• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan praktek Kerja Lapangan Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan praktek Kerja Lapangan Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasanya atas

rahmat, berkah dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan pembuatan

“Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT.Kereta Api Indonesia (Persero)”.

Adapun tersusunnya laporan ini adalah sebagai bukti telah melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai salah satu syarat yang harus di tempuh

guna menyelesaikan Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Selain untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan, penyusunan

laporan ini juga penulis maksudkan untuk memberi sedikit pengetahuan kepada

kerabat dan teman-teman sekitar, sehingga teman-teman dan kerabat penulis

menjadi tahu dan atau mungkin lebih tahu.

Pada kesempatan yang baik ini pula, penulis ingin mengucapkan banyak

terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dan semua pihak yang telah

membantu, dan tidak lupa kepada orang tua yang telah memberi dukungan serta

semangat untuk menyelesaikan laporan ini.

Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya, kepada Yth:

(4)

2. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan public relations, yang telah memberikan pengesahan pada laporan praktek kerja lapangan ini.

3. Bapak Olih Solihin S.Sos. M.I.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan arahan, serta

motivasi kepada penulis.

4. Bapak Sangra Juliano, S.I.Kom., Selaku dosen wali yang telah memberi masukan kepada penulis.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan Ilmu, Pengetahuan serta Wawasan kepada kami.

6. Bapak Sugeng Priyono selaku PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang telah memberikan izin mengadakan Praktek Kerja Lapangan di

perusahaan terkait.

7. Bapak Suprapto selaku pembimbing selama melakukan praktek kerja lapangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis.

8. Bapak/Ibu staff dan karyawan divisi Humas, yang selalu membantu penulis selama penulis melakukan kerja praktek lapangan dan selama

penulis mengerjakan laporan praktek kerja lapangan.

(5)

11.Yang tersayang Iqbal Rahadian terimakasih atas kesabaran dan

dukungannya.

12.Teman-teman di Progrm Study Ilmu Komunikasi angkatan 2009

khususnya IK – 3 dan IK – H3, yang telah membantu penulis, terima

kasih atas bantuannya.

13.Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan

kepada penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga

kebaikannya dibalas oleh ALLAH S.W.T

Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin…

Bandung, Desember 2012

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Dethi Rosma Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 Juni 1991

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 21 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Merkuri Tengah VI no 20, Blok Q355.

Margahayu Raya

Telepon : 085793110230

Status : Mahasiswa

Nama Ayah : Edi Supriadi, Msc

Nama Ibu : Yetty R. Djajadibrata

(7)

Alamat Orang Tua : Jl. Merkuri Tengah VI no 20, Blok Q355.

Margahayu Raya

E-mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1. 1997 – 2003 : SD Rancabolang Bandung

2. 2003 – 2006 : SMP Negeri 22 Bandung

3. 2006 – 2009 : SMA Negeri 21 Bandung

4. 2009 – Sekarang : Program Studi S1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Humas UNIKOM Bandung

Bandung, Desember 2012

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, Oemi. 1995, Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT.Citra Aditya Bakti

Ruslan, Rosady. 1999, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo

Internet Searching : www.kereta-api.co.id

Sumber Lain :

Catatan Penulis selama praktek kerja lapangan. 2011

Company profile PT. Kereta Api Indonesia ( Persero )

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Umum PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) ... .1

1.1.1. Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia... 8

1.1.2. Arti dan Logo Perusahaan ... 9

1.1.3. Slogan PT.KERETA API (PERSERO)...10

1.1.4. Budaya PT.KERETA API (PERSERO) 1.2 Sejarah Sub Direktorat Humas PT. Kereta Api Indonesia ...12

1.3 Struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia ... 13

1.4 Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas PT. KAI ... 17

1.5 Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia ...19

1.6 Jajaran Dewan direksi PT. Kereta Api Indonesia ...20

1.7 Job Description Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas...21

1.8 Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. KAI ... 32

(10)

BAB II PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktifitas Kegiatan PKL ... 35

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan...47

2.2.1 Membaca Koran ...47

2.2.2 Kliping Berita ...48

2.2.3 Menilai Berita... 48

2.2.4 Mendistribusikan Hasil Kliping ...49

2.3 Deskripsi dan Contoh Kerja Insidental Selama PKL...50

2.4 Deskripsi Humas...50

2.4.1 Pengertian Humas ...50

2.4.2 Fungsi Humas ...53

2.5 Analisa Praktek Kerja Lapangan ... 55

2.6 Analisa Pelayanan Humas PT. Kereta Api Indonesia ...57

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 59

3.2 Saran ...60

3.2.1 Saran-saran untuk perusahaan ...60

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa selanjutnya ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62 DAFTAR LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia ... 7

Tabel 1.2. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia ...15

Tabel 1.3. Sruktur Organisasi Public Relations PT KAI ...18

Tabel 1.4. Sarana Kantor Humas PT.KERETA API (PERSERO) ...32

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo PT.Kereta Api (PERSERO) ...9

Gambar 1.2 Budaya PT.KERETA API (PERSERO) ...11

(13)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT.KERETA API (PERSERO)

BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

DETHI ROSMA SARI 41809090

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(14)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan keseluruhan dari isi yang ada

pada bab I dan II secara singkat dan jelas, tentang ensensi dan hasil yang

diperoleh dari kegiatan Praktek kerja Lapangan yang dilakukan di dalam

perusahaan.

3.1 Kesimpulan

Hasil dari kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan di perusahaan ini

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. PT.KERETA API (PERSERO) adalah perusahan yang bergerak dalam

bidang transportasi darat bebas hambatan macet. PT.Kereta Api

(PERSERO) perusahan besar yang selalu berinovasi dalam memberikan

pelayaan kepada penggunanya.

2. Citra perusahan ini selalu terjaga karna kinerja humas yang bergerak cepat untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi dan sistem kerja humas

yang tersetuktur baik,karna Humas PT.Kereta Api (Persero) adalah Humas

yang berlevel State Of Being.

3. Fungsi dari humas di PT.Kereta Api (Persero) adalah mengurus kegiatan eksternal perusahan seperti Press Conference, dan pameran, serta kegiatan internal seperti perayaan ulang tahun PIKKA dan Keliping berita.

4. Kegiatan yang dilakukan humas PT.Kereta Api (Persero) sudah cukup baik

(15)

5. Kegiatan insidental yang penulis ikuti adalah menggikuti kegiatan perayaan ulang tahun PIKKA, Penutupan Pelatihan Juru Sinyal dan Juru Langsir.

3.2Saran-Saran

3.2.1 Saran-saran untuk perusahaan

1. Lebih diperhatikan penyimpanan majalah, koran, kliping dan

buku-buku.

2. Lebih banyak melakukan kegiatan eksternal seperti bakti sosial,

pameran agar masyarakat dapat lebih mengenal dekat perusahaan dan

nama baik perusahan meningkat

3. Lebih bertanggung jawab dengan apa yang telah dipercayakan orang

lain kepada kita, seperti mengerjakan tugas yang diberikan dengan

ikhlas, sepenuh hati dan senyum.

4. Lebih sering mengajak anak PKL untuk melakukan kegiatan

kehumasan lainya seperti membuat press realise, liputan berita. Tidak hanya membuat kliping berita saja.

5. Tingkatkan rasa keakraban kepada mahasiswa PKL dengan tersenyum.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

1. Kerja praktek ini dapat dijadikan sebagai bahan aplikasi teori dan

praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan dan sebagai saran

untuk meningkatkan ketahanan mental dan kepercayaan diri untuk

(16)

2. Mahasiswa PKL harus disiplin dan mandiri, datang tepat waktu,

berpakaian rapih dan rajin mengerjakan tugas.

3. Mahasiswa harus lebih aktif, produktif dan bersemangat dalam

melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita agar pekerjaan kita

dapat dihargai oleh perusahaan.

4. Sebaiknya selama melakukan PKL mahasiswa juga dapat melengkapi

data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan PKL setelah

menyelesaikan kerja prakteknya.

5. Jangan ragu untuk bertanya jika memang tidak mengerti, jangan

(17)

BAB II

PELAKSANAAN PKL 2.1 Aktifitas Kegiatan Pelaksanaan PKL

Selama kegiatan praktek berlangsung, kegiatan rutin dan wajib dilakukan

setiap hari adalah membaca koran yang sudah disediakan menggunting berita

tentang perkeretaapian, menandai berita yang telah digunting dan menempelkan

berita tersebut ke selembar kertas yang sudah disiapkan.

Lembar berita yang sudah ditempelkan terkumpul, hal selanjutnya yang

dilakukan adalah memberikan nilai kepada masing-masing berita tersebut

penilaian dilakukan oleh staf humas. Nilai berita ada tiga macam Positif, Negatif

dan Netral. Nilai positif diberikan jika berita yang terkandung menggambarkan

hal yang positif tentang PT.Kereta Api Indonesia (PERSERO), nilai negatif

diberikan jika penilaian yang ada di dalamnya menggambarkan hal yang negatif,

dan nilai Netral diberikan jika tidak ada unsur keduanya.

Setelah lembar berita sudah selesai diberi nilai, maka hal selanjutnya

dikerjakan adalah membuat daftar isi tentang lembar berita yang sudah terkumpul,

dan memberikan sampul yang berlogo kereta api. Lembar berita yang sudah di

rapihkan selanjutnya di fotocoopy sebanyak 36 buah untuk dibagikan kesetiap

divisi.

Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan PKL yang telah penulis lakukan

selama 1 bulan, yakni mulai tanggal 9 juli 2012 s/d 5 September 2012, adalah

(18)

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Selama PKL No. Hari/tanggal Jenis Kegiatan Keterangan

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

berita

Pendistribusian

kliping berita

Sumber : Arsip penulis selama PKL, 2012

2.2 Deskripsi dan Contoh Kerja Rutin Selama PKL

Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) dihumas PT. Kereta

Api Indonesia (PERSERO) Bandung, penulis melakukan aktifitas rutin yakni

kegiatan yang dilakukan setiap hari pada saat bekerja dan dilakukan secara

continue atau berulang-ulang, kerja rutin tersebut antara lain :

2.2.1 Membaca Koran

Kegiatan yang wajib dilakukan saat pertama datang ke kantor divisi

humas adalah membaca koran yang sudah disediakan di meja pertemuan.

Saat membaca kita diberi tugas untuk mencari berita yang berhubungan

(30)

2.2.2 Kliping berita

Kliping sebagai salah satu sumber informasi dan pengetahuan

penggunaannya belumlah semaksimal sumber yang lain misalnya buku.

Padahal dari kliping juga bisa didapat sumber informasi dan pengetahuan

yang tidak kalah pentingya bahkan bisa didapatkan berita terbaru1.

Mendokumentasikan artikel atau berita dalam bentuk kliping merupakan

suatu kegiatan pokok yang rutin dilakukan oleh penulis setiap hari selama

PKL. Yang pertama dilakukan ketika akan mengkliping adalah membaca

koran, kemudian mencari suatu artikel yang beritanya berkaitan dengan

PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO). Artikel atau berita tersebut di

dapat dari media cetak yaitu surat kabar lokal yang ada di Bandung.

Seperti koran Kompas, Pikiran Rakyat, Republika, dan Radar Bandung.

Setelah itu, artikel atau berita yang terkait dengan PT. Kereta Api

Indonesia (PERSERO) digunting, kemudian di tempelkan pada selembar

kertas khusus yang telah disediakan bedasarkan nama koran, hari, tanggal,

bulan, tahun, halaman, kolom dan nilai berita.

Setelah mengkliping, kegiatan selanjutnya adalah mendata daftar

kliping yang terkait PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) yang sudah

dipilih sebelumnya dan diberi nilai berita. Mendata daftar kliping yang

terkait dengan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) juga merupakan

suatu kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama PKL.

(31)

2.2.3 Menilai Berita

Berita yang sudah di tempel kemudian di nilai berdasarkan

ringkasan berita tersebut. Nilai yang diberikan adalah berdasarkan pada

positif dan negatif berita tersebut pada PT.KERETA API (PERSERO).

Selanjutnya lembaran yang sudah diberikan nilai tersebut diserahkan

kebagian corporated image untuk selanjutnya di kirimkan kebagian redaksi

majalah internal. Lembaran pun dikembalikan untuk selanjutnya dibuatkan

daftar isi berita dan ditempelkan sampul depan.

2.2.4 Mendistribusikan Hasil Kliping

Definisi dari mendistribusikan adalah menyalurkan (membagikan,

mengirimkan) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat.

Mendistribusikan hasil kliping pers dilakukan setelah kliping dibuat.

Pendistribusian tersebut diserahkan ke divisi-divisi. Divisi yang mendapat

(32)

Teknik, SPKA, Keselamatan, Direktur keuangan, Direktur teknik, Direktur

oprasional, Direktur Sumber daya dan Direktur pengembangan usaha.

2.3 Deskripsi dan Contoh Kerja Insidental Selama PKL

Definisi dari kerja insidental adalah kegiatan yang terjadi atau dilakukan

hanya pada kesempatan atau waktu tertentu saja, tidak secara tetap atau rutin. Dan

adapun kegiatan inseidental yang dilakukan penulis selama melakukan Praktek

Kerja Lapangan (PKL) Humas Kantor Pusat PT.KERETA API BANDUNG

diantarannya adalah sebagai berikut :

1. Perkenalan pegawai humas PT.KERETA API BANDUNG.

Pada saat hari pertama PKL, kegiatan yang dilakukan adalah perkenalan

dengan para pegawai humas di PT.KERETA API Bandung. Perkenalan

adalah suatu kegiatan memperkenalkan pegawai humas Kejaksaan Tinggi

Jawa Barat dengan mahasiswa yang akan melaksanakan PKL di Kejaksaan

Tinggi Jawa Barat.

2.4 Deskripsi Humas

2.4.1 Pengertian Humas

Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan

pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi)

dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti

(33)

Masyarakat mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena

mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut

bisa terjadi. Profesi humas mempunyai peran kunci untuk menjelaskan

sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak

pedulian, dan bahkan sikap menentang, yang menjadi sifat atmosfir

disekelilingnya dapat diputar menjadi pengertian dan penerimaan, dengan

mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias, merupakan car utama

berhasil meraih simpati.

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “ Hubungan

Masyarakat” (1986:94) :

Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik

secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen

dengan meningkatkan pembinan kerja sama dan pemenuhan kepentingan

bersama.

Publik relations atau Humas merupakan sebuah ujung tombak dari

perusahaan. Pada saat ini tidak ada organisasi yang tidak membutuhkan

humas, karena salah satu fungsi dari PR adalah untuk menjaga image atau

citra dari perusahaan. Oleh karena itu PT. KERETA API (PERSERO)

menyadari akan pentingnya keberadaan humas dalam bagian perusahaan.

Publik Relations (PR) merupakan fungsi manajement untuk mancapai

target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas

(34)

John E Marston dalam bukunya “The Nature of public Relations

(1979:6) :

Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik signifikan. (“Public relations is

planned, persuasive communication designed to influence significant

public.”)

Secara spesifik, difinisi umum PR disimpulkan sebagai seni (art) dan

gabungan dari disiplin ilmu manajement, komunikasi, psikologi, sosial dan

marketing, untuk membentuk agar perusahan atau lembaga, nama dan

prodaknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. Dalam

hubungannya dengan target audiance atau stakeholder (obyek dakwah)

tersebut, dikenal dengan tiga tipe tentang apa yang disukai dan tidak disukai,

yaitu :

a) Those who know and like you (mengenal dan menyukai anda) b) Those who know you and don’t like you (mengenal dan tidak

menyukai anda)

c) Those who nether you nor care you (tidak dikenal maka tidak disukai).

Seorang humas juga dapat menciptakan komunikasi dua arah antara

perusahaan dan publik, dimana adanya feed back dari masyarakat kepada perusahaan yang berupa opini publik. Yang kemudian akan disampaikan oleh

(35)

kepentingan umum. Dan juga agar terbentuknya hubungan yang harmonis

antara perusahaan dan publik, baik publik eksternal maupun publik internal.

Publik Relations adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha manajement untuk memeperoleh good will dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk steke holder internal. Kedalam perusahan, Publik relations mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui corporate cultur building (membangun budaya lembaga) berbentuk disiplin, motivasi, peningkatan pelayanan dan produktivitas kerja yang diharapkan untuk

terciptanya sense of belonging terhadap lembaga. Sedangkan ke luar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra produknya (product image). 2.4.2 Fungsi Humas

Tujuh puluh persen dari kegiatan seorang humas berhubungan dengan

tulis menulis selain tugas-tugas lainnya. Humas adalah kegiatan komunikasi

dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik. Posisi humas

merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu

manajemen organisasi.

Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara

oprasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi

dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang

memungkinkan terjadi diantaranya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua

(36)

A. Komunikasi Internal (anggota institusi)

Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai

institusi.

Menciptakan kesadaran personil mengenai institusi dalam

masyarakat.

Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari

anggotanya.

B. Komunikasi Eksternal (masyarakat)

Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan

umumnya dalam pendidikan khususnya

Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.

Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi

Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling

pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang

mendukung kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan.

Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif

yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal positif. Biasanya dari hal-hal

yang negatif terpancar : hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan

sympathy, accepathy. Interest dan knowlage

Dalam mengembangkan fungsi maka jenis-jenis PR adalah sebagai

berikut :

(37)

c) Produksi film atau audiovisual

d) Produksi display atau perkenalan

e) Iklan

f) Hubungan komunikasi dengan media televisi, radio, cetak

g) Konferensi dan pertemuan publik

h) Hubungan parlement

i) Hubungan dengan pemerintah

j) Hubungan dengan kelompok interes tertentu

k) Hubungan dengan industri dan komersil

l) Hubungan komunitas

m) Hubungan internasional

n) Hubungan dengan karyawan

o) Hubungan dengan donatur

p) Survey

q) Merencanakan, mengatur, menganggar program kerja PR

r) Formulasi kebikan PR

s) Yang paling moderen yaitu teknologi informasi seperti internet, email.

2.5 Analisa Praktek kerja lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)

Analisa yang dapat dijelaskan penulis dalam kegiatan yang dilakukan

(38)

dengan apa yang dijelaskan pada pengetian, fungsi, dan tugas utama humas diatas

humas PT. KERETA API (PERSERO) sudah sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Kegiatan membaca koran setiap pagi, kegiatan membaca koran setiap pagi

adalah salah satu hal penting untuk mengetahui sejauhmana pandangan dan

penilaian masyarakat dan media terhadap perusahan. Selain itu kita dapat

mengetahui opini publik yang terbentuk di masyarakat akibat pengaruh dari

informasi - informasi yang disampaikan oleh media. Hal ini penting bagi humas

untuk mengetahui keberadaan citra perusahaan dimata masyarakat.

Kegiatan mengkliping berita membagikan kliping berita ke seluruh divisi

merupakan kegitan internal yang membuktikan bahwa divisi humas ingin

menyampaikan informasi yang ada di media kepada khalayak internal agar

mereka mengetahui citra perusahan yang terbentuk di masyarakat. Hal ini sesuai

dengan kegiatan humas yaitu untuk memberikan informasi penelitian kepada

perusahaan.

Salah satu kegiatan internal yang dirasakan sangat penting dalam menjaga

hubungan baik dengan masyarakat internal adalah pada saat perayaan hari ulang

tahun PIKKA, kegiatan yang dilakukan dapat mempererat tali keakraban antar

karyawati dan istri-istri pegawai Kereta Api (PERSERO). Hal ini sessuai dengan

tujuan humas untuk menjalin hubungan tidak hanya dari luar perusahaan tetapi di

dalam perusahaan pun sangat penting untuk dilakukan.

PT. KERETA API (PERSERO) juga melakukan kegiatan exsternal seperti

(39)

mendekatkan dan mengenalkan khalayak tentang perusahaan dan ini sesuai

dengan tujuan humas yaitu untuk membentuk citra baik pada perusahaan.

Posisi divisi humas pada perusahan PT.KERETA API (PERSERO) berada

dekat dengan jabatan Presiden Direktur. Dilihat dari posisi stuktur perusahan jelas

terlihat bahwa peran humas sangat penting dalam perusahan sebagai benteng

pembentukan citra dan nama baik perusahaan di mata masyarakat.

2.6 Analisa Pelayanan Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Kepada Mahasiswa PKL

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dan menyediakan kepuasan

pelanggan. Dari definisi diatas maka hal penting dari pelayanan yang pertama

adalah interaksi langsung, dan yang kedua adalah kepuasan pelanggan. Karena

dari interaksi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain, dapat menimbulkan

kepuasan tersebut.

Pelayanan yang diberikan oleh divisi Humas kepada mahasiswi yang sedang

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sangat baik. Mengingat pada hari pertama

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, kami disambut dengan baik oleh para staff

yang berada didalam kantor. Kami dibimbing dengan baik dan ramah oleh

pembimbing dalam melaksanakan Praktek kerja lapangan.

Kesempatan itu telah memberikan pengalaman bagi penulis, khususnya

(40)

pengaplikasian teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan

terhadap lingkungan perusahaan.

Penulis juga sering mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari

pembimbing PKL. Khususnya dalam membuat kliping, membuat press realease.

Penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh perusahaan. Hasil kerja praktek ini memberikan suatu

pemahaman yang berarti bagi penulis tentang bagaimana sistematika kerja humas

dalam perusahaan.

(41)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Umum PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)

Colonel Jhorang pertama yang menggagaskan R. Van Der Wijk adalah

seorang militer Belanda. Dia adalah pembangunan jaringan kereta api pertama

pada tanggal 15 Agustus 1840. Tujuannya agar dapat mengangkut hasil bumi serta

bermanfaat bagi kepentingan pertahan sewaktu itu.

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama

jalan K.A di desa Kemijen (Jawa Tengah) jum‟at tanggal 17 Juni 1864 oleh

Gubernur Hindia Belanda, Mr. L. A. J. Baron Slolet Van Den Beele.

Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Veneootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Jr. J. P de Bordes dari kemijen menuju desa Tanggung (26 km). Perusahaan swasta, N.V. Nism

membangun jalan kereta api antara Kemijen – Tanggung yang kemudian pada

tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang – Surakarta (110

km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan kereta api di

daerah lainnya. Tidak heran pertumbuhan panjang rel antara tahun 1864 – 1900

tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km,

tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1427 km dan pada tahun 1900

menjadi 3.338 km.

Selain di Pulau Jawa, pembangunan jalan kereta api juga dilakukan di

(42)

sepanjang 47 km antara Makassar – Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan

tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang – Maros belum dapat diselesaikan.

Sedangkan Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan kereta api

Pontianak – Sambas (220 km) sudah diselesaikan. Demikian juga Pulau Bali dan

Lombok juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan kereta api.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai

6.881 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km,

kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa

pendudukan Jepang diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan rel KA disana.

Karena Pemerintah Belanda kemudian merasakan pentingnya dibangun

jaringan rel kereta api pada banyak tempat, sedangkan NISM setelah itu

mengalami kesulitan keuangan yang sangat dahsyat, maka Pemerintah Belanda

akhirnya memutuskan untuk mengambil alih pembangunan jaringan rel kereta api.

Selanjutnya Pemerintah Belanda membuka jalur antara Jakarta – Bandung,

Sidoarjo – Madiun – Surakarta, Kertosono – Blitar, Madiun – Surakarta, serta

Yogyakarta – Cilacap. Akhirnya hampir pada setiap daerah terutama di daerah

dekat pantai di seluruh Pulau Jawa telah dapat memanfaatkan saranan transportasi

berupa kereta api, bahkan sampai daratan Sumatra dan Sulawesi.

Kesuksesan pambangunan dan pemanfaatan jaringan transportasi kereta

api yang dirasakan Pemerintah Kolonial Belanda maupun pihak swasta terpaksa

berakhir setelah Jepang masuk ke Indonesia. Setelah Pemerintah Belanda

(43)

yang telah dibangun oleh Pemerintah Belanda juga dikuasai oleh Jepang termasuk

sarana dan jaringan rel kereta api.

Jepang juga memperkerjakan orang-orang pribumi pada dinas kereta api,

bahkan ada yang menduduki jabatan tingkat menengah. Selain mengadakan

penerimaan pegawai secara besar-besaran antara tahun 1942 – 1943, pemerintah

Jepang juga menyelenggarakan semacam sekolah tinggi perkeretaapian dengan

nama Kyo Syu Syo yang bertempat di Bandung.

Berkat Sekolah perkeretaapaian tersebut, orang-orang Indonesia kemudian

bnayak menguasai berbagai hal yang berhubungan dengan kereta api. Bahkan

menjelang berakhirnya kekuasaan Pemerintah Jepang, peggawai kereta api yang

merupakan orang-orang Indonesia berjumlah kurang lebih 80.000 orang, yang

mayoritas sebagai pegawai rendah. Memasuki tahun 1945 barulah beberapa

pegawai diangkat sebagai wakil jabatan tertentu mendampingi orang Jepang.

Kondisi perekeretaapian tersebut berlangsung hingga awal kemerdekaan

Indonesia. Dalam kondisi seperti itulah para pejuang kereta api bangsa Indonesia

mengambil alih kekuasaan atas kereta api dari tangan Jepang yang telah

menduduki Indonesia selama kurang lebih tiga setengah tahun.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus

1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api”

(AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa

bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan

(44)

Bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan

urusan perkeretaapian di Indonesia. Itulah yang melandasai ditetapkannya 28

September 1945 sebagai Hari Kereta api Indonesia, serta dibentuknya „Djawatan

Kereta Api Republik Indonesia‟ (DKARI).

Meskipun DKRI telah terbentuk, namun tidak semua perusahaan kereta

api telah menyatu. Sedikitnya, ada 11 perusahaan kereta api swasta di Jawa dan

swasta (Deli Spoorweg Maatschappij) di Sumatra Utara yang masih terpisah dari DKARI. Lima tahun kemudian, berdasarkan pengumuman Menteri Perhubungan,

Tenaga Kerja dan Pekerjaan Umum No. 2 tanggal 6 Januari 1950, ditetapkan

bahwa mulai 1 Januari 1950 DKARI dan Staat –spoor Wegen en Verenigde Spoorweg Bedriff (SS/VS) digabung menjadi suatu perusahan kereta api bernama „Djawatan Kereta api‟ (DKA).

Dalam pembenahan badan usaha, pemerintah mengeluarkan UU No. 19

Tahun 1960 tanggal 1 agustus 1969, yang menetapkan bentuk usaha BUMN. Atas

dasar UU ini, dengan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1963, tanggal 25 mei

1963 dibentuk „Perusahaan Negara Kereta Api‟ (PNKA), sehingga DKA dilebur

kedalamnya. Sejak itu, semua perusahaan kereta api di Indonesia terkena

“integrasi” kedalam suatu wadah PNKA, termasuk kereta api di Sumatra Utara

yang sebelumnya dikelola oleh DSM.

Masih dalam rangka pembenahan BUMN, pemerintah mengeluarkan UU

No. 9 Tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969, yang menetapkan jenis BUMN

(45)

september 1971, bentuk perusahaan PNKA mengalami perubahan menjadi

“Perusahaan Jawatan Kereta Api” (PJKA).

Selanjutnya, berdasarkan peraturan pemerintah No. 57 Tahun 1990, pada

tanggal 2 Januari 1991, PJKA mengalami perubahan menjadi „Perusahaan Umum

Kereta Api‟ (Perumka). Sejalan dengan perubahan status ini, kinerja

perkeretaapian di Indonesia mulai membaik. Kalau pada tahun 1990 PJKA

mengalami kerugian sebesar Rp. 32,716 Milyar, tahun kedua turun lagi menjadi

Rp. 2,536 Milyar, tahun ketiga Rp. 1,098 Milyar dan untuk pertama kalinya dalam

sejarah perkeretaapian Indonesia meraih laba sebesar Rp. 13 Juta pada tahun

1993.

Berikutnya dalam rangka „Loan Agreement‟ No. 4016 – IND tanggal 15

Januari 1997 berupa proyek dari Bank Dunia, yang kemudian lebih dikenal

dengan proyek efisiensi Perekeretaapian Indonesia atau Railway Efficiency Project (REP), dirumuskan langkah-langkah pengembangan perkeretaapian. Sasaran pengembangan diarahkan pada peningkatan efisiensi dan kualitas

pelayanan, yang ditempuh melalui 8 kebijakan, yaitu :

1. Memperjelas peranan antara pemilik (owner), pengatur (regulator), dan pengelola (operator);

2. Melakukan rekstrukturisasi Perumka, termasuk merubah status

perusahaan umum menjadi Perseroan Terbatas.

3. Kebijakan pentarifan dengan pemberian kompensasi dari Pemrintah

(46)

4. Rencana jangka panjang dituangkan dalam Perencanan perusahaan

(Coorporate Planning), yang dijabarkan dalam rencana anggaran perusahaan secara tahunan.

5. Pengunan peraturan dan prosedur dalam setiap kegiatan

6. Peningkatan peran serta sektor swasta

7. Peningkatan sumber daya manusia.

8. Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan keselamatan

masyarakat.

Sejalan dengan maksud dari REP tersebut, dengan peraturan pemerintah

No. 19 Tahun 1998, tanggal 3 Februari 1998, pemerintah menetapkan pengalihan

bentuk perusahaan umum (PERUM) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero). Prosesi perubahan status perusahaan dari Perum menjadi Persero secra

de facto‟ dilakukan tanggal 1 Juni 1999, saat Menhub Giri S. Hadiharjono

mengkukuhkan susunan Direksi PT. Kereta Api (Persero) di Bandung.

Dilakukan tanggal 1 Juni 1999, saat Menhub Giri S. Hadiharjono

(47)

Tabel 1.1

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Periode Status Dasar Hukum

Th. 1864

Pertama kali dibangun Jalan Rel

sepanjang 26 km antara Kemijen

Tanggung oleh Pemerintah Hindia

Belanda

1864 s.d 1945

Staat Spoorwegen (SS)

Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)

Deli Spoorwegen Maatschappij

(DSM)

1998 s.d. 2010 PT. KERETA API (Persero)

PP. No. 19 Th. 1998

Keppres No. 39 Th. 1999

Akte Notaris Imas Fatimah

(48)

sekarang (PERSERO) 16/OT.203/KA 2010

1.1.1. Visi dan Misi PT.KERETA API (PERSERO) 1.1.1.1 Visi

PT. KERETA API (Persero) mempunyai Visi yaitu menjadi

penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang focus pada pelayanan

pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

1.1.1.2 Misi PT.KERETA API (PERSERO)

Misi dari PT.KERETA API adalah menyelenggarakan bisnis

perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis

dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang

tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan, dan

kenyamanan.

(49)

Pelayanan Kenyamanan

1.1.2 Arti Dan Logo PT.Kereta Api (PERSERO) Gambar 1.1

Logo PT.Kereta Api (PERSERO)

3 garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI

dalam mencapai Visi dan Misinya.

2 garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima

(Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal

dan eksternal.

Anak panah berwarna putih (Transparan) melambangkan Nilai

Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan

Pelayanan Prima.

(50)

stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat

melesat.)

1.4.3 Slogan Dan Budaya PT.KERETA API (PERSERO) 1.4.3.1 Slogan PT.KERETA API (PERSERO)

“Anda Adalah Prioritas Kami”

Makna :

Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal - di dalam lingkungan PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) &

pelangganeksternal - di luar lingkungan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO).

Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan.

(51)

1.4.4 Budaya PT.KERETA API (PERSERO) Gambar 1.2

5 Nilai utama PT.Kereta Api (PERSERO)

Integritas : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai,

kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki

pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan

kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten

walaupun sulit untuk melakukannya.

Profesional : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang

pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai

untuk menggunakan, mengembangkan serta membagikan

pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

Keselamatan : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sikap tanpa kompromi dan konsisten dalam

(52)

kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan

terjadinya kerugian.

Inovasi : Kami insan PT. KAI (Persero) selalu menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan

perbaikan yang berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan

kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi

stakeholder.

Pelayanan Prima : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai

dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau

melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok

Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan),

Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability

(Tanggung jawab).

1.2 Sejarah Sub Direktorat Humas PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) PUSAT BANDUNG

Sub Direktorat Hubungan Masyarakat PT. Kereta Api Indonesia

(PERSERO) adalah bagian yang mengurusi hal yang bersifat hubungan massa,

baik massa internal maupun massa eksternal. Humas PT. Kereta Api Indonesia

(PERSERO) ini dibawahi langsung oleh SEKPER (Sekeretaris Perusahaan) PT.

(53)

dimana hubungan internal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan

internal dan penerbitan media internal, sedangkan hubungan eksternal mengurusi

hal yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan antar media

massa, tata usaha, dan pameran.

Dalam uraian pekerjaan dari Humas PT. Kereta Api Indonesia

(PERSERO) adalah menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang

menyangkut opini publik. Sedangkan ringkasan dari perkerjaan Humas PT. Kereta

Api Indonesia (PERSERO) adalah memantau segala bentuk perkembangan

aspirasi publik, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya

untuk menghindari terbentuknya opini publik yang “unfavourable” terhadap

perusahaan khususnya pers dan humas antar lembaga.

Monumen Hari Kereta Api 28 September 1945 dan Lokomotif Uap D 52099

1.3 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)

PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) mempunyai struktur perusahaan

(54)

mamajemen organisasi pemberi wewenang dan bertanggung jawab bergerak

vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian

utamA langsung berada dibawah seorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang

ada.

Struktur oraganisasi perusahaan memiliki peran yang penting untuk

menjelaskan fungsi, tugas, tanggungjawab, dan wewenang perusahaan untuk

mencapai mekanisme yang efektif dan efisien. Adapun struktur dari PT. Kereta

(55)

Tabel 1.2

Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)

(56)

Berdasarkan tabel 1.2 tersebut, dapat diketahui bahwa struktur organisasi

PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dibagi menjadi tiga bagian, yakni :

1.3.1 Tingkat Pusat

PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dipimpin oleh seorang

Direktur Utama (Dirut) yang dibawahi langsung oleh Dewan Komisaris.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dirut bantu oleh lima anggota direksi, yaitu

Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur Sumber

Daya Manusia, dan Direktur Pengembangan Usaha.

i. Sekertaris Perusahaan

ii. Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang)

iii. Satuan Pengawasan Intern (SPI)

iv. Divisi :

a. Divisi Properti

b. Divisi Sarana

c. Divisi Pelatihan

1.3.2 Tingkat Daerah Operasi i. Daop (Regional Office) 1 Jakarta ii. Daop (Regional Office) 2 Bandung iii. Daop (Regional Office) 3 Cirebon iv. Daop (Regional Office) 4 Semarang

(57)

viii. Daop (Regional Office) 8 Surabaya ix. Daop (Regional Office) 9 Jember 1.3.3 Tingkat Divisi Regional di Sumatera

i. Divisi Regional I Sumatera Utara

ii. Divisi Regional II Sumatera Barat

iii. Divisi Regional III Sumatera Selatan

1.3.4 Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa i. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta

ii. Balai Yasa Sarana Manggarai

iii. Balai Yasa Sarana Surabaya – Gubeng

iv. Balai Yasa Sarana Tegal

v. Balai Yasa Sarana Divre III Sumatera Selatan

vi.Balai Yasa Sarana Jembatan Kiaracondong

1.4 Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)

Untuk memberikan arahan yang terstruktur dalam perusahaan, maka

Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Pusat Bandung membentuk struktur di

(58)

Tabel 1.3

STRUKTUR ORGANISASI

PUBLIC RELATIONS PT KAI (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG

Sumber : Bidang Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung, Agustus, 2011

Berdasarkan tabel 1.3 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organisasi

Bidang Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung dipimpin

STAF

(59)

Sekretaris Perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kabid Humas bantu oleh

Kepala Seksi Hubungan Internal dan Kepala Seksi Hubungan Eksternal. Kepala

Seksi Hubungan Internal dibantu oleh lima orang karyawan, yang melakukan

kegiatan internal perusahaan. Sedangkan Kepala Seksi Hubungan Eksternal

dibantu oleh empat orang karyawan yang melakukan kegiatan eksternal

perusahaan.

1.5 Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Gambar 1.3

Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Iman Haryatna

Komisaris Utama

Martinus Suwasono Anggota Komisaris

Abi Kusno Anggota Komisaris

(60)

Ashwin Sasongko Anggota Komisaris

Umiyatun Hayati Triastuti Anggota Komisaris

Herry Bakti Anggota Komisaris

1.6 Jajaran Dewan direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Ignasius Jonan Direktur Utama

Sulistyo Wimbo Hardjito Direktur Komersial

A. Herlianto Direktur Operasi

Candra Purnama Direktur Pengelolaan

(61)

Rono Pradipto

1.7 Job Description Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung

I. Kepala Sub Direktorat Hubungan Masyarakat 1. Ringkasan Pekerjaan :

a. Melaksanakan komunikasi publik untuk membentuk opini publik

yang “favourable” atau memberikan dukungan dinamika

perusahaan dengan menggunakan metode - metode kehumasan

(62)

b. Memantau segala bentuk perkembnagan aspirasi publik, serta

merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya untuk

menghindari terbentuknya opini publik yang “unfavourable”

terhadap perusahaan.

c. Melaksanakan dokumentasi, penerbitan dan perpustakaan

perusahaan yang meliputi : perkembangan kinerja perusahaan

secara menyeluruh (perperiodik); identifikasi permasalahan

perusahaan; serta berbagai bentuk informasi (data dan fakta)

lainnya yang menyangkut kinerja perusahaan dengan

memanfaatkan teknologi informasi (internet dan intranet).

2. Uraian pekerjaan :

a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang menyangkut

dengan opini publik.

b. Mengkoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi untuk

membentuk opini publik, dokumenatasi serta perpustakaan

perusahaan.

c. Memantau aspirasi serta opini public melalui kegiatan liputan

internal.

d. Menjalin kerjasama dengan antar lembaga di luar perusahaan,

khususnya pers yang membutuhkan.

e. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat termasuk pers

(63)

g. Menyelenggarakan fungsi dokumentasi dan perpustakaan

perusahaan.

h. Melakukan evaluasi tugas pokok dan program kegiatan kehumasan.

i. Melaporkan pelaksanaan kegiatan serta berbagai permasalahan dan

kendala yang dihadapi.

3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :

a. Pelaksanaan tugas dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua

direktorat dalam perusahaan, serta semua perusahaan yang terkait

diluar perusahaan.

b. Selain bercirikan manajerial berupa penyusunan strategi dan

langkah tugas, pelaksanaan tugas juga bercirikan tekhnikal berupa

pemantauan ke lapangan.

c. Selain jam kerja standar 07.30 s/d 16.00 Setiap hari, dalam hal

tertentu jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas (ke luar

kota, liputan ke daerah).

d. Peralatan kerja yang diperlukan lebih bermuatan teknologi

informasi, yang lebih mengedepankan unsur elektronik dan seni.

4. Hubungan kerja

a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagaian dalam

Direktorat Personalia dan Umum serta Antar Direktorat dalam

Perusahaan serta daop dan eksploitasi.

(64)

c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyusunan program

kerja kehumasan, serta mendistribusikan permasalahan yang

dihadapai kepada sejumlah bagian (Subdit, Direktorat, Eksploitasi,

Daop).

d. Memerankan fungsi sebagai “konselor” dan “guide” dalam hal

pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembentukan opini

publik kepada semaua bagian secara lintas fungsi.

e. Menjadikan pers dan humas (PR) lembaga diluar perusahaan

sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan komunikasi eksternal.

II. Kepala Seksi Komunikasi Eksternal 1. Ringkasan Pekerjaan :

a. Melaksanakan komunikasi kepada public eksternal untuk

membentuk opini publik yang “favaourable” atau memberikan

dukungan dinamika perusahaan dengan menggunakan metode -

metode kehumasan yang bertolak dari teori ilmu komunikasi.

b. Memantau segala bentuk perkemabnagan spirasi publik eksternal,

serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya

untuk menghindari terbentuknya opini publik eksternal yang

unfavourable” terhadap perusahaan.

2. Uraian Pekerjaan ;

(65)

b. Mengkoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi untuk

membentuk opini publik eksternal.

c. Memantau aspirasi serta opini publik eksternal melalui

pemberitaan media massa cetak dan elektronik serta

mengidentifikasi issue (rumor) yang berkembnag pada publik

eksternal.

d. Menjalin kerjasama dengan antar lembaga di perusahaan,

khususnya pers dan Humas atau PR antar lembaga.

e. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat eksternal

termasuk pers yang membutuhkan.

f. Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi kepada

public eksternal melalui berbagai event Pameran, Pariwara,

Pengisian Program TV dan Promosi kehumasan.

g. Melakukan evaluasi tugas pokok dan program kegiatan

komunikasi eksternal.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan komunikasi eksternal serta

berbagai permasalahan dan kendala yang di hadapi.

3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :

a. Pelaksanaan tugas dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua

lembaga yang terkait di luar perusahaan.

b. Selain bercirikan manajerial berupa penyususnan strategi dan

(66)

c. Selain jam kerja standar 07.30 s/d 16.00 setiap hari, dalam hal

tertentu jam kerja disesuaikan denagan kebutuhan tugas (keluar

kota, liputan ke daerah).

d. Peralatan kerja yang diperlukan lebih bermuatan teknologi

informasi, yang lebih mengedepankan unsur elektronik dan seni.

4. Hubungan Kerja :

a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagian dalam

Direktorat Personalia dan Umum serta antar Direktorat dalam

perusahaan serta Daop dan Eksploitasi.

b. Menjadikan lingkungan kerja sebagai sumber informasi publik

eksternal, khususnya yang menyangkut dengan kebutuhan pers

akan informasi perusahaan.

c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyususnan

program kerja kehumasan, serta mendistribusikan permasalahan

yang dihadapai kepada sejumlah bagaian (Subdit, Direktoreat,

Eksploitasi, Daop)

d. Memerankan fungsi sebagai “konselor” dan “guide” dalam hal

pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembentukan opini

publik kepada semua bagian secara lintas fungsi.

e. Menjadikan pers dan humas (PR) lembaga di luar perusahaan

(67)

III. Kepala Seksi Komunikasi Internal dan Penerbitan 1. Ringkasan Pekerjaan :

a. Melaksanakan komuniaksi publik untuk membentuk opini publik

internal yang “favourable” atau memberikan dukungan dinamika

perusahaan dengan mengunakan metode - motode kehumasan

yang bertolak dari teori ilmu komunikasi.

b. Memantau segala bentuk perkembangan publik aspirasi internal,

serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya

untuk menghindari terbentuknya opini publik internal yang

“unfavourable” terhadap perusahaan.

2. Uraian Pekerjaan :

a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang

menyangkut dengan opini public internal.

b. Mengkoleksi, menyususun, serta merancang paket informasi

untuk membentuk opini publik internal.

c. Memantau aspirasi serta opini publik internal melalui kegiatan

kunjungan ke daerah.

d. Menjalin kerjasama dengan antar bagian dalam perusahaan untuk

memudahkan iodentifikasi permasalahan opini publik internal.

e. Memberikan layanan informasi kepada publik internal yang

membutuhkan.

(68)

g. Melakukan evaluasi tugas pokok dan program kegiatan

komunikasi internal.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan komunikasi internal serta

berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapai.

3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :

a. Pelaksanaan tugas dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua

direktorat dalam perusahaan.

b. Selain bercirikan manajerial berupa penyususnan strategi dan

langkah tugas, pelaksanaan tugas juga bercirikan tekhnis berupa

pemantauan ke daerah.

c. Selain jam kerja standar 07.15 s/d 16.00 Setiap hari, dalam hal

tertentu jam kerja di sesuaikan dengan kebutuhan tugas (ke luar

kota, liputan ke daerah).

d. Peralatan kerja yang diperlukan lebih bermuatan teknologi

informasi, yang lebih mengedepankan unsur elektronik dan seni.

4. Hubungan Kerja :

a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagian dalam

Direktorat Operasi serta antar Direktorat dalam perusahaan serta

Daop dan Eksploitasi.

b. Menjadikan lingkungan kerja sebagai sumber informasi publik

internal, baik yang menyangkut dengan informasi intern maupun

(69)

c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyususnan

program kerja kehumasan, serta mendistribusikan permasalahan

yang dihadapi kepada sejumlah bagian (Subdit, direktorat,

Eksploitasi, Daop).

d. Memerankan fungsi sebagai “konselor” dan “guide” dalam hal

pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembentukan opini

public internal kepada semua bagian secara lintas fungsi.

e. Menjadikan sejumlah KUPT perusahaan sebagai mitra kerja

dalam pelaksanaan komuniaksi internal.

IV. Kepala Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan Perusahaan : 1. Ringkasan Pekerjaan :

a. Mengkoleksi, mendokumentasi, serta menyususn segala materi

informasi yang bersumber dari berbagai kegiatan yang terjadi

dalam perusahaan sebagai bahan pembentukan opini publik,

dokumentasi serta perpustakaan perusahaan.

b. Memanagement, menata, serta mengemas paket informasi sebagai

bahan untuk kegiatan komuniaksi kepada publik melalui media

massa cetak, elektronik (internet) dalam rangka pembentukan

opini public yang “favourable” terhadap perusahaan.

c. Merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganan

dokumentasi serta perpustakaan perusahaan, agar dapat

(70)

d. Melakukan evaluasi dan menyampaikan laporan pelaksanaan

kegiatan dokumentasi serta perpustakaan secara periodik kepada

Direksi.

2. Uraian Pekerjaan :

a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang

menyangkut dengan dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.

b. Mengkoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi

sebagai bahan dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.

c. Memantau aspirasi dan opini publik terhadap kinerja dokumentasi

dan perpustakaan perusahaan.

d. Menjalin kerjasama dengan sejumlah perpustakaan dalam dan

luar negeri untuk memperkaya pepustakaan perusahaan.

e. Memberikan layanan informasi kepada publik yang

membutuhkan referensi dan kajian perpustakaan.

f. Merencanakan dan melaksanakan program dokumentasi dan

perpustakaan.

g. Melakukan evalusi tugas pokok dokumentasi dan perpustakaan.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dokumentasi dan perpustakaan

serta melakukan identifikasi permasalahan dan kendala yang

(71)

3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :

a. Pelaksanaan tugas dokumentasi dan perpustakaan dilakukan

secara lintas fungsi mencakup semua direktorat dalam

perusahaan, serta semua lembaga yang terkait di luar perusahaan.

b. Selain bercirikan manjerial berupa penyusunan strategi dan

langkah tugas, pelaksanaan bertugas juga bercirikan teknis berupa

peninjauan ke berbagai daerah (Daop dan Eksploitasi) untuk

memperkaya referensi perpustakaan. Selain jam kerja standar

07.15 s/d 16.00 setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja

disesuaikan dengan kebutuhan tugas (ke luar kota, liputan ke

daerah)

c. Diperlukan dukungan peralatan kerja berteknologi informasi,

kamera, video, computer plus intranet dan internet.

4. Hubungan Kerja :

a. Melakukan koordinasi kerja denagan sejumlah bagian dalam

Direktorat personalia dan Umum serta antar Direktorat dalam

perusahaan serta Daop dan Eksploitasi.

b. Menjadiakn lingkunagn kerja sebgai sumber informasi public,

baik yang menyangkut dengan informasi intern maupun ekstern.

c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyusunan

(72)

d. Menjadikan sejumlah perpustakaan lembaga yang terkait di luar

perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan tugas

dokumentasi.

1.8 Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Pusat

Letak kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) berada tepat di

depan gerbang yaitu di Gedung 1. Gedung tersebut merupakan kantor Humas PT.

Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung yang mana tugasnya melayani

siapa saja yang membutuhkan informasi, oleh kerena itu letaknya kantor Humas

PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) terletak di depan Kantor Pusat.

Ada pula sarana dan prasarana yang tersedia di kantor Humas PT. Kereta

Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung, seperti yang ada di dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 1.4

Sarana Kantor Humas PT.KERETA API (PERSERO)

NO SARANA JUMLAH

1 Ruang tamu 1

2 Ruang Kepala Bidang Humas 1

3 Ruang Kepala Seksi Hubungan Internal 1

4 Ruang Kepala Seksi Hubungan Eksternal 1

(73)

7 Ruang Redaksi Kontak 1

8 Dapur dan Toilet 1

9 Musholla 1

Sumber : Arsip Penulis 2012

Tabel 1.5

Prasarana Humas PT.KERETA API (PERSERO)

NO PRASARANA JUMLAH

1 Komputer 5

2 Speaker 1

3 Meja berukuran 3 x 1,5 m 1

4 Meja dan kursi kerja karyawan 10

5 Telepon 2

6 Kursi kerja 7

7 Televisi 3

8 Seperangkat ATK

9 Papan Kegiatan 2

Sumber : Arsip Penulis 2012

1.9 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1.9.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. Kereta Api

(74)

Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung. PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) Kantor Pusat Bandung.

1.9.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan

selama kurang lebih 1 bulan 2 minggu (40 hari kerja), dimulai pada

tanggal 9 Juli 2012 s.d 5 september 2012 di Divisi Humas PT. Kereta

Api Indonesia (PERSERO) Kantor Pusat Bandung, setiap hari Senin s.d

Jumat di mulai pukul 07.15 WIB s.d 12.00 WIB (setengah hari jam

(75)

Gambar

Tabel  2.1 Jadwal Kegiatan Selama PKL
Tabel 1.1
Gambar 1.1
Tabel 1.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

lembaga atau organisasi dari pihak lain hal ini sesuai dengan tujuan humas sebagai media untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu

Kereta Api (Persero) Kantor Daop 2 Bandung, kegiatan rutin yang dilakukan peneliti dalam waktu 1 bulan adalah memonitoring media yaitu aktifitas pencarian berita

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Humas PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung, aktifitas rutin yang dilakukan penulis yakni. kegiatan yang dilakukan

Kereta Api (Persero) DAOP IX Jember .... Kereta Api (Persero) DAOP IX Jember

Kereta Api (PERSERO) Kantor Pusat Bandung penulis selain membuat kliping dari media Massa Cetak, Penulis juga ikut melakukan kegiataan dengan membuat Dokumentasi

Kereta Api Indonesia Persero, untuk posisi Petugas Loket, Annoucer dan Costumer service station serta Sekretaris Divisi merupakan bertolak belakang dengan syarat penggunaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Suprapto selaku Senior Manager Internal Humas PT Kereta Api Indonesia Persero Daerah Operasi 1 Jakarta, Humas beserta divisi lainnya menganalisis

Ketua Komunitas Pecinta Kereta Api Railfans Palembang sebagai publik eksternal yang juga mengetahui dan mengikuti kegiatan humas dalam membangun citra LRT Palembang Data yang