• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi tentang fungsi iklan fast food kentucky fried chicken (kfc) di televisi terhadap intensi membell pada remaja majus dzikir dan tawasulan forum sllaturahmi remaja bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi tentang fungsi iklan fast food kentucky fried chicken (kfc) di televisi terhadap intensi membell pada remaja majus dzikir dan tawasulan forum sllaturahmi remaja bogor"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

REMAJA MAJLIS DZIKIR DAN TAWASULAN

FORUM SILATURAHMI REMAJA BOGOR

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi

セ@

a..

r1 :

r;;;;:.

ᄋZMMPᄋQMM]ᄋセ@

Oleh : rg1. '

ᄋᄋセヲG「ZZcUBNNZNM・Zt」イZZ@

セ@

C11

'3

ABDUL LATIF

ZZセ]@

:

fLᆪHサ[ヲRセW_⦅ZヲMMᆳ

NIM : 105070002265

FAKUL TAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

REMAJA MAJUS DZIKIR DAN TAWASULAN

FORUM SllATURAHMI REMAJA BOGOR

Skrispi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana f'sikologj

1

セpeャGエpust@

AKAAN UJ AMA ,

1

:

Oleh:

UIN SYA.flID JAKARTA_,,,

ABDUL LATIF

NIM : 105070002265

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

セjR@

Ors. Sofiandy Zakaria. M. Psi. Liany Luzvinda. S.Psi. M.Si.

Nip. 150 411152

FAK.UlTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

Bogor'' telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 17 Maret 2010

Sidang Munaqasyah Dekan/

Ketua Merangkap Anggota

Oセ@

Jahja Umar, Ph.D Nip. 130 885 552

Penguji I

Nip. 19770608 200501 2003

Pembimbing I

セ\q@

Drs. Sofiandy Zakaria, M. Psi.

Anggota

Pembantu Dekan/ Sekretaris Merangkap Anggota

cb

Dra. adhilah Surala a M.Si Nip. 19561223 198303 2001

Penguji II

セjャ@

Drs. Sofiandy Zakaria, M. Psi.

Pembimbing II

(4)

Dari cara berfikir yang baik.

Berfikir sukses, berfikir kaya,

Maka akan kaya karena Tuhan senantiasa

mengikuti perasangka hamba-Nya kepada-Nya

(Eddy Faisal)

''Allahu Muqal/ibal Qulub"

Hanya Tuhalah yang mampu

Membolak balikan hati seseorang manusia.

Oleh karena itu bila engkau dihadapkan

Kepada masalah, bersegeralah untuk

Mengingat-Nya dan kembali kepada jalan-Nya.

Karya ini kupersemabahkan teruntuk

kedua Orang tuaku, Keluargaku,

ku berharap semoga bisa merubah

segalanya ...

(5)

ABSTRAKSI

(A) Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Februari 2010

(C) Abdul Latif

(D) Pengaruh Persepsi Tentang Fungsi lklan Fast Food Kentucky

Fried Chicken (KFC)

Di

Televisi Terhadap lntensi Membeli Pada

Remaja Majlis Dzikir dan Tawasuian Forum Silaturahmi Remaja Bog or

(E) 100 Halaman + Lampiran

(F) lntensi merupakan pandangan subjektif seseorang mengenai

kemungkinannya menampilkan suatu tingkah laku, termasuk tingkah laku membeli, perilaku membeli memang perilaku yang beralasan tetapi seringkali intensi membeli itu dipengaruhi oleh tindakan kemauan yang emosional. lklan yang ditampilkan di televisi bertujuan membujuk

konsumen untuk membeli, sebelum membeli konsumen biasanya terlebih dahulu mengolah dan mengadakan pengidentifikasian yang disebut dengan persepsi. Oleh sebab itu konsumen perlu mempersepsikan fungsi iklan itu sendiri diantara fungsinya tersebut ialah untuk menginformasikan, meyakinkan serta megingatkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh persepsi tentang fungsi iklan terhadap intensi membeli pada Remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogor.

lntensi membeli adalah setiap perilaku membeli seseorang yang bebas yang ditentukan oleh kemampuan sendiri yang selalu didahului oleh niat. Persepsi tentang fungsi iklan yaitu adalah suatu pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan tentang suatu bentuk komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak ramai tentang sesuatu, dengan menampilkan fungsi iklan itu sendiri seperti untuk menginformasikan, meyakinkan serta megingatkan.

(6)

Sampel penelitian terdiri dari 45 responden yang masing-masing responden diberikan angket dengan jumlah sebanyak 50 item skala intensi membeli dan 24 item sakala persepsi tentang fungsi iklan. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh.

Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang fungsi iklan terhadap intensi membeii pada remaja Majlis Dzikir dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogor dan hipotesis alternatif (Ha) adalah ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang fungsi iklan terhadap intensi membeli pada remaja Majlis Dzikir dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogar. Data yang diperoleh penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis regresi. Data statistik menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar

=

0.290 dan F label

=

4.06 (F hitung < F label) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak dengan pengertian bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang fungsi iklan fast food KFC terhadap intensi membeli pada Remaja Majlis Dzikir dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogar. Selanjutnya, gambaran persepsi tentang fungsi iklan dan intensi membeli dalam kategori sedang.

Hasil Penelitian ini menunjukan gambaran persepsi tentang fungsi iklan dalam kategori sedang atau cukup tinggi sedangkan intensi membeli juga berada dalam kategori sedang, hasil regresi menunjukan tidak ada

pengaruh yang signifikan persepsi tentang fungsi iklan fast food KFC terhadap intensi membeli pada Remaja Majlis Dzikir dan Tawasulan

Forum Silaturahmi Remaja Bogar.

Untuk saran, sebaiknya iklan sebelum dirancang telebih dahulu harus mengetahui segment penontonnya, sehingga apa yang menjadi target iklan tersebut dapat terpenuhi, dan iklan tersebut harus efektif salah satunya iklan tersebut harus dapat menarik perhatian konsumen, kemudian konsumen diharapkan dapat mau menonton iklan tersebut, setelah itu diharapkan konsumen timbul rasa ingin membeli apa yang diiklankan produk tersebut, sedangkan untuk instansi agar dapat memberikan seminar-seminar atau pelatihan tentang intensi membeli, dimana hal tersebut juga akan mernberikan pengaruh terhadap diri kedepannya, dan juga agar mereka memiliki pandangan yang positif.

(7)

KA TA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT

Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang pemilikjiwa dan raga ini, yang

senantiasa mencurahkan Rahmat dan Kasih Sayang-Nya serta Hidayah-Nya

yang tak terhingga nilainya, karena Dia-lah penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Sholawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada

Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabat dan pengikutnya.

Akhirnya berakhir juga langkah-langkah yang penuh dengan tetes air mata

dari sebuah perjuangan panjang serta penuh dengan kerja keras dan do'a.

Meskipun penu!is menemui banyak hambatan dan rintangan dalam proses

penyususnan skripsi yang ditujukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Psikologi dengan judul "Pengaruh Persepsi

Tentang Fungsi lklan Fast Food Kentucky Fried Chicken (KFC) Di

Televisi Terhadap lntensi Membeli Pada Remaja Majlis Dzikir dan

Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogor ".

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak

pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Dengan penuh rasa

hormat maka penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tak

terhingga kepada :

1. Bapak Jahja Umar Ph.D Dekan Fakultas Psikologi UIN dan Para Wakil

Dekan, besarta seluruh Dosen terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.

Staff akademik Fakultas Psikologi UIN, terimakasih atas pelayanannya

(8)

Exclucive Community, 02 KAHFI Bintaro, Team Tester Lembaga Bina

Kreatif Mandiri (BKM), Team KKL DEPSOS RI, yang selama ini telah

membagi suka maupun duka selama perjalanan hidup penulis, dan

terimakasih untuk tawa, canda, dan persahabatan yang sangat dalam

yang membuatku terus ingin maju bersama kalian

8. Semua teman-teman angkatan 2005 khususnya Syifa, Lia, Afifah, Hana,

Widad, Rizal, Lutfi, Krisna, Agung, yanto, Panji, Nala, Iha, Maria,Tary,

pokoknya etc dech, dan umumnya kepada teman-teman kelas B atas

segala keceriaan, dukungan, semangat, do'a dan kerjasamanya selama

studi dan penulisan skripsi ini, semoga persahabatan kita tidak lekang

oleh waktu.

9. Terakhir untuk kekasih-kekasih hatiku yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu karena terlalu banyak hehehe ... yang selalu setia

menemaniku disaat susah dan senang, yang selalu memberikan

dorongan motivasi sampai selesainya skripsi ini.

Selain itu, terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu-persatu atas semua bantuan, saran dan

motivasi. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Seluruh isi skripsi

ini adalah tanggung jawab penulis. Penulis berharap skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak Amien.

Jakarta, Februari 2010

Penulis

(9)

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMANPENGESAHAN

MOTTO

DAFTAR ISi

ABSTRAK ... .

KAT A PENGANTAR... iii

DAFT AR ISi ... vi

DAFT AR T ABEL ...

x

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1- 18 1. 1 La tar Belakang Masalah .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. . . .. .. .. . .. .. .. . . .. .. .. .. . 1

1.2 ldentifikasi Masalah . . .. .. .... .. ... .... ... . .. .. ... .. .. ... .... .. .. ... .. . 13

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah ... 14

1.3.1 Batasan Masalah... 14

1.3.2 Rumusan Masalah ... 15

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 15

1.4.1. Tujuan Penelitian . .. . ... .... .. .. .... .. ... .... .. ... .. ... .. . .. .. .. 16

1.4.2. Manfaat Penelitian . ... ... .... .... ... .. . . . .. .. ... ... .. .. .. .. ... 16

1.4.2.1 Manfaat Praktis ... 16

1.4.2.2 Manfaat Praktis ... 16

(10)

BAB II KAJIAN PUST AKA ... 19-52

2.1 lntensi Membeli... ... .. ... ... .. ... .... .. .... 19

2.1. 1 Pengertian lntensi Membeli .... ... ... ... .... ... 19

2.1.2 Teori lntensi ... 21

2.2 Persepsi Tentang Fungsi lklan Di Televisi... 28

2.2.1 Pengertian Persepsi ... ... ... ... .. ... ... ... 28

2.2.2 Persepsi Tentang Fungsi lklan ... 32

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 34

2.2.4 Pengertian lklan . ... .. ... .. .. . .. .. .. .. .. . .. ... .... .. .. ... .. ... 35

2.2.5 Keputusan-Keputusan Uta ma Dalam lklan .... ... 38

2.2.6 Evektivitas lklan... 43

2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan lklan Televisi... 44

2.3 Kerangka Berpikir ... 47

2.4 Pengajuan Hipotesis .. .. .. ... .. .. ... ... .. .. .... ... . ... ... 52

BAB Ill METODELOGI PENELITIAN ... 53-67 3.1 Jen is Penelitian... .. .. . .. . ... .. . . .. . .. .. .. .. .. . .. .. . . . .. ... ... .... .. . . .. .. ... 53

3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian .... .. .... .... .. ... ... 53

3.1.2 Variabel Penelitian ... .. .. .. .. . ... ... .. .. .. ... .... .. . ... 53

3.1.3 Definisi Konseptual... 54

3.1.4 Definisi Operasional .. . . . .. ... ... ... .... ... ... . ... . ... 54

3.2 Pengambilan Sampel.... ... .. . .. ... .... ... .. ... ... .. .. 56

3.2. 1 Populasi dan Sampel... 56

3.2.2 Teknik pengambilan Sampel ... 57

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 58

3.3.1 Metode dan lnstrumen Penelitian ... 58

3.3.2 Hasil Uji lnstrumen Penelitian ... 61

(11)

3.3.4 Teknik Analisis Data... 65

3.3.5 Prosedur Penelitian ... .. ... ... ... ... ... ... .. .. ... ... .... .. 65

BAB IV PRESENT ASI DAN ANALISA DAT A ... 68-87 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 68

4.1.1 Gambaran lntensi Membeli... 73

4.1.2 Gambaran Persepsi Fungsi lklan . .. .. ... . .. ... .. .. . .. .. . . . 75

4.2 Analisi Data... 78

4.2.1 Uji Regresi... 78

4.2.2 Gambaran lntensi Membeli Berdasarkan Data Responden . . . 79

4.2.3 Gambaran Persepsi Fungsi lklan Berdasarkan Data Respond en... 83

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ... 88-96 5.1 Kesimpulan... .. .. .. . .. . .. .. ... .. . . ... ... . . . .. .. . .. ... .. .. .. .. . . .. .. .. . . . .. . . ... . 88

5.2 Diskusi .. . . .. . .. ... .. .. .. . .. .. . .. .. . .. . .. .. . .. . . .. . . . ... .. ... ... .. . . . .. .. . . . .. ... . 89

5.3 Saran . . . ... . . .. . . ... . ... . . ... .. . .. . . ... .. . . . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. . . . .. 95

DAFT AR PUST AKA ... 97

[image:11.525.41.449.152.524.2]
(12)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Nilai Skor Jawaban... 59

2. Tabel 3.2 Blue Print Skala lntensi Membeli ... 59

3. Tabel 3.3 Blue Print Skala Perspesi Fungsi iklan ... 61

4. Tabel 3.4 Kaidah Klasifikasi Uji reliabiitas ... 62

5. Tabel 3.5 Koefesien Reliabilitas lnstrumen Penelitian ... 65

6. Tabel 4.1 Kategori Sampel berdasarkan Usia ... 69

7. Tabel 4.2 Kategori Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70

8. Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 71

9. Tabel 4.4 Kategori Sampel Berdasarkan Pendapatan Perbulan... 72

10. Tabel 4.5 Nilai Min, Mak, Sum, Mean, Standar Deviasi, lnlensi Membeli . .. . . . .. . . .. .. . . .. . .. . . . .. .. .. . . . .. . . .. . . ... .. .. . .. .. .. . . . .. ... .. . .. .. . . . ... . . .. . . . 73

11. Tabel 4.6 Norma Kategorisasi ... 74

12. Tabel 4.7 Kategorisasi lntensi Membeli... 75

13. Tabel 4.8 Nilai Min, Mak, Sum, Mean, Standar Deviasi, Persepsi Fungsi lklan... ... .. .. . .. .... .. .. . . .. .. . .. .. .. ... .. . .. . .. .. ... . . . .. . .. . . .. .. 76

14. Tabel 4.9 Norma Kategorisasi ... 76

15. Tabel 4.10 Kategorisasi Persepsi Fungsi lklan ... 77

16. Tabel 4.11 Anova... 78

17. Tabel 4.12 Model Summary... 79

18. Tabel 4.13 Kategori lntensi Membeli Berdasarkan Usia ... 80

19. Tabel 4.14 Kategorisasi lntensi Membeli Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80

[image:12.532.43.449.139.650.2]
(13)

21. Tabel 4.16 Kategori lntensi Membeli Berdasarkan Pendapatan Per

bulan... 82

22. Tabel 4.17 Kategori Persepsi Fungsi lklan Berdasarkan Usia ... 83

23. Tabel 4.18 Kategorisasi Persepsi Fungsi lklan Berdasarkan Jenis

Kelamin... 84

24. Tabel 4.19 Kategorisasi Persepsi Fungsi lklan Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ... 85

25. Tabel 4.20 Kategori Persepsi Fungsi lklan Berdasarkan Pendapatan

(14)

DAFT AR GAMBAR

(15)

1.1

Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, kebutuhan dan

gaya hidup masyarakat pun semakin meningkat pada saat ini, maka beragam

kebutuhan masyarakat ikut bervariasi, mulai dari kebutuhan yang paling

dasar seperti makan, minum, serta pakaian. Untuk makanan maka dewasa ini

banyak sekali gerai-gerai yang menyediakan makanan seperti restaurant,

cafe. warung-warung hingga restaurant fast food. Tujuan didirikannya pusat

perbelanjaan tersebut untuk memudahkan konsumen dalam memenuhi

kebutuhannya akan barang atau jasa yang ditawarkan, sehingga dapat efektif

dan efesien dari segi waktu dan biaya.

Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

meningkat seiring dengan keinginan yang serba cepat dan praktis dalam

penyajian makanan. Seiring dengan serbuan budaya asing, maka jenis

makanan dari negeri asing seperti Kentucky Fried Chicken (KFC}, Mc

Donald's (McD}, California Fried Chicken (CFC), Texas Fried Chicken (TFC),

Popeye's, A&W, dan American Hamburger (AH) telah banyak masuk ke

(16)

bentuk restaurant fast food waralaba. Keberadaan restaurant fast food asing

waralaba mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini menunjukkan

bahwa minat pasar di Indonesia untuk restaurant sejenis ini cukup besar.

Di kola Bogor banyak penduduk yang sebagian merupakan pendatang yang

terdiri dari para pelajar yang datang dari berbagai daerah dari segala macam

latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial, serta budaya yang turut

mengalami perubahan dibeberapa bidang tertentu. Munculnya pusat

perbelanjaan tersebut sengaja didesain khusus untuk anak muda yang

sebagian besar tinggal sementara bahkan sudah menetap di kola Bogor. Hal

ini menyebabkan anak-anak muda khususnya remaja terkondisikan

melakukan aktivitas untuk pergi berjalan-jalan ke mall, berkunjung ke

restaurant-restaurant siap saji dan lain-lain. Semakin bertambahnya pusat

perbelanjaan di kota Bogor membuat perubahan pada pola konsumsi

masyarakat khususnya bagi remaja.

Remaja yang semula mengunjungi tern pat perbelanjaan, food court dengan

berbagai macam pilihan cepat saji, dengan tujuan ingin jalan-jalan pada

akhirnya ada keinginan untuk membelanjakan dan tergoda untuk

mengkonsumsi fast food. Remaja pada umumnya mempunyai kepekaan

terhadap sesuatu yang sedang menjadi '1n" artinya remaja mempunyai

(17)

takut dianggap ketinggalan zaman. Masa remaja adalah masa transisi dari

masa kanak-kanak menuju masa remaja, pada masa ini banyak terjadi

perubahan-perubahan dalam diri sehubungan dengan pencarian jati dirinya.

Hurlock (1980) mengatakan, ciri-ciri masa remaja adalah masa sebagai

periode peralihan, sebagai periode perubahan, masa remaja sebagai usia

bermasalah dan masa remaja sabagai masa mencari identitas. Zulkifli (1986)

mengemukakan bahwa awal masa remaja berlangsung kira-kira dari anak

berusia empat belas sampai dua puluh satu tahun.

Dengan zaman seperti saat sekarang ini konsumen remaja merupakan target

pasar yang potensial dalam era ekonomi yang cendrung kapitalistik, remaja

dengan status sosial ekonomi tinggi adalah segmen pasar yang sangat

panting. Karena menurut Safira (2007), kelompok usia remaja adalah salah

satu pasar yang potensial, alasannya karena pola konsumsi seseorang

terbentuk pada usia remaja.

Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogor dipilih sebagai

lokasi penelitian karena berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti

terhadap beberapa nara sumber yang terdiri dari siswa atau santri, alumni,

pengurus sampai kepada masyarakat sekitar yayasan menyatakan bahwa

murid atau santri tersebut merupakan murid yang berasal dari golongan

(18)

para siswa dapat berfikir positif dan mau terus mencari kebenaran di dalam

islam.

Berdasarkan beberapa karakteristik konsumen remaja, diantaranya adalah :

1) Sangat mudah terpengaruh oleh rayuan penjual, 2) Mudah terbujuk iklan

terutama pada penampilan produk, 3) Tidak berpikir hemat, dan 4) Kurang

realistik, romantis, dan mudah terbujuk atau impulsif (Munandar, 2001).

Karakteristik inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk

memasuki pasar remaja.

Fast food sendiri dapat diartikan sebagai makanan yang dapat disiapkan

untuk dihidangkan dan dikonsumsi dalam waktu yang singkat serta dapat

dimakan dengan cepat, dan inilah yang menjadi salah satu simbol kehidupan

modern karena orang sibuk dengan aktivitasnya sehingga tidak sempat

memasak dan hampir tidak memiliki waktu untuk makan.

Pada saat ini bisnis fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) merupakan salah

satu bisnis yang dari sekian banyak bisnis fast food yang tidak terlalu terkena

imbas krisis. Hal ini diperkuat dengan hasil survey iklan "Top 100 Megabrand"

bahwa merek KFC menduduki ranking 46 dari 100 pengiklan terbesar tahun

1997 (Terence, 2003). Hal ini disebabkan karena semua orang butuh

(19)

dicari khalayak ramai. Akan tetapi faktor yang mendasar adalah rasa yang

disuguhkan, serta srategi yang diterapkan dan komitmen penuh.

Prociuk fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) sebagaimana telah diketahui

adalah salah satu produk makanan instant atau cepat saji yang semakin lama

semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal

penyajiannya, demikian juga bagi kalangan remaja yang sebagian besar

berdomisili dekat dari pusat produk fast food tersebut, maka ini merupakan

makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau,

mudah di dapatkan, dan sifatnya tahan iama, dan dengan semakin

banyaknya fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) yang ada di pasaran

berarti memberikan keluasan bagi konsumen terutama para remaja untuk

memilih menu-menu yang sesuai dengan keinginannya.

Oleh karena itu dengan keanekaragaman konsumen dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari maka dapat dipengaruhi juga oleh berbagai faktor, baik

faktor yang berasal dari diri konsumen maupun luar konsumen itu sendiri,

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku membeli diantaranya

adalah : 1) Faktor-faktor kebudayaan yang terdiri dari; a) kebudayaan adalah

faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar, b)

sub budaya adalah kelompok-kelompok yang lebih kecil dari budaya seperti

(20)

kelompok-kelompok ras, dan wilayah-wilayah geografis, c) kelas sosial

adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam

sebuah masyarakat, yang tersusuan dalam sebuah urutan jenjang dan para

anggota dalam setiap jenjang itu memiliki niat, minat, dan tingkah laku yang

sama. 2) Faktor-faktor sosial yang terdiri dari ; a) kelompok referensi adalah

kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung ataupun tidak

langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang, b) keluarga adalah suatu

unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan

menentukan dalam pengambilan keputusan, c) peranan dan status. 3) Faktor

pribadi yang terdiri dari usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup, serta keperibadian dan konsep diri. 4) Serta faktor

psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, serta kepercayaan dan

sikap (Kotler, 1990).

Berkaiatan dengan hal-hal lain yang turut mempengaruhi intensi membeli,

Belleau, Summers, Xu dan Pilen (2007) yang mengadakan penelitian

mengenai intensi membeli (purchasing intention) remaja di Amerika Serikat

juga menyebutkan beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi intensi,

antara lain yaitu tindakan dan pengalaman masa lampau, penggunaan media

sebagai sumber informasi (media usage) sehingga keterlibatan individu

(involvement) individu dalam tingkah laku target, atau dalam konteks ini

(21)

Kesediaan konsumen mempengaruhi faktor pengalaman nyata ataupun

harapan kepuasan dalam mengkonsumsi barang dan jasa tersebut,

konsumen yang potensial menilai barang dan jasa tidak hanya dari aspek

fungsional saja seperti kualitas produk, kemasan dari suatu produk,

kepraktisan tempat produk tersebut, harga yang terjangkau, serta faktor yang

menambah kepraktisan seperti produk siap antar dan lain-lain, faktor lain

yang mempengaruhi keputusan membeli seseorang salah satunya adalah

iklan.

lklan yang ditampilkan di televisi bertujuan membujuk konsumen untuk

membeli, sebelum membeli konsumen biasanya terlebih dahulu mengolah

dan mengadakan pengidentifikasian yang disebut dengan persepsi.

Perception berarti proses pengenalan atau pengidentifikasian sesuatu

(Sitanggang, 1994). Da!am proses persepsi didefinisikan sebagai

pengamatan sebagai aktivitas jiwa yang memungkinkan manusia mengenali

rangsangan yang masuk melalui alat-alat inderanya (Sabri, 1993).

Sebelum mengambil keputusan, pembeli melakukan pengidentifikasian atau

pengamatan terlebih dahulu terhadap iklan produk yang akan dibeli, apakah

produk tersebut sesuai dengan informasi yang ia terima, sebagai contoh

(22)

Fatimah Riswati (2004), mengatakan dari hasil wawancara dan observasi

yang dilakukan diperoleh bahwa keputusan dalam memutuskan

barang-barang yang akan dibeli sering dipengaruhi oleh iklan-iklan yang ditayangkan

di berbagai media. Hal ini disebabkan karena iklan televisi menawarkan

produk-produk untuk memenuhi kebutuhan dari calon konsumennya. Adapun.

pengertian iklan sendiri adalah adveretentie yaitu reklame yang artinya

memberitahu (Munandar, 2001).

Perilaku membeli pada masyarakat tidal< muncul begitu saja bila tidak

didukung oleh peran media yang selalu menarik perhatian untuk membeli

produk yang mereka tawarkan. Hasil survei Consumer International, asosiasi

organisasi konsumen yang beranggotakan 220 organisasi dari 115 negara

pada tahun 2004, menunjukkan sebagian besar anak menyukai iklan dan

mempercayai informasi yang dimuat di dalamnya. Dan pada tahun 2002 YLKI

(Yayasan Lembaga Konsuman Indonesia) menemukan keputusan bahwa

membeli produk pada orang tua lebih dari 50 persen dipengaruhi oleh iklan,

dan di kalangan anak-anak keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh

(23)

Berdasarkan hasil penelitian di atas, produk-produk yang ditayangkan melalui

iklan itu lebih dikenal konsumen dibandingkan dengan produk-produk yang

tidak dipublikasikan melalui iklan, dengan iklan maka produk tersebut bisa

lebih dikenali baik dari kemasan, merek, maupun harganya dan lain-lain, dan

tidak hanya itu saja produk yang diiklankan pun bisa lebih diingat sehingga

memudahkan konsumen dalam keputusan pembeliannya ketika dihadapkan

dengan produk-produk lain yang belum konsumen kenal sebelumnya.

Dalam proses mengingatkan, fungsi iklan ini merupakan salah satu unsur

penting yang perlu mendapat perhatian khusus, bila diamati iklan yang

ditayangkan televisi saat ini, banyak diantaranya menggunakan teknik yang

terkait dalam slogannya. Dalam meyakinkan konsumen, presenter iklan jika

selebriti yang terkenal maka memiliki pengaruh yang berarti terhadap sikap

konsumen pada merek produk yang diiklankan. Kepercayaan dan

keterkenalan selebriti dapat dimanfaatkan oleh para pengiklan untuk

memasarkan produk mereka dengan menjadikan mereka selebriti tersebut

sebagai celebrity endorser. Menurut McCracken (1989), celebrity endorser

adalah setiap orang yang dikenal secara umum dan menggunkan

keterkenalannya sebagai bagian dari suatu produk dengan tampil dalam

(24)

Selain slogan dan model iklan tersebut, cara lain yang hampir semua

pemasar melakukannya adalah dengan menampilkan fungsi informasi, fungsi

informasi dalam iklan seperti dengan menampilkan kualitas dan harga

dianggap merupakan salah satu cara yang paling tepat untuk melekatkan

pesan di benak konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

slogan, model, dan pemberian informasi dalam iklan merupakan daya tarik

utama iklan untuk menarik perhatian pemirsa dalam menyaksikan iklan,

sehingga pemirsa dapat mempersepsikan bahwa iklan Kentucky Fried

Chicken (KFC) cukup bagus dan selalu hadir dibenak pemirsa.

Ketika pemirsa selesai dalam menyaksikan iklan tersebut maka dapat

memunculkan niat atau intensi dalam dirinya yang menggambarkan aspek

motivasional yang berdampak pada tingkah lakunya, dan intensi ini

menunjukkan seberapa jauh seseorang bersedia untuk melakukannya atau

dalam kata lain membeli produk fast food Kentucky Fried Chicken (KFC)

tersebut.

Pengertian intensi itu sendiri adalah a persons subjective prtobability that he

will perform some behavior, maksudnya adalah intensi merupakan

pandangan subjektif seseorang mengenai kemungkinannya menampilkan

suatu tingkah laku, termasuk tingkah laku membeli (Fishbein & Ajzen, 1975).

(25)

tersebut akan terwujud sebagai aksi. Perilaku membeli memang perilaku

yang beralasan tetapi seringkali intensi membeli itu dipengaruhi oleh tindakan

kemauan yang emosional.

Berdasarkan penjabaran yang telah diuraikan diatas, Seberapa besarkah

pengaruh intensi membeli Kentucky Fried Chicken (KFC) pada Remaja Majlis

Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogar terhadap persepsi

tentang fungsi iklan di televisi. Peneliti menganggap penting untuk melakukan

kajian dan mengetahui lebih jauh hal tersebut melalui penelitian yang berjudul

Pengaruh Persepsi Tentang Fungsi lklan Fast Food Kentucky Fried

Chicken (KFC) Di Televisi Terhadap lntensi Membeli Pada Remaja Majlis

Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogor.

1.2. ldentifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah intensi membeli dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor

kebudayaan, sosial, pribadi, serta faktor psikologis ?

2. Seberapa besar fungsi iklan fast food Kentucky Fried Chicken (KFC)

mempengaruhi intensi membeli pada Remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan

(26)

3. Apakah ada pengaruh antara persepsi tentang fungsi iklan di televisi

terhadap intensi membeli fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) pada

Remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogor?

1.3. Batasan dan Rumusan Masalah

1.3.1. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh persepsi

tentang fungsi ikian (X) dengan intensi membeli (Y) di televisi. Sedangkan

batasan mengenai masing-masing variabel adalah :

1. lntensi membeli adalah setiap perilaku membeli seseorang yang bebas

yang ditentukan oleh kemampuan sendiri yang selalu didahului oleh niat.

2. Persepsi tentang fungsi iklan yaitu adalah suatu pengalaman tentang

objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan tentang suatu bentuk

komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak ramai tentang

sesuatu, dengan menampilkan fungsi iklan itu sendiri seperti untuk

menginformasikan, meyakinkan serta mengingatkan. Adapun yang

menjadi sumber utama dalam iklan ini adalah fast food Kentucky Fried

(27)

1.3.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Gambaran intensi membeli berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, dan pendapatan per bulan?

2. Gambaran persepsi fungsi iklan berdasarka jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir, dan pendapatan per bulan?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara persepsi tentang fungsi iklan

di televisi terhadap intensi membeli fast food Kentucky Fried Chicken

(KFC) pada remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi

Remaja Bogar?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

1. Menggambarkan persepsi tentang fungsi iklan fast food Kentucky Fried

Chicken (KFC) pada remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum

Silaturahmi Remaja Bogar.

2. Menggambarkan tentang intensi membeli fast food Kentucky Fried

Chicken (KFC) pada remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum

(28)

3. Mengetahui pengaruh persepsi tentang fungsi iklan fast food Kentucky

Fried Chicken (KFC) di televisi terhadap intensi membeli pada remaja

Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogor.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian suatu masalah tentu diharapkan ada manfaat dan

kegunaannya :

1.4.2.1. Manfaat Praktis

Dapat dijadikan sebagai informasi dalam upaya perusahaan

menyempurnakan program periklanan fast food Kentucky Fried Chicken

(KFC) di televisi terutama fungsi iklan itu sendiri dalam pengaruhnya terhadap

intensi membeli.

1.4.2.2. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tentang pengaruh

antara persepsi tentang fungsi iklan di televisi terhadap intensi membeli

pada remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja

Bogor.

2. Agar dapat dijadikan sebagai satu sumber data tentang permasalahan

yang terkait. diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi

para konsumen terutama konsumen yang mempunyai masalah dalam

(29)

3. Memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi konsumen dalam

mengikuti perkembangan iklan fast food Kentucky Fried Chicken (KFC}

agar selektif sesuai dengan kebutuhan.

4. Secara teori penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian keilmuan

pada bidang Psikologi lndustri dan Organisasi, khususnya kajian tentang

intensi membeli.

5. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti sehubungan dengan

masalah fungsi iklan fast food Kentucky Fried Chicken (KFC} dengan

intensi membeli.

6. Serta dapat membantu bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian.

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan dalam menentukan arah dan mencapai tujuan,

maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut :

a. BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari: Latar Belakang Masalah,

ldentifikasi Masalah, Rumusan dan Batatasan Masalah,

serta Tujuan dan Manfaat Penelitian.

b. BAB II : Kajian Pustaka, yang terdiri dari : Bagian pertama adalah

lntensi Membeli, yang meliputi Pengertian lntensi,

Teori-Teori lntensi. Bagian kedua adalah Persepsi Tentang Fungsi

(30)

Persepsi, Pengertian lklan Fast Food, Aspek-Aspek lklan

Fast Food, Efektivitas lklan Fast Food. Bagian ketiga adalah

Kerangka berpikir. Bagian keempat adalah Hipotesis.

c. BAB Ill : Metodologi Penelitian, Yang terdiri dari : Jenis Penelitian

yang meliputi Pendekatan dan Metode Penelitian, Definisi

Operasional Variabel. Pengambilan Sampel yang meliputi

Populasi, Sampel dan Teknik Pengmbilan Sampel.

Pengambilan Data yang meliputi Metode dan lnstrumen

Penelitian, Hasil Uji lnstrumen Penelitian. Teknik Analisis

Data. Prosedur Penelitian.

d. Bab IV : Presentasi dan Ana!isis Data, yang terdiri dari : Gambaran

Umum Subjek Penelitian, Hasil penelitian serta Analisis dan

lnterpretasi Hasil penelitian

(31)

2.1. lntensi Membeli

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.1. Pengertian lntensi Membeli

Perilaku konsumen merupakan perilaku yang merujuk pada proses

pengambilan keputusan dan kegiatan yang terlibat dalam menilai, mencari,

membeli dan memakai suatu barang dan jasa (Loudon & Bitta, 1993). Dalam

proses membeli tentunya tidak ter!epas dari pengambilan keputusan,

pengertian pengambilan keputusan (decision making) adalah proses memilih

atau menentukan berbagai kemungkinan di antara situasi-situasi yang tidak

pasti (Suharnan, 2005).

Terry menjelaskan pengambilan keputusan sebagai pemilihan perilaku

(kelakukan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada (Hasan, 2002).

Pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk belum tentu terlaksana

karena banyak faktor baik dari dalam maupun dari luar diri konsumen, oleh

karena itu intensi membantu mengidentifikasi beberapa atribut penting yang

menyebabkan konsumen menampilkan sikap positif atau negatif terhadap

(32)

Adapun pengertian intensi itu sendiri dalam kamus psikologi adalah ciri-ciri

yang dapat dibedakan dari proses-proses psikologis yang mencakup

referensi atau kaitannya dengan satu objek (Chaplin, 2003). Menurut

Fishbein & Ajzen menyatakan intensi adalah sebagai niat, dan juga dapat

dikatakan setiap perilaku yang bebas yang ditentukan oleh kemampuan

sendiri yang selalu didahului oleh niat (Sarwono, 1999). Buku lain

mendefinisikan intensi sebagai :

A person subjective probability that he will perform some behavior.

yang artinya adalah bahwa intensi merupakan pandangan subyektif individu

mengenai kemungkinan dirinya akan menampilkan suatu tingkah laku

(Fishbein & Ajzen 1975).

Sedangkan Eagly dan Chicken (1993) merangkum intensi sebagai berikut:

Intension a psychological construct distinct from attitude, represents the person's motivation in the sense of his or her conscious plan to

exert effort to carry out a behaviour.

Penjelasan ini menerangkan bahwa intensi merupakan suatu konstruk yang

berbeda dengan sikap, mewakili motivasi seseorang dalam berusaha

(33)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa intensi merupakan suatu niat

yang mengacu pada pandangan seseorang yang subyektif mengenai

kemungkin tentang menampilkan tingkah laku dirinya.

2.1.2. Teori lntensi

A. Theory of reasoned action (teori tindakan beralasan)

Theory reasoned action ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia biasanya

betindak atau bertingkah laku secara umum dan rasional (masuk akal),

mereka memperhitungkan berbagai informasi yang tersedia dan

mempertimbangkan konsekuensi dari tingkah laku yang akan ditampilkan

baik secara eksplisit maupun implisit (Ajzen, 1988). Teori ini mengasumsikan

bahwa intensi seseorang untuk menampilkan atau tidak menampilkan suatu

tingkah laku adalah penentu langsung dari tingkah laku tersebut.

Tujuan dari teori ini adaiah untuk memahami dan meramalkan tingkah laku

yang didasarkan atas kemauan sendiri, dalam konteks tersebut teori ini telah

terbukti sukses untuk mencapai tujuannya, akan tetapi masalah akan muncul

jika konteks tingkah lakunya tidak sepenuhnya didasarkan atas kemauan

sendiri. Ajzen memberikan ilustrasi perokok yang mempunyai intensi untuk

(34)

Para perokok telah mencoba menghentikan kebiasaannya dalam merokok

akan tetapi gaga!, menurut theory of reasoned action, intensi merupakan

kekuatan utama yang menjadi sumber motivasi seseorang untuk bertingkah

laku tertentu. Maka semakin kuat intensi seseorang untuk melakukan tingkah

laku tersebut maka semakin besar kemungkinannya untuk melakukan hal

tersebut, akan tetapi tingkah laku tidak ditentukan oleh intensi saja sebagai

faktor motivasional, faktor lain yang non-motivasional seperti tersedianya

sumber-sumber lain juga dibutuhkan untuk mempengaruhi derajat tingkah

laku tersebut.

B. Theory planed behavior (teori tindakan terencana)

Untuk mengatasi masalah tingkah laku yang tidak sepenuhya berbeda dalam

kontrol individu maka muncullah theory planed behavior, faktor utama dari

teori ini adalah intensi individu untuk menampilkan tingkah laku yang

dikehendaki (Ajzen, 1988).

lntensi individu untuk melakukan tingkah laku tertentu merupakan fungsi dari

2 (dua) bauh determinan, yaitu determinan sikap (attitude) dan norma

subyektif. Faktor sikap merupakan faktor pribadi sedangkan norma subyektif

merupakan faktor yang mencerminkan pengaruh sosial terhadap individu.

Sikap (attitude) merujuk pada sikap individu terhadap melakukan tingkah laku

(35)

(A) bahwa individu lain yang dijadikan rujukan atau relevant referent (B)

menganggap bahwa A hendaknya melakukan atau tidak melakukan tingkah

laku tersebut dan motivasi A untuk mengikuti atau mematuhi B.

Dalam teori ini intensi bukan hanya dipengaruhi oleh sikap dan norma

subyektif saja, akan tetapi dipengaruhi juga oleh persepsi kendala perilaku

PBC (Perceived Behavior Control). Kontrol perilaku ditentukan oleh

pengalaman masa lalu dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit dan

mudahnya untuk melakukan perilaku yang bersangkutan. Kontrol perilaku ini

sangat penting ketika rasa percaya diri seseorang sedang berada dalam

kondisi yang lemah (Azwar, 2003).

Ada 3 (tiga) faktor yang menentukan intensi :

1. Sikap (attitude)

Keinginan membeli dapat dijelaskan lewat teori tentang sikap. Sikap

didefinisikan sebagai

.. . Attitude can be described as

a

learned predisposition to respond in

a

consistently favorable manner with respect to a given object (Fishbein &

(36)

Maksudnya adalah sikap merupakan predisposisi yang dapat dipelajari dari

respon yang konsisten terhadap objek tertentu. Mereka juga mengungkapkan

bahwa sikap menunjukan posisi seseorang pada suatu dimensi evaluasi yang

sifatnya bipolar yang berkaitan dengan suatu objek, tindakan atau kejadian.

Sikap ini juga dapat menyatakan perasaan individu yang bersifat positif

maupun negatif terhadap objek.

Sikap terhadap tingkah laku merupakan hasil interaksi antara :

a. Behavioral belief (tingkah laku yang diyakini), bahwa tingkah laku akan

menghasilkan akibat atau konsekuensi tertentu

b. Outcome evaluation (evaliasi hasil), evaluasi individu terhadap akibat atau

konsekuensi tingkah laku tersebut.

Sikap merupakan fungsi dari sekumpulan belief (Fishbein & Ajzen, 1980).

Jadi, belief yang mendasari sikap seseorang terhadap tingkah laku disebut

sebagai behavioral belief. Behavioral belief berkaitan dengan tingkah laku

yang menghasilkan kepuasan atau pada beberapa atribut lain seperti

konsekuensi yang didapatkan dari tingkah laku tersebut. Contoh, Seseorang

mengkonsumsi fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) untuk menghemat

waktu (tingkah laku). Hal ini dapat menghemat waktu karena praktis dan

membuatnya mengubah gaya hidup dengan membatasi diri mengkonsumsi

(37)

Jadi, individu yakin bahwa menampilkan suatu tingkah laku tertentu akan

membawa konsekuensi positif bagi dirinya, maka menampilkan tingkah laku

tersebut akan menjadi suatu hal yang menyenangkan atau positif bagi

individu tersebut, demikian pula sebaliknya.

2. Norma subyektif

Norma subjektif didefinisikan sebagai

The person's perception's about social pressure to perform or not to

perform under consideration (Ajzen, 1988).

Norma subyektif merupakan persepsi seseorang mengenai tingkah laku yang

diterima masyarakat atau sebaliknya. Norma ini berhubungan dengan

pengaruh lingkungan sosial terhadap intensi untuk memunculkan perilaku

tertentu. Jadi, norma ini merupakan persepsi seseorang terhadap pengaruh

sosial untuk melakukan atau tidak melakukan tingkah laku tertentu.

Norma subyektif terdiri dari 2 (dua) komponen :

a. Normative belief (kelompok rujukan yang diyakini)

b. Motivation to comply (motivasi untuk mengikuti)

Norma ini didasari beliefnormatif (normative belief), yaitu belief- belief yang

berhubungan dengan harapan dan keinginan orang lain tentang tingkah laku

(38)

1988). Jika seseorang yakin kebanyakan orang yang menjadi acuan

mengaharapkannya untuk melakukan suatu tingkah laku tertentu maka orang

itu cenderung terdorong untuk melakukan tingkah laku itu, dan sebaliknya.

Contohnya adalah orang-orang terdekatnya berpikir bahwa ia seharusnya

membeli fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) maka ia akan semakin

mungkin mengkonsumsi fast food Kentucky Fried Chicken (KFC).

Kenyataannya bisa saja seseorang tidak memenuhi harapan orang lain

tersebut. Motivation to comply merupakan motivasi seseorang untuk

mengikuti harapan individu atau kelompok acuan. Belief-belief normatif dan

motivation to comply akan membentuk norma subyektif (subyektive norms)

(Fishbein & Ajzen, 1975).

3. PBC (Perceived Behavior Control)

Dalam pengukuran intensi, Ajzen menambahkan faktor ketiga yaitu PBC,

PBC didefinisikan sebagai derajat kemudahan atau kesulitan yang

dipersepsikan untuk melakukan suatu tingkah laku dan hal tersebut

diasumsikan mencerminkan pengalaman masa lampau (Ajzen, 1988),

Ajzen juga menerangkan bahwa perceived behavior control terbentuk dari

belief yang disebut control belief, dan belief ini sangat mempengaruhi intensi

(39)

umum, semakin favorable sikap dan norma subyektif terhadap suatu tingkah

laku dan semakin besar perceived behavior control akan semakin besar pula

intensi individu untuk menampilkan tingkah laku tersebut (Ajzen, 1988),

Sedangkan hubungan langsung perceived behavior control dengan tingkah

laku diasumsikan mencerminkan kontrol nyata yang dimiliki individu untuk

melakukan tingkah laku. Hubungan tersebut akan signifikan jika:

a. Tingkah laku tersebut mempunyai aspek-aspek yang tidak sepenuhnya

berada dalam kontrol seseorang.

b. Persepsi terhadap kontrol tingkah laku akurat.

Dalam perceived behavior control bahwa perceived behavior control

terbentuk dari belief yang disebut sebagai control belief, dan belief jenis ini

sangat mempengaruhi intensi dan tingkah laku seseorang (Ajzen, 1988),

Sarwono (1999) memberikan contoh orang yang berniat menonton bioskop

bisa tidak jadi menonton karena hujan, tidak ada kendaraan, dan letak

(40)

セperpustakaan@

UJ.AlllA

1··

2.2.

Persepsi Tentang Fungsi lklan Di Televisi

!JIN SYA.A!O JAKARTA

2.2.1. Pengertian Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa lnggris, yaitu perception yang berarti

pengamatan. Dalam kamus psikologi perception berarti proses pengenalan

atau pengidentifikasian sesuatu (Sitanggang, 1994). Menurut pendapat lain

persepsi merupakan kemampuan untuk membeda-bedakan, memfokuskan

objek-objek yang disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan

pengamatan (Sarwono, 2003).

Suharnan (2005) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses penggunaan

pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan di dalam ingatan) untuk

mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasikan stimulus

(rangsangan) yang diterima oleh ala! indera seperti mata, telinga dan hidung.

Dalam buku psikologi umum dan perkembangannya, mendefinisikan persepsi

atau pengamatan sebagai aktivitas jiwa yang memungkinkan manusia

mengenali rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat-alat inderanya

(Sabri, 1993).

Persepsi yang dikemukakan oleh Desiderato (dalam Rahmat, 2005) adalah

pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dari

(41)

yang ada dilingkungannya yang kemudian ditafsirkan sesuai dengan

pengetahuannya. Dalam buku psikologi sosial mendefinisikan persepsi sosial

adalah kecenderungan untuk cepat melihat dan memahami

perasaan-perasaan, sikap-sikap dan kebutuhan anggota kelompok (Gerungan, 1996).

Sedangkan menurut Robbins (2003),

Perception is a process by which individuals organize and interpret

their sensory impressions in order to give meaning to their

environment.

Persepsi adalah proses menghimpun dan menginterpretasikan kesan

sensori, sehingga dapat memberi arti pada lingkungannya. Sedangkan

menurut Davidoff (1981), persepsi merupakan proses yang mengorganisir

dan menggabungkan alat-alat indera kita untuk dikembangkan sedemikian

rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri

sendiri.

Jadi, persepsi tentang fungsi iklan dalam penelitian ini adalah penilaian atau

pandangan remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja

Bogor terhadap pandangan mereka tentang fungsi iklan fast food Kentucky

Fried Chicken (KFC) di televisi, dintara fungsi-fungsinya adalah sebagai

(42)

sendiri terhadap intensi membeli mereka, baik pengalaman tentang objek,

peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan dalam hal ini adalah produk fast food

Kentucky Fried Chicken (KFC). Dengan adanya persepsi maka seseorang

dapat memberikan pendapat atau penilaian tentang suatu objek (KFC) yang

menjadi perhatiannya, dan dengan adanya persepsi maka baik dan buruknya

suatu objek dapat diketahui dengan jelas sesuai dengan kenyataan yang

ada.

Versi iklan fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) di televisi yang menjadi

objek dalam penelitian adalah versi "KFC siap antar'' yang diiklankan oleh

artist Cut Tary bersama dengan keluarganya, dalam versi siap antar ini Tary

datang untuk menghampiri keluarganya yang terdiri dari suami, dua orang

anak yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, mereka sedang duduk

asyik di ruang keluarga sambii menikmati ayam goreng KFC, Tary datang

sambil berkata "soal rasa hanya KFC pilihan saya, untuk kemudahan KFC

pesan antar anda/annya, cukup telpon 14022."

Setelah itu ketika Tary sampai dan duduk ditengah-tengah anaknya Tary

mengatakan "semua kenikmatan siap diantar, praktis kan." Kemudian

ditampilkan satu piring daging ayam yang dengan penampilannya

(43)

terlihat sangat renyah dengan daging-daging ayam yang lezat serta daging

yang menumpuk disertai asap-asap sehingga tentunya membuat konsumen

[image:43.522.26.438.194.511.2]

tergugah seleranya. Dipiring tersebut terdapat gambar kebanggaan KFC yaitu

gambar kepala orang tua yang sudah terkenal, sedangkan dari awal hingga

akhir dibagian pojok atas kiri iklan tersebut terdapat logo KFC.

Jadi versi iklan fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) ini adalah versi siap

antar, hanya dengan menelpon Call Center 14022 kenikmatan dan

kehangatan menu-menu KFC kini dapat dirasakan dimanapun dan kapanpun

anda berada. Menu KFC yang lebih variatif dengan harga terjangkau dapat

disesuaikan dengan kebutuhan dan selera konsumen.

Pemeran dalam iklan ini adalah seorang artist kelahiran aceh yang

mempunyai multitalent ia adalah Cut Tary, selain model, pemain sinetron, ia

pun merupakan salah satu presenter terkenal di televisi swasta. Tagline

dalam iklan ini adalah "semua kenikmatan siap diantar, praktis kan." Ciri lain

yang paling menonjol adalah logo KFC itu sendiri yang di dalamnya terdapat

kepala orang tua yang berjenggot yang muncul dari awal hingga akhir dilayar

(44)
[image:44.521.22.438.74.504.2]

Gambar 1.1 Logo KFC

2.2.2. Persepsi Tentang Fungsi lklan

Persepsi fungsi iklan disusun berdasarkan teori Desiderato (dalam Rahmat,

2005) dan secara umum periklanan dihargai karena dikenal sebagai

pelaksanaan beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan

bisnis dan organisasi lainnya. Kotler (1987) membagi fungsi iklan menjadi 3

(tiga): (1) informing (memberi informasi), (2) persuading (mempersuasi), (3)

reminding (mengingatkan). Persepsi fungsi iklan KFC di televisi disusun

berdasarkan teori Desiderato (dalam Rahmat, 2005)

1) Periklanan informatif (informing)

Tujuan dari periklanan informatif adalah untuk membentuk permintaan

pertama, serta iklan itu tersebut dapat memberikan informasi untuk

(45)

obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, yang isinya lebih

ditekankan mengenai informasi produk atau jasa yang diiklankan, misalnya

kegunaan, kualitas, harga, serta tentang citra perusahan itu sendiri.

2) lklan persuasif (persuading atau meyakinkan)

Tujuan dari periklanan persuasif adalah untuk membentuk permintaan selektif

untuk suatu merek tertentu, sehingga iklan itu dapat meyakinkan konsumen

baik dari segi pengalaman konsumen tentang objek, peristiwa atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan, periklanan jenis ini menggunakan komunikasi persuasif

yang bernuansa membujuk atau merayu, dan juga lebih mengarahkan

timbulnya dorongan-dorongan atau motivasi konsumen.

3) lklan pengingat (reminding)

Tujuannya adalah untuk meyakinkan pembeli bahwa mereka telah melakukan

pilihan yang benar, iklan ini menjaga agar merek perusahaan tetap segar

dalam ingatan para konsumen, dan konsumen selalu ingat baik dari

pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, dimana

iklan lebih mengingatkan pembeli bahwa mereka telah melakukan pilihan

(46)

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Faktor berperan dalam membentuk dan kadang memutar balik persepsi,

Robbins (2003) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

adalah:

1. Perceiver (orang yang mempersepsi). lnterpretasi seseorang terhadap

hal-hal yang terjadi dilingkungannya dipengaruhi oleh karakteristik

tersebut, antara lain adalah sikap, motif, minat, pengalaman, serta

harapan-harapannya.

2. Target (obyek persepsi). Karakteristik obyek persepsi akan

mempengaruhi persepsi. Obyek yang dipersepsikan tidak dipersepsi

sendiri, namun dilihat dari keterkaitan yang ada antara objek persepsi dan

lingkungan sekitarnya, seperti hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar

belakang, dan kedekatan.

3. Situation (situasi pada saat persepsi dilakukan). Situasi pada saat individu

mempersepsi objek persepsi juga berpengaruh, seperti waktu, keadaan

atau tempat kerja, dan keadaan sosial.

Ketika individu memandang ke obyek tertentu dan mencoba menafsirkan apa

yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi

individu pelaku persepsi itu sendiri. Di antara karakteristik pribadi yang

(47)

rninat, pengalarnan rnasa lalu, serta harapan. Sebagai contoh jika Anda

berfikir peiwira polisi harus beiwibawa, atau individu yang rnengaku jabatan

publik pasti tidak jujur, rnaka mungkin anda akan rnernpersepsikan rnereka

dalarn cara ini tanpa rnernperdulikan ciri-ciri rnereka yang sebenarnya.

Karakteristik-karakteristik target yang akan diarnati dapat rnernpengaruhi apa

yang dipersepsikan. Orang yang banyak berbicara kernungkinan akan

rnendapatkan perhatian lebih dari kelornpok tertentu dari pada rnereka yang

pendiarn.

Dernikian pula individu-individu yang luar biasa menarik atau luar biasa tidak

menarik. Karena target tidak dipandang dalam keadaan terisolasi, hubungan

target tertentu dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi, seperti

kecendrungan untuk mengelompokan benda-benda yang berdekatan atau

yang mirip.

2.2.4. Pengertian lklan

lnstitut praktisi periklanan lnggris mendefinisikan sebagai berikut: Periklanan

merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan

kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau

(48)

Periklanan adalah komunikasi komersial dan non personal tentang sebuah

organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak

target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah,

direct mail (pengeksposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan

umum (Lee & Carla Jhonson, 2007).

lklan sering juga dikenal dengan sebutan advertensi yang merupakan

penyesuaian kata dari kata dalam bahasa belanda adveretentie ialah reklame

yang artinya memberitahu (Munandar, 2001). Dalam buku "American

Business" iklan adalah

Advertising is any form of paid impersonal presentation of goods, services, or ideas for the purpose of inducing people to buy or to act favorebl you what is called to their attention.

Meningkatkan produk adalah satu bentuk pembayaran, presentasi non

personal atas barang-barang jasa atau ide-ide dengan tujuan membujuk

konsumen untuk membeli atau berperilaku menguntungkan untuk menarik

perhatian konsumen (Ferdinant & Mauser, 1982).

(49)

Advertisting is defined as an paid form of nonpersonal communitation

about on organization , product, service, or idea by an identified

sponsor.

lklan adalah sesuatu yang penting dari kornunikasi yang bukan bersifat

personal yang rnenyangkut organisasi, prediksi, pelayanan atau ide-ide yang

berasal dari apa-apa yang dirancang oleh sponsor (Belch & Michel A. Blech,

2004).

Dari beberapa penjabaran di atas dapat disirnpulkan bahwa iklan rnerupakan

suatu bentuk kornunikasi untuk rnenyarnpaikan pesan kepada khalayak rarnai

tentang sesuatu rnisalkan seperti produk fast food KFC, agar konsurnen

senantiasa rnernbeli atau rnengkonsurnsi produk yang sedang dipasarkan.

lklan ditelevisi rnarnpu rnengganggu ernosi konsurnen dengan rnenyuguhkan

tayangan-tayangan yang rnenarik, penonton seakan dibuat tak berdaya

dengan tarnpilan audio visual tersebut karena benar-benar di suguhkan

dengan kernasan dan trik yang rnenarik sehingga terjadi ledakan besar yang

rnembornbardir konsurnen yang rnenonton tayangan tersebut yang

berdarnpak konsurnen selalu rnernikirkan tayangan tersebut.

Karena sifat iklan itu adalah konsurnsi satu arah rnaka artinya perusahaan

sebagai produsen tidak dapat reaksi dari konsurnen yang dituju oleh iklan itu.

Tiap kelornpok konsurnen dalarn rnasyarakat rnerniliki kernarnpuan

(50)

kebijakan periklanan ini harus disusun secara cermat agar pesan iklan yang

dikonsumsi dapat mencapai konsumen yang menjadi target periklanan

tersebut. Dalam membuat program iklan manajer perusahaan harus selalu

memuiai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli.

Selanjutnya Kotler dan kawan-kawan membuat lima keputusan yang disebut

5 (lima) M dalam pembuatan program periklanan :

1. Mission (Misi) : Apakah tujuan periklanan?

2. Money (Uang) : Berapa banyak yang dapat dibelanjakan?

3. Message (Pesan) : Pesan apa yang harus disampaikan?

4. Media (Media) : Media apa yang digunakan?

5. Mesuarment (Pengukuran) : Bagaimana mengevaluasi hasilnya? (Kotler.

Dkk, 2000).

2.2.5. Keputusan-Keputusan Utama Dalam lklan

Dalam periklanan tentunya ada 5 (lima) keputusan penting dalam

mengembangkan suatu program periklanan yang harus diambil oleh

manajemen pemasar (Kotler, 198"1). Keputusan-keputusan tersebut yaitu:

1. Penetapan Sasaran

Dalam membuat program periklanan adalah menetapkan sasaran periklanan.

Sasaran periklanan dapat diklasifikasikan menurut 3 (tiga) fungsinya : apakah

(51)

a) Periklanan inforrnatif (informing)

Tujuan dari periklanan inforrnatif adalah untuk rnernbentuk perrnintaan

pertarna. lsinya lebih ditekankan rnengenai inforrnasi produk atau jasa yang

di iklankan, rnisalnya kegunaan, kualitas, harga, ukuran atau tentang citra

perusahan itu sendiri. Untuk rnengkornunikasikan pesan-pesan itu, kalangan

pengiklan bisa rnenggunakan daya tarik ernosional yaitu dengan rnenyentuh

rasa senang, gernbira, kasihan, gengsi, takut sedih dll, atau daya tarik

rasional dengan rnemberi informasi tentang kelebihan dan kekurangan suatu

produk.

b) lklan persuasif (persuading atau meyakinkan)

Tujuan dari periklanan persuasif adalah untuk membentuk permintaan selektif

untuk suatu merek tertentu. Periklanan jenis ini menggunakan komunikasi

persuasif yang bernunsa membujuk atau merayu, dan juga lebih

mengarahkan timbulnya dorongan-dorongan atau motivasi konsumen.

c) lklan pengingat (reminding)

Tujuannya adalah untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah

melakukan pilihan yang benar, ini sangat penting dalam tahap produksi yang

telah mapan untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk

tersebut dimana iklan lebih meyakinkan pembeli bahwa mereka telah

(52)

Akan tetapi pada saat sekarang ini tingkat pendidikan masyarakat semakin

meningkat sehingga cara berfikir masyarakat juga semakin maju dan semakin

kritis. Masyarakat yang pendidikannya maju akan menyadari pola hidup

pragmatis, menyukai produk yang mudah dikonsumsi dan menyehatkan yang

diproduksi oleh produsen yang mempunyai tanggung jawab kepada

konsumen dan masyarakat. Oleh sebab itu keberhasilan iklan fast food

Kentucky Fried Chicken (KFC) dapat dilihat dari kemampuan iklan dalam

meningkatkan dan mendidik masyarakat mengenai pola hidup yang sehat,

yang disesuaikan dengan norma yang berlaku yang ada di Indonesia.

2. Keputusan Mengenai Anggaran

Setelah menentukan tujuan dalam iklan, kemudian suatu perusahaan dapat

membuat anggaran periklanan untuk tiap produk. Peran perik!anan adalah

meningkatkan permintaan atas produk tersebut.

Ada 5 (lima) faktor yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan anggaran

periklanan. Tahap dalam siklus produk pada umumnya produk yang baru

mendapat anggaran iklan yang besar, agar pelanggan mencoba produk

tersebut dan juga supaya membangun kesadaran pelanggan :

a) Tahap dalam siklus hidup produk

b) Pangsa pasar dan basis konsumen

(53)

d) Frekuensi periklanan

e) Kemungkinan substitusi produk

3.

Keputusan Mengenai Pesan

Berdasarkan sasaran dan anggaran periklanan yang sudah ditetapkan

produsen harus mengembangkan suatu strategi yang kreatif. Ada 3 (tiga)

tahapan yang harus ditempuh oleh pengiklan :

a) Pembangkitan pesan

Orang yang kreatif harus meggunakan berbagai metode untuk

membangkitkan pesan gagasan iklan guna mencapai sasaran periklanannya.

Orang yang kreatif banyak memperoleh secara induktif dengan

bercakap-cakap dengan konsumen, para ahli, dan pesaing, dan ada juga dari orang

kreatif lainnya.

b) Evaluasi dan pemilihan pesan

Pengiklan harus mengevaluasi pesan-pesan yang mungkin bisa digunakan,

Twedt menganjurkan agar pesan dinilai dan di evaluasi atas keteringinan, ke

(54)

c) Penyampaian pesan

Penyampaian pesan dapat sangat menentukan bagi produk-produk yang

sangat serupa seperti fast food KFC. Pengiklan harus menempatkan pesan

dengan cara sedemikian rupa sehingga mampu merebut minat dan perhatian

audiens sasaran.

4. Keputusan Mengenai Media

Tugas pengiklan berikutnya adalah memilih media periklanan untuk

menyampaikan pesan periklanan. Langkah-langkah yang diperlukan

mencakup:

1) Keputusan mengenai jangkauan, frekuensi, dan dampak.

2) Pemilihan diantara jenis-jenis media utama, seperti surat kabar, TV, pos

langsung, radio, dan majalah.

3) Pemilihan sarana media spesifik.

4) Keputusan mengenai jadual waktu media.

5. Evaluasi periklanan

Program periklanan harus di evaluasi secara terus menerus. Para peneliti

menggunakan beberapa teknik untuk mengukur pengaruh periklanan

terhadap komunikasi dan penjualan.

1) Riset pengaruh komunikasi : Riset ini berusaha menentukan apakah

(55)

ini dapat dilakukan sebelum iklan ditempatkan pada media sesungguhnya

dan setelah iklan tersebut dicetak atau di siarkan.

2) Riset pengaruh penjualan : Riset ini membantu para pengiklan menilai

efek komunikasi dari sebuah iklan namun sedikit sekali mengungkapakan

tentang dampak penjualannya.

2.2.6. Efektivitas lklan

Tinggi rendahnya tingkat efektivitas iklan ditentukan oleh cara-cara yang

digunakan oleh produsen dalam mengiklankan produknya. Menurut Burt

sumbangan psikolog dalam bidang periklanan terutama berkaitan dengan

daya tarik yang digunakan untuk membujuk calon konsumen untuk membeli,

dengan mengendalikan perhatiannya dan memberi kesan yang disimpan

dalam ingatannya sehingga bila dibutuhkan produk tersebut muncullah merek

produk tersebut dari ingatannya (Munandar, 2001).

Faktor yang ikut menentukan tingkat evektivitas iklan ialah yang

diakronimkan sebagai AIDA, yang artinya :

1) Attention, pertama-tama iklan harus dapat menarik perhatian calon

konsumen.

2) Interest, setelah calon konsumen mulai tertarik pada iklan diharapkan ia

(56)

Jhonson, 2007). Akan tetapi meskipun demikian TV tetap menjadi periklanan

dengan jangkauan terluas. Uraian kelebihan-kelebihan televisi sebagai media

ini berlaku dimana saja, tidak hanya itu iklan televisi begitu berpengaruh

sehingga terkesan sebagai media iklan yang paling efektif, selain memiliki

kelebihan-kelebihan iklan televisi juga diliputi oleh berbagai kelemahan dan

keterbatasan. Dibawah ini akan diuraikan kelebihan dan kekurangan televisi.

Kelebihan lklan Televisi Secara Umum (Jefkins, 1996):

a. Kesan realistik. Karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi

warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan televisi nampak begitu hidup

dan nyata.

b. Masyarakat lebih tanggap. Karena iklan di televisi disiarkan di

rumah-rumah disuasana yang serba santai atau kreatif maka masyarakat lebih

siap untuk memberikan perhatian.

c. Repetisi atau pengulangan. lklan televisi bisa ditayangkan hingga

beberapa kali dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat yang

memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam

frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan itu bangkit.

d. Adanya pemilihan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking)

(57)

e. Ideal bagi para pedagang eceran. lklan televisi dapat menjangkau

kalangan pedagang eceran sebaik ia menjangkau konsumen, iklan televisi

merupakan sesuatu yang membuat dagangan mereka laku.

f. Terkait erat dengan media lain. lklan televisi mungkin saja terlupakan

begitu cepat akan tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan

memadukannya pada wahana iklan lain.

Kelemahan lklan Televisi (Jefkins, 1996):

a. Televisi cendrung menjangkau pemirsa secra massal, sehingga pemilihan

(untuk kepentingan pembidikan pangsa pasar tertentu) sering sulit

dilakukan.

b. Jika yang diperlukan calon pembeli adalah data-data yang lengkap

mengenai suatu produk atau perusahaan pembuatnya, maka lagi-lagi

televisi tidak akan bisa menandingi media pers.

c. Hal-hal kecil lainnya bisa dan biasa dikerjakan banyak orang sambil

menonton televisi, sama seperti ketika mereka mendengarkan siaran

radio.

d. Karena pemirsanya yang sulit di pilih-pilih itu, maka iklan televisi justru

terbilang mahal.

e. Karena pembutan iklan televisi butuh waktu yang cukup lama, mak ia

tidak cocok untuk iklan-iklan khusus atau bahkan yang bersifat darurat

(58)

f. Di negara-negara yang memiliki cukup banyak stasiun televisi, atau yang

jumlah total pemirsanya relatif sedikit, biaya mungkin cukup rendah

sehingga memungkinkan di tayangkannya iklan yang panjang atau yang

berulang-ulang, sehingga mungkin membuat pemirsa merasa bosan.

g. Kesalahan khusus yang dibuat oleh produser iklan televisi, menurut

Virginia Matthews yang menulis tentang masalah ini di Mareketing Week

(06 Agustus 1993), adalah menggunakan penyajian atau model yang

sama sebagaimana para pengiklan yang lain.

2.3. Kerangka Berpikir

Kebiasaan rnengkonsumsi fast food Kentucky Fried Chicken (KFC) pada

akhir-akhir ini meningkat drastis dari waktu kewaktu. Masyarakat khususnya

Remaja Majlis Dzikir Dan Tawasulan Forum Silaturahmi Remaja Bogar,

termasuk mereka yang mengkonsumsinya. Ada banyak faktor yang memicu

rnasyarakat untuk memutuskan membeli produk fast food Kentucky Fried

Chicken (KFC) tersebut, salah satunya adalah adanya sistem informasi

dalam bentuk iklan yang mengandung unsur informatif, persuasif, serta

meningatkan ya

Gambar

Gambaran Umum Subjek Penelitian ..................................
Tabel 3.1 Nilai Skor Jawaban.........................................................
gambar kepala orang tua yang sudah terkenal, sedangkan dari awal hingga
Gambar 1.1 Logo KFC
+7

Referensi

Dokumen terkait

BIMEP (Biscay Marine Energy Platform) Armintzatik 1.700 metrora olatuen eta korronteen energia nahiz offshore haize - energia aztertzeko ezarritako instalazio berri bat da

Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa faktor umur ibu hamil tidak mempengaruhi terhadap kejadian anemia, jarak kelahiran tidak mempengaruhi terhadap kejadian anemia,

Syukur alhamdullilah penulis panjatkan kehadirat Alloh Subhana Wa Ta’ala yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, serta memberikan kekuatan, ketabahan, kemudahan dan

Furthermore, using such a static factory method mandates that the client refer to the returned object by its interface rather than by its implementation class, which is generally

Perancangan Proses (3) • Proses Verifikasi Pengguna yang Keluar Mulai Proses Pendeteksian Kartu Cerdas UID Data dan Gambar ditampilkan, DateTime, Status Verifikasi Data Benar

Menurut Miriam Budiardjo partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota- anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama, tujuan kelompok

Pemulihan gizi berbasis masyarakat merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah gizi yang dihadapi dengan dibantu oleh tenaga gizi puskesmas dan