• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DI SMP Adzkia Islamic School

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DI SMP Adzkia Islamic School"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh :

Siti Maryam 11100018200064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

▸ Baca selengkapnya: contoh sk penerimaan siswa baru doc

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Ilmu Tarbiyah .Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Adzkia Islamic School Tahun 2015 . Skripsi dibawah bimbingan Bapak Zahruddin Lc, MPd. dan Ibu Dra. Manerah. Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Negeri syarif Hidayatullah Jakarta 2016.

Pengelolaan Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) dilakukan setiap tahun ajaran baru akan dimulai . Penerimaan peserta didik baru adalah suatu proses pencarian atau penarikan peserta didik sebagai input sekolah dengan melihat potensi yang dimilikinya melalui seleksi yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah maupun pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan PPDB yang dilakukan oleh SMP Adzkia Islamic School. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan Agustus 2015 di SMP Adzkia Islamic School serua indah.

Metode penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara, Observasi dan studi dokumentasi mengenai pengelolaan PPDB di SMP Adzkia Islamic School. Respoden penelitian ini meliputi Kepala sekolah, Ketua Panitia PPDB, Bagian Humas/Publikasi, Penguji, dan siswa yang mengikuti seleksi PPDB di Adzkia Islamic School.

PPDB di SMP ini terdiri dari dua sistem penerimaan yaitu sistem PPDB regular dan sistem PPDB beasiswa. Pelaksanaan PPDB di bagi menjadi 2 gelombang, gelombang pertama dibuka mulai dari 2 Februari 2015 sampai dengan 25 Maret 2015 dan gelombang kedua dimulai dari 2 April 2015 sampai dengan 27 Mei 2015.

Pelaksanaan seleksi PPDB dilakukan melalui beberapa tahap yaitu seleksi berkas/administrasi, Tes Potensi akademik, wawancara, BTQ dan Survey untuk program beasiswa. Hasil seleksi yang paling dominan dalam penentuan peserta didik yang diterima yaitu seleksi BTQ. Dari hasil seleksi yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah maka sebanyak 37 peserta yang diterima dari 117 pendaftar.

(6)

ii

Islamic Junior High School in 2015. Thesis under the guidance of Mr. Zahruddin Lc, MPd. and Dra. Manerah. Education Management Studies Program, Faculty of MT and Teaching. Syarif Hidayatullah Jakarta State University, 2016.

New Revenue Management Learners (PPDB) conducted every new school year will begin. Acceptance of new students is a search process or the withdrawal of learners as input the school with a view to its potential through a selection that has been set by the school and the government. This study aims to determine how the management PPDB performed by SMP Adzkia Islamic School. This research was conducted in the month of February to the month of August 2015 at the Islamic Junior High School Adzkia, Serua Indah.

This research method using descriptive method with qualitative approach through interviews, observation and documentation study on the management of PPDB in junior Adzkia Islamic School. Respondents of the study include principal, PPDB Committee Chairman, Section of Public Relations / Publications, examiners, and students who participate in the selection PPDB in Adzkia Islamic School.

PPDB at SMP consists of two systems, namely the system PPDB regular admission and scholarships PPDB system. Implementation PPDB divided into two waves, the first wave of open starting from February 2, 2015 until March 25, 2015 and the second wave began on 2 April 2015 until May 27, 2015.

The selection PPDB done through several stages of selection file / administrative, academic Potential Test, interviews, BTQ and Survey for the scholarship program. The result of the selection of the most dominant in the determination of students who accepted that the selection BTQ. From the selection that has been made by the school, then as many as 37 participants who received from 117 applicants.

(7)

iii

Puji serta syukur sentiasa ku persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta taufiq kepada penulis, sehingga dengan tangan dan

fikiran ini mampu menoreh dan merangkai kata demi kata untuk menjadi karya

yang bermakna. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada

junjungan nabi besar Muhammad SAW yang memberikan suri tauladan yang baik

kepada para umatnya. Usaha yang dilakukan dengan maksimal, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Adzkia Islamic School”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan

baik dalam bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan,dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materi, Alhamdulillah

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Oleh

karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan yang

sebesar-sebesarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultass Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari M.Pd Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta .

3. Dr. Zahruddin, Lc, M.Pd dosen pembimbing yang telah banyak membantu

dan meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat, arahan, serta

motivasi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Dra. Manerah, dosen pembimbing, yang telah banyak membantu dan

meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat, arahan, serta motivasi,

(8)

iv

pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan.

7. Segenap pengelola perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah

memberikan layanan dan fasilitas kepada penulis dalam mencari data

pustaka.

8. Seluruh staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan staf Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Suwardi, S.Si selaku kepala sekolah SMP Adzkia Islamic school yang

bersedia mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMK Dewi

Sartika.

10.Bapak Irwan gunawan sebagai ketua Panitia PPDB SMP Adzkia Islamic

School yang telah memberikan Informasi mengenai Pengelolaan PPDB di

SMP Adzkia Islamic School.

11.Seluruh panitia PPDB, yang telah membantu dan memberikan informasi

mengenai Pengelolaan PPDB

12.Seluruh staf (TU) SMP Adzkia Islamic school yang telah memberikan data

yang dibutuhkan penulis. Dan semua guru SMP Adzkia Islamic School.

13.Siswa-siswi SMP Adzkia Islamic School yang telah membantu penulis

untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

14.Keluarga tercinta ayah Syamsudin dan ibunda tersayang Alm Nurdjanah atas segala do’a, nasehat, kesabaran, cinta kasih, pengorbanan, dukungan moral, materil, maupun spiritual yang selalu diberikan kepada penulis.

15.Kakak–kakak tercinta Diana beserta suami, Dahlia Berserta suami, Triana,

S.T. berserta suami, Siswati, dan Rachman Hakim, Amd yang selalu

memberi motivasi, kritik, dan saran kepada penulis.

16.Serta keponakan-keponakanku (Muhammad Fadhil, Zulfa Amelia, Hisyam

(9)

v

Yuliana Purnama, Yuliani Purnama, Ayu minarni, Siti Rohmiyani, Rahma

atas segala semangat, bantuan, dan kebersamaan yang selalu kalian

ciptakan. Serta sahabat Manajemen Pendidikan angkatan 2010 yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

18.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun tak

mengurangi sedikitpun rasa terima kasih dan penghargaan penulis.

Penulis juga tidak lupa memohon untuk dibukakan pintu maaf yang

sebesar-besarnya jika dalam penulisan skripsi ini terdapat hal yang kurang

berkenan. Hasil karya tulis yang sederhana ini tentunya masih belum

sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di

harapkan penulis. Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat

khususnya untuk penulis dan umumnya untuk para pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, 02 Februari 2016

(10)

vi

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

A. Manajemen ... 7

1. Pengertian Manajemen ... 7

2. Fungsi Manajemen ... 8

B. Penerimaan Peserta Didik Baru ... 14

1. Pengertian Penerimaan Peserta Didik Baru ... 14

2. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru ... 17

3. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru ... 18

4. Kendala dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ... 29

C. Hasil Penelitian yang Relevan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

(11)

vii

2. Observasi... 34

3. Studi Dokumentasi ... 35

E. Teknik Analisis Data... 35

F. Kisi-kisi Instrumen Pengelolaan PPDB ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37

A. Gambaran Umum SMP Adzkia Islamic School ... 37

1. Sejarah Singkat SMP Adzkia Islamic School ... 37

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMP Adzkia Islamic School ... 39

3. Letak Geografis ... 40

4. Sarana dan Prasarana ... 40

5. Pengembangan diri ... 41

6. Data Siswa Baru SMP Adzkia Islamic School Tahun Ajaran 2015/2016 ... 43

7. Keadaan Guru dan Pegawai SMP Adzkia Islamic School .... 45

B. Temuan dan Pembahasan Penelitian ... 48

1. Temuan Penelitian ... 48

2. Pembahasan Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75

(12)

viii

Tabel 4.1 Data Peserta Didik Tahun ajaran 2015/2016 ... 43

Tabel 4.2 Data Pendidik SMP Adzkia Islamic School ... 46

(13)

ix

Bagan 4.1 Prosedur PPDB 52

Bagan 4.2 Sistem Seleksi PPDB SMP Adzkia Islamic School

program beasiswa... 67

Bagan 4.3

Sistem Seleksi PPDB SMP Adzkia Islamic School

(14)

x

Lampiran 2 : Data Tenaga Kependidikan SMP Adzkia Islamic School

Lampiran 3 : Studi Dokumen

Lampiran 3 : Proposal PPDB SMP Adzkia Islamic School Tahun ajaran 2015/2016

Lampiran 4 : Brosur PPDB SMP Adzkia Islamic School Tahun ajaran 2015/2016

Lampiran 5 : Hasil Wawancara yang terkait dengan Pengelolaan Kurikulum di SMP

(15)

1

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam proses pembangunan

nasional yang dapat menentukan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu

negara. Pendidikan juga merupakan suatu investasi dalam sektor pengembangan

sumber daya manusia untuk meningkatkan keterampilan, kecakapan dan

kecerdasan masyarakat Indonesia dalam mengelola sumber daya alam yang

dimiliki negara.

Pendidikan menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 yaitu usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.1

Pendidikan yang bermutu dapat dilihat dari konteks input (masukan), proses

dan output pendidikan. Input pendidikan yaitu konsumen yang menikmati

pendidikan yang diberikan oleh sekolah dalam memenuhi kepuasaan konsumen.

Konsumen ini seperti orang tua, peserta didik, dan juga masyarakat sekitar

sekolah.

Dalam input atau masukan dituntut untuk memberikan layanan yang terbaik

untuk konsumen yang menikmati pendidikan di sekolah tersebut termasuk

pengelolaan penerimaan peserta didik baru atau di kenal dengan PPDB.

Pengelolaan PPDB ini dilakukan untuk menerima peserta didik yang sesuai

dengan persyaratan sekolah untuk mendapatkan peserta didik yang berkualitas.

Dalam pengelolaan ini biasanya manajemen kesiswaan/peserta didik yang

mengatur mulai dari analisis kebutuhan peserta didik ketika penerimaan peserta

1

(16)

didik baru, kemudian proses penerimaan peserta didik yang dilanjutkan dengan

proses seleksi. Setelah proses seleksi peserta didik, dilakukan orientasi peserta

didik bagi yang lulus/diterima, penempatan peserta didik, pembinaan dan

pengembangan peserta didik, pencapaian pelaporan, serta kelulusan dan menjadi

alumni.

Karena PPDB merupakan kegiatan awal sebelum dilakukan kegiatan belajar

mengajar, maka PPDB perlu dikelola dengan baik oleh pihak sekolah.

Pengelolaan PPDB harus dilakukan dengan standar yang tepat dan juga

pertimbangan matang. Agar peserta didik yang diterima dapat meningkatkan mutu

lulusan sekolah tersebut.

Hakikat pengelolaan yaitu proses untuk mengendalikan, mengurus serta

merumuskan suatu kegiatan tertentu dalam menyelenggarakan kebijakan guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Pengelolaan PPDB

perlu dilakukan agar tujuan sekolah dalam memberikan layanan untuk masyarakat

terutama calon peserta didik dapat di capai dengan baik.

Karena setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh layanan

pendidikan, tidak secara otomatis mereka dapat diterima di suatu lembaga

pendidikan sekolah, akan tetapi untuk diterima di suatu sekolah seorang calon

peserta didik haruslah memenuhi kewajiban-kewajiban yang sudah ditentukan

oleh suatu sekolah tersebut. Hal ini agar input yang masuk dapat diproses melalui

belajar mengajar di sekolah dan menghasilkan output yang berkualitas.

Dalam mengelola PPDB, pihak panitia dapat menganalisis permintaan

lingkungan mengenai kebutuhan masayarakat akan pendidikan seperti yang di

inginkan oleh masyarakat. Maka dalam mengelola PPDB sekolah harus

melakukan analisis kebutuhan peserta didik kemudian membentuk panita PPDB,

langkah selanjutnya membuat dan menyebarkan informasi mengenai keadaan

sekolah secara real serta keunggulan sekolah agar calon peserta didik tertarik

dengan sekolah ini dan informasi tentang pendaftaran, proses seleksi serta

(17)

Dewasa ini, pengelolaan PPDB di sekolah swasta pada umumnya tidak

dilakukan dengan serius atau ketat. Biasanya sekolah hanya sekadar menetapkan

syarat-syarat pada umumnya kemudian sekolah juga mengadakan tes seleksi ala

kadarnya.

Hal ini dikarenakan minat masyarakat untuk masuk sekolah swasta tersebut

masih kurang. Biasanya masyarakat memasukkan anaknya ke sekolah swasta

dikarenakan tidak lulus dalam seleksi di sekolah negeri. Maka, sekolah swasta

mengunakan sistem penerimaan peserta didik baru dengan metode promosi.

Sistem promosi ini hanya memenuhi kuantitas siswa saja tetapi tidak

memasukkan kualitas peserta didik menjadi prioritas sekolah dalam meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah. Sebenarnya dengan adanya seleksi yang tepat

sekolah bukan melakukan diskriminasi kepada calon peserta didik tetapi sekolah

juga bsa mengetahui input yang diterima sesuai dengan sekolah tingkat

kemampuan, keterampilan dan aspek lainnya yang dapat menunjang prestasi

peserta didik.

Selain sistem penerimaan yang seperti itu, dari aspek pelayanan panitia yang

masih minim misalnya panitia penerimaan peserta didik yang sedikit, maka

pelayanan yang diberikan tidak dapat maksimal dan juga efektif. Hal ini

menyebabkan kurang puasnya calon peserta didik dalam pelaksanaan PPDB.

Masalah sarana dan prasarana belum optimal, mengakibatkan masyarakat

atau calon peserta didik tidak mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas. Ini

dikarenakan pengelolaan sarana dan prasarana tidak dikelola dan disediakan

dengan baik oleh sekolah.

Masalah di atas juga dihadapi oleh SMP Adzkia Islamic School yang

merupakan sekolah Swasta bernuansa Islami di Tanggerang Selatan. Untuk

menciptakan Pendidikan yang Islamic serta Pendidikan program Beasiswa maka

SMP Adzkia Islamic School yang ada di naungan Yayasan Darul Tahid Jakarta

(18)

Sekolah ini mempunyai kelebihan yaitu banyaknya minat masyarakat yang

ingin memasukan anak mereka untuk sekolah disana. Akan tetapi karena

terbatasnya kuota yang disediakan oleh sekolah maka sekolah melakukan seleksi

yang ketat untuk mendapatkan Calon Peserta didik yang terbaik dan sesuai

dengan kriteria sekolah.

Dalam pengelolaan yang dilakukan mulai dari analisis kebutuhan sampai

dengan penentuan peserta didik yang diterima belum efektif dan efesien, hal ini

dapat dilihat dalam proses PPDB tahun 2015/2016 terdapat kendala yang cukup

serius yaitu mulai dari sarana dan prasarana yang menunjang PPDB masih minim,

kurangnya pemberian informasi mengenai PPDB di sekolah Adzkia, kemudian

panita yang terbentuk tidak terikat oleh SK atau kontrak sekolah, karena panita

yang terbentuk merupakan guru yang mengajar di hari pendaftaran yang

berlangsung, hal ini menyebabkan layanan yang diberikan kurang maksimal.

Adanya persamaan hasil seleksi yang membuat kesulitan panitia dalam

memutuskan peserta didik yang akan diterima, hal ini dikarenakan keterbatasan

jumlah siswa yang diterima membuat panitia harus memilih salah satu diantara

mereka yang berhak untuk menjadi peserta didik di SMP Adzkia Islamic school.

Bukan hanya persamaan hasil seleksi saja yang menjadi kendala tetapi juga

adanya unsur kekuasaan yang memanfaatkan kekuasaannya untuk memasukan

keluarga, anak mereka bahkan saudara mereka untuk dapat bersekolah di SMP

Adzkia Islamic School.

Dengan masalah yang ada tetapi ada kelebihan di dalam seleksi, karena

peserta didik yang diterima harus mengikuti rangkaian yang ketat mulai dari

pemeriksaan administrasi yang dilanjutkan dengan observasi atau survey lapangan

yang berkerjasama dengan DPU(Dompet peduli umat) yang melakukan

wawancara dengan pihak keluarga calon Peserta didik, selanjut dilakukan tes Baca

Tulis Qurán (BTQ), kemudian tes Potensi Akademik (TPA) setelah itu Tes berupa

(19)

Karena ketatnya seleksi maka dari 100 pendaftar yang diterima di SMP

Adzkia Islamic School hanya 37 peserta didik, hal ini membuktikan bahwa seleksi

yang dilakukan dengan efektif, hal ini dikarenakan sekolah serta pihak DPU

menginginkan peserta didik yang diterima merupakan orang yang tepat dari segi

kemampuan dan bakatnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya tertarik

untuk meneliti dengan judul “Pengelolaan PPDB di SMP Adzkia Islamic School”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, ada beberapa masalah yang dapat di

indentifikasi diantaranya yaitu:

1. Kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat dalam mekanisme PPDB di

SMP Adzkia Islamic School tahun 2015

2. Terbatasnya sarana dan prasarana PPDB di SMP Adzkia Islamic School

tahun 2015

3. Belum Maksimalnya layanan PPDB di SMP Adzkia Islamic School tahun

2015

4. Adanya persamaan hasil seleksi pada Peserta PPDB 2015

C. Pembatasan Masalah

Dari indentifikasi masalah diatas maka peneliti membatasi masalah yang akan

dibahas dalam laporan penelitian ini yaitu tentang “Pengelolaan Penerimaan

Peserta Didik Baru Di SMP Adzkia Islamic School Tahun 2015”

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan Pembatasan masalah maka penulis merumuskan masalah

penelitian, yaitu Bagaimana Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru

(20)

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Lembaga Pendidikan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam

melaksanakan pengelolaan PPDB secara efektif dan efesien.

2. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi

untuk terus meningkatkan rancangan pengelolaan PPDB tahun

berikutnya.

3. Bagi pihak lain yang membaca tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat

dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pengelolaan

(21)

7

A.

Manajemen

1.

Pengertian Manajemen

Menurut G.R. Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses

khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui

pemanfataan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.1

Sedangkan menurut james A.F Stoner mendefinisikan manajemen sebagai

proses perencanaan,pengorganisasian dan pengunaan sumber daya organanisasi

lainnya agar mmencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut Kathryn M. Barrol dan David C. Martin, manajemen adalah proses

untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat

fungsi utama yaitu merencanakan (planning), Mengorganisasi (Organizing), mimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).2

Sedangkan menurut Henri Fayol,manajemen atau pengelolaan adalah untuk merencanakan dan memprediksi, mengkordinasikan dan mengontrol. Menurut keitner berpendapat bahwa manajemen merupakan suatu proses pemecahanmasalah dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumberdaya yang semakin langka secara efesien dalam lingkungan yang berubah.3

Dari Beberapa pendapat ahli manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah suatu proses yang dimulai dari perencanaan,

pengorganisasian,penggerakan,dan pengendalian sumberdaya yang ada untuk

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efesien.

Manajemen biasanya lebih kepada bidang bisnis atau bidang yang

memperoleh keuntungan, akan tetapi sekarang manajemen sudah merambah

dalam bidang pendidikan yang dikenal dengan manajemen pendidikan.

1

Anton Athoillah, Dasar-dasar manajemen, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), h. 16 2

Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2013), h. 11

3

(22)

Manajemen pendidikanlah yang mengatur dan mengelola pendidikan secara

efektif dan efesien agar pendidikan dapat menghasilkan mutu yang bagus baik

dalam layanan, input dan juga output sekolah.

Manajemen pendidikan mempunyai substansi yang terinci mulai dari

manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen kesiswaaan,

manajemen SDM. Substansi tersebut mempunyai tugasnya masing-masing dalam

ngatur wilayah dalam sekolah.

Manajemen biasanya dikaitkan dengan pengelolaan yang dilakukan pada

suatu kegiatan atau organisasi yang berguna untuk mencapai tujuan yang tujuan

organisasi dengan cara memberdayakan sumberdaya manusia dan sarana

prasarana secara efisien dan efektif.

Implementasi manajemen pendidikan berupa kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan dan mengembangkan potensi

yang terdapat dalam dunia pendidikan untuk menghasilkan output pendidikan

yang berkualitas.

2.

Fungsi Manajemen

Manajemen pendidikan berperan dalam menjalankan pengelolaan dengan

baik perlu menerapkan fungsi manajemen. Fungsi manajemen di terapkan secara

berurutan atau sistematis dan saling ketergantungan dari satu fungsi ke fungsi

yang lain agar dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efesien.

Banyak pakar yang mengemukakan fungsi manajemen, hal ini dijelaskan

sebagai berikut4 :

4

(23)

Tabel 2.1

Fungsi manajemen

Henri Fayol Menjelaskan dalam buku “General and Industrial Management” terdapat lima fungsi manajemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),

Commanding (perintah), Coordinating

(Pengkoordinasian) dan Controlling (Pengawasan). Fungsi ini sering di singkat dengan singkatan POCCC

Harold Koontz dan

Cyrill O Donell

Mengemukakan bawah fungsi manajemen yaitu Planning

(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing

(penyusunan staf), directing (pengarahan) dan Controling

(pengawasan). Lima fungsi ini di singkat POSDC

George R Terry Menjelaskan fungsi manajemen dengan singkatan POAC

Planning (Perencanaan), Organizing (pengorganisasian),

actuating (pelaksanaan) dan Controlling ( Pengawasan).

Siagian Mengemukakan terdapat lima fungsi manajemen yaitu

perncanaan,pengorganisasian, penggerakan ,pengawasan

dan penilaian.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai fungsi

manajemen, penulis lebih condong dengan pendapat George R Terry yang

dikenal dengan Fungsi POAC. Dimana fungsi ini lebih simple dan juga mudah

untuk di mengerti. POAC kepanjangan dari Planning yang berkaitan dengan

Perencanaan atau kegiatan awal, Organizing merupakan pembagian dan

pengelompokan serta penyusunan staf, Actuating yaitu pelaksanaan kegiatan dan

controlling yang merupakan kegiatan pengendalian, pengawasan serta penilaian

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

a. Planning (perencanaan)

Planning berasal dari kata plan yang mengandung arti rencana,

(24)

perencanaan, yang merupakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha

merumuskan program yang didalamnya memuat segala sesuatu yang akan

dilaksanakan, penentuan tujuan,kebijaksanaan, arah yang akan ditempuh,

prosedur dan metode yang akan diikuti dalam usaha pencapaian tujuan.5 Menurut Roger A. Kauffmah, perencanaan adalah proses penentuan

tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber

yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefesien dan seefektif mungkin.6 Sedangkan menurut Waterson, perencanaan adalah usaha sadar,

terorganisasi, dan terus menerus dilakukan untuk memilih alternative yang

terbaik dari sejumlah tindakan guna mencapai tujuan.7

Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Biasanya planning

mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan

alternatif – alternatif keputusan.8

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan

kegiatan yang memuat rumusan hal yang akan dilaksanakan baik berupa

metode, prosedur, tujuan serta lain-lain yang dilakukan dengan sistematis dan

berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. biasanya

perencanaan digunakan sebagai pedoman atau landasan dalam menuntun

kegiatan yang akan dilakukan.

Perencanaan merupakan kegiatan awal dalam fungsi manajemen dalam

menentukan kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan ini memuat tentang

perumusan tujuan yang akan dilakukan, pemilihan kegiatan atau program,

pengelolaan sumber daya yang tersedia.

Perencanaan juga merupakan tindakan yang menghasilkan suatu

keputusan yang berdampak pada masa depan yang harus didasarkan pada

5

Anton athoillah, Op.cit. h. 98 6

Nanang Fattah,Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2008) h. 49

7

Sudjana, Op.Cit. h. 61 8

(25)

informasi yang tepat waktu dan sumber terpercaya serta memperhatikan

situasi di masa yang akan datang.

Karena perencanaan yang baik memperhatikan situasi dan kondisi yang

akan datang, maka terdapat perencanaan berdasarkan kurun waktu dikenal

dengan perencanaan tahunan atau rencana jangka pendek (kurang dari lima

tahun), rencana jangka menengah/sedang (5-10 tahun) dan rencana jangka

panjang (diatas 10 tahun).

Perencanaan dalam pendidikan dilakukan untuk menyelnggarakan

pendidikan yang lebih efektif dan efesien agar dapat menghasilkan lulusan

yang bermutu dan relevan dalam kebutuhan yang diperlukan masyarakat.

Dalam perencanaan terdapat beberapa hal yaitu :

1) Bentuk atau jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

2) Prosedur pelaksanaan kegiatan

3) Kebijakan yang dijadikan landasan kegiatan

4) Arah dan tujuan yang hendak dicapai

5) Personal yang melaksanakan rencana

6) Waktu pelaksanaan rencana

7) Anggaran biaya yang di butuhkan. 9

b. Organizing

Organizing atau mengorganisasikan adalah suatu proses menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu dan menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam organisasi. Dalam proses pengorganisasian dilakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperinci berdasarkan bagian dan bidangnya masing-masing sehingga dapat menghasilkan integrasi kerja yang sinergis,koperatif yang harmonis dan seirama dalam mencapai tujuan yang terlah disepakati bersama10

Menurut Terry merupakan kegiatan dasar manajemen, pengorganisasian

ini dilakukan untuk menghimpun dan menyusun semua sumber yang

disyaratkan dalam rencana,terutama sumberdaya manusia sedemikian rupa

sehingga kegiatan dapat mencapai tujuan secara efektif dan efesien.11

(26)

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian

merupakan kegiatan organisasi yang dilakukan untuk menghimpun atau

meyusun sumberdaya yang tersedia agar pencapaian tujuan dapat dicapai

dengan efektif dan efesien.

Dalam pengorganisasian dilakukan beberapa hal yaitu

1) Penerimaan fasilitas,perlengkapan dan staf yang diperlukan untuk

melaksanakan rencana

2) Pengelompokan dan pembagian kerja menjadi stuktur organisasi yang

teratur

3) Pembentukan struktur kewenangan dan mekanisme koordinasi

4) Penentuan metode kerja dan prosedurnya

5) Pemilihan, pelatihan dan pemberian informasi kepada staf.12

c. Actuating

Fungsi manajemen selanjutnya yaitu actuating atau pelaksanaan. Aktuating

merupakan kegiatan yang menggerakan dan mengusahakan agar para

pegawai melakukan tugas dan kewajibannya.13

Pelaksanaan merupakan kegiatan yang menggerakan para stakeholder

untuk melakukan tugas mereka masing-masing sesuai rencana yang sudah

disepakati agar rencana tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efesien

dalam mencapai tujuan organisasi dan berdampak pada peningkatan mutu

kinerja.

Dalam pelaksanaan atau actuating terdapat beberapa hal yaitu

1) Penetapan saat awal pelaksanaan rencana kerja

2) Pemberian contoh tata cara pelaksanaan kerja dari pimpinan

3) Pemberian motivasi para pekerja untuk segera bekerja sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya masing-masing

4) Pengkomunikasian seluruh arah pekerjaan dengan semua unit kerja

5) Pembinaan para pekerja

6) Peningkatan mutu dan kualitas kerja

12

Anton Athoillah, Op.Cit. H. 111 13

(27)

7) Pengawasan kinerja dan moralitas14 d. Controlling

Controlling atau yang dikenal dengan pengendalian merupakan suatu kegiatan yang mengawasi dan meneliti para pegawai agar semua tugas

dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang sudah disusun sejak

awal.15

Pengawasan juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin

bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai, hal ini berkenaan

dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan.16 Pengendalian terdiri atas ; penelitian terhadap hasil kerja sesuai dengan

rencana/program kerja, pelaporan hasil kerja dan pendaftaran masalah, serta

evaluasi hasil kerja dan problem solving.17

Dapat di simpulkan pengawasan merupakan kegiatan mengawasi dan

mengevaluasi kinerja para pegawai agar hasil/pekerjaan sesuai dengan tugas

yang telah ditetapkan di rencana program kerja.

Dalam pengawasan terdapat kegiatan sebagai berikut

1) Pengamatan terhadap kinerja seluruh pegawai

2) Pembinaan terhadap pegawai

3) Penelusuran relevansi dengan perencanaan

4) Pemerhatian arah pekerjaan dengan tujuan yang telah ditetapkan

5) Control terhadap kuantitas dan kualitas kerja

6) Efektivitas pelaksanaan kegiatan

7) Efisiensi penggunaan anggaran

8) Perbandingan hasil kerja sekarang dengan masa lalu18

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPPE-Yogyakarta:2003) h. 359 17

Anton athoillah, Op.cit. h.114 18

(28)

B.

Penerimaan Peserta didik Baru

1.

Pengertian Penerimaan Peserta didik

Penerimaan peserta didik baru merupakan langkah awal dalam manajemen

peserta didik yang mengelola dan memilih calon peserta didik yang unggul

dengan melalui syarat dan seleksi yang di rancang oleh sekolah.

Penerimaan peserta didik adalah sesuatu proses pencarian atau penarikan

pada calon pelamar yang mempunyai potensi atau berkualitas untuk dijadikan

input sekolah melalui proses seleksi yang sudah di rancang oleh lembaga tersebut.

Peserta didik menurut UUD no 20 tahun 2003 adalah anggota masyarakat

yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.19 Sedangkan menurut Oemar Hamalik, peserta didik merupakan suatu komponen masukan dalam

system pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga

menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.20 Peserta didik adalah input atau masukan yang akan diproses melalui proses

pembelajaran disekolah agar dapat menjadi input yang berkualitas sesuai dengan

potensi yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Rekrutmen/penerimaan peserta didik baru disebuah lembaga pendidikan

(sekolah) pada hakikatnya merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik

pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan

(sekolah) yang bersangkutan.21

Sedangkan menurut rohiat, penerimaan siswa merupakan proses pelayanan dan pencatatan siswa dalam penerimaan siswa baru, setelah melalui seleksi masuk siswa baru dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan seperti penetapan daya tampung, penetapan persyaratan siswa yang akan di terima, dan pembentukan panitia penerimaan siswa baru.22

Jadi definisi penerimaan peserta didik baru adalah suatu proses pencarian atau

penarikan peserta didik sebagai input sekolah dengan melihat potensi yang di

19

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-undang dan peraturan Pemerintah Tentang Pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI,2006), h. 5

20

Tim Dosen UPI, Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta,2010), h. 205 21

Ibid., h. 208 22

(29)

milikinya melalui seleksi yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah maupun

pemerintah.

Penerimaan peserta didik dikelola oleh sekolah supaya dapat memperoleh

peserta didik yang mempunyai potensi yang sesuai dengan kriteria sekolah.

Biasanya penerimaan di ikuti dengan seleksi yang berguna untuk menyaring para

calon pendaftar yang menginginkan untuk sekolah di sekolah tersebut. Dengan

adanya seleksi sekolah dapat menentukkan peserta didik mana yang dapat masuk

di sekolah tersebut sesuai dengan hasil seleksi.

Dalam Undang-undang System Pendidikan Nasional Bab III pasal 7 yaitu

penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan harus

di selenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras,

kedudukan social dan tingkat kemampuan ekonomi dan dengan tetap

mengindahkan kekhususan satu pendidikan yang bersangkutan.23

Kebijakan mengenai penerimaan peserta didik juga terdapat dalam undang-undang dasar pada alinea keempat yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”, hal ini berarti bahwa pemerintah mempunyai hak dann kewajiban untuk memberikan pendidikan kepada bangsa Indonesia, seperti yang tertuang dalam bab XIII pasal 31 ayai 1 bahwa tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran.24

Disini dapat dilihat bahwa masyarakat atau warga Negara berhak

mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas untuk masa depan anak

tersebut serta untuk masa depan bangsa. Karena bangsa yang berkualitas dapat

menjadi aset Negara di masa depan.

Kebijakan lain yang mendukung adalah undang-undang pokok pendidikan no

4 tahun 1950 atau dikenal sebagai UUD no 12 tahun 1954 yang berbunyi “tiap

warga Negara republik Indonesia mempunyai hak yang sama untuk diterima

menjadi murid suatu sekolah, jika memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk

pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu ”.25

Sedangkan menurut permendiknas nomor 19 tahun 2007, penerimaan peserta

didik sekolah/ madrasah dilakukan :

23

Departemen Agama RI, Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta: Sinar Grafika Jakarta, 1992), h. 5

24

Tim Dosen IKIP malang, Administrasi Pendidikan, ( Malang: IKIP Malang,1989), h. 92 25

(30)

a. Secara obyektif,transparan dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam

aturan sekolah/madrasah

b. Tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status

sosial, kemampuan ekonomi bagi SD/MII, SMP/MTS penerima subsidi

dari pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

c. Berdasarkan kriteria hasil ujian nasional bagi SMA/SMK, MA/MAK, dan

kriteria tambahan bagi SMK/MAK

d. Sesuai dengan daya tampung sekolah/madrasah26

Dengan kata lain PPDB harus dilakukan tanpa adanya diskriminasi dalam hal

apapun, karena setiap warga Negara mempunyai hak yang sama dalam

memperoleh pendidikan yang bermutu. Maka pihak sekolah memberikan

kesempatan semua peserta didik untuk mendaftar dan mengikuti proses seleksi,

karena dengan di berikannya kesempatan kepada semua orang untuk mengikuti

seleksi itu akan memberikan peluang yang besar untuk sekolah dalam

mendapatkan peserta didik yang bermutu sesuai dengan harapan sekolah

Penerimaan murid baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama

dilakukan dengan mengadakan proses seleksi calon murid.27 Pengelolaan penerimaan ini harus direncanakana dengan baik dan di jadwalkan agar PPDB di

lakukan tanpa bentrok dengan program belajar mengajar.

Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Rugaiyah,M.PD dan Dra. Atiek Sismiati, penerimaan siswa baru merupakan “kegiatan yang dimaksudkan agar sekolah dapat menerima siswa sesuai dengan daya tampung sekolah,ketersediaan

fasilitas,staf dan tenga pengajar dan juga kesiapan siswa untuk belajar pada

sekolah yang dituju”.28

Penerimaan peserta didik bertujuan untuk mendapatkan peserta didik sesuai

dengan syarat yang sudah di tetapkan oleh sekolah agar calon peserta didik dapat

26

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republic Indonesia Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan, (Jakarta : 2007), h. 12

27

Surya Subroto, Manajemen Pendidikan Disekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2004),h. 74 28

(31)

diterima dan di tempatkan di tempat yang cocok sesuai dengan kemampuan yang

di miliki agar peserta didik dapat mengembangkan potensi tersebut di sekolah.

Dalam penerimaan peserta didik terdapat dua sistem yaitu Pertama, PPDB

dengan menggunakan sistem promosi merupakan penerimaan calon peserta didik

tanpa adanya proses seleksi. Penerimaan ini dilakukan dengan menerima semua

calon peserta didik yang mendaftar ke sekolah tersebut. Biasanya sekolah dengan

sistem ini secara umum berlaku pada sekolah yang pendaftarnya kurang dari daya

tampung yang ditentukan.29

Sedangkan sistem penerimaan yang kedua yaitu sistem penerimaan dengan

menggunakan seleksi. Dalam seleksi ini terdapat 3 macam yaitu seleksi

berdasarkan daftar nilai Ujian Akhir Nasional (UAN), berdasarkan penelusuran

minat dan kemampuan (PMDK), dan seleksi berdasarkan hasil tes masuk.30

2.

Kriteria PPDB

Dalam PPDB terdapat Kriteria Untuk menentukan bisa/tidaknya seseorang

diterima sebagai peserta didik. Kriteria PPDB tersebut terdapat tiga macam yaitu:

a. kriteria acuan patokan (standard criterian Referenced) yaitu suatu penerimaan peserta didik yang didasarkan atas patokan-patokan yang

ditentukan sebelumnya.31

Dalam criteria ini sekolah mengacu pada patokan yang sudah disepakati

dalam rapat penerimaan peserta didik baru yang dilakukan sesbelum

tahun ajaran baru. Biasanya patokan-patokan ini digunakan untuk

mendapatkan peserta didik sesuai dengan harapan sekolah.

b. kriteria acuan norma (Norm criterian referenced) yaitu penerimaan calon peserta didik yang didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta

didik yang mengikuti seleksi.32

29

(32)

kriteria acuan norma berdasarkan pada seleksi PPDB dalam mendapatkan

peserta didik yang mempunyai prestasi. Biasanya dalam hal ini criteria

ini di pakai oleh sekolah-sekolah unggulan yang menggunakan proses

seleksi ketat untuk dapat menyaring input-input yang berkualitas.

c. kriteria yang di dasarkan atas daya tampung sekolah, sekolah terlebih

dahulu menentukan berapa jumlah daya tampungnya, atau berapa calon

peserta didik baru yang akan diterima.33 kriteria yang berdasarkan daya tampung dimana disesuaikan kemampuan sekolah untuk menampung

calon peserta didik.

Biasanya penentuan daya tampung calon peserta didik dilakukan oleh panitia

PPDB dengan melakukan analisa kebutuhan melalui analisa sarana prasarana

yang tersedia, analisa guru yang ada dan rasio kelas yang tersedia. Melalui

analisas kebutuhan sekolah dapat melihat berapa banyak sekolah dapat menerima

peserta didik baru. Dengan melihat daya tamping yang tersedia sekolah dapat

memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan sekolah.

3.

Prosedur dalam Pelaksanaan Penerimaan Peserta didik baru

Penerimaan peserta didik termasuk salah satu aktivitas penting dalam proses

belajar mengajar disekolah. karena penerimaan ini menentukan beberapa kualitas

input yang dapat diterima oleh sekolah tersebut. Maka perlu adanya Prosedur

untuk mengawal pelaksanaan PPDB disekolah.

Adapun prosedur penerimaan peserta didik baru adalah membentuk panitia penerimaan peserta didik baru, rapat penentuan PPDB, pembuatan, pemasangan atau pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima, pengumuman peserta didik yang diterima dan registrasi peserta didik yang di terima.34

33

Ibid..., h.46 34

(33)

BAGAN 2.1

Diagram Langkah Penerimaan Peserta Didik Baru

Sumber : Ali Imron dalam buku manajemen peserta didik berbasis sekolah35

35

Ibid..., h. 48

Pendaftaran Ulang Peserta didik Baru Pengumuman Peserta Didik yang diterima

Penentuan Peserta Didik Baru seleksi Peserta Didik

Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

Pembuatan,pengiriman/pemasangan Pengumuman Peserta Didik Baru Rapat Penentuan Peserta Didik Baru

(34)

Langkah-langkah rekrutmen atau penerimaan peserta didik (siswa baru)36 adalah sebagai berikut:

a. Pembetukan panitia penerimaan siswa baru

Kegiatan langkah awal dalam proses penerimaan peserta didik baru

yaitu pembentukan panitia PPDB yang dibentuk oleh kepala sekolah

dengan susunan sebagai berikut :

Ketua Umum : Kepala sekolah

Ketua pelaksana : wakil kepala sekolah urusan kesiswaan

Sekretaris : kepala tata usaha atau guru

Bendahara : bendaharawan sekolah

Pembantu umum : guru

Seksi-seksi :

1) Seksi kesekretariatan : pegawai tata usaha

2) Seksi pengumuman/publikasi : guru

3) Seksi pendaftaran : guru

4) Seksi seleksi : guru

5) Seksi pengawasan : guru37

b. Rapat Penerimaan Peserta didik

Rapat PPDB dilakukan sebelum PPDB dimulai. Biasanya rata tersebut

dipimpin oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang menjabat

sebagai ketua pelaksana PPDB. Rapat ini membahas tentang gambaran

tugas masing-masing panitia dan membicarakan kegiatan dan ketentuan

apa saja yang akan dilakukan di kegiatan PPDB.

Dalam rapat ini, semua peserta rapat berhak mengeluarkan saran atau

masukan sesuai dengan kapasitas mereka sebagai bagian dari PPDB. Hal

ini dilakukan agar konsep penerimaan dari tahun ke tahun memiliki

peningkatan yang lebih baik.

36

Tim Dosen UPi, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeta,2010), h. 208-209. 37

(35)

Hasil rapat penerimaan peserta didik baru tersebut, dicatat dalam buku

notulen rapat. Adapun hal-hal yang tercantum dalam buku notulen rapat

adalah

1) Tanggal rapat

2) Waktu rapat

3) Tempat rapat

4) Agenda rapat

5) Daftar hadir peserta rapat

6) Hal-hal yang menjadi keputusan rapat.38

c. Pembuatan. Pengiriman/pemasangan pengumuman.

Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru selesai

selanjutnya seksi pengumuman membuat pengumuman yang berisi hal-hal

sebagai berikut :

1) Gambaran singkat mengenai sekolah

2) Persyaratan pendaftaran peserta didik baru meliputi surat

keterangan tanda tamat belajar (STTB) atau surat keterangan

kepala sekolah yang dinyatakan lulus, berkelakuan baik yang

diperoleh dari polisi/polri atau kepala sekolah, berbadan sehat

atau surat keterangan dari dokter, salinan STTB dengan daftar

nilai yang dimiliki, salinan Raport Peserta didik, Membayar uang

pendaftaran, melampirkan pasfoto ukuran 4 x 6, batasan umur

(akta kelahiran)

3) Cara pendaftaran, dalam melakukan pendaftaran peserta didik

baru dapat dilakukan dengann dua cara yaitu kolektif yang

dilakukan oleh kepala sekolah dan secara individual yang

dilakukan oleh masing-masing calon peserta didik.

4) Waktu pendaftaran, dalam kegiatan pendaftaran waktu sangat

penting dimana memuat keterangan kapan waktu diselenggarakan

pendaftaran dan kapan dilakukan penutupan pendaftaran agar

peserta didik dapat mendaftarkan tepat pada waktunya. Waktu

38

(36)

pendaftaran ini meliputi hari, tanggal dan juga waktu pelayanan

yang di berikan oleh panitia agar calon peserta didik mendapatkan

pelayanan yang baik ketika melakukan pendaftaran.

5) Tempat pendaftaran, biasanya berada di sekolah atau ditempat

yang dapat dijangkau oleh calon peserta didik. Tempat

pendaftaran ini merupakan tempat untuk calon peserta didik untuk

dapat memperoleh informasi mengenai pendaftaran, formulir dan

hal-hal yang menyangkut pendaftaran.

6) Biaya pendaftaran, memuat mengenai informasi berapa yang

harus di bayarkan dan juga kepada siapa pembayaran dilakukan

dan bagaimana cara pembayaran dilakukan.

7) Waktu dan tempat seleksi dilakukan,

8) Pengumuman hasil seleksi, dimana sekolah melakukan

pengumuman hasil seleksi yang dilakukan. Biasanya sekolah

memberikan pengumuman melalui pengumaman melalui surat

atau di tempat pada madding sekolah.39

d. Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

Setelah pembuatan dan pemasangan pengumuman tentang PPDB

maka langkah selanjutnya adalah pendaftaran calon peserta didik baru.

Dalam hal ini panitia menyiapkan perlengkapan yang harus disediakan

pada saat pendaftaran PPDB adalah Loket pendaftaran, loket informasi,

dan formulir pendaftaran.40

Loket pendaftaran harus dibuka secukupnya agar para calon pendaftar

tidak terlalu lama mengantri. Dan hal yang harus disiapkan diloket

pendaftaran yaitu seorang petugas yang mengatur antrian calon pendaftar

agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan menganggu kenyamanan

calon pendaftar.

Sedangkan loket informasi disediakan untuk calon peserta didik yang

membutuhkan informasi mengenai hal-hal yang belum jelas dalam

39

Ibid,. h. 54 40

(37)

pengumuman PPDB. Loket ini juga berguna untuk memberi keterangan

kepada calon peserta didik baik dalam kesulitan mengisi formulir

pendaftaran maupun kesulitan dalam teknis PPDB lainnya.

Formulir pendaftaran , hendaknya disediakan secukupnya berdasarkan

rencana awal dalam rapat penentuan PPDB, karena banyak atau tidaknya

formulir yang tersedia dapat mempengaruhi siswa yang akan di terima.

Karena semakin banyak formulir itu dikontribusikan maka peluang

sekolah untuk mendapatkan siswa yang sesuai dengan keinginan sekolah

semakin besar. Setelah formulir di berikan kepada calon siswa maka

semua calon siswa mempunyai peluang yang sama untuk mengikuti tes

seleksi yang akan menentukan diterima atau tidaknya siswa di sekolah

tersebut.

Calon peserta didik harus mengetahui tentang kapan formulir boleh

diambil, bagaimana cara pengisian formulir tersebut, dan kapan

dikembalikan formulir yang sudah terisi. Apabila formulir pendaftaran

membutuhkan penjelasan atau petunjuk dalam mengisi form tersebut

maka sekolah harus menerbitkan petunjuk pengisian formulir atau adanya

petugas yang memberikan informasi petunjuk pengisian formulir tersebut.

Panitia PPDB harus jelas memberikan batas waktu pengembalian

formulir dan juga ada penjelasan mengenai konsekuensi apabila formulir

dikembalikan melewati batas waktu yang di tentukan.

e. Seleksi Peserta Didik Baru

Seleksi menurut Mathis dan Jackson adalah proses pemilihan

orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan

pekerjaan di sebuah organisasi. Sedangkan menurut M.T.E. hariandja ,

seleksi merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari

sekumpulan calon pegawai yang didapat dari sekumpulan calon pegawai

yang didapat melalui proses perekrutan baik internal maupun eksternal.41 Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwasanya seleksi adalah

41

(38)

suatu kegiatan penyaringan atau pemilihan calon pegawai atau peserta

didik melalui beberapa kriteria yang sudah ditetapkan agar pegawai atau

peserta didik yang masuk mempunyai potensi yang diperlukan oleh

lembaga.

Seleksi dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan pemilihan calon

peserta didik untuk mrnjadi peserta didik dilembaga pendidikan sesuai

dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.42 dengan adanya seleksi sekolah dapat menerima peserta didik sesuai dengan daya tampung sekolah.

Seleksi yang di lakukan selain nilai ujian nasional atau NEM, maka

seleksi dengan menggunakan tes akademik maupun tes administrasi.

Apabila sekolah mengadakan seleksi perlu adanya petugas maupun

pegawas yang mengawasi jalannya proses seleksi yang berlangsung, untuk

lancarnya proses seleksi maka perlu adanya pengaturan pengawas maupun

peserta tes agar pengawas dapat mengerjakan tugasnya sesuai dengan

ketentuan yang sudah di tetapkan. Untuk itu perlu adanya tata tertib

pengawas dalam pengelaksanaan tes yaitu

1) Datang satu setengah jam sebelum pelaksanaan tes di mulai,

agar adanya persiapan sebelum tes dimulai.

2) Menandatangani daftar hadir pengawas di secretariat lokasi tes

3) Menerima naskah soal tes dan lembar jawabannya, daftar

absensi peserta, album foto peserta dan berita acara

pelaksanaan tes.

4) Memakai tanda pengawas yang disediakan oleh panitia di

saku baju kiri

5) Datang di ruang pengawasan setengah jam sebelum tes di

mulai

6) Mempersilakan calon peserta didik masuk ruangan dengan

menunjukkan kartu peserta tes

7) Pengawas member tahu kepada peserta tes, bahwa hanya

diperbolehkan membawa alat-alat tulis saja.

42

(39)

8) Memeriksa letak tempat duduk peserta tes, apakah sesuai atau

tidak dengan nomor yang tertempel pada kursi

9) Membacakan tata tertib peserta didik dengan jelas

10) Membagikan soal dan lembar jawaban kepada peserta didik

serta memberikan aba-aba ketika tes sudah dapat di mulai.

11) Mengedarkan absensi ketika peserta tes mengerjakan soal-soal

tes.

12) Membuat atau mengisi berita acara

13) Mengingatkan waktu penyeslesaian ketika waktu kurang 10

menit, pengawas juga mengingatkan peserta untuk mengecek

kembali identitas atau jawaban terlah di isi dengan lengkap

atau belum.

14) Ketika waktu tes sudah selesai, maka pengawas mengambil

lembar jawaban secara urut dan memberikan aba-aba bahwa

peserta boleh meninggalkan ruangan tes. Dan memberikan

lembar tes kepada seksi pengawas atau panitia PPDB.

Bukan hanya pengawas saja yang mempunyai tata tertib, tetapi peserta

tes juga memiliki tata tertib yang harus di taati, agar mereka dapat

mengikuti seleksi dengan baik, tenang, tertib dan nyaman dalam

mengerjakan tes seleksinya. Adapun tata tertib nya43 yaitu

a. Sehari sebelum pelaksanaan ujian, peserta didik harus

mengetahui ruangan dan tempat tes.

b. Peserta didik sudah berada di lokasi ujian lima belas menit

sebelum tes di mulai

c. Peserta tidak boleh masuk ruangan sebelum mendapatkan

aba-aba dari pengawas

d. Peserta dapat berpakaian bebas asalkan rapi dan sopan

e. Pada saat memasuki ruangan harus menunjukkan kartu peserta

43

(40)

f. Tidak diperbolehkan membuka soal sebelum di berikan

aba-aba dan pada saat berlangsungnya tes tidak di perbolehkan

keluar ruang tanpa izin pengawas

g. Tidak di perbolehkan meminjam alat tulis teman

h. Peserta harus mengerjakan sendiri soal-soal tes tanpa berbuat

curang atau menoleh, melirik dan membanu peserta lainnya.

i. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum di

perbolehkan oleh pengawas serta waktu pengerjaan harus

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

j. Pelanggaran atas tata tertib berakibat tidak di ikut sertakannya

peserta dalam seleksi perta didik.

f. Rapat Penentuan Peserta Didik yang di terima.

Rapat penentuan ini dilakukan setelah proses seleksi yang sudah berlangsung. Penentuan tersebut harus didasarkan pada proses seleksi yang digunakan, misalnya sistem penerimaannya yang berdasarkan DANEM, maka ketentuan siswa yang diterima harus berdasarkan atas ranking DANEM yang dibuat, sedangkan sekolah yang menggunakan system PMDK, ketentuan penerimaannya didasarkan atas hasil ranking nilai raport peserta . Dan system penerimaan menggunakan system tes maka peentuannya berdasarkan hasil tes.44

Penentuan penerimaan peserta didik ini disesuaikan dengan daya

tampung sekolah tersebut, karena daya tampung dalam menerima peserta

didik harus di sesuaikan dengan layanan yang diberikan sekolah berupa

guru yang ada, fasilitas yang sesuai dengan pemakai atau peserta didik

yang di terima dan jumlah siswa yang sudah di tetapkan di dalam kelas.

Hal ini lah daya tampung perlu dilakukan supaya sekolah dapat

menerima peserta didik sesuai dengan daya tampung sekolah atau

kemampuan sekolah dalam menerima peserta didik baru. Dalam penentuan

ini biasanya dilakukan analisis kebutuhan yang diperhitungkan sesuai

dengan jumlah guru, bangku atau meja perkelas baru serta fasilitas yang

44

(41)

tersedia. Analisis ini dilakukan untuk memberikan layanan prima kepada

setiap peserta didik.

Setelah rapat dilakukan maka selanjutnya menentukan peserta didik

yang diterima melalui 3 macam yaitu peserta didik yang lulus tes/yang

diterima, peserta didik yang masuk dalam bangku cadangan dan peserta

didik yang tidak lulus atau tidak diterima oleh sekolah.

g. Pengumuman

kegiatan setelah rapat penentuan peserta didik maka dilakukan

pengumuman hasil seleksi yang dilakukan dengan pengumuman. Agar

calon siswa dapat mengetahui mereka masuk kedalam kategori peserta

didik yang diterima, dicadangkan atau yang tidak diterima.

Dalam pengumuman terdapat dua macam yaitu pengumuman terbuka

dan pengumuman tertutup.45 Pengumuman terbuka dimana pengumuman itu di lakukan secara transparan atau pengumuman melalui madding

sekolah berisi hasil seleksi dan keterangan peserta didik yang diterima atau

tidak sesuai dengan nomer ujian seleksi yang dapat dilihat oleh khalayak

ramai/semua orang. Sedangkan pengumuman tertutup merupakan

pengumuman melalui surat yang dikirim kepada semua peserta seleksi,

pengumuman ini berisi penerimaan atau tidaknya peserta didik tersebut.

h. Pendaftaran ulang.

Setelah memberikan pengumuman kepada para pendaftar maka

kegiatan selanjutnya kegiatan daftar ulang yang dilakukan oleh peserta

didik yang sudah dinyatakan lulus oleh panitia PPDB. Biasanya sekolah

memberikan informasi mengenai syarat yang harus di lengkapi oleh calon

peserta didik yang sudah di terima dan batas waktu penyerahan. Apabila

peserta didik melewati waktu pendaftaran ulang yang sudah ditentukan

maka peserta didik tersebut di anggap gugur atau mengundurkan diri.

Dengan demikian pihak sekolah memberikan panggilan atau informasi

kepada peserta didik cadangan untuk mendaftarkan kembali supaya dapat

di terima oleh sekolah tersebut. Pemberitahuan biasanya dilakukan panitia

45

(42)

setelah melihat kuota peserta didik yang sudah melakukan daftar ulang

atau mengugurkan dirinya. Apabila masih ada kuota yang kosong maka

dapat diisi oleh peserta didik cadangan.

Pemanggilan peserta cadangan biasanya dilakukan berdasarkan

ranking nilai ketika penentuan penerimaan peserta didik yang diterima dan

yang menjadi cadangan. Dalam hal ini peserta cadangan juga harus

memenuhi persyaratan baik dalam kelengkapan dokumen yang harus

diserahkan sesuai waktu yang sudah ditentukan pihak sekolah atau panitia.

Daftar ulang yang dilakukan peserta didik kemudian diproses di dalam

buku induk sekolah. Buku induk ini memuat data-data peserta didik yang

masuk di sekolah tersebut. Buku ini sangat penting untuk dapat

mengetahui data yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran di

sekolah.46

Dari langkah-langkah penerimaan peserta didik di atas merupakan kegiatan

yang saling bersinambungan dan juga saling integrasi seperti sebuah sistem yang

tidak dapat di lupakan salah satu dari mereka, sehingga dapat menentukan dan

menerima peserta didik sesuai dengan kebutuhan atau keinginan sekolah..

Pengelolaan PPDB ini harus dilakukan dengan rencana yang matang serta

jadwal yang tetap, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat dimulai di hari

pertama setiap tahun ajaran baru.

Menurut Drs Ismed Syarief CS langkah-langkah penerimaan murid baru pada

garis besarnya sebagai berikut

1) Membentuk Panitia Penerimaan Murid

Dalam membentuk panitia PPDB di bentuk melalui Rapat oleh semua

komponen sekolah. Panitia PPDB biasanya terdiri dari kepala sekolah dan

beberapa guru yang ditunjuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang

diperlukan, yaitu

1) Syarat-syarat Pendaftaran

46

(43)

2) Formulir pendaftaran

3) Pengumuman

4) Buku pendaftaran

5) Waktu pendaftaran

6) Jumlah calon yang diterima

2) Menentukann syarat Pendaftaran calon

3) Menyediakan Formulir Pendaftaran

4) Pengumuman Pendaftaran calon

5) Menyediakan Buku Pendaftaran

6) Waktu Pendaftaran

7) Penentuan calon yang diterima47

4. Kendala dalam Penerimaan Peserta didik Baru

Dalam kegiatan yang terlaksana pasti terdapat masalah yang dapat

menghambat jalannya proses penerimaaan. Ada beberapa masalah yang terjadi

yaitu :

a. Adanya peserta didik dengan hasil tesnya, jumlah danemnya dan

kecakapannya sama dan mereka sama berada pada batas bawah

penerimaan. Dalam hal ini sekolah berhadapan dengan peserta didik

yang kemampuannya sama tetapi harus memilih satu atau beberapa

dari mereka untuk masuk di sekolah tersebut. Hal ini mempersulit

sekolah untuk menentukannya dengan adil.

b. Adanya calon peserta didik dari segi kemampuannya masih kalah

dibandingkan dengan yang lainnya sementara yang bersangkutan

mempunyai kekuasaan yang tinggi di daerah tersebut. Ini merupakan

masalah yang sering terjadi di sekolah-sekolah yang menjurus pada

sikap nepotisme karena kekuasaan orangtua, sekolah harus

meluluskan peserta didik yang sebenarnya tidak memenuhi standar

ditetapkan. ini akan menyebabkan diskriminasi dalam penerimaan

peserta didik, maka perlu adanya ketegasan sekolah untuk tidak

melihat kekuasaan, rasa tau hal lain yang menyebabkan diskriminasi.

47

(44)

c. Terbatasnya daya tampung sarana prasarana sekolah. Sarana dan

prasarana sekolah merupakan salah satu hal yang harus di

pertimbangkan untuk menentukan daya tampung sekolah dalam

penerimaan peserta didik baru. Karena dengan adanya pertimbangan

sapras maka sekolah bisa menerima sesuai kapasitas sekolah. Pada

kenyataan banyak sekolah yang mengabaikan pertimbangan sapras

yang akan mengakibatkan kenyamanan dan pelayanan siswa yang

berujung pada keterampilan serta mutu lulusan sekolah tersebut48

C. Hasil Yang relevan

Dalam skripsi berjudul “Pelaksanaan Seleksi Penerimaan siswa Baru Program

Akselerasi di SMPN 3 Tangsel” yang di susun oleh Ahmad Husaini (2013) pada

Universitas UIN Syarifhidayatullah Jakarta49, hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan awal

yang dilakukan oleh SMP 3 tangsel agar sekolah dapat menyaring siswa yang

berkualitas untuk dapat berkembang dan menyesuaikan diri di program akselerasi.

Langkah-langkah dalam penerimaan ssiwa baru program akselerasi sama halnya

dengan penerimaan siswa baru pada umumnya yaitu di mulai dengan analisis

kebutuhan, pembentukan panitia, pemasangan pengumuman yang berkaitan

dengan penerimaan siswa baru, kemudian kegiatan seleksi siswa baru, penentuan

siswa yang lulus seleksi, dan daftar ulang yang dilakukan oleh orang tua siswa

yang diterima.

Dalam penelitian saudara Ahmad Husaini lebih menyoroti pelaksanaan

seleksi yang menggunakan 3 tahap seleksi yaitu tes berkas, tes potensi akademik,

tes pisikotes dan wawancara. Menurut peneliti bahwa kegiatan penerimaan siswa

baru yang di lakukan SMPN 3 Tangsel pada tahun 2012/2013 sudah efektif dan

tidak ada kendala yang menghambat jalannya proses pelaksanaan seleksi, karena

48

Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:Alfabeta,2011), h. 66

49 Ahmad Husaini,

(45)

panitia PSB melakukan persiapan/rencana yang matang sebelum diadakan

pelaksanaan kegiatan tersebut, bukan hanya rencana saja yang matang tetapi juga

adanya evaluasi pada pelaksanaan PSB tahun lalu untuk dijadikan pembelajaran

dan perbaikan untuk kelancaraan Pelaksanaan PSB tahun 2012/2013.

Dari 3 tahap tes seleksi yang diterima oleh SMPN 3 Tangsel sebanyak 26

siswa pada tahun 2012/2013. Dengan perolehan skor 7,50 nilai terendah dan 9,00

nilai tertinggi dalam tes potensi akademik dan pada tes psikotes rata-rata siswa

yang di terima mempunyai skor 120 keatas, hal ini siswa masuk dalam kategori

siswa berkemampuan khusus atau di atas rata-rata.

Dalam skripsi yang berjudul Pelaksanaan seleksi penerimaan Siswa baru

Dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan di SMP Negeri 1 Karawang, di

susun oleh Warda Nurdini (2007)50. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya pelaksanaan seleksi dilakukan untuk dapat menghasilkan bibit-bibit

unggul yang kelak akan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta

memberikan kontibusi dalam penuntasan kebijakan wajib belajar yang telah di

tetapkan oleh pemerintah.

Seleksi yang di gunakan oleh SMPN 1 karawang dengan teknik tes dan

administrasi, dimana tes pada 5 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia,

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), IPA, IPS, dan Matematika. Sedangkan

seleksi administrasi yaitu dengan melihat nilai raport siswa yang akan mendaftar

di sekolah. Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa responden lebih

setuju seleksi dilakukan dengan menggunakan tes karena pihak sekolah dapat

melihat kemampuan atau potensi yang siswa miliki secara real tanpa adanya

manipulasi serta sekolah dapat menarik atau merekrut siswa sesuai dengan apa

yang diahrapkan oleh sekolah, sedangkan kalau seleksi administrasi, responden

berpendapar dapar saja sekolah asal siswa tersebut bermain nilai atau bertindak

curang dan menanipulasi nilai agar siswa mereka dapat di terima di sekolah

pilihan.

50 Warda Nurdini,

(46)

Untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan maka pihak sekolah harus cerdik

mengelola stategi yang dituangkan dalam program-program pembinaan maupun

stategi dalam kegiatan belajar mengajar. Agar setelah penerimaan dilaukan siswa

di asah potensi yang ada untuk dapat bersaing dengan sekolah lain.

Sedangkan penelitian yang akan di teliti oleh penulis tentang bagaimana

pengelolaan yang dilakukan oleh sekolah terkait Penerimaan Peserta didik Baru

dalam meningkatkan mutu pendidikan. Apakah dalam pengelolaan tersebut dapat

Gambar

Tabel  4.3  Data Tenaga Kependidikan  SMP Adzkia Islamic School .......... 47
Tabel 2.1
Tabel 4.1 Data Peserta didik kelas VII tahun ajaran 2015/2016

Referensi

Dokumen terkait

Pertama : Menetapkan pembagian tugas piket Penerimaan Murid baru (PPPDB) tahun pelajaran 2017/2018 seperti tercantum dalam lampiran I surat keputusan ini Kedua : Pembagian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Web di SMP Negeri 1 Wanasari Brebes,

Ada pepatah “tak ada gading yang tak retak” begitulah dalam penyus unan laporan ini, dan pada kesempatan ini kami dari Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru

Definisi konsepsional dari penelitian yang diteliti oleh penulis dengan judul Implementasi Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di SMP Negeri 21

Orang tua dan calon siswa akan mendapatkan informasi tentang penerimaan peserta didik baru dengan mudah cukup mengakses website dari rumah tidak perlu datang ke

Bagi calon peserta didik baru yang berasal dari luar kota Malang yang ingin mendaftar melalui jalur prestasi, harus datang ke kantor Dinas Pendidikan Kota Malang untuk

Karena hal tersebut bagian dari manajemen peserta didik, mulai dari seleksi peserta didik masuk, orientasi siswa (MOS), dan ketika sudah lulus menjadi

NO NAMA MADRASAH TGL PENGUMUMAN HASIL PPDB JUMLAH SISWA PENDAFTAR JUMLAH SISWA DI TERIMA JUMLAH ROMBEL SISWA BARU KET 1 MTsN 2 Padangsidimpuan 24 Juni 2023 260 siswa 234