• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengembangan Karyawan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada Kantor LPP RRI Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pengembangan Karyawan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada Kantor LPP RRI Medan"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN

PADA KANTOR LPP RRI MEDAN

OLEH

BRILLYANTI AGUSTIN 070502020

MANAJEMEN

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPRTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Brillyanti Agustin (2011). Pengaruh Pengembangan karyawan dan kepuasan kerja Terhadap Kualitas Kerja karyawan Pada Kantor LPP RRI Medan. Dibawah bimbingan : Dr Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekertaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dra. Lucy Anna, MSi selaku Dosen pembimbing, Dra. Marhayanie, MSi selaku Dosen Penguji I, dan Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Pengembangan karyawan dan kepuasan kerja Terhadap Kualitas Kerja karyawan Pada Kantor LPP RRI Medan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Pengembangan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Kerja pada Kantor LPP RRI Medan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode analisis diskriptif dan metode regresi linier berganda, dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji signifikan parsial (uji t ) dan menggunakan uji koefisien determinasi (R²). Selain itu peneliti juga melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen dengan bantuan program SPSS versi 17,00 for windows sebelum melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan 30 responden sebagai sampel.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara variabel Pengembangan karyawan dan kepuasan kerja dengan Kualitas kerja sebesar 78,0% dengan R Square 60,8% dan sisanya 30,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji t menunjukan variabel Pengembangan karyawan berpengaruh positif dan signifikan sedangkan variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kualitas Kerja pada Kantor LPP RRI Medan.

(3)

ABSTRACT

Brillyanti Agustin (2011). Effect of employee development and job satisfaction of employees on the Quality of Work In the Office of LPP RRI Medan. Under the guidance of: Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si as the Chairman Prodi S1 Management Faculty of Economics, University of North Sumatra, Dra. Marhayanie, M.Si as the Secretary of the Department of Management Faculty of Economics, University of North Sumatra, Dra. Lucy Anna, MSi as a lecturer guide, Dra. Marhayanie, MSI as Lecturer Examiner I, and Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si Examiner as Lecturer II.

This study aims to determine and analyze the effect of employee development and job satisfaction of employees on the Quality of Work In the Office of LPP RRI Medan. The hypothesis of this research is the development employee and significant positive effect on the Quality of Work in the Office of LPP RRI Medan. Research method used is descriptive analysis method and multiple linear regression method, using the classic assumption test, partial test of significance (t test) and test the coefficient of determination (R ²). In addition, researchers also to test the validity and reliability of the instrument with the help of SPSS version 17.00 for windows before doing research. This study used 30 respondents in the sample.

The results of this study indicate that there is a fairly close relationship between the variables employee development and job satisfaction with quality of work of 78.0% with R Square 60.8% and the remaining 30.2% influenced by other factors not examined in this study . T test showed variable employee development has positive and significant while the variables of job satisfaction and no significant positive effect on the Quality of Work in the Office of LPP

RRI Medan.

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah, rahmat, nikmat dan hidah-Nya sehingga penulis banyak memperoleh kemudahan untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dan tidak lupa pula penulis sampaikan shalawat berangkaikan salam pada junjungan dan suri tauladan Nabi Muhammmad SAW semoga kita mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir kelak. Amin Ya Robbal Alamiin.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan memilih judul “ Pengaruh Pengembangan karyawan dan Kepuasan kerja Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada Kantor LPP RRI Medan ”.

Penulis banyak menerima tuntunan, bantuan dan petunjuk serta motivasi dari berbagai pihak. Menyadari hal tersebut, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(5)

2. Ibu. Dr. Endang Sulisya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Lucy Anna, M.Si selaku Dosen Pembimbing, yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberi petunjuk, pengarahan, bimbingan, serta

memberikan saran dan kritik yang membangun kepada penulis demi

kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Dosen Penguji I, yang telah bersedia

memberikan saran dan kritik yang membangun kepada penulis demi

kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Dosen Penguji II, yang telah

bersedia memberikan saran dan kritik yang membangun kepada penulis demi

kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan dan skripsi ini dengan baik.

8. Seluruh Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

telah membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan

skripsi ini dengan baik

9. Bapak/ibu Pimpinan dan karyawan kantor LPP RRI Medan khususnya di

(6)

10. Kedua Orang Tuaku tercinta Ayahanda Zaman nimbun hasibuan dan Ibunda

Ernavita. Sembah sujud dari Ananda dengan segala ketulusan hati dan rasa

bakti yang tak’kan sirna. Semoga Allah SWT membalas dengan

Sebaik-baiknya untuk setiap butiran keringat dan untaian doa Ayahanda dan Ibunda

yang selalu mengiringi nafasku.

11. Adik-adiku tersayang, Jeffry Elfatah dan Novri atas motivasinya hingga penulis berhasil meyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik

12. Teman- teman terbaik dan seperjuanganku : nita, lia, rina, imel,sita, aida, umi dan semua temanku di manajemen stambuk 2007, terima kasih atas bantuan dan dorongan serta perhatiannya kepada penulis.

Semoga Allah SWT membalas semua amal dan budi baik yang telah diberikan oleh berbagai pihak untuk penulis selama ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan karya ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak dan peneliti selanjutnya.

Medan, Februari 2010 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... ii

DAFTAR SINGKATAN ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 .Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis……… ... 8

2.2. Penelitian Terdahulu ... 20

2.3. Kerangka Konseptual ... 21

2.4. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...25

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian...25

3.3. Batasan Operasional ... 25

3.4. Definisi Operasional ... 26

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 28

3.6. Populasi dan Sampel ... 28

3.7. Jenis Data ... 30

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 30

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas……... ... 31

3.10.Teknik Analisis……… ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan...37

4.2. Hasil Penelitian………48

4.3. Pembahasan……… 66

(8)

Kesimpulan...69

Saran ...69

DAFTAR PUSTAKA………....73

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah karyawan yang telah mengikuti pengembangan... 6

Tabel 1.2. Definisi Operasional Variabel...13

Tabel 1.3. Instrumen Skala Likert...14

Tabel 1.4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………....60

Tabel 1.5 Uji Glejser...63

Tabel 1.6 Uji multikolinearitas………64

Tabel 1.7 Uji F………..65

Tabel 1.8 Uji t………...65

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual ... 9

Gambar 1.2. Struktur Organisasi...44

Gambar 1.3. Histogram……...………....58

Gambar 1.4. Normal PP-Plot………...59

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……….77

Lampiran 2 Deskripsi Responden………79

(12)

DAFTAR SINGKATAN

LPP = Lembaga Penyiaran Publik

(13)

ABSTRAK

Brillyanti Agustin (2011). Pengaruh Pengembangan karyawan dan kepuasan kerja Terhadap Kualitas Kerja karyawan Pada Kantor LPP RRI Medan. Dibawah bimbingan : Dr Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekertaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dra. Lucy Anna, MSi selaku Dosen pembimbing, Dra. Marhayanie, MSi selaku Dosen Penguji I, dan Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Pengembangan karyawan dan kepuasan kerja Terhadap Kualitas Kerja karyawan Pada Kantor LPP RRI Medan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Pengembangan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Kerja pada Kantor LPP RRI Medan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode analisis diskriptif dan metode regresi linier berganda, dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji signifikan parsial (uji t ) dan menggunakan uji koefisien determinasi (R²). Selain itu peneliti juga melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen dengan bantuan program SPSS versi 17,00 for windows sebelum melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan 30 responden sebagai sampel.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara variabel Pengembangan karyawan dan kepuasan kerja dengan Kualitas kerja sebesar 78,0% dengan R Square 60,8% dan sisanya 30,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji t menunjukan variabel Pengembangan karyawan berpengaruh positif dan signifikan sedangkan variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kualitas Kerja pada Kantor LPP RRI Medan.

(14)

ABSTRACT

Brillyanti Agustin (2011). Effect of employee development and job satisfaction of employees on the Quality of Work In the Office of LPP RRI Medan. Under the guidance of: Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si as the Chairman Prodi S1 Management Faculty of Economics, University of North Sumatra, Dra. Marhayanie, M.Si as the Secretary of the Department of Management Faculty of Economics, University of North Sumatra, Dra. Lucy Anna, MSi as a lecturer guide, Dra. Marhayanie, MSI as Lecturer Examiner I, and Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si Examiner as Lecturer II.

This study aims to determine and analyze the effect of employee development and job satisfaction of employees on the Quality of Work In the Office of LPP RRI Medan. The hypothesis of this research is the development employee and significant positive effect on the Quality of Work in the Office of LPP RRI Medan. Research method used is descriptive analysis method and multiple linear regression method, using the classic assumption test, partial test of significance (t test) and test the coefficient of determination (R ²). In addition, researchers also to test the validity and reliability of the instrument with the help of SPSS version 17.00 for windows before doing research. This study used 30 respondents in the sample.

The results of this study indicate that there is a fairly close relationship between the variables employee development and job satisfaction with quality of work of 78.0% with R Square 60.8% and the remaining 30.2% influenced by other factors not examined in this study . T test showed variable employee development has positive and significant while the variables of job satisfaction and no significant positive effect on the Quality of Work in the Office of LPP

RRI Medan.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi perusahaan untuk dapat

mencapai tujuan yang telah di tentukan. Secara umum diperlukan adanya usaha

untuk meningkatkan pengetahuan, pendidikan atau keterampilan, disiplin dan

sikap mental para karyawannya pada tiap-tiap tingkatan secara terus menerus.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menimbulkan

perkembangan dan pertumbuhan disegala aspek kehidupan yang berkaitan dengan

adanya permasalahan baru yang sangat kompleks.

Pada hakikatnya setiap perkembangan itu mengacu pada usaha dan kepuasan

kerja untuk meningkatkan kehidupan organisasi atau perusahaan menjadi lebih

baik dengan meningkatkan kualitas kerja karyawan. Secara umum dapat dikatakan

tingkat pendidikan seorang karyawan dapat mencerminkan kemampuan

intelektual dan jenis keterampilan yang dimilikinya. Sudah menjadi kebiasaan dan

hal yang umum bahwa jenis dan tingkat pendidikan seorang karyawan biasa di

gunakan untuk mengukur dan menilai kemampuan seseorang. Kualitas kerja

karyawan mengacu pada kualitas karyawannya. Untuk menunjang kualitas

pekerjaan selain tingkat pendidikan diperlukan juga adanya pengembangan.

Pengembangan dapat dilihat sebagai pertumbuhan kemampuan yang terjadi

melampaui yang di tuntut dalam suatu pekerjaan, hal ini mewakili usaha-usaha

(16)

Pengembangan karyawan akan menciptakan kondisi dinamis di dalam organisasi,

maka pada dasarnya karyawan yang telah mendapatkan kesempatan untuk

mengikuti program pengembangan tersebut akan lebih mudah menyesuaikan diri

pada perkembangan teknologi maupun sosial.

Matutina (2001:205) menyatakan Kualitas kerja karyawan mengacu pada

kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia mengacu pada

pengetahuan (knowledge) yaitu kemauan yang dimiliki karyawan yang lebih

berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang

dimiliki karyawan, keterampilan (Skill) yaitu kemampuan dan penguasaan teknis

operasional dibidang tertentu yang dimiliki karyawan dan kemauan (abilities)

yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang

mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab.

Hubungan kualitas kerja dihasilkan oleh perpaduan antara kemampuan

(ability) dan kemauan (motivasi). Seorang karyawan yang mempunyai

kemampuan dan kemauan akan menghasilkan kualitas yang baik. Akan tetapi bila

salah satu di antara dua faktor tersebut tidak ada, bahkan apabila keduanya tidak

ada, maka kualitas kerja rendah, kemauan (ability) dapat di tingkatkan dengan

merekrut orang yang sudah mampu atau melatih karyawan yang sudah ada.

Setiap karyawan harus mempunyai keinginan dan kepuasan kerja yang kuat

untuk dapat berkembang dan mempunyai pengetahuan, kemampuan dan

keterampilan yang memadai guna mencapai kualitas kerja dan peningkatan karir

yang secara langsung akan memajukan perusahaan. Dengan adanya

(17)

meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan yang bersangkutan, yang

pada akhirnya akan dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya

dengan tepat waktu.

Hasibuan (2007:69) menyatakan pengembangan adalah suatu usaha untuk

meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan

meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan moral karyawan sedangkan latihan

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan

karyawan.

Saydam (2005:496) menyatakan pengembangan sumber daya manusia

merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh perusahaan agar pengetahuan

(knowledge), kemampuan (ability) dan keterampilan (skill) mereka sesuai dengan

tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Artinya dengan adanya pengembangan

karyawan dapat berpengaruh pada kualitas kerja karyawan.

Kepuasan kerja karyawan memiliki lima faktor yang mempengaruhi.

Pertama, pekerjaan dimana kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri memberikan

kesempatan bagi karyawan untuk belajar sesuai dengan minat serta kesempatan

untuk bertanggung jawab. Kedua, kompensasi atau imbalan dimana kepuasan

terhadap sejumlah uang yang diterima sesuai dengan beban kerja dan seimbang

dengan yang diterima karyawan lain pada organisasi tersebut. Ketiga, kesempatan

promosi merupakan kesempatan untuk meningkatkan posisi pada struktur

organisasi. Keempat, penyelia/supervisi dimana kepuasan terhadap supervisi

(18)

Kelima, kepuasan atas seberapa besar rekan kerja memberikan bantuan teknis dan

dorongan sosial (Smith, Kendall, dan Hulin dalam Munandar,2004:74).

LPP RRI (Lembaga Penerangan dan Penyiaran Radio Republik Indonesia)

Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penerangan dan penyiaran

yang berada di bawah naungan Kementrian informasi dan komunikasi, sangat

mendukung untuk meningkatkan kualitas kerja karyawannya. Seperti yang

dilansir dari www.rri.co.id, pembangunan instalasi tenaga penerangan dan

penyiaran dari tahun ke tahun semakin kompleks sejalan dengan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi. Kini RRI adalah satu-satunya radio yang

menyandang nama negara, siarannya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan

masyarakat diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. RRI yang

berdiri 24 hari setelah kemerdekaan Republik Indonesia yaitu 11 September 1945,

mempunyai peran besar dalam perjuangan kemerdekaan dan dalam perjalanan

negeri ini, pendiri RRI adalah bapak-bapak dan Ibu-Ibu Pendiri Bangsa. Setelah

selama 32 tahun RRI menjadi corong pemerintah, maka berdasar UU No.32 tahun

2002, RRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen,

netral dan tidak bersifat komersial yang tugasnya adalah memberikan pelayanan

siaran informasi, pelestarian budaya, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol

sosial dan menjaga citra positif bangsa di dunia Internasional.

Karyawan LPP RRI Medan dituntut untuk lebih ahli dan terampil dalam

menggunakan dan menjalankan program komputer seperti microsoft office salah

satu diantaranya adalah aplikasi power point. Karyawan yang sudah lama dan

(19)

mengoperasikan aplikasi power point sebagai bahan persentasi mereka. Melihat

kondisi seperti itu kiranya perlu diadakannya program pendidikan dan pelatihan

sehingga karyawan tersebut lebih mahir dan lebih produktif lagi bekerja untuk

menghasilkan kualitas kerja yang baik.

Kondisi pencapaian tujuan organisasi ini pastinya menciptakan kondisi

organisasi menjadi perusahaan yang sehat, dengan demikian kualitas kerja

karyawan akan mendapat perhatian khusus, hal ini nantinya akan menciptakan

kepuasan kerja tersendiri bagi karyawan. Karyawan yang merasa puas dengan

pekerjaannya akan dapat bekerja dengan maksimal. Karyawan yang puas

mengerjakan tugas dengan semangat sehingga memberikan hasil yang baik. Hasil

kerja yang baik berarti kualitas yang baik sehingga akan memberikan kepuasan

kepada karyawan. Hal ini menjadi keuntungan sendiri bagi perusahaan atau

(20)

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan yang telah Mendapat Pengembangan Dari Tahun 2007 s.d 2010

Pada Kantor LPP RRI Medan

No. Tahun

Jumlah karyawan yang telah mengikuti Pengembangan pada Kantor LPP RRI

Medan mengalami peningkatan per tahun

total persentase 100% Sumber: Bagian SDM Kantor LPP RRI Medan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya suatu

pengembangan karyawan dan kepuasan kerja terhadap kualitas kerja pada

perusahaan, sehingga penulis tertarik untuk lebih melakukan penelitian dengan

judul: “Pengaruh Pengembangan Karyawan dan Kepuasan kerja terhadap

Kualitas Kerja pada kantor LPP RRI Medan”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut : “Apakah pengembangan karyawan dan Kepuasan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas kerja pada kantor LPP RRI

(21)

1.3. Tujuan Penelitian

Adalah mengetahui dan menganalisa bagaimana pengaruh

pengembangan karyawan dan kepuasan kerja terhadap kualitas kerja karyawan

pada kantor LPP RRI Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain :

a. Bagi Perusahaan

Sebagai saran dan masukan untuk melakukan penyesuaian kebijakan di pihak

manajemen kantor Lembaga Penyiaran dan Penerangan Radio Republik

Indonesia Medan.

b. Bagi pembaca dan peneliti lain

Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan penelitian

lanjutan dan sekaligus bahan masukan informasi ilamiah untuk melanjutkan

penelitian tentang pengaruh pengembangan karyawan dan kepuasan kerja

terhadap kualitas kerja.

c. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata-1 jurusan

manajemen serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh berupa teori dan

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

A. Pengembangan karyawan

1. Pengertian Pengembangan Karyawan

Hasibuan (2007:69) menyatakan pengembangan adalah suatu usaha untuk

meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.

Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan moral karyawan

sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan

pekerjaan karyawan. Fungsi pengembangan adalah proses peningkatan

keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pelatihan

dan pendidikan. Pelatihan dan pendidikan yang diberikan harus sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.

2. Pelatihan

Pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk

memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk

melaksanakan pekerjaannya sekarang. Pelatihan merupakan suatu peningkatan

pengetahuan dan keterampilan seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan

tertentu. Sebagai contoh, pelatihan dapat digunakan untuk menunjukkan cara

(23)

menjual produk kepada tenaga penjual baru dan tentanng cara bagaimana

melaksanakan interview dan menilai karyawan kepada penyelia baru.

a. Tujuan Pelatihan

1. Bagi Karyawan

a. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

karyawan.

b. Meningkatkan moral karyawan.

c. Memperbaiki kinerja.

d. Membantu karyawan dalam menghadapi perubahan-perubahan, baik

perubahan struktur organisasi, teknologi, maupun sumber daya

manusianya.

e. Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima karyawan.

2. Bagi Perusahaan

a. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.

b. Penghematan.

c. Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan.

d. Memperkuat komitmen karyawan.

b. Langkah-langkah Pelatihan

Sebagaimana halnya dengan setiap pelaksanaan dari sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan, maka pelatihan juga perlu dikelola dengan

baik agar dapat mencapai tujuan. Pada dasarnya, pengelolaan terdiri atas tiga

tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam

(24)

1. Analisis kebutuhan

2. Rancangan instruksional

3. Validasi

4. Implementasi

5. Evaluasi

c. Metode Pelatihan

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan

pengembangan dan pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam dua

kelompok yaitu on the job training dan off the job training.

1. On the job training (latihan sambil bekerja)

On the job traning meliputi semua upaya melatih karyawan untuk

mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya ditempat kerja yang

sesungguhnya. On the job training meliputi program magang, rotasi

pekerjaan, dan understudy atau coaching (praktek langsung dengan orang

yang sudah berpengalaman atau atasan yang dilatih).

2. Off the job training

Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan

tempat kerja. Program ini memberikan individu dengan keahlian dan

pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada

waktu terpisah dari waktu kerja reguler mereka. Contohnya: training

instruksi pekerjaan, vestibule training (training dalam suatu ruangan

khusus), studi kasus, management games, seminar, permainan peran/ role

(25)

2. Pendidikan

Pendidikan yang dilakukan dalam proses pengembangan karyawan adalah

merupakan suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman

tentang suatu pekerjaan. Oleh karena itu setiap karyawan dapat lebih

meningkatkan lagi pengetahuan atau pemahaman mereka terhadap suatu jenis

pekerjaan yang akan mereka lakukan sehingga para karyawan dapat melakukan

pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Metode-metode yang digunakan oleh organisasi untuk menilai kebutuhan

pengembangan meliputi:

1. Pusat-pusat Penilaian (assessment centers)

Pusat-pusat Penilaian (assessment centers) adalah kumpulan instrumen dan

latihan yang dirancang untuk mendiagnosis kebutuhan pengembangan

seseorang. Kepemimpinan organisasional menggunakan pusat-pusat penilaian

untuk mengembangkan dan menyeleksi para manajer.

2. Tes Psikologi

Tes psikologi dengan menggunakan pensil dan kertas telah digunakan selama

beberapa tahun untuk menentukan potensial dan kebutuhan pengembangan

para karyawan. Tes kecerdasan, tes pemikiran matematis dan verbal, serta tes

kepribadian seringkali digunakan. Tes seperti ini dapat memberikan informasi

(26)

motivasi, kemampuan berfikir, gaya kepemimpinan, ciri-ciri respons antar

personal, dan pilihan pekerjaan.

3. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja yang dilakukan dengan baik bisa menjadi sumber informasi

pengembangan. Data kinerja tentang produktivitas, hubungan karyawan,

pengetahuan pekerjaan, dan dimensi-dimensi lain yang relevan dapat

dikumpulkan melalui cara ini. Penilaian yang dirancang untuk tujuan-tujuan

pengembangan lebih berguna dalam membantu pengembangan karyawan

individual daripada penilaian yang dirancang dengan seksama untuk

tujuan-tujuan administratif. (Malthis, 2006 : 35)

Sedangkan teknik dalam pelatihan dan pengembangan karyawan ada dua

macam, yaitu:

1. Metode Praktis (on the job training), merupakan metode latihan sambil

bekerja, dalam hal ini calon pegawai diberikan pengetahuan tentang:

a. Bagian-bagian organisasi dan praktik dengan berbagai macam

keterampilan.

b. Melatih karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan.

c. Magang, yaitu proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang

lebih berpengalaman.

d. Penugasan sementara.

2. Teknik Presentasi dan Metode Simulasi

Teknik Presentasi dapat dilakukan dengan model:

(27)

Sedangkan Metode Simulasi dapat dilakukan dengan cara:

a. Studi kasus dengan cara mengidentifikasikan masalah-masalah,

memilih alternatif penyelesaian dan pengambilan keputusan.

b. Role playing

c. Business games

d. Vestibule training, yaitu latihan dilakukan bukan dengan atasan

langsung tetapi dengan pelatih khusus.

e. Latihan di labolatorium untuk pekerjaan tertentu.(Kasmir; 2002: 144)

B. Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa

baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting (Luthans,2006:243).

Menurut Hasibuan (2005:202), kepuasan kerja adalah sikap emosional

yang menyenangkan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja dinikmati dalam

pekerjaan, diluar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan

dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian atas hasil kerja, penempatan,

perlakuan, peralatan, dan suasana kerja yang baik. Kepuasan luar pekerjaan adalah

kepuasan kerja karyawan yang dinikmati diluar pekerjaan dengan besarnya balas

jasa yang diterima dari hasil kerjanya agar dia dapat membeli kebutuhan –

kebutuhannya. Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah

kepuasan kerja yang mencerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara

(28)

Handoko (2001:193) menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction)

adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan

mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang

menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan

dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima (Robbins,2007:103).

Greenberg dan Baron mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai sikap

positif atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka

(Wibowo,2007:299).

Pandangan senada dikemukakan Gibson (2000:106) yang menyatakan

kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki pekerja tentang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang positif

yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang (Mathis dan

Jackson,2006:121). Ketidakpuasan kerja muncul ketika harapan seseorang tidak

terpenuhi.

2. Teori Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat

sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaannya daripada beberapa lainnya.

Teori kepuasan kerja juga mencari landasan tentang proses perasaan orang

(29)

a. Teori Dua Faktor (Two – Factor Theory)

Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan

bahwa kepuasan (satisfaction) dan ketidakpuasan (dissatisfaction) merupakan

bagian dari kelompok variabel berbeda, yaitu motivators dan hygiene factors.

Pada umumnya orang mengharapkan bahwa faktor tertentu memberikan

kepuasan apabila tersedia dan menimbulkan ketidakpuasan apabila tidak tersedia.

Pada teori ini, ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan

(seperti kondisi kerja, pengupahan, keamanan, kualitas pengawasan, dan

hubungan dengan orang lain), dan bukannya dengan pekerjaan itu sendiri. Karena

faktor ini mencegah reaksi negatif sehingga dinamakan sebagai hygiene atau

maintenance factors.

Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu

sendiri atau hasil langsung daripadanya, seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam

pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri, dan

pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi

maka dinamakan motivators.

b. Teori Nilai (Value Theory)

Menurut konsep teori ini, kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana

hasil pekerjaan diterima individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang

menerima hasil, akan semakin puas. Semakin sedikit menerima hasil akan kurang

puas. Value theory memfokuskan pada hasil manapun yang menilai orang tanpa

(30)

adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang.

Semakin besar perbedaan semakin rendah kepuasan orang.

Dengan menekankan pada nilai – nilai, teori ini menganjurkan bahwa

kepuasan kerja dapat diperoleh dari banyak faktor. Oleh karena itu, cara yang

efektif untuk memuaskan pekerja adalah dengan menemukan apa yang mereka

inginkan dan apabila mungkin memberikannya.

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut Kreitner dan Kinicki (2005:271) terdapat 5 (lima) faktor yang

dapat mempengaruhi timbulnya kepuasan kerja, yaitu :

a. Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment)

Model ini menjelaskan bahwa kepuasan ditentukan oleh tingkat

karakteristik dari suatu pekerjaan memungkinkan individu memenuhi

kebutuhannya.

b. Ketidakcocokan/Perbedaan (Discrepancies)

Model ini menjelaskan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil dari

harapan yang terpenuhi. Pemenuhan harapan mewakili perbedaan antara

apa yang diharapkan dari pekerjaan, seperti upah dan kesempatan promosi

yang baik, dan apa yang diperolehnya secara nyata. Apabila harapan lebih

besar dari apa yang diterimanya, seseorang akan tidak puas. Sebaliknya

diperkirakan individu akan puas apabila mereka menerima manfaat diatas

(31)

c. Pencapaian Nilai (Value Attainment)

Gagasan yang melandasi pencapaian nilai adalah bahwa kepuasan berasal

dari persepsi bahwa suatu pekerjaan memungkinkan untuk pemenuhan

nilai – nilai kerja yang individu yang penting.

Locke dalam Yuli (2005:191) menjelaskan bahwa kepuasan seseorang

bergantung pada discrepancy antara should be expectation, need or values

dengan apa yang menurut perasaannya atau persepsinya telah dicapai atau

diperoleh melalui pekerjaannya.

d. Persamaan/Keadilan/Keseimbangan (Equity)

Dalam model ini, kepuasan adalah suatu fungsi dari bagian dari seberapa

adil individu diperlakukan di tempat kerja. Kepuasan merupakan hasil dari

persepsi orang bahwa perbandingan antara hasil kerja dan inputnya relatif lebih

menguntungkan dibandingkan dengan perbandingan antara keluaran dan masukan

lain yang signifikan.

Teori ini juga menjelaskan bahwa keadilan ditentukan oleh keseimbangan

antara apa yang dirasakan seseorang sebagai hal yang seharusnya ia terima dengan

apa yang secara nyata ia terima (Gomes,2003:182).

Teori keadilan adalah bahwa karyawan akan membandingkan usaha dan

imbalan mereka dengan usaha dan imbalan yang diterima rekannya dalam situasi

kerja yang sama (Nasution,2000:208).

e. Komponen Genetik (Dispositional / Genetic Components)

Beberapa rekan kerja atau teman tampak puas terhadap variasi lingkungan

(32)

keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian orang merupakan fungsi sifat pribadi

dan faktor genetik. Model menyiratkan perbedaan individu hanya mempunyai arti

penting untuk menjelaskan kepuasan kerja seperti halnya karakteristik lingkungan

pekerjaan.

Sedangkan menurut DeSantis dan Durst dalam Panggabean (2003:130)

mengemukakan bahwa kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor yang

dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat) kelompok, yaitu :

1. Moneter dan non moneter (monetary and non monetary)

2. Karakteristik pekerjaan (job characteristic)

3. Karakteristik kerja (work characteristic)

4. Karakteristik individu (individual characteristic)

4. Konsekuensi Kepuasan Kerja

Hubungan antara kepuasan kerja dengan variabel lain dapat bersifat positif

maupun negatif. Kekuatan hubungan mempunyai rentang dari lemah sampai kuat.

Hubungan yang kuat menunjukkan bahwa manajer dapat mempengaruhi secara

signifikan variabel lainnya dengan meningkatkan kepuasan kerja (Kreitner dan

Kinicki,2005:273).

Beberapa korelasi kepuasan kerja sebagai berikut :

a. Motivasi (motivation)

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan

(33)

meningkatkan motivasi pekerja melalui berbagai usaha untuk

meningkatkan kepuasan kerja.

b. Pelibatan kerja (job involvement)

Penelitian menunjukkan bahwa pelibatan kerja mempunyai hubungan yang

moderat dengan kepuasan kerja. Untuk itu, manajer didorong memperkuat

lingkungan kerja yang memuaskan untuk mendorong kelibatan kerja

pekerja.

c. Perilaku pekerja dalam organisasi (organizational citizenship behavior)

Organizational citizenship behavior merupakan perilaku pekerja diluar

dari apa yang menjadi tugasnya. Organizational citizenship behavior lebih

banyak ditentukan oleh kepemimpinan dan karakteristik lingkungan kerja

daripada oleh kepribadian pekerja.

d. Komitmen organisasional (organizational commitment)

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan dan kuat

antara komitmen organisasional dengan kepuasan. Manajer disarankan

meningkatkan kepuasan kerja dengan maksud untuk menimbulkan

komitmen yang lebih tinggi.

e. Kemangkiran (absenteeism)

Kemangkiran merupakan hal yang mahal dan manajer secara tetap mencari

cara untuk menguranginya. Penelitian yang pernah dilakukan

menunjukkan terdapat hubungan negatif yang lemah antara kepuasan

(34)

penurunan signifikan dalam kemangkiran akan meningkatkan kepuasan

kerja.

f. Perputaran (turnover)

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif moderat antara

kepuasan kerja dengan perputaran.

g. Perasaan stress (perceived stress)

Penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif kuat antara perasaan

stress dengan kepuasan kerja. Diharapkan manajer berusaha mengurangi

dampak negatif stress dengan memperbaiki kepuasan kerja.

h. Prestasi kerja (job performance)

Ada yang menyatakan bahwa kepuasan mempengaruhi prestasi kerja lebih

tinggi, sedangkan lainnya berpendapat bahwa prestasi kerja mempengaruhi

kepuasan. Penelitian untuk menghapuskan kontroversi tersebut

menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif rendah antara kepuasan

dengan kinerja.

C. Kualitas Kerja

Kualitas kerja mengacu pada kualitas sumber daya manusia

(Matutina,2001:205), kualitas sumber daya manusia mengacu pada :

1. Pengetahuan (Knowledge) yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang

lebih berorientasi pada intelejensi dan daya fikir serta penguasaan ilmu yang

(35)

2. Keterampilan (Skill), kemampuan dan penguasaan teknis operasional di

bidang tertentu yang dimiliki karyawan.

3. Kemauan (Abilities) yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah

kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas,

kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab.

Kualitas sumber daya manusia memiliki manfaat di tinjau dari pengembangan

perusahaan:

a. Perbaikan kinerja

b. Penyesuaian kompensasi

c. Keputusan penempatan

d. Kebutuhan pelatihan

e. Perencanaan pengembangan karir

f. Defisiensi proses penempatan staff

g. Kesempatan kerja yang sama

Berdasarkan defenisi di atas ada dua hal yang di evaluasi dalam

menilai kinerja karyawan yaitu perilaku dan kualitas kerja karyawan. Yang

dimaksud dengan penilaian perilaku adalah kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan,

kerjasama, loyalitas, dedikasi dan partisipasi karyawan. Sedangkan kualitas

kerja adalah suatu standar fisik yang di ukur karena hasil kerja yang dilakukan

atau dilaksanakan karyawan atau tugas-tugasnya.

Menurut Rosidah dan Sulistiyani (2003:225) Manfaat penilaian

(36)

bermanfaat bagi perencanaan kebijakan-kebijakanorganisasi. Kebijakan

organisasi dapat menyangkut aspek individual dan aspek organisasional.

Adapun secara terperinci manfaat penilaian kerja bagi organisasi adalah

a. penyesuaian kompensasi

b. perbaikan kinerja

c. kebutuhan pelatihan dan pengembangan

d. pengambilan keputusan dalam penempatan promosi

e. motivasi

f. pemecatan

g. pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja

h. membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.

Hubungan kualitas kerja dihasilkan oleh perpaduan antara kemauan

(ability) dan kemauan (motivasi). Seorang karyawan yang mempunyai

kemampuan dan kemauan akan menghasilkan kualitas yang baik. Akan tetapi

bila salah satu di antara dua faktor tersebut tidak ada, bahkan apabila keduanya

tidak ada, maka kualitas kerja rendah, kemauan (ability) dapat di tingkatkan

dengan merekrut orang yang sudah mampu atau melatih karyawan yang sudah

(37)

2.2 Penelitian Terdahulu

Henny Delisda Nasution (2004) skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara “Hubungan Pengembangan Karyawan dalam Meningkatkan

Kualitas Kerja pada PT. PLN (PERSERO) Wilayah II SUMUT”. Dengan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengembangan karyawan

dalam meningkatkan kualitas kerja pada PT. PLN (PERSERO) Wilayah II

SUMUT. Penelitian ini memiliki jumlah smpel 30 orang dan alat pengumpulan

data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi, dan membuat angket.

Reabilitas test diuji dengan menggunakan teknik korelasi product moment

pearson dengan hasil sebesar 0,4706 (r = 0,361). Hasil penelitian adalah bahwa

keberhasilan pencapaian tujuan suatu perusahaan antara pengembangan karyawan

mempunyai hubungan yang positif dalam meningkatkan kualitas kerja karyawan.

Ahmad Hilman Siregar (2006) skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Turnover

Karyawan Produksi Pada PT Riau Crumb Rubber Factory”,. Tujuan dari

penelitian tersebut adalah mengetahui bagaimana kepuasan kerja apakan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi turnover karyawan pada

produksi pada PT Riau Crumb Rubber Factory atau tidak, serta untuk mengetahui

efektif dan efisienkah kepuasaan kerja yang di gunakan di perusahaan. Metode

analisis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis

kuantitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepuasan kerja (variabel X)

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi turnover karyawan

(38)

2.3 Kerangka Konseptual

Penelitian ini menjelaskan tentang pengembangan karyawan dan kepuasan

kerja terhadap kualitas kerja pada kantor Lembaga Penyiaran dan Penerangan

Radio Republik Indonesia Medan . Untuk memahami alur berfikir penelitian ini

perlu adanya kerangka pikir yang jelas. Kerangka berfikir merupakan penjelasan

secara teoritis pertautan antara variabel yang akan di teliti (Sugiyono, 2007: 47).

Perusahaan yang mempunyai karyawan dengan kualitas kerja dan berdaya guna

tinggi akan mendorong aktivitas operasional perusahaan sehingga dapat mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Peningkatan kualitas kerja

dapat dilakukan dengan cara pengembangan karyawan.

Hasibuan (2007:69) menyatakan pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral

karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan

pelatihan. Pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan moral

karyawan sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis

pelaksanaan pekerjaan karyawan. Indikator yang harus dipertimbangkan dalam

pengembangan karyawan adalah peserta, instruktur, materi, fasilitas dan dana

pengembangan. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Kepala Bagian

Personalia LPP RRI Medan mengenai pengembangan karyawan di perusahaan

tersebut kualitas kerja karyawan lebih dipengaruhi oleh peserta, instruktur, materi

(39)

Menurut Smith, Kendall, dan Hulin dalam Munandar (2004:74), kepuasan

kerja memiliki 5 (lima) dimensi, yaitu :

1. Pekerjaan

Adalah kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri bila pekerjaan tersebut

memberikan kesempatan individu untuk belajar sesuai dengan minat serta

kesempatan untuk bertanggung jawab.

2. Kompensasi / Imbalan

Kepuasan terhadap imbalan terjadi dimana sejumlah uang gaji yang

diterima sesuai dengan beban kerjanya dan seimbang dengan karyawan

lain pada organisasi tersebut.

3. Kesempatan Promosi

Merupakan kesempatan untuk meningkatkan posisi pada struktur

organisasi.

4. Penyelia / Supervisi

Kepuasan terhadap supervisi bergantung pada kemampuan atasannya

untuk memberikan bantuan teknis dalam memotivasi.

5. Rekan Kerja

Seberapa besar rekan kerja memberikan bantuan teknis dan dorongan

sosial.

Matutina (2001:205) menyatakan Kualitas kerja karyawan mengacu pada

kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia mengacu pada

pengetahuan (knowledge) yaitu kemauan yang dimiliki karyawan yang lebih

(40)

dimiliki karyawan, keterampilan (Skill) yaitu kemauan dan penguasaan teknis

operasional dibidang tertentu yang dimiliki karyawan dan kemauan (abilities)

yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang

mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab. Berdasarkan

teori-teori yang dikemukankan, maka kerangka konseptual pada penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Hasibuan (2007:69) Munandar (2004:74) Matutina (2001:205)

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau

keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.

Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang telah

disusun peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang

dilakukan (Kuncoro, 2003:48).

Sehubungan dengan perumusan masalah dan kerangka konseptual serta

teori pendukung dirumuskan sebagai berikut :

Pengembangan karyawan

(X1) Kualitas kerja

(Y) Kepuasan Kerja

(41)

Pengembangan karyawan dan Kepuasan kerja yang dilaksanakan kantor

Lembaga Penyiaran dan Penerangan Radio Republik Indonesia Medan

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini berpendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif dan asosiatif.

Berpendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang digunakan didalam usulan

penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data

sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan,

rumus, dan kepastian dan numerik kemudian berjenis deskriptif sebab bertujuan

untuk membuat deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat dari suatu sampel

tertentu. Berdasarkan data primer yang diperoleh peneliti melalui kuesional secara

sistematik, factual dan teliti yang berjenis asosiatif sebab penelitian ini

menghubungkan dan melihat pengaruh dari dua variabel independen terhadap

variabel dependen.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2011 sampai April 2011. Lokasi

penelitian dilakukan pada kantor LPP RRI Medan yang beralamat di Jalan Jendral

gatot subroto km 5,5 Medan.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini membahas tentang pengaruh pengembangan karyawan

terhadap kualitas kerja pada LPP RRI Medan. Dengan responden penelitian

(43)

3.4. Definisi Operasional

a. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada

variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independent variabel

dari penelitian ini adalah :

1. Pengembangan (X1)

Merupakan kegiatan dalam memperoleh dan menilai kecakapan

karyawan yang tepat.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karyawan

adalah berikut : 1)Pendidikan, 2) Pelatihan.

2. Kepuasan kerja (X 2)

Untuk menghindari salah persepsi dalam membahas dan menganalisis

permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor – faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah berikut:

1)Pekerjaan , 2) Kompensasi / Imbalan , 3) Kesempatan Promosi , 4) Penyelia /

Supervisi , 4) Rekan Kerja

1) Variabel tidak bebas (Y) yaitu kualitas kerja

Kualitas kerja karyawan merupakan volumen kerja yang dihasilkan diatas

kuantitas normal. Kualitas karyawan mengacu pada pengetahuan (knowledge)

yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada intelejensi

dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki karyawan,

keterampilan (Skill) yaitu kemampuan dan penguasaan teknis operasional

dibidang tertentu yang dimiliki karyawan dan kemampuan (abilities) yang

(44)

mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab (Matutina,

2001:205).

a. Pengetahuan

(Kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki karyawan)

b. Keterampilan

(Kemampuan dan penguasaan teknis operasional dibidang tertentu yang dimiliki karyawan)

c. Kemauan

(Terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama)

Tabel 1.2

Operasionalisasi Variabel

Sumber: Hasibuan (2007:69), Munandar (2004:74), Matutina,(2001:205), (Diolah Penulis)

No Variabel Indikator Skala Pengukuran

(45)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiono,2007:86).

Pada analisis kuantitatif, maka peneliti memberikan lima alternatif

jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dapat dilihat

pada Tabel 1.3 berikut:

Tabel 1.3

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2007:86)

3.6. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan pada kantor LPP

Radio Republik Indonesia Medan yang berjumlah 195 orang karena

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan harus saling mendukung

(46)

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling dimana

pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kriteria penilaian tertentu .

Pada penelitian ini sampel adalah karyawan yang telah bekerja di LPP RRI

Medan. Yang menjadi pertimbangannya adalah bahwa karyawan tersebut akan

mengikuti program pengembangan karyawan dalam perusahaan itu.

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan berdasarkan teknik

probability sampling, menggunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 10%

(Umar,2008:108) sebagai berikut:

Dimana

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Sehingga jumlah sampel dapat dihitung dengan cara :

=

= 66,10 responden

(47)

3.7. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan

kuesioner/daftar pertanyaan kepada karyawan kantor Lembaga Penyiaran

dan Penerangan Radio Republik Indonesia Medan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan

laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur di perusahaan dan

bagian bahan-bahan atau tulisan lain yang ada hubungannya dengan

masalah yang akan diteliti.

3.8. Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner yaitu seperangkat pertanyaan tertulis yang disusun oleh peneliti

yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang variabel pengembangan

karyawan dan kualitas kerja.

b. Wawancara

Wawancara yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen

perusahaan dan beberapa karyawan yang menjadi responden penelitian,

yang berkaitan dengan pengembangan karyawan dan kualitas kerja.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap

(48)

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui data yang telah diperoleh dari

penelitian merupakan data yang valid dan layak digunakan untuk instrumen

penelitian dengan alat yang telah di sediakan dengan menggunakan software

SPSS 17.00, dimana sampel uji validitas adalah minimal 10% dari populasi

(Saifuddin, 2007:82). Uji Validitas dilakukan terhadap 30 orang karyawan

diluar sampel penelitian kantor LPP RRI Medan ini. Kriteria dalam

menentukan validitas kuesioner dengan r tabel < (0,361) adalah sebagai

berikut:

1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid

Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang

kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2007:110). Uji reliabilitas akan menunjukkan konsistensi dari

jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan

setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00, dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Jika ralpha positif atau > rtabel, maka pertanyaan reliabel

(49)

3.10. Teknik Analisis

a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang dilakukan dengan cara

menyusun data, mengelompokkannya untuk dianalisis sehingga dapat

memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat serta

hubungan hubungan antar fenomena yang sedang diteliti.

b. Metode analisis kuantitatif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

Statistik Regresi Linear Berganda. Metode analisis regresi linear berganda

yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu kualitas kerja

dengan ikut memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu

pengembangan yang terdiri dari pendidikan dan pelatihan sehingga dapat

diketahui pengaruh positif atau negatif pengembangan karyawan terhadap

Kualitas kerja. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini

menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 17.00 for Windows.

Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono

(2005:211):

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Kualitas kerja

a = Konstanta

(50)

X1 = Skor dimensi variabel Pengembangan karyawan

X2 = Skor dimensi variabel Kepuasan kerja

e = Standar error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

uji statistiknya berada didalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).

Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

dimana H0 diterima.

Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian, yaitu:

1. Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial (Uji–t)

Uji–t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji–t menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu Pengembangan karyawan (X1) dan

Kepuasan kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerja (Y).

b. Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas yaitu Pengembangan karyawan (X1) dan Kepuasan kerja

(X2) terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerja (Y). Kriteria pengambilan

keputusan :

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

(51)

2. Uji Signifikan Simultan/ Uji Serentak (Uji–F)

Uji–F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel

terikat. Uji – F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas

yaitu Pengembangan karyawan (X1) dan Kepuasan kerja (X2) terhadap variabel

terikat yaitu Kualitas kerja (Y).

a. H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Pengembangan

karyawan (X1) dan Kepuasan kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu Kualitas

kerja (Y).

b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Pengembangan

karyawan (X1) dan Kepuasan kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu Kualitas

kerja (Y).

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien

determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R2 ≥ 1 ). Jika R2 semakin

besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

yaitu Pengembangan karyawan (X1) dan Kepuasan kerja (X2) terhadap variabel

terikat yaitu Kualitas kerja (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin

kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

(52)

pengaruh variabel bebas yaitu Pengembangan karyawan (X1) dan Kepuasan kerja

(X2) terhadap variabel terikat yaitu Kualitas kerja (Y) semakin kecil (Sugiyono,

2007:186).

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji suatu model yang termasuk

layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat dalam model regresi, variabel

dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang

paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain.

Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang

paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi

ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan

terjadi masalah multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai

(53)

sedangkan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Model yang paling baik

(54)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Singkat Perusahaan

Pertama kali kota Medan mempunyai siaran radio adalah atas inisiatif

seorang pengusaha bioskop yaitu : Direktur Nibem Tumeyer mendirikan radio

swasta dengan nama Meyers Omroep Voor Allen (MOVA) siaran radio pada

tahun 1930, maka MOVA menjadi perangsang bagi perusahaan-perusahaan

Belanda untuk mengadakan siaran radio juga. Dan berdirilah sebuah Organisasi

radio yang diberi nama Allegemen Ve Reningning Radio Omroep Medan

(AVROM) yang siarannya memakai bahasa Belanda. Tidak lama kemudian

sekutu jepang yang dinamakan Nirom mendirikan cabangnya di Medan dengan

studio di jalan serdang No. 28. Dengan adanya Nirom maka timbullah suatu

gerakan agar siaran ketimuran atas prakarsa beberapa tokoh, diberitahu persiapan

cabang Perkumpulan Penyiaran Radio Ketimuran (PPRK). Maka pada tanggal 4

Oktober 1904 cabang Sumatera Timur Medan yang susunan kepengurusannya

sebagai berikut:

- Perwakilan merangkap juru bicara

- Penyiar I

(55)

Yang kemudian dibantu oleh dua komisi, yaitu Regional Program Comisie

dan komisi Pengkajian Regional. Ketika Jepang menduduki kota Medan pada

tanggal 13 Maret 1942, Organisasi Perkumpulan Penyiaran Radio Ketimuran

(PPRK) tidak dapat lagi bergerak, dan telah dikuasai oleh pemerintah Jepang.

Radio yang ada pada rakyat disita untuk mencegah agar penduduk tidak dapat

mendengar siaran luar negeri. Mulai saat itu berdirilah Medan Hokyo Ku Kyoko

yang langsung di bawah pengawasan Bunkaka.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Di proklamasikan Kemrdekaan Bangsa

Indonesia, dengan adanya proklamaini penduduk berusaha merebut segala

kekuasaan dari jepang, walaupun segala proklamasi dan usaha yang dilakukan

ditolak oleh Jepang. Karena penolakan itu mengingat Nederlands Indies

Commission Administrasion (NICA) telah berusaha mengangkut pemancar radio

yang dapat dipasang, dalam pertempuran yang berkecamuk di kota Medan dan

sekitarnya. Pemancar dapat dipasang kembali tetapi usaha tersebut mengalami

kekcewaan karena sekutu dan pasukan Nederlands Indies Commission

Administrasion (NICA) telah melakukan penggebrakan. Dengan berbagai

pertimbangan pemancar radio pindahkan ke Pematang Siantar dengan

siaran-siaran yang membakar semangat kemerdekaan bagi rakyat Indonesia.

Tanggal 24 Juli 1949 pasukan Belanda menghancurkan pemancar

berkekuatan 300 watt dan merusakkan alat-alat lainnya. Siaran radio di Medan

dengan menggunakan pemancar Hallieralaftar tipe BC 610 E yang di datangkan

dari Irian Jaya. Pemancar ini berada di udara melalui gelombang 41,61 Mhz

(56)

Agustus 1940, Suratno CS secara diam-diam mengadakan siaran radio nasional.

Setelah itu disususn personil kepegawaian yang disempurnakan, hal ini

berlangsung setelah pejabat kepala radio berkunjung ke Sumatera Utara pada

tahun 1950.

Pada Zaman orde baru Radio Republik Indonesia mengadakan dan

memperluas jangkauan siaran melalui pemasangan-pemasangan atau mendirikan

studio-studio baru yang dahulunya di Medan. Studio Radio Republik Indonesia

berubah menjadi Radio Republik Indonesia Nusantara 1 dengan keputusan

Menteri Penerangan/ Intruksi Direktur Jenderal Televisi dan Film No.

12/A/INSTR/ DIRJEN/ RTF/ 1977, tanggal 1 April 1977 Radio Republik

Indonesia Nusantara 1 Medan membawahi Republik Indonesia yang ada

se-Sumatera. Resminya Radio Republik Indonesia Cabang Madya Medan menjadi

perusahaan jawatan dengan surat keputusan Direksi Perjan No. 07/ KEP DIRUT/

2001, tanggal 20 April 2001 Radio Republik Indonesia Medan yang dipimpin oleh

Kepala Cabang Madya Medan dan membawahi Senior Manajer dan Manajer.

Kemudian pemerintah menetapkan peraturan No. 12 tahun 2005, tentang

Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia ( Lembaga Negara

Republik Indonesia No. 4486). Dan mulai di sahkan pada tanggal 1 Januari 2007.

b. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur Organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu

perusahaan, karena perusahaan sebagai suatu wadah kerjasama untuk mencapai

tujuan tertentu. Di dalam pelaksanaannya akan berhubungan dengan pembagian

(57)

dijalankan. Dengan adanya struktur organisasi, pegawai dapat mengetahui

wewenang dan tugas apa yang harus dilakukan dan kepada siapa saja ia harus

mempertanggung jawabkan atas segala tugas dan pekerjaan yang

dilaksanakannya.

Adapun struktur organisasi Radio Republik Indonesia Medan adalah

struktur organisasi garis dan staff dimana mengalir dari atas kebawah. Hal

(58)
(59)

Untuk memperjelas masing-masing bagian di dalam melaksanakan

tugasnya maka pihak Radio Republik Indonesia Medan menyusun tugas dan

tanggung jawab masing-masing bagian. Adapun tugas dan tanggung jawab para

pegawai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepala Radio Republik Indonesia Medan

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

- Menyusun Program kerja jangka pendek dan jangka panjang, kegiatan

operasional penyiaran radio publik.

- Pelaksanaan usaha jasa penyiaran publik dalam bidang informasi

pendidikan dan hiburan dan usaha-usaha terkait lainnya.

- Pelaksanaan Kerjasama dengan lembaga lainnya mempunyai keterkaitan

fungsi dibidang jasa siaran dan non siaran.

- Pelaksanaan pemasaran dan pengembangan usaha serta pengolahan

administrasi dan pengolahan lembaga Radio Republik Indonesia Medan,

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

- Pelaksanaan pembinaan, penggunaan pemeliharaan peralatan teknik

diseluruh kantor cabang dan pusat pendidikan dan pelatihan lembaga

penyiaran publik Radio Republik Indonesia Medan.

- Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan interen keuangan oprasional

kegiatan penyiaran publik Radio Republik Indonesia Medan.

- Pelaksanaan, pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia dalam

profesi pnyiaran, teknik, pemasaran dan pengembangan usaha.

(60)

2. Kepala Bagian Tata Usaha

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

- Melakukan penyelesain urusan Sumber Daya Manusia

- Melakukan pengolahan urusan perbendaharaan, dan

- Melakaukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran

Bagian tata usaha terdiri dari:

2.1 Kepala Sub Bagian Sumber Daya Manusia

Kepala Sub bagian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas

melakukan penyelesaian urusan Sumber Daya Manusia,

keprotokolan dan kehumasan serta tata surat penyuratan.

2.2 Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala sub bagian keuangan mempunyai tugas melakukan

pengolahan urasan perbendaharaan, akuntansi verifikasi, serta

laporan keuangan.

2.3 Kepala Sub Bagian Umum

Kepala sub bagian umum mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan rencana, program dan anggaran serta

pengelolahan perlengkapan rumah tangga,keamanan dan kearsipan.

3. Kepala Bidang Program Siaran

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

- Melakukan pengolahan dan evaluasi di bidang program siaran melakukan

pengolahan penyelenggaraan siaran berita informasi, siaran pendidikan,

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan yang telah Mendapat Pengembangan
 Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert
Tabel 4.1 Uji validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan &#34;urusan wajib yang disusun dan diterapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan&#34; adalah urusan wajib sebagaimana diatur dalam Pasal 13

Laporan keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara XIII dan entitas anaknya yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015,

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah melakukan kegiatan penelitian  lapangan  maupun  penelitian  kepustakaan.  Setelah  dilakukan  penelitian, 

Regresi kuantil merupakan teknik statistika yang digunakan untuk menduga hubungan antara variabel respon dengan variabel penjelas pada fungsi kuantil bersyarat

Pemberian Campuran Pupuk anorganik dan Pupuk Organik Pada Tanah Ultisol Untuk Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.)Tesis Pascasarjana Pekanbaru : UIR.. Sarief

Kegiatan ekonomi masyarakat pada poros Nupabomba-Toboli terdiri dari 2 jenis yaitu: 1) perdagangan yang terdiri dari kios sembako yang berjumlah 13 (32%), warung tradisional

[r]

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kepemilikan saham oleh pihak internal, maka semakin kuat upaya pemegang saham internal untuk melakukan monitoring,