• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Pendaftaran Dikantor Pertanahan Kab. Ciamis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Pendaftaran Dikantor Pertanahan Kab. Ciamis"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 10 Tahun 2006) Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.

Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengadakan program Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah (LARASITA) yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat mendaftarkan tanahnya.

Larasita adalah program strategis dan akan mengoptimalkan kerja kantor BPN. Larasita hadir untuk memenuhi keinginan pemerintah, agar kepemilikan tanah secara legal dapat diakses oleh semua kalangan, bahkan rakyat yang tinggal di wilayah terpencil pun dapat mengurus legalitas kepemilikan tanah.

Larasita sebagai kantor pertanahan bergerak yang menggunakan kendaraan roda empat dan dirancang khusus sebagai kantor serta didukung kendaraan roda dua apabila diperlukan. Pada awal program, BPN akan mengoperasikan satu unit mobil Larasita yang dilengkapi peralatan TI canggih beserta perangkat lunaknya dan mampu beroperasi secara online. Sehingga petugas ketika berada di lapangan dengan mudah memproses semua berkas administrasi. Untuk mendukung daya jelajah layanan ini hingga ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau maka operasionalisasi layanan ini didukung empat unit motor bagi petugas BPN.

(2)

Mobil Larasita akan mendatangi masyarakat sehingga pasti meniadakan biaya transportasi ke kantor BPN, terutama masyarakat yang berdomisili jauh dari kantor BPN. Lebih jauh lagi meniadakan percaloan sehingga masyarakat makin percaya kepada BPN.

Tata cara pendaftaran dan syarat-syarat yang harus diserahkan oleh pemohon adalah:

1. Mengisi formulir pendaftaran tanah di kantor pertanahan. 2. Menyerahkan surat keterangan dari kepala desa yang diketahui

oleh camat.

3. Menyerahkan surat pernyataan pemilik bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa dan tidak dijadikan tanggungan hutang, serta sejak kapan dimiliki, yang diketahui oleh kepala desa dan camat

4. Menyerahkan bukti pembayaran PBB. 5. Foto copy KTP.

Pemohon dapat melakukan pendaftaran dengan cara lain, yaitu dengan cara menuggu petugas Larasita yang akan datang ke lokasi-lokasi tertentu sehingga pemohon tidak perlu mendatangi kantor pertanahan setempat yang mungkin letaknya sulit dijangkau oleh pemohon.

(3)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Praktikan bekerja di Instansi Badan Pertanahan Nasional yang biasa disebut Kantor Pensertifikatan tanah. Di perusahaan tersebut praktikan bekerja pada bagian pelayanan. Bagian pelayanan bertanggung jawab atas pendaftaran hak tanah bagi para pemohon. Dari hasil pengamatan yang praktikan lakukan, sistem yang berjalan yang ada pada Kantor Pertanahan Kab. Ciamis permasalahannya antaralain

1. Kurang efektifnya sistem pendaftaran pada program Larasita.

2. Dalam sistem pendaftaran masih ada cara yang kurang efisien. b. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang ada diidentifikasi masalah diatas, praktikan membantu instasi untuk mempermudah proses pendaftaran dengan menganalisis sistem kerja pada bagian pelayanan agar lebih efisien.

1. Bagaimana sistem pendaftaran yang sedang berjalan.

2. Bagaimana cara mengatasi kekurangan pada sistem pendaftaran.

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

(4)

Maksud dan Tujuan dari terlaksananya kerja pratek ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sistem pendaftaran yang sedang berjalan.

2. Mengetahui cara kerja di instansi Kantor Pertanahan Kab. Ciamis.

3. Sebagai sarana penerapan ilmu komputer yang sudah didapat penulis dan

sebagai sarana latihan sebelum memasuki dunia kerja.

4. Untuk memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan serta keterampilan

praktis lainnya yang belum didapat dalam pendidikan selama ini.

5. Untuk mendidik, melatih serta mempersiapkan penyusun agar menjadi

generasi siap pakai, baik segi keterampilan maupun dari pengetahuan

6. Guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kerja Praktek

1.4. Batasan Masalah

Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, praktikan membatasi masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Bagian-bagian yang tidak berkaitan dengan sistem pendaftaran pada bagian pelayanan pendaftaran tidak dibahas dalam sistem ini.

