Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh :
Siti Maryam 11100018200064
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
▸ Baca selengkapnya: contoh sk penerimaan siswa baru doc
(2)(3)(4)(5)i
Ilmu Tarbiyah .Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Adzkia Islamic School Tahun 2015 . Skripsi dibawah bimbingan Bapak Zahruddin Lc, MPd. dan Ibu Dra. Manerah. Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Negeri syarif Hidayatullah Jakarta 2016.
Pengelolaan Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) dilakukan setiap tahun ajaran baru akan dimulai . Penerimaan peserta didik baru adalah suatu proses pencarian atau penarikan peserta didik sebagai input sekolah dengan melihat potensi yang dimilikinya melalui seleksi yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah maupun pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan PPDB yang dilakukan oleh SMP Adzkia Islamic School. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan Agustus 2015 di SMP Adzkia Islamic School serua indah.
Metode penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara, Observasi dan studi dokumentasi mengenai pengelolaan PPDB di SMP Adzkia Islamic School. Respoden penelitian ini meliputi Kepala sekolah, Ketua Panitia PPDB, Bagian Humas/Publikasi, Penguji, dan siswa yang mengikuti seleksi PPDB di Adzkia Islamic School.
PPDB di SMP ini terdiri dari dua sistem penerimaan yaitu sistem PPDB regular dan sistem PPDB beasiswa. Pelaksanaan PPDB di bagi menjadi 2 gelombang, gelombang pertama dibuka mulai dari 2 Februari 2015 sampai dengan 25 Maret 2015 dan gelombang kedua dimulai dari 2 April 2015 sampai dengan 27 Mei 2015.
Pelaksanaan seleksi PPDB dilakukan melalui beberapa tahap yaitu seleksi berkas/administrasi, Tes Potensi akademik, wawancara, BTQ dan Survey untuk program beasiswa. Hasil seleksi yang paling dominan dalam penentuan peserta didik yang diterima yaitu seleksi BTQ. Dari hasil seleksi yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah maka sebanyak 37 peserta yang diterima dari 117 pendaftar.
ii
Islamic Junior High School in 2015. Thesis under the guidance of Mr. Zahruddin Lc, MPd. and Dra. Manerah. Education Management Studies Program, Faculty of MT and Teaching. Syarif Hidayatullah Jakarta State University, 2016.
New Revenue Management Learners (PPDB) conducted every new school year will begin. Acceptance of new students is a search process or the withdrawal of learners as input the school with a view to its potential through a selection that has been set by the school and the government. This study aims to determine how the management PPDB performed by SMP Adzkia Islamic School. This research was conducted in the month of February to the month of August 2015 at the Islamic Junior High School Adzkia, Serua Indah.
This research method using descriptive method with qualitative approach through interviews, observation and documentation study on the management of PPDB in junior Adzkia Islamic School. Respondents of the study include principal, PPDB Committee Chairman, Section of Public Relations / Publications, examiners, and students who participate in the selection PPDB in Adzkia Islamic School.
PPDB at SMP consists of two systems, namely the system PPDB regular admission and scholarships PPDB system. Implementation PPDB divided into two waves, the first wave of open starting from February 2, 2015 until March 25, 2015 and the second wave began on 2 April 2015 until May 27, 2015.
The selection PPDB done through several stages of selection file / administrative, academic Potential Test, interviews, BTQ and Survey for the scholarship program. The result of the selection of the most dominant in the determination of students who accepted that the selection BTQ. From the selection that has been made by the school, then as many as 37 participants who received from 117 applicants.
iii
Puji serta syukur sentiasa ku persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta taufiq kepada penulis, sehingga dengan tangan dan
fikiran ini mampu menoreh dan merangkai kata demi kata untuk menjadi karya
yang bermakna. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada
junjungan nabi besar Muhammad SAW yang memberikan suri tauladan yang baik
kepada para umatnya. Usaha yang dilakukan dengan maksimal, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Adzkia Islamic School”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan
baik dalam bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan,dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materi, Alhamdulillah
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan yang
sebesar-sebesarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultass Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari M.Pd Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta .
3. Dr. Zahruddin, Lc, M.Pd dosen pembimbing yang telah banyak membantu
dan meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat, arahan, serta
motivasi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Dra. Manerah, dosen pembimbing, yang telah banyak membantu dan
meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat, arahan, serta motivasi,
iv
pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan.
7. Segenap pengelola perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah
memberikan layanan dan fasilitas kepada penulis dalam mencari data
pustaka.
8. Seluruh staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan staf Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Suwardi, S.Si selaku kepala sekolah SMP Adzkia Islamic school yang
bersedia mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMK Dewi
Sartika.
10.Bapak Irwan gunawan sebagai ketua Panitia PPDB SMP Adzkia Islamic
School yang telah memberikan Informasi mengenai Pengelolaan PPDB di
SMP Adzkia Islamic School.
11.Seluruh panitia PPDB, yang telah membantu dan memberikan informasi
mengenai Pengelolaan PPDB
12.Seluruh staf (TU) SMP Adzkia Islamic school yang telah memberikan data
yang dibutuhkan penulis. Dan semua guru SMP Adzkia Islamic School.
13.Siswa-siswi SMP Adzkia Islamic School yang telah membantu penulis
untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
14.Keluarga tercinta ayah Syamsudin dan ibunda tersayang Alm Nurdjanah atas segala do’a, nasehat, kesabaran, cinta kasih, pengorbanan, dukungan moral, materil, maupun spiritual yang selalu diberikan kepada penulis.
15.Kakak–kakak tercinta Diana beserta suami, Dahlia Berserta suami, Triana,
S.T. berserta suami, Siswati, dan Rachman Hakim, Amd yang selalu
memberi motivasi, kritik, dan saran kepada penulis.
16.Serta keponakan-keponakanku (Muhammad Fadhil, Zulfa Amelia, Hisyam
v
Yuliana Purnama, Yuliani Purnama, Ayu minarni, Siti Rohmiyani, Rahma
atas segala semangat, bantuan, dan kebersamaan yang selalu kalian
ciptakan. Serta sahabat Manajemen Pendidikan angkatan 2010 yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
18.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun tak
mengurangi sedikitpun rasa terima kasih dan penghargaan penulis.
Penulis juga tidak lupa memohon untuk dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya jika dalam penulisan skripsi ini terdapat hal yang kurang
berkenan. Hasil karya tulis yang sederhana ini tentunya masih belum
sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di
harapkan penulis. Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat
khususnya untuk penulis dan umumnya untuk para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jakarta, 02 Februari 2016
vi
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 7
A. Manajemen ... 7
1. Pengertian Manajemen ... 7
2. Fungsi Manajemen ... 8
B. Penerimaan Peserta Didik Baru ... 14
1. Pengertian Penerimaan Peserta Didik Baru ... 14
2. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru ... 17
3. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru ... 18
4. Kendala dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ... 29
C. Hasil Penelitian yang Relevan ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
vii
2. Observasi... 34
3. Studi Dokumentasi ... 35
E. Teknik Analisis Data... 35
F. Kisi-kisi Instrumen Pengelolaan PPDB ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37
A. Gambaran Umum SMP Adzkia Islamic School ... 37
1. Sejarah Singkat SMP Adzkia Islamic School ... 37
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMP Adzkia Islamic School ... 39
3. Letak Geografis ... 40
4. Sarana dan Prasarana ... 40
5. Pengembangan diri ... 41
6. Data Siswa Baru SMP Adzkia Islamic School Tahun Ajaran 2015/2016 ... 43
7. Keadaan Guru dan Pegawai SMP Adzkia Islamic School .... 45
B. Temuan dan Pembahasan Penelitian ... 48
1. Temuan Penelitian ... 48
2. Pembahasan Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 75
viii
Tabel 4.1 Data Peserta Didik Tahun ajaran 2015/2016 ... 43
Tabel 4.2 Data Pendidik SMP Adzkia Islamic School ... 46
ix
Bagan 4.1 Prosedur PPDB 52
Bagan 4.2 Sistem Seleksi PPDB SMP Adzkia Islamic School
program beasiswa... 67
Bagan 4.3
Sistem Seleksi PPDB SMP Adzkia Islamic Schoolx
Lampiran 2 : Data Tenaga Kependidikan SMP Adzkia Islamic School
Lampiran 3 : Studi Dokumen
Lampiran 3 : Proposal PPDB SMP Adzkia Islamic School Tahun ajaran 2015/2016
Lampiran 4 : Brosur PPDB SMP Adzkia Islamic School Tahun ajaran 2015/2016
Lampiran 5 : Hasil Wawancara yang terkait dengan Pengelolaan Kurikulum di SMP
1
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam proses pembangunan
nasional yang dapat menentukan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Pendidikan juga merupakan suatu investasi dalam sektor pengembangan
sumber daya manusia untuk meningkatkan keterampilan, kecakapan dan
kecerdasan masyarakat Indonesia dalam mengelola sumber daya alam yang
dimiliki negara.
Pendidikan menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 yaitu usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.1
Pendidikan yang bermutu dapat dilihat dari konteks input (masukan), proses
dan output pendidikan. Input pendidikan yaitu konsumen yang menikmati
pendidikan yang diberikan oleh sekolah dalam memenuhi kepuasaan konsumen.
Konsumen ini seperti orang tua, peserta didik, dan juga masyarakat sekitar
sekolah.
Dalam input atau masukan dituntut untuk memberikan layanan yang terbaik
untuk konsumen yang menikmati pendidikan di sekolah tersebut termasuk
pengelolaan penerimaan peserta didik baru atau di kenal dengan PPDB.
Pengelolaan PPDB ini dilakukan untuk menerima peserta didik yang sesuai
dengan persyaratan sekolah untuk mendapatkan peserta didik yang berkualitas.
Dalam pengelolaan ini biasanya manajemen kesiswaan/peserta didik yang
mengatur mulai dari analisis kebutuhan peserta didik ketika penerimaan peserta
1
didik baru, kemudian proses penerimaan peserta didik yang dilanjutkan dengan
proses seleksi. Setelah proses seleksi peserta didik, dilakukan orientasi peserta
didik bagi yang lulus/diterima, penempatan peserta didik, pembinaan dan
pengembangan peserta didik, pencapaian pelaporan, serta kelulusan dan menjadi
alumni.
Karena PPDB merupakan kegiatan awal sebelum dilakukan kegiatan belajar
mengajar, maka PPDB perlu dikelola dengan baik oleh pihak sekolah.
Pengelolaan PPDB harus dilakukan dengan standar yang tepat dan juga
pertimbangan matang. Agar peserta didik yang diterima dapat meningkatkan mutu
lulusan sekolah tersebut.
Hakikat pengelolaan yaitu proses untuk mengendalikan, mengurus serta
merumuskan suatu kegiatan tertentu dalam menyelenggarakan kebijakan guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Pengelolaan PPDB
perlu dilakukan agar tujuan sekolah dalam memberikan layanan untuk masyarakat
terutama calon peserta didik dapat di capai dengan baik.
Karena setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh layanan
pendidikan, tidak secara otomatis mereka dapat diterima di suatu lembaga
pendidikan sekolah, akan tetapi untuk diterima di suatu sekolah seorang calon
peserta didik haruslah memenuhi kewajiban-kewajiban yang sudah ditentukan
oleh suatu sekolah tersebut. Hal ini agar input yang masuk dapat diproses melalui
belajar mengajar di sekolah dan menghasilkan output yang berkualitas.
Dalam mengelola PPDB, pihak panitia dapat menganalisis permintaan
lingkungan mengenai kebutuhan masayarakat akan pendidikan seperti yang di
inginkan oleh masyarakat. Maka dalam mengelola PPDB sekolah harus
melakukan analisis kebutuhan peserta didik kemudian membentuk panita PPDB,
langkah selanjutnya membuat dan menyebarkan informasi mengenai keadaan
sekolah secara real serta keunggulan sekolah agar calon peserta didik tertarik
dengan sekolah ini dan informasi tentang pendaftaran, proses seleksi serta
Dewasa ini, pengelolaan PPDB di sekolah swasta pada umumnya tidak
dilakukan dengan serius atau ketat. Biasanya sekolah hanya sekadar menetapkan
syarat-syarat pada umumnya kemudian sekolah juga mengadakan tes seleksi ala
kadarnya.
Hal ini dikarenakan minat masyarakat untuk masuk sekolah swasta tersebut
masih kurang. Biasanya masyarakat memasukkan anaknya ke sekolah swasta
dikarenakan tidak lulus dalam seleksi di sekolah negeri. Maka, sekolah swasta
mengunakan sistem penerimaan peserta didik baru dengan metode promosi.
Sistem promosi ini hanya memenuhi kuantitas siswa saja tetapi tidak
memasukkan kualitas peserta didik menjadi prioritas sekolah dalam meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah. Sebenarnya dengan adanya seleksi yang tepat
sekolah bukan melakukan diskriminasi kepada calon peserta didik tetapi sekolah
juga bsa mengetahui input yang diterima sesuai dengan sekolah tingkat
kemampuan, keterampilan dan aspek lainnya yang dapat menunjang prestasi
peserta didik.
Selain sistem penerimaan yang seperti itu, dari aspek pelayanan panitia yang
masih minim misalnya panitia penerimaan peserta didik yang sedikit, maka
pelayanan yang diberikan tidak dapat maksimal dan juga efektif. Hal ini
menyebabkan kurang puasnya calon peserta didik dalam pelaksanaan PPDB.
Masalah sarana dan prasarana belum optimal, mengakibatkan masyarakat
atau calon peserta didik tidak mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas. Ini
dikarenakan pengelolaan sarana dan prasarana tidak dikelola dan disediakan
dengan baik oleh sekolah.
Masalah di atas juga dihadapi oleh SMP Adzkia Islamic School yang
merupakan sekolah Swasta bernuansa Islami di Tanggerang Selatan. Untuk
menciptakan Pendidikan yang Islamic serta Pendidikan program Beasiswa maka
SMP Adzkia Islamic School yang ada di naungan Yayasan Darul Tahid Jakarta
Sekolah ini mempunyai kelebihan yaitu banyaknya minat masyarakat yang
ingin memasukan anak mereka untuk sekolah disana. Akan tetapi karena
terbatasnya kuota yang disediakan oleh sekolah maka sekolah melakukan seleksi
yang ketat untuk mendapatkan Calon Peserta didik yang terbaik dan sesuai
dengan kriteria sekolah.
Dalam pengelolaan yang dilakukan mulai dari analisis kebutuhan sampai
dengan penentuan peserta didik yang diterima belum efektif dan efesien, hal ini
dapat dilihat dalam proses PPDB tahun 2015/2016 terdapat kendala yang cukup
serius yaitu mulai dari sarana dan prasarana yang menunjang PPDB masih minim,
kurangnya pemberian informasi mengenai PPDB di sekolah Adzkia, kemudian
panita yang terbentuk tidak terikat oleh SK atau kontrak sekolah, karena panita
yang terbentuk merupakan guru yang mengajar di hari pendaftaran yang
berlangsung, hal ini menyebabkan layanan yang diberikan kurang maksimal.
Adanya persamaan hasil seleksi yang membuat kesulitan panitia dalam
memutuskan peserta didik yang akan diterima, hal ini dikarenakan keterbatasan
jumlah siswa yang diterima membuat panitia harus memilih salah satu diantara
mereka yang berhak untuk menjadi peserta didik di SMP Adzkia Islamic school.
