• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SALES PADA PT. ADI CITRA PRIMA KENCANA (Tupperware) CABANG MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SALES PADA PT. ADI CITRA PRIMA KENCANA (Tupperware) CABANG MALANG"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAGIAN SALES PADA PT. ADI CITRA PRIMA KENCANA

(Tupperware) CABANG MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Titik Trisnawati

NIM : 09610018

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAGIAN SALES PADA PT. ADI CITRA PRIMA KENCANA

(Tupperware) CABANG MALANG

Oleh

Titik Trisnawati

09610018

Diterima dan disetujui

Pada tanggal………..

Pembimbing:

Pembimbing I

Rohmat Dwi Jatmiko, Dr., M.M.

Pembimbing II

Marsudi, Drs., M.M.

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.

Ketua Jurusan Manajemen

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN

SALES PADA PT.ADI CITRA PRIMA KENCANA(TUPPERWARE)

CABANG MALANG

Yang disiapkan dan disusun oleh:

Nama

:

Titik Trisnawati

Nim

:

09610018

Jurusan

:

Manajemen

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 26 Juli 2013 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji:

Penguji I

:

Dra. Sandra Irawati, M.M.

1……….

Penguji II

:

Dra. Titiek Ambarwati, M.M.

2……….

Penguji III

:

Dra. Nurul Asfiah, M.M.

3……….

Penguji IV

:

Dra. Aniek Rumijati, M.M.

4……….

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ketua Jurusan

(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama

: Titik Trisnawati

Nim

: 09.610.018

Tempat/ Tgl. Lahir : Trenggalek, 24 September 1989

Fakultas/ Jurusan

: Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1.

Tugas akhir dengan judul

”Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Karyawan Bagian Sales Pada PT.Adi Citra Prima Kencana (tupperware)

Cabang Malang”

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya

ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik di Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain baik sebagaian atau

keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan

dalam sumber kutipan dan daftar pustaka

2.

Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur PLAGIASI saya bersedia diproses sesuai dengan ketentuan Akademik

atau hukum yang berlaku

Demikian pernyataan dari saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan

sebagaimana mestinya.

Malang, 19 September 2013

Yang Menyatakan,

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya pada kita semua. Merupakan suatu anugerah yang tak ternilai bagi

penulis bisa memperoleh ilmu dan berkesempatan menerapkannya dalam sebuah

karya tulis ilmiah berbentuk skripsi dengan judul “

Pengaruh Motivasi Terhadap

Kinerja Karyawan Bagian Sales pada PT. Adi Citra Prima Kencana

(tupperware) cabang Malang

”. Skripsi ini bukan semata

-mata prasyarat untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang, akan

tetapi juga merupakan sebuah tanggung jawab moral dan intelektual bagi setiap orang

yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.

Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan, serta bimbingan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.

Dr. H. Muhadjir Effendy, MAP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2.

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Malang.

3.

Dra. Aniek Rumijati, M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku Dosen Pembimbing I atas arahan,

masukan, bimbingan dan waktunya selama peneliti mengerjakan skripsi.

4.

Dra. Nurul Asfiah , M.M. selaku dosen pembimbing II yang telah dengan sabar

membimbing, mengarahkan, serta memberikan motivasi penyusunan skripsi.

5.

Drs. Noor Azis , M.M. selaku dosen wali kelas A yang telah bersedia mendidik

(6)

6.

Seluruh Dosen Universitas Muhammadiyah Malang yang telah bersedia mendidik

dan memberikan ilmunya kepada penulis.

7.

Ibu Leny , selaku distributor PT. Adi Citra Prima Kencana (tupperware) Cabang

Malang yang bersedia memberikan bantuan terkait penelitian skripsi.

8.

Bapak Roy Prakasa, Mas Sammy, dan Mas yoga selaku staff karyawan yang

telah membantu kelancaran dalam proses penelitian.

9.

Keluarga tercinta pada Ayah, Ibu, Kakak dan Adik atas segala pengorbanannya

baik materiil maupun nonmateriil dan juga doa restu yang senantiasa tercurah.

10.

Seluruh teman-teman khususnya kelas A dan G yang telah membantu, memberi

masukan, dan mensupport penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11.

Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari akan adanya keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima semua kritik maupun saran

yang berasal dari berbagai pihak. Akhirnya, semoga penyusunan skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan…...amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 18 September 2013

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

KARTU KENDALI KONSULTASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I.

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 8

C.

Batasan Masalah ... 9

D.

Tujuan dan manfaat Penelitian ... 9

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Landasan Peneliti Terdahulu ... 11

B.

Landasan Teori ... 13

1.

Pengertian motivasi ... 13

2.

Teori-teori motivasi ... 15

(8)

4.

Tujuan Penilaian kinerja ... 26

5.

Hubungan antara motivasi dan kinerja ... 27

C.

Kerangka Pemikiran ... 27

D.

Hipotesis ... 29

BAB III. METODE PENELITIAN

A.

Lokasi Penelitian ... 30

B.

Jenis Penelitian ... 30

C.

Data dan Sumber Data ... 30

D.

Teknik pengumpulan data ... 31

E.

Populasi dan sampel ... 32

F.

Definisi Operasional Variabel ... 33

G.

Teknik Pengukuran Variabel ... 35

H.

Pengujian Instrumen ... 36

a. Uji Validitas ... 36

b. Uji Reliabilitas ... 37

I.

Teknik Analisis Data dan Pengujian hipotesis ... 37

a.

Analisis Rentang Skala ... 38

b.

Analisis Regresi Linier Berganda ... 39

J.

Pengujian Hipotesis ... 39

1. Uji F ... 39

2. Uji t ... 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Gambaran Umum Perusahaan ... 43

1.

Sejarah Singkat Perusahaan ... 43

(9)

3.

Struktur Organisasi ... 46

B.

Karakteristik Responden ... 50

1)

Berdasarkan Usia ... 50

2)

Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

3)

Berdasarkan Status Pribadi ... 51

4)

Berdasarkan Pendidikan ... 52

5)

Berdasarkan lama bekerja ... 53

6)

Berdasarkan Penghasilan setiap bulan ... 54

7)

Berdasarkan status di Tupperware ... 55

8)

Berdasarkan tanggungan ... 56

C.

Uji Instrumen ... 57

1.

Uji Validitas ... 57

2.

Uji Reliabilitas ... 58

D.

Hasil Análisis Data ... 59

1. Hasil Analisis Rentang Skala ... 59

2. Regresi Linier Berganda ... 68

E. Pembahasan hasil penelitian ... 77

BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data pendapatan penjualan produk Tupperware... 7

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Sekarang .... 12

Tabel 3.1 Penilaian Variabel Berdasarkan Rentang Skala ... 38

Tabel 4.1 Tingkatan dan tugas karyawan bagian sales ... 49

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 50

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan status pribadi... 51

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan ... 52

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan lama bekerja ... 53

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan penghasilan setiap bulan ... 54

Tabel 4.8 Karakteristik Responden berdasarkan status di tupperware ... 55

Tabel 4.9 Karakteristik Responden berdasarkan tanggungan ... 56

Tabel 4.10 Uji Validitas variabel motivasi ... 57

Tabel 4.11 Uji reliabilitas ... 58

Tabel 4.12 Variabel Kebutuhan keberadaan/eksistensi ... 60

Tabel 4.13 Variabel Kebutuhan Berhubungan/sosialisasi ... 62

Tabel 4.14 Variabel Kebutuhan Pertumbuhan ... 64

(11)

Tabel 4.16 Hasil Regresi Linier Berganda ... 69

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proporsi teori ERG ... 18

Gambar 2.2 Kerangka Pikir ... 28

Gambar 3.1 Kurva Uji T ... 41

Gambar 4.1 Stuktur Organisasi ... 46

Gambar 4.2 Hasil Kurva Uji T Kebutuhan keberadaan ... 75

Gambar 4.3 Hasil Kurva Uji T Kebutuhan berhubungan ... 76

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1.

Angket Penelitian

2.

Skor Hasil Penelitian Variabel Motivasi dan kinerja

3.

Hasil Uji Validitas

4.

Hasil Reliability

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006.

Prosedur penelitian : Suatu pendekatan Praktik.

Edisi

Revisi V. Cetakan Kesebelas. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

AS'ad, moh (2001).

Seri Ilmu SDM

: Psikologi Industri Edisi Keempat.Yogyakarta :

Liberty

Bungin, Burhan. 2008.

Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Kencana Prenada Media

Group. Jakarta.

Hasibuan, Melayu S.P., 2006,

Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta : Bumi

Aksara.

Handoko, Hani, T. (2001).

Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia

. Edisi

kedua, Lembaga Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Husein, Umar , 2003,

Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis

, PT.

Gramedia Pustaka :Jakarta.

Jiwo Wungu, Hartato Brotoharsojo (2003).

Tingkatkan Kinerja Perusahaan Anda

Dengan Merit system.

Jakarta : Murai Kencana

Mangkunegara, Anwar prabu, 2005,

Manajemen Sumber Daya Manusia,

PT.Remaja

Rosdakarya: Yogyakarta.

Mahmudi. (2005).

Manajemen Kinerja Sektor Publik

. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2006,

Evaluasi Kinerja SDM

, PT.Refika Aditama:

Jakarta.

Martoyo,

2000,

Teori

Motivasi

Dalam

Manajemen

,http://www.slideshare.

net/nasutionnasril/teori-motivasi-dalam-manajemen.

Matis, R. L., dan J.H . Jackson, 2000,

Manajemen Sumber Daya Manusia,

buku 1 dan

buku 2, Terjemahan, Jakarta: Salemba Empat.

Thoha , Miftah, 2003 ,

Prilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya

, PT.

Rajagrafindo Persada : Jakarta.

Rivai, veithzal, (2006).

Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan (Dari

Teori Ke Praktek)

.

Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Robbin, S.P., and Judge, T.A., 2008,

Organizational Behavior (Perilaku Organisasi),

(14)

Srimulyo (2000),

Penilaian Kinerja dan Imbalan : Suatu Alternatif Keluar Dari

Krisis,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudarmanto.(2009),

Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM.

Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Wibowo, wibowo, 2011 ,

Manajemen kinerja

, PT. Rajagrafindo Persada : Jakarta.

Winardi, winardi, 2008 ,

Motivasi pemotivasian dalam manajemen

, PT.Rajagrafindo

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupannya, manusia dihadapkan pada berbagai

permasalahan ekonomi. Permasalahan tersebut timbul akibat keinginan

manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kelangsungan

hidup dapat dipertahankan jika kebutuhan hidupnya terpenuhi.Selain itu,

adanya keinginan untuk hidup layak menyebabkan kebutuhan hidup

manusia beraneka ragam dan selalu bertambah, Akibatnya kebutuhan hidup

manusia menjadi tidak terbatas. Kebutuhan paling mendasar dari manusia

adalah kebutuhan eksistensi atau sama halnya dengan kebutuhan fisisk

seperti makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Untuk memenuhi

kebutuhan tersebut manusia dituntut untuk bekerja.

Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, manusia akan

berusaha memenuhi kebutuhan sosialnya dengan berinteraksi kepada orang

lain, dan satu hal yang perlu diingat bahwa tanpa adanya komunikasi tidak

akan terjadi interaksi sosial. kehidupan manusia pun tidak akan berjalan

tanpa bantuan orang lain hal ini berkaitan dengan tingkat setres yang

dihadapi seseorang dalam upaya memenuhi kebutuhan eksistensinya, yang

terkadang mengalami hambatan sehingga manusia membutuhkan orang lain

untuk saling berbagi. Kebutuhan manusia tidak akan pernah ada habisnya

(16)

2

telah terpenuhi, maka akan muncul keinginan kebutuhan selanjutnya yaitu

kebutuhan pertumbuhan merupakan keinginan manusia untukmemperoleh

kepuasan dengan dirinya sendiri untuk menyadari semua potensi dirinya,

untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, menjadi kreatif dan

bebas mencapai puncak prestasi potensinya.

Kebutuhan manusia yang dikemukakan oleh Alderfer meliputi

kebutuhan keberadaan atau eksistensi kebutuhan berhubungan, kebutuhan

pertumbuhan. Pilihan pekerjaan manusia beraneka ragam dan pekerjaan

yang dipilih merupakan salah satu alat pemenuhan kebutuhan dalam

tingkatan yang berbeda. Misalnya ada manusia yang bekerja untuk

memenuhi kebutuhan keberadaannya, adapula yang bekerja untuk

memenuhi kebutuhan sosialnya, serta adapula pekerjaan yang memberikan

berbagai pemenuhan kebutuhan materil, penghargaan, setatus sosial, dan

sebagainya.

Dalam rangka untuk memenuhi berbagai keinginan dan kebutuhan

hidupnya seseorang akan termotivasi untuk bekerja, ketika dalam bekerja

seseorang juga memerlukan adanya motivasi dari pihak perusahaan tempat

bekerja. Motivasi merupakan hal penting untuk dilakukan oleh pihak

manajemen bila mereka menginginkan setiap karyawan dapat memberikan

kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan perusahaan. motivasi memiliki

banyak macamnya seperti pemberian upah yang layak dan adil, pemberian

(17)

3

apapun yang menjadi kebutuhan karyawan dapat terpenuhi lalu diharapkan

para karyawan dapat berkerja dengan baik dan merasa senang dengan semua

tugas yang diembannya. Setelah karyawan merasa senang dengan

pekerjaannya, dan kebutuhan karyawan pun mulai terpenuhi, pada akhirnya

karyawan secara suka rela dan bersungguh-sungguh memberikan kinerja

terbaiknya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, karena

termotivasi dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan.

Dalam hal ini PT. Adi Citra Prima Kencana yang merupakan salah satu

cabang perusahaan MLM (Multi Level Marketing) yang ada dimalang atau

yang lebih dikenal dengan nama produknya yaitu tuppeware ,sebagai

perusahaan yang bergerak dibidang industry peralatan rumah tangga dengan

produk yang terbuat dari bahan plastic berkualitas, dengan system penjualan

langsung (direct selling) yang telah mempunyai karyawan dengan berbagai

tingkatan. Dari jumlah data tingkatan sales yang ada diketahui bahwa

Dealer berjumlah 31 orang, Team captain 24 orang, Manager 37 orang, dan

Group manager 8 orang hal ini menunjukkan bahwa banyaknya masyarakat

yang telah bergabung menjadi sales pada PT. Adi Citra Prima Kencana

(Tupperware) malang.

Karyawan bagian sales yang ada pada PT.Adi Citra Prima Kencana

(Tupperware) cabang malang mereka berkeinginan untuk bekerja pada

perusahaan ini karena terdorong untuk memenuhi kebutuhan fisik seperti

(18)

4

memberikan tawaran pekerjaan dengan penghasilan yang memuaskan hal ini

sangat sesuai dengan keinginan karyawan yang mempunyai motivasi yang

sangat tinggi untuk bekerja pada perusahaan ini karena untuk memenuhi

kebutuhan fisik maupun materi mereka. Selain dari pada itu karyawan

bagian sales yang bergabung pada perusahaan ini mereka juga mempunyai

keinginan untuk bergabung pada kelompok-kelompok tertentu, sebagai

upaya mereka untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka yang belum

terpenuhi. Sementara pihak perusahaan juga dalam hal ini memberikan

kesempatan kepada mereka untuk bergaul dan saling berinteraksi dengan

karyawan-karyawan bagian sales yang lainnya.

Sementara itu karyawan bagian sales yang secara kebutuhan fisiologi

dan sosial telah terpenuhi, mereka mempunyai keinginan kuat untuk

mengembangkan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki. Pihak

perusahaan sendiri telah memberikan peluang dan kesempatan bagi para

karyawan bagian sales untuk mengembangkan bakat dan kemampuan

mereka semaksimal mungkin, guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan

karyawan agar nantinya karyawan dapat terus berprestasi, dengan

memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti berbagai

pelatihan dan pengembangan diri yang diadakan perusahaan.

Dalam menjalankan sistem kerjanya secara umum perusahaan

Tupperware dan khususnya pada PT. Adi citra prima kencana ini

(19)

5

sistem rekrutmen sales. Dari sinilah para sales didorong untuk segera aktif

dan produktif mengawali setiap level karir barunya, dengan meningkatkan

kualitas produktifitas dan motivasi para karyawan bagian sales agar dapat

berkontribusi terhadap bisnis lebih lama. Masyarakat yang ingin bergabung

di tupperware maka akan dapat segera menempati level awal karirnya yaitu

sebagai consultant, untuk menjadi consultant tentunya harus mempunyai

syarat-syarat tertentu seperti dari hasil penjualan dan telah mengikuti sistem

yang diberlakukan perusahaan.

Pada lavel karir berikutnya yaitu sebagai team captain juga tidaklah

mudah harus melewati proses yang tentunya harus dapat meningkatkan

produktifitas kinerja seseorang itu sendiri. Begitu juga pada level unit

manager, group manager, dan pada posisi puncak yaitu distributor atau

sebagai pemilik perusahaan juga tidaklah mudah semua itu mereka raih

dengan kinerja yang tinggi dan penuh keuletan selain itu perusahaan

mempunyai peranan yang besar pada kemajuan dan keberhasilan dari

masing-masing karyawannya.

Dalam pemberian motivasi yang dilakukan oleh PT. Adi citra prima

kencana yang berkaitan dengan kebutuhan keberadaan /eksistensi yaitu

berupa pemenuhan kebutuhan fisik. pemenuhan kebutuhan tersebut lebih

diberikan dalam bentuk penghasilan dari penjualan atau reward berupa

bonus produk dari hasil penjualan produk yang telah berhasil dilakukan

(20)

6

Pemenuhan kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan berhubungan atau

bersosialisasi, disini untuk memotivasi karywan dalam memenuhi kebutuhan

sosialisasinya yaitu berupa suasana dalam bekerja yang harmonis antara

sesama, dengan mengacu pada hubungan dan komunikasi yang baik

keramah tamahan dalam bergaul, hal ini dirasa dapat mengurangi rasa

frustasi yang dimiliki seorang karyawan dalam usaha memenuhi kebutuhan

eksistensinya, selain itu juga karyawan selalu diberikan pelatihan bagaimana

cara bersosialisasi dimasyarakat agar nantinya para karyawan bagian sales

ini mampu terjun dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan

baik. Selain itu upaya pemberian motivasi dalam hal kebutuhan

pertumbuhan adalah dengan memberikan pelatihan pengembangan diri guna

meningkatkan kemampuan yang dimiliki karyawannya.

Perkembangan kinerja karyawan pada saat ini telah banyak mengalami

kemajuan, hal ini dapat dilihat dari prestasi-prestasi karyawan yang sudah

banyak memberikan kontribusi pada perusahaan. Salah satunya adalah

penjualan produk Tupperware banyak mengalami peningkatan sesuai target

yang diberikan pihak perusahaan. Terbukti selama empat tahun

berturut-turut penjualan produk Tupperware meningkat diatas 50%, di tahun 2012

sendiri mengalami kenaikan secara nasional sebesar 38%. Berikut adalah

data hasil penjualan peroduk Tupperware selama empat tahun pada PT. Adi

(21)

7

Tabel 1.1

Data pendapatan penjualan produk Tupperware

selama tahun 2009-2012

Tahun Hasil penjualan/tahun (Rp)

2009 Rp 18.579.984.000,-

2010 Rp 23.938.866.900,- 2011 Rp 29.441.461.050,- 2012 Rp 39.375.312.600,-

Sumber: PT. Adi Citra Prima Kencana

Dilihat dari tabel diatas, selama tahun 2009 sampai 2012 terbukti

menunjukkan adanya kenaikan pendapatan penjualan yang signifikan dari

hasil penjualan. Data tersebut menjadi tolak ukur atas pencapaian kinerja

karyawan dalam mencapai target penjualan.

Motivasi yang telah diberikan hendaknya terus ditingkatkan agar para

karyawan yang telah bergabung semakin giat untuk memberikan kinerja

terbaik, sehingga antara pihak karyawan dan perusahaan sama-sama

memperoleh keuntungan sesuai dengan apa yang menjadi visi misi

perusahaan. Selain itu juga pihak perusahaan juga perlu melakukan

perhatian khusus kepada karyawan yang belum menunjukkan peningkatan

kinerja seperti halnya kurangnya ketekunan dalam bekerja sehingga hanya

menunjukkan hasil yang monoton. agar karyawan lebih bersemangat lagi

dalam bekerja dan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang

belum tercapai dengan maksimal hendaknya perlu diberikan dorongan

(22)

8

Dari berbagai fenomena yang ada pada “PT Adicitra Prima Kencana

(Tupperware)” Cabang Malang, mengenai motivasi yang diberikan untuk

meningkatkan kinerja karyawannya guna pencapaian tujuan bersama. Maka

peneliti tertarik untuk mengangkat tema mengenai “Pengaruh Motivasi

terhadap kinerja karyawan bagian sales pada PT. Adi Citra Prima Kencana

(Tupperware) cabang malang “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena dan latar belakang diatas maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana motivasi karyawan bagian sales pada PT Adicitra Prima

Kencana(Tupperware) Cabang Malang?

2. Bagaimana kinerja karyawan pada bagian sales PT Adicitra Prima

Kencana(Tupperware) Cabang Malang?

3. Apakah motivasi yang meliputi kebutuhan keberadaan /eksistensi,

kebutuhan berhubungan /sosialisasi, kebutuhan pertumbuhan,

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada bagian sales pada PT

Adicitra Prima Kencana(Tupperware) Cabang Malang?

4. Diantara variabel kebutuhan keberadaan/eksistensi, kebutuhan

berhubungan/sosialisasi, kebutuhan pertumbuhan manakah yang paling

kuat berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian sales pada PT

(23)

9

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah dengan mempergunakan

teori ERG Alderfer sebagai variable bebas dari penelitian ini adalah

motivasi yaitu kebutuhan keberadaan/eksistensi, kebutuhan berhubungan

/sosialisasi, kebutuhan pertumbuhan. Sedangkan untuk variable terikat dari

penelitian ini adalah kinerja.

D. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mendeskripsikan motivasi karyawan pada bagian sales pada PT.

Adicitra Prima Kencana (Tupperware) Cabang malang.

b. Untuk mendeskripsikan kinerja karyawan pada bagian sales pada PT

Adicitra Prima Kencana (Tupperware) Cabang malang.

c. Untuk menganalisis pengaruh motivasi yang terdiri dari kebutuhan

keberadaan/eksistensi, kebutuhan berhubungan/sosialisasi, kebutuhan

pertumbuhan. terhadap kinerja karyawan secara signifikan.

d. Untuk mengetahui variable yang paling berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada bagian sales pada PT Adicitra Prima Kencana

(Tupperware) Cabang malang.

