• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBANGAN KEKUATAN DORONGAN LENGAN, PERUT, DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL FLICK PEMAIN PUTRA UKM HOKI UNNES TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SUMBANGAN KEKUATAN DORONGAN LENGAN, PERUT, DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL FLICK PEMAIN PUTRA UKM HOKI UNNES TAHUN 2010"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

SUMBANGAN KEKUATAN DORONGAN LENGAN,

PERUT, DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL

FLICK

PEMAIN PUTRA UKM HOKI UNNES

TAHUN 2010

SKRIPSI

diajukan dalam rangka Penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Ahmad Rifa’i 6301406517

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)

SARI

Ahmad Rifa’i, 2010.Sumbangan Kekuatan Lengan Dorong, Perut Dan Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

Skripsi, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Sri Haryono, S.Pd, M.Or. Suratman, S.Pd, M.Pd.

Kata kunci : Kekuatan Lengan Dorong, Perut, Tungkai, dan Hasil Flick.

Permasalahan penelitian adalah seberapa besar sumbangan kekuatan lengan dorong, perut, dan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010. Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya sumbangan kekuatan lengan dorong, perut, dan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

Metode penelitian menggunakan survei dengan teknik tes. Populasi penelitian pemain putra UKM Hoki UNNES sebanyak 24 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling, yaitu mengikutsertakan semua populasi untuk menjadi sampel penelitian. Variabel penelitian meliputi kekuatan lengan dorong, perut, dan tungkai sebagai variabel bebas dan hasil flick sebagai variabel terikat. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan pengukuran. Analisis data menggunakan uji normalitas data, uji homogenitas, dan uji linieritas untuk mengetahui hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumbangan kekuatan lengan dorong sebesar 27,30%, kekuatan perut sebesar 37,50%, dan kekuatan tungkai sebesar 32,60% terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Ahmad Rifa’i

NIM : 6301406517

Prodi/ Jurusan : S1/ Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Otot Perut, Dan Otot Tungkai

Terhadap Hasil Pukulan Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun

2010”.

Yang saya tulis dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-benar karya saya, yang saya hasilkan setelah melalui penelitian, bimbingan, diskusi, dan pemaparan ujian. Semua kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, ataupun yang diperoleh dari sumber lainnya, telah disertai keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penulisan karya ilmiah.

Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, Januari 2010

Yang membuat pernyataan,

Ahmad rifa’i

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Untuk Diajukan ke Sidang Panitia Skripsi.

Semarang, Januari 2010 Yang mengajukan

Ahmad rifa’i NIM. 6301406517

Pembimbing I Pembimbing II

Sri Haryono, S.Pd, M.Or Suratman, S.Pd, M.Pd

NIP. 19691113 199802 1 001 NIP. 19700203 200501 1 002

Mengetahui, Ketua Jurusan PKLO

(5)

PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Unversitas Negeri Semarang :

Pada hari : Selasa

Tanggal : 25 Januari 2011

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Uen Hartiwan, M. Pd Drs. Hermawan, M.Pd NIP. 19530411 118303 1 001 NIP. 19590401 198803 1 002

Dewan penguji

1. Drs. M, Nasution, M. Kes (ketua) (...) NIP. 19640423 199002 1 001

2. Sri Haryono, S.Pd, M. Or (anggota) (...) NIP. 19691113 199802 1 001

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al Baqarah:286)“

Persembahan

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Keberhasilan penulis dalam skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti menjadi mahasiswa UNNES.

2. Dekan FIK Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ketua Jurusan PKLO atas persetujuan dan arahan dalam penyusunan skripsi. 4. Sri Haryono, S.Pd, M.Or, selaku Pembimbing I yang telah banyak memberi

dorongan, bimbingan, petunjuk dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Suratman, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan membimbing sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

6. Dr. Setya Rahayu, M.S, selaku pendamping UKM Hoki UNNES yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

(8)

8. Rekan-rekan mahasiswa UKM Hoki UNNES yang telah membantu dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu hingga terselesainya skripsi ini.

Atas segala bantuannya, penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT berkenan memberikan imbalan yang setimpal. Akhirnya penulis berharap, kiranya hasil penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan prestasi olahraga.

Semarang, Januari 2010

(9)

DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL ... i

SARI ... ii

PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Permasalahan ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Penegasan Istilah ... 7

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian ... 10

1.6 Sumber Pemecahan Masalah ... 10

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Landasan Teori ... 12

2.1.1 Teknik Dasar Hoki ... 12

(10)

2.1.3 Teknik Dasar Pukulan Flick ... 16

2.1.4 Komponen Keberhasilan Pukulan Flick ... 19

2.1.4.1 Kekuatan Lengan Terhadap Hasil Pukulan Flick ... 20

2.1.4.2 Kekuatan Perut Terhadap Hasil Pukulan Flick ... 23

2.1.4.3 Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Pukulan Flick ... 24

2.1.5 Kerangka Berfikir ... 25

2.2 Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1.Jenis dan Desain Penelitian ... 29

3.2.Variabel Penelitian ... 30

3.3.Populasi, Sampel dan Teknik penarikan Sampel ... 31

3.4.Instrumen Penelitian ... 32

3.5.Prosedur penelitian ... 35

3.6.Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ... 36

3.7.Teknik analisis data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Deskripsi Data ... 39

4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis ... 40

4.1.3 Hasil Analisis Data ... 44

4.2 Pembahasan ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 54

(11)

5.2 Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA ... 56

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Validitas Uji Instrumen ... 36

2. Hasil Reliabilitas Uji Instrumen ... 36

3. Hasil Deskripsi Data Penelitian ... 41

4. Hasil Uji Normalitas ... 43

5. Hasil Uji Homogenitas ... 44

6. Hasil Uji Kelinieran Regresi ... 45

7. Hasil Uji Keberartian ... 46

8. Koefisiensi Korelasi Kekuatan Lengan Dorong ... 47

9. Koefisiensi Regresi Kekuatan Lengan Dorong ... 48

10. Koefisiensi Korelasi Kekuatan Perut ... 49

11. Koefisiensi Regresi Kekuatan Perut ... 50

12. Koefisiensi Korelasi Kekuatan Tungkai ... 51

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pegangan Stick... 13

2. Menggiring Bola CloseDribble ... 13

3. Menggiring Bola LoseDribble ... 14

4. Menggiring Bola IndianaDribble ... 14

5. Flick ... 19

6. Tahapan Melakukan Flick ... 20

7. Otot-otot Bahu dan Lengan atas ... 23

8. Otot-otot Lengan Bawah ... 24

9. Otot Dada dan Perut ... 25

10. Otot Tungkai ... 26

11. Desain Penelitian ... 32

12. Instrument Flick ... 34

13. Peralatan yang digunakan untuk tes flick ... 89

14. Pengarahan dari peneliti ... 89

15. Tes pengukuran kekuatan lengan dorong ... 90

16. Tes pengukuran kekuatan perut ... 90

17. Tes pengukuran kekuatan tungkai ... 91

18. Tes hasil flick ... 91

19. Pengukuran tes hasil flick ... 92

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Hoki adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita menggunakan alat pemukul (stick) dan bola. Hoki dibagi dalam beberapa jenis, yaitu : hoki lapangan, hoki ruangan, dan hoki es. Dari ketiga jenis hoki tersebut, hoki lapangan lebih berkembang di Indonesia mengingat situasi dan kondisi yang lebih memungkinkan untuk hoki lapangan berkembang dan diminati oleh masyarakat. Hoki lapangan dimainkan menggunakan bola di lapangan rumput atau lapangan sintetis.

(15)

1957. Hoki campuran pertama kali di pertandingkan di PON 3 Medan 1953 dan Hoki Putri di PON 4 Makasar 1957 (Primadi Tabrani, 1984:12-17).

Seperti kebanyakan olahraga yang menggunakan alat, hoki selalu menggunakan stick untuk menggerakkan bola, dengan cara memukul atau mendorongan, mengumpan, mengontrol, menggiring bola dan mencetak gol sehingga perlu ketrampilan memukul atau mendorongan bola dengan baik. Adapun ketrampilan dasar yang harus dikuasai menurut Glencross (1984: 41) meliputi pukulan (hit), doronganan (push), mencungkil bola (flick), menyerok bola (scoop), pukulan terbalik (reverse hit), doronganan terbalik (reverse push).

Flick merupakan salah satu teknik doronganan untuk melambungkan bola sejauh mungkin.

(16)

sepak bola. Teknik ini juga digunakan untuk mengamankan daerah pertahanan suatu tim dari serangan lawan dengan menjauhkan bola sejauh mungkin dari daerah pertahanan yang dilakukan dengan cara mencungkil bola kemudian mendorongan bola ke udara sekuat mungkin dan sejauh mungkin. Flick juga digunakan untuk menaikkan bola dari tanah dan dengan akurat mengarahkannya ke sasaran. Oleh karena itu, pemain sering kali menggunakan teknik ini untuk mencetak gol, khususnya ketika penjaga gawang terjatuh atau dalam posisi tubuh yang tidak siap, pemain akan mengarahkan bola ke sudut yang sulit dijangkau oleh penjaga gawang.

Flick yang jauh dihasilkan karna selain pemain menguasai teknik ini dengan baik juga fisik yang kuat dari tiap pemain. Fisik yang kuat akan membantu pemain melakukan flick sejauh mungkin sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Adapun kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan dalam melakukan teknik ini antara lain : kekuatan dorongan lengan, perut, dan tungkai.

Kekuatan dorongan lengan membantu dalam menopang stick. Dengan lengan yang kuat, pemain akan mampu mengangkat atau mencungkil bola melambung tinggi dan menghasilkan jarak yang jauh. Lengan yang kuat akan berpengaruh pada ayunan lengan yang dilakukan saat pemain akan mencungkil bola ke udara. Semakin kuat ayunan lengan maka semakin jauh pula jarak yang dihasilkan. Lengan yang kuat akan berpengaruh juga dalam pegangan tangan karena tangan dan lengan merupakan satu kesatuan.

(17)

perpindahan berat badan dari sebelah kanan ke sebelah kiri sehingga membantu dalam mencapai jarak yang maksimal. perut akan menahan berat sebagian tubuh ketika membungkuk sehingga dibutuhkan perut yang kuat.

Kekuatan tungkai berguna sebagai penyangga dan penyeimbang pada saat melakukan flick. Tungkai yang kuat membantu agar tubuh tidak goyah dan menjaga keseimbangan dalam melakukan flick. Gerakan tungkai yang kuat membantu dalam gerak perpindahan tubuh dari kanan ke kiri. Hal ini memudahkan tubuh bergerak secara maksimal.

Melihat kegunaan dari flick penting bagi tiap pemain hoki untuk menguasai teknik ini dan menerapkannya di setiap kompetisi. Faktor kekuatan sangat dominan dalam melakukan teknik ini. Selain itu faktor teknis menjadi pendukung dalam melakukan flick.

Peningkatan latihan fisik terutama untuk anggota tubuh yang disebutkan diatas perlu dilakukan oleh pemain dan pelatih guna membantu pemain dalam menunjang keberhasilan dalam latihan dan pertandingan yang nantinya akan berdampak pada prestasi pemain dan UKM Hoki UNNES Tahun 2010 khususnya untuk pemain putra terdiri dari 24 pemain yang semuanya memiliki perbedaan mulai dari usia, berat badan, bahkan besarnya penampang dari masing-masing pemain.

(18)

diketahui besarnya kekuatan dari masing-masing anggota tubuh tiap pemain sehingga pelatih dapat memberikan pola latihan fisik yang tepat. Untuk mengetahuinya perlu diadakan suatu penelitian yang nantinya akan berguna dalam peningkatan latihan fisik sehingga pemain terbantu dalam penguasaan teknik flick

sehingga berdampak pada prestasi pemain dan UKM Hoki UNNES.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul : “Sumbangan Kekuatan Dorongan Lengan, Perut dan Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”.

Sebagai alasan peneliti memilih judul tersebut adalah :

1. Flick merupakan salah satu teknik dasar hoki untuk melambungkan bola sejauh mungkin.

2. Kekuatan dorongan lengan merupakan kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan dalam melakukan flick. Lengan yang kuat membantu dalam menopang stick, mengangkat atau mencungkil bola melambung tinggi dan menghasilkan jarak yang jauh.

3. Kekuatan perut merupakan kekuatan fisik yang mendukung keberhasilan dalam melakukan flick. Perut yang kuat diperlukan untuk menahan berat tubuh ketika membungkuk saat melakukan perpindahan berat badan dari sebelah kanan ke sebelah kiri sehingga membantu dalam mencapai jarak yang maksimal.

(19)

dan menjaga keseimbangan. Tungkai yang kuat membantu dalam gerak perpindahan tubuh dari kanan ke kiri.

5. Belum ada penelitian dengan judul tersebut di FIK UNNES Tahun 2010.

1.2.Permasalahan

Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Seberapa besar sumbangan kekuatan dorongan lengan terhadap hasil flick

pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010?

2. Seberapa besar sumbangan kekuatan perut terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010?

3. Seberapa besar sumbangan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010?

1.3.TujuanPenelitian

Berdasar permasalahan di atas tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui besarnya sumbangan kekuatan dorongan lengan terhadap hasil

flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

2. Mengetahui besarnya sumbangan kekuatan perut terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

3. Mengetahui besarnya sumbangan kekuatan tungkai terhadap hasil flick

(20)

1.4.Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi tentang judul, maka perlu ada penjelasan tersendiri tentang arti dan makna judul tersebut. Penjelasan tersebut dikemas dalam penegasan istilah sebagai berikut :

1.4.1 Sumbangan

Sumbangan menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2005:1101) adalah pemberian sebagai bantuan atau sokongan.

Sumbangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa besar bantuan atau sokongan kekuatan lengan, perut, dan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

1.4.2. Kekuatan Lengan

Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan (Harsono, 1988: 176). Lengan adalah anggota badan dari pergelangan tangan sampai ke bahu (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2005:659).

(21)

1.4.3. Kekuatan Perut

Kekuatan adalah kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan ( Harsono, 1988: 176). Perut adalah bagian tubuh di bawah rongga dada (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2005:864).

Kekuatan perut adalah kemampuan jaringan yang terdapat di bawah rongga dada untuk membangkitkan suatu tahanan. Kekuatan perut yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kekuatan perut pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

1.4.4. Kekuatan Tungkai

Kekuatan adalah kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan (Harsono,1988:176). Tungkai adalah seluruh kakinya dari pangkal paha ke bawah sampai ujung jari (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2005:1226).

Kekuatan tungkai adalah kemampuan jaringan yang terdapat dari pangkal paha ke bawah untuk membangkitkan suatu tahanan. Kekuatan tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan tungkai pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

1.4.5. Hasil Flick

(22)

Flick adalah teknik doronganan yang digunakan untuk menaikkan bola dari tanah dengan akurat (Glencross, 1984 : 46).

