PENGARUH SALES GROWTH, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR
KERAMIK, PORSELEN DAN KACA YANG TERDAFTAR DI BEI)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Risma Nadhiva Octaviana Yusanti NIM : 201110170311318
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sales Growth, Profitabilitas, Likuiditas dan leverage dalam memprediksi financial distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Keramik, Porselen dan Kaca yang Terdaftar di BEI)”.
Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan mengenai financial distress yang diproksikan dengan sales growth, profitabilitas, likuiditas dan
leverage di perusahaan manufaktur sub sektor keramik, porselen dan kaca yang
terdaftar di BEI.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, inspirasi dan motivasi dari berbagai pihak, yaitu:
1. Terima kasih untuk kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan tiada hentinya berupa doa, materi, nasehat dan kasih sayang. My Dadd Santoso, SH dan My Momm Uswatun Khasanah, S.Kep,Ners. Loveyou so
much.
2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
iii 4. Dra. Masiyah Kholmi M.M. Ak dan Dra. Endang Dwi W, M.Si. Ak, selaku
pembimbing dalam penelitian ini.
5. Ibu Dra.Masiyah Kholmi M.M. Ak, selaku Dosen Wali kelas F angkatan 2011.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Staf Tata Usaha FEB-UMM terimakasih atas didikan, bantuan dan bimbingannya selama ini. 7. Buat Adik-adikku tercinta Riza Ferdiansyah Yusanto dan Dicky Rizaldy
Yusanto terima kasih untuk doa, keceriaan, dan semangatnya.
8. Buat mba Al, Tan Aas, Mas Ajis, Bude Rid, Papoh Abi, Tan Tin, Bude Deti,
Papoh Huri dan semua keluarga terima kasih atas dukungan dan doa yang kalian berikan.
9. Untuk tante-tante (tee Devita, tee Deyla, tee Yukkus, tee Yanti, tee Diana, tee
Unik) terima kasih untuk semua waktu yang kalian berikan. Semoga bisa tetap saling menyapa dan bersilaturahmi walaupun kini kita berjauhan.
10.Untuk bebb girls (Desi, Dila, Lila) terima kasih atas semua waktunya.
11.Teman-teman Akuntansi F 2011 terima kasih atas waktu kebersamaan selama awal hingga akhir perkuliahan.
12.Teman-teman KKN 54 desa Bendosari-Pujon (Nana, Rossanah, Ade, Mahiru, Ocha dan Minhatul) makasih buat kebersamaannya.
13.Teman-temanku errynda, vera, chintya terima kasih untuk kebersamaannya. 14.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
iv Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar
tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
v PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 19 Agustus 2015
vi DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ... v
DAFTAR ISI ... vi
ABSTRAKSI ... vii
ABSTRAK………... ... viii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 9
B. Landasan Teori ... 10
1. Teori Keagenan... 10
2. Financial Distress ... 13
3. Sales Growth ... 15
4. Profitabilitas ... 15
4. Likuiditas ... 16
5. Leverage ... 17
C. Kerangka Pemikiran ... 17
D. Pengembangan Hipotesis ... 18
1. Sales Growth dan Financial Distress ... 18
2. Profitabilitas dan Financial Distress ... 18
3. Likuiditas dan Financial Distress ... 19
4. Leverage dan Financial Distress ... 20
vii III. METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ... 23
B. Jenis Penelitian ... 23
C. Variabel dan Pengukuran Variabel ... 23
D. Populasi dan Sampel ... 27
E. Jenis dan Sumber Data ... 27
F. Teknik Perolehanan Data ... 28
G. Teknik Analisis Data ... 28
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ... 33
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 34
1. Sales Growth (SG) ... 34
2. Profitabilitas ... 35
3. Likuiditas ... 36
4. Leverage ... 37
5. Financial Distress ... 38
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 39
1. Uji Normalitas ... 39
2. Analisis Statistik Deskriptif ... 40
3. Uji Asumsi Klasik ... 43
a. Uji Autokorelasi ... 43
b. Uji Multikolienaritas ... 44
c. Uji Heterokedastisitas ... 45
4. Regresi Linier Berganda ... 46
5. Pengujian Hipotesis ... 48
a. Uji t ... 48
b. Uji F ... 50
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 51
viii
A. Kesimpulan ... 58
B. Keterbatasan Penelitian ... 59
C. Saran ... 60
ix DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1. Gambar 4.1 Normal Probability Plot 39
x DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1. Tabel 4.1 Sampel Penelitian 32
2. Tabel 4.2 Sales Growth (SG) 33
3. Tabel 4.3 Profitabilitas (ROA) 35
4. Tabel 4.4 Likuiditas (CR) 36
