• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Hubungan Antara Kekuatan Tanah dengan Densitas pada Tanah Latosol dan Podsolik Merah Kuning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Hubungan Antara Kekuatan Tanah dengan Densitas pada Tanah Latosol dan Podsolik Merah Kuning"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN

DENGAN

PADA

DAN PODSOLIK MERAH

KUNING

(Study on the Soil Strength and

Relationships of

and

Red Yellow

Soils)

Asep

E.

Gatot

ABSTRACT

The soil strength characteristic, which is usually by cohesion and internal is as data for applying farm and farm structures. The objective of this research is to study the soil strength and density relationships of and red yellowish podzolic soil. This research was conducted by standard compaction test and soil strength test (uniaxial, direct shear and

The results showed that the densities were between 1.12 - 1.48 and the optimum water contents were between 23 - 48 The soil strength reached the values were compacted at water content just smaller than optimum water content. The soil strength

obtained were: were between 2.3 - 3.7 , cohesion were between 0.3 - 1.2 (direct shear) and between 1.16 - 1.39 and were between - 52" (direct shear)

mempengaruhi di

PENDAHULUAN adalah faktor baik sifat

Unjuk kerja pertanian

yang beroperasi di (lahan

pertanian) antara lain ditentukan oleh

interaksi antara pertanian

dengan tahanan

tarik traksi (traction), tahanan

gelinding (rolling resistance),

dampak pernadatan dari

penggunaan traktor pertanian

ditentukan oleh interaksi antara

pertanian dengan

tersebut. Salah satu faktor yang

(seperti tekstur, dan

kadar air) maupun sifat mekanik (seperti

pemadatan dan karakteristik kekuatan

Ketahanan atau stabilitas dari

suatu pertanian,

seperti (tanggul,

dsb) maupun gedung, ditentukan oleh sifat-sifat

fisik dan mekanik antara lain

kekuatan kompresibilitas dan

I

(2)

Vol. 14, No. April 2000

permeabilitas. Akan tetnpi

dan 979)

bahwa di

lokasi yang tidak

persyaratan teknis.

Salah satu yang

dilakukan untuk meningkatkan

karakteristik adalah

katkan atau

pemadatan dan

1979; Wesley, 1973 dan

Koga, 199 ). yang dipadatkan

(densitas lebih tinggi) akan

mempunyai kekuatan yang relatif

besar, yang kecii, dan

pengaruh air terhadapnya akan

diperkecil (Wesley, 1973).

Dari penjelasan di terlihat

bahwa perubahan dan

kekuatan merupakan

karakteristik yang di

daiam penerapan pertanian

maupun di dalam menjaga ketahananl stabilitas bangunan.

Kadar air, ukuran dan distribusi

partikel perilaku pembebanan

merupakan faktor-faktor yang

pemadatan (Roosenak, 1963). Bila pemadatan

dilakukan pada suatu jenis dan

periiaku pemadatan teitentu,

efektifitas pemadatan

dipengaruhi oleh kadar air. Sifat pemadatan

tukan di laboratorium

(Roosenak, 1963; dan

1979, McKyes. 1989, Koga, 199 dan Craigh, 1992). Hasil

percobaan kemudian dipakai

untuk menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam kaitannya dengan perubahan kadar air dan

di lapangan.

Kekuatan

berupa kekuatan geser dan

dengan Lohesi dan sudut

dalam. Metoda yang

,

digunakan untuk menganalisis

kekuatan di labora-torium

antara lain: uniaksial, uji geser

langsung dan uji triaksial.

Sedangkan untuk mengevaluasi

kekuatan geser biasanya

menggunakan kriteria keruntuhan

Mohr-Coulomb (Roosenak, 963 :

dan 1979, McKyes,

1989 dan Craigh, 1992).

Penelitian ini

mempelajari hubungan antara

kekuatan dengan

pada beberapa jenis

Hasil penelitian diharapkan dapat

digunakan sebagai data dasar di

dalam penerapan pertanian

dan di dalam menganalisis ketahanan atau stabilitas

pertanian.

PENELITIAN

Contoh yang digunakan

sebagai bahan penelitian ini adalah

coklat kemerahan

Darmaga, podsolik merah

kuning Jasinga, dan podsolik

merah kuning Terbanggi Besar,

Lampung. Contoh diambil

dari kedalaman - 20 cm dan 20 -

40 cm. dan

diiakukan di Laboratorium Fisika clan

Mekanika Teknik

Pertanian FATETA-IPB.

(3)

1. Si bahan penelitian

coklat Podsolik merah Podsolik

kemerahan Jasinga Lampung

Darmaga

0-20 20-40 cni 0-20 20-40 cm 0-20 cni 20-40

Kadar air (

Bulk density Fraksi Liat

Debu

-

Tekstur

cair plastis lndeks piastisitas

29.73 31.04

1.18 0.79

31.37 31.79

26.05 23.30

42.58 Liat

. ,

yang dilakukan pada

peneiitian ini adalah sebagai berikut:

1) perubahan kadar air dan

(pemadatan ini dilakukan dengan

pemadatan standar (standurd

Proctor test) untuk mendapatkan karakteristik pemadatan yang mengggambarkan hubungan antara kadar air dengan densitas.

2) kekuatan dari

yang telah dipadatkan. dilakukan dengan:

a) uniaksial

(uniaxial test).

dilakukan untuk

34.41 31.04

0.79 0.79

12.19

4.97 6.63

82.84 74.63

berpasir

28.41 28.85

1.15 1.22

21.27 18.30

5.23 2.64

73.50 79.06

berpasir

52.78 55.68

25.06 32.24

27.72 23.44

mendapatkan parameter

kekuatan yang

dinyatakan dengan kekuatan tak tertekan (qu,

compressive strength)

b) geser (direct

shear test). dilakukan

pada kondisi unconsolidated untuk

kan parameter kekuatan

yang dinyatakan

dengan kohesi (c) dan sudut gesekan

c) kompresi triaksial

compressive rest). dilakukan pada

2. Kadar air optimum dan maksimum bahan percobaan

--

Kedalaman Kadar air

optimum rnaksimum

. .

coklat kemerahan 0 - 20 3 8 1.25

Podsolik kuning Jasinga 0 - 20 4 8 1.12

20 40 46

Podsolik kuning 0 - 2 0 24 1.48

(4)

14, No. 1, April 2000

kondisi unconsolidated

undrained untuk

kan parameter kekuatan

yang dinyatakan

dengan kohesi (c) sudut

gesekan dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Pemadatan

Karakteristik pemadatan dari

bahan penelitian yang

dilakukan dengan uji pemadatan standar dapat dilihat pada Gambar

kadar air optimum

maksimum yang

didapat disajikan pada 2.

Dari Gambar dan 2

kuning Jasinga mempunyai

maksimum yang lebih kecil dari

pada 20

-

40 cm.

Selain itu, juga terlihat bahwa ,

podsolik merah kuning Terbanggi Besar mempunyai kadar air optimum yang lebih kecil dari kedua jenis

lainnya, sedangkan lebih besar. diduga disebabkan oleh nilai

plastis dan fraksi

yang meinpunyai

nilai plastis lebih akan

mempunyai nilai kadar air optimum yang lebih

1. Kekuatan

1.1. Uji

terlihat bahwa kadar air optimum Parameter kekuatan yang

yang diperoleh dari uji pemadatan dinyatakan dengan kekuatan

berkisar antara 23 - 48 dan tidak tertekan (qu) yang didapat dsri

maksimum antara - 1.48 uji kompresi tidak tertekan dapat

Terlihat pula bahwa dilihat pada Gambar 2.

pada kedalaman - 20 cm dari Gambar 2 memperlihatkan

Darmaga dan podsolik merah bahwa nilai qu semakin meningkat

Gambar 1. Kurva karakteristik pemadatan

Jas 0-20cm Jas Lam Lam Kurva Jenuh 1 8

1 7

1 6

1 5

1 4

r-

e

1 1

0 9

0 8

0 10 20 3 0 4 0 5 0 8 0 7 0 K a d a r a i r

\

, \

(5)

Dar

Dar ---

".""A 0-20cm

Lam

Kadar air optimum 0

0 20 30 40 50

Kador air

Gambar 2. Kurva hubungan kadar air dengan

dengan meningkatnya kadar air

pemadatan (molding content)

hingga nilai

kemudian akan dengan

semakin meningkatnya kadar air.

nilai qu maksimum

dicapai pada yang dipadatkan

pada kadar air sedikit dibawah kadar air optimum, dan berkisar antara 2.3

- 3.7

Nilai maksimum dari

podsolik kuning Terbanggi

Besar relatif lebih dari dua

jenis lainnya. Hal diduga

karena pemadatan pada

podsolik merah kuning Terbanggi

Besar dapat mencapai yang

lebih tinggi dari dua jenis lainnya.

1.2. Uji Geser Langsung

Parameter kohesi (c) dan sudut

gesekan dalam yang didapat dari

uji geser dengan kondisi

unconsolidated undrained dapat pada Gambar 3 dan Gambar 4.

Dari Gambar 3 terlihat bahwa

nilai kohesi ketiga jenis

mempunyai kecenderungan yang

hampir yaitu nilai kohesi

meningkat sampai nilai maksimum

kemudian dengan

kadar air pemadatan. Nilai kohesi maksimum umumnya juga dicapai pada kadar air pemadatan dibawah kadar air optimum dan berkisar antara 0.4-1.2

Sedangkan Gambar 4

menunjukkan bahwa kecuali podsolik merah kuning Jasinga, nilai sudut gesekan dalam relatif besar

pada kadar air pemadatan dan

akan dengan meningkatnya

kadar air pemadatan. Nilai sudut

gesekan dalam maksimum berkisar

antara - .

Dari data kohesi dan sudut

gesekan dalam terlihat

(6)

Vol. 14, No. April 2000

Dar

Lam

o 4 0

Kadar air

Gambar

3. kohesi dengan kadar air pemadatan

uji geser langsung

Dar 20-40cm

Jas 20-40cm

A A

Lam

Kadar

0 -- optimum

0 10 20 30 4 0 5 0 60

Kadar air

Gambar 4. antara gesekan dalam dengan kadar air hasil

uji geser langsung

dipadatkan mencapai maksimuni bila

dipadatkan sedikit kadar air 1.3. Uji

optimum. juga ditun-jukkan Parameter kekuatan yang

oleh uniaksial dinyatakan dengan kohesi dan sudut

dijelaskan diatas. gesekan dalam uji triaksial pada

(7)

disajikan pada Gambar dan 6.

Gambar 5 memperlihatkan

bahwa nilai kohesi

meningkat nilai

dengan meningkatnya kadar air

pemadatan, kemudian nilai dengan semakin

katnya kadar air pemadatan. Nilai

kohesi hasil triaksial

relatif lebih

dengan nilai kohesi hasil

geser dan dicapai

kadar air sedikit

kadar air optimum. Nilai bekisar antara 1.16 - 1.39

1 0 2 0 3 4 0 5 0 0

K a d a r air

Gambar 5. Hubungan antara kohesi dengan kadar air pemadatan hasil

triaksial

I

0 10 20 30 40 60

Kadar air (%)

Gambar 6. antara sudut gesekan dalam dan kadar air

(8)

Vol. 14, No. April 2000

Dari Gambar 6 terlihat bahwa

nilai sudut gesekan dalam dari ketiga

jenis yang diuji

mempunyai kecenderungan secara linier dengan kadar air pemadatan. Pola

sedikit berbeda dengan pola hasil uji geser langsung dimana nilai gesekan

dalam meningkat dahulu

kemudian dengan

meningkatnya kadar air pemadatan. Perbedaan hasil antara uji geser langsung dengan uji triaksial ini diduga terutama disebabkan oleh

perbedaan bidang geser. Pada uji

geser langsung, bidang geser

ditentukan dengan sedangkan

pada uji triaksial bidang geser terjadi secara acak.

Uji triaksial juga menunjukkan

bahwa kekuatan mencapai

maksimum bila dipadatkan pada kadar air sedikit dibawah kadar air optimum.

KESIMPULAN

maksimum dicapai

pada uji pemadatan contoh

berkisar antara 1.12 - 1.48

3 ,

dan kadar air optimum berkisar

antara 23 - 48

tertinggi diperoleh pada podsolik merah kuning Terbanggi

Besar, sedangkan kadar air

optimum tertinggi diperoleh pada podsolik merah kuning Jasinga.

2. Uji kekuatan (uji uniaksial,

uji geser langsung dan uji triaksial) menunjukkan bahwa

kekuatan mencapai

maksimum bila dipadatkan

pada kadar air sedikit dibawah kadar air optimum.

3. Nilai kekuatan adalah

sebagai berikut:

a) Nilai kekuatan tidak

tertekan (qu) maksimum ,

hasil uji uniaksial berkisar antara 2.3 - 3.7

b) Nilai kohesi (c) maksimum hasil uji geser langsung antara 0.4 - 1.2

dan nilai sudut gesekan

dalam maksimum antara

-

c) kohesi maksimum hasil

uji triaksial berkisar

1.16 - 1.39 ,

nilai sudut gesekan

secara linier dengan

rneningkatnya kadar air

pemadatan.

UCAPAN

Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Direktorat dan

Pengabdian Pada Masyarakat,

Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyedia dana

untuk penelitian ini Proyek

Pengkajian dan

Pengetahuan Dasar.

DAFTAR

Craigh, R.F., 1992, Soil Mechanics,

Chapman Hall, London

Koga, K., 1991, Soil Compaction in

Agricultural Land Development, AIT, Bangkok

and R.V.

1979, Soil Mechanics, John Eastern Limited, New Delhi

(9)

E.,

1989, Agricultural Wesley, L.D., 1973, Mekanika

Engineering Soil Mechanics, Penerbit Pekerjaan

Elsevier, Tokyo Umum,

Roosenak, S., 1963, Soil Mechanics,

Gambar

Tabel 2. Kadar air optimum dan densitas maksimum tanah bahan percobaan
Gambar 2 bahwa nilai memperlihatkan qu semakin meningkat
Gambar 2. Kurva hubungan antara kadar air dengan yu
Gambar 3. F-Iubungan ailtara kohesi dengan kadar air pemadatan hasil uji geser langsung
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa uraian di atas mengenai karakteristik kemampuan bahasa anak usia dini maka dapat disimpulkan, perkembangan bahasa anak disesuaikan dengan usia dimana

Lugina Setyawati, Ph.D, sebagai Ketua Program Pascasarjana Sosiologi yang telah memberikan banyak saran baik dalam perkuliahan maupun dalam penulisan tesis ini.. Lidya Triana,

Hasil analisis kasus Malaria berdasarkan tempat, baik pada Tahun 2010 dan 2011, Desa Banjarpanepen merupakan desa dengan jumlah pasien yang diperiksa tertinggi dan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hambatan komunikasi dalam interaksi fotografer dan foto model dalam proses pembuatan karya foto, dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam basah

b- Hasil pemeriksaan serkaria pada keong Jumlah keong yang dikumpulkan dari fokus Tomado adalah sebanYak

Bagaimana pimpinan merangsang ide baru yang terkait dengan produk..

(3) Dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk membiayai program pengembangan satuan pendidikan bertaraf internasional, bantuan operasional