• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan Bagian Humas PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan Bagian Humas PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

(Gambar Kantor Humas Daop 2 Bandung Tampak Depan )

(8)

(Gambar Penulis Saat melaksanakan kegiatan rutin membaca Koran )

(9)

(Gambar Penulis bersama teman PKL saat pengarahan oleh Staff Humas)

(10)

( Gambar penulis bersama teman-teman PKL lainnya )

(11)

i

KATA PENGANTAR

Bismilahirohmannirohim…

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikannya Laporan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) tepat pada waktunya.

Dengan Do’a kedua orang tua, akhirnya penulis mampu menyelesaikan

laporan ini dengan baik, Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, maka penulis harapkan saran dan

kritik yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak melibatkan berbagai pihak,

maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

untuk dukungannya selama ini kepada orang tua tercinta yang telah memberikan

banyak dukungan baik moril maupun materil.

Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih penulis yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr .H. Samugyo Ibnu Redjo Drs. MA Selaku Dekan FISIP

Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Yth. Bapak Manap Solihat M.Si selaku Ketua Jurusan Public Relations FISIP

Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Yth. Ibu Iin Rahmi Handayani, S.Sos., M.I.KOM selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

(12)

ii

S.Amd.Kom Selaku Sekretariat Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universtas

Komputer Indonesia Bandung.

6. Yth. Bapak Bambang Setyo Prayitno, selaku kepala Humas PT. KAI (persero)

Daop 2 Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan PKL di Humas PT. KAI (Persero) Bandung.

7. Yth. Bapak Rusen, dan Bapak Husni, selaku staf Humasda PT Kereta Api

(Persero) Daop 2 Bandung. Terima kasih banyak atas bimbingan dan

dukungannya yang telah diberikan kepada penulis selama PKL.

8. Kepada Suami dan anak saya Dedi dan Andrea yang telah banyak memberikan

semangat kepada penulis.

9. Teman-teman PKL di Humas Daop 2 Bandung : Idah, Rahma, Badrul, Herro,

Galih, Boim, Indra terimakasih penulis semangat bersama kalian.

10. Kepada semua teman-teman PR (Rusiana, Ratih, Iwan. Intan, Yusuf, Radita,

Siti, Delia, Nurul, Dika, Arni, Badrul , Herro, Eko dan Aldy) yang telah

memberikan dukungan selama penulisan laporan.

11. Akhir kata penulis mengucapkan Hanya Allah SWT yang mampu membalas

semua kebaikan Kita semua, semoga kita semua selalu ada dalam lidungan-Nya

Amien.

Bandung, Desember 2010

(13)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kronologi Bentuk Perusahaan……….. 7

Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana……… 43

Tabel 2.1 Jadwal Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)………... 46

(14)

I. IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Nandini Juanita

Nama Penggilan : Gina, Nha

Tempat Tanggal Lahir : Bandung : 11 Juni 1989

Keluarga : Anak ke-2 dari 3 bersaudara

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : JL. Tamansari No.118B Rt.01Rw.07 Bandung 40132

No. Telp : 0222510226

(15)

II. PENDIDIKAN FORMAL

2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia Bandung (Public Relations)

2004 – 2007 SMA Pasundan 8 Bandung

2001 – 2004 SLTPN 1 JL.Cagak Subang

1995 – 2001 SDN Giri Aji Ciater Subang

III. P

ENGALAMAN ORGANISASI

 Lispada selama di SMA

 OSIS DAN PRAMUKA selama di SLTP

 Lingkung Seni di SD

IV.PELATIHAN

 Acara Bedah Buku di UNIKOM

 Workshop Brand Management dan MC di UNIKOM

 Mentoring Agama Islam, UNIKOM Bandung.

(16)

 Juara 1 Lomba Nyanyi di tingkat kabupaten

 Juara 2 Lomba Pianika di tingkat kecamatan

 Juara 2 Lomba Karaoke di tingkat Kecamatan

(17)

75

DAFTAR PUSTAKA

Jefkins, Frank, 2002. “Public Relations”, Erlangga,

Bandung.

Efendy, Onong Uchyana. 1993. “Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi”,

Bandung : PT. Citra Abitya Bakti.

Sumber Lain :

Company Profile PT. Kereta Api Daop 2 Bandung

Laporan Praktek Kerja Lapangan Oleh Metty Suciati 43306024

Dokumentasi PT. Kereta Api Daop 2 Bandung

(18)

iii

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... ... i

DAFTAR ISI... ... iii

DAFTAR TABEL ... ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

1.1 Sejarah Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... ... 1

1.2 Sejarah Divisi Humas PT. Kereta Api (Persero)………... 8

1.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Kereta Api (Persero)... 8

1.2.1.1 Visi Perusahaan……… 9

1.2.1.2 Misi Perusahaan ... ... 9

1.2.1.3 Tujuan Perusahaan ... ... 9

1.2.1.4 Budaya PT. Kereta Api (Persero) ... ... 10

1.2.1.5 Logo dan Arti Lambang PT. Kereta Api (Persero) ... ... 12

1.2.1.6 Arti Lambang Perusahaan ... ... 12

1.2.1.6.a Makna Karater Logo/ Lambang ... ... 20

1.2.1.6.b Gaya Gambar ... ... 13

(19)

iv

1.3 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero)………..13

1.3.1 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero)………... 15

1.3.1.a Tingkat Pusat...16

1.3.1.b Tingkat Daerah Operasi... 16

1.3.1.c Tingkat Divisi Regional Sumatera... 17

1.3.1.d Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa... 17

1.4 Struktur Divisi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung... 17

1.5 Job Deskriptions Dari Struktur Organisasi Pt. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung... 22

1.5.1 Kepala Daerah Operasi 2 Bandung... 22

1.5.2 Seksi Sumber Daya Manusia Dan Umum... 22

1.5.3 Seksi Keuangan... 25

1.5.4 Pemeriksaan Kas Daerah... 26

1.5.5 Hubungan Masyarakat Daerah (Humasda)... 27

1.5.6 Seksi Jalan Rel dan Jembatan... 31

1.5.7 Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik... 38

1.5.8 UPT Terminal Peti Kemas Gedebage... 40

1.5.9 Pembendaharaan... 42

1.6 Sarana dan Prasarana Divisi Humasda PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung... 43

1.7 Lokasi dan Waktu PKL... 44

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan... 44

(20)

v

BAB II PELAKSANAAN PKL... 45

2.1 Aktifitas Kegiatan Selama PKL... 45

2.1.1 Jadwal Kegiatan Selama PKL... 46

2.1.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin ………..…………. 52

2.1.2.1 Membaca Surat Kabar………..………. 52

2.1.2.2 Kliping Berita Dari Surat Kabar……… 52

2.1.2.4 Pendistribusian Kliping Berita………...57

2.1.2.5 Penggandaan File……….. 57

2.1.3 Deskripsi dan contoh Kegiatan Insidentil……… 58

2.1.3.1 Meliput Berita Sosialisasi PT. Kereta Api…...58

2.1.3.2 Membuat Voucher Kereta Api……….. 60

2.1.3.3 Mengikuti Acara HUT PIKKA Ke-7……… 61

2.2 Analisis Kegiatan Selama PKL ... ...62

2.2.1. Analisis Tentang Humas... 62

2.2.2. AnalisisTentang Aktivitas Kerja Humas...60

2.2.3. Analisis Aktivitas Humas PT. Kereta Api... 68

2.2.4 Analisis Pelayanan Humas PT. Kereta Api Kepada Mahasiswa PKL...69

BAB III PENUTUP ... ……….70

3.1 Kesimpulan ... ... 70

3.2 Saran-saran ... ... 71

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan ... ... 71

(21)

vi

DAFTAR PUSTAKA... 75 LAMPIRAN... 76

(22)

viii

Halaman

Gambar 1.1 Logo Perusahaan……… 12

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kerta Api (Persero)………... 15

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kerta Api (Persero)

Daop 2 Bandung……… 17

Gambar 2.1 Contoh-contoh Hasil Kliping Berita……….. 54

Gambar 2.2 Hasil Kliping……….. 56

Gambar 2.3 Gambar pimpinan beserta para karyawan kereta api pada

acara sosialisasi berlangsung di aula Daop 2 Bandung………... 59

Gambar 2.4 Gambar voucher yang telah penulis buat………... 60

Gambar 2.5 Gambar para istri-istri karyawan PT. Kereta Api pada saat

memperingati HUT PIKKA yang ke-7………. 61

(23)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN HUMAS PT.KERETA API (PERSERO)

DAERAH OPERASI 2 BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)

OLEH :

NANDINI JUANITA 43307014

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(24)

72 PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Kereta Api

(persero) Humasda Daop 2 Bandung maka penulis dapat menyimpulkan beberapa

hal yang berkaitan dengan pengalaman dan mamfaat yang penulis dapatkan

sebagai berikut :

1. Humasda PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2 Bandung yang belum

berdiri sendiri atau state of being, posisinya berada dibawah Daerah Operasi 2 Bandung dan Humas dipimpin oleh seorang kepala Humas

(Kehumasda) yang bertanggung jawab kepada kepala Daerah Operasi 2

Bandung (Kadaop).

2. Humasda PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2 Bandung mempunyai

kegiatan eksternal seperti perayaan rutin HUT PIKA, HUT KA, LORI dan

Press Converence yang rutin dilakukan. Sedangakan kegitan internal seperti senam pagi setiap hari jumat.

3. Humasada PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2 Bandung bertugas

untuk membina hubungan yang baik dan memberikan informasi kepada

publik internal dan publik eksternal dalam rangka menciptakan

kepercayaan, dukungan, dan citra positif.

4. Humasada PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2 Bandung kepada

(25)

73

mempekerjakan mahasiswa PKL tetapi juga membantu dalam

pengaplikasian apa yang didapat dari hasil belajar kedalam dunia kerja.

3.2 Saran-Saran

3.2.1 Saran Untuk Instansi/Perusahaan

1. Sebaiknya Humasda PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2

Bandung lebih banyak memberikan informasi atau pengarahan

mengenai pengalaman kerja di bidangnya kepada mahasiswa PKL

agar supaya bisa memberikan pengetahuan mengenai kerja Humas.

2. Sebaiknya Humasda PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2

Bandung lebih meningkatkan semangat para karyawan atau staffnya

dalam bekerja agar dapat merasa nyaman bekerja di PT. Kereta Api

(persero) Daerah Operasi 2 Bandung dengan mengadakan

acara-acara yang mengutamakan kekeluargaan seperti acara-acara makan-makan

bersama antar karyawan.

3. Sebaiknya mahasiswa PKL lebih banyak dilibatkan dalam berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh Humas dan PT. Kereta Api (persero)

Darah Operasi 2 Bandung.

3.2.2 Saran untuk mahasiswa PKL selanjutnya

1. Mahasiswa PKL harus lebih banyak bersosialisasi dengan para

(26)

2. Mahasiswa PKL harus lebih disiplin dalam ketepatan waktu, baik

datang atau pun waktu pulang.

3. Mahasiswa PKL harus lebih aktif dan kreatif ketika melaksanakan

kegiatan-kegiatan PKL agar supaya mahasiswa mendapat nilai lebih

dari perusahaan.

4. Mahasiswa PKL harus lebih bertanggung jawab atas segala fasilitas

(27)

45 BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktifitas Kegiatan Selama PKL

Penulis telah melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan di

perusahaan PT. Kereta Api (persero), yang tepatnya di tempatkan pada bagian Humas Daerah

Operasi 2 Bandung yang dimulai pada tanggal 05 Juli 2010 s/d 13 Agustus 2010, yang bekerja

setiap hari Senin s/d jumat dari pukul 07.15 s/d 16.00 WIB (sesuai jam kerja kantor) dan dari

pukul 07.30 s/d 15.00 WIB (pada saat bulan ramadhan).

Adapun kegiatan selama PKL yang bersifat rutin dan tidak rutin (insidentil) kegiatan

rutin yang dilakukan setiap hari ialah membaca Koran yang akan dibuat menjadi kliping berita

(28)

Sedangkan jenis kegiatan yang tidak rutin (insidentil) dilakukan oleh peserta praktek kerja

lapangan (PKL) antara lain ialah :

1) meliput korban meninggal dunia di kereta api, kegiatan ini dilakukan untuk

mengetahui salah satu kegiatan seorang humas dalam perusahaan khususnya kereta

api.

2) peserta PKL juga mengikuti beberapa acara sosialisasi di dalam perusahaan, yang

akan dibuat menjadi subuah berita,kegiatan ini dilakukan agar supaya peserta tahu

bahwa seorang humas harus memiliki keahlian menulis salah satunya menulis berita.

3) membuat sebuah voucher gratis naik kereta api, kegiatan ini dilakukan untuk

memberikan penghargaan kepada konsumen.

Berikut ini adalah jadwal praktek kerja lapangan (PKL) secara rinci yang telah penulis

lakukan selama 1 bulan, antara lain sebagai berikut :

2.1.1 Jadwal Kegiatan Selama PKL

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Keterangan No Hari/ Tanggal Aktifitas Rutin Insidentil

1 Senin, 05 juli 2010 1. Adaptasi dan perkenalan 

2. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

(29)

47

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan, Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



4 Kamis, 08 juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan, Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

3. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



7 Selasa, 13 Juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



3. Liputan rapat para staf kadaop 2 & pusat bandung

untuk dibuat berita 

(30)

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



9 Kamis, 15 Juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



10 Jumat, 16 juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



14 Kamis, 22 juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



(31)

49

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



3. Memenerima telepon dan menyampaikannya kepada

yang bersangkutan 

17 Selasa, 27 juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



3. Memenerima telepon dari konsumen yang

menanyakan jadwal keberangkatan kereta 

20 Jumat, 30 juli 2010 1. Senam Pagi 

(32)

3. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

1. Bersosialisasi dan Memberi tahu kepada PKL baru

bagaimana cara membuat kliping dan memberitahu

divisi2 perusahaan



2. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

3. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



3. Menerima telepon dan memberikannya kepada yang

bersangkutan 

24 Kamis, 5Agustus

2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



(33)

51

26 Senin,9 Agustus

2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi 

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.

2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.



(34)

2.1.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Kerera Api khususnya

dibagian Humasda Daerah Operasi 2 Bandung, penulis melaksanakan kegiatan rutin yaitu

dimana penulis melaksanakan kegiatan tersebut setiap harinya secara berulang-ulang

pada saat bekerja, kegiatan rutin tersebut antara lain yaitu :

2.1.2.1Membaca Surat Kabar

Membaca surat kabar, merupakan aktifitas yang selalu dilakukan penulis setiap

harinya yaitu membaca Koran, Koran tersebut banyak jenisnya dari lokal maupun

nasional. Koran-koran tersebut yang sering penulis baca di kantor Humasda Daop 2

Bandung antara lain :

2.1.2.2Kliping Berita Dari Surat Kabar

Setiap hari lebih tepatnya setiap pagi, kegiatan yang dilakukan mahasiswa

yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Humas Daop 2

(35)

53

yang beritanya bersangkutan dengan PT. Kereta Api ( persero ) kemudian setelah

terdapat berita di dalam surat kabar tesebut di analisis baik positif negatif ataupun

netral. setelah kliping ini selesai ditempel kemudian di photo copy sebanyak tujuh belas buah, yang kemudian dibagikan ke divisi-divisi perusahaan antara lain Vice

President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan,

Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP,

Pusdalopka, Customer Services dan Humas. Kliping yang telah selesai dibagikan

kemudian di analisis, setelah dianalisis kemudian disimpan sebagai arsip bila

diperlukan untuk kedepannya. Adapun hasil dari kliping berita yang telah saya

(36)

Gambar 2.1

(37)

55

(38)
(39)

57

(40)
(41)

59

2.1.2.4Pendistribusian Kliping Berita

Setelah proses fotocopy sebanyak 17 rangkap, diberi cover dan di

hackter, kemudian didistribusikan ke : Vice President,Deputy Vice President,

SPKA, Asmen Pelayanan, Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan,

Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan

Humas. Dalam pendistribusian kliping berita ini, penulis bersama teman pkl

yang lain di daop 2 bandung yang mendistribusian hasil kliping berita yang

telah di susun rapi ke bagian-bagian yang telah ditentukan.

2.1.2.5Penggandaan File

Kegiatan memfotocopy adalah kegiatan yang dilakukan penulis apabila

Kahumas atau staf Humasda lainnya meminta bantuan untk memfotocopy file

dengan maksud dan tujuan tertentu, misalnya untuk dibagikan ke beberapa

bagian lain ataupun untuk arsip di bagian Humasda. Kegiatan ini juga dilakukan

untuk mempermudah penulis mendapatkan informasi/data yang penulis

(42)

2.1.3 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidentil

Setiap pekerjaan yang rutin dilakukan dalam praktek kerja lapangan (PKL),

juga ada kegiatan insidentil atau kegiatan yang dilakukan tidak secara terus menerus.

Berikut beberapa kegiatan insidentil yang penulis lakukan :

2.1.3.1Meliput Berita Sosialisasi PT. Kereta Api

Merupakan kegiatan insidentil yang dilakukan penulis, dimana penulis

mengikuti sosialisasi bersama pimpinan atau KADAOP beserta para karyawan

kereta api. Penulis diberikan kesempatan untuk mengabadikan acara yang

sedang berlangsung tersebut meliputi acara penting yang terjadi di lingkungan

perusahaan yang nantinya penulis ditugaskan untuk dibuat dalam bentuk artikel

(43)

61

PENINGKATAN REMUNERASI PT.KAI

Perkembangan tekhnologi khususnya dalam bidang jasa transportasi menjadi salah satu pemicu bahwa persaingan jasa tranportasi semakin ketat, oleh karena itu PT. KAI akan berencana lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sebagaimana telah di rapatkan pada tanggal 13 Juli 2010 yang bertempat di aula daop2 yang berlangsung pada pukul 09.00-13.00 dengan pembicara ibu Neni. Sebagai perusahaan transportasi yang pertama muncul, PT. KAI ingin mewujudkan bahwa jasa kereta api masih perlu di pertahankan karena seiring dengan perkembangan tekhnologi pengguna jasa kereta api sudah mulai berkurang , oleh karena itu PT. KAI dalam rapatnya membuat sebuah system manejemen kinerja (simak) guna untuk meningkatkan remunerasi pegawai PT.KAI dan dapat di rasakan hasilnya oleh masyarakat . pada prinsipnya penghasilan pegawai di PT.KAI di prinsipkan dengan 3p tenaga professional dan eksekutif (position, performance, person). Dan Progam remunerasi yang akan ditingkatkan diantaranya ialah penjaminan kesehatan jangka panjang para pekerja, penyerdahanaan komponen gaji bertahap, meningkatkan internal quality evaluasi jabatan, penerapan sistem manajemen kinerja

Gambar 2.3

(44)

(Gambar pimpinan beserta para karyawan kereta api pada acara sosialisasi berlangsung di aula

(45)

63

2.1.3.2 Membuat Voucher Kereta Api

Membuat voucher diadakan hanya pada acara atau event tertentu saja, pada saat penulis melakukan praktek kerja lapangan

(PKL) di kereta api akan diadakan suatu acara yang berhadiah

voucher naik kereta api gratis. Staf humas memberikan tugas kepada siswa pkl untuk membuat voucher dengan tema kereta api,

selanjutnya memberikan arahan atau contoh kepada penulis untuk

dikembangkan menjadi sebuah voucher yang menarik , berikut

contoh voucer yang telah penulis buat :

Gambar 2.4

(46)

2.1.3.3Mengikuti Acara HUT PIKKA ke-7

Hut PIKKA merupakan kegiatan insidentil yang diadakan

setiap tahunnya yang merupakan peringatan ulang tahun khusus

bagi para istri-istri karyawan kereta api. Tidak hanya memperingati

ulang tahunnya saja tetapi memberikan banyak

pengarahan-pengarahan terhadap istri-istri para karyawan kereta api tersebut,

Penulis diberikan kesempatan untuk mengabadikan acara tersebut,

kegiatan ini bertujuan agar para istri-istri karyawan kereta api

saling mengenal lebih dekat satu sama lain “Bertambah Jaya”.

Gambar 2.5

(47)

65

Gambar 2.6

(Gambar pada saat ketua PIKKA memotong kue)

2.2 Analisis Kegiatan Selama PKL

2.2.1 Analisis tentang Humas

Tugas seorang humas di perusahaan Kereta Api yaitu untuk

memberikan informasi mengenai khalayak atau publik kepada

perusahaan. Kehumasan sangat berperan penting bagi perusahaan

khususnya PT. Kereta Api Daerah Operasi 2 Bandung, ini

disebabkan untuk menciptakan citra yang positif yang akan

mengangkat nama besar perusahaan di mata khalayak terutama

dalam lingkungan eksternal yang nantinya akan saling bersaing

dengan sektor industri transportasi lainnya. Selain itu seorang

Humas Kereta Api selalu melaksanakan kegiatan rutin yaitu

(48)

Kereta Api untuk menganalisis sejauh mana perkembangan

perusahaan Kereta Api di lingkungan masyarakat.

Humas harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi,

dan memiliki banyak informasi untuk itu humas harus

mengutamakan kepentingan khalayak guna menjalin hubungan

baik dengan semua khalayak atau publik.

Public relations menurut Adnan Putra, yaitu,

“proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan.” (Soemirat dan Ardianto,2003:154).

Public relations harus mempunyai perencanaan yang matang untuk tercapainya program PR yang akan dilaksanakan sehingga

mendapatkan evaluasi untuk kepuasan konsumen melalui

penyampaian inforamsi yang meyakinkan. Hal ini tentu harus

diterapkan pada setiap organisasi perusahaan tak terkecuali bagian

Humas PT. Kereta Api (persero) Daop 2 Bandung, dimana penulis

melakukan kerja praktek.

Dari definisi diatas maka dapat dilihat bahwa Humas adalah

seseorang yang dapat menyampaikan informasi dan kesan yang

meyakinkan terhadap konsumen atau khalayak melalui suatu

proses, perencanaan dan evaluasi, ini berarti humas adalah suatu

program yang terpadu, tujuan utamanya adalah menciptakan dan

memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk

(49)

67

pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata „saling‟ maka

organisasi pun harus dapat memahami publiknya. (Soemirat dan

Ardianto,2003:154)

Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang lingkup tujuan PR itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian

pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan

adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan

2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh

perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan

pengakuan

3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai

4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan

khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa

yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di

kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan

5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih

efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk

(50)

6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari

penyelengaraan suatu acara

7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta

membuka pasar-pasar ekspor baru

8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena

adanya perusahaan yang go public

9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan

atau bangkit setelah krisis

10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahananperusahaan dalam

rangka menghadapi risiko pengambil alihan

11. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru

12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan

partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan

sosial sehari-hari

13. Untuk memastikan para politisi bener-benar memahami

kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan

yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan

kebijakan pemerintah yang merugikan

14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah

(51)

69

Ada dua jenis publik bagi suatu peusahaan (publik internal dan publik

eksternal)

Tugas dalam Internal Public Relationsdi antaranya,

1. Menyelenggarakan komunikasi persuasif dan informatif kepada

internal publik (karyawan termasuk bawahan, pemegang saham),

dan bukannya komunikasi koersif

2. Mendapat kepercayaan dari publik dalam

3. Mendapatkan kesamaam pengertian tentang visi misi perusahaan

dengan publik dalam

4. Meningkatkan kegairahan kerja karyawan

Pencapaian tujuan tersebut dia ntara bisa dicapai melalui

bentuk komunikasi informatif persuasif seperti :

1. Writing information, di antaranya dalam bentuk surat, papers,

bulletin, brosur.

2. Speaking information, di antaranya dalam bentuk briefing, rapat,

diskusi terbuka, ceramah.

3. Concelling, dengan menyelenggarakan pelatihan/penyuluhan

langsung mengenai suatu masalah kepada para karyawan melalui

(52)

Tugas dalam External Public Relations, di antaranya.

1. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap

para pegawai dan medote yang digunakan.

2. Memberikan advis dan bimbingan pada pimpinan tentang segala

sesuatu yang ada hubungannnya dengan public relations mengenai

aktivitas-aktivitas.

3. Menanamkan image/citra positif perusahaan

4. Menyelesaikan semua masalah yang berhubungan dengan publik,

dengan bijaksana dan menggunakan win-win solution.

5. Menjalih hubungan yang harmonis dengan semua publik luar,

mulai dari masyarakat, pemerintahan sampai media massa.

6. menyususn staf yang benar-benar ahli di bidang public relations.

Peran penting sasaran PR, onong Uchjana Effendy mengatakan sebagai berikut :

(53)

71

2.2.2 Analisis Tentang Aktivitas Kerja Humas

Humas atau Public Relations suatu perusahaan memiliki peran yang sangat penting. Public Relations bukan aktivitas yang

menyembunyikan fakta relevan, mempublikasikan informasi yang

tidak sewajarnya dan tidak sesuai dengan fakta. Namun, sebagai

suatu salah satu bentuk, proses, aktivitas dan penerapan komunikasi

dalam suatu organisasi/ perusahaan nyatanya sering juga melakukan

manipulasi opini dalam mencapai tujuannya (mempengaruhi opini

publik). Walaupun memang, prakteknya lebih banyak dalam

bentuk positif yang tujuannya mempengaruhi opini dan bukannya

untuk memanipulasi opini.

Oleh sebab itu Public Relations merupakan suatu fungsi srategi untuk Membina hubungan yang harmonis antara

badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran dan

Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan

masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau

sebaliknya. Dalam proses ini, perusahaan perlu memperhatikan

hubungan yang harmonis dengan masyarakatnya, seperti jujur,

(54)

2.2.3 Analisis Aktivitas Humas PT. Kereta Api

Saat melakukan kegiatan praktek kerja lapangan selama

kurang lebih satu bulan, penulis dapat menganalisa kerja Humas

Daop 2 Bandung, ternyata seorang Humas itu tidak hanya

mengandalkan berkomunikasi dengan baik, akan tetapi Humas

merupakan bagian yang mengurus hal-hal yang bersifat publik

internal maupun publik eksternal. Humas PT. Kereta Api (persero)

memiliki dua bagian, yaitu Hubungan internal dan hubungan

eksternal, dimana salah satu kegiatan internal adalah melakukan

penyuluhan internal ataupun dan penerbitan media internal,

sedangkan salah satu kegiatan eksternal yaitu melakukan Lorry yang

sering dilakukan oleh seorang Humas PT. Kereta Api pada saat siang

hari sampai malam hari yaitu melakukan survey dari stasiun satu ke

stasiun yang lain kegiatan ini dilakukan untuk melihat situasi stasiun

apabila ada terjadinya longsor ataupun sesuatu yang berhubungan

dengan kereta api.

Dari uraian kegiatan Humas PT. Kereta Api (persero) adalah

untuk mengindentifikasi permasalahan yang menyangkut dengan

opini publik. Sedangkan ringkasan dari kegiatan humas PT. Kereta

Api Persero adalah untuk memberikan citra yang baik perusahaan

kepada para konsumen, memikirkan serta merumuskan startegi untuk

menghindari terbentuknya opini public yang tidak baik terhadap

(55)

73

perusahaan. Khususnya pers dan humas atau public relations lembaga perusahaan luar.

2.2.4 Analisis Pelayanan Humas PT. Kereta Api Kepada

Mahasiswa PKL

Pelayanan Humas yang dilakukan PT. Kereta Api (Persero)

daop 2 Bandung kepada penulis khususnya mahasiswa yang

sedang melaksanakan PKL memberikan sambutan yang baik,

ramah, dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengikuti kegiatan-kegiatan yang berlangsung disana dan

melihat proses kerja seorang Humas yang sebelumnya penulis

belum pernah mengikuti kegiatan tersebut. Penulis banyak

diberikan kesempaan untuk mengikuti acara-acara yang

diselenggarakan Humas seperti mengikuti acara sosialisasi

dan remunerasi bersama para karyawan PT. Kereta Api, ikut

serta meliput acara HUT PIKKA yang ke-7, ikut melihat

korban meninggal di stasiun. Dan bagaimana cara

mengahadapi orang, baik secara tatap muka maupun telepon.

Sehingga penulis mendapat pengalaman maupun ilmu juga

mengerti dan mengetahui bagaimana kegiatan yang dilakukan

(56)

Oleh karena itu peranan Humas didalam perusahaan

khususnya PT. Kereta Api (persero) sangat penting dalam

merencanakan maupun melaksanakan kegiatan apa saja yang

diadakan oleh seorang Humas PT. Kereta Api (persero).

Karena tugas utama dari seorang Humas atau Public Relations

yaitu terbentuknya citra yang positif dari perusahaan itu

sendiri.

(57)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan

pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat 17 Juni 1864 oleh

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet Van Den Beele.

Pembangunan diprakarsai oleh “Naamloze venootscahp Nederland Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari

Kemijen menuju desa Tanggung (25 KM) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas

jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu 10 Agustus 1867.

Kolonel Jhr. Van Der Wijk adalah seorang militer Belanda yang mana beliau

adalah orang pertama yang menggagaskan pembangunan jaringan jalan kereta api

pertama pada tanggal 15 Agustus 1840, tujuannya agar dapat mengangkut hasil

bumi serta bermanfaat bagi kepentingan pertahanan pada waktu itu.Selain di

Jawa, pembangunan jalan kereta api juga dilakukan di Sumatera Selatan (1914),

Sumatera Barat (1891), Sumatera Utara (1886), Aceh (1874), bahkan tahun 1922

di Sulawesi juga telah dibangun jalan kereta api sepanjang 47 km antara

Makassar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya

ujung pandang-Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan Kalimantan,

meskipun belum sempat dibangun, studi jalan kereta api Pontianak-Sambas (220

km) sudah diselesaikan. Demikian juga pulau Bali dan Lombok juga pernah

(58)

Keberhasilan swasta NV. NISM membangun jalan kerta api antara

Kemijen-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat

menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 KM), akhirnya mendorong minat

investor untuk membangun jalan kereta api di daerah lainnya. Tidak

mengherankan, kalau pertumbuhan panjang rel anatara 1864-1900 tumbuh dengan

pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880

mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada thun 1900 menjadi

3.338 km Karena, pemerintah Belanda kemudian merasa pentingnya dibangun

jaringan rel kereta apai pada banyak tempat, sedangkan NISM setelah itu

mengalami kesulitan keuangan yang sangat dahsyat, maka pemerintah Belanda

akhirnya memutuskan untuk mengambil alih pembangunan jaringan rel kereta api.

Selanjutnya pemerintah Belanda membuka jalur antara Jakarta-Bandung,

Sidoarjo-Madiun-Surakarta, Kertosono-Blitar, Madiun-Surakarta, serta

Yogyakarta-Cilacap. Akhirnya hampir pada setiap daerah terutama di daerah

dekat pantai di seluruh Jawa telah dapat memanfaatkan sarana transportasi berupa

kereta api, bahkan sampai dataran Sumatera dan Sulawesi.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan kereta api di Indonesia

mencapai 6.881 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi

5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena di bongkar semasa

pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan kerta api di

sana. Kesuksesan pembangunan dan pemanfaatan jaringan transportasikereta apai

yang dirasakan pemerintah kolonial Belanda maupun pihak-pihak swasta terpaksa

(59)

3

menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tahun 1942, sejak saat itulah

sarana-sarana yang telah dibbangun oleh pemerintah Belanda juga dikuasi oleh Jepang

termasuk sarana dan jaringan rel kereta api.

Jenis rel kereta api di Indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1.067

mm; 750 mm di Aceh dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan

rel yang di bongkar semasa pendudukan Jepang (1942-1943) sepanjang 437 km.

Sedangkan jalan kereta api yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83

km anatara Bayah-Cikara dan 220 km antara Muaro-Pekanbaru diprogramkan

selesai pembangunana selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang,

25.000 siantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan,

serta suangi yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya

bertebaran sepanjang Muaro-Pekanbaru.

Jepang mempekerjakan orang-orang pribumi pada dinas kereta api

bahkan ada yang menduduki jabatan tingkat menengah. Selain mengadakan

penerimaan pegawai secara besar-besaran pada tahun 1942-1943, pemerintah

Jepang juga menyelenggrakan semacam sekolah tinggi perkeretaapian dengan nama “Kyo Syu Syo” yang bertempat di Bandung.

Berkat sekolah perkeretaapian tersebut, orang-orang Indonesia kemudian

banyak menguasasi berbagai hal yang berhubungan dengan kereta api. Bahkan,

menjelang berakhirnya kekuasaan pemerintah Jepan, pegawai kereta api yang

merupakan orang-orang Indonesia berjumlah kurang lebih 80.000 orang yang

mayoritas sebagi pegawai rendah. Memasuki tahun 1945 barulah beberapa

(60)

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api”

(AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa

bersejarah yang terjadipada tanggal 28 September 1945, pembacaan sikap oleh

Ismangil dan sejumlah AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28

Spetember 1928 kekuasaan perkerataapiaan berada ditangan bangsa Indonesia.

Orang Jepang tidak diperkenankan lagi ikut campur tangan dengan urusan

perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi titetapkannya 28 Spetember 1945 sebagai hari Kereta Api Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api

Republik Indonesia” (DKARI). Meskipun DKARI telah terbentuk, namun tidak

semua perusahaan kereta api menyatu. Sedikitnya ada 11 perusahaan kereta apai

swasta di Jawa dan satu swasta (Deli Spoorweg Maatschapij) di Sumatera Utara yang masih terpisah dengan DKARI. Lima tahun kemudian, berdasarkan

Pengumuman Menteri Perhubungan, Tenaga, dan Pekerjaan Umum No. 2 Tanggal 6 Januari 1950, ditetapkan bahwa 1 Januarai 1950 DKARI dan “Staat-spoor

Wegen en Verenigde Spoorweg Bedrijf ” (SS/VS) digabung menjadi satu perusahaan kereta api yang bernama “Djawatan Kereta Api” (DKA).

Dalam rangka pembenahan badan usaha, pemerintah mengeluarkan UU

No. 19 Tahun 1960, yang menetapkan usaha BUMN. Atas dasar UU ini, dengan

Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1963, tanggal 25 Mei 1963 di bentuk “Perusahaan Negara Kereta Api” (PNKA), sehingga Djawatan Kereta Api di ebur

(61)

5

“integrasi” ke dalam satu wadah PNKA, termasuk kereta apai di Sumatera Utara

yang sebelumnya dikelola oleh DSM.

Masih dalam rangka pembenahan BUMN, pemerintah mengeluarkan

UU No. 9 Tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969, yang menetapkan jenis BUMN

menjadi tiga, yaitu Perseroan, Perusahaan Umum, dan Perusahaan Jawatan.

Sejalan dengan UU yang dimaksud berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 61

Tahun 1971 tanggal 15 September 1971, bentuk perusahaan PNKA mengalami perubahan menjadi “Perusahaan Jawatan Kereta Api”( PJKA).

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintahan No.57 Tahun 1990,

pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA menagalami perubahan menjadi Perusahaan

Umum Kereta Api disingkat Perumka. Sejalan dengan perubahan status ini,

kinerja perkeretaapian di Indonesia kian membaik. Kalau pada tahun 1990 PJKA

rugi sebanyak Rp. 32,716 Milyar. Tahun kedua turun menjadi Rp. 2,536 Milyar,

tahun ke tiga Rp. 1,098 Milyar dan untuk pertama kalinya dalam sejarah

perkeretaapian Indonesia meraih laba sebesar Rp. 13 juta pada tahun 1993.

Berikutnya, dalam rangka “Loan Agreement” no. 4106-IND tanggal 15

Januari 1997 berupa bantuan proyek dari Bank Dunia, yang kemudian lebih dikenal dengan Proyek Efisiensi perkeretaapian atau “Railway Efficiency Project

(REP), diarahkan pada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan yang

(62)

a) Memperjelas peranan antara pemilik (owner), pengaturan (regulator), dan pengelola (operator);

b) Melakukan restrukturisasi Perumka, termasuk merubah status Perusahaan

Umum menjadi Perseroan Terbatas;

c) Kebijakan pentarifan dengan pemberian kompensasi dari pemerintah kepada

Perumka atas penyediaan KA non komersial, yaitu tarifnya ditetapkan oleh

pemerintah;

d) Rencana jangka panjang dituangkan dalam Perencanaan Perusahaan

(Corpoorate Planning), yang dijabarkan ke dalam rencana kerja anggaran perusahaan secara tahunan;

e) Penggunaan peraturan dan prosedur dalam setiap kegiatan;

f) Pengingkatan peran serta sektor swasta;

g) Peningkatan SDM

Sejalan dengan maksud REP tersebut, dengan Peraturan Pemerintahan

No.19 Tahun 1998, pada tanggal 3 Februari 1998, pemerintah menetapkan

pengalihan bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Kereta Api menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero). Proses perubahan status perusahaan dari Perum menjadi Persero secara “de-facto” dilakukan tanggal 1 Juli 1999, saat Menhub Giri .S.

(63)

7

Tabel 1.1

Kronologis Bentuk Perusahaan

PERIODE STATUS DASAR HUKUM

1864 Pembangunan jalan KA sepanjang 26

km antara Kemijen-Tanggung oleh

(64)

1.2 Sejarah Divisi Humas PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

Bagian atau Divisi Humas PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

Berdiri pada tanggal 1 April 1997. Bagian Hubungan Masyarakat

Daerah/Humasda dipimpin oleh seorang Kepala Humas (Kahumasda) yang

dalam pelaksanaannya bertanggung jawab secara langsung kepada kepala daerah

Operasi (Kadaop) sebagai pimpinan tertinggi Daop 2 Bandung. Pengertian

Humasda adalah satuan organisasi di lingkungan PT.Kereta Api (Persero) yang

berada di bawah daerah operasi 2 dan mempunyai tugas pokok yakni

melaksanakan hubungan masyarakat, penyuluhan di lingkungan perusahaan

(internal) dan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).

Jumlah pegawai yang terdapat di Humasda PT.Kereta Api Daerah

Operasi II Bandung terdiri dari 3 orang, 1 orang sebagai Kepala Humasda

(Kahumasda), 1 orang sebagai Sekretaris Humasda Dan 1 orang sebagai staff

yang membantu Kahumasda

1.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Kereta Api (Persero)

Berdasarkan hasil rapat Direksi PT Kereta Api (Persero), merubah visi

dan misi yang lama menjadi visi dan misi yang baru, yakni Maklumat Direksi

Nomor : No.14/PR.006/KA.2009 menyebutkan bahwa, sejalannya dengan Arah

dan Startegi Pengembangan (Restrukturisasi) Perusahaan, maka sesuai

Kesepakatan pada tanggal 29 Mei 2009 di Bandung, Direksi PT. KERETA API

(65)

9

1.2.1.1 Visi PT. Kereta Api (Persero)

Visi PT. Kereta Api (Persero) Indonesia yaitu Menjadi

penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan

pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. 1.2.1.2 Misi PT. Kereta Api (Persero)

Misi yang diemban oleh PT. Kereta Api (Persero)

Indonesia yaitu Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis

usaha penunjangnya,melalui praktek bisnis dan model organisasi

terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi

stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama :

keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

1.2.1.3 Tujuan PT. Kereta Api (Persero)

Tujuan perusahaan adalah untuk turut serta melaksanakan

dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintah di bidang

ekonomi dan pembangunan nasioanal khususnya di bidang

transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi

dan berdaya saing kuat di pasar dalam negeri ataupun internasional

di bidang perkeretaapian yang meliputi usahapengankutan orang dan

barang dengan kereta api, kegiatan perawatan prasarana

perkeretaapian, pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan

usaha penunjang prasarana dan sarana kereta api dan kemanfaatan

(66)

1.2.1.4 Budaya PT. Kereta Api (Persero)

Budaya perusahaan merupakan pola sikap, keyakinan asumsi dan

harapan yang dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk

cara bagaimana karyawan/karyawati bertindak dan berinterakasi agar sasaran

perusahaan tercapai, budaya perusahaan yaitu RELA.

RELA berarti ikhlas bekerja, berjuang, berkorban dan ikhlas belajar

untuk kemajuan perusahaan.

1. R = Ramah

Senantiasa memelihara suasana/menunjukkan sikap ramah

tamah dalam melayani semua pelanggan dan dalam bekerja sama

dengan mitra kerja eksternal maupun internal.

2. E = Efisien

Senantiasa mengupayakan dan mengingkatkan efektivitas

dan efisien kerja/usaha serta kemampuan mendayagunakan biaya,

waktu dan/ataupun berbagai sumber daya lain secara tepat guna dan

hemat dengan menjamin mutu hasil kerja yang lebih baik.

3. L = Lancar

Senantiasa memelihara/menjamin kelancaran pelayanan

bagi semua pelanggan, ekstern maupun intern, berikut pelaksanaan

pekerjaan pendukungnya, untuk dapat memberikan pelayanan yang

(67)

11

4. A = Aman

Senantiasa memelihara dan berupaya meningkatkan

jaminan keamanan/keselamatan pengguna jasa dan/atau bara bawaan

ataupun kiriman serta awak/pekerja berikut aset yang diopersikannya

dan juga lingkungan sekitarnya.

Budaya perusahaan juga dipandang sebagai komponen kunci

keberhasilan dari pencapaian misi, arah usaha, strategi efektivitas perusahaan.

Pengembangan perusahaan diarahkan untuk meningkatkan kinerja

financial masing-masing bagian dengan menekankan pada usaha inti (core bussiness), yaitu jasa angkutan penumpang dan barang, usaha yang dilakukan untuk menjadikan kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi dengan cara

meningkatkan efektivitas dan efisien perusahaan serta investasi yang selektif

untuk mencapai tingkat keselamatan, pelayanan, dan keuangan perusahaan.

Sesuai dengan tujuan PT. Kereta Api (Persero) terus menerus berupaya

secara bertahap meningkatkan kinerja pelayanan dan keuangannya yang akan

dicapai dengan berbagi startegi pertumbuhan, antara lain peningkatan

(68)

1.2.1.5 Logo dan Arti Lambang PT. Kereta Api (Persero)

Setiap perusahaan mempunyai suatu identitas diri perusahaan tersebut.

Maka PT. Kereta Api (Persero) pun memiliki identitas diri yang berupa

logo perusahaan, seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.1

Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber : Arsip Humas PT. KAI (Persero)

1.2.1.6 Arti Lambang Perusahaan

a) Makna Karakter Logo/Lambang

Gambar lambang menyiratkan sifat tegas, pasti, tajam, gerak

horizontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan lengkung

meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah

bolak-balik perjalanan kereta api, juga melambangkan interaksi

(69)

13

b) Gaya Gambar

Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta

api. Ujung garis tajam tetapi melengkung untuk menyiratkan

arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung tumpul, agak

melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman

(sesuatu bentuk yang terlampau runcing memberikan kesan

ancaman, rasa sakit, dan agresivitas, asosiatif kepada senjata

tajam, duri, dan semacamnya).

c) Sifat Gambar

Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional, karena bentuk

geometrisnya yang dominan yang lebih bersifat maskulin kesan

sangat modern, teknis, jelas terlihat.

1.3 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero)

PT. Kereta Api (Persero) mempunyai struktur perusahaan yang terdiri

dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagi bagian dan daerah

pengoperasiannya. Perusahaan sehari-hari dipegang oleh suatu mamajemen

organisasi pemberi wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah

dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian utam langsung berada

dibawah seorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada.

Struktur oraganisasi perusahaan memiliki peran yang penting untuk

(70)

mencapai mekanisme yang efektif dan efisien. Adapun struktur dari PT. Kereta

(71)

15

Gambar 1.2

(72)

Berdasarkan gambar 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organasasi PT.

Kereta Api (Persero) dibagi menjadi tiga bagian, yakni :

a. Tingkat Pusat

1) PT. Kereta Api (Persero) dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut) yang dibawahi langsung oleh Dewan Komisaris. Dalam

melaksanakan tugasnya, Dirut bantu oleh lima anggota direksi, yaitu

Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur

Sumber Daya Manusia, dan Direktur Pengembangan Usaha.

2) Sekertaris Perusahaan.

3) Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang).

4) Satuan Pengawasan Intern (SPI)

5) Divisi : a. Divisi Properti

b. Divisi Sarana

c. Divisi Pelatihan

b. Tingkat Daerah Operasi

Tingkat operasi di Jawa ini dipimpin oleh Kepala Daerah Operasi

(Kadaop) yang terdiri dari :

(73)

17

4. Daop (Regional Office) 4 Semarang 5. Daop (Regional Office) 5 Purwokerto 6. Daop (Regional Office) 6 Yogyakarta 7. Daop (Regional Office) 7 Madiun 8. Daop (Regional Office) 8 Surabaya 9. Daop (Regional Office) 9 Jember 10. Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek

c. Tingkat Divisi Regional di Sumatera

1. Divisi Regional I Sumatera Utara

2. Divisi Regional II Sumatera Barat

3. Divisi Regional III Sumatera Selatan

d. Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa

1. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta

2. Balai Yasa Sarana Manggarai

3. Balai Yasa Sarana Surabaya – Gubeng

4. Balai Yasa Sarana Tegal

5. Balai Yasa Sarana Divre III Sumatera Selatan

6. Balai Yasa Sarana Jembatan Kiaracondong

1.4 Struktur Divisi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

Untuk memberikan arahan yang terstruktur dalam perusahaan, maka Humas

PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung membentuk struktur di

(74)

Gambar 1.3

STRUKTUR ORGANISASI

PT. KERETA API (PERSERO)DAERAH OPERASI 2 BANDUNG

Berdasarkan gambar 1.3 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organisasi

PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Daerah

Operasi 2 Bandung (Kadaop) dan Humasda di pimpin oleh Kepala Humasda (KA

Humasda) yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi 2 Bandung.

Sumber : Job Descriptions PT. Kereta Api (Persero)

(75)

19

a. Kepala Daerah Operasi 2 Bandung

b. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum

1. Sub Seksi Sumber Daya Manusia

2. Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum

3. Sub Seksi Hukum

4. Sub Seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan Lingkungan Kerja

(HIPERKES) dan Keselamatan Kerja

5. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)

c. Seksi Keuangan

1. Sub Seksi Administrasi Keuangan

2. Sub Seksi Anggaran dan Akutansi

d. Pemeriksaan Kas Daerah

1. Urusan Tata Usaha

2. Pemeriksaan Kas Stasiun

e. Hubungan Masyarakat Daerah

f. Seksi Jalan Rel dan Jembatan

1. Pengawas

a. Pengawas Teknik (WASTEK) Jalan Rel dan Jembatan 2

Bandung

b. Pengawas Jalan Rel 2. A Bandung

c. Pengawas Jalan Rel 2. B Tasikmalaya

(76)

2. Sub Seksi Program Jalan Rel dan Jembatan

3. Sub Seksi Konstruksi Jalan Rel

4. Sub Seksi Konstruksi Jembatan

5. UPT Resor Jalan Rel

6. UPT Resor Jembatan

g. Seksi Operasi dan Pemasaran

1. Pengawasan Operasi dan Pemasaran

a. Pengawas Teknik Operasi dan Pemasaran (WASTEK OPSAR)

2 Bandung

e. Pengawas Operasi sarana Telekomunikasi (WAS OPSARTEL)

2 Bandung

2. Sub Seksi Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api

3. Sub Seksi Pemasaran Angkutan Penumpang

4. Sub Seksi Pemasaran Angkutan Barang

5. Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban

6. UPT Pengendalian Operasi Kereta Api Terpusat (POKAT)

(77)

21

8. UPT Stasiun

9. UPT Reservasi

h. Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik

1. Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik

a. Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik

(WASTEK SINTELIS) 2 Bandung

b. Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS

SINTELIS) 2. A Bandung

c. Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS

SINTELIS) 2.B Tasikmalaya

2. Sub Seksi Program

3. Sub Seksi Sinyal

4. Sub Seksi Telekomunikasi dan Listrik

5. UPT Resor Sinyal

6. UPT Resor Telekomunikasi

7. UPT Resor Listrik Umum

i. UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage

1. Urusan Tata Usaha

a. Sub Urusan Sumber Daya Manusia, Umum, Keamanan dan

Ketertiban

b. Sub Urusan Keuangan

2. Sub Seksi Jalan Terminal

(78)

4. Sub Seksi Teknik Angkutan Impor/Ekspor & Domestik

5. Sub Seksi Pemasaran dan Klaim

6. Sub Seksi Perwakilan TPKB Gedebage–Bandung di Tanjung Priuk

7. Perbendaharaan

1.5Job Descriptions Dari Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung

Dibawah ini adalah Job Description dari struktur Organisasi PT. Kereta

Api (Persero) Daop 2 Bandung :

1.5.1 Kepala Daerah Operasi 2 Bandung

Kadaop memiliki kedudukan paling tinggi dalam PT.Kereta Api Daop

Bandung dan memiliki fungsi sebagai pemimpin pengoperasian serta

bertugas melakukan manajemen di wilayah Daop 2 Bandung

Menyelenggarakan pengusahaan angkutan kereta api serta merumuskan

dan menyusun program pembinaan dan pengendalian pelaksanaan

angkutan penumpang dan atau barang di wilayah daeraah operasi 2

bandung.

1.5.2 Seksi Sumber Daya Manusia Dan Umum

Menyusun program pengelolaan dan evaluasi sumber daya manusia (SDM)

(79)

23

pertimbangan dan bantuan hukum, melaksanakan pembinaan hygiene

perusahaan, kesehatan lingkungan kerja, keselamatan kerja dan kesehatan

SDM, serta melaksanakan pembinaan dan evaluasi kinerja unit pelayanan

kesehatan (UPK) di wilayah daerah operasi 2 bandung. untuk melaksanakan

tugas tersebut, seksi sumber daya manusia dan umum mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi kinerja SDM

2. Pelaksanaan administrasi kerumahtanggaan dan umum.

3. Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum.

4. Pelaksanaan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan,

kesehatan lingkungan kerja dan keselamatan kerja serta melaksanakan

pembinaan dan pengujian kesehatan SDM.

5. Pembinaan dan pelayanan kesehatan.

Seksi sumber daya manusia dan umum daerah operasi 2 bandung

terdiri dari :

1.a. Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM)

Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) bertugas melaksanakan

perencanaan kebutuhan SDM, admnistrasi dan sistem informasi SDM, serta

melaksanakan pengendalian, pembinaan, pelatihan, sertifikat dan evaluasi kinerja

SDM.

1.b. Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum

Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum bertugas melaksanakan kegiatan

protokoler, tata usaha, pengadaan, perlengkapan, dan keperluan kantor serta alat

(80)

pelaksanaan transportasi (pool mobil) dan akomodasi perkantoran, pengurusan

wisma/mess serta pengarsipan surat-menyurat dan peraturan-peraturan

perkeretaapian.

1.c Sub Seksi Hukum

Sub Seksi Hukum bertugas melaksanakan pemberian pertimbangan dan

bantuan hukum di dalam dan di luar pengendalian serta menjadi sumber informasi

hukum dan peraturan bagi pegawai.

1.d. Sub Seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan lingkungan Kerja (HIPERKES) dan keselamatan kerja.

Sub seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan Lingkungan Kerja (HIPERKES) Dan keselamatan kerja bertugas melaksanakan penelitian, pengujian

dan pembinaan hygiene perusahaan dan kesehatan (HIPERKES), ergonomic dan psikologi kerja, melaksanakan pengujian kesehatan SDM, melaksanakan pelatihan

dan pembinaan keselamatan kerja, perlindungan kerja dan pencegahan dan

pencegahan kecelakaan kerja dari berbagai peralatan kerja dan bahan kerja yang

berbahaya, serta menyediakan bahan dan alat keselamatan kerja.

1.e. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)

Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) bertugas melaksanakan pemberian

pelayanan kesehatan kepada pegawai dan keluarga yang masih menjadi

tanggungannya, khusus pada UPK Bandung memberikan tambahan pelayanan

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 2.1
Gambar 2.3
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

mengetahui konflik batin yang dialami tokoh utama. Peneliti belum menemukan penelitian lain yang mengkaji novel Pulang karya Tere Liye dengan judul yang sama. Novel Pulang karya

mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal. Layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik/konseli pada satuan. pendidikan memiliki fungsi: a)

orang itu selalu datang dengan segudang alasan untuk mengagalkan kesuksesan anda?. Bagaimana Perasaan

Tekanan akan mempengaruhi zat-zat yang berwujud gas. Jika tekanan diperbesar, kesetimbangan bergeser ke arah SO 3 dan jika tekanan diperkecil, kesetimbangan bergeser ke arah SO 2 dan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh riwayat atopik terhadap timbulnya dermatitis tangan didapatkan hasil yaitu dari 48 orang yang menderita DT (+), sebanyak

Jenis penelitian yang digunakan penulis berdasarkan fokus penelitian adalah penelitian hukum normatif. 12 Tujuan utama dari penelitian ini adalah memperoleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pemenuhan hak pendidikan bagi siswi SMA yang hamil dan upaya yang dapat dilakukan siswi hamil untuk mendapatkan

8.4.2 Menentukan teknik dan bentuk instrumen penilaian hasil belajar yang tepat dan sesuai untuk materi pelajaran yang diampu, baik untuk ranah sikap, pengetahuan maupun