LAPORAN TAHUNAN
2015
KINERJA 2015 Ikhtisar Keuangan Grafik Keuangan Informasi Kinerja Saham Peristiwa Penting 2015 Sambutan Komisaris Utama Laporan Direktur Utama PROFIL PERUSAHAAN Sekilas Perusahaan
Visi, Misi dan Nilai Inti Perusahaan Profil Dewan Komisaris
Profil Direksi
Komposisi Pemegang Saham Struktur Organisasi
Kantor Cabang dan Perwakilan SUMBER DAYA MANUSIA
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Operasional
Analisis dan Diskusi Manajemen TATA KELOLA PERUSAHAAN Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris
Direksi
Komite-Komite Dibawah Komisaris Profil Komite Audit
Sekretaris Perusahaan
Akses Informasi dan Data Perusahaan Etika Perusahaan
Audit Internal Manajemen Risiko
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan 2015 Tanggung JawabLaporan Keuangan 2015
DAFTAR
ISI
03 04 06 06 08 10 13 14 16 17 20 22 23 24 26 27 27 33 34 34 34 36 37 38 38 39 40 46 58PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015 2
KINERJA
2015
KINERJA 2015IKHTISAR
KEUANGAN
POSISI KEUANGAN (dalam Rupiah)Aset Lancar Aset Tetap-Net Aset Lain-lain JUMLAH ASET Lialibilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Modal Kerja Bersih
LABA RUGI
(dalam Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Pendapatan
Laba (Rugi) Kotor Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Laba (Rugi) Komprehensif tahun berjalan Laba (Rugi) yang diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk Jumlah Rata-rata tertimbang saham Laba (Rugi) Bersih Per Saham EBITDA
Pinjaman Terhadap Ekuitas Pendapatan/Aset Tetap Return On Equity 2014 96,511,356,450 799,021,592,870 84,758,565,254 980,291,514,573 402,316,913,570 196,287,550,456 381,687,050,547 980,291,514,573 (305,805,557,121) 139,224,709,070 71,089,210,927 29,014,885,777 6,464,285,807 1,141,368,721 1,038,062,152 3,458,333,333 0.30 64,798,854,392 77.36 17.42 0.30 2015 73,810,842,530 796,084,810,026 83,186,545,219 953,082,197,775 366,228,222,593 204,896,816,346 381,957,158,837 953,082,197,775 (292,417,380,063) 114,442,129,506 56,179,178,493 15,125,213,322 243,887,880 270,053,290 247,550,482 3,550,000,250 0.07 46,097,558,757 66.60 14.38 0.07 2013 109,577,688,875 769,703,186,052 96,051,021,446 975,331,896,373 281,628,004,753 314,678,050,733 379,025,840,887 975,331,896,373 (172,050,315,878) 149,192,492,189 76,400,713,267 29,281,089,397 12,500,049,847 9,676,919,995 9,662,371,313 3,458,333,333 2.79 59,291,265,336 100.58 19.38 2.55
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015 4
GRAFIK
KEUANGAN
GRAFIK KEUANGAN 596,306 598,604 571,125 2013 2014 2015 LIABILITAS 975,332 980,292 953,082 2013 2014 2015 ASET 59,291 64,799 46,098 2013 2014 2015 EBITDA ASET TETAP NET 769,703 799,022 796,085 2013 2014 2015 379,026 381,687 381,957 2013 2014 2015 EKUITAS 9,677 1,141 270 2013 2014 2015 LABA (RUGI) KOMPREHENSIFPT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015 6 133
INFORMASI
KINERJA SAHAM
Pada hari pertama perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) saham Perusahaan dibuka pada harga Rp. 150,- dan pada hari terakhir perdagangan saham tahun fiskal 2015 ditutup dengan harga Rp. 133,- persaham atau menurun/naik sebesar Rp. 17,-.
Saham Perusahaan mencapai harga tertinggi pada bulan Mei 2015 yaitu sebesar Rp.
155,-IMFORMASI KINERJA SAHAM Januari Maret
Mei Juni Juli
Agustus
September OktoberNovember Desember
Februari April Kurs Akhir
Data Perdagangan Efek di BEI
2015
160 140 120 100 80 60 40 20 0 155 101PERISTIWA
PENTING 2015
15 April 2015 RUPS Luar Biasa
• Restrukturisasi Internal Perseroan • Pengangkatan Bp. Tubagus Yudi Yuniardi ke jajaran Dewan Direksi sehingga susunan Direksi berubah menjadi sebagai berikut:
• Direktur Utama : Bp. Bhakti Salim • Direktur : Bp. Tubagus Yudi
Yuniardi 17 Juni 2015
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
Pemegang saham yang kami hormati, Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan dan industri yang bergerak dibisnis pariwisata. Peningkatan jumlah wisatawan yang datang diimbangi menjamurnya hotel-hotel baru di Bali dan ini mempengaruhi persaingan penerimaan wisatawan. Sebagai perusahaan yang bergerak di pariwisata, hal tersebut telah ikut mempengaruhi kinerja Perusahaan. Di tengah kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan tersebut, Perusahaan masih mampu mempertahankan pendapatannya di tahun 2015, yaitu Rp 114.442.129.506, atau naik/turun 17,8% dibandingkan pendapatan pada tahun 2014 sebesar Rp 139.224.709.070. Laba Komprehensif di tahun 2015 senilai Rp. 270.053.290, mengalami penurunan sebesar 76.34% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 1.141.368.721, sementara EBIT 2015 sebesar Rp. 15.005.465.653. mengalami penurunan 51.56% dibandingkan performa 2014 sebesar Rp. 30.978.861.824.
Perusahaan akan tetap memenuhi komitmennya kepada pemegang saham. Dewan Komisaris
mengapresiasi berbagai kerja keras dan upaya yang dilakukan jajaran Direksi perusahaan sepanjang tahun 2015. Dewan Komisaris mengamati dengan cermat dan merasa puas dengan berbagai langkah yang ditempuh Direksi Perusahaan dalam menghadapi kondisi pasar yang kurang menguntungkan tersebut seraya tetap fokus untuk menjaga pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Di masa yang akan datang,
Perusahaan akan bergerak maju dan tetap fokus menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan serta senantiasa meningkatkan nilai bagi pemegang
saham dan menjalankan tata kelola yang baik. Dewan Komisaris selalu mendukung berbagai upaya yang dilakukan Direksi Perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar dengan membangun unit bisnis baru di berbagai wilayah di Indonesia. Perusahaan juga memperkuat posisinya di sektor konstruksi serta memperluas pelayanan purna jualnya. Perusahaan juga melanjutkan berbagai upaya untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana tercermin dalam upaya untuk
peningkatan kewaspadaan Perusahaan secara berkelanjutan dalam aktivitas audit internal serta operasinya sehari-hari. Selain itu, Komite Audit Perusahaan sejauh ini juga telah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan peran pengawasan dan telah melakukan pertemuan dengan internal auditor perusahaan maupun auditor eksternal untuk memastikan bahwa fungsi pengawasan telah berjalan efektif dan memastikan tidak ada penyajian material yang keliru dalam laporan keuangan perusahaan. Kami menutup laporan ini dengan mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham dan mitra kerja lainnya yang telah memberikan kepercayaan dan dukungannya kepada Perusahaan. Izinkan pula kami dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direksi serta karyawan atas kegigihan dan dedikasinya yang tinggi kepada Perusahaan. Kekuatan yang dimiliki Perusahaan akan memastikan kemampuannya untuk kembali menunjukkan performa terbaiknya.
Elly Salim Komisaris Utama
SAMBUTAN
KOMISARIS
UTAMA
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
10
LAPORAN
DIREKTUR UTAMA
LAPORAN DEWAN DIREKSI
Para pemegang saham yang saya hormati, Pada kesempatan yang baik ini, atas nama Dewan Direksi dengan senang hati kami menyampaikan Laporan Tahunan 2015 dan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi berbagai bidang pariwisata dikarenakan peningkatan jumlah hotel pesaing memberikan pengaruh besar terhadap penurunan kemampuan hotel untuk menjaring wisatawan sebanyak-banyaknya.
Melihat kondisi tersebut, Perusahaan berusaha keras mempertahankan pangsa pasar ditengah kompetisi yang makin ketat dengan membuka lini bisnis baru seperti pembangunan hotel baru selain yang sudah operasional yaitu di Seminyak dan Ubud.
Menghadapi tahun 2016/2017 kami melihat masih terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pariwisata perhotelan.
Manajemen berkeyakinan bahkan komitmen
Perusahaan dalam mengimplementasikan Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance) sangat penting untuk menjaga kesinambungan bisnisnya. Terkait komitmen tersebut, Perusahaan telah menerapkan standar yang tertinggi dalam setiap aspek operasional perusahaan. Peningkatan aktivitas unit internal audit terus digalakkan untuk meminimalkan risiko kebocoran/kecurangan, sementara temuan-temuan team internal audit di tindak lanjuti dengan cepat dengan menerapkan sistem reward and punishment yang fair, terarah dan konsisten.
Kami juga mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada Bapak Tubagus Yudi Yuniardi kedalam jajaran Direksi Perusahaan yang baru. Kehadiran jajaran Direksi baru Perusahaan ini semoga mampu memberikan energi baru bagi kemajuan kinerja Perusahaan di masa yang akan datang.
Sebagai akhir kata, perkenankan kami atas nama Dewan Direksi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris yang senantiasa mendukung strategi yang dijalankan oleh Dewan Direksi. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran manajemen, para karyawan, serikat pekerja, mitra kerja serta para pelanggan yang dengan setia mendukung langkah dan kemajuan bisnis kami selama ini.
Bhakti Salim Direktur Utama
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
12 PROFIL PERUSAHAAN
PROFIL
SEKILAS
PERUSAHAAN
PT Saraswati Griya Lestari, Tbk. (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 05 tanggal 25 Maret 2006, yang diubah dengan Akta Perubahan No. 04 tanggal 10 Agustus 2006, keduanya dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH.2007 tanggal 21 Maret 2007, dan telah didaftarkan di dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Magelang di bawah No. 26/BH.11-30/IV/2010 tanggal 14 April 2010, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4547/2010. Perseroan yang mulai beroperasisejak tahun 2006 dalam bidang usaha penyediaan akomodasi berupa usaha perhotelan, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan caravan, dan jasa pengelolaan properti (Apartemen, Kondominium) ini mempekerjakan 266 orang karyawan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu ini memiliki beberapa Hotel dengan prospek usaha yang tinggi. Kemampuan menghadirkan produk yang menjawab kebutuhan industri, komitmen yang tinggi dibidang pelayanan yang disertai upaya-upaya sistematis dan berkelanjutan untuk menghasilkan SDM terampil yang handal dilapangan, menjadikan Perseroan semakin dipercaya pelanggannya. Untuk meneguhkan eksistensinya dan menjamin penyelenggaraan Perusahaan yang semakin professional, pada bulan Januari 2013, Perseroan menawarkan saham perdananya sebagai langkah awal untuk masuk pasar modal Indonesia. Keputusan ini terbukti tepat karena menjadikan kiprah SGL semakin dikenal luas.
Dalam perjalanannya, kinerja SGL mendapatkan banyak pengakuan dari kalangan eksternal yang diwujudkan melalui pemberian award/penghargaan
yang prestisius di industri yang digelutinya. Hal tersebut tidak membuat hotel-hotel berpuas diri. Berbagai terobosan dan inovasi terus dilakukan baik dibidang produk, pelayanan, SDM maupun pelayanan lainnya.
Untuk menjawab pertumbuhan pasar-pasar baru sejalan dengan pengembangan pembangunan diberbagai daerah di Indonesia, Perseroan terus meluaskan jaringan dengan perencanaan membuka hotel baru untuk menjaring wisatawan semaksimal mungkin.
Perbaikan dan peningkatan adalah bagian dari rencana Perseroan yang mendorong pertumbuhan bisnisnya semakin baik dari waktu kewaktu. Bidang Usaha
SGL adalah perusahaan pengembang perhotelan yang membuka layanan pariwisata dan hotel di Indonesia, khususnya Bali dan Jawa. Secara garis besar, fokus kegiatan pada bidang usaha yang dijalankan oleh Perseroan meliputi:
a. Usaha Hotel;
b. Usaha Pondok Wisata; c. Usaha Bumi Perkemahan; d. Usaha Persinggahan Karavan; e. Jasa Pengelolaan Properti (Apartemen, Kondominium).
PROFIL
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
14
VISI
MISI
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan akan memandu organisasi dan setiap insan dalam Perusahaan untuk bergerak fokus menuju arah dan tujuan yang sama.
Menjadi yang terbaik di industri pariwisata dengan penggabungan strategi lokasi, desain yang spektakuler, keaneka ragaman budaya dengan konsep go green.
