(Gambar Kantor Humas Daop 2 Bandung Tampak Depan )
(Gambar Penulis Saat melaksanakan kegiatan rutin membaca Koran )
(Gambar Penulis bersama teman PKL saat pengarahan oleh Staff Humas)
( Gambar penulis bersama teman-teman PKL lainnya )
i
KATA PENGANTAR
Bismilahirohmannirohim…
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikannya Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) tepat pada waktunya.
Dengan Do’a kedua orang tua, akhirnya penulis mampu menyelesaikan
laporan ini dengan baik, Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, maka penulis harapkan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak melibatkan berbagai pihak,
maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
untuk dukungannya selama ini kepada orang tua tercinta yang telah memberikan
banyak dukungan baik moril maupun materil.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih penulis yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Yth. Bapak Prof. Dr .H. Samugyo Ibnu Redjo Drs. MA Selaku Dekan FISIP
Universitas Komputer Indonesia Bandung.
2. Yth. Bapak Manap Solihat M.Si selaku Ketua Jurusan Public Relations FISIP
Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Yth. Ibu Iin Rahmi Handayani, S.Sos., M.I.KOM selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
ii
S.Amd.Kom Selaku Sekretariat Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universtas
Komputer Indonesia Bandung.
6. Yth. Bapak Bambang Setyo Prayitno, selaku kepala Humas PT. KAI (persero)
Daop 2 Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan PKL di Humas PT. KAI (Persero) Bandung.
7. Yth. Bapak Rusen, dan Bapak Husni, selaku staf Humasda PT Kereta Api
(Persero) Daop 2 Bandung. Terima kasih banyak atas bimbingan dan
dukungannya yang telah diberikan kepada penulis selama PKL.
8. Kepada Suami dan anak saya Dedi dan Andrea yang telah banyak memberikan
semangat kepada penulis.
9. Teman-teman PKL di Humas Daop 2 Bandung : Idah, Rahma, Badrul, Herro,
Galih, Boim, Indra terimakasih penulis semangat bersama kalian.
10. Kepada semua teman-teman PR (Rusiana, Ratih, Iwan. Intan, Yusuf, Radita,
Siti, Delia, Nurul, Dika, Arni, Badrul , Herro, Eko dan Aldy) yang telah
memberikan dukungan selama penulisan laporan.
11. Akhir kata penulis mengucapkan Hanya Allah SWT yang mampu membalas
semua kebaikan Kita semua, semoga kita semua selalu ada dalam lidungan-Nya
Amien.
Bandung, Desember 2010
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kronologi Bentuk Perusahaan……….. 7
Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana……… 43
Tabel 2.1 Jadwal Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)………... 46
I. IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Nandini Juanita
Nama Penggilan : Gina, Nha
Tempat Tanggal Lahir : Bandung : 11 Juni 1989
Keluarga : Anak ke-2 dari 3 bersaudara
Status : Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat : JL. Tamansari No.118B Rt.01Rw.07 Bandung 40132
No. Telp : 0222510226
II. PENDIDIKAN FORMAL
2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia Bandung (Public Relations)
2004 – 2007 SMA Pasundan 8 Bandung
2001 – 2004 SLTPN 1 JL.Cagak Subang
1995 – 2001 SDN Giri Aji Ciater Subang
III. P
ENGALAMAN ORGANISASI
Lispada selama di SMA
OSIS DAN PRAMUKA selama di SLTP
Lingkung Seni di SD
IV.PELATIHAN
Acara Bedah Buku di UNIKOM
Workshop Brand Management dan MC di UNIKOM
Mentoring Agama Islam, UNIKOM Bandung.
Juara 1 Lomba Nyanyi di tingkat kabupaten
Juara 2 Lomba Pianika di tingkat kecamatan
Juara 2 Lomba Karaoke di tingkat Kecamatan
75
DAFTAR PUSTAKA
Jefkins, Frank, 2002. “Public Relations”, Erlangga,
Bandung.
Efendy, Onong Uchyana. 1993. “Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi”,
Bandung : PT. Citra Abitya Bakti.
Sumber Lain :
Company Profile PT. Kereta Api Daop 2 Bandung
Laporan Praktek Kerja Lapangan Oleh Metty Suciati 43306024
Dokumentasi PT. Kereta Api Daop 2 Bandung
iii
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... ... i
DAFTAR ISI... ... iii
DAFTAR TABEL ... ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... ... 1
1.1 Sejarah Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... ... 1
1.2 Sejarah Divisi Humas PT. Kereta Api (Persero)………... 8
1.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Kereta Api (Persero)... 8
1.2.1.1 Visi Perusahaan……… 9
1.2.1.2 Misi Perusahaan ... ... 9
1.2.1.3 Tujuan Perusahaan ... ... 9
1.2.1.4 Budaya PT. Kereta Api (Persero) ... ... 10
1.2.1.5 Logo dan Arti Lambang PT. Kereta Api (Persero) ... ... 12
1.2.1.6 Arti Lambang Perusahaan ... ... 12
1.2.1.6.a Makna Karater Logo/ Lambang ... ... 20
1.2.1.6.b Gaya Gambar ... ... 13
iv
1.3 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero)………..13
1.3.1 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero)………... 15
1.3.1.a Tingkat Pusat...16
1.3.1.b Tingkat Daerah Operasi... 16
1.3.1.c Tingkat Divisi Regional Sumatera... 17
1.3.1.d Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa... 17
1.4 Struktur Divisi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung... 17
1.5 Job Deskriptions Dari Struktur Organisasi Pt. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung... 22
1.5.1 Kepala Daerah Operasi 2 Bandung... 22
1.5.2 Seksi Sumber Daya Manusia Dan Umum... 22
1.5.3 Seksi Keuangan... 25
1.5.4 Pemeriksaan Kas Daerah... 26
1.5.5 Hubungan Masyarakat Daerah (Humasda)... 27
1.5.6 Seksi Jalan Rel dan Jembatan... 31
1.5.7 Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik... 38
1.5.8 UPT Terminal Peti Kemas Gedebage... 40
1.5.9 Pembendaharaan... 42
1.6 Sarana dan Prasarana Divisi Humasda PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung... 43
1.7 Lokasi dan Waktu PKL... 44
1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan... 44
v
BAB II PELAKSANAAN PKL... 45
2.1 Aktifitas Kegiatan Selama PKL... 45
2.1.1 Jadwal Kegiatan Selama PKL... 46
2.1.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin ………..…………. 52
2.1.2.1 Membaca Surat Kabar………..………. 52
2.1.2.2 Kliping Berita Dari Surat Kabar……… 52
2.1.2.4 Pendistribusian Kliping Berita………...57
2.1.2.5 Penggandaan File……….. 57
2.1.3 Deskripsi dan contoh Kegiatan Insidentil……… 58
2.1.3.1 Meliput Berita Sosialisasi PT. Kereta Api…...58
2.1.3.2 Membuat Voucher Kereta Api……….. 60
2.1.3.3 Mengikuti Acara HUT PIKKA Ke-7……… 61
2.2 Analisis Kegiatan Selama PKL ... ...62
2.2.1. Analisis Tentang Humas... 62
2.2.2. AnalisisTentang Aktivitas Kerja Humas...60
2.2.3. Analisis Aktivitas Humas PT. Kereta Api... 68
2.2.4 Analisis Pelayanan Humas PT. Kereta Api Kepada Mahasiswa PKL...69
BAB III PENUTUP ... ……….70
3.1 Kesimpulan ... ... 70
3.2 Saran-saran ... ... 71
3.2.1 Saran Untuk Perusahaan ... ... 71
vi
DAFTAR PUSTAKA... 75 LAMPIRAN... 76
viii
Halaman
Gambar 1.1 Logo Perusahaan……… 12
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kerta Api (Persero)………... 15
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kerta Api (Persero)
Daop 2 Bandung……… 17
Gambar 2.1 Contoh-contoh Hasil Kliping Berita……….. 54
Gambar 2.2 Hasil Kliping……….. 56
Gambar 2.3 Gambar pimpinan beserta para karyawan kereta api pada
acara sosialisasi berlangsung di aula Daop 2 Bandung………... 59
Gambar 2.4 Gambar voucher yang telah penulis buat………... 60
Gambar 2.5 Gambar para istri-istri karyawan PT. Kereta Api pada saat
memperingati HUT PIKKA yang ke-7………. 61
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN HUMAS PT.KERETA API (PERSERO)
DAERAH OPERASI 2 BANDUNG
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)
OLEH :
NANDINI JUANITA 43307014
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
72 PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Kereta Api
(persero) Humasda Daop 2 Bandung maka penulis dapat menyimpulkan beberapa
hal yang berkaitan dengan pengalaman dan mamfaat yang penulis dapatkan
sebagai berikut :
1. Humasda PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2 Bandung yang belum
berdiri sendiri atau state of being, posisinya berada dibawah Daerah Operasi 2 Bandung dan Humas dipimpin oleh seorang kepala Humas
(Kehumasda) yang bertanggung jawab kepada kepala Daerah Operasi 2
Bandung (Kadaop).
2. Humasda PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2 Bandung mempunyai
kegiatan eksternal seperti perayaan rutin HUT PIKA, HUT KA, LORI dan
Press Converence yang rutin dilakukan. Sedangakan kegitan internal seperti senam pagi setiap hari jumat.
3. Humasada PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2 Bandung bertugas
untuk membina hubungan yang baik dan memberikan informasi kepada
publik internal dan publik eksternal dalam rangka menciptakan
kepercayaan, dukungan, dan citra positif.
4. Humasada PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2 Bandung kepada
73
mempekerjakan mahasiswa PKL tetapi juga membantu dalam
pengaplikasian apa yang didapat dari hasil belajar kedalam dunia kerja.
3.2 Saran-Saran
3.2.1 Saran Untuk Instansi/Perusahaan
1. Sebaiknya Humasda PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2
Bandung lebih banyak memberikan informasi atau pengarahan
mengenai pengalaman kerja di bidangnya kepada mahasiswa PKL
agar supaya bisa memberikan pengetahuan mengenai kerja Humas.
2. Sebaiknya Humasda PT. Kereta Api (persero) Daerah Operasi 2
Bandung lebih meningkatkan semangat para karyawan atau staffnya
dalam bekerja agar dapat merasa nyaman bekerja di PT. Kereta Api
(persero) Daerah Operasi 2 Bandung dengan mengadakan
acara-acara yang mengutamakan kekeluargaan seperti acara-acara makan-makan
bersama antar karyawan.
3. Sebaiknya mahasiswa PKL lebih banyak dilibatkan dalam berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh Humas dan PT. Kereta Api (persero)
Darah Operasi 2 Bandung.
3.2.2 Saran untuk mahasiswa PKL selanjutnya
1. Mahasiswa PKL harus lebih banyak bersosialisasi dengan para
2. Mahasiswa PKL harus lebih disiplin dalam ketepatan waktu, baik
datang atau pun waktu pulang.
3. Mahasiswa PKL harus lebih aktif dan kreatif ketika melaksanakan
kegiatan-kegiatan PKL agar supaya mahasiswa mendapat nilai lebih
dari perusahaan.
4. Mahasiswa PKL harus lebih bertanggung jawab atas segala fasilitas
45 BAB II
PELAKSANAAN PKL
2.1 Aktifitas Kegiatan Selama PKL
Penulis telah melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan di
perusahaan PT. Kereta Api (persero), yang tepatnya di tempatkan pada bagian Humas Daerah
Operasi 2 Bandung yang dimulai pada tanggal 05 Juli 2010 s/d 13 Agustus 2010, yang bekerja
setiap hari Senin s/d jumat dari pukul 07.15 s/d 16.00 WIB (sesuai jam kerja kantor) dan dari
pukul 07.30 s/d 15.00 WIB (pada saat bulan ramadhan).
Adapun kegiatan selama PKL yang bersifat rutin dan tidak rutin (insidentil) kegiatan
rutin yang dilakukan setiap hari ialah membaca Koran yang akan dibuat menjadi kliping berita
Sedangkan jenis kegiatan yang tidak rutin (insidentil) dilakukan oleh peserta praktek kerja
lapangan (PKL) antara lain ialah :
1) meliput korban meninggal dunia di kereta api, kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui salah satu kegiatan seorang humas dalam perusahaan khususnya kereta
api.
2) peserta PKL juga mengikuti beberapa acara sosialisasi di dalam perusahaan, yang
akan dibuat menjadi subuah berita,kegiatan ini dilakukan agar supaya peserta tahu
bahwa seorang humas harus memiliki keahlian menulis salah satunya menulis berita.
3) membuat sebuah voucher gratis naik kereta api, kegiatan ini dilakukan untuk
memberikan penghargaan kepada konsumen.
Berikut ini adalah jadwal praktek kerja lapangan (PKL) secara rinci yang telah penulis
lakukan selama 1 bulan, antara lain sebagai berikut :
2.1.1 Jadwal Kegiatan Selama PKL
Tabel 2.1
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Keterangan No Hari/ Tanggal Aktifitas Rutin Insidentil
1 Senin, 05 juli 2010 1. Adaptasi dan perkenalan
2. Membaca Koran Dan Memfotokopi
47
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan, Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
4 Kamis, 08 juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan, Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
3. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
7 Selasa, 13 Juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
3. Liputan rapat para staf kadaop 2 & pusat bandung
untuk dibuat berita
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
9 Kamis, 15 Juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
10 Jumat, 16 juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
14 Kamis, 22 juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
49
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
3. Memenerima telepon dan menyampaikannya kepada
yang bersangkutan
17 Selasa, 27 juli 2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
3. Memenerima telepon dari konsumen yang
menanyakan jadwal keberangkatan kereta
20 Jumat, 30 juli 2010 1. Senam Pagi
3. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
1. Bersosialisasi dan Memberi tahu kepada PKL baru
bagaimana cara membuat kliping dan memberitahu
divisi2 perusahaan
2. Membaca Koran Dan Memfotokopi
3. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
3. Menerima telepon dan memberikannya kepada yang
bersangkutan
24 Kamis, 5Agustus
2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
51
26 Senin,9 Agustus
2010 1. Membaca Koran Dan Memfotokopi
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2. Membuat kliping berita mengenai Kereta Api, Fotokopi, Menganalisis dan Didistribusikan ke 17 Divisi :Vice President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan Humas.
2.1.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Kerera Api khususnya
dibagian Humasda Daerah Operasi 2 Bandung, penulis melaksanakan kegiatan rutin yaitu
dimana penulis melaksanakan kegiatan tersebut setiap harinya secara berulang-ulang
pada saat bekerja, kegiatan rutin tersebut antara lain yaitu :
2.1.2.1Membaca Surat Kabar
Membaca surat kabar, merupakan aktifitas yang selalu dilakukan penulis setiap
harinya yaitu membaca Koran, Koran tersebut banyak jenisnya dari lokal maupun
nasional. Koran-koran tersebut yang sering penulis baca di kantor Humasda Daop 2
Bandung antara lain :
2.1.2.2Kliping Berita Dari Surat Kabar
Setiap hari lebih tepatnya setiap pagi, kegiatan yang dilakukan mahasiswa
yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Humas Daop 2
53
yang beritanya bersangkutan dengan PT. Kereta Api ( persero ) kemudian setelah
terdapat berita di dalam surat kabar tesebut di analisis baik positif negatif ataupun
netral. setelah kliping ini selesai ditempel kemudian di photo copy sebanyak tujuh belas buah, yang kemudian dibagikan ke divisi-divisi perusahaan antara lain Vice
President,Deputy Vice President, SPKA, Asmen Pelayanan , Jalan Jembatan,
Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan, Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP,
Pusdalopka, Customer Services dan Humas. Kliping yang telah selesai dibagikan
kemudian di analisis, setelah dianalisis kemudian disimpan sebagai arsip bila
diperlukan untuk kedepannya. Adapun hasil dari kliping berita yang telah saya
Gambar 2.1
55
57
59
2.1.2.4Pendistribusian Kliping Berita
Setelah proses fotocopy sebanyak 17 rangkap, diberi cover dan di
hackter, kemudian didistribusikan ke : Vice President,Deputy Vice President,
SPKA, Asmen Pelayanan, Jalan Jembatan, Sarana, Aset, Hukum, Pelelangan,
Sintel, SDM, Keuangan, Komersil, OP, Pusdalopka, Customer Services dan
Humas. Dalam pendistribusian kliping berita ini, penulis bersama teman pkl
yang lain di daop 2 bandung yang mendistribusian hasil kliping berita yang
telah di susun rapi ke bagian-bagian yang telah ditentukan.
2.1.2.5Penggandaan File
Kegiatan memfotocopy adalah kegiatan yang dilakukan penulis apabila
Kahumas atau staf Humasda lainnya meminta bantuan untk memfotocopy file
dengan maksud dan tujuan tertentu, misalnya untuk dibagikan ke beberapa
bagian lain ataupun untuk arsip di bagian Humasda. Kegiatan ini juga dilakukan
untuk mempermudah penulis mendapatkan informasi/data yang penulis
2.1.3 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidentil
Setiap pekerjaan yang rutin dilakukan dalam praktek kerja lapangan (PKL),
juga ada kegiatan insidentil atau kegiatan yang dilakukan tidak secara terus menerus.
Berikut beberapa kegiatan insidentil yang penulis lakukan :
2.1.3.1Meliput Berita Sosialisasi PT. Kereta Api
Merupakan kegiatan insidentil yang dilakukan penulis, dimana penulis
mengikuti sosialisasi bersama pimpinan atau KADAOP beserta para karyawan
kereta api. Penulis diberikan kesempatan untuk mengabadikan acara yang
sedang berlangsung tersebut meliputi acara penting yang terjadi di lingkungan
perusahaan yang nantinya penulis ditugaskan untuk dibuat dalam bentuk artikel
61
PENINGKATAN REMUNERASI PT.KAI
Perkembangan tekhnologi khususnya dalam bidang jasa transportasi menjadi salah satu pemicu bahwa persaingan jasa tranportasi semakin ketat, oleh karena itu PT. KAI akan berencana lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sebagaimana telah di rapatkan pada tanggal 13 Juli 2010 yang bertempat di aula daop2 yang berlangsung pada pukul 09.00-13.00 dengan pembicara ibu Neni. Sebagai perusahaan transportasi yang pertama muncul, PT. KAI ingin mewujudkan bahwa jasa kereta api masih perlu di pertahankan karena seiring dengan perkembangan tekhnologi pengguna jasa kereta api sudah mulai berkurang , oleh karena itu PT. KAI dalam rapatnya membuat sebuah system manejemen kinerja (simak) guna untuk meningkatkan remunerasi pegawai PT.KAI dan dapat di rasakan hasilnya oleh masyarakat . pada prinsipnya penghasilan pegawai di PT.KAI di prinsipkan dengan 3p tenaga professional dan eksekutif (position, performance, person). Dan Progam remunerasi yang akan ditingkatkan diantaranya ialah penjaminan kesehatan jangka panjang para pekerja, penyerdahanaan komponen gaji bertahap, meningkatkan internal quality evaluasi jabatan, penerapan sistem manajemen kinerja
Gambar 2.3
(Gambar pimpinan beserta para karyawan kereta api pada acara sosialisasi berlangsung di aula
63
2.1.3.2 Membuat Voucher Kereta Api
Membuat voucher diadakan hanya pada acara atau event tertentu saja, pada saat penulis melakukan praktek kerja lapangan
(PKL) di kereta api akan diadakan suatu acara yang berhadiah
voucher naik kereta api gratis. Staf humas memberikan tugas kepada siswa pkl untuk membuat voucher dengan tema kereta api,
selanjutnya memberikan arahan atau contoh kepada penulis untuk
dikembangkan menjadi sebuah voucher yang menarik , berikut
contoh voucer yang telah penulis buat :
Gambar 2.4
2.1.3.3Mengikuti Acara HUT PIKKA ke-7
Hut PIKKA merupakan kegiatan insidentil yang diadakan
setiap tahunnya yang merupakan peringatan ulang tahun khusus
bagi para istri-istri karyawan kereta api. Tidak hanya memperingati
ulang tahunnya saja tetapi memberikan banyak
pengarahan-pengarahan terhadap istri-istri para karyawan kereta api tersebut,
Penulis diberikan kesempatan untuk mengabadikan acara tersebut,
kegiatan ini bertujuan agar para istri-istri karyawan kereta api
saling mengenal lebih dekat satu sama lain “Bertambah Jaya”.
Gambar 2.5
65
Gambar 2.6
(Gambar pada saat ketua PIKKA memotong kue)
2.2 Analisis Kegiatan Selama PKL
2.2.1 Analisis tentang Humas
Tugas seorang humas di perusahaan Kereta Api yaitu untuk
memberikan informasi mengenai khalayak atau publik kepada
perusahaan. Kehumasan sangat berperan penting bagi perusahaan
khususnya PT. Kereta Api Daerah Operasi 2 Bandung, ini
disebabkan untuk menciptakan citra yang positif yang akan
mengangkat nama besar perusahaan di mata khalayak terutama
dalam lingkungan eksternal yang nantinya akan saling bersaing
dengan sektor industri transportasi lainnya. Selain itu seorang
Humas Kereta Api selalu melaksanakan kegiatan rutin yaitu
Kereta Api untuk menganalisis sejauh mana perkembangan
perusahaan Kereta Api di lingkungan masyarakat.
Humas harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi,
dan memiliki banyak informasi untuk itu humas harus
mengutamakan kepentingan khalayak guna menjalin hubungan
baik dengan semua khalayak atau publik.
Public relations menurut Adnan Putra, yaitu,
“proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan.” (Soemirat dan Ardianto,2003:154).
Public relations harus mempunyai perencanaan yang matang untuk tercapainya program PR yang akan dilaksanakan sehingga
mendapatkan evaluasi untuk kepuasan konsumen melalui
penyampaian inforamsi yang meyakinkan. Hal ini tentu harus
diterapkan pada setiap organisasi perusahaan tak terkecuali bagian
Humas PT. Kereta Api (persero) Daop 2 Bandung, dimana penulis
melakukan kerja praktek.
Dari definisi diatas maka dapat dilihat bahwa Humas adalah
seseorang yang dapat menyampaikan informasi dan kesan yang
meyakinkan terhadap konsumen atau khalayak melalui suatu
proses, perencanaan dan evaluasi, ini berarti humas adalah suatu
program yang terpadu, tujuan utamanya adalah menciptakan dan
memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk
67
pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata „saling‟ maka
organisasi pun harus dapat memahami publiknya. (Soemirat dan
Ardianto,2003:154)
Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang lingkup tujuan PR itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian
pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan
adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan
2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan
pengakuan
3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai
4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan
khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa
yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di
kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan
5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih
efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk
6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari
penyelengaraan suatu acara
7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta
membuka pasar-pasar ekspor baru
8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena
adanya perusahaan yang go public
9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan
atau bangkit setelah krisis
10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahananperusahaan dalam
rangka menghadapi risiko pengambil alihan
11. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru
12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan
partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan
sosial sehari-hari
13. Untuk memastikan para politisi bener-benar memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan
yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan
kebijakan pemerintah yang merugikan
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah
69
Ada dua jenis publik bagi suatu peusahaan (publik internal dan publik
eksternal)
Tugas dalam Internal Public Relationsdi antaranya,
1. Menyelenggarakan komunikasi persuasif dan informatif kepada
internal publik (karyawan termasuk bawahan, pemegang saham),
dan bukannya komunikasi koersif
2. Mendapat kepercayaan dari publik dalam
3. Mendapatkan kesamaam pengertian tentang visi misi perusahaan
dengan publik dalam
4. Meningkatkan kegairahan kerja karyawan
Pencapaian tujuan tersebut dia ntara bisa dicapai melalui
bentuk komunikasi informatif persuasif seperti :
1. Writing information, di antaranya dalam bentuk surat, papers,
bulletin, brosur.
2. Speaking information, di antaranya dalam bentuk briefing, rapat,
diskusi terbuka, ceramah.
3. Concelling, dengan menyelenggarakan pelatihan/penyuluhan
langsung mengenai suatu masalah kepada para karyawan melalui
Tugas dalam External Public Relations, di antaranya.
1. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap
para pegawai dan medote yang digunakan.
2. Memberikan advis dan bimbingan pada pimpinan tentang segala
sesuatu yang ada hubungannnya dengan public relations mengenai
aktivitas-aktivitas.
3. Menanamkan image/citra positif perusahaan
4. Menyelesaikan semua masalah yang berhubungan dengan publik,
dengan bijaksana dan menggunakan win-win solution.
5. Menjalih hubungan yang harmonis dengan semua publik luar,
mulai dari masyarakat, pemerintahan sampai media massa.
6. menyususn staf yang benar-benar ahli di bidang public relations.
Peran penting sasaran PR, onong Uchjana Effendy mengatakan sebagai berikut :
71
2.2.2 Analisis Tentang Aktivitas Kerja Humas
Humas atau Public Relations suatu perusahaan memiliki peran yang sangat penting. Public Relations bukan aktivitas yang
menyembunyikan fakta relevan, mempublikasikan informasi yang
tidak sewajarnya dan tidak sesuai dengan fakta. Namun, sebagai
suatu salah satu bentuk, proses, aktivitas dan penerapan komunikasi
dalam suatu organisasi/ perusahaan nyatanya sering juga melakukan
manipulasi opini dalam mencapai tujuannya (mempengaruhi opini
publik). Walaupun memang, prakteknya lebih banyak dalam
bentuk positif yang tujuannya mempengaruhi opini dan bukannya
untuk memanipulasi opini.
Oleh sebab itu Public Relations merupakan suatu fungsi srategi untuk Membina hubungan yang harmonis antara
badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran dan
Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan
masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau
sebaliknya. Dalam proses ini, perusahaan perlu memperhatikan
hubungan yang harmonis dengan masyarakatnya, seperti jujur,
2.2.3 Analisis Aktivitas Humas PT. Kereta Api
Saat melakukan kegiatan praktek kerja lapangan selama
kurang lebih satu bulan, penulis dapat menganalisa kerja Humas
Daop 2 Bandung, ternyata seorang Humas itu tidak hanya
mengandalkan berkomunikasi dengan baik, akan tetapi Humas
merupakan bagian yang mengurus hal-hal yang bersifat publik
internal maupun publik eksternal. Humas PT. Kereta Api (persero)
memiliki dua bagian, yaitu Hubungan internal dan hubungan
eksternal, dimana salah satu kegiatan internal adalah melakukan
penyuluhan internal ataupun dan penerbitan media internal,
sedangkan salah satu kegiatan eksternal yaitu melakukan Lorry yang
sering dilakukan oleh seorang Humas PT. Kereta Api pada saat siang
hari sampai malam hari yaitu melakukan survey dari stasiun satu ke
stasiun yang lain kegiatan ini dilakukan untuk melihat situasi stasiun
apabila ada terjadinya longsor ataupun sesuatu yang berhubungan
dengan kereta api.
Dari uraian kegiatan Humas PT. Kereta Api (persero) adalah
untuk mengindentifikasi permasalahan yang menyangkut dengan
opini publik. Sedangkan ringkasan dari kegiatan humas PT. Kereta
Api Persero adalah untuk memberikan citra yang baik perusahaan
kepada para konsumen, memikirkan serta merumuskan startegi untuk
menghindari terbentuknya opini public yang tidak baik terhadap
73
perusahaan. Khususnya pers dan humas atau public relations lembaga perusahaan luar.
2.2.4 Analisis Pelayanan Humas PT. Kereta Api Kepada
Mahasiswa PKL
Pelayanan Humas yang dilakukan PT. Kereta Api (Persero)
daop 2 Bandung kepada penulis khususnya mahasiswa yang
sedang melaksanakan PKL memberikan sambutan yang baik,
ramah, dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan yang berlangsung disana dan
melihat proses kerja seorang Humas yang sebelumnya penulis
belum pernah mengikuti kegiatan tersebut. Penulis banyak
diberikan kesempaan untuk mengikuti acara-acara yang
diselenggarakan Humas seperti mengikuti acara sosialisasi
dan remunerasi bersama para karyawan PT. Kereta Api, ikut
serta meliput acara HUT PIKKA yang ke-7, ikut melihat
korban meninggal di stasiun. Dan bagaimana cara
mengahadapi orang, baik secara tatap muka maupun telepon.
Sehingga penulis mendapat pengalaman maupun ilmu juga
mengerti dan mengetahui bagaimana kegiatan yang dilakukan
Oleh karena itu peranan Humas didalam perusahaan
khususnya PT. Kereta Api (persero) sangat penting dalam
merencanakan maupun melaksanakan kegiatan apa saja yang
diadakan oleh seorang Humas PT. Kereta Api (persero).
Karena tugas utama dari seorang Humas atau Public Relations
yaitu terbentuknya citra yang positif dari perusahaan itu
sendiri.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan
pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat 17 Juni 1864 oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet Van Den Beele.
Pembangunan diprakarsai oleh “Naamloze venootscahp Nederland Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari
Kemijen menuju desa Tanggung (25 KM) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas
jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu 10 Agustus 1867.
Kolonel Jhr. Van Der Wijk adalah seorang militer Belanda yang mana beliau
adalah orang pertama yang menggagaskan pembangunan jaringan jalan kereta api
pertama pada tanggal 15 Agustus 1840, tujuannya agar dapat mengangkut hasil
bumi serta bermanfaat bagi kepentingan pertahanan pada waktu itu.Selain di
Jawa, pembangunan jalan kereta api juga dilakukan di Sumatera Selatan (1914),
Sumatera Barat (1891), Sumatera Utara (1886), Aceh (1874), bahkan tahun 1922
di Sulawesi juga telah dibangun jalan kereta api sepanjang 47 km antara
Makassar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya
ujung pandang-Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan Kalimantan,
meskipun belum sempat dibangun, studi jalan kereta api Pontianak-Sambas (220
km) sudah diselesaikan. Demikian juga pulau Bali dan Lombok juga pernah
Keberhasilan swasta NV. NISM membangun jalan kerta api antara
Kemijen-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat
menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 KM), akhirnya mendorong minat
investor untuk membangun jalan kereta api di daerah lainnya. Tidak
mengherankan, kalau pertumbuhan panjang rel anatara 1864-1900 tumbuh dengan
pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880
mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada thun 1900 menjadi
3.338 km Karena, pemerintah Belanda kemudian merasa pentingnya dibangun
jaringan rel kereta apai pada banyak tempat, sedangkan NISM setelah itu
mengalami kesulitan keuangan yang sangat dahsyat, maka pemerintah Belanda
akhirnya memutuskan untuk mengambil alih pembangunan jaringan rel kereta api.
Selanjutnya pemerintah Belanda membuka jalur antara Jakarta-Bandung,
Sidoarjo-Madiun-Surakarta, Kertosono-Blitar, Madiun-Surakarta, serta
Yogyakarta-Cilacap. Akhirnya hampir pada setiap daerah terutama di daerah
dekat pantai di seluruh Jawa telah dapat memanfaatkan sarana transportasi berupa
kereta api, bahkan sampai dataran Sumatera dan Sulawesi.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan kereta api di Indonesia
mencapai 6.881 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi
5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena di bongkar semasa
pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan kerta api di
sana. Kesuksesan pembangunan dan pemanfaatan jaringan transportasikereta apai
yang dirasakan pemerintah kolonial Belanda maupun pihak-pihak swasta terpaksa
3
menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tahun 1942, sejak saat itulah
sarana-sarana yang telah dibbangun oleh pemerintah Belanda juga dikuasi oleh Jepang
termasuk sarana dan jaringan rel kereta api.
Jenis rel kereta api di Indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1.067
mm; 750 mm di Aceh dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan
rel yang di bongkar semasa pendudukan Jepang (1942-1943) sepanjang 437 km.
Sedangkan jalan kereta api yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83
km anatara Bayah-Cikara dan 220 km antara Muaro-Pekanbaru diprogramkan
selesai pembangunana selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang,
25.000 siantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan,
serta suangi yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya
bertebaran sepanjang Muaro-Pekanbaru.
Jepang mempekerjakan orang-orang pribumi pada dinas kereta api
bahkan ada yang menduduki jabatan tingkat menengah. Selain mengadakan
penerimaan pegawai secara besar-besaran pada tahun 1942-1943, pemerintah
Jepang juga menyelenggrakan semacam sekolah tinggi perkeretaapian dengan nama “Kyo Syu Syo” yang bertempat di Bandung.
Berkat sekolah perkeretaapian tersebut, orang-orang Indonesia kemudian
banyak menguasasi berbagai hal yang berhubungan dengan kereta api. Bahkan,
menjelang berakhirnya kekuasaan pemerintah Jepan, pegawai kereta api yang
merupakan orang-orang Indonesia berjumlah kurang lebih 80.000 orang yang
mayoritas sebagi pegawai rendah. Memasuki tahun 1945 barulah beberapa
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api”
(AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa
bersejarah yang terjadipada tanggal 28 September 1945, pembacaan sikap oleh
Ismangil dan sejumlah AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28
Spetember 1928 kekuasaan perkerataapiaan berada ditangan bangsa Indonesia.
Orang Jepang tidak diperkenankan lagi ikut campur tangan dengan urusan
perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi titetapkannya 28 Spetember 1945 sebagai hari Kereta Api Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api
Republik Indonesia” (DKARI). Meskipun DKARI telah terbentuk, namun tidak
semua perusahaan kereta api menyatu. Sedikitnya ada 11 perusahaan kereta apai
swasta di Jawa dan satu swasta (Deli Spoorweg Maatschapij) di Sumatera Utara yang masih terpisah dengan DKARI. Lima tahun kemudian, berdasarkan
Pengumuman Menteri Perhubungan, Tenaga, dan Pekerjaan Umum No. 2 Tanggal 6 Januari 1950, ditetapkan bahwa 1 Januarai 1950 DKARI dan “Staat-spoor
Wegen en Verenigde Spoorweg Bedrijf ” (SS/VS) digabung menjadi satu perusahaan kereta api yang bernama “Djawatan Kereta Api” (DKA).
Dalam rangka pembenahan badan usaha, pemerintah mengeluarkan UU
No. 19 Tahun 1960, yang menetapkan usaha BUMN. Atas dasar UU ini, dengan
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1963, tanggal 25 Mei 1963 di bentuk “Perusahaan Negara Kereta Api” (PNKA), sehingga Djawatan Kereta Api di ebur
5
“integrasi” ke dalam satu wadah PNKA, termasuk kereta apai di Sumatera Utara
yang sebelumnya dikelola oleh DSM.
Masih dalam rangka pembenahan BUMN, pemerintah mengeluarkan
UU No. 9 Tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969, yang menetapkan jenis BUMN
menjadi tiga, yaitu Perseroan, Perusahaan Umum, dan Perusahaan Jawatan.
Sejalan dengan UU yang dimaksud berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 61
Tahun 1971 tanggal 15 September 1971, bentuk perusahaan PNKA mengalami perubahan menjadi “Perusahaan Jawatan Kereta Api”( PJKA).
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintahan No.57 Tahun 1990,
pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA menagalami perubahan menjadi Perusahaan
Umum Kereta Api disingkat Perumka. Sejalan dengan perubahan status ini,
kinerja perkeretaapian di Indonesia kian membaik. Kalau pada tahun 1990 PJKA
rugi sebanyak Rp. 32,716 Milyar. Tahun kedua turun menjadi Rp. 2,536 Milyar,
tahun ke tiga Rp. 1,098 Milyar dan untuk pertama kalinya dalam sejarah
perkeretaapian Indonesia meraih laba sebesar Rp. 13 juta pada tahun 1993.
Berikutnya, dalam rangka “Loan Agreement” no. 4106-IND tanggal 15
Januari 1997 berupa bantuan proyek dari Bank Dunia, yang kemudian lebih dikenal dengan Proyek Efisiensi perkeretaapian atau “Railway Efficiency Project”
(REP), diarahkan pada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan yang
a) Memperjelas peranan antara pemilik (owner), pengaturan (regulator), dan pengelola (operator);
b) Melakukan restrukturisasi Perumka, termasuk merubah status Perusahaan
Umum menjadi Perseroan Terbatas;
c) Kebijakan pentarifan dengan pemberian kompensasi dari pemerintah kepada
Perumka atas penyediaan KA non komersial, yaitu tarifnya ditetapkan oleh
pemerintah;
d) Rencana jangka panjang dituangkan dalam Perencanaan Perusahaan
(Corpoorate Planning), yang dijabarkan ke dalam rencana kerja anggaran perusahaan secara tahunan;
e) Penggunaan peraturan dan prosedur dalam setiap kegiatan;
f) Pengingkatan peran serta sektor swasta;
g) Peningkatan SDM
Sejalan dengan maksud REP tersebut, dengan Peraturan Pemerintahan
No.19 Tahun 1998, pada tanggal 3 Februari 1998, pemerintah menetapkan
pengalihan bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Kereta Api menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero). Proses perubahan status perusahaan dari Perum menjadi Persero secara “de-facto” dilakukan tanggal 1 Juli 1999, saat Menhub Giri .S.
7
Tabel 1.1
Kronologis Bentuk Perusahaan
PERIODE STATUS DASAR HUKUM
1864 Pembangunan jalan KA sepanjang 26
km antara Kemijen-Tanggung oleh
1.2 Sejarah Divisi Humas PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung
Bagian atau Divisi Humas PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung
Berdiri pada tanggal 1 April 1997. Bagian Hubungan Masyarakat
Daerah/Humasda dipimpin oleh seorang Kepala Humas (Kahumasda) yang
dalam pelaksanaannya bertanggung jawab secara langsung kepada kepala daerah
Operasi (Kadaop) sebagai pimpinan tertinggi Daop 2 Bandung. Pengertian
Humasda adalah satuan organisasi di lingkungan PT.Kereta Api (Persero) yang
berada di bawah daerah operasi 2 dan mempunyai tugas pokok yakni
melaksanakan hubungan masyarakat, penyuluhan di lingkungan perusahaan
(internal) dan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).
Jumlah pegawai yang terdapat di Humasda PT.Kereta Api Daerah
Operasi II Bandung terdiri dari 3 orang, 1 orang sebagai Kepala Humasda
(Kahumasda), 1 orang sebagai Sekretaris Humasda Dan 1 orang sebagai staff
yang membantu Kahumasda
1.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Kereta Api (Persero)
Berdasarkan hasil rapat Direksi PT Kereta Api (Persero), merubah visi
dan misi yang lama menjadi visi dan misi yang baru, yakni Maklumat Direksi
Nomor : No.14/PR.006/KA.2009 menyebutkan bahwa, sejalannya dengan Arah
dan Startegi Pengembangan (Restrukturisasi) Perusahaan, maka sesuai
Kesepakatan pada tanggal 29 Mei 2009 di Bandung, Direksi PT. KERETA API
9
1.2.1.1 Visi PT. Kereta Api (Persero)
Visi PT. Kereta Api (Persero) Indonesia yaitu Menjadi
penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan
pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. 1.2.1.2 Misi PT. Kereta Api (Persero)
Misi yang diemban oleh PT. Kereta Api (Persero)
Indonesia yaitu Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis
usaha penunjangnya,melalui praktek bisnis dan model organisasi
terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi
stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama :
keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.
1.2.1.3 Tujuan PT. Kereta Api (Persero)
Tujuan perusahaan adalah untuk turut serta melaksanakan
dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasioanal khususnya di bidang
transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi
dan berdaya saing kuat di pasar dalam negeri ataupun internasional
di bidang perkeretaapian yang meliputi usahapengankutan orang dan
barang dengan kereta api, kegiatan perawatan prasarana
perkeretaapian, pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan
usaha penunjang prasarana dan sarana kereta api dan kemanfaatan
1.2.1.4 Budaya PT. Kereta Api (Persero)
Budaya perusahaan merupakan pola sikap, keyakinan asumsi dan
harapan yang dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk
cara bagaimana karyawan/karyawati bertindak dan berinterakasi agar sasaran
perusahaan tercapai, budaya perusahaan yaitu RELA.
RELA berarti ikhlas bekerja, berjuang, berkorban dan ikhlas belajar
untuk kemajuan perusahaan.
1. R = Ramah
Senantiasa memelihara suasana/menunjukkan sikap ramah
tamah dalam melayani semua pelanggan dan dalam bekerja sama
dengan mitra kerja eksternal maupun internal.
2. E = Efisien
Senantiasa mengupayakan dan mengingkatkan efektivitas
dan efisien kerja/usaha serta kemampuan mendayagunakan biaya,
waktu dan/ataupun berbagai sumber daya lain secara tepat guna dan
hemat dengan menjamin mutu hasil kerja yang lebih baik.
3. L = Lancar
Senantiasa memelihara/menjamin kelancaran pelayanan
bagi semua pelanggan, ekstern maupun intern, berikut pelaksanaan
pekerjaan pendukungnya, untuk dapat memberikan pelayanan yang
11
4. A = Aman
Senantiasa memelihara dan berupaya meningkatkan
jaminan keamanan/keselamatan pengguna jasa dan/atau bara bawaan
ataupun kiriman serta awak/pekerja berikut aset yang diopersikannya
dan juga lingkungan sekitarnya.
Budaya perusahaan juga dipandang sebagai komponen kunci
keberhasilan dari pencapaian misi, arah usaha, strategi efektivitas perusahaan.
Pengembangan perusahaan diarahkan untuk meningkatkan kinerja
financial masing-masing bagian dengan menekankan pada usaha inti (core bussiness), yaitu jasa angkutan penumpang dan barang, usaha yang dilakukan untuk menjadikan kereta api sebagai pilihan utama jasa transportasi dengan cara
meningkatkan efektivitas dan efisien perusahaan serta investasi yang selektif
untuk mencapai tingkat keselamatan, pelayanan, dan keuangan perusahaan.
Sesuai dengan tujuan PT. Kereta Api (Persero) terus menerus berupaya
secara bertahap meningkatkan kinerja pelayanan dan keuangannya yang akan
dicapai dengan berbagi startegi pertumbuhan, antara lain peningkatan
1.2.1.5 Logo dan Arti Lambang PT. Kereta Api (Persero)
Setiap perusahaan mempunyai suatu identitas diri perusahaan tersebut.
Maka PT. Kereta Api (Persero) pun memiliki identitas diri yang berupa
logo perusahaan, seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 1.1
Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Sumber : Arsip Humas PT. KAI (Persero)
1.2.1.6 Arti Lambang Perusahaan
a) Makna Karakter Logo/Lambang
Gambar lambang menyiratkan sifat tegas, pasti, tajam, gerak
horizontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan lengkung
meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah
bolak-balik perjalanan kereta api, juga melambangkan interaksi
13
b) Gaya Gambar
Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta
api. Ujung garis tajam tetapi melengkung untuk menyiratkan
arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung tumpul, agak
melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman
(sesuatu bentuk yang terlampau runcing memberikan kesan
ancaman, rasa sakit, dan agresivitas, asosiatif kepada senjata
tajam, duri, dan semacamnya).
c) Sifat Gambar
Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional, karena bentuk
geometrisnya yang dominan yang lebih bersifat maskulin kesan
sangat modern, teknis, jelas terlihat.
1.3 Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero)
PT. Kereta Api (Persero) mempunyai struktur perusahaan yang terdiri
dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagi bagian dan daerah
pengoperasiannya. Perusahaan sehari-hari dipegang oleh suatu mamajemen
organisasi pemberi wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah
dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian utam langsung berada
dibawah seorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada.
Struktur oraganisasi perusahaan memiliki peran yang penting untuk
mencapai mekanisme yang efektif dan efisien. Adapun struktur dari PT. Kereta
15
Gambar 1.2
Berdasarkan gambar 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organasasi PT.
Kereta Api (Persero) dibagi menjadi tiga bagian, yakni :
a. Tingkat Pusat
1) PT. Kereta Api (Persero) dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut) yang dibawahi langsung oleh Dewan Komisaris. Dalam
melaksanakan tugasnya, Dirut bantu oleh lima anggota direksi, yaitu
Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur
Sumber Daya Manusia, dan Direktur Pengembangan Usaha.
2) Sekertaris Perusahaan.
3) Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang).
4) Satuan Pengawasan Intern (SPI)
5) Divisi : a. Divisi Properti
b. Divisi Sarana
c. Divisi Pelatihan
b. Tingkat Daerah Operasi
Tingkat operasi di Jawa ini dipimpin oleh Kepala Daerah Operasi
(Kadaop) yang terdiri dari :
17
4. Daop (Regional Office) 4 Semarang 5. Daop (Regional Office) 5 Purwokerto 6. Daop (Regional Office) 6 Yogyakarta 7. Daop (Regional Office) 7 Madiun 8. Daop (Regional Office) 8 Surabaya 9. Daop (Regional Office) 9 Jember 10. Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek
c. Tingkat Divisi Regional di Sumatera
1. Divisi Regional I Sumatera Utara
2. Divisi Regional II Sumatera Barat
3. Divisi Regional III Sumatera Selatan
d. Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa
1. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta
2. Balai Yasa Sarana Manggarai
3. Balai Yasa Sarana Surabaya – Gubeng
4. Balai Yasa Sarana Tegal
5. Balai Yasa Sarana Divre III Sumatera Selatan
6. Balai Yasa Sarana Jembatan Kiaracondong
1.4 Struktur Divisi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung
Untuk memberikan arahan yang terstruktur dalam perusahaan, maka Humas
PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung membentuk struktur di
Gambar 1.3
STRUKTUR ORGANISASI
PT. KERETA API (PERSERO)DAERAH OPERASI 2 BANDUNG
Berdasarkan gambar 1.3 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organisasi
PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Daerah
Operasi 2 Bandung (Kadaop) dan Humasda di pimpin oleh Kepala Humasda (KA
Humasda) yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi 2 Bandung.
Sumber : Job Descriptions PT. Kereta Api (Persero)
19
a. Kepala Daerah Operasi 2 Bandung
b. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum
1. Sub Seksi Sumber Daya Manusia
2. Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum
3. Sub Seksi Hukum
4. Sub Seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan Lingkungan Kerja
(HIPERKES) dan Keselamatan Kerja
5. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)
c. Seksi Keuangan
1. Sub Seksi Administrasi Keuangan
2. Sub Seksi Anggaran dan Akutansi
d. Pemeriksaan Kas Daerah
1. Urusan Tata Usaha
2. Pemeriksaan Kas Stasiun
e. Hubungan Masyarakat Daerah
f. Seksi Jalan Rel dan Jembatan
1. Pengawas
a. Pengawas Teknik (WASTEK) Jalan Rel dan Jembatan 2
Bandung
b. Pengawas Jalan Rel 2. A Bandung
c. Pengawas Jalan Rel 2. B Tasikmalaya
2. Sub Seksi Program Jalan Rel dan Jembatan
3. Sub Seksi Konstruksi Jalan Rel
4. Sub Seksi Konstruksi Jembatan
5. UPT Resor Jalan Rel
6. UPT Resor Jembatan
g. Seksi Operasi dan Pemasaran
1. Pengawasan Operasi dan Pemasaran
a. Pengawas Teknik Operasi dan Pemasaran (WASTEK OPSAR)
2 Bandung
e. Pengawas Operasi sarana Telekomunikasi (WAS OPSARTEL)
2 Bandung
2. Sub Seksi Operasi Teknis dan Perjalanan Kereta Api
3. Sub Seksi Pemasaran Angkutan Penumpang
4. Sub Seksi Pemasaran Angkutan Barang
5. Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban
6. UPT Pengendalian Operasi Kereta Api Terpusat (POKAT)
21
8. UPT Stasiun
9. UPT Reservasi
h. Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik
1. Pengawas Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik
a. Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik
(WASTEK SINTELIS) 2 Bandung
b. Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS
SINTELIS) 2. A Bandung
c. Pengawas Teknik Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (WAS
SINTELIS) 2.B Tasikmalaya
2. Sub Seksi Program
3. Sub Seksi Sinyal
4. Sub Seksi Telekomunikasi dan Listrik
5. UPT Resor Sinyal
6. UPT Resor Telekomunikasi
7. UPT Resor Listrik Umum
i. UPT Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage
1. Urusan Tata Usaha
a. Sub Urusan Sumber Daya Manusia, Umum, Keamanan dan
Ketertiban
b. Sub Urusan Keuangan
2. Sub Seksi Jalan Terminal
4. Sub Seksi Teknik Angkutan Impor/Ekspor & Domestik
5. Sub Seksi Pemasaran dan Klaim
6. Sub Seksi Perwakilan TPKB Gedebage–Bandung di Tanjung Priuk
7. Perbendaharaan
1.5Job Descriptions Dari Struktur Organisasi PT. Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung
Dibawah ini adalah Job Description dari struktur Organisasi PT. Kereta
Api (Persero) Daop 2 Bandung :
1.5.1 Kepala Daerah Operasi 2 Bandung
Kadaop memiliki kedudukan paling tinggi dalam PT.Kereta Api Daop
Bandung dan memiliki fungsi sebagai pemimpin pengoperasian serta
bertugas melakukan manajemen di wilayah Daop 2 Bandung
Menyelenggarakan pengusahaan angkutan kereta api serta merumuskan
dan menyusun program pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
angkutan penumpang dan atau barang di wilayah daeraah operasi 2
bandung.
1.5.2 Seksi Sumber Daya Manusia Dan Umum
Menyusun program pengelolaan dan evaluasi sumber daya manusia (SDM)
23
pertimbangan dan bantuan hukum, melaksanakan pembinaan hygiene
perusahaan, kesehatan lingkungan kerja, keselamatan kerja dan kesehatan
SDM, serta melaksanakan pembinaan dan evaluasi kinerja unit pelayanan
kesehatan (UPK) di wilayah daerah operasi 2 bandung. untuk melaksanakan
tugas tersebut, seksi sumber daya manusia dan umum mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi kinerja SDM
2. Pelaksanaan administrasi kerumahtanggaan dan umum.
3. Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum.
4. Pelaksanaan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan,
kesehatan lingkungan kerja dan keselamatan kerja serta melaksanakan
pembinaan dan pengujian kesehatan SDM.
5. Pembinaan dan pelayanan kesehatan.
Seksi sumber daya manusia dan umum daerah operasi 2 bandung
terdiri dari :
1.a. Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM)
Sub Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) bertugas melaksanakan
perencanaan kebutuhan SDM, admnistrasi dan sistem informasi SDM, serta
melaksanakan pengendalian, pembinaan, pelatihan, sertifikat dan evaluasi kinerja
SDM.
1.b. Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum
Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum bertugas melaksanakan kegiatan
protokoler, tata usaha, pengadaan, perlengkapan, dan keperluan kantor serta alat
pelaksanaan transportasi (pool mobil) dan akomodasi perkantoran, pengurusan
wisma/mess serta pengarsipan surat-menyurat dan peraturan-peraturan
perkeretaapian.
1.c Sub Seksi Hukum
Sub Seksi Hukum bertugas melaksanakan pemberian pertimbangan dan
bantuan hukum di dalam dan di luar pengendalian serta menjadi sumber informasi
hukum dan peraturan bagi pegawai.
1.d. Sub Seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan lingkungan Kerja (HIPERKES) dan keselamatan kerja.
Sub seksi Hygiene Perusahaan, Kesehatan Lingkungan Kerja (HIPERKES) Dan keselamatan kerja bertugas melaksanakan penelitian, pengujian
dan pembinaan hygiene perusahaan dan kesehatan (HIPERKES), ergonomic dan psikologi kerja, melaksanakan pengujian kesehatan SDM, melaksanakan pelatihan
dan pembinaan keselamatan kerja, perlindungan kerja dan pencegahan dan
pencegahan kecelakaan kerja dari berbagai peralatan kerja dan bahan kerja yang
berbahaya, serta menyediakan bahan dan alat keselamatan kerja.
1.e. Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)
Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) bertugas melaksanakan pemberian
pelayanan kesehatan kepada pegawai dan keluarga yang masih menjadi
tanggungannya, khusus pada UPK Bandung memberikan tambahan pelayanan