5. Tabel 4.5 Leverage (DAR) 37
6. Tabel 4.6 Financial Distress (ICR) 38
7. Tabel 4.7 Descriptive Statistics 41
8. Tabel 4.8 Uji Autokorelasi 43
9. Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas 44
10.Tabel 4.10 Uji Regresi Linier Berganda 46
11.Tabel 4.11 Uji t 49
12.Tabel 4.12 Uji F 51
xi DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul
1. Lampiran 1 ICR 2010-2012 2. Lampiran 2 ICR 2013-2014
3. Lampiran 3 SG 2010-2012 4. Lampiran 4 SG 2013-2014
5. Lampiran 5 ROA 2010-2011 6. Lampiran 6 ROA 2012-2014 7. Lampiran 7 CR 2010-2012
8. Lampiran 8 CR 2013-2014 9. Lampiran 9 DAR 2010-2012
61
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2012. Management Control System: Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid 1. Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.
Adinatan dan Fachrudin. 2013. Analisis Resiko Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals Pada Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Andre, Oriana. 2009. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage DalamMemprediksi Financial Distress. Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Hanifah, Oktita Earning. 2013. Pengaruh Struktur Corporate Governance dan Financial Distress Indicators Terhadap Kondisi Financial Distress. 2013. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Hidayat, Muhammad Arif. 2013. Prediksi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Jusriani, Ika Fanindya. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi.
Liana dan Sutrisno. 2014. Analisis Raio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Maufaktur. Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol 1 No. 2 Th 2014.
62
Marwati, Dian. 2013. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufatur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Novitasari, Betris. 2014. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Putri dan Merkusiwati.2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Likuiditas, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Pada Financial Distress. Skripsi. Universitas Udayana.
Qomarudin, Ikhwan. 2008. Rasio Keuangan Sebagai Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.
Ramadhani, Sujana, dan Darmawan. 2014. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Rentabilitas Ekonomi Dan Rasio Laverage Terhadap Prediksi Financial Distress (Studi Kasus Pada Sektor Perbankan Di BursaEfek Indonesia Periode 2009-2013). Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Swantri dan Habibie. 2012. Prediksi Financial Distress Berdasarkan Kemampuan Kinerja Keuangan Pada Industri Properti. Skripsi. Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
Widarjo dan Setiawan. 2009. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 11 No. 2, Agustus 2009, Halaman 107-119.
Widyawati, Yuhelmi, dan Desiyanti. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Jasa Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Skripsi. Universitas Bunghatta.
63
Zuraedah, Isnaeni Ken. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan dan kinerja perusahaan, sehingga banyak perusahaan yang bangkrut terutama beberapa perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
Selain itu, persaingan antar perusahaan yang semakin ketat menyebabkan biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan akan semakin tinggi, hal ini akan
mempengaruhi kinerja perusahaan. Apabila suatu perusahaan tidak mampu untuk bersaing maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian, yang pada akhirnya bisa membuat suatu perusahaan mengalami financial distress (Wahyu, 2009 dalam
Andre, 2009).
Menurut Brahmana (2007), financial distress terjadi karena perusahaan
tidak mampu mengelola dan menjaga kestabilan kinerja keuangan perusahaannya yang bermula dari kegagalan dalam mempromosikan produknya yang berakibat pada turunnya penjualan sehingga dengan pendapatan yang menurun dari
sedikitnya penjualan memungkinkan perusahaan mengalami kerugian operasional dan kerugian bersih untuk tahun berjalan Hidayat (2013). Menurut Wruck, financial
distress merupakan suatu keadaan dimana arus kas operasi tidak cukup untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban lancarnya seperti hutang dagang ataupun biaya bunga. Financial distress itu bisa berarti mulai dari kesulitan likuidasi (jangka
2
kebangkrutan, yang merupakan financial distress yang paling berat (Brahmana, 2007 dalam Hidayat, 2013).
Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangannya. Agar informasi laporan keuangan yang tersaji menjadi lebih
bermanfaat dalam pengambilan keputusan, maka data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Untuk membuktikan bahwa laporan keuangan bermanfaat maka perlu dilakukan
penelitian. Salah satu bentuk penelitiannya yaitu dengan cara menggunakan rasio-rasio keuangan untuk memprediksi kinerja perusahaan seperti kebangkrutan dan
financial distress. Secara umum rasio-rasio seperti sales growth, profitabilitas,
likuiditas, dan leverage berlaku sebagai indikator yang paling signifikan dalam memprediksi kesulitan keuangan maupun kebangkrutan.
Sales growth dapat digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya financial
distress. Menurut Widarjo & Setiawan (2009) pertumbuhan penjualan (sales
growth) mencerminkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan penjualannya
dari waktu ke waktu. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan suatu perusahaan maka perusahaan tersebut berhasil dalam menjalankan strateginya
dalam hal pemasaran dan penjualan produk. Hal ini berarti semakin besar pula laba yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Marwati (2012), Martha (2013) dan Liana dan Sutrisno (2014) menyatakan bahwa sales growth signifikan tidak berpengaruh terhadap financial distress. Artinya bahwa variabel sales growth tidak
3
pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian
dan sektor usahanya. Rasio ini tidak begitu menjadi acuan utama saat mengukur financial distress karena penurunan penjualan tidak secara langsung membuat
perusahaan mengalami kebangkrutan, hanya mengurangi laba dan selama penurunan penjualan tidak melampaui batas maka tidak begitu bermasalah. Sedangkan, hasil dari penelitian Yuanita (2010) menyatakan bahwa sales growth
signifikan berpengaruh negatif terhadap kemungkinan terjadinya financial distress. Berdasarkan adanya perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para
peneliti terdahulu, maka dalam penelitian ini digunakan variabel sales growth untuk membuktikan bagaimana sebenarnya pengaruh sales growth terhadap prediksi financial distress di suatu perusahaan.
Rasio profitabilitas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress. Menurut Mamduh (2007:83), rasio profitabilitas merupakan rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Rasio ini dicerminkan dalam Return On Asset (ROA). Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset (Andre,
2009). Menurut Wahyu, profitabilitas menunjukkan efisiensi dan efektivitas penggunaan aset perusahaan karena rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba berdasarkan penggunaan aset. Dengan adanya efektivitas dari penggunaan aset perusahaan maka akan mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka perusahaan akan memperoleh penghematan dan akan memiliki
4
tersebut maka kemungkinan perusahaan mengalami financial distress di masa yang akan datang akan menjadi lebih kecil (Andre, 2009).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Andre (2009) dan Marwati (2012) menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) signifikan berpengaruh negatif terhadap financial distress, yang berarti bahwa semakin tinggi laba yang diperoleh
perusahaan, maka semakin kecil suatu perusahaan akan mengalami financial distress. Pendapat lain dikemukakan oleh Hidayat (2013) yang meyatakan bahwa
rasio profitabilitas yang diukur dengan menggunakan return on asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan terjadinya financial distress di suatu
perusahaan. Sedangkan, hasil dari penelitian Ramadhani, dkk (2014) menyatakan bahwa rasio profitabilitas yang digunakan menggunakan return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap financial distress. Berdasarkan adanya perbedaan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, maka dalam penelitian ini digunakan variabel rasio profitabilitas yang diukur dengan return on
asset (ROA) untuk membuktikan bagaimana sebenarnya pengaruh rasio
profitabilitas terhadap prediksi financial distress di suatu perusahaan.
Rasio likuiditas juga dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya
financial distress. Menurut Hendra (2009:199), rasio likuiditas adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
yang telah jatuh tempo. Rasio likuiditas yang biasa dipakai dalam berbagai penelitian adalah rasio lancar (current ratio). Current ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
5
(2008:20), ketidakmampuan membayar kewajiban secara tepat waktu akan langsung dirasakan oleh kreditor, terutama kreditor yang berhubungan dengan
operasional perusahaan (supplier) (Andre, 2009). Menurut Luciana, hal ini telah mengindikasikan adanya sinyal distress yang menyebabkan adanya penundaan
pengiriman dan masalah kualitas produk. Apabila perusahaan mampu mendanai dan melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan baik maka potensi perusahaan mengalami financial distress akan semakin kecil (Andre, 2009).
Hasil dalam penelitian Marwati (2012) dan Yuanita (2010) menyatakan bahwa rasio likuiditas yang diukur menggunakan current ratio berpengaruh negatif
terhadap financial distress. Sedangkan, menurut penelitian Andre (2009), Widiawati (2013) dan Putri dan Merkusiwati (2014) menyatakan bahwa rasio likuiditas yang diukur menggunakan current ratio tidak berpengaruh terhadap
financial distress. Berdasarkan adanya perbedaan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh para peneliti terdahulu, maka dalam penelitian ini digunakan
variabel rasio likuiditas yang diukur dengan current ratio untuk membuktikan bagaimana sebenarnya pengaruh rasio likuiditas terhadap prediksi financial distress di suatu perusahaan.
Rasio leverage juga dapat digunakan sebagai indikator untuk memprediksi terjadinya financial distress. Menurut Keown (2008:83), rasio utang/leverage
menunjukkan seberapa banyak hutang yang digunakan untuk membiayai aset-aset perusahaan. Rasio leverage yang biasa digunakan adalah rasio utang (debt to asset ratio) yaitu total utang dibagi dengan total aktiva. Informasi rasio utang ini juga
6
utang yang diberikan kepada suatu perusahaan (Andre, 2009). Menurut Lenox et al, kebangkrutan biasanya diawali dengan terjadinya moment gagal bayar, hal ini
disebabkan semakin besar jumlah hutang, semakin tinggi probabilitas financial distress. Perusahaan dengan banyak kreditor akan semakin cepat bergerak ke arah
financial distress, dibanding perusahaan dengan kreditor tunggal. Apabila suatu
perusahaan pembiayaannya lebih banyak menggunakan utang, hal ini beresiko akan terjadi kesulitan pembayaran di masa yang akan datang akibat utang lebih besar
dari aset yang dimiliki. Jika keadaan ini tidak dapat diatasi dengan baik, potensi terjadinya financial distress pun semakin besar (Andre, 2009).
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Swantari dan Habibie (2012) menyatakan bahwa leverage yang diukur menggunakan debt to asset ratio berpengaruh negatif terhadap financial distress. Pendapat lain dikemukakan oleh
Widiawati (2013) dan Putri dan Merkusiwati (2014) menyatakan bahwa leverage yang diukur menggunakan debt to asset ratio tidak berpengaruh terhadap financial
distress. Sedangkan, penelitian Andre (2009), Qomarudin (2008) dan Hidayat
(2013) menyatakan bahwa leverage yang diukur menggunakan debt to asset ratio berpengaruh positif terhadap financial distress. Berdasarkan adanya perbedaan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, maka dalam penelitian ini digunakan variabel rasio leverage yang diukur dengan debt to asset
ratio untuk membuktikan bagaimana sebenarnya pengaruh rasio leverage terhadap
prediksi financial distress di suatu perusahaan.
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor
7
sangat mempengaruhi penjualan terutama menurunnya permintaan pasar ekspor, adanya penurunan jumlah produksi, adanya beban biaya tetap dan kenaikan harga
bahan baku impor yang menyebabkan kenaikan biaya produksi maka dapat mempengaruhi perusahaan akan mengalami financial distress.
Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sales Growth, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Dalam Memprediksi Financial Distress (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Keramik, Porselen
dan Kaca yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah sales growth, profitabilitas, likuiditas dan leverage berpengaruh secara
parsial terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur sub sektor keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di BEI?
2. Apakah sales growth, profitabilitas, likuiditas dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur sub sektor keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di BEI?
C. Tujuan Penelitian
8
2. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh sales growth, profitabilitas, likuiditas dan leverage secara simultan terhadap financial distress pada
perusahaan keramik, porselen dan kaca yang terdaftar di BEI.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut:
a. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan pemahaman bagi perusahaan mengenai kondisi
keuangan perusahaan yang sesungguhnya terjadi dan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan.
b. Bagi Investor
Dapat memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan sehingga mereka dapat mempertimbangkan dimana dan kapan harus mempercayakan
investasi mereka pada suatu perusahaan. c. Bagi Kalangan Akademisi