• Tidak ada hasil yang ditemukan

PA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses Sidoarjo."

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

CV. SUKSES SIDOARJO

PROYEK AKHIR

Nama : IVONE VALENTINA NIM : 08.39011.0003

Program : DIII (Diploma Tiga) Jurusan : Komputer Akuntansi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

iv

CV. Sukses Sidoarjo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang menjual buku, alat-alat tulis dan perlengkapan kantor lainnya. CV. Sukses melayani penjualan dalam jumlah eceran. Sistem pembayaran yang digunakan adalah secara tunai. Pembayaran tunai digunakan bagi pelanggan yang membeli barang dalam jumlah yang sedikit maupun banyak.

Dari permasalahan yang ada, maka dibuatkan Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses. Aplikasi ini memuat sistem penjualan. Dimana aplikasi ini dapat menghasilkan laporan rekap penjualan, laporan rekap pelanggan, laporan rekap barang dan laporan keuangan laba rugi.

Setelah adanya pengimplementasian aplikasi tersebut, diharapkan dapat mempermudah perusahaan dalam memperoleh informasi penjualan dan mempermudah pengelolaan barang, dapat menentukan harga pokok penjualan barang dan mempermudah membuat laporan keuangan.

Kata Kunci : Penjualan 

STIKOM

(3)

vii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Sistem Penjualan ... 5

2.1.1 Harga Pokok Penjualan ... 8

2.2 Piutang ... 9

2.3 Laporan Keuangan ... 11

2.3.1 Neraca Saldo ... 11

2.3.2 Laporan Laba Rugi ... 12

2.3.3 Laporan Perubahan Arus Kas ... 14

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.5 Sistem Informasi Akuntansi ... 18

STIKOM

(4)

viii

2.6.1 Visual Basic.NET 2008 ... 19

2.6.2 Microsoft SQL Server 2008 ... 19

2.6.3 NET Framework ... 21

2.6.4 Document Flow ... 22

2.6.5 System Flow ... 23

2.6.6 Data Flow Diagram ... 25

2.6.7 Power Designer ... 25

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27

3.1 Analisi Permasalahan ... 27

3.1.1 Analisis Proses Penjualan Tunai ... 27

3.2 Prosedur Penelitian ... 28

3.3 Perancangan Sistem ... 29

3.3.1 System Flow ... 30

3.3.2 Data Flow Diagram ( DFD ) ... 36

3.3.3 Entity Relational Diagram ( ERD ) ... 42

3.3.4 Struktur Database ... 44

3.3.5 Desain Interface ... 46

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 52

4.1 Instalasi Program ... 52

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 52

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 53

4.1.3 Penginstalan dan Pengaturan Sistem ... 53

STIKOM

(5)

ix

4.2.1 Form Login ... 54

4.2.2 Form Menu Utama ... 55

4.2.3 Form Master Login ... 56

4.2.4 Form Master Barang ... 57

4.2.5 Form Master Pelanggan ... 57

4.2.6 Form Transaksi Penjualan ... 58

4.2.7 Form Laporan Rekap Penjualan ... 59

4.2.8 Form Laporan Rekap Pelanggan ... 60

4.2.9 Form Laporan Rekap Barang ... 60

4.2.10 Form Laporan Laba Rugi ... 61

4.3 Uji Coba ... 62

4.3.1 Uji Coba Form Login ... 62

4.3.2 Uji Coba Form Master Login ... 63

4.3.3 Uji Coba Form Master Barang ... 64

4.3.4 Uji Coba Form Master Pelanggan ... 66

4.3.5 Uji Coba Form Transaksi Penjualan ... 69

4.4 Evaluasi Sistem ... 70

BAB V PENUTUP ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN ... 74

STIKOM

(6)

x

STIKOM

(7)

xii

Halaman

Tabel 2.1 Simbol

Document Flow

... 23

Tabel 2.2 Simbol

System Flow

... 24

Tabel 2.3 Simbol

Data Flow Diagram

... 25

Tabel 3.1 Tabel User ... 44

Tabel 3.2 Tabel Pelanggan ... 45

Tabel 3.3 Tabel Barang ... 45

Tabel 3.4 Tabel Penjualan ... 45

Tabel 3.5 Tabel Penjualan Detail ... 46

STIKOM

(8)

xv 

 

Halaman

Gambar 3.1 System Flow Penjualan Buku ... 30

Gambar 3.2 System Flow Pemesanan Buku ... 32

Gambar 3.3 System Flow Pembuatan Laporan ... 34

Gambar 3.4 System Flow Pendaftaran Pelanggan ... 35

Gambar 3.5 HIPO ... 36

Gambar 3.6 Context Diagram ... 37

Gambar 3.7 DFD Level 0 ... 39

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses Penjualan ... 40

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Laporan ... 41

Gambar 3.10 Conceptual Data Model ( CDM ) ... 43

Gambar 3.11 Physical Data Model ( PDM ) ... 44

Gambar 3.12 Desain Form Menu ... 47

Gambar 3.13 Desain Form Login ... 47

Gambar 3.14 Desain Form Master Barang ... 48

Gambar 3.15 Desain Form Master Pelanggan ... 48

Halaman

STIKOM

(9)

xvi 

 

Gambar 3.17 Desain Form Transaksi Penjualan ... 49

Gambar 3.18 Desain Form Laporan Penjualan ... 50

Gambar 3.19 Desain Form Laporan Pelanggan ... 50

Gambar 3.20 Desain Form Laporan Barang ... 51

Gambar 4.1 Tampilan Form Login ... 54

Gambar 4.2 Tampilan Setelah Login ... 54

Gambar 4.3 Tampilan Form Menu Utama ... 56

Gambar 4.4 Tampilan Form Master Login ... 56

Gambar 4.5 Tampilan Form Master Barang ... 57

Gambar 4.6 Tampilan Form Master Pelanggan ... 58

Gambar 4.7 Tampilan Form Transaksi Penjualan ... 59

Gambar 4.8 Tampilan Laporan Rekap Penjualan ... 59

Gambar 4.9 Tampilan Laporan Rekap Pelanggan ... 60

Gambar 4.10 Tampilan Laporan Rekap Barang... 61

Gambar 4.11 Tampilan Laporan Laba Rugi... 61

Gambar 4.12 Desain Form Hasil Test Case Form Login yang gagal ... 62

STIKOM

(10)

xvii 

 

Gambar 4.13 Desain Form Hasil Test Case Form Master Login yang berhasil

... 63

Gambar 4.14 Desain Form Hasil Test Case Form Master Login yang berhasil

disimpan ... 63

Gambar 4.15 Desain Form Hasil Test Case Form Master Barang yang berhasil

... 65

Gambar 4.16 Desain Form Hasil Test Case Form Master Barang yang berhasil

disimpan ... 65

Gambar 4.17 Desain Form Hasil Test Case Form Master Pelanggan yang

berhasil ... 67

Gambar 4.18 Desain Form Hasil Test Case Form Master Pelanggan yang

berhasil disimpan ... 67

Gambar 4.19 Desain Form Hasil Test Case Form Transaksi Penjualan yang

berhasil ... 69

Gambar 4.20 Desain Form Hasil Test Case Form Transaksi Penjualan yang

berhasil ... 69

STIKOM

(11)

xviii 

 

berhasil disimpan ... 69

STIKOM

(12)

5 2.1 Sistem Penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Pada waktu menjual, kadang-kadang perusahaan harus menerima pengembalian barang atau memberi potongan harga. Hal ini terjadi kalau barang yang dijual tidak sesuai dengan permintaan pembeli. Penerimaan kembali barang yang telah dijual disebut penjualan retur (sales return), sedangkan pemberian potongan harga disebut pengurangan harga (sales allowances). Pada umumnya, penjualan retur dan pengurangan harga dicatat dalam satu perkiraan (Mulyadi, 2008).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain: 1. Kualitas Barang

Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.

STIKOM

(13)

2. Selera konsumen

Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka volume penjualan akan menurun.

3. Servis terhadap pelanggan

Merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap usaha dimana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. 4. Persaingan menurunkan harga jual

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan perasahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.

2.1.1 Harga Pokok Penjualan

(Mulyadi, 2008) Harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Manfaat harga pokok penjualan, yaitu :

1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.

2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

STIKOM

(14)

Untuk menghitung harga pokok penjualan terlebih dahulu harus memperhatikan Unsur-unsur dibawah ini:

1. persediaan awal barang dagangan; 2. pembelian;

3. biaya angkut pembelian;

4. retur pembelian dan pengurangan harga; 5. potongan pembelian

Rumus Harga Pokok Penjualan :

Persediaan barang dagang awal Rp xxx Pembelian bersih :

Pembelian Rp xxx Biaya Angkut Rp xxx +

Harga Pokok Pembelian Rp xxx

Retur pembelian Rp xxx Potongan Pembelian Rp xxx +

Rp xxx _

Pembelian Bersih Rp xxx +

Barang dagang siap jual Rp xxx

Persediaan barang dagang akhir Rp xxx - Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp xxx

Ada 3 metode perhitungan didalam penentuan harga pokok, yaitu : a. Metode FIFO

b. Metode LIFO c. Metode Rata-Rata

STIKOM

(15)

Berikut penjelasan dari masing-masing metode : a. Metode FIFO

Metode FIFO (First In First Out) adalah harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.

Pengaruh penggunaan metode FIFO adalah persediaan akhir dinilai menurut perkembangan harga terakhir dan menggunakan harga terdahulu dalam menentukan harga pokok penjualan. Pada peride dimana harga-harga meningkat terus, metode FIFO menghasilkan laba bersih yang tinggi. Satu-satunya alasan terhadap hasil ini disebabkan dalam usaha dagang selalu meningkatkan harga jual barang apabila harga beli barang naik, walaupun persediaan tersebut dibeli sebelum kenaikan harga.Pengaruh sebaliknya terjadi apabila harga menurun. Dengan demikian, metode FIFO menekankan pengaruh dunia usaha terhadap laba.

b. Metode LIFO

Metode LIFO (Last In First Out) menghitung Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir dari hasil melakukan stock opname pada akhir suatu periode akuntansi. Harga Pokok Penjualan dihitung dengan menggunakan harga barang yang masuk terakhir ke gudang dan di keluarkan dahulu. Dengan demikian barang yang masih ada yang belum terjual adalah barang dari persediaan awalnya.Sedangkan sistem pencatatan periodikal adalah sistem pencatatan dimana

STIKOM

(16)

persediaan dihitung secara phisik secara periodik dengan melakukan stock opname.

Dalam pelaksanaan pencatatan LIFO pada saat pembelian barang, jurnalnya tidak menggunakan akun Persediaan melainkan digunakan akun Pembelian. Pada saat penjualan jurnalnya debet kas atau piutang dagang dan kredit penjualan, sedangkan Harga Pokok Penjualan belum dapat diketahui karena baru ketahuan pada akhir periodik setelah melakukan stock opname. Akun Persediaan yang terdapat dalam Neraca sepanjang tahun tetap tidak berubah dan akan berubah setelah melakukan stock opname.

c. Metode Rata-Rata

Dalam metode ini, jumlah harga pokok produk dalam proses awal ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan periode sekarang dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk menghasilkan harga pokok rata-rata.

Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama merupakan harga pokok kumulatif, yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari departemen satu ditambahkan dengan departemen berikutnya yang bersangkutan.

2.2 Piutang

(Mulyadi, 2008) Piutang adalah tuntutan (claims) terhadap pihak tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk Kas selama kegiatan normal perusahaan. Klaim timbul karena berbagai sebab. misalnya penjualan secara kredit, pemberian pinjaman kepada karyawan, porsekot dalam kontrak pembelian,

STIKOM

(17)

porsekot kepada karyawan, dll. Tidak semua klaim tersebut di sebut sebagai piutang.

Berikut ini beberapa bentuk klaim antara lain klaim terhadap kelebihan pembayaran pajak, klaim terhadap perusahaan angkutan atas barang-barang yang rusak atau hilang dalam perjalanan, klaim ganti rugi terhadap perusahaan asuransi, piutang terhadap pemesan saham, piutang penghasilan yaitu penghasilan yang sudah terjadi tetapi belum diterima, bunga yang masih harus diterima, sewa yang masih harus diterima, dan lain-lain.

Piutang dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Piutang Dagang (Account Receivables) yaitu piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Bila piutang timbul dari penjualan asset perusahaan, pemberian pinjaman kepada pihak tertentu maka piutang tersebut tidak termasuk golongan piutang dagang

2. Wesel Tagih yaitu Piutang yang secara formil didukung oleh penjanjian untuk membayar secara tertulis (Notes Payable)

3. Piutang non dagang yaitu piutang yang timbul akibat penjualan asset, pemberian pinjaman kepada pihak tertentu. Misalnya pinjaman karyawan.

Penyajian piutang dalam neraca harus tetap menyajikan jumlah bruto piutang karena piutang yang tak dapat direalisasikan hanya berdasarkan taksiran. (Prinsip Akuntansi Indonesia 3.1 Pasal 9). Harus dipisahkan secara jelas antara piutang dagang, piutang karyawan dan piutang lainya. Apabila suatu perusahaan mempunyai hubungan jual beli dengan suatu pihak, sehingga terdapat piutang

STIKOM

(18)

dagang dan juga utang dagang atau utang lainnya, penyajian dalam neraca tidak boleh dokompensasi akan tetapi harus dinyatakan secara terpisah

2.3 Laporan Keuangan

(Mulyadi, 2008) Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

1. Neraca Saldo 2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan modal 4. Laporan perubahan arus kas

2.3.1 Neraca Saldo

(Mulyadi, 2008) Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening / perkiraan Buku Besar. Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.

Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat.

STIKOM

(19)

Saldo setiap rekening disusun berurutan dari rekening Neraca dan rekening Rugi Laba sebagai berikut:

1. Aktiva Lancar 2. Aktiva Tetap 3. Aktiva Lain-lain 4. Hutang Lancar

5. Hutanng Tidak Lancar 6. Ekuitas

7. Pendapatan Operasi 8. Pendapatan Non Operasi 9. Beban Operasi

10. Beban Non Operasi

2.3.2 Laporan Laba Rugi

(Mulyadi, 2008) Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Yang kita dapatkan dalam laporan ini dimana dalam laporan ini menggambarkan mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan rugi-laba dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi mempunyai 2 unsur yaitu pendapatan dan beban/biaya

1. Penghasilan (income)

Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman

STIKOM

(20)

modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga dan lainnya.

2. Beban (expanse)

Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk dalam kategori beban/biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran, biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dan sejenisn

Contoh Laporan Laba Rugi Penjualan bersih :

Penjualan Rp xxx

Retur penjualan Rp xxx Potongan penjualan Rp xxx +

Rp xxx -

Penjualan bersih Rp xxx

Harga pokok penjualan :

Persediaan barang dagang awal Rp xxx Pembelian bersih :

Pembelian Rp xxx Biaya Angkut Rp xxx +

Harga Pokok Pembelian Rp xxx

Retur pembelian Rp xxx

STIKOM

(21)

Potongan Pembelian Rp xxx +

Rp xxx _

Pembelian Bersih Rp xxx +

Barang dagang siap jual Rp xxx

Persediaan barang dagang akhir Rp xxx -

Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp xxx -

Laba kotor Rp xxx

Biaya operasional :

Biaya gaji Rp xxx

Biaya listrik Rp xxx Biaya telepon Rp xxx +

Rp xxx -

Laba bersih / Rugi Rp xxx

2.3.3 Laporan Perubahan Arus Kas

(Mulyadi, 2008) Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.

Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan

STIKOM

(22)

operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan menjual jasa aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya uang masuk untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk biaya tersebut.

Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan. Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.

Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu: 1. Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran

kas yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.

2. Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan

STIKOM

(23)

tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.

3. Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga, perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang/pengembalian modal/membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah keadaan penen kas.

4. Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif. Sedangkan pada pola hasil penjualan investasi dan opersional digunakan untuk membayar hutang mengembalikan modal.

5. Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

6. Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan menggunakan cash dari operasional dan pinjaman/penarikan modal untuk melakukan investasi.

7. Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang sedang tumbuh.

STIKOM

(24)

8. Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif. Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran hutang/pembayaran ke pemilik.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi mempunyai peranan penting dalam membantu menyediakan informasi untuk berbagai tingkatan manajemen. Sistem yang dibutuhkan adalah sistem yang memperlancar proses kegiatan yang sedang berjalan. Menurut Mulyadi (2001:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Seperti yang telah diuraikan di atas, sistem informasi ini dibutuhkan sebagai dasar manajemen dalam mengambil suatu keputusan, terutama dalam hal perencanan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Tanpa tersedianya informasi yang akurat, dapat dibayangkan besarnya resiko yang dihadapi oleh manajemen dalam menganbil suatu keputusan. ”Information is knowledge that is meaningful and useful for achieving desire objectives expressed diffently, its data that have

been transformed and made more valuable processing” (Wilkinson, 2000:5).

Dari pernyataan di atas, informasi diartikan sebagai pengetahuan yang sangat berarti dan bermanfaat bagi pencapaian tujuan yang diinginkan. Data yang telah dikirimkan menjadi lebih bernilai atau berarti dengan melalui proses. Jadi, informasi akan sangat bermanfaat apabila digunakan dalam proses kegiatan yang ada di perusahaan.

STIKOM

(25)

2.5 Sistem Informasi Akuntansi

(Marshall,2005) (James A. Hall, 2006) Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistemdibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen.

Pemakai informasi akuntansi pun terdiri dari dua kelompok, yaitu pemakai eksternal dan pemakai internal. Yang dimaksud dengan pemakai ekseternal mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat kerja dan masyarakat. Sedangkan pemakai internal adalah pihak manajer dari berbagai tingkatan dalam organisasi bersangkutan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Mendukung operasi-operasi sehari-hari.

2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.

3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban.

2.6 Program Penunjang

Untuk membuat Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada CV. Sukses, dibutuhkan beberapa perangkat lunak untuk memudahkan perancangan desain maupun sistem. Beberapa perangkat lunak tersebut antara lain:

STIKOM

(26)

2.6.1 Visual Basic. NET 2008

(Yuswanto, 2005) Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User Interface). Untuk mendesain tampilan yang kita inginkan, kita hanya perlu meletakkan objekobjek grafis ke lembar (form) yang sudah tersedia pada Visual Basic dan selanjutnya kita hanya perlu memikirkan struktur dan logika data dari program utama. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Microsoft. Selain itu visual basic juga merupakan sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows.

2.6.2 Microsoft SQL Server 2008

(Yuswanto, 2005) SQL Server 2008 merupakan produk dari microsoft dalam bidang Relation Database Management System (RDBMS) yang didesain untuk mendukung proses transaksi yang besar serta sebuah database relational yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur Client/Server, dimana database terdapat pada komputer pusat yang disebut dengan server, dan informasi digunakan secara bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan client. Arsitekture semacam ini memberikan integritas yang sangat tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama. Melalui aturan-aturan bisnis, diterapkannya kepada semua user mengenai informasi yang ditambahkan ke dalam database. Arsitektur Client/Server sangat mengurangi sistematika kerja pada jaringan, karena data yang diberikan hanya data yang diminta oleh user saja.

STIKOM

(27)

Microsoft SQL 2008 memiliki 8 komponen kunci sebagai berikut : 1. Database

Database mengandung objek-objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan dan mengakses data.

2. Table

Table berfungsi untuk menyimpan baris-baris atau record data dan hubungannya dengan table lain.

3. Database Diagram

Database Diagram secara grafis menampilkan object database, sehingga dapat dimanipulasi tanpa menggunakan bahasa Transact-SQL

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses dari baris-baris table.

5. view

View adalah fasilitas yang disediakan untuk melihat data yang berbeda dalam satu atau lebih tabel.

6. Stored Procedure

Stored Procedure merupakan program-program Transact-SQL yang sidimpan

dalam server yang menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan. 7. Trigger

Trigger adalah sebuah jenis prosedur tersimpan khusus yang secara otomatis

dijalankan apabila operasi tertentu dilakukan di dalam tabel.

STIKOM

(28)

8. Full-Text Indexes

Full-Text Indexes adalah Indeks khusus yang membuat pencarian menjadi lebih

mudah di dalam kolom-kolom dengan tipe data varchar dan text.

2.6.3 .NET Framework

Microsoft .NET Framework (dibaca Microsoft Dot Net Framework) adalah sebuah komponen yang dapat ditambahkan ke sistem operasi Microsoft Windows atau telah terintegrasi ke dalam Windows (mulai dari Windows Server 2003 dan versi-versi Windows terbaru). Kerangka kerja ini menyediakan sejumlah besar solusi-solusi program untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum suatu program baru, dan mengatur eksekusi program-program yang ditulis secara khusus untuk framework ini. .NET Framework adalah kunci penawaran utama dari Microsoft, dan dimaksudkan untuk digunakan oleh sebagian besar aplikasi-aplikasi baru yang dibuat untuk platform Windows (Yuswanto;2007:39).

Pada dasarnya, .NET Framework memiliki 2 komponen utama: CLR dan .NET Framework Class Library. Program - program yang ditulis untuk .NET Framework dijalankan pada suatu lingkungan software yang mengatur persyaratan-persyaratan runtime program. Runtime environment ini, yang juga merupakan suatu bagian dari .NET Framework, dikenal sebagai Common Language Runtime (CLR). CLR menyediakan penampilan dari application virtual

machine, sehingga para programmer tidak perlu mengetahui kemampuan CPU

tertentu yang akan menjalankan program. CLR juga menyediakan layanan-layanan penting lainnya seperti jaminan keamanan, pengaturan memori, garbage

collection dan exception handling / penanganan kesalahan pada saat runtime.

STIKOM

(29)

Class library dan CLR ini merupakan komponen inti dari .NET Framework. Kerangka kerja itu pun dibuat sedemikian rupa agar para programmer dapat mengembangkan program komputer dengan jauh lebih mudah, dan juga untuk mengurangi kerawanan aplikasi dan juga komputer dari beberapa ancaman keamanan.

CLR adalah turunan dari Common Language Infrastructure (CLI) yang saat ini merupakan standarisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan

Consumer Electronics (CE).

Solusi-solusi program pembentuk class library dari .NET Framework melingkupi area yang luas dari kebutuhan program pada bidang user interface, pengaksesan data, koneksi basis data, kriptografi, pembuatan aplikasi berbasis web, algoritma numerik, dan komunikasi jaringan. Fungsi-fungsi yang ada dalam class library dapat digabungkan oleh programmer dengan kodenya sendiri untuk membuat suatu program aplikasi baru.

2.6.4 Document Flow

(Kendall, et.al;2003:56) Document Flow adalah gambaran aliran dari dara dan informasi antar bagian yang bertanggung jawab dalam suatu organisasi atau perusahaan. Disamping itu, document flow juga menunjukkan pergerakan dokumen dari awal dibuat, pendistribusiannya, sampai akhirnya tidak digunakan lagi dan semua yang terjadi selama dokumen tersebut mengikuti aliran sistem.

Kegunaan document flow adalah untuk menganalisa kemampuan dari prosedur kontrol dalam suatu sistem, apakah telah memadai atau belum serta digunakan untuk pengecekan internal.

STIKOM

(30)
[image:30.612.64.561.102.662.2]

Tabel 2.1 Simbol Document Flow

Simbol Keterangan

Sistem dokumen, menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer

Sistem penghubung, menunjukkan penghubung

ke halaman yang masih sama

Simbol garis alur, menunjukkan alur dari proses.

Sistem proses manual, menunjukkan kegiatan yang masih diproses secara manual.

Sistem penghubung, menunjukkan penghubung

ke halaman yang berbeda atau halaman lain.

2.6.5 System Flow

System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow

ditentukan oleh fungsi yang melaksanakan dan yang bertanggung jawab (Kendall, et.al;2003:56). Simbol-simbol dari system flow antara lain:

STIKOM

(31)
[image:31.612.79.560.109.681.2]

Tabel 2.2 Simbol System Flow

Simbol Keterangan

Simbol dari proses,dimana merupakan proses secara terkomputerisasi.

Simbol dari keputusan atau decission

Sistem penghubung,menunjukkan penghubung ke

halaman yang masih sama.

Simbol dari alur, menunjukkan alur dari proses

Sistem penghubung, menunjukkan penghubung ke halaman yang berbeda atau halaman lain.

STIKOM

(32)

2.6.6 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas (Kendall, et.al;2007:34). DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. Adapun beberapa simbol yang sering di pakai dalam DFD terdiri dari :

Tabel 2.3 Simbol Data Flow Diagram

Simbol Keterangan

Simbol ini merupakan symbol eksternal entity, digunakan sebagai sumber dari inputan sistem atau tujuan dari output sistem

Simbol proses dimana sering digunakan untuk melakukan perubahan terhadap input yang masuk sehingga menghasilkan data dari perubahan input yang diolah tadi

Simbol dari penyimpanan data, sering dugunakan sebagai simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau data.

Simbol yang menggambarkan aliran data, yang sering digunakan untuk menghubungkan antara proses dengan proses, proses dengan sumber proses dan proses dengan tujuan. Sedangkan anak panahnya menunjukkan arah aliran datanya

2.6.7 Power Designer

Power Designer merupakan suatu tools berupa software untuk mendesain sistem dan rancangan Entity Relationship Diagram (ERD) yang dikembangkan oleh Sybase Inc (Kendall, et.al). Ada dua model data, yaitu : Entity Relationship

Diagram (ERD) dan model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk

mendeskrisikan perancangan basis data pada peringkat logika.

0

Proses

1 Data Store

STIKOM

(33)

a. Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) : model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entita (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.

b. Model Relasional atau Physical Data Model (PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik.

STIKOM

(34)

  27 

3.1 Analisis Permasalahan

Sistem penjualan pada CV. Sukses yaitu penjualan secara tunai. Dan berikut penjelasannya di bawah ini.

3.1.1 Analisis Proses Penjualan Tunai

Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli, kemudian bagian penjualan menghitung jumlah dan harga barang yang kemudian memberikan informasi total kepada pelanggan. Pelanggan kemudian melakukan pembayaran kepada kasir yang selanjutnya dibuatkan nota rangkap tiga oleh pihak kasir, jika pelanggan membayar secara tunai maka diberikannya nota asli (nota pertama), untuk nota kedua diberikan kepada bagian akuntansi untuk dibuatkan laporan penjualan dan untuk nota ketiga disimpan bagian kasir sebagai arsip. Apabila melayani penjualan melalui telepon maka akan dibuatkan surat jalan berserta nota dan barang yang akan diberikan ke bagian pengiriman untuk diberikan kepada pelanggan. Setelah barang diterima dan memverivikasi nota, kemudian nota tersebut diberikan kepada bagian kasir untuk mengambil nota rangkap ketiga dan memberikan nota kedua kepada bagian akuntansi. Masalah yang dihadapi dalam proses penjualan tunai yaitu sulitnya memberikan informasi total harga dengan cepat karena masih menggunakan kalkulator dan menentukan laba kotor karena tidak adanya perhitungan tertentu untuk menentukan harga pokok penjualan.

STIKOM

(35)

 

3.2 Prosedur Penelitian

Selama mengerjakan proyek akhir ini, dilakukan beberapa pendekatan guna memperoleh hasil yang maksimal dalam pencarian data–data selama penelitian sehingga diharapkan hasil yang didapatkan memberikan informasi yang benar–benar akurat.

Adapun pendekatan–pendekatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara.

Metodologi wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama pengerjaan proyek akhir ini pada CV. Sukses. Dengan mencatat data–data yang dibutuhkan kemudian diolah menjadi data yang lebih akurat demi suksesnya program yang dibuat. Dimana dalam mendapatkan data–data diperoleh dari narasumber.

2. Studi Literatur.

Metode ini dilakukan dengan mempelajari konsep, teori serta materi dari buku dan literature lainnya yang mengarah pada pemecahan masalah.

3. Analisis Sistem

Metode ini dilakukan untuk menganalisis sistem yang ada pada CV. Sukses. 4. Implementasi Sistem

Metode ini dilakukan untuk mengimplementasikan dari hasil analisis sistem yang telah dibuat dalam sistem informasi di CV. Sukses kedalam suatu program aplikasi.

STIKOM

(36)

 

5. Evaluasi Sistem

Metode ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sistem, kemudian dari hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan langkah–langkah selanjutnya kearah penyelesaian masalah.

6. Dokumentasi Sistem

Metode ini dilakukan sebagai media untuk mendokumentasikan seluruh hasil analisis dan program aplikasi sistem guna pengembangan selanjutnya.

3.3 Perancangan Sistem

Sebelum membuat program aplikasi, terlebih dahulu dilakukan proses perancangan system dengan menggunakan tools Microsoft Offisce Visio 2007 dan Power Designer 6.0. Menurut Kendall (2003) hal ini digunakan untuk memodelkan perancangan yang telah ditetapkan berdasarkan analisis, sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Urutan perancangan sistem adalah sebagai berikut : 1. System Flow

2. Data Flow Diagram (DFD) 3. Entity Relational Diagram (ERD) 4. Struktur Database

5. Desain Interface

Berikut langkah–langkah pemodelan sistem yang dapat memperjelas desain aplikasi yang akan dikembangkan.

STIKOM

(37)

 

3.3.1 System Flow

System Flow merupakan bagan alir system yang menghubungkan jalannya

[image:37.612.52.570.148.643.2]

proses dari sistem. Di bawah ini merupakan system flow dari CV. Sukses : A. System Flow Penjualan Buku

Gambar 3.1 System Flow Penjualan Buku

STIKOM

(38)

 

Pada Gamabar 3.1 System flow pejualan tunai. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang, bagian kasir menginputkan data pesanan dan diproses dalam perhitungan transaksi yang diambil dari database data stok dan barang, selanjutnya mencetak nota rangkap tiga, nota asli (pertama) di berikan kepada pelanggan, nota kedua di berikan kepada bagian gudang untuk melakukan pengecekkan sisa stok barang, nota ketiga diberikan ke bagian akuntansi. Pelanggan selanjutnya melakukan pembayaran dan di terima oleh bagian Kasir selanjutnya melakukan prose penerimaan kas yang menghasilakan laporan ks masuk kemudian di berikan ke bagian akunatansi. Bagian akuntansi selanjutnya dari nota jual ketiga diinputkan ke database penjualan untuk mencetak laporan penjualan dan menginputkan laporan kas masuk ke database penerimaan kas selanjutnya diberikan kepada manajer dan disimpan.

STIKOM

(39)

 

B. System Flow Pemesanan Buku

Gambar 3.2 System Flow Pemesanan Buku

SISTEM FLOW PEMESANAN BUKU

Pelanggan Surat Jalan 1 Bag. Pengiriman Surat Jalan 2 Surat Jalan 2 Surat Jalan 2 Surat Jalan 2 Surat Jalan 1 Kasir Uang Stok Perhitungan Transaksi dan Cetak Nota Uang Mulai Nota 2 Pesanan Pelanggan Pesanan Pelanggan Melkukan Pembayaran Dan verifikasi nota 1 Nota 1 Barang Barang Input Data Pesanan Penjualan Memesan Barang By Telp /

Fax Barang Sudah Terkirim Nota 1 Barang

(40)

 

Pada Gamabar 3.2 System flow pejualan tunai Via Kirim. Pertama kali dimulai dari pelanggan melakukan pemesanan melalui telepon atau fax. Kemudian pesanan pelanggan oleh bagian kasir di inputkan data pesanan dan diproses dalam perhitungan transaksi yang diambil dari database data stok dan barang, selanjutnya mencetak nota rangkap dua, nota asli (pertama) di berikan kepada bagian pengiriman, Nota kedua diberikan ke bagian akuntansi dan di inputkan ked lam database piutang. Kemudian bagian pengiriman melakukan pengecekkan antara nota dan barang. Kemudian membuatkan surat jalan berangkap dua yang akan diberikan kepada pelanggan, setelah ditanda tangani pelanggan membawa nota dan surat jalan rangkap pertama dan rangkap kedua akan di data sebagai barang terkirim. Dan setelah di data diberikan kepada kasir berserta dengan uang kemudian oleh bagian kasir memasukkan data sebagai pelunasan piutang dan update ke dalam database piutang. Selanjutnya bagian Akuntansi dari database piutang untuk mencetak laporan piutang selanjutnya diberikan kepada manajer dan disimpan.

STIKOM

(41)

 

C. Sistem Flow Pembuatan Laporan

Gambar 3.3 System Flow Pembuatan Laporan

Pada Gambar 3.3 System Flow Pembuatan laporan dimulai dari bagian Gudang melakukan pengecekkan stok barang ke dalam database stok dan barang dan menghasilkan laporan stok barang yang akan diberikan kepada Manager. Kemudian pada bagian Akuntansi memasukkan nota penjualan ke dalam database penjualan untuk menghasilkan laporan penjualan. Dan juga memasukkan data piutang ke dalam database piutang setelah pelanggan melakukan pelanggan, SISTEM FLOW PEMBUATAN LAPORAN

(42)

 

bagian akuntansi mengupdate data piutang di database piutang. Selain itu juga memasukkan data penerimaan kas ke dalam database penerimaan kas untuk menghasilkan laporan penerimaan kas. Bagian Akuntansi mencetak laporan keuangan yang diambil dari database penjualan, piutang dan database penerimaan kasuntuk menghasilkan laba rugi, perubahan modal dan neraca. Dan semua berkas-berkas tersebut diberikan kepada manager. Pada Gambar 3.4 System Flow

Pendaftaran Pelanggan dimulai dari pelanggan mengisi form data pelanggan kemudian oleh sistem akan di inputkan ke database pelanggan. Setelah itu jadi kartu pelanggan yang akan diberikan pelanggan,

D. SYSTEM FLOW PENDAFTARAN PELANGGAN

Gambar 3.4 System Flow Pendaftaran Pelanggan

P r o s e s P e n d a fta r a n P e la n g g a n

S is te m K a s ir

P e la n g g a n

S ta r t

P e n d a fta r a n P e la n g g a n D a ta P e la n g g a n

In p u t D a ta P e la n g g a n

P e la n g g a n

K a r tu P e la n g g a n

e n d

STIKOM

(43)

 

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambar aliran informasi yang terlibat

dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu system (Jogiyanto, 1998). Data Flow suatu sistem dapat diawali dengan Context Diagram yang menjelaskan hubungan atau interaksi sistem dengan entitas–entitas yang mempunyai keterkaitan dengan sistem .

A. Hierarki of Input Procces Output (HIPO)

[image:43.612.52.558.137.675.2]

Hirarki input proses output merupakan alat perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur. Gambar 3.5 merupakan HIPO dari Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada CV. Sukses.

Gambar 3.5 HIPO Sistem Informasi Penjualan CV. Sukses.

Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada CV.SUKSES

2

Penjualan Laporan3

2.1 Entri Penjualann 3.1 Laporan Keuangan 3.2 Laporan Rekap 1 Maintainance 1.1 Memelihara data menggunakan Insert , update, delete

HIPO RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN

PADA CV. SUKSES

2.2 Cetak Nota

Penjualan

STIKOM

(44)

 

B. Context Diagram

Context Diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu

DFD, yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem. Pada context diagram rancang bangun sistem informasi penjualan terdapat 3 external entity, yaitu: Pelanggan dan Manager. Masing - masing dari entity tersebut memberikan input dan oleh sistem akan diberikan keluaran atau output yang berupa laporan atau lainnya. Untuk lebih jelasnya, context diagram dapat dilihat pada Gambar 3.6

Gambar 3.6 Context Diagram CV. Sukses

STIKOM

(45)

 

C. DFD (Data Flow Diagram) Level 0

Setelah context diagram maka digambarkan diagram yang lebih rinci, yang disebut dengan DFD Level 0. DFD level 0 membentuk semua aliran proses input dan output yang ada pada context diagram sebelumnya. Tiap-tiap proses tersebut akan membuat hubungan yang saling terkait sehingga membentuk aliran proses yang menggambarkan proses dari rancang bangun sistem informasi penualan dan pembelian. pada DFD level 0 terdiri dari 2 proses utama, yaitu : proses penjualan dan proses laporan. Pada level ini digambarkan semua proses yang dilakukan pada sistem informasi yang dibuat seperti terlihat pada Gambar 3.7

STIKOM

(46)

 

STIKOM

(47)

 

D. DFD Level 1 Sub Proses Sistem Penjualan

DFD level 1 Proses Penjualan yaitu berupa proses entri penjualan dan cetak nota penjualan, proses pembayaran. Adapun gambar dari sub proses sistem penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STIKOM

(48)

 

DFD Level 1 Sub Proses Laporan

DFD level 1 Proses Laporan yaitu berupa proses laporan keuangan, proses laporan analisis piutang, proses laporan rekap. Adapun gambar dari sub proses laporan dapat dilihat pada Gambar 3.9

STIKOM

(49)

 

3.3.3 Entity Relational Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk mempresentasikan, menentukan serta mendokumentasikan akan kebutuhan- kebutuhan sistem dalam pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data yang dibutuhkan oleh sistem (Jogiyanto, 1995). Dalam ERD data- data tersebut digambarkan degan menggambarkan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem.

Entity Relationship Diagram (ERD) dari Rancang Bangun Sistem

Informasi Penjualan dan Pembelian yang dilengkapi Pengelolaan Piutang pada CV. Sukses terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model

(PDM).

A. Conceptual Data Model (CDM)

Berikut ini adalah Conceptual Data Model (CDM) yang memaparkan relasi antar tabel dan menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi, dapat dilihat pada Gambar 3.10

STIKOM

(50)

 

Gambar 3.10 Conceptual Data Model (CDM) CV. Sukses

B. Physical Data Model (PDM)

PDM merupakan hasil generate model dari CDM yang menggambarkan secara detil konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk membuat sistem. PDM berisi tabel database beserta atribut yang terdapat pada setiap table, dapat dilihat pada Gambar 3.11

(51)

 

Gambar 3.11 Physical Data Model (PDM) CV. Sukses

3.3.4 Struktur Database

Adapun struktur database yang dipergunakan sebagai subsitem basis data dari Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses adalah sebagai berikut :

1. Nama Tabel : User

Fungsi : Untuk menyimpan data user Primari Key : KdUser

Tabel 3.1 Tabel User

Field Type Length Constraint

KdUser Varchar 50 Primary Key

Username Varchar 500

Pass Varchar 10

KDBARANG = KDBARANG

NOJUAL = NOJUAL KDPELANGGAN = KDPELANGGAN

BARANG KDBARA NG Text(50) NMBARA NG Text(500)

JENIS Text(500)

HARGA _JUA L Integer

SATUAN Text(100)

KETERA NGA N Text(500) HARGA _BELI Integer

PELA NGGA N KDPELA NGGAN Text(100) NMPELA NGGAN Text(100) A LMPELANGGA N Text(100)

KOTA Text(100)

TELP Text(100)

FAX Text(100)

EMA IL Text(100)

USER KDUSER Text(50) USERNA ME Text(500) NMUSER Text(500)

PENJUA LAN

NOJUAL Text(100)

KDPELA NGGAN Text(100)

TGLJUA L DateTime

SUBTOTAL Currency

PENJUA LAN_DETIL NOJUAL Text(100) KDBARA NG Text(50) JMLBARANG Integer

HARGA Money

STIKOM

(52)

 

2. Nama Tabel : Pelanggan

Fungsi : Untuk menyimpan data customer Primari Key : KdPelanggan

Tabel 3.2 Tabel Pelanggan

Field Type Length Constraint

KdPelanggan Varchar 50 Primary Key

NmPelanggan Varchar 500

AlmPelanggan Varchar 500

Kota Varchar 500

Telp Varchar 500

Fax Varchar 500

Email Varchar 500

3. Nama Tabel : Barang

Fungsi : Untuk menyimpan data detail barang Primari Key : KdBarang

Tabel 3.3 Tabel Barang

Field Type Length Constraint

KdBarang Varchar 50 Primary Key

NmBarang Varchar 500

Harga_Jual Integer Harga_Beli Integer

Satuan Varchar 500

Keterangan Varchar 500

4. Nama Tabel : Penjualan

Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi master penjualan Primari Key : NoPenjualan

Tabel 3.4 Tabel Penjualan

Field Type Length Constraint

NoPenjualan Varchar 50 Primary Key

KdPelanggan Varchar 50

TglJual Smalldatetime NN

SubTotal Money

STIKOM

(53)

 

5. Nama Tabel : PenjualanDetail

Fungsi : Untuk menyimpan data detail transaksi penjualan Primari Key : -

Tabel 3.5 Tabel PenjualanDetail

Field Type Length Constraint

NoPenjualan Varchar 50 Foreign Key

Penjualan(NoPenjualan)

KdBarang Varchar 50 Foreign Key Barang

(KdBarang) Jumlah Int

Harga Money

3.3.5 Desain Interface

Gambaran desain Interface menu dari aplikasi Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses. Sistem terbagi dalam 3 (tiga) menu utama yaitu Master, Transaksi dan Laporan.

Desain input/output dapat dibuat sebelum membuat interface yang sesungguhnya. Desain ini dapat digunakan sebagai interface program yang sesuai dengan kebutuhan user. Apabila desain ini sudah cukup user friendly dengan user maka selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pembuatan desain program sehingga user akan menemukan kemudahan dalam menggunakan program ini. Adapun beberapa desain Input/Output dalam pembuatan aplikasi ini.

1. Desain Form Menu Utama

Merupakan form yang pertama kali muncul ketika aplikasi mulai dijalankan. 

Sehingga pengguna dapat melihat menu – menu yang ada di menu utama ini. Desain 

form dapat dilihat pada Gambar 3.12 

STIKOM

(54)

 

Gambar 3.12 Desain Form Menu

2. Desain Form Add User / Login

Merupakan form login yang digunakan untuk mem-verifikasi nama dan password dari operator yang akan menggunakan menu – menu tertentu yang tidak dapat diakses oleh hak akses user. Gambar form dapat dilihat pada Gambar 3.13

Gambar 3.13 Desain Form Login

STIKOM

(55)

 

3. Desain Form Setup Master Barang

Merupakan form setup master barang yang digunakan untuk proses penambahan data merk barang. Gambar form dapat dilihat pada Gambar 3.14

Gambar 3.14 Desain Form Master Barang

4. Desain Form Setup Master Pelanggan

[image:55.612.55.563.148.654.2]

Merupakan form setup master Pelanggan yang digunakan yang digunakan untuk proses penambahan data data customer . Gambar form dapat dilihat pada Gambar 3.15

Gambar 3.15 Desain Form Master Pelanggan

STIKOM

(56)

 

5. Desain Form Master Login

Merupakan form Master Login yang digunakan untuk menginput data user sebelum melakukan transaksi. Gambar form dapat dilihat pada Gambar 3.16

Gambar 3.16 Desain Form Master Login 6. Desain Form Transaksi Penjualan

[image:56.612.63.563.143.696.2]

Merupakan form transaksi penjulalan yang digunakan untuk proses penambahan data transaksi penjualan. Gambar form dapat dilihat pada Gambar 3.17

Gambar 3.17 Desain Form Transaksi Penjualan

STIKOM

(57)

 

7. Desain Form Laporan Penjualan

Merupakan form Laporan penjulalan yang digunakan untuk proses penambahan data transaksi penjualan. Gambar form dapat dilihat pada Gambar 3.18

Gambar 3.18 Desain Form Laporan Penjualan

8. Desain Form Laporan Pelanggan

[image:57.612.68.563.139.679.2]

Merupakan form Laporan Pelanggan yang digunakan untuk proses melihat data pelanggan. Gambar form dapat dilihat pada Gambar 3.19

Gambar 3.19 Desain Form Laporan Pelanggan

STIKOM

(58)

 

9. Desain Form Laporan Barang

Merupakan form Laporan Barang yang digunakan untuk proses melihat data barang. Gambar form dapat dilihat pada Gambar 3.20

Gambar 3.20 Desain Form Laporan Barang

STIKOM

(59)

52  4.1 Installasi Program

Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah terpasang. Oleh karena itu pengguna dari aplikasi ini harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari program yang akan diimplementasikan baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan

hardware/software pendukung, cara peng-install-an hingga detil dan features

yang ada pada aplikasi ini akan dibahas lebih lanjut.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan Aplikasi Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses yang terdiri dari hardware dan software pendukung.

Spesifikasi minimal hardware pendukung terdiri dari : 1. Processor Pentium IV 800 MHz atau lebih tinggi. 2. Memory 512 MB RAM atau yang lebih tinggi. 3. Hard Disk minimal 30 GB.

4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 800. 5. Printer, Mouse, dan Keyboard.

STIKOM

(60)

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Untuk perangkat lunak, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut :

1. Sistem Operasi menggunakan Microsoft Windows XP/Vista/7. 2. Database untuk pengolahan data menggunakan SQL Server 2008.

3. Bahasa Pemrograman yang digunakan Microsoft Visual Basic. Net 2008. 4. Untuk report menggunakan Crystal Reports for Visual Studio. Net 2008. 5. Komponen menggunakan Krypton Explorer for Visual Studio.Net 2008. 6. Untuk perancangan system menggunakan Power Designer 6.0.

7. Untuk perancangan design input/output menggunakan Microsoft Office Visio 2007.

8. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.

4.1.3 Penginstallan dan Pengaturan Sistem

Pengembangan Aplikasi Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstallasi, adapun tahapan installasi dan pengaturan (setting) sistem :

1. Install sistem operasi Microsoft Windows XP/Vista/7.

2. Install Aplikasi Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses

4.2 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan hasil penerapan dari program berdasarkan desain sistem yang sudah dibuat sebelumnya. Dengan adanya implementasi ini dapat memahami alur sistem dan penggunaan Aplikasi Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada CV. Sukses Tahapan implementasi disesuaikan dengan rancangan

STIKOM

(61)

atau desain sistem yang telah dibuat di suatu perangkat lunak. Implementasi ini menjelaskan secar mendetail tentang aplikasi rancang bangun sistem informasi penjualan dan pembelian yang dilengkapi pengelolaan piutang. Berikut ini adalah implmentasi program yang telah dibuat :

4.2.1 Form Login

Gambar 4.1 menunjukan form login akan muncul pada saat pertama kali dijalankan. Form ini berfungsi untuk mengautentifikasi dan mengautorisasi data user login ke menu utama yang sesuai dengan user level. Pengguna mengisi Nama Pengguna (User Name) dan Kata Kunci (Password) untuk mengakses aplikasi. Gambar 4.1 adalah tampilan form login.

Gambar 4.1 Tampilan Form Login.

 

[image:61.612.54.557.117.682.2]

 

Gambar 4.2 Tampilan Setelah Login

STIKOM

(62)

4.2.2 Form Menu Utama

Sub menu yang ada pada Form Menu Utama adalah sebagai berikut :

1. Menu Log off berfungsi untuk mengakhiri session dan kembali ke form login.

2. Master User berfungsi untuk mengakses form maintenance data user yang digunakan untuk melakukan perubahan data pada user login.

3. Master Barang berfungsi untuk mengakses Data Barang yang digunakan untuk melakukan perubahan data barang.

4. Master pelanggan / customer ini digunakan untuk mengentrikan data-data pelanggan.

5. Transaksi penjualan digunakan untuk proses penambahan data transaksi penjualan.

6. Laporan rekap penjualan dari seluruh proses hasil transaksi-transaksi penjualan yang terjadi di dalam perusahaan.

7. Laporan laba rugi dari seluruh proses hasil transaksi piutang yang masuk ke perusahaan.

8. Laporan Barang dari seluruh proses hasil stok barang yang ada di perusahaan

STIKOM

(63)

9. Laporan Pelanggan dari seluruh hasil pelanggan yang melakukan transaksi di perusasahaan.

Gambar 4.3 Tampilan Form Menu Utama.

4.2.3 Master Login

Gambar 4.3 menunjukan form add user yang berfungsi untuk menambah

[image:63.612.52.555.128.690.2]

user. Pengguna mengisi Kode User, Password, dan ulangi password untuk mengakses aplikasi. Gambar 4.4 adalah tampilan form master login

Gambar 4.4 Tampilan Form Master Login

STIKOM

(64)

4.2.4 Form Master Barang

Form master barang ini digunakan untuk mengentrikan data-data barang perusahaan yang akan dijual. Data barang yang dicatat meliputi : kode barang, nama barang, jenis barang, harga jual, satuan barang, keterangan dan harga beli. Gambar 4.5 adalah tampilan form master barang.

Gambar 4.5 Tampilan Form Master Barang

4.2.5 Form Setup Master Pelanggan

Form setup master pelanggan ini digunakan untuk mengentrikan data-data pelanggan. Data pelanggan yang dicatat meliputi : Kode pelanggan, nama pelanggan, kota, alamat pelanggan, telp, fax, email. Gambar 4.6 adalah tampilan form setup master pelanggan.

STIKOM

(65)

Gambar 4.6 Tampilan Master Pelanggan

4.2.6 Form Transaksi Penjualan

Form transaksi penjualan digunakan untuk proses penambahan data transaksi penjualan. Data penjualan yang dicatat meliputi : no penjualan, kode pelanggan, tanggal transaksi, kode barang, nama barang, harga, jumlah, total, subtotal, pembayaran dan kembali. keterangan. Gambar 4.7 adalah tampilan form transaksi penjualan.

STIKOM

(66)

Gambar 4.7 Tampilan Transaksi Penjualan

4.2.7 Form Laporan Rekap Penjualan

[image:66.612.61.560.69.686.2]

Merupakan form laporan rekap penjualan dari seluruh proses hasil transaksi-transaksi penjualan yang terjadi di dalam perusahaan. Gambar 4.8 adalah tampilan form rekap penjualan

Gambar 4.8 Tampilan Laporan Rekap Penjualan

STIKOM

(67)

4.2.8 Form Laporan Rekap Pelanggan

Merupakan form laporan rekap pelanggan dari seluruh proses hasil data pelanggan yang terjadi di dalam perusahaan. Gambar 4.9 adalah tampilan form laporan rekap pelanggan

Gambar 4.9 Tampilan Laporan Rekap Pelanggan

4.2.9 Form Laporan Rekap Barang

Merupakan form laporan rekap barang dari seluruh proses hasil data barang yang terjadi di dalam perusahaan. Gambar 4.10 adalah tampilan form laporan rekap barang

STIKOM

(68)

Gambar 4.10 Tampilan Laporan Rekap Barang

4.2.10 Form Laporan Laba Rugi

Merupakan form laporan laba rugi dari seluruh transaksi-transaksi yang masuk ke perusahaan. Gambar 4.11 adalah tampilan form laporan laba

Gambar 4.11 Tampilan Laporan Laba Rugi

STIKOM

(69)

4.3 Uji coba sistem

Uji coba sistem dilakukan oleh seorang user dengan hak akses sebagai administrator. Uji coba ini dilakukan untuk melihat apakah program yang dibuat sesuai dengan yang diharapkan.

Yang dilakukan dalam tahap uji coba sistem adalah dengan menguji apakah semua input dari setiap kejadian pada aplikasi dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba tersebut adalah sebagai berikut :

4.3.1 Uji Coba Form Login

[image:69.612.50.553.141.669.2]

Gambar 4.34 menunjukan form login akan muncul pada saat pertama kali dijalankan. Form ini berfungsi untuk mengautentifikasi dan mengautorisasi data user login ke menu utama yang sesuai dengan user level. Pengguna mengisi Nama Pengguna (User Name) dan Kata Kunci (Password) untuk mengakses aplikasi. Apabila Nama dan Kata kunci salah maka akan muncul pesan kesalahan. Gambar 4.12 adalah tampilan form login.

Gambar 4.12 Hasil Test Case Form Login yang gagal.

STIKOM

(70)

4.3.2 Uji Coba Form Master Login

Gambar 4.35 menunjukan form master login yang berfungsi untuk menambah user. Pengguna mengisi Kode User, Password, dan update password untuk mengakses aplikasi. Gambar 4.13 adalah tampilan form master login

Gambar 4.13 Hasil Test Case Form Master Login.

Gambar 4.14 Hasil Test Case Form Master Login berhasil

STIKOM

(71)

4.3.3 Uji Coba Form Master Barang

Form master barang ini digunakan untuk mengentrikan data-data barang hasil produksi perusahaan yang akan dijual. Data barang yang dicatat meliputi : : kode barang, nama barang, jenis barang, harga jual, satuan barang, keterangan dan harga beli. Proses maintenance data barang terdiri dari 3 proses yakni Save,

Update dan Cancel. Proses memasukkan data barang (baru) dimulai dengan

mengisi nama barang, jenis barang, harga jual, satuan barang, keterangan dan harga beli, Kode barang sudah otomatis terintegrasi berurutan. Setelah itu, pengguna menekan tombol save untuk menyimpan data barang ke database. Untuk proses mengupdate data barang, pengguna mencari data yang akan dihapus dengan cara men-double click di gridview, kemudian pengguna dapat merubah data yang mau dirubah setelah itu menekan tombol update. Jika ingin membatalkan entrian data, maka pengguna harus menekan tombol cancel. Jika data valid, maka muncul pesan pernyataan “Data barang telah disimpan” Gambar 4.15 adalah tampilan form master barang yang berhasil disimpan.

STIKOM

(72)

Gambar 4.15 Hasil Test Case Form Master Barang

Gambar 4.16 Hasil Test Case Form Master Barang berhasil

   

 

 

STIKOM

(73)

 

4.3.4 Uji Coba Form Master Pelanggan

Form master pelanggan ini digunakan untuk mengentrikan data-data pelanggan yang melakukan transaksi di perusahaan. Data pelanggan yang dicatat meliputi : : Kode pelanggan, nama pelanggan, kota, alamat pelanggan, telp, fax, email. Proses maintenance data pelanggan terdiri dari 3 proses yakni Save, Update

dan Cancel. Proses memasukkan data pelanggan (baru) dimulai dengan mengisi

nama pelanggan, kota, alamat pelanggan, telp, fax, email, Kode pelanggan sudah otomatis terintegrasi berurutan. Setelah itu, pengguna menekan tombol save untuk menyimpan data barang ke database. Untuk proses mengupdate data pelanggan, pengguna mencari data yang akan dihapus dengan cara men-double click di gridview, kemudian pengguna dapat merubah data yang mau dirubah setelah itu menekan tombol update. Jika ingin membatalkan entrian data, maka pengguna harus menekan tombol cancel. Jika data valid, maka muncul pesan pernyataan “Data pelanggan telah disimpan” Gambar 4.17 adalah tampilan form master pelanggan yang berhasil disimpan.

STIKOM

(74)

Gambar 4.17 Hasil Test Case Form Master Pelanggan

Gambar 4.18 Hasil Test Case Form Master Pelanggan berhasil

STIKOM

(75)

4.3.5 Uji Coba Form Transaksi Penjualan

Form transaksi penjualan ini digunakan untuk penambahan data transaksi penjualan di perusahaan. Data penjualan yang dicatat meliputi : no penjualan, kode pelanggan, tanggal transaksi, kode barang, nama barang, harga, jumlah, total, subtotal, pembayaran dan kembali. Proses maintenance data penjualan terdiri dari 2 proses yakni Save dan Cancel. Proses memasukkan data penjualan (baru) dimulai dengan mengisi no penjualan, kode pelanggan, tanggal transaksi, kode barang, nama barang, harga dan jumlah. Total berdasarkan hasil jumlah yang di beli dikalikan dengan harga satuan. Maka akan keluar di subtotal jumlah transaksi dan berapa pembayaran yang dilakukan pelanggan akan muncul kembaliannya. Kode pelanggan digunakan jika ada pelanggan dari luar yang membeli barang, tombol button digunakan untuk mencari data pelanggan yang telah disimpan. Dan untuk mengisi kode barang dapat dicari dari button barang yang telah menyimpan data barang Setelah itu, pengguna menekan tombol save

untuk menyimpan data penjualan ke database. Jika ingin membatalkan entrian data, maka pengguna harus menekan tombol cancel. Jika data valid, maka muncul pesan pernyataan “Data penjualan telah disimpan” Gambar 4.19 adalah tampilan form master pelanggan yang berhasil disimpan.

STIKOM

(76)

Gambar 4.19 Hasil Test Case Form Transaksi Penjualan

Gambar 4.20 Hasil Test Case Form Transaksi Penjualan

 

 

Gambar 4.21 Hasil Test Case Form Transaksi Penjualan berhasil

STIKOM

(77)

4.4 Evaluasi Sistem

Dari hasil uji coba diatas dapat diketahui bahwa aplikasi sudah dapat berjalan dengan baik dan benar. Dimana hasil dari rancang bangun aplikasi penjualan dilengkapi dengan informasi mengenai penjualan serta memberikan rekomendasi atas laporan keuangan yakni laporan laba rugi dan laporan penjualan selama setahun

  

STIKOM

(78)

71  5.1 Kesimpulan

Dalam kegiatan penyelasaian Proyek Akhir Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada CV. Sukses Sidoarjo, penulis mendapatkan banyak masukan dan pengalaman sebagai penerapan dari apa yang telah diperoleh di perkuliahan, terutama bertambahnya pengetahuan yang berhubungan dengan analisa dan perancangan sistem. Kesimpulan yang didapat dari pengalaman Proyek Aplikasi ini adalah :

1. Hasil dari program dapat mengintegrasikan aplikasi penjualan sehingga mempermudah dalam pelaksanaan transaksi yang ada dalam perusahaan. 2. Telah dapat menyajikan informasi laporan keuangan.

3. Dapat memberikan data pelanggan untuk mempermudah mengetahui pelanggan mana saja yang sering melakukan transaksi. Dengan begitu maka akan menguntungkan perusahaan dalam penentuan pendapatan perusahaan setiap tahunnya.

4. Dapat memberikan data barang di gudang sehingga informasi terhadap barang sangat mudah untuk dijangkau tidak kesusahan dalam pencarian data barang. Dengan begitu maka tidak terjadi adanya penumpukan barang digudang.

STIKOM

(79)

5.2 Saran

Dari perancangan aplikasi ini, terdapat banyak kekurangan yang ada. Demi pengembangan dan kemajuan yang lebih baik, maka saran yang dierlukan antara lain:

1. Perlu adanya jaringan komputer yang baik di CV. Sukses Sidoarjo agar data bisa terintegrasi dengan sempurna.

2. Perlu adanya staf admin dan maintenance yang cukup untuk menjaga dan mengatur jaringan komputer.

3. Dalam suatu sistem terkomputerisasi sebaiknya diterapkan sistem autentifikasi untuk masing – masing user agar sistem tersebut menjadi lebih aman dan masing – masing user dapat bekerja sesuai dengan haknya.

 

STIKOM

(80)

73

James A. Hall, 2006, Accounting Information Systems, Fifth Edition, Salemba Empat, Jakarta.

Kendall, K. E. & Kendall, J. E., 2003, Analisis dan Perancangan Sistem, jilid 1, PT Prenhallindo, Jakarta.

Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart, 2005, Accounting Information

Systems, Buku Kedu, Salemba Empat, Jakarta

Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi , Salemba Empat, Jakarta.

Gambar

Gambar 4.13 Desain Form Hasil Test Case Form Master Login yang berhasil  STIKOM SURABAYA
Tabel 2.1 Simbol Document Flow
Tabel 2.2 Simbol System Flow
Gambar 3.1 System Flow Penjualan Buku
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun peran-peran pekerja sosial yang digunakan meliputi problem solver, motivator dan broker (Perantara). Dalam proses intervensi yang dilakukan penulis terhadap klien Sa,

Peta penguasaan hak atas tanah terhadap penggunaan lahan tahun 2015 ditampilkan pada Gambar 4.7 yang menunjukkan bahwa jenis hak milik dengan jumlah bidang terbanyak

Kemudian jika jumlah teller yang beroperasi sekaligus adalah sebanyak 37 orang teller yang merupakan jumlah optimal dari biaya fasilitas dan biaya menunggu, maka akan

Dalam mencari kasus yang memiliki kemiripan dengan kasus baru, setiap kasus baru akan disamakan dengan semua kasus yang ada pada basis kasus dengan faktor-faktor

Berdasarkan masalah yang akan diteliti diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan kemampuan merancang pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen

Akhir-akhir ini beberapa pakar telah mencoba mengungkapkan hubungan antara periodontitis dengan diabetes mellitus, yang difokuskan dan diutamakan pada pengaruh adanya diabetes

Judul : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Status Uang Muka Dalam Perjanjian Jual Beli Pesanan Catering Yang Dibatalkan “Studi Kasus di Saras Catering Semarang” Telah

Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher edisi kelima.. Kelainan