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat penelitian ini bagi pihak perusahaan

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pihak

(24)

10

dalam pengambilan keputusan mengenai pemberian motivasi guna

meningkatkan kinerja karyawan.

b. Manfaat peneliti selanjutnya

Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan untuk peneliti lain

yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan bidang motivasi

(25)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang pertama dijadikan sebagai landasan adalah

penelitian dari Sri Porwani(2012) dengan judul “Hubungan motivasi dengan

kinerja karyawan pada Kantor Kejaksaan Negeri Muara Enim”. Variabel

yang digunakan pada penelitian terdahulu meliputi variabel bebas motivasi,

Sementara untuk variabel terikatnya adalah kinerja karyawan. Alat analisis

data yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Penelitian terdahulu

kedua yang diajadikan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah

penelitian dari Irwan efendi (2011) dengan judul “pengaruh motivasi

terhadap kinerja karyawan perusahaan daerah air minum(PDAM) kabupaten

malang”. Dengan variabel bebas adalah motivasi, Sementara untuk variabel

terikatnya adalah kinerja. Alat analisis yang digunakan adalah analisis

regresi linear berganda.

Penelitian sekarang dengan judul “pengaruh motivasi terhadap kinerja

karyawan bagian sales pada PT.Adi citra prima kencana (Tupperware)

cabang malang”. Dengan variabel bebasnya adalah motivasi dan variabel

terikatnya adalah kinerja. Alat analisis yang digunakan adalah regresi

(26)

12

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah

mengenai objek penelitian,judul penelitian, variabel, dan yang digunakan

dari masing-masing variabel. Posisi penelitian sekarang yaitu sebagai

pengembangan dari penelitian terdahulu dimana objek yang digunakan pada

penelitian sekarang memiliki keistimewaan motivasi yang beragam, yang

diberikan perusahaan kepada karyawannya. Perbedaan dan persamaan

penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang

Peneliti dan Judul penelitian

Variabel Alat Analisis Hasil

Analisa

Sri Porwani (2012)

Hubungan motivasi

dengan kinerja karyawan pada Kantor Kejaksaan Negeri Muara Enim

Variabel bebas : Motivasi (X)

- Gaji (X1)

- Keamanan kerja(X2) - Kebutuhan sosial(X3) - Kebanggaan(X4) - Aktualisasi diri (X5) Variabel terikat :

Kinerja karyawan (Y)

Regresi linear berganda motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Irwan efendi (2011) Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan perusahaan daerah air minum (PDAM) kabupaten malang

Variabel bebas : Motivasi (X)

- kebutuhan fisiologis(X1) - kebutuha keamanan(X2) - kebutuhan Sosial(X3) - kebutuhan

penghargaan(X4) - kebutuhan aktualisasi

diri(X5) Variabel terikat (Y) Kinerja :

- Ketepatan waktu - Penyelesaian pekerjaan - Bekerja tanpa kesalahan

Regresi linear berganda Motivasi berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan.

Titik trisnawati (2013) penelitian sekarang Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada bagian sales pada PT Adi Citra Prima Kencana (tupperware) malang Variabel bebas: Motivasi (X) - Kebutuhan keberadaan(X1) - Kebutuhan berhubungan(X2) - Kebutuhan pertumbuhan(X3) Variabel terikat :

Kinerja karyawan (Y)

(27)

13

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu

mengenai obyek penelitian dan lokasi penelitian yang digunakan, dan

persamaannya yaitu sama-sama mengambil judul motivasi terhadap kinerja

karyawan. Kelebihan penelitian ini yaitu mengenai obyek yang digunakan

memeiliki jangkauan atau ukuran yang lebih besar sehingga permasalahan

yang lebih kompleks. Posisi penelitian sekarang yaitu merupakan

pengembangan dari penelitian terdahulu.

B. Landasan teori

1. Pengertian motivasi

Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau

daya penggerak”. motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada

para bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik

dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Terkait dalam hal tersebut,

maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana

caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras

dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk

mewujudkan tujuan organisasi(Hasibuan,2006).

Majunya suatu perusahaan tergantung pada pemberian motivasi

terhadap karyawan, pmberian motivasi terhadap karyawan merupakan

kewajiban seorang pimpinan perusahaan, agar prestasi kerja karyawan

meningkat dapat diberikan motivasi yang cukup. Dengan pemberian

(28)

14

Menurut Kreitner dan Kinicki (2008:210). Motivasi adalah kumpulan

proses psikologis yang menyebabkan pergerakan, arahan, dan kegigihan dari

sikap sukarela yang mengarah pada tujuan. Sementara itu ada pendapat dari

Colquitt, LePine, dan Wesson (2009 :178). Yang mengatakan bahwMotivasi

adalah suatu kumpulan kekuatan yang energik yang mengkoordinasi di

dalam dan di luar diri seorang pekerja, yang mendorong usaha kerja, dalam

menentukan arah , intensitas, dan kegigihan. Menurut George and Jones

(2005 : 175)

Menurut Martoyo (2000:35) motivasi pada dasarnya adalah proses

untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita

inginkan. dengan kata lain motivasi adalah dorongan dari luar terhadap

seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan disini

dimaksudkan desakan yang alami untuk melaksanakan kebutuhan –

kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk mempertahankan hidup, kunci

yang terpenting untuk itu tak lain adalah pengertian yang mendalam tentang

manusia.

Mangkunegara (2005: 61) menyatakan motivasi terbentuk dari sikap

(attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan

(situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri

karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi

perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi

kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja

(29)

15

Robbin (2008:55) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan

untuk melakukan sebagai keadaan untuk melakukan tingkat upaya yang

tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan

upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.

Penerapan motivasi dalam suatu perusahaan, akan tergantung

bagaimana pendapat atau kepercayaan pimpinan perusahaan yang

bersangkutan. Sebelum memutuskan motivasi apa yang diterapkan,

pimpinan perusahaan harus benar-benar mempertimbangkan segala

sesuatunya. Dengan menyatakan bahwa pimpinan perusahaan memotivasi

bawahan berarti mereka melakukan hal-hal yang diharapkan dapat

memuaskan dorongan bagi bawahan untuk bertindak sesuai dengan yang

diinginkan. Meskipun motivasi mencerminkan keinginan, motivasi

merupakan persepsi seseorang atas imbalan atau ganjaran, yang memperkuat

dorongan memenuhi keinginan tersebut.

2.Teori-teori motivasi

Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai motivasi yang

telah menghasilkan berbagai jenis teori motivasi, diantaranya adalah sebagai

berikut :

a. ) Teori ERG Alderfer

Menurut Thoha (2003 : 233) Teori Alderfer merumuskan suatu model

(30)

16

Alderfer merasakan bahwa ada nilai tertentu dalam menggolongkan

kebutuhan, dan terdapat pula suatu perbedaan antara

kebutuhan-kebutuhan dalam tatanan paling bawah dengan kebutuhan-kebutuhan-kebutuhan-kebutuhan pada

tatanan paling atas.

Teori ERG Alderfer Teori Alderfer menyatakan bahwa kebutuhan

individu diatur dalam suatu heirarki teori ini sama dengan teori yang

dikemukakan oleh maslow yang membedakan dari teori ini adalah heirarki

kebutuhan yang diajukan hanya melibatkan tiga rangkaian kebutuhan yaitu :

a. Eksistensi, kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti

makanan, udara, imbalan, dan kondisi kerja.

b. Hubungan, kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan social dan

interpersonal yang berarti.

c. Pertumbuhan, kebutuhan yang terpuaskan jika individu membuat

kontribusi yang produktif atau kreatif.

Tiga kebutuhan Alderfer yaitu eksistensi (existence, E), hubungan

(relatedness, R ), dan pertumbuhan (growth, G ) berhubungan dengan teori

milik Maslow dalam hal hubungan serupa dengan kategori fisiologis dan

keselamatan Maslow, kebutuhan hubungan serupa dengan kategori

kebersamaan, social, dan cinta ; dan kebutuhan pertumbuhan serupa dengan

kategori harga diri dan aktualisasi diri.

Selain perbedaan dalam jumlah kategori, teori ERG Alderfer dan teori

hierarki kebutuhan Maslow juga berbeda dalam hal bagaimana orang

(31)

17

bahwa kebutuhan yang tidak terpenuhi mendominasi dan bahwa tingkat

kebutuhan yang lebih tinggi tidak akan aktif atau terpicu sampai kebutuhan

yang mendominasi dapat terpenuhi. Sebaliknya, teori ERG Alderfer

menyatakan bahwa, sebagai selain kemajuan proses yang diajukan oleh

Maslow proses frustrasi-regresi juga terjadi. Ini berarti jika seseorang

terusmenerus merasa frustasi dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan

pertumbuhan, kebutuhan hubungan muncul kembali sebagai kekuatan yang

memotivasi, menyebabkan individu mengarahkan ulang usahanya untuk

memuaskan kategori kebutuhan mereka pada tingkat yang rendah.

Pada sisi positif, riset yang dilakukan orang menunjang premis

Alderfer, bahwa terdapat tiga macam kategori kebutuhan. Akan tetapi, hasil

riset tidak menunjang dengan jelas hubungan-hubungan yang ditujukan pada

tujuh macam proporsi-proporsi Alderfer.

Sebagai contoh disebutkan, bahwa Alderfer menggunakan partisipan

dari tujuh macam organisasi guna menguji proposisi-proposisi yang

digariskan pada Gambar dibawah ini hasil riset mengkonfirmasi proposisi

nomor 1, nomor 2, dan nomor 4. Proposisi nomor 3 tidak dikonfirmasi.

Keberlakuan proposisi nomor 5, nomor 6, dan nomor 7 tergantung pada tipe

organisasi yang disurve. Hal tersebut menunjukkan, bahwa validitas teori

ERG tergantung pada tipe organisasi, di mana para karyawan bekerja. Riset

(32)

18

Frustasi kebutuhan Keinginan akan Kebutuhan-kebutuhan (Kurang dipenuhinya yang dipenuhi Kebutuhan)

(1)

(3)

(2)

pada kelompok- (4)

(5) (6)

[image:32.612.178.498.106.318.2]

(7)

Gambar 2.1 Proporsi-proporsi yang merupakan dasat teori ERG

b.) Teori Hirarki kebutuhan maslow

a. Kebutuhan fisiologikal

Kebutuhan fisiologikal ini sangat penting untuk dipenuhi guna

mempertahankan hidup manusia seperti halnya oksigen, pangan, minuman,

eliminasi, istirahat, aktivitas, dan pengaturan suhu . apabila kebutuhan

fisiologikal tidak dipenuhi maka akan sangat terasa dibandingkan dengan

kebutuhan-kebutuhan yang lain. Boleh dikatakan, bahwa seorang individu

yang tidak memiliki apa-apa dalam kehidupan mungkin sekali akan

termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan fisiologikal.

b. Kebutuhan akan keamanan

Apabila kebutuhan fisiologikal cukup (tidak perlu sepenuhnya) untuk di

penuhi, maka kebutuhan tingkatan berikutnya yang lebih tinggi yaitu

kebutuhan akan keamanan,yang mulai mendominasi prilaku manusia.

Misalnya dalam wujud keinginan akan proteksi terhadap bahaya fisikal

Eksistensi Eksistensi Eksistensi

Untuk tergolong pada

kelompok-kelopok

t ert en t u

Untuk tergolong pada

kelompok-kelopok

t er t en t u

Untuk tergolong pada

kelompok-kelompok tertentu

(33)

19

(bahaya kebakaran,atau kriminal), keinginan untuk mendapatkan kepastian

ekonomi , preferensi yang dikenal terhadap hal-hal yang dikenal dan

menjauhi hal-hal yang tidak dikenal.

c. Kebutuhan sosial

Kebutuhan sosial menjadi kebutuhan penting bagi perilakunya, seorang

individu ingin tergolong pada kelompok-kelompok tertentu , ia ingin

berasosiasi dengan pihak lain, ia ingin diterima oleh rekan-rekannya, dan ia

ingin berbagi dan menerima sikap berkawan dan afeksi.

d. Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan akan penghargaan diri mencakup kebutuhan untuk mencapai

kepercayaan diri, prestasi, kompetensi, pengetahuan, penghargaan diri, dan

kebebasan serta independensi (ketidak tergantungan). Kelompok kedua,

kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan mencakup kebutuhan yang

berkaitan dengan reputasi seorang individu, atau penghargaan dari pihak

lain; kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi terhadap dirinya, dan

respek yang diberikan terhadap pihak lain.

e. Kebutuhan untuk merealisasi diri

Kebutuhan merealisasi diri berupa kebutuhan-kebutuhan individu untuk

merealisasi potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai pengembangan

diri secara berkelanjutan dan untuk menjadi kreatif dalam arti kata

seluas-luasnya. Bentuk khusus kebutuhan demikian akan berbeda-beda dari orang

(34)

20 c.) Teori dua factor Herzberg

Menurut Herzberg factor yang dapat memotvasi karyawan dalam

bekerja atau yang lebih dikenal dengan motivator yang kira-kira sama

dengan tingkat yang lebih tinggi dari hirarki kebutuhan Maslow. Menurut

teori Herzberg , agar para karyawan dapat termotivasi, maka mereka

hendaknya mempunyai suatu pekerjaan dengan isi yang selalu merangsang

untuk berprestasi.

d) Teori Motivasi Prestasi McClelland

Menurut Thoha (2003 : 235 ) Teori McClelland mengemukakan bahwa

manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas

kemampuan orang lain. Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap

mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk

melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang

lain.

3. Pengertian kinerja

Mangkunegara (2006: 67) mengemukakan bahwa kinerja karyawan

(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya’’. Maka dapat disimpulkan

bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik

kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu

(35)

21

diberikan kepadanya. kinerja maupun prestasi kerja mengandung substansi

pencapaian hasil kerja oleh seseorang.

Lawler dan Porter (dalam bukunya Sutrisno 2011:170), menyatakan

bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas.

Prawirosentono (dalam bukunya Sutrisno 2011:170), mengemukakan kinerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum, dan sesuai dengan moral

ataupun etika.

Dengan demikian bahwa kinerja maupun prestasi kerja merupakan

cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja

perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional

performance) atau kinrja perusahaan (corporate performance) terdapat

hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan

(individual performance) baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan

(corporate performance) juga baik.

Rivai (2006:309) mengatakan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata

yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.Menurut Miner (dalam

bukunya Sutrisno 2011:170), kinerja adalah bagaimana seseorang

diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah

(36)

22

kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari

organisasi, tim, dan individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja

dalam suatu kerangka tujuan, standart, dan persyaratan-persyaratan atribut

yang disepakati. Menurut Stolovith and Keeps dalam buku performance

appraisal, menyatakan bahwa, kinerja merupakan seperangkat hasil yang

dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu

pekerjaan yang diminta.

Mathis and Jackson (2000:381) mengemukakan bahwa kinerja adalah

hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu

organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu

tertentu. Beberapa faktor yang menjadi indikator dari kinerja adalah sebagai

berikut :

1)Kuantitas pekerjaan

Yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang karyawan dalam

kurun waktu tertentu berdasarkan standar kerja yang ditetapkan

perusahaan.

2)Kualitas pekerjaan

Yaitu kualitas hasil dari pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan dalam

waktu tertentu berdasarkan standar kerja perusahaan.

3)Ketepatan waktu

Yaitu ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang menjadi

tanggung jawab seseorang karyawan dan pencapaian target berdasarkan

(37)

23 4)Kerjasama

Kerjasama dengan rekan kerja yaitu kemampuan karyawan dalam

bekerjasama dengan rekan kerja dalam rangka memberikan pelayanan

kepada masyarakat serta adanya pembagian tugas dalam setiap

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan job description masing-masing

karyawan.

Sumber daya manusia sebagai aktor yang berperan aktif dalam

menggerakkan perusahaan /organisasi dalam mencapai tujuannya.

Tercapainya tujuan perusahaan hanya dimungkinkan karena upaya para

pelaku yang terdapat dalam perusahaan, untuk berkinerja dengan baik.

Rummler dan Brache dalam Sudarmanto (2009:7) mengemukakan ada 3

(tiga) level kinerja, yaitu :

1. Kinerja organisasi; merupakan pencapaian hasil (outcome) pada level

atau unit analisis organisasi. Kinerja pada level organisasi ini terkait

dengan tujuan organisasi, rancangan organisasi, dan manajemen

organisasi.

2. Kinerja proses; merupakan kinerja pada proses tahapan dalam

menghasilkan produk atau pelayanan. Kinerja pada level proses ini

dipengaruhi oleh tujuan proses, rancangan proses, dan manajemen

proses.

3. Kinerja individu; merupakan pencapaian atau efektivitas pada tingkat

(38)

24

tujuan pekerjaan, rancangan pekerjaan, dan manajemen pekerjaan

serta karakteristik individu.

Para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja

antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang berada di bawah

pengawasannya. Walaupun karyawan-karyawan bekerja pada tempat yang

sama namun produktifitas mereka tidaklah sama. Secara garis besar

perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor (As’ad 2001:49), yaitu:

faktor individu dan situasi kerja.

Menurut Mahmudi (2005:20), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

adalah terdiri dari lima faktor, sebagai berikut.

1. Faktor personal/individual, meliputi : pengetahuan, keterampilan,

kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki

oleh setiap individu.

2. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan

semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer dan team

leader.

3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan

oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,

kekompakan dan keeratan anggota tim.

4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur

yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja

(39)

25

5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

Menurut Gibson, (dalam Srimulyo, 2009:39), ada tiga perangkat

variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu:

1. Variabel individual, terdiri dari:

a. Kemampuan dan ketrampilan: mental dan fisik.

b. Latar belakang: keluarga, tingkat sosial, penggajian.

c. Demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin.

2. Variabel organisasional, terdiri dari:

a. Sumberdaya.

b. Kepemimpinan.

c. Imbalan.

d. Struktur.

e. Desain pekerjaan.

3. Variabel psikologis, terdiri dari:

a. Persepsi.

b. Sikap.

c. Kepribadian.

d. Belajar.

e. Motivasi.

Menurut Richard Wilams dalam Jiwo Wungu & Hartanto Brotoharsojo

(2003:49) menunjukkan bahwa performance atau hasil kinerja dihasilkan

(40)

26

1. Kemampuan atau ability dalam wujudnya sebagai kapasitas untuk

berprestasi (capacity to perform).

2. Kemauan, semangat, hasrat atau motivation dalam wujudnya

sebagai kesediaan untuk berprestasi (willingness to perform).

3. Kesempatan untuk prestasi (opportunity to perform)

Kinerja karyawan juga sangat dipengaruhi pengetahuan. Kreativitas dan

keterampilan serta keinginan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Dengan

kata lain untuk dapat bekerja dengan baik diperlukan kemampuan yang

handal serta motivasi yang kuat dan kedua hal tersebut dapat diperoleh

melalui pelatihan. Kaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

yang efektif yang akan dipilih untuk disesuaikan harus tergantung pada

kebutuhan dan tujuan masing-masing organisasi.

4.Tujuan penilaian kinerja

Rivai (2006 : 312-313) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya

Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik, tujuan penilaian kinerja

karyawan meliputi :

1. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini.

2. Pemberian imbalan yang serasi, (kenaikan gaji berkala, gaji pokok,

dan insentif uang).

3. Mendorong pertanggungjawaban dari karyawan.

4. Untuk pembeda antar karyawan yang satu dengan yang lain.

(41)

27

5. Hubungan antara motivasi dengan kinerja

Motivasi mempunyai peranan besar dalam pencapaian tujuan, selain itu

motivasi juga mempengaruhi jenis penyesuaian yang dilakukan oleh para

karyawan terhadap suatu organisasi. Dengan motivasi suatu organisasi akan

menjadi efektif apabila suatu organisasi tersebut mampu menangani

masalah-masalah motivasional dengan menstimulasi keputusan-keputusan

untuk turut serta dengan organisasi yang bersangkutan dan keputusan untuk

berproduksi pada tempat kerja.

Berdasarkan hasil penelitian McClelland, Edward Murray,Miler, dan

Gordon W. Anwar Prabu Mangkunegara (2000) menyimpulkan bahwa ada

hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian

kinerja. Artinya, pimpinan manajer dan pegawai yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi akan mencapai kinerja tinggi dan sebaliknya mereka yang

kinerjanya rendah disebabkan karena kinerjanya rendah.

6. Kerangka pikir

Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa

motivasi merupakan suatu teori tentang bagaimana memotivasi manusia

dengan memperhatikan berbagai faktor yang menjadi kebutuhan manusia

tersebut.

Menurut teori ERG Alderfer mengenalkan tiga kelompok inti dari

kebutuhan-kebutuhan manusia itu terdiri dari kebutuhan keberadaan,

kebutuhan berhubungan, kebutuhan pertumbuhan. Sementara kinerja itu

(42)

28

kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh

seseorang atau sekelompok orang. Kinerja perorangan (individual

performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau

kinrja perusahaan (corporate performance) terdapat hubungan yang erat.

Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan(individual performance) baik

maka kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate performance) juga

baik.

Gambar 2.1 Kerangka pikir

Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan bagian sales

Variabel bebas (X) Motivasi

1. kebutuhan Keberadaan(x1) :

- Penghasilan

- karir

2. kebutuhan berhubungan(X2) :

- Hubungan bawahan dengan

atasan

- Hubungan antar rekan kerja

3. Kebutuhan pertumbuhan (X3): - Prestasi kerja

[image:42.612.162.510.329.537.2]

- Pengembangan diri

Gambar 2.2 Kerangka pikir

(43)

29 8. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu dibuktikan

dengan benar atau salah. Menurut pola umum metode ilmiah, setiap riset

suatu objek hendaknya dibawah tuntunan suatu hipotesis yang berfungsi

sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus

dibuktikan kebenarannya didalam kenyataan(empirical verification,

percobaan(experimentation), atau praktek(implementation) (umar:2003;66).

1. H1:Kebutuhan keberadaan/eksistensi (X1),Kebutuhan berhubungan

/Sosialisasi (X2), Kebutuhan Pertumbuhan (X3) berpengaruh

terhadap kinerja karyawan (Y).

2. H2:Diantara variable kebutuhan keberadaan /eksistensi (X1),

kebutuhan berhubungan /sosialisasi (X2), kebutuhan pertumbuhan

(X3) yang paling berpengaruh kuat terhadap kinerja karyawan

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 2.1
Gambar 2.1 Proporsi-proporsi yang merupakan dasat teori ERG
Gambar 2.2 Kerangka pikir

Referensi

Dokumen terkait

Mengatasi salah satu dari berbagai permasalahan lansia, pemerintah dalam hal ini Departemen Sosial mengupayakan suatu wadah atau sarana untuk menampung orang

Syukur alhamdulillah selalu tercurah ke hadirat Illahi Rabbi atas segala berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penelitian dan skripsi yang berjudul

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar pada mahasiswa pendekatan design thinking berbasis

Dari hasil survey ruang tunggu A5 pada tabel 4.7 , telah didapatkan data-data untuk menghitung luas standar dari ruang tunggu keberangkatan berdasarkan

Penyusunan strategi yang terletak pada step ketiga dalam proses managemen strategik, tidak terpisahkan dengan kegiatan step pertama dan kedua, yaitu pembentukan

Di lingkungan Departemen Agama kebijakan nasional tersebut ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Agama Nomor 489 Tahun 2001 yang disempurnakan dengan

Given this situation, analyze and comparing whether there will be different the allocated time, the frequency and the effectiveness of use analytical procedures

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk Untuk mengetahui strategi