ARIFATUN NISAK NUR AMANATI. Perbandingan Analisis Regresi Logistik dan Analisis Polmon Regresi : Studi Kasus pada Pengelonmpokan Nasabalm Bank Syariah dan Nasabalm Bank Konvensional (C~on~parison oJLogistic Regression Analysis a17dRegression Tree One : A Cases Slttdy on Grouping of Ctistonrer of Syariah Bank and Co~?ventional One). Dibinlbing ole11 WAR1 WIJAYANTO dan ITASIA DINA SULVIANTI.
Untuk menganalisis peubah respon yang berskala biner dapat dilakukan dengan berbagai can, diantaranya adalalm dengan analisis regresi logistik dan analisis pohon regresi.
Untuk keperluan petnbandingan, kedua teknik analisis akan digunakan untuk rnenganalisis data dari dua bualm kasus. Kasus pertama adalah pengelornpokan nasabalm bank syariah (BS) dan non nasabah bank syariah (NBS). Sedangkan kasus kedua adalalm kesetujuan responden untuk lnau atau tidak nlau niengadopsi bank syariah. Dilmarapkan dengan memnbandingkan hasil kedua kasus tersebut, n~aka dapat diketalmui kelebilman dan kekurangan masing-masing nletode analisis.
Metode polmon regresi dan metode regresi logistik menghasilkan kesimnpulan yang sama, naroun analisis dengan rnetode pohon regresi rnalnpu menunjukkan peubah yang paling berpengarnh lerhadap peubah respon. Disam?mping itu, hasil analisis pollon regresi bempa ganmbar. sehingga lebili mudah untuk diinterpretasikan.
Pada kasus tentang pengelonlpokan responden nasabah bank syariah (BS) dan non nasabah bank syarialt (NBS), peubah yang paling berpengazub adalah pekerjaan ulama. Sedaligkan pada kasus kesetnjuan responden untuk mengadopsi bank syariah, peubah yang paling berpengarnh adalalm kedudukan sosial di masyarakat.
PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIIC DAN
ANALISIS POHON REGRESI
(Studi Knsus p n h Peizgelompoknn Nnsnbnlz
Bnizk Synrinlt cEnn Nnsnbnlt Bank Konvensiorznl)
ARIPATUN NISAK NUR AMANATI
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
ARIFATUN NISAK NUR AMANATI. Perbandingan Analisis Regresi Logistik dan Analisis Polmon Regresi : Studi Kasus pada Pengelonmpokan Nasabalm Bank Syariah dan Nasabalm Bank Konvensional (C~on~parison oJLogistic Regression Analysis a17dRegression Tree One : A Cases Slttdy on Grouping of Ctistonrer of Syariah Bank and Co~?ventional One). Dibinlbing ole11 WAR1 WIJAYANTO dan ITASIA DINA SULVIANTI.
Untuk menganalisis peubah respon yang berskala biner dapat dilakukan dengan berbagai can, diantaranya adalalm dengan analisis regresi logistik dan analisis pohon regresi.
Untuk keperluan petnbandingan, kedua teknik analisis akan digunakan untuk rnenganalisis data dari dua bualm kasus. Kasus pertama adalah pengelornpokan nasabalm bank syariah (BS) dan non nasabah bank syariah (NBS). Sedangkan kasus kedua adalalm kesetujuan responden untuk lnau atau tidak nlau niengadopsi bank syariah. Dilmarapkan dengan memnbandingkan hasil kedua kasus tersebut, n~aka dapat diketalmui kelebilman dan kekurangan masing-masing nletode analisis.
Metode polmon regresi dan metode regresi logistik menghasilkan kesimnpulan yang sama, naroun analisis dengan rnetode pohon regresi rnalnpu menunjukkan peubah yang paling berpengarnh lerhadap peubah respon. Disam?mping itu, hasil analisis pollon regresi bempa ganmbar. sehingga lebili mudah untuk diinterpretasikan.
Pada kasus tentang pengelonlpokan responden nasabah bank syariah (BS) dan non nasabah bank syarialt (NBS), peubah yang paling berpengazub adalah pekerjaan ulama. Sedaligkan pada kasus kesetnjuan responden untuk mengadopsi bank syariah, peubah yang paling berpengarnh adalalm kedudukan sosial di masyarakat.
am1
PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK DAN
\>\\--I-
ANALISIS POHON REGRESI
(Stllrli K ~ S I L S
padn Perzgelonzpoknn Nnsnbalt Bnnk Synrinlt
dan Barllc Konverzsiolzal)
ARIFATUN NISAK NUR AMANATI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sailis
pada
J u r ~ ~ s a r ~
Statistika
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATEA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul
:
Perbandingan Analisis Regresi Logistik dan Analisis Pohon Regresi
(Studi Knms pndn Pengelon7poknn Nnsnbnh Bank Synrinh don
Nnsnbnh Bank Konvensiot~al)
Nama
:
Arifatun Nisak Nur Amanati
NRP
: GO3495044
Menyetujui
:
Ir. Hari Wi-iayanto. MS
Pelnbillibilig I
Dra. Itasia Dina Sulvianti. MSi
Penulis dilahirkan di Klaten pada tanggal 24 Maret 1977 sebagai anak bungsu dari l i ~ n a bersaudara, anak dari pasangan Wagi~nan dan Supinem.
Tallun 1995 Penulis lulus dari SMA Negeri 2 Klaten dan pada tallun yang sama lulus seleksi lnasuk IPB tnelalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Pada tal~un 1996, penulis mnemilih Jumsan Statistika pada Fakultas Mate~natika dan Ilmu Pengetalluan Alaln dengan bidang pilillan penunjang Komputasi.
PRAKATA
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia- Nya. sehingga karya iliniah ini berhasil diselesaikan. Adapun karya ilmiah ini inengalubil judul "Perbandingan Analisis Regresi Logistik dan Analisis Pollon Regresi (Studi Kasus pada Pe~lgelonipokan Nasabah Bank Syariah dan Nasabah Bank Konvensional".
Tericna kasih Penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah iueinbantu dalanl penyelesaian karya ilmiah ini, antara lain:
1. Bap,ak Ir. Hari Wijayanlo, MS selaku Pembitubing Uta~na yang telah dengan sabar dan telaten ruentbintbing dan inengarallkan Penulis l~ingga terselesaikannya karya iliniah ini. Teriina kasih juga Penulis haturkan atas diperbolellkannya Penulis untuk menggunakan data dalain penelitian
ini.
2. Ibu Dra. Itasia Dina Sulvianti. MSi selaku Penibirnbing Anggota yeng telah dengan sabar dan telaten nieuibilnbing Penulis.
3. Seluruh Dosen yang telah iue~llberikan bekal ilnlu selama Penulis belajar di Institut Pertanian Bogor.
4. Ibu Dede' atas kenludal~annya dalaln ~nendapatkan buku, Ibu Markonall dan Ibu Sulis, atas keniudaliannya inengurus administrasi.
5. Reni, Wulan atas pengertian dan persaudaraannya selaina ini.
6. Mbo' Ta atas telpon-telponnya ... Ai, Nenden yang selalu ngingetin 'toek cepet lulus, teinen- temen STK'32 atas persahabatannya selama di IPB.
7. Yayak..makasih bukunya, Sandi
...
makasih waktu seminarnya, Ayonl...
makasih CD-nya ... Iil..nlakasiIi koinputernya ....8. Runi, Agung, Andre, Koes ... . We '/l be togetlter ... 9. 'Bryan'. .. It 'I1 make nre better than before ...
10. Mas Faaiz ... Adek.. . You 're A4y Inspiration
I I. .At leost ... but rrrost i~?rporlm?l .... Ibu. Bapak, dan Kakak-kakak.
..
Makasih atas kasill sayangnya. 1Lo1~e I'ou ... AllSe~noga karya kecil ini beru~anfaat.
Bogor, Mei 2001
DAFTAR IS1
DAFTAR TABEL ... ... ...
.
.
... ......
. . . . . vi DAFTAR GAMBAR ... ......,,.,,.
.... . . .
. . . . vi DAFTAR LAMPIRAN...
viiPENDAHULUAN 1
1 1
TINJAUAN PUSTAKA
Pohon Regresi
...
2 DATA DAN METODE ... 33 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
Deskripsi Responden.. ... . 4
Regresi Logistik Kasus I 5
Regresi Logistik Kasus I 7
Pohon Regresi Kasus I ... ... 8
Pohon Regresi Kasu 8
Perbandingan Mode 10
KESIMPULAN
...
...
...
.
....
. . 11 DAFTAR PUSTAKA... ...
.
.
.... ... ... ...
.......
..
.. . ... 11DAFTAR TABEL
. .
. .Hasil Anallsls Regresi Loglstik Kasus
I
6. . . .
Hasil A n a l ~ s ~ s Regresi Loglstlk Kasus I1 ... 8
DAFTAR GAMBAR
Sebaran Responden ~ ~ ~ c n u r u t Kelompok Umur 4
Sebaran Rcsponden berdasarkan Tingkat Penghasilan 5
Sebaran Responden berdasarkan Pendidikan Formal 5
Sebaran Responden berdasarkan Peke jaan Utama 5
Pohon Regrcsi untuk Kasus I 9
DAFTAR LAMPZRAN
Halaman
Peuball Bebas yang Digunakan beserta Kategorinya 14
[image:10.599.83.515.96.809.2]Kelolnpok Responden Berdasarkan Keikutsertaannya sebagai Nasabah Bank .... 14 Kelolnpok Responden Berdasarkan Kesetujuan untuk Mengadopsi Bank Syariah
...
15 Tabel Kontingensi antan Peuball Respon Y 1 dengan Ulnurl 15Tabel Kontingensi antara Peuball Respon Y 1 dengan Kerjal 15
Tabel Kontingensi antara Respon Y 1 dengan Hasil 15
Tabel Kontingensi antara Respon Y1 dengan Acara TV2 ....
...
16 Tabel Kontingensi antara Respon Y1 dengan Sosiall...
16 Tabel Kontingensi antara Respon Y1 dengan Sosial2...
16Tabel Kontingensi antara Respon Y2 dengan Sosiall 17
Tabel Kontingensi antara Respon Y2 dengan Pengetal~uanl
...
.
.
...
17PENDAHULUAN
Latar Bclaliang
Unluk menemukan niodel hubungan antara peubah respon dengan peubal~ -peubah bebasnya, dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Diantaranya adalah dengan analisis regresi.
Masalal~ akan tinlbul apabila peubi~h respon yang ada berupa data yang berskala biner. Dalan~ 11al ini rcgresi linear tidak dapat diterapkan karena rnetode ini mensyaratkan pcuball respon yang benlpa peubal~ kontinu.
Diantara pendekatan yang bisa dipakai untuk nlengatasi pennasalahan ini adalah dengan neto ode regresi logistik (Hos~osmer dan Lemesl~o!r:
1989) dan dengan metode pohon regresi.
Regresi logistik adalah suatu analisis statistika yang snda11 biasa dipakai untuk ~~iengallalisis data biner. Disan~ping teknik analisisnya tidak sulit, nietode ini juga tidnk n~ensyaratkan asumsi-asumsi sebagainlana yang hams dipenul~i apabila data aka11 dianalisis dcnga~i regresi linear.
Polion regresi ~nerupakan allernatif nictode yang dapat digunakan. Pohon regresi dibentuk dengan ~nengynakan kaidah pohon keputusan yang proses penyekatannya dilakukan secara berulang. Metode ini mempunyai banyak kelebihan, diantaranya dapat diynakan unluk ~nengeksplorasi struktnr data yang kompleks, ~nengidentifikasi pcubah bebas p u g berpengarul~ terhadap peubah respon, dan dapat digunakan untuk memprediksi dugaan respon (Kudos, 1999). Sedangkan kesulitan dalam ha1 perl~itungan sudal~ dapat diatasi dengan bantuan komputer.
Interpretasi l~asil pohon rcgresi sangat mnudah, karena identifikasi peubah bebas yang berpengaruh terl~adap peubal~ rcspon dilakukan pada masing-masing kelo~npok sekatan.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk men~bandingkan pengynaan analisis regresi logistik dan analisis pollon regresi sesuai fungsinya sebagai alat nntuk ~nenganalisis data berskala biner. Dari penibandingan ini diharapkan dapat diketal~ui kelebihan masing- masing metode analisis.
TINJAUAN PUSTAKA
Bank Syariah
Menurut Penturan Bank Indonesia nomor 2/8/F'BU2000 pasal 1, yang diniaksud dengal1 Bank Syarial~ adalah bank ulnuln yang tneiakukan kegiatan usalla berdasarkan prinsip syariah, ten~iasuk unit usalla syariah, dan kantor cabang bank asing yang ~llelakukan kegiatan usaha berdasarka~i prinsip syariah.
Mu11am111ad Syafi'i Antonio (Sekretaris Ko~nite Allli Perkenibangan Bank Syariah) menpataka11 baliwa terdapat 4 perbedaan utama antara bank konve~~sional dan bank syariah, yaitu:
1. Dari segi akad dan legalitas, nicn~iliki konsekucnsi dunia~vi dan ukhrawi karena akad yang dilaksanakan berdasarkan 11uku111 Islam.
2. Dari segi struktur organisasi, mirip dengan bank konvensional, telapi liarus ada De\vnn Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasiorlal bank dan produk-produknya agar tidak bertentangan dengan syariah Islam.
3. Dari segi bisnis dan usaha yang dibiayai, l~arus sesuai dengan syariah.
4. Lingknngan kerja dan iklirn usalia yang rnenjunjung tinggi sikap amanah d a ~ i sbiddiq, dan nienganut prinsip keadilan (LP- IPB, 2000).
Operasional bank Syariah meliputi: 1. Pengl~i~npunan dana.
Penghimpunan dana dapat berbentuk giro. tabnngan, deposito, dengan prinsip li'arli 'all dan A./r,d/~arabn/r.
2. Penyaluran dana.
Penyaluran dana dilakukan dengan temp berpedo~nan pada prinsip kehati-hatian. Secara garis besar terdapat 4 kelo~npok atau bentuk penyaluran dana yaitu: jual beli (ba'i), sewa beli (ijarah 1va iqtina), bagi hasil (syirkah) dan pernbiayaan lain. Rcgrcsi Logistili
Regresi logistik adalah suatu teknik analisis statistika yang digunakan untuk nlenganalisis data yang peubah responnya berupa data berskala biner atau dikl~otorn (Hos~ner dan Le~nesl~ow,
Model regresi logistik dengan p bualt peubali bebas dapat digambarkan dengan menghitung peluangnya:
Paratneter model dapat diduga dengan suatu pcnduga kernungkinau tnaksiinum. Melode Kuadrat Terkecil tak salna tak iteratif, dau analisis diskriminan (Holmes dan Lemeshow, 1989). Pengujian parameter regresi logistik didasari asu~nsi balnva penduga parameter P, menyebar norinal ( Freeinan 1987).
Uniuk mengetallui peugamh peubal~ bebas secara bersarna-sama dalam model, ltlaka digunakan statistik uji
G
atau uji nisbah keinui~gkinan (Hosmer dan Lemeshow, 1989). Hipotesis yang diajukan adalah:H*= pi
= p 2 =
...=p,,=o
HI = Mininial ada P, # O (i =l. 2, ..
..
p) Dan G = -2 In (Lo-
L,)Hipotesis no1 ditolak apabila G > X'p,.
L,
adalah nilai iungsi ke~nungkinan maksimum yang lianya liiengandung konstanta. SedangkanL,,
adalah nilai fungsi kemungkinan dengan p buali peubah bebas. Statistik G mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas p.Untuk menguji koefisien P, secara sendiri- sendiri, maka digunakan statistik uji Wald yaitu:
A
Dengan
Pi
adalah penduga bagi koefisienpi
dans ( j i )
adalali dugaan galat baku bagin
pi
. Hipotesis no1 ientang koefisien regresi sama dengan no1 ditolak apabila lZil> Z d .Sedangkan untuk inelihat kehaikan model, Inaka digunakan uji Deviance
Interpretasi Koefisien
Koefisien model logit dapat dinyatakan sebagai
0,
= g (x+l)-
g 1s);). Parameter P, ~nenyatakan pembahan dalam fungsi logit g(s) untuk perubaltan satu unit peubah bebasx,
dan disebut log odds (Hosmer dan Lemesliow, 1989).Log odds ini ruerupakan beda antara dua nilai logit, dinotasikan sebagai:
Ln [!lr(a,b)] = g(x=a)-g(x=b) = P,'(a-b)
Salah satu ukuran tingkat resiko adalah rasio odds (Freeman, 1987). Untuk peubah dikhotom, penduga rasio odds-nya adalah :
![I = [n(l)ll-n(l)] l [n(O)/l-x(O)]
Ln(!lr)=g(l)-g(O) Ln(v)=P,
Rasio odds &lr=1 dapat diarlikan bahna s = l akan ~~ie~npunyai resiko yang sama dengan s = O untuk t~lenghasilkan Y=l. Apabila l<yr<- maka s=1 metnpunyai resiko yang lebih besar daripada s=O untuk menghasilkan Y=l, dan demikian pula sebaliki~ya untuk O<~y<l.
Pollon Regresi
Polioi~ regresi (regres.sio17 tree) adalalt salali satu metode yang inenggunakan kaidah pohon keputusan (Breimen et nl., 1993). Pohon keputusan dibentuk dengan ~nenggunakan algorit~iia penyekataii rekursif (recursive partitio~iiiig).
Analog dengan regresi biasa, rnaka pada metode pohon regresi juga nlelnerlukan p buah peubah bebas dan satu peubal~ respon Y yang kontinu. Pembentukan pohon regresi memerlukan empat kolnponen :
1. Alat pernilah yaug berupa satu bwgus pertanyaan dikotomous. Anak conto11 yang terbentuk selanjutnya disebut si~opul (node). 2. Kriteria pelnilah $(s,t) yakni untuk
~nengevaluasi penlilal~an yang dilakukan s pada simpul t
3. Ukuran polion yang layak.
4. Statistik yang digunakan sebagai ringkasan dari tiap si~npul akhir, yakni rataan.
Pernilahan data pada tiap si~npul ke dalarn dua silnpul anak ~nengikuti aturan :
1. Tiap pemilahan tergantung pada nilai yang hanya berasal dari satu peubah penjelas. 2. Untuk peubah kontinu X,, pemilahan hanya
berasal dari pertanyaan "Apakah
X,
5
ci
?"untuk ci E R'. Jika ruang contolinya
3. Untuk peubah penjelas kategorik, pelnilahan yang berasal dari semua kemungkinan pernilallan berdasarkan terbentuknya dua anak gugus yang saling lepas (disjoi17r). Jika peubah Xi merupakan peuball kategorik nominal bertaraf L maka akan ada lL.'-l
pemilahan, sedangkan jika berupa peubah kategorik ordinal, inaka akan ada L-1 pemilahan yang inungkin.
Statistik yang digunakan sebagai kriteria kehomogenan di dala~n masing-masing simpul adalah Junilal~ Kuadrat Sisaan. Misalkan si~npul t
berisi anak contoh
{(x,,,yI,)
, n(t) adalah banyaknya alnatan dalaln simpul t inaka rataan respon dalam siinpul t adalah :dan Jumlah Kuadrat Sisaan dalain siil~pul t
adalah:
*;IS!
Misalkan peinilahan s menyekat siinpul t nlenjadi simpul anak kiri tL dan simpul anak kanan tR. nlaka kriteria Juinlah Kuadrat Sisaan terkecil adalah :
b ( ~ , I) =
JKS(~)- {JKS(~,)+ JKS(~,))
dan pernilahan terbaik
s'
adalah pemilahan sederuikian sehingga:4(.~*,1)=
max+(s,~)
~ € 0dengan fiadalah gugus yang berisi selnna kenlungkinan pemilahan.
Proses pelnilallan akan berl~enti jika banyaknya alnatan dalam simpul bejumlal~ "tertentu" atau ketika nilai
fi
lebih kecil dari suatu nilai ambang. Breimen et a/.(1993) inenyatakan bahwa proses rekursif berakhir jika banyaknya amatan pada simpul akhir 5 5, sedangkan nlenurut Schmoor et al. dalam Kudus (1999) banyaknya amatan5
25. Dalam AIDsuatu simpul akan dijadikan simpul terakhirjika m a x
$(s,
1) 5 0 . 0 0 6 ~ ~ ~ ( t , ) d i m a n a tl adalah sinlpul utarna (Breimen et al., 1993).Pol~on regresi dibentuk dengan pemilahan rekursif dengan kriteria tertentu yaitu:
1. Cari semua kemungkinan pelnilallan pada tiap peubah penjelas.
2. Pilih peinilahan terbaik dari inasing-rnasing peuball penjelas dan pilill pernilallan terbaik dari pemilahan-pernilahan terbaik tersebut
dengan memaksiinumkan kehomogenan di dalam inasing-masing simpul anak relatif terhadap siinpul induknya, dan yang lnemaksimumkan ukuran pemisahan antara dua sinlpul anak tersebut.
Penentnan ukuran pohon yang layak dilakukan dengan:
1. Menentukan pohon awal yang besar
2. Meinangkas pohon secara iteratif nlenjadi sekatan pollon yang lebi11 kecil dan tersarang
3. Meinilih pohon terbaik dengan uji contoh (safnple test) atan validasi silang (cross 1~alidolio17 test)
Pemangkasan dilakukan dengall menggunakan ukuran cost conlp/exi(y 17riplit~rrtrrr (Briemen et al. dalam Kudus 1999). Untuk a
2
0,a
ER'
ukuran cost conrplexity-nya adalal~ :R,
(i) =R(E)
+
alTI
,dengan . .a
= biaya bagi setiap penambahan satu simpul akhir pada pohon TR(T)
= resubstitutio~r cstif?tate yang dignnakan(Juinlah Kuadrat Simpangan atau Juinlah Siinpangan Mutlak). - -
IT/
= Ukuran Conlplexity pada pollon T Ukuran cof?~plexily adalah banyaknya simpul akhir, atau dikenal sebagai derajat bebas model pada regresi biasa (Therneau & Atkinson dalain Kudus 1999).Untuk keperluan eksplorasi, penentuan ukuran pohon yang layak dapat dilakukan secara subyektif inelalui pemangkasan T,, secara manual (Intrator & Kooperberg dalam Kudus,
1999).
DATA DAN METODE
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder hasil penelitian "Potensi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Jawa Barat" yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian
-
Institut 'Pertanian Bogor (LP-IPB) pada bulan Mei-Novenber 2000.
Pada penelitian terdallulu, data ini telah dianalisis dengan nlenggnnakan analisis regresi logistik.
tetap dilakukan karena peubah bebas yang
digmakan l~anya sebagian, yakni yang
menyangknt segi demografi responden, p b a h
ekonomi, dan peubah sosial saja. Adapnn daflar
peubah bebas yang digunakan dapat dilibat pada
Tabel
Lampiran
1.Analisis data dilakukan terhadap dna kasns
yakni kasus pengelompokan nasabah bank
clan
kasus kesetujuan untnk mengadopsi bank
syariah.
Peubah respon pada kasus
I
adalah Y 1 = 1(responden nasabah bank syariah), dan Y1 = 0
(responden non nasabali bank syariah).
Pada kasns 11, peubah responnya berupa
Y2=1 adalah responden yang setnju untuk
mengadopsi bank syariah, dan YZ=O adalah
responden yang tidak mau lnengadopsi bank
syariah. Dan sebagai popnlasinya adalah
masyarakat yang bukan mempakan nasabah bank
s y w .
Piranti lunak yang digunakan untnk
menganalisis dan mengeksplordsi data adalah program Microsort Excell, Minitab dan S-Plus
2000.
Metode Analisis
Analisis data yang akan dilakukan meliputi
analisis regesi logistik dan analisis pohon
regesi. Kedna teknik analisis akan dicobakan pada dua kasus yang berbeda, yaitn kasus pengelompokan responden nasabah bank syariah (BS) dan non nasabah bank syariah (NBS). Selanjutnya hasil yang diperoleh dari kedua
analisis dibandingkan nnlnk mengetahni
kelebihan masing-masing metode.
HASlL DAN
PEMBAHGSAN
Deskripsi Responden
Responden dapat digolongkan menjadi 4
kelompok yailu nasabah bank syariah
(S),
nasabah bank syariah sekaligus nasabah bank konvensional (SK), nasabah bank konvensional
(K), dan non nasabah bank (N). Komposisi unlnk masing-masing kelompok dapat dilihat
pada Tabel
hnpiran
2.Pada pembahasan selanjutnya responden hanya dikelompokkan menjadi dua kategori saja. Yang dimaksud sebagai nasabah bank syariah (BS) adalah responden yang menjadi nasabah bank syariah saja atau responden yang menjadi
nasabah bank syariah
dan
bank konvensional.Sedangkan yang dimakwd dengan non nasabah
bank Syariah RIBS) adalah responden yang
mernpakan nasabah
bank
konvensional saja atauresponden yang bukan me~pakan nasabah dari
kedua bank tersebut.
Pada p b a h a s a n tentang kesetujnan nntuk mengadopsi bank syariah, responden dapat
digolongkan menjadi setnju, raguragy dan tidak
setnju
untuk
mengadopsi bank syariah. Deskripsidari masing-masing responden dapat diliiat pada
Tabel
Lampiran
1.Selanjutnya responden yang ragn-ragu
unlnk mengadopsi bank syariah akan dimasukkan
ke dalam kelompok responden yang tidak mau
mengadopsi bank syariah. Hal ini dilakukan
dengan asumsi orang yang menyatakan ragu-rap
lebih cendenmg untuk memilib tidak mau mengadopsi bank syariah.
Peubali
mu
mempnnyai keragaman yangcukup tinggi, dengan
umur
minimum 19 iahundan maksinium 76 tahun, serta rataan 39,73
[image:14.605.308.506.323.475.2]tahm
Gambar
I.
Sebaran Responden menurutKelompok Umur
Peubah
umur
dibagi menjadi tiga kategoriyaitn kelompok mnur c 33 talinn, kelompok
umur 3349 tahun dan kelomwk umur >= 50
tahnn. Pembagian ini didasarkan atas teori yang
dikemukakan oleh Levinson dkk bahwa sebelnm
usia 33 taliun merupakan masa pencarian jati din
d i a a orang mengakui dirinya sendiri serta
dunia yang dimasukinya dan bernsaha untuk
membentuk stroktnr kehidupan yang stabit. Pada
usia 3349 tahnn, orang dengan key- yang
mantap menemukan tempatnya dalam
masyarakat Sedangkan usia 50 tahnn dianggap
sebagai permulaan masa dewasa madya, dimana orang akan mulai menata kembali hidupnya
(Mbnks & Knoers, 2001).
Peubah total pengbasilan keragamannya
sangat tinggi (Rp 4.339.000,OO). Pcnghasilan
minimum Rp 46.000,00, penghasilan maksimum
responden Rp 1.795.000,00, dengan median Rp 800.000,OO. Sebalan datanya dapat dilihat pada Gambar Lampiran 1.
Berdasarkan Gambar Lampiran 1 terlihat balm~va besamya penghasilan menyebar secara
nonml dengan 2 puncak (ukuran pernusatan) yaitu pada nilai sebesar Rp 470.000,OO clan pada nilai Rp1.490.000,OO. Hal ini mencerminkan bahwa responden berasal dari dua kelompok ekonomi yang berbcda, yaitu kelompok ekonomi rnenengah ke bawalm, yang berpusat pada nilai Rp 470.000,00 dan kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas yang berpusat pada ~ l a i Rp1.490.000,00.
<=Rp 8rn.mo.W > Rp 8rn.coo.rn
Gambar 2. Sebaran responden berdasarkan tingkat penghasilan (dalam %)
Peubah hasii akan dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kelompok ekonomi menengall ke bawah (penghasilan <= Rp 800.000,OO) dan kelompok ekonomi menengah ke atas (penghasilan
>
Rp 800.000,00). Sebaran data responden berdasarkan tingkat penghasilan.Gambar 3. Sebaran responden berdasarkan pendidikan formal
Sebaran responden menmut pendidikan formalnya dapat dilihat pada Gambar 3. Kelompok terbanyak adalah lulusan SMA dan paling sedikit adalah golongan yang tidak
sekolah. Tingkat pendidikan digolongkan rnenjadi 3 kategori, yaitu berpendidikan kurang atau sama dengan SMF', ~netvakili kelompok berpendidikan h a n g , berpendidikan SMA yang mne\vakili kelompok berpendidikan &up, dan berpendidikan kuliah sebagai
wakil
darikelompok berpendidikan sangat baik (36,35 %,
36,02 % d m 27,46 %).
Terdapat 12 kategori peke j a m responden seperti terlihat pada Gamnbar 4, yang akan dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kelompok yang mempunyai pekejaan utama sebagai pengusaha, kelompok yang mempunyai peke jaan utama sebagai pegawai, dan kelompok yang mempunyai pekejaan utama sebagai b u d (44,43 % ,44,73 % d m 11,84 %).
Gambar 4. Sebaran responden berdasadtan peke j a m utama
Untuk mengukur tingkat keterbukaan responden terhadap informasi, maka peubah yang digunakan adalah apakah responden berlangganan koran/majalalm atau tidak. Dengan asumsi responden yang berlangganan koranlmajalah dianggap lebih terbuka terlmadap informasi Luem, responden man mengeluarkam biaya tambahan unh~k mendapakan informasi. Berbeda dengan media TVIradio yang l m p i r semua masyarakat sudah memniliki, dan acara yang ditanpilkan lebih banyak yang bersifat
hiburan.
Pengkategorian penbalm bebas selengkapnya dapat diiil~at pada Tabel Lampim 1.
Regresi Logistik Kasus I
[image:15.602.77.298.95.845.2] [image:15.602.306.507.271.430.2]Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bal~wa faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mnemilih bank syariah atau bank konvensional adala11 :
1. U~nurl (umur < 33 tallun 11s uulllur 233 tahun) U~nur mempunyai pengaruh yang negatif. Artinya responden yang beru~nur
< 33 tahun cenderung bensal dari kelompok BS. Hal ini ke~nungkinan disebabkan karena sifat idealisme responden pada golongan umur
<
33 tahun niasi11 tinggi sehingga segala sesuatu yang dipilih atau digunakan hams ideal menurut pandangannya. Sebanyak 41,16% responden yang berusia< 33 tahun adalah responden bank syariah, dan hanya 28,77% dari 709 responden yang berusia >= 33 tal~un (Tabel Lampiran 4). 2. Kerjal (Pengusaha 1)s Non Pengusaha)
Peubalr kerjal ~ne~npunyai pengamh yang positif, dengan tingkat kecenderungan sebesar 6,93 kali artinya respo~rden yang niempunyai peke jaan utama sebagai pengusaha cenderung berasal dari kelompok BS. Terbukti dari 435 responden yang l~lempunyai pekerjaan utama sebagai pengusaha, 51,26% diantaranya adalah nasabah BS dan hanya 17,96% yang nlernpunyai pekerjaan utalna non pengusaha (Tabel Lampiran 5). Banyak pengusalla lebih me~nilili bank syarialr karena sistem bagi hasil dianggap lebih mnenguntungkan. Faktor lainnya adalah baliwa untuk l~~endapalkan kredit, balk syariah tidak mensyaratkan adanya jaminan.
3. Akses (Sulit 12s Mudah)
Peubah akses mempunyai pengarull positif. Responden yang jauh dengan pusat ekonomi cenderung berasal dari kelo~npok nasabah BS.
4. Hasil (Menengah ke Bawah 1,s Menengah ke Atas)
Responden dengan penghasilan yang lebih dari Rp 800.000,OO cenderung ~nerupakan kelo~npok BS. Sebanyak 43.93% responden yang berpenghasilan menengall ke atas adalah nasabah BS dan hanya 2033% responden yarrg berpenglrasilan menengah ke bawalr, yang merupakan nasabah BS (Tabel Lan~piran 6). Hal ini sesuai dengau hasil penelitian terdalulu yang ~nenyatakan bahwa orientasi pasar BS adalah golongan menengall ke atas (Tim Studi LP-IPB, 2000).
5. Acara TV2 (Non HiburadOR 11s
HiburadOR)
Responden yang mengikuti acara-acara yang bersifat non ldburan/OR cenderung merupakan nasabah bank syariah. Hal ini sesuai dengan orientasi bank syariah yaitu untuk golongan menengall ke atas dengan wawasan yang lebih luas. Responden yang ~nengikuti acara-acara non 11iburadOR 37,67% diantaranya adalah nasabalr BS. dan responden yang ~nengikuti acara-acara 11iburadOR. hanya 30,16% diantaranya adalah nasabah bank syariah (Tabel Lampiran 7).
6. Sosiall (Mempunyai Kedudukan Sosial 11s
Tidak Mempunyai Kedudukan Sosial) Responden yang tidak mempunyai kedudukan sosial dalam masyarakat cenderung ~nenjadi nasabal~ BS. Sebanyak 35,33% responden yang tidak mempunyai kedudukan sosial dalam masyarakat adala11 nasabah BS dan 11anya 24,4% responden yang mempunyai kedudukan sosial di masyarakat merupakan nasabah BS (Tabel Lampiran 8). Kecenderungan ini terjadi karena responden yang mempunyai kedudukan sosial di masyarakat umumnya mempunyai lebih banyak kegiatan seldngga membutulkan bank yang ~nenyediakan berbagai fasilitas atau kemudahan. Fasilitas- fasilitas tersebut pada saat ini belum lnampu disediakan oleh bank syariah.
non 11iburadOR dan yang berasal dari kelompok responden yang ~nengikuti acara- acara yang bersifat Iiiburan/OR hanya 58,82%. Hal ini lnenunjukkan balwa responden yang lebih terbuka terl~adap inforniasi akan cendemng mau menerilna perubahan, yakni mau niengadopsi bank syariah.
Tabel 2. Hnsil analisis re lresi logistik kasus 11
~ G % T - [ * -
W]
Pohon Regresi Kasus
I
Hasil analisis pollon regresi terl~adap Kasus I dapat dilihat pada Ga~nbar 5. Berdasarkan Galnbar 5 dapat diketahui bahwa peuball yang pertanla kali lne~nbedakan antara nasabal~ bank syariah dan non nasabah bank syarial~ adalah peubab K e j a l (Pengusaha vs Non Pengusaha). Responden yang pekerjaan utamanya non pengusaha akan cendemng untuk tidak menjadi nasbah bank syariah. Hal ini sesuai dengan hasil yang telah diperoleh pada analisis regresi logistik.
Pada kelo~npok responden yang me~npunyai pekerjaan utalna sebagai pengusdla kemudian akan dipisalkan lagi oleh peubah Hasil. Responden dengan penghasilan 5 Rp 800.000,OO akan cendemng untuk tidak lnenjadi nasabah bank syariah.
Selanjutnya responden yang mempunyai penghasilan
>
Rp S00.000,OO akandikelompokkan lagi menjadi dua kelompok berdasarkan peubal~ Sosiall. Responden yang tidak mempunyai kedudukan sosial di masyarakat cendemng menjadi nasabah bank syariah.
Responden yang melnpunyai kedudukan sosial di masyarakat akan disekat lagi uienjadi dua kelompok berdasarkan peubah Sosial2, yakni antara responden yang menpunyai kedudukan di bidang keagalnaan dan responden yang tidak mempunyai kedudukan di bidang keagamaan. Dan diperoleh l~asil bal~wa responden yang tidak ~nelnpunyai kedudukan di bidang keagamaan akan cendemng untuk tidak lnenjadi nasabah bank syariah.
Dan sebagai peuball yaug lneuyekat kelompok responden yang n~elnpunyai kedudukan di bidang keagalnaan adalah peubah milik. Responden yang tidak berlangganan koradmajalah cendemng tidak luau mengadopsi bank syariah. Dan responden yang bcrlangganan koran/majaIah cendemng lnau ~nengadopsi bank syariah. Hal ini mendukung anggapau balnva orang yang cukup terbuka terlladap ams inforlnasi &an lebih mudah untuk menerima adanya suatu pembahan.
Pohon Regresi Knsus I1
Hasil analisis pohon regresi nntuk kasus I1
tentang kesetujuan responden untuk n~engadopsi bank syariah dapat dilihat pada Gambar 6.
Berdasarkan Gauibar 6 diperolell bahwa peubah yang paling berpengamh terhadap keputusan responden untuk mau atau tidak Inau mengadopsi bank syariah adalah peubah Sosiall. Responden yang mempunyai kedudukan di masyarakat cendemng untuk mau mengadopsi bank syariah. Hal ini erat kaitannya dengan jiwa kepeloporan yang dimiliki ole11 masyarakat yang melnpunyai kedudukan sosial.
Kelompok responden yang tidak me~npunyai kedudukan sosial di ~nasyarakat akan disekat lagi berdasarkan peubah Acara TV2. Responden yang lebih sering rnengikuti acara- acara yang bersifat non hiburadOR juga mempunyai kecendemngan untuk setuju mengadopsi bank syariah.
[image:18.599.76.285.182.466.2]diadakan wawancara responden belum mengetahui tentang bank syariah. Akan tetapi setelah diberikan pengetahuan tentang bank syariah, maka responden menganggap bank syariah baik. Sehingga ketika ditanyakan apakah niau mengadopsi atau tidak responden akan setuju untuk mengadopsi.
Responden yang melnpunyai kesan
terhadap bank syariah masih akan
diielompokkan lagi berdasarkan peubah Akses. Responden yang mempunyai aksesibilitas cukup ~nudah untuk mencapai pusat-pusat ekonomi ternyata cendemng untuk tidak mau mengadopsi
bank syariah. Hal ini berkaitan dengan
banyaknya pilihan bank yang dapat dipilih responden. Sellingga meskipun bank syariat~ melnpunyai siste~n perbankan yang baik, tetapi karena tidak didukung oleh penyediaan fasilitas yang memadai. maka responden masih tetap enggan untuk memanfaatkan bank syariah.
Dan responden yang mempunyai
aksesibilitas sulit mencapai pnsat-pusat ekonomi, dipilah ke~nbali berdasarkan peubah ke ja2. Responden yang pekejaan utamanya bukan sebagai pegawai cendemng mau menerima bank syariah. Kemungkinan responden yang mau mengadopsi bank syariah ini adalah responden yang peke jaannya sebagai pengusaha. Bagi responden yang pekejaan utamanya sebagai penysaha, dan tinggal di daerah yang kurang baik aksesibilitasnya, maka lnemanfaatkan bank syariall akan lebih menguntungkan karena bank syariah menerapkan sistem jemput bola. Artinya petugas bank yang akan mendatangi nasabah untuk melakukan transaksi.
Responden yang pekejaan utamanya pegawai akan dikelolnpokkan lagi berdasarkan peubah milik. Responden yang kurang memiliki keterbukaan terhadap infonuasi cenderung tidak mau mengadopsi bank syariali.
Responden yang cukup terbuka terhadap
arus infonuasi dikelompokkan berdasarkan
umur. Responden yang berumur >= 33 tahun
cenderung tidak mau mengadopsi bank syariah.
Hal ini sesuai dengan teori Levinson
dkk
yangmenyatakan bahwa mulai usia 33 tallun orang
sudah mulai mantap dan stabil denganpekejaan dan kehidupannya, sehingga enggan untuk mencoba sesuatu yang bam.
Responden yang berumur
<
33 taliun akandikelolnpokkan berdasarkan besarnya
penghasilan. Responden yang mempunyai
penghasilan > Rp 800.000,OO cenderung tidak
mau mengadopsi bank syariah. Hal ini karena
golongan ini merupakan eksekutif lnuda yang cukup sibuk, sehingga memerlukan bank yang memberikan berbagai kemudahan.
Perbandingan model
Sesuai dengan fungsinya sebagai pinnti lunak untuk menelusuri peubah bebas yang cukup berpengamh terhadap peubah respon, kedua teknik analisis ini memberikan hasil yang relatif sama.
Berdasarkan analisis regresi logistik, peubali yang mempengamhi responden apakah berasal
dari kelompok BS atau kelompok NBS adalah :
umur, pekerjaan utama, aksesibilitas,
penglmsilan, kedudukan sosial, dau apakah responden pernah berhubungan dengan bank konvensional dan acara yang sering diikuti. Tiga peubah diantaranya yaitu peubal~ pekerjaan utama, peubah penghasilan, dan peubah kedudukan sosial dalam masyarakat juga berpengaruh terlladap pengelompokan responden apabila data yang sama dianalisis dengan analisis
pohon regresi. Berdasarkan analisis regresi
logistik peke jaan utama mempunyai rasio odds
sebesar 6.93, sedangkan berdasarkan analisis
pohon regresi peke jaan utama merupakan peubah yang paling berpengaruh terhadap pengelompokan nasabah bank syariah dan non nasabah bank syariah.
Peubah yang mempengaruhi responden untnk mau atau tidak mau mengadopsi bank syariah adalah kedudukan sosial, pengetahuan tentang bank syariah, dan acara-acara yang s e ~ g diikuti. Dua peubah diantaranya yaitu peubah kedudukan sosial dan acara TV yang sering diikuti berpengamh juga apabila daia dianalisis
dengan analisis pohon regresi. Peubah
kedudukan sosial (mempunyai kedudukan 11s
tidak mempunyai kedudukan dalam masyarakat) memiliki rasio odds sebesar 2.40, sedangkan pada analisis pohon regresi peubah ini merupakan peubah yang paling berpengaruh terhadap kesetujuan responden nntnk mau atau tidak mau mengadopsi bank syariah.
Pada analisis regresi logistik, masing-masing peubah mempunyai kedudukan yang sama dalam mempengamhi peubah respon. Sedangkan pada analisis pohon regresi kedudukan masing-masing peubah tidak sama, tetapi tersarang dalam peubah yang lain.
Hasil yang diperoleh dengan analisis pollon regresi sesuai dengan hasil yang diperoleh
dengan analisis regresi logistik.', .*an tetapi
hasilnya dinyatakan dala~n bentnk gambar (diagram pohon), maka interpretasi terhadap hasil akan lebih mudah dilakukan. Kedudukan antar peubah bebas tidak sama, melainkan tersarang di dalam peubah bebas yang n~empunyai pengaruh lebih besar. Secara bertahap respon dikelo~npokkan menjadi sekatan-sekatan yang lebih kecil, yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Pada Kasus I diketahui bahwa peubah yang palingberpengarnh dala~n menentukan apakal~ responden adalah BS atau NBS adalah penbah Kerjal, penghasilan, kedudukan sosial di masyarakat, dan nmur. Peubah yang sangal berpengaruh dalam luenentukan apakah responden mau ~nengadopsi bank syariah atau tidak adalah peubah Sosiall, ke~nudian acara yang sering diiknti, kesan terhadap bank syariah, aksesibilitas, peke jaan, kepemilikan media komunikasi, umnr, dan terakhir adalah penghasilan. Masing-masing pcubah bebas kedudukannya tidak sama dalam mempengaruhi peubah respon, terganhlng tingkat kcpentingannya. Hal ini tidak dapat diperoleh apabila data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik.
Namun deinikian ada beberapa ha1 yang membedakan kedna teknik analisis ini.
Ukuran kebaikan model regresi logistik dapat diketahui dari Nlai Concordant-nya, yang menyatakan tingkat keselarasan antara amatan dengan dugaan. Besaran ini analog dengan nilai R* yang terdapat pada analisis regresi linear. Pada Kasus I diperoleh Nlai Concordant sebesar 76.8%. Sedangkan pada Kasus
I1
diperoleh nilaiConcordant sebesar 67,3%. Hasit iN dianggap cukup baik.
Pada analisis pohon regresi terdapat besaran yang dapat digunakan nntuk mengetahui apakah ~t~odel yang diperoleh cukup baik, yaitu
hIiscllassijication Error Rate (laju kesalalm klasifikasi). Pada Kasns
I
sebesar 0,2359, sedangkan pada Kasns I1 sebesar 0,2509. Nilai ini dianggap cukup baik.Hasil analisis pohon regresi akan sangat ~ne~nbantu bagian pengambil kepuhlsan untnk menentukan cara yang paling efektif guna
mengembangkan bank syariah. Sehingga langkah yang diambil diharapkan bisa lebih tepat karena segmen pasar sudah bisa diietahui dengan jelas.
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis data yang peubah responnya berupa data biner. Diantaranya adalah analisis regresi logistik dan analisis polton regresi.
Metode pollon regresi dan n~etode regresi logistik menghasilkan kesimpulan yang sama, tetapi analisis pohon regresi mampn menunjukkan peubah yang paling berpengamh terhadap peubah respon. Selain itu, hasil dari analisis pohon regresi mudah untuk diinterpretasikan karena hasilnya dinyatakan dalam bentuk gantbar (diagram pohon) dan interpretasi dilakukan pada masing-masing kelompok sekatan.
Berdasarkan analisis pollon regresi diketahui bahwa peubah yang paling berpengaruh dalam menentukan apakah responden adalah BS atau NBS adalah pekerjaan utamanya. Sedangkan peubah yang paling berpenga~ll terhadap kesetujnan responden nntuk mengadopsi bank syariah adalah penbah kedudukan sosial di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Breimen, L., J.H. Friedman, R A Oushen and C. J. Stone. 1993. Clossij?cation and Regression Trees. Chapman &Hall New York.
Freeman, Daniel H. 1987. Applied Categorical Data Analysis. Marcel Dekker, New York.
Hosmer, D.W. and S. Lemeshow. 1989.
Applied Logistic Regression. John Wiley
& Sons, Inc. New York.
Joyosumarto, S. 1999. Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan Bank Syariah. Pengembangan Perbankan . Januari- Februari
.
no : 75 . Hal 6 : 16.Tim-Studi LP
WE.
2000. Bank Syariah Mijnks,
P. J. and A. M.P.
Knoers. 2001. Potensi, Preferensi, dan Perilaku Psikologi Perkembangan Pengantar Masyarakat di Wilayah Javva Barat. dalam Berbagai Bagiannya. Ed ke-13. Kerjasama LP-PB dengan Bank Te jemahan Siti Fk41ayu Haditomo. Indonesia. Tidak Dipublikasikan. Gadjah Mada University Press.Tabel Lampiran 1. Peubah Bebas yang Digunakan beserta Kategorinya.
Tabel Lampiran 3. Kelompok Responden Berdasarkan Kesetujuan untuk Mengadopsi Bank Syariah
Tabel Lampiran 4. Tabel Kontingensi antara Peubah Respon Y1 dengan Umurl
Tabel Lampiran 5. Tabel Kontingensi antara Respon Y1 dengan Kejal 74;48
Non Penmsalla
I
4661
1021
568Total
I
678I
325I
100362,77
Tabel Lampiran 6. Tabel Kontingensi antara Respon Y1 dengan Hasil 70,69
Total
31;27 678 67,60 100,oo
800.000,~0 (1) Total
68,62 325 32,40 100,oo
..- 79,07 57,96 678 67,60 100,oo
43,37 1003 100,OO 100,oo
20,93 32,OO 325 32,40 100,oo
100,OO 49,55
Tabel Lampiran 7. Tabel Kontingensi antam Respon Y1 dengan Acara TV2
Tabel Lampiran 8. Tabel Kontingensi antara Respon Y1 dengan Sosiall Non HiburanIOR
(0) HiburanIOR (1)
Total
Tabel Lampiran 9. Tabel Kontingensi antara Respon Y1 dengan Sosial2 187
62,33 27,58 491 69,84 72,42 678 67,60 100,oo
113 37,67 34,77 212 30,16 65,23 325 32,40 100,oo
.$r:~i$*3i,:i,<F&w~Fi~z,;>$$
,::...
.A<'. ... <..%.. "..'.. ...<.-....*$:.@@* $;%? y%;;$32*.s::w
,,g':9*;,!*s$>j$.isq>F: 891
100,OO 88,83
112 100,OO
11,17 1003 100,OO 100,oo ...
. . . . ..,.x.g&~zj~ ::.: ?:<: ,:.: <::2%j. :<.::9:R'
:'.li,t
:yi+2:::2 i"i":'";""t..:$~<.... ,. .... ...
*.S,>>.**~ -.... .~>.<
.>,.x.<3z; $<.,at::,*,<*y $;;$~:':;2~~i~~:,:j<$g~~.:;,y,~ :..;::;;:. ;::::: ::::=:;
300 100,OO
29,91 703 100,OO
70.09 1003 100,OO 100,oo
~ * $ $ & ~ ~ ~ $ $ $ ~ ~ ~ ;
284 31,87 87,38 41 36,61 12,62 325 32,40 100,oo
.<:<.: ... ... ... " ~ - . ~ > ... ... ~:. ...7.7.. .:y ...
:
,>.: ... :.: :>..>>..=:
.
> ...>...w<z*<>..
.*
.:..:...;.. <...
<.>. ..<y..
.:..< ,>:::: ...? ...*.,. .<: : .: :<<,,..mgfQg$F;:.<j
Non Bidang Keagamaan (0)
Bidang Keagamaan (1)
Total
Tabel Lampiran 10. Tabel Kontingensi antara Respon Y2 dengan Sosiall
Meinpu~iyai Kedudukan
Sosial(0) Mempunyai Kedudukan
Tabel Lampiran 11. Tabel Kontingensi antara Respon Y2 dengall Pengetalluanl Sosial(1)
35,44 83,17 34 16,67
Total
1
2021
4761
67816,83
39,S7
Tabel Lampiran 12. Tabel Kontingensi antara Respon Y2 dengall Acara TV2 64,56
64,29 170 83.33
60;13
100,OO 69,91
204 100.00 35;71
Taliu (1)
1
921
281I
37329,63
30,09
32,67
Total
1
2021
476I
67870;07
Non HiburadOR (1) Total
67,33
38112 125 25,46 61,SS
pppp
202 29,79 100,oo
23;11 366 7434 76,89 476 70,21 100,oo
27,58 491 100,OO
PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIIC DAN
ANALISIS POHON REGRESI
(Studi Knsus p n h Peizgelompoknn Nnsnbnlz
Bnizk Synrinlt cEnn Nnsnbnlt Bank Konvensiorznl)
ARIPATUN NISAK NUR AMANATI
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
PENDAHULUAN
Latar Bclaliang
Unluk menemukan niodel hubungan antara peubah respon dengan peubal~ -peubah bebasnya, dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Diantaranya adalah dengan analisis regresi.
Masalal~ akan tinlbul apabila peubi~h respon yang ada berupa data yang berskala biner. Dalan~ 11al ini rcgresi linear tidak dapat diterapkan karena rnetode ini mensyaratkan pcuball respon yang benlpa peubal~ kontinu.
Diantara pendekatan yang bisa dipakai untuk nlengatasi pennasalahan ini adalah dengan neto ode regresi logistik (Hos~osmer dan Lemesl~o!r:
1989) dan dengan metode pohon regresi.
Regresi logistik adalah suatu analisis statistika yang snda11 biasa dipakai untuk ~~iengallalisis data biner. Disan~ping teknik analisisnya tidak sulit, nietode ini juga tidnk n~ensyaratkan asumsi-asumsi sebagainlana yang hams dipenul~i apabila data aka11 dianalisis dcnga~i regresi linear.
Polion regresi ~nerupakan allernatif nictode yang dapat digunakan. Pohon regresi dibentuk dengan ~nengynakan kaidah pohon keputusan yang proses penyekatannya dilakukan secara berulang. Metode ini mempunyai banyak kelebihan, diantaranya dapat diynakan unluk ~nengeksplorasi struktnr data yang kompleks, ~nengidentifikasi pcubah bebas p u g berpengarul~ terhadap peubah respon, dan dapat digunakan untuk memprediksi dugaan respon (Kudos, 1999). Sedangkan kesulitan dalam ha1 perl~itungan sudal~ dapat diatasi dengan bantuan komputer.
Interpretasi l~asil pohon rcgresi sangat mnudah, karena identifikasi peubah bebas yang berpengaruh terl~adap peubal~ rcspon dilakukan pada masing-masing kelo~npok sekatan.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk men~bandingkan pengynaan analisis regresi logistik dan analisis pollon regresi sesuai fungsinya sebagai alat nntuk ~nenganalisis data berskala biner. Dari penibandingan ini diharapkan dapat diketal~ui kelebihan masing- masing metode analisis.
TINJAUAN PUSTAKA
Bank Syariah
Menurut Penturan Bank Indonesia nomor 2/8/F'BU2000 pasal 1, yang diniaksud dengal1 Bank Syarial~ adalah bank ulnuln yang tneiakukan kegiatan usalla berdasarkan prinsip syariah, ten~iasuk unit usalla syariah, dan kantor cabang bank asing yang ~llelakukan kegiatan usaha berdasarka~i prinsip syariah.
Mu11am111ad Syafi'i Antonio (Sekretaris Ko~nite Allli Perkenibangan Bank Syariah) menpataka11 baliwa terdapat 4 perbedaan utama antara bank konve~~sional dan bank syariah, yaitu:
1. Dari segi akad dan legalitas, nicn~iliki konsekucnsi dunia~vi dan ukhrawi karena akad yang dilaksanakan berdasarkan 11uku111 Islam.
2. Dari segi struktur organisasi, mirip dengan bank konvensional, telapi liarus ada De\vnn Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasiorlal bank dan produk-produknya agar tidak bertentangan dengan syariah Islam.
3. Dari segi bisnis dan usaha yang dibiayai, l~arus sesuai dengan syariah.
4. Lingknngan kerja dan iklirn usalia yang rnenjunjung tinggi sikap amanah d a ~ i sbiddiq, dan nienganut prinsip keadilan (LP- IPB, 2000).
Operasional bank Syariah meliputi: 1. Pengl~i~npunan dana.
Penghimpunan dana dapat berbentuk giro. tabnngan, deposito, dengan prinsip li'arli 'all dan A./r,d/~arabn/r.
2. Penyaluran dana.
Penyaluran dana dilakukan dengan temp berpedo~nan pada prinsip kehati-hatian. Secara garis besar terdapat 4 kelo~npok atau bentuk penyaluran dana yaitu: jual beli (ba'i), sewa beli (ijarah 1va iqtina), bagi hasil (syirkah) dan pernbiayaan lain. Rcgrcsi Logistili
Regresi logistik adalah suatu teknik analisis statistika yang digunakan untuk nlenganalisis data yang peubah responnya berupa data berskala biner atau dikl~otorn (Hos~ner dan Le~nesl~ow,
PENDAHULUAN
Latar Bclaliang
Unluk menemukan niodel hubungan antara peubah respon dengan peubal~ -peubah bebasnya, dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Diantaranya adalah dengan analisis regresi.
Masalal~ akan tinlbul apabila peubi~h respon yang ada berupa data yang berskala biner. Dalan~ 11al ini rcgresi linear tidak dapat diterapkan karena rnetode ini mensyaratkan pcuball respon yang benlpa peubal~ kontinu.
Diantara pendekatan yang bisa dipakai untuk nlengatasi pennasalahan ini adalah dengan neto ode regresi logistik (Hos~osmer dan Lemesl~o!r:
1989) dan dengan metode pohon regresi.
Regresi logistik adalah suatu analisis statistika yang snda11 biasa dipakai untuk ~~iengallalisis data biner. Disan~ping teknik analisisnya tidak sulit, nietode ini juga tidnk n~ensyaratkan asumsi-asumsi sebagainlana yang hams dipenul~i apabila data aka11 dianalisis dcnga~i regresi linear.
Polion regresi ~nerupakan allernatif nictode yang dapat digunakan. Pohon regresi dibentuk dengan ~nengynakan kaidah pohon keputusan yang proses penyekatannya dilakukan secara berulang. Metode ini mempunyai banyak kelebihan, diantaranya dapat diynakan unluk ~nengeksplorasi struktnr data yang kompleks, ~nengidentifikasi pcubah bebas p u g berpengarul~ terhadap peubah respon, dan dapat digunakan untuk memprediksi dugaan respon (Kudos, 1999). Sedangkan kesulitan dalam ha1 perl~itungan sudal~ dapat diatasi dengan bantuan komputer.
Interpretasi l~asil pohon rcgresi sangat mnudah, karena identifikasi peubah bebas yang berpengaruh terl~adap peubal~ rcspon dilakukan pada masing-masing kelo~npok sekatan.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk men~bandingkan pengynaan analisis regresi logistik dan analisis pollon regresi sesuai fungsinya sebagai alat nntuk ~nenganalisis data berskala biner. Dari penibandingan ini diharapkan dapat diketal~ui kelebihan masing- masing metode analisis.
TINJAUAN PUSTAKA
Bank Syariah
Menurut Penturan Bank Indonesia nomor 2/8/F'BU2000 pasal 1, yang diniaksud dengal1 Bank Syarial~ adalah bank ulnuln yang tneiakukan kegiatan usalla berdasarkan prinsip syariah, ten~iasuk unit usalla syariah, dan kantor cabang bank asing yang ~llelakukan kegiatan usaha berdasarka~i prinsip syariah.
Mu11am111ad Syafi'i Antonio (Sekretaris Ko~nite Allli Perkenibangan Bank Syariah) menpataka11 baliwa terdapat 4 perbedaan utama antara bank konve~~sional dan bank syariah, yaitu:
1. Dari segi akad dan legalitas, nicn~iliki konsekucnsi dunia~vi dan ukhrawi karena akad yang dilaksanakan berdasarkan 11uku111 Islam.
2. Dari segi struktur organisasi, mirip dengan bank konvensional, telapi liarus ada De\vnn Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasiorlal bank dan produk-produknya agar tidak bertentangan dengan syariah Islam.
3. Dari segi bisnis dan usaha yang dibiayai, l~arus sesuai dengan syariah.
4. Lingknngan kerja dan iklirn usalia yang rnenjunjung tinggi sikap amanah d a ~ i sbiddiq, dan nienganut prinsip keadilan (LP- IPB, 2000).
Operasional bank Syariah meliputi: 1. Pengl~i~npunan dana.
Penghimpunan dana dapat berbentuk giro. tabnngan, deposito, dengan prinsip li'arli 'all dan A./r,d/~arabn/r.
2. Penyaluran dana.
Penyaluran dana dilakukan dengan temp berpedo~nan pada prinsip kehati-hatian. Secara garis besar terdapat 4 kelo~npok atau bentuk penyaluran dana yaitu: jual beli (ba'i), sewa beli (ijarah 1va iqtina), bagi hasil (syirkah) dan pernbiayaan lain. Rcgrcsi Logistili
Regresi logistik adalah suatu teknik analisis statistika yang digunakan untuk nlenganalisis data yang peubah responnya berupa data berskala biner atau dikl~otorn (Hos~ner dan Le~nesl~ow,
Model regresi logistik dengan p bualt peubali bebas dapat digambarkan dengan menghitung peluangnya:
Paratneter model dapat diduga dengan suatu pcnduga kernungkinau tnaksiinum. Melode Kuadrat Terkecil tak salna tak iteratif, dau analisis diskriminan (Holmes dan Lemeshow, 1989). Pengujian parameter regresi logistik didasari asu~nsi balnva penduga parameter P, menyebar norinal ( Freeinan 1987).
Uniuk mengetallui peugamh peubal~ bebas secara bersarna-sama dalam model, ltlaka digunakan statistik uji
G
atau uji nisbah keinui~gkinan (Hosmer dan Lemeshow, 1989). Hipotesis yang diajukan adalah:H*= pi
= p 2 =
...=p,,=o
HI = Mininial ada P, # O (i =l. 2, ..
..
p) Dan G = -2 In (Lo-
L,)Hipotesis no1 ditolak apabila G > X'p,.
L,
adalah nilai iungsi ke~nungkinan maksimum yang lianya liiengandung konstanta. SedangkanL,,
adalah nilai fungsi kemungkinan dengan p buali peubah bebas. Statistik G mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas p.Untuk menguji koefisien P, secara sendiri- sendiri, maka digunakan statistik uji Wald yaitu:
A
Dengan
Pi
adalah penduga bagi koefisienpi
dans ( j i )
adalali dugaan galat baku bagin
pi
. Hipotesis no1 ientang koefisien regresi sama dengan no1 ditolak apabila lZil> Z d .Sedangkan untuk inelihat kehaikan model, Inaka digunakan uji Deviance
Interpretasi Koefisien
Koefisien model logit dapat dinyatakan sebagai
0,
= g (x+l)-
g 1s);). Parameter P, ~nenyatakan pembahan dalam fungsi logit g(s) untuk perubaltan satu unit peubah bebasx,
dan disebut log odds (Hosmer dan Lemesliow, 1989).Log odds ini ruerupakan beda antara dua nilai logit, dinotasikan sebagai:
Ln [!lr(a,b)] = g(x=a)-g(x=b) = P,'(a-b)
Salah satu ukuran tingkat resiko adalah rasio odds (Freeman, 1987). Untuk peubah dikhotom, penduga rasio odds-nya adalah :
![I = [n(l)ll-n(l)] l [n(O)/l-x(O)]
Ln(!lr)=g(l)-g(O) Ln(v)=P,
Rasio odds &lr=1 dapat diarlikan bahna s = l akan ~~ie~npunyai resiko yang sama dengan s = O untuk t~lenghasilkan Y=l. Apabila l<yr<- maka s=1 metnpunyai resiko yang lebih besar daripada s=O untuk menghasilkan Y=l, dan demikian pula sebaliki~ya untuk O<~y<l.
Pollon Regresi
Polioi~ regresi (regres.sio17 tree) adalalt salali satu metode yang inenggunakan kaidah pohon keputusan (Breimen et nl., 1993). Pohon keputusan dibentuk dengan ~nenggunakan algorit~iia penyekataii rekursif (recursive partitio~iiiig).
Analog dengan regresi biasa, rnaka pada metode pohon regresi juga nlelnerlukan p buah peubah bebas dan satu peubal~ respon Y yang kontinu. Pembentukan pohon regresi memerlukan empat kolnponen :
1. Alat pernilah yaug berupa satu bwgus pertanyaan dikotomous. Anak conto11 yang terbentuk selanjutnya disebut si~opul (node). 2. Kriteria pelnilah $(s,t) yakni untuk
~nengevaluasi penlilal~an yang dilakukan s pada simpul t
3. Ukuran polion yang layak.
4. Statistik yang digunakan sebagai ringkasan dari tiap si~npul akhir, yakni rataan.
Pernilahan data pada tiap si~npul ke dalarn dua silnpul anak ~nengikuti aturan :
1. Tiap pemilahan tergantung pada nilai yang hanya berasal dari satu peubah penjelas. 2. Untuk peubah kontinu X,, pemilahan hanya
berasal dari pertanyaan "Apakah
X,
5
ci
?"untuk ci E R'. Jika ruang contolinya
3. Untuk peubah penjelas kategorik, pelnilahan yang berasal dari semua kemungkinan pernilallan berdasarkan terbentuknya dua anak gugus yang saling lepas (disjoi17r). Jika peubah Xi merupakan peuball kategorik nominal bertaraf L maka akan ada lL.'-l
pemilahan, sedangkan jika berupa peubah kategorik ordinal, inaka akan ada L-1 pemilahan yang inungkin.
Statistik yang digunakan sebagai kriteria kehomogenan di dala~n masing-masing simpul adalah Junilal~ Kuadrat Sisaan. Misalkan si~npul t
berisi anak contoh
{(x,,,yI,)
, n(t) adalah banyaknya alnatan dalaln simpul t inaka rataan respon dalam siinpul t adalah :dan Jumlah Kuadrat Sisaan dalain siil~pul t
adalah:
*;IS!
Misalkan peinilahan s menyekat siinpul t nlenjadi simpul anak kiri tL dan simpul anak kanan tR. nlaka kriteria Juinlah Kuadrat Sisaan terkecil adalah :
b ( ~ , I) =
JKS(~)- {JKS(~,)+ JKS(~,))
dan pernilahan terbaik
s'
adalah pemilahan sederuikian sehingga:4(.~*,1)=
max+(s,~)
~ € 0dengan fiadalah gugus yang berisi selnna kenlungkinan pemilahan.
Proses pelnilallan akan berl~enti jika banyaknya alnatan dalam simpul bejumlal~ "tertentu" atau ketika nilai
fi
lebih kecil dari suatu nilai ambang. Breimen et a/.(1993) inenyatakan bahwa proses rekursif berakhir jika banyaknya amatan pada simpul akhir 5 5, sedangkan nlenurut Schmoor et al. dalam Kudus (1999) banyaknya amatan5
25. Dalam AIDsuatu simpul akan dijadikan simpul terakhirjika m a x
$(s,
1) 5 0 . 0 0 6 ~ ~ ~ ( t , ) d i m a n a tl adalah sinlpul utarna (Breimen et al., 1993).Pol~on regresi dibentuk dengan pemilahan rekursif dengan kriteria tertentu yaitu:
1. Cari semua kemungkinan pelnilallan pada tiap peubah penjelas.
2. Pilih peinilahan terbaik dari inasing-rnasing peuball penjelas dan pilill pernilallan terbaik dari pemilahan-pernilahan terbaik tersebut
dengan memaksiinumkan kehomogenan di dalam inasing-masing simpul anak relatif terhadap siinpul induknya, dan yang lnemaksimumkan ukuran pemisahan antara dua sinlpul anak tersebut.
Penentnan ukuran pohon yang layak dilakukan dengan:
1. Menentukan pohon awal yang besar
2. Meinangkas pohon secara iteratif nlenjadi sekatan pollon yang lebi11 kecil dan tersarang
3. Meinilih pohon terbaik dengan uji contoh (safnple test) atan validasi silang (cross 1~alidolio17 test)
Pemangkasan dilakukan dengall menggunakan ukuran cost conlp/exi(y 17riplit~rrtrrr (Briemen et al. dalam Kudus 1999). Untuk a
2
0,a
ER'
ukuran cost conrplexity-nya adalal~ :R,
(i) =R(E)
+
alTI
,dengan . .a
= biaya bagi setiap penambahan satu simpul akhir pada pohon TR(T)
= resubstitutio~r cstif?tate yang dignnakan(Juinlah Kuadrat Simpangan atau Juinlah Siinpangan Mutlak). - -
IT/
= Ukuran Conlplexity pada pollon T Ukuran cof?~plexily adalah banyaknya simpul akhir, atau dikenal sebagai derajat bebas model pada regresi biasa (Therneau & Atkinson dalain Kudus 1999).Untuk keperluan eksplorasi, penentuan ukuran pohon yang layak dapat dilakukan secara subyektif inelalui pemangkasan T,, secara manual (Intrator & Kooperberg dalam Kudus,
1999).
DATA DAN METODE
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder hasil penelitian "Potensi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Jawa Barat" yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian
-
Institut 'Pertanian Bogor (LP-IPB) pada bulan Mei-Novenber 2000.
Pada penelitian terdallulu, data ini telah dianalisis dengan nlenggnnakan analisis regresi logistik.
3. Untuk peubah penjelas kategorik, pelnilahan yang berasal dari semua kemungkinan pernilallan berdasarkan terbentuknya dua anak gugus yang saling lepas (disjoi17r). Jika peubah Xi merupakan peuball kategorik nominal bertaraf L maka akan ada lL.'-l
pemilahan, sedangkan jika berupa peubah kategorik ordinal, inaka akan ada L-1 pemilahan yang inungkin.
Statistik yang digunakan sebagai kriteria kehomogenan di dala~n masing-masing simpul adalah Junilal~ Kuadrat Sisaan. Misalkan si~npul t
berisi anak contoh
{(x,,,yI,)
, n(t) adalah banyaknya alnatan dalaln simpul t inaka rataan respon dalam siinpul t adalah :dan Jumlah Kuadrat Sisaan dalain siil~pul t
adalah:
*;IS!
Misalkan peinilahan s menyekat siinpul t nlenjadi simpul anak kiri tL dan simpul anak kanan tR. nlaka kriteria Juinlah Kuadrat Sisaan terkecil adalah :
b ( ~ , I) =
JKS(~)- {JKS(~,)+ JKS(~,))
dan pernilahan terbaik
s'
adalah pemilahan sederuikian sehingga:4(.~*,1)=
max+(s,~)
~ € 0dengan fiadalah gugus yang berisi selnna kenlungkinan pemilahan.
Proses pelnilallan akan berl~enti jika banyaknya alnatan dalam simpul bejumlal~ "tertentu" atau ketika nilai
fi
lebih kecil dari suatu nilai ambang. Breimen et a/.(1993) inenyatakan bahwa proses rekursif berakhir jika banyaknya amatan pada simpul akhir 5 5, sedangkan nlenurut Schmoor et al. dalam Kudus (1999) banyaknya amatan5
25. Dalam AIDsuatu simpul akan dijadikan simpul terakhirjika m a x
$(s,
1) 5 0 . 0 0 6 ~ ~ ~ ( t , ) d i m a n a tl adalah sinlpul utarna (Breimen et al., 1993).Pol~on regresi dibentuk dengan pemilahan rekursif dengan kriteria tertentu yaitu:
1. Cari semua kemungkinan pelnilallan pada tiap peubah penjelas.
2. Pilih peinilahan terbaik dari inasing-rnasing peuball penjelas dan pilill pernilallan terbaik dari pemilahan-pernilahan terbaik tersebut
dengan memaksiinumkan kehomogenan di dalam inasing-masing simpul anak relatif terhadap siinpul induknya, dan yang lnemaksimumkan ukuran pemisahan antara dua sinlpul anak tersebut.
Penentnan ukuran pohon yang layak dilakukan dengan:
1. Menentukan pohon awal yang besar
2. Meinangkas pohon secara iteratif nlenjadi sekatan pollon yang lebi11 kecil dan tersarang
3. Meinilih pohon terbaik dengan uji contoh (safnple test) atan validasi silang (cross 1~alidolio17 test)
Pemangkasan dilakukan dengall menggunakan ukuran cost conlp/exi(y 17riplit~rrtrrr (Briemen et al. dalam Kudus 1999). Untuk a
2
0,a
ER'
ukuran cost conrplexity-nya adalal~ :R,
(i) =R(E)
+
alTI
,dengan . .a
= biaya bagi setiap penambahan satu simpul akhir pada pohon TR(T)
= resubstitutio~r cstif?tate yang dignnakan(Juinlah Kuadrat Simpangan atau Juinlah Siinpangan Mutlak). - -
IT/
= Ukuran Conlplexity pada pollon T Ukuran cof?~plexily adalah banyaknya simpul akhir, atau dikenal sebagai derajat bebas model pada regresi biasa (Therneau & Atkinson dalain Kudus 1999).Untuk keperluan eksplorasi, penentuan ukuran pohon yang layak dapat dilakukan secara subyektif inelalui pemangkasan T,, secara manual (Intrator & Kooperberg dalam Kudus,
1999).
DATA DAN METODE
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder hasil penelitian "Potensi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Jawa Barat" yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian
-
Institut 'Pertanian Bogor (LP-IPB) pada bulan Mei-Novenber 2000.
Pada penelitian terdallulu, data ini telah dianalisis dengan nlenggnnakan analisis regresi logistik.
tetap dilakukan karena peubah bebas yang
digmakan l~anya sebagian, yakni yang
menyangknt segi demografi responden, p b a h
ekonomi, dan peubah sosial saja. Adapnn daflar
peubah bebas yang digunakan dapat dilibat pada
Tabel
Lampiran
1.Analisis data dilakukan terhadap dna kasns
yakni kasus pengelompokan nasabah bank
clan
kasus kesetujuan untnk mengadopsi bank
syariah.
Peubah respon pada kasus
I
adalah Y 1 = 1(responden nasabah bank syariah), dan Y1 = 0
(responden non nasabali bank syariah).
Pada kasns 11, peubah responnya berupa
Y2=1 adalah responden yang setnju untuk
mengadopsi bank syariah, dan YZ=O adalah
responden yang tidak mau lnengadopsi bank
syariah. Dan sebagai popnlasinya adalah
masyarakat yang bukan mempakan nasabah bank
s y w .
Piranti lunak yang digunakan untnk
menganalisis dan mengeksplordsi data adalah program Microsort Excell, Minitab dan S-Plus
2000.
Metode Analisis
Analisis data yang akan dilakukan meliputi
analisis regesi logistik dan analisis pohon
regesi. Kedna teknik analisis akan dicobakan pada dua kasus yang berbeda, yaitn kasus pengelompokan responden nasabah bank syariah (BS) dan non nasabah bank syariah (NBS). Selanjutnya hasil yang diperoleh dari kedua
analisis dibandingkan nnlnk mengetahni
kelebihan masing-masing metode.
HASlL DAN
PEMBAHGSAN
Deskripsi Responden
Responden dapat digolongkan menjadi 4
kelompok yailu nasabah bank syariah
(S),
nasabah bank syariah sekaligus nasabah bank konvensional (SK), nasabah bank konvensional
(K), dan non nasabah bank (N). Komposisi unlnk masing-masing kelompok dapat dilihat
pada Tabel
hnpiran
2.Pada pembahasan selanjutnya responden hanya dikelompokkan menjadi dua kategori saja. Yang dimaksud sebagai nasabah bank syariah (BS) adalah responden yang menjadi nasabah bank syariah saja atau responden yang menjadi
nasabah bank syariah
dan
bank konvensional.Sedangkan yang dimakwd dengan non nasabah
bank Syariah RIBS) adalah responden yang
mernpakan nasabah
bank
konvensional saja atauresponden yang bukan me~pakan nasabah dari
kedua bank tersebut.
Pada p b a h a s a n tentang kesetujnan nntuk mengadopsi bank syariah, responden dapat
digolongkan menjadi setnju, raguragy dan tidak
setnju
untuk
mengadopsi bank syariah. Deskripsidari masing-masing responden dapat diliiat pada
Tabel
Lampiran
1.Selanjutnya responden yang ragn-ragu
unlnk mengadopsi bank syariah akan dimasukkan
ke dalam kelompok responden yang tidak mau
mengadopsi bank syariah. Hal ini dilakukan
dengan asumsi orang yang menyatakan ragu-rap
lebih cendenmg untuk memilib tidak mau mengadopsi bank syariah.
Peubali
mu
mempnnyai keragaman yangcukup tinggi, dengan
umur
minimum 19 iahundan maksinium 76 tahun, serta rataan 39,73
[image:34.605.308.506.323.475.2]tahm
Gambar
I.
Sebaran Responden menurutKelompok Umur
Peubah
umur
dibagi menjadi tiga kategoriyaitn kelompok mnur c 33 talinn, kelompok
umur 3349 tahun dan kelomwk umur >= 50
tahnn. Pembagian ini didasarkan atas teori yang
dikemukakan oleh Levinson dkk bahwa sebelnm
usia 33 taliun merupakan masa pencarian jati din
d i a a orang mengakui dirinya sendiri serta
dunia yang dimasukinya dan bernsaha untuk
membentuk stroktnr kehidupan yang stabit. Pada
usia 3349 tahnn, orang dengan key- yang
mantap menemukan tempatnya dalam
masyarakat Sedangkan usia 50 tahnn dianggap
sebagai permulaan masa dewasa madya, dimana orang akan mulai menata kembali hidupnya
(Mbnks & Knoers, 2001).
Peubah total pengbasilan keragamannya
sangat tinggi (Rp 4.339.000,OO). Pcnghasilan
minimum Rp 46.000,00, penghasilan maksimum
tetap dilakukan karena peubah bebas yang
digmakan l~anya sebagian, yakni yang
menyangknt segi demografi responden, p b a h
ekonomi, dan peubah sosial saja. Adapnn daflar
peubah bebas yang digunakan dapat dilibat pada
Tabel
Lampiran
1.Analisis data dilakukan terhadap dna kasns
yakni kasus pengelompokan nasabah bank
clan
kasus kesetujuan untnk mengadopsi bank
syariah.
Peubah respon pada kasus
I
adalah Y 1 = 1(responden nasabah bank syariah