• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Sosialisasi Outdoor Railticket (Pembelian Tiket Melalui Media Elektronik)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Sosialisasi Outdoor Railticket (Pembelian Tiket Melalui Media Elektronik)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kuliah Kerja Praktek

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI

OUTDOOR RAILTICKET (PEMBELIAN TIKET

MELALUI MEDIA ELEKTRONIK)

PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

DK 36502 KERJA PRAKTEK

Oleh :

Endry Isnindya Pratama 51907149

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Dosen Pembimbing Taufan Hidayatullah, M.Ds

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

 

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya beserta rahmat dan ridho-Nya lah penulis telah menyelesaikan program kerja praktek di PT. KERETA API INDONESIA (Persero) selama kurang lebih dua bulan yaitu pada tanggal 14 Maret 2011 sampai dengan 11 Mei 2011.

Laporan kerja praktek ini merupakan salah satu prasyarat penilaian mata kuliah kerja praktek pada jurusan Desain Komunikasi Visual. Adapun judul dari laporan ini adalah “PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI RAILTICKET (PEMBELIAN TIKET MELALUI MEDIA ELEKTRONIK) PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)”. Penulis mengambil judul ini karena penulis mengerjakan konsep dan berbagai macam desain untuk media sosialisasi produk RAILTICKET dimana produk ini merupakan sistem terbaru pembelian tiket kereta melalui media elektronik, produk ini diharapkan dapat menjadi alternatif lain pembelian tiket selain di loket.

Selama proses kerja praktek ini berlangsung, penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Akan tetapi berkat bimbingan, bantuan serta dukungan yang datang dari berbagai pihak, maka penulis dapat melaksanakan tugas ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Agung Budiman, selaku kepala divisi komersial PT. KAI.

(4)

ii 

 

3. Taufan Hidayatullah, M.Ds. Selaku ketua jurusan dan pembimbing Kerja Praktek program studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

4. Rini Maulina, S.Sn. selaku dosen wali Desain Komunikasi Visual.

Penulis amat sangat menyadari dalam laporan kerja praktek ini terdapat segala kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis memohon kritik serta saran yang membangun dan kiranya bermanfaat bagi penulis untuk memperbaikinya dikesempatan berikutnya.

Sekiranya hanya itu yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan pada umumnya dan untuk penulis sendiri khususnya.

Bandung, 15 Juni 2011

(5)

iii

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek 1 1.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek 3

1.3. Tujuan Kerja Praktek 3

BAB II : TINJAUAN UMUM PT. KAI (Persero)

2.1. Sejarah Perusahaan 4

2.2. Profil Perusahaan 6

2.2.1. Produk Perusahaan 6

2.2.2. Struktur Organisasi Perusahaan 8

BAB III : LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.1. Peranan Praktikan Dalam Perusahaan 10 3.2. Pekerjaan Praktikan Selama Kerja Praktek 10 3.2.1. Metode Kerja Praktikan 10 3.3. Perancangan Sosialisasi (RAILTICKET) 12 3.3.1 Konsep Perancangan (RAILTICKET) 12

3.4. Studi Visual 13

3.4.1. Studi Target Audiens 14

3.4.2. Logo Produk 15

3.4.3. Studi Media Eksternal 17

3.4.4. Studi Media Internal 21

BAB IV : KESIMPULAN 26

Daftar Pustaka 27

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam era persaingan bebas sekarang ini, sangat diharapkan peranan dunia pendidikan mendukung segala aspek yang diperlukan untuk memberikan sumbangan pemikiran dan karya nyata dalam membangun bangsa dan negara. Dalam hal ini dunia kerja menuntut untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha. Untuk itu sangat diperlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yang tinggi untuk menghadapi perkembangan dan persaingan global baik masa kini maupun masa mendatang.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dipandang sebagai tempat kerja praktek yang relevan terutama di bagian Desain Komunikasi Visual karena pihak PT. KAI sedang me-redesign ticketing (RAILTICKET) yaitu sistem terbaru dalam pembelian tiket kereta yang dapat diakses melalui media elektronik. Maka harus diadakannya sosialisasi terhadap masyarakat akan produk terbaru ini.

Pada bagian ini, praktikan diberikan kebebasan untuk membuat konsep yang akan diterapkan pada sosialisasi produk terbaru tersebut yang nantinya berupa sosialisasi yang memakai media elektronik maupun cetak analisis mengenai desain komunikasi tersebut berdasarkan kondisi di lapangan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.

(7)

2

sasaran komunikasi dapat dengan jelas memahami isi pesan yang akan disampaikan.

