KONTRIBUSI LATIHAN SINGLE LEG BOUND DENGAN
LATIHAN ACSELERATION SPRINT TERHADAP HASIL
LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG SISWI
EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2
KISARAN TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
MULA HAJOPAN H. SIREGAR
NIM : 6103321094FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
ABSTRAK
MULA HAJOPAN H. SIREGAR, 6103321094, Kontribusi Latihan Single Leg Bound Dengan Latihan Acseleration Sprint Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung Siswi Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2016.
Pembimbing : BASYARUDDIN DAULAY
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi-informasi penting tentang kontribusi latihan single leg bound dengan latihan acceleration sprint terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran tahun 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen, dengan jumlah sampel 10 orang.Penelitian ini dilaksanakan selama 6
minggu dimulai pada tanggal 28 meret - 9 mei 2016 di lapangan SMA Negeri 2 Kisaran, dengan frekuensi 3 kali seminggu.
Selanjutnya diberikan bentuk latihan yaitu latihan single leg bound dengan
acceleration sprint. Untuk memperoleh hasil power otot tungkai, kecepatan, dan
hasil lompat jauh. Maka dilakukan tes standing broad jump , lari 60 meter, dan tes lompat jauh gaya menggantung. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas maupun terikat, maka digunakan perhitungan statistik uji normalitas, uji
Homogenitas dan uji Keberartian Regresi.
Analisis pertama yaitu latihan single leg bound memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran tahun 2016 sebesar 57.76% atau Fhitung =
11.18 dan Ftabel(0.05;1/8) = 5.32, Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yaitu Ho
ditolak dan Ha diterima, maka dapat disiimpulkan “terdapat kontribusi yang signifikan dari latihan single leg bound terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran tahun 2016”. Analisis hipotesis kedua yaitu, latihan Acseleration Sprint memeberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil hasil lompat jauh gaya menggantung siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran tahun 2016 sebesar 46.24% atau Fhitung = 6.85 dan Ftabel(0.05;1/8) = 5.32, sehingga Fhitung> Ftabel. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yaitu Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan “terdapat kontribusi yang signifikan dari latihan Acseleration Sprint terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran tahun 2016”. Analisis hipotesis ketiga yaitu, latihan Single Leg Bound dengan latihan
Acseleration Sprint memberikan kontribusi secara bersama-sama terhadap hasil
lompat jauh gaya menggantung siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran
tahun 2016 sebesar 64% atau Fhitung = 3.53 dan Ftable = 2.31, maka Fo> Ft ,
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan “Terdapat kontribusi secara bersama-sama dari latihan Single Leg Bound dengan latihan
Acseleration Sprint terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswi
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua. Dengan segenap kerendahan hati segala
puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA atas
rahmat dan petunjuk Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang diperbuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, keberadaan skripsi ini bagai setetes air dilaut yang tak
punya apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku
manusia biasa tak luput dari kesalahan ”Tidak ada gading yang tidak retak, kalau
tidak retak, bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya kesalahan,
kalau tidak punya kesalahan bukanlah manusia”. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril
maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya
dengan pembuatan skripsi ini. Secara Khusus saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta seluruh stafnya.
2. Bapak Dr.Budi Valianto,M.Pd, selaku Dekan FIK UNIMED.
4. Bapak Syamsul Gultom, SKM. M.Kes, selaku Wakil Dekan II FIK
UNIMED.
5. Bapak Drs. Mesnan,M.Kes,AIFO, selaku Wakil Dekan III FIK UNIMED.
6. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku ketua Jurusan PKO FIK UNIMED, Yan Indra
Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PKO FIK UNIMED.
7. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, selaku Dosen pembimbing
Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,masukan dan nasehat
selama proses penyusunan skripsi berlangsung.
8. Bapak/ Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu
penyelesaian skripsi ini.
9. Terimakasih kepada kepala sekolah, Bapak/ Ibu guru SMA Negeri 2
Kisaran Kab. Asahan yang telah membantu saya dalam penyelesaian
skripsi ini
10. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Bapak saya Eddy S.B.
Siregar dan Ibu saya Helderiah Aritonang yang telah memberikan kasih
sayang dan bimbingan, serta selalu mendoakan penulis. Dan kedua adik ku
Duma Sereni Helena Siregar dan Yosephtian Siregar yang telah
memberikan dukungannya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
studi ini. Dan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan,
semangat, dan motivasi kepada penulis.
11. Serta buat teman-teman PKO EKS-D 2010 yang telah memberi dukungan
Akhirnya penulis berharap semoga pengalaman dan pengetahuan yang
diperoleh selama penulisan skripsi ini berguna bagi penulis dan pembaca dan
apabila dalam tulisan ini terdapat suatu yang kurang berkenan,penulis memohon
maaf yang setulusnya,semoga kita semua selalu dalam lindungan TUHAN YANG
MAHA ESA. Amin
Medan, Juni 2016 Penulis
DAFTAR ISI
BAB II :LANDASAN TEORITIS A. KajianTeoritis ... 7
1. Hakekat Atletik ... 7
2. Hakekat Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 9
3. Hakekat Latihan ... 14
4. Hakekat Latihan Single Leg Bound ... 24
5. Hakekat Latihan Acseleration Sprint ... 25
B. Kerangka Berpikir ... 26
C. Hipotesis Penelitian ... 28
B. Populasi Dan Sampel ... 29
1. Populasi ... 29
2. Sampel ... 29
C. Metode Penelitian ... 30
D. Desain Penelitian ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 31
F. Prosedur Penelitian ... 33
G. Teknik Analisis Data ... 34
H. Hipotesis ... 35
BAB VI : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 37
B. Pengujian Data Penelitian ... 37
1. Uji Normalitas ... 41
2. Uji Homogenitas ... 42
C. Hipotesis ... 43
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 44
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 47
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1. Data Sampel Atlet Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 30
3.2. Pre-test dan Post-test One Group Design ... 31
4.1. Data Pre-Test kecepatan Lari 60 Meter ... 37
4.2. Data Pre-Test Standing Broad Jump... 38
4.3. Data Pre-Tes Lompat Jauh Gaya Mengantung ... 38
4.4. Data Post-Test Kecepatan Lari 60 meter ... 39
4.5. Data Post-Test Standing Broad Jump ... 40
4.6. Data Post-Test Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1. Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 13
DAFTAR LAMPIRAN
Lamp Hal
1. Hasil Pre-Test Lari 60 m, Standing Broad Jump, Lompat Jauh ... 50
2. Hasil Post-Test Lari 60 m, Standing Broad Jump, Lompat Jauh ... 52
3. Latihan Tahunan ... 54
4. Data Pre-Test ... 65
5. Data Post-Test ... 68
6. Deskripsi Data ... 71
7. Uji Normalitas ... 74
8. Uji Homogenitas Dengan Uji Bartlett ... 77
9. Hepotesis I ... 79
10. Hepotesis II ... 86
11. Hepotesis III ... 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba
yang sangat menarik untuk disaksikan. Dari beberapa nomor tersebut, lompat jauh
adalah salah satu nomor lomba yang menarik yang juga selalu diperlombakan
disetiap kejuaraan atletik. Seorang atlet lompat jauh harus mengetahui unsur apa
saja yang terdapat dalam nomor lompat jauh. Beberapa unsur tersebut antara lain,
awalan (approach-run), tolakan atau tumpuan (take-off), sikap badan di udara
(action in the air), dan sikap saat mendarat (landing).
Terdapat beberapa gaya yang biasa digunakan atlet ketika mengikuti
perlombaan lompat jauh antara lain, gaya jongkok, gaya menggantung, dan gaya
berjalan di udara. Gaya menggantung merupakan gaya yang umum digunakan
oleh atlet pemula( pelajar ) karena gaya ini tidak terlalu sulit untuk dikuasai.
Tujuan dari lompat jauh gaya menggantung adalah untuk mencapai jarak yang
sejauh-jauhnya. Dalam olahraga atletik khususnya nomor lompat, seperti lompat
jauh gaya menggantung, teknik dasar adalah modal utama yang harus dimiliki
seorang atlet. Selain itu juga perlu didukung oleh komponen- komponen kondisi
fisik yang baik pula. Diantaranya kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan
koordinasi.
2
bahwa setiap adanya usaha peningkatan kondisi fisik, maka komponen-
komponen fisik tersebut juga harus dikembangkan. Akan tetapi perlu juga adanya
prioritas latihan elemen tertentu yang disesuaikan dengan cabang olahraga yang
digeluti. Dalam satu cabang olahraga, seorang atlet yang hanya mengandalkan
kekuatan tidak akan cukup untuk meningkatkan prestasinya tanpa memiliki
penguasaan teknik yang baik.
SMA Negeri 2 Kisaran adalah salah satu SMA yang ada di kota Kisaran
yang memiliki segudang prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.
Atletik merupakan salah satu bidang ekstrakurikuler yang sudah banyak meraih
presatasi baik ditingkat Kabupaten, Provinsi, maupaun ditingkat Nasional.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir SMA Negeri 2 Kisaran mengalami
penurunan prestasi khususnya pada nomor lompat jauh.
Dalam pencapaian prestasi olahraga khususnya lompat jauh gaya
menggantung, tentunya harus memiliki teknik yang sempurna serta didukung
dengan fisik yang prima. Pencapaian prestasi pada awalnya harus memiliki
kondisi fisik yang baik, seperti kecepatan sewaktu melakukan awalan, power otot
tungkai pada saat melakukan tolakan dan sikap badan yang baik pada saat
melayang di udara.
Menurut Syarifuddin (1992 : 90 ) mengatakan bahwa :
3
Berdasarkan observasi di SMA Negeri 2 Kisaran pada tanggal 21 Agustus
2015, penulis menemukan beberapa masalah yang mungkin menjadi salah satu
penyebab terjadinya penurunan prestasi yang dialami atlet lompat jauh SMA
Negeri 2 Kisaran. Beberapa masalah tersebut antara lain, kurangnya kecepatan
atlet pada saat melakukan awalan. Ketika akan bertumpu pada papan tumpuan,
atlet selalu mengurangi kecepatan, memperpendek langkah atau memperlebar
langkah. Bahkan terkadang bertumpu menggunakan kaki yang tidak diinginkan
ketika melakukan take off pada papan tolakan, sehingga hasil yang didapat oleh
atlet ketika melakukan lompatan tidak maksimal. Selain itu daya ledak yang
dimiliki atlet juga kurang baik. Tolakan yang dilakukan kurang maksimal
sehingga berpengaruh pada hasil lompatan.
Salah satu teknik untuk mendapatkan awalan dan lompatan yang tepat
perlu dilakukan acseleration sprint. Oleh sebab itu acseleration sprint sangat
berpengaruh terhadap kecepatan lari pada awalan, Karna kecepatan adalah
aktivitas yang dilakukan dalam waktu yang sesingkatnya. Single Leg Bound
merupakan salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan power otot tungkai.
Power otot tungkai juga merupakan unsur penting bagi atlet lompat jauh karena power otot tungkai sangat besar perannya ketika sang atlet melakukan tumpuan.
Mencermati hal di atas maka Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
di SMA Negeri 2 Kisaran dengan judul : “Kontribusi Latihan Single Leg Bound
dengan Latihan Acseleration Sprint Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah
maka masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apakah teknik dasar mempengaruhi prestasi lompat jauh gaya menggantung
pada siswi Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2016?
2. Apakah latihan Single Leg Bound dapat meningkatkan hasil lompat jauh gaya
menggantung pada siswi Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun
2016?
3. Apakah latihan Acseleration Sprint dapat meningkatkan hasil lompat jauh
gaya menggantung pada siswi Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun
2016?
4. Apakah kedua bentuk latihan tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap
hasil lompat jauh gaya menggantung ?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang terlalu luas dan sekaligus membuat
sasaran pembahasan menjadi lebih terfokus maka perlu dibuat pembatasan
masalah yaitu untuk mengetahui apakah ada kontribusi secara bersama-sama
antara latihan Single Leg Bound dan latihan Acseleration Sprint terhadap hasil
lompat jauh gaya menggantung pada siswi Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran
Tahun 2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
5
1. Apakah latihan Single Leg Bound memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung pada siswi ekstrakurikuler
SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2016?
2. Apakah latihan Acseleration Sprint memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung pada siswi Ekstrakurikuler
SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2016?
3. Apakah latihan Single Leg Bound dengan latihan Acseleration Sprint
memberikan kontribusi secara bersama-sama yang signifikan terhadap hasil
lompat jauh gaya menggantung pada siswi Ekstrakurikuler SMA Negeri 2
Kisaran Tahun 2016 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagaia berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada kontribusi yang signifikan latihan Single Leg
Bound terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswi Ekstrakurikuler
SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2016.
2. Untuk mengetahui apakah ada kontribusi yang signifikan latihan Acseleration
Sprint terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung pada siswi
Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2016.
3. Untuk mengetahui apakah ada kontribusi secara bersama-sama antara latihan
Single Leg Bound dengan Acseleration Sprint terhadap hasil lompat jauh gaya
6
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, penelitian ini akan menambah khazanah dan pengetahuan
olahraga khususnya lompat jauh.
2. Untuk guru pendidikan jasmani atau pelatih, hasil penelitian ini bermanfaat
dalam menyusun program latihan untuk membina prestasi lompat jauh
disekolah.
3. Dengan dilaksanakannya penelitian ini di SMA Negeri 2 Kisaran diharapkan
akan memicu motivasi para siswa untuk menekuni olahraga lompat jauh.
4. Menjadi bahan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi pembaca
terutama mahasiswa/i FIK UNIMED pada cabang atletik khususnya lompat
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,
maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat kontribusi yang signifikan dari hasil latihan single leg bound
terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswi ekstrakurikuler
SMA Negeri 2 Kisaran tahun 2016.
2. Terdapat kontribusi yang signifikan dari hasil latihan acceleration
sprint terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswi
ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran tahun 2016.
3. Terdapat kontribusi yang signifikan secara bersama-sama dari latihan
single leg bound dan latihan acceleration sprint terhadap hasil lompat
jauh gaya menggantung siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran
tahun 2016.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Dalam upaya mengembangkan kemampuan siswi, kepada guru dan pelatih
supaya memperhatikan bentuk-bentuk latihan yang sesuai untuk siswi.
2. Untuk meningkatkan prestasi siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran
khususnya cabang lompat jauh putri.
48
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Yusuf. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Akhmad, Imran. 2013. Dasar-Dasar Melatih Fisik Olahragawan. Medan : Unimed Press
Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajumen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bompa, Tudor O. 1999.Theory and Methodology of Training : The Key to Athletic Performance. Auckland New Zealand : Human Kinetics.
Gerry. (2003). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Kanca, I Nyoman. 2014. Peningkatan Kondisi Fisik dan Mental Atlet. Singaraja Disampaikan Pada Seminar Pengembangan Model Pembinaan Olahraga TNI/POLRI.
Muhajir. (2006). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA Kelas X. Bandung:PT. Gelora Akasara.
Nurhasan, dkk. (2005). Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani: Bersatu Membangun Manusia yang Sehat Jasmani dan Rohani. Surabaya: Unesa University Press.
Nurhasan. (2001). Tes dan Peengukuran Dalam Pendidikan Jasmani.Jakarta: Depdiknas.
Rosandich, Thomas P. (1962). Training Atletik dan Bagan-Baganya. Jakarta: P.T. Pembangunan.
Rothig, Peter (red). (1983). Sportwissenchafliches Lexikon. Dalam Syafruddin. (2011). Ilmu Kepelatihan Olahraga Teori Dan Aplikasinya Dalam Pembinaan Olahraga.Padang : UNP Press.
Sidik. (2011). Mengajar Dan Melatih Atletik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Offset.
Sudjana. (2005). Metode Statistik.Bandung: Tarsito.
49
Sutrisno dan Khafadi. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 Untuk SMP/Mts Kelas VIII.Jakarta: Putra Nugraha.
Syafruddin. (2011) Ilmu Kepelatihan Olahraga Teori Dan Aplikasinya Dalam Pembinaan Olahraga. Padang : UNP Press.