M a t e r i- 5
E
E
V
V
A
A
L
L
U
U
A
A
S
S
I
I
K
K
U
U
R
R
I
I
K
K
U
U
L
L
U
U
M
M
Prof. Dr. R I brahim & Dra. Masit oh, M.Pd. )
1 . Pe n da h u lu a n
Sebelum suat u kurikulum diberlakukan secara nasional, diperlukan
adanya fase pengem bangan di m ana kurikulum yang baru t ersebut
dirancang dengan cerm at dan diuj i- cobakan dalam lingkungan
t erbat as, sebelum ak hirnya diput uskan unt uk disebarluaskan ke sem ua
lem baga pendidikan. Ada j uga yang m enyebut kan fase ini sebagai
fase perint isan ( pilot st udy) . Berbagai upaya per lu dilakukan selam a
fase pengem bangan, t erm asuk ke dalam nya evaluasi dan perbaikan.
Melalui fase pengem bangan, kurikulum yang baru t ersebut akan
disesuaikan t erlebih dahulu berdasarkan hasil evaluasi, sebelum
diberlakukan dalam sist em yang ada. Uraian singkat di at as
m engim plikasikan pent ingnya fase ini dalam keseluruhan kegiat an
pengem bangan kurikulum . Evaluasi yang t epat dan berkelanj ut an
sangat diperlukan unt uk m endukung t erw uj udnya fase
pengem bangan ini dengan efekt if dan berm akna. Dari hasil- hasil
evaluasi ini lah pihak pengem bang dapat m engadakan perbaikan dan
penyesuaian sebelum kurikulum yang baru t ersebut t erlanj ur disebar
luaskan secara nasional.
Pada m odul sebelum nya Anda t elah m em pelaj ari dan m encerm at i
t ent ang apa kurikulum dan bagaim ana kurikulum dikem bangkan.
Mudah- m udahan Anda t elah m em aham i dengan j elas m at eri m odul
sebelum nya karena erat kait annya dengan m at eri yang akan dibahas
dalam m odul t ent ang evaluasi kurikulum . Set elah m em pelaj ari m odul
ini anda Anda diharapkan dapat m em iliki kom pet ensi dasar sebagai
1. Mem aham i t uj uan evaluasi kuri kulum
2. Mem aham i berbagai konsep/ m odel evaluasi kurikulum
3. Mengkaj i secara m endalam m asing- m asing m odel
4. Mem aham i m odel yang disarankan
Unt uk pencapaian kom pet ensi dasar t ersebut perlu dij abarkan ke
dalam indikat or- indikat or sebagai berikut :
1. Menj elaskan secara rinci t ent ang t uj uan evaluasi kurikulum
2. Menj elaskan beberapa konsep/ m odel evaluasi kurikulum
3. Menj elaskan perbedaan ant ara m asing- m asing konsep/ m odel
evaluasi kurikulum
4. Menj elaskan t uj uan, fungsi dan obyek dar i m asing- m asing
m odel
5. Menj elaskan keunggulan dan kelem ahan m asing- m asing m odel
6. Menj elaskan m odel yang disarankan
Kem am puan- kem am puan t ersebut sangat pent ing dikuasai oleh guru
sebagai pelaksana kurikulum . Dengan m em aham i evaluasi kurikulum
guru m em aham i secara j elas m engapa suat u kurikulum harus
dievaluasi. apa t uj uannya dan konsep/ m odel yang m ana yang dapat
dipakai unt uk m engevaluasi kurikulum .Unt uk m em bant u Anda
m encapai kem am puan- kem am puan t ersebut uraian dan lat ihan yang
disaj ikan dalam m odul t ersebut sebagai berikut :
1. Tuj uan evaluasi kurikulum
2. Beberapa konsep/ m odel Evaluasi kurikulum
3. Penj elasan m asing- m asing konsep/ m odel (m eassurm ent ,
cngruence, illum inat ion, dan educat ional sy st em evaluat ion)
4. Model yang disarank an.
Supaya Anda dapat dapat berhasil dengan baik dalam m em pelaj ari
1. Bacalah dengan cerm at bagian pendahuluan m odul agar Anda
m em aham i secara ut uh dan t unt as t ent ang apa, bagaim ana,
sert a pent ingnya m em pelaj ari m odul t ersebut
2. Baca sepint as bagian dem i bagian sert a t em ukan kat a- kat a
kunci dan kat a- kat a yang dianggap baru. Carilah dan baca
pengert ian kat a kunci t ersebut dalam kam us yang anda m iliki.
3. Cerm at ilah konsep- konsep yang dibahas dalam m odul ini
m elalui pem aham an sendiri, diskusi dengan sesam a t em an
m ahasisw a, at au dengan t ut or Anda.
4. Carilah sum ber at au referensi yang relevan unt uk m enam bah
w aw asan Anda, apabila m at eri yang dibahas dalam m odul ini
m enurut Anda m asih kurang.
5. Mant apkan pem aham an Anda t erhadap m at eri yang dipelaj ari
dengan m engerj akan lat ihan yang t ersedia dalam m odul.
6. Kerj akan set iap soal yang disediakan pada set iap kegiat an akhir
belaj ar. Hal ini pent ing unt uk m enget ahui pem aham an Anda
t erhadap m at ei yang dipelaj ar i dalam m odul ini.
2 . Eva lu a si Ku r ik u lu m
Evaluasi kurikulum m erupakan salah sat u kom ponen kurikulum yang
perlu dikuasai oleh guru sebagai pelaksana kurikulum .Bagian- bagian
berikut dari m odul ini akan difokuskan pada uraian t ent ang evaluasi
dalam fase pengem bangan kurikulum - - t uj uannya, berbagai
konsep/ m odel evaluasi yang pernah dikem bangkan, t inj auan m
asing-m asing konsep/ asing-m odel, dan akhirnya asing-m odel evaluasi yang
disarankan. Sebagai seorang guru Anda t ent unya harus m em aham i
bet ul m engapa suat u kurikulum harus dievaluasi dan apa yang
m enj adi t uj uan dari evaluasi kurikulum
2 .1 Tu j u a n Eva lu a si Ku r ik u lu m
Diadakannya evaluasi di dalam proses pengem bangan kurikulum
dim aksudkan unt uk keperluan :
a . Pe r ba ik a n Pr ogr a m Dalam kont eks t uj uan ini, peranan evaluasi
lebih bersifat konst r ukt if, karena infor m asi hasil evaluasi dij adikan
input bagi perbaikan yang diperlukan di dalam program kurikulum
yang sedang dikem bangkan. Disini evaluasi lebih m erupakan
kebut uhan yang dat ang dari dalam sist em it u sendir i karena
evaluasi it u dipandang sebagai fakt or yang m em ungkinkan
dicapainya hasil pengem bangan yang opt im al dari sist em yang
bersangkut an.
b. Pe r t a n ggu n gj a w a ba n k e pa da be r ba ga i pih a k Selam a dan
t erut am a pada akhir fase pengem bangan kurikulum , perlu adanya
sem acam pert anggungj aw aban dari pihak pengem bang kurikulum
kepada berbagai pihak yang berkepent ingan. Pihak- pihak yang
dim aksud m encakup baik pihak yang m ensponsori kegiat an
pengem bangan kurikulum t ersebut m aupun pihak yang akan m enj adi
konsum en dari kurikulum yang t elah dikem bangkan. Dengan kat a lain,
pet ugas- pet ugas pendidikan, dan pihak- pihak lainnya yang ikut
m ensponsori kegiat an pengem bangan kurikulum yang
bersangkut an.Bagi pihak pengem bang kurikulum , t uj uan yang kedua
ini t idak dipandang sebagai suat u kebut uhan dari dalam m elainkan
lebih m erupakan suat u ‘keharusan’ dari luar. Sekalipun dem ikian hal
ini t idak bisa kit a hindar i karena persoalan ini m encakup
pert anggungj aw aban sosial, ekonom i dan m oral, yang sudah
m erupakan suat u konsekuensi logis dalam kegiat an pem baharuan
pendidikan. Dalam m em pert anggung j aw abkan hasil yang t elah
dicapainya, pihak pengem bang kurikulum perlu m engem ukakan
kekuat an dan kelem ahan dari kurikulum yang sedang dikem bangkan
sert a usaha lebih lanj ut yang diperlukan unt uk m engat asi kelem
ahan-kelem ahan, j ika ada, yang m asih t erdapat . Unt uk m enghasilkan
inform asi m engenai kekuat an dan kelem ahan t ersebut di at as it ulah
diperlukan kegiat an evaluasi.
c. Pe n e n t u a n t in da k la n j u t h a sil pe n ge m ba n ga n
Tindak lanj ut hasil pengem bangan kurikulum dapat berbent uk j aw aban
at as dua kem ungkinan pert anyaan : Per t am a, apakah
kurikulum baru t ersebut akan at au t idak akan disebar luaskan ke
dalam sist em yang ada ? Kedua, dalam kondisi yang bagaim ana dan
dengan cara yang bagaim ana pula kurikulum baru t ersebut akan
disebar luaskan ke dalam sist em yang ada ? Dit inj au dari proses
pengem bangan kurikulum yang sudah berj alan, pert anyaan pert am a
dipandang t idak t epat unt uk diaj ukan pada akhir fase pengem bangan.
Pert anyaan t ersebut hanya m em punyai dua kem ungkinan j aw aban –
ya at au t idak. Secara t eorit is dapat saj a t erj adi bahw a j aw aban yang
diberikan it u adalah t idak. Bila hal ini t erj adi, kit a akan dihadapkan
pada sit uasi yang t idak m engunt ungkan – biaya, t enaga dan w akt u
yang t elah dikerahkan selam a ini t ernyat a t erbuang dengan percum a;
pesert a didik yang t elah m enggunakan kurikulum baru t ersebut
dim ana proses pengem bangan it u berlangsung harus kem bali
m enyesuaikan diri lagi kepada cara lam a; dan lam bat laun akan t im bul
sikap skept is di kalangan orang t ua dan m asyarakat t erhadap
pem baharuan pendidikan dalam bent uk apapun. Pert anyaan kedua
dipandang lebih t epat unt uk diaj ukan pada akhir fase pengem bangan
kurikulum . Pert anyaan t ersebut m engim plikasikan sekurang-
kurangnya t iga anak pert anyaan – aspek- aspek m ana dari kurikulum
t ersebut yang m asih perlu diperbaiki at aupun disesuaikan, st rat egi
penyebaran yang bagaim ana yang sebaiknya dit em puh, dan
persyarat an- persyarat an apa yang perlu dipersiapkan t erlebih dahulu
di dalam sist em yang ada. Pert anyaan- pert anyaan ini dirasakan lebih
bersifat konst rukt if dan lebih dapat dit erim a dit inj au dari segi sosial,
ekonom i, m oral m aupun t eknis.
Unt uk m enghasilkan infor m asi yang diper lukan dalam
m enj aw ab pert anyaan yang kedua it ulah diperlukan kegiat an evaluasi.
2 .2 Be be r a pa Kon se p/ M ode l Eva lu a si
Set elah m encerm at i t ent ang t ent ang t uj uan evaluasi kurikulum , Anda
sebagai pelaksana kurikulum harus m em aham i pula t ent ang
konsep/ m odel evaluasi . Coba Anda cerm at i m asing- m asing
konsep/ m odel evaluasi t sb. Secara garis besar, berbagai konsep/ m odel
evaluasi yang t elah dikem bangkan selam a ini dapat digolongkan k e
dalam em pat rum pun m odel – m easurem ent , congruence,
illum inat ion, dan educat ional syst em evaluat ion
a . M e a su r e m e n t
Evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran perilaku sisw a unt uk
m engungkapkan perbedaan individual m aupun kelom pok. Hasil
evaluasi digunakan t erut am a unt uk keperluan seleksi sisw a,
bim bingan pendidikan dan perbandingan efekt ifit as ant ara dua at au
lebih program / m et ode pendidikan. Obyek evaluasi dit it ik
khususnya yang dapat diukur dengan alat evaluasi yang obyekt if
dan dapat dibakukan. Jenis dat a yang dikum pulkan dalam evaluasi
adalah dat a obyekt if khususnya skor hasil t es. Dalam kegiat an
evaluasi, cenderung dit em puh pendekat an/ cara- cara berikut :
1) Menem pat kan ` kedudukan` set iap sisw a dalam kelom poknya
m elalui pengem bangan norm a kelom pok dalam evaluasi hasil
belaj ar.
2) Mem bandingkan hasil belaj ar ant ara dua at au lebih kelom pok
yang m enggunakan program / m et ode pengaj aran yang
berbeda-beda, m elalui analisis secara kuant it at if.
3) Teknik evaluasi yang digunakan t erut am a t es yang disusun
dalam bent uk obyekt if, yang t erus dikem bangkan unt uk
m enghasilkan alat evaluasi yang reliabel dan valid.
b. Con gr u e n ce
Evaluasi pada dasarnya m erupakan pem eriksaan kesesuaian at au
congruence ant ara t uj uan pendidikan dan hasil belaj ar yang
dicapai, unt uk m elihat sej auh m ana perubahan hasil
pendidikan t elah t erj adi. Hasil evaluasi diperlukan dalam
rangka penyem purnaan program , bim bingan pendidikan dan
pem ber ian infor m asi kepada pihak- pihak di luar pendidikan.
Obyek evaluasi dit it ik berat kan pada hasil belaj ar dalam bent uk
kognit if, psikom ot orik m aupun nilai dan sikap. Jenis dat a yang
dikum pulkan adalah dat a obyekt if khususnya skor hasil t es.Dalam
kegiat an evaluasi, cenderung dit em puh pendekat an/ cara- cara berikut :
Menggunakan prosedur pre- and post - assessm ent dengan
m enem puh langkah- langkah pokok sebagai berikut :
penegasan t uj uan, pengem bangan alat evaluasi, dan
penggunaan hasil evaluasi.
Teknik evaluasi m enackup t es dan t eknik- t eknik evaluasi lainnya yang cocok unt uk m enilai berbagai j enis per ilaku yang
t erkandung dalam t uj uan.
Kurang m enyet uj ui diadakannya evaluasi perbandingan ant ara dua at au lebih program .
c. I llu m in a t ion
Evaluasi pada dasarnya m erupakan st udi m engenai : pelaksanaan
program , pengaruh fakt or lingkungan, kebaikan- kebaikan dan
kelem ahan progr am sert a pengaruh program t erhadap
perkem bangan hasil belaj ar. Evaluasi lebih didasarkan pada
j udgm ent ( pert im bangan) yang hasilnya diperlukan unt uk
penyem purnaan program . Obyek evaluasi m encakup lat ar belakang
dan perkem bangan program , proses pelaksanaan, hasil belaj ar dan
kesulit an- kesulit an yang dialam i. Jenis dat a yang dikum pulkan pada
um um nya dat a subyekt if ( j udgm ent dat a) Dalam kegiat an evaluasi,
cenderung dit em puh pendekat an/ cara- cara berikut :
1. Menggunakan prosedur yang disebut Progressive focussing
dengan langkah- langkah pokok: orient asi, pengam at an yang
lebih t erarah, analisis sebab- akibat .
2. Ber sifat kualit at if- t er buka, dan flesksibel- eklekt if.
3. Teknik evaluasi m encakup observasi, w aw ancara, angket ,
analisis dokum en dan bila perlu m encakup pula t es.
d. Edu ca t ion a l Syst e m Eva lu a t ion
Evaluasi pada dasarnya adalah perbandingan ant ara perform ance
set iap dim ensi program dan krit eria, yang akan berakhir
dengan suat u deskripsi dan j udgm ent. Hasil evaluasi
diperlukan unt uk penyem pur naan program dan penyim pulan hasil
program secara keseluruhan. Obyek evaluasi m encakup input ( bahan,
rencana, peralat an) , proses dan hasil yang dicapai dalam art i yang
m aupun dat a suby ekt if ( j udgm ent dat a) Dalam kegiat an evaluasi,
cenderung dit em puh pendekat an/ cara- cara berikut :
Mem bandingkan perfor m ance set iap dim ensi program dengan krit eria int ernal.
Mem bandingkan perfor m ance program dengan m enggunakan krit eria
• ekst ernal yait u perfor m ance program yang lain.
Teknik evaluasi m encakup t es, observasi, w aw ancara, angket dan analisis
• dokum en.
2.3 Tinj auan Masing- Masing Konsep/ Model
Set elah Anda m encerm at i keem pat m odel evaluasi t ersebut , Anda
t ent unya perlu pula m encerm at i secara r inci t inj auan dari
m asing- m asing konsep/ m odel t ersebut supaya w aw asan anda lebih
luas dan dapat m em aham i secara lebih m endalam m akna dar i
m asing- m asing konsep m odel t ersebut . Tinj auan m asing- m asing
konsep/ m odel akan dikaj i secara rinci.
a . M e a su r e m e n t
Konsep m easurem ent ini t elah m em berikan sum bangan yang sangat
berart i dalam
hal penekanannya t erhadap pent ingnya obyekt ivit as dalam proses
evaluasi. Aspek obyekt ivit as yang dit ekankan oleh konsep ini
perlu dij adikan landasan yang t erus m enerus di dalam rangka
m engem bangkan konsep dan sist em evaluasi kurikulum . sam ping it u,
pendekat an yang digunakan oleh konsep ini m asih sangat besar
pengaruhnya dan dirasakan faedahnya dalam berbagai kegiat an
pendidikan, sepert i seleksi dan klasifikasi sisw a, pem berian nilai di
sekolah, dan kegiat an penelit ian pendidikan. Kelem ahan dari konsep
ini t erlet ak pada penekanannya yang berlebih- lebihan pada spek
sendiri m em ang diperlukan dalam proses evaluasi, t api t idak
dim aksudkan unt uk m enggant ikan proses evaluasi it u sendiri :
“ Measurem ent is not evaluat ion, but it can provide useful dat a for
evaluat ion.” Dalam evaluasi hasil belaj ar, m isalnya, kit a t idak dapat
m engelakkan penggunaan alat pengukuran hasil belaj ar unt uk
m enghasilkan dat a yang diperlukan dalam pem berian j udgm ent
selanj ut nya m engenai hasil belaj ar yang t elah dicapai. Sebagai
konsekuensi dari penekanan yang berlebih- lebihan pada aspek
pengukuran, evaluasi cenderung dibat asi pada dim ensi t ert ent u dari
program pendidikan yang ‘dapat diukur’, t erut am a hasil belaj ar yang
bersifat kognit if. Yang m enj adi persoalan disini adalah bahw a hasil
belaj ar yang bersifat kognit if t ersebut bukan lah m erupakan sat
u-sat unya indikat or bagi keberhasilan suat u kurikulum . Sebagai suat u
w ahana unt uk m encapai t uj uan- t uj uan pendidikan, kurikulum
diharapkan dapat m engem bangkan berbagai pot ensi yang ada pada
diri sisw a, t idak t erbat as hanya pada pot ensi dibidang kognit if.
Disam ping it u, peranan evaluasi yang diharapkan akan dapat
m em berikan input bagi penyem purnaan program dalam set iap t ahap,
m enj adi kurang dapat t erpenuhi dengan dibat asinya evaluasi pada
pengukuran hasil belaj ar saj a, apalagi hanya dit ekankan pada bidang
kognit if.
b. Con gr u e n ce
Konsep ini t elah m enghubungkan kegiat an evaluasi dengan t uj uan
unt uk m engkaj i
efek t ivit as kurikulum yang sedang dikem bangkan. Dengan kat a lain,
konsep congruence ini t elah m em perlihat kan adanya “ high degree of
int egrat ion wit h t he inst ruct ional process.” Dengan m engkaj i
efekt ivit as kurikulum dalam m encapai t uj uan- t uj uan yang t elah
dit et apkan, hal ini akan m em berikan balikan kepada
pengem bang kurikulum t ent ang t uj uan- t uj uan m ana yang sudah dan
relat if karena selalu dihubungkan dengan t uj uan yang hendak
dicapai sebagai krit eria perbandingan. Kelem ahan dari konsep ini
t erlet ak pada ruang lingkup evaluasinya. Sekalipun t uj uan evaluasi
diarahkan pada kepent ingan penyem purnaan program kurikulum , t api
konsep ini t idak m enj adikan input dan proses pelaksanaan sebagai
obyek langsung evaluasi. Yang dij adikan perhat ian oleh konsep ini
adalah hubungan ant ara t uj uan dan hasil belaj ar. Fakt or- fakt or
pent ing yang t erdapat diant ara t uj uan dan hasil yang dicapai kurang
m endapat perhat ian, padahal yang dim ensi akan disem purnakan
j ust ru adalah fakt or- fakt or t ersebut yait u input dan proses belaj
ar-m engaj ar, yang keseluruhannya akan ar-m encipt akan suat u t ipe
pengalam an belaj ar t ert ent u. Masih berhubungan dengan persoalan
ruang lingkup evaluasi di at as, pelaksanaan evaluasi dari konsep ini
t erj adi pada saat kurikulum sudah selesai dilaksanakan, dengan j alan
m em bandingkan ant ara hasil pret est dan post t est. Sebagai akibat nya
inform asi yang dihasilkan hanya dapat m enj aw ab pert anyaan t ent ang
t uj uan- t uj uan m ana yang t elah dan yang belum dapat dicapai.
Pert anyaan t ent ang m engapa t uj uan- t uj uan t ert ent u belum dapat
dicapai, sukar unt uk dapat dij awab m elalui inform asi perbedaan
pret est dan post t est . Dengan kat a lain, pendekat an yang digunakan
oleh konsep ini m enghasilkan suat u t eknik evaluasi yang sifat nya
t erm inal / post fact o. Pendekat an sem acam ini m em ang m em bant u
pengem bang kurikulum dalam m enent ukan bagian- bagian m ana dari
program yang m asih lem ah, t api kurang m em bant u di dalam m encari
j aw aban t ent ang segi- segi apanya yang m asih lem ah dan bagaim ana
kem ungkinan m engat asi kelem ahan t ersebut .
Terlepas dari beberapa kelem ahan di at as, konsep ini t elah
m em berikan sum bangan yang sangat besar bagi perkem bangan
konsep evaluasi kurikulum , khususnya dalam usaha :
1) . m enghubungkan hasil belaj ar dengan t uj uan- t uj uan pendidikan
2) . m em perkenalkan sist em pengolahan hasil evaluasi secar a
bagian dem i bagian, yang t ernyat a lebih relevan dengan kebut uhan
pengem bangan kurikulum .
c. I llu m in a t ion
Sebagai reaksi t erhadap konsep m easurem ent dan congruence yang
bersifat ‘t erm inal’ sepert i t elah disinggung dalam bagian yang lalu,
konsep illum inat ion m enekank an pent ingnya dilakukan evaluasi yang
berkelanj ut an selam a pr oses pelaksanaan kurikulum sedang
berlangsung. Gagasan yang t erkandung di dalam konsep ini m em ang
pent ing dan m enunj ang proses penyem purnaan kurikulum ,
karena pihak pengem bang kur ikulum akan m em per oleh infor m asi yang
cukup t erint egrasi sebagai dasar unt uk m engoreksi dan
m enyem purnakan kurikulum yang sedang dikem bangkan. Di sam ping
it u, j arak ant ara pengum pulan dat a dan laporan hasil evaluasi cukup
pendek sehingga inform asi yang dihasilkan dapat digunakan pada
w akt unya. Kelem ahan dari konsep ini t er ut am a t erlet ak pada t eknis
pelaksanaannya. Pert am a, kegiat an ev aluasi t idak didahului oleh
adanya perum usan krit eria yang j elas sebagai dasar bagi pelaksanaan
dan penyim pulan hasil evaluasi. I ni dapat m engakibat kan bahw a
sej um lah segi- segi yang pent ing kurang m endapat perhat ian, karena
evaluat or hanyut di dalam m engam at i segi- segi t ert ent u yang m enarik
perhat iannya Kedua, obyekt ivit as dari evaluasi yang dilakukan perlu
dipersoalkan. Persoalan obyekt ivit as evaluasi inilah yang j ust ru
dipandang sebagai salah sat u kelem ahan yang pent ing dari konsep ini.
Di sam ping konsep ini lebih m enit ik berat kan penggunaan j udgm ent
dalam proses evaluasi, j uga t erdapat adanya kecenderungan unt uk
m enggunakan alat evaluasi yang ‘t erbuka’ dalam art i kurang spesifik /
berst rukt ur. Disam ping kedua kelem ahan di at as, konsep ini j uga t idak
m enekankan pent ingnya evaluasi t erhadap bahan- bahan kurikulum
selam a bahan- bahan t ersebut disusun dalam t ahap perencanaan.
berorient asi pada pr oses dan hasil yang dicapai oleh kurikulum yang
bersangkut an.
d. Edu ca t ion a l Syst e m Eva lu a t ion
Dit inj au dari hakekat dan ruang lingkup evaluasi, konsep ini
m em perlihat kan banyak segi- segi yang posit if unt u kepent ingan
proses pengem bangan kurikulum . Dit ekankannya peranan krit eria
( absolut m aupun relat if) dalam proses evaluasi sangat pent ing art inya
dalam m em berikan ciri- ciri khas bagi kegiat an evaluasi. Tanpa krit eria
kit a t idak akan dapat m enghasilkan suat u inform asi yang
m enunj ukkan ada t idaknya kesenj angan ( discrepancy) , sedangkan
infor m asi sem acam inilah yang diharapkan dari hasil evaluasi.
Sehubungan dengan ruang lingkup evaluasi, konsep ini
m engem ukakan perlunya evaluasi it u dilakukan t erhadap berbagai
dim ensi program , t idak hanya hasil yang dicapai, t api j uga input
dan proses yang dilakukan t ahap dem i t ahap. I ni pent ing sekali agar
peyem purnaan kurikulum dapat dilakukan pada set iap t ahap sehingga
kelem ahan yang m asih t erlihat pada suat u t ahap t ert ent u t idak
sam pai dibaw a ke t ahap berikut nya. Suat u bagian dari konsep ini
yang kiranya dapat dipandang sebagai kelem ahan adalah m engenai
pandangannya t ent ang evaluasi unt uk m enyim pulkan kebaikan
program secara m enyeluruh. Ada dua persoalan yang perlu
m endapat kan penegasan dari konsep ini, yang pert am a m enyangkut
segi t eknis dan yang kedua m enyangkut segi st rat egis. Persoalan
t eknis berkenaan dengan prosedur yang dit em puh dalam
m em bandingkan hasil ant ara kurikulum yang baru dan kurikulum
yang ada. Pengalam an- pengalam an yang lalu m enunj ukkan bahw a
st udi perbandingan sem acam ini pada um um nya berakhir dengan
kesim pulan ‘t idak adanya perbedaan yang berart i’. Persoalan st rat egis
m enyangk ut persoalan ‘nasib’ dari kurikulum yang baru t ersebut bila
hasil perbandingan yang dilakukan m enunj ukkan ‘perbedaan yang
kurikulum yang baru t ersebut unt uk kem bali ke kurikulum
yang ada at aukah m engem bangkan kurikulum baru yang lain lagi ?
Bagaim ana kah hal ini dapat dipert anggung- j aw abkan dari segi biaya
yang t elah dikeluarkan m aupun dari segi siswa- siswa yang t elah
m enggunakan kurikulum baru t ersebut selam a bert ahun- t ahun ?
Kedua persoalan di at as it ulah yang t erdapat dan belum
dibahas secara t unt as di dalam konsep ini.Secara keseluruhan, konsep
educat ional syst em evaluat ion ini relevan dengan peranan evaluasi
didalam proses pengem bangan kurikulum dan dapat m engat asi
kelem ahan- kelem ahan yang t erkandung di dalam konsep- konsep yang
t erdahulu.
2 .4 M ode l Ya n g D isa r a n k a n
Dengan m em pelaj ari secara cerm at t ent ang berbagai konsep/ m odel
evaluasi kurikulum , Anda akhirnya dapat m em aham i pula bahw a
m asing- m asing konsep/ m odel t ersebut m em iliki keunggulan dan
kelem ahan. Dalam m engevaluasi kurikulum t ent unya diperlukan
kecerm at an Anda, dalam m em ilih m odel m ana yang dianggap
t epat .Pada urian berikut Anda dapat m encerm at i konsep/ m odel yang
disarankan dalam m elaksanakan evaluasi kurikulum . Ket epat an suat u
m odel t ak dapat dilepaskan dari t uj uan yang ingin dicapai dari
kegiat an evaluasi yang kit a adakan. Set iap m odel, t erm asuk m odel
yang keem pat (educat ional syst em evaluat ion) m em iliki kekuat an dan
kelem ahan dit inj au dari berbagai segi. Sehubungan dengan it u,
berkenaan dengan m odel m ana yang akan disarankan, dikem ukakan
hal- hal sebagai berikut : Unt uk m em peroleh gam baran yang
m enyeluruh t ent ang kurikulum yang sedang dikem bangkan, m odel
educat ional syst em evaluat ion, t am paknya m erupakan m odel yang
paling t epat . Kelem ahan m asing- m asing m odel yang lain dapat
di-t anggulangi oleh m odel yang keem padi-t ini. Terlepas dari kenyadi-t aan
t ersebut , unt uk m encapai t uj uan evaluasi yang bersifat khusus, ket iga
1. Unt uk keperluan seleksi dan klasifikasi sisw a sert a
m em bandingkan efekt ivit as kurikulum yang baru dengan
kurikulum yang ada, m odel m easurem ent t epat unt uk digunakan.
2. Unt uk m engkaj i efekt ivit as pem belaj aran yang t elah dilakukan
dan unt uk m enet apkan t ingkat penguasaan sisw a t erhadap
t uj uan- t uj uan pem belaj aran, m odel congruence t ergolong am puh
unt uk digunakan. Akhirnya, bila kit a ingin m em peroleh
gam baran yang lebih m endalam t ent ang proses pelaksanaan
kurikulum besert a fakt or- fakt or yang m em pengaruhinya, m odel
illum inat ion akan sangat m em bant u. -
LATI H AN
Unt uk m em perdalam pem aham an anda m engenai evaluasi kurikulum
silakan Anda m enger j akan lat ihan ber ikut ini!
1. Jelaskan t uj uan evaluasi kurikulum dengan bahasa sendiri.!
2. Mengapa seorang guru harus m em aham i dan m enguasai
evaluasi kurikulum ?
3. Jelaskan keem pat konsep/ m odel evaluasi kurikulum !
4. Pilih salah sat u m odel yang Anda anggap t epat , kem ukakan
alasannya.!
Pe t u n j u k j a w a ba n la t ih a n
Agar Anda dapat m enj aw ab t ugas dan lat ihan t ersebut coba
perhat ikan ram bu- ram bu sebagai berikut : Unt uk dapat m enj aw ab
t ugas ini anda harus m encerm at i kem bali t ent ang t uj uan evaluasi
kurikulum . Kem udian kait kan dengan t ugas anda sebagai pelaksana
kurikulum , analisi secara cerm at t ent ang konsep/ m odel kurikulum
sehingga anda dapat m em ilih salah sat u m odel yang dianggap
t epat sesuai yang disarankan. Anda dapat m encari ruj ukan lain
sehingga lebih m em perkaya w aw asan Anda at au dapat
RAN GKU M AN
Evaluasi di dalam proses pengem bangan kurikulum bet uj uan unt uk :
1. Perbaikan Program . Dalam kont eks t uj uan ini, peranan evaluasi
lebih bersifat konst rukt if, karena inform asi hasil evaluasi dij adikan
input bagi perbaikan yang diperlukan di dalam program kurikulum
yang sedang dikem bangkan.
2. Pert anggungj aw aban kepada berbagai pihak. Selam a dan
t erut am a pada akhir fase pengem bangan kurikulum , perlu adanya
sem acam pert anggungj aw aban dari pihak pengem bang kurikulum
kepada berbagai pihak yang berkepent ingan.
3. Penent uan t indak lanj ut hasil pengem bangan. Tindak lanj ut hasil
pengem bangan kurikulum dapat berbent uk j aw aban at as dua
kem ungkinan pert anyaan :
Pert am a, apakah kurikulum baru t ersebut akan at au t idak akan
disebar luaskan ke dalam sist em yang ada ? Kedua, dalam
kondisi yang bagaim ana dan dengan cara yang bagaim ana pula
kurikulum baru t er sebut akan disebar luaskan ke dalam sist em yang
ada ? Konsep m odel evaluasi m eliput i:
a . M e a su r e m e n t Model ini m enit ik berat kan kegiat an pengukuran prilaku sisw a unt uk m engungkapkan perbedaan individual/ kelom pok.
Obyeknya adalah hasil belaj ar sisw a t erut am a aspek kognit if.
Fungsinya unt uk: seleksi, bim bingan, perbandingan efekt ivit as
program . Cara yang digunakan adalah; m em bandingkan
kedudukan sisw a dalam kelom pok, m em bandingkan hasil belaj ar
ant ar kelom pok, kuant it at if dengan t es t ert ulis t erut am a t es
obj ekt if.
b. Con gr u e n ce
Model ini m enekankan pada pem eriksaan kesesuaian t uj uan dan
hasil belaj ar. Fungsinya unt uk penyem purnaan bim bingan sisw a.
Obyeknya hasil belaj ar sisw a kognit if, psikom ot or dan afekt if.
dem i bagian, kuant it at if dengan t es t ert ulis m aupun j enis yang
lain
c. I llu m in a t ion
Model illum inat if m erupakan st udi pelaksanaan program
,pengaruh lingkungan, pengaruh program t erhadap hasil belaj ar.
Fungsinys unt uk penyem purnaan program .
obyeknya lat ar belakang program , proses pelak sanaan, hasil
belaj ar, kesulit an yang dialam i. Caranya m elalui
orient asi,pengam at an yang t er arah analisis sebab akibat
d. M ode l Edu ca t ion a l sy st e m
Model ini unt uk m em bandingkan ant ara perform ance dan krit eria
unt uk set iap kom ponen program .Fungsinya unt uk
penyem purnaan program
Obyeknya input , proses, out put .caranya m em bandingkan
perform ance dengan krit eria int ern dan krit eria ekst ern, kualit at if
dan kuant it at if dengan t est dan t eknik lain Model yang disarankan
Unt uk m em peroleh gam baran yang m enyeluruh t ent ang
kurikulum yang sedang dikem bangkan, m odel educat ional syst em
evaluat ion, t am paknya m erupakan m odel m odel yang paling
t epat . Kelem ahan m asing- m asing m odel yang lain dapat
dit anggulangi oleh m odel yang keem pat ini.
TES FORM ATI F
Pilihlah j aw aban yang paling t epat dari beberapa alt ernat if
j aw aban yang disediakan
1. Salah sat u t uj uan evaluasi kurikulum adalah unt uk perbaikan
program . Dalam kont eks t uj uan ini proses evaluasi lebih
bersifat :
A. Form at if
B. Sum at if
C. Konst rukt if
2. Yang m enj adi obyek penilaian m odel m easurem ent adalah:
A. Tingkah laku siswa
B. Kegiat an belaj ar
C. Sit uasi belaj ar
D. Kondisi belaj ar
3. Pendekat an at au cara yang dilakukan dalam m odel congruence
adalah:
A. Pret est and post t est
B. Paper and pencil t est
C. Penilaian perbandingan
D. Test sit uat ion
4. Fungsi ut am a dari m odel educat ional syst em adalah unt uk:
A. Perbaikan hasil belaj ar
B. Penyem purnaan program
C. Mem bandingkan hasil belaj ar
D. Mem bandingkan perbedaan individual dan kelom pok
5. Penilaian it u adalah usaha unt uk m em eriksa kesesuaian ant ara
t uj uan- t uj uan pendidikan yang diinginkan dan hasil belaj ar yang
t elah dicapai. Hal ini sesuai dengan pandangan m odel:
A. Educat ional syst em
B. Measurem ent
C. I llum inat ion
D. Congruence
6. Unt uk m em peroleh gam baran yang lengkap dari kurikulum yang
sedang dikem bangkan m enurut Anda m odel yang paling t epat
adalah :
B. Congruence
C. Educat ional syst em
D. Measurem ent
7. Bila Anda m enilai suat u kur ikulum dan ingin m em per oleh
gam baran yang m endalam t ent ang proses pelaksanaan
kurikulum t ersebut m odel yang paling t epat Anda gunakan
adalah:
A. Model congruence
B. Model I llum inat ion
C. Model educat ional syst em
D. Model m easurem ent
8. Kelem ahan m odel congruence t elet ak t erut am a pada:
A. Ruang lingkup penilaiannya
B. Prosesnya
C. Pendekat annya
D. Hasilnya
9. Model m easurem ent lebih t epat digunakan unt uk:
A. Penyem purnaan kurikulum yang sudah ada
B. Menilai kesesuaian kurikulum dengan kebut uhan lapangan
C. Mem bandingkan efekt ivit as kurikulum baru dan kur ikulum
yang ada
D. Menilai proses pelaksanaan kurikulum
10. Di ant ara em pat m odel penilaian yang t elah dibahas, yang
paling t epat unt uk
m em bandingkan kur ikulum yang baru dengan kurikulum yang
ada adalah m odel:
A. Congruence
B. I llum inat ion
D. Educat ional Syst em
Cocokkanlah j aw aban Anda dengan kunci j aw aban t est form at if
yang t erdapat pada bagian akhir m odul ini. Hit unglah j aw aban
Anda yang benar. Kem udian gunakan rum us di baw ah ini unt uk
m enget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap m at eri kegiat an
belaj ar evaluasi kurikulum .
Rum us
Jum lah j aw aban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = - - -
x 100%
10
Art i t ingkat penguasaan yang Anda capai:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = sedang
< 70% = kurang
Apabila Anda t ingkat penguasaan 80% at lebih, Anda dapat
m eneruskan dengan kegiat an belaj ar berikut nya .Bagus! Tet api
apabila t ingkat penguasaan Anda m asih di baw ah 80% , Anda
harus m engulangi kegiat an belaj ar sebelum nya, t erut am a
bagian yang belum Anda kuasai.
Kunci Jaw aban
1. C
2. A
3. A
4. B
5. D
7. B
8. A
9. C
10.D
RUJUKAN TERPI LI H
Bloom , B.S. et al. ( 1981) . Evaluat ion t o I m prove Learning. New York: McGr aw w - Hill
Brinkerhoff, R.O. et al . ( 1982) . Program Evaluat ion: A Pract it ioner Guide for Trainers
And Educat ors. Bost on: MA Kluw er Nij hoff Publishing
Forsyt h, I . et al. ( 1999) . Evaluat ing a Course. London: Kogan Page Lt d.
Gronlund, N.E. ( 1985) . Measurem ent and Evaluat ion in Teaching. New York: Macm illan
Publishing Com pany
Guba, E.G. and Lincoln, Y.S. ( 1983) . Effect ive Evaluat ion. San Francisco: Jossey – Bass
Publishers
Harlen, W. ( ed.) ( 1994) . Enhancing Qualit y in Assessm ent . London: Paul Chapm an
Publishing Lt d.
Harris, D. and Bell, C. ( 1986) . Evaluat ing and Assessing for Learning. London: Kogan
Page, Lt d.
Nana Sudj ana & R. I brahim . ( 1989) . Penelit ian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: PT
Sinar Baru
Popham , W.J. ( 1978) . Crit erion Referenced Measurem ent. Englew ood Cliffs: Prent ice
Hall, I nc,
St ufflebeam , D.L. et al. ( 1977) . Educat ional Evaluat ion and Decision Making. I llinois:
Sukart iw i. ( 1995) . Monit oring dan Evaluasi Proyek Pendidikan. Jakar t a: Penerbit
Pust aka Jaya
Traub, R.E. ( ed.) . ( 1984) . Journal of Educat ional Measurem ent ( Volum e 21 Num ber 4).
Washingt on, D.C.: Nat ional Council on Measurem ent in