• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGANNHT PADA MATERISISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA BINTANG TIMUR PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGANNHT PADA MATERISISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA BINTANG TIMUR PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN NHT PADA MATERI SISTEM

E K S K R E S I M A N U S I A D I K E L A S X I I P A S M A B I N T A N G T I M U R P E M A T A N G S I A N T A R

T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6

Oleh:

Lucia Dame Uli Artha Lubis NIM. 4123141055

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Lucia Dame Uli Artha Lubis dilahirkan di Desa Panei Tongah tanggal 04 September 1994. Ayah bernama Binsar Lubis dan ibu bernama Nuriani Silalahi, dan merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk di TK Tunas Pecco Marjandi dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis masuk di SD Negeri 091285 Panei Tongah dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Panei dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta RK Bintang Timur Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Selama perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan kampus yaitu sebagai Badan Pengurus Harian Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi (IKBKB) UNIMED dan penulis juga aktif pada kegiatan di luar kampus yaitu di Gerakan Mahasiswa Kristen

(4)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN NHT PADA MATERI SISTEM

E K S K R E S I M A N U S I A D I K E L A S X I I P A S M A B I N T A N G T I M U R P E M A T A N G S I A N T A R

T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6

Lucia Dame Uli Artha Lubis (NIM. 4123141055)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang terdiri atas 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 130 orang. Metode pengambilan sampel penelitian diambil secara cluster random sampling yakni kelas XI IPA-2 yang berjumlah 44 siswa sebagai kelas STAD dan kelas XI IPA-3 yang berjumlah 44 siswa sebagai kelas NHT. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Hasil pengujian pre-tes sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata-rata pre-tes kelas STAD adalah 37,22 dengan standar deviasi 8,53 dan nilai rata-rata pre-tes kelas NHT adalah 38,07 dengan standar deviasi 9,29. Pada pengujian data pre-tes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Kemudian setelah diberikan perlakuan, yaitu melalui model pembelajaran yang berbeda diperoleh pos-tes dengan hasil rata-rata kelas STAD adalah 72,39 dengan standar deviasi 9,97 dan hasil rata-rata kelas NHT adalah 78,24 dengan standar deviasi 7,95. Dari hasil pengolahan data pos-tes diperoleh bahwa thitung = -3,06 dan ttabel= 1,991 pada taraf α = 0,05 sehingga thitung < ttabel (-3,06 < 0,1991) maka H0 diterima yakni tidak ada perbedaan yang nyata secara statistik pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model STAD dengan model NHT pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(5)

iv

COMPARISON OF STUDENT LEARNING USING MODEL LEARNING STAD WITH NHT ON THE MATERIAL HUMAN EXCRETORY

SYSTEM IN CLASS XI IPA SMA BINTANG TIMUR PEMATANGSIANTAR YEAR OF LEARNING

2 0 1 5 / 2 0 1 6

Lucia Dame Uli Artha Lubis (NIM. 4123141055)

ABSTRACT

This study aims to determine ratio in learning outcomes of students who were taught using cooperative learning model Student Teams-Achievement Division (STAD) with cooperative learning model Numbered Head Together (NHT) on the material human excretory system in class XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Year of Learning in 2015/2016. The population in this study were all students of class XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Year of Learning 2015/2016 consisting of 3 classes with the number of students as many as 130 people. The sampling method were taken by cluster random sampling namely class XI IPA-2 with totaling students is 44 students as STAD class and class XI IPA-3 with totaling students is 44 students as NHT class. Type of this research is an experimental research. The test results of pre-test before being given a different treatment, which is the average value of the pre-test STAD class was 37,22 with a standard deviation of 8.53 and average value of pre-test NHT class was 38,07 with a standard deviation of 9 29. In the test of data pre-class second test showed that both pre-classes of data distribution to normal and homogeneous. Then after a given treatment, namely through a different learning model obtained a post-test with the average yield STAD class was 72.39 with a standard deviation of 9.97 and an average yield of NHT class was 78.24 with a standard deviation of 7.95. From the data processing post-test found that tquantification = -3.06 and ttable = 1.991 at the level of α = 0.05 so tquantification <ttable (-3.06 < 0.1991), then H0 is accepted that there is no statistically significant difference in student learning outcomes taught using STAD model with NHT model on the material human excretory system in class XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Year of Learning 2015/2016.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran STAD dengan NHT pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Abdul Hakim Daulay, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran dari awal penyusunan proposal penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada para dosen penguji Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS, M.Sc, Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd dan Bapak Drs. Mhd. Yusuf Nasution, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi meningkatkan kualitas skripsi ini. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Rasmantua Purba selaku guru pamong yang telah membimbing peneliti selama melaksanakan penelitian di lapangan.

Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda Binsar Lubis dan Ibunda Nuriani Silalahi serta adik-adik saya yaitu Theresia Monica Lubis, Friendly Alfredo Lubis dan Dhea Adinda Lubis yang telah memerikan dukungan dan semangat yang luar biasa melalui ucapan dan doa

selama saya kuliah sampai pada terselesaikannya skripsi ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada para tante saya Normawaty Lubis,

(7)

vi

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman satu perjuangan selama kuliah kelas Pendidikan Biologi Reguler A 2012 terkhusus buat sahabat saya Novita D. Br. Sijabat, Tiodora Adelina Br. Ginting, Novitasari Br. Barus yang selalu ada memberi semangat sampai terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan penulis kepada teman-teman kost Hotmian Sibarani, Grace Ronitua Rajagukguk, dan Silvia Theresia Sijabat yang selalu

memberi semangat dan mengingatkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Dan tak lupa penulis juga menyampaikan terimakasih kepada rekan sepergerakan di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan terkhusus civitas GMKI FMIPA-UNIMED yang selalu mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini, terimakasih atas semua dukungan dan doa dari kalian, semoga selalu semangat dan berpengharapan, tetap menjalin persaudaraan yang menghidupkan. Serta penulis juga menyampaikan terimakasih kepada semua orang yang namanya belum tersebutkan dalam tulisan ini yang telah memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 6

1.3.Rumusan Masalah 6

1.4.Batasan masalah 6

1.5.Tujuan penelitian 7

1.6.Manfaat penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Proses Belajar Mengajar 10

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 13

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 14

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.5.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 17

2.1.5.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 18

(9)

viii

2.2. Kerangka Konseptual 31

2.3. Hipotesis 33

BAB III METODE PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.1.1 Lokasi Penelitian 34

3.1.2. Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel 34

3.2.1 Populasi 34

3.2.2 Sampel 34

3.3. Variabel Penelitian 35

3.3.1 Variabel Bebas (X) 35

3.3.2. Variabel Terikat (Y) 35

3.4. Rancangan Penelitian 35

3.4.1. Jenis Penelitian 35

3.4.2. Prosedur Kerja Penelitian 36

3.5 Instrumen Penelitian 40

3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian 41

3.6.1. Validitas Tes 41

3.6.2. Reliabilitas Tes 42

3.6.3. Tingkat Kesukaran Tes 43

3.6.4. Daya Pembeda Tes 44

3.7. Teknik Analisis Data 44

3.7.1. Langkah-langkah Pengolahan Data 44

3.7.2. Uji Normalitas 45

3.7.3. Uji Homogenitas 46

(10)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

4.1. Pengolahan Data 48

4.1.1. Data Nilai Pre-tes Kelas STAD dan Kelas NHT 48 4.1.2. Data Nilai Pos-tes Kelas STAD dan Kelas NHT 49 4.1.3. Data Nilai Pre-tes dan Pos-tes Setiap Kelompok kelas STAD 49 4.1.4. Data Nilai Pre-tes dan Pos-tes Setiap Kelompok kelas STAD 50

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data 51

4.2.1. Uji Normalitas Data 51

4.2.2. Uji Homogenitas 52

4.2.3. Uji Hipotesis Data 53

4.3. Pembahasan 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58

5.1. Kesimpulan 58

5.3. Saran 58

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Ginjal pada Manusia 22

Gambar 2.2. Struktur Paru-paru pada Manusia 28

Gambar 2.3. Struktur Kulit pada Manusia 29

Gambar 2.4. Struktur Hati pada Manusia 31

Gambar 2.5. Skema Kerangka Konseptual Penelitian 32

Gambar 3.1. Skema Prosedur Kerja Penelitian 39

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif 16 Tabel 2.2. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 17

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Eksperimen 35

Tabel 3.2. Analisis Kisi-kisi Soal 40

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 42

Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Taraf Kesukaran Soal 43

Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Beda Soal 44

Tabel 4.1. Data Nilai Pre-tes Kelas STAD dan Kelas NHT 48 Tabel 4.2. Data Nilai Pos-tes Kelas STAD dan Kelas NHT 49 Tabel 4.3. Data Pre-tes dan Pos-tes Setiap Kelompok Kelas STAD 49 Tabel 4.4. Data Pre-tes dan Pos-tes Setiap Kelompok Kelas NHT 50

Tabel 4.5. Hasil Analisis Uji Normalitas 51

Tabel 4.6. Uji Homogenitas data Pre-tes dan pos-tes Kelas STAD

dan kelas NHT 52

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 60

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 61

Lampiran 3. Kisi-kisi Soal 77

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 78

Lampiran 5. Kunci Jawaban 85

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 86

Lampiran 7. Lembar Observasi 87

Lampiran 8. Uji Coba Instrumen 89

Lampiran 9. Perhitungan Validitas 90

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas 92

Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 93

Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal 95

Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal 96

Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa 98

Lampiran 15. Data Hasil Pre-tes dan Pos-tes Setiap Kelompok 100 Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varian 101

Lampiran 17. Uji Normalitas Data Penelitian 104

Lampiran 18. Uji Homogenitas Data Penelitian 109

Lampiran 19. Pengujian Hipotesis 113

Lampiran 20. Tabel r Product Moment 116

Lampiran 21. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 117

Lampiran 22. Tabel Wilayah luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 118

Lampiran 23. Nilai-nilai Distribusi F 119

Lampiran 24. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 123

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Trianto, 2009).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka hanya pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2006).

Mengingat pelajaran biologi adalah pelajaran yang tidak lepas dari hapalan yang tentunya akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan dalam diri siswa maka sangat diperlukan sekali perhatian dan peran aktif guru dalam memilih, menggunakan metode belajar mengajar yang dapat menunjang kegiatan

pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

Biologi siswa.

(15)

2

Dalam proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap tergantung pada faktor-faktor pendukung belajar yang mempengaruhi siswa. Faktor-faktor ini umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern berhubungan dengan segala sesuatu yang ada pada diri siswa yang menunjang pembelajaran, seperti inteligensi, bakat, kemampuan motorik pancaindra, dan skema berpikir. Faktor ekstern merupakan

segala sesuatu yang berasal dari luar diri siswa yang mengkondisikannya dalam pembelajaran, seperti pengalaman, lingkungan sosial, metode belajar-mengajar, strategi belajar-mengajar, fasilitas belajar dan dedikasi guru. Keberhasilannya mencapai suatu tahap hasil belajar memungkinkannya untuk belajar lebih lancar dalam mencapai tahap selanjutnya. Untuk mencapai taraf penguasaan belajar yang baik, perlu dipelihara keterlibatan siswa dalam belajar dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bertindak sebagai pendidik, dan penyesuaian model pembelajaran dengan kondisi siswa. Hal ini dilakukan untuk peningkatan mutu belajar.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilalukan di SMA Bintang Timur Pematangsiantar, masih tampak guru sering menggunakan model pembelajaran ceramah, hal ini disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran ini tidak dapat membangkitkan aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan guru. Siswa tidak mau bertanya apalagi mengemukakan pendapat tentang materi yang diberikan. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) khususnya untuk mata pelajaran Biologi di kelas

XI adalah 72. Sedangkan rata-rata perolehan siswa hanya mencapai 68. Dari masalah inilah alasan peneliti menggunakan SMA Bintang Timur

Pematangsiantar sebagai tempat penelitiannya untuk mengatasi masalah yang terdapat di sekolah tersebut.

(16)

3

ikan dan serangga). Materi sistem ekskresi pada manusia memiliki tingkat kesulitan yang tinggi jika diajarkan dengan model yang tidak sesuai misalnya model konvensional. Agar terhindar dari hapalan maka materi virus dengan jumlah yang harus dipelajari dalam materi tersebut sangatlah cocok jika diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif, sebab dengan model ini siswa dalam kelompok dapat mengambil bagian kecil masing-masing dan mendiskusikan

secara bersama bagian yang mereka pelajari sehingga hal-hal yang harus dipelajari dalam materi sistem ekskresi manusia dapat terbahas semua dalam waktu yang singkat. Ini merupakan suatu cara yang dapat mengefisienkan waktu dan tenaga guru dalam mengajar sehingga guru memiliki banyak waktu untuk mengulang kembali pelajaran pada akhir semester sebelum para siswa melaksanakan ujian akhir semester ataupun ujian akhir sekolah.

Model pembelajaran yang monoton akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar karena siswa akan merasa jenuh dengan pola pembelajaran yang sama secara terus-menerus. Cara belajar seperti ini tidak dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran bidang studi IPA (sains). Karena proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang lebih mendalam (Nugroho, 2011).

Model pembelajaran yang harus dikembangkan agar kemampuan siswa dapat berkembang adalah model pembelajaran yang berbasis kepada siswa atau keaktifan dan kreativitas siswa, yaitu pembelajaran yang memandang siswa

sebagai subjek belajar yang dinamis sedangkan guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan motivator. Situasi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan

(17)

4

Pada model pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas belajar siswa. Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan belajar diarahkan dengan membangun pengetahuan oleh siswa sendiri dan mereka bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa

pembelajaran kooperatif menyangkut teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-6 orang (Isjoni, 2007). Hal inilah yang menjadi alasan bagi peneliti untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam penelitiannya. Dalam hal ini penulis mencoba mengembangkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) dengan tipe Number Head Together (NHT) untuk mempermudah siswa dalam memahami pelajaran yang diajarkan karena tipe ini sama-sama memiliki tujuan kerjasama dalam kelompok dan mengajarkan siswa bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Model pembelajaran STAD dan NHT merupakan cara yang efektif untuk membuat variasi pola diskusi kelas.

Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII SMPN 1 Sumber Malang tentang proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran biologi menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Kegiatan pembelajaran di kelas yang hanya melatih siswa menghafal atau memecahkan soal tertulis saja, tidak akan bisa mengembangkan kreativitas siswa. Hal itu akan mengakibatkan pendidikan yang baik tidak akan pernah terlaksana. Suatu cara yang bisa digunakan untuk mewujudkan pendidikan yang baik adalah

dengan cara menggunakan suatu model pembelajaran baru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas (Utomo, 2014).

(18)

5

rata-rata perolehan siswa hanya mencapai 67. Dari masalah inilah alasan peneliti menggunakan SMA Negeri 1 Bandar Kalipah sebagai tempat penelitiannya untuk mengatasi masalah yang terdapat di sekolah tersebut (Sihombing, 2012).

Masalah yang sama ditemukan di SMA Negeri 17 Medan, masih tampak guru lebih sering menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan Tanya jawab. Hal ini dikarenakan model tersebut tidak memerlukan alat dan bahan

praktik, cukup menjelaskan konsep yang ada pada buku, sehingga suasana kelas cenderung teacher-centered dan menyebabkan siswa menjadi pasif. Siswa sebagai pihak yang pasif hanya mendengar penjelasan dan mencatat apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Aktivitas belajar yang tidak interaktif antara guru dan siswa dapat dilihat dari kurangnya keberanian siswa untuk memberikan pendapatnya, respon atau perhatian siswa yangkurang, juga mempengaruhi daya pemahaman terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Selai itu hasil belajar siswa juga masih rendah. Untuk hasil belajar siswa hanya berkisar pada rata-rata 63, sehingga belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan guru biologi di SMA Negeri 17 Medan sekitar 72. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran kooperatif sehingga guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yang mengakibatkan siswa menjadi pasif dan cepat jenuh sehingga tidak paham akan materi yang dijelaskan guru.

(19)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat didentifikasikan masalah yaitu:

1. Hasil belajar siswa terutama pada pelajaran Biologi masih rendah yang hanya mencapai nilai 68 dengan KKM 72.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif di sekolah masih jarang dilakukan.

3. Materi sistem ekskresi pada manusia memiliki tingkat kesulitan yang tinggi jika diajarkan dengan model yang tidak sesuai.

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun pembelajaran 2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun pembelajaran 2015/2016?

3. Adakah perbedaan yang signifikan dari hasi belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) dengan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016?

1.4. Batasan Masalah

(20)

7

Timur Pematangsiantar. Berdasarkan prinsip model pembelajaran tipe STAD dan NHT ditinjau dari hasil belajar siswa.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model

kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun pembelajran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun pembelajran 2015/2016.

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dari hasi belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) dengan tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif guna meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai bekal bagi peneliti untuk mempersiapkan diri

menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Serta sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang

melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

(21)

8

3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) dan tipe Numbered Head Together (NHT) sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya atau orang lain.

(22)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bawa:

1. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 mencapai nilai rata-rata sebesar 72,39.

2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 mencapai nilai rata-rata sebesar 78,24.

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengen model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Bintang Timur Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016.

5.2. Saran

Saran yang dikemukakan peneliti dari hasil penelitian ini, yaitu:

1. Bagi guru, agar menggunakan model-model pembelajaran yang menarik pada kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai upaya meingkatkan minat dan hasil belajar siswa.

2. Kepada kepala sekolah agar turut mendukung pembelajaran bermakna dan memberikan fasilitas yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar

(23)

59

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2015), Gambar Struktur Hati pada Manusia, http://softilmu.blogspot. com/2015/01/pengertian-struktur-dan-fungsi-hati-adalah.html (diakses 11 Januari 2016).

Anonim, (2012), Gambar Struktur Ginjal pada Manusia, http://hedisasrawan. blogspot. com /2012/07/sistem ekskresi pada manusia rangkuman.html (diakses 11 Januari 2016).

Anonim, (2012), Gambar Struktur Paru-paru pada Manusia, http://hedisasrawan. blogspot.com/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia-rangkuman.html (diakses 11 Januari 2016).

Anonim, (2015), Gambar Struktur Kulit pada Manusia, http://softilmu.blogspot. com/2015/01/pengertian-struktur-dan-fungsi-hati-adalah.html (diakses 11 Januari 2016).

Arikunto, S., (2012), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati, M., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ginting, P.R.S., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Student Teams-Achievement Division (STAD) pada Materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan (Tidak dipublikasikan).

Hamalik, O., (2004), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Maisaroh dan Rostrieningsih, (2010), Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi di SMK Negeri 1 Bogor, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 2 (8), http://download. portalgaruda.org/article.php?article=6731&val=444, (diakses 27 Februari 2016).

(24)

60

Pratiwi, D, dkk., (2007), BIOLOGI SMA Jilid 2 untuk Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Prayitno, (2009), Dasar Teori dan Praktis Pendidikan, Grasindo, Depok.

Puspita, D.I., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajarkan Melalui Pendekatan Kooperatif Teknik Student Team Achievement Division (STAD) dan Teknik Group Investigation (GI), Skripsi, FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Depok.

Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Sihombing, A.D., (2012), Perbandingan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan NHT pada Materi Pokok Virus di Kelas X SMA Negeri 1 Bandar Kalipah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran 2012/2013, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan (Tidak dipublikasikan).

Sipayung, M., (2014), Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Biologi, FMIPA UNIMED, MEDAN.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Memperngaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran inovatif Progresif, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Ginjal pada Manusia

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

commit to user ª·· ÜßÚÌßÎ ×Í× Ø¿´¿³¿² ØßÔßÓßÒ ÖËÜËÔ

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaturan hukum terhadap delik penyertaan (deelneming) dalam hukum pidana Indonesia dan untuk mengetahui pertimbangan

melakukan penelitian lanjutan tentang “Analisis Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi, Kesempatan Kerja, Kepuasaan Kerja Terhadap Auditor

Tren  nilai  CPUE  dari  ikan  teri  terlihat  mengalami  peningkatan  yang  sangat  signifikan  sejak  tahun  2006.  Hal  ini  disebabkan  oleh  jumlah  catch

Faktor penting lain yang menjadi penghambat kegiatan usaha agroindustri perikanan yang dihadapi oleh wirausaha wanita di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Palabuhan Ratu

Kalimat imperatif merupakan kalimat yang mengandung maksud memerintah atau meminta, agar mitra tutur melakukan suatu sebagaimana yang diinginkan si penutur. Dalam