(5)

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Selama Praktek Kerja Lapangan praktikan melaksanakan selama 20 hari yaitu pada:

Tanggal : 2 Agustus 2010 s/d 27 Agustus 2010

Waktu : Senin s/d Jumat pkl. 08.00 s/d 16.00 WIB

Tempat : Kantor Pertanahan Kab. Ciamis

Alamat : Jl. Soejoed No.14 Kab. Ciamis

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktifitas Waktu

1 2 3 4

1 Pengenalan program Larasita X

2 Kegiatan rutin X X X

3 Bimbingan di tempat kerja

praktek X

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. Pengertian Sistem

Pengertian SistemSistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.Sistem merupakan kumpulan bagian-bagian atau sub-sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.Tujuan dari sistem tersebut adalah untuk mengorganisasikan sistem informasi yang baru agar dapat mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada suatu organisasi, serta memberikan pengertian mengenai suatu bentuk sistem yang ada pada suatu organisasi serta trik-trik manageman yang berkaitan dengan sistem informasi manageman (SIM) berbasis komputer.

Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli:

1. L. James Havery

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2. John Mc Manama

(7)

3. C.W. Churchman

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

4. J.C. Hinggins

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

1.1.1. Elemen Sistem

Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat identifikasikan. Jika sebuah sistem cukup besar yang terdiri dari subsistem-subsistem, maka elemen sistem terdapat pada tingkatan yang paling rendah yang dapat dikategorikan sebagai individu.Elemen – elemen sistem terdiri dari:

1. Energi : Memiliki atribut yaitu jumlah dan ongkos energi.

2. Tenaga Kerja : Memiliki atribut yaitu jumlah tenaga kerja dan upah.

3. Mesin atau Peralatan : Memiliki atribut yaitu jenis, jumlah, dan kapasitas.

4. Bahan Baku : Memiliki atribut yaitu harga bahan baku, jumlah bahan baku dan ongkos.

(8)

1.1.2. Karakteristik Sistem

Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat tertentu, antara lain:

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Sub Sistem (Sub System)

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

5. Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung antara suatu sub sistem dengan sub sistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya menglir dari suatu sub sistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan Sistem (Input)

(9)

7. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang di olah dan di klasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

8. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

1.1.3. Klasifikasi Sistem

Ada beberapa klasifikasi sistem, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak (Abstrack System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem Fisik (Physical System)

Sistem fisik adalah merupakan sistem yang ada secara fisik.

3. Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

4. Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)

(10)

5. Sistem Tertentu (Deterministic System)

Sistem tertentu adalah sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, atau dapat diramalkan secara tepat. Misalnya, program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.

6. Sistem Tidak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, atau Sistem yang dapat diuraikan dalam perilaku yang mungkin, tetapi selalu ada sedikit kesalahan ramalan terhadap jalannya sistem.

7. Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem tertutup adalah merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkkungan luarnya dengan kata lain sistem ini juga bisa disebut sistem yang mandiri (self contained), sistem ini tidak bertukar materai, informasi atau energi dengan lingkungannya.

8. Sistem Relatif Tertutup (Relative Closed System)

Sistem yang relatif tersosialisasi dari lingkungannya tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik, hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan mengelola dan memberi keluaran, yang juga telah ditentukan sebelumnya serta memiliki masukan dan keluaran yang terkendali.

9. Sistem Terbuka (Open System)

(11)

1.2. Pengertian Informasi

Informasi adalahdata yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Suatu sistem tanpa informasi akan tidak berguna, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem. Informasi sendiri berasal dari data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Jadi sumber informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat terentu, kesatuan nyata (fact and entity) berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada

dan terjadi.

1.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

(12)

1.4. Metode Pendekatan

1.4.1. Metode Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :

1) Mengenali kontroversi. 2) Menimbang klaim alternatif. 3) Membentuk penilaian.

Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem :

· Tahap I : Usaha Persiapan

Langkah 1 : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem. 2 : Mengenali sistem lingkungan.

3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan. · Tahap II : Usaha Definisi

Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.

5 : Menganalisa bagian sistem dalam urutan tertentu. · Tahap III : Usaha Solusi

Langkah 6 : Mengidentifikasi solusi alternatif. 7 : Mengevaluasi solusi alternatif. 8 : Memilih solusi terbaik.

9 : Menerapkan solusi terbaik.

(13)

1.4.2. Alat Bantu Analisis 1. Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

(14)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”.

(15)

Sumber : nyobayoo.blogspot.com

Gambar 2.1.

Gambar yang dibutuhkan untuk membuat Diagram Konteks

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Jogiyanto, HM, (2005 : 700). Dibawah ini adalah contoh dari DFD.

Sumber : mugi.or.id

(16)

Dari gambar contoh diatas memiliki simbol-simbol sebagai berikut:

Tabel 2.2. Simbol DFD

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

Kamus data sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.

Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.

(17)

menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

5. Perancangan Basis Data

Definisi basis data (database) sangatlah bervariasi. Basis data dapat dianggap sebagai kumpulan data yang terkomputerisasi, diatur dan disimpan menurut salah satu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Secara sederhana basis data dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah agar dapat menentukan kembali data (data yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Secara lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut :

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.

2. Efesiensi ruang penyimpanan (Space)

(18)

3. Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan data.

4. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan.

5. Kelengkapan (Completeness)

Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.

6. Keamanan (Security)

(19)

7. Kebersamaan pemakai

Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan).

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bentuk normal

(20)

tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

(21)

b. Tabel Relasi

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu ;

1. One To One

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

2. One To Many

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

3. Many To Many

(22)

BAB III PROFIL INSTANSI

1.1. Tinjauan Umum Instansi Sejarah Singkat BPN

Pada era 1960 sejak berlakunya Undang – Undang Pokok Agraria (UUPA) , Badan Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali pergantian penguasaan dalam hal ini kelembagaan. tentunya masalah tersebut berpengaruh pada proses pengambilan kebijakan. ketika dalam naungan kementerian agraria sebuah kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan Pusat sampai pada tingkat Kantah, namun ketika dalam naungan Departemen Dalam Negeri hanya melalui Dirjen Agraria sampai ketingkat Kantah. disamping itu secara kelembagaan Badan Pertanahan Nasional mengalami peubahan struktur kelembagaan yang rentan waktunya sangat pendek.

Untuk mengetahui perubahan tersebut dibawah ini adalah sejarah kelembagaan Badan Pertanahan Nasional :

Tahun 1960 – 1970 : - Tahun 1960 – 1963

Pada awal berlakunya UUPA, semua bentuk peraturan tentang pertanahan termasuk Peraturan Pemerintah masih di keluarkan oleh Presiden dan Menteri Muda Kehakiman. kebijakan itu ditempuh oleh pemerintah karena pada saat itu Indonesia masih mengalami masa transisi.

- Tahun 1963

Tahun ketiga sejak berlakunya uupa,dibentuklah sebuah departemen pertanian dan agraria yang dipimpin oleh sadjarwo, S.H. pada saat itu pertanian dan agraria masih dalam satu naungan menteri pertanian dan agraria. - Tahun 1965

(23)

- Tahun 1968

Pada tahun 1968 secara kelembagaan mengalami perubahan.pada saat itu dimasukan dalam bagian departemen dalam negeri dengan nama direktorat jenderal agraria. selama periode 1968 – 1990 tetap bertahan tanpa ada perubahan secara kelembagaan begitupula dengan peraturan yang diterbitkan.

Tahun 1990 – 2000 - Tahun 1990

Pada periode ini kembali mengalami perubahan.agraria dipisah dan dijadikan sebagai lembaga tersendiri dengan nama menteri Negara agraria/badan pertanahan nasional yang kemudian dipimpin oleh Ir.Soni Harsono. pada saat itu terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan awal terbentuknya badan pertanahan nasional.

- Tahun 1998

Pada tahun ini masih menggunakan format yang sama dengan nama Menteri Negara agraria/badan pertanahan nasional.perubahan yang terjadi hanya pada puncuk pimpinan saja yakni Ir.Soni Harsono diganti dengan Hasan Basri Durin.

Tahun 2000 – 2010 - Tahun 2002 – 2005

Tahun 2002 kemudian mengalami perubahan yang sangat penting.pada saat itu badan pertanahan nasional dijadikan sebagai lembaga Negara.kedudukannya sejajar dengan kementerian.pada awal terbentuknya BPN RI dipimpin oleh Prof.Lutfi I.Nasoetion, MSc.,Ph.D

- Tahun 2005 – 2010

(24)

1.2. Struktur Organisasi

Gambar 3.1.

(25)

1.3. Deskripsi Kerja

Deskripsi kerja merupakan pembagian tugas atau tugas-tugas yang dilakukan di setiap bagian.

Deskripsi kerja di bagian pendaftaran:

1. Kepala Bagian

Mengarahkan dan mengawasi yang harus di kerjakan Panitia A dan Staff.

2. Panitia A

Menginput data-data pemohon kedalam database.

3. Staff

Melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh kepala bagian.

1.4. Visi dan Misi Visi BPN

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.

Misi BPN

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:

(26)

2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. 5. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip

(27)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1.1. Analisis Alur Sistem Pendaftaran Yang Sedang Berjalan

Prosedur pendaftaran dan pembuatan sertifikat tanah pada Kantor Pertanahan Kab. Ciamis adalah sebagai berikut:

1. Pemohon menyerahkan berkas pendaftaran kepada bagian pelayanan dan loket pembayaran.

2. Loket pembayaran membuat surat tanda terima yang kemudian diserahkan ke bag.Pengakuan Hak dan di arsipkan.

3. Bag.Pengakuan Hak membuat surat pegumuman yang kemudian diserahkan ke bag.Pengukuran.

4. Bag.Pengukuran membuat surat ukur lalu diserahkan ke bag.Pengakuan Hak.

5. Bag.Pengakuan Hak mencetak sertifikat dan diserahkan ke kepala kantor.

6. Kepala kantor menandatangani sertifikat lalu diserahkan ke bag.Pelayanan dan di arsipkan.

7. Bag.Pelayanan menyerahkan sertifikat yang sudah sah kepada pemohon.

1.1.1. Flowmap

(28)

Gambar 4.1.

Flowmap pendaftaran di Kantor Pertanahan Kab. Ciamis

Ket : SP = Surat Pengumuman

(29)

1.1.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu system. Diagram konteks dapat dilihat dari gambar berikut:

Gambar 4.2.

Diagram konteks sistem pendaftaran Kantor Pertanahan Kab. Ciamis

1.1.3. Data Flow Diagram (DFD)

(30)

Gambar 4.3.

(31)

1.2. Alur Sistem Pendaftaran Yang Diusulkan

Alur sistem pendaftaran yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1.Pemohon menyerahkan data pendaftaran melalui Larasita.

2.Petugas Larasita mengecek kelayakan data pendaftaran, jika tidak layak akan dikembalikan kepada pemohon.

3.Jika layak, petugas Larasita memvalidasi data pendaftaran lalu disimpan kedalam database dan kemudian diserahkan ke bagian pengukuran.

4.Bagian pengukuran membuat surat ukur untuk diserahkan ke bagian pengakuan hak.

5.Bagian pengakuan hak menginput dan mencetak sertifikat dan kemudian diserahkan kepada kepala kantor untuk divalidasi.

(32)

1.2.1. Flowmap Yang Diusulkan

Gambar 4.4.

Flowmap pendaftaran yang diusulkan

Ket : SP = Surat Pengumuman

(33)

1.2.2. Diagram Konteks Yang Diusulkan

Gambar 4.5.

Diagram konteks yang diusulkan

1.2.3. DFD Yang Diusulkan

Gambar 4.6.

(34)

1.2.4. Kamus Data

A. Data Pendaftaran

Nama alur data : Data pendaftaran Nama file : datapendaftaran.db

Jalur data : bagian pelayanan_proses1, proses1_proses2, proses2_arsip data pendaftaran valid, arsip data pendaftaran valid_proses3

Penjelasan : - Struktur data : -

Field name type Width Keterangan

No_pndftr Text 30 Nomor pendaftaran

Nama Text 30 Nama

Alamat Text 40 Alamat

B. Data Pengukuran

Nama alur data : Data pendaftaran Nama file : Datapengukuran.db

Jalur data : proses3_arsip surat ukur, arsip surat ukur_proses4 Penjelasan : -

Struktur data : -

Field name type Width Keterangan No_pengukuran Text 30 Nomor pengukuran

Luas_tnh Text 30 Luas tanah

(35)

C. Data sertifikat

Nama alur data ; Sertifikat Nama file : sertifikat.db

Jalur file : proses4_proses5, proses5_proses6,proses6_pemohon Penjelasan : -

Strukrur data : -

Field name Type Width Keterangan

No_hak Text 30 Nomor hak

No_NIB Text 30 Nomor NIB

No_daftar_isian Text 30 Nomor daftar

isian

Nama_pemegang_hak Text 40 Nama

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Sistem yang sedang berjalan pada saat ini sudah cukup memenuhi kebutuhan/kinerja kerja pada Kantor Pertanahan Kab. Ciamis. Apabila penerapan sistem informasi pendaftaran sesuai dengan fungsi dari sistem itu sendiri, maka sistem informasi yang diterapkan akan bejalan dengan baik dan dapat mencapai sesuai dengan tujuan instansi yang efektif dan efisien. Sebaliknya jika sistem informasi tidak sesuai dengan fungsi sistem itu dendiri, maka penerapan sistem informasi ini tidak akan berjalan dengan baik dan tujuan perusahaan tidak tecapai. Tapi dengan perancangan yang diusulkan penulis berharap agar dapat meningkatkan lagi kinerja agar lebih efektif dan efisien.

Dengan demikian keefektifan dan keefisiensian suatu sistem informasi sangat diperlukan agar para penerima sistem informasi dapat menerima sistem informasi tersebut dengan waktu yang lebih terjangkau dan bebas dari kesalahan.

1.2. Saran

Berdasarkan hasil kerja praktek kerja lapangan yang dilakukan, penulis mencoba menyampaikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat, diantaranya:

1.Sistem pendaftaran yang berjalan agar lebih di tingkatkan lagi kedepannya agar bisa mencapai tujuan yang di inginkan oleh instansi dan bisa meningkatkan kepuasan para pemohon.

(37)

Nama : Ceriza Tirta Fatmario

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 14 Agustus 1989

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Kp. Cihaur No.6/157c Rt.03/08

Kel. Dago – Coblong, Bandung 40135

No. Telp : 02292057954

Email : cheryfatmario@gmail.com

Menerangkan dengan sesungguhnya :

PENDIDIKAN

1. Tamatan SD Negeri 12 Pagi Keramat Jati Jakarta tahun 1995 – 2001

2. Tamatan SLTP Negeri 50 Jakarta tahun 2001 – 2004

3. Tamatan SMA Negeri 51 Jakarta tahun 2004 – 2007

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, 14 Januari 2011

(38)

Nama : Fili Aristiyo

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 28 Mei 1989

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Kp. Cihaur No.6/157c Rt.03/08

Kel. Dago – Coblong, Bandung 40135

No. Telp : 02295006284

Email : aristiyo.vili@gmail.com

Menerangkan dengan sesungguhnya :

PENDIDIKAN

1. Tamatan SD Negeri Coblong 5 Bandung tahun 1995 – 2001

2. Tamatan SLTP PGII 1 Bandung tahun 2001 – 2004

3. Tamatan SMA PGII 1 Bandung tahun 2004 – 2007

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, 14 Januari 2011

(39)

iv

LEMBAR PENGESAHAN ………... ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL ……… vi

DAFTAR GAMBAR ……… vii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1. Latar Belakang ……….. 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ……….. 3

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ……….. 3

1.4. Batasan Masalah ………... 4

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ………. 5

BAB II LANDASAN TEORI ……….. 6

2.1. Pengertian Sistem ……….. 6

2.1.1. Elemen Sistem ………... 7

2.1.2. Karakteristik Sistem ………... 8

2.1.3. Klasifikasi Sistem ………... 9

2.2. Pengertian Informasi ……….. 11

2.3. Pengertian Sistem Informasi ……….. 11

2.4. Metode Pendekatan ……… 12

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem ………. 12

(40)

v

3.2. Struktur Organisasi ……… 24

3.3. Deskripsi Kerja ……….. 25

3.4. Visi dan Misi ……….. 25

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN ………... 27

4.1. Analisis Alur Sistem Pendaftaran Yang Sedang Berjalan ………. 27

4.1.1. Flowmap ………. 27

4.1.2. Diagram Konteks ……… 29

4.1.3. Data Flow Diagram (DFD) ……… 29

4.2. Alur Sistem Pendaftaran Yang Diusulkan ………. 31

4.2.1. Flowmap Yang Diusulkan ……….. 32

4.2.2. Diagram Konteks Yang Diusulkan ………. 33

4.2.3. DFD Yang Diusulkan ………. 33

4.2.4. Kamus Data ……… 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 36

5.1. Kesimpulan ………. 36

5.2. Saran ………... 36

(41)

DAFTAR PUSTAKA http://bpn.go.id/ 10 Agustus 2010.

http://komunitaspurnapraja.blogspot.com/ Bpn Makassar Segera Operasikan Larasita/ 22 Agustus 2010.

http://sarmanpsagala.wordpress.com/ Sejarah Kelembagaan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia/ 22 Agustus 2010.

http://www.creativebrain.web.id/ Pengertian Sistem Menurut Para Ahli/ 22 Agustus 2010.

http://apr1l-si.comuf.com/ Elemen Sistem Informasi/ 2 September 2010.

http://yasaelfath.blogspot.com/ Pengertian Data Flow Diagram dan Flowmap/ 2 September 2010.

http://mugi.or.id/ Flowmap and Data Flow Diagram/ 3 September 2010. http://nyobayoo.blogspot.com/

(42)

iii Assalamu’alaikumWr.Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

ridho dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini, untuk

memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek Program Strata satu Jurusan

Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Indonesia.

Dalam laporan ini penulis mencoba mengambil judul yang penulis bahas,

yaitu “Analisis Sistem Informasi Pendaftaran Di Kantor Pertanahan Kab. Ciamis“.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam peyusunan laporan ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

konstruktif akan senantiasa diterima penulis sebagai masukan yang berarti,

sehingga dalam penyusunan laporan lainnya penulis dapat menyusun dengan lebih

baik.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah banyak membantu. Akhirul kalam, penulis berharap

semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Oktober 2010

(43)

i

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan

Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Ceriza Tirta Fatmario NIM. 10507101

Fili Aristiyo NIM. 10507117

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(44)

ii

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program Strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

Ceriza Tirta Fatmario NIM. 10507101

Fili Aristiyo NIM. 10507117

Bandung, Oktober 2010

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Imelda Pangaribun, ST, MT Riyanti Pancaningsih, SP

NIP. 4127.70.26.015 NIP. PK. 201005001

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 2.1.
Gambar 2.2.
Tabel 2.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Munawir (2010) menyatakan bahwa makin tinggi ratio perputaran piutang menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah.Riyanto (2001) menyatakan

Ciri arsitektur masjid-masjid di pantai utara Jawa bila dilihat dari ben- tuk atapnya adalah berbentuk limasan bertingkat yang menandai kebanyakan bangunan masjid-masjid

Dengan cara menghubungkan beberapa titik elektroda batang bekas proteksi petir yang sudah tidak terpakai dengan pembumian instalasi listrik yang telah terpasang, nilai

Hal yang dapat memengaruhi biaya total ini adalah biaya lain-lain yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya, seperti bertambahnya hari rawat, pindahnya pasien dari ruang ICU

Untuk itu Panwaslih Kabupaten Gayo Lues telah mengelola dan menatausahakan surat dan arsip sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 16 Tahun 2015

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus pertama, kreatifitas dan hasil belajar siswa sudah menunjukkan hasil meskipun belum optimal,

Cara ilmiah berarti bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis, sehingga dengan cara yang ilmiah itu, akan

Oleh karena -ttabel<thitung< ttabel maka dapat disimpulkan bahwa terima Ho, artinya rata-rata nilai pretest kemampuan berpikir orisinil siswa pada materi larutan