• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Intern Manajemen Risiko

Dalam dokumen PTPN XIII - Home (Halaman 70-74)

Internal Audit System Risk Management

Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS)

General Meeting of Shareholders (GMS)

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Satuan Pengawas Intern

Internal Audit Unit

Unit Bisnis Business Units Sekretaris Dekom BOC Secretary Komite Audit Audit Committee Dewan Komisaris Board of Commissioners Organ Utama Corporate Bodies Organ Pendukung Supporting Bodies

KEWENANGAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham Seri A

Pemegang Saham Seri A mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. Mengusulkan calon Dewan Komisaris dan Direksi;

b. Mengusulkan perubahan Anggaran Dasar termasuk perubahan modal;

c. Mengusulkan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran;

d. Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.

e. Mengusulkan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris;

f. Menetapkan kebijakan umum terhadap Perseroan dalam bidang sebagai berikut: (i) Bidang Produksi

(a) Harmonisasi bidang produksi, energi, persediaan dan sumber daya perusahaan untuk mengoptimalkan jumlah produksi; dengan biaya yang efisien.

(b) Health, safety and environment (HSE) dengan target zero accident;

(c) Pengelolaan Aset Produksi dan fasilitas pendukung. (ii) Bidang Pemasaran

Kegiatan perdagangan produksi Barang dan jasa untuk pasar ekspor maupun dalam negeri; (iii) Bidang Keuangan, Akuntansi dan Perbendaharaan

(a) Akuntansi mengenai standarisasi biaya operasional (OPEX) dan Biaya Modal (CAPEX), kebijakan Akuntansi dan komponen laporan keuangan Interim dan tahunan sesuai dengan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan berbasis Internasional Financial Reporting Standard (IFRS);

(b) Keuangan dan perbendaharaan mencakup struktur modal ekuitas dan keuangan; perbankan atas penempatan dana; manajemen resiko; pendanaan proyek investasi; modal kerja; dan pengelolaan kas/ Bank dan treasury dalam tata kelola valuta asing;

(c) Modal kerja

(d) Pinjaman dana dari pihak luar dan melakukan kerjasama dengan pihak perbankan atau pihak lainnya terkait pinjaman dana, penerbitan obligasi atau instrument instrumen pasar modal lainnya.

(iv) Bidang Pengadaan

(a) Impor Barang dan Jasa yang bersifat strategis;

(b) Pengadaan bersama atas barang atau material supporting produksi yang jenisnya sama dan tertentu; (v) Bidang Perencanaan dan Pengembangan

(a) Pengembangan perusahaan sesuai dengan ketersediaan sumber daya, teknologi dan peluang pasar. (b) Aktivitas penelitian agar tujuan penelitian fokus kepada aktivitas dengan nilai tambah yang tinggi. (vi) Bidang Teknologi Informasi

Pengadaan dan Pengembangan Teknologi Informasi. (vii) Bidang Sumber Daya Manusia

(a) Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia berbasis Kompetensi secara ter Integritas, yang terdiri dari

i. Sistem Rekrutmen dan Seleksi ii. Sistem Pengembangan SDM iii. Sistem Manajemen Pengetahuan iv. Sistem Manajemen Kinerja

v. Sistem Karir dan Suksesi Berdasarkan Talent Management

vi. Sistem Retensi vii. Sistem Remunerasi;

(b) Talent management (acceleration pool) untuk mempersiapkan Pimpinan Strategis (c) Hubungan Industrial

(d) Fungsi Pengembangan dan Perubahan Organisasi (e) Pengembangan sistem informasi

Pemegang Saham Seri B

Pemegang Saham Seri B merupakan pemegang saham biasa yang mempunyai kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai pemegang saham biasa, pemegang saham mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris yang meliputi wewenang untuk menyetujui dan menolak RKAP dan RJPP, memutuskan alokasi pembagian keuntungan perusahaan, menetapkan dan mengesahkan sistem pengangkatan Direksi & Dewan Komisaris, mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris, menetapkan sistem penilaian kinerja masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, melakukan penilaian terhadap kinerja secara kolektif maupun masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit keuangan atas laporan keuangan serta menerapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.

Mengacu pada Pasal 78 (2) Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Anggaran Dasar Perusahaan, sepanjang tahun 2015 PTPN XIII telah melaksanakan RUPS sebanyak 2 (dua) dengan rincian: A. RUPS ATAS RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN (RKAP) TAHUN 2015

Menindaklanjuti Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-236/MBU/2011, Dewan Komisaris PTPN XIII telah melaksanakan fungsi RUPS atas pembahasan dan pengesahan RKAP 2015. Sesuai undangan Direksi PTPN XIII No. 13.00/X/10/I/2015 tanggal 20 Januari 2015, telah dilaksanakan RUPS atas Persetujuan RKAP dan RKA PKBL Tahun 2015 tanggal 21 Januari 2015 di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta.

Sesuai Risalah RUPS No. 13.00/Ris.RUPS/01/I/2015 tanggal 21 Januari 2015. keputusan yang disetujui pada rapat tersebut adalah sebagai berikut :

a. Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2015. b. Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran PKBL (RKA-PKBL) tahun 2015.

c. Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2015 yang merupakan bagian dari RKAP tahun 2015

d. Pengesahan Key Performance Indicators (KPI) yang tertuang dalam kontrak manajemen tahun 2015 antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham.

e. Persetujuan lainnya, yaitu :

1) Menetapkan Indikator Aspek Operasional untuk Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan tahun 2015. 2) Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk melakukan persetujuan apabila terdapat

tindakan-tindakan yang mengakibatkan terjadinya perubahan program dan alokasi anggaran investasi, maksimal 10% dari plafon RKAP dan dipertanggungjawabkan dalam RUPS;

3) Mengukuhkan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2010 Jo. PER-06/MBU/2010 Jo. PER-22/MBU/12/2014 tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan pemidahtanganan Aktiva Tetap BUMN;

4) Mengukuhkan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN No. PER-13/MBU/09/2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap BUMN;

5) Menyetujui secara prinsip pengagungan aset tetap untuk penarikan kredit investasi jangka panjang melalui perbankan/non perbankan dan atau melakukan penerbitan MTN sebesar Rp650 milyar dalam rangka investasi pada kebun inti, kelanjutan peningkatan kapasitas Pabrik Minyak Sawit Kembayan, investasi mesin dan instalasi serta peningkatan sarana dan prasaran lainnya dan pembayaran hutang kredit investasi MTN;

6) Menyetujui secara prinsip pelepasan penyertaan pada PT Kalimantan Agro Nusantara (anak perusahaan) di Kalimantan Timur;

7) Menyetujui secara prinsip kerja sama usaha dengan mitra dalam rangka usaha tambang batubara di Kebun Danau Salak Utara dan Kebun Danau Salak Selatan, Kalimantan Selatan.

8) Menyetujui secara prinsip kerjasama usaha dengan PT Perkebunan Nusantara IV atau PT Perkebunan Nusantara lainnya dalam rangka pengelolaan Unit Usaha di Wilayah Kalimantan Timur.

9) Menyetujui revisi surat Menteri BUMN No. S-183/MBU/2014 tanggal 24 Maret 2014 hal Persetujuan Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Lahan HGU PTPN XIII di Afdeling Paringin Kebun Tambarangan Kalimantan Selatan dimana dana hasil penjualan aset dapat digunakan menjadi sumber dana operasional.

B. RUPS atas Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan

Tahun Buku 2015

Sesuai undangan Direksi PTPN XIII No. 13.00/00/X/10/VI/2016 tanggal 1 Juni 2016, telah diadakan RUPS PT Perkebunan Nusantara XIII tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2016 di Kantor Perwakilan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) di Jakarta.

RUPS dihadiri oleh Pemegang 90% Saham, yaitu: Direktur Utama PTPN III (Persero) (Elia Massa Manik), Kuasa Pemegang 10% Saham, yaitu Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi I (Dilza Vierson N), Dewan Komisaris dan Direksi PTPN XIII serta Staf Kementerian BUMN, Staf PTPN III (Persero) dan Staf PTPN XIII.

Pokok-pokok Keputusan RUPS tertuang dalam Risalah No.13.00/RIS.RUPS/01/VI/2016 dengan uraian sebagai berikut:

 Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Laporan Keuangan & PKBL tahun buku 2015 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge)

kepada Direksi dan Dekom atas tahun buku 2015.

 Menetapkan gaji Direksi dan honorarium Dewan Komisaris, serta tujuan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun 2016 akan ditetapkan secara tersendiri.

 Menyetujui penunjukkan kembali KAP Purwanto, Sungkoro dan Surha untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL untuk Tahun Buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

TINDAK LANJUT KEPUTUSAN RUPS TENTANG RKAP TAHUN ANGGARAN 2014

Terkait atas Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014, keputusan-keputusan RUPS yang telah ditindaklanjuti oleh PTPN XIII adalah sebagai berikut:

1. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perusahaan selama Tahun Buku 2014 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2014. Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono sesuai laporannya No. R-12/PTP13-KPS/AES02/II/2015 tanggal 03 Pebruari 2015 dengan pendapat „wajar dalam semua hal yang material‟ sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014 sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku Perusahaan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan.

2. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun buku 2014 yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono sesuai laporannya No. R-220/PTP13-kps/AES02/II/2015 tanggal 03

Pebruari 2015 pendapat „wajar dalam semua hal yang material‟ serta memberikan pelunasan dan pembebasan

tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL yang telah dilakukan selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku Perusahaan serta tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan.

3. Menetapkan seluruh laba komprehensif yang diatribusi kepada entitas induk sebesar Rp11.569.988.676,- (sebelas miliar lima ratus enam puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh delapan ribu enam ratus tujuh puluh enam rupiah) digunakan seluruhnya sebagai cadangan.

4. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2015 tersendiri dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RUPS ini.

5. Penetapan KAP yang akan mengaudit Laporan Keuangan dan Laporan keuangan PKBL tahun buku 2015 akan diputuskan secara tersendiri oleh RUPS setelah proses pemilihan KAP dilakukan sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku.

Dalam dokumen PTPN XIII - Home (Halaman 70-74)