PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOTEKSTUAL
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA
KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1
PERCUT SEI TUAN T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
HERDI KURNIANTO
N I M. 5111 511 006
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Penyayang
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (dirinya); dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang Dengan namanya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (an-Nisa : 1)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada Ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan “AH” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (Al-Isra : 23) Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktukecil”. (Al-Isra : 24)
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Maha Besar Allah yang telah memberiku sepasang orang tua yang luar biasa
Yang memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus dalam mendidik dan membesarkanku
Dimasa ku kecil sampai ku dewasa engkau selalu Sabar untuk menjawab segala pertayaanku, ketika engkau bertanya kepadaku tak bisa ku membalas jawaban sesabar engkau menjawab segala pertanyaanku di waktu kecil, Maaf kan anakmu ibuku dan ayah…
Dimasa hidupku lebih Banyak Ku mengatakan “Ah” dan membentak mu dari pada ku mengucapkan perkataan yang baik. Tetapi engkau tetap sabar dan memberikan senyumanmu untuk memdidik ku…
Kalian tegar memperjuangkan ku dalam mencapai pendidikan yang lebih baik, walaupun berbagai rintangan kalian hadapi. Susah, Pahit, Sedih, makan , tidak makan, hinaan, cacian, cemohoan dari orang-orang tetapi Kaliankuat untuk memperjuangkanku…
Allah mempermudahkan segala langkahku dengan Do’a kalian, Do’a kalian lah yang mempermudah jalanku untuk menyelasaikan pendidikanku. Aku yakin Akan janji Allah Terhadap Doa yang didiberikan Orang tua kepada Anaknya…
i ABSTRAK
Herdi Kurnianto. NIM 5111511006. Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan . Skripsi. Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran Kontekstual yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Data penelitian diambil dari tes hasil belajar siswa, bentuk tes menggunakan soal multiple coice. Soal berjumlah 55 soal dengan empat option pilihan, dimana 27 soal untuk siklus pertama dan 28 soal untuk siklus kedua dan data aktivitas siswa diambil menggunakan Format lembar observasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dengan hasil nilai rata-rata 78,09 dengan katagori ( Kurang Aktif ) pada pertemuan kedua meningkat sebesar 2,88% dengan katagori (Cukup Aktif). Pada siklus II pertemuan pertama kembali meningkat sebesar 7,3% dengan katagori (Cukup Aktif) dan pada pertemuan keduan meningkat sebesar 11,73% dengan katagori (Aktif). Untuk hasil belajar siswa pada siklus I Nilai rata – rata 77,35 dengan prosentase kelulusan yaitu 73,08% meningkat pada siklus II dengan nilai rata – rata 83,38 dan Prosentase kelulusan yaitu 88,46%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016.
ii ABSTRAC
Herdi Kurnianto. Registration number 5111511006. The application of Contextual Learning Model to improve the activity and results of the Study of Engineering Mechanics At The Engineering Mechanics Of Student Class X Engineering Program The Arsitecture State Vocational High School 1 Percut Sei Tuan. Skripsi Faculty of Technigue–State University Of Medan 2016.
This research is a Research Action class (PTK) aims to apply Contextual learning model that can increase the activity and results of the study subjects of basic competence in Engineering Mechanics Apply Arranging styles in building structures in class X Program The Architecture Engineering Expertise Of State Vocational High School 1 Percut Sei Tua. The procedure of action packed into two cycles, each cycle consisting of two times. Each cycle consists of the stages of planning (planning), actions (acting), observation (observing) and reflection (reflecting). Research data taken from test results of student learning, the shape of the test using the reserved multiple coice. Reserved amounts to 55 questions with four options, options where the 27 reserved for the first cycle and 28 reserved for second cycle and data activity students are taken using the Format sheet of observation of students. The results showed learning activities of students at the first meeting I cycle with the results of the average value of 78.09 with categories (less active) at the confluence of both increased by 2.88% with categories (fairly active). Cycle II first meeting back increased by 7.3% with categories (fairly active) and at the meeting of keduan increased by 11.73% with categories (active). Results for student learning at a median Value – I cycle average graduation percentage with 77.3 and Percentage of Graduation is 73.08% increase in median value cycle II–average graduation Percentage and 83.38 and Percentage of Graduation is 88,46%. Based on the results of the study it can be concluded that with the implementation of Contextual Learning Model can enhance student learning outcomes and activities on subjects of Basic Competencies to apply Engineering Mechanics how to craft a Style in the structure of the building of Student Class X Program The Architecture Engineering Expertise State Vocational High School 1 Percut Sei Tuan in the teaching year 2015/2016.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul : “ Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negri 1 Percut Sei Tuan T.A 2015/2016” disusun sebagai syarat untuk memproleh gelar sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Berikut didalam kata pengantar ini pula, penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih sedalam – dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi
bantuan baik itu berupa materi, dukungan, arahan, dan informasi yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis
tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. Ronald Butar-Butar. M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan,
bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan
skripsi ini.
2. Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan UNIMED.
4. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
iv
5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
Bangunan UNIMED.
6. Drs. Kristian, ST, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga
selaku dosen narasumber / penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan
serta motivasi kepada penulis sehinnga dapat menyelasaikan studi.
7. Drs. Sorgang Siagian, M.Pd, Selaku Dosen Penguji dan Narasumber.
8. Dr. Darwin, ST., M.Pd, Selaku Dosen Penguji Dan Narasumber.
9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
selama penulis melakukan perkuliahan.
10. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik UNIMED.
11. Bapak Drs. Kasni, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei
Tuan atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.
12. Ibu Dra. Hafsah Nasution., selaku guru mata pelajaran Mekanika Teknik atas
bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian
13. Teristimewa kepada kedua orang tua saya, Akmal dan Nurlina Uli yang
tercinta, serta ketiga adik – adik saya terima kasih yang tiada terhingga atas
doa, dukungan, arahan dan segala limpahan kasih sayang yang diberikan
kepada penulis.
14. Sahabat-sahabat terbaikku : Eko, Faisal, Rafik, Juliansyah, Safri, Rizky,
Yasri, dan Zeki yang telah banyak memberikan saran dan masukan.
15. Rekan-rekan mahasiswa dari berbagai angkatan, khususnya stambuk
2011Ekstensi yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu terima
v
Akhirnya, hanya doa yang dapat penulis persembahkan ke hadirat Allah
SWT, semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat
balasan yang setimpal darinya. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan Skripsi ini. Oleh
karena itu, kritik, saran dan masukan dari pembaca akan sangat bermanfaat bagi
penulis.
Medan, Februari 2016
Penulis,
vi DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK……… i
ABSTRACT………. ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 10
C. Pembatasan Masalah ... 11
D. Rumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 15
1. Hakikat Aktivitas Belajar ... 15
vii
3. Hakikat Model Pembelajaran Kontekstual ... 22
3.1 Pengertian Pembelajaran Kontekstual ... 24
3.2 Karakteristik Model Pembelajaran Konstektual ... 26
3.3 Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Konstektual ... 32
4. Penelitian yang Relevan ... 36
B. Kerangka Konseptual / Berpikir ... 39
1. Model Pembelajaran Kontekstual Berpengaruh Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar. ... 39
2. Model Pembelajaran Kontekstual Berpengaruh Terhadap Peningkatan Hasil Belajar. ... 40
C. Pengajuan Hipotesis ... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 42
C. Partisipan Penelitian ... 43
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 43
E. Rancangan Penelitian ... 45
F. Prosedur Penelitian... 47
G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 62
1. Tes... 62
viii
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 67
1. Validitas Tes ... 67
2. Indeks Kesukaran Tes... 68
3. Daya Pembeda Tes ... 70
4. Uji Reliabilitas Butir Tes ... 72
I. Teknik Analisis Data ... 74
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus I ( Dua Pertemuan ) ... 77
1. Tahap Perencanaan ( Planning ) ... 77
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting )... 77
3. Tahap Pengamatan ( Observing )... 84
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang ( Replecting and Replenning ) ... 89
B. Siklus II ( Dua Pertemuan ) ... 91
1. Tahap Perencanaan ( Planning )... 91
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) ... 92
3. Tahap Pengamatan ( Observing ) ... 99
4. Tahap Refleksi ( Replecting and Replenning )... 104
C. Pembahasan Penelitian... 107
1. Aktivitas Belajar ... 107
ix
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 112
B. Implikasi ... 113
C. Saran ... 115
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 Semester Ganjil………. 4
Tabel 1.2 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 Semester Ganjil………. 5
Tabel 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 50
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Siklus I... 63
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Siklus II ... 63
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes ... 64
Tabel 3.5 Format Observasi Aktivitas Siswa Saat KBM ... 65
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Tes... 75
Table 4.1 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Siswa Siklus I... 82
Table 4.2 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I. ... 85
Table 4.3 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I. ... 87
Table 4.4 Rekapitulasi Nilai Tes Siswa Siklus II... 97
Table 4.5 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II. ... 100
Table 4.6 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II. ... 102
Table 4.7 Perbandingan Ketercapaian Aktivitas Belajar. ... 108
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahap Penelitian Tindakan kelas ... 46
Gambar 4.1 Garfik Hasil Belajar Siswa siklus I. ... 83
Gambar 4.2 Garfik Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I... 86
Gambar 4.3 Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I. ... 88
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II. ... 98
Gambar 4.5 Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II. ... 101
Gambar 4.6 Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II. ... 103
Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I dan II. ... 105
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 120
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 143
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 159
4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 174
5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 193
6. Tes Hasil Belajar Siklus I... 205
7. Kunci Jawaban Siklus I... 211
8. Tes Hasil Belajar Siklus II ... 213
9. Kunci Jawaban Siklus II ... 219
10. Lembar Jawaban Siklus I ... 222
11. Lembar Jawaban Siklus II... 223
12. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan pertama Siklus I ... 224
13. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan kedua Siklus I... 226
14. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan pertama Siklus II ... 229
15. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan kedua Siklus II ... 232
16. Tabel Nilai r Produk Momen ... 234
17. Tabel Perhitungan Validitas siklus I ... 236
18. Tabel Perhitungan Validitas siklus II... 237
19. Tabel Perhitungan Reabilitas Siklus I... 239
20. Tabel Perhitungan Reabilitas Siklus II ... 240
xiii
22. Tabel Perhitungan Taraf Kesukaran Siklus II... 242
23. Tabel Perhitungan Daya Pembeda Siklus I ... 243
24. Tabel Perhitungan Daya Pembeda Siklus II ... 244
25. Perhitungan Uji Validitas, Rebilitas, Indeks Kesukaran Dan Daya Pembeda Siklus I. ... 245
26. Perhitungan Uji Validitas, Rebilitas, Indeks Kesukaran Dan Daya Pembeda Siklus II. ... 252
27. Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa. ... 259
28. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I ... 262
29. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I... 263
30. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II.. 264
31. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kedua Pertama Siklus II ... 265
32. Lember Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I. ... 266
33. Lembar Nilai Hasil Tes Siswa Siklus II... 267
34. Dokumentasi Uji Coba instrument Tes dan Penelitian ... 268
35. Permohonan Judul Skripsi
36. Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
37. Permohonan Perubahan Judul Skripsi
38. Permohonan Izin Observasi
39. Surat Pernyataan Guru
40. Surat Keterangan Izin Observasi
41. Permohonan Izin Uji Coba Instrumen
xiv 43. Permohonan Izin Penelitian
44. Surat Pernyataan Guru
45. Surat Keterangan Izin Penelitian
46. Lembar Revisi Proposal
47. Lembar Revisi Skripsi
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap
individu yang secara langsung maupun tidak langsung dipersiapkan untuk
menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi (IPTEK) dalam rangka mensukseskan pembangunan yang senantiasa
mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.
Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting
dalam pembinaan SDM. Oleh karena itu, bidang pendidikan harus mendapatkan
perhatian, penanganan dan prioritas secara sungguh-sungguh baik dari
pemerintah, masyarakat pada umumnya, dan para pengelola pendidikan pada
khususnya.
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi SDM melalui kegiatan pengajaran. Di dalam pendidikan terdapat suatu
proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan di sekolah.
Dalam belajar mengajar ada interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa
dengan guru, dimana siswa menerima bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru.
Guru mengajar dengan merangsang, membimbing siswa dan mengarahkan siswa
mempelajari bahan pelajaran sesuai dengan tujuan. Tujuan belajar pada umumnya
adalah agar bahan pelajaran yang disampaikan dikuasai sepenuhnya oleh semua
2
Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu
melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), yang menghasilkan siswa yang terampil, cakap, serta siap bekerja dalam
dunia usaha. Dan menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha
dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi
dalam program keahlian yang dipilihnya. SMK sebagai lembaga memiliki bidang
keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada.
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah salah satu SMK yang memberikan
bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, disiplin, dan sikap etos kerja yang
kuat dan terampil dalam bidangnya sehingga diharapkan dapat bersaing di industri
kerja. SMK ini memiliki Program Kejuruan yaitu Teknik Otomotif, Teknik
Permesinan, Teknik Bangunan, Teknik Audio-video, Teknik Listrik ,Teknik
Komputer Jaringan dan Teknik Pendingin dan Tata Udara. Dari berbagai Program
Kejuruan yang ada salah satu Program Studi Keahlian yang dimiliki SMK ini
adalah Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Pada Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan ada tiga jenis mata pelajaran yang digolongkan yakni:
Mata Pelajaran Normatif, Adaptif, dan Produktif. Dari ketiga golongan mata
pelajaran ini, Mata Pelajaran Produktif merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat penting, karena siswa dituntut untuk mempunyai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang merupakan bekal bagi para siswa nantinya
untuk dapat diterapkan dan dikembangkan pada dunia kerja. Salah satu mata
3
Teknik, yang awalnya adalah mata diklat Ilmu Statika Dan Tegangan yang
berubah semenjak diberlakukannya kurikulum 2013 disekolah tersebut. Mata
pelajaran ini dianggap penting karena mekanika teknik dapat menghantarkan
siswa kepada dasar memahami mata pelajaran produktif lainnya seperti : Mata
pelajaran Struktur Beton, Struktur Baja, Struktur Kayu, dan lain- lain.
Dalam hal ini masih banyak siswa merasa mata pelajaran mekanika
teknik adalah mata pelajaran yang sulit dan membingungkan, padahal yang
menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran mekanika teknik adalah
disebabkan kurang dikemasnya pembelajaran mekanika teknik dengan
menggunakan model pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan.
Para guru sering kali menyampaikan materi apa adanya sehingga pembelajaran
membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada akhirnya prestasi
belajar siswa rendah.
Dimana hal ini dapat terlihat dari hasil observasi awal yang penulis
lakukan, pada tanggal 5 Agustus sampai dengan 11 Agustus 2015. Dengan
Melakukan Wawancara kepada guru mata pelajaran dan meminta dokumen
-dokumen seperti Nilai ulangan Harian, Absensi siswa, melihat kondisi kelas saat
proses Pembelajaran, dan bertanya kepada siswa tentang metode mengajar guru
yang dirasakan oleh siswa. Bahwa hasil dari observasi tersebut didapatkan, Hasil
Belajar Mekanika Teknik pada siswa kelas X program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan masih tergolong rendah dan belum
sesuai harapan, hal ini dapat dilihat dari Nilai Ulangan Harian siswa kelas X
4
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 Semester Ganjil
Tahun
Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%
5
Tabel 1.2 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 Semester Ganjil
Sumber : Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Tahun
6
Dari Tabel Nilai ulangan harian di atas, Menunjukkan sebagian siswa
masih mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran Mekanika Teknik.
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah
adalah 75. Dapat dilihat pada tahun pelajaran 2013/2014 semester ganjil pada UH
1 Kompetensi Dasar ( Elemen – elemen struktur dan Faktor yang mempengaruhi
strukutur bangunan), terdapat 36% tidak tuntas dan 64% tuntas, UH 2 Kompetensi
Dasar ( Menganalisis Macam – Macam gaya Dalam struktur Bangunan), terdapat
40% tidak tuntas, 60% tuntas, UH 3 Kompetensi Dasar ( Menerapkan Cara
Menyusun Gaya Dalam Struktu Bangunan ), Terdapat 44% tidak tuntas, 56%
tuntas. Pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 pada UH 1 Dasar ( Elemen
– elemen struktur dan Faktor yang mempengaruhi strukutur bangunan), terdapat
44% tidak tuntas, 56% tuntas, UH 2 Kompetensi Dasar ( Menganalisis Macam –
Macam gaya Dalam struktur Bangunan), 48% tidak tuntas, 52% tuntas, UH 3
Kompetensi Dasar ( Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktu Bangunan
), terdapat 36% tidak tuntas, 64% tuntas. Dengan demikian dalam hal ini masih
terlihat siswa - siswa tersebut masih mengalami kesulitan dalam menerima
pelajaran hal ini dapat terlihat dari presentasi ketuntasan. Hal ini dapat dinyatakan
bahwa kelas tersebut belum tuntas belajarnya berdasarkan ketuntasan klasikal
didalam kelas harus terdapat sekurang – kurangnya 75% siswanya tuntas belajar.
Dan berdasarkan keterangan dari guru mata pelajaran yang bersangkutan dari
observasi awal yang peneliti lakukan mengatakan bahwa dari tahun sebelumnya
rata – rata hasil belajar siswa tergolong rendah pada UH 3 Kompetensi Dasar
7
Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan
Gaya dan Hukum Newton.
Informasi lain yang penulis peroleh dari observasi dengan bertanya
kepada guru mata pelajaran dan melihat keadaan kelas saat proses belajar
mengajar, aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran kurang aktif, hal
ini terlihat dari sedikitnya siswa yang merespon pembelajaran baik itu dengan
bertanya dan menjawab pertanyaan, hal ini disebabkan oleh saat proses
pembelajaran guru mata pelajaran cenderung menggunakan pendekatan
ekspositori, biasanya bersifat komunikasi satu arah. Pada ekspositori pengajar
lebih besar peranannya kepada guru, guru berdiri didepan kelas dan menerangkan
dengan metode ceramah kemudian siswa diharapkan bisa memproses informasi
dari pengajar didepan kelas. Padahal metode ini membuat guru mendominasi
kegiatan belajar mengajar dalam kelas sehingga siswa menjadi kurang aktif. Guru
dijadikan satu satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran
berlangsung satu arah. Oleh karena itu timbul kemalasan dan kejenuhan dalam
diri siswa, sehingga aktivitas belajar dikelas kurang dan minat belajar dalam diri
mereka rendah. Sehingga perlunya inovasi baru dalam proses belajar mengajar
agar aktivitas belajar dikelas menjadi mengasikkan dan minat belajar siswa
menjadi tinggi.
Penggunaan media pembelajaran juga masih minim, guru hanya
berceramah dan menulis materi pelajaran dipapan tulis. Padahal hasil penelitian,
diyakini bahwa suatu materi pembelajaran harus didesian sedemikian rupa agar
8
dalam proses belajar mengajar dapat seoptimal mungkin digunakan. Sehingga
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar di kelas dan hasil belajar siswa.
Rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar yang belum optimal
disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2003:54), Ada dua faktor
yang mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yaitu faktor internal
dan eksternal. 1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu
sendiri, terbagi menjadi tiga yaitu faktor jasmani (mencakup faktor kesehatan dan
cacat tubuh), faktor psikologis (mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motivasi, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan. 2) faktor eksternal
adalah faktor yang diluar diri siswa, terbagi menjadi tiga, yaitu faktor keluarga
(mencakup cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, sussana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latar belakang kebudayaan)
faktor sekolah (mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pengajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah)
faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, tempat bergaul
dan kehidupan masyarakat.
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa masalah-masalah yang
sering terjadi dalam proses pembelajaran di sekolah di antaranya adalah cara
mengajar guru yang masih konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas
cenderung teacher – centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan
9
referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat
memahami bagaimana belajar, berfikir, dan memotivasi dan meningkatkan
aktivitas diri sendiri. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses
pembelajaran dikelas, oleh karena itu perlu menerapkan suatu model
pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari hari.
Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah baik bagi para pendidik
khususya guru memahami karakteristik materi, siswa dan metodologi
pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap
model – model pembelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih
variatif, inovatif dan konstruktif dalam mengkonstruksi wawasan pengetahuan dan
implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik
untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat
menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Bagaimana guru dapat
membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa, sehingga dapat
mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dalam kehidupan nyata
Untuk membantu siswa memahami konsep – konsep dan memudahkan
guru dalam mengajarkan konsep – konsep tersebut diperlukan suatu model
pembelajaran yang langsung mengaitkan materi konteks pelajaran dengan
pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari hari. Model pembelajaran
10
Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih
bermakna bagi siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk
Meningkatakan Aktivitas dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Hasil belajar Mekanika Teknik kelas X Program keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan masih rendah pada
Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur
Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya,
Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya dan Hukum Newton.
2. Aktivitas belajar siswa kurang Aktif.
3. Pendekatan yang dilakukan oleh guru cenderung pendekatan ekspositori
dimana proses belajar mengajar dikelas lebih didominasi oleh guru
11
4. Belum terlihatnya penggunaan model pembelajaran kontekstual oleh
guru yang diduga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, serta mempertimbangkan
keterbatasan waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah
yang diteliti dibatasi sebagai berikut :
1. Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan Aktivitas belajar siswa yang
meliputi kegiatan Bertanya, Memberikan jawaban (Oral Activities),
Diskusi kelompok (Motor Activities) Menyalin materi pelajaran (Writing
Activities), Memperhatikan uraian (Listening Activities).
2. Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Mekanika Teknik pada Kompetensi Dasar Menerapkan Cara
Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep
Besaran dan Satuan, Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan
Gaya dan Hukum Newton.
3. Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran
12
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Penerapkan Model Pembelajaran kontekstual dapat
meningkatkan Aktivitas Belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika
Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam
Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah
Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya dan Hukum Newton di
kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan Semester Ganjil tahun pelajaran 2015/2016?
2. Apakah Penerapkan Model Pembelajaran kontekstual dapat
meningkatkan Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik
Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur
Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya,
Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya dan Hukum Newton di kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei
Tuan Semester Ganjil tahun pelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
utama penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya
13
Arah Gaya, Mengraikan dan Mengabungkan Gaya, dan Hukum Newton
di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 Dengan
Menerapkan Model Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching
and Learning ).
2. Untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika
Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam
Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah
Gaya, Menguraikan dan Menggabungkan Gaya, dan Hukum Newton di
kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan Semester Ganjil tahun pelajaran 2014/2015 dengan
menerapkan model pembelajaran kontekstual ( Contextual Teaching and
Learning ).
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat terhadap
beberapa pihak antara lain :
Secara teoritis :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat dan menambah
wawasan yang berkaitan dengan hasil belajar Mekanika Teknik dengan
penerapan model pembelajaran Kontekstual.
2. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan topik
14
Secara Praktis :
1. Bagi kepala sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses
pembelajaran yang efektif dan efesien dengan menerapkan model
pembelajaran kontekstual.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Khususnya Guru mata Pelajaran Mekanika Teknik dalam Meningkatkan
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
3. Bagi siswa dapat meningkatkan ketertarikan dan daya serap siswa dalam
belajar dan meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar
pada mata pelajaran mekanika teknik.
4. Bagi peneliti selanjutnya untuk melatih dan menambah pengetahuan dalam
pembuatan karya ilmiah serta untuk menambah pengetahuan mengenai
112
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A
2015/2016. Pada aspek pengamatan yaitu : Mengajukan pertanyaan,
Memberikan Jawaban, Memperhatikan Pelajaran, Memperhatikan Materi,
Berdiskusi Dalam Kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata
hasil observasi aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada
siklus I pertemuan pertama nilai rata-rata komulatif kelas yaitu 78,08
dengan katagori (Kurang Aktif), pada pertemuan kedua meningkat sebesar
2,88% dengan katagori (Cukup Aktif). Pada siklus II pertemuan pertama n
kembali meningkat sebesar 7,3% dengan katagori (Cukup Aktif) dan pada
pertemuan keduan kembali sebesar 11,73% dengan katagori (Aktif).
2. Penerapan model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kompetensi
Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan
Materi Besaran scalar Dan Vektor Sistem Satuan, Menguraikan Dan
Menggabungkan Gaya Serata Hukum Newton Kelas X Program Keahlian
113
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A
2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari data hasil belajar siswa dengan
membandingkan antara Siklus I dan II, pada siklus I nilai rata-rata hasil
belajar siswa 77,35 dengan presentase ketuntasan 73,08%. Dan pada
pertemuan kedua nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yaitu 83,38 dengan presentase ketuntasan 88,46%.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif
antara model pembelajaran Kontekstual terhadap aktivitas dan hasil belajar
mata pelajaran Mekanika Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2015/2016. Setelah
dilaksanakanya proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kontekstual dengan menerapkan tujuh komponen utama
kontekstual yaitu kontrutivisme, inkuiry, bertanya, masyarakat belajar,
pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa
model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut sei Tuan. Hal ini dapat
menjadi bukti bahwa model pembelajaran Koontekstual dapat diterapkan pada
mata pelajaran Mekanika Teknik, terutama untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran Kontekstual sangat tepat dalam
114
pembelajaran Kontekstual mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif,
bersemangat dalam menggali kemampuan sendiri, menumbuhkan rasa
kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi,
menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Hubungan antara model pembelajaran Kontektual terhadap aktivitas dan
hasil belajar pada mata pelajaran Mekanika Teknik berpengaruh secara sangat
signifikan. Apabila model pembelajaran Kontekstual diterapkan dalam
pembelajaran dikelas siswa antusias untuk mengikuti kegiatan
belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru mata pelajaran,
aktif dalam memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri yang
diajarkan, antusias dalam memberikan pendapat, dan aktif dalam diskusi
kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran
kontekstual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas dan hasil
belajar mekanika teknik, terlihat dari nilai rata-rata aktivitas dan hasil belajar
siswa.
Keterlibatan semua aspek pendukung baik itu guru, siswa, sarana
maupun prasarana sangan berperan demi tecapainya kegiatan pembelajaran ini.
Keterlibatan guru sangat diperlukan karena guru yang menjalankan proses
kegiatan ini dengan merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model kontekstual dengan menjalankan 7 komponen utama kontekstual yaitu
mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih
115
dan keterampilan baru, menjalankan sejauh mungkin kegiatan inkuiry untuk
semua topic yang diajarkan, mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui
memunculkan pertanyaan – pertanyaan, menciptakan masyarakat belajar,
menghadirkan model sebagai contoh dengan melibatkan siswa, melakukan
kegiatan refleksi, dan melakukan penilaian secara objektif pada akhir
pertemuan.
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah, Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya
bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara
berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata
pelajaran lain.
2. Bagi Guru, Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan
model pembelajaran Kontekstual ini sebagai suatu alternatif yang
diterapkan didalam kelas dalam mata pelajaran Mekanika Teknik untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kemudian Dalam kegiatan
pembelajalan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual hal
terpenting diharapkan guru harus mampu mengaplikasikan materi
pelajaran kekehidupan nyata siswa.
3. Gagi siswa, dapat meningkatkan ketertarikan dan daya serap siswa dalam
116
4. Bagi peneliti selanjutnnya dapat digunakan sebagai bahan refrensi dalam
membuat karnya ilmiah serta untuk menambah pengetahuan mengenai
117
DAFTAR PUSTAKA
Anisa. (2009). Kelebihan Pembelajaran CTL. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan pembelaja
ran.html[diakses 25 Juni 2015]
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati. 2013, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dzaki. (2009). Kelemahan Pembelajaran CTL. [Online]. Tersedia: http//www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajar
an. html[diakses 25 Juni 2015]
Ellsyah, S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kontextual Teaching and
Learning (CTL) Pada Kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika
Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Audio Vidio SMK Negri Percut
Sei Tuan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.
Hajar, Siti. (2008). Penerapan Model Pembelajarn Kontextual Teaching and
Learning ( CTL ) Pada Pembelajaran Ekosistem Darat dan Perairan Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar di Kelas X SMA Negri 1
Binjai. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negri Medan. Medan.
Hamalik, Oemar. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Handayani, Dwi. (2011). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) Pada
Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Kelas X 3 Semester I
118
Hastia L, Eka. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kompetensi
Kejuruan ( DKK ) di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK N 1 Stabat T.P 2010/2011. Skripsi. Fakultas Teknik
Universitas Negri Medan. Medan.
Jonson. (2006). Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belajar
mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning Center.
Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ).
Malang: Universitas Negri Malang
Rusman. (2012). Model– Model Pembelajaran : Mengembangkan Propesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina ( 2014 ). Strategi Pembelajaran : Berorientsi Standar Proses
pendidikan . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sujdana, N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Syamsuddin, M.R. (2012). Statika Bangunan. [Online]. Tersedia: (http://materiesemka.blogspot.com/2012/01/kompetensi.html/) [diakses 25
Juni 2015]
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
119
Uno, Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Yunita Elvi, Siska. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan Pada Kompetensi Menerapkan Ilmu Statika dan
Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kontruksi Batu dan
Beton SMK Negri 2 Binjai. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri