• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Islam Dalam Film “PK”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Representasi Islam Dalam Film “PK”"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Srjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh: Nurleli 1111051000104

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh: Nurleli 1111051000104

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)
(4)

munasaqah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 10 Juni 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Jakarta, 10 Juni 2015

Sidang Munasaqah

Ketua

Rodonah

Sekertaris

Saprudin

Anggota

Penguji I

Rubiyanah, MA

Pengiji II

Zakaria Pembimbing

Drs. Jumroni, M,Si.

(5)

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli peneliti yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu, jenjang sarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang peneliti gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Juni 2015

(6)

ABSTRAK

Nurleli

NIM : 1111051000104

Representasi Islam dalam film „Pk‟

Film merupakan salah satu media massa. Film memiliki daya hipnotis tinggi. Film mampu membangkitkan desakan emosional ataupun proses lain yang hampir tidak terkontrol oleh setiap individu, sifat stimulasi sebuah film telah mampu menyebarkan makna yang seolah ada pada kehidupan nyata. Pk, sebuah film bergendre komedi yang mengangkat tema religious. Dalam film yang disutradarai oleh Rajkumar Hirani ini memberikan gambaran bagaimana agama- agama hidup berdampingan di Negara India, yang merupakan Negara multicultural dengan banyak agama serta kebudayaan yang kental. Salah satu agama yang diangkat dalam film Pk adalah agama Islam. Film ini banyak memberikan gambaran tentang kehudapan umat Islam dari sisi social maupun sisi keagamaan.

Pertanyaan penelitian ini Bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos Islam yang ada dalam cerita pengantar dan cerita inti dalam film Pk karya Rajkumar Hirani?, Bagaimana Islam di representasikan dalam cerita pengantar dan cerita inti di film Pk karya Rajkumar Hirani?

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data dengan meneliti scene- scene yang ditampilkan dalam film Pk. Peneliti juga melakukan document research sebagai teknik pengumpulan data, menelaah dan mengkaji buku, majalah, internet, dan literature - literatur lainnya yang memiliki relevansi dengan materi dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan teori representasi dan konsep semiotika Roland Barthes. Representasi dapat berwujud gambar, kata, sekuen, cerita yang mewakili ide, emosi, fakta, dan sebagainya. Dan bagaimana Representasi tersebut dikaitkan dengan semiotika Roland Bartes yang mengembangkan semiotik menjadi dua tingkatan pertandaan tentang makna yang terkadung dalam film ini. Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan ideologi yang di sebut sebagai mitos dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran pada nilai -nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu .

Hasil penelitian ini menampilkan beberapa tanda yang muncul dari scene- scene di film ini. Peneliti menemukan beberapa elemen penting yang dapat membangun makna dalam film sebagai representasi Islam. peneliti menyimpulkan jika pada bagian pengantar cerita Menggambarkan bagaimana Islam ditengah kehidupan sosial dan politik. Dan pada bagaian kisah utama banyak memberikan gambaran tentang ketauhitan dan ajaran ajaran agama yang ada dalam agama Islam.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Dialah tempat bersandar, dan sumber kenikmatan hidup yang tanpa batas, Rahman dan Rahim tetap menghiasi asma-Nya, sehingga penulis diberikan kekuatan fisik dan psikis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Representasi Islam dalam film Pk.

Salawat beserta salam tetap tercurahkan atas penghulu umat islam Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang telah membuka pintu keimanan yang bertauhidkan kebenaran, kearipan hidup manusia dan pencerahan atas kegelapan manusia serta uswatun hasanah yang dijadikan sebuah pelajaran bagi muslim dan muslimah hingga akhir zaman.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkan penulis menyampakan rasa hormat dan ucapan terimakasih pada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada.

1. Dr. Arief Subhan M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, beserta wakil-wakil Dekan.

2. Rachmat Baihaky, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).

3. Fita Fakturokhmah, M.Si. Selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).

(8)

memberikan bimbingan dan pengarahan serta Inspirasi yang sangat berharga untuk penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat.

6. Segenap pemimpin dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah melayani penulis dalam mempergunakan buku-buku dan literatur yang penulis butuhkan selama penyusunan skripsi ini.

7. Kedua orang tua tercinta, atas segala kasih sayang, perhatian , serta semangat untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

8. Kakak-kakak tercinta, yang telah memberi semangat dan masukan-masukan agar penulis tetap bersemangat dalam memenyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat Seperjuangan, KPI D angkatan 2011-2012. Rya, Rina, Nay, Dita, Tria, Itta, Zizah, Sifa, Susuk, Kiki, Rani, Uus, Hasna, Nadiroh, Diva, Ical, Faiz, Ganjar, Lukman, Ajat, Aal,Wawi, Mamik, Zahid, Ican, Anhar, Fauzan yang telah bersama-sama berjuang dari masuk ke Universitas, dan selalu menjadi tempat untuk bertukar pikiran serta berbagi pengalaman yang berharga selama berada di bangku kuliah. 10. Sahabat dari lahir, Agicta serta Fivi yang selalu memberikan semangat

(9)

menjadi tempat penghilang stress yang paling ampuh saat menulis skripsi.

11. Sahabat ‘Rumpi’ yang sama-sama sedang berjuang di kampus masing masing. Acil, Memey, Iman, Indah, Dewi, Lya. Yang sudah memberi banyak masukan untuk penulisan skripsi ini.

12. Kawan- kawan KKN ‘Centaury’ yang saat ini tengah berjuang juga menghadapi skripsi di fakultas masing masing.

Harapan peneliti semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Demikian pengantar dalam penelitian ini, akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya.

Jakarta, Juni 2015

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Tinjauan Pustaka ... 6

F. Metodelogi Penelitian ... 8

G. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP ... 12

A. Tinjauan Tentang Semiotika ... 12

1. Pengertian Semiotika ... 12

2. Semiotika Roland Barthes ... 14

B. Representasi Islam ... 17

1. Pengertian Representasi ... 17

2. Islam ... 18

3. Definisi representasi Islam ... 20

C. Tinjauan tentang Film... 21

1. Pengertian Film ... 21

2. Film sebagai Media Komunikasi Massa ... 22

3. Unsur- unsur pembentuk Film ... 23

4. Struktur Film ... 27

5. Jenis dan Klasifikasi Film ... 29

(11)

A. Sekilas Tentang Film Pk ... 32

B. Sinopsis Pk ... 33

C. Profil Sutradara Film Pk ... 36

D. Tim Produksi Film Pk ... 38

E. Profil Pemain Film Pk ... 39

BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN ... 43

A. Semiotika Cerita Dalam Film Pk ... 43

B. Representasi Makna Dalam Film Pk ... 75

BAB V PENUTUP ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Kritik dan Saran ... 83

(12)

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 Scene1………..…..44

TABEL 4.2 Scene2……….…..….48

TABEL 4.3 Scene3………51

TABEL 4.4 Scene4………54

TABEL 4.5 Scene5………...….57

TABEL 4.6 Scene6………....62

TABEL 4.7 Scene7………..………..66

TABEL 4.8 Scene8………70

(13)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Peta Tanda Roland Barthes………...15

GAMBAR 3.1 Rajkumar Hirani………....35

GAMBAR 3.2 Aamir Khan………...38

GAMBAR 3.3 Anuskha Sharma………39

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dunia perfilman terus berkembang dari waktu kewaktu. Bisnis perfilman kian tumbuh besar, Karena minat masyarakat akan film yang kian hari kian besar. Film juga menjadi alat yang sangat mujarab untuk menyebarkan ide atau opini tertentu.1 Masyarakat lebih mudah menyerap opini yang ingin disampaikan melalui film dibandingkan dengan media lainnya, karena film memiliki dua keunggulan yaitu bisa memengaruhi seseorang lewat visual dan audio secara bersamaan.

Film terbukti dapat memengaruhi aspek afektif, kognitif, dan behavioral.2 Keefektifan tersebut terjadi karna untuk memahami isi film tidak diperlukan kemapuan membaca, cukup melihat dan mendengarkan. Pada dasarnya dalam kajian media, tayangan film dijadikan alat dalam menyampaikan pesan baik sosial, politik, budaya maupun pesan lainnya.

Ketika sebuah realitas sosial telah diteguhkan dalam format realitas media maka bayangan realitas sosial yang digambarkan dalam film, akan dianggap sebagai realitas yang sesungguhnya yang terjadi ditengah masyarakat3. Film memiliki daya hipnotis tinggi film mampu membangkitkan desakan emosional ataupun proses lain yang hampir tidak terkontrol oleh setiap individu, sifat

1

Ekky Malaki, Why Not: Remaja Doyan Nonton , Seri Penuntun Remaja (Bandung: Mizan bunaya kreatif,2004), h. 116.

2

Ari.S widodo. Beyond borders, communication modernity & history (Jakarta: STIKOM the London School of Public Relation,2010), h. 200.

3

(15)

stimulasi sebuah film telah mampu menyebarkan makna yang seolah ada pada kehidupan nyata.

Akhir tahun 2014 tepatnya tanggal 19 Desember 2014, dunia perfilman India atau yang dikenal dengan Bollywood meluncurkan film terbaru yang bergendre komedi fantasi yang berjudul Pk. Film ini disutradarai oleh Rajkumar Hirani dan dibintangi oleh Aamir Khan dan Anuskha Sharma.

Film bollywood ini bercerita tentang kisah yang dialami oleh Pk. Pk adalah seorang alien yang mendarat di bumi tepanya di Rajastan, India. Film ini mengisahkan bagaimana perjalanan Pk selama berada di bumi dimana bumi merupakan tempat yang asing untuknya. Di bumi Pk melewati banyak hal dari hal-hal yang bersifat duniawi sampai dengan yang bersifat religi.

Film ini menuai banyak kontroversi bahkan sebelum film ini di luncurkan di bioskop-bioskop. Protes terhadap film Pk ini bermuculan dari berbagai macam organisasi keagamaan yang ada di India. Film ini dianggap menghina agama, bukan hanya satu agama tapi semua agama. Salah satu organisasi yang mengecam kehadiran film ini adalah organisasi muslim All India Muslim Personal Law board (AIMPLB). Organisasi non pemerintahan yang mengurus segala masalah umat Islam di India menganggap munculnya film Pk ini telah melukai beberapa agama, dan film ini dapat merusak harmoni beragama di masyarakat.4 Beberapa kelompok agama di India lainnya juga melayangkan protes atas film yang juga dibintangi oleh Anushka Sharma ini, selama pemutaran film Pk gelombang demonstrasi terus berdatangan, Namun film ini terus di tayangkan di bioskop - bioskop di dalam ataupun di luar India.

(16)

Kelompok masyarakat Sayap Kanan Hindu di India juga mengklaim bahwa film Pk sudah menyakiti sentimen masyarakat mayoritas. Kelompok masyarakat ini mengeluarkan kecaman melarang film ini tayang di bioskop. Keseriusan kelompok masyarakat Hindu ini dibuktikan dengan melakukan tuntutan kepada sutradara dan aktor film Pk ke pengadilan.5 Namun pengadilan menetapkan bahwa mereka menolak semua tuntutan yang masuk untuk film Pk.

Setelah film ini diluncurkan, Pencapaian yang diraih film Bollywood ini berbanding terbalik dengan isu dan kritik yang mengiringi pemutaran film ini. Pk memperoleh pendapatan US$.95.000.000,- atau sekitar Rp.1.200.000.000,- di pasar internasional selama dua minggu rilis.6 Bahkan pendapatan tersebut terus bertambah seiring dengan terus diputarnya film ini di bioskop - bioskop dalam dan luar India. Berkat kesuksesan penjualan film ini, Pk dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang masa, penghargaan didapat film Pk dalam berbagai ajang salah satunya adalah Best film along with best director, best

dialogue, best sound dalam ajang Guild Award 2015.7 Bahkan Pk menjadi film

India Pertama yang diperbolehkan tayang di Cina,8 setiap tahunnya Cina hanya memperbolehkan 34 film luar negri untuk di tayangkan, dan di awal tahun

5Kapan Lagi, ”pengadilan tetapkan putusan soal poster bugil Aamir Khan,” artikel diaske

s pada 19 febuari 2015 dari m.kapanlagi.com/showbiz/Bollywood/pengadilan-tetapkan-putusan-soal-poster-bugilaamirkhan-fe4354.html

6Adhie Ichsan, “kesuksesan film bollywood ‘PK’ dan kontroversinya,” artikel diaskes pada

20 febuari 2015 dari

http://hot.detik.com/movie/read/2015/01/09/155738/2798903/229/kesuksesan-film-bollywood-pk-dan-kontroversinya

7

Varinder Chawla, “Aamir Khan’s ‘PK’ scores big at Star Guild Awards 2015,” artikel diaskes pada 19 febuari 2015 dari http://indianexpress.com/article/entertainment/bollywood/pk-scores-big-at-star-guild-awards-2015

8Kapan Lagi, “Pk, Film India Pertama Yang Diizinkan Rilis di Cina 2015,” artikel diaskes

(17)

2015 Pk menjadi film pertama yang boleh tayang di negeri tirai bambu tersebut. Bukan hanya itu penghargaan juga datang dari universitas ternama di dunia, Universitas Harvard mengundang Aamir khan aktor dalam film ini ke Amerika Serikat untuk memberikan kuliah umum tentang aktingnya di film Pk. Universitas Harvard sanagat terpesona dan tertarik dengan film Pk.9 Film Pk dianggap mampu mengemas tema kritik agama di tengah Negara dengan tingkat religious yang tinggi seperti India.

Film ini memberi gambaran bagaimana kehidupan beragama di India. Juga memberi gambaran bagaimana cara adat kebiasaan masyarakat multikultural dalam menjalani hidup beragama. Serta bagaimana seseorang yang tidak mengerti agama mencari tuhan yang sebenarnaya diantara semua agama yang mempercayai tuhan yang berbeda.

Dibalik gendre komedi yang ada didalam film ini tersimpan banyak pesan kehidupan di dalamnya, diantaranya adalah bagaimana sang penulis memberikan pandanganya pada masing-masing agama yang ada dalam film Pk. Film ini menjadi menarik ketika penulis menyampaikan pandangan tentang umat beragama, yang biasanya secara serius namun di film Pk ini disampaikan lewat komedi. Menjadikan penyampaian makna dari film Pk ini menjadi lebih mudah dicerna oleh penontonya.

Berdasarkan latar belakang film di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian secara mendalam untuk menemukan makna yang ada pada film Pk, menggunakan metode analisis Semiotika yaitu bidang ilmu yang mempelajari tentang sistem tanda dan untuk memahami makna denotasi, konotasi apa yang

9Kapan Lagi, “terpesona ‘PK’ Universitas Harvard Undang Aamir Khan ke AS,” artikel

(18)

sebenarnya ingin disampaikan oleh sutradara dalam film Pk ini melalui pendekatan semiotika Roland Barthes10 Dengan judul “REPRESENTASI ISLAM DALAM FILM PK”

B.Batasan dan Rumusan Masalah

Untuk menghindari semakin luas dan melebarnya masalah, maka peneliti membuat batasan ruang lingkup dalam penelitian ini hanya pada scene- scene yang mengandung unsur ke Islaman. Dalam film Pk ini scene- scene yang mengandung unsur keislaman dibagi dalam dua bagian yaitu, pertama terdapat

pada pengantar cerita dimana mengisahkan kehidupan “manusia bumi” dan

bagian kedua adalah scene-scene keislaman yang ada dalam inti cerita yaitu kisah yang dialami Pk si alien yang ditampilkan dalam potongan gambar dan dialog dalam film baik aktor maupun dalam alur cerita.

Sedangkan perumusan masalah yang akan coba diangkat peneliti dalam penelitian ini adalah sesuai dengan analisis semiotik Roland Barthes .

1. Bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos Islam yang ada dalam cerita pengantar dan cerita inti dalam film Pk karya Rajkumar Hirani?

2. Bagaimana Islam direpresentasikan dalam cerita pengantar dan cerita inti di film Pk karya Rajkumar Hirani?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan penelitian di atas, maka tujuan penelitiannya adalah:

1. Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam film Pk karya Rajkumar Hirani berdasarkan analisis Semiotik Roland Barthes.

10

(19)

2. Untuk mengetahui Representasi Islam seperti apa yang digambarkan pada cerita pengantar dan cerita inti dalam film Pk karya rajkumar Hirani berdasarkan analisis semiotik Roland Barthes.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, secara teoritis untuk mengembangkan ilmu komunikasi, diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam tambahan referensi dan peningkatan wawasan akademis, terutama tentang analisis naratif dari isi pesan sebuah film.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi praktisi media komunikas terutama praktisi film dalam menelaah atau mengkaji film melalui metode analisis semiotik.

E.Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti terinspirasi dari skripsi-skripsi terdahulu. Di antaranya

“Analisis Semiotik Pesan Moral Dalam Film Jokowi” karya Ismatun

(20)

dalam film tersebut, sama seperti penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis namun hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah dimana adegan-adegan yang diteliti memiliki gambaran tentang Islam. Hal tersebut karena perbedaannya dari segi kasus yang diteliti, dimana peneliti sebelumnya meneliti pesan moral yang terkandung dalam film Jokowi sedangkan peneliti meneliti representasi Islam dalam film Pk.

“Makna Tawakal Dalam Film Ummi Aminah" yang ditulis oleh Diana

Nopiana 111051000063. Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Jakarta. Dalam skripsinya peneliti menggunakan analisis Semiotik untuk film Ummi Aminah. Persamaanya adalah sama sama menggunakan analisis semiotik Roland Barthes dimana sama-sama meneliti scene-scene yang terdapat dalam film dan hasil dari penelitian sebelumnya adalah dimana terdapat scene-scene yang menggambarkan bagaimana tawakal dilakukan, sedangkan peneliti meneliti scene-scene yang berhubungan dengan ke Islaman. Penyebab perbedaanya yaitu dari segi kasus yang diteliti dimana peneliti meneliti tentang Representasi Islam dalam film Pk sedangkan peneliti sebelumnya meneliti makna Tawakal dalam Film.

Analisis Narasi Film My Name Is Khan dalam perspektif Komunikasi

Antar Agama dan Budaya” karya Mega Nur Fitriana 109051000238

(21)

komunikasi antar agama terjadi dalam film yang diteliti, sedangkan peneliti sama-sama menggunakan paradigma konstruktivis namun tidak dikaitkan dengan komunikasi antar budaya. Sedangkan perbedaan dengan skripsi penulis, yaitu dari metode penelitian yang digunakan dimana peneliti menggunakan metode semiotik Roland Barthes.

F. Metodelogi Penelitian 1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini berlandaskan pada paradigma konstruktivis. Paradigma ini memandang komunikasi sebagai suatu proses produksi dan pertukaran makna.

Paradigma konstruktivis melihat bahwa realitas kehidupan sosial merupakan hasil dari konstruksi, bukan realitas yang alami, maka dari itu, analisis dalam pandangan konstruktivis ialah menemukan bagaimana realitas dikonstruksi dan menggunakan cara apa konstruksi tersebut dibentuk.

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis karna peneliti ingin menggali makna yang ada dalam film Pk ini. Bagaimana Islam direpresentasikan dalam film Pk dan bagaimana film Pk tersebut mengkonstruksikan Islam yang ingin disampaikannya kepada penontonya. Serta peneliti ingin mendapatkan pengembangan pemahaman yang membantu proses interpretasi suatu pristiwa.

2. Pendekatan Penelitian

(22)

mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan memperhitungkan konteks yang relevan11.

Peneliti akan menggunakan data-data empiris lainya untuk memberikan makna yang ingin di sampaikan dalam film Pk, agar penafsiran pesan dalam film Pk tepat dengan isi pesan yang ingin disampaikan.

3. Metode Penelitian

Dalam menganalisis penelitian ini, peneliti memilih analisis Semiotika model Roland Barthes, gagasan Barthes Ini dikenal dengan “order of

signification”, mencangkup denotasi (apa yang kita Lihat/ eksplisit) dan

konotasi (apa yang sebenarnya terjadi, dikaitkan dengan mitos, norma- norma, dll). Peneliti menggunakan model Roland Barhes karena melihat aspek yang sama dengan yang ada di film Pk, bagaimana terdapat tanda, yang bisa dikaitkan dengan makna konotasi yaitu makna yang dapat diberikan lambang-lambang dengan mengacu pada nilai-nilai budaya (second order) dan adanya “mitos” yaitu rujukan bersifat kultural atau bersumber dari budaya yang ada dalam film Pk. Banyak sekali penandaan suatu masyarakat menggunakan makna konotasi yang akhirnya tanda inilah yang diyakini yang kemudian berkembang sebagai makna denotasi.

4. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Film Pk Karya Rajkumar Hirani. Sedangkan yang menjadi subjeknya adalah potongan gambar dan dialog yang mengandung unsur ke Islaman yang ada dalam film Pk.

11

(23)

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan teknik observation, yakni peneliti hanya meneliti scene- scene yang ditampilkan dalam film Pk. Selain itu peneliti juga melakukan document research sebagai teknik pengumpulan data, yakni dengan menelaah dan mengkaji buku, majalah, internet, dan literature - literatur lainnya yang memiliki relevansi dengan materi dalam penelitian ini.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Penulis mengumpulkan data primer dan sekunder yang didapat sesuai dengan film Pk, setelah terkumpul kemudian diklarifikasikan sesuai dengan pertanyaan yang ada pada rumusan masalah, kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis semiotik Roland Barthes tentang makna denotasi, konotasi dan mitos.

G.Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penelitian ini, peneliti membagi skripsi ini menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut:

(24)

BAB II: KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP menjelaskan tentang semiotika, konsep semiotika Roland Barthes, representasi Islam, serta tinjauan tentang film.

BAB III: GAMBARAN UMUM menguraikan gambaran umum tentang film Pk, sinopsis film Pk, Biografi Rajkumar Hirani selaku sutradara film Pk, Tim produksi film Pk, serta profil pemain film Pk.

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISA DATA merupakan hasil penelitian analisis semiotika terhadap film Pk. Berupa identifikasi umum temuan data, makna konotasi, denotasi dan mitos dalam film Pk dan representasi Makna dalam film Pk.

(25)

12 BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP

A.Tinjauan Tentang Semiotika 1. Pengertian Semiotika

Pada dasarnya semiotika merupakan suatu studi atas kode- kode yakni sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau suatu yang bermakna.1 Semiotika mencangkup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan, dan sebagainya yang berada diluar diri.

Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata Yunani Semeion yang berarti tanda.2 Tanda sendiri dapat diartikan sebagai alamat untuk menyatakan atau mewakili sesuatu yang lain.

Secara terminologis, semiotika dapat di identifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.

Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan enam faktor dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima kode atau sistem tanda, pesan,saluran komunikasi dan acuan yang dibicarakan.

1

Indiwan Seto, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h .4.

2

(26)

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah sesuatu yang berdiri pada sesuatu yang lain atau menambahkan dimensi yang berbeda pada sesuatu dengan memakai segala apapun yang dapat dipakai untuk mengartikan sesuatu hal lainya.1

Teori pertama yang membahas tanda dikemukakan oleh ahli filsafat dari abad kesembilan belas, Charles Saunders Peirce. Pierce mendefinisikan semiotika sebagai suatu hubungan antar tanda (symbol), objek, dan makna. Tanda mewakili objek (referent) yang ada didalam pikiran orang yang menginterpretasikanya (interpreter). Pierce menyatakan bahwa representasi dari suatu objek disebut dengan interpretan.2 Misalnya ketika kita mendengar

kata ‘gajah’, maka pikiran kita akan mengasosiasikan kata itu dengan hewan

tertentu. Kata ‘gajah’ itu sendiri bukanlah binatang, namun asosiasi yang kita

buatlah (interpretant) yang menghubungkan keduanya. Ketiga elmen tersebut yaitu sebagai berikut

a. Tanda, yaitu seperti kata ‘gajah’ yang terdiri atas sejumlah huruf

atau singkatnya, kata ‘gajah’ adalah wakil dari tanda.

b. Referen , yaitu objek yang tergambarkan oleh kata ‘gajah’ yang terbentuk dalam pikiran kita, yaitu hewan besar berkaki empat. c. Makna, yaitu hasil gabungan tanda dan referen yang terbentuk

dalam pikiran. Makna ‘gajah bagi mereka yang menyukai gajah

adalah hewan yang pintar yang mudah dilatih. Bandingkan makna

1

Arthur Asa Berger, Tanda tanda dalam kebudayaan kontemporer (Yogyakarta : Tiara Wacana, 2000), h. 4.

2

(27)

gajah bagi orang yang takut pada gajah, bisa jadi gajah adalah hewan yang menyeramkan dan bisa membunuh.

Jadi intinya semiotik menaruh perhatian pada apapun yang dapat dinyatakan sebagai tanda. Tanda adalah segala hal, baik fisik maupun mental, baik di dunia maupun di jagat raya, baik didalam pikiran manusia maupun sistem biologi manusia dan hewan, yang diberi makna oleh manusia.1

2. Semiotika Roland Barthes

Barthes bekerja untuk Center National de Recherche Scientifique (Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah). Melalui lembaga penelitian ini, Barthes banyak mengabdikan dirinya dalam berbagai penelitian di bidang sosiologi dan leksikologi. Disini Ia banyak menulis tentang sastra. Dari tahun 1960 Ia menjadi asisten dan kemudian menjadi Directeur d‟Etudes (direktur Studi) dari seksi keenam Ecole Pratique des Hautes Etudes, sambil mengajar tentang sosiologi tanda, symbol dan representasi kolektif serta kritik semiotika. Dan pada tahun 1976, Barthes dianggap sebagai

professor untuk “semiology Literer” di college de france.2

Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci dari analisisnya. Barthes menggunakan versi yang jauh lebih

sederhana saat membahas model ‘glossemic sign‟ (tanda-tanda glosematik)

mengabaikan dimensi Dari bentuk yang substans, Barthes mendefinisikan sebuah tanda sebagai sebuah sistem yang terdiri dari (E) Sebuah ekspresi atau signifier dalam hubunganya (R) dengan content (C) : ERC. Sebuah sistem tanda primer (primary sign system) dapat menjadi sebuah elemen

1

Benny H. Hoed, semiotika & dinamika social budaya ( Depok: komunitas bamboo, 2014,), h. 5.

2

(28)

dari sebuah sitem tanda yang lebih lengkap dan memiliki makna yang berbeda ketimbang semula.

E2 = ( E1 R1 C1 ) R2 C2

Dengan begitu, primary sign adalah denotatif sedangkan secondary sign adalah satu dari semiotik konotatif. Konsep konotatif inilah yang

menjadi kunci penting dari model semiotika Roland Barthes.

Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekpresi) dan signified (conten) didalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itulah yang disebut denotasi atau makna paling nyata dari tanda (sign). Dengan kata lain denotasi merupakan kata yang memiliki arti sesuai dengan apa yang ada dalam kamus bahasa Indonesia, yang dapat merupakan makna sesungguhnya dari apa yang tertulis atau terlihat.

Konotasi adalah istilah untuk menunjukan signifikasi tahap kedua.1 Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi disamping makna dasar yang umum.

GAMBAR 2.1 Peta Tanda Roland Barthes

1

(29)

Konotasi mempunyai makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkanya. Konotasi bekerja dalam tingkat subjektif sehingga kehadiranya tidak disadari. Pembaca mudah sekali membaca makna konotatif sebagai makna denotatif. Karna itu, salah satu tujuan analisis semiotik adalah untuk menyediakan metode analisis dan kerangka berpikir dalam mengatasi terjadinya salah baca (misreading) atau salah dalam mengartikan suatu tanda.

Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos adalah perkembangan dari konotasi. Mitos merupakan sitem simiologis, yakni sistem tanda tanda yang dimaknai manusia, pemaknaanya bersifat arbitrer sehingga terbuka untuk berbagai kemungkinan.1 Mitos merupakan konotasi yang terbentuk oleh kekuatan mayoritas yang memberikan konotasi tertentu dalam jangka waktu yang lama. Pengertian mitos pada umumnya tidaklah menunjuk pada mitologi dalam pengertian sehari-hari seperti halnya cerita - cerita tradisional melainkan sebuah cara pemaknaan. satu mitos timbul untuk sementara waktu dan tenggelam untuk waktu yang lain karena digantikan oleh berbagai mitos lain. Mitos menjadi pegangan atas tanda-tanda yang hadir dan menciptakan fungsinya sebagai penanda pada tingkatan yang lain.

1

(30)

B.Representasi Islam

1. Pengertian Representasi

Representasi adalah konsep yang mempunyai beberapa pengertian. Ia adalah proses sosial dari ‘representing’. Representasi menunjuk baik pada proses maupun produk dari pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berati proses perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang konkrit.

Menurut Stuart Hall, representasi adalah salah satu praktek penting

yang memproduksi suatu kebudayaan menyangkut ‘pengalaman berbagi’.

Seseorang dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika manusia-manusia yang ada disitu membagi pengalaman yang sama, membagi

kode-kode kebudayaan yang sama bebicara dalam ‘bahasa’ yang sama, dan

saling berbagi konsep-konsep yang sama.

Repsentasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan tanda (gambar, bunyi, dan lain-lain) untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret, atau memproduksi sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu.1

Representasi berati menggunakan bahasa untuk menyatakan sesuatu secara bermakna, atau mempresentasikan kepada orang lain. Representasi dapat berwujud gambar, kata, sekuen, cerita yang ‘mewakili’ ide, emosi, fakta, dan sebagainya. Representasi bergantung pada tanda dan citra yang sudah ada dan dipahami secara kultural, dalam pembelajaran bahasa dan penandaan yang bermacam-macam atau sitem tekstual secara timbal balik.

Hal ini mewakili fungsi tanda ‘mewakili’ yang kita tahu dan mempelajari

11

(31)

realitas. Representasi bekerja pada hubungan tanda dan makna. Konsep representasi sendiri bisa berubah-ubah, selalu ada pemaknaan baru. Representasi berubah-ubah akibat makna yang juga berubah-ubah. Setiap waktu terjadi proses negosiasi dalam pemaknaan.

Representasi bukanlah suatu kegiatan atau proses statis tapi merupakan proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan kemampuan intelektual dan kebutuhan para pengguna tanda yaitu manusia sendiri yang juga terus bergerak dan berubah. Representasi merupakan suatu proses usaha konstruksi. Karena pandangan-pandangan baru yang menghasilkan pemaknaan baru, juga merupakan hasil pertumbahan konstruksi. Ini menjadi proses penandaan praktik yang membuat suatu hal bermakna sesuatu.1

2. Islam

Islam adalah agama dalam pengertian, agama yang ajaran-ajaranya diwahyukan kepada masyarakat manusia melalui nabi Muhammad SAW sebagai Rassul.2 Islam pada hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari aspek kehidupan manusia sumber dari jaran- ajaran yang mengambil berbagai aspek yaitu al-quran dan hadist.

Nama Islam berasal dari kata Salam yang terutama berarti “damai” dan juga berarti “menyerahkan diri”. Tertuang dalam ayat berikut :

Indiawan seto, semiotika komunikasi aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi, h. 123.

2

(32)

Artinya

“dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah

kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah

yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. [QS. Anfaal ayat 61]

maka keseluruhan pengertian yang dikandung nama ini adalah

“kedamaian sempurna yang terwujud jika hidup sudah diserahkan kepada

Allah.”1

tuhan dalam agama islam adalah Allah SWT, kitab yang dianut umat Islam adalah Al-Quran. Al-Quran merupakan mukzijat yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW, yang dipercayai umat islam sebagai nabi akhir zaman yang membawa cahaya bagi umat manusia.

Pengertian Islam menurut KH. M. Syafi’I Hadzami adalah tunduk dan patuh terhadap apa yang diberitakan oleh Rasulullah.2 Dalam pengertian agama, kata Islam berati kepatuhan kepada kehendak dan kemauan Allah, serta taat kepada hukum-Nya.3

Sedangkan Islam dalam bahas Arab disebut Dinul Islam. Kata Islam berasal dari kata kerja aslama yang artinya menyerah, tunduk, atau patuh. Dari asal kata aslama ini didefinisikan menjadi beberapa arti yaitu salam yang artinya keselamatan, taslim yang artinya penyerahan, sullami artinya titisan dan silm artinya perdamaian. Sedangkan Dinul Islam sendiri mengandung pengertian peraturan yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada para Rassul untuk ditaati dalam rangka menciptakan keselamatan, kesejahteraan dan perdamaian bagi umat manusia. Maka orang yang

1

Huston Smith, agama-agama manusia (Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2008), h. 254. 2M. syafi’I Hadzami,

Tauhid Adilah (Jakarta: PT Alwx Media Komputindo, 2010), h. 7. 3

(33)

berserah diri kepada Allah disebut sebagai orang Islam atau disebut Muslim.

Jadi Islam adalah agama yang menganjurkan untuk mematuhi segala perintah Allah SWT yang dituangkan dalam Al-Quran sebagai pedoman hidup dan mempercayai Nabi Muhammad sebagai Rassul Allah.

Pada masa perebutan kekuasaan setelah Nabi Muhammad wafat berujung pada terbelahnya Islam menjadu dua sekte utama yakni, Sunni dan Syiah. Sunni mempercayai bahwa Muslim manapun yang taat bisa jadi penerus Nabi. Sedangkan kaum Syiah percaya bahwa hanya manusia yang dipilih Allah dan diumumkan Nabi yang bisa menjadi penerusnya, dan Imam Ali mengendalikan otoritas keagamaan kaum Syiah.

Mayoritas umat Islam di dunia adalah Sunni, sementara 10-13% adalah penganut aliran Syiah. Diperkirakan ada sekitar 154 juta sampai 200 juta muslim Syiah di dunia. Kebanyakaan Syiah, antara 68% sampai 80% berada di empat Negara yaitu, Iran, Pakistan, India, dan Irak.1

3. Definisi representasi Islam

Berdasarkan konsep dari representasi yaitu, pemaknaan, penggambaran pada suatu hal menjadi sesuatu yang memiliki makna tertentu dan dispakati secara universal. Pemaknaan bisa disamakan bila kita memiliki pengalaman yang sama dan pengalaman sendiri berkaitan dengan budaya yang ada.

(34)

Juga pengertian Islam yaitu agama yang diajarkan pada masyarakat yang ajaranya diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dimana pedoman untuk melaksanakan ajaranya adalah Al-Quran dan Hadits. Umat agama Islam berarti mempercayai Allah SWT sebagai Tuhanya, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasull, dan menggunakan Al-Quran sebagai pedoman hidup.

Jadi representasi islam adalah bagaimana agama yang diwahyukan Allah SWT tersebut digambarkan atau dimaknai secara luas. Penggambaran-penggambaran tersebut berdasarkan pengalaman atau budaya yang terbentuk.

C.Tinjauan tentang Film 1. Pengertian Film

Secara etimologis, film berati moving image atau gambar bergerak. Karena film merupakan rekaman segala macam gambar hidup atau bergerak, dengan atau tanpa suara untuk mendukung gambar-gambar tersebut.

Film saat ini juga menjadi media belajar manusia mengenai sejarah, tingkah laku manusia dan ilmu pengetahuan. Film bukan lagi sekedar hiburan karena dalam film mengakat realita kehidupan yang ada dimasyarakat yang dikombinasikan dengan unsur hiburan dan pendidikan di dalamnya.

Film adalah bagian kehidupan sehari-hari kita, dalam banyak hal Bahkan cara kita bicara di pengaruhi oleh metafora film.1 Jadi dapat

1

(35)

dipahami film adalah media gambar bergerak yang merupakan karya seni berupa hiburan dan pembelajaran yang dipertunjukan lewat proyeksi mekanik atau elektronik. Yang dapat memberikan pengaruh pada kehidupan sehari hari manusia.

2. Film sebagai Media Komunikasi Massa

Komunikasi massa pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi dengan melibatkan masyarakat luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa.1 sedangkan menurut Litte Jhon komunikasi massa adalah proses dimana organisasi-organisasi media memproduksi dan menyampaikan pesan pesan kepada khalayak luas dan proses dimana pesan-pesan dicari, digunakan, dipahami, dan dipengaruhi oleh khalayak.

Sehingga bisa dipahami bahwa komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi dimana seorang komunikator dapat menjangkau ribuan atau lebih khalayak yang dilakukan melalui medium media masa. Komunikasi massa lahir bersamaan dengan mulai digunakan alat-alat mekanik yang mampu pelipat gandakan pesan komunikasi.2

Film merupakan salah satu bentuk media komunikasi massa dari berbagai teknologi dan unsur- unsur kesenian. Seni film sangat mengandalkan teknologi sebagi bahan baku produksinya maupun dalam hal eksibisi kehadapan penontonya.3 Hal ini berati film sebagai bagian dari salah satu bentuk media komunikasi massa. Film dapat digunakan sebagai bentuk penyampaian pesan moral dan juga sebagai kritik sosial,

1

Pawito, penelitiam Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LKIS, 2007), h. 16. 2

Wiryanto, komunikasi massa, Jakarta: Grasindo,2000), h. 1. 3

(36)

atau dalam beberapa kasus film juga dapat karakter yang dimiliki oleh tokoh tersebut, konflik yang tercipta antar tokoh dalam film, waktu serta lokasi (setting tempat). Aspek aspek tersebut saling berkorelasi serta berkesinambungan sehingga menciptakan peristiwa yang membentuk alur cerita dan berlatar belakang hukum kausalitas (logika sebab-akibat). Perpaduan antara ruang, waktu, dan aspek kausalitas inilah yang akhirnya menjadi elemen pembentuk naratif sebuah film.

3. Unsur- unsur pembentuk Film

Secara umum film dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni unsur naratif dan unsur semantik, dua unsur tersebut saling berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain

1) Unsur naratif

Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film dalam hal ini unsur-unsur seperti tokoh, masalah (konflik), lokasi, waktu.

a. Tokoh, dalam film cerita, terdapat dua tokoh penting yang utama dan pendukukung tokoh utama sering diistilahkan dengan protagonist sedangkan tokoh pendukung sering disebut dengan antagonist. Yang biasanya bertindak sebagai pemicu konflik. b. Masalah dan konflik, masalah di dalam film dapat diartikan

(37)

c. Lokasi, tempat dalam film biasanya berfungsi sebagai pendukung narasi di sekenario. Pemilihan lokasi dapat membangun cerita hingga cerita jadi lebih realistis.

d. Waktu, dalam narasi film merupakan aspek penting dalam membangun cerita pagi, siang, sore, dan malam dalam film memiliki makna sendiri sesuai pembangun suasana narasi film Unsur lainya yang tidak lepas dalam film yaitu narasi. Dalam kajian sastra, kajian narasi atau cerita didalam suatu karya disebut juga dengan kajian naratologi. Teori naratif cendrung erat kaitanya dengan naratologi, yakni proseses menyampaikan suatu cerita. Naratif juga berasal dari kata narasi yaitu suatu cerita tentang pristiwa atau kejadian dengan adanya paragraph narasi yang disusun dengan merangkai peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Naratologi berasal dari kata narration dan logos. Narration berarti cerita, perkataan, kisah, hikayat sedangkan logos berate ilmu. Naratologi juga disebut teori wacana (teks naratif).

(38)

dalam teks subjek dan linguistik, bukan person, dan bukan pengarang. Kajian wacana naratif dalam hubungan ini dianggap telah melibatkan bahasa, sastra dan budaya yang dengan sendirinya sangat relevan sebagai objek ilmu kemanusiaaan (humaniora). Dikaitkan dengan cerita dan penceritaan, maka hanya pencerita yang memiliki identitas yang sama dengan wacana dan teks.

2) Unsur Semantik

Adapun unsur sinematik dalam sebuah film adalah aspek teknis yang mendukung sebuah produksi film. Dalam unsur sinematik, terdapat empat elemen pokok, yaitu:

a. Mise-en-scene, yaitu segala sesuatu yang terdapat di depan kamera

seperti komposisi gambar, setting tempat, alat peraga (property),

actor (gerakan actor di dalam set), kostum (wardrobe) dan

pencahayaan (lighting).

b. Sinematografi, yaitu segala bentuk aktifitas kamera dan filmnya serta kaitan aktifitas kamera tersebut dengan objek yang akan diambil. Sinematografi merupakan sebuah bentuk seni yang sangat unik untuk gambar bergerak.1 Dalam sinematografi ini juga terdapat beberapa teknis sudut pengambilan gambar dan juga ukuran gambar dalam sebuah frame, berikut ini adalah penjelasannya:

1) Bird Eye View , adalah suatu teknik pengambilan gambar

yang dilakukan juru kamera dengan posisi kamera di atas

(39)

ketinggian objek yang direkam.1 Sudut pengambilan ini misalnya dilakukan dari helikopter atau dari gedung bertingkat tinggi.

2) High Angle. High angle adalah sudut pengambilan gambar

dengan posisi kamera tepat berada di atas objek, teknik pengambilan gambar seperti ini memiliki arti dramatik yaitu kecil atau terpuruk.

3) Low Angle adalah sudut pengambilan gambar dengan posisi

kamera berada dari bawah objek, sudut pengambilan gambar dengan posisi kamera berada dari bawah objek, sudut pengambilan gambar ini adalah kebalikan dari high angle.

4) Eye Level adalah sudut pengambilan gambar yang sejajar

dengan posisi objek. Posisi kamera dan objek sejajar sehingga gambar yang diperolah tidak ke atas atau ke bawah. teknik pengambilan gambar eye level ini tidak menghasilkan efek dramatik tertentu.

5) Frog Level adalah sudut pengambilan gambar yang dilakukan

juru kamera dengan posisi Sudut pengambilan gambar ini mempunyai kesan dramatis untuk memperlihatkan suatu pemandangan yang aneh, ganjil, atau sesuatu yang menarik tapi diambil dengan variasi tidak biasanya.

(40)

4. Struktur Film

Film jenis apapun panjang, pendek pasti memiliki struktur fisik. Secara fisik stuktur film dapat dibagi menjadi

a. Shot

Merupakan unsur terkecil dari film, satu bagian dari rangkaian gambar yang begitu panjang1 yakni proses perekaman gambar (satu kali take) sejak kamera diaktifkan (on) hingga dimatikan (off).

Sekumpulan shot biasanya dapat dikelompokan menjadi sebuah adegan. Satu adegan bisa berjumlah belasan hingga puluhan shot. Satu shot dapat berdurasi satu detik, beberapa menit bahkan beberapa jam.

Dalam dunia simatografi kode shot dinamakan dengan basic shot,

basic shot adalah shot dasar yang dibangun untuk menampilkan

seseorang pada ukuran- ukuran (size) tertentu. Berikut adalah bentuk bentuk tampilan shot :

1) Close Up (CU), Sebuah shot yang menampilkan wajah

seseorang dengan ukuran penuh.

2) Medium Close Up (MCU), menampilkan seseorang dengan

ukuran dada keatas.

3) Medium Shot (MS), Memperlihatkan tampilan seseorang dari

batas pinggang keatas.

4) Medium Long Shot (MLS), Menampilkan ukuran seseorang

sebatas atas lutut atau bawah lutut.

(41)

5) Long Shot (LS), Menampilkan seseorang secara utuh mulai dari kepala hingga kaki.

6) Big Close Up (BCU), Bagian dari close Up, Ukuranya lebih

kecil daripada close up.

7) Extrim Close Up (ECU), Gambar yang dihasilkan hanya focus

pada satu bagian saja.

8) Very Long Shot (VLS), Latar subjek lebih dominan daripada

subjek sendiri.

9) Extrim Long Shot (ELS), tidak menonjolkan subjek, penekanan

pada latar dimana subjek berada.

b. Scane (adegan)

Scene adalah gabungan dari beberapa shot yang menimbulkan satu

pengertian yang utuh. Membangun satu scene sama dengan membangun sebuah kalimat yang terdiri dari awal, pengembangan atau pemaknaan, dan terakhir bagian penutup.

Satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita), tema, karakter atau motif.

c. Sequence

Sequence adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu

pristiwa yang utuh. Satu sequence umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan.1 Dalam karya literature, sequence bisa diibaratkan babak atau sekumpulan bab.

1

(42)

5. Jenis dan Klasifikasi Film

Film dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis film itu adalah film documenter (documentary Films), Film cerita pendek (short Films) dan Film cerita panjang (Feature –lenght Films).1 Penjelasanya adalah sebagai berikut:

a. Film Dokumenter (Documentary Films)

Film dokumenter adalah karya ciptaan mengenai kenyataan (creative Treatment of Actuality).2 Film dokumenter merupakan interpretasi yang puitis yang bersifat pribadi dari kenyataan-kenyataan. Atau dengan kata lain merupakan film non fiksi yang menggambarkan situasi kehidupan nyata dengan setiap individu menggambarkan perasaanya dan pengalamanya dalam situasi yang apa adanya, tanpa persiapan, langsung pada kamera atau pewawancara.

Film dokumenter pada dasarnya berusaha dibuat untuk menyajikan realitas melalui berbagai macam cara untuk berbagai macam tujuan. Secara umum film dokumenter dibuat untuk tujuan penyebaran informasi, pendidikan juga propaganda bagi sesorang atau kelompok tertentu.

Kini dokumenter menjadi sebuah tren tersendiri dalam perfilman dunia. Para pembuatan film bisa bereksperimen dan belajar tentang banyak hal ketika terlibat dalam produksi film dokumenter. Selain untuk komsumsi televisi, film dokumenter juga lazim untuk diikut sertakan dalam berbagai festival film di dalam dan luar negri.

1

Marcel Danesi, pengantar memahami semiotic media, (Yogyakarta: Jala Sutra, 2010), h. 134.

2

(43)

b. Film Cerita Pendek

Durasi film cerita pendek biasanya dibawah 60 menit. Film cerita pendek dijadikan laboraturium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh mahasiswa jurusan film atau orang atau kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik.

c. Film Cerita Panjang

Sebuah film dikatakan film cerita panjang bila durasi dari film lebih dari 60 menit. Film yang biasanya diputar termasuk dalam jenis film cerita panjang. Seiring perkembangan zaman dan dunia perfilman, gendre dalam filmpun mengalami sedikit perubahan.1 Sejauh ini jenis film cerita panjang di bagi menjadi lima gendre, yaitu:

1) Komedi, tema ini berbeda dengan lawakan sebab jika dalam lawakan biasanya yang berperan adalah pelawak. Film komedi tidak harus dilakonkan oleh pelawak, tetapi pemain film biasa. Intinya, tema komedi selalu menawarkan sesuatu yang membuat penontonya tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak. Ada dua jenis drama komedi yaitu slapstick dan

situation comedy. Splastick adalah komedi yang

memperagakan adegan konyol seperti sengaja jatuh atau dilempar kue dan lainya. Sedangkan komedi situasi adalah

1

(44)

adegan lucu yang muncul dari situasi yang dibentuk dalam alur dan irama film

2) Drama, film yang menggambarkan realita disekeliling hidup manusia. Dalam film drama, alur ceritanya terkadang dapat membuat penonton tersenyum, sedih dan meneteskan air mata. Tema ini mengetengahkan aspek aspek human interest sehingga yang dituju adalah perasaan penonton untuk meresapi kejadian yang menimpa tokohnya.

3) Horror, film yang beraroma mistis, alam gaib dan supranatural.

Alur ceritanya biasnya membuat jantung penonton berdegup kencang, menegangkan, dan berteriak histeris. Film ini biasa dibuat dengan cara animasi, special efek, atau langsung oleh tokoh-tokoh dalam film tersebut.

4) Musikal, film yang penuh dengan nuansa musik. Alur ceritanya sama seperti drama. Hanya saja dibeberapa bagian adegan dalam film para pemain bernyanyi, berdansa, bahkan berdialog menggunakan musik (seperti bernyanyi).

5) Laga (action). Film yang dipenuhi aksi, perkelahian,

tembak-menembak, kejar-kejaran, kebut- kebutan dan adegan adegan berbahaya yang mendebarkan. Bisa dikatakan film yang berisi

“pertarungan” secara fisik antara protagonist dengan antagonis.

(45)

32 BAB III

GAMBARAN UMUM FILM PK

A.Sekilas Tentang Film Pk

Film Pk merupakan kisah non-fiksi yang ditulis oleh penulis sekenario ternama di India Abhijat Joshi. Film ini secara garis besar menceritakan bagaimana kehidupan beragama di India, bukan hanya satu agama yang di angkat dalam film ini tapi berbagaimacam agama direpresentasikan film ini. Menggabungkan masalah religiusitas dengan gendere komedi memang bukanlah hal yang mudah, dan hal inilah yang mencoba diberikan film Pk. Dimana masalah keagamaan yang dianggap sensitif berhasil dikemas menggunakan kisah komedi yang diperankan dengan apik oleh pemain pemainya.

Digarap oleh sutradara asal India Rajkumar Hirani serta diproduseri Vidhu Vinod Chopra yang memang sudah pernah bekerjasama dengan Rajkumar Hirani di film sebelumnya. Dan di perankan oleh pemain papan atas Bollywood seperti Aamir Khan, Anuskha Sharma, dan Sanjai Dutt mampu membawa penonton menyelami bagaimana kehidupan beragama dan kehidupan masyarakat multikultural terutama yang berada di India.

Dari awal peluncuranya film ini memang menuai banyak sekali kontroversi. Keberanian dari sutradara mengangkat tema kritik keagamaan dalam film ini menuai banyak kecaman dari berbagai pihak. Karna film ini dinilai telah menghina agama-agama.

Film ini sukses mendapatkan penghargaan sebagai berikut:

(46)

2. Star Guild Award kategori Film Terbaik

3. Star Guild Award kategori tata susara terbaik

4. Star Guild Award kategori Dialog terbaik (Rajkumar Hirani dan Abijat

Joshi)

5. Film Fare Award kategori Dialog terbaik (Rajkumar Hirani dan Abijat

Joshi)

6. Film Fare Award kategori sekenario terbaik (Rajkumar Hirani dan Abijat

Joshi)

B.Sinopsis Pk

Cerita bermula dari mendaratnya pesawat luar angkasa di Rajastan, India. Salah satu mahluk yang bersal dari pesawat luar angkasa atau alien tersebut turun kebumi belum sempat dirinya kembali ke asalnya liontin kalung yang digunakan sebagai remot pemanggil pesawatnya dicuri oleh seseorang, karna hal tersebut ia tidak bisa kembali ke tempat asalnya.

Berbarengan dengan hal tersebut dibelahan bumi lainya, tepatnya di Belgia. Kisah cinta dengan latar belakang perbedaan agama, Bangsa dan kebudayaan dimulai. Adalah Jagat Jhanani atau yang biasa dipanggil dengan Jaggu yang di perankan oleh Anuska Sharma seorang wanita berkebangsaan India jatuh cinta pada seorang pria berkewarga negaraan Pakistan. Kisah cinta yang tak berjalan mulus karna perbedaan Agama dan kewarganegaraan yang menyebabkan mereka takbisa bersatu.

(47)

mini compo yang Ia berhasil rebut dari sang pencuri Ia memulai perjalanannya di bumi, belajar bagaimana menggunakan pakaian, bagaimana menggunakan uang, serta mempelajari bagaimana kebiasaan manusia yang ada di bumi. Saat Ia sedang berjalan tanpa tujuan tak sengaja ia tertabrak oleh mobil yang dikemudikan oleh Bhairon yang di perankan oleh Sanjay Dutt, Bhairon mengira bahwa orang yang ditabraknya mengalami amnesia bahkan sampai tak bisa berbicara atau lupa dengan bahasa keseharian karna kasihan akhirnya Bhairon mengajak si Alien untuk tinggal bersamanya, disana ia berusaha untuk memegang tangan seseorang karna keajaiban yang dimiliki alien ini adalah dengan bersentuhan tangan bisa menstransfer atau bisa belajar secara cepat mulai dari bahasa hitung- hitungan dan sebagainya secara cepat.

Setelah si alien mendapatkan transferan bahasa dari seseorang ia mulai menceritakan kisahnya yang kehilangan liontin dan mulai mempertanyakan bagaimana caranya untuk menemukan si pencuri. Namun semua orang yang ditanya tidak bisa membantunya mereka bilang si pencuri pasti sudah membawa barang miliknya untuk di jual di New Delhi. Dengan tekat menemukan liontinya maka ia berangkat ke New Delhi, disana dia menanyakan pada orang orang tentang liontinya yang hilang di Rajastan. Orang-orang yang ditanya olehnya hanya memberi jawaban kalau barang itu pasti sulit ditemukan mungkin hanya tuhan yang bisa membantu, bahkan hampir seluruh orang yang ditanya menjawab demikian. Mulai dari sana dia merubah pencarianya untuk mencari Tuhan agar ia bisa menemukan liontinya.

(48)

yang berbeda-beda, dan ia selalu mempertanyakan hal tersebut sampai julukan

PK “peekey” diberikan kepadanya di india Pk adalah sebutan untuk orang

mabuk. Dan seperti orang mabuk Pk terus mempertanyakan tentang Tuhan. Sampai Ia bertemu dengan Jaggu seorang reporter yang dari kecil hidup dengan keluarga penganut agama Hindu yang sangat fanatik, bahkan pengalamanya dengan lelaki yang berbeda agama dengannya menjadikan dia sebagai seseorang yang menghindari fanatisme terhadap agama. Diasaat dalam perjalanan Jaggu bertemu dengan Pk yang sedang menyebarkan poster

“kehilangan Tuhan” yang bergambar patung tuhan di agama Hindu, dari sana

Jaggu merasa menemukan sebuah berita menarik. Jaggu mengikuti dan ingin menggali kisah yang pernah dialami oleh Pk, namun saat Pk menceritakan bahwa dia seorang Alien awalnya Jaggu merasa mungkin Pk adalah orang gila, namun setelah Pk menunjukan buktinya Jaggu akhirnya percaya dan ingin membantu Pk menemukan liontin pemanggil pesawat luar angkasanya dengan mengangkat kisah Pk ke layar televisi.

(49)

C.Profil Sutradara Film Pk

Gambar 3.1 Rajkumar Hirani

Rajkumar Hirani, biasa dipanggil Dengan Raju, pria kelahiran 20 November 1962 di Nagpur, Maharashtra, India1. Ayahnya bernama Suresh Hirani. agama yang dianut Raju adalah Sindhi (salah satu suku yang termasuk agama Hindu) dulu Raju bersekolah di St. Francis De‟Sales, Nagpur.

Raju masuk ke Movie and Television Institute di India, dan memilih untuk mengambil Jurusan Editing. Disana Ia mendapatkan beasiswa dan selama tiga tahun Ia berhasil mendapatkan gelar diplomanya sebagai spesialis editing film.2 Namun setelahnya dia lebih banyak berkecimpung di dunia periklanan. Dia menjadi sutradara dan produser dalam beberapa iklan. Namun karna keinginannya yang besar untuk membuat film akhirnya Ia memutuskan untuk berhenti dari dunia periklanan dan beralih ke dunia perfilman. Saat itu Ia memulai kerjasama dengan Vidhu Vinod Chopra. Mulai saat itu film-filmnya sukses meraih box office Bollywood dan mendapatkan keuntungan besar.

1 “Rajkumar Hirani” artikel Diaskes pada 29 maret 2015 dari

www.imdb.com/name/nm0386246

2“Film

(50)

Dari semua filmnya yang pernah Ia buat yang meraih kesuksesan terbesar dalam karirnya adalah film Three Idiots yang dibintangi oleh Aamir Khan, R. Madhavan, Sharman Joshi dan Kareena Kapoor, film ini diterima oleh para kritikus film dan juga meraih gelar film grosis termahal di India memecahkan film film yang pernah ada pada saat itu.

Setelah Ia memproduksi film terbarunya pada tahun 2014 yaitu film Pk. Dan film Pk ini meraih kesuksesan yang luar biasa mengalahkan film-film India Lainya. Walaupun awalnya film-film ini penuh dengan kecaman namun respon penonton terhadap film ini sangat baik, bahkan film ini menjadi film terlaris sepanjang masa di India.

Penghargaan yang pernah di terima oleh Rajkumar Hirani selama berkarir di dunia perfilman Bollywood antara lain:

1. Filmfare (2010) kategori Sutradara Terbaik (Three Idiots)

2. International Indian Film Academy Award (2010) Kategori Dialog

terbaik

3. International Indian Film Academy Award (2010) kategori Cerita

Terbaik1

4. Filmfare (2015) kategori sekenario terbaik (Pk)

5. Star Guild Award Kategori Sutradara Debut Terbaik (Munna Bhai

MBBS)

1 “Piala Oscar Ala India” artikel diask

(51)

D.Tim Produksi Film Pk

Sebuah Film tidak akan terbentuk tanpa adanya tim produksi yang bekerja. Dan tim produksi di dalam Film Pk adalah

Sutradara : Rajkumar Hirani

Penulis : Rajkumar Hirani, Abhijat Joshi Cast : Aamir Khan sebagai Pk

Anuskha Sharma sebagai Jagat Janani/ Jaggu Sanjay Dutt sebagai Bharon Singh

Boman Irani sebagai Cerry Bajwa

Saurabh Shukla sebagai Tapasvi Maharaj Sushant Singh Rajput sebagai Safraz Yousuf Parikshat sahni sebagai Ayah Jaggu

Amardeep Jha sebagai Ibu Jaggu Produser : Vidhu Vinod Chopra,

Rajkumar Hirani Konsl produser : Anil Davda

Sanjiv

Kishin Chandani Musik : Atul Bogavale

(52)

E.Profil Pemain Film Pk 1. Aamir Khan

Gambar 3.2 Aamir Khan

Aamir Khan merupakan actor papan atas Bollywood karirnya sudah tidak diragukan lagi, memulai debut pada tahun 1973 lewat film Yaadon

Ki Baarat yang di sutradarai oleh pamanya sendiri Nasir Husain. 1

Aamir lahir pada 14 Maret 1965 di Mumbai India, jadi tahun ini Aamir menginjak usia 50 tahun. Terlahir dari keluarga Ulama serta Politikus Muslim.2 Sang ayah Tahir Hussain sudah menanamkan pelajaran tentang agama Islam kepada Aamir sedari kecil.

Ayahnya dan pamanya Nasir Hussain yang memang seorang produser film India membawanya lebih mudah terjun ke dunia perfilman Bollywood. Pamanya selain seorang produser juga merupakan seorang

actor bollywod, dan pamanyalah yang pertama kali membawanya berkarir

di dunia entertainment.

1 “Aamir khan” artikel diaskes pada 28 Maret 2015 dari

http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2010/06/100606_bollywwodoscar.shtml

2 “profil Aamir Khan”

(53)

Aamir Khan yang notabene seorang aktor jatuh cinta dengan seorang sutradara film, Kiran. Keduanya jatuh cinta ketika bertemu dalam syuting 'Dhobi Gat' dimana Kiran menggarap film yang dibintangi Aamir itu.

Aamir yang beragama Muslim dan Kiran yang beragama Hindu tetap menikah dan bahagia hingga saat ini. Bahkan, Aamir mengaku sejak menikah dengan Kiran, kariernya kian meningkat dan Kiran bagaikan membawa keajaiban untuk Aamir.1

2. Anuskha Sharma

Gambar 3.3 Anuskha Sharma

Anuskha Sharma lahir di Bangalore, Karnataka, India pada 1 Mei 1983.2 Agama yang dianut Anuskha sarma adalah Hindu. Anuskha Sharma Menyelesaikan sekolah seni di Mont Caramel College jurusan seni. Ayahnya adalah seorang perwira tentara bernama Col. Ajay Kumar Sharma, dan ibunya adalah seorang ibu runmah tangga. Memiliki seorang kaka laki-laki yang juga menjadi seorang tentara yaitu Karnesh.

1Mutia Ramadhani “ Enam Bintang Muslim ‘khan’ yang menikah beda agama” artikel

diaskes pada 28 Maret dari http://www.republika.co.id/berita/senggang/asia-pop/13/05/29/mnkbh2-enam-bintang-muslim-khan-yang-menikah-beda-agama-2habis

2 “Profil Anuskha Sharma” artikel diaskes pada 28 Maret 2015 dari

(54)

Memutuskan untuk pindah ke Mumbai untuk memulai karir sebagai seorang model di Lakme Fashion Week sebagai Model dari Wendell

Rodricks’s Vamp Show.

Anuskha Sharma sangat suka menari sambil mendengarkan music, selain itu dia jugan senang membaca buku. Anuskha sejak lama sangat mengidolakan actor Sharuk Khan. Keberuntungan bagi Sharma bisa memulai debut sebagai Artis dalam film Rab Ne Bana Di Jodi dan dipasangkan dengan sang idola Sharuk Khan. Acting prtamanya sukses menarik banyak perhatian dan setelahnya banyak berbagai tawaran film ditujukan padanya.

Penghargaan yang pernah didapat oleh Anuskha Sharma antara lain:

a. Guild Award kategori Bers Femele Debut (Rab Ne Bana Di Jodi)

b. IIFA Award kategori Best Actrees Hottest Pair (Band Baaja

Baaraat)

c. Guild Award kategori Best Actrees Leading (Band Baaja Baaraat)

d. Dedesaheb Phalke Academy Award kategogi Excellent Performce

(Band Baaja Baaraat)

3. Sushant Singh Rajput

(55)

Sushant Singh Rajput adalah actor Bollywood yang telah meraih sukses pada film pertamanya. Film pertama yang di bintangi oleh Sushant

adalah ‘Kal Poche‟. Sushant beragama Hindu dan Lahir di Patna, India.

Sushant lahir di tengah tengah keluarga doctor dan Engineers. Maka dari itu sushan tercatat sebagai salah satu mahasiswa dari Delhi College of

Engineering jurusan Mecanical Engineering Steam.1 Sushan juga terkenal

pintar, terbukti dari prestasinya dibidang akademik, yaitu memenangkan olimpiade fisika tingkat Nasional, bukan hanya itu Sushant juga mendapatkan biasiswa karna berhasil menjadi ranking ketujuh dalam All India Engineering Entrance Examination (AIEEE 2003).

Pria kelahiran 21 Januari 1986 ini memutuskan untuk menjadi seorang actor dan seorang dancer karena bakat yang dimilikinya. Prestasi yang didapat Sushant dari dunia Intertanmentpun tak kalah membanggakan dari prestasinya dibidang akademik, penghargaan yang pernah didapat oleh Sushant antara lain Best Actor Male at Kalakaar 2010, Best Actor Male at Indian Television Academy2010, dan masih banyak lagi. Film selain film

‘Kal Poche’ film lain yang pernah dibintangi oleh kekasih Ankita Lokhande

ini antara lain In Ms Dhoni- the Untold Story, Detective Byomkes Baskshi, dan Pk.

1 “Sushant Singh Rajput wiki”

(56)

43 BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Semiotika Cerita Dalam Film Pk

Film merupakan salah satu ide cerdas insan perfilman untuk meraih keuntungan, kepuasan dan ke-intelektualan membangun pesan. Saling berlomba-lomba membuat dunia terperangah adalah cita-cita yang sengaja mereka buat. Bisa terlihat dari penyuguhan gambar, ide cerita, sekenario, audio-visual dan bujet uang yang besar, yang mereka kumpulkan untuk menyulap sebuah cerita menjadi film yang dapat dinikmati. Maka dari hal tersebut, dalam kesempatan ini penulis mencoba menganalisis film Pk menggunakan semiotika Roland Barthes, yakni mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam film Pk.

Representasi Islam dalam Film Pk dibagi menjadi dua bagian yaitu representasi Islam yang ada dalam cerita pengantar film Pk, dimana bercerita tentang kisah kehidupan “manusia bumi” yang ada dalam film Pk, dimana berisi scene-scene ke Islaman yang ada pada kehidupan masyarakat bumi. Lalu yang kedua adalah bagaimana Islam direpresentasikan dalam cerita inti atau cerita utama, yaitu kisah yang dialami oleh Pk yang merupakan seorang alien yang mendarat di bumi.

1. Scene- scene keislaman pada cerita pengantar

Scene 1. (00:11:48- 00:12:23)

(57)

Gambar

TABEL 4.1 Scene1…………………………………………………………..…..44
GAMBAR 3.4 Sushant Singh Rajput…………………………………………....41
GAMBAR 2.1 Peta Tanda Roland Barthes
gambar bergerak.1 Dalam sinematografi ini juga terdapat beberapa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menemukan bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos mengenai Birrul Walidain yang terdapat di dalam film Ada Surga

Berdasarkan dari deskripsi data yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dianalisis secara keseluruhan makna denotasi, makna konotasi dan juga mitos yang terdapat pada

Nasionalisme Aceh seperti yang digambarkan oleh Hasan Di Tiro lewat bendera GAM tersebut pun telah bermakna Nasionalisme Indonesia kembali, karena makna konotasi

Perjalanan spiritual pk dalam pencariannya terhadap Tuhan sampai titik dimana ia telah mengikuti berbagai ajaran dan keyakinan agama, ritual dari berbagai agama

Makna konotasi negatif adalah konotasi yang menimbulkan nilai rasa negatif atau mengandung makna yang buruk. Mengetahui makna kata yang baik sebagaimana yang disebutkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pesan Budaya Patriarki pada Film Yuni dengan analisis Semiotika Roland Barthes sehingga dapat diketahui makna konotasi, denotasi, dan

Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda dan dipergunakan dalam cara yang berlainan pula

Makna Konotasi Pada gambar tersebut menjelaskan sosok ken yang sedang belajar tentang patriarki, hal tersebut yang mendorongnya belajar ialah karena pada saat berjalan menuju barbie,