutama jika loyalitas ini bersifat jangka panjang dan

kumulatif. Semakin lama loyalitas seorang pelanggan, semakin besar laba

yang diperoleh perusahaan dari pelanggan tersebut. Dengan penjelasan

singkat yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk

menjelaskan variabel citra merek (Brand Image) dan kepercayaan merek

(Brand Trust) yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap suatu

merek. Variabel-variable inilah yang sebaiknya dipahami perusahaan yang

akan mengarahkan pelanggan kepada loyalitas merek.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik

untuk mengetahui lebih banyak lagi dan mengkaji lebih dalam citra merek

dan kepercayaan merek dalam hubungannya dengan loyalitas merek

Waroeng Steak & Shake.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang

(21)

tentang “Pengaruh Brand Image, Brand Trust terhadap Attitudinal loyalty

Burger King di Kawasan kelapa Gading Jakarta Utara”. Dalam penelitian ini

saya mengganti objek penelitian dari penelitian sebelumnya yaitu

perusahaan Burger King diganti dengan Waroeng Steak & Shake.

B. Batasan Masalah

Dengan pertimbangan adanya keterbatasan pada penulis, maka

penelitian ini hanya dibatasi pada Waroeng Steak & Shake, Waroeng Steak

& Shake, Jalan Wates KM 2, No.35 Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu

penelitian ini hanya menggunakan variabel Citra merek, Kepercayaan

merek, dan loyalitas merek. Untuk mempersempit permasalahan agar tidak

terlalu luas dan menimbulkan banyak persepsi, maka lingkup masalah yang

di uji dalam penelitian ini terbatas seperti di atas.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Citra merek dan Kepercayaan merek secara simultan

berpengaruh terhadap loyalitas merek Waroeng Steak & Shake

di Yogyakarta ?

2. Apakah Citra merek berpengaruh terhadap loyalitas merek

pada Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta?

3. Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap loyalitas

(22)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis Citra merek dan Kepercayaan merek

secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas merek pada

Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta

2. Untuk menganalisis pengaruh Citra merek berpengaruh

terhadap loyalitas merek pada Waroeng Steak & Shake di

Yogyakarta.

3. Untuk menganalisis pengaruh Kepercayaan merek

berpengaruh terhadap loyalitas merek pada Waroeng Steak &

Shake di Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi perusahaan dapat dijadikan bahan pertimbangan guna

meningkatkan kinerja perusahaan

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan bahan rekomendasi bagi

peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan variabel yang akan

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Grand Theory of Marketing

Gambar. 2.1 Grand teori, Keller dan Griffin

Menurut Kotler (2010), pemasaran adalah sebuah proses sosial dan

manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan

pertukaran produk-produk atau value dengan pihak lainnya. Pemasaran

merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh

para pengusaha dalam mempertahankan usahanya untuk berkembang dan

berkembang dan mendapatkan keuntungan sebagai ukuran keberhasilan

usahanya baik dalam bentuk laba maupun kepuasan. Berhasil tidaknya

dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung dari keahlian pengusaha dibidang

pemasaran. Selain itu tergantung dari fungsi-fungsi apakah suatu usaha itu

(24)

Menurut William J. dalam Wicaksono (2010), pemasaran adalah suatu

sistem yang keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk

merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli

yang sudah ada maupun pembeli yang potensial. Pendapat lain mengenai

pemasaran dikemukakan oleh Winer dalam Wicaksono (2010), pemasaran

adalah meliputi kapanpun seseorang atau organisasi membuat pilihan

diantara berbagai alternatif yang mempunyai pengaruh dalam keputusan

tersebut.

B. Landasan Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan dari titik tolak atau landasan

berpikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalah. Untuk itu

perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang

menggambarkan dari sudut mana masalah akan disoroti. (Nawawi dalam

Tarigan, 2011). Pada bagian ini, peneliti akan membahas variabel-variabel

yang ada dalam penelitian ini, antara lain : citra merek, kepercayaan merek,

dan loyalitas merek.

1. Citra merek

Citra Merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis asossiasi

yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.

Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran

atau citra tertentu yang dikaitkan dikaitkan kepada suatu merek, sama

(25)

dikonseptualisasi berdasarkan: jenis, dukungan kekuatan, dan keunikan

(Shimp, 2003).

Menurut Fandi Tjiptono (1997), citra merek (Brand Image) yakni

deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.

Menurut Kotler (2009), citra merek adalah penglihatan dan kepercayaan

yang terpendam di benak konsumen, sebagai cerminan asosiasi yang

tertahan di ingatan konsumen.

Menurut Shimp (2009) citra merek diukur dari :

a) Atribut

Atribut adalah ciri-ciri atau berbagai aspek dari merek yang

diiklankan. Atribut juga dibagi menjadi dua bagian yaitu hal – hal yang tidak berhubungan dengan produk (contoh: harga, kemasan,

pemakai, dan citra penggunaan), dan hal-hal yang berhubungan

dengan produk (contoh: warna, ukuran, desain).

b) Manfaat

Manfaat dibagi menjadi tiga bagian yaitu fungsional, simbolis, dan

pengalaman.

c) Evaluasi keseluruhan

evaluasi keseluruhan, yaitu nilai atau kepentingan subjektif dimana

pelanggan menambahkannya pada hasil konsumsi.

2. Kepercayaan Merek

Menurut Lau dan Lee (1999), kepercayaan terhadap merek adalah

(26)

harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif

bagi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Dalam bentuk

kepercayaan konsumen pada merek ada 3 faktor utama yaitu:

a) Karakteristik merek

Karakteristik merek mempunyai peran yang sangat penting dalam

menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai

suatu merek.

b) Karakteristik perusahaan

Karakteristik perusahaan yang ada dibalik suatu merek juga dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek

tersebut.

c) Kemiripan karakteristik merek-konsumen

Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional

konsumen dengan kepribadian merek (Similary between Consumer

Self-Concept and Brand Perssonality), kesukaan terhadap merek

(Brand Liking) dan pengalaman terhadap merek (Brand Experience).

Menurut Delgado (2004) dalam Ferrinnadewi (2008), Kepercayaan

merek adalah kemampuan merek untuk dipercaya (brand reliability), yang

bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu

memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek (brand intention)

yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu

(27)

terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

menumbuhkan kepercayaan konsumen yaitu :

a) Achieving result

Yaitu harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen yang harus

dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.

b) Acting with integrity

Yaitu bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi antara

ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. Adanya integritas

merupakan faktor kunci bagi salah satu pihak untuk percaya akan

ketulusan dan pihak lain.

c) Demonstrate concern

Yaitu kemampuan perusahaan untuk menunjukkan perhatiannya

kepada konsumen dalam bentuk menunjukkan sikap pengertian

konsumen jika menghadapi masalah dengan produk, akan

menumbuhkan kepercayaan dengan merek.

3. Loyalitas Merek

Menurut Schiffman dan Kanuk (2009), loyalitas merek adalah

preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada

merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan

tertentu. Loyalitas merek adalah sebuah komitmen yang kuat dalam

berlangganan atau membeli suatu merek secara konsisten di masa yang akan

datang. Menurut Lau dan Lee (1999), loyalitas merek telah

(28)

merek, atau perilaku niat beli terhadap merek. Menurut Banks (dalam Lau

dan Lee, 1999) menemukan sebuah hubungan yang sangat kuat antara

perilaku niat beli terhadap suatu merek dan perilaku aktual pembelian

merek. Menurut Aaker (dalam Ardha, 2008) mendefinisikan loyalitas merek

merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan terhadap sebuah merek.

Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang kemungkinan seorang

pelanggan beralih ke produk lain terutama pada suatu merek tersebut

didapatinya adanya perubahan, baik menyangkut harga atau atribut lain.

Rangkuti (2009) menjelaskan bahwa loyalitas merek dapat diukur

melalui:

Behavior measures

Suatu cara langsung untuk menentukan loyalitas terutama untuk

habitual behavior (perilaku kebiasaan) adalah dengan

memperhitungkan pola pembelian aktual.

a) Measuring switch cost

Pengukuran pada variabel ini dapat mengidentifiksikan loyalitas

pelanggan dalam suatu merek. Pada umumnya jika biaya untuk

mengganti merek sangat mahal, pelanggan akan enggan untuk

berganti merek sehingga laju penyusutan kelompok pelanggan dari

waktu ke waktu akan rendah.

b) Measuring satisfaction

Pengukuran terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan suatu

(29)

ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu merek rendah, maka pada

umumnya tidak cukup alasan bagi pelanggan untuk berpindah ke

merek lain kecuali bila ada faktor penarik yang cukup kuat.

c) Measuring liking brand

Kesukaan terhadap merek, kepecayaan, perasaan hormat atau

bersahabat dengan suatu merek membangkitkan kehangatan dan

kedekatan dalam perasaan pelanggan. Akan sulit bagi merek lain

untuk menarik pelanggan yang berada dalam tahap ini. Ukuran rasa

suka tersebut adalah kemauan untuk membayar harga yang lebih

mahal untuk mendapatkan produk tersebut.

d) Measuring commitment

Salah satu indikator kunci adalah jumlah interaksi dan komitmen

pelanggan terkait dengan produk tersebut. Kesukaan pelanggan akan

suatu merek akan mendorong mereka untuk membicarakan merek

tersebut kepada orang lain baik dalam taraf menceritakan atau sampai

tahap merekomendasikan.

C. Kerangka pemikiran

1. Hubungan antara citra merek dengan loyalitas merek

Hubungan antara citra merek dengan loyalitas konsumen terletak pada

keinginan-keinginan dan pilihan konsumen (preference) atas suatu merek

adalah merupakan sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap terhadap

merek tertentu sering mempengaruhi apakah konsumen akan loyal atau

(30)

tertentu akan menciptakan minat beli konsumen dan bahkan meningkatkan

loyalitas konsumen terhadap produk tertentu. Teori penghubung antara citra

merek dengan loyalitas konsumen dikutip dari (Freddy Rangkuti:2002) yang

mengatakan: “Apabila konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara

terusmenerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu

yang disebut dengan loyalitas merek”.

2. Hubungan antara kepercayaan merek dengan loyalitas merek

Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek dikemukakan

oleh Hess et al dalam Ferinnadewi (2012), menyatakan bahwa kepercayaan

merek akan mempengaruhi kepuasan konsumen dan loyalitas merek. dalam

pengertian ini dapat dikatakan bahwa pelanggan setia pada merek karena

mereka memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap merek

tersebut.hal ini dipertegas oleh Lau dan Lee (2012), yang mempromosikan

bahwa kepercayaan terhadap suatu merek akan menimbulkan loyalitas

merek. pengalaman positif dan kinerja akan suatu merek yang baik akan

mendorong pelanggan untuk memulai mempercayaai suatu merek lalu

berkembang menjadi setia atau loyal terhadap suatu merek.

Spekman (2012), mengatakan bahwa trust merupakan pondasi untuk

membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Trust berperan

penting dalam meningkatkan loyalitas merek, karena ketika kepercayaan

pelanggan antar satu sama lain, ini seperti pelanggan membangun intense

(31)

D. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jesisca (2012), tentang

“Pengaruh Brand Image dan Brand Trust terhadap Attitudinal Loyalty

Burger King di Kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara”. Menemukan bahwa

Brand Image (Citra merek) berpengaruh terhadap Brand Trust

(Kepercayaan merek), Brand Trust (Kepercayaan merek) berpengaruh

terhadap Attitudinal Loyalty (sikap loyalitas), Brand Image (Citra merek)

berpengaruh terhadap Attitudinal Loyalty (sikap loyalitas) melalui Brand

Trust (Kepercayaan Merek). penelitian ini juga membuktikan bahwa

terdapat pengaruh Brand Image (citra merek) Brand Trust (kepercayaan

merek) berpengaruh terhadap Attitudinal Loyalty (sikap loyalitas).

2. Penelitian Tambunan, Krystia dan Widiyanto, Ibnu (2012), tentangAnalisa

Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, Dan Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Bandeng Presto (Studi Kasus Pada Konsumen Di Bandeng

Presto Semarang)”. Menemukan bahwa semua variabel independen diuji

adalah dampak positif dan signifikan pada Kepuasan Pelanggan.

3. Penelitian Devi Anita Subagyo (2013) tentang “Pengaruh Bauran Pemaaran Dalam Bisnis Restoran Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Pada

Rumah Makan Lestari Jember”. Menemukan bahwa analisis ini

menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara Bauran Pemasaran

yang terdiri dari Produk, Harga, Tempat, Promosi, Bukti Fisik, Proses,

Orang terhadapa Kepuasan Konsumen. Menunjukkan juga pengaruh yang

(32)

Tempat, Promosi, Bukti Fisik, Proses, Orang terhadapa Kepuasan

Konsumen. Menunjukkan juga pengaruh yang signifikan antara Kepuasan

dan Loyalitas Konsumen.

E. Hipotesis Penelitian

Bagian ini memuat hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan, variabel yang digunakan dan hubungan antar

variabel penelitian adalah:

1. Hubungan antara variabel Citra Merek, kepercayaan Merek secara simultan

memiliki pengaruh terhadap variabel loyalitas merek.

Apabila konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik

berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara

terus-menerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu yang

disebut dengan loyalitas merek. pengalaman positif dan kinerja akan suatu

merek yang baik akan mendorong pelanggan untuk memulai mempercayai

suatu merek lalu berkembang menjadi setia atau loyal terhadap suatu

merek.teori ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rizan

(2014), yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan atau

bersama-sama antara variabel citra merek dan kepercayaan merek terhadap

loyalitas merek.

Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik dugaan sementara sebagai

(33)

H1 : Citra Merek, Kepercayaan Merek secara bersama–sama

berpengaruh terhadap loyalitas merek.

2. Hubungan antara variabel Citra Merek terhadap variabel Loyalitas Merek

Hubungan antara citra merek dengan loyalitas merek terletak pada

keinginan-keinginan dan pilihan konsumen (preference) atas suatu merek

adalah merupakan sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap terhadap

merek tertentu sering mempengaruhi apakah konsumen akan loyal atau

tidak. Persepsi yang baik dan kepercayaan konsumen akan suatu merek

tertentu akan menciptakan minat beli konsumen dan bahkan meningkatkan

loyalitas konsumen terhadap produk tertentu. Teori penghubung antara citra

merek dengan loyalitas konsumen dikutip dari (Freddy Rangkuti:2002) yang

mengatakan: “Apabila konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara

terusmenerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu

yang disebut dengan loyalitas merek”.

Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik dugaan sementara sebagai

berikut:

H2 : Citra berpengaruh terhadap loyalitas merek.

3. Hubungan antara variabel kepercayaan terhadap variabel loyalitas merek.

Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek dikemukakan

oleh Hess et al dalam Ferinnadewi (2012), menyatakan bahwa kepercayaan

merek akan mempengaruhi kepuasan konsumen dan loyalitas merek. dalam

(34)

mereka memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap merek

tersebut.hal ini dipertegas oleh Lau dan Lee (2012), yang mempromosikan

bahwa kepercayaan terhadap suatu merek akan menimbulkan loyalitas

merek. pengalaman positif dan kinerja akan suatu merek yang baik akan

mendorong pelanggan untuk memulai mempercayai suatu merek lalu

berkembang menjadi setia atau loyal terhadap suatu merek.

Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik dugaan sementara sebagai

berikut:

(35)

F. Model Penelitian

Gambar 2.2 Model Penelitian

Kepercayaan Merek Citra Merek

Loyalitas Merek H1

H2

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian yang di teliti adalah perusahaan Waroeng steak &

Shake. Subjeknya adalah para pelanggan Waroeng Steak & Shake yang

sedang mengunjungi Waroeng steak & Shake tersebut.

B. Populasi

Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap yang mana pada

umumnya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik

untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2014).

Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Waroeng Steak & Shake di

Jalan KM 2 No. 35 Yogyakarta.

C. Sampel

Sampel adalah himpunan bagian dari unit populasi. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung Waroeng Steak &

Shake pada bulan April 2016. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Purposive Sampling dipilih karena populasi

pada penelitian yang telah diketahui dan diharapkan dengan penggunaannya

dapat menghindari terjadinya bias pada hasil penelitian ini. konsumen

Waroeng Steak & Shake yang harus memenuhi kriteria nya yaitu pernah

(37)

D. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu dengan cara

membagikan kuisioner kepada pengunjung Waroeng steak & shake di

kawasan yogyakarta. Data primer dan pengumpulan data penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) yang

secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah dalam

penelitian (Indriantoro, 2002).

E. Tehnik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non- probability

sampling. Non – probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang atau kesempatan bagi setiap unsur anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel, Sugiyono (2009). Jenis

non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2009), purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yakni sumber yang

dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan sehingga mempermudah

peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang sedang diteliti.

Maka kriteria sampel sumber datanya adalah orang yang berkunjung

di Waroeng Steak & shake minimal 5 kali dalam setahun. Menurut Teori

(38)

harus dipenuhi dalam alat analisis regresi berganda, sampel berjumlah 100

orang yang diteliti oleh peneliti telah memenuhi syarat yang ditentukan

minimal (Sugiyono, 2011).

F. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini memenggunakan teknik survei

dengan menggunakan kuisioner. Karena metode ini merupakan mekanisme

pengumpulan data yang efisien untuk mengetahui dengan tepat apa yang

diperlukan dan bagai mana mengukur penelitian (Sekaran, 2006). Menurut

Gozali (2008), tipe pertanyaan yang ada dalam kuisioner penelitian adalah

kombinasi dari tipe tertutup dan terbuka. Pada tipe tertutup responden

diminta untuk memilih jawaban dari serangkaian alternatif yang disediakan

oleh peneliti. Sedangkan pada tipe terbuka, responden diminta untuk

menjawab pertanyaan kemudian menguraikan jawaban tersebut dengan apa

yang dipersepsikan atau dirasakan oleh responden. Penilaian dilakukan

dengan menggunakan analisis butir, yaitu dengan membagikan skor kepada

tiap kuisioner, pembagian skornya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skala likert

Jawaban Simbol Skor Nilai

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Netral N 3

Tidak Setuju TS 2

(39)

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel independen yaitu variabel citra

merek dan kepercayaan merek, dan satu variabel dependen yaitu oleh

loyalitas merek.

1. Variabel Independen Citra Merek (X1)

Citra merek merupakan berbagai asosiasi merek yang saling

berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian, asosiasi merek adalah

segala kesan yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Suatu

merek yang telah mapan akan memiliki posisi menonjol dalam persaingan

bila didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat (Sitinjak 2001). Oleh karena

itu, yang dimaksud dengan Citra merek yang dimiliki Waroeng Steak &

Shake adalah tentang persepsi konsumen tentang merek makanan yang

berbahan daging sapi atau steak. Pada penelititan ini Citra Merek Menurut

Shimp dalam Radji (2009) citra merek diukur dari :

a) Atribut

Produk makanan di Waroeng Steak & shake memiliki harga yang

kompetitif.

b) Manfaat

Produk makanan di Waroeng Steak & shake memberi pelayanan yang

baik terhadap pelanggan yang baru datang.

c) Evaluasi keseluruhan

Secara keseluruhan produk makanan di Waroeng Steak & shake di

(40)

2. Variabel Independen Kepercayaan Merek (X2)

Adalah kepercayaan yang dirasakan pelanggan atau konsumen yang

pernah mengkonsumsi di Waroeng Steak & Shake. Pada penelitian ini,

Delgado dan Manuera (2009), indikator Kepercayaan Merekmenggunakan

indikator:

a) Achieving result

Saya yakin bahwa di Waroeng Steak & Shake adalah makan yang

sehat.

b) Acting with integrity

Saya percaya cara pembuatan di Waroeng Steak & Shake dilakukan

dengan bersih.

c) Demonstrate concern

Saya percaya bahwa di Waroeng Steak & Shake digemari karena

perkulineran.

3. Variabel Dependen Loyalitas Merek (Y)

Variabel loyalitas Merek yang dipengaruhi variabel independen.

Rangkuti (2009) menjelaskan bahwa loyalitas merek dapat diukur melalui:

a) Behavior measures

Saya akan merekomendasikan kepada orang lain tentang Waroeng

Steak & Shake.

b) Measuring switch cost

Akan terus menjadi pelanggan setia Waroeng Steak & Shake.

(41)

Saya tidak memiliki keinginan untuk berpindah ke produk lain yang

sejenis.

d) Measuring liking brand

Pilihan pertama untuk produk diWaroeng Steak & Shake.

e) Measuring commitment

Saya akan menyatakan hal-hal positif mengenai produk di Waroeng

Steak & Shake kepada teman-teman

H. Uji Kualitas Instrumen

1. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat sah atau validnya

suatu alat ukur yang berupa indikator variabel pada kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan pada kuesioner

mampu mengukur citra merek, kepercayaan merek, dan loyalitas merek.

Maka kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat dianggap valid

atau sah. Menurut Ghozali (2006), dalam penentuan layak atau tidaknya

suatu item yang akan digunakan biasanya dilakukan uji signifikansi

koefisien korelasi pada taraf signifikansi < 0,05. Pengujian validalitas

merupakan proses menguji butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam

sebuah kuisioner. Apakah isi dari kuisioner tersebut sudah dikatakan valid.

Satu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada satu kuesioner mampu

mengungkapkan suatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut (Santoso,

(42)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2006), reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Untuk menguji reliabilitas sampel ini digunakan testing kehandalan

Croanbach Alpha” yang akan menunjukkan ada tidaknya konsistensi

antara pertanyaan dan sub bagian kelompok pertanyaan. Konsistensi internal

ditujukan untuk mengetahui konsistensi butir-butir pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur konstruk. Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika nilai Croanbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006).

I. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel independen diukur dengan menggunakan 1 proksi yaitu

Loyalitas Merek. Analisis Regresi Berganda dilakukan untuk mengetahui

pengaruh Citra Merek (X1) dan Kepercayaan Merek (X2) terhadap Loyalitas

Merek (Y), adapun persamaannya (Djarwanto, 2014)

(43)

2. Uji F (pengujian secara simultan)

Uji F pada dasarnya untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Kriteria pengujiannya yaitu:

a) Apabila probabilitas signifikan kurang dari 5%, maka hipotesis

diterima

b) Apabila probabilitas signifikan lebih dari 5%, maka hipotesis ditolak

3. Uji t (pengujian secara parsial)

Uji t untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh variabel bebas

secara individual terhadap variabel terkait (Ghozali, 2006). Kriterianya

yaitu:

a) Apabila probabilitas signifikan kurang dari 5%, maka hipotesis

diterima

b) Apabila probabilitas signifikan lebih dari 5%, maka hipotesis ditolak.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinan (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang ditujukan oleh

besarnya koefisiensi determinan (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien

determinan (R2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh

terhadapa variabel, apabila koefisien determinan semakin mendekati satu,

(44)

variabel dependen, selain itu koefisien determinan dipergunakan untuk

mengetahui presentase perubahan variabel terikat yaitu (Y) yang disebabkan

oleh variabel bebas (X). Besaran R2 yang didefinisikan dikenal sebagai

koefisien determinasi (sampel) dan merupakan besaran yang paling lazim

digunakan untuk mengukur kebaikan sesuai (good of fit) garis regresi.

Secara verbal R2 mengukur proporsi (bagian) atau presentase total variasi

(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Waroeng Steak & Shake

1. Profil Perusahaan

(46)

Waralaba-kan. Kini Waroeng Steak and Shake mampu menepis stigma mahal pada masakan Eropa khususnya pada jenis makanan steak. Obsesi Waroeng Steak and Shake ialah dapat menjadi (super brand) kuliner dari Indonesia yang mendunia, halal & toyyib dengan era spiritual management yang baik. Waroeng Steak & Shake merupakan tempat makan favorit bagi para mahasiswa. Disini, para mahasiswa dapat berkumpul bersama teman, menikmati suasana yang dibuat unik dan menikmati steak dengan harga yang sangat terjangkau. Jadi disini Anda dapat menikmati sajian steak

dengan harga warung! Selain steak, ada juga menu lain yang dapat menjadi pilihan.

2. Jumlah dan Alamat Outlet Waroeng Steak & Shake Daftar Outlet Seluruh Indonesia:

a. JAKARTA:

1) Jl. Raya Kalimalang No.43 2) Jl. Margonda Raya No.326 3) Jl. Cempaka Putih Barat 2 4) Jl. Susilo Raya No.9 - Grogol 5) Jl. Jatiwaringin No.107 6) Jl. Tebet Barat No.1

7) Jl. Bintaro Utama Sektor 3 Blok AP no.70 8) Jl. Ir.Juanda No.67 Ciputat Raya

9) Jl. Kebayoran Lama 30A

(47)

11) Jl. Jatiwaringin Raya No.241 12) Jl. Ir Juanda No.189

13) Jl. Utan Kayu No.73 Jaktim

14) Jl. M. Yasin No.6 Kelapa Dua Depok b. BOGOR:

1) Jl. A.Yani No.112 2) Jl. Sukasari I No.7 c. MEDAN:

1) Jl. Wahid Hasyim No.34 2) Jl. Adam Malik No.136 3) Jl. Sisingamangaraja No.314 d. BANDUNG:

1) Jl. Banteng No.14 2) Jl. Lombok No.55 3) Jl. Tamansari No.54 4) Jl. DR. Ir. Sutami No.23 5) Jl. Kopo Cirangrang No.484 6) Jl. Dipati Ukur No.63 7) Jl. Lengkong Kecil No.21 e. SUMEDANG:

Jl. Raya Jatinangor No.21 f. SEMARANG:

(48)

2) Jl. Kartini No.43

3) Jl. Imam Bonjol No.187 4) Jl. Sriwijaya No.11 5) Jl. Setiabudi No.60 6) Jl. Supriyadi No.58 g. UNGARAN:

Jl. Diponegoro No.97 h. MALANG:

1) Jl. Kawi Bawah 18 2) Jl. Soekarno-Hatta 14 3) Jl. Bogor No.24 4) Jl. Ciliwung 46

5) Jl. Kartini No.18 Kota Batu i. SOLO:

1) Jl. Kartini 45

2) Jl. Dr. Wahidin No.26 j. PALEMBANG:

1) Jl. Angkatan 66 No.429 2) Jl. Diponegoro No.07

3) Jl. Sumpah Pemuda No.3 Ilir Barat k. YOGYAKARTA:

(49)

3) Jl. Tamansiswa No.83 4) Jl. HOS Cokroaminoto No49 5) Jl. Pandega Karya No.18A 6) Jl. Affandi Gejayan

7) Jl. Perumnas Seturan 8) Jl. Wates Km.2 No.35

9) Jl. Kaliurang Km.6,4 10) Jl. Kaliurang Km.14 l. BALI:

1) Jl. Tukad Yeh Aya 68

2) Jl. Gatot Subroto Timur No.236 Denpasar m. PEKANBARU:

1) Jl. Melati No.49

2) Jl. Tuanku Tambusai (Nangka) n. LAMPUNG:

1) Jl. Zainal Abidin No.59 2) Jl. Dr. Susilo No. o. MAKASSAR

1) Jl. Boulevard Blok A3 No.5 2) Jl. Cendrawasih No.

p. SURABAYA

(50)

q. TEGAL

Jl. Kapten Ismail No.116 r. PURWOKERTO

Jl. MT. Haryono No.3A s. MAGELANG

Jl. Pahlawan No.68

3. Daftar Harga Menu Waroeng Steak & Shake

Pada resto Waroeng Steak & Shake ini terdapat 3 jenis steak utama

mereka yang lezat yakni: Steak Tepung, Original steak, serta Steak Ikan

yang dapat anda sesuaikan dengan selera dan keinginan anda. Bagi anda

yang ingin menikmati hidangan di Waroeng steak & shake, berikut ini

berikan daftar menu terbaru bulan April 2016 adalah sebagai berikut:

a. Makanan

1.Sirloin . ... Rp 15.500

2.Sirloin Double . ... Rp 22.000

3.Tenderloin Double . ... Rp 24.000

4.Tenderloin. ... Rp 15.500

5.Chicken . ... Rp 14.000

6.Chicken Double . ... Rp 16.000

7.Shrimp . ... Rp 15.500

8.Steak waroeng . ... Rp 16.000

9.Beef Steak . ... Rp 23.000

(51)

11.Chicken Mushroom . ... Rp 16.500

12.Chicken Pepper . ... Rp 16.500

13.Rib Eye Import . ... Rp 32.500

14.Chicken Burger . ... Rp 13.000

15.Beef Burger . ... Rp 13.000

16.Sirloin Import . ... Rp 34.000

17.Steak Kakap ... Rp 15.000

18.Steak Cumi . ... Rp 15.000

19.Tuna Mushroom . ... Rp 16.000

20.Tuna Pepper ... Rp 17.000

21.Nasi Paprika Ayam ... Rp 12.000

22.Nasi Paprika Sapi . ... Rp 15.000

23.Chicken Drumstick . ... Rp 15.000

24.Chicken Cordon Bleu . ... Rp 16.500

25.French Fries . ... Rp 9.500

26.Spaghetti ... Rp 10.500

27.Kentang Lokal . ... Rp 6.000

28.Saos Spaghetti . ... Rp 2.500

29.Kuah Steak . ... Rp 2.500

30.Sayur Middle . ... Rp 2.500

31.Mushroom ... Rp 2.500

32. Nasi Putih ... Rp 3.000

(52)

b. Minuman :

1) Milkshake (Strawberry, Vanilla, Mocca)

2) Milkshake Jelly

Juice :

1) Alpokat

2) Apel

3) Wortel

4) Orange

5) Tomat

6) Melon

7) Belimbing

8) Your Own Juice

Hot & ice:

1) Lemon tea

2) Teh (Manis/Tawar)

3) Teh Botol

4) Jeruk

5) Cappucino

6) Air Mineral

FLOAT :

1) Cappucino Float

2) Orange Float

(53)

B. Analisis karakteristik Responden

Peneliti menyebarkan 100 kuesioner. Kuesioner tersebut kembali seluruhnya dalam kondisi utuh dan tidak rusak. Kuesioner yang dapat dianalisis sebanyak 100 kuesioner. Di karena kan peneliti hanya mengambil sampel besar untuk menguji validitas, reliabilitas dan regresi linear berganda, dalam penelitian ini kuesioner telah memenuhi karakteristik dalam penelitian ini. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan usia disajikan dibawah ini:

Tabel 4.1

Data Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan dan Usia

Karakteristik Responden Responden Presentase

Jenis Kelamin Laki-laki 56 56,0% Lainnya/Pengusaha 26 26,0% Pelajar/Mahasiswa 35 35,0% PNS 17 17,0%

(54)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa profil responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 56 orang (56,0%) dan wanita sebanyak 44 orang (44,0%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan mayoritas berpendidikan D3/S1 sebanyak 47 orang (47,0%), serta responden yang berpendidikan SMA sebanyak 44 orang (44,0%) serta responden paling sedikit memiliki pendidikan S2/S3 sebanyak 9 orang (9,0%). Profil responden berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 35 orang (35,0%) serta responden yang paling sedikit adalah guru/dosen sebanyak 6 orang (6,0%). Karakteristik responden berdasarkan usia, mayoritas respondenyang berusia 17-27 tahun yaitu sebanyak 65 orang (65,0%) dan responden yang paling sedikit berusia antara 39-50 tahun yaitu sebanyak 12 orang (12,0%).

C. Uji Kualitas Instrumen

Agar tujuan penelitian dapat tercapai maka analisis data dalam

penelitian ini dimulai dengan menguji validitas dan reliabilitas instrumen

penelitian, yang tediri dari item-item pertanyaan dalam kuisioner. Pengujian

dilakukan terhadap 100 kuesioner yang telah diisi oleh responden dengan

menggunakan alat bantu SPSS Versi 21 for windows adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

(55)

signifikansi lebih kecil dari 5%. Hasil uji validitas seluruh variabel yang diteliti meliputi Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) serta Loyalitas

Merek (Y) dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini serta hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

Tabel 4.2

Hasil korelasi Variabel Citra Merek

Correlations

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 dalam Lampiran 3

Hasil korelasi uji validitas pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa setiap item seluruh butir pertanyaan pada variabel Citra Merek (X1), meliputi

setiap itemnya yaitu CM1, CM2, CM3. Maka dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi signifikannya lebih kecil dari 5%.

Tabel 4.3

Hasil Korelasi Variabel Kepercayaan Merek

(56)

KM2

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 dalam Lampiran 3

Hasil korelasi uji validitas pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa setiap item seluruh butir pertanyaan pada variabel Kepercayaan Merek (X2),

meliputi setiap itemnya yaitu KM1, KM2, dan KM3. Maka dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi signifikannya lebih kecil dari 5%.

Tabel 4.4

Hasil Korelasi Variabel Loyalitas Merek

(57)

Hasil korelasi uji validitas pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel Loyalitas Merek (Y) meliputi setiap itemnya yaitu LM1, LM2, LM3, LM4, dan LM5. Maka dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi signifikannya lebih kecil dari 5%.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauhmana stabilitas dan konsistensi terhadap alat ukur yang kita gunakan. Kuesioner dikatakan reliabel apabila kuesioner tersebut dapat memberikan hasil yang konsisten jika digunakan secara berulang kali dengan asumsi kondisi pada saat pengukuran tidak berubah. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu alat ukur disebut reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6 (Purnomo, 2010).

Hasil uji reliabilitas seluruh variabel yang diteliti meliputi Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) serta Loyalitas Merek (Y) dapat dilihat pada

tabel 4.5 berikut ini serta hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

Kepercayaan Merek (X2) 0,660 Reliabel

Loyalitas Merek (Y) 0,697 Reliabel

(58)

Hasil uji reliabelitas pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) serta

Loyalitas Merek (Y) memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan seluruh butir pertanyaan pada masing-masing variabel yang ada dalam kuesioner adalah reliabel atau handal.

D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

1. Analisis Regresi Linear berganda

Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen yaitu Citra Merek (X1), Kepercayaan

Merek (X2) terhadap Loyalitas Merek (Y). Hasil analisis regresi linear

berganda tersebut terdapat pada Tabel 4.6 berikut ini serta hasil analisis regresi linear berganda selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji t test Coefficientsa

Sumber: Data primer yang diolah, 2016 dalam Lampiran 5

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 4.6 maka persamaan regresi linear yang diperoleh yaitu:

(59)

Berdasarkan persamaan dari hasil analisis regresi yang diperoleh, seperti yang terdapat pada Tabel 4.6 maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Koefisien (nilai beta) variabel Citra Merek (X1) memiliki arah yang

positif terhadap Loyalitas Merek (Y). Hal tersebut berarti bahwa jika semakin baik Citra merek (X1) suatu perusahaan, maka Loyalitas

Merek (Y) suatu perusahaan akan semakin tinggi, sebaliknya jika semakin buruk Citra merek (X1) suatu perusahaan, maka Loyalitas

Merek (Y) suatu perusahaan akan semakin menurun.

b. Koefisien (nilai beta) variabel Kepercayaan Merek (X2) memiliki arah

yang positif terhadap Loyalitas Merek (Y). Hal tersebut berarti bahwa jika semakin tinggi Kepercayaan merek (X2) suatu perusahaan, maka

Loyalitas Merek (Y) suatu perusahaan akan semakin tinggi, sebaliknya jika semakin rendah Kepercayaan merek (X2) suatu

perusahaan, maka Loyalitas Merek (Y) suatu perusahaan akan semakin menurun.

c. Nilai koefisien variabel Kepercayaan Merek (X2) sebesar 0,654 lebih

besar daripada nilai koefisien Citra Merek (X1) sebesar 0,252. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel Kepercayaan Merek (X2) merupakan

variabel yang paling positif berpengaruh terhadap Loyalitas Merek (Y).

2. Uji F (pengujian secara simultan)

(60)

Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek

Sumber: Data primer yang diolah, 2016 dalam Lampiran 5

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil uji F sebesar 95,010 dan nilai signifikansi hasil uji F test pada persamaan regresi

sebesar 0,000 ≤ taraf signifikansi α (alpha) yang telah ditetapkan yaitu 5%

atau 0,5 maka diketahui variabel variabel Citra Merek (X1), Kepercayaan

Merek (X2) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel

Loyalitas Merek (Y), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis satu dapat diterima.

3. Uji t-test (pengujian secara parsial)

Peneliti menggunakan uji t test untuk menguji hipotesis 2 dan 3. Berdasarkan hasil hasil uji t test dapat dilihat pada Tabel 4.6 di atas dan Lampiran 5, maka di jelaskan sebagai berikut:

a. Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Loyalitas Merek (Y)

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa untuk variabel Citra Merek (X1) diperoleh nilai koefisien sebesar 0,252

nilai t hitung sebesar 3,653 dengan taraf signifikan pada 0,000 (p-value

(61)

berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), maka hipotesis kedua dapat diterima.

b. Pengaruh Kepercayaan Merek (X2) terhadap Loyalitas Merek (Y)

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa untuk variabel Kepercayaan (X2) Merek diperoleh nilai koefisien sebesar

0,654 nilai t hitung sebesar 9,492 dengan taraf signifikan pada 0,000

(p-value ≤ 0,05). Artinya bahwa variabel Kepercayaan Merek (X2) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y), maka hipotesis ketiga dapat diterima.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefesien determinasi ganda (Adjusted R Squqre) digunakan untuk mengukur sumbangan dari variabel bebas yang diteliti yaitu variabel Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) terhadap variabel dependen yaitu

variabel Loyalitas Merek (Y). Koefisien determinasi (Adjusted R Square) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis koefesien determinasi (Adjusted R Square) dapat dilihat pada Tabel 4.8 dibawah ini serta hasil analisis koefesien determinasi selengkapnya tercantum dalam Lampiran 5.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Adjusted R

Square

1 ,655

(62)

Berdasarkan hasil analisis koefesien determinasi pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square hasil analisis regresi sebesar 0,655. Dengan ilai Adjusted R Square tersebut berarti bahwa 65,5% variasi dari variabel Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) serta Loyalitas

(63)

E. Pembahasan

1. Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek Berpengaruh Secara Simultan

Terhadap Loyalitas Merek

Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, diketahui

bahwa hipotesis 1 diterima artinya Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek

(X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y)

Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta. Hasil ini menunjukkan bahwa

konsumen Waroeng Steak & Shake tidak memiliki keinginan untuk

berpindah ke produk lain yang sejenis karena Waroeng Steak & Shake lebih

mengutamakan kepentingan konsumennya, sehingga berdampak pada

kesetiaan sikap ataupun perilaku konsumen terhadap Waroeng Steak &

Shake. Kepercayaan yang terbangun dipikiran konsumen dengan

pengetahuannya tentang merek yang banyak dan emosi konsumen terkait

dengan merek akan mendorong konsumen melakukan pembelian ulang

(Bastian, 2014). Kepercayaan Merek diakui merupakan variabel penting

dalam hubungan jangka panjang dengan konsumen dimana akhirnya akan

mempengaruhi Loyalitas Merek, Kepercayaan Merek adalah variabel kunci

untuk mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara terus menerus,

yang secara berurutan menyebabkan loyalitas merek terhadap merek

tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

(64)

Kepercayaan Merek berpengaruh positif secara simultan terhadap Loyalitas

Merek.

2. Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Merek

Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, diketahui

bahwa hipotesis 2 diterima artinya Citra Merek (X1) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y) Waroeng Steak &

Shake di Yogyakarta. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumen Waroeng

Steak & Shake sebagai rumah makan yang bagus dan berkelas diantara

produk pesaing lainnya dibidang kuliner steak yang ada di Yogyakarta,

sehingga Waroeng Steak & Shake yang selalu tertanam dibenak konsumen

akan merekomendasikannya kepada orang terdekat untuk mengkonsumsi

produk yang sama, hal ini juga sangat positif apabila pelanggan lain merasa

loyal dan ikut juga untuk merekomendasikan Waroeng Steak & Shake ke

masyarakat luas.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Jessica (2012), yang menyatakan bahwa Citra Merek berpengaruh

positif terhadap Loyalitas Merek.

3. Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek

Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, diketahui

bahwa hipotesis 3 diterima artinya Kepercayaan Merek (X2) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek (Y) Waroeng Steak &

Shake di Yogyakarta. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumen Waroeng

(65)

mengutamakan kepentingan konsumennya, sehingga berdampak pada

kesetiaan sikap ataupun perilaku konsumen terhadap Waroeng Steak &

Shake. Kepercayaan yang terbangun dipikiran konsumen dengan

pengetahuannya tentang Waroeng Steak & Shake yang luas dan emosi

konsumen terkait dengan merek akan mendorong konsumen melakukan

pembelian ulang (Bastian, 2014). Kepercayaan Merek diakui merupakan

variabel penting dalam hubungan jangka panjang dengan konsumen dimana

akhirnya akan mempengaruhi loyalitas merek, kepercayaan merek adalah

variabel kunci untuk mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara

terus menerus, yang secara berurutan menyebabkan loyalitas merek

terhadap merek tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Dian Alexander Bastian (2014), yang menyatakan bahwa Kepercayaan

Merek berpengaruh positif terhadap Loyalitas Merek.

4. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diketahui bahwa nilai

Adjusted R Square lebih besar dibandingkan sisanya yang dijelaskan

variabel-variabel independen yang diteliti. Didukung juga oleh penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Rizan (2012), yang menyatakan bahwa Citra

Merek, Kepercayaan Merek berpengaruh positif terhadap Loyalitas Merek.

dimana variabel Citra Merek berdampak pada kesetiaan terhadap Waroeng

Steak & Shake. Kepercayaan pada Merek Waroeng Steak & Shake juga

(66)

Shake, kedua variabel tersebut yaitu Citra dan Kepercayaan merupakan

faktor yang mendukung bagi pemilik modal seperti Waroeng

(67)

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini terkait dengan

pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek

Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta, antara lain sebagai berikut:

1. Citra Merek, Kepercayaan Merek secara simultan berpengaruh positif

signifikan terhadap Loyalitas Merek, sehingga hipotesis pertama

diterima.

2. Citra Merek secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap

Loyalitas Merek, sehingga hipotesis kedua diterima.

3. Kepercayaan Merek secara parsial berpengaruh positif signifikan

terhadap Loyalitas Merek, sehingga hipotesis ketiga diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi konsumen Waroeng Steak & Shake di Yogyakarta jika ingin

meningkatkan pemahaman lebih lanjut terhadap rumah makan

Waroeng Steak & Shake maka dapat dilakukan dengan cara

memahami rumah makan tersebut dan dapat dilihat dari faktor-faktor

Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap rumah makan Waroeng

(68)

2. Bagi perusahaan hendaknya lebih meningkatkan lagi kualitas

pelayanannya, supaya konsumen merasa lebih loyal terhadap rumah

makan Waroeng Steak & Shake. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

mempromosikan dimedia atau event-event menarik kepada pelanggan

dan memberikan keuntungan bagi pengunjung yang setia.

3. Hasil penelitian ini belum mampu seluruhnya memberi penjelasan

secara rinci, diharapkan untuk peneliti yang akan datang supaya

memperluas jangkauan populasinya dan menambah variabel Kualitas

Pelayanan.

C. Keterbatasan

penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan antara lain sebagai

berikut:

1. Objek pada penelitian hanya terbatas pada Waroeng Steak & Shake di

jalan Wates Km 2 No. 35 Yogyakarta.

2. Dimensi yang diteliti atau diuji terbatas pada dimensi Citra Merek,

Gambar

Gambar. 2.1 Grand teori, Keller dan Griffin
Gambar 2.2 Model Penelitian
Tabel 4.1
Tabel 4.3 Hasil Korelasi Variabel Kepercayaan Merek
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan

Penulisan tugas akhir ini berjudul “Pengaruh Kualitas Layanan, Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Starbucks Ngagel di

Kesan konsumen akan berpengaruh terhadap citra merek perusahaan, kesan yang positif akan didapat jika merek tersebut memiliki produk dengan kualitas yang baik dan dapat

Dari citra merek dan kualitas produk yang dimiliki oleh Waroeng Steak &amp; Shake Melati Pekanbaru tentunya dinilai sudah baik dalam membuat konsumen merasakan

KETERBATASAN DAN SARAN Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji dan menganalisa mengenai pengaruh variabel kesadaran merek, citra merek, kepercayaan

Apakah kesadaran merek, citra merek, kepercayaan merek, kepuasan pelanggan, kualitas yang dirasakan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

kepercayaan merek adalah keinginan dari pelanggan untuk bersandar pada suatu merek dengan resiko yang positif yang dapat membantu pelanggan untuk setia terhadap merek tersebut Dalam

PENGARUH CITRA MEREK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PADA PRODUK TELEVISI TOSHIBA WILAYAH SURABAYA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih