• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA NILAI NORMA MORAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ILMU SOSIAL DAN BUDAYA NILAI NORMA MORAL"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ORIZA STEVA ANDRA

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA “NILAI, NORMA, MORAL, DAN

HUKUM”

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA “NILAI, NORMA, MORAL, DAN

(2)

Apa itu Nilai, Norma, Moral

Dan Hukum dalam

kehidupan bermasyarakat?

Apa itu Nilai, Norma, Moral

Dan Hukum dalam

kehidupan bermasyarakat?

Contoh kasus terkait Nilai,

Norma, Moral Dan Hukum

dalam kehidupan

bermasyarakat

Contoh kasus terkait Nilai,

Norma, Moral Dan Hukum

dalam kehidupan

(3)

1. Nilai

Merupakan prinsip umum tingkah laku abstrak yang ada dalam pikiran anggota-anggota kelompok yang merupakan komitmen yang positif dan standar untuk mempertimbangkan tindakan dan tujuan tertentu

Merupakan prinsip umum tingkah laku abstrak yang ada dalam pikiran anggota-anggota kelompok yang merupakan komitmen yang positif dan standar untuk mempertimbangkan tindakan dan

(4)

2. Norma

Merupakan kaidah atau aturan-aturan yang berisi petunjuk tentang tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia dan bersifat mengikat, artinya seseorang wajib menaati semua aturan yang berlaku di lingkungannya

Merupakan kaidah atau aturan-aturan yang berisi petunjuk tentang tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia dan bersifat mengikat, artinya seseorang wajib menaati semua aturan yang berlaku di lingkungannya

Norma-norma dalam kehidupan: 1. Norma Agama

2. Norma Masyarakat/Sosial 3. Norma Kesusilaan

4. Norma Hukum

Norma-norma dalam kehidupan: 1. Norma Agama

2. Norma Masyarakat/Sosial 3. Norma Kesusilaan

(5)

3. Moral

Berasal dari kata Mos, Miros (Yunani) yang artinya adat kebiasaan.Istilah Moral digunakan untuk menunjukan aturan dan norma yang lebih konkret bagi penilaian baik buruknya perilaku manusia. Ajaran moral berisi nasehat-nasehat konkret supaya manusia hidup lebih baik

(6)

4. Hukum

Adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengurusi tata tertib suatu masyarakat dan harus ditaati oleh masyarakat tersebut.Hukum berisi sanksi yang tegas bagi mereka yang melanggar peraturan-peraturan tersebut

Adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengurusi tata tertib suatu masyarakat dan harus ditaati oleh masyarakat tersebut.Hukum berisi sanksi yang tegas bagi mereka yang melanggar peraturan-peraturan tersebut etika, moral, nilai dan norma

sering menjadi tuntunan dalam kehidupan masyarakat supaya kita dapat bertingkah laku dengan baik.Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan Masyarakat sebagai Wujud Masyarakat Bermoral dan Menaati Hukum

(7)

Manusia Dan Hukum

Dalam hidupnya, manusia tidak pernah terlepas dari hukum.Setiap sikap dan perilakunya termasuk tutur kata senantiasa diawasi dan dikontrol oleh hukum yang berlaku.Kehidupan manusia sehari-hari berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku.Bagi manusia yang tidak mematuhi hukum akan mendapat sanksi atau hukuman.  

(8)

Contoh Kasus :

(9)

Homoseksual

Homoseksualitas berasal dari bahasa yunani yaitu (homoios=sama) dan bahasa latin (sexus=jenis kelamin) merupakan pengertian umum mencakup banyak macam kecenderungan seksual terhadap kelamin yang sama

Homoseksualitas berasal dari bahasa yunani yaitu (homoios=sama) dan bahasa latin (sexus=jenis kelamin) merupakan pengertian umum mencakup banyak macam kecenderungan seksual

terhadap kelamin yang samaHomoseksualitas adalah kecendrungan seseorang untuk tertarik pada orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual.Pria yang melakukan tindakan ini disebut homoseks, sedangkan sebutan bagi wanita adalah lesbian.Tindakan ini sangat bertentangan dengan norma agama dan norma-norma sosial, sehingga dianggap sebagai perilaku yang menyimpang.

(10)
(11)

Di negara Indonesia, data statistik menunjukkan 8-10 juta populasi pria Indonesia pada suatu waktu terlibat pengalaman homoseksual (Kompas Cyber Media, 2003)

Di negara Indonesia, data statistik menunjukkan 8-10 juta populasi pria Indonesia pada suatu waktu terlibat pengalaman homoseksual (Kompas Cyber Media, 2003)Hasil survei YPKN menunjukkan, ada 4.000 hingga 5.000 penyuka sesama jenis di Jakarta

Hasil survei YPKN menunjukkan, ada 4.000 hingga 5.000 penyuka sesama jenis di JakartaSedangkan Gaya Nusantara memperkirakan, 260.000 dari enam juta penduduk Jawa Timur adalah homo

Sedangkan Gaya Nusantara memperkirakan, 260.000 dari enam juta penduduk Jawa Timur adalah homoDede memperkirakan, secara nasional jumlahnya mencapai sekitar 1% dari total penduduk Indonesia.

Dr. Dede Oetomo, adalah “presiden” gay Indonesia, yang telah 18 tahun mengarungi hidup bersama dengan pasangan homonya, beliau juga seorang “pentolan” Yayasan Gaya Nusantara. (Gatra, 2003 2)

Dede memperkirakan, secara nasional jumlahnya mencapai sekitar 1% dari total penduduk Indonesia.

Dr. Dede Oetomo, adalah “presiden” gay Indonesia, yang telah 18 tahun mengarungi hidup bersama dengan pasangan homonya, beliau juga seorang “pentolan” Yayasan Gaya Nusantara. (Gatra, 2003 2)

(12)

Penyebab Homoseksual

Menurut Kartini (1989:248) sebab-sebab perilaku

homoseksual, antara lain:1. Faktor dalam berupa ketidakseimbangan hormon-hormon seks di dalam tubuh seseorang. 1. Faktor dalam berupa ketidakseimbangan hormon-hormon seks di dalam tubuh seseorang. 2. Pengaruh lingkungan yang tidak baik atau tidak menguntungkan bagi perkembangan kematangan seksual yang normal.

2. Pengaruh lingkungan yang tidak baik atau tidak menguntungkan bagi perkembangan kematangan seksual yang normal.

3. Seseorang selalu mencari kepuasan relasi homoseksual karena pernah menghayati pengalaman homoseksual yang menggairahkan pada masa remaja.

3. Seseorang selalu mencari kepuasan relasi homoseksual karena pernah menghayati pengalaman homoseksual yang menggairahkan pada masa remaja.

4. Seorang anak laki-laki pernah mengalami pengalaman traumatis dengan ibunya sehingga timbul kebencian atau antipati terhadap ibunya dan semua wanita

(13)

Ciri-ciri Umum Yang Nampak Pada Seorang Gay

Lebih suka mengenakan pakaian ketat, karena dapat memperlihatkan lekuk tubuh si pemakai. Bagi gay, lekukan tubuh merupakan daya jual tersendiri.

Lebih suka mengenakan pakaian ketat, karena dapat memperlihatkan lekuk tubuh si pemakai. Bagi gay, lekukan tubuh merupakan daya jual tersendiri.

Lebih senang memakai warna mencolok. Dalam berkomunikasi gaya bicaranya pun lebih feminine dan perhiasan yang dikenakannya pun cenderung “ramai”. Bahkan itu merupakan alat komunikasi sesama gay

Lebih senang memakai warna mencolok. Dalam berkomunikasi gaya bicaranya pun lebih feminine dan perhiasan yang dikenakannya pun cenderung “ramai”. Bahkan itu merupakan alat komunikasi sesama gay

Selalu tertarik pada aktivitas yang biasanya dilakukan oleh wanita

Selalu tertarik pada aktivitas yang biasanya dilakukan oleh wanita

Berikut daftar negara yang sudah mengesahkan UU pernikahan

(14)

Kaitan Dengan Nilai, Norma, Moral Dan Hukum

Nilai dan norma

homoseksualitas dikatakan menyimpang karena fenomena tersebut tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam banyak kelompok masyarakat

homoseksualitas dikatakan menyimpang karena fenomena tersebut tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam banyak kelompok masyarakatHomoseksual dianggap sebagai sebuah media yang tidak wajar

demi mendapatkan kepuasan seksual.

Homoseksual dianggap sebagai sebuah media yang tidak wajar demi mendapatkan kepuasan

seksual. Dari sudut pandang homoseksualitas dianggap sebagai agama, dosa. Dari sudut pandang hukum, dilihat sebagai penjahat. Dari sudut pandang medis terkadang masih dianggap sebagai penyakit. Dan dari sudut pandang opini publik, dianggap sebagai penyimpangan sosial

(15)

Moral

Persoalan moral pertama adalah praktek seks bebas (extra marital). Pasangan homoseks masih belum bisa mendapatkan pengesahan dalam bentuk perkawinan legal. Oleh karena itu, praktek seks yang mereka lakukan dapat digolongkan sebagai praktek seks bebas karena dilakukan di luar lembaga perkawinan yang resmi

Persoalan moral pertama adalah praktek seks bebas (extra marital). Pasangan homoseks masih belum bisa mendapatkan pengesahan dalam bentuk perkawinan legal. Oleh karena itu, praktek seks yang mereka lakukan dapat digolongkan sebagai praktek seks bebas karena dilakukan di luar lembaga perkawinan yang resmi

Persoalan moral kedua yang dialami kaum gay adalah bahwa hubungan seksual yang mereka lakukan adalah perbuatan homoseksual

(16)

homoseksual telah melanggar mayoritas nilai dan norma yang ada dalam agama, budaya , maupun hukum yang dianut dan diterapkan oleh mayoritas masyarakat dunia saat ini.

Proses terbentuknya nilai, etika, moral, norma, dan hukum merupakan proses yang berjalan melalui suatu kebiasaan untuk berbuat baik, suatu disposisi bathin untuk berbuat baik yang tertanam karena dilatih, suatu kesiapsediaan untuk bertindak secara baik, dan kualitas jiwa yang baik dalam membantu kita untuk hidup secara teratur.

(17)
(18)

PERTANYAAN

1.Bunga

Dampak kelanjutan homoseksual, perbedaan homo seksual dengan trans gender,

2. Alek wahyu

Bagaimana perkembangan homoseksual di dunia, darimana awal mula pertama,(sejarah)

3. Nanda

Bagaimana dengan bisex 4. rahmat

Referensi

Dokumen terkait

Namun pada kenyataannya permasalahan - permasalahan mulai muncul saat nasabah tidak dapat menebus emasnya untuk membayar hutang pada saat jatuh tempo. Sesuai

Promjer svrdla također je jedan od bitnih faktora koji utječe na temperaturu kosti tijekom bušenja.. Porastom promjera povećava se i kontaktna površina između svrdla i

Aedes Berdasarkan hasil penelitian diketahui bah- wa jumlah penghuni yang banyak atau termasuk dalam kategori keluarga besar berpengaruh ter- hadap jumlah TPA

[r]

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B,

berdasarkan pengetahuan sebelumnya atau dalam pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, dapat berpikir secara kritis dan aktif, dan mampu berkomunikasi dengan

vii. b) Description of the identified critical control points. c) Systematic presentation of findings demonstrating conformity or nonconformity to each element of

[r]