• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK

SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN

PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

(Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta

Tahun Pelajaran 2015/2016)

TESIS

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

DRAJAT EDY KURNIAWAN 0105513012

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)
(3)

iii

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK

SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN

PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

(Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta

Tahun Pelajaran 2015/2016)

TESIS

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

DRAJAT EDY KURNIAWAN 0105513012

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(4)

iv

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Terhadap Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah” karya,

Nama : Drajat Edy Kurniawan

NIM : 0105513012

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana,

Universitas Negeri Semarang pada hari Rabu, 3 Februari 2016.

Semarang, Februari 2016

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap

menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Semarang, Februari 2016

Yang membuat pernyataan,

Drajat Edy Kurniawan

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Dengan memainkan peran dalam kegiatan sosiodrama, akan melatih kemampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

(Drajat Edy Kurniawan)

PERSEMBAHAN :

Tesis ini dipersembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih penulis, dan terima kasih penulis kepada :

(7)

vii

ABSTRAK

Kurniawan, Drajat Edy. 2015. Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Tehadap Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah.

Tesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Edy Purwanto, M.Si, Pembimbing II Dr. Sutarno, M.Pd.

Kata kunci : kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah, bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah sebelum dan sesudah pemberian treatment bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama, serta

mengetahui pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama

tehadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah pada siswa kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan jenis rancangan Nonrandomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 32 orang. Sumber data berasal dari data primer, yakni siswa. Instrumen pengumpulan data yakni pedoman wawancara,

pedoman observasi dan skala penilaian (rating scale) kemampuan

penyesuaian diri siswa di sekolah. Analisis data menggunakan Independent Sample Test dengan aplikasi SPSS 20.0.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebelum pemberian treatment kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah tergolong rendah

baik pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah pemberian

treatment pada kelompok eksperimen, terdapat perbedaan kemampuan penyesuaian diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dimana skor kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Kesimpulannya yaitu ada pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama tehadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah

(8)

viii

ABSTRACT

Kurniawan, Drajat Edy. 2015. The Effect of Group Guidance With Sociodramatic Techniques Against Adaptability of Students In Schools. Thesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Study Program Guidance and Counseling. Postgraduate program. Semarang State University. Adviser I Dr. Edy Purwanto, M.Si., Adviser II Dr. Sutarno, M.Pd.

Keywords : adaptability of students in schools, group guidance with sociodramatic techniques

The purpose of this research was to determine the adaptability of students in schools before and after treatment of group counseling techniques sociodrama, as well as determine the effect of group guidance with sociodramatic techniques againts adaptability of students in schools in the seventh grade students of SMP Negeri 19 Surakarta in academic year 2015 / 2016.

This research is experimental research with the type of design is nonrandomized pretest-posttest control group design. Subjects were VIIC grade students of SMP Negeri 19 Surakarta academic year 2015/2016 amounts 32 people. Source of data derived from primary data, namely students. Data collection instruments that interview, observation and assessment scale (rating scale) adaptability of students at school. Data analysis using Independent Sample Test with SPSS 20.0.

The result showed that before treatment, adaptability of students in schools was low both in the experimental group and the control group. After treatment in the experimental group, there were differences adaptability in the experimental group and the control group in which a score of the experimental group was higher than the control group.

(9)

ix

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama

Tehadap Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah Pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”. Tesis ini disusun sebagai

salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi

Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing:

Dr. Edy Purwanto, M.Si (Pembimbing I) dan Dr. Sutarno, M.Pd (Pembimbing II).

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang

telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh

studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si., selaku Direktur Program Pascasarjana Unnes,

yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian,

(10)

x

3. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons., selaku Koordinator Program

Studi Bimbingan dan Konseling S2 dan S3 Program Pascasarjana Unnes yang

telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

4. Dr. Awalya, M.Pd., Kons., selaku Sekretaris Program Studi Bimbingan dan

Konseling S2 dan S3 Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan

kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh

pendidikan.

6. Kepala SMP Negeri 19 Surakarta Surakarta, yang telah memberikan izin dan

kesempatan untuk mengadakan penelitian.

7. Guru BK SMP Negeri 19 Surakarta, yang telah membantu kelancaran

terlaksananya penelitian.

8. Semua pihak yang yang telah dengan ikhlas membantu dan memberikan

semangat sampai terselesaikannya penelitian ini.

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan,

baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian

ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, Februari 2016

(11)

xi

2.1.1.3 Aspek-aspek Penyesuaian Diri ... 22

(12)

xii

2.1.1.5 Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 29

2.1.2 Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama ... 35

2.1.2.1Bimbingan Kelompok ... 35

2.1.2.1.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ... 35

2.1.2.1.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ... 38

2.1.2.1.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 39

2.1.2.1.4 Teknik-teknik Bimbingan kelompok ... 43

2.1.2.2Teknik Sosiodrama ... 46

2.1.2.2.1 Pengertian Teknik Sosiodrama ... 46

2.1.2.2.2 Tujuan Teknik Sosiodrama ... 47

2.1.2.2.3 Manfaat Teknik Sosiodrama ... 49

2.1.2.2.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Teknik Sosiodrama ... 51

2.1.3 Pengaruh Teknik Sosiodrama Terhadap Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 56

2.1.4 Karakteristik dan Permasalahan Siswa SMP ... 59

2.2Kajian Penelitian yang Relevan ... 63

2.3Kerangka Berpikir ... 66

2.4Hipotesis ... 69

BAB III. METODE PENELITIAN... 70

3.1Desain Penelitian ... 70

3.2Subjek Penelitian ... 93

3.3Variabel Penelitian ... 94

3.4Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 95

3.5Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen ... 101

3.6 Teknik Analisis Data ... 105

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 109

4.1 Hasil Penelitian ... 109

4.2 Pembahasan ... 131

BAB V. PENUTUP ... 135

(13)

xiii

5.2 Implikasi ... 136

5.3 Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA ... 138

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Perhitungan validitas item dengan rumus Product Moment

Pearson Correlation ... 79

Tabel 3.2 Uji Reliabilitas Dengan Koefisien Cronbach's Alpha ... 81

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 82

Tabel 3.4 Hasil Assigment Instrumen Skala Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 84

Tabel 3.5 Pembagian Kelompok Ekesperimen Dan Kelompok Kontrol ... 85

Tabel 3.6 Pembagian Kelompok Kecil Pada Kelompok Eksperimen ... 87

Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Penelitian ... 97

Tabel 3.8 Pedoman Observasi ... 98

Tabel 3.9 Kisi-kisi Skala Psikologis Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 100

Tabel 4.1 Hasil Wawancara ... 110

Tabel 4.2 Hasil Observasi Sebelum Treatment Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 114

Tabel 4.3 Hasil Observasi Sesudah Treatment Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 116

Tabel 4.4 Hasil Pretest Kemampuan Penyesuaian Diri Di Sekolah Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 118

Tabel 4.5 Hasil Postest Kemampuan Penyesuaian Diri Di Sekolah Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 119

Tabel 4.6 Persentase Perbandingan Hasil Pretest-Postest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 120

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pretes Menggunakan Metode Uji Kolmogorov-Smirnov ... 122

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Postest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 123

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol ... 124

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Terhadap Data Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 125

Tabel 4.11 Uji Independent Sample Test Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Treatment ... 127

(15)

xv

DAFTAR BAGAN

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Desain penelitian ... 73

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 3.1 Instrumen Penilaian Materi Naskah Sosiodrama ... 144

Lampiran 3.2 Skala Psikologis Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah ... 148

Lampiran 3.3 Hasil Uji Coba Kualitatif ... 151

Lampiran 3.4 Surat Izin Penelitian... 153

Lampiran 3.5 Surat Selesai Penelitian ... 154

Lampiran 3.6 Tabulasi Hasil Assignment ... 155

Lampiran 3.7 Panduan Pelaksanaan Eksperimen ... 157

Lampiran 3.8 Daftar Presensi Penelitian ... 200

Lampiran 3.9 Dokumentasi Penelitian ... 202

Lampiran 3.10 Tabulasi Hasil Postest ... 204

Lampiran 4.1 Lembar Hasil Observasi Sebelum Treatment ... 206

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia selain sebagai makhluk individual, juga sebagai makhluk sosial.

Hal tersebut menjadikan manusia saling membutuhkan bantuan dan berinteraksi

dengan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Gerungan (2004: 26)

menyatakan bahwa manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial yang

membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pergaulan dalam kehidupan antara individu

saling mempengaruhi dan membentuk interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan

hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu,

antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.

Melalui interaksi sosial, masing-masing individu dapat saling mengenal

dan menyesuaikan dengan latar belakang sosial budaya yang dimiliki. Dalam

berinteraksi sosial, terjadi proses sosialisasi yang menempatkan individu sebagai

insan yang secara aktif melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Proses

sosialisasi individu terbagi menjadi tiga yaitu, interaksi di lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Ali dan Asrori (2004: 93) menjelaskan bahwa proses

sosialisasi individu terjadi di tiga lingkungan utama, yaitu lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Pernyataan tersebut menjadi

sebuah penguatan bahwa individu melakukan interaksi pada tiga lingkungan yang

(19)

2

Interaksi di lingkungan keluarga terjadi dalam bentuk hubungan antara

anak dengan orang tua dan orang dewasa dalam keluarga. Anak mentaati,

mematuhi perintah dan meniru orang tua, sedangkan orang tua memberikan

pengarahan dan memberi contoh perilaku yang positif pada anak. Interaksi di

lingkungan keluarga merupakan dasar bagi perkembangan kemampuan hubungan

sosial sebelum memasuki lingkungan masyarakat sehingga penting bagi anak

untuk mampu melakukan interaksi di dalam lingkungan keluarga agar dapat

bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakat.

Interaksi di lingkungan masyarakat yaitu interaksi antara individu satu

dengan individu yang lain atau kelompok satu dengan kelompok yang lain dalam

bentuk hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi di dalam masyarakat.

Di dalam lingkungan masyarakat anak merupakan bagian dari anggota masyarakat

dan terlibat aktif untuk melakukan hubungan timbal balik dengan orang lain.

Hubungan timbal balik yang terjadi diantaranya yaitu saling bertegur sapa, tolong

menolong, dan kerjasama antar anggota masyarakat. Di dalam lingkungan

masyarakat individu akan berinteraksi dengan individu lain yang memiliki

karakteristik berbeda-beda, oleh karena itu individu diharapakan mampu untuk

saling menyesuaikan diri sehingga akan tercipta interaksi sosial yang baik di

dalam masyarakat.

Interaksi di lingkungan sekolah merupakan hubungan timbal balik yang

terjadi di dalam lingkungan sekolah. Interaksi di lingkungan sekolah terjadi dalam

bentuk hubungan antara siswa dengan siswa, guru, serta tenaga administrasi

(20)

3

dengan sesama teman, guru, dan juga tenaga administrasi sekolah sehingga

mereka akan dengan mudah untuk berinteraksi sosial di dalam lingkungan

sekolah.

Berdasarkan penjelasan mengenai bentuk interaksi dari ketiga lingkungan

tersebut, maka sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan sekolah, siswa

diharapkan mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik.

Kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akan

berpengaruh terhadap keberhasilannya dalam melakukan interaksi sosial pada

ketiga lingkungan sosial tersebut. Oleh karena itu kemampuan penyesuaian diri

ini perlu dimiliki siswa.

Kemampuan penyesuaian diri merupakan kemampuan yang dimiliki

individu untuk dapat menyesuaikan keadaan diri dengan lingkungan sehingga

dapat diterima dengan baik oleh lingkungan. Agustiani (2009: 146) mengatakan

bahwa penyesuaian diri dapat dikatakan sebagai cara tertentu yang dilakukan oleh

individu untuk bereaksi terhadap tuntutan dalam diri maupun situasi eksternal

yang dihadapinya. Pendapat tersebut memiliki makna bahwa dalam melakukan

penyesuaian diri, individu berusaha untuk menyelaraskan kondisi diri terhadap

tuntutan dari dalam diri serta lingkungan sehingga dalam menyesuaikan diri,

individu perlu memperhatikan kedua tuntutan tersebut.

Kemampuan penyesuaian diri berkaitan dengan perkembangan sosial

individu. Individu melakukan penyesuaian diri agar dapat diterima dengan baik

sesuai dengan tuntutan dari dalam diri dan lingkungan sosial. Hurlock (2005: 250)

(21)

4

berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Oleh karena itu, adanya tuntutan

sosial menyebabkan individu harus mampu melakukan penyesuaian diri dengan

baik. Ketidakmampuan individu dalam melakukan penyesuaian diri dapat

menghambat berlangsungnya proses interaksi sosial.

Walgito (2003: 65) mengemukakan bahwa di dalam interaksi sosial ada

kemungkinan individu dapat menyesuaikan diri dengan yang lain. Pendapat

tersebut menjelaskan bahwa agar siswa dapat melakukan interaksi sosial dengan

baik dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri yang baik. Oleh karena itu

kemampuan penyesuaian diri berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam

melakukan interaksi sosial. Hambatan individu dalam berinteraksi sosial terutama

disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam menyesuaikan diri. Individu

akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi apabila dirinya tidak mampu untuk

menyesuaikan diri dengan baik, baik dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat pada umumnya. Akibatnya, individu menjadi rendah diri, tertutup,

suka menyendiri, kurang memiliki rasa percaya diri serta merasa malu apabila

berada diantara orang lain atau situasi yang terasa asing baginya.

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat bagi siswa untuk

melakukan sosialisasi dan interaksi. Sosialisasi dan interaksi yang terjadi di

lingkungan sekolah yaitu interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru,

siswa dengan tenaga kependidikan dan staf sekolah. Sosialisasi dan interaksi

tersebut bertujuan agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana

(22)

5

Dalam proses sosialisasi dan interaksi di lingkungan sekolah, siswa

dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekolah

termasuk dengan teman, guru, mata pelajaran, serta semua karyawan dan staf

sekolah. Berkembangnya kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah

bergantung pada iklim yang ada di sekolah. Siswa dapat menyesuaikan diri

dengan baik apabila lingkungan sekolah juga mendukung. Ali dan Asrori (2004:

189) menjelaskan bahwa iklim di sekolah yang diciptakan oleh guru melalui

interaksi edukatif sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyesuaian diri

anak. Pendapat tersebut memiliki arti bahwa guru harus mampu menciptakan

interaksi edukatif yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa lebih mudah

untuk menyesuaikan diri di sekolah.

Kemampuan menyesuaikan diri di lingkungan sekolah dapat membuat

siswa mampu mengontrol perilaku. Siswa yang mampu menyesuaikan diri dengan

baik cenderung memiliki perilaku yang terkontrol. Perilaku siswa yang terkontrol

berperan dalam melakukan interaksi sosial di sekolah. Karena dalam berinteraksi

sosial di sekolah dibutuhkan kemampuan kerjasama dengan orang lain. Kerjasama

dapat berlangsung dengan baik apabila siswa mampu mengontrol perilakunya dari

perbuatan yang merugikan orang lain.

Setianingsih, dkk (2006: 29) melakukan penelitian tentang hubungan

antara penyesuaian sosial dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan

kecenderungan perilaku delinkuen pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara penyesuaian sosial dan

(23)

6

Artinya bahwa siswa yang tidak memiliki kemampuan penyesuaian diri dan

penyelesaian masalah yang baik akan mudah untuk berperilaku delinkuen atau

berperilaku nakal.

Mengacu pada uraian tersebut diperoleh gambaran bahwa kemampuan

penyesuaian diri siswa memiliki pengaruh terhadap perilaku yang dimunculkan

serta keberhasilan siswa dalam berhubungan sosial di sekolah. Ketidak mampuan

siswa dalam menyesuaikan diri akan membuat siswa sulit untuk berinteraksi

sosial dengan baik yang akibatnya siswa menjadi terganggu dalam proses kegiatan

pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, siswa yang mampu menyesuaikan diri

dengan baik akan lebih mudah untuk melakukan interaksi sosial di sekolah

sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik.

Kenyataan yang terjadi, di SMP Negeri 19 Surakarta terdapat beberapa

siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri di sekolah. Berdasarkan informasi

dari Guru BK kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta pada hari Selasa 4 Agustus

2015 diperoleh keterangan bahwa para siswa khususnya siswa kelas VII banyak

yang mengalami permasalahan ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri di

lingkungan sekolah. Perilaku yang dimunculkan seperti mudah marah, membuat

gaduh di dalam kelas, tidak antusias saat proses pembelajaran, tidak mau

menerima kritik dari teman ketika diskusi kelompok, serta melanggar tata tertib

sekolah. Sebagai akibatnya, siswa mengalami kesulitan dalam melakukan

interaksi sosial di lingkungan sekolah. Oleh sebab itu perlu ada upaya untuk

menangani masalah ketidakmampuan siswa dalam menyesuaikan diri di sekolah

(24)

7

Menurut keterangan dari guru BK kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta

upaya yang sudah dilakukan untuk menangani siswa yang tidak mampu

menyesuaikan diri yaitu dengan memanggil siswa yang bersangkutan untuk diberi

layanan bimbingan, bertanya pada teman dekat siswa, serta pemanggilan orang

tua apabila memang diperlukan. Akan tetapi cara tersebut belum memberikan

hasil yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa.

Oleh karena itu, diperlukan cara lain yang lebih efektif untuk meningkatkan

kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

Berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian

diri, terdapat beberapa penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan

penyesuaian diri. Sary, dkk (2010) meneliti tentang upaya meningkatkan

penyesuaian diri siswa menggunakan konseling realitas. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa konseling realitas terbukti efektif untuk meningkatkan

kemampuan penyesuaian diri siswa. Indrayana dan Nursalim (2015) meneliti

tentang penerapan strategi self-management untuk meningkatkan penyesuaian diri

di sekolah pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi

self-management terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri.

Upaya lain juga dilakukan oleh Subagyo (2013) yang meneliti tentang bimbingan

kelompok dengan teknik outbond untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian

diri siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bimbingan kelompok

dengan teknik outbound efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri

(25)

8

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut diperoleh bukti bahwa

konseling realitas, strategi self-management, dan bimbingan kelompok dengan

teknik outbond sebagai teknik dalam bimbingan kelompok dapat untuk

meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa. Dari beberapa penelitian

tersebut terbukti bahwa teknik dalam bimbingan kelompok dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa. Oleh karena itu, peneliti

memilih menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama

untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

Bimbingan kelompok merupakan layanan dalam bimbingan dan

konseling yang difokuskan pada sekelompok individu yang memiliki

permasalahan yang relatif sama. Hartinah (2009: 4) mengemukakan bahwa

bimbingan kelompok adalah bimbingan yang dilakukan secara kelompok

terhadap sejumlah individu sekaligus, sehingga beberapa orang atau individu

tersebut dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan. Pendapat tersebut

menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan bimbingan yang dilakukan secara

kelompok membutuhkan peserta bimbingan lebih dari satu orang oleh sebab itu

dibutuhkan beberapa peserta bimbingan yang memiliki permasalahan yang relatif

sama.

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok bertujuan agar permasalahan

siswa dapat dipecahkan. Salahudin (2012: 96) mengemukakan bahwa bimbingan

kelompok dipergunakan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah

yang dihadapi melalui kegiatan kelompok. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa

(26)

9

dapat dilaksanakan dengan baik. Siswa yang bermasalah, perlu mendapatkan cara

pemecahan masalah yang tepat sehingga, apabila masalah dapat dipecahkan maka

siswa tidak mengalami hambatan dalam perkembangannya. Pemberian layanan

bimbingan kelompok dinilai lebih efektif dan efisien untuk diterapkan karena

dengan bimbingan kelompok, proses pemberian layanan dilakukan secara

berkelompok dalam waktu dan tempat yang sama. Oleh karena itu penggunaan

layanan bimbingan kelompok dapat dipilih apabila konselor terkendala masalah

waktu dan tenaga.

Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan.

Salah satu teknik dalam layanan bimbingan kelompok yaitu teknik sosiodrama.

Teknik sosiodrama merupakan teknik bimbingan kelompok yang berkonsentrasi

pada penyelesaian permasalahan sosial. Kaitannya dengan penanganan

permasalahan ketidakmampuan penyesuaian diri siswa di sekolah, teknik

sosiodrama dinilai cocok untuk digunakan. Romlah (2001: 104) mengemukakan

bahwa sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan untuk memecahkan

masalah-masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia. Hal tersebut

menjelaskan bahwa permasalahan yang dapat dipecahkan melalui sosiodrama

adalah berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang dialami oleh individu

dalam kehidupannya sehari-hari termasuk kemampuan untuk melakukan

penyesuaian diri.

Sebagai salah satu teknik bimbingan kelompok, Teknik Sosiodrama

memberikan kontribusi pada terselesaikannya permasalahan sosial yang dihadapi

(27)

10

komunikasi efektif dengan orang lain dalam bentuk kegiatan memainkan sebuah

peran. Teknik tersebut melatih kemampuan siswa dalam memecahkan

permasalahan serta membangun hubungan dengan orang lain secara tepat

sehingga dengan kemampuan memecahkan masalah yang dimiliki, siswa akan

lebih mudah untuk mengatasi ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri di

sekolah.

Terdapat beberapa penelitian yang menggunakan teknik sosiodrama

sebagai treatmen dalam penelitian. Erawan (2014) melakukan penelitian tentang

penggunaan metode sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan berwawancara

dengan berbagai kalangan pada siswa kelas VIII SMP Mutiara Singaraja. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Sosiodrama dapat

mengaktifkan keantusiasan siswa dalam pembelajaran berwawancara. Rumlah

(2013) melakukan penenlitian tentang upaya meningkatkan karakter siswa melalui

layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama mampu

meningkatkan karakter siswa. Hasil dari beberapa penelitian tersebut membuktikan

bahwa teknik sosiodrama memiliki nilai keefektifan sebagai treatment dalam

penelitian akan tetapi teknik tersebut tidak digunakan untuk meningkatkan

kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Oleh karena itu pengaruh

bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama masih perlu dibuktikan

keefektifannya dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di

(28)

11

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti

“Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Terhadap

Kemampuan Penyesuaian Diri Siswa Di Sekolah”.

1.2Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut,

maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan sebagai berikut :

a. Beberapa siswa masih mengalami hambatan dalam melakukan penyesuaian diri

sehingga berdampak pada kemampuan penyesuaian dirinya yang rendah seperti

mudah marah dengan ucapan teman serta tidak mau menerima masukan dari

teman pada saat diskusi kelompok, serta senang menyendiri.

b. Saat proses pembelajaran berlangsung, terdapat siswa yang senang membuat

gaduh di dalam kelas dan tidak antusias untuk memperhatikan penjelasan guru

yang membuat suasana pembelajaran menjadi tidak efektif dimana perilaku

tersebut menunjukkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah yang

rendah.

c. Upaya guru BK untuk menangani siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri

belum memberikan hasil yang signifikan sehingga diperlukan cara yang lebih

efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

1.3Cakupan Masalah

Penelitian ini mencakup pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik

(29)

12

kelompok dengan teknik sosiodrama yaitu pelaksanaan layanan bimbingan

kelompok menggunakan teknik sosiodrama yakni dengan memainkan sebuah

peran yang digunakan untuk mengubah perilaku individu (siswa) yang mengalami

hambatan dalam menyesuaikan diri di sekolah. Sedangkan kemampuan

penyesuaian diri siswa di sekolah yaitu kemampuan siswa untuk menyelaraskan

kondisi diri dengan lingkungan sekolah yang bersifat dinamis untuk mendapatkan

keserasian antara diri dengan lingkungan sekolah agar dapat diterima dengan baik

oleh lingkungan. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII

SMP Negeri 19 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diidentifikasi rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah sebelum

pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama?

2. Bagaimana kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah setelah pelaksanaan

bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama?

3. Bagaimana pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap

(30)

13

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah sebelum

pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

2. Untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah setelah

pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

3. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama

terhadap kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah.

1.6Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan teoritis pada ilmu bimbingan

dan konseling, khususnya bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk

meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada siswa di sekolah.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

a. Siswa dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah secara baik

melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

b. Guru dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik

sosiodrama sebagai upaya untuk menangani ketidakmampuan siswa dalam

menyesuaikan diri di sekolah.

c. Kepala sekolah dapat memahami bahwa ketidakmampuan penyesuaian diri

(31)

14

memperhatikan fasilitas bagi guru BK dalam melaksanakan bimbingan

kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan

penyesuaian diri siswa di sekolah.

d. Bagi ilmu bimbingan dan konseling, layanan bimbingan kelompok dengan

teknik sosiodrama dapat menjadi sarana yang efektif untuk menghadapi siswa

Referensi

Dokumen terkait

• Melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak.. • Mengisi surat pemebritahuan

Hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan dengan menggunakan teknik analisis persentase pada subjek 1 menunjukkan perubahan perilaku kepercayaan diri naik sebesar

dengan barang dan/atau jasa Industri yang wajib ditarik oleh.. Pelaku Usaha dari peredaran atau yang

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan menyampaikan surat permintaan status dokumen draft RUPTL 2017-2026 kepada Direktur Perencanaan Korporat PLN Februari 23 Dirut

Tujuan : Menghasilkan personel yang mempunyai kompetensi sebagai Petugas Proteksi Radiasi pada pemanfaatan sumber radiasi dalam industri dan medik sesuai dengan peraturan yang

Resik Sekolah & Masjid Layanan Dapur Air Layanan Kesehatan 35 Jiwa Distribusi Obat-Obatan Distribusi susu UHT 8 dus, Makanan Tambahan Anak, Alat Kebersihan Distribusi Makanan 560

Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengindikasikan adanya upaya pemerintah pusat memberikan kewenangan

Peran dokter umum dalam pelayanan kedokteran forensik antara lain pemeriksaan korban tindak pidana hidup, pemeriksaan korban tindak pidana meninggal, sebagai saksi