Hasil flick adalah sesuatu yang diperoleh dari teknik doronganan dengan menaikkan bola dari tanah dengan akurat. Hasil flick yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jauhnya flick pemain putra UKM Hoki UNNES tahun 2010 yang diukur dengan satuan meter.

1.4.7. Pemain Putra UKM Hoki UNNES

Pemain putra UKM Hoki UNNES adalah mahasiswa putra yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) Hoki di Universitas Negeri Semarang Tahun 2010.

1.5.Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.5.1 Kegunaan secara teoritis

Kegunaan hasil penelitian ini sebagai sumbangan keilmuan dan informasi berkaitan dengan peningkatan latihan hoki khususnya latihan fisik supaya dapat menunjang kemampuan teknik terutama kemampuan melakukan flick.

1.5.2 Kegunaan secara praktis

(23)

1.5.2.1Pelatih UKM Hoki UNNES tentang pentingnya kekuatan lengan dorongan, perut, dan tungkai terhadap hasil flick, berdasarkan hasil penelitian ini supaya latihan fisik yang berkaitan dengan kekuatan lengan dorongan, perut, dan tungkai dapat ditingkatkan.

1.5.2.2Pemain UKM Hoki UNNES tentang pentingnya kekuatan lengan dorongan, perut, dan tungkai terhadap hasil flick, berdasarkan hasil penelitian ini supaya latihan fisik yang berkaitan dengan kekuatan lengan dorongan, perut, dan tungkai dapat ditingkatkan.

1.6.Sumber Pemecahan Masalah

Dalam melakukan penelitian banyak sumber informasi yang dijadikan acuan oleh peneliti dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini. Sumber informasi tersebut berupa pengamatan/ observasi, konsultasi, dan studi pustaka.

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

1.7. Landasan teori

1.7.1. Teknik Dasar Hoki

Beberapa keterampilan dasar bermain yang harus dikuasai oleh setiap pemain sehingga nantinya dapat bermain dengan baik. Adapun keterampilan dasar yang harus dikuasai menurut Glencross (1984:25) meliputi: memegang stick (the grip), bergerak dengan bola (dribble), baik dengan menggunakan close dribble,

loose dribble maupun indiana dribble, menerima dan mengontrol bola yang meliputi menghentikan bola dari depan dari samping kanan maupun samping kiri, membagi bola yang meliputi pukulan (hit), doronganan (push), mencungkil bola

(flick), menyerok bola (scoop), pukulan terbalik (reverse hit), doronganan terbalik (reverse push).

1.7.1.1.Pegangan stick (The grip)

(25)

menggenggam. Tangan kanan berada pada batas grip. Posisi tangan kiri pada ujung stick. Stick harus digenggam dengan kuat untuk menjaga agar stick tidak mudah goyah sehingga pemain mudah menguasai bola.

Gambar 1. Pegangan stick

(Sumber : Glencross,1984:26)

1.7.1.2.Teknik Menggiring bola

Teknik menggiring bola dalam hoki dibagi menjadi 3 bagian yaitu : close dribble, loose dribble, Indiana dribble.

Gambar 2. Menggiring closedribble

(26)

Gambar 3. Menggiring losedribble

(Sumber : Glencross,1984:28)

Gambar 4.

Menggiring bola indianadribble

(Sumber : Glencross,1984:28)

1.7.1.3.Menerima Dan Mengontrol Bola (stooping)

Teknik menerima dan mengontrol bola dari depan dilakukan dengan posisi

(27)

1.7.1.4.Membagi Bola (passing)

Teknik membagi bola dalam hoki dibagi menjadi 6 cara yaitu : pukulan (hit), doronganan (push), mencungkil bola (flick), menyerok bola (scoop), pukulan terbalik (reverse hit), doronganan terbalik (reverse push).

1.7.2. Ketrampilan Dasar Hoki

Ketrampilan dasar pukulan atau doronganan merupakan teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh setiap pemain. Hal ini dikarenakan hoki merupakan permainan yang media dalam mengumpan, mencetak gol, menggiring bola adalah menggunakan stick sehingga diperlukan penguasaan teknik pukulan dan doronganan agar pemain dapat bermain dengan baik.

Adapun ketrampilan dasar hoki adalah sebagai berikut :

1.7.2.1.Pukulan (hit)

Pukulan (hit) adalah jenis pukulan menyusur tanah. Pemain akan memukulkan stick ke bola sekeras mungkin. Benturan yang keras antara stick

(28)

1.7.2.2.Doronganan (push)

Push adalah jenis doronganan. Cara ini dilakukan dengan menempelkan bola ke stick kemudian mendorongan bola dan mengarahkan kepada sasaran baik rekan satu tim atau untuk mencetak gol. Hal ini dikarenakan tidak adanya benturan ketika melakukan push. Push sering digunakan untuk umpan-umpan pendek dari jarak dekat. Bola yang relatif pelan dan menyusur tanah, memudahkan tiap pemain untuk mengontrol bola hasil umpan dari rekan satu tim (Glencross,1984:41).

1.7.2.3.Mencungkil bola (flick)

(29)

1.7.2.4.Menyerok bola (scoop)

Scoop adalah jenis doronganan yang hampir sama dengan pukulan flick. Teknik ini dilakukan dengan mengangkat bola ke udara hanya saja posisi stick

berada di depan pemain. Perbedaannya dilakukan dengan membalikkan bagian melengkung pada stick ke dalam. Doronganan ini dapat dilakukan lebih mudah dari posisi lurus daripada pukulan flick, tapi biasanya kurang tepat. Scoop jarang digunakan dalam hoki. Seringkali scoop digunakan untuk menyodok bola melewati stik lawan terhadap operan pendek yang cepat agar lebih aman dan mengurangi tekanan (Glencross,1984:46).

1.7.2.5.Pukulan terbalik (reverse hit)

Reverse hit suatu pukulan pengembangan dari pukulan hit. Cara ini dilakukan dengan memukulkan bola sekeras mungkin. Perbedaannya terletak pada posisi stick bagian bengkok menghadap badan. Reverse hit dilakukan dengan membalikkan stick dari ayunan lengan dari belakang kepala dan membenturkan atau memukul bola sekeras mungkin supaya bola melaju dengan kencang. Pukulan ini agak sulit dilakukan jika para pemain belum terbiasa. Hal ini dikarenakan perlu perkenaan yang baik antara bola dengan stick ketika melakukan pukulan ini (Glencross,1984:48).

1.7.2.6.Doronganan terbalik (reverse push)

Begitu juga dengan reverse push, ini adalah jenis pengembangan dari

(30)

terletak pada posisi stick yang bengkok menghadap badan. Dengan membalikkan

stick dimana bagian yang melengkung mengarah pada tubuh pemain dengan posisi tubuh membungkuk. Dalam melakukan teknik ini juga tidak ada doronganan (Glencross,1984:47).

2.1.3. Teknik Dasar Flick

2.1.3.1Pengertian Flick

Teknik ini merupakan jenis doronganan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya benturan antara stick dengan bola ketika pemain melakukan teknik ini.

Flick digunakan untuk menaikkan bola dari tanah dengan akurat (Glencross,1984:46). Dengan kata lain dilakukan dengan mencungkil bola ke udara. Pemain akan mengerahkan seluruh tenaga untuk mencungkil bola atau mengangkat bola dan melakukan flick.

Oleh karena itu, pemain seringkali menggunakannya untuk mencetak gol, khususnya ketika penjaga gawang terjatuh atau dalam posisi tubuh yang tidak seimbang. Pemain yang menguasai teknik ini dengan baik sering menggunakan

(31)

Gambar.5

Flick

(Sumber : Glencross, 1984 : 46)

2.1.3.2 Cara Melakukan Flick

Flick merupakan jenis doronganan dalam hoki yaitu dengan mencungkil atau mengangkat bola ke udara. Begitu juga tentang kegunaannya, sering kali digunakan untuk mencetak gol dengan mencungkil bola kemudian mengarahkan ke sudut yang sulit dijangkau oleh penjaga gawang dan mengumpan jarak jauh seperti tendangan melambung pada permainan sepakbola dengan melambungkan bola kemudian mengarahkan kepada rekan satu tim. Terkadang flick juga digunakan untuk mengamankan daerah pertahanan suatu tim dari serangan lawan. Selain itu, teknik ini digunakan untuk umpan jarak jauh kepada rekan satu tim yang berada di daerah pertahanan lawan.

Tahap awal untuk melakukan flick yaitu kedua kaki ditekuk dengan badan yang agak membungkuk. Pandangan tertuju pada bola kemudian stick

(32)

berada agak jauh di depan kaki pemain kemudian mencungkil bola. Bersamaan dengan melangkahkan kaki 1-2 langkah, pemain mencungkil bola. Pada saat mencungkil bola dibutuhkan kekuatan fisik yang meliputi tangan, lengan, perut dan tungkai. Tahap akhir yaitu gerakan lanjutan bagian fisik tersebut. Tangan dibutuhkan untuk menjaga agar stick tidak goyah saat pemain mencungkil bola. Genggaman tangan yang kuat akan berperan menjaga kestabilan stick. Gerak lengan yang kuat dari bawah ke atas berpengaruh pada hasil flick. Perut akan menahan rongga perut, menahan badan ketika membungkuk. Karena ketika pemain membungkuk maka perut akan tertarik. Begitu juga ketika lengan mengayunkan stick ke udara. Oleh karena itu pemain harus menahan berat badan ketika membungkuk. Gerakan tungkai juga membantu menambah doronganan. Pada saat tubuh membungkuk beban akan bertumpu pada tungkai, dengan tungkai yang kuat maka akan tercipta suatu keseimbangan dan akan membantu memudahkan kerja pemain ketika melakukan flick (Elizabeth Anders,1951:50).

Gambar.6

Tahapan Melakukan Flick

(33)

2.1.4. Komponen Keberhasilan Flick

M. Sajoto (1995:11) menjelaskan yang termasuk potensi/kemampuan dasar tubuh pada aspek biologis meliputi : kekuatan (strenght), kecepatan (speed), kelincahan dan koordinasi (agility and koordination), tenaga (power) daya (muscular endurence), daya kerja jantung dan paru-paru (cardiorespiratori functional), kelenturan (flexibility), keseimbangan (balance), kecepatan (accuracy), dan kesehatan untuk olahraga (healtforsport).

Berdasar penjelasan di atas, salah satu aspek biologis yang termasuk kemampuan tubuh adalah kekuatan. Begitu juga dalam melakukan teknik ini, keberhasilan flick tidak terlepas dari kemampuan fisik pemain yang baik. Dalam melakukannya dibutuhkan kekuatan fisik dari tiap pemain. Kekuatan itu diantaranya meliputi lengan, perut dan tungkai. Mulai dari genggaman tangan yang merupakan satu kesatuan dengan lengan. Tangan dan lengan sangat berhubungan erat. Perut sebagai penahan tubuh saat membungkuk sehingga perlu kekuatan untuk menahan berat badan. Tungkai yang kuat sebagai penyeimbang tubuh. Oleh karena itu koordinasi keempat kekuatan fisik tersebut sangat diperlukan dalam melakukan flick.

2.1.4.1Kekuatan Dorongan Lengan Terhadap Hasil Flick

(34)

kuat lengan mendorongan bola maka kerja otot semakin ringan sehingga laju bola yang dipukul semakin jauh. Di samping itu kekuatan dorongan lengan berpengaruh dalam pegangan.

Lengan terbagi menjadi 2 bagian yaitu lengan bagian atas dan lengan bagian bawah. Otot lengan atas terdiri dari otot-otot fleksor dan ekstensor. Otot-otot yang melekat pada Otot-otot fleksor antara lain muskulus bicep braki yang berfungsi membengkokkan lengan bawah siku, muskulus brakialis fungsinya juga membengkokkan lengan bawah siku, muskulus korako brakialis fungsinya mengangkat lengan. otot-otot yang melekat pada otot ekstensor yaitu muskulus tricep braki (Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:12).

Terjadi gerakan abduksi ketika pemain melakukan ayunan saat melakukan

flick. Gerak ini dihasilkan oleh otot yang terdapat di sebelah lateral dan kranial sumbu sagital. Yaitu dihasilkan oleh otot deltoideus, otot supraspinatus, dan bicep brachii. Otot supraspinatus juga berfungsi menstabilkan persendian bahu. Gerakan lengan atas dari bawah ke atas inilah yang dinamakan gerak abduksi (Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:12).

Otot yang melekat pada lengan bagian bawah terbagi 2 bagian yaitu ekstensor dan fleksor. Otot ekstensor terdiri dari m. ekstensor karpi radialis longus, muskulus ekstensor karpi radialis brevis, muskulus ekstensor karpi

ulnaris, ketiga ini berfungsi menggerakkan lengan, digitonum karpi radialis

fungsinya ekstensi dari jari tangan kecuali ibu jari, m. ekstensor policis longus

(35)

sebelah tapak tangan fungsinya membengkokkan jari tangan, otot di sebelah tulang pengumpil berfungsi membengkokkan lengan siku (Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:28).

Gambar.7

Otot Bahu dan Lengan Atas

(Sumber : Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:12)

Gerak lengan bawah ketika melakukan flick adalah gerak fleksi. Gerak fleksi dilakukan oleh otot-otot yang terdapat di sebelah ventral sumbu transversal. Yaitu dilakukan oleh otot bicep brachii, brachialis, brachioradialis, pronator teres, flexor carpi radialis, Palmaris longus, flexor digitorum sublinis

(36)

Gambar.8

Otot-Otot Lengan Bawah

( Sumber : Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM:28)

2.1.4.2Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick

(37)

Gambar. 9 Dada dan Perut

(Sumber : Syaifuddin,1996:49)

Menurut Syaifudin (1996:40), otot perut terdiri dari atas muskulus abdominis internal, muskulus obliqus eksternus abdominis, muskulus obliqus

internus abdominis, muskulus transvesus abdominis. Sedangkan otot-otot yang berada di bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior yaitu

(38)

2.1.4.3Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick

Tungkai yang kuat berguna untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika pemain melakukan flick. Kedua tungkai ditekuk saat melakukan flick. Otot tungkai yang kuat akan membuat keseimbangan tubuh terjaga sehingga saat melakukan flick lebih maksimal.

Gambar. 10 Otot Tungkai

(Sumber : Syaifuddin,1996:57)

(39)

membuka ke proksimal dorsal. Dataran silinder agak melengkung ke arah transversal. Jari-jarinya makin ke dorsal makin pendek, sehingga dataran silinder pada penampang sagital merupakan spiral. Articulation antara femur dan patella dapat dipandang merupakan articulation trochlearis (Syaifuddin,1996:57).

Tungkai mengalami gerak fleksi ketika menopang tubuh yang membungkuk. Gerak fleksi ini dilakukan oleh otot-otot yang melewati di sebelah dorsal sumbu transerval dari proksimal ke distal. Otot-otot yang menghasilkan gerak ini yaitu semimembranous, semitendinosus, bicep femoris, Sartorius,

popliteus, gastrocnemius, gracilis (Syaifuddin,1996:57).

2.1.5. Kerangka Berfikir

2.1.5.1. Sumbangan Kekuatan Dorongan Lengan Terhadap Hasil Flick

Pemain Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Kekuatan dorongan lengan berperan penting terhadap jauhnya bola hasil

flick. Otot lengan yang kuat, bola flick yang dihasilkan semakin jauh. Kekuatan dorongan lengan juga berfungsi sebagai pengungkit, semakin kuat lengan maka beban pun semakin ringan. Otot lengan yang kuat akan menahan, mengangkat dan mendorongan bola sejauh mungkin. Ayunan lengan yang kuat akan berpengaruh pada hasil flick. Kekuatan dorongan lengan perlu diperhatikan bagi pemain untuk menghasilkan flick yang baik. Gerakan dari pergelangan tangan pada akhir flick

(40)

Dari penjelasan di atas, diduga bahwa kekuatan dorongan lengan berpengaruh terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

2.1.5.2. Sumbangan Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick Pemain Putra

UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Kekuatan perut juga berpengaruh pada saat melakukan flick. Gerak otot perut merupakan gerak lanjutan ketika lengan melakukan ayunan setelah melakukan flick. Kekuatan perut berguna menahan berat tubuh bagian atas ketika menunduk pada saat akan mengangkat bola ke udara. Selain itu, kekuatan perut akan membantu gerak ayunan lengan dalam akurasi. Kekuatan perut merupakan salah satu bagian anggota tubuh yang menopang berat badan saat gerakan menunduk saat pemain melakukan flick. Dukungan dari kekuatan perut akan mengakibatkan flick yang dilakukan lebih akurat. Kekuatan perut membantu gerakan ayunan lengan untuk mengarahkan bola pada sasaran baik gawang maupun rekan satu tim. Pada saat lengan diayun ke atas untuk melakukan cungkilan, maka otot-otot perut akan tertarik bersamaan dengan gerakan lengan saat mengayun. Ayunan lengan ke atas disertai dukungan otot perut mengakibatkan flick yang dilakukan lebih jauh dan lebih akurat. Oleh karena itu pada saat melakukan cungkilan, otot-otot perut harus mampu dikerahkan secara maksimal, sehingga flick yang dilakukan hasilnya lebih sempurna.

(41)

2.1.5.3. Sumbangan Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra

UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Kekuatan tungkai berfungsi menjaga keseimbangan pemain pada saat melakukan flick. Pada saat badan membungkuk, perut menahan berat badan pemain, sehingga dibutuhkan tungkai yang kuat untuk membantu menahan berat badan pemain. tungkai yang kuat akan memberi tumpuan yang kuat terhadap pemain saat melakukan flick sehingga keseimbangan pemain terjaga dengan baik. Tungkai yang kuat juga berpengaruh pada akurasi pemain. Hal ini dikarenakan dengan tungkai yang kuat, tungkai mampu menahan berat badan saat melakukan

flick sehingga pemain akan terbantu dalam mengarahkan bola pada sasaran yang diinginkan.

Dari penjelasan di atas, diduga kekuatan tungkai memberi sumbangan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

1.8. HIPOTESIS

(42)

1. Ada sumbangan kekuatan dorongan lengan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010, tetapi besarnya sumbangan belum bisa diprediksikan.

2. Ada sumbangan kekuatan perut terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010, tetapi besarnya sumbangan belum bisa diprediksikan. 3. Ada sumbangan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Suharsimi Arikunto,2002:160). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah (Moh. Nasir,2003:56). Berdasarkan jenisnya, penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Karena mulai dari pengumpulan data, penafsiran data tersebut, serta penampilan hasilnya digunakan angka-angka sebagai data yang mencerminkan penelitian kuantitatif (Sugiyono,2008:7).

(44)

Gambar 11. Desain penelitian (Sumber : Sugiyono,2008:11) Keterangan :

X1 : Kekuatan dorongan lengan

X2 : Kekuatan perut

X3 : Kekuatan tungkai

Y : Hasil flick

3.2 Variabel Penelitian

Yang dimaksud variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Dalam penelitian ini hanya terdapat dua variabel, yaitu :

3.2.1 Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh dan mempengaruhi dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah kekuatan dorongan lengan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai pada pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

X

1

X

2

X

3

(45)

3.2.2 Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sutrisno Hadi (2004:182) seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki disebut populasi. Populasi dalam penelitian ini dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Adapun sifat yang sama itu dapat merupakan sifat dasar bawaan kodrat dan bukan sifat bawaan. Sifat dasar bawaan kodrat misalnya jenis kelamin, dan sifat yang bukan bawaan kodrat misalnya murid-murid dari suatu tingkat sekolah. Maka sifat yang sama dari populasi penelitian ini adalah jenis kelamin yaitu laki-laki (sifat kodrat) dan pemain putra UKM Hoki UNNES tahun 2010 (sifat bukan kodrat). Populasi dalam penelitian ini adalah pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 yang berjumlah 24 pemain.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sejumlah individu atau individu yang jumlahnya kurang dari populasi (Sutrisno Hadi,2004:182). Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti (Suharsimi Arikunto,2006:131). Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan populasi yaitu 24 pemain yang merupakan mahasiswa putra UKM Hoki UNNES tahun 2010.

(46)

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel menggunakan teknik total sampling. Alasan pengambilan sampel dengan jumlah keseluruhan pemain adalah adanya ketentuan apabila subjeknya kurang dari 100 maka sampelnya diambil dari keseluruhan jumlah populasi tersebut (Suharsimi Arikunto, 2006:134). Mengingat jumlah populasi sebanyak 24 pemain maka sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebanyak 24 pemain.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah instrumen tes flick. Yang dimaksud dengan instrumen tes flick adalah suatu alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur hasil flick yang mengukur jauhnya flick. Sebelum diujikan dalam pengambilan data, instrumen ini akan diuji instrumen terlebih dahulu.

Gambar. 12

Instrumen Flick

(Sumber: Tim Peneliti FKIK-IKIP MEDAN,1982:15)

A

B

(47)

Keterangan :

: Titik awalan melakukan flick

: Titik jatuhnya bola Garis A: Garis start

Garis B : Arah pukulan

Garis C : Arah pengukuran hasil flick

Adapun pelaksanaan tes adalah sebagai berikut :

1. Testee bersiap dengan posisi akan melakukan flick dibelakang garis start dengan memegang stick dan bola terletak di titik awalan.

2. Setelah siap, tanpa aba-aba testee melakukan flick sejauh mungkin. Testee

boleh melakukan flick ke segala arah kecuali ke belakang garis start. 3. Setiap testee akan diberi kesempatan sebanyak 3 kali kesempatan.

4. Jatuhnya bola ditandai dengan bendera dan diukur dari titik jatuhnya bola sebagai titik nol ditarik ke arah titik awalan testee melakukan flick.

5. Hasil pengukuran dicatat dalam meter.

3.4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.4.1.1Hasil Uji Validitas Instrumen

(48)

Tabel 1.

Hasil Validitas Uji Instrumen Hasil Flick

Nilai Validitas N

Taraf Siginifikansi

5% 1%

0.860 12 0.576 0.708

Sumber : Hasil analisis data penelitian

3.4.1.2Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Hasil reliabilitas uji instrumen dengan N=12 taraf kesalahan 5% diperoleh 0.576 dan taraf kesalahan 1%=0,708. Maka diperoleh hasil 0,856>0,576>0,708, dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data dalam peneltian. Selengkapnya untuk cara dan hasil penghitungan validitas dapat dilihat di lampiran halaman 82.

Tabel 2.

Hasil Reliabilitas Uji Instrumen Hasil Flick

Nilai Reliabilitas N Taraf Siginifikansi

5% 1%

0.856 12 0.576 0.708

Sumber : Hasil analisis data penelitian

3.5 Prosedur Penelitian

(49)

akurat dan dapat dipertanggungjawabkan maka proses pengambilan data harus dilaksanakan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

3.5.1 Langkah pertama sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan kepada jurusan PKLO untuk mendapatkan ijin mendapatkan dosen pembimbing. 3.5.2 Setelah mengajukan tema skripsi dan disetujui oleh ketua jurusan PKLO. Maka diturunkan SK pembimbing.

3.5.3 Mengajukan proposal penelitian yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dan ketua jurusan PKLO UNNES untuk mengadakan penelitian.

3.5.4 Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian, peneliti melakukan survey diantaranya :

3.5.4.1 Tempat yaitu lapangan Hoki UNNES yang terletak di belakang Laboratorium FIK UNNES.

3.5.4.2Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam penelitian. 3.5.5 Pengambilan Data

3.5.5.1Sebelum tes pengukuran dimulai, dibentuk petugas pelaksana yang kemudian dijelaskan tugas masing-masing personal.

3.5.5.2Sebelum proses pengambilan data, sampel (pemain) melakukan streaching

yang dipimpin oleh salah satu petugas peneliti.

3.5.5.3Menyiapkan sarana dan prasarana yang berupa alat ukur dari tiap bagian fisik yang akan diukur, kemudian dilakukan tes dan pengukuran dari tiap bagian fisik dan flick.

(50)

3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian

Dalam suatu penelitian banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian antara lain : 1. Kondisi Lapangan

Pada saat pelaksanaan tes, kondisi lapangan akan memberi pengaruh pada hasil tes. Lapangan bergelombang dan kerasnya lapangan sedikit menyulitkan subyek dalam melakukan tes flick.

2. Kondisi pemain

Kondisi pemain sangat menentukan hasil tes. Kondisi testee pada saat tubuh fit akan berbeda hasilnya dibandingkan ketika kondisi testee sedang sakit atau testee tidak siap untuk mengikuti tes.

3. Jumlah sampel

Jumlah sampel yang digunakan juga memberikan pengaruh yang ignifikan terhadap hasil suatu penelitian. Dalam hal ini semakin banyak jumlah sampel yang digunakan maka semakin baik dan akurat hasil penelitian. Dalam penelitian ini diambil 24 pemain sebagai sampel dari keseluruhan jumlah populasi sehingga hasil penelitian dapat dlihat dalam lampiran yang terlampir dalam skripsi ini. 4. Alat

(51)

5. Psikologi

Faktor mental atau psikologi testee juga berpengaruh. Perasaan canggung, malu dan sungguh-sungguh dalam melakukan tes akan memiliki hasil yang berbeda. Oleh karena itu perlu diberi kesempatan bagi testee untuk mencoba terlebih dahulu tes yang akan dilakukan dengan tujuan testee dapat merasakan, mencermati, memahami tes yang akan dilakukan sehingga pada saat tes dilakukan testee tidak canggung dan mlu.

3.7 Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan uji analisis dengan rumus regresi, terlebih dahulu dilakukan sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data meliputi uji normalitas data dengan rumus kolmogorov smirnov, uji homogenitas data dengan rumus chi square dan uji linieritas dengan rumus varians.

3.7.1 Uji Normalitas Data

Kriteria uji ini jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan normal, sebaliknya jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan tidak normal.

3.7.2 Uji Homogenitas

Kriteria uji ini adalah jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan homogen, sebaliknya jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan tidak homogen.

(52)

Uji linieritas menggunakan teknik analisis varians regersi atau uji F dengan kriteria pengujian yaitu jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan linier, sebaliknya jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan tidak linier.

3.7.4 Uji Keberartian

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data Penelitiaan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010, maka penelitian ini juga telah dilakukan dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Hasil tes dan pengukuran tentang kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai dengan hasil flick

pada pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.

Data kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, kekuatan tungkai dan hasil flick.

Kekuatan

Minimum 15.50 18.50 107.75 8.64

Maximum 32.50 32.50 259.25 24.33

Mean 23.6583 25.8958 180.2208 18.1454

Standart deviation 4.48531 4.62502 42.69711 4.47151

Sumber : Hasil analisis data penelitian

(54)

terendah 18,50 dan standar deviasi 4,62. Rata-rata kekuatan tungkai 259,25, dengan kekuatan tungkai terbesar 259,25, terendah 107,75 dan standar deviasi 42,69. Dan rata-rata hasil flick dengan skor 18,14, skor maksimal 24,33, skor minimal 8,64 dan standar deviasi 4,47.

4.1.2 Uji Prasyarat Analisis

Prasyarat uji analisis regresi dan korelasi merupakan prosedur yang harus dilaksanakan dan dipenuhi, agar kesimpulan yang diambil dari hasil analisis regresi dan korelasi dapat dipertanggung jawabkan. Prasyarat tersebut meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas data.

4.1.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov test dengan kriteria bahwa data berdistribusi normal apabila harga

(55)

Tabel 4.

Hasil uji normalitas data kekuatan lengan dorongan, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai terhadap hasil flick.

Variabel

Kolmogorov-Kekuatan Perut 0,714 0,687 Normal

Kekuatan Tungkai 0,477 0,977 Normal

Hasil Flick 0,583 0,885 Normal

Sumber : Hasil analisis data penelitian

Telah diketahui bahwa harga kolmogorov-smirnov untuk variabel Kekuatan lengan dorongan (X1) sebesar 0,427 dengan signifikansi 0,993> 0,05,

harga kolmogorov-smirnov untuk variabel kekuatan perut (X2) sebesar 0,714

dengan signifikansi 0,687> 0,05, harga kolmogorov-smirnov untuk variabel kekuatan tungkai (X3) sebesar 0,477 dengan signifikansi 0,977> 0,05 dan harga kolmogorov-smirnov untuk variabel hasil flick (Y) sebesar 0,583 dengan signifikansi 0,885> 0,05. Karena harga signifikansi untuk variabel X1, X2, X3 dan

Y semuanya lebih besar daripada 0,05, maka dapat dijelaskan bahwa data dari keempat variabel tersebut berdistribusi normal, maka dapat digunakan untuk analisis data statistik parametrik untuk pengujian hipotesis selanjutnya.

4.1.2.2 Uji Homogenitas

(56)

2005:209), uji homogenitas dalam penelitian dengan menggunakan Chi–Square Test dan dengan ketentuan jika nilai signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama atau homogen, sedang jika nilai signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 5.

Rangkuman hasil perhitungan homogenitas

Variabel Chi-Square Signifikansi Keterangan

Kekuatan Lengan Dorongan

4.500 0.999 Homogen

Kekuatan Perut 6.000 0.966 Homogen

Kekuatan Tungkai 0.000 1.000 Homogen

Hasil Flick 0,917 1.000 Homogen

Sumber : Hasil analisis data penelitian

Dari data variabel kekuatan lengan diperoleh hasil chi square sbesar 4,500 dengan signifikansi sebesar 0,999, karena nilai signifikansi variabel kekuatan lengan 0,999> 0,05 maka data kekuatan lengan dorongan homogen. Data variabel kekuatan perut diperoleh hasil chi square sebesar 6,000 dengan signifikansi sebesar 0,966, karena nilai signifikansi 0,966 > 0,05 maka data variable kekuatan perut homogen. Variabel kekuatan tungkai diperoleh hasil chi square sebesar 0,000 dengan signifikansi 1,000, karena nilai signifikansi 1,000> 0,05 maka data kekuatan tungkai homogen. Dan data variabel hasil pukulan flick diperoleh hasil

(57)

1,000> 0,05 maka data hasil flick homogen. Secara keseluruhan bahwa nilai signifikasi dari keempat variabel > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data mempunyai varians sama, atau sampel yang diambil dari populasi yang mempunyai varians yang sama, dengan kata lain data kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut dan kekuatan tungkai terhadap hasil flick secara keseluruhan adalah homogen.

4.1.2.3 Uji Kelinieran Regresi

Uji kelinieran atau uji linieritas adalah uji untuk mengetahui apakah antara prediktor kekuatan lengan dorongan (X1), kekuatan perut (X2), kekuatan tungkai

(X3) memiliki hubungan yang linier atau tidak dengan hasil flick. Untuk menguji

linieritas data dilakukan dengan teknik analisis varians. Kriteria uji yaitu data dinyatakan linier jika hasil F hitung memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Sebaliknya jika hasil F hitung memiliki signifikansi lebih besar dari 0,05 dinyatakan

tidak linier.

Tabel 6.

Uji kelinieran regresi

Variabel F Signifikansi Keterangan

kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick

1,236 0,621 Linier

(58)

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai Fhitung untuk kekuatan lengan

dorongan sebesar 1,236 dengan signifikansi 0,632> 0,05, nilai Fhitung untuk

kekuatan perut sebesar 7,252 dengan signifikansi 0,286> 0,05, nilai Fhitung untuk

kekuatan tungkai sebesar 2,620 dengan signifikansi 0,457> 0,05. Karena harga signifikansi untuk variabel X1, X2 dan X3> 0,05 maka dapat dijelaskan bahwa

antara kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 berbentuk linier sehingga untuk keperluan analisis data dapat digunakan analisis regresi linier.

4.1.2.4 Uji Keberartian

Uji keberartian dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada persamaan garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk dapat digunakan sebagai prediktor dari harga kreterium. Uji keberartian model ini menggunakan uji t dengan kriteria sebagai berikut : jika t hitung > t tabel atau nilai signifikan < 0,05

berarti signifikan, sedang jika t hitung < t tabel atau nilai signifikan > 0,05 berarti

tidak signifikan. Dari perhitungan diperoleh hasil seperti berikut : Tabel 7.

Hasil perhitungan uji keberartian

Variabel t hitung Signifikan Keterangan

Kekuatan doronganan lengan

2.872 0.009 Berarti

(59)

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai thitung untuk kekuatan lengan

dorongan sebesar 2,872 dengan signifikansi 0,009> 0,05, nilai thitung untuk

kekuatan perut sebesar 3,635 dengan signifikansi 0,001> 0,05, nilai thitung untuk

kekuatan tungkai sebesar 3,260 dengan signifikansi 0,004> 0,05. Karena harga signifikansi untuk variabel X1, X2 dan X3> 0,05 maka dapat dijelaskan antara

kekuatan lengan dorongan, kekuatan perut, dan kekuatan tungkai dengan hasil

flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 signifikan.

4.1.3 Hasil Analisis Data

4.1.3.1 Sumbangan Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap Hasil Flick Pemain

Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 8.

Koefisiensi korelasi kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES tahun 2010

Korelasi R r square Keterangan

Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap Hasil Flick

0,522 0,273 Signifikan

Sumber : Hasil analisis data penelitian

(60)

cara mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel product moment. Pada = 5%

dengan n = 24 diperoleh harga r tabel sebesar 0,404. Karena harga r hitung (0,522)

lebih besar dari r tabel= 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil (Ho)

yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.

Bentuk hubungan antara kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick

pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan persamaan regresi yang tersaji pada table berikut ini.

Tabel 9.

Koefiensi regresi antara kekuatan lengan dorongan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Korelasi T Signifikan Keterangan

Kekuatan Lengan Dorongan Terhadap Hasil Flick

2,872 0,000 Signifikan

Sumber : Hasil analisis data penelitian

Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES

Tahun 2010 adalahYˆ =23,889 + 0,522X1. Dari persamaan regresi tersebut

(61)

sebesar 0,522 unit skor pada konstanta 23,889. Atau dengan kata lain bahwa untuk menghasilkan hasil flick maka dibutuhkan kekuatan lengan dorongan yang kuat, begitu juga sebaliknya.

Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari dilihat dari hasil R2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,273 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan lengan dorongan dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 27,30%.

4.1.3.2 Sumbangan Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick Pemain Putra UKM Hoki

UNNES Tahun 2010

Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 10.

Koefisiensi korelasi kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Korelasi R r square Keterangan

Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick

0,613 0,375 Signifikan Sumber : Hasil analisis data penelitian

(62)

dengan n = 24 diperoleh harga r tabel sebesar 0,404. Karena harga r hitung(0,613)

lebih besar dari r tabel = 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil (Ho)

yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan perut dengan hasil flick

pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.

Bentuk hubungan antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan persamaan regresi yang tersaji pada tabel berikut ini :

Tabel 11.

Koefiensi regresi antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Korelasi T Signifikan Keterangan

Kekuatan Perut Terhadap Hasil Flick

3,260 0,004 Signifikan Sumber : Hasil analisis data penelitian

Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

adalah Yˆ =21,461 + 0,571X2. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan

(63)

21,461. Atau dengan kata lain bahwa untuk menghasilkan hasil flick maka dibutuhkan kekuatan perut yang kuat, begitu juga sebaliknya.

Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari dilihat dari hasil R2. Beradasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,375 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan perut dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 37,50%.

4.1.3.3 Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Hasil Flick Pemain Putra

UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 12.

Koefisiensi korelasi kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Korelasi R R square Keterangan

Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick

0,571 0,326 Signifikan Sumber : Hasil analisis data penelitian

Mencermati tabel di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 0,571. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel product moment. Pada = 5%

(64)

lebih besar dari r tabel = 0,404 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil (Ho)

yang berbunyi “Tidak ada sumbangan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick

pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, ditolak dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick

pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.

Bentuk hubungan antara kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dapat digambarkan dengan persamaan regresi yang tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 13.

Koefiensi regresi antara kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Korelasi T Signifikan Keterangan

Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Flick

2,872 0,009 Signifikan

Sumber : Hasil analisis data penelitian

Mencermati tabel di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

adalah Yˆ = 23,889 + 0,522X1. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan

(65)

Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kekuatan tungkai dengan hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 dari dilihat dari hasil R2. Beradasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,326 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan tungkai dengan hasil flick

pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 32,60%.

4.2Pembahasan

4.1.3.4 Sumbangan Kekuatan Doronganan Lengan Terhadap Hasil Flick Pemain

Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

Kekuatan lengan dorongan merupakan bagian tubuh sekekuatan lengan atas sampai lengan bawah, telapak tangan dan terakhir pada ujung jari tengah. Pengukuran kekuatan lengan dimulai dari sendi bahu (Os Ocromion) sampai ujung jari tengah yang diukur menggunakan pull and push dengan satuan

centimeter. Kekuatan lengan seseorang memegang peranan penting dalam cabang hoki. Seseorang yang mempunyai tenaga yang besar tanpa disertai dengan lengan yang panjang serasa kurang maksimal dalam memanfaatkan tenaga untuk mengayunkan stick.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan lengan dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan lengan dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil rhitung

(66)

kekuatan lengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima.

Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa seorang pemain yang memiliki kekuatan lengan yang kuat akan menghasilkan pukulan flick yang jauh dibandingkan dengan seorang pemain hoki dengan kekuatan lengan yang lemah. Karena dengan memiliki kekuatan lengan yang kuat maka seorang pemain hoki akan dapat menggunakan kekuatan yang dimilikinya sekuat tenaga untuk memukul pada pukulan flick. Kekuatan lengan mempunyai peran dalam melakukan pukulan flick yaitu sebagai pengungkit karena mempermudah kerja otot dalam mengangkat bola.

Kekuatan lengan dorongan diperlukan untuk mengangkat bola dan menahan beban, semakin kuat lengan maka kerja otot semakin ringan sehingga gerak ayunan dari bawah ke atas semakin ringan dan laju bola yang dipukul semakin kencang. Di samping itu kekuatan lengan berpengaruh dalam pegangan. Semakin kuat pegangan maka kekuatan untuk mengangkat bola ke udara semakin besar. Dengan pegangan yang kuat, menjadikan stick tetap dalam penguasaan pemain ketika akan melakukan pukulan flick sehingga memudahkan pemain melakukan pukulan flick dengan baik.

4.1.3.5 Sumbangan Kekuatan Perut Terhadap Hasil Pukulan Flick Pemain Putra

UKM Hoki UNNES Tahun 2010

(67)

dalam mencapai jarak yang maksimal. perut akan menahan berat sebagian tubuh ketika membungkuk sehingga dibutuhkan perut yang kuat.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan perut dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan perut dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil rhitung

sebesar 0,630, maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan antara kekuatan perut dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”,diterima. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa seorang pemain yang memiliki kekuatan perut yang kuat akan menghasilkan hasil pukulan

flick yang jauh pula.

Kekuatan perut mempunyai peran dalam melakukan putaran pada saat melakukan pukulan flick. Gerak perut merupakan gerak lanjutan ketika lengan melakukan ayunan setelah melakukan teknik ini. Kekuatan perut berguna menahan berat tubuh bagian atas ketika menunduk pada saat akan mengangkat bola ke udara. Selain itu, kekuatan perut akan membantu gerak ayunan lengan sehingga menambah laju bola hasil pukulan flick.

4.1.3.6 Sumbangan Kekuatan Tungkai Terhadap Hasil Pukulan Flick Pemain

Putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010

(68)

yang kuat membantu dalam gerak perpindahan tubuh dari kanan ke kiri. Hal ini memudahkan tubuh bergerak secara maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan tungkai dengandengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010. Hasil analisis korelasi antara kekuatan tungkai dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 diperoleh hasil rhitung sebesar 0,571, maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada sumbangan

antara kekuatan tungkai dengan hasil pukulan flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010”, diterima. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa seorang pemain yang memiliki kekuatan tungkai yang tinggi akan menghasilkan pukulan flick yang jauh dibandingkan dengan pemain yang memiliki kekuatan otot tungkai yang rendah.

(69)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka sebagai simpulan penelitian adalah :

1) Sumbangan kekuatan dorongan lengan terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 27,30%.

2) Sumbangan kekuatan perut terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki UNNES Tahun 2010 sebesar 3750%.

3) Sumbangan kekuatan tungkai terhadap hasil flick pemain putra UKM Hoki Unnes Tahun 2010 sebesar 32,60%.

5.2 SARAN

Mengingat kemampuan dalam melakukan flick merupakan salah satu teknik yang perlu dikuasai setiap pemain hoki, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

(70)
(71)

DAFTAR PUSTAKA

Anders Elizabeth. 1951. FieldHockeyStepToSuccess. Usa : Human Kinetics

Glencross. 1984. Coaching Hoki The Australian Way. South Melbourne: Australian Hockey Association LTD

Harsono.1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Keputusan Dekan Nomor 540/FIK/2009. 2009. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 Fakultas Imu Keolahragaan Universitas

Negeri Semarang. Semarang

Laboratorium Anatomi. Fakultas Kedokteran. Membrum. Yogyakarta : UGM

M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Price

Moh. Nasir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Primadi Tabrani. 1985. Hockey & Kreativitas Olahraga. Bandung : Penerbit ITB

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka

Singgih santoso. 2005. Menggunakan Spss Untuk Statistik Non Parametrik. Jakarta : Pt Elex Media Komputindo

Sugiyono. 2008a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : CV. Alfabeta

---. 2008b. StatistikUntukPenelitian. Bandung : CV.Alfabeta

(72)

---. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan Ketigabelas. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sutrisno Hadi. 2004. StatistikJilid 2. Yogyakarta : ANDI OFFSET

Sri Haryono. 2009. Buku Pedoman Praktek Laboratorium mata kuliah Tes dan

Pengukuran Olahraga. Semarang : Sang Pencipta

Syaifuddin. 1996. Anatomi Fisiologi. Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

Tim Penelitian FKIK-IKIP MEDAN.1982. Tes Ketrampilan Bermain Hockey Untuk Siswa SLTA Dan Mahasiswa Putra. IKIP MEDAN

(73)
(74)

Lampiran 1.

(75)

Lampiran 2.

(76)

Lampiran 3.

(77)

Lampiran 4.

(78)

Lampiran 5.

(79)
(80)

Lampiran 6.

(81)
(82)

Lampiran 7.

(83)
(84)

Lampiran 8.

(85)
(86)
(87)

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 1. Pegangan stick
Menggiring Gambar 3. lose dribble
+7

Referensi

Dokumen terkait

sumbangan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan passing atas bola voli?, 2) Mengetahu seberapa besar sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan passing atas bola voli?,

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009.. “Korelasi panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan daya ledak terhadap kecepatan lari 100 meter “ Skripsi

Supriyadi, M.Pd (Ketua) NIP.. Sumbangan Kekuatan Otot Perut, Kelentukan Togok dan Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Kemampuan Menyundul Bola Dengan Posisi Meloncat pada Pemain

Keolahragaan, UNNES, Pembimbing I : Tri Tunggal Setiawan, S.Pd. M.Kes, Pembimbing II : Drs. Kata Kunci : Kekuatan Otot Tungkai, Panjang Tungkai, Daya Ledak Tungkai, Kecepatan

Kelentukan Pergelangan Tangan, Power Lengan, dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kecepatan Servis Tenis Pada PemainUKM Tenis Putra Unnes Tahun 2015.Skripsi. Jurusan

20-Yard Square terhadap Kelincahan Pemain Bulutangkis PB. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Kata Kunci

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, kekuatan otot perut, dan keseimbangan terhadap kemampuan tolak peluru gaya

Masalah penelitian adalah:adakah hubungan daya ledak otot tungkai, daya ledak otot lengan dan daya tahan kekuatan otot perut terhadap smash normal pada