LAPORAN HASIL PENELITIAN INDIVIDUAL
ASPEK HUKUM DALAM AL-QUR'AN
Oleh
H. MUHAMMAD AMIN
NIP. 150 210 422
FAKULTAS SYARI'AH
IAIN SYARIF ffiDAYATULLAH
ASPEK HUKUM DALAM AL-QUR ' AN
Laporan Penelitian
H . Mu ha rnmad Am in
NIP:
150 21 0 4221 · --·----. セMセセZZᄋ
ᄋ MMᄋMMMᄋMMMセ M セMB@t
'"":
セ@.)_,I Hl
PER F' /' 'AhAi\N !AlNI
I <' t,• A ヲセ@ "I' • !
l_-- - ./ !''J 1' スセ@ セMN@ _...,
l
---セ セ MᄋM ·---... MMセLN セ MNNNNLLLL L セセ@ セ@ セ@ ᄋM]セMM MMᄋ@ -- -I
PROYEK
PENINGKATAN HUTU PERGURUAN TINGGI AGAHA
IAIN SYARIF HIDAYATULLAH
J
A K A R T A
I
I
LAPORAN HASIL PENELITIAN iNDIVIDUAL
ASPEK HUKUK PALAH AL-QUR'AN
Oleh
H. Huhammad Amin
Di Bawah Bimbinga n
Ors . H fL
FAKULTAS SAYRI 'AH
IAIN
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
KATA PENGANTAR
NIMaセ@
",.JJ
IJ
.r-:-..1L>J_._
r
Y__l -1) t: [L[ セ@ 15 b_JJv·J
l> ..1 ) .:J t5 , 0J . J_...,._J I
• .)_._, l... I· • i ) I_, 0-" 3 セセMNNNNNN⦅NL@ J "_j l セjBBBI@ . "_i'..; I .)---! __,_ L.·-:
Setelah memanjatkan puji dan syukur ke hadirat
Al lah Rabb al-'alamin, serta mohonkan salawat dan salam
un tuk Nabi dan Rasul s.a.w., s ungguh
pada tempat ya jika peneliti mengucapkan terima kasih yang ti dak terhingga kepada segenap pihak yang telah memb erikan ke sempa an dan bantuan baik lahir maupun batin.
erkat bantuan banyak pihaklah maka pen-e itian yang be rjudul "ASPEK HUKUM DALAM AL-QUR'AN" dapat disele saikan
te pat p da in i mer upakan
p enelitian individrra1 justru
d apat ak ihak yang tidak dapat
d isebutkan satu persatu.
ebubungan dengan itu, maka tidak ada ungkapa n yang p aling tepat k diucapkan selain pernyataan terima
kasih sekali lagi terutama kepada Dekan F aku lt a s Syari'ah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penyaji untuk melakukan penelitian individual ini. Pernyataan yang sama, juga disampaikan kepada segenap keluarga terutama istri dan anak-anak --yang telah berkenan membantu penyelesaian penelitian ini.
Harapan dan do'a kami kiranya bantuan segenap pihak
berlipat ganda dari Allah SWT. dan semoga hasil penelitian ini akan bernilai guna bagi para pembacanya. Semoga
.
Amin, ya Mujib al-sa ' ilin.
12 Rabi' al-Awwal 1415 H Ciputat, -- -- -- -- -
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
... . . . ... . .. ..iii
DAFTA R ISI
...
-
... . vBAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masa ah . . . . . . . . .
1
B.
Tujuan
p・ョセスゥエゥ。ョ@. . . . . .
4C.
Manfaat
enelitian . . . . . . . . . . . .
4D.
Metoda Penelitian . . . . . . . . . .
5E.
Sistematika Penelitian . . . .. . .
6BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG AL-QUR'AN
A.engert ian al-Qur ·an ... .
B.Proses Penurunan al-Qur ·an ... . .
C.Sejarah Singkat Pemeliharaan al-Qur·a .
9 1 9BAB III GARIS-GARIS BESAR ISI KANDUNGAN AL QUR'AN
A. セkゥ。@ h . . . 3 8 B.Jbadah . . . . . . . . .
4 1 C. Waad dan
Wa: "d 4 4 D.khl
k . . . 4 5 E. Hukmn . .. . . . . . .. . . . .. 46F.
Kisah . . . . . . . . . . . . . . .
55G. I
mu
Pengetahuan
56BAB
IV
UK-U
A A A .Peng er
t LanHu
kum . . . . .
6 2
B. Asas-Asas
p・ュ「・ョエオセ。ッ@Hukum . . .
65
C. Al-Qur 'an Sebagai Sumber Hukum . . . . . .
75
D. Macam-M a cam Hu kum Da 1 am al-Qu r ·an. . .
82
BAB
V PENUTUP
A. Kesimpulan . . . .. .. .. . . . .. .. ..
93
B. Saran . . . . . . . . . .
94DAFTAR
BUKU BACAAN . . .
95
LAMPI RAN
I . . .
98
LAMPI RAN
I I . . .
103
1i,., ... ,
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang MasalahBetapapun awamnya seorang muslim dan muslimat,
nisc aya ia tahu dan memang harus tahu bahwa sumber agama
Isl am yang utama dan pertama ialah al-Qur'an al-Kari m. Al-Q ur'an, yang wahyu llah
SWT.,
itu diturunkan ke rou kabum i untuk dij dikan pedoman hidup o e umat manus ia pad a umumnya dan orang-orang muttaqin pada khususny a .
Kedua di bawah ini, di samping la in
yan g mengisyaratkan hal itu.
SWT.
ber f · rman:
0 \.; _fJ I-'•.$ .L,J I ..:_ ... ..:., l.(-;) U"'
LJ..J
·...> )>, 0 1_,.U Iセ ⦅GI@
.J
セ@
.\
0 )j I 0 I;,.,. J _,.,..:..• t \
>, c : ( " ) i NNjセ@ -:J I ) . . . .Art inya:
Bulan dalamnya fiturunk an
(permul an) 。ャMセオイG。ョL@ a ai petunjuk bagi umat ma usia dan enjelasa -penjelasap dari petunjuk i tu serta pe beda (antara yang hak 、 セョ@ yang batil)
(al-Baqarah (2): 1a5).
Art inya:
Ali f Lam Him. Inilah a l -Ki t ab ( al-Qur ' an ) , tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk orang-orang yang taqwa (al-Baqarah (2): 1-2).
y ang bagi
Sebagai kitab hidayah (buku petunjuk), al-Qur·an seperti akan diurai nanti, selain mengandung maslah-masalah akidah, ibadah, akhlak, wa'ad dan wa' ゥ、 セ L@
qashash, ilmu pengetahuan dan lain-lain, juga memuat perkara hukum, salah satu institusi penting bagi
kehidupan bani adami. Betapa tidak, pengalaman sejarah
membuktikan bahwa di kolong langit ini, kapan dan di manapun, tidak ada kelompok masyarakat manusia yang hidup tanpa peraturan (baca, hukum), apapun nama dan
bagaimanapun bentuknya. Di sinilah tampaknya, letak keben aran adagium lama yang men ya takan: "tidak ad a
negar a (masyarakat) bila tidak ada hukum." Atau, "ther e
is no state withaut i-Stilah orang Barat.
Mengingat arti penting dari eksistensi hukum it u
sendi ri bagi kehidupan ummat insani, m ka mudahla h dime ngerti jika Kitab Suci al-Qur'an, seb akan
huku m i u. Di antara indikasinya, selain -Qur'an 1
menj ul ki dirinya sebagai hukum (hukm), juga terutam a
kare na di dalam ya terkantl ng ay t-ayat hukam (ayat al
-ahkam) dan セケ。エM。ケ。エ@ (ayat al-'adalah ).
Belu m lagi melirik yan ュ・ャ。イ。ョセ@ mansu ia
berl ak terhadap iri endiri dan ウ・ウ。ュセョケ。L@
sert a arangan bermusuhan dan bertindak melampaui batas . Bahkan, lebih dari itu, tidaklah engada-ada ji ka dita mbahkan pula di sini bahwa surat dan ayat terpanjang dalam al-Qur'an ialah surat dan ayat hukum, yaitu surat
al-Baqarah (2) dan ayat al-mudayanah yakni ayat ke 282 dari surat al - Baqarah yang terpanjang tadi .
Dal am pada itu kita pun tahu bahwa surat terpanj ang al-Baqarah ( 2) yang di dalamnya
Bahwa dalam al-Qur'an dijumpai aj aran-aj aran tentang hukum, itu sesungguhnya telah diakui oleh banyak
a tau bahkan semua pihak. Namun demikian, seperti din yatakan Abdoerraoef, "Dalam zaman pengetahuan ya ng ser ba exact ini, orang tidak mau menerima yang diak ui saj a; (akan tetapi] oran mau menerima hanya yang sud ah
2
dib uktikan kebe arannya, tidak terkecuali tentun ya dal am lapangan hukum. Itulah sebabnya antara lai n,
men gapaq ara ahli hukum Islam (fuqaha') kita melal ui lem baga ijtihad -- yang amat sangat dianjurkan oleh Na bi
3
Huh ammad saw. -- dari waktu ke waktu berusah-a seku at
ten aga menggali (mengistinbathkan) hukum dari dal am al- Qur'an.
Per 。ウ。セ。ィ。ョョケ。@ se arang, 。ー。セ。ィ@ ー・ョセャ N エゥ。ョ@ huk um
dal am al-Q r'an al-h km fi al-Q r'an) itu ki ni tel ah dianggap cukup dan karenanya boleh te:irhen ti men gingat kitab-kitab tafsir ahkam dan buku-buku fi qh tel ah banyak ditulis or.ang
?
jawabannya secara tega s, ten tulah t idak. P eneli t ian hukum a l -Qur ' an tidak boleh berhenti atau dihentikan, akan tetapi justru malahan sebaliknya; penelitian hukum al-Qur'an harus lebih digalakkan lagi, bahkan penelitian terhadap isial-Di sinilah letaknya arti penting dari urgensi
penelitian terhadap isi kandungan al-Qur'an secara keseluruhan pada umumnya, dan dalam bidang hukum pada
khususnya . Dan itulah pula yang melatar-belakangi pen yaji melakukan penelitian tentang "SEPUTAR HU KUH DAL AM AL-QUR'AN" ini, dengan tujuan pokok sepe rti
ter sebut di bawah ゥセゥN@
B. Tujuan Pene itian
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai d ari
pe nelitiara ini, yang terpenting daripadanya ialah unt uk:
1. Menggali lebih jauh prinsip-prinsip hukum yang ada
dalam al-Qur an;
2. Memperdalam ruang lingkup hukum apa saja yang ada dalam al-Qur'an;
3. Menggali lebih teliti hukum apa saja y ang
4.
a -Qur'an (hukum sla ) itumempunyai daya elastic;
5. Heningkatkan keyakina orang akan kebenaran hukum al-Qur'an, dan sekaligus juga membantah kekeliruan persepsi sebagian orang yang berprasangka negatif terhadap hukum Islam .
C. Manfaat Penelitian
..
mengorbankan tenaga dan biaya yang cukup banyak
seperti-penelitian ini .
Sehubungan den g an itu , maka penelitian ini dih arapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa d an dos en Fakultas Syari'ah pada khususnya serta pa ra
mah asiswa dan dose pada umumny a .
Bah kan tidaklah berlebihan jika diharapkan pu la ber dampak guna bagi masyarakat
D. 'Metoda Penelitian
D± antara hal yang amat penting dalam
sua tu kegiatan penel"tian ialah menyangkut soal meto da, sep erti dinyatakan dalam ungkapan:
yan g artinya bahwa m toda i u -- ini
met oda en ting mat eri
seorang peneliti harus lebih mementing kan
me todanya ketimbang dari sisi materi penelitian itu sendiri; akan tetapi ungkapan ini lebih bersifat mengingatkan para pendidik dan peneliti untuk tidak mengabaikan arti penting suatu metoda di samping materi pendidikan atau penelitian yang dilakukan . Lebih-lebih tentunya pada zaman ilmiah seperti sekarang ini.
Kembali kepada pembicaraan semula, yakni metoda penelitian, penelitian tentang "Seputar Hukum Dalam
dan
buku-buku yang ada relevansinya dengan
penelitian
ini. Dan mengingat penelitian ini difokuskan pada
ihwal
hukum yang ada dalam al-Qur'an, maka sudah tentu
segala
sesu atunya seberapa dapat akan selalu dirujukkan
kepada
al-Qur'an. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan membac a,
meng analisa
dan
m mban o irfgk-an
seperlunya,
ak an
dipaparkan berba ai kesimpulan yang
ュ・ュ セ・、。ォ。ョ@ciri kh as
huku m al-Qur' an
dari pada hukum-hu kum
la innya.
Ten tu
deng an meng.e muk a kan persamaan dan perbed aanny
sekaligus
E.
S i s temati ka
enuli s an
akhir dari peneiitian
dal a
lapo ran
ertu li
ini
akan
disajik an
sistemati k.a
pen u lisan
Bab
I PE
tentang:
atar Belak ng Ma sal h,
Penelitian,
Manf aat
Penelitian,
Penelitian
danSistematika Penulisan.
II
PEMBAHASAN
UMUM TENT ANG AL-QUR ' AN
Tuj u an
Met oda
Pembahasannya
meliputi:
Penegrtian
al-Qur'an,
Proses Penurunan al-Qur'an, dan Sejarah Singkat
Pemeliharaan al-Qur'an .
III GARIS-GARIS BESAR
ISI
KANDUNGAN AL-QUR ' AN
Bab
ini berisikan
tentang:
Akidah,
Ibadah,
Akhlak,
Wa'ad
dan Wa'id, Hukum,
Kisah,
serta
···· .. ·.:d
pembahasannya mencakup soal: Pengertian Hukum, Asas-asas Pembinaan Hukum, al-Qur'an Sebagai Surnber Hukum dan Jenis-Jenis Hukum yang ada dalam al-Qur'an.
V PENUTUP
CATATAN KAKI
1. Baca surat al-Ra'du (13): 37
BAB II
PEMBAHASAN UMUH TENTANG AL-QUR'AN
A. Pengertian al-Qur'an
Sebelum mengemukakan pengertian al-Qur'an, bu kan
tidak pada disinggung lebih dah ulu
berikut as al
-us ul penga bilannya. Di kalangan para ulama, tidak ada
ke sepakatan mengenai cara penulisan dan bacaan kata
al-Qu r·an.
Henurut sebagian ulama, antara lain Imam Sya fi'i
( 150 - 204 H.), al-Farra' (w. 207 H.) dan al-Asy'ari (w.
al-Qur·an ditulis dan am zah,
y akni L> l_,__;iJ l . Sedangka sebag ian
u lama al-Lihyani
(w.
215 H. ) dan311 H. ), ata a MqオセG。ョ@ harus ditulis dan
d ibaca dengan hamzah, al-Qur'an 0 I .J_:,_ I
Lafal Qur'an kata al-Zaj ·aj yang ahli b ahasa
Arab itu, sewa zan (setimbang) dengan kata f u'lan
( 0 ) l _._;,). Jadi, harus ditulis dengan hamzah yaitu al
-Qur·an. Kalaupun dalam pengucapan sering tidak
menggunakan huruf hamzah, yakni al-Quran ( . 1_j_J1), itu
u .J
semata-mata li-al-takhfif (untuk meringankan) bacaan,
yakni dengan memindahkan harkat hamzah (fathah) kepada
huruf sebelumnya yakni ra' yang disukunkan. Dan jika
digunakan dalam istilah praktis sehari-hari.
Akan halnya tentang penulisan dan bacaan kata
al-Qur ' an, mereka juga tidak sependirian mengenai
asal-u sul kata al-Qu r ' an . Menurut sebagian ahli, di
antaranya Imam Syafi'i yang pernah disebut sebelum ini,
kata Qur'an adalah isim alam (kata nama), bukan kata
jadian (isim musytag) dari kata i。ゥセN@ Kata Qur'an, yang
kemud ian dima'r"fatkan dengan "'al," tid k diambil dari
kata lain; akan tetapi ia adalah nama ang khusu s
dibe rikan oleh Allah SWT. untuk nama kitab Nya yan g
ditu runkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana nam a
Taur at dan Injil yang masing-masing digunakan オョセオォ@ nama
bag i ki tab ah yang diturunkan kepada Nabi Musa d an
Nab i Isa a.s.
Be lain an dengan penaapa 1-Syaf i i, dan la
in-la in ulama yang sepend rian dengannya, sebagian ul ama
la i berpendapat bahwa kata Qur' an adalah isim m sy taq
yang diamb1l dari kata lain. Han ya saja, mereka berb eda
p en dapat mengenai altar kata Qur'an itu sendiri.
Al-Farra', misalnya yang juga perna h disebut nama nya ,
mengatakan bahwa kata Qur'an d i ambil dari kata Qara'in
( 0 ._jl.J_; ), jamak dari kata qarinat ( VMMゥセjセ@ ), yang
artinya indikator. Kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw . itu dinamai al-Qur ' an, ujar 。ャMf。イイセG@
berdalil, karena antara ayat-ayat al-Qur ' an itu satu
sama lain terdapat unsur-unsur persamaan dan saling
petunjuk bagi sebagian ayat yang lain.
Al-Zajjaj, yang juga ahli bahasa, menyatakan
bahwa kata Qur'an diambil dari kata al-qar'u (
i_,j_J I),
artinya kumpulan . Dan ada juga yang mengatakan bahwa
kata qur an itu bukan diambil dari kata al-gar , u melain kan dari kata al-qaryu (dengan huruf ya bukan
hamza h) yang juga berarti kumpulan a tau
kampu ng. 。ャMaウケᄋ。セゥL@ kata Qur'an
diamb il dari kata qarana ( 0J_:; ), yang secara harfiah
Asy·a riyah dalam aliran kalam ini, karena surat-surat , ayat -ayat aan huruf-huruf yang ada dalam al-Qur· n, it u digab ungkan menjadi satu. Atau, dengan kalimat lain, al -Qur· an itu merupakan a u gan dar1 セオイ。エ@ dan s ra t adal ah ァ。「オqセ。ョ@ dari a-yat; 。ケセエ@ ュ・イオセ。ォ。ョ@ gabungan dar i kali mat dan kalimat merupal an gabungan dar· huruf.
Masih dalam kaitan as 1 usul kata Qur'an, al
-Lihyani te セ・ッオエ@ adalah mas d ar
dari kata kerja (f . 'il) qara·a ( artinya memba ca . Kata qur'an, demikian al-Lihyani menambahkan, sepadan dengan ka ta ruj han C.'..> 1->...: ... J) dan ghu fr an ( 0 |jセNNNウN@
)
yang masing-masing diambil dari kata rajaha (
r
J ) dan1
ghaf ar a (
J...;...s.
) .
Sesuai dengan paparan al-Lihyani yang mengatakan bahwa kata Qur'an terambil dari kata kerja (fi'il) qara·a - yaqra'u - qira'atan wa qur·anan (6 ..
1_,j-\j-; -\--'
··· .. :•· ·.-.·:•••:· . .-... ., .. , .. , ... , ..
memang kita jumpai Kata Qur'an yang digunakan untuk
pengertian bacaan. Di antaranya :
I)
.
I!Arti n ya:
Kemudian apabila Kami telah selesai membacakan
a l-Qur'an, maka (barulah) kamu ikuti bacaannya it u
( al-Qiyamah (75): 182
Ayat lain ケセ ョァ@ jug a menggunakan ata Qur'an unt u k
peng ertian bac aan, adal a h :
Arti nya:
al-Qur'an itu ad a l a h
(56): 77).
Dalam pada itu sepert i di'. atakan para ulama, ka ta
Qur ' am a ala n mas dar y ang d iartikan is im
maf' ul, acaan ya ng
diba ca Real itas me mang
men u njukkan 。ャM セオ ャエBG。ョ@ mer pakan sa tu-satun ya
bac a a n yang paling banyak dibaca orang. Bukan saja ol eh
kau m muslimin yang memang merupa k an kitab suciny a,
mel ainkan juga oleh o r ang -orang kaf ir sekali-p un
terutama para orientalis.
Pengakuan demikian tidak hanya datang dari
kalangan dunia Islam yang boleh jadi dianggap subyektif
oleh sementara pihak, akan tetapi juga nyata-nyata 、。セェ@
kalangan orang-orang non Islam. Encyclopaedia Britanica
misalnya, tegas-tegas mengakui bahwa al-Qur'an adalah
... _,; ,.
Pernyataan serupa dikemukakan Philip K. Hitti,
salah seorang tokoh orientalis terkemuka. Menurutnya, "tidak ada buku sepanjang sejarah yang populer dibaca
3 dan dipelajari manusia melebihi kitab al-Qur ' an. "
Sebagai ilustrasi, renungkan setulus ha ti
kegi atan salat lima waktu yang dilakukan ummat isl am seti ap sehari sema am, yang di daiamnya wajib dibaca ayat -ayat al-Q r·an, terutama surat al-Fatihah. Kal au saat sekara g ini ummat islam di seluruh dun·a berjuml ah tiga miliar saja, dan 60 % daripadanya ngerjak an sal at yang wajib itu; maka berarti, setiap
an minimal dibaca oleh 1,8 miliar manusia. Bel uro
terh itung ュ・セ・ォ。@ yang mengerjakafl 。ャ。セ@ sunnah, dan yang memb iasakan ciiri untuk membaca 1-Qur'an di luar wak tu
sal at.
Pendeknya, tida ada sa u uku-pun yang pembacanya melipu.ti seluruA usia, j nis eLamin, war na ku l it, an lairr lain. Anehnya, orang non sendi ri
sem akin marak mempelajari al-Qur·an. Jika ada suatu al at transmisi suara yang mampu merekam seluruh bacaan al-Qur'an yang dikumandangkan oleh miliaran mulut manusia
muslim setiap hari seperti dikemukakan di atas, dapat dikatakan tidak akan ada gemuruh suara sedahsyat suara al-Qur'an. Dengan demikian, maka memang
wahyu Allah SWT. ケ。セァ@ diturunkan kepada
terminologi para ulama, kita menjumpai sekian banyak definisi yang dikemukakan oleh mereka. Mengingat brgitu banyak definisi tentang al-Qur'an itu, maka penyaji tidak hendak mengemukakan definisi-definisi yang telah ada itu. Namun, sekedar pegangan dalam memahami tulisa n ini lebih jauh, agaknya perlu juga dikemukakan tentang
Menurut al-Qur·a adalah Firm an
Alla h SWT. dalam bentuk lafal Arab yang disampaik an
kepada Muhammad saw. dengan melalui perantara an Mala ikat Jibril a.s. Rumusan ini mengisyaratk n emp at macam unsur al-Qur'an:
Pertama, al-Qur'an adalah wahyu atau firman All ah
SWT . Sebagai wahyu lil.ah, bukan abda
Ras ul Allah dan bukra:n ーセイォ。エMMM。。ョ@ Ma±aikat; apat ah
lag i puitisas· seorang
pen yair エ・イォオセオォN@ Aya -ay at
ber ikut menegaskan tentang kewahyuan al-Qur·an itu.
Artinya:
Sesungguhnya al-Qur ' an itu benar-benar (wahyu Allah yang diturunkan) kepada Rasul yang mulia. Al-Qur 'an itu bukanlah perkataan seorang penyair,
(tetapi sayang) sedikit sekali kamu beriman (kepadanya). Dan (al-Qur'an) itu juga bukanlah perkataan tukang tenung, (tapi sayang) sedikit sekal i kamu mengamb i 1 pe laj aran ( d aripadanya). (al-Qur 'an itu benar-benar) turun dari Tuhan semesta
alam (al-Haqgah (69): 41 - 44) .
Dan al-Qur'an itu (benar-benar) bukan
perkataan syaitan yang terkutuk (al-Takwir (81):
25) .
Perhatikan pula baik-baik Firman Allah dalam
surat-surat al-Haqgah (69): 45 - 47), Yasin (36): 69,
a 1-Zuma r ( 3 9 ) : 1 , Yun us ( 10 ) : 3 7 , a 1- S aj d ah ( 3 2 ) : 2 , a
1-N is a' (4): 82, al-An' am (6): 155 dan al-Furqan (25): 6 .
Kedua, al-Qur·an
itu
diwahyukan dalam bentukbah asa Arab. Me 14 ay at
al- Qur·an yang secara tersurat mau un tersir at
men gisyarat an bahwa al-Qur·an itu dituru kan dal am
4
ben tuk bahasa Arab. Di antaranya:
..
• ( セ@ : ( , 'i ) ,_; __ Y- ) . .:,, ⦅イャMGセ@
... ..:;
i _::,_...J_,J セMZ⦅LBBB@ \..:, I J_j , L:.J ⦅[Nセ@ ·1L:.
IArt inya:
Sesungguhnya Kami telah
a -Qur·an dalam ba sa
memaham (isi ォ。ョ、オョァ。 セ ョケ。I@
Art inya:
Dan demikianlah
dalam bahasa Arab ...
menur.unka al - Kitab ber upa
rab, agar amu (dap at)
( usuf (12): 2).
nuru kan al-Qur ' an itu
(20): 113) .
..
..
• ( l : ( \l) (-!-A Ir. I)
i_J
」NNG[セj@ セ@_,..-5
u L_J-: セ@ IJ
.:r--..1
u·' L:.J_..1 IL. -'
Art inya:
Dan tidaklah Kami mengu tus seorang Ras u l , kec uali
dengan (melalui) bahasa kaumnya, supaya dia dapat
memberikan penjelasan kepada mereka (Ibrahim
( 14): 4).
Sungguh merupakan suatu kewajaran memang jika
Wahyu Allah SWT. itu disampaikan kepada umat manusia
melalui utusan Nya -- tersusun dalam bahasa kebangsaan
masing-masing kaum yang pertama kali menerimanya,
o;>i1·'·'"·''-'""·<·.· ···.·•·•·•:.:.••:.w:•,
Qur'an dalam bahasa Arab.
Hengingat al-Qur'an itu adalah wahyu Allah SWT.
yang diturunkan dalam bentuk bahasa Arab, maka terjemahan dan tafsir al-Qur'an walau dengan bahasa Arab
sek alipun, tidak dapat dikatakan sebagai al-Qur ' a n. Seb ab, seperti dinyatakan Abd al-Wahhab Khallaf, al-Qu
r-5
'an adalah lafal Arab yang khtlSU$ diturunkan dari Alla h. Sed angkan terjem-ahan dan tafsir al-Qu ·an, walau dal am ben tuk bahasa Arab sekalipun, tetap merup kan pendap at manµsia sebagai hasil dari usahanya memahami al - Qur · an .
Namun demikian, penting dikemukakan di si ni bahwa, sungguhpun al-Qur'an itu diturunkan dalam baha sa
Ara b , dan Nabi (Muhammad saw.) yang menerimanya j uga
ber kebangs Arab, masyarakat y ang
men erimany a h be a rti
al- Qur'an unt k terte ntu
dal am hal bangsa Arab. s・セ。「L@ Nabi Muhammad s aw. diu tus ke rnuka bumi ini untuk semua umat rnanusia tanpa
men genal batas kawasan dan tidak pula dibatasi un tuk gene rasi tertentu. Demikian juga halnya dengan penuru nan al-Qur'an itu sendiri. Perhatikan sejumlah ayat al-Qur'an tentang hal itu, di antaranya:
..
• ( \ • y : ( 'i\ ) .. l[Zセ@
..
Oセ@ I ) 0-"'.:-"_l l_,_JJ 4_..-> .; セ@ I d l;J_.; ·1 \... )Artinya: Dan kecuali Anbiya'
tidaklah Kami mengutus Engkau (muhammad), untuk (membawa) rahmat bagi semesta alam
... 'j セ@... .
: ;
Artinya:
Dan tidaklah Kami mengutus Engkau (muhammad), kecuali untuk seluruh manusia sebagai pembawa kabar gembira dan (sekaligus juga) pemberi peringatan . . . . (Saba ' (34): 28) .
..
0
j j⦅U⦅[セ@
ゥセLjNNNjMG@
i--y-;'.J IJj..;
L. -.r L:.JJPセMZ[j@
.) ...) ·,..J· _, I ' _. ' I ·-- .. - L;_; ;._; J I • . .. ..I. ( u : ( n )
J ..
...:J I )Art inya:
Dan ami turunkan kepadamu (Muhammad), a l -Qur'an, 。ァセイ@ kamu menerangkan kepada ummat manusi a
akan al-Qur'an yang diturunkan kepada mereka, d an agar mereka memikirkan (al-Qur'an itu) (al-Nahl (16):
,44).
h セ ョァゥョァ。エ@ al-Qur·an adalah nama yang khus us
dib er· an untuk Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muh ammad saw., maka Kita -ki ab Allah yang ditur nk an kep ada Nabi-Na i Nya yang lain, yaitu Taurat, Zabur d an
lnj il yan m sing-m-asing dittlrunkan kepada Nabi us a,
Nab i Dawu ·ida dapat dinamai a
l-Qur 'an; mes ipun Kitab-Kitab Allah yang lain itu j uga sam a-sama wahyu dan sama-sama diturunkan kepada pa ra Nab i Nya. Sebab, seperti disLnggu g pada bagian la in tul isan ini , al - Qu r' an adal a h nama yang khsus diberikan
Allah untuk menamai Kitab Nya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Kecuali itu, layak pula disinggung bahwa al-Qur'an adalah Kitab samawi yang terakhir diturunkan, 、。セ@
Nabi yang menerimanya, Muhammad saw., adalah juga Nabi Allah yang terakhir. Allah SWT. berfirman:
... ,);-;·•···
Artinya:
Muhammad itu bukanlah (semata-mata) seorang bapak dari seseorang di antara kamu, melainkan ia juga adalah sekaligus) sebagai seorang Utusan Allah dan penutup para nabi (al-Ahzab (33): 40)
Keempat, al-Qur'an itu diturunkan kepada Nabi Muh ammad saw. dengan melalui perantaraan Malaikat Jib ril a. s., yang juga lazim disebut dengan Ruh al-Qudus, Ruh
6
al- Amin, Sy aid al-Quwa, dan al-Ruh Jadi ,
pen yampaia al-Qur'an kepada Nabi Huhammad ti dak se cara 1 ngsung seperti halnya wahyu-wahyu la in. Per hatikan beberapa ayat al-Qur ' an yang berkenaan den gan
pe nyampaian wahyu al-Qur'an ini, di antaranya:
Ar t i
(ya Mu amma /, "Ruh al uau -lah y ang menurunkan al-Qur'an itu dari Tuhan-mu den gan
( membawa) K benaran .. " (al Nahl ( 16): 102) .
.. Q⦅LNNエN⦅NNNN^セ@ I) 0 ... ⦅NLLNN⦅Nᄋセ@ 1 」セᄋG@ セ@
.
Gセ@ 0-:._.J 1__...__11 .;.) セ[[NZNNN[[NNA@ ,:. 1)•( '°"-''""
:(n )Art inya:
Dan sesungguhnya al - Qur'an itu benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia (al-Qur ' an), dibawa turun oleh al-Ruh al-Amin (al-Syu'ara ' (26): 192 - 193).
Di samping keempat unsur al-Qur ' an yang telah disebutkan di atas, sesungguhnya dalam pandangan
···:·:·:::-:,::::1::.:·'·'"""'" ··· ··•·.··w·cn:-:;.:·; ;l:'.".l·;,·,1.1,;,·,:·•::;:< ,.,,., ... ,,., ,\•·.:·.•:",:·:.:,•,:,:.:··.:'.'·'''·'""' ··.··,··,·.·.·.·:;·;•::.··;::.·.··"•i>°'·"''·'''·"·''·''·"·'''""'"'"""'"'"""""
membacanya adalah tergolong ibadah. Penulis tidak memandang kedua hal tersebut sebagai unsur al-Qur'an,
akan tetapi masing-masing menunjukkan pada cara-cara
penyampaian al-Qur'an dan hukum membacanya. Itulah seba bnya mengapa pembahasan tentang kemutawatiran d an keta 'abbudian hukum membacanya tidak d it ekankan dal am bahagian in i .
B.
P roses Pe n urunan al-Qur'anPada s u bab sebelum ini telah serin g disebutk an bahw a 。 ャMqオセ G。ョ@ itu adalah Kitab Allah ya ng
ditu r un kan kepada Nabi Huhammad saw. Al-Qur'an sen d i ri di da lamnya banyak me nggun a k a n kata al-inzal a a a
l-tanz i l yang berarti turun, misal nya pada ayat:
Arti n y a:
L:.J · · I _r--J C I
s・ウオョ セァオィョケ。@ Kam i te a me nurun kan al- Kit a b
k e p damu ( Muhammad) de ng an me bawa kebe aran , s u fa y a k amu mengadil i antara manusia erdasar an Hィ オ セ オ ュI@
y ang telah Allah perlihatkan (wahyukan) kepadam , d an j anganlah ka mu e njadi ー・ョ。ョエ。セ ァ@ ( セ。ョァ@ yang tid a k b ersalah) karena (mem bel a) or ang-orang yang khian a t ( al-Nisa' (4): 105) .
Ayat di atas menggunakan redaksi anzalna, yang berarti Kami menurunkan (al-Qur'an) . Istilah menurunkan itu digunakan, adakalanya mungkin karena sumber wahyu ini adalah Allah yang tinggi bahkan Maha Tinggi, _
sedangkan yang selain Allah adalah rendah; dan mungkin juga disebabkan malaikat yang menyampaikan wahyu
Ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai proses penurunan al-Qur'an itu dari Allah SWT. sampai kepada Nabi Huhammad saw. Perbedaan pendapat itu pad a d asarnya dapat dibedakan ke dalam tiga ma cam
kel ompok, yaitu:
Pertama, kelompok yang menyatakan bahwa al-Qur 'an
dit urunkan ke lang1t dunia pada malam al-Qadar, dan sek aligus, le gkap dari awal sampai akhir. Kemud ian ses udah itu al-Qur'an diturunkan secara
dal am waktu 20 tahun, 23 tahun atau 25 ses uai den gan perbedaan pendapat yang ada pada kelomp k pert ama
ini,
Kedua, bahwa al-Qur 'an
dit urunka ia sebagian demi sebagian, p ada
set iap malam al-Qamar, y kni selama 20 kali malam al-Qad ar
dal am
25 tahun. Jadi, setiap datang Lailatul Qadar ーセ、。@ set iap
Ram adhan, al-Qur'an dalam bagian tertentu diturunkan ke langit dunia sekedar yang hendak disampaikan kepada Nabi
Huhammad saw . untuk kepentingan satu tahun lamanya.
Ketiga, kelompok ulama yang berpendapat bahwa al-Qur'an itu, permulaannya diturunkan pada malam al-Qadar, dan kemudian sesudah itu diturunkan sedikit demi
sedikit dalam berbagai waktu selama kenabian/kerasuklan 8
Qur'an ini, al-Zarqani mengemukakan tiga macam tahapan
proses penurunan al-Qur'an. Menurutnya, al-Qur'an itu
untuk pertama kali diturunkan oleh Allah
SWT
ke Lauhal-Mahfuzh, sesuai dengan ayat 21 dan 22 surat al - Buruj
(85) . Kemudian pada tahapan kedua, al-Qur'an diturunk an
dari Lauh al-Mahfuzh ke Bait al-'Izzah di langit duni a,
sesu ai dengan ayat 3 at al-Dukhan
(44),
yakni padama-lam yang disebut dengan Lailah Mubarakah (malam yang
dib erkati). Dan pada tahapan ketiga, atau セ。ィ。ー。ョ@ akhi r,
dar i langi dunia al-Qur'an diturunkan kepada Na bi
Huh ammad saw., dengan melalui peranrantaraan Halaik at
Jib ril, sepe ti tertera dalam ayat 193 surat al-Syu · ar a'
8 (26 ) .
Hes ipun pa a ul erbeda ー・ョセ。@ at mengen ai
rin cian ーイgウセウ@ ー・ョオイNオセ。ョ@
bal ik perbedaan me eka a tan bahwa al-Q r' an
dit u unkan epada Nabi secara tercic il,
sed ikit demi sedikit, tidak sekaligus. Al-Qur'an send iri
mem ang menginformasikan bahwa al-Qur'an itu diturun kan
seca ra berang s u r-angsur . Perhatiikan misalnya ayat 106
surat al-Isra' (17) dan ayat 32 surat al - Furqan (25).
Henurut informasi yang diberikan al-Qur ' an
sendiri, bahwa ia, al-Qur'an, (permulaannya) diturunkan
pada bulan Ramadhan, tepatnya pada malam hari yakni
pada malam yang diberkati (Lailah Hubarakah), yang lazim
disebut dengan istilah Lailat al-Qadar. Ini dapat
Artinya:
Bulan Ramadhan, yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur ' an . __ (al-Baqarah (2): 185) .
• ( " :( Lt ) 0 l>.>J , ,,
DJ
L...
6-LJ j b l.;J . ..;, ·1L:.
I• - •So J
Art in ya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur'an it u p ada malam yang diberkahi ... (al-Dukhan (44): 3.
Arti nya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur'an itu pada malam al Qadar (al-Qadar {97): 1).
rah membuktikan bahwa al-Qur'an tiiturunkan
bahk an terkadang sebagian ayat atau beberapa kal'ma t saja . Benar ada beberapa surat yang diturunkan sekalig us
sepe rti s rat al-Fatihah (1) dan (a
l-Insa n), jumlahnya ikit , 5-ebab, yang
pal ing umu aya demi ayat, seper ti
dii syaratkan aY,at di atas.
Menurut penghitungan Syaykh Muhammad al-Khuclha ri Bek , proses pewahyuan al-Qur'an itu kepada Nabi Muhamm ad saw. memakan waktu selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari; ya kn i, sejak malam Senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke
41 dari kelahiran Nabi Muhammad saw . , sampai tanggal 9
Dzul Hijjah tahun 10 Hijrah. Atau, dari tanggal 6
10
Agustus 610 sampai tanggal 7 Maret tahun 632 Hasehi. セ@
Masa turun al-Qur'an itu sendiri oleh para ahli sejarah ulum al-Qur'an, dibedakan ke dalam dua periode,
dan periode Madinah yakni sesudah Rasulullah saw. hijrah
dari Mekkah ke Madinah. Surat dan ayat al-Qur'an yang
diturunkan ketika Rasul berdiam diri di Hakkah biasa
disebut dengan kelompok surat dan ayat Makkiah,
sedan gkan kelompok surat dan ayat al-Qur·an yang
ditur unkan selama Rasulullah berdomisili di Madinah,
lazim disebut dengan istilab dan ayat
Madan iyah.
Periode akkiyah memakan waktu selama 12 tahun, 5
bula9 ari, yakni sejak tanggal tahu n
41 s ampai tanggal 1 Rabi'ul Awwal tahun dar i
kelah iran Nabi Muhammad saw. ; sedangkan period e
Madan iyah memakan waktu selama 9 tahun, 9 bulan
dan 9 hari, tep tnya aari エ。ョセセ。ャ@ 1 Ratr·· l ahu n
ke 54 samRai tangga 9 Dzul Hijjah tahun 63 dar i
1
kela hiran s
w.
Adapun hikmah al-Qur·anitu secara beran sur-a gsur, antara la in
ad al ah:
1. Untuk memudahkan penhghafalan al-Qur·an セャゥィ。エ@ sur at
a l-Isra· (17): 106);
2. Guna meneguhkan hati Nabi Huhammad saw. dalam
menjalankan tugas suci (mission sucernya) sekalipun
beliau selalu menghadapi berbagai hambatan, gangguan,
ancaman dan tantangan yang senantiasa silih berganti
(al-Furqan (25): 32 - 33);
3. Guna menghibur hati orang-orang mukmin yang hidup
4. Agar ajaran-ajaran al-Qur'an itu lebih mudah difahami
dan terasa lebih ringan diamalkan;
5. Penurunan ayat secara berangsur-angsur itu selain
d isesuaikan dengan p erist i wa at a u pertanyaan yang
t erjadi, juga terasa ada semacam suasana dialog is
y ang, baik langsung maupun tidak, kebenaran al-Qur' an
t elah teruji sejak di saat-saat pe urunannya.
Mengakhiri uraian tentang proses penurunan a
l-Qur 'an erjadi secara berangsur-angsur ·tu, agakn ya
•
lay ak pula disinggung tentang kondisi generas· pertama
pen erima al-Qur'an, dalam hal ini bangsa Arab t mpo du lu.
Ada lah al-Qur'an sendiri yang menyatakan bahwa, sebel um
al- Qur'an diturunkan, bangsa Arab adalah bangsa yang
but a huruf (um i). Dan nセ「ゥ@ yan diutus
Huh ammad saw., adalah juga seorang n。セゥ@ umm i.
Per h ikan antara lain a at 2 surat al Jumu'ah (62 ),
aya t
157
syrat alA'raf(7), d
n ayat48
surat al-'An ka ut
(29).
Memperhatikan ォッョセゥウゥ@ bangsa Arab yang pad a
umumnya buta huruf ketika itu, maka memang sewajarnya
jika al-Qur'an itu diturunkan secara tercicil; selain
supaya mudah dihafal seperti disinggung di atas, juga
mengingat pada waktu itu budaya hafalan masih dianggap
lebih tinggi dibanding dengan tulisan yang belum
membudaya. Budaya membaca dan menulis di kalangan bangsa
surat al-'Alaq, yang oleh kebanyakan ulama dinyatakan sebagai surat al-Qur'an yang pertama kali diturunkan. Selain dinamai surat al-'Alaq (gumpalan darah), surat ke 96 itu juga dijuluki dengan surat "Iqra"' dan surat "al-Qal am," yang melambangkan arti penting membaca d an
men ulis.
C. Sejarah Singkat Pemellflaraan al-Qur'an
Seperti baru saja dikemukakan, bahwa sebel um
keh adiran al-Qur'an, bangsa Arab adalab tergolo ng ke セ@ dalam bangsa yang ummi, tidak pandai baca dan at au men ulis; dan nabi yang diutus kepada mereka, Huhamm ad saw . juga adalab Nabi yang ummi. Namun demrkian, tid ak ber anti di kalangan mereka samasekali tidak ada yang
pan dai baca dan atau menu is.
Dari orang-orang
ter tentu ang dapa
ini oleh n。セゥ@ Muhammad sa bai knya. Se lain disuruh
m
nulis, dan mrre kad'manfaatkan dengan sebai
k-menghafal, mereka ju ga dip erintahkan mencatat al-Qur ' an. Bahkan, lebih da ri itu, Nabi Muhammad saw. konon memiliki sekretaris pribadi yang jumlahnya sekitar 26 sampai 42 orang karena ada perbedaan pendapat mengenai kepastian jumlahnya.
Selain al-Khulafa' al-Rasyidun (Abu Bakar al-Shiddiq, 'Umar bin Khaththab, 'Utsman bin Affan dan 'Ari
Khalid bin al-Walid,
'Ala' Hadhrami, 'Amr bin
al-12
'Ash, Muhammad bin Maslamah, dan Zaid bin Tsabit.
Yang
disebut terakhir, Zaid bin Tsabit,
adalah
pen ulis
al-Qur'an yang paling populer dan
pali ng
ber jasa.
Bukan
saja karena Zaid merupakan
sekretar is
kep ercayaan Rasul Allah saw., melainkan juga disebabkan
ket erlibatannya daiam menghimpun al Qur'an
pada masa
Kha lifah Abu Bakar al-Shiddiq dan penggandaan
al-Qur' an
pad a zaman
halifah 'Utsman bin 'Affan.
Jadi,
pemeliharaan
al-Qur'an di
an
Na bi
Huh ammad
saw. itu dapat dikatakan melalui
tiga jal u r ,
yai tu:
(i) melalui
hafalan
Nab1
sendiri dan
p a ra
:i: i)
mel:a
ir-e-snri P,ara sekreta ris
pri badi
tu Lis an - t ul is an
p a ra
sa habat
para
yang di la ukan
a t as
ini siatif
mereka
Dan, di atas itu
semua,
memberi
ahw
dalam
s-etiap
s atu
tahun,
tepatnya pada bulan Ramadhan,
Malaikat Jib ril
mel akukan pengecekan ulan
erhadap ayat-ayat
al-Qur 'an
yang telah diturunkan kepada Nabi Huhammad saw.
Bahkan,
pada tahun akhir hayat Nabi Huhammad saw . ,
pengontrolan
i tu dilakukan dua kali.
Rasul
Allah
saw.
berpulang ke
rahmat
Allah
setelah al-Qur ' an diturunkan secara keseluruhan . Bahkan,
setelah al-Qur'an itu dihafal secara baik dan
ditulis
Allah saw., namun sampai beliau meninggal naskah-naskah
catatan al-Qur'an itu masih terserak-serak di beberapa
tempat dan tersebar di berbagai kepingan tulisan seperti
pada bebatuan, pelepah kurma, dinding-dinding dan
lain-lai n, sesuai dengan kondisi masa itu yang belum menge nal
ker tas seperti zaman sekarang. Namun keadaan demiki an,
sam a sekali tidak menguraRgi al-Qur'an itu
sen diri. Sebab, tidak berapa sepeninggal Ra sul
All ah saw., Abu Bakar al-Shiddiq -- atas
bin al-Khatnthab -- segera menghimpun ᄋ セ@
Qur 'an ya g masih berserakan itu .
'U mar
a
l-Begitu Nabi Muhammad saw. wafat kaum
mus li in setelah melalui musyawarah yang cukup al ot
-- membai'a: Na bi
(kh alifah) dalam penLimpin umm at
atau kepa a negara,
g
イ。ォ。ョMァ・セ。ォ。ョ@ sempal anteru tama dari kalangan yang enggan membay ar
zaka t. Belum lagi &ari kalangan orang-orang musyrik d an
kaum kafirun yang sejak zaman Nabi memang memusuhi Isl am.
Menghadapi berbagai macam pemberontakan yang a da,
Abu Bakar tidaklah tinggal diam. Atas dukungan penuh
para sahabat besar, termasuk ·umar bin Khaththab yang
semula tidak sependirian dengan Abu Bakar dalam
menganggap keluar dari Islam kelompok yang mengingkari
kewajiban hukum membayar zakat, Khalifah Abu Bakar
bersikeras memerangi mereka, dan kles f isikpun terjadi
. ···..- : · :· ...
12 Hijrah atau tahun 633 Masehi, amat banyak korban yang tewas akibat peperangan yang dahsyat itu. Tidak hanya
dari pihak lawan yang amat besar kehilangan pasukan tempurnya, tetapi juga dari kalangan pasukan Abu Bakar se n diri yang, menurut beberapa riwayat, sekitar 70 or ang hu f fazh (para penghafal al-Qur'an) turut menjadi syuh ada da lam pertempuran yang
te r jadi peperangan di sekitar
itu. Padahal, a'unah
te mpat di dekat kota Hadinah
--ー・ セ ゥウエゥキ。@ Yamamah, telah pula gugur
ya n g ウ。ョセ。エ@ handal.
Kedua セ・イゥウエゥキ。@ di atas khususnya
ket ika su atu
sebe lum qur ra
tr ag ed i Yamamah, menyadarkan 'Umar bin al-Khaththab tent ang mu t lak perlu ya
mu s hhaf セ。ョ@ kala i u
'U mar merasa khawatir akan na sib
al - Qur'an bila kematian bakan ratusan uf f azh
it u tidak segera diantisipasi, mengingat para huff azh ba r u dari generasi ke
g
nera$i エ。セー。ォ@ semakinjum l a hn ya . I tu l ah sebabnya mengapa ' Umar yang
menge cil dikenal cerdas,
depan,
tegas, berani , dan berwawasan jauh ke itu mengajukan usul kepada Khalifah Abu agar segera mengambil kebijakan untuk menghimpun Qur'an.
mas a Bakar
seperti itu, namun berkat desakan 'Umar berikut
argumentasi yang meyakinkan, pada akhirnya setelah
melalui salat istikharah terlebih dahulu, Abu Bakar
menerima bulat usulan 'Umar. Dan, untuk kepentingan
pe nghimpunan itu, Abu Bakar mengangkat Zaid bin Tsa bit
se bagai ketua pelaksananya.
Dipilihnya Zaid bin Tsabit sebagai Ke tua
Penghimpun al-Qur'an, merup kan pilihan y ang
te pat karena, seperti ditegaskan di tas, Zaid- lah
Sa habat Nabi yang paling banyak den gan
pe nulisan wahyu al-Qur'an dan bahkan
di beri epercayaan oleh Rasul Allah saw. Rasul
--me lalui suratnya -- mengimbau beberapa orang pembe sar
yang berku-asa ketika ᄋ セオ@ supa a memelUR a Islam.
Mula-mula Zaid ュセョッャ。ォL@ ウ・イ。セ。@ bersump ah:
"D emi sekiranya mer ka menugaskan aku un tuk
me mindahka erapa bukit, tidaklah lebih be rat
dar ipada beban ケ。セァ@ ha-rus aku ーセォオ@ untu mengumpul kan
al -Qur, an." Namun, at as desakan Abu Bakar dan 'Um ar,
Zai d-pun pada akhirnya bersedia menjadi Ketua ·Pan itia
Penghimpun al-Qur'an, dibantu oleh tiga orang anggota
yang masing-masing adalah: 'Utsman bin 'Affan, 'Ali bin
Abi Thalib, dan Ubay bin Ka'ab. Dan dalam waktu sekitar
satu tahun lamanya (12 - 13 H./633 - 634 M.), Zaid dan
セ@
kawan-kawan berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Dalam melaksanakan tugas berat namun suci itu,
cukup dengan mengandalkan pada hafalan yang dimiliki keempatnya, akan tetapi juga selalu merujuk kepada
tulisan-tulisan al-Qur'an yang ditulis di hadapan Nabi Muhammad saw., serta dicocokkan dengan hafalan-hafalan pa ra huffazh lain yang jumlahnya cukup banyak.
Seusai melaksanakan tugasnya, Zaid dan p ara
an ggota panitia ke pada
me nyirnpannya baik-baik himpunan Sep,eninggal Abu Bakar,
hasil karya nya Abu Bakar- pun
al-Qur' an
be rpindaH ke tangan Khalifah 'Umar yang m ngganti kan Ab u Bakar al-Shiddiq. Dan setelah Khalifah ' Umar waf at, him punan al-Qur'an itu untuk sementara waktu berada di tan gan H fshah, seorang Haf 1zhah terkenaI pu tri ke ud ian 'Um ar dan ·uga istr· rセウオQ@
A
' Ot sman, himpunan
yang meng antikan 'Umar, mengam bil ut untuk セ・ー・ョエゥョ ァ。ョ@
pen ggandaan yang dianggap sebagai kebutuhan ュ・ョセ・ ウ。ォ@
wak tu itu.
Adap u n l a t ar belakang yang mendorong penggandaan al-Qur'an itu sendiri di zaman ' Utsman, dapat diringkaskan demikian. Setelah jabatan kekhalifahan berada di tangan 'Utsman, dan Islam semakin tersebar
luas sampai ke wilayah Syam (sekarang Suriah), Irak dan lain-lain, timbul fanatisme kesukuan yang berlebihan, tidak hanya menyangkut soal-soal kebudayaan dan bahasa,
-al-Qur'an.
Menyaksikan f enomena sosial yang kurang menguntungkan komunitas Islam itu, maka Hudzaifah bin al-Yaman yang kepergiannya ke suatu tempat wilayah Islam untuk memperkuat pasukan Islam yang tengah berperang
melawan penduduk Armenia dan Azarbaizan, sege ra
meng hadap Khalifah 'Utsman seraya mengusulkan deng an
sang at agar segera an al-Qur' an
yang telah dihimpun pada zaman Khalifah Abu Bakar. Dan sali nan al-Qur'an itu lebih lanjut
sup aya beberapa pusat ibu kota 、。・セ。ィL@ dal am
upay a me gatasi perselisihan bacaan ya ng
dini lai cukup mengkhawatirkan.
Setelah mengecek kebenaran informasi yang
disa mpaika an ternyata benar ad an y a,
'Uts man memint--a Mushh-a-f yang da di anga Ha:Gsah bin ti
'Uma r yak. Guna kepent]ng an
peny alinan an penggandaan al-Hu hhaf itu,lagi-lagi Za id bin Tsabit diberi kepercayaan untuk mengetu ai kepa nitiaan yang 、ゥ「セョエqォ@ Khalifah 'Btsman, dengan ti ga
ッイ。ョセ@ an gg ot a pan iti a masing-mas i ng ' Abd Allah bin
Zubair, Sa' id bin al-'Ash dan ' Abd al-Rahman bin al -Harits bin Hisyam.
Quraisy. Alasannya, kata 'Utsman, karena al-Qur'an
itu sendiri diturunkan dalam bahasa Arab Quraisy.
Khalifah 'Utsman tampaknya sadar betul akan kemungklinan
te rjadinya perbedaan pendapat di kalangan panitia em pat
itu sendiri, mengingat Zaid bin Tsabit bukan berasal
da ri suku Quraisy meskipun tiga yang lainnya berasal
da ri suku Quraisy.
Penjelasan tentang sejarah penghimpunan al-Qur 'an
di zaman Abu Bakar dan penggandaannya di zaman 'Uts man
bi n 'Affan, antara lain dapat disimpulkan dari ke dua
ri wayat panjang di bawah ini.
.) セ@ .,rr.1
·w1 ..
QNセ@
LL.:-Li\
r
セr
ᄋᄋᄋᄋ@
-
セ@ セ@ セ@..
rl
u
ャ⦅イM uャセセ@ ...r_,1.:.; 010)
<.YJ
セ@
J
Ll ._. t-•-f.,_lJ
IJ
セ@
Jセセ@
r1
l:'<-:.,_.;,セ⦅[ゥ[@
1..y
.l.J
0;セ@
.J.l
I Cセ@
セjセ@
u-:...=-.!:;-Qセ@
セ@
J
;,...,
1p
セ@
セ|⦅L@
INNlセ@
.
Le
セ lエL セ@
JeG'
J
セNh
エ@
Jl;
セ[L@
j|jLセ@
0 l
.J 0..Jh!UJ
<l
c ) )
:Jᄋᄋᄋᄋ セ@
i.},..rfJ\
エセセMNZZL⦅[@
.,
t
•r. .. PJ.ll
J_,.:...,,
_rJ
セ@
セャセLBゥ@
セMセ@ セ@
'"'-3 Jセセセ@
;l c..>·: .rN'1
.C ...
セ@
._Li..:;l
u
lS'L
J
lNNNセNNj@
l 0-"jNNNNセ@
⦅ェNセNlセ@
セ@ セ@
rJ
Ll.J'
Jセ@
.. . ·· Ll.J
IJ
r"'
.J .__l__,,_;._ ...r3
l
QlNLセ@
_⦅NZ [セ@
0セNNNゥNNNZ[@
セ@
L'.'...._L; , ·,.:.).r-LJ
lセ@
セ@
セ@
セ
i@
C
セ@
セ@
セセ@
l..HセNhゥ@
jセ@
rW
Nセ@
<t..lJl_,
セ@
Jw •
r4Lf'L'""
セ NjL⦅LL⦅ZM
i
0TJ.iJl
セ@
セjNjャ@
r.s·h.;セ@
Jケセ@
y.l
Jセ@
.J
セZN[@
jjj·
djセ@
\ "" w w w
4.._.._.t ;,.-.:.. if. I [."" セY@ l セ@ J ) -
_yi>•l
G セANNZ[M ) ,_;:,.:;..J
l;-) \
)
j J.,.? jU
v.._jJ 1_, セN⦅Nj@ 1<
セ[⦅@
セZZセ@
Lセォ@
セケ@
イャセ@
i
04j,._"""" _;
r5'
l;-
J.iJ))d_,.-i·
..i->i
c-
lセ@ セ@
i
セ@
0
.J La.;セZゥャ@
セ@
;:..: , L ; 1.,pセ@
セ[ZNNNZ@
rJJ
Iセ@
LJセ@ セ@
NjGBセ@
.r.
i
--G->- ..セLNNji@
セ@
lS.;.セHャINj@
\ セ@
L;,.13
Artinya:
Dari Ubaid bin al - Sabbaq r.a., bahwasanya Zaid
bin Tsabi t Ra. berkata: "Tel ah datang Abu Bakar
kepada - ku, di medan tempur Ahli Yamamah. Ketika itu
'Umar berada di sampingnya. Kemudian Abu Bakar
berkata: "sesungguhnya 'Umar te lah mendatangi aku ,"
seraya ia berkata: "sesungguhnya peperangan pada ha ri
Yamamah ini benar-benar amat dahsyat deng an
(gugurnya) para qurra·, dan sesungguhnya aku khawat ir
akan (terjadi lag·) peperangan ahsyat dengan (gugu
r-nya) para qurra· di beberapa meda perang (lainnya ),
sehingga banyak ayat-ayat al-Qur'an yang hila ng
karenanya. Dan sesungguhnya aku berpendap at
(memandang perlu) untuk mengusulkan k padamu un t uk
mengumpulkan al-Qur'an." Aku (Abu Bakar) bertanya k
e-pada · mar: "mengapa engkau melakukan sesuatu y a ng
tidak pernah diperbuat Rasul Allah saw. ?" 'Umar me
n-jawab: "Demi Allah ! Ini adalah perbuatan 「セゥォ@ ! "
se-raya ' Umar terus mendesak aku sampai Allah melapa n g
-kan dadaku untuk menerima usulannya. Dan akupun b
er-pe dapat tentang perlunya menghimpun al-Qur'an i tu .
Sebab, yang demikian itu seperti pendapat ·umar."
Zaid 「セョ@ tウ。セゥエ@ erkata a wa Abu Bakar berkata:
"sesungguhnya kamu adalah se0rang pemuda yang bera kal
cerdas, kami t iEiak me1:n1 unmu ( n..t.u k berprasan gka
buruk kepa amu), an sesungguhnya kamu セ。ィ@ penu lis
wahyu al qオイG。セ@ u t k asul Allah saw.; maka
pelajarilah al-Qur'an itu, untuk kemud ian
mengump lkannya. Demi Alla , seandainya mereka men
ug-askan aku untuk memindahkam gunung dari beeer apa
gunung, ti aklah ebih 「・セ@ t bag ku daripada yang
di-perintahkan Abu Bakar kepadaku untuk mengbimpu n
al-Qur ·an." Ke mud ian aku bertanya kepada Abu Bakar: ..
me-ngapa engkau me akukan sesuatu yang tidak per nah
di lakukan o leh Rasu 1 ft,, lah saw. ? .. Abu Ba kar
menj awab: "Demi Allah, i tu merupakan per bu a tan yang
baik. Kemudian Abu Bakar-pun terus ュセョ、・ウ。ォ@ aku
sampai Allah membukakan hatiku sebagaimana Allah
me-lapngkan hati Abu Bakar dan ' Umar r . a. Kemudian
aku-pun meneliti al-Qur'an itu untuk kemudian
mengumpulkannya dari pelepah - pelepah kurma dan
batu-batu serta hafalan para sahabat sampai aku dapatkan
catatan akhir surat al-Taubat pada Abu Khuzaimah al
-Anshari, yang aku tidak menemukannya pada seorangpun
selain dia. Ayat yang dimaksudkan ialah ayat:
イセNN[LjZ@ L セ@ jセ@ NNLセ@ ;.-s- r-5- 3 _:, ·1 V4
J
r ·.)
r-5
..
L;.. .uJsampai akhir ayat surat Bara'ah. Kemudian mushhaf itu
disimpan di rumah Abu Bakar hingga beliau wafat.
I ;;
セウ@
.Jイゥ セ@
..
J 1 0yセセMセ@
I (-:-'W .
...'\J
l..j
ャセ、@
1.),
jセ@
RQZセH@
<!.. ·· .·
ャ⦅⦅Lセ@
u_._:.-...JL
I . .. 'I Li .
セLNN@
. ""':
r .. • セ@ U..-U .) U d.-·4-..!'-t>.
c .. ' • ..
セI@
j-4Ll
Iu
L..:...$.
UJI
セ⦅Z[NNN@
L{-!
c._L .)"u
t!!.L...Jl
u
セ@
.
- a r '
l 0----t (>-.... -->-
セ@
lセj@
J'4-_J
lセ@ セMGMB@
-' ; .3-J
l 0--1.JJ
lセ@
)..r-Ll
1セ[⦅ゥ⦅ゥ@
オセ
ᄋ@ jlャI
L セ@
id
オセセ@
ャイセ
セ ᄋᄋᄋᄋᄋ@
a ·.. ..
<u
.
I
'!IJ
e •. . . ,'-"""'...,. .
NU セ@
u r't_Jc '
セ
M
i}
セ@
セ@
u--1
""-.:
j JFl
セェMMQNNNZ[⦅ZNN@
!I
JI
• .". • . :· w w .. C. ..
.
PG ᄋセ
QQNイMG⦅NNLNNNNN[@
l.J J
セ@
....
QセN[⦅[QセlNNNNl@
J .·.
1 ':'1: ,_ - ···· · I ''-" '
1-4.-.ir
ャャIGセ@ セ@セNNNN@ e
._,'ci...; l
JS'
(,J
lJ..,,
.J 1 3 L,.._;_... u-11u__:_:W
lu
\.,._-'..µ :, -.JMセ@
k._1 li .
セ@ セ@u
u_'>-.-ct..-4 J I TN⦅セMNN@ . .oJ5
セ@ 0 セLN⦅Zu@ l 0--> ., l_,_,_,L.-:
.r4 \Ar t· ya:
Dari ibnu Syiha b, s e u ァセオィョケ。@ セ。ウ@ bin Ma lik
mengi ahk an ke adan a baHwa hオ、 コ。ゥヲ。セ@ bin al-Ya man
mengh adap 'Utsm an, y ng e ika itu s edang mem e ran gi
p endud uk Si ri a
、。 ャセ ュ@
rian gka mendo brak wi layahArmeni dan Azarbai zan da n pend uduk Irak; tib a -t iba
udzaifah meras haw at ir an pers elisi han (u mat
Islam) tentang bacaan al-Qur ' an, sehingga Hu d zi fah
mengusulkan k_epada 'Utsman: ya mi r a l-mu ' mini n !
perbaikilah kead a an umat ini s ebelum mereka terl alu
jauh memperselisihka itab al-Qur'an seperti y ang
dialami orang-oranmg Yahud i da n Nasrani . Kemud ian
'Utsman menjumpai Hafshah dalam rangka mengambil
himpunan al-Qur'an, yang akan disalin ke dalam
beberapa mushahaf, dan seusai memperbanyak, shuhuf
itu akan kami kembalikan. Kemudian Hafsha-pun
menyerahkan mushhaf yang ia pegangi, dan 'Utsman
me-merintahkan Zaid bin Tsabit, セa「、@ Allah bin
al-Zubair dan 'Abd al-Rahman al-Harits ibn Hisyam.
Kemudian merekapun menyalin al-mushahf itu ke
dalam beberapa mushhaf. Sebelum mengerj aka-n
tugasnya, mereka mendapatkan pengarahan dari
'Utsman agar jika para anggota panitia itu berbeda
pendapat dengan Zaid bin Tsabit (Ketua Panitia)
me-ngenai bacaan 。ャセqオイG。ョL@ seyogyanya kalian menulis
.<·•.
tugasnya hingga mereka selesai menyalin shuhuf al-Qur 'an ke dalam beberapa eksemplar; dan kemudian
'Otsman menyerahkan kembali shuhuf aslinya kepada Hafshah, sementara beberapa salinannya ia kirimkan ke beberapa daerah; dan 'Utsman menginstruksikan kepada semua warganya yang memiliki catatan al-Qur 'an supaya membakarnya (H . R . al-Bukhari) .
Dari kedua Hadits panjang di atas, yang masi ng-mas ing mengisahkan penghimpunan al-Qur·an pada ng-masa Abu Bakar dan penggandaan al-Qur'an pada zaman 'Otsman bin 'Af fan, ser a motifnya masing - masing, dapat lah
dis impulkan bahwa sejak pada masa Nabi M hammad s aw.
hin gga zaman 'Utsman bin 'Affan, bahkan hing a kini dan nan ti, emeliharaan al-Qur·an oleh ummat Isl m sel alu
dil a ukan 、・ョセ。ョ@ melalui hafalan dan tulisan. Dan kar enanya, otentisitas al-Qur'an sepanjang zarnan a kan tet ap terpelihara sesuai dengam jaminan send iri ket ika Ia ber irman:
Art iny8:':
Sesungguhnya Kami telah menu-runkan al-Dzikr ( al-Qur 'an), dan sesunggunnya Kami untuk (kemurnian) al-Qur'an itu akan tetap memeliharanya (al-Hijr (1 5):
9).
J--::_.-> (--: . ._.)-> V-0
セ@ セ@
..セjNNN^@
V-0セ@
5 <>-:. .l.:c N^ セ@
,_:.,-•c,:J;
セェ@
I w _..:; \ ':.. ( l ' : ( l \ ) ..:; ... __ A⦅NZ⦅セ@
)
Artinya:
Tidak akan datang kepada al-Qur'an itu suatu kebatilan, baik dari arah depan maupun dari belakang-nya (sebelum dan sesudahnya), karena al-Qur'an itu turun dari Dzat Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji (Fushshilat (41): 43).
kandungannya seperti akan segera diuraikan, juga selalu
up to date, yakni akan selalu sesuai dengan perkembangan
CATATAN KAKI
1. Uraian selengkapnya tentang penulisan dan bacaan lafal al-Qur'an, serta asal-usul pengambilannya, lihat antara lain: Jalal al-Din al-Suyuthi, a l - I t q a n
t i 'Ulum al-Qur' a n, j. 1 (Beirut Lubnan: Dar al-Jayl, 1979), h. 51; dan lihat pula Masyfuk Zuhdi, Peng a ntar
Ulumul Our'an (Surabaya: Bina Ilmu, 1982), h. 2.
2 . Jamaluddin Kafie, Benarkah al-Our'a n Ciptaan Muha mmad
(Surabaya: Bina Ilmu, 1981), h. 8.
3 . lbid.
4 .
Keempat surat:oelas ayat yang dimaksudkan ialah su rat-Yusuf ( 12): 2, al-Ra· du ( 13). 37, Ibr ahim
4, al-Nahl (16): 103, Maryam (1 ): 97, Thaha 113, al-Syu"ara' (26): 195, al-Syu a (4 2) : 7, khruf
(43):
3,
al-Dukhan(44):
58 , al-A hgaf12. ( 14) :
20) ;
al-Z
(46)
5 . "Abd al-Wahhab Khallaf, 'Um Ushul
(Indunisiya: al-Hajlis al-A"la al-Indunisi Oa"wah al-Islamiyyah, 1973), h. 24.
al-Fi qh
li
al-6. Perhatikary surat-smrat: al Baqarah (2). 97, al- Nahl
(16): 102, al-Syu"ara' 26): 192-193, al-Najm ( 53):
3-5, a Mqセ、。イ@ (S7): 4.
7 . 'Abd
1-Sw'"'lna h
h. 194.
Ahmad al-G undur, AtAam min
i hr: Dar セ QMm。B。イゥヲL@ 1387
8. Al--Zarkasyi, al-Burhan f:i. 'Ulum al-Our' an. j . 1 (Beirut - Lubnan, "Isa al-Babi aI-Halabi, 1957), h. 229.
9. Al-Zarqani, Manahil al-'Irfan fi 'Ulum al-Qur'an, j .
1 (Beirut - Lubnan: 'Isa al-Babi al-Halabi, [t.t.]), h. 47.
10. Huhammad al-Khudhari (Mis
hr
al-MaktabahH . /1967 M. ), h. 5.
11. Ibid . . • h. 7.
Bek, Tar·ik h LZHQᄋ M t。Nウ セ ᄋ M イゥG@ a l ····lsl<:, m 1.
al-Tijariyyah al-Kubra, 1387
12. Has bi Ash-Shiddieqy, S ej C<. rah d a n Pengant a r llmu a
1--0ur ' anl Ta f s i r (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h. 76.
13. al-Bukhari, Matn al-Bukhari bi Ha .s yiyah al - Sindi, j.
BAB III
GARIS - GARIS BESAR ISI KANDUNGAN AL-QUR'AN
A. AK I DAH
Isi kandungan al-Qur'an yang utama dan yang
te rpenting ialah tentang akidah, yang juga lazim dis ebut de ngan istilah ushul al-din, kalam dan terutama taw hid. Me nurut Muhammad Quthub, yang dapat penulis set ujui
se penuhnya, bahwa topik utama yang terbes r dan pa ling 1
mehdasar dalam al-Qur'an ialah soal akidah. Ini t idak be rarti persoalan-persoalan lain yang ada dalam al -Qu r an tidak dianggap penting. Sebab, akidah itu sen diri
ti daklah yang
la in.
Akidah, yang keyaki nan,
da lam agama 1siam osisi sen ral yang sama
po ndasi yang di atasnya ditegakkan 「。ョセオョ。ョ@ syari 'at; dan tidak ada syari'a tanpft akidah. Akidah adalah a sal, sedangkan syari'ah tergolong furu' . Dengan demikian, maka tidaklah ada artinya keberadaan syari'at dalam Islam, tanpa keberadaan akidah. Dan karenanya, syari ' at
tidak akan mampu memantulkan cahayanya tanpa berada 2
dalam naungan akidah.
Begitu penting kedudukan akidah dalam Islam, dan karenanya maka mudahlah difahami jika al-Qur'an, yang di
asasi. Hampir atau bahkan tidak ada ayat al-Qur'an dalam jenis manapun yang tidak mengaitkan pembahasannya dengan
masalah-masalah akidah Islamiyah . Ada beberapa indikasi ku at yang membuktikan akidah sebagai topik pa ling me nonjol dalam al-Qur ' an. Yang terpenting daripadanya :
Pertama, ayat al-Qur 'an pertama k ali
di turunkan kepad Huhammad saw. menurut penda pat yang umum dikenal ialah ayat 1 - 5 surat 1- ' Alaq, ya itu:
.. ·1 - I 1 • ·,, \ • .. · · \j I ·> .. \.., ·1 セ@ I
cl:, f\ (I. • - I $- • セ@ • セ@ _, ェM セ セ@ • l .. _J_..,.--, (, - l __ .) •,"' - ·' • )
•
1 セNI@ セ@
, ) _ _ . . . _ - . - - V LJ • " ...
• l ;· -- \
Ar tinya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang t elah
mencip a-ka (segala sesuatu). Dia-lah yang
menciptaka manusia dari s gumpal darah. Bacalah , dan Tuhan-mu1aH yang paling Pemurah.
Yang
meng ajar (manus· iengan pe antar an kalam (tulis-baca). DiaDia ュ・ョァ。ェセイゥ@ manu ia entang hal yang ti dak
diketah iny (al-'Alaq (96 : 1 - 5).
ilmu-ilmu al-Qur'an te lah men un·ukkan bahwa surat-surat dan ayat-ayat -Qur ' an yan g tergolong ke aram keloIDpok Hakkiyyah yang leb ih dahulu diturunkan dibandingkan dengan kelompok surat-surat-surat/ayat-ayat Madaniyah, pada umumnya memuat persoalan akidah dan akhlak. Sedangkan surat-surat dan ayat-ayat Madaniyah, yang turun kemudian, lebih banyak berisiskan masalah hukum. Jadi , didahulukannya masalah
masalah apapun, jika diamati dengan seksama, selalu dikaitkan dengan soal keimanan dan atau ketauhidan,
termasuk di dalamnya ten tang kemahakuasaan dan kema habesaran Allah SWT. Sebagai ilustrasi, perhatikan misa lnya surat yasin (36) terutama ayat 38 dan sete rusnya. Surat yang dijuluki sebagai qalb al-Qur·an
(hat i/jantung al-Qur·an) ini, sisi ayat
-ayat nya menyi.nggung persoalan-persoalan kosmi s, kosm ogoni, Kosmografi dan kosmologi, yang te k e dala m kelompok ayat-ayat kauniyah, tapi
yang bersamaan ditampilkan juga ya ng
mengga barkan tentang ォセョ。ィ。ォオ。ウ。。ョ@ Allah
SWT.
(ayat a l-·aga ' id).Con OA lain dapat ai "hat d
(28 ). Sur セ。ョァ@ terdiri atas 8
kal imat dan hurufnya masing-ma
al-Qasha sh
juml ah 4 1 441 dan 5.800 , i tu dia wali dengan セ。エ@ 。ォセ、M。ィ@ 」エセョ@ 、Gエセエオー@ juga de gan ay at aki dah. Ayat pertama ialah
..
dan ayat yang terakhirnya · alan: i,J I ) .> 1 L..J 1.: i 1 . . , "'<
.J ' セMG@ C.""' ( _,_. • J
Keempat, Penyimpangan dalam soal-soal yang lain, betapun besarnya dosa dari penyelewengan itu,
al-Art inya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni do sa syirik, dan Dia akan mengampuni segala dosa yang s
e-lain dari syirik itu, bagi siapa yang Ia kehendak i. Siapa yang mempersekutukaA A lah, maka sungguh ia t
e-lah berbuat dosa ang besar (aI- セウ。ᄋ@ (4): 48).
l_:_,
_Id
.
I . . I.. .. • - ' ' ..:;.>) •• • • .) i..o )....:; _ _ , ' セ⦅L@ (. .)...;_, u· ;;.-:>-·-:, ., : セ@ ·.. C J - - - ' • \ l I ; I u
•...)
-
._... ,..,-
, / . ..Art inya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengamp Jl
mempersekutukan (sesuatu) dengan Nya, dan mengampuni dosa yan selain dari syirik itu siapa yang dikehendaki oleh Nya. Siapa me pers kut kan sesuatu dengan lah, sesungg hnya ia telah ersesat dengan kesesatan amat jaub al-Nis a_
4
1 6)
do sa Dia b agi ya ng ma ka ya ng
t a -Qur'an yang エ・セ、 ゥイゥ@
at a s dibu a den an surat al-Fatihah dan
dit ut p dengan surat al-Nas . Baik dalam surat al-Fatih ah mau pun dalam surat al-Nas, kita jumpai sifat-sifat Al lah
yan g merupakan bagian tak terpisahkan dari rnasa lah akidah secara keseluruhan . Dalam surat al-Fatihah, kita jumpai sifat-sifat Allah yang dilambangkan dengan Rabb al- ' alamin, al-Rahman - al-Rahim, dan Maliki yawm al-din; sedangkan dalam surat al-Nas kita temukan ウゥヲ。セセ@
sifat Allah yang terungkap dalam Rabb al-nas; malik
al-nas dan Ilah al-nas.
140 ayat ya