Dalam menginformasikan sebuah pesan, dibutuhkan media penyampai pesan yang tepat. Untuk sosialisasi tersebut media-media informasi yang digunakan berupa media cetak, baik media dalam ruang ataupun luar ruang dan juga media elektronik.

Pemilihan media dipilih berdasarkan keefisienan dan keefektifan media dengan pertimbangan bahwa media-media cetak dan elektronik dapat lebih jelas dan luas dalam menyampaikan pesan, penyebaraan informasipun dapat dilakukan secara luas pada titik-titik strategis yang menjadi tempat sasaran informasi Sehingga dapat berpengaruh kepada sampainya sebuah pesan yang jelas. Dengan visual, maka rekanan dapat mengerti dengan mudah memahami informasi yang terdapat didalam media tersebut. Image pada visual berperan dalam mengganti sebuah kata atau kalimat menjadi bahasa yang universal. Tipografi dapat memunculkan karakter dari sebuah media cetak, baik dari bunyi ataupun bentuk karakter huruf, Layout berperan dalam memberikan kesan yang ingin dimunculkan. Didukung dengan penyebaran yang luas, maka informasi yang disampaikan akan terus menjadi pengingat kepada khalayak.

(8)

3

1.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek

Pengajuan permohonan ke PT. Kereta Api Indonesia (Persero) agar diterima sebagai mahasiswa kerja praktek. Beberapa proses telah dilalui mulai dari pengajuan portofolio karya yang disetujui dan wawancara, akhirnya pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menerima pengajuan kerja praktek tersebut.

Kerja praktek dilaksanakan selama kurang lebih 1 setengah bulan yaitu pada tanggal 06 April 2011 sampai dengan 19 Mei 2011. Waktu kerja fleksibel karena kerja praktek dikerjakan di rumah dan setiap progress yang telah dikerjakan praktikan terlebih dahulu dikirimkan via e-mail kepada tim redesign dan jika ada revisi maka praktikan harus menemui tim redesign di kantor mereka bekerja.

1.3. Tujuan Kerja Praktek

- Mempelajari proses desain sosialisasi RAILTICKET yang merupakan produk terbaru dari PT. KAI (Persero).

- Mempelajari proses kerja tim.

- Menambah, mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.

(9)

4 BAB II

TINJAUAN UMUM PT. KAI (Persero)

2.1. Sejarah Perusahaan

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

(10)

5 Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya,

menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan

perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).

(11)

6 2.2. Profil Perusahaan

Logo Perusahaan

Gambar II.2. Logo Perusahaan

Profil perusahaan tempat penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek, sebagai berikut :

Nama Perusahaan : Kereta Api Indonesia

Awal Berdiri : 1864 (Pemerintahan Hindia Belanda) Badan Hukum : PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Alamat Kantor : Jalan Perintis Kemerdekaan No. 1

Bandung 40117 KA Ekonomi Jarak Jauh, KA Ekonomi Lokal dan KA Ekonomi Jabotabek.

(12)

7 Diharapkan keberadaan KA Kelas Ekonomi yang di operasikan PT Kereta Api (Persero) semakin dikenal masyarakat luas, selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam merencanakan satu paket perjalanan wisata menuju ke sejumlah objek wisata di Jawa. Sebab, KA Kelas Ekonomi yang dioperasikan PT. Kereta Api rutenya telah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan keleluasaan para pelaku wisata baik domestik maupun mancanegara.

Nama - nama KA Kelas Ekonomi: Matarmaja, Pasundan, Serayu, Kahuripan, Kertajaya, Tawang Jaya, Gaya Baru Malam Selatan, Brantas, Tegal Arum.

KA Penumpang (Eksekutif)

Segmenting yang mendasari peluncuran KA Eksekutif dilakukan dengan mengklasifikasikan pelanggan dalam beberapa tingkatan value :

Gateway value, konsumen yang menggunakan jasa kereta api hanya

mendasarkan kepada fungsinya sebagai alat transportasi.

Competitive value, disamping mempertimbangkan fungsi utama sebagai alat transportasi, pelanggan mempertimbangkan pula faktor tingkat kenyamanan dan pelayanan yang dibandingkan terhadap pesaing.

Ultimate value, pelanggan tidak sekedar menuntut fungsi dan

perbandinggan, melainkan juga pertimbangan-pertimbangan psikologis yang tidak dapat diukur batasnya, misalnya gengsi, prestise dan kepuasan.

(13)

8

Positioning dilakukan dengan mempersepsikan produk argo sebagai

moda transportasi kereta api yang terbaik, prestise, nyaman, cepat, untuk masing-masing kelas dan koridornya.

Nama - nama KA Kelas Eksekutif: Argo Bromo Anggrek, Argo

Dwipangga, Argo Gede, Argo Lawu, Argo Muria, Argo Wilis, Argo Sindiro, Argo Jati.

2.2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi dimana terdapat orang-orang yang melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi, anggotanya harus bekerja sama dan menggabungkan diri pada berbagai kegiatan agar sasaran dan tujuan yang telah diterapkan dapat dicapai lebih mudah. Supaya setiap anggota organisasi tersebut dapat bekerja sama secara efektif, maka terlebih dahulu harus mengetahui seluruh kegiatan yang akan dikerjakannya.

Hal inilah yang menyebabkan harus dibuatnya struktur organisasi yang baik. Dalam struktur organisasi, harus diutamakan hubungan yang harmonis antara semua anggota dengan didasarkan pada kepentingan masing-masing yang diseimbangkan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

(14)
(15)

10 BAB III

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

3.1. Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

Praktikan ditempatkan sebagai Tim Redesign Ticketing yang dipercaya untuk menangani desain untuk media sosialisasi yang digunakan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat akan produk terbaru yaitu RAILTICKET (pembelian tiket kereta melalui media elektronik), mulai dari ilustrasi, tipografi, layouting sampai elemen visual yang terdapat didalamnya.

3.2. Pekerjaan Praktikan Selama Kerja Praktek

Selama kerja praktek berlangsung, praktikan menangani penggarapan desain untuk media sosialisasi baik media dalam ruangan, luar ruangan juga staff karyawan yang bekerja di perusahaan.

3.2.1. Metode Kerja Praktikan Berikut alur metode kerja praktikan :

• Kepala Divisi Promo PT. KAI

Agung Budiman selaku head promotion memberikan materi kerja praktek, berupa konten apa saja yang akan ditampilkan di media promosi.

• Kepala Tim Redesign Ticketing (RAILTICKET)

Lutfi Arif selaku head redesign ticketing menerima materi dari divisi promo akan konten yang akan di layout dan di desain.

• Sketsa Manual / Digital

(16)

11

Tracing dan Pewarnaan

Setelah desain yang sudah di sketsa lalu digitalkan, praktikan melakukan tracing semua elemen grafis yang ada pada desain lalu dilakukan proses pewarnaan menggunakan software CorelDraw.

• Penempatan Desain pada Media Promosi

Setelah desain keseluruhan telah rampung, dilakukan proses layouting dimana praktikan menempatkan semua konten yang sudah di desain kedalam ukuran media promosi yang nanti akan digunakan.

• Asistensi Desain

Praktikan memberikan hasil akhir layouting kepada head redesign ticketing untuk di cek baik tidaknya kualitas karya dari segi desain maupun tata letak pesan yang nantinya akan disampaikan.

• Revisi Desain

Head redesign ticketing memeriksa hasil kerja praktikan apakah ada yang

perlu di revisi atau tidaknya, bila ada yang perlu di revisi, maka praktikan akan memperbaiki poin mana saja yang harus diperbaiki dan praktikan akan mengulang pada tahap proses asistensi bila revisi sudah praktikan selesaikan.

Finishing

(17)

12 3.3. Perancangan Sosialisasi (RAILTICKET)

Pada sosialisasi redesign ticketing (RAILTICKET) ini, praktikan mengerjakan berbagai rancangan ilustrasi, tipografi, dan layouting. Praktikan mengambil ilustrasi yang simple namun jelas pada informasi yang akan disampaikan.

3.3.1. Konsep Perancangan (RAILTICKET) Strategi Komunikasi

What

Sosialisasi produk terbaru dari PT. KAI yaitu ‘RAILTICKET” (sistem pembelian tiket kereta yang dapat diakses melalui media elektronik).

Why

Agar mengurangi antrian di loket yang sangat berdesakan (apalagi jika musim liburan tiba).

When

Setiap hari (setelah launching produk).

Where

Seluruh kawasan sampai ke pusat kota.

Who

Semua lapisan masyarakat.

How

(18)

13 Effect

- Para pengguna jasa kereta menjadi lebih mudah untuk mendapatkan tiket.

- Mengurangi antrian panjang/berdesakan di loket dan menghindari adanya ‘calo tiket’.

(19)

14 3.4.1. Studi Target Audiens

Demografis

Gender : Lelaki dan perempuan (semua kalangan). Usia : Usia pelajar sampai usia lanjut.

Golongan Sosial : Semua kalangan.

Geografis

Seluruh kawasan sampai ke pusat kota.

Psikografis

(20)

15 3.4.2. Logo Produk

Gambar III.1. Logo RAILTICKET

Konsep Logo

Menunjukan sistem wireless, dimana produk

(21)

16 Format Logo

(22)

17 3.4.3. Studi Media (eksternal)

Billboard (potrait)

Media ini dipilih agar sosialisasi dari sistem yang baru ini dapat cepat tersampaikan kepada masyarakat luas dan menjadi alternatif yang baik untuk pembelian tiket kereta. Karena media billboard akan dilihat oleh semua orang yang melintas di jalan, apalagi ketika sedang berhenti di lampu merah dibantu pula dengan desain yang simpel (banyak ruang kosong) maka informasi akan cepat tersampaikan agar membedakan dengan billboard produk lain (yang penuh visual namun justru membuat “lelah” mata yang melihat).

(23)

18 Billboard (landscape)

Media ini dipilih agar sosialisasi dari sistem yang baru ini dapat cepat tersampaikan kepada masyarakat luas dan menjadi alternatif yang baik untuk pembelian tiket kereta. Karena media billboard akan dilihat oleh semua orang yang melintas di jalan, apalagi ketika sedang berhenti di lampu merah dibantu pula dengan desain yang simpel (banyak ruang kosong) maka informasi akan cepat tersampaikan agar membedakan dengan billboard produk lain (yang penuh visual namun justru membuat “lelah” mata yang melihat).

Gambar III.4. Media Billboard Landscape

Stiker Kaca (angkot)

Media ini dipilih untuk lebih meluaskan lagi informasi tentang media terbaru pembelian tiket kepada masyarakat yang mobilitasnya tinggi, karena dengan sosialisasi seperti ini para pengendara yang khususnya sedang berada di belakang angkot ini pun dapat mengetahuinya.

(24)

19 Banner

Media ini dipilih agar sosialisasi dari sistem yang baru ini dapat cepat tersampaikan kepada masyarakat luas dan menjadi alternatif yang baik untuk pembelian tiket kereta. Karena media banner akan dilihat oleh semua orang yang melintas di jalan, terlebih lagi jika keadaan jalan sedang macet, maka semakin jelas informasi yang tersampaikan kepada masyarakat.

(25)

20 Iklan (jalan TOL)

Media ini dipilih agar para pengendara yang sedang berada di jalan TOL pun dapat mengetahui informasi yang ingin disampaikan PT. KAI atas produk “RAILTICKET” ini dan dengan visual yang sangat singkat untuk mempercepat penyampaian informasi karena mengingat arus laju kendaraan di TOL sangat cepat.

(26)

21 3.4.4. Studi Media (internal)

Poster

Diiliustrasikan dengan logo RAILTICKET yang disusun bersambung mengartikan agar produk ini tetap bisa berlanjut dan tidak berhenti ditengah jalan, di tambah dengan kata “support” karena produk ini tidak mungkin berjalan tanpa dukungan dari semua pihak (internal maupun external).

(27)

22 Diiliustrasikan dengan kehidupan kota yang tidak pernah tidur, mencerminkan produk RAILTICKET yang juga beroperasi 24jam/hari dan

7hari/minggu dan dapat di akses kapanpun - dimanapun.

(28)

23 Pin

Media ini dipilih agar sosialisasi dari sistem yang baru ini dapat cepat tersampaikan ketika pin tersebut di pasang di seragam dinas para pegawai internal PT.KAI yang akan membantu mengingatkan para pegawai bahwa ada sistem terbaru untuk pembelian tiket kereta “RAILTICKET”.

Gambar III.10. Media Pin

Stiker

Media ini dipilih agar sosialisasi dari sistem yang baru ini dapat cepat tersampaikan kepada para pegawai internal PT.KAI dan akan membantu mengingatkan para pegawai bahwa ada sistem terbaru untuk pembelian tiket kereta “RAILTICKET”, terlebih lagi akan sangat efektif jika stiker tersebut ditempel di kendaraan pribadi para pegawai, maka masyarakat luas pun akan teringatkan pada produk terbaru ini.

(29)

24 Poster (bersambung)

Media ini di tempatkan di area kantor agar para pegawai teringatkan untuk mendukung system terbaru ini yang bertujuan untuk menjadikan sistem tersebut terus berlanjut dan tidak berhenti di tengah jalan dan menjadi reservasi tiket terbaik.

Gambar III.12. Media Poster Sambung

Banner

Media ini di tempatkan di area kantor agar para pegawai teringatkan untuk mendukung system terbaru ini yang bertujuan untuk menjadikan sistem tersebut terus berlanjut dan tidak berhenti

di tengah jalan dan menjadi reservasi tiket terbaik.

(30)

25 Gantungan Kunci

Media ini dipilih agar sosialisasi dari sistem yang baru ini dapat cepat tersampaikan kepada para pegawai internal PT.KAI dan akan membantu mengingatkan para pegawai bahwa ada sistem terbaru untuk pembelian tiket kereta “RAILTICKET”, terlebih lagi akan sangat efektif jika gantungan kunci tersebut digunakan di kendaraan pribadi (khususnya motor) para pegawai, maka masyarakat luas pun akan teringatkan pada produk terbaru ini.

(31)

26 BAB IV

KESIMPULAN

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Seorang desainer tidak hanya memikirkan gambar apa saja yang akan

ditampilkan atau ditunjukannya saja, akan tetapi semua hal seperti kerapihan, tata letak dan kualitas semua visual yang ada didalamnya haruslah juga diperhatikan.

2. Dalam menginformasikan sebuah pesan, dibutuhkan media penyampai pesan yang tepat. Untuk sosialisasi tersebut media-media informasi yang digunakan berupa media cetak, baik media dalam ruang ataupun luar ruang dan juga media elektronik.

3. Dalam menyajikan sebuah tampilan media promosi diharuskan melakukan suatu studi yang lebih memikirkan konsumen yang dituju agar kenyamanan dan kelancaran penyampaiannya berlangsung baik.

4. Karakter desain yang kuat dalam suatu perusahaan khususnya yang bergelut di bidang fashion and life style akan tertanam di benak orang yang memperhatikannya sehingga orang akan menikmatinya, untuk itu pembangunan karakter sangatlah penting untuk suatu perusahaan.

(32)

27 Daftar Pustaka

Diakses pada 11 Mei 2011: http://www.kereta-api.co.id

(33)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Endry Isnindya Pratama

Tempat, tanggal lahir : Tanggerang, 5 Desember 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : WNI (Indonesia)

Alamat : Komp. Bumi Asri Mekar Rahayu, Jl. Mekar 14 No. D40,

RT/06, RW/12 Desa Marga Asih,

Kabupaten Bandung 40218.

Telepon : 085759100768 / (022) 5412940

e-Mail : endry.endo@gmail.com

Riwayat Pendidikan:

1. TK MARITA, JAKARTA 1994-1995

2. SD BUDI MULIA, JAKARTA 1995-1997

3. SD NEGERI BBK. TAROGONG 5, BANDUNG 1997-2001

4. SMP NEGERI 6, SUMEDANG 2001-2002

5. SMP NEGERI 1 MARGAHAYU, BANDUNG 2002-2004

6. SMA NEGERI 1 MARGAHAYU, BANDUNG 2004-2007

7. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) / DESAIN

KOMUNIKASI VISUAL (S1), BANDUNG 2007-2012

Gambar

Gambar II.3. Struktur Organisasi
Gambar III.2. Format Logo
Gambar III.3. Media Billboard Potrait
Gambar III.4. Media Billboard Landscape
+7

Referensi

Dokumen terkait

Potensi ini meliputi panjang garis pantai sepanjang 41 km yang terletak pada jalur Pantai Utara Jawa (pantura), sehingga Kabupaten Kendal menjadi penopang daerah Provinsi Jawa

breakdown beberapa peralatan sehingga harus digantikan dengan alat yang lain agar proses produksi dapat terus berjalan, penggunaan jam kerja yang tidak sesuai dengan

Tablet merupakan suatu sediaan utuh dan praktis diberikan secara oral dengan dosis yang tetap dan variasi minimal.Tablet merupakan bentuk sediaan oral dengan biaya produksi

alat tulis frozen, alat tulis faber castel, alat tulis faber castell, alat tulis fancy, alat tulis frozen murah, alat tulis frozen disney, alat tulis frozen online, alat tulis

memenuhi kebutuhan interaksi antara siswa dan membantu orang atau siswa yang terlibat dalam suatu tugas bersama. Mind Mup 2.0 adalah groupware yang digunakan untuk

Transfer depo yang diharapkan dapat mempercepat pengangkutan sampah, ternyata sebagian masih berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah sementara (TPS) karena waktu

“Saluran distribusi adalah lembaga yang saling berkait untuk menjadikan produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi.” Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan