• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTPN XIII - Home

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PTPN XIII - Home"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara XIII disingkat PTPN XIII

Alamat Perseroan

Jl. Sultan Abdurrahman No. 11 Pontianak, Kalimantan Barat 78116, Indonesia Telp : (62-561) 749367, 749368, 749369

Fax : (62-561) 766026

E-mail : ptpn13@ptpn13.com Website: www.ptpn13.com

Bidang Usaha

Agro bisnis dan agro industri kelapa sawit dan karet

Status Perusahaan

Anak Perusahaan dari Holding BUMN Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Kepemilikan

a. Pemerintah Republik Indonesia 10% atau 102.974 Lembar Saham Seri B, atau senilai Rp102.974.000.000,00

b. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebanyak 90% yaitu 926.764 lembar saham atau senilai

Rp926.764.000.000,00 yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A senilai Rp1.000.000,00 dan 926.763 saham Seri B atau senilai Rp926.763.000.000,00

Tanggal Pendirian dan Perubahan Perusahaan

 PTPN XIII berdiri tanggal 11 Maret 1996, bernama PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 tahun 1996

 17 September 2014, PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) berubah menjadi PT Perkebunan Nusantara XIII, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No.72 Tahun 2014

Modal Dasar

Rp4.100.000.000.000,- (empat trilyun seratus milyar rupiah)

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Modal Ditempatkan Rp1.029.738.000.000,00. Penyertaan Modal Negara Rp102.974.000.000,00 dan Penyertaan Modal Disetor dari Induk Perusahaan Rp926.764.000.000,00

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi situs www.ptpn13.com

(3)

JEJAK LANGKAH PTPN XIII

Milestone

1996

Pendirian PTPN XIII, merupakan penggabungan dari proyek pengembangan 8 PTP, yaitu PTP VI, PTP VII, PTP XII, PTP XIII, PTP XVIII, PTP XXIV-V, PTP XXVI, dan PTP XXIX

1996-1998

Periode Konsolidasi

2001

Program Transformasi Bisnis 2002

 Restrukturisasi organisasi dengan membentuk 4 Distrik.

 Peresmian penggunaan jaringan komunikasi internet sistem L135

 Melikuidasi PTP Centara yang mengelola Pabrik Gula di Kalsel dan mengonversinya menjadi kelapa sawit

2004

Meraih Sertifikat ISO 9001:2000 untuk tujuh PMS, 2 PKR dan 1 RSS

2007

Pencanangan Mission Impossible menuju peningkatan produksi CPO 100%

2009

 Mendirikan Anak Perusahaan PT Kalimantan Agro Nusantara

 Dua UPB Biodiesel mulai beroperasi dengan kapasitas 6.000 liter per hari

2010

Meraih Sertifikat ISO 9001:2000 untuk tujuh PMS, 2 PKR dan 1 RSS

2011

 Mendirikan Anak Perusahaan PT Nusantara Batulicin, bekerja sama dengan Pemda Kab. Tanahbumbu  Meraih Sertifikat SML ISO 14001 : 2004 untuk 3 PMS

2012

Pergantian Direksi.

2013

Pergantian Dewan Komisaris dan Perubahan susunan Direksi

2014

 Pergantian Direktur Utama

 Terjadi Perubahan Badan Hukum Perusahaan

 Mendirikan Anak Perusahaan PT Kalimantan Medika Nusantara

2015

(4)

SEKILAS PTPN XIII

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) mengawali perjalanannya pada tahun 1996.

Perusahaan yang merupakan satu-satunya BUMN perkebunan di wilayah Kalimantan

ini adalah hasil penggabungan dari Proyek Pengembangan 8 (delapan) PTP yaitu PTP

VI, VII, XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI dan XXIX. Keberadaan PTPN XIII berlandaskan

pada Peraturan Pemerintah (PP) No.18 tahun 1996 dan Akte Notaris Harun Kamil, SH

No.46 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I melalui

keputusan No. C2-8341.IIT.01.01.TII.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta tambahan berita

negara R.I No. 81.

PTPN XIII telah dua kali melakukan perubahan anggaran dasar, yaitu pertama pada

tahun 2002 sesuai dengan Akte Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 05 tanggal

7 Oktober 2002 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

No. C-20948 HT.01.04.Th.2002 tanggal 28 Oktober 2002 dan tambahan berita negara

R.I No. 24; kedua pada tahun 2008 sesuai dengan Akte Notaris P. Sutrisno A.

Tampubolon No. 16 tanggal 12 Agustus 2008 dan telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-55430.AHA.01.02.Th.2008 tanggal 26

Agustus 2008

Dengan adanya kebijakan reorganisasi PTPN melalui Peraturan Pemerintah No 72

Tahun 2014 Perkebunan sebagai anak perusahaan PTPN lll (Persero) dengan

komposisi kepemilikan saham Kementerian BUMN 10 % dan PTPN lll 90 % (Holding)

PTPN XIII memasuki periode konsolidasi pada tahun 1996-1998. Pada masa itu

Perusahaan memiliki areal inti seluas 50.357 ha, areal plasma 63.097 Ha, produksi

CPO 151.337 Ton, Karet Kering 28.814 Ton, kapasitas pengolahan PMS 150 Ton/Jam,

Pabrik Karet (RSS + CR): 40 T/Hari.

Pada tahun 2015, PTPN XIII telah memiliki areal kebun Sawit Inti seluas 57.640,60

ha, areal kebun Sawit Plasma seluas 58.773,60 ha. Areal Karet Inti 13.441,92 ha, areal

kebun karet plasma 29.595, 04 ha. Produksi CPO 302.903 ton, produksi inti sawit

56.214 ton, karet 6.057 ton, kapasitas pengolahan PMS 450 ton TBS/Jam, Karet 70

Ton KK/Hari, Pendapatan Rp 2.344 miliar, Total Asset Rp 6.816 miliar, Laba Bersih

Komprehensif Rp. Rp 888,13 milyar.

BIDANG USAHA, MELIPUTI JENIS PRODUK ATAU JASA YANG DIHASILKAN

Sesuai dengan perubahan terakhir Akta Pendirian Perusahaan Pasal 3, bahwa maksud

dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro

industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan

barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/

mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan

prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan

kegiatan utama sebagai berikut :

a. Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan,

pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan

lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut.

(5)

sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi serta produk

turunannya.

c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam

hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang

berhubungan dengan kegiatan Perseroan

d. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agro Wisata, Agro Bisnis, dan

Agroforestry.

e. Kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

untuk

trading house

, pengembangan kawasan industri, agroindustrial complex,

real estate, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata,

perhotelan, resort, olah raga dan rekreasi, pertambangan, rest area, rumah sakit,

pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa

penyewaan, jasa konsultansi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan

pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.

(6)

VISI, MISI DAN TATA NILAI

VISI

Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang

bersama masyarakat secara berkelanjutan

Penjelasan Visi

-

Perusahaan bercita-cita mewujudkan bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lainnya

yang mendukung, baik sektor hulu maupun hilir. (agribisnis)

-

Perusahaan melakukan pendekatan sistem yang terintegrasi dan holistik atas kualitas

sumber daya manusia, teknologi, efisiensi dan produktivitas, kualitas produk, jejaring bisnis,

kualitas sistem manajemen, sumber daya modal, kualitas produk, jasa purna jual, tingkat

kewirausahaan dan penerapan just in time. (daya saing)

-

Perusahaan membangun suatu sistem bisnis yang kompetitif dan produktif. (tumbuh dan

berkembang)

-

Menghasilkan pertumbuhan bisnis dan pertumbuhan nilai perusahaan dalam jangka panjang

(secara berkelanjutan)

-

dengan tetap mengedepankan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. (masyarakat secara

berkelanjutan)

-

Pernyataan visi dan misi berikut telah mendapatkan persetujuan Direksi/Dewan Komisaris

pada Rapat Umum Pemegang Saham yang membahas persetujuan RKAP 2011 tanggal 6

Januari 2011 di Jakarta.

MISI

Menghasilkan produk dan jasa dalam bidang kelapa sawit, karet, industri hilir dan

bidang usaha lainnya secara efisien dan bermutu tinggi.

- Efisiensi biaya produksi.

- Peningkatan produktivitas tanaman setara minyak sawit 4,45 ton/ ha/th, inti sawit 1,03

ton/ha/th, dan karet 1.610 kg/ha/th.

