• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI PRINSIP – PRINSIP JURNALISME INVESTIGASI DALAM PEMBERITAAN TELEVISI (Analisis Isi Pada Tayangan ”Reportase Investigasi” di Trans TV edisi Obat Palsu dan ”Sigi 30 Menit” di SCTV edisi Kosmetik Palsu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN IMPLEMENTASI PRINSIP – PRINSIP JURNALISME INVESTIGASI DALAM PEMBERITAAN TELEVISI (Analisis Isi Pada Tayangan ”Reportase Investigasi” di Trans TV edisi Obat Palsu dan ”Sigi 30 Menit” di SCTV edisi Kosmetik Palsu)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI PRINSIP – PRINSIP 

JURNALISMEINVESTIGASI DALAM PEMBERITAAN TELEVISI(Analisis Isi 

Pada Tayangan ”Reportase Investigasi” di Trans TVedisi Obat Palsu dan 

”Sigi 30 Menit” di SCTV edisi Kosmetik Palsu)

 

Oleh: Rizka Amalia ( 03220022 ) 

Communication Science  Dibuat: 2008­03­28 , dengan 3 file(s). 

Keywords:Jurnalisme Investigasi, Pemberitaan Televisi 

ABSTRAK 

Seiring semakin pesatnya perkembangan media massa, baik cetak maupun elektronik, media  massa dituntut untuk menyampaikan informasi yang mempunyai kesesuaian dengan realitas  dunia nyata yang benar­benar terjadi. Hal ini dikarenakan media massa merupakan sarana  manusia untuk berkomunikasi dalam tujuannya memahami realita. Oleh karenanya persaingan di  dunia pertelevisian tidak terhindarkan. Tidak hanya program hiburan, musik, talk show, reality  show, kuis, infotainment, bahkan program berita juga menjadi program unggulannya. Dalam  perkembangan selanjutnya, jika diperhatikan dengan cermat, tayangan­tayangan tersebut 

cenderung memiliki keseragaman baik tema maupun format acara. Bahkan fenomena yang akhir­  akhir ini sangat sering disajikan adalah berbagai tayangan dengan format investigasi. 

Berangkat dari fenomena tersebut, yaitu adanya dominasi format investigasi dalam berbagai  tayangan, khususnya program pemberitaan televisi, seperti tayangan “Reportase Investigasi” dan  “Sigi 30 Menit”. Memunculkan pertanyaan apakah beragam tayangan dengan format investigasi  tersebut, menerapkan prinsip­prinsip jurnalisme investigasi dan apakah ada perbedaan penerapan  prinsip­prinsip jurnalisme investigasi. Hal ini dikarenakan yang membedakan antara pemberitaan  biasa dengan pemberitaan investigasi terletak pada penerapan prinsip­prinsip jurnalisme 

investigasi dalam isi beritanya. Maka peneliti tertarik untuk meneliti implementasi prinsip­  prinsip jurnalisme investigasi dalam pemberitaan televisi. Yang dimaksud dengan implementasi  prinsip­prinsip jurnalisme investigasi adalah penerapan kaidah­kaidah atau ketentuan­ketentuan  yang menjadi dasar pemikiran dari kegiatan jurnalisme investigasi. Sedangkan yang dimaksud  dengan jurnalisme investigasi adalah keseluruhan jurnalisme yang hendak melakukan penggalian  dibawah permukaan yang akan membantu khalayak untuk memahami apa yang terjadi di 

kompleksitas persoalan dunia yang semakin meningkat. 

Dengan demikian penelitian ini mengambil judul Perbandingan Implementasi Prinsip­Prinsip  Jurnalisme Investigasi Dalam Pemberitaan Televisi (Analisis Isi Pada Tayangan “Reportase  Investigasi” di Trans TV edisi Obat Palsu dan “Sigi 30 Menit” di SCTV edisi Kosmetik Palsu).  Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan implementasi prinsip­prinsip  jurnalisme investigasi pada tayangan “Reportase Investigasi” dan “Sigi 30 Menit”. Sedangkan  tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan implementasi prinsip­prinsip  jurnalisme investigasi pada tayangan “Reportase Investigasi” dan “Sigi 30 Menit”. 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis is dengan tipe penelitian  komparasi bivariat, yaitu penelitian yang berusaha menemukan persamaan atau perbedaan antara  dua variabel. Alasan peneliti menggunakan analisi isi dan komparasi bivariat dengan 

(2)

untuk menganalisis isi komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif terhadap isi pesan  yang tampak. Sementara itu tes Kai Kuadrat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya 

persamaan atau perbedaan yang signifikan antara kedua tayangan tersebut. Sehingga dalam hal  ini sesuai untuk menganalisis isi berita pada kedua tayangan tersebut. Ruang lingkup penelitian  ini adalah tayangan “Reportase Investigasi” edisi “Obat Palsu” dan “Sigi 30 Menit” edisi  “Kosmetik Palsu”. Unit analisis penelitian ini adalah visual dan audio (narasi dan SOT) dari  setiap paragraf. 

Kategori prinsip­prinsip jurnalisme investigasi yang digunakan adalah aktual, akuarasi 

pemberitaan, detil peristiwa, people trails, peper trails dan sinkronisasi pemberitaan. Mengacu  pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada tayangan “Reportase Investigasi” terdapat 53  paragraf dan “Sigi 30 Menit” terdapat 46 paragraf. Dari hasil pengkodingan tayangan “Reportase  Investigasi” antara peneliti dan Koder 1, diperoleh nilai CR sebesar 0.97 dan Pi indeks sebesar  0.96. Sedangkan hasil pengkodingan antara peneliti dan Koder 2, diperoleh nilai CR sebesar 0.83  dan nilai Pi indeks sebesar 0.78. Sementara itu dari hasil pengkodingan tayangan “Sigi 30 Menit”  antara peneliti dan koder 1, diperoleh nilai CR sebesar 0.95 dan nilai Pi indeks sebesar 0.94.  Sedangkan hasil pengkodingan antara peneliti dan Koder 2, diperoleh nilai CR sebesar 0.82 dan  nilai Pi indeks sebesar 0.77. Sedangkan hasil perhitungan Kai Kuadrat diperoleh harga Kai  Kuadrat (X 2 0 ) sebesar 3.8330, sementara harga Kritik Kai Kuadrat (X2 t ) 5 % sebesar 19.675  dan 1 % sebesar 24.275. 

Mengacu pada hasil penelitian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hasil pengkodingan antara  peneliti dan dua koder bisa dikatakan reliabel. Hal ini karena secara keseluruhan nilai CR dan Pi  indeksnya menunjukkan angka di atas 0.75. Oleh karena itu perhitungan dengan rumus Kai  Kuadrat dapat dilakukan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan Kai Kuadrat, maka jawaban atas  rumusan masalah penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua 

Referensi

Dokumen terkait

ngat bahwa masalah lingkungan hidup terkait crat dengan masa.lah ekonomi, dan bahkan dial<ui baiwa salalr satu ciri dari politik lingkungan internasional adalah

Selain pengat uran m enurut Keput usan Presiden Nom or 80 Tahun 2003 t ent ang Pedom an Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pem erint ah sebagaim ana t elah diubah t erakhir

Beberapa variabel yang dianggap mempengaruhi keikutsertaan peternak dalam kelembagaan kelompok tani dibagi dalam variabel utama, yaitu karakteristik peternak,

Laba bruto Lonsum naik 61,4% yoy menjadi Rp1,05 triliun yang sebagian besar didukung oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata dari produk sawit dan karet.

(Pilihlah jawaban a,b,c atau d pada jawaban yang benar!)1. 27 This

Melda Deliana, SpA(K), yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini... Melda

Profitabilitas, Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2015-2017 )”

yang dilakukan di Kelas X A MAN Semarang yang menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT ( Teams Games Tournament ) dapat menumbuhkan semangat peserta didik