• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN KOMISARIS

Dalam dokumen PTPN XIII - Home (Halaman 75-78)

PTPN XIII menganut sistem dua badan (two board system) yaitu Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.

Dewan Komisaris PTPN XIII bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.

Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing

anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter

pares adalah mengoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.

PEDOMAN KERJA (CHARTER) DEWAN KOMISARIS

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris berpedoman pada Buku Panduan Direksi

dan Dewan Komisaris (Board Manual). Board Manual senantiasa dievaluasi dan disesuaikan dengan perubahan

peraturan yang berlaku, meliputi Anggaran Dasar Perusahaan, Undang-Undang No 40 Tahun 2007,

Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, PER-01/MBU/2011 Jo. PER-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik pada BUMN serta ketentuan lainnya yang relevan.

Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang tercantum dalam Board Manual dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan

kerja dan tata kelola Dewan Komisaris dan Direksi dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan akuntabel. Pedoman kerja ini merupakan salah satu bentuk komitmen

dari Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance.

Pokok-pokok isi Pedoman Kerja Dewan Komisaris adalah: 1. Tugas Pokok Dewan Komisaris

2. Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan Dewan Komisaris a. Persyaratan Anggota Dewan Komisaris

b. Keanggotaan Dewan Komisaris c. Pengangkatan Dewan Komisaris

d. Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris e. Program Pengenalan Anggota Dewan Komisaris f. Program Pelatihan Anggota Dewan Komisaris

3. Kewajiban Dewan Komisaris

4. Wewenang Dewan Komisaris, Pendelegasian Wewenang 5. Menghindari Benturan Kepentingan

6. Rapat Dewan Komisaris 7. Akuntabilitas Dewan Komisaris

Diangkat sebagai Komisaris sejak tanggal 24 September 2008 sesuai SK Meneg BUMN No. Kep-193/MBU/2008. Mendapat gelar Sarjana Agama dari Universitas Islam Indonesia tahun 1998 dan gelar MS dari Universitas Tanjungpura tahun 2003.

Pengalaman karir: Sejak Oktober 2008 sampai sekarang sebagai Komisaris PTPN XIII. Tahun 1999 sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pontianak, sebagai Dosen Luar Biasa di STAIN Pontianak. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun pemegang saham. Lahir: di Padang Tikar, Kalimantan Barat, 07 November 1976.

8. Pertanggungjwaban Dewan Komisaris

9. Penilaian Kinerja dan Remunerasi Dewan Komisaris 10. Organ Pendukung Dewan Komisaris

a. Sekretaris Dewan Komisaris b. Komite Audit

c. Komite lainnya

11. Remunerasi Organ Pendukung

1. TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi untuk menjaga kepentingan Perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh RUPS.

Tugas Pokok Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Wewenang Dewan Komisaris

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berwenang untuk:

a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.

b. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan.

c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.

d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

f. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu. g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

h. Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu;

j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini.

k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan; Anggaran Dasar; dan/atau keputusan RUPS.

Kewajiban Dewan Komisaris

a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan.

b. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan.

d. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan perseroan.

e. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan.

f. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan.

g. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta.

h. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan. i. Membentuk Komite Audit.

j. Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham. k. Membuat Risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;

l. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya;

m. Memberikan laporan tentang Tugas Pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

n. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Pendelegasian Wewenang

1. Pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris lainnya hanya dapat dilakukan melalui surat kuasa dan tidak menghilangkan sifat pertanggungjawaban kolegial Dewan Komisaris. Pada tahun 2015 tidak terdapat pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris melalui surat kuasa mengingat pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris selalu memenuhi kuorum.

2. Pendelegasian kewenangan Dewan Komisaris kepada komite-komite Dewan Komisaris harus dilakukan berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris, namun pertanggungjawaban hasil keputusan Komite tetap berada pada Dewan Komisaris.

Pembagian Tugas Dewan Komisaris

Untuk melaksanakan tugas pokok, peran dan fungsi Dewan Komisaris, maka telah ditetapkan pembagian tugas antar anggota Dewan Komisaris PTPN XIII sebagai berikut:

Nama Pembagian Tugas Dewan Komisaris

(SK Komisaris Utama No. Dekom/SK-03/VII/2014 tanggal 17 Juli 2014)

Maroef Sjamsoeddin Mengkoordinasikan semua kegiatan kerja para anggota Dewan Komisaris.

Hamzah Tanwil Melaksanakan tugas pengawasan bidang keuangan (merangkap sebagai Ketua Komite

Audit)

S. Hartoyo Melaksanakan tugas pengawasan bidang produksi

S. Massardy Kaphat Melaksanakan tugas pengawasan bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum

Dino Patti Djalal Melaksanakan tugas pengawasan bidang perencanaan, pengembangan & pemasaran.

2. PENETAPAN REMUNERASI DIREKSI

Perhitungan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN dan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PTPN XIII No. 13.00/RIS.RUPS/02/V/2015 tanggal 20 Mei 2015 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014. Berdasarkan keputusan RUPS tersebut, ketentuan mengenai penghasilan bagi Dewan Komisaris diatur sebagai berikut:

N0. Jenis Penghasilan Keterangan

1. Honorarium: - Honorarium Komisaris Utama: Rp39.735.000,- atau 45% dari gaji Direktur Utama tahun 2015

- Honorarium Komisaris: Rp35.761.500 atau 90% dari honorarium Komisaris Utama.

2. Tunjangan Diberikan Tunjangan yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan dan tidak boleh bertentangan dengan Perundang-undangan, terdiri dari:

a. Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan

Diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan sebesar 1 (satu) bulan Honorarium b. Tunjangan Transport

Diberikan Tunjangan Tranport per bulan maksimal sebesar 20% dari Honorarium atau sebesar:

- Komisaris Utama senilai Rp7.947.000,-

- Komisaris senilai Rp7.152.300,- c. Santunan Purna Jabatan

Mendapat Santunan Purna Jabatan dalam bentuk pengikutsertaan dalam Program Asuransi Purna Jabatan, dengan ketentuan:

- Diberikan selama menjabat (mulai diangkat sampai dengan diberhentikan sebagai Dewan Komisaris)

- Besarnya premi asuransi tersebut maksimum 25% dari honorarium dalam satu tahun dan dianggarkan dalam RKAP setiap tahun.

- Program Asuransi dimaksud sudah termasuk asuransi kecelakaan dan kematian.

- Uang Asuransi akan diterima pada setiap akhir masa jabatan.

3. Fasilitas a. Fasilitas Pengobatan dan Perawatan Kesehatan bagi Dewan Komisaris beserta batihnya diberikan dalam bentuk Fasilitas Kesehatan dengan ketentuan:

- Fasilitas Kesehatan diberikan kepada Dewan Komisaris beserta Batihnya (seorang istri/suami dan maksimal 3 orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun. Jika anak yang belum berusia 25 tahun tersebut pernah menikah atau pernah bekerja, maka yang bersangkutan tidak berhak mendapat fasilitas dimaksud.

- Fasilitas Kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh Perusahaan meliputi: b. Rawat Jalan dan Obat

c. Rawat Inap dan Obat

d. Medichal chek-up diberikan 1 kali setiap tahun dan dilakukan didalam negeri.

- Dalam hal Dewan Komisaris merangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris anak Perusahaan/Perusahaan patungan, maka kepada yang bersangkutan hanya diberikan satu Fasilitas Kesehatan.

b. Fasilitas Bantuan Hukum

- Fasilitas Bantuan Hukum diberikan dalam hal terjadi tindakan/perbuatan untuk dan tas nama jabatannya yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan. Fasilitas Bantuan Hukum diberikan dalam bentuk pembiayaan jasa kantor pengacara/konsultan hukum yang meliputi proses pemeriksaan sebagai saksi, tersangka dan terdakwa di lembaga peradilan.

- Penunjukan kantor pengacara/konsultan hukum dilakukan oleh Perusahaan dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa yang berlaku di Perusahaan.

- Dalam hal yang bersangkutan dinyatakan bersalah dan dihukum oleh pengadilan dengan putusan yang telah memiliki kekuatan tetap, maka biaya pengacara/konsultan hukum baik yang telah dikeluarkan maupun yang belum dibayar oleh Perusahaan menjadi beban yang bersangkutan. Sebaliknya, jika yang bersangkutan diputus bebas/dinyatakan tidak bersalah, maka biaya pengacara/konsultan hukum menjadi beban Perusahaan.

4 Tantiem Dalam hal pemberian Perusahaan memperoleh laba, diberikan Tantiem yang terpisah dari ketentuan peraturan Bonus untuk karyawan. Besarnya prosentase tantiem yang dibagi, ditetapkan oleh Pemegang Saham dan pelaksanaan pembayarannya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.

5 Lain-lain a. Perkumpulan Profesi diberikan hanya satu keanggotaan perkumpulan profesi selama jabtan di Perusahaan, berupa uang pangkal (pendaftaran) dan iuran tahunan.

b. Pakaian Seragam diberikan dalam bentuk natura dan diberikan sebanyak 1 stel per tahun.

c. Pajak penghasilan atas seluruh penerimaan Dewan Komisaris dibayar oleh Perusahaan, kecuali pajak Tantiem.

Dalam dokumen PTPN XIII - Home (Halaman 75-78)