- Tersedianya tanaman baru kebun inti dalam pemenuhan skala ekonomi minimal 5.000 ha

Tanaman Menghasilkan per unit usaha Kebun Kelapa Sawit dan minimal 3.000 ha Tanaman

Menghasilkan per unit usaha Kebun Karet.

- Tersedianya kapasitas olah pabrik minimal 95% dari kapasitas terpasang dengan losis di

bawah 1,65%.

- Efisiensi biaya minimal sama dengan standar industri

- perkebunan.

- Tersedianya SDM yang ahli di bidangnya, sarana dan prasarana pabrik dan kebun yang

memadai.

- Terbentuknya organisasi dan sistem yang memadai melalui intensifikasi penerapan

rekomendasi balai penelitian, struktur organisasi yang mencerminkan

TATA NILAI

o

Integritas: menyampaikan sesuatu dengan benar tanpa kepentingan pribadi, tulus, dapat

dipercaya, satu kata dengan perbuatan, melakukan pekerjaan dengan benar sekalipun tidak

ada seorangpun sedang bekerja atau seorangpun melihatnya.

o

Disiplin: bekerja mengikuti sistem peraturan dan norma yang berlaku serta hasil kerja tidak

dilakukan melalui cara-cara jalan pintas.

o

Perbaikan terus-menerus: perbaikan dengan caracara efisien dan efektif untuk memperoleh

(7)

o

Bertindak segera: pekerjaan dilakukan dengan segera dengan pola pikir peluang tidak

senantiasa ada, untuk meningkatkan laba dan mempercepat pertumbuhan.

o

Tanggung jawab: mampu memberikan respon terhadap hasil pekerjaannya yang berkaitan

dengan mutu, biaya, standar dan norma serta target-target yang ditetapkan.

o

Inovasi: menciptakan cara-cara baru dalam bekerja untuk mencapai hasil yang terbaik.

o

Komunikasi: proaktif dalam menyampaikan gagasan, focus terhadap apa yang benar bukan

siapa yang benar dan mau mendengarkan.

o

Kerukunan: berpikir terbuka, menerima perbedaan dan kritik, berpikir positif, tidak sektoral

dan tidak menyalahkan orang lain

TUJUAN PERUSAHAAN

Berikut adalah rumusan tujuan perusahaan

o

Meningkatkan pertumbuhan keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat

melalui peningkatan kualitas asset produksi, penataan dan pembenahan organisasi, SDM

dan Budaya Kerja dan Pengembangan Usaha.

o

Memperluas lapangan kerja serta menciptakan nilai tambah dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi kerakyatan, seperti: Kebun plasma

pola PSM (Pengelolaan Satu Manajemen) serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) antara

lain berupa tanaman pangan dan peternakan.

o

Memelihara kelestarian sumber daya alam melalui pengelolaan komoditi yang bersifat

Renewable Resources dan ramah lingkungan (kelapa sawit dan karet) dan produk turunan

dan by product. Selain itu memelihara lingkungan sekitar kebun melalui program Corporate

Social Responsibilities (CSR).

o

Tercapainya perusahaan yang berdaya saing tinggi pada bidang yang digelutinya.

o

Tercapainya kinerja Perusahaan yang sehat (AA).

JUMLAH KARYAWAN KOMPARATIF 2 THN

Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) berfokus pada upaya untuk menyiapkan

karyawan menjadi karyawan yang unggul dalam sikap, pengetahuan dan keahlian.

Kesempatan berkarir terbuka bagi semua karyawan sesuai persyaratan kompetensi, dan tidak

membedakan ras, agama, warna kulit maupun jenis kelamin.

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Jabatan/Level di Organisasi

(8)

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Pada tahun 2015, jumlah karyawan tetap yang berpendidikan S1 sebanyak 334 orang

(3,46%), menurun dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 346 orang. Secara

keseluruhan, jumlah karyawan yang berpendidikan SMA dan dibawahnya lebih

mendominasi. Hal ini terkait dengan karakter kegiatan operasional perusahaan yang

berbasis perkebunan.

Perencanaan Pelatihan dan Pengembangan tahun 2016

PTPN XIII melaksanakan program pelatihan dan pengembangan SDM secara

konsisten untuk mendapatkan SDM yang unggul, memiliki pengetahuan, keahlian,

dan/atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini atau yang akan

datang

.

Aktivitas pelatihan dan pengembangan yang dirancang oleh bagian SDM

meliputi aspek pelatihan, aspek karir dan pengembangan organisasi, serta

program-program yang berkaitan erat dengan berbagai perubahan yang melingkupi

perusahaan dan rencana strategis perusahaan. Aspek kompetensi yang

dikembangkan adalah

soft skill

dan

hard skill

.

Sebagai dasar pengembangan kompetensi, PTPN XIII telah menyusun

database

dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masing-masing

karyawan yang dibuat berdasarkan kombinasi kapasitas potensial dan unjuk kerja.

Program pelatihan dan pengembangan ditujukan kepada semua tingkatan jabatan dan

jenis pekerjaan. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti

pelatihan. Pelaksanaan peningkatan kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan pada

masing-masing level jabatan.

(9)

Pelatihan dan Pengembangan SDM HR Training and Development

Selama tahun 2015, PTPN XIII telah mengeluarkan dana pelatihan dan

pengembangan sebesar Rp 698 juta, turun 87,66 % terhadap tahun 2014 sebesar Rp

5.658 juta. Total jumlah peserta pelatihan selama tahun 2015 adalah 3.246 orang

sehingga rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah sebesar Rp

215.000 per orang.

Data Pelatihan dan Pengembangan tahun 2015-2013

Penilaian Kinerja

PTPN XIII melaksanakan penilaian kinerja karyawan setiap tahun sebagai evaluasi

atas unjuk kerja individu karyawan.

Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar

pengembangan karyawan oleh atasan, pengembangan diri karyawan oleh atasan,

pengembangan diri karyawan, dasar kenaikan Golongan/Berkala, dasar pertimbangan

promosi/mutasi dan dasar penentuan kebutuhan pendidikan dan pelatihan.

Penilaian kinerja dilaksanakan sebagai evaluasi pencapaian kinerja individu karyawan yang

merupakan turunan dari sasaran/target perusahaan. Target individu karyawan ditetapkan

bersama atasan, karena pada dasarnya target bawahan merupakan turunan dari

target/sasaran atasannya dan juga sejalan dengan

Key Performance Indicator

(KPI) Direksi

dan RKAP perusahaan.

Pengukuran kinerja dilaksanakan berdasarkan prinsip obyektifitas dan keadilan. Sistem

penilaian yang dibangun harus mampu menjadi pembeda antara karyawan berkinerja tinggi

dengan karyawan berkinerja rendah. Sistem Penilaian Kinerja (SPK) diperuntukkan bagi

karyawan golongan III dan golongan IV, dan Daftar Penilaian Prestasi Kerja (DP2K) bagi

karyawan golongan I

II.

Berdasarkan hasil penilaian kinerja, pada tahun 2015, mutasi karyawan golongan III

IV sebanyak 148 orang, promosi karyawan pimpinan sebanyak 17 orang, promosi

Manager Menengah Madya sebanyak 10 orang dan promosi Manajer Menangah Atas

sebanyak 7 orang

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM:

(10)

Perubahan struktur pemegang saham sebagai mana dimaksud dictum pertama,

meliputi pemenuhan total modal ditempatkan dan disetor perseroan sejumlah Rp.

1.029.738.000.000 oleh para pemegang saham sebagai berikut :

a. Negara Republik Indonesia sebanay 102.974 saham atau seluruhnya sebesar

Rp.102.974.000.000

b. PT Perkebunan Nusantara III (Perero) sebanyak Rp. 926.764.000.000,-

Komposisi Kepemilikan Saham tahun 2015

Keterangan

Lembar

Saham

%

Kepemilikan

Nilai Modal

Saham

Pemerintah Republik

Indonesia

102.974

10%

102,974.000.000

PT Perkebunan Nusantara III

(Persero)

926.764

90%

926.764.000.000

PTPN XIII adalah perusahaan BUMN yang 100% sahamnya dimiliki oleh PT

Perkebunan Nusantara III (Persero) 90% dan Pemerintah Republik Indonesia 10%.

Oleh sebab itu, PTPN XIII tidak melaksanakan program kepemilikan saham oleh

karyawan dan manajemen melalui program MSOP (

Management Stock Option

) dan

ESOP (

Employee Stock Option

).

Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi antara lain memuat

informasi :

Daftar Kepemilikan Entitas anak dan Asosiasi

Kronologis Pencatatan Saham

PTP Nusantara XIII merupakan anak perusahaan Holding PTPN III (Persero) dengan

katagori Perusahaan Non Listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek dan tidak

menjual sahamnya kepada publik. Oleh sebab itu, informasi kronologis pencatatan

saham dan jenis aksi korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham tidak

tersedia

Kronologis Pencatatan Efek

(11)

Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal

PTP Nusantara XIII merupakan Perusahaan Non Listed sehingga tidak menjual

sahamnya kepada publik. Oleh sebab itu, informasi nama dan alamat profesi

penunjang pasar modal tidak tersedia.

Akuntan Perseroan

Pada tahun 2015 PTP Nusantara XIII diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja

(EY) periode pertama sebelumnya diaudit Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja

Suharto dari Jakarta.

Besarnya fee audit include PPN adalah sebesar Rp. 418.583.160,- dan tidak ada jasa

lain yang diberikan kecuali jasa financial audit saja.

Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala

nasional maupun internasional memuat antara lain

Tahun 2015 PTPN XIII mendapatkan penghargaan terkait dengan program

penanganan kebakaran hutan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Alamat Entitas Anak dan Entitas Asosiasi

PT. Kalimantan Agro Nusantara (PT Kalianusa)

Thomas Square Blok C-5, Jl. Yos Sudarso II No.17 Sangatta, Kab. Kutai Timur, Kaltim

Telp : (62-549) 2569, Fax : (62-549) 2569 Email : kalianusa@yahoo.com

PT Nusantara Batulicin

Jl. Transmigrasi KM 17,6 Desa Karang Bintang, Kec. Batulicin, Kab. Tanah Bumbu, Kalsel

Telp : (62-518) 23790, Fax : (62-518) 23947 Email : balin@ptpn13.com

PT Kalimantan Medika Nusantara

Jl. Sultan Abdurachman, no 11 Pontianak Kalimantan Barat

(12)

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Jl. Taman Cut Mutiah No.11 Jakarta 10330

Telp : (62-21) 3907554, Fax : (62-21) 3193509 Email : kanpus@kpbn.com

www.kpbptpn.co.id

PT Riset Perkebunan Nusantara

Jl. Salak No.1 Bogor 16151 Jawa Barat

Telp : (62-251) 8333382, Fax : (62-251) 8315985 Email : rpn@rpn.co.id

www.rpn.co.id

Kantor Perwakilan PTP Nusantara XIII

Kantor Perwakilan Jakarta

Wisma Budi 1st Floor, Suit 02, Jl. HR. Rasuna Said kv. C6, Jakarta 12940 Email: kpj@ptpn13.com Telephone: (62-21) 5201453 Fax: (62-21) 5201436

Kantor Penghubung Balikpapan

Jl. Markoni I no 19 Balikpapan, Kaltim 76262 Email: kpbpn@ptpn13.com Telephone: (62-524) 421942 Fax: (62-524) 421942

Kantor Penghubung dan Pemasaran Banjarmasin

Jl. Kuripan No.20 Banjarmasin, Kalsel Email: kpbjm@ptpn13.com Telephone: (62-511) 3266423 Fax: (62-511) 3263469

Belanja dan Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal

PTPN XIII melaksanakan investasi barang modal berupa pengeluaran dana investasi

untuk menambah nilai aset tetap sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah

di masa datang. Investasi barang modal berupa:

- Investasi tanaman meliputi replanting dan pengembangan tanaman kelapa sawit

dan karet.

- Investasi non tanaman meliputi tanah, bangunan rumah, bangunan perusahaan,

mesin dan instalasi, jalan, jembatan dan saluran air, alat pengangkutan, alat

pertanian, instalasi pembibitan.

- Investasi dalam penyelesaian meliputi non tanaman dan tanaman.

-

Aset lain-lain meliputi studi kelayakan, Hak Guna Usaha (HGU), biaya pra operating,

dan penyertaan.

Informasi Keuangan Yang Sifatnya Luar Biasa dan Jarang Terjadi

Laporan Keuangan PTPN XIII yang diaudit untuk Periode Tahun yang Berakhir tanggal 31

Desember 2015 dan 2016 tidak memiliki infromasi keuangan yang bersifat luar biasa dan jarang

terjadi.

Dampak Perubahan Suku Bunga dan Nilai Tukar Terhadap Kinerja Perusahaan

(13)

Risiko Suku Bunga

Perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan bunga

mengambang. Perusahaan akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan

apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan akan

menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.

Selama tahun 2015, tidak terdapat perubahan suku bunga yang signifikan sehingga pergerakan

suku bunga di pasar tidak berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan.

Risiko Nilai Tukar

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang bersifat

uncontrollable

dan berpotensi mengganggu kinerja keuangan perusahaan.

Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan kreditor, dengan menggunakan

denominasi rupiah sehingga tidak memiliki risiko nilai tukar. Perusahaan juga tidak

memiliki aset dan liabilitas dalam bentuk valas sehingga tidak terpengaruh nilai tukar.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat

transaksi. Pada tanggal laporan keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata

uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank

Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi atas

selisih kurs yang timbul dari transaksi tersebut, akan dikreditkan atau dibebankan pada

laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Peningkatan/Penurunan Yang Material Dikaitkan Dengan Jumlah Barang Yang

Dijual/Barang Baru

Tidak ada peningkatan/penurunan material dikaitkan dengan jumlah barang yang dijual

dan atau barang baru.

Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha.

Harga jual seluruh produk komoditas kelapa sawit PTPN XIII tahun 2015 mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan mengalami penurunan

sejalan dengan harga karet dunia yang belum membaik.

TBS

Harga rata-rata TBS di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 24,68%, yakni dari

Rp1.825,35/kg di tahun 2014 menjadi Rp1.374,92 di tahun 2015.

Minyak Sawit

Harga rata-rata minyak sawit di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 16,36%,

yakni dari Rp7.711,80/kg di tahun 2014 menjadi Rp6.449,95 di tahun 2015.

Inti Sawit

(14)

Karet

Harga rata-rata karet di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 7,62%, yakni dari

Rp19.275,39/kg di tahun 2014 menjadi Rp 17.805,86/kg di tahun 2015.

Keterangan Selisih Volume Penjualan Kehilangan

Remarks Harga Jual Sales Volume 2015 (Ton) Losses (Rp Miliar)

2014 2015

TBS 1.825,35 1.374,92 (450,43) 80.560 (36.286.711) CPO 7.711,80 6.449,95 (1.261,85) 291.683 (368.060.194) Inti Sawit Palm Kernel 4.523,36 3.579,72 (943,64) 55.183 (52.072.886) Karet Rubber 19.275,39 17.806 (1.469,53) 11.767 (17.292.295)

Harga Jual Sales Price (Rp/kg)

Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Pelepasan Investasi PTP Agrintara

Pada bulan Desember 2015, Perusahaan memutuskan untuk melepas seluruh

kepemilikan sahampada PTP Agrintara kepada PT Master Belt yang akan dilunasi

pada tahun 2016. Pada tanggal31 Desember 2015, Perusahaan mereklasifikasi saldo

inves

tasi pada PTP Agriantara sebagai asettersedia untuk dijual pada akun “Aset

Lancar Lain”.

Perjanjian-perjanjian Signifikan

Utang Jangka Panjang

Pada tanggal 21 Maret 2016, Perusahaan menandatangani SPPK No.

CBG.CB4/SPPK/011/2016dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan SPPK

tersebut, atas fasilitas pinjaman tertentudi bawah ini akan dilakukan perubahan

ketentuan-ketentuan antara lain:

A. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Kredit Investasi I dan II

Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun, sewaktu-waktu

dapat berubahsesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perpanjangan jangka waktu

fasilitas KI I dan KI II masing-masingadalah sampai dengan tanggal 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2021. Atas fasilitaspinjaman ini dilakukan penyesuaian

jumlah dan masa angsuran pinjaman, perubahan ketentuan

financial covenant

dan

perubahan ketentuan agunan.

B. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PTK 2015

Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,75% per tahun, sewaktu-waktu

dapat berubahsesuai dengan ketentuan yang berlaku. Atas fasilitas pinjaman ini

dilakukan penyesuaian jumlahdan masa angsuran pinjaman, perubahan ketentuan

financial covenant

dan perubahan ketentuanagunan.

C. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - KI PKS Pamukan

(15)

KEBIJAKAN DIVIDEN

PTPN XIII melakukan kebijakan penggunaan saldo laba bersih atas pencapaian kinerja

perusahaan selama satu tahun. Rasio pembagian laba bersih ditetapkan berdasarkan

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pembagian laba tersebut tidak

diperlakukan sebagai beban (

expense

) melainkan sebagai distribusi/pengurang saldo

laba.

PTPN XIII tidak membayarkan dividen dalam bentuk dividen per lembar saham, karena

seluruh saham PTPN XIII dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Perkebunan

Nusantara XIII tentang persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan

Keuangan Tahun Buku 2015tanggal 16Juni 2016, menetapkan seluruh laba

komprehensif yang diatribusi kepada entitas induk tahun 2016 digunakan seluruhnya

sebagai cadangan.

PEMBAGIAN DIVIDEN

Tahun Buku

Laba Bersih

Dividen Yang Dibayarkan

Rasio Dividen

Accounting Year

Net Income (Rp M)

Dividend Paid (Rp M)

Dividend Payout (%)

2008

210,99

42,2

25

2009

122,09

24,42

20

2010

180,8

50,62

20

2011

190,57

47,64

25

2012

43,22

6,48

15

2013

1,02

-

-2014

11,57

-

-2015

(324,84)

-

-Distribusi laba

Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku

2015 sebesar Rp321,57 miliar seluruhnya digunakan sebagai cadangan.

KEWAJIBAN TERHADAP PEMERINTAH

Selama periode tahun 2015, PTPN XIII telah memenuhi kewajibannya terhadap

Pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berikut

diuraikan pemenuhan kewajiban PTPN XIII terhadap Pemerintah.

PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

PTPN XIII adalah perusahaan

non-listed

yang 90% sahamnya dimiliki oleh PT Perkebunan

Nusantara III (Persero) 90% dan Pemerintah Republik Indonesia 10% dan bukan merupakan

perusahaan

go-public

. Oleh sebab itu, tidak terdapat informasi mengenai total perolehan

(16)

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI,

DIVESTASI,PENGGABUNGAN/PELEBURAN, AKUISISI, DAN RESTRUKTURISASI

HUTANG/MODAL

Investasi

Realisasi investasi tahun 2015sebesar Rp201,71 milyar, turun sebesar Rp62,03 milyar

atau 23,52% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp263,74 milyar. Hal ini

disebabkan adanya penurunan investasi tanaman kelapa sawit dan karet karena

terkendala kondisi keuangan perusahaan yang belum membaik. Sepanjang tahun

2015Perusahaan membelanjakan Rp71,92 milyar untuk investasi tanaman, Rp52,29

milyar untuk investasi non tanaman, Rp57,47 milyar untuk investasi dalam

penyelesaian dan Rp20,03 milyar untuk investasi aset lain-lain.

Investasi Kebun Inti

Pertumbuhan (% Growth)2015/2014

a Investasi Tanaman Plant Investtment 195.357 71.916 (63,19)

b Investasi Non Tanaman 57.438 52.294 (8,96)

Non Plant Investment

c Investasi Dalam Penyelesaian 0 57.473

-Investment in Completion d Aset Lain lain Other Assets

- Studi Kelayakan Feasibility Study 0 0

- Hak Guna Usaha (HGU)/ Right to Cultivate 2.928 3.634 24,11

- Biaya Pra Operating / Pre Operating Cost 7.625 11.418 49,74

- Penyertaan Inclusion 390 4.975 1.175,64

Jumlah (d) Total (d) 10.943 20.027 83,01

Jumlah (a+b+c+d) Total (a+b+c+d) 263.738 201.710 (23,52)

No Uraian Description 2014 2015

Selama tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan proses dan aktivitas yang berkaitan

dengan ekspansi.

Divestasi

Selama tahun 2015, tidak ada program dan proses yang berkaitan dengan divestasi

Perusahaan. Saham PTPN XIIIdimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 90%

dan Pemerintah Republik Indonesia 10%

Penggabungan/Peleburan Usaha Business Merger

Selama tahun 2015, tidak ada program dan proses yang berkaitan dengan

penggabungan/peleburan usaha Perseroan.

Akuisisi

Selama tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan proses dan aktivitas yang berkaitan

dengan akuisisi.

Restrukturisasi Hutang dan Modal Debt/Capital Restructuring

(17)

INFORMASI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Selama tahun 2015 dan 2014, tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang

langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha PTPN XIII, yang

mengandung benturan kepentingan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Selama tahun 2015terdapat perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yaitu

berdasarkanAkta No. 9, tanggal 7 Oktober 2015 dari Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon,

yaitu mengenaipergantian susunan Komisaris. Perubahan susunan Komisaris tersebut

telah diterima dan dicatatoleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia melalui melalui Surat KeputusanNo.AHU-AH.01.03-0941645 Tahun 2015,

tanggal 16 Juni 2015.

PERUBAHAN PERATURAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN

Merujuk Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 191/PMK/.010/2015 tentang

penilaian kembali Aktiva Tetap untuk tujuan perpajakan yang diajukan pada tahun 2015 dan

2016. Penilaian aset tetap dilakukan untuk aset tetap tanah dan diberlakukan untuk keperluan

perpajakan (fiskal) sekaligus komersial dan Revaluasi ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada

tahun 2015.

Dampak :

Surplus revaluasi aset tetap yang termasuk dalam penghasilan komprehensif lain dan

terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi aset tetap. Namun,

kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset

yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi. Defisit

revaluasi diakui dalam laba rugi. Namun penurunan nilai tersebut diakui dalam surplus

revaluasi aset tetap sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset

tersebut.

Berdasarkan Surat Kuasa Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor :

SKU-224/MBU/06/2015 tanggal 9 Juni 2015 dan memperhatikan keputusan RUPS

Tahunan tahun buku 2015 PT Perkebunan Nusantara XIII yang dilaksanakan pada

tanggal 20 Mei 2015 serta Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-04/MBU/2014

tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan

Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

Dampak:

Gaji/honorarium, Tunjangan dan Fasilitas tahun 2015 :

a. Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp 88.300.000,- per bulan. Gaji Direktur sebesar

90% dari gaji Direktur Utama.

b. Honorarium Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45% dari Gaji Direktur Utama,

sedangkan honorarium anggota Dewan Komisaris ditetapkan sebesar 90% dari

Honorarium Komisaris Utama

(18)

d. Gaji/honorarium bagi Direksi dan Dewan Komisaris serta tunjangan dan fasilitas

bagi Direksi Dewan Komisaris untuk tahun 2015 efektif sejak tanggal 1 Januari

2015.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Revaluasi Tanah

Kelompok Usaha menilai kembali kebijakan akuntansinya atas aset tetap berkaitan

denganpengukuran kelompok aset tetap tertentu setelah pengakuan awal. Kelompok

Usahasebelumnyamengukur seluruh aset tetap dengan menggunakan model biaya

sesuai denganPSAK No. 16 (Revisi2011), ”Aset Tetap”, dimana setelah pengakuan awal,

aset tetapdinyatakan sebesar harga perolehandikurangi akumulasipenyusutan dan rugi

penurunannilai.

Standar baru dan revisi standar

PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan

PSAK No. 24: Imbalan Kerja

PSAK No. 46: Pajak Penghasilan

PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK No. 4: Laporan Keuangan

Tersendiri

PSAK No. 66: Pengaturan Bersama dan PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi

dan Ventura Bersama

PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar

Standar baru dan revisi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif

Amandemen PSAK No. 1 (2015): Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa

Pengungkapanyang diadopsi dari Amandemen IAS 1, akan berlaku efektif 1 Januari

2017.Amandemen PSAK ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK

(

consequentialamendment

) sebagai berikut:

a. PSAK No. 3: Laporan Keuangan Interim;

b. PSAK No. 5: Segmen Operasi;

c. PSAK No. 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan; dan

d. PSAK No. 62: Kontrak Asuransi.

Amandemen PSAK No. 4 (2015): Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas

dalamLaporan Keuangan Tersendiri yang diadopsi dari Amandemen IAS 27, akan berlaku

efektif1 Januari 2016.

Amandemen PSAK No. 15 (2015): Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

tentangEntitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, diadopsi dari Amandemen

IFRS 10,IFRS 12, dan IAS 28, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.

Amandemen PSAK No. 16 (2015): Aset Tetap, tentang Klarifikasi Metode yang Diterima

untukPenyusunan dan Amortisasi yang diadopsi dari Amandemen IAS 16 dan IAS 38, akan

berlakuefektif 1 Januari 2016.

Amandemen PSAK No. 19 (2015): Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang

Diterimauntuk Penyusutan dan Amortisasi, yang diadopsi dari Amandemen IAS 16 dan IAS

38, akanberlaku efektif 1 Januari 2016.

Amandemen PSAK No. 24 (2015): Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran

Pekerja,yang diadopsi dari amandemen IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas

(19)

LIABILITAS KONTINJENSI

Terkait gugatan perdata No.6/Pdt.G/2004/PN/Buntok, tanggal 6 Juli 2004 oleh Kumpi

Ipai dkk dengan obyek Tanah di Kebun Tambarangan ± 56,6 ha, Perusahaan

dinyatakan kalah pada tingkat Pengadilan Tinggi Palangka Raya pada tanggal 24

Februari 2006. Atas putusan tersebut, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah

Agung tanggal 15 Juli 2006, dan sampai saat ini masih dalam proses di Mahkamah

Agung. Atas kemungknan timbulnya kerugian dari tuntutan tersebut, Perusahaan telah

mencadangkan kerugian sebesar Rp3.680.000.000 pada tahun 2007.

LIABILITAS KONTINJENSI

Terkait gugatan perdata No.6/Pdt.G/2004/PN/Buntok, tanggal 6 Juli 2004 oleh Kumpi

Ipai dkk dengan obyek Tanah di Kebun Tambarangan ± 56,6 ha, Perusahaan

dinyatakan kalah pada tingkat Pengadilan Tinggi Palangka Raya pada tanggal 24

Februari 2006. Atas putusan tersebut, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah

Agung tanggal 15 Juli 2006, dan sampai saat ini masih dalam proses di Mahkamah

Agung. Atas kemungknan timbulnya kerugian dari tuntutan tersebut, Perusahaan telah

mencadangkan kerugian sebesar Rp3.680.000.000 pada tahun 2007.

Atas putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi

Palangka Raya melalui perkara perdata No 14/Pdt/2005/PTPR dan pada tanggal 24

Februari 2006 mengeluarkan keputusan yang menguatkan keputusan Pengadilan

Negeri Buntok. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut Perusahaan selaku tergugat

telah mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 16 Juli 2006 dan

keputusan Kasasi memenangkan Kumpi Ipai dkk. Perusahaan mengajukan peninjauan

kembali atas keputusan tersebut. Mahkamah Agung melalui keputusan No 446

PK/PDT/2012 menyatakan bahwa permohonan peninjauan kembali Perusahaan tidak

diterima. Perusahaan melalui Kejaksaan Tinggi Propinsi Kalimantan Barat telah

mengajukan peninjauan kembali kedua tanggal 14 Juli 2014 dan mengajukan

pelaporan atas dugaan tindak pidana penggunaan dan pembuatan surat kuasa palsu

oleh kuasa hukum penggugat. Hingga saat penyelesaian pelaporan keuangan,

peninjauan kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung.

Perubahan

Change (%)

Kontijensi Hukum

3.680.000.000

3.680.000.000

-Legal Contingencies (Rp)

Uraian Description

2014

2015

PENCAPAIAN TARGET 2016

(20)

Realisasi terhadap Target Tahun 2015

% Pencapain Tahun Lalu Target RKAP 2016 % pencapaian thdp RKAP 2016

% Achievement RKAP 2016 target % Achievement

Penjualan (Rp Juta) Selling Price

- Kelapa Sawit 3.609.627 2.159.488 59,83 3.584.351 165,98 - Karet 513.734 184.774 35,97 398.782 215,82 Total 4.123.361 2.344.262 56,85 3.983.133 169,91 Harga Jual (Rp/Kg) Selling Price

- TBS 1.536,49 1.374,92 89,48

-- Minyak Sawit 7.473,00 6.449,95 86,31 6.877,00 106,62 - Inti sawit 3.637,00 3.579,72 98,43 4.236,00 118,33 - Karet 21.904,83 17.805,86 81,29 17.097,00 96,02 Volume Penjualan Sales Volume (Ton)

- TBS 18.817 58.626 311,56

-- Minyak Sawit 439.096 291.683 66,43 468.398 160,58 - Inti sawit 82.307 55.183 67,05 85.736 155,37 - Karet 23.453 10.377 44,25 23.088 222,49 Nilai Persediaan total Total Inventory value

- Minyak Sawit 157.434 153.229 97,33 23.482 15,32 - Inti Sawit 18.142 20.275 111,76 7.783 38,39 - Karet 185.895 22.690 12,21 35.860 158,05 Total 361.471 196.194 54,28 67.125 34,21 Laba (rugi) Sebelum PPh

Profit (loss) before Income Tax

- Kelapa Sawit 216.533 (279.304) (128,99) 179.583 (64,30) - Karet (54.542) (136.897) 250,99 (82.592) 60,33 Total 161.991 (416.201) (256,93) 96.991 (23,30)

Keterangan Target RKAP 2015 Realisasi 2015

PROYEKSI TAHUN 2016

Realisasi penjualan tahun 2015 diperkirakan meningkat 65,98% dari realisasi tahun

2015 menjadi Rp3,58 trilyun. Hal ini terutama berdasarkan asumsi ekonomi

perekonomian Indonesia yang diharapkan melanjutkan pertumbuhan dari tahun

sebelumnyadengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 %, nilai kurs dollar

Amerika (US $)sebesar Rp13.900,- dan inflasi sebesar 4,70%.Pasar minyak kelapa

sawit mentah (CPO) diperkirakan pada tahun 2016 akanmembaik diakibatkan makin

membaiknya kondisi perekonomian global. Diperkirakanharga akan mengalami

kenaikan dibandingkan prognosa tahun 2015 (harga CPOtahun 2016 sebesar Rp

6.877). Namun tetap harus dilakukan langkah antisipasisehingga kinerja perusahaan

tetap terjaga.Komoditas karet pada tahun 2016, diprediksi masih berada pada kisaran

harga yangrendah (harga SIR-20 Rp 17.097) relatif stabil dibandingkan harga pada

tahun 2015.Hal ini mengharuskan perusahaan untuk lebih konsentrasi pada

peningkatanproduktivitas, efisiensi dan mengamati perkembangan kondisi pasar karet

setiap saat.

(21)

Dengan demikian diperkirakan laba sebelum PPh induk perusahaan tahun 2016 akan

meningkat menjadi Rp96,99 Milyar diatas tahun lalu yang mengalami kerugian sebesar

Rp24,59 milyar. Komoditi kelapa sawit diperkirakan memberikan kontribusi laba

(22)

LAPORAN SINGKAT TAHUN 2015

Laporan Keuangan Audited tahun 2015 ini merupakan pertanggungjawaban Direksi

atas pengelolaan Perusahaan dan jalannya pengurusan Perusahaan untuk periode

tahun buku 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 terhadap RKAP tahun

2015 yang sebelumnya telah disahkan oleh Surat Kuasa Menteri Negara BUMN

Nomor : SKU-15/MBU/1/2015 tanggal 08 Januari 2015 dengan hak substitusi kepada

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Srategis dan Sekretaris Kementerian

BUMN serta sesuai keputusan RUPS RKAP dan RKA-PKBL tahun 2015 Nomor :

13.00/RIS-RUPS/01/I/2015 tanggal 21 Januari 2015.

Laporan keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara XIII dan entitas anaknya

yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015,

serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas,

dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,

dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya telah

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surya (Ernest &

Young) dengan Laporan No. RPC-1343 /PSS/2016 tanggal 15 April 2016

yang

memberikan opini

Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir menyajikan

secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT

Perkebunan Nusantara XIII dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2015, serta

kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir

pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia”.

PT Perkebunan Nusantara XIII merupakan perusahaan agribisnis yang mengelola

budidaya kelapa sawit dan karet, terdiri dari kebun inti dan plasma dengan total luas

areal tanaman seluas 159.414,68 Ha, yang terdiri dari kebun inti seluas 71.050,02 Ha

(44,57%) dan plasma seluas 88.364,66 Ha (55,43%). Areal tanaman kelapa sawit

seluas 116.410,22 Ha, dengan areal tanaman kebun inti seluas 57.640,60 Ha (49,52%)

dan areal tanaman kebun plasma seluas 58.769,62 Ha (50,48%). Areal tanaman karet

seluas 43.004,46 Ha, dengan areal tanaman kebun inti seluas 13.409,42 Ha (31,18%)

dan kebun plasma seluas 29.595,04 Ha (68,82%).

Sampai dengan tahun 2015, PT Perkebunan Nusantara XIII memiliki 9 (sembilan)

Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas terpasang mencapai 450 Ton TBS/jam. Saat

ini 1 Unit PKS dengan kapasitas sebesar 30 ton TBS/jam yaitu PKS Pamukan di

Kalimantan Selatan direncanakan akan dilakukan comissioning pada bulan April 2016.

PTPN XIII memiliki 2 Pabrik Karet Remah (PKR) dengan kapasitas terpasang 60

ton/KK/hari dan 1 Pabrik RSS dengan kapasitas terpasang 10 ton/KK/hari.

(23)

a. Konsolidasi Internal

Kebijakan ini dimaksudkan untuk membangun budaya perusahaan yang lebih kuat

dan positif untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas seluruh sumber

daya secara efisien demi mencapai profitabilitas yang lebih tinggi.

Inisiatif strategis :

-

Perubahan budaya perusahaan dengan membentuk Tim Pemandu Perubahan dan

diikuti dengan pembentukan Tim

Crisis Center

-

Penerapan

reward and punishment

b. Penataan Portofolio Bisnis

Kebijakan ini ditujukan untuk menata portofolio bisnis kelapa sawit dan karet,

reorganisasi unit-unit kerja didalam perusahaan, termasuk penataan anak-anak

perusahaan, agar portofolio dan unit tersebut dapat berperan sebagai

profit centre

.

Inisiatif strategis :

-

Penataan dan perampingan struktur organisasi

-

Optimalisasi tenaga kerja

-

Penataan tata kelola unit usaha yang memberi kontribusi rugi

-

Penataan sistem pembelian TBS Kebun Plasma dan Pihak III

c. Cash In Without Interest

Kebijakan perolehan dana segar tanpa beban bunga (

cash in without interest

) ini

harus ditempuh karena beban hutang yang ada sudah sangat mencekik perusahaan

dengan kewajiban membayar angsuran pokok dan bunga yang sangat tinggi,

sementara kinerja operasional dan finansial sudah tidak mampu lagi

menanggungnya.

Inisiatif strategis :

-

Kerja sama usaha pengelolaan batu bara

-

Kerja sama usaha dengan membentuk usaha patungan atas pengelolaan unit

usaha di wilayah Kalimantan Timur.

-

Divestasi saham Anak Perusahaan PT Kalimantan Agro Nusantara (KAN)

d. Financial Restructuring

Kebijakan financial restructuring ini ditempuh sebagai upaya untuk mendapatkan

sumber-sumber pendanaan dengan tingkat bunga yang lebih rendah, untuk

mengganti pinjaman dengan beban bunga tinggi yang sudah harus ditanggung

selama ini sehingga kedepan dapat dicapai efisiensi pembayaran bunga.

Inisiatif strategis :

-

Penerbitan Medium Term Notes (MTN)/Obligasi

-

Rescheduling

(Restrukturisasi) Hutang Perbankan

Situasi Makro

(24)

melambat, AS yang diharapkan bisa pulih dan membantu perekonomian global,

ternyata masih juga melambat. Namun demikian, Menkeu meyakini pada tahun 2016

perekonomian global akan lebih baik dibandingkan kondisi tahun 2015. Perekonomian

global diperkirakan tumbuh pada kisaran 3,8% atau lebih tinggi dibanding tahun 2014

maupun 2015.

www.kemenkeu.go.id/Berita/2015-diliputi-ketidakpastian-ekonomi-global-2016-lebih-baik-0

Tahun 2015 merupakan tahun yang dilewati industri sawit dengan penuh tantangan,

mulai dari harga CPO global yang tidak bergairah sampai pada kasus kebakaran lahan

perkebunan kelapa sawit. Harga rata-rata per bulan CPO global sepanjang tahun 2015

tidak mampu mencapai US $ 700 per metrik ton. Jatuhnya harga CPO global tidak

terlepas dari pengaruh jatuhnya harga minyak mentah dunia yang sempat jatuh sampai

US $ 30 dolar per barel, yang kemudian mempengaruhi harga-harga komoditas lainnya.

Pertumbuhan ekonomi China dan yang melambat dan stagnasi di Eropa juga menjadi

faktor penyebab penurunan harga CPO global.

www.gabki.or.id/Page/PressReleaseDetail?guid=39f3f2-0419-42d4-8d1b-9524871d3cf2

.

Harga karet hingga akhir tahun 2015 belum dapat menguat, kesepakatan

dengan para eksportir utama karet yakni Malaysia dan Thailand yang tergabung

dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) dimaksudkan untuk

mendongkrak harga dan rencana penyerapan karet di dalam negeri untuk

mendukung

proyek

pembangunan

infrastruktur

belum

terlihat

hasilnya.

https://m.tempo.co/read/news/2015/03/03/090646551/pengusaha-prediksi-harga-karet-stagnan.

Kinerja Operasional

1. Kelapa Sawit

Total produksi TBS tahun 2015 di bawah anggaran sebesar 541.827 ton atau 27,54%

(realisasi 1.425.520 ton ; RKAP 1.967.347 ton), meliputi :

Produksi TBS kebun sendiri di bawah RKAP sebesar 171.270 ton atau 21,27% (realisasi

633.998 ton ; RKAP 805.268 ton)

Produksi TBS kebun plasma di bawah RKAP sebesar 57.530 ton atau 10,64%

(realisasi 483.078 ton ; RKAP 540.608 ton)

Produksi TBS pihak III di bawah RKAP sebesar 313.027 ton atau 50,37% (realisasi

308.444 ton ; RKAP 621.471 ton).

Tidak tercapainya produksi TBS kebun sendiri terutama disebabkan :

Pemupukan 3 (tiga) tahun terakhir tidak berjalan sesuai rekomendasi, sehingga

menyebabkan rata-rata berat tandan (RBT) dan jumlah tandan di setiap pohon

menurun.

Secara umum pemeliharaan tanaman 2 tahun terakhir tidak sesuai dengan rotasi,

akibat rendahnya kekuatan tenaga kerja yang ada pada setiap unit kerja dan kendala

keuangan sehingga menyulitkan kegiatan panen

.

Tanaman tua renta (umur > 20 tahun) seluas 19.220,48 Ha (41,24%) dari areal TM,

(25)

Tidak tercapainya produksi TBS kebun plasma dan pihak III disebabkan terjadinya

pembelian TBS oleh pihak swasta dengan harga di atas yang ditetapkan oleh Pemda di

sekitar wilayah kerja PTPN XIII khususnya wilayah Kalimantan Timur.

Produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit s.d 31 Desember 2015 berada di bawah

RKAP sebesar 162.286 ton atau 31,12% (realisasi 359.117 ton ; RKAP 521.403

ton), hal ini sejalan dengan tidak tercapainya produksi TBS secara keseluruhan,

disamping itu tidak tercapainya rendemen minyak sawit dari RKAP sebesar 0,37%

(realisasi 22,16% ; RKAP 22,53%) dan inti sawit sebesar 0,11% (realisasi

4,11% ; RKAP 4,22%)

Produktivitas TBS/Ha tahun 2015 kebun sendiri berada di bawah RKAP sebesar

3.676 kg/Ha atau 21,27% (realisasi 13.607 kg/Ha ; RKAP 17.283 kg/Ha).

Produktivitas Minyak Sawit dan Inti Sawit (MS + IS) kebun sendiri s.d 31

Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar 1.481 kg/Ha atau 29,39%

(realisasi 3.559 kg/Ha ; RKAP 5.040 kg/Ha).

2. Karet

Pencapaian produksi karet kering tahun 2015 berada di bawah RKAP sebesar

17.312 ton KK atau 73,82% (realisasi 6.140 ton KK ; RKAP 23.452 ton KK), yang

meliputi :

Produksi

karet kebun sendiri di bawah RKAP sebesar 3.291 ton KK atau 35,21%

(realisasi 6.057 ton KK ; RKAP 9.348 ton KK).

Produksi

karet kebun plasma di bawah RKAP sebesar 14.021 ton KK atau 99,41%

(realisasi 83 ton KK ; RKAP 14.104 ton KK).

Tidak tercapainya produksi karet kebun sendiri dikarenakan :

Terjadinya lossis penyimpangan/pencurian produksi oleh penyadap maupun pihak luar

dan penyadapan yang tidak tuntas.

Terdapat lowong sadap yang disebabkan areal Tanaman Menghasilkan yang dikuasai

oleh masyarakat seluas 463,02 Ha di kebun Sintang serta kondisi pemeliharaan

tanaman TM dan TBM tidak sesuai norma yang berpotensi menghambat pelaksanaan

panen dan pertumbuhan tanaman.

Disamping itu

rendahnya Kapasitas per penyadap karena kondisi bidang sadap pada

tanaman Remaja dan Dewasa tahun tanam 1996 s.d. 2002 sudah rusak berat dimana

penyadapan sudah sampai percabangan yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat

kehadiran tenaga sadap.

Produktivitas Karet kebun sendiri s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 322 kg/Ha atau 35,27% (realisasi 591 kg/Ha ; RKAP 913 kg/Ha).

Harga Pokok Produksi

(26)

Hasil yang Dicapai

Hasil penjualan PTPN XIII tahun 2015 sebesar Rp 2.344,26 milyar, dibandingkan tahun 2014

sebesar Rp 3.031,13 milyar, mengalami penurunan sebesar Rp 686,87 milyar atau 22,66%

dan jika dibandingkan RKAP tahun 2015 sebesar Rp 4.123,36 milyar berada di bawah sebesar

Rp 1.779,10 milyar, hal ini disebabkan :

Realisasi volume penjualan karet, minyak dan inti sawit tahun 2015 berada di bawah RKAP

tahun 2015, masing-masing sebesar 13.076 ton atau 55,75%, 147.413 ton atau 33,57%

dan 27.124 ton atau 32,95%.

Realisasi harga jual rata-rata karet, minyak sawit dan inti sawit tahun 2015 berada di

bawah RKAP tahun 2015, masing-masing sebesar Rp 4.099,08/kg atau 18,71%, Rp

1.023,05/kg atau 13,69% dan Rp 57,28/kg atau 1,57%.

Realisasi rugi bersih PTPN XIII (induk) setelah pajak kini/tangguhan tahun 2015 sebesar

Rp 318,53 milyar, jika dibandingkan dengan anggaran memperoleh laba sebesar Rp 121,49

milyar, capaian laba di bawah anggaran sebesar Rp 440,02 milyar. Hal ini terutama disebabkan

rendahnya produktivitas TBS dan karet, disamping itu harga jual di bawah anggaran sehingga

mengakibatkan harga pokok FOB berada di atas anggaran, yang sangat dipengaruhi oleh fixed

cost.

Komoditi kelapa sawit memberikan kontribusi rugi sebesar Rp 279,30 milyar, di bawah

anggaran sebesar Rp 495,84 milyar (dianggarkan mendapat laba sebesar Rp 216,53 milyar).

Demikian juga komoditi karet mengalami kerugian sebesar Rp 136,90 milyar, capaian rugi ini di

atas anggaran sebesar Rp 82,36 milyar (dianggarkan rugi sebesar Rp 54,54 milyar).

Realisasi laba Komprehensif PTPN XIII tahun 2015 setelah memperhitungkan selisih nilai

wajar aset keuangan (revaluasi atas aset tanah) dan keuntungan (kerugian) aktuaria -

penyesuaian pajak tangguhan sesuai dengan PSAK 24 Revisi tahun 2013 adalah sebesar Rp

843,05 milyar.

Realisasi rugi bersih PTPN XIII dan entitas anak (konsolidasi) tahun 2015 adalah sebesar

Rp 324,84 milyar di bawah RKAP konsolidasian sebesar Rp 462,46 milyar (dianggarkan laba

sebesar Rp 137,62 milyar). Laba bersih komprehensif konsolidasian tahun 2015 setelah

memperhitungkan selisih nilai wajar aset keuangan (revaluasi atas aset tanah) dan

keuntungan (kerugian) aktuaria - penyesuaian pajak tangguhan sesuai dengan PSAK 24

Revisi tahun 2013 adalah sebesar Rp 888,13 milyar. Rugi bersih yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 321,57 milyar dan laba bersih

komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 866,22 milyar.

Analisa Keuangan

(27)

Capital Expenditure

Realisasi

Capital Expenditure

tahun 2015 sebesar Rp 139,93 milyar di bawah anggaran

sebesar Rp 269,57 milyar. Hal ini disebabkan banyaknya pekerjaan-pekerjaan yang tidak

direalisasikan pelaksanaannya, terutama mesin dan instalasi (kebun/unit) mengingat kondisi

finansial yang cukup sulit dan Perusahaan membukukan kerugian.

Tanggung Jawab Sosial Perus

ahaan

PT Perkebunan Nusantara XIII melaksanakan Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL). Mitra binaan tahun 2015 berjumlah 113 mitra dengan dana

pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 3,65 milyar dengan kegiatan antara lain

pelatihan kewirausahaan dan teknis kepada mitra binaan, publikasi/promosi produk

mitra binaan, dan mengikutsertakan mitra ke berbagai pameran. Sedangkan dana bina

lingkungan dan CSR yang disalurkan tahun 2015 sebesar Rp 0,519 milyar yang

dipergunakan untuk bantuan bencana alam, pendidikan dan latihan, peningkatan

kesehatan, prasana dan sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam dan

pengentasan kemiskinan.

Tingkat Kesehatan Perusahaan

Pencapaian kinerja Perusahaan tahun 2015 berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik

Negara No : Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, menunjukkan tingkat kesehatan

Perusahaan Kurang sehat (BB) dengan nilai 47,85 poin, di bawah capaian tahun lalu dan

anggaran, masing-masing sebesar 2,60 poin (capaian tahun 2014 dengan nilai 50,45 atau

kurang sehat ”BBB”) dan

22,90 poin (tahun 2015 dianggarkan dengan nilai 70,75 poin atau

Sehat “A”).

Penurunan ini terkait dengan beberapa aspek operasional dan keuangan yang

belum tercapai dikarenakan penurunan kinerja Perusahaan seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya.

Kontrak Manajemen /

Key Performance Indicator

(KPI) pada tahun 2015 mencapai

bobot sebesar 68,86% di bawah capaian tahun 2014 dan anggaran, masing-masing

sebesar 3,13% (KPI tahun 2014 sebesar 71,99%) dan 31,14% dari yang dianggarkan

sebesar 100%.

Meskipun kinerja operasional dan keuangan belum optimal, Direksi menyampaikan

penghargaan atas dedikasi, loyalitas dan kerja keras seluruh karyawan serta

pengawasan/arahan Dewan Komisaris/Pemegang Saham dan dukungan Stakeholder

lainnya di tengah kondisi yang sulit saat ini. Kepada seluruh keluarga besar PTPN XIII,

marilah kita tingkatkan komitmen dan daya juang kita dalam rangka melewati

masa-masa sulit yang penuh tantangan ini.

(28)
(29)
(30)

RINGKASAN

LAPORAN MANAJEMEN TAHUN 2015

I.

PENDAHULUAN

Perkembangan kinerja PTPN XIII s.d 31 Desember 2015, diuraikan

sebagai berikut :

1.1. Bidang operasional

1.1.1. Produksi

Realisasi produksi Karet s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 17.312 ton KK atau 73,82% (realisasi 6.140 ton KK ; RKAP

23.452 ton KK), hal ini disebabkan :

Produksi karet kebun sendiri di bawah RKAP sebesar 3.291 ton KK atau

35,21% (realisasi 6.057 ton KK ; RKAP 9.348 ton KK). Tidak tercapainya

produksi karet kebun sendiri dikarenakan :

Terjadinya lossis penyimpangan/pencurian produksi oleh penyadap

maupun pihak luar dan penyadapan yang tidak tuntas.

Terdapat lowong sadap yang disebabkan areal Tanaman

Menghasilkan yang dikuasai oleh masyarakat seluas 463,02 Ha di

kebun Sintang serta kondisi pemeliharaan tanaman TM dan TBM tidak

sesuai norma yang berpotensi menghambat pelaksanaan panen dan

pertumbuhan tanaman.

Disamping itu

rendahnya Kapasitas per penyadap karena kondisi

bidang sadap pada tanaman Remaja dan Dewasa tahun tanam 1996

s.d. 2002 sudah rusak berat dimana penyadapan sudah sampai

percabangan seperti kebun Dasut, Dasel, Balin dan Kumai, yang pada

gilirannya

mempengaruhi

tingkat

kehadiran

tenaga

sadap.

Keterlambatan rotasi pemeliharaan TM terutama jalur tanam sehingga

kondisi gulma kategori cukup berat.

Produksi karet kebun plasma di bawah RKAP sebesar 14.021 ton KK

atau 99,41% (realisasi 83 ton KK ; RKAP 14.104 ton KK). Tidak

tercapainya produksi karet kebun plasma dikarenakan adanya

persaingan harga yang sangat ketat dari kolektor pabrik swasta di

sekitar wilayah kerja PTPN XIII, sehingga petani lebih cenderung memilih

menjual karet kepada pihak swasta.

Produksi TBS s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP sebesar

541.827 ton atau 27,54% (realisasi 1.425.520 ton ; RKAP 1.967.347 ton),

hal ini disebabkan :

Produksi TBS kebun sendiri di bawah RKAP sebesar 171.270 ton atau

21,27% (realisasi 633.998 ton ; RKAP 805.268 ton), hal ini terutama

disebabkan :

Pemupukan 3 (tiga) tahun terakhir tidak berjalan sesuai rekomendasi,

(31)

seharusnya menurut rekomendasi 7 kg/pokok dan untuk pupuk

Dolomite rata-rata realisasi 2 kg/pokok, menurut rekomendasi 3,25

kg/pokok yang menyebabkan rata-rata berat tandan (RBT) dan jumlah

tandan di setiap pohon menurun.

Disamping itu secara umum pemeliharaan tanaman 2 tahun terakhir

tidak sesuai dengan rotasi, akibat rendahnya kekuatan tenaga kerja

yang ada pada setiap unit kerja dan kendala keuangan sehingga

menyulitkan kegiatan panen

.

Selain itu tanaman tua renta (umur > 20 tahun) seluas 19.220,48 Ha

(41,24%) dari areal TM, potensinya menurun secara signifikan (6-9

ton/Ha/tahun) dan tingkat kesulitan panen pada areal tersebut cukup

berat.

Produksi TBS kebun plasma di bawah RKAP sebesar 57.530 ton atau

10,64% (realisasi 483.078 ton ; RKAP 540.608 ton), hal ini disebabkan

terjadinya pembelian TBS oleh pihak swasta dengan harga di atas yang

ditetapkan oleh Pemda di sekitar wilayah kerja PTPN XIII khususnya

wilayah Kalimantan Timur.

Produksi TBS pihak III di bawah RKAP sebesar 313.027 ton atau 50,37%

(realisasi 308.444 ton ; RKAP 621.471 ton).

Produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit s.d 31 Desember 2015

berada di bawah RKAP sebesar 162.286 ton atau 31,12% (realisasi

359.117 ton ; RKAP 521.403 ton), hal ini disebabkan :

Produksi TBS secara keseluruhan di bawah anggaran sebesar 541.827

ton atau 27,54% (realisasi 1.425.520 ton ; RKAP 1.967.347 ton) seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya, disamping itu sebagian produksi TBS

dijual kepada pihak III sebesar 58.626 ton.

Tidak tercapainya rendemen minyak sawit dari RKAP sebesar 0,37%

(realisasi 22,16% ; RKAP 22,53%) dan inti sawit sebesar 0,11%

(realisasi 4,11% ; RKAP 4,22%).

1.1.2. Produktivitas

Produktivitas Karet kebun sendiri s.d 31 Desember 2015 berada di

bawah RKAP sebesar 322 kg/Ha atau 35,27% (realisasi 591 kg/Ha ;

RKAP 913 kg/Ha).

Produktivitas TBS kebun sendiri s.d 31 Desember 2015 berada di

bawah RKAP sebesar 3.676 kg/Ha atau 21,27% (realisasi 13.607

kg/Ha ; RKAP 17.283 kg/Ha).

(32)

1.1.3. Rendemen

Rendemen total Minyak Sawit s.d 31 Desember 2015 berada di

bawah RKAP sebesar 0,37% (realisasi 22,16% ; RKAP 22,53%), dan

Rendemen Inti sawit s.d 31 Desember 2015 berada di bawah RKAP

sebesar 0,11% (realisasi 4,11% ; RKAP 4,22%) , hal ini

disebabkan :

Mutu panen yang dikirim dari kebun ke pabrik masih rendah terutama

karena masih tingginya fraksi 00 dan 0 serta rendahnya persentase

brondolan yang masuk ke pabrik.

Bervariasinya umur tanaman muda yang cukup banyak dari pihak III

sejalan dengan semakin berkembangnya tanaman kelapa sawit yang

dikelola swadaya oleh masyarakat yang cenderung bermunculan

buah/TBS jenis dura yang potensi rendemen minyak rendah.

1.2. Bidang Keuangan

Kerugian bersih konsolidasian dari aktivitas komersial perusahan sampai

dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 324,84 milyar, yang dianggarkan

laba sebesar Rp 137,62 milyar, atau di bawah RKAP sebesar

Rp 462,46 milyar. Hal ini terutama disebabkan :

1. Produksi kelapa sawit dan karet berada di bawah RKAP yaitu :

2. Penjualan komoditi kelapa sawit dan karet berada dibawah RKAP yaitu :

% tase

Realisasi RKAP Capaian

1 2 3 4 (2 : 3)

TBS Diolah Sendiri (Ton) :

- Kebun Sendiri 593.007 804.026 73,75

- Kebun Plasma 465.443 537.058 86,67

- Pihak III 308.444 607.446 50,78

Jumlah TBS diolah sendiri 1.366.894 1.948.530 70,15

TBS Dijual pihak III (Ton) :

- Kebun Sendiri 40.991 1.242 3.300,40

- Kebun Plasma 17.635 3.550 496,76

- Pihak III - 14.025 0,00

Jumlah TBS dijual pihak III 58.626 18.817 311,56 Jumlah TBS 1.425.520 1.967.347 72,46 Rendemen Rata-rata

- Minyak Sawit 22,16 22,53 98,34

- Inti Sawit 4,11 4,22 97,36

Minyak + Inti Sawit 26,27 26,76 98,19

Minyak dan Inti Sawit (Ton)

Minyak Sawit 302.903 439.096 68,98

Inti Sawit 56.214 82.307 68,30

Jumlah Minyak + Inti Sawit *) 359.117 521.403 68,88

Karet (Ton)

Kebun Sendiri 6.057 9.348 64,79

Kebun Plasma 83 14.104 0,59

Jumlah 6.140 23.452 26,18

Gambar

GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KARET KEBUN SENDIRI
GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KARET KEBUN PLASMA
GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KELAPA SAWIT KEBUN SENDIRI
GRAFIK KOMPOSISI UMUR TANAMAN KELAPA SAWIT KEBUN PLASMA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara sederhana bentuk ideal dari tekanan dan kecepatan aliran pada ujung pipa pemasukan dan kedudukan katup limbah selama satu siklus kerja pompa hidram

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian Universitas Sumatera dan entitas anak terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31

Pemahaman pasien tentang penggunaan obat masih rendah dan ada hubungan yang bermakna antara faktor demografi jenis kelamin dan umur pasien dengan tingkat pemahaman

Kami telah mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk dan Entitas Anak yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Selain itu keterlibatan langsung dalam kegiatan selain dapat pulang kampung, juga dapat dijadikan sebagai media untuk lebih mengenal, memahami dan kemudian mengetahui

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015. (Disajikan dalam

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Sumberdaya Sewatama dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian

PT M CASH INTEGRASI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN