• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Nama : Irman Ramdani Nim : 41809781

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

79

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Irman Ramdani

Nama Panggilan : Irman

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 8 April 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Pekerjaan : Mahasiswa

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI)

Alamat : Jl. Kawaluyaan Indah X No: 8

Rt/Rw 04/06 Bandung 40283

(5)

PENDIDIKAN FORMAL

1. 1997 – 2003 : SDN Pindad 2 Bandung 2. 2003 – 2006 : SMPN 31 Bandung

3. 2006 – 2009 : SMK Kartika Siliwangi I Bandung

4. 2009 – 2010 : Jurusan Teknik Komputer di Universitas Komputer Indonesia Bandung

5. 2010 s/d Sekarang : Sedang Menjalani Pendidikan Sarjana

Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Komputer Indonesia Bandung

PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Mengikuti Seminar Get Ready For Windows 7 tahun 2009 2. Menjadi peserta dalam temu kenal Mahasiswa Baru tahun 2010

3. Mengikuti Tabel Manner Di Hotel Golden Flower Bandung tahun 2010 4. Mengikuti Seminar Net Preneur Meraih Peluang Bisnis Melalui Internet

tahun 2011

5. One Day Workshop MC And Radio Annoucer tahun2011 6. mengikuti Kegiatan Study Tour Mass Media Tahun 2012

(6)

v

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah PT. Kereta Api (Persero) ... 1

1.2 Sejarah Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 ... 8

1.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) .... 8

1.2.2 Budaya PT Kereta Api (Persero) ... 9

1.2.3 Moto ... 11

1.2.4 Logo Dan Arti Lambang PT Kereta Api (Persero) ... 12

1.3 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 13

1.4 Struktur PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung ... 16

1.5 Job Descriptions PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung ... 21

1.5.1 Kepala Daerah Oprasional 2 Bandung ... 21

1.5.2 Seksi Sumber Daya Manusia Dan Umum ... 21

1.5.3 Seksi Keuangan ... 23

(7)

vi

1.5.8 Seksi Sinyal, Telekomunikasi Dan Listrik ... 30

1.5.9 Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage ... 31

1.6 Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. Kereta Api Daop 2 Bandung ... 32

1.7 Lokasi dan Waktu PKL ... 33

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 34

1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 34

BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1Aktifitas Kegiatan Selama PKL ... 35

2.2Deskripsi dan Contoh Kerja Selama PKL ... 41

2.2.1 Kerja Rutin ... 41

2.2.2 Kerja Isidental ... 46

2.3Analisa Kegiatan Selama PKL ... 49

2.3.1 Analisa Humas ... 49

2.3.2 Analisa Aktivitas Kerja Humas ... 52

2.3.3 Analisa Tentang Aktivitas Kerja Humas PT Kereta Api (Persero) ... 54

(8)

vii

3.2.1 Saran-saran Untuk Perusahaan ... 59

3.2.2 Saran-saran Untuk Mahasiswa PKL. ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 62

(9)

ii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada hadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung.

Adapun penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat program perkuliahan yang harus di tempuh dalam menyelesaikan Studi Program Studi Sarjana (S1) Jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis, yaitu kepada:

1. Kedua orang tua tersayang, untuk do’a dan suportnya yang tidak pernah berhenti, serta untuk kakak dan adik saya Irma Hermawati, Ira Herawati, Irfani Ikram Faujiah, dan Irgi Khaerul Mutakin yang telah memberikan dorongan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini.

(10)

iii

banyak memberikan pengarahan, petunjuk serta membimbing penulis dalam penyusunan laporan PKL ini.

5. Yth. Bapak serta Ibu Dosen Unikom yang telah memberikan ilmu dan nilai kepada penulis.

6. Yth. Ibu Astri A.Md dan Seluruh staf Sekertariat Jurusan Ilmu Komunikasi dan Public Relations Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu memberikan informasi dan memberikan pelayanan untuk penulis demi kelancaran penyusunan laporan PKL ini. 7. Yth. Bapak Jarka Jarkasih selaku Manajer Humasda Daop 2 Bandung yang telah memberikan bimbingan, penilaian, informasi, serta data perusahaan kepada penulis demi kelancaran penyusunan laporan PKL ini.

8. Yth. Seluruh staf Humas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Yakni: Bapak Kusnaedi, Rusyein, Ari.

9. Sahabat penulis: Bayu Rizal, Sopian Rosadi, Meidi Triady, Ganjar Ahmad, Sendy Satyas, Yericko Dalton.

10.Teman – teman Jurusan Public Relations Unikom angkatan tahun 2010.

(11)

iv

mengharapkan segala bentuk saran dan petunjuk serta bimbingan dari berbagai pihak yang akan membantu dalam penyempurnaan laporan praktek kerja lapangan ini.

Akhir kata, semoga laporan praktek kerja lapangan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Desember 2013

(12)

61

Ruslan, Rosady. 2006. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta : Rajawali Pers.

Soemirat, Soleh dan Elvirano Ardianto. 2003. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung : Remaja Rosdakarya.

 Sumber Lainya :

Company Profile PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Arsip Humasda PT. Kereta Api Indonesia DAOP 2 Bandung

(13)

1

1.1Sejarah PT. Kereta Api (Persero)

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet Van Den Beele. Pembangunan

diprakarsai oleh “Naamloze venootscahp Nederland Indische Spoorweg

Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (25 KM) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu 10 Agustus 1867.

Kolonel Jhr. Van Der Wijk adalah seorang militer Belanda yang mana beliau adalah orang pertama yang menggagaskan pembangunan jaringan jalan kereta api pertama pada tanggal 15 Agustus 1840, tujuannya agar dapat mengangkut hasil bumi serta bermanfaat bagi kepentingan pertahanan pada waktu itu.

(14)

Pontianak-Sambas (220 km) sudah diselesaikan. Demikian juga pulau Bali dan Lombok juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan kereta api.

Keberhasilan swasta NV. NISM membangun jalan kerta api antara Kemijen-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 KM), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan kereta api di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang rel anatara 1864-1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada thun 1900 menjadi 3.338 km.

(15)

Kesuksesan pembangunan dan pemanfaatan jaringan transportasikereta api yang dirasakan pemerintah kolonial Belanda maupun pihak-pihak swasta terpaksa berakhir setelah Jepang masuk ke Indonesia. Setelah pemerintahan Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tahun 1942, sejak saat itulah sarana-sarana yang telah dibangun oleh pemerintah Belanda juga dikuasi oleh Jepang termasuk sarana dan jaringan rel kereta api. Jenis rel kereta api di Indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm di Aceh dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang di bongkar semasa pendudukan Jepang (1942-1943) sepanjang 437 km. Sedangkan jalan kereta api yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah-Cikara dan 220 km antara Muaro-Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunana selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro-Pekanbaru. Jepang mempekerjakan orang-orang pribumi pada dinas kereta api bahkan ada yang menduduki jabatan tingkat menengah. Selain mengadakan penerimaan pegawai secara besar-besaran pada tahun 1942-1943, pemerintah Jepang juga menyelengarakan sekolah tinggi perkeretaapian dengan nama Kyo Syu Syo yang bertempat di Bandung.

(16)

mayoritas sebagi pegawai rendah. Memasuki tahun 1945 barulah beberapa pegawai diangkat sebagai wakil jabatan tertentu mendampingi orang Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus

1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api”

(AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadipada tanggal 28 September 1945, pembacaan sikap oleh Ismangil dan sejumlah AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1948 kekuasaan perkerataapiaan berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi ikut campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi titetapkannya 28 Spetember

1945 sebagai hari Kereta Api Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api

Republik Indonesia” (DKARI).

Meskipun DKARI telah terbentuk, namun tidak semua perusahaan kereta api menyatu. Sedikitnya ada 11 perusahaan kereta apai swasta di Jawa dan satu swasta (Deli Spoorweg Maatschapij) di Sumatera Utara yang masih terpisah dengan DKARI. Lima tahun kemudian, berdasarkan Pengumuman Menteri Perhubungan, Tenaga, dan Pekerjaan Umum No. 2 Tanggal 6 Januari 1950,

ditetapkan bahwa 1 Januarai 1950 DKARI dan “Staat-spoor Wegen en Verenigde

Spoorweg Bedrijf ” (SS/VS) digabung menjadi satu perusahaan kereta api yang

bernama “Djawatan Kereta Api” (DKA).

(17)

“Perusahaan Negara Kereta Api” (PNKA), sehingga Djawatan Kereta Api di lebur

kedalamnya. Sejak itu, semua perusahaan kereta api di Indonesia terkena

“integrasi” ke dalam satu wadah PNKA, termasuk kereta api di Sumatera Utara

yang sebelumnya dikelola oleh DSM.

Masih dalam rangka pembenahan BUMN, pemerintah mengeluarkan UU No. 9 Tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969, yang menetapkan jenis BUMN menjadi tiga, yaitu Perseroan, Perusahaan Umum, dan Perusahaan Jawatan. Sejalan dengan UU yang dimaksud berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 61 Tahun 1971 tanggal 15 September 1971, bentuk perusahaan PNKA mengalami

perubahan menjadi “Perusahaan Jawatan Kereta Api”( PJKA).

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintahan No.57 Tahun 1990, pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA menagalami perubahan menjadi Perusahaan Umum Kereta Api disingkat Perumka. Sejalan dengan perubahan status ini, kinerja perkeretaapian di Indonesia kian membaik. Kalau pada tahun 1990 PJKA rugi sebanyak Rp. 32,716 Milyar. Tahun kedua turun menjadi Rp. 2,536 Milyar, tahun ke tiga Rp. 1,098 Milyar dan untuk pertama kalinya dalam sejarah perkeretaapian Indonesia meraih laba sebesar Rp. 13 juta pada tahun 1993.

(18)

a. Memperjelas peranan antara pemilik (owner), pengaturan (regulator), dan pengelola (operator).

b. Melakukan restrukturisasi Perumka, termasuk merubah status Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas.

c. Kebijakan pentarifan dengan pemberian kompensasi dari pemerintah kepada Perumka atas penyediaan KA non komersial, yaitu tarifnya ditetapkan oleh pemerintah.

d. Rencana jangka panjang dituangkan dalam Perencanaan Perusahaan (Corpoorate Planning), yang dijabarkan ke dalam rencana kerja anggaran perusahaan secara tahunan.

e. Penggunaan peraturan dan prosedur dalam setiap kegiatan. f. Pengingkatan peran serta sektor swasta.

g. Peningkatan SDM.

Sejalan dengan maksud REP tersebut, dengan Peraturan Pemerintahan No.19 Tahun 1998, pada tanggal 3 Februari 1998, pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Proses perubahan status perusahaan dari Perum menjadi

Persero secara “de-facto” dilakukan tanggal 1 Juli 1999, saat Menhub Giri .S.

(19)
[image:19.595.109.516.154.647.2]

Tabel 1.1

Kronologis Bentuk Perusahaan

PERIODE STATUS DASAR HUKUM

1864

Pembangunan Jalan KA sepanjang 26 km antara Kemijen – Tanggung

oleh Hindia Belanda

1864 - 1945

Staat Spoorweggen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)

Deli Spoorweg mastchapij (DSM)

IBW 1945 - 1950

1950 - 1963

Djawatan Kereta Api (DKA) Djawatan Kereta Api Republik

Indonesia (DKARI) 1963 - 1971

1971 - 1991 1991 - 1998

Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA)

Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)

Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka)

PP 22 TAHUN 1964 PP 61 TAHUN 1971 PP 57 TAHUN 1990

1998 – Sekarang PT Kereta Api (Persero) PP 19 TAHUN 1998 KEPRES 39 THN 1991

AKTE NOTARIS

IMAS

FATIMAH NO.2

(20)

1.2 Sejarah Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Bagian atau Divisi Humas PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung Berdiri pada tanggal 1 April 1997. Bagian Hubungan Masyarakat Daerah/Humasda dipimpin oleh seorang Kepala Humas (Kahumasda) yang dalam pelaksanaannya bertanggung jawab secara langsung kepada kepala daerah Operasi (Kadaop) sebagai pimpinan tertinggi Daop 2 Bandung. Pengertian Humasda adalah satuan organisasi di lingkungan PT.Kereta Api (Persero) yang berada di bawah daerah operasi 2 dan mempunyai tugas pokok yakni melaksanakan hubungan masyarakat, penyuluhan di lingkungan perusahaan (internal) dan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal). Jumlah pegawai yang terdapat di Humasda PT.Kereta Api Daerah Operasi II Bandung terdiri dari 4 orang, 1 orang sebagai Kepala Humasda (Kahumasda), 1 orang sebagai Sekretaris Humasda Dan 2 orang sebagai staff yang membantu Kahumasda.

1.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 1. Visi

Visi PT. Kereta Api (Persero) Indonesia yaitu Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

2. Misi

(21)

stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan yakni dengan mengantarkan para penumpangnya agar selamat sampai tujuan, Ketepatan waktu menjadi upaya pada perusahaan perkereta apian di Indonesia, memberikan Pelayanan yang terbaik bagi para penumpangnya, sehingga menjadikan Kenyamanan pada setiap pengguna jasa perkereta apian.

3. Tujuan

Tujuan perusahaan adalah untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasioanal khususnya di bidang transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam negeri ataupun internasional di bidang perkeretaapian yang meliputi usahapengankutan orang dan barang dengan kereta api, kegiatan perawatanprasarana perkeretaapian, pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan usaha penunjang prasarana dan sarana kereta api dan kemanfaatan umum dengan menetapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. 1.2.2 Budaya PT Kereta Api (Persero)

Budaya perusahaan merupakan pola sikap, keyakinan asumsi dan harapan yang dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk cara bagaimana karyawan/karyawati bertindak dan berinterakasi agar sasaran perusahaan tercapai, budaya perusahaan yaitu RELA.

(22)

R = Ramah

Senantiasa memelihara suasana/menunjukkan sikap ramah tamah dalam melayani semua pelanggan dan dalam bekerjasama dengan mitra kerja eksternal maupun internal.

E = Efisien

Senantiasa mengupayakan dan mengingkatkan efektivitas dan efisien kerja/usaha serta kemampuan mendayagunakan biaya, waktu dan/ataupun berbagai sumber daya lain secara tepat guna dan hemat dengan menjamin mutu hasil kerja yang lebih baik.

L = Lancar

Senantiasa memelihara/menjamin kelancaran pelayanan bagi semua pelanggan, ekstern maupun intern, berikut pelaksanaan pekerjaan pendukungnya, untuk dapat memberikan pelayanan yang tepat waktu

A = Aman

Senantiasa memelihara dan berupaya meningkatkan jaminan keamanan/keselamatan pengguna jasa dan barang bawaan ataupun kiriman serta awak/pekerja berikut aset yang diopersikannya dan juga lingkungan sekitarnya

(23)

yang dilakukan untuk menjadikan kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi dengan cara meningkatkan efektivitas dan efisien perusahaan serta investasi yang selektif untuk mencapai tingkat keselamatan, pelayanan, dan keuangan perusahaan. Sesuai dengan tujuan PT. Kereta Api (Persero) terus menerus berupaya secara bertahap meningkatkan kinerja pelayanan dan keuangannya yang akan dicapai dengan berbagi startegi pertumbuhan, antara lain peningkatan produktivitas, efektivitas, dan efisien serta investasi yang selektif.

1.2.3 Moto

(24)

1.2.4 Logo Dan Arti Lambang PT Kereta Api (Persero) 1. Gambar Logo PT Kereta Api (Persero)

Adapun logo dari PT Kereta Api (Persero) yaitu sebagai berikut : Gambar 1.1

PT Kereta Api (Persero)

Sumber: Internet PT. Kereta Api (Persero), 2013

2. Arti Logo atau Lambang PT Kereta Api.

Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, pasti, tajam, gerak, horizontal, juga bolak balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain melambangkan arah bolak balik perjalanan kereta api juga melambangkan interaksi pelayanan (memberi dan menerima).

3. Gaya Gambar

(25)

4. Sifat Gambar

Sifat gambar lebih lugas, objektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang dominan dan lebih bersifat maskulin Kesan sangat modern, teknis, jelas, dan terlihat.

1.3Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

PT. Kereta Api (Persero) mempunyai struktur perusahaan yang terdiri dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagi bagian dan daerah pengoperasiannya Perusahaan sehari-hari dipegang oleh suatu mamajemen organisasi pemberi wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian utam langsung berada dibawah seorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada.

(26)
[image:26.595.116.570.165.654.2]

Gambar 1.2

STRUKTUR ORGANISASI PT. KERETA API (PERSERO)

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA PUSRENBANG SATUAN PENGAWAS INTERNT PUSDIKLAT PUSAT LOGISTIK DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR TEKNIK DIREKTUR OPERASI DIREKTUR PERSONALIA & UMUM

DIREKTUR PENGEMBANGAN

USAHA

DAERAH OPERASI / DIVISI JAWA DIVISI REGIONAL SUMATERA

SUMSEL SUMBAR SUMUT

2 Bd 3 Cn 4 Sm 5 Pwt 6 Yk 7 Mn 8 Sb 1 JAK JABO TABE K 9 Jr

BALAI YASA GUDANG PERSEDIAAN

Keterangan :

1. Jak : Jakarta 6. Yk : Yogyakarta

2. Bd : Bandung 7. Mn : Madiun

3. Cn : Cirebon 8. Sb : Surabaya

4. Sm : Semarang 9. Jr :Jember

5. Pwt : purwokerto\

(27)

Berdasarkan gambar 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organasasi PT. Kereta Api (Persero) dibagi menjadi tiga bagian, yakni :

1. Tingkat Pusat

a. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut) yang dibawahi langsung oleh Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, Dirut bantu oleh lima anggota direksi, yaitu Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Pengembangan Usaha.

b. Sekertaris Perusahaan.

c. Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang). d. Satuan Pengawasan Intern (SPI)

e. Divisi :

o Divisi Properti o Divisi Sarana o Divisi Pelatihan 2. Tingkat Daerah Operasi

Tingkat operasi di Jawa ini dipimpin oleh Kepala Daerah Operasi (Kadaop) yang terdiri dari:

(28)

e. Daop (Regional Office) 5 Purwokerto f. Daop (Regional Office) 6 Yogyakarta g. Daop (Regional Office) 7 Madium h. Daop (Regional Office) 8 Surabaya i. Daop (Regional Office) 9 Jember j. Devisi Angkutan Perkotaan Jabotabek 3. Tingkat Divisi Regional di Sumatera

a. Divisi Regional I Sumatera Utara b. Divisi Regional II Sumatera Barat c. Divisi Regional III Sumatera Selatan

4. Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa a. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta

b. Balai Yasa Sarana Manggarai

c. Balai Yasa Sarana Surabaya – Gubeng d. Balai Yasa Sarana Tegal

e. Balai Yasa Sarana Divre III Sumatera Selatan f. Balai Yasa Sarana Jembatan Kiaracondong

(29)
[image:29.595.60.578.197.688.2]

Gambar 1.3

STRUKTUR ORGANISASI PT. KERETA API (PERSERO) DAERAH OPERASI 2 BANDUNG

KEPALA DAERAH OPERASI 2

BANDUNG SUB SEKSI SUMBER DAYA M ANUSIA SUB SEKSI KERUMAHTA NGGAN DAN UMUM SUB SEKSI HUKUM SUB SEKSI HIGIENE PERUSAHAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA UKP SUB SEKSI ADMINISTRA SI KEUANGAN URUSAN TATA USAHA SUB SEKSI ANGGARA N DAN AKUTANSI SEKSI SDM UMUM SEKSI KEUANGAN HUMASDA PEMERIKSAAN KAS DAERAH (PKD) PKS

SEKSI OPERASI DAN PEMASARAN

SUB SEKSI PROGRAM JALAN REL & JEMBATAN

SEKSI JALAN REL DAN JEMBATAN

WAS TEK

SUB SEKSI KONTRUKSI JALAN REL

SUB SEKSI KONTRUKSI JEMBATAN

SUB SEKSI OPNIS & PERKA

SUB SEKSI PEMASARAN ANGK BARANG SUB SEKSI PEMASARAN

ANGK PENUMPANG

SUB SEKSI KANTIB

WAS TEK

WAS

UPT UPT

SUB SEKSI PROGRAM

SUB SEKSI SINYAL

SUB SEKSI TELKOMLIS

UPT

WAS TEK

WAS

Sumber: Job Descriptions PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung, Mei 2013 WAS

UPT TERMINAL PETIKEMAS GEDEBAGE

(30)

Berdasarkan gambar 1.3 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Daerah Operasi 2 Bandung (Kadaop) dan Humasda di pimpin oleh Kepala Humasda (KA Humasda) yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi 2 Bandung.

1. Kepala Daerah Operasi 2 Bandung 2. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum 1. Sub Seksi Sumber Daya Manusia

2. Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum 3. Sub Seksi Hukum

4. Sub Seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan Lingkungan Kerja (HIPERKES) dan Keselamatan Kerja

5. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) 3. Seksi Keuangan

1. Sub Seksi Administrasi Keuangan 2. Sub Seksi Anggaran dan Akutansi 4. Pemeriksaan Kas Daerah

1. Urusan Tata Usaha 2. Pemeriksaan Kas Stasiun

5. Hubungan Masyarakat Daerah 6. Seksi Jalan Rel dan Jembatan 1. Pengawas:

Pengawas Teknik (WASTEK) Jalan Rel dan Jembatan 2 Bandung

(31)

Pengawas Jalan Rel 2. B Tasikmalaya

Pengawas Jembatan 2 Bandung

2. Sub Seksi Program Jalan Rel dan Jembatan 3. Sub Seksi Konstruksi Jalan Rel

4. Sub Seksi Konstruksi Jembatan 5. UPT Resor Jalan Rel

6. UPT Resor Jembatan

7. Seksi Operasi dan Pemasaran 1. Pengawasan Operasi dan Pemasaran

Pengawas Teknik Operasi dan Pemasaran (WASTEK OPSAR) 2 Bandung Pengawas Operasi dan Pemasaran (WAS OPSAR) 2. A Bandung

Pengawas Operasi dan Pemasaran (WAS OPSAR) 2. B Purwakarta

Pengawas Operasi dan Pemasaran (WAS OPSAR) 2. C Tasikmalaya Pengawas Operasi sarana Telekomunikasi (WAS OPSARTEL) 2 Bandung 2. Sub Seksi Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api

3. Sub Seksi Pemasaran Angkutan Penumpang 4. Sub Seksi Pemasaran Angkutan Barang 5. Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban

6. UPT Pengendalian Operasi Kereta Api Terpusat (POKAT) 7. UPT Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi

(32)

8. Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik 1. Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik

Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WASTEK SINTELIS) 2 Bandung

Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS SINTELIS) 2. A Bandung

Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS SINTELIS) 2.B Tasikmalaya

2. Sub Seksi Program 3. Sub Seksi Sinyal

4. Sub Seksi Telekomunikasi dan Listrik 5. UPT Resor Sinyal

6. UPT Resor Telekomunikasi 7. UPT Resor Listrik Umum

9. UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage 1. Urusan Tata Usaha

Sub Urusan Sumber Daya Manusia, Umum, Keamanan dan Ketertiban

Sub Urusan Keuangan 2. Sub Seksi Jalan Terminal

3. Sub Seksi Teknik Pemeliharaan dan Perawatan

(33)

6. Sub Seksi Perwakilan TPKB Gedebage–Bandung di Tanjung Priuk 7. Perbendaharaan

1.5 Job Descriptions PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Dibawah ini adalah Job Description dari struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung sebagai berikut:

1.5.1 Kepala Daerah Oprasional 2 Bandung

Kadaop memiliki kedudukan paling tinggi dalam PT.Kereta Api Daop Bandung dan memiliki fungsi sebagai pemimpin pengoperasian serta bertugas melakukan manajemen di wilayah Daop 2 Bandung Menyelenggarakan pengusahaan angkutan kereta api serta merumuskan dan menyusun program pembinaan dan pengendalian pelaksanaan angkutan penumpang dan atau barang di wilayah daeraah operasi 2 bandung.

1.5.2 Seksi Sumber Daya Manusia Dan Umum

(34)

a. Pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi kinerja SDM b. Pelaksanaan administrasi kerumahtanggaan dan umum. c. Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum.

d. Pelaksanaan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan, kesehatan lingkungan kerja dan keselamatan kerja serta melaksanakan pembinaan dan pengujian kesehatan SDM.

e. Pembinaan dan pelayanan kesehatan.

Seksi sumber daya manusia dan umum daerah operasi 2 Bandung terdiri dari: 1) Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM)

Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) bertugas melaksanakan perencanaan kebutuhan SDM, admnistrasi dan sistem informasi SDM, serta melaksanakan pengendalian, pembinaan, pelatihan, sertifikat dan evaluasi kinerja SDM.

2) Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum

Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum bertugas melaksanakan kegiatan protokoler, tata usaha, pengadaan, perlengkapan, dan keperluan kantor serta alat tulis kantor (ATK), pencatatan barantg-barang inventaris, pengaturan dan pelaksanaan transportasi (pool mobil) dan akomodasi perkantoran, pengurusan wisma/mess serta pengarsipan surat-menyurat dan peraturan-peraturan perkeretaapian.

(35)

Sub Seksi Hukum bertugas melaksanakan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum di dalam dan di luar pengendalian serta menjadi sumber informasi hukum dan peraturan bagi pegawai.

4) Sub Seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan lingkungan Kerja (HIPERKES) dan keselamatan kerja.

Sub seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan Lingkungan Kerja (HIPERKES) Dan keselamatan kerja bertugas melaksanakan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan dan kesehatan (HIPERKES), ergonomic dan psikologi kerja, melaksanakan pengujian kesehatan SDM, melaksanakan pelatihan dan pembinaan keselamatan kerja, perlindungan kerja dan pencegahan dan pencegahan kecelakaan kerja dari berbagai peralatan kerja dan bahan kerja yang berbahaya, serta menyediakan bahan dan alat keselamatan kerja.

5) Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)

Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) bertugas melaksanakan pemberian pelayanan kesehatan kepada pegawai dan keluarga yang masih menjadi tanggungannya,khusus pada UPK Bandung memberikan tambahan pelayanan kesehatan gigi.

1.5.3 Seksi Keuangan

(36)

pelaksanaan akuntansi.untuk melaksanakan tugas tersebut, seksi keungan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan pengesahan Pembayaran.

b. Pelaksanaan administrasi anggaran dan akuntansi. Seksi Keuangan Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari: 1) Sub Seksi Administrasi Keuangan

Sub Seksi Administrasi Keuangan bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi keungan, pengesahan pembayaran gaji pegawai dan non pegawai, pengesahan pembayaran pada pihak ketiga, serta penyelesaian dokumentasi analisa dan tata usaha keuangan.

2) Sub Seksi Anggaran Dan Akuntansi

Sub Seksi Anggaran Dan Akuntansi bertugas mengkordinasi penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Daerah Operasi melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan rencana kerja serta pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Daerah Operasi.

1.5.4 Pemeriksaan Kas Daerah

(37)

diatas kereta api untuk melaksanakan tugas tersebut, pemeriksaan kas daerah mempunyai fungsi:

a. Penyusunan jadwal dan mekanisme kerja pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka dan kas besar, pemeriksaan diatas kereta api dan melaksanakan penatausahaan pemeriksaan kebenaran setoran pendapatan ke Bank Koordinator Daerah.

b. Pelaksanan pemeriksaan kas stasiun/perbendaharaan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka, kas besar dan pemeriksaan diatas kereta api pemeriksaan ke Bank Koordinator Daerah serta membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sesuai dengan wilayah kerjanya.

Pemeriksaan Kas Daerah Operasi 2 Bandung terdiri dari: 1) Urusan Tata Usaha

Urusan Tata Usaha bertugas melaksanakan penyusunan jadwal dan mekanisme kerja pemeriksaan kas, memimpin pemeriksaan kas stasiun/perbendaharan kas stasiun/perhentian, kas terminal peti kemas, kas restorka, pemeriksaan diatas kereta api.

2) Pemeriksaan Kas Stasiun

(38)

menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sesuai jadwal/rencana yang telah ditetapkan PKD.

1.5.5 Hubungan Masyarakat Daerah (HUMASDA)

Hubungan masyarakat daerah bertugas melaksanakan hubungan masyarakat, penyuluhan di lingkungan perusahaan (Internal) dan dengan media masa diluar perusahaan (eksternal) Tugas humasda PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung adalah:

1. Tugas Pokok

Membentuk opini public dengan mengantisipasi pemberitaan pemberitaan yang beredar dan berkembang di masyarakat.

Mengadakan siaran pers dan konferensi pers ketika ada kebijakan baru maupun pemberitaan tentang perkeretaapian.

2. Tugas Harian

Menerima keluhan, kritik dan saran dari pengguna jasa kereta api serta mengevaluasi keluhan-keluhan setiap 3 bulan sekali.

Melayani wartawan dari media cetak maupun media elektronik dari pelanggan yang memerlukan informasi tentang kereta api.

Mengkliping artikel tentang kereta api dari dalam maupun luar yang ada surat kabar dan juga mengetahui pendapat pengguna jasa kereta api yang tujuannya untuk perbaikan.

(39)

1.Kepala Humas

Tugas utama kepala humas adalah merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan kegiatan humas dalam hubungannya dengan pihak intern maupun ekstern, Hal itu meliputi:

a. Membantu direksi dalam merumuskan kebijakan terutama dalam perumusan kebijakan di bidang kehumasan.

b. Memimpin dan mengkordinasikan kegiatan humas sehingga humas mampu berfungsi sebagai ujung tombak perusahaan dan mampu menjadi alat manajemen dalam citra perusahaan.

c. Menentukan garis besar rencana kerja humas.

d. Menyampaikan pesan-pesan penerangan dari perusahaan kepada public baik intern maupun ekstern.

e. Membina hubungan baik dengan public intern maupun eksternal. 2. Seksi Hubungan Internal

a. Merencanakan, mengkordinasikan dan mengendalikan program-program komunikasi dengan public intern yaitu karyawan dan pemegang saham.

(40)

penegetahuan baru bagi seluruh karyawan dan menggalang persatuan dan kesatuan diantara sesama karyawan.

c. Membuat dan mendistribusikan jurnal berita “MEDIA KITA” yang ada dilingkungan Daop 2 Bandung secara komunikasi dan informasi karyawan.

d. Membuat dan mendistribusikan poster bernilai budaya perusahan untuk menciptakan etos kerja yang baik di kalangan internal dan mengurus kalender tahunan.

e. Melakukan control dan mencari solusi terhadap permasalahan yang ada atau yang sedang dihadapi.

3. Seksi Hubungan Eksternal

a. Merencanakan, mengkordinasikan dan mengendalikan program-program komunikasi dengan public eksternal yakni pers, pelanggan pengguna jasa dan pemerintah.

b. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers, pelanggan penggunan jasa dan pemerintah.

c. Memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di masyarakat.

1.5.6 Seksi Jalan Rel dan Jembatan

(41)

jembatan di wilayah daerah operasi, Untuk melaksanakan tugas tersebut, seksi jalan rel dan jembatan mempunyai fungsi:

a. Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis jalan rel dan jembatan seluruh wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.

b. Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja jalan rel dan sepur simpang dan jembatan.

c. Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jalan rel dan sepur simpang.

d. Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jembatan.

e. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan jalan rel dan sepur simpang.

f. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan jembatan.

1.5.7 Seksi Operasi Dan Pemasaran

Seksi Operasi Dan Pemasaran bertugas melaksanakan pembinaan, pengendalian, pelaksanaan dan evaluasi kinerja operasi dan pemasaran angkutan penumpang, angkutan barang dan jasa terminal peti kemas.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Operasi Dan Pemasaran mempunyai fungsi:

(42)

Sarana Telekomunikasi/Telegram dan Pengendalian Operasi Kereta Api pada wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.

b. Pemantauan dan Pengelolaan kereta dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemamfaatan dan pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api serta melaksanakan tata usaha telekomunikasi/telegram maklumat (TFM). c. Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan

penumpang.

d. Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan barang. e. Pemantauan dan pengendalian keamanan dan ketertiban operasi (diatas

kereta api dan di stasiun) dan dilingkungan Daerah Operasi.

f. Pelaksanaan pengendalian operasi kereta api secara terpusat dan terpadu di Daerah Operasi.

g. Pelayanan operasi sarana telekomunikasi dan pemberian informasi/telegram.

h. Pelaksanaan kegiatan angkutan penumpang dan atau barang serta menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran kegiatan angkutan kereta api.

i. Pelayanan reservasi karcis.

1.5.8 Seksi Sinyal, Telekomunikasi Dan Listrik

(43)

sinyal, telekomunikasi dan listrik umum. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik mempunyai fungsi:

a. Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis sinyal, telekomunikasi dan di seluruh wilayah Daerah Operasi. b. Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharan sinyal,

telekomunikasi dan listrik.

c. Penyusunan program pemeliharaan sinyal.

d. Penyusunan program pemeliharaan telekomunikasi dan listrik umum. e. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan peralatan sinyal f. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan peralatan

telekomunikasi.

g. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kerusakan instalasi listrik. 1.5.9 Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage

Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage-Bandung bertugas melaksanakan pengelolaan, pengoperasiaan, pengendalian dan pemasaran Terminal Peti Kemas untuk memperlancar arus barang impor/ekspor dan domestic (interinsuler), Untuk melaksanakan tugas tersebut, Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage-Bandung mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), Kerumah tanggaan/umum, keuangan, keamanan dan ketertiban.

(44)

c. Pelaksanaan pemeliharaan/perawatan alat bongkar/muat, alat pengangkut, lapangan penimbunan peti kemas, peti kemas serta peralatannya.

d. Pengawasan administrasi impor/ekspor dan domestic ke tempat tujuan, pelaksanaan bongkar/muat, penimbunan dan penyerahan barang.

e. Pengelolaan/pengaturan dan pemasaran jasa Terminal Peti Kemas.

f. Penerimaan dan penerusan angkutan peti kemas dari Terminal Peti Kemas Gedebage-Bandung (TPKB) ke Tanjung Priok dan sebaliknya.

g. Penerimaan, penyimpan dan pengeluaran keuangan serta melaksanakan proses akuntansi yang berlaku di PT. Kereta Api (Persero).

(45)
[image:45.595.124.503.170.585.2]

Tabel 1.2

Sarana Dan Prasarana

Humas PT. Kereta ApiIndonesia (Persero) Kantor Daop 2 Bandung

Sarana dan Prasarana Jumlah

Meja Kerja 6 buah

Kursi Kerja 9 buah

Lemari 2 Buah

Komputer 4 unit

Printer 2 unit

Telpon 2 saluran

Kursi sofa 1 set

Televisi 1 unit

Handycam & Camera Digital 1 unit

Meja Telegram Kuno 1 Buah

Dispenser 1 buah

(46)

1.7 Lokasi dan Waktu PKL

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung yang berada di Jl. Stasiun Selatan No. 25 Bandung 40181, Jawa Barat, Indonesia. Telp. (022) 4230150 – 4230147. 1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di lakukan selama 1 bulan di Divisi Humasda PT. Kereta Api (Persero) Daerah Oprasional 2 Bandung, Setiap hari senin sampai dengan hari jumat dari jam 08.00 - 15.30 ( Sesuai dengan Jam Kerja).

(47)

35

2.1 Aktifitas Kegiatan Selama PKL

Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kereta Api (Persero) Kantor Daop 2 Bandung, kegiatan rutin yang dilakukan dalam waktu 1 bulan adalah mengkliping Koran, menganalisis hasil kliping, dilakukan secara rutin dalam kegiatan humas di PT. Kereta Api (Persero) Kantor Daop 2 Bandung. Selain itu, juga ada kegiatan insidentil yang pernah dilakukan penulis yaitu ikut serta dalam kegiatan boarding, kegiatan boarding adalah kegiatan yang dilakukan setiap staff secara bergilir untuk mengecek dan memeriksa setiap identitas penumpang kereta di stasiun baik di stasiun bandung maupun diluar stasiun bandung.

[image:47.595.108.516.544.749.2]

Dan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api (Persero) Kantor Daop 2 Bandung yang penulis lakukan terdapat pada table di bawah ini :

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Selama PKL

NO Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Keterangan

Rutin Isidental

1 Senin,

15 Juli 2013

Adaptasi Dan Pengenalan Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI

2 Selasa,

16 Juli 2013

Membaca koran

(48)

PT.KAI.

Ijin ke Kampus Unikom

3 Rabu,

17 Juli 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI

Mengikuti pelantikan kepala manager baru humasda daop 2 Bandung

4 Kamis,

18 Juli 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

5 Jumat,

19 Juli 2031

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

6 Senin,

22 Juli 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

(49)

meenyampaikanya kepada yang bersangkutan

7 Selasa,

23 Juli 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

Memfotocopy file

8 Rabu,

24 Juli 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

9 Kamis,

25 Juli 2013

Mengikuti kegiatan boardimg

10 Jumat,

26 Juli 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

11 Senin,

29 Juli 2013

Izin 12 Selasa,

30 Juli 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

(50)

masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

Mengetik berita foto

13 Rabu,

31 Juli 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

14 Kamis,

1 Agustus 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

Menganalisa dan memberikan penilaian positif, negative dan netral dari hasil kliping di bulan juli

15 Jumat,

2 Agustus 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

(51)

16 5-14 Agustus

2013

Libur hari Raya Idul Fitri

17 Selasa, 6 Agustus

2013

Libur hari Raya Idul Fitri

18 Rabu,

7 Agustus 2013

Libur hari Raya Idul Fitri

19 Kamis,

8 Agustus 2013

Libur hari Raya Idul Fitri

20 Jumat,

9 Agustus 2013

Libur hari Raya Idul Fitri.

21 Senin,

12 Agustus 2013

Libur hari Raya Idul Fitri

22 Selasa, 13 Agustus

2013

Libur hari Raya Idul Fitri

23 Rabu,

14 Agustus 2013

Libur hari Raya Idul Fitri

24 Kamis,

15 Agustus 2013

Bersalam-salaman dengan staf humasda dan karyawan PT. KAI daop 2 Bandung

25 Jumat,

16 Agustus 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

Mementoring langsung ke Stasiun Bandung

26 Senin,

19 Agustus 2013

(52)

27 Selasa, 20 Agustus

2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

28 Rabu,

21 Agustus 2013

Bers beres ruangan humasda daop 2 bandung

29 Kamis,

22 Agustus 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

Mengenalisa hasil kliping, merangkum hasil kliping kemudian membagikanya melalui e-mail masing-masing ke-17 devisi di PT.KAI.

Mengikuti sosialisasi Kereta Api wisata

30 Jumat,

23 Agustus 2013

Membaca koran

Membuat kliping mengenai PT.KAI.

(53)

2.2 Deskripsi dan Contoh Kerja Selama PKL 2.2.1 Kerja Rutin

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Humas PT. Kereta Api (Persero) di Kantor Daop 2 Bandung, penulis melakukan aktivitas rutin yaitu kegiatan yang dilakukan setiap hari selama melaksanakan PKL, Kerja rutin tersebut antara lain:

a. Membaca Koran

Aktifitas yang selalu dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah membaca Koran, baik Koran local maupun Koran nasional, Koran yang di baca adalah Koran-koran yang di distribusikan langsung ke kantor Humas Daop 2 Bandung, diantaranya : Kompas, Pikiran Rakyat, Seputar Indonesia, Bisnis Indonesia, Galamedia, Radar Bandunng, Tribun Jabar, Media Indonesia Republika dan lain-lain.

b. Kliping Berita

(54)

Membuat kliping adalah salah satu kegiatan rutin yang di lakukan penulis saat melaksanakan PKL, Berita atau artikel tersebut didapat dari berbagai surat kabar yang di distribusikan langsung ke kantor Humas Daop 2 Bandung, diantaranya: Kompas, Pikiran Rakyat, Seputar Indonesia, Bisnis Indonesia, Galamedia, Radar Bandunng, Tribun Jabar, Media Indonesia Republika dan lain-lain.

Dan tujuan membuat kliping ini untuk mencari, menyimpan dan memperbanyak suatu berita karangan foto pada suatu berita/artikel, surat pembaca, tanggapan/keluhan atau informasi-informasi yang terkait dengan PT. Kereta Api (Persero) khususnya mengenai informasi perkeretaapiaan di dalam negri pada umumnya. Pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di media cetak seperti Koran, majalah berita, tabloid dan lain sebagainya.

c. Distribusikan kliping berita

(55)
[image:55.595.136.490.276.641.2]

Berikut ini adalah salah satu contoh berita atau artikel yang berkaitan dengan PT, Kereta Api (Persero) baik berita dalam negri maupun dari luar negri yang telah penulis jadikan keliping, diuraikan dalam table beikut:

Tabel 2.2 Daftar Hasil Keliping

NO Tanggal Nama Surat Kabar Berita/Artikel 1 Selasa,

6 Agustus 2013

Pikiran Rakyat Pelemparan Kereta Api Ditangkap Brimob Jateng

2 Jumat 16 Agustus

2013

Internasional Media

Kereta Layang Siap Dibangun

3 Jumat

16 Agustus 2013

REPUBLIKA KA Angkut Motor Meningkat

4 Jumat 16 Agustus

2013

(56)
[image:56.595.114.496.153.685.2]
(57)
(58)

2.2.2 Kerja Isidental

Aktifitas atau kegiatan isidental adalah kegiatan yang tidak dilakukan setiap hari (isidental) dan dilakukan pada saat acara/waktu tertentu saja. Kegiatan isidental yang di lakukan penulis selama melakukan kegiatan Peraktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Adaptasi dan Perkenalan

Kegiatan pertama penulis lakukan adalah perkenalan pegawai yang ada di ruangan Humas, serta melakukan perkenalan dengan pegawai lainnya pada saat jam istirahat, hal ini dilakukan agar penulis merasa nyaman dan dapat menjadi akrab dengan semua pihak.

b. Menerima Telepon

(59)

c. Mengikuti kegiatan boarding

Kegiatan boarding adalah kegiatan yang dilakukan setiap staff secara bergilir untuk mengecek dan memeriksa setiap identitas penumpang kereta api di stasiun baik di stasiun bandung maupun diluar stasiun bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa tiket masuk penumpang dan memastikan no ktp di tiket kereta api dengan no ktp asli penumpang dengan tujuan ke luar provinsi seperti ke Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Banyuwangi dan lain sebagainya.

d. Memotret Kegiatan – Kegiatan

Pada setiap kegiatan penulis selalu mendokumentasikannya yang mana hasil dokumentasi ini digunakan sebagai arsip kegiatan oleh Humasda Daop 2 Bandung, kegiatan – kegiatan tersebut diantaranya:

Pelantikan Kepala Humasda

Kegiatan ini terkait dengan perubahan posisi manajer humasda daop 2 bandung dengan manajer daop, acara pelantikan ini dilaksanakan di ruang Aula Daop 2 Bandung, dan peneliti memotret kegiatan tersebut dan dijadikan sebagai arsip dokumen Humasda daop 2 Bandung.

(60)
[image:60.595.185.524.274.509.2]

penggusuran lahan daerah sekitar Daop 2 untuk di jadikan lahan Parkir Stasiun Bandung di sepanjang Jalan Stasiun Selatan Bandung.

Gambar 2.2

Kegiatan Demo Yang Dilakukan Masyarakat Sekitar PT. KAI Daop 2 Bandung

Sumber: Arsip Dokumen Humas PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

e. Mengikuti acara buka bersama

(61)

2.3 Analisa Kegiatan Selama PKL 2.3.1 Analisa Humas

Dengan perkembangan jaman yang sangat pesat ini kemajuan di berbagai bidang, maka muncullah spesialisasi yang akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan bidang tersebut, begitu juga di setiap perusahaan yang lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dari perusahaannya tersebut di sinilah peran Public Relations diperlukan untuk lebih meningkatkan citra dari suatu perusahaan.

Public Relations mempunyai hubungan yang sangat erat sekali dengan kemajuan-kemajuan dalam masyarakat di berbagai bidang, sehingga akhir-akhir ini bidang Public Relations sudah mulai banyak diminati oleh berbagai pihak karena Public Relations memiliki peran yang sangat penting dan merupakan ujung tombak bagi perusahaan Jabatan Public Relations yang sudah State of Being (melembaga) di setiap perusahaan sudah disejajarkan dengan manajer perusahaan Dalam situasi ini kegiatan Public Relations dirasakan semakin penting baik Public Relation Pemerintahan maupun Public Relation Perusahaan. Maka dari itu, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menyadari akan pentingnya keberadaan Public Relations sebagai bagian terpenting dalam perusahaan.

(62)

“PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling perhatian antara suatu organisasi

dengan segenap khalayaknya”. (2003:9).

Dari definisi diatas maksudnya “upaya yang terencana dan

berkesinambungan” adalah humas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang di organisasikan sebagai rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya ini berlangsung secara berkesinambungan dan teratur.

Tujuan utamanya adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa di mengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan. Dengan adanya kata saling, maka itu berarti organisasi juga harus memahami sikap kelompok atau individu yang terlibat dengan khalayak atau publik.

Fungsi humas menurut Cutlip, centre and Candflield dalam Ruslan pada bukunya “Manajemen Public relations dan Media Komunikasi Konsep

dan aplikasi” fungsi humas yaitu :

a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen organisasi).

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

(63)

d. Melayani keinginan publik dan memberikan sumbang saran kepada pemimpin organisasi demi tujuan dan manfaat bersama.

e. Menciptakan komunikasi dua arah atau timbale balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (2006:19).

Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai peranan humas pada intinya adalah sebagai penghubung antara perusahaan yang di wakilinya dengan publiknya, sebisa mungkin terus membina hubungan yang harmonis, dan saling menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaan.

Dalam melaksanakan PR menggunan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap, dan prilaku publik sasaranya, hasil yang ingin dicapai dalam kegiatannya pada intinya adalah citra baik (good image), itikad baik (goodwill), saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreciation), dan toleransi (tolerance). (Elvirano & Soemitra, 2003:14).

(64)

2.3.2 Analisa Aktivitas Kerja Humas

Tugas humas pada dasarnya menghubungkan publik-publik yang berkepentingan dalam perusahaan serta menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya baik public internal maupun public eksternal melalui suatu proses timbal balik. Seorang humas harus mampu menjalin hubungan baik dengan public internal maupun eksternal. Maka dari itu, kegiatan humas meliputi kegiatan internal (Internal Public Relations) dan Eksternal (Eksternal Public Relations).

Internal Humas

(65)

Eksternal Humas

Eksternal Humas merupakan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat luar atau kegiatan yang di tujukan kepada public yang berada di luar perusahaan itu. Informasi yang di berikan harus jujur berdasarkan fakta dan harus benar-benar teliti sehingga kepercayaan dari public eksternal kepada perusahaan akan terpelihara dengan baik.

Bentuk kegiatan Eksternal Humas di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Press Relations, bertujuan mengatur dan membina hubungan baik dengan pers.

b. Government Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik dengan pemerintah yang berhubunggan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan.

c. Community Relations, bertujuan mangatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

d. Supplier Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para pemasok agar segala kebutuhan perusahaan dapat di terima dengan baik.

e. Custumer Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para pelanggan.

(66)

bertujuan untuk membina hubungan baik denga pihak yang berada di luar perusahaan sehingga dapat menciptakan suatu opini public dan citra yang positif bagi perusahaan itu sendri.

2.3.3 Analisa Tentang Aktivitas Kerja Humas PT Kereta Api (Persero) Humas PT Kereta Api (persero) disebut Hubungan Masyarakat Daerah (HUMASDA) dibagi menjadi dua bagian yaitu hubungan dengan pihak internal yang berhubungan dengan publik yang ada di dalam perusahaan, tujuannya untuk mempererat hubungan antara pimpinan dengan karyawan itu sendiri, sehingga muncul semangat kerja serta mendapatkan hasil yang di inginkan seperti, disiplin kerja yang baik, motivasi kerja yang tinggi, serta produktivitas kerja. dan hubungan dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan masyarakat luar atau kegiatan yang di tujukan kepada public yang ada di luar perusahaan itu, informasi yang di berikan harus jujur berdasarkan fakta, sehingga kepercayaan dari public eksternal kepada perusahaan tetap terpelihara dengan baik

Humasda merupakan suatu organisasi di lingkungan PT Kereta Api (persero) yang berada di bawah Daerah Operasi 2 Bandung, humasda dipimpin oleh seorang kepala humasda yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah operasi 2 Bandung (Kadaop).

(67)

untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan internal Humasda berhubungan dengan kegiatan-kegiatan di dalam perusahaan itu sendiri, misalnya penyuluhan internal kepada karyawan, merencanakan program-program yang bias meningkatkan semangat kerja

karyawan, dan penerbitan media internal perusahaan yaitu “KONTAK” dan

“MEDIA KITA”.

Sedangkan hubungan dengan pihak eksternal berkaitan dengan penyuluhan eksternal, hubungan dengan pers/media masa, tata usaha dan pameran. Kegiatan eksternalnya berupa merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan program-program komunikasi dengan public ekstern yakni pers, pelanggan pengguna jasa dan pemeritah, menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers, pelanggan pengguna jasa dan pemerintah, serta memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di masyarakat.

Dari penjelasan di atas pekerjaan Humas PT Kereta Api (persero) adalah untuk memantau segala bentuk perkembangan aspirasi public, merumuskan strategi untuk menghindari terbentuknya opini publik yang “Unfavourable” terhadap perusahaan, serta menjalin kerja sama dengan

(68)

2.4 Analisa Pelayanan Humas PT kereta Api (Persero) Kepada Mahasiswa PKL

Selama melakukan kegiatan PKL di PT Kereta Api Daop 2 Bandung, Penulis merasa beruntung mendapat kesempatan ini kerena pada hari pertama melakukan PKL disana penulis merasakan suasana yang nyaman dan sambutan yang ramah dari para karyawan di bagian Humasda dan karyawan-karyawan di bagian lainnya, kesempatan ini telah memberikan pengalaman bagi penulis, khususnya mengenai praktek kerja humas perusahaan dan umumnya mengenai pengaplikasian teori dan praktek yang di dapatkan penulis selama perkuliahan terhadap lingkungan perusahaan.

Penulis sering mendapatkan pengarahan, bingbingan dan motivasi dari pembingbing PKL, penulis juga di berikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan atau acara-acara yang dilaksanakan di lingkungan perusahaan Kereta Api seperti mengikuti pelantikan manager humasda daop 2 bandung, buka bersama kalangan wartawan, dan mengikuti kegiatan yang di langsanakan oleh setiap karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) seperti kegiatan boarding.

(69)

Kusnaidi beliau selalu memberikan arahan tentang humas, memberikan ilmu tentang bagaimana cara mengatur keuangan atau bajet yang diberikan perusahaan buat acara-acara yang dilakukan humas, beliau pun selalu berkata kepada penulis supaya lebih berani dan percaya diri agar penulis tidak gugup untuk berhadapan dengan wartawan yang asli ataupun wartawan aspal yang ingin mendapatkan uang. Staf lain di humas yaitu bapak Rusyein beliau selalu memberikan salam hangat dan bercanda agar penulis tidak jenuh saat berada di kantor humas, dan beliau pun memberikan ilmu selain menjadi karyawan yang baik seseorang pun harus mampu menjadi entrepreneur, terus yang terakhir sataf lainya di humas daop 2 bandung yaitu kang Ari kerena beliau umurnya tidak jauh dari penulis, penulis menganggap ia seperti kakak sendiri ia pun sering menceritakan bagaimana pengalaman dan ia pun selalu membatu pekerjaan yang kurang dimenegrti oleh penulis. Dan saat melakukan Kegiatan PKL penulis pun sering bertemu dengan para wartawan dan mereka selalu memberikan arahan bagai mana cara menjadi seorang humas yang baik, kerena wartawan dan humas harus menjalin hubungan yang baik selain para wartawan yang mencari informasi kepada humas wartawan pun harus diperlakukan baik supaya mereka bisa membuat berita/artikel yang baik-baik supaya menimbulkan citra positif apabila ada permasalahan di perusahaan.

(70)

58

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Humas PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Humasda adalah satuan organisasi di lingkungan PT.Kereta Api (Persero) yang berada di bawah daerah operasi 2 dan mempunyai tugas pokok yakni melaksanakan hubungan masyarakat, penyuluhan di lingkungan perusahaan (internal) dan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).

2. Humasda PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung belum State Of Being artinya bagian ini belum berdiri sendiri, posisinya masih berada dibawah Daerah Oprasi 2 Bandung yang dipimpin oleh Kepala Daerah Oprasi 2 Bandung (Kadaop) dan Humasda dipimpin oleh Kepala Humas (Kahumasda) yang bertanggung jawab kepada Kadaop.

3. Kegiatan kerja rutin yang dilakuan penulis yaitu membaca Koran, membuat keliping berita lalu mendistribusikanya kepada 17 devisi yang ada di PT. Kereta Api (Persero).

(71)

memotret kegiatan-kegiatan yang dilakukan Humasda Daop 2 Bandung.

5. Jumlah pegawai yang terdapat di Humasda PT.Kereta Api Daerah Operasi II Bandung terdiri dari 4 orang, 1 orang sebagai Kepala Humasda (Kahumasda), 1 orang sebagai Sekretaris Humasda Dan 2 orang sebagai staff yang membantu Kahumasda.

6. Kinerja Humasda PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung sudah cukup efektif dalam memberikan informasi perusahaan kepada publik eksternal maupun publik internal.

7. Humasda PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan kalangan perss/media massa, yang bertujuan untuk membangun citra yang positif apabila timbul permasalahaan. Membangun citra sangat penting kerena berdampak pada kelangsungan perusahaan.

3.2 Saran - Saran

3.2.1 Saran-saran Untuk Perusahaan

(72)

2. sebaiknya agar lebih spesifik dalam memberikan tugas kepada peserta Praktek Kerja lapangan (PKL), Agar peserta PKL mudah memahami setiap tugas yang diberikan.

3. Harus memiliki mobil khusus kehumasan saat melaksanakan tugas atau acara-acara yang di buat oleh humas agar staf humas tidak menggunakan kendaraan para karyawannya.

3.2.2 Saran-saran Untuk Mahasiswa PKL

1. mahasiswa dapat menjadikan kerja praktek ini sebagai bahan aplikasi teori yang didapat mahasiswa selama perkuliahan dan agar mahasiswa meemiliki pengalaman saat memasuki duni pekerjaan di masa yang akan datang.

2. mahasiswa harus aktif, produktif dan bersemangat dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita.

3. mahasiswa harus disiplin dan patuh pada praturan yang telah ditetapkan di kantor humasda daop 2 bandung

4. mahasiswa harus aktif dan bersosialisasi dengan baik dengan staf humasda maupun staf lainya, supaya untuk memudahkan saat mengumpulkan informasi dan data-data yang dibutuhkan.

Gambar

Kronologis Bentuk PerusahaanTabel 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3 STRUKTUR ORGANISASI PT. KERETA API (PERSERO) DAERAH
Tabel 1.2 Sarana Dan Prasarana
+5

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi dari humas di PT.Kereta Api (Persero) adalah mengurus kegiatan eksternal perusahan seperti Press Conference , dan pameran, serta kegiatan internal

Kereta Api (Persero) Bandung dan bermaksud untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan operasional dalam menunjang efektivitas operasi dana pensiun pada PT.. Kereta Api

Implementasi adalah suatu tindakan-tindakan aparatur PT Kereta Api Indonesia (persero) daerah operasi (daop) 2 bandung dalam pelaksanaan electronic ticketing untuk mencapai

2.3 Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Bidang Public relations adalah suatu bidang yang sangat luas

Kereta Api Indonesia (Persero) pusat, Bandung lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan para karyawan dengan mengadakan Coffee atau Tea Morning maupun Family

Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang, dan untuk mengetahui pengaruh antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan di bagian UPT

Kereta Api (Persero) juga harus mampu bersaing dengan perusahaan jasa transportasi lainya terutama bus dan travel, yang mampu memberikan pelayanan dan waktu tempuh yang

Surat eksternal ini untuk pihak yang ingin kerjasama dengan pihak perusahan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta , untuk mahasiswa dan siswa SMK yang akan