Bukan hanya persamaan hasil seleksi saja yang menjadi kendala tetapi juga
adanya unsur kekuasaan yang memanfaatkan kekuasaannya untuk memasukan
keluarga, anak mereka bahkan saudara mereka untuk dapat bersekolah di SMP
Adzkia Islamic School.
Dengan masalah yang ada tetapi ada kelebihan di dalam seleksi, karena
peserta didik yang diterima harus mengikuti rangkaian yang ketat mulai dari
pemeriksaan administrasi yang dilanjutkan dengan observasi atau survey lapangan
yang berkerjasama dengan DPU(Dompet peduli umat) yang melakukan
wawancara dengan pihak keluarga calon Peserta didik, selanjut dilakukan tes Baca
Tulis Qurán (BTQ), kemudian tes Potensi Akademik (TPA) setelah itu Tes berupa
Karena ketatnya seleksi maka dari 100 pendaftar yang diterima di SMP
Adzkia Islamic School hanya 37 peserta didik, hal ini membuktikan bahwa seleksi
yang dilakukan dengan efektif, hal ini dikarenakan sekolah serta pihak DPU
menginginkan peserta didik yang diterima merupakan orang yang tepat dari segi
kemampuan dan bakatnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya tertarik
untuk meneliti dengan judul “Pengelolaan PPDB di SMP Adzkia Islamic School”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, ada beberapa masalah yang dapat di
indentifikasi diantaranya yaitu:
1. Kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat dalam mekanisme PPDB di
SMP Adzkia Islamic School tahun 2015
2. Terbatasnya sarana dan prasarana PPDB di SMP Adzkia Islamic School
tahun 2015
3. Belum Maksimalnya layanan PPDB di SMP Adzkia Islamic School tahun
2015
4. Adanya persamaan hasil seleksi pada Peserta PPDB 2015
C. Pembatasan Masalah
Dari indentifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi masalah yang akan
dibahas dalam laporan penelitian ini yaitu tentang “Pengelolaan Penerimaan
Peserta Didik Baru Di SMP Adzkia Islamic School Tahun 2015”
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan Pembatasan masalah maka penulis merumuskan masalah
penelitian, yaitu Bagaimana Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Lembaga Pendidikan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
melaksanakan pengelolaan PPDB secara efektif dan efesien.
2. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi
untuk terus meningkatkan rancangan pengelolaan PPDB tahun
berikutnya.
3. Bagi pihak lain yang membaca tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat
dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pengelolaan
7
A.
Manajemen
1.
Pengertian Manajemen
Menurut G.R. Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses
khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui
pemanfataan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.1
Sedangkan menurut james A.F Stoner mendefinisikan manajemen sebagai
proses perencanaan,pengorganisasian dan pengunaan sumber daya organanisasi
lainnya agar mmencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Menurut Kathryn M. Barrol dan David C. Martin, manajemen adalah proses
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat
fungsi utama yaitu merencanakan (planning), Mengorganisasi (Organizing), mimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).2
Sedangkan menurut Henri Fayol,manajemen atau pengelolaan adalah untuk merencanakan dan memprediksi, mengkordinasikan dan mengontrol. Menurut keitner berpendapat bahwa manajemen merupakan suatu proses pemecahanmasalah dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumberdaya yang semakin langka secara efesien dalam lingkungan yang berubah.3
Dari Beberapa pendapat ahli manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah suatu proses yang dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian,penggerakan,dan pengendalian sumberdaya yang ada untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efesien.
Manajemen biasanya lebih kepada bidang bisnis atau bidang yang
memperoleh keuntungan, akan tetapi sekarang manajemen sudah merambah
dalam bidang pendidikan yang dikenal dengan manajemen pendidikan.
1
Anton Athoillah, Dasar-dasar manajemen, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), h. 16 2
Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2013), h. 11
3
Manajemen pendidikanlah yang mengatur dan mengelola pendidikan secara
efektif dan efesien agar pendidikan dapat menghasilkan mutu yang bagus baik
dalam layanan, input dan juga output sekolah.
Manajemen pendidikan mempunyai substansi yang terinci mulai dari
manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen kesiswaaan,
manajemen SDM. Substansi tersebut mempunyai tugasnya masing-masing dalam
ngatur wilayah dalam sekolah.
Manajemen biasanya dikaitkan dengan pengelolaan yang dilakukan pada
suatu kegiatan atau organisasi yang berguna untuk mencapai tujuan yang tujuan
organisasi dengan cara memberdayakan sumberdaya manusia dan sarana
prasarana secara efisien dan efektif.
Implementasi manajemen pendidikan berupa kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan dan mengembangkan potensi
yang terdapat dalam dunia pendidikan untuk menghasilkan output pendidikan
yang berkualitas.
2.
Fungsi Manajemen
Manajemen pendidikan berperan dalam menjalankan pengelolaan dengan
baik perlu menerapkan fungsi manajemen. Fungsi manajemen di terapkan secara
berurutan atau sistematis dan saling ketergantungan dari satu fungsi ke fungsi
yang lain agar dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efesien.
Banyak pakar yang mengemukakan fungsi manajemen, hal ini dijelaskan
sebagai berikut4 :
4
Tabel 2.1
Fungsi manajemen
Henri Fayol Menjelaskan dalam buku “General and Industrial Management” terdapat lima fungsi manajemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
Commanding (perintah), Coordinating
(Pengkoordinasian) dan Controlling (Pengawasan). Fungsi ini sering di singkat dengan singkatan POCCC
Harold Koontz dan
Cyrill O Donell
Mengemukakan bawah fungsi manajemen yaitu Planning
(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing
(penyusunan staf), directing (pengarahan) dan Controling
(pengawasan). Lima fungsi ini di singkat POSDC
George R Terry Menjelaskan fungsi manajemen dengan singkatan POAC
Planning (Perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
actuating (pelaksanaan) dan Controlling ( Pengawasan).
Siagian Mengemukakan terdapat lima fungsi manajemen yaitu
perncanaan,pengorganisasian, penggerakan ,pengawasan
dan penilaian.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai fungsi
manajemen, penulis lebih condong dengan pendapat George R Terry yang
dikenal dengan Fungsi POAC. Dimana fungsi ini lebih simple dan juga mudah
untuk di mengerti. POAC kepanjangan dari Planning yang berkaitan dengan
Perencanaan atau kegiatan awal, Organizing merupakan pembagian dan
pengelompokan serta penyusunan staf, Actuating yaitu pelaksanaan kegiatan dan
controlling yang merupakan kegiatan pengendalian, pengawasan serta penilaian
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
a. Planning (perencanaan)
Planning berasal dari kata plan yang mengandung arti rencana,
perencanaan, yang merupakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha
merumuskan program yang didalamnya memuat segala sesuatu yang akan
dilaksanakan, penentuan tujuan,kebijaksanaan, arah yang akan ditempuh,
prosedur dan metode yang akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan.5 Menurut Roger A. Kauffmah, perencanaan adalah proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber
yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefesien dan seefektif mungkin.6 Sedangkan menurut Waterson, perencanaan adalah usaha sadar,
terorganisasi, dan terus menerus dilakukan untuk memilih alternative yang
terbaik dari sejumlah tindakan guna mencapai tujuan.7
Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Biasanya planning
mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan
alternatif – alternatif keputusan.8
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan
kegiatan yang memuat rumusan hal yang akan dilaksanakan baik berupa
metode, prosedur, tujuan serta lain-lain yang dilakukan dengan sistematis dan
berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. biasanya
perencanaan digunakan sebagai pedoman atau landasan dalam menuntun
kegiatan yang akan dilakukan.
Perencanaan merupakan kegiatan awal dalam fungsi manajemen dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan ini memuat tentang
perumusan tujuan yang akan dilakukan, pemilihan kegiatan atau program,
pengelolaan sumber daya yang tersedia.
Perencanaan juga merupakan tindakan yang menghasilkan suatu
keputusan yang berdampak pada masa depan yang harus didasarkan pada
5
Anton athoillah, Op.cit. h. 98 6
Nanang Fattah,Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2008) h. 49
7
Sudjana, Op.Cit. h. 61 8
informasi yang tepat waktu dan sumber terpercaya serta memperhatikan
situasi di masa yang akan datang.
Karena perencanaan yang baik memperhatikan situasi dan kondisi yang
akan datang, maka terdapat perencanaan berdasarkan kurun waktu dikenal
dengan perencanaan tahunan atau rencana jangka pendek (kurang dari lima
tahun), rencana jangka menengah/sedang (5-10 tahun) dan rencana jangka
panjang (diatas 10 tahun).
Perencanaan dalam pendidikan dilakukan untuk menyelnggarakan
pendidikan yang lebih efektif dan efesien agar dapat menghasilkan lulusan
yang bermutu dan relevan dalam kebutuhan yang diperlukan masyarakat.
Dalam perencanaan terdapat beberapa hal yaitu :
1) Bentuk atau jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
2) Prosedur pelaksanaan kegiatan
3) Kebijakan yang dijadikan landasan kegiatan
4) Arah dan tujuan yang hendak dicapai
5) Personal yang melaksanakan rencana
6) Waktu pelaksanaan rencana
7) Anggaran biaya yang di butuhkan. 9
b. Organizing
Organizing atau mengorganisasikan adalah suatu proses menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu dan menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam organisasi. Dalam proses pengorganisasian dilakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperinci berdasarkan bagian dan bidangnya masing-masing sehingga dapat menghasilkan integrasi kerja yang sinergis,koperatif yang harmonis dan seirama dalam mencapai tujuan yang terlah disepakati bersama10
Menurut Terry merupakan kegiatan dasar manajemen, pengorganisasian
ini dilakukan untuk menghimpun dan menyusun semua sumber yang
disyaratkan dalam rencana,terutama sumberdaya manusia sedemikian rupa
sehingga kegiatan dapat mencapai tujuan secara efektif dan efesien.11
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian
merupakan kegiatan organisasi yang dilakukan untuk menghimpun atau
meyusun sumberdaya yang tersedia agar pencapaian tujuan dapat dicapai
dengan efektif dan efesien.
Dalam pengorganisasian dilakukan beberapa hal yaitu
1) Penerimaan fasilitas,perlengkapan dan staf yang diperlukan untuk
melaksanakan rencana
2) Pengelompokan dan pembagian kerja menjadi stuktur organisasi yang
teratur
3) Pembentukan struktur kewenangan dan mekanisme koordinasi
4) Penentuan metode kerja dan prosedurnya
5) Pemilihan, pelatihan dan pemberian informasi kepada staf.12
c. Actuating
Fungsi manajemen selanjutnya yaitu actuating atau pelaksanaan. Aktuating
merupakan kegiatan yang menggerakan dan mengusahakan agar para
pegawai melakukan tugas dan kewajibannya.13
Pelaksanaan merupakan kegiatan yang menggerakan para stakeholder
untuk melakukan tugas mereka masing-masing sesuai rencana yang sudah
disepakati agar rencana tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efesien
dalam mencapai tujuan organisasi dan berdampak pada peningkatan mutu
kinerja.
Dalam pelaksanaan atau actuating terdapat beberapa hal yaitu
1) Penetapan saat awal pelaksanaan rencana kerja
2) Pemberian contoh tata cara pelaksanaan kerja dari pimpinan
3) Pemberian motivasi para pekerja untuk segera bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
4) Pengkomunikasian seluruh arah pekerjaan dengan semua unit kerja
5) Pembinaan para pekerja
6) Peningkatan mutu dan kualitas kerja
12
Anton Athoillah, Op.Cit. H. 111 13
7) Pengawasan kinerja dan moralitas14 d. Controlling
Controlling atau yang dikenal dengan pengendalian merupakan suatu kegiatan yang mengawasi dan meneliti para pegawai agar semua tugas
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang sudah disusun sejak
awal.15
Pengawasan juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin
bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai, hal ini berkenaan
dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan.16 Pengendalian terdiri atas ; penelitian terhadap hasil kerja sesuai dengan
rencana/program kerja, pelaporan hasil kerja dan pendaftaran masalah, serta
evaluasi hasil kerja dan problem solving.17
Dapat di simpulkan pengawasan merupakan kegiatan mengawasi dan
mengevaluasi kinerja para pegawai agar hasil/pekerjaan sesuai dengan tugas
yang telah ditetapkan di rencana program kerja.
Dalam pengawasan terdapat kegiatan sebagai berikut
1) Pengamatan terhadap kinerja seluruh pegawai
2) Pembinaan terhadap pegawai
3) Penelusuran relevansi dengan perencanaan
4) Pemerhatian arah pekerjaan dengan tujuan yang telah ditetapkan
5) Control terhadap kuantitas dan kualitas kerja
6) Efektivitas pelaksanaan kegiatan
7) Efisiensi penggunaan anggaran
8) Perbandingan hasil kerja sekarang dengan masa lalu18
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPPE-Yogyakarta:2003) h. 359 17
Anton athoillah, Op.cit. h.114 18
B.
Penerimaan Peserta didik Baru
1.
Pengertian Penerimaan Peserta didik
Penerimaan peserta didik baru merupakan langkah awal dalam manajemen
peserta didik yang mengelola dan memilih calon peserta didik yang unggul
dengan melalui syarat dan seleksi yang di rancang oleh sekolah.
Penerimaan peserta didik adalah sesuatu proses pencarian atau penarikan
pada calon pelamar yang mempunyai potensi atau berkualitas untuk dijadikan
input sekolah melalui proses seleksi yang sudah di rancang oleh lembaga tersebut.
Peserta didik menurut UUD no 20 tahun 2003 adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.19 Sedangkan menurut Oemar Hamalik, peserta didik merupakan suatu komponen masukan dalam
system pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga
menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.20 Peserta didik adalah input atau masukan yang akan diproses melalui proses
pembelajaran disekolah agar dapat menjadi input yang berkualitas sesuai dengan
potensi yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Rekrutmen/penerimaan peserta didik baru disebuah lembaga pendidikan
(sekolah) pada hakikatnya merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik
pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan
(sekolah) yang bersangkutan.21
Sedangkan menurut rohiat, penerimaan siswa merupakan proses pelayanan dan pencatatan siswa dalam penerimaan siswa baru, setelah melalui seleksi masuk siswa baru dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan seperti penetapan daya tampung, penetapan persyaratan siswa yang akan di terima, dan pembentukan panitia penerimaan siswa baru.22
Jadi definisi penerimaan peserta didik baru adalah suatu proses pencarian atau
penarikan peserta didik sebagai input sekolah dengan melihat potensi yang di
19
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-undang dan peraturan Pemerintah Tentang Pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI,2006), h. 5
20
Tim Dosen UPI, Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta,2010), h. 205 21
Ibid., h. 208 22
milikinya melalui seleksi yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah maupun
pemerintah.
Penerimaan peserta didik dikelola oleh sekolah supaya dapat memperoleh
peserta didik yang mempunyai potensi yang sesuai dengan kriteria sekolah.
Biasanya penerimaan di ikuti dengan seleksi yang berguna untuk menyaring para
calon pendaftar yang menginginkan untuk sekolah di sekolah tersebut. Dengan
adanya seleksi sekolah dapat menentukkan peserta didik mana yang dapat masuk
di sekolah tersebut sesuai dengan hasil seleksi.
Dalam Undang-undang System Pendidikan Nasional Bab III pasal 7 yaitu
penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan harus
di selenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras,
kedudukan social dan tingkat kemampuan ekonomi dan dengan tetap
mengindahkan kekhususan satu pendidikan yang bersangkutan.23
Kebijakan mengenai penerimaan peserta didik juga terdapat dalam undang-undang dasar pada alinea keempat yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”, hal ini berarti bahwa pemerintah mempunyai hak dann kewajiban untuk memberikan pendidikan kepada bangsa Indonesia, seperti yang tertuang dalam bab XIII pasal 31 ayai 1 bahwa tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran.24
Disini dapat dilihat bahwa masyarakat atau warga Negara berhak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas untuk masa depan anak
tersebut serta untuk masa depan bangsa. Karena bangsa yang berkualitas dapat
menjadi aset Negara di masa depan.
Kebijakan lain yang mendukung adalah undang-undang pokok pendidikan no
4 tahun 1950 atau dikenal sebagai UUD no 12 tahun 1954 yang berbunyi “tiap
warga Negara republik Indonesia mempunyai hak yang sama untuk diterima
menjadi murid suatu sekolah, jika memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk
pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu ”.25
Sedangkan menurut permendiknas nomor 19 tahun 2007, penerimaan peserta
didik sekolah/ madrasah dilakukan :
23
Departemen Agama RI, Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta: Sinar Grafika Jakarta, 1992), h. 5
24
Tim Dosen IKIP malang, Administrasi Pendidikan, ( Malang: IKIP Malang,1989), h. 92 25
a. Secara obyektif,transparan dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam
aturan sekolah/madrasah
b. Tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status
sosial, kemampuan ekonomi bagi SD/MII, SMP/MTS penerima subsidi
dari pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
c. Berdasarkan kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAK, dan
kriteria tambahan bagi SMK/MAK
d. Sesuai dengan daya tampung sekolah/madrasah26
Dengan kata lain PPDB harus dilakukan tanpa adanya diskriminasi dalam hal
apapun, karena setiap warga Negara mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh pendidikan yang bermutu. Maka pihak sekolah memberikan
kesempatan semua peserta didik untuk mendaftar dan mengikuti proses seleksi,
karena dengan di berikannya kesempatan kepada semua orang untuk mengikuti
seleksi itu akan memberikan peluang yang besar untuk sekolah dalam
mendapatkan peserta didik yang bermutu sesuai dengan harapan sekolah
Penerimaan murid baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama
dilakukan dengan mengadakan proses seleksi calon murid.27 Pengelolaan penerimaan ini harus direncanakana dengan baik dan di jadwalkan agar PPDB di
lakukan tanpa bentrok dengan program belajar mengajar.
Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Rugaiyah,M.PD dan Dra. Atiek Sismiati, penerimaan siswa baru merupakan “kegiatan yang dimaksudkan agar sekolah dapat menerima siswa sesuai dengan daya tampung sekolah,ketersediaan
fasilitas,staf dan tenga pengajar dan juga kesiapan siswa untuk belajar pada
sekolah yang dituju”.28
Penerimaan peserta didik bertujuan untuk mendapatkan peserta didik sesuai
dengan syarat yang sudah di tetapkan oleh sekolah agar calon peserta didik dapat
26
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republic Indonesia Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan, (Jakarta : 2007), h. 12
27
Surya Subroto, Manajemen Pendidikan Disekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2004),h. 74 28
diterima dan di tempatkan di tempat yang cocok sesuai dengan kemampuan yang
di miliki agar peserta didik dapat mengembangkan potensi tersebut di sekolah.
Dalam penerimaan peserta didik terdapat dua sistem yaitu Pertama, PPDB
dengan menggunakan sistem promosi merupakan penerimaan calon peserta didik
tanpa adanya proses seleksi. Penerimaan ini dilakukan dengan menerima semua
calon peserta didik yang mendaftar ke sekolah tersebut. Biasanya sekolah dengan
sistem ini secara umum berlaku pada sekolah yang pendaftarnya kurang dari daya
tampung yang ditentukan.29
Sedangkan sistem penerimaan yang kedua yaitu sistem penerimaan dengan
menggunakan seleksi. Dalam seleksi ini terdapat 3 macam yaitu seleksi
berdasarkan daftar nilai Ujian Akhir Nasional (UAN), berdasarkan penelusuran
minat dan kemampuan (PMDK), dan seleksi berdasarkan hasil tes masuk.30
2.
Kriteria PPDB
Dalam PPDB terdapat Kriteria Untuk menentukan bisa/tidaknya seseorang
diterima sebagai peserta didik. Kriteria PPDB tersebut terdapat tiga macam yaitu:
a. kriteria acuan patokan (standard criterian Referenced) yaitu suatu penerimaan peserta didik yang didasarkan atas patokan-patokan yang
ditentukan sebelumnya.31
Dalam criteria ini sekolah mengacu pada patokan yang sudah disepakati
dalam rapat penerimaan peserta didik baru yang dilakukan sesbelum
tahun ajaran baru. Biasanya patokan-patokan ini digunakan untuk
mendapatkan peserta didik sesuai dengan harapan sekolah.
b. kriteria acuan norma (Norm criterian referenced) yaitu penerimaan calon peserta didik yang didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta
didik yang mengikuti seleksi.32
29
kriteria acuan norma berdasarkan pada seleksi PPDB dalam mendapatkan
peserta didik yang mempunyai prestasi. Biasanya dalam hal ini criteria
ini di pakai oleh sekolah-sekolah unggulan yang menggunakan proses
seleksi ketat untuk dapat menyaring input-input yang berkualitas.
c. kriteria yang di dasarkan atas daya tampung sekolah, sekolah terlebih
dahulu menentukan berapa jumlah daya tampungnya, atau berapa calon
peserta didik baru yang akan diterima.33 kriteria yang berdasarkan daya tampung dimana disesuaikan kemampuan sekolah untuk menampung
calon peserta didik.
Biasanya penentuan daya tampung calon peserta didik dilakukan oleh panitia
PPDB dengan melakukan analisa kebutuhan melalui analisa sarana prasarana
yang tersedia, analisa guru yang ada dan rasio kelas yang tersedia. Melalui
analisas kebutuhan sekolah dapat melihat berapa banyak sekolah dapat menerima
peserta didik baru. Dengan melihat daya tamping yang tersedia sekolah dapat
memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan sekolah.
3.
Prosedur dalam Pelaksanaan Penerimaan Peserta didik baru
Penerimaan peserta didik termasuk salah satu aktivitas penting dalam proses
belajar mengajar disekolah. karena penerimaan ini menentukan beberapa kualitas
input yang dapat diterima oleh sekolah tersebut. Maka perlu adanya Prosedur
untuk mengawal pelaksanaan PPDB disekolah.
Adapun prosedur penerimaan peserta didik baru adalah membentuk panitia penerimaan peserta didik baru, rapat penentuan PPDB, pembuatan, pemasangan atau pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima, pengumuman peserta didik yang diterima dan registrasi peserta didik yang di terima.34
33
Ibid..., h.46 34
BAGAN 2.1
Diagram Langkah Penerimaan Peserta Didik Baru
Sumber : Ali Imron dalam buku manajemen peserta didik berbasis sekolah35
35
Ibid..., h. 48
Pendaftaran Ulang Peserta didik Baru Pengumuman Peserta Didik yang diterima
Penentuan Peserta Didik Baru seleksi Peserta Didik
Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
Pembuatan,pengiriman/pemasangan Pengumuman Peserta Didik Baru Rapat Penentuan Peserta Didik Baru
Langkah-langkah rekrutmen atau penerimaan peserta didik (siswa baru)36 adalah sebagai berikut:
a. Pembetukan panitia penerimaan siswa baru
Kegiatan langkah awal dalam proses penerimaan peserta didik baru
yaitu pembentukan panitia PPDB yang dibentuk oleh kepala sekolah
dengan susunan sebagai berikut :
Ketua Umum : Kepala sekolah
Ketua pelaksana : wakil kepala sekolah urusan kesiswaan
Sekretaris : kepala tata usaha atau guru
Bendahara : bendaharawan sekolah
Pembantu umum : guru
Seksi-seksi :
1) Seksi kesekretariatan : pegawai tata usaha
2) Seksi pengumuman/publikasi : guru
3) Seksi pendaftaran : guru
4) Seksi seleksi : guru
5) Seksi pengawasan : guru37
b. Rapat Penerimaan Peserta didik
Rapat PPDB dilakukan sebelum PPDB dimulai. Biasanya rata tersebut
dipimpin oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang menjabat
sebagai ketua pelaksana PPDB. Rapat ini membahas tentang gambaran
tugas masing-masing panitia dan membicarakan kegiatan dan ketentuan
apa saja yang akan dilakukan di kegiatan PPDB.
Dalam rapat ini, semua peserta rapat berhak mengeluarkan saran atau
masukan sesuai dengan kapasitas mereka sebagai bagian dari PPDB. Hal
ini dilakukan agar konsep penerimaan dari tahun ke tahun memiliki
peningkatan yang lebih baik.
36
Tim Dosen UPi, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeta,2010), h. 208-209. 37
Hasil rapat penerimaan peserta didik baru tersebut, dicatat dalam buku
notulen rapat. Adapun hal-hal yang tercantum dalam buku notulen rapat
adalah
1) Tanggal rapat
2) Waktu rapat
3) Tempat rapat
4) Agenda rapat
5) Daftar hadir peserta rapat
6) Hal-hal yang menjadi keputusan rapat.38
c. Pembuatan. Pengiriman/pemasangan pengumuman.
Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru selesai
selanjutnya seksi pengumuman membuat pengumuman yang berisi hal-hal
sebagai berikut :
1) Gambaran singkat mengenai sekolah
2) Persyaratan pendaftaran peserta didik baru meliputi surat
keterangan tanda tamat belajar (STTB) atau surat keterangan
kepala sekolah yang dinyatakan lulus, berkelakuan baik yang
diperoleh dari polisi/polri atau kepala sekolah, berbadan sehat
atau surat keterangan dari dokter, salinan STTB dengan daftar
nilai yang dimiliki, salinan Raport Peserta didik, Membayar uang
pendaftaran, melampirkan pasfoto ukuran 4 x 6, batasan umur
(akta kelahiran)
3) Cara pendaftaran, dalam melakukan pendaftaran peserta didik
baru dapat dilakukan dengann dua cara yaitu kolektif yang
dilakukan oleh kepala sekolah dan secara individual yang
dilakukan oleh masing-masing calon peserta didik.
4) Waktu pendaftaran, dalam kegiatan pendaftaran waktu sangat
penting dimana memuat keterangan kapan waktu diselenggarakan
pendaftaran dan kapan dilakukan penutupan pendaftaran agar
peserta didik dapat mendaftarkan tepat pada waktunya. Waktu
38
pendaftaran ini meliputi hari, tanggal dan juga waktu pelayanan
yang di berikan oleh panitia agar calon peserta didik mendapatkan
pelayanan yang baik ketika melakukan pendaftaran.
5) Tempat pendaftaran, biasanya berada di sekolah atau ditempat
yang dapat dijangkau oleh calon peserta didik. Tempat
pendaftaran ini merupakan tempat untuk calon peserta didik untuk
dapat memperoleh informasi mengenai pendaftaran, formulir dan
hal-hal yang menyangkut pendaftaran.
6) Biaya pendaftaran, memuat mengenai informasi berapa yang
harus di bayarkan dan juga kepada siapa pembayaran dilakukan
dan bagaimana cara pembayaran dilakukan.
7) Waktu dan tempat seleksi dilakukan,
8) Pengumuman hasil seleksi, dimana sekolah melakukan
pengumuman hasil seleksi yang dilakukan. Biasanya sekolah
memberikan pengumuman melalui pengumaman melalui surat
atau di tempat pada madding sekolah.39
d. Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru
Setelah pembuatan dan pemasangan pengumuman tentang PPDB
maka langkah selanjutnya adalah pendaftaran calon peserta didik baru.
Dalam hal ini panitia menyiapkan perlengkapan yang harus disediakan
pada saat pendaftaran PPDB adalah Loket pendaftaran, loket informasi,
dan formulir pendaftaran.40
Loket pendaftaran harus dibuka secukupnya agar para calon pendaftar
tidak terlalu lama mengantri. Dan hal yang harus disiapkan diloket
pendaftaran yaitu seorang petugas yang mengatur antrian calon pendaftar
agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan menganggu kenyamanan
calon pendaftar.
Sedangkan loket informasi disediakan untuk calon peserta didik yang
membutuhkan informasi mengenai hal-hal yang belum jelas dalam
39
Ibid,. h. 54 40
pengumuman PPDB. Loket ini juga berguna untuk memberi keterangan
kepada calon peserta didik baik dalam kesulitan mengisi formulir
pendaftaran maupun kesulitan dalam teknis PPDB lainnya.
Formulir pendaftaran , hendaknya disediakan secukupnya berdasarkan
rencana awal dalam rapat penentuan PPDB, karena banyak atau tidaknya
formulir yang tersedia dapat mempengaruhi siswa yang akan di terima.
Karena semakin banyak formulir itu dikontribusikan maka peluang
sekolah untuk mendapatkan siswa yang sesuai dengan keinginan sekolah
semakin besar. Setelah formulir di berikan kepada calon siswa maka
semua calon siswa mempunyai peluang yang sama untuk mengikuti tes
seleksi yang akan menentukan diterima atau tidaknya siswa di sekolah
tersebut.
Calon peserta didik harus mengetahui tentang kapan formulir boleh
diambil, bagaimana cara pengisian formulir tersebut, dan kapan
dikembalikan formulir yang sudah terisi. Apabila formulir pendaftaran
membutuhkan penjelasan atau petunjuk dalam mengisi form tersebut
maka sekolah harus menerbitkan petunjuk pengisian formulir atau adanya
petugas yang memberikan informasi petunjuk pengisian formulir tersebut.
Panitia PPDB harus jelas memberikan batas waktu pengembalian
formulir dan juga ada penjelasan mengenai konsekuensi apabila formulir
dikembalikan melewati batas waktu yang di tentukan.
e. Seleksi Peserta Didik Baru
Seleksi menurut Mathis dan Jackson adalah proses pemilihan
orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan
pekerjaan di sebuah organisasi. Sedangkan menurut M.T.E. hariandja ,
seleksi merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari
sekumpulan calon pegawai yang didapat dari sekumpulan calon pegawai
yang didapat melalui proses perekrutan baik internal maupun eksternal.41 Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwasanya seleksi adalah
41
suatu kegiatan penyaringan atau pemilihan calon pegawai atau peserta
didik melalui beberapa kriteria yang sudah ditetapkan agar pegawai atau
peserta didik yang masuk mempunyai potensi yang diperlukan oleh
lembaga.
Seleksi dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan pemilihan calon
peserta didik untuk mrnjadi peserta didik dilembaga pendidikan sesuai
dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.42 dengan adanya seleksi sekolah dapat menerima peserta didik sesuai dengan daya tampung sekolah.
Seleksi yang di lakukan selain nilai ujian nasional atau NEM, maka
seleksi dengan menggunakan tes akademik maupun tes administrasi.
Apabila sekolah mengadakan seleksi perlu adanya petugas maupun
pegawas yang mengawasi jalannya proses seleksi yang berlangsung, untuk
lancarnya proses seleksi maka perlu adanya pengaturan pengawas maupun
peserta tes agar pengawas dapat mengerjakan tugasnya sesuai dengan
ketentuan yang sudah di tetapkan. Untuk itu perlu adanya tata tertib
pengawas dalam pengelaksanaan tes yaitu
1) Datang satu setengah jam sebelum pelaksanaan tes di mulai,
agar adanya persiapan sebelum tes dimulai.
2) Menandatangani daftar hadir pengawas di secretariat lokasi tes
3) Menerima naskah soal tes dan lembar jawabannya, daftar
absensi peserta, album foto peserta dan berita acara
pelaksanaan tes.
4) Memakai tanda pengawas yang disediakan oleh panitia di
saku baju kiri
5) Datang di ruang pengawasan setengah jam sebelum tes di
mulai
6) Mempersilakan calon peserta didik masuk ruangan dengan
menunjukkan kartu peserta tes
7) Pengawas member tahu kepada peserta tes, bahwa hanya
diperbolehkan membawa alat-alat tulis saja.
42
8) Memeriksa letak tempat duduk peserta tes, apakah sesuai atau
tidak dengan nomor yang tertempel pada kursi
9) Membacakan tata tertib peserta didik dengan jelas
10) Membagikan soal dan lembar jawaban kepada peserta didik
serta memberikan aba-aba ketika tes sudah dapat di mulai.
11) Mengedarkan absensi ketika peserta tes mengerjakan soal-soal
tes.
12) Membuat atau mengisi berita acara
13) Mengingatkan waktu penyeslesaian ketika waktu kurang 10
menit, pengawas juga mengingatkan peserta untuk mengecek
kembali identitas atau jawaban terlah di isi dengan lengkap
atau belum.
14) Ketika waktu tes sudah selesai, maka pengawas mengambil
lembar jawaban secara urut dan memberikan aba-aba bahwa
peserta boleh meninggalkan ruangan tes. Dan memberikan
lembar tes kepada seksi pengawas atau panitia PPDB.
Bukan hanya pengawas saja yang mempunyai tata tertib, tetapi peserta
tes juga memiliki tata tertib yang harus di taati, agar mereka dapat
mengikuti seleksi dengan baik, tenang, tertib dan nyaman dalam
mengerjakan tes seleksinya. Adapun tata tertib nya43 yaitu
a. Sehari sebelum pelaksanaan ujian, peserta didik harus
mengetahui ruangan dan tempat tes.
b. Peserta didik sudah berada di lokasi ujian lima belas menit
sebelum tes di mulai
c. Peserta tidak boleh masuk ruangan sebelum mendapatkan
aba-aba dari pengawas
d. Peserta dapat berpakaian bebas asalkan rapi dan sopan
e. Pada saat memasuki ruangan harus menunjukkan kartu peserta
43
f. Tidak diperbolehkan membuka soal sebelum di berikan
aba-aba dan pada saat berlangsungnya tes tidak di perbolehkan
keluar ruang tanpa izin pengawas
g. Tidak di perbolehkan meminjam alat tulis teman
h. Peserta harus mengerjakan sendiri soal-soal tes tanpa berbuat
curang atau menoleh, melirik dan membanu peserta lainnya.
i. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum di
perbolehkan oleh pengawas serta waktu pengerjaan harus
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
j. Pelanggaran atas tata tertib berakibat tidak di ikut sertakannya
peserta dalam seleksi perta didik.
f. Rapat Penentuan Peserta Didik yang di terima.
Rapat penentuan ini dilakukan setelah proses seleksi yang sudah berlangsung. Penentuan tersebut harus didasarkan pada proses seleksi yang digunakan, misalnya sistem penerimaannya yang berdasarkan DANEM, maka ketentuan siswa yang diterima harus berdasarkan atas ranking DANEM yang dibuat, sedangkan sekolah yang menggunakan system PMDK, ketentuan penerimaannya didasarkan atas hasil ranking nilai raport peserta . Dan system penerimaan menggunakan system tes maka peentuannya berdasarkan hasil tes.44
Penentuan penerimaan peserta didik ini disesuaikan dengan daya
tampung sekolah tersebut, karena daya tampung dalam menerima peserta
didik harus di sesuaikan dengan layanan yang diberikan sekolah berupa
guru yang ada, fasilitas yang sesuai dengan pemakai atau peserta didik
yang di terima dan jumlah siswa yang sudah di tetapkan di dalam kelas.
Hal ini lah daya tampung perlu dilakukan supaya sekolah dapat
menerima peserta didik sesuai dengan daya tampung sekolah atau
kemampuan sekolah dalam menerima peserta didik baru. Dalam penentuan
ini biasanya dilakukan analisis kebutuhan yang diperhitungkan sesuai
dengan jumlah guru, bangku atau meja perkelas baru serta fasilitas yang
44
tersedia. Analisis ini dilakukan untuk memberikan layanan prima kepada
setiap peserta didik.
Setelah rapat dilakukan maka selanjutnya menentukan peserta didik
yang diterima melalui 3 macam yaitu peserta didik yang lulus tes/yang
diterima, peserta didik yang masuk dalam bangku cadangan dan peserta
didik yang tidak lulus atau tidak diterima oleh sekolah.
g. Pengumuman
kegiatan setelah rapat penentuan peserta didik maka dilakukan
pengumuman hasil seleksi yang dilakukan dengan pengumuman. Agar
calon siswa dapat mengetahui mereka masuk kedalam kategori peserta
didik yang diterima, dicadangkan atau yang tidak diterima.
Dalam pengumuman terdapat dua macam yaitu pengumuman terbuka
dan pengumuman tertutup.45 Pengumuman terbuka dimana pengumuman itu di lakukan secara transparan atau pengumuman melalui madding
sekolah berisi hasil seleksi dan keterangan peserta didik yang diterima atau
tidak sesuai dengan nomer ujian seleksi yang dapat dilihat oleh khalayak
ramai/semua orang. Sedangkan pengumuman tertutup merupakan
pengumuman melalui surat yang dikirim kepada semua peserta seleksi,
pengumuman ini berisi penerimaan atau tidaknya peserta didik tersebut.
h. Pendaftaran ulang.
Setelah memberikan pengumuman kepada para pendaftar maka
kegiatan selanjutnya kegiatan daftar ulang yang dilakukan oleh peserta
didik yang sudah dinyatakan lulus oleh panitia PPDB. Biasanya sekolah
memberikan informasi mengenai syarat yang harus di lengkapi oleh calon
peserta didik yang sudah di terima dan batas waktu penyerahan. Apabila
peserta didik melewati waktu pendaftaran ulang yang sudah ditentukan
maka peserta didik tersebut di anggap gugur atau mengundurkan diri.
Dengan demikian pihak sekolah memberikan panggilan atau informasi
kepada peserta didik cadangan untuk mendaftarkan kembali supaya dapat
di terima oleh sekolah tersebut. Pemberitahuan biasanya dilakukan panitia
45
setelah melihat kuota peserta didik yang sudah melakukan daftar ulang
atau mengugurkan dirinya. Apabila masih ada kuota yang kosong maka
dapat diisi oleh peserta didik cadangan.
Pemanggilan peserta cadangan biasanya dilakukan berdasarkan
ranking nilai ketika penentuan penerimaan peserta didik yang diterima dan
yang menjadi cadangan. Dalam hal ini peserta cadangan juga harus
memenuhi persyaratan baik dalam kelengkapan dokumen yang harus
diserahkan sesuai waktu yang sudah ditentukan pihak sekolah atau panitia.
Daftar ulang yang dilakukan peserta didik kemudian diproses di dalam
buku induk sekolah. Buku induk ini memuat data-data peserta didik yang
masuk di sekolah tersebut. Buku ini sangat penting untuk dapat
mengetahui data yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran di
sekolah.46
Dari langkah-langkah penerimaan peserta didik di atas merupakan kegiatan
yang saling bersinambungan dan juga saling integrasi seperti sebuah sistem yang
tidak dapat di lupakan salah satu dari mereka, sehingga dapat menentukan dan
menerima peserta didik sesuai dengan kebutuhan atau keinginan sekolah..
Pengelolaan PPDB ini harus dilakukan dengan rencana yang matang serta
jadwal yang tetap, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat dimulai di hari
pertama setiap tahun ajaran baru.
Menurut Drs Ismed Syarief CS langkah-langkah penerimaan murid baru pada
garis besarnya sebagai berikut
1) Membentuk Panitia Penerimaan Murid
Dalam membentuk panitia PPDB di bentuk melalui Rapat oleh semua
komponen sekolah. Panitia PPDB biasanya terdiri dari kepala sekolah dan
beberapa guru yang ditunjuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, yaitu
1) Syarat-syarat Pendaftaran
46
2) Formulir pendaftaran
3) Pengumuman
4) Buku pendaftaran
5) Waktu pendaftaran
6) Jumlah calon yang diterima
2) Menentukann syarat Pendaftaran calon
3) Menyediakan Formulir Pendaftaran
4) Pengumuman Pendaftaran calon
5) Menyediakan Buku Pendaftaran
6) Waktu Pendaftaran
7) Penentuan calon yang diterima47
4. Kendala dalam Penerimaan Peserta didik Baru
Dalam kegiatan yang terlaksana pasti terdapat masalah yang dapat
menghambat jalannya proses penerimaaan. Ada beberapa masalah yang terjadi
yaitu :
a. Adanya peserta didik dengan hasil tesnya, jumlah danemnya dan
kecakapannya sama dan mereka sama berada pada batas bawah
penerimaan. Dalam hal ini sekolah berhadapan dengan peserta didik
yang kemampuannya sama tetapi harus memilih satu atau beberapa
dari mereka untuk masuk di sekolah tersebut. Hal ini mempersulit
sekolah untuk menentukannya dengan adil.
b. Adanya calon peserta didik dari segi kemampuannya masih kalah
dibandingkan dengan yang lainnya sementara yang bersangkutan
mempunyai kekuasaan yang tinggi di daerah tersebut. Ini merupakan
masalah yang sering terjadi di sekolah-sekolah yang menjurus pada
sikap nepotisme karena kekuasaan orangtua, sekolah harus
meluluskan peserta didik yang sebenarnya tidak memenuhi standar
ditetapkan. ini akan menyebabkan diskriminasi dalam penerimaan
peserta didik, maka perlu adanya ketegasan sekolah untuk tidak
melihat kekuasaan, rasa tau hal lain yang menyebabkan diskriminasi.
47
c. Terbatasnya daya tampung sarana prasarana sekolah. Sarana dan
prasarana sekolah merupakan salah satu hal yang harus di
pertimbangkan untuk menentukan daya tampung sekolah dalam
penerimaan peserta didik baru. Karena dengan adanya pertimbangan
sapras maka sekolah bisa menerima sesuai kapasitas sekolah. Pada
kenyataan banyak sekolah yang mengabaikan pertimbangan sapras
yang akan mengakibatkan kenyamanan dan pelayanan siswa yang
berujung pada keterampilan serta mutu lulusan sekolah tersebut48
C. Hasil Yang relevan
Dalam skripsi berjudul “Pelaksanaan Seleksi Penerimaan siswa Baru Program
Akselerasi di SMPN 3 Tangsel” yang di susun oleh Ahmad Husaini (2013) pada
Universitas UIN Syarifhidayatullah Jakarta49, hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan awal
yang dilakukan oleh SMP 3 tangsel agar sekolah dapat menyaring siswa yang
berkualitas untuk dapat berkembang dan menyesuaikan diri di program akselerasi.
Langkah-langkah dalam penerimaan ssiwa baru program akselerasi sama halnya
dengan penerimaan siswa baru pada umumnya yaitu di mulai dengan analisis
kebutuhan, pembentukan panitia, pemasangan pengumuman yang berkaitan
dengan penerimaan siswa baru, kemudian kegiatan seleksi siswa baru, penentuan
siswa yang lulus seleksi, dan daftar ulang yang dilakukan oleh orang tua siswa
yang diterima.
Dalam penelitian saudara Ahmad Husaini lebih menyoroti pelaksanaan
seleksi yang menggunakan 3 tahap seleksi yaitu tes berkas, tes potensi akademik,
tes pisikotes dan wawancara. Menurut peneliti bahwa kegiatan penerimaan siswa
baru yang di lakukan SMPN 3 Tangsel pada tahun 2012/2013 sudah efektif dan
tidak ada kendala yang menghambat jalannya proses pelaksanaan seleksi, karena
48
Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:Alfabeta,2011), h. 66
49 Ahmad Husaini,
panitia PSB melakukan persiapan/rencana yang matang sebelum diadakan
pelaksanaan kegiatan tersebut, bukan hanya rencana saja yang matang tetapi juga
adanya evaluasi pada pelaksanaan PSB tahun lalu untuk dijadikan pembelajaran
dan perbaikan untuk kelancaraan Pelaksanaan PSB tahun 2012/2013.
Dari 3 tahap tes seleksi yang diterima oleh SMPN 3 Tangsel sebanyak 26
siswa pada tahun 2012/2013. Dengan perolehan skor 7,50 nilai terendah dan 9,00
nilai tertinggi dalam tes potensi akademik dan pada tes psikotes rata-rata siswa
yang di terima mempunyai skor 120 keatas, hal ini siswa masuk dalam kategori
siswa berkemampuan khusus atau di atas rata-rata.
Dalam skripsi yang berjudul Pelaksanaan seleksi penerimaan Siswa baru
Dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan di SMP Negeri 1 Karawang, di
susun oleh Warda Nurdini (2007)50. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya pelaksanaan seleksi dilakukan untuk dapat menghasilkan bibit-bibit
unggul yang kelak akan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta
memberikan kontibusi dalam penuntasan kebijakan wajib belajar yang telah di
tetapkan oleh pemerintah.
Seleksi yang di gunakan oleh SMPN 1 karawang dengan teknik tes dan
administrasi, dimana tes pada 5 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia,
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), IPA, IPS, dan Matematika. Sedangkan
seleksi administrasi yaitu dengan melihat nilai raport siswa yang akan mendaftar
di sekolah. Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa responden lebih
setuju seleksi dilakukan dengan menggunakan tes karena pihak sekolah dapat
melihat kemampuan atau potensi yang siswa miliki secara real tanpa adanya
manipulasi serta sekolah dapat menarik atau merekrut siswa sesuai dengan apa
yang diahrapkan oleh sekolah, sedangkan kalau seleksi administrasi, responden
berpendapar dapar saja sekolah asal siswa tersebut bermain nilai atau bertindak
curang dan menanipulasi nilai agar siswa mereka dapat di terima di sekolah
pilihan.
50 Warda Nurdini,
Untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan maka pihak sekolah harus cerdik
mengelola stategi yang dituangkan dalam program-program pembinaan maupun
stategi dalam kegiatan belajar mengajar. Agar setelah penerimaan dilaukan siswa
di asah potensi yang ada untuk dapat bersaing dengan sekolah lain.
Sedangkan penelitian yang akan di teliti oleh penulis tentang bagaimana
pengelolaan yang dilakukan oleh sekolah terkait Penerimaan Peserta didik Baru
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Apakah dalam pengelolaan tersebut dapat