• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SIKAP INOVATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU GUGUS IV SD DI KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN KERJA, SIKAP INOVATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU GUGUS IV SD DI KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SIKAP INOVATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU GUGUS IV SD DI KECAMATAN

KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

LAJUHARDI PURNAMA SINULINGGA NIM. 8126132014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Lajuhardi Purnama Sinulingga. NIM. 8126132014. Pengaruh Disiplin Kerja, Sikap Inovatif, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Gugus IV SD di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru, pengaruh sikap inovatif terhadap kinerja guru, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru, pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja guru, dan pengaruh sikap inovatif terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.Penelitian ini menggunakan analisi jalur dengan responden sebanyak 130 guru di Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Pengumpulan data diperoleh melalui instrumen angket.Hasil temuan penelitian adalah disiplin kerja berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien jalur antara disiplin kerja dengan motivasi kerja yaitu ρ31

=0,263 dengan harga thitung = 3,055 > ttabel = 1,645.Sikap inovatif berpengaruh

langsung terhadap motivasi kerja guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien jalur antara sikap inovatif dengan motivasi kerja guru yaitu ρ32 =0,478 dengan harga thitung = 6,112 > ttabel = 1,645.Disiplin kerja berpengaruh

langsung terhadap kinerja guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien jalur antara disiplin kerja dengan kinerja guru yaitu ρ41 =0,216 dengan

harga thitung = 2,484 > ttabel = 1,645. Sikap inovatif berpengaruh langsung

terhadap kinerja guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien jalur antara sikap inovatif dengan kinerja guru yaitu ρ42 =0,218 dengan harga thitung

= 2,5014 > ttabel = 1,645.Motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja

guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien jalur antara motivasi kerja dengan kinerja guru yaitu ρ43 =0,412 dengan harga thitung = 5,077 > ttabel =

(6)

ABSTRACT

Lajuhardi Purnama Sinulingga. NIM. 8126132014.Effect of Work Discipline, Innovative Attitudes and Motivation Work To Performance Cluster IV elementary school teacher in the district of Deli Serdang Kutalimbaru

This study aims to determine the effect of labor discipline on teacher performance, the effect of the innovative attitude toward teacher performance, effect on the performance of teacher work motivation, work discipline influence on work motivation of teachers, and the influence of innovative attitude towards work motivation Cluster IV primary school teachers in the district of Deli Kotalimbaru Serdang. This study used path analysis with respondents as many as 130 teachers in cluster IV Elementary School in District Kotalimbaru Deli Serdang. The collection of data obtained through questionnaires. The findings of the research is the work discipline directly influence the work motivation of teachers. It can be seen from the calculation of the path coefficient between the discipline of work with job motivation is ρ31 = 0.263 at a price t = 3.055> ttabel =

1.645. Innovative attitudes directly influence the work motivation of teachers. It can be seen from the calculation of the path coefficient between the innovative attitude of the teacher work motivation is ρ32 = 0.478 at a price t = 6,112> ttabel =

1.645. Labor discipline directly influence the performance of teachers. It can be seen from the calculation of the path coefficient between the discipline of work with the teacher's performance is ρ41 = 0.216 at a price t = 2,484> ttabel = 1.645.

Innovative attitudes directly influence the performance of teachers. It can be seen from the calculation of the path coefficient between the innovative attitude of the teacher's performance is ρ42 = 0.218 at a price t = 2.5014>ttabel = 1.645.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga penyusunan tesis ini dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Sikap Inovatif, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Gugus IV SD di Kecamatan

Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang”. Tesis ini merupakan syarat yang diajukan untuk mendapat gelar Magiaster Pendidikan (M.Pd) di program studi Pasca Sarjana Prodi Administrasi Pendidikan di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Dalam proses penulisan Tesia ini, penulis banyak menemui hambatan dan rintangan namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan, serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat selesai dengan baik. Atas semua bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom,M.pd.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.pd.

3. Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak Dr. Ir. Darwin, M.pd.

4. Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak Prof. Dr.

Paningkat siburian, M.pd

5. Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.pd, M.Si Selaku pembimbing I yang telah membimbing penulis mulai dari penyusunan proposal hingga selesainya tesis ini.

6. Bapak Prof. Dr. Biner Ambarita, M.pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dalam mengarahkan penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

7. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.pd, , Dr. Ir. Darwin, M.pd dan Dr.

Yasaratodo Wau, M.pd selaku nara sumber yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan tesis ini.

8. KUPT Disdikpora Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang Bapak

alm.Hidayat Ginting S.Pd (2012-2014) dan Bapak Salim Sinulingga SH (2014-Sekarang) yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di gugus IV SD sekecamatan Kutalimbaru.

9. Para Kepala Sekolah dan Guru-guru SD Gugus IV sekecamatan Kutalimbaru,

(8)

10.Kedua orang tua saya tercinta yakni Bapak Syarikat Sinulingga dan Ibu Rohani Sembiring yang selalu senantiasa mendoakan, dan memotivasi saya dalam menjalankan serta menyelesaikan studi ini dengan baik.

11.Seseorang yang selalu setia mendoakan, memberikan motivasi dan dengan sabar menemani penulis selama pengerjaan tesis ini, yang terkasih Ricka Evriani Sembiring S.Pd.

12.Para abang senior, dan rekan-rekan dari FIK Unimed serta teman-teman program studi Administrasi Pendidikan kelas AP-B2 Angkatan 21/ eksekutive Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang sangat membantu dan memotivasi penulis selama pengerjaan tesis ini sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Hanya doa yang penulis panjatkan semoga Tuhan selalu memberkati dan menemani kita serta selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tesis ini, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Dan apabila terdapat kesalahan, penulis mohon maaf.

Medan, September 2015 Penulis

(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 10

C.Pembatasan Masalah ... 11

D.Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II : KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 14

A. Kajian Teoritis ... 14

1. Kinerja Guru ... 14

2. Disiplin ... 26

3. Sikap Inovatif ... 32

4. Motivasi Kerja ... 36

B. Penelitian yang Relevan ... 47

C. Kerangka Berpikir ... 49

(10)

vi

BAB III : METODE PENELITIAN ... 55

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 55

B. Metode Penelitian ... 55

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 56

D. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitan ... 57

E. Teknik Pengumpulan Data ... 59

F. Uji Coba Instrumen ... 62

G. Hasil Uji Coba Instrumen ... 64

H. Teknik Analisa Data ... 64

I. Hipotesis Statistik ... 71

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 73

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 73

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 80

C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 84

1. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 84

2. Uji Homogenitas Variabel Penelitian ... 85

3. Uji Linieritas dan Keberartian Regreasi ... 86

D. Pengujian Hipotesis ... 91

E. Temuan Penelitian ... 94

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

G. Keterbatasan Penelitian ... 101

BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 102

A. Simpulan ... 102

B. Implikasi ... 102

C. Saran ... 105

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Data Populasi Penelitian di SD Kecamatan Kutalimbaru ... 56

3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru... 60

3.3 Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Kerja ... 60

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Inovatif ... 61

3.5 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Kerja ... 61

4.1 Ringkasan Deskripsi Data Penelitian ... 73

4.2 Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja ... 74

4.3 Distribusi Frekuensi Data Sikap Inovatif ... 76

4.4 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Guru ... 77

4.5 Distribusi Frekuensi Data Kinerja Guru ... 79

4.6 Tingkat Kecenderungan Disiplin Kerja ... 80

4.7 Tingkat Kecenderungan Sikap Inovatif ... 81

4.8 Tingkat Kecenderungan Motivasi Kerja ... 82

4.9 Tingkat Kecernderungan Kinerja Guru ... 83

4.10 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 84

4.11 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X3 atas X1 ... 86

4.12 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X3 atas X2 ... 87

4.13 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X1 ... 88

4.14 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X2 ... 89

4.15 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X3 ... 90

4.16 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi, Analisis Jalur Antara Variabel Eksogenus dan Enogenus ... 92

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model Integrasi Perilaku Organisasi ... 25

2.2 Paradigma Penelitian ... 54

4.1 Histogram Skor Disiplin Kerja ... 75

4.2 Histogram Skor Sikap Inovatif ... 76

4.3 Histogram Skor Motivasi Kerja ... 78

4.4 Histogram Skor Kinerja Guru ... 79

4.5 Diagram Jalur Variabel Penelitian ... 91

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Penelitian ... 108

2. Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian ... 117

3. Data Hasil Penelitian ... 133

4. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Hasil Penelitian ... 137

5 Tingkat Kecenderungan Masing-Masing Variabel Penelitian ... 149

6. Pengujian Persyaratan Analisis ... 154

7. Perhitungan Uji Homogenitas ... 175

8. Pengujian Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi ... 195

9. Perhitungan Koefsien Korelasi Antar Variabel ... 235

10. Analisis Jalur ... 239

11. Perhitungan Pengaruh Antar Variabel ... 246

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai komponen pendukung di antaranya adalah komponen guru, peserta didik, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan dan pembiayaan. Keseluruhan komponen tersebut saling keterkaitan dan sangat mempengaruhi dalam keberhasilan dan peningkatan kualitas pendidikan.

Guru adalah salah satu komponen yang dapat menentukan keberhasilan suatu pendidikan, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, bagaimana lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan dan bagaimana kuatnya antusias peserta didik, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru, maka semuanya akan kurang bermakna. Aspek yang paling dominan dalam kaitannya dengan kependidikan adalah guru yang memang secara khusus diperuntukkan untuk mendukung dan bahkan menjadi ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Usman (2002:7) mengemukakan bahwa guru mamiliki peran yang penting, merupakan posisi strategis, dan bertanggung jawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti meneruskan dan mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa

(15)

2

Guru merupakan komponen penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang rasional. Oleh sebab itu , dibutuhkan sikap profesionalisme guru dalam proses pembelajaran. Sagama (2009:5) mengemukakan bahwa tanpa sikap profesionalisme guru suatu institusi seperti lembaga pendidikan tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. Guru sebagai tenaga pendidik adalah tokoh yang paling banyak bergaul dan berinteraksi dengan murid dibandingkan dengan personel lain disekolah. Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan pengkajian dan penelitian, dan membuka komunikasi dengan masyarakat. Maka guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan.

Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat yang telah berlangsung lama baik di rumah tangga, di masyarakat maupun di sekolah. Kegiatan pendidikan di sekolah menempatkan sekolah sebagai salah satu institusi sosial yang keberadaannya melaksanakan kegiatan pembinaan potensi guru dan transformasi nilai budaya bangsa yang bertanggung jawab terhadap proses pengembangan kemampuan individualitas, moralitas dan sosialitas guru di sekolah.

(16)

3

adalah melalui kompetensi guru, karena kompetensi guru memiliki pengaruh terhadap peningkatan pembelajaran.

Mulyasa (2011:35) mengemukakan bahwa semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Sebagai seorang profesional guru harus memiliki kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuannya dalam menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan konsisten.

Guru yang tidak menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, selalu menganggap bahwa mengajar hanyalah sekedar mentransfer berbagai ilmu kepada siswa di sekolah, sehingga tanpa kesungguhannya guru merasa bahwa ilmu itu bisa dicari sendiri oleh siswa. Pemikiran seperti ini akan menjadi ancaman yang serius bagi dunia pendidikan di tanah air, sebab bila konsep ini makin berkembang maka kebangkitan pendidikan di tanah air tidak akan terwujud. Banyak guru yang tidak sungguh-sungguh menunjukkan kinerjanya, pembelajaran yang tidak variatif, keterampilan dalam melaksanakan tugas, penilaian hasil belajar yang kurang baik adalah indikasi-indikasi kinerja yang sangat rendah dari guru.

(17)

4

berbagai alasan, guru tidak semaksimal mungkin mempersiapkan pembelajaran dengan baik, kehadiran yang sangat rendah serta tidak menunjukkan kemampuan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru.

Guru sebagai satu komponen dari beberapa komponen sekolah perlu mendapat pembinaan secara terus menerus. Hal ini dilakukan untuk memelihara perwujudan kinerja guru. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu 1) kompetensi paedagogik, yaitu kompetensi tentang pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,dan pengembangan peserta didik, 2) kompetensi kepribadian, yaitu kompetensi tentang kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik danberakhlak mulia, 3) Kompetensi sosial, yaitu kompetensi tentang kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan pesrta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan lingkungan, dan 4) kompetensi profesional, yaitu kompetensi tentang penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. (Buku 2 tahun 2010 pedoman pelaksanaan kinerja guru), keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.

(18)

5

keputusan yang memngandung wibawa pendidikan baik secara akademis maupun praktik. Dalam melakukan pelayanan pendidikan, guru sebagai pemimpin dan manager perlu membiasakan diri untuk (1) mengelola waktu, (2) memilih apa yang dapat dikontribusikan, (3) mampu mengidentifikasi dan memobilisasikan kekuatan efektivitas produksi, (4) mampu mengatur prioritas tugas, (5) mampu membuat keputusan secara efektif. Guru juga dituntut agar mampu membuat terobosan atau motivasi baru dalam rangka melaksanakan tugas sebagai pendidik. Serta memiliki disiplin kerja yang baik, sikap inovatif, serta motivasi kerja terhadap institusi pendidikan sebagai wujud kinerja yang tinggi.

Dalam pelaksanaan tugasnya, guru perlu mempunyai disiplin kerja dalam menjunjung tinggi nilai-nilai keguruannya. Kedisiplinan guru adalah kemampuan dan kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak didiknya. Karena bagaimana pun seorang guru atau tenaga kependidikan merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.

(19)

6

Tugas guru selain mendidik dan mengajar, juga disibukan dengan kegiatan administrasi pembelajaran dan administrasi kelas yang begitu padat, menyebabkan guru mengalami kejenuhan dan kelelahan dalam melaksanakan tugasnya hingga akhirnya berpengaruh terhadap disiplin kerja. Disiplin kerja guru mempunyai pengaruh besar terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Disiplin juga merupakan salah satu ciri tenaga kerja yang berkualitas.

Martoyo (2000:87) mengemukakan ada beberapa faktor yang dapat menunjang pembinaan disiplin kerja yaitu: motivasi, kepemimpinan, kesejahteraan, pendidikan dan latihan, penegakan disiplin lewat hukum. Gomes (2003:65) menyatakan bahwa motivasi sangat erat kaitannya dengan kepuasan dan performansi kerja, sementara itu kepuasan kerja itu sendiri mungkin mempengaruhi kehadirannya pada kerja, dan keinginan untuk ganti pekerjaan juga bisa mempengaruhi kesediaan untuk bekerja. Dengan demikian betapa penting peran seorang guru untuk mendidik, mengajar dan melatih para peserta didik demi kelangsungan dan keberhasilan bangsa indonesia. Oleh karena itu guru sebagai tulang pendidikan diharap kan mampu melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya sebagai seorang guru demi tercapainya tujuan pendidikan.

(20)

7

Irawati (2003:29) mengemukakan bahwa bahwa orang-orang yang bersikaf inovatif adalah orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif. Kepribadian yang inovatif adalah : 1) terbuka terhadap pengalaman baru, 2). imajinatif yang kreatif, 3). kesadaran dan tanggung jawab untuk berhasil meningkatkan kinerjanya, 4). punya persepsi bahwa dunia mempunyai tantangan. Sementara itu, Akhmad (dalam Pakpahan 2005:39) menyatakan bahwa inovasi adalah proses tertentu seseorang dengan melalui pendayagunaan pemikiran, kemampuan imajinasinya, berbagai stimulan dan individu yang mengelilinginya yang berusaha menghasilkan produk baru baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungan yang dapat meningkatkan kinerjanya di lembaga atau institusi tempat bekerja.

Motivasi memberikan cara gairah kerja guru, supaya guru bekerja keras dengan menyumbangkan segenap kemampuan, pikiran, keterampilan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi, apabila tidak memiliki motivasi maka tidak akan berhasil untuk mendidik. Motivasi merupakan daya pendorong yang mengakibatkan guru memiliki keyakinan sehingga dapat mencapai tujuan.

Sopiah (2008:159) mengemukakan bahwa ada beberapa sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk membangun kinerja yaitu diantaranya build value-based

homogeneity yaitu membangun nilai-nilai yang dibesarkan adanya kesamaan. Setiap

anggota organisasi memiliki kesempatan yang sama misalnya untuk promosi maka dasar yang digunakan untuk promosi adalah kemampuan, keterampilan, minat, motivasi, kinerja tanpa ada diskriminasi.

(21)

8

memiliki semangat kerja yang tinggi, begitupun sebaliknya. Semangat kerja yang tinggi ditandai dengan adanya disiplin tinggi, minat kerja, antusiasme dan motivasi yang tinggi untuk bekerja, terpacu untuk berpikir kreatif dan imajinatif, konsekuen dan selalu berusaha mencari alternatif dalam metode pengajarannya. Guru dengan semangat kerja yang rendah akan menunjukkan perilaku indisipliner, hanya terpaku pada satu metode mengajar, kurang kreatif, kurang berusaha , dan kurang motivasi.

Engkoswara (2005:19) menyatakan bahwa guru sebagai individu yang bekerja di dalam suatu organisasi pendidikan akan melakukan tugas pekerjaan ataupun memberikan konstribusi kepada organisasi yang bersangkutan, dengan harapan akan mendapat timbal balik berupa imbalan (rewards) ataupun intensif dari organisasi tersebut. Guru dalam melakukan aktivitas kegiatan proses belajar mengajar, yaitu berupa mempersiapkan materi pengajaran, mengajar di kelas, ataupun melakukan evaluasi dari hasil belajar siswa, dengan harapan akan mendapatkan imbalan dari pihak sekolah yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Guru dalam hal ini akan termotivasi dalam kinerja yang telah di lakukannya terbalas dengan imbalan yang sesuai.

(22)

9

variabel-variabel yang akan diujinya, terutama dalam menjelaskan, memprediksi dan menemukan alternatif dari fenomena-fenomena permasalahan kinerja.

Gibson (1996:24) mengemukakan bahwa untuk mencapai kinerja yang baik perlu diperhatikan tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja yaitu variabel individu, psikologis, dan organisasi. Jika dihubungkan pengelompokan variabel yang mempengaruhi kinerja dalam pandangan Gibson dan beberapa hasil penelitian empiri tentang kinerja guru tentang efektivitas individu di dalam organisasi maka sesungguhnya penentu kinerja guru tersebut berada pada diri guru itu sendiri termasuk di dalamnya, disiplin kerja, sikap inovatif dan motivasi kerjanya.

Berdasarkan hasil observasi pada bulan Juni 2014 terhadap guru di di gugus IV SD Negeri Kecamatan Kotalimbaru ditemukan bahwa adanya permasalahan kinerja terutama pada kinerja guru masih rendah yang dibuktikan dengan guru kurang disiplin, sebesar 25% dari 54 orang guru (13 orang) kedisilinannya masih kurang, guru sering terlambat masuk mengajar, bahkan guru absen mengajar tanpa pemberitahuan yang jelas. Semangat kerja yang masih rendah, banyak guru dalam mengajar masih menggunakan cara-cara tradisional dan belum sepenuhnya mengacu pada kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien. Belum semua guru menyiapkan RPP pada saat mengajar sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kurang jelas.

(23)

10

pekerjaannya sebagai guru dan ia kurang menunjukkan tanggung jawab sebagai guru. Masih adanya guru yang datang ke sekolah terlambat, kemudian guru mengabaikan jam masuk sekolah demi kepentingan lainnya, penampilan guru yang tidak rapi.

Kemudian dalam melaksanakan program pembelajaran masih ditemukan guru yang mengajar hanya mencatat dan member tugas kepada murid dan tidak sesuai dengan program pembelajaran yang telah disusun sebagaimana mestinya. Tujuan untuk mengembangkan diri menjadi guru yang memiliki motivasi tinggi juga masih rendah, karena kurangnya kemauan guru untuk dibina dan bergerak selangkah ebih maju dari sebelumnya.

Untuk memahami fenomena yang terjadi pada guru di gugus IV SD Negeri Kecamatan Kutalimbaru ini dilakukan analisis hasil eksplorasi terhadap beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja guru baik secara empiris dan konseptual. Berdasarkan ini dinyatakan ketiga variabel yaitu disiplin kerja, sikap inovatif, dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Jika dugaan ini teruji maka konsep tentang hubungan keempat variabel ini dapat digunakan untuk menjelaskan, meramalkan dan menemukan alternatif terhadap masalah kinerja guru disekolah tersebut. Beranjak dari pemikiran ini direncanakan suatu penelitian yang berjudul: Pengaruh Disiplin Kerja, Sikap Inovatif, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Guru Gugus IV SD di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

B. Identifikasi masalah

(24)

11

pada kemampuannya menerapkan konsep, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, (3) disiplin, (4) memiliki sikap inovatif, (5) build value-based

homogeneity yaitu membangun nilai-nilai yang dibesarkan adanya kesamaan, (6)

motivasi kerja, (7) kompensasi yang memadai dan wajar, (6) kondisi kerja yang aman dan sehat, (7) kesempatan untuk mengembangkan kemampuan.

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, banyak faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru. Dalam penelitian ini faktor yang diteliti adalah disiplin kerja, sikap inovatif, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalahdalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah disiplin kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang?

2. Apakah sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang?

3. Apakah motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang?

(25)

12

5. Apakah sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

2. Pengaruh sikap inovatif terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

4. Pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

5. Pengaruh sikap inovatif terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat secara teoritis:

(26)

13

b. Bagi penelitian lainnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk selanjutnya dan dapat ikembangkan dengan variable-variabel yang berbeda. 2. Manfaat secara praktis:

a. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dan dikembangkan melalui pelaksanaan tugas sehari-hari di suatu lembaga pendidikan pada umumnya dan khususnya di SD Negeri gugus IV desa sei mencirem kecamatan kutalimbaru kabupaten deli serdang.

b. Dapat digunakan sebagai dasar acuan atau masukan bagi guru, Kepala Sekolah dan pimpinan lembaga pendidikan dasar dalam rangka menyusun strategi kebijakan dalam upaya meningkatkan kinerja guru.

(27)

102

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pengajuan hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara disiplin kerja terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya pengaruh disiplin kerja akan mengakibatkan terjadinya peningkatan motivasi kerja guru.

2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara sikap inovatif terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin banyak inovasi guru dalam akan mengakibatkan meningkatnya motivasi guru itu dalam mendidik.

3. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya pengaruh disiplin kerja guru akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kinerja guru.

(28)

103

5. Terdapat pengaruh pengaruh langsung yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya pengaruh motivasi kerja guru kerja guru akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kinerja guru.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian. Upaya untuk meningkatkan kinerja guru perlu adanya perhatian terhadap disiplin kerja, sikap inovatif, dan motivasi kerja guru dalam melaksanakan tugasnya terutama dalam pembelajaran di sekolah.

1. Implikasi pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja

Telah teruji melalui penelitian ini bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja. Jika ingin meningkatkan motivasi kerja maka terlebih dahulu perlu meningkatkan disiplin kerja. Disiplin kerja yang perlu ditingkatkan meliputi: ketepatan waktu kerja,taat terhadap peraturan, memiliki kesadaran yang tinggi,serta bertanggung jawab terhadap tugas. Dan motivasi kerja meliputi: semangat kerja,pemberian reward,perasaan berpartisipasi,serta senang dengan tugas yang ada.

2. Implikasi pengaruh sikap inovatif terhadap motivasi kerja

(29)

104

baru dalam pembelajaran. Dan motivasi kerja meliputi: semangat kerja, pemberian reward, perasaan berpartisipasi, serta senang dengan tugasnya. 3. Implikasi pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

Telah teruji melalui penelitian ini bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja. Jika ingin meningkatkan kinerja maka terlebih dahulu perlu meningkatkan disiplin kerja. Disiplin kerja yang perlu ditingkatkan meliputi: ketepatan waktu kerja,taat terhadap peraturan, memiliki kesadaran yang tinggi,serta bertanggung jawab terhadap tugas. Dan kinerja meliputi: perencanaan pengajaran,pelaksanaan pengajaran,serta penilaian pengajaran 4. Implikasi pengaruh sikap inovatif terhadap kinerja

Telah teruji melalui penelitian ini bahwa sikap inovatif berpengaruh terhadap kinerja. Jika ingin meningkatkan kinerja maka terlebih dahulu perlu meningkatkan inovatif dalam mendidik. Sikap inovatif yang perlu ditingkatkan meliputi: penerimaan terhadap perubahan,menciptakan sesuatu yang baru untuk mendukung pekerjaan,serta pengetahuan teknologi dan informasi baru dalam pembelajaran. Dan kinerja meliputi: perencanaan pengajaran,pelaksanaan pengajaran,serta penilaian pengajaran

5. Implikasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

(30)

105

tugas yang ada. Dan kinerja meliputi: perencanaan pengajaran, pelaksanaan pengajaran, penilaian pengajaran.

C. Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang diharapkan peran sertanya dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah terutama dengan peningkatan fasilitas, menetapkan peraturan yang dapat mendukung kegiatan di sekolah.

2. Kepala Sekolah lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam kepemimpinannya melalui perilaku stimuli intelektualnya dengan memahami tugas profesionalnya, tugas inovatif, self asessment, pengembangan ide, paham terhadap tipe kepemimpinan dengan senantiasa berusaha untuk mengedepankan kejujuran dalam menjalankan tugas kepemimpinan.

3. Para guru hendaknya memiliki sikap kepekaan yang tinggi dan membuka diri terhadap perubahan kemajuan yang terjadi dalam pendidikan.

(31)

106

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Q dan Sagala S. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai

Upaya Manajemen Kualitas Pembelajaran. Uhanika Press.

Bachrudi, Harahap. 2003. Analisi Jalur Terkonsep. Jakarta : Pustaka Jaya. Colquitt. 2009. Dalam Forum PPS Indonesia. Jakarta : Bina Aksara.

Danim, S. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta.

Eti Rochaety, Poontjorini R, Irima Gusti Yanti. 2008. Sistem Informasi Manajemen

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gibson, James I, Jhon M, Ivanchevich and James H Donnelly. 1987. Organisasi

Perilaku, Struktur dan Proses. Terjemahan Agus Dharma, Jakarta: Erlangga.

Gibson, James I, Jhon M, Ivanchevich and James H Donnelly. 1994. Organisasi

Perilaku, Struktur dan Proses. Terjemahan Agus Dharma, Jakarta: Erlangga.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Irawati (2003). Budaya Kerja dan Sikap Inovatif Sebagai Faktor Pendukung Kinerja

Para Pustakawan Perguruan Tinggi Di Padang. Tesis : PPS UNP.

Kusnedi. 2005. Analisis Jalur Konsep Dan Aplikasi Dengan Program SPSS dan

Lisrel 9. Bandung: UPI.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi

Guru Buku 2 Pedoman Penilaian Kinerja Guru. Jakarta : Direktorat Jenderal

Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan.

Minner, John B. 1997. Industrial and Organizational Psychology. Mc. Graw Hill International Edition.

Mulyasa, E. 2003. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Pace, R.W. Faules,D,F. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja

(32)

107

Pakpahan (2005). Hubungan Sikap Inovasi dan Pemberian Kompensasi Dengan

Prestasi Kerja Guru SMA Negeri di Kota Medan. Tesis : PPS Unimed.

Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh, Ahli Bahasa. Benyamin Molan. Indonesia : Macanan Jaya Cemerlang.

Rogers, E, M. 1993. Diffussion of Inovation. London :Collier Macmillan.

Sagala. H. Syaiful. 2008. Budaya dan Reinventing, Organisasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sagala. H. Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta. Siagian, Sondang P. 2002. Organisasi Kepemimpinan Dan Perilaku Administrasi.

Jakarta : Gunung Agung.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi. Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Sutisna. 1989. Administrasi Pendidikan DasarTeoritis UntukPraktek Profesional. Bandung: Angkasa.

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana.

Timpe, A,D. 1993. Kinerja : Seri Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Efek Media Komputindo.

Gambar

Tabel                                                                                                         Halaman
Gambar                                                                                                                  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di

Pada Tugas Akhir ini dibuat Pengendalian Kursi Roda Elektrik Menggunakan Sinyal Electromyography dengan Metode Transformasi Fourier Khusus.. Sinyal EMG yang keluar dari

Kerusakan glomerolus menyebabkan protein (albumin) dapat melewati glomerolus sehingga dapat ditemukan dalam urin yang disebut dengan mikroalbuminuria. Sekali nefropati

d.   bahwa  berdasarkan  pertimbangan  sebagaimana  dimaksud  dalam  huruf  a,  huruf  b,  dan  huruf  c.  periu  ditetapkan  Peraturan  Kepala  Kepolisian 

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Densitas Latihan Kecepatan 3x, 4x dan 5x dalam Satu Minggu Terhadap

Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah : “ Bagaimana karakteristik penderita kanker paru di RSUP Haji

Sejumlah 77.9 peratus responden bersetuju bahawa bangunan tradisional yang merupakan warisan sejarah Melaka yang telah ditukarkan menjadi muzium dipulihara

April 2000 untuk menilai Tesis Master Sains yang bertajuk "Imej Korporat Telekom Malaysia Berhad: Satu Kajian terhadap Kepuasan Pelanggan dan Kualiti Perkhidmatan"