Menciptakan sarana akomodasi dengan membangun hotel-hotel yang berkelas dengan jaringan operator-operator hotel yang telah ternama didunia.
VISI MISI
Dengan tujuan yang fokus, maka aktivitas bisnis Perusahaan dapat didorong lebih kuat sehingga dapat memberikan hasil yang lebih optimal.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015 16 ELLY SALIM KOMISARIS UTAMA Pendidikan:
Sarjana Teknik jurusan Arsitektur dari Universitas Tarumanagara.
Pengalaman Kerja:
• Komisaris di PT Tiara Inti Mulia (2011-sekarang)
• Komisaris Utama di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang)
• Komisaris di PT Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang)
• Komisaris di PT Pratika Nugraha (2010-sekarang)
• Komisaris di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2009-sekarang) • Direktur di PT Tri Banyan Tirta Tbk
(2003-sekarang)
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006.
Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan hasil RUPS Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober 2012 .
ELIZABETH LINANDI KOMISARIS INDEPENDEN Pendidikan:
• Master of Law Universitas Pelita Harapan
• Master of Management Universitas Indonesia dan
• Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Trisakti.
Pengalaman Kerja:
Saat ini juga menjabat sebagai • Senior Manager General Treasury di
PT Omni Capital (2011-sekarang) • Konselor di Trisakti School of
Management (2001-sekarang) • Dosen Luar Biasa di Trisakti School
of Management (1999-sekarang) • Senior Manager Corporate Finance/
Financial Controller di PT Omni Capital (2008-2011)
• Senior Manager Internal Audit/ Corporate Finance di PT Omni Capital (2006-2007)
• Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan di PT Ramayana Makmur Sentosa (2006)
• GM Akuntansi dan Keuangan di Royal Standard Group (2005-2006) • Manajer-Business Development di PT Mitra Investindo Multicorpora (2003-2005)
• Manajer Akuntansi dan Keuangan di PT Gema Grahasarana Tbk (2001-2002), Konsultan Senior di DME Consulting, Management, Tax and Financial Consultant (2000-2001) • Semi Senior Auditor di KAP Hans
Tuanakotta & Mustofa (member
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFIL
DEWAN KOMISARIS
& DEWAN DIREKSI
of Deloitte Touche Tohmatsu International) (1996-1998)
• Dosen Luar Biasa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1997-2004). Ditunjuk pertama kali menjadi Komisaris Independen di Perseroan berdasarkan hasil RUPS Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober 2012.
TUBAGUS YUDI YUNIARDI DIREKTUR
Pendidikan:
Sarjana Akuntansi dari STEI Rawamangun pada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2015. • Corporate Secretary PT. Saraswati
Griya Lestari Tbk (2014 – Sekarang), • Direktur PT. Cakrawala Mitra Usaha
(2015 – Sekarang),
• Direktur PT. Tiara Inti Mulia (2015 – Sekarang),
• Direktur PT. Bina Buana Sarana (2015 – Sekarang),
• Direktur PT. Global Doctor (2003 – 2011),
• Manager Keuangan dan Akuntansi PT. Alcatel Enkomindo (1997 – 2002), • Manager Keuangan dan Akuntansi PT. Triple Ace Corporation (1995 –
1996),
• Auditor Kantor Akuntan Publik Hendra Atmadja & Rekan (1987 – 1995).
BHAKTI SALIM DIREKTUR Pendidikan:
Sarjana Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan.
Pengalaman Kerja:
• Direktur Utama PT Tri Banyan Tirta Tbk (1997-sekarang)
• Direktur PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang)
• Direktur Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang)
• Direktur Utama PT Tiara Inti Mulia (2011-sekarang)
• Direktur Utama PT Cakrawala Usaha Nusantara (2011-sekarang)
• Direktur Utama PT Praktika Nugraha (2011-sekarang)
• Direktur PT Miwon Indonesia (1994-2000)
• Komisaris PT Saraswati Griya Lestari (2006-2011)
Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2011 dengan tugas dan fungsinya sebagai penanggungjawab administrasi, pembukuan dan keuangan Perseroan.
FERRY SETIAWAN
DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI PendidIkan:
Gelar S-2 Manajemen Marketing dari Universitas Atmajaya pada tahun 2007 dan S-1 Manajemen dari Universitas Atmajaya pada tahun 1995.
Pengalaman Kerja:
• Human Resource & Legal Director. • Beliau juga menjabat sebagai
Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2012.
• Komisaris Independen di PT Kokoh Inti Arebama Tbk (2007-2011), • Senior Store Plan and Franchise
Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2010-2012).
• Senior Project Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2008-2010), • Merchandising Manager di PT
Bangun Adi Perkasa (2007-2008) • General Manager di Inspire
Design(2005-2006)
• General Manager di PT Lensa Spektrum Infotainment (2004-2004), • General Manager di PT Panca
Selaras Mandiri (2001-2003), • Marketing Manager di PT Indofinance
Perkasa (1997-2001),
• Marketing Manager Assistant di PT Modern Photo Tbk (1997-1997), • Bank Dagang Nasional Indonesia
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015 18 ELIZABETH LINANDI KOMISARIS INDEPENDEN FERRY SETIAWAN DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
ELLY SALIM KOMISARIS UTAMA BHAKTI SALIM
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015 20
KOMPOSISI
PEMEGANG SAHAM
KRONOLOGI
PENCATATAN SAHAM
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Komposisi Kepemilikan Saham Perusahaan per- 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp. 100/saham Prosentase
Jumlah Saham Jumlah Nominal Saham
PT. Tiara Realty 2.860.002.000 286.000.200.000 80.56%
Masyarakat 689.998.250 68.999.825.000 19.44%
Jumlah 3.550.000.250 355.000.025.000 100%
Perseroan efektif mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta sebanyak 3.550.000.000 (Tiga milyar lima ratus lima puluh juta). Dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 35.500.000 lembar saham nominal Rp. 100,-, maka terhitung
sejak tanggal 10 Januari 2013 Perseroan efektif mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta sebanyak
LEMBAGA
PENUNJANG
PASAR MODAL
Perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik KAP Gideon ADI & REKAN untuk melakukan audit laporan keuangan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 26 Mei 2016 serta melakukan kajian terhadap pelaksanaan pengendalian internal. Besarnya biaya yang dikeluarkan Perusahaan untuk jasa ini adalah sebesar Rp 88.000.000 (delapan puluh delapan juta rupiah) termasuk PPN.
Adapun ruang lingkup tugasnya meliputi:
• Melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan • Audit dilaksanakan dengan mengacu pada standar yang
ditentukan Institut Akuntan Publik Indonesia.
• Melakukan perencanaan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
itu bebas dari salah saji material.
• Melakukan pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
• Memberikan penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen.
• Memberikan penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
• Mengkomunikasikan secara tertulis berbagai temuan adanya kekurangan yang signifikan dalam pengendalian internal selama pelaksanaan audit terhadap laporan keuangan Perseroan.
Kantor Akuntan Publik KAP Gideon ADI & REKAN Plaza Sentral 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 Jakarta Selatan
Indonesia 12930
Kantor Jasa Penilai Publik Nana Imadduddin & Rekan Jl. Asem Baris Raya No. 2 Tebet, Jakarta Selatan Badan Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora Rukan Kirana Boutique Office
Jl. Kirana Avenue III
Blok S3 No. 5, Kelapa Gading Jakarta Utara 14250
KSEI PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt. 5
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Listing Bursa Efek indonesia Indonesia Stock Exchange Building
Tower I - 6th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
22
STRUKTUR
ORGANISASI
KOMISARIS DIREKTURUTAMA
DIREKTUR KEUANGAN FINANCE & ACCOUNTING SALES & DEVELOPMENT DIREKTUR TAK TERAFILIASI AUDIT INTERNAL SEKRETARIS PERUSAHAAN KOMISARIS INDEPENDEN KOMITE AUDIT STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR CABANG
DAN PERWAKILAN
ANAK PERUSAHAAN
Dengan restrukturisasi yang dibuat tanggal 15 April 2015, perusahaan saat ini memiliki 1 anak perusahaan yaitu PT. Cakrawala Mitra Usaha, dan
PT. Cakrawala Mitra Usaha memiliki 4 anak perusahaan yaitu :
1. PT. Tiara Inti Mulia sebagai developer hotel Anantara Uluwatu
2. PT. Cakrawala Usaha Nusantara sebagai developer hotel Best Western Kuta Beach
3. PT. Bina Buana Sarana sebagai developer hotel Westin ubud 4. PT. Pratika Nugraha sebagai
developer hotel Sarasvati Seminyak
HOTEL YANG DIMILIKI Perseroan memiliki satu (1) kantor pusat di Jakarta dengan 3 hotel cabang yang sudah operasional di Magelang dan Bali, dan saat ini dalam progress pembangunan untuk 2 hotel yang berlokasi di Bali.
Berikut alamat hotel yang dimiliki Perseroan :
1.SARASWATI BOROBUDUR HOTEL Jl. Balaputradewa No. 10 Borobudur, Magelang Jawa Tengah Ph: +62 293 788843 2.ANANTARA ULUWATU Jl. Pemutih Kav C 151 Labuan Sait, Uluwatu Bali
Ph +62 361 8957 555
3.BEST WESTERN KUTA BEACH Jl. Benesari Pantai Kuta Bali 80361
Ph: +62 361 754396
4.THE WESTIN UBUD RESORT & SPA Jl. Lod Tunduh, Br. Kangetan
Desa Singakerta, Ubud Bali 80571
Ph. :+62 361 8988146
5.SEMINYAK @ LUXURY COLLECTION by STARWOOD
Jl. Lod Tunduh, Br. Kangetan Desa Singakerta, Ubud Bali 80571
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
24
SUMBER DAYA
MANUSIA
Kemampuan dan komitmenPerusahaan untuk melakukan penanganan secara serius terhadap pengembangan SDMnya menjadi modal pertumbuhan penting yang akan mendukung Perusahaan dapat tumbuh maju secara berkesinambungan. Saat ini, Perseroan telah memiliki sistem pengembangan SDM terencana yang sejalan dengan rencana pengembangan Perusahaan hingga beberapa tahun kedepan.
Di tahun 2015, jumlah karyawan Perseroan telah mencapai 266 karyawan.
PELATIHAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS
Perseroan sangat concern pada pengembangan kapasitas SDMnya sebagai modal untuk bersaing dan menenangkan kompetisi di iklim persaingan yang yang semakin ketat. Untuk memenuhi kualifikasi SDM yang sesuai dan mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan ditahun 2015, hotel-hotel dalam naungan Perseroan telah melakukan berbagai materi pelatihan yang diselenggarakan pada level manajer, supervisor, kepala unit, teknisi, staf hingga karyawan baru. Keseriusan penanganan peningkatan kapasitas SDM dalam hotel-hotel dijaringan Perseroan ini merupakan bentuk komitmen nyata Perseroan untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumennya.
KOMPENSASI DAN APRESIASI Perusahaan juga menyediakan berbagai fasilitas bagi pekerja seperti: tunjangan transportasi, tunjangan tugas ke luar daerah, keanggotaan jaminan tenaga kerja dan jaminan kesehatan disamping gaji rutin.
TEKNOLOGI INFORMASI Perseroan telah memanfaatkan Teknologi Informasi untuk
memudahkan komunikasi, koordinasi dan pelaporan sehingga menjadi lebih cepat dan akurat. Penggunaan domain www.saraswatigriyalestari. com merupakan satu cara menginformasikan kebijakan dan kondisi perusahaan kepada pihak luar. Untuk pemasaran sewa kamar, hotel bekerjasama dengan jaringan agen travel yang memiliki jangkauan luas untuk menjaring konsumen melalui internet, baik nasional maupun internasional seperti Booking.com, Agoda, Traveloka, dan lain-lain.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015 26
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TINJAUAN OPERASIONAL Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama tahun 2015 mencapai 10.406.759 orang atau naik sekitar 7.2% persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun sebelumnya, dimana jumlah ini melampaui target yang ditetapkan yaitu sebanyak 10.017.000 orang.Sektor pariwisata ini tercatat menghasilkan devisa senilai 11,9 miliar dolar AS atau setara 163 triliun selama tahun 2015.
Pertumbuhan pariwisata Indonesia tahun 2015 sebesar 7,2% ini di atas pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,4% dan pertumbuhan pariwisata kawasan ASEAN sebesar 6%. Pertumbuhan pariwisata Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara kompetitor Malaysia (pada Januari-Juni 2015 minus -9,4%), dan Singapura (Januari-Desember 2015 tumbuh nol persen), sedangkan Thailand tumbuh di atas Indonesia (Januari-Desember 2015 sebesar 23%)
Terkait dengan Bali dimana sebagian besar hotel-hotel perseroan berada, berdasarkan data Statistik Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali selama tahun 2015 adalah sebanyak 3.923.949 orang, naik sebesar 4,18 persen bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang berjumlah 3.766.638 orang.
Pada saat ini perseroan dalam proses dapat segera menyelesaikan pembangunan Westin Ubud di Ubud yang ditargetkan beroperasi pada
Oktober 2016 dan juga selanjutnya Luxury Collection Sarasvati di Seminyak, Bali pada Juni 2017, sehingga akan dapat meningkatkan pendapatan perseroan di masa yang akan datang pada saat kedua hotel ini sudah mulai beroperasional.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
KINERJA KEUANGAN
Aset
Aset Perseroan pada tahun 2015 menurun sebesar 2.78% atau Rp 27.209.316.800 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 980.291.514.573 diakhir tahun 2014 menjadi Rp953.082.197.773 di akhir tahun 2015. Penurunan jumlah aset tersebut terutama disebabkan karena adanya pencairan deposito untuk mendanai operasional perusahaan. Kewajiban
Kewajiban Perseroan pada tahun 2015 menurun sebesar 4.59% atau 27.479.425.089 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp598.604.464.026 di akhir tahun 2014 menjadi Rp571.125.038.937 di akhir tahun 2015. Penurunan jumlah kewajiban tersebut terutama disebabkan karena perusahaan melakukan cicilan pembayaran atas pinjaman bank dan pelunasan surat hutang yang telah jatuh tempo sebesar Rp 13.000.000.000.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan pada tahun 2015 meningkat sebesar 0.07% atau
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
28
Rp 270.108.290 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 381.687.050.547 di akhir tahun 2014 menjadi 381.957.158.837 di akhir tahun 2015. Peningkatan jumlah ekuitas tersebut merupakan bagian dari laba komprehensif perseroan untuk periode tahun 2015.
Pendapatan
Pendapatan Perseroan menurun sebesar 17.80% atau Rp 24.782.579.564 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 139.224.709.070 di tahun 2014 menjadi Rp 114.442.129.506 di tahun 2015.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan perseroan adalah sebagai berikut :
•
Kamar Rp 11.905.311.662•
Restaurant Rp 3.234.782.698•
Lainnya Rp 523.985.204•
Penjualan Bangunan Rp 9.118.500.000•
TOTAL Rp 24.782.579.564Penurunan pendapatan diarenakan tidak adanya penjualan kondominium selama tahun 2015 begitu juga dikarenakan penurunan pendapatan kamar hotel Anantara Uluwatu dan Best Western Kuta Beach.
Beban Pokok Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 14.49% atau Rp 9.872.547.130 yaitu dari Rp 68.135.498.143 di tahun 2014 menjadi Rp 58.262.951.013 di tahun 2015.
Penurunan beban pokok pendapatan ini dikarenakan adanya penurunan pendapatan hotel, berkurangnya biaya sewa dengan entitas anak, dan karena perusahaan telah melakukan efisiensi beban operasional hotel.
Laba Kotor
Laba kotor menurun sebesar 20.97% atau Rp 14.910.032.434 yaitu dari Rp 71.089.210.927 di tahun 2014 menjadi Rp 56.179.178.493 di tahun 2015. Penurunan laba kotor ini berkaitan terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan hotel Anantara Uluwatu dan Best Western Kuta Beach serta tidak adanya penjualan kondominium selama tahun 2015.
Beban Usaha
Beban usaha mengalami penurunan sebesar 2.43% atau
Rp 1.020.359.978 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 42.074.325.150 di tahun 2014 menjadi Rp 41.053.965.172 di tahun 2015. Penurunan beban usaha disebabkan adanya penurunan pada biaya operasional perseroan. Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan (beban) lain-lain secara total menunjukkan penurunan beban sebesar 34.01% atau Rp 7.669.274.529 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari
Rp 22.550.599.970 di tahun 2014 menjadi Rp 14.881.325.441 di tahun 2015. Penurunan (beban) tersebut disebabkan karena pos-pos berikut : • Pendapatan bunga dan jasa giro :
Rp(646.503.381)
• Beban bunga : Rp9,851,967,513 • Selisih kurs : Rp(75,354,964) • Lain-lain : Rp(1,460,834,639) • Total : Rp7,669,274,529 Beban bunga
Beban bunga di tahun 2015 turun sebesar 40,37% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp24,406,476,068 di tahun 2014 menjadi Rp14,554,508,555 di tahun 2015. Penurunan beban bunga yang terjadi dikarenakan perusahaan melakukan cicilan pembayaran atas pinjaman bank dan sudah tidak adanya lagi beban bunga atas surat utang selama tahun 2015.
Selisih Kurs
Rugi selisih kurs mengalami kenaikan sebesar 9.49% atau Rp75,354,964 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp794,197,980 di tahun 2014 menjadi Rp869,552,944 di tahun 2015. Kenaikan selisih kurs ini terutama disebabkan karena nilai tukar mata uang asing yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Laba (Rugi) Komprehensif
Laba (rugi) komprehensif mengalami penurunan sebesar 76.34% atau
Rp 871.315.432 yaitu dari laba sebesar Rp 1.141.368.722 di tahun 2014 menjadi laba sebesar Rp 270.053.290 di tahun 2015. Laba komprehensif sebesar Rp 270.053.290 di tahun 2015 yang dapat diatribusikan adalah kepada pemilik entitas induk Rp 247.550.482 dan kepada kepentingan non pengendali Rp 22.502.808.
Aktivitas Operasi
Kas bersih yang diterima dari aktivitas operasi selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 39.484.657.903 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan dan pendapatan keuangan sebesar Rp118.607.034.365 dan digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp 56.547.876.686, pembayaran beban usaha dan keuangan sebesar Rp 19.014.927.356 serta pembayaran pajak penghasilan dan beban operasional lainnya sebesar Rp 3.559.572.420. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama tahun 2014 adalah sebesar Rp 89.491.917.911 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan dan pendapatan keuangan sebesar
Rp 172.912.313.611, pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp. 51.743.162.449, pembayaran beban
usaha dan keuangan sebesar
Rp. 29.747.466.790 serta pembayaran pajak penghasilan dan beban
operasional lainnya sebesar Rp. 1.929.766.461.
Aktivitas Investasi
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 27.502.243.463 yang terutama disebabkan karena kenaikan asset tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Bina Buana Sarana dan PT Pratika Nugraha, masing-masing untuk proyek Westin Ubud serta Luxury Collection Seminyak Dan juga karena adanya penerimaan dari penjualan asset tetap. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk investasi selama tahun 2014 adalah sebesar Rp 11.937.302.530 yang terutama disebabkan karena kenaikan asset tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Bina Buana Sarana masing-masing untuk proyek Best Western Kuta Beach dan PT Pratika Nugraha Luxury Collection Seminyak. Aktivitas Pendanaan
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
30
aktivitas pendanaan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 36.505.029.672 sedangkan pada tahun 2014 adalah Rp 61.188.199.097. Penurunan aktivitas pendanaan sebesar Rp 24.683.169.425 tersebut karena di tahun 2015
adanya penerimaan pinjaman bank Rp 65.516.561, penambahan hutang pihak berelasi Rp 17.939.656.859 dan penerimaan dari eksekusi Waran Seri 1 Rp 55.000. Dialokasikan untuk pembayaran pinjaman bank jangka panjang Rp 40.965.049.879, pembayaran surat hutang sebesar Rp 13.000.000.000 dan pembayaran hutang sewa
pembiayaan Rp 545.208.213.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015 32
TATA
KELOLA
PERUSAHAAN
Perusahaan menjadikan implementasi prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan seperti: transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan keadilan sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan aktivitas bisnis kesehariannya. Upaya yang ditempuh Perusahaan untuk meningkatkan kualitas implementasinya telah mendorong manajemen dan seluruh karyawan untuk menjalankan setiap tugasnya dengan lebih bertanggung jawab dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang telah ditetapkan Perusahaan.
Upaya-upaya yang serius dan sungguh-sungguh dari seluruh karyawan disemua lini untuk taat dan patuh pada berbagai ketentuan yang telah ditetapkan tersebut, dalam jangka panjang diharapkan dapat semakin meningkatkan nilai Perusahaan dimata para pemangku kepentingannya.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan strategis berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan.
Pada tahun 2015 Perseroan telah mengagendakan dan melaksanakan RUPS sebagai berikut:
1. Rabu, 15 April 2015 Agenda : RUPS Luar Biasa
Lokasi : Gedung Grha Mitra Lt 2, Jl. Pejaten Barat No. 6, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
2. Rabu, 17 April 2015 Agenda : 1. RUPS Tahunan 2. RUPS Luar Biasa 3. Public Expose
Lokasi : Gedung Grha Mitra Lt 2, Jl. Pejaten Barat No. 6, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 15 April 2015 menghasilkan keputusan pengesahan restrukturisasi internal Perseroan dan pengangkatan Bp. Bhakti Salim sebagai Direktur Utama dan pengangkatan Bp. Tubagus Yudi Yuniardi sebagai Direktur.
Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 17 Juni 2015 menghasilkan keputusan
1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2014
2. Memberikan wewenang kepada Direksi menunjukan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2015 dan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk penyesuaian peraturan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
34 TATA KELOLA PERUSAHAAN
Nomor 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik .
3. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji, uang jasa dan tunjangan tahun 2015 untuk seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
DEWAN KOMISARIS
Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART) Komisaris dan Direksi, dipilih dan diangkat oleh para pemegang saham melalui RUPS. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diputuskan dalam RUPS memiliki kewajiban dan tanggung jawab seperti yang tercantum dalam peraturan perusahaan. Dalam menjalankan tugastugasnya Dewan Komisaris dan Direksi wajib memprioritaskan kepentingan para pemegang saham dan bertanggungjawab kepada RUPS. Tugas dan Tanggung Jawab Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki posisi yang sama. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris di koordinir oleh Komisaris Utama yang bertugas mengawasi, memberikan arahan dan saran kepada Dewan Direksi serta memastikan agar pelaksanaan tata kelola perusahaan berlangsung sesuai ketentuan yang berlaku. Namun demikian Dewan Komisaris tidak memiliki wewenang membuat keputusan menyangkut kegiatan operasional perusahaan.
Susunan Dewan Komisaris • Komisaris Utama : Ibu Elly Salim • Komisaris Independent : Ibu Elisabeth Linandi
Frekuensi Rapat Komisaris
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris melakukan 4 kali pertemuan guna pembahasan kebijakan Dewan Komisaris.
Jumlah remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh Komisaris berdasarkan kewenangan hasil RUPS 17 Juni 2015. Pada tahun 2015 jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris adalah sebesar Rp. 540.000.000 (Lima ratus empat puluh juta rupiah). DIREKSI
Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi bertanggung jawab menjalankan seluruh kegiatan operasional
Perusahaan sehingga dapat mencapai target-target yang telah ditentukan. Untuk memudahkan kegiatan operasional keseharian masing-masing Direksi bertanggung jawab
atas bidang-bidang tertentu sesuatu keahlian, kompetensi dan pengalaman yang mendasari penugasannya. Jumlah remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh Komisaris berdasarkan kewenangan hasil RUPS 17 Juni 2015. Pada tahun 2015 jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris adalah sebesar Rp. 180.000.000 (seratus delapan puluh juta rupiah). Susunan Direksi sesuai hasil RUPS Tahunan 17 Juni 2015:
Direktur Utama : Bhakti Salim Direktur : Tubagus Yudi Yuniardi Direktur Tidak Terafiliasi : Ferry Setiawan
KOMITE AUDIT
Perusahaan telah membentuk Komite Audit berdasarkan:
1. Surat Edaran Bapepam Ref. No.Kep 29/PM/2004, tanggal 24 September tahun 2004, mengenai formulasi Komite Audit bagi Perusahaan Terbuka.
2. Surat Keputusan Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) No.
KEP/305/BEJ/07- 2004, tanggal 19 Juli tahun 2004.
3. Ketentuan mengenai tata kelola yang baik yang diterbitkan oleh Komite Nasional Tata Kelola bulan Maret tahun 2000.
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris sebagaimana telah ditetapkan dan diatur dalam Piagam Perusahaan mengenai Komite Audit. Lingkup tugasnya adalah membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi penyajian pelaporan perusahaan keuangan, efektivitas mekanisme pengendalian internal, dan kepatuhan perusahaan terhadap kebijakan internal serta ketentuan dan peraturan pasar modal.
Komite Audit Perusahaan saat ini terdiri dari 2 (dua) orang anggota yang salah satu diantaranya adalah Komisaris Independen. Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen baik terhadap Direksi maupun Internal Auditor.
KOMITE AUDIT CHARTER Tugas dan tanggung jawab Komite Audit diatur melalui Komite Audit Charter. Melalui Charter ini, Komite Audit memberikan kewenangan secara penuh, bebas dan tidak terbatas kepada Komite Audit untuk mengakses berbagai informasi penting perusahaan yang terkait dengan pelaksanaan tugastugasnya.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Audit Perusahaan sesuai Komite Audit Charter diuraikan sebagai berikut: a. Membantu Dewan Komisaris
dalam memantau kualifikasi dan independensi dari perusahaan akuntan publik yang terdaftar dan independen.
b. Mengkaji kinerja fungsi audit internal Perseroan dan perusahaan akuntan publik terdaftar dan independen serta menyelesaikan ketidaksesuaian terkait pelaporan keuangan.
c. Memantau pelaksanaan tanggung jawab Direksi dan Komisaris guna memastikan penerapan sistem kendali yang efektif yang dibuat untuk melindungi aset dan pendapatan perusahaan, menjaga integritas laporan keuangan perusahaan dan kesesuaiannya dengan standar etika, kebijakan, rencana dan prosedur yang berlaku di Perseroan, serta dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
d. Mengkaji Piagam Komite setiap tahun dan mengajukan rekomendasi untuk perubahannya kepada Direksi jika ada.
e. Mempersiapkan laporan rutin kepada Komisaris, termasuk kajian atas
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
36
berbagai isu yang muncul terkait kualitas atau integritas laporan keuangan Perseroan, kepatuhan Perseroan terhadap hukum atau peraturan yang berlaku, kinerja dan independensi dari perusahaan akuntan public terdaftar dan independen, maupun kinerja Auditor Internal. Komite mengadakan diskusi rutin dengan Direksi dan Komisaris mengenai laporan keuangan tahunan serta kuartalan Perseroan.
f. Memberikan respon yang tepat terhadap keluhan terkait akuntansi, pengendalian akuntansi internal ataupun hal-hal terkait audit lainnya. g. Mempersiapkan laporan Komite
Audit sebagaimana disyaratkan Bapepam, yang akan disertakan dalam Laporan Tahunan Perseroan. Laporan tersebut berisi hasil pekerjaan audit selama tahun sebelumnya, dan menyampaikan opini Komite Audit tentang apakah laporan keuangan tersebut telah dibuat dengan benar, yang mencakup seluruh aspek material, termasuk posisi keuangan, operasional dan arus kas PT Saraswati Griya Lestari Tbk, dan memastikan kesesuaiannya dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. RAPAT-RAPAT KOMITE
Komite Audit telah melakukan pertemuan rutin dengan Direksi (BOD), Dewan Komisaris (BOC), dan Auditor Internal dan dengan KAP Gideon ADI & REKAN. Disamping itu juga telah dilakukan pertemuan triwulanan dengan Direksi dan Dewan Komisaris untuk meninjau laporan keuangan perusahaan sebelum diterbitkan dan diserahkan
kepada regulator, dalam kaitan ini Otoritas Jasa Keungan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pertemuan yang diselenggarakan Komite Audit dengan auditor internal adalah untuk membahas rencana audit tahunan, laporan audit internal dan meninjau temuan audit. Pertemuan ini juga bertujuan untuk mencari tahu apakah ada kelemahan yang signifikan atau yang bersifat material dalam pelaksanaan pengendalian internal atau operasional yang mungkin mempengaruhi kinerja keuangan dan operasional perusahaan. Sementara itu, pertemuan dengan KAP Gideon ADI & REKAN juga diselenggarakan sebelum finalisasi laporan keuangan tahun 2015 yang telah diaudit. Agenda pertemuan mencakup antara lain, struktur Tim Audit, Lingkup Pekerjaan, Time Table dan Permasalahan dalam pelaksanaan Audit.
Untuk tahun fiskal 2015, berdasarkan hasil dari sejumlah pertemuan yang diadakan, ditegaskan bahwa tidak ada temuan yang signifikan dan kesalahan yang bersifat material dalam penyajian laporan yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan pelaporan keuangan. PROFIL KOMITE AUDIT
Komite Audit Perseroan yang diangkat oleh Dewan Komisaris Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Saraswati Griya Lestari Tbk. NO. 0129/ SGL/SK-Kom/ VI/2013 tanggal 4 Juni 2013 terdiri dari 2 (dua) orang.
Elisabeth Linandi
Ketua Komite Audit Warga Negara
Indonesia kelahiran tahun 1973, yang mendapat gelar Master of Law dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2008, Master of Management dari Universitas Indonesia pada tahun 1999 dan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1996 ini dipercaya sebagai Ketua Komite Audit. Beliau bertanggungjawab untuk: memastikan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan terkait pasar modal dan laporan keuangan agar sesuai dengan aturan-aturan yang disyaratkan. Komite Audit bertugas: menelaah informasi keuangan perusahaan dengan melakukan berbagai tindakan penting yang dianggap perlu termasuk turun kelapangan untuk mendapatkan informasi yang kredibel secara langsung. Laporan Kegiatan Komite Audit Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris. Sebagaimana telah ditetapkan dan diatur dalam Piagam Perusahaan mengenai Komite Audit, lingkup tugas Komite Audit Perusahaan adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi penyajian
pelaporan keuangan perusahaan, efektivitas mekanisme pengendalian internal, dan kepatuhan perusahaan terhadap kebijakan internal serta ketentuan dan peraturan pasar modal. Dengan demikian, Komite Audit telah melakukan pertemuan rutin dengan Direksi (BOD), Dewan Komisaris (BOC), dan Auditor Internal dan KAP Gideon ADI & REKAN. Komite Audit mengadakan pertemuan triwulanan dengan Direksi dan Dewan Komisaris untuk meninjau laporan keuangan perusahaan sebelum diterbitkan dan diserahkan kepada regulator (dalam hal ini OJK dan BEI).
Pertemuan yang diselenggarakan Komite Audit dengan auditor internal adalah untuk membahas rencana audit tahunan, laporan audit internal dan meninjau temuan audit. Pertemuan ini juga bertujuan untuk mencari tahu apakah ada kelemahan yang signifikan atau yang bersifat material dalam pelaksanaan pengendalian internal atau operasional yang mungkin memengaruhi kinerja keuangan dan operasional perusahaan.
Sementara itu, pertemuan dengan KAP Gideon ADI & REKAN juga diselenggarakan sebelum finalisasi laporan keuangan tahun 2015 yang telah diaudit. Agenda pertemuan mencakup antara lain, struktur Tim Audit, Lingkup Pekerjaan, Time Table dan Permasalahan dalam pelaksanaan Audit.
Untuk tahun fiskal 2015, berdasarkan hasil dari sejumlah pertemuan yang diadakan, ditegaskan bahwa tidak ada temuan yang signifikan dan kesalahan yang bersifat material dalam penyajian laporan yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan pelaporan keuangan. SEKRETARIS PERUSAHAAN Dalam rangka memenuhi peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.4, Lampiran Keputusan BAPEPAM-LK No. KEP-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 Perseroan telah membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan.
Dengan dibentuknya fungsi Sekretaris Perusahaan maka hubungan baik dengan para pemangku kepentingan seperti: pelaku keuangan, institusi pasar modal, investor dan masyarakat dapat dijaga keharmonisannya.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
38
Fungsi Sekretaris Perusahaan: a. Mengembangkan strategi komunikasi
dengan pelaku keuangan yang mendukung kinerja perusahaan. b. Menjaga reputasi dan menaikan
citra perusahaan dimata umum bertanggung jawab kepada pasar modal dan pemilik modal. c. Menjaga hubungan eksternal dan
internal perusahaan.
d. Bertanggung jawab atas manajemen informasi perusahaan.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN Tanggal 16 Juni 2014 Perseroan mengeluarkan Surat Pengangkatan Sekretaris Perusahaan atas nama TB Yudi Yuniardi menggantikan Darmawan Kusnadi dengan Surat Pengangkatan No. 00174-1/SGL/BS/VI/2014. Hubungan Investor
Perseroan telah mempekerjakan seorang yang bertugas di bidang Investor Relation demi menjalin kesinambungan usaha peningkatan nilai saham Perseroan dengan gencar memperkenalkan saham Perseroan
kepada Investor di pasar saham. Diharapkan dengan adanya Investor Relation dapat menjalin kerjasama dan menjaring Investor sebanyak-banyaknya.
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
Perusahaan adalah perusahaan publik yang terbuka sehingga berkewajiban menyebarluaskan informasi kinerjanya kepada masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku. Informasi terkait Perusahaan secara terbuka secara rutin disampaikan Perusahaan melalui berbagai kegiatan melalui: media IDX & SPE, media massa (cetak dan elektronika), public expose, analys meeting, Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), dan website dengan alamat : www.saraswatigriyalestari.com ETIKA PERUSAHAAN
Perusahaan mengatur sikap dan perilaku seluruh karyawan terkait aktivitas: keselamatan, Kesehatan dan lingkungan, jaminan kualitas dan aktivitas bisnis, kerahasiaan dan
kekayaan intelektual, pemberian dan jamuan bisnis diluar jam
kerja, kondisi kerja yang ideal, konflik kepentingan, hubungan dengan lingkungan, aktifitas pengadaan dan aset-aset perusahaan melalui pedoman perilaku (code of conduct). Pedoman
perilaku tersebut mencerminkan integritas dan etika Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. INTERNAL AUDIT
Tim internal audit terdiri dari komite internal control yang dipimpin langsung Direktur Perusahaan. Fungsinya memastikan agar sistem pengendalian internal perusahaan berjalan sesuai ketentuan, menjadi mitra kerja manajemen dalam
penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan, memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang dilakukan, serta mengembangkan pemahaman yang sama antara internal
auditor dengan unit kerja lainnya mengenai pentingnya pengawasan serta mendorong terwujudnya tata
kelola yang baik di lingkungan perusahaan.
Tim internal audit Perusahaan juga melaksanakan tugas sebagai internal control.
Tim internal audit Perusahaan harus memenuhi kualifikasi :
1. Harus mempunyai integritas dan profesionalisme.
2. Mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup sebagai internal audit.
3. Mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai peraturan pasar modal. 4. Mempunyai sertifikasi standar profesi
internal audit (QIA/CIA)
Fungsi Internal Audit Departemen adalah :
• Memastikan bahwa Sistem Pengendalian Internal Perusahaan telah memadai dan berjalan sesuai ketentuan.
• Merupakan mitra kerja dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan, memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang dilakukan.
• Menumbuhkan dan mengembangkan persamaan persepsi serta kerjasama antara internal auditor dengan unit kerja lainnya di lingkungan perusahaan mengenai pentingnya
pengawasan untuk mendorong terwujudnya Good Corporate Governance di lingkungan
perusahaan. Tugas Internal Audit
1. Berkewajiban membantu Direksi dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan perusahaan dengan memantau dan mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian manajemen perusahaan;
2. Membantu Dewan Direksi dan Dewan Komisaris dalam meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik serta mengoptimalkan pengendalian manajemen, manajemen resiko, implementasi etika bisnis dan pengukuran kinerja organisasi; 3. Memberikan penilaian dan
rekomendasi agar kegiatan perusahaan mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran dengan efektif, efisien, ekonomis. 4. Membantu mengarahkan perhatian
pada perubahan lingkungan kerja, resiko bisnis yang muncul serta hal penting lain yang dapat mempengaruhi kinerja dan hasil yang dicapai Perusahaan.
5. Membantu menciptakan nilai tambah dengan mengindentifikasikan peluang untuk meningkatkan penghematan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
kegiatan perusahaan.
Tanggung Jawab Internal Audit Departemen:
1. Membuat laporan audit seluruh kegiatan pemeriksaan atas kegiatan operasional perusahaan.
2. Memberikan penilaian mengenai kecukupan dan efektifitas proses manajemen dalam mengendalikan kegiatan pengelolaan risiko.
3. Melaporkan hal-hal penting berkaitan dengan proses pengendalian manajemen, termasuk kemungkinan melakukan peningkatan/perbaikan pada proses pengendalian tersebut. 4. Memberikan informasi mengenai
perkembangan pada hasil-hasil pelaksanaan dari rencana audit tahunan serta kecukupan sumber daya audit kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
Selama tahun 2015, Internal Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab pemeriksaan rutin dan khusus sesuai ketentuan yang berlaku. Seluruh hasil pemeriksaan telah disampaikan dan ditindaklanjuti dengan pihak-pihak terkait yang dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja ditahun-tahun yang akan datang.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
40
berkomunikasi secara regular dan berkesinambungan dengan Auditee, Departemen terkait, Dewan Direksi, Audit Komite dan Eksternal Audit atas hasil temuan internal audit untuk meningkatkan efektifitas hasil pemeriksaan dan tindak lanjut secara tepat waktu sehingga perbaikan disegala lini dapat dicapai secara efektif. Keberadaan Internal Auditor semakin strategis dan penting karena menuntut adanya Internal Auditor department yang melakukan tugas tugasnya secara aktif, efektif dan independen.
Profil Kepala Bagian Internal Audit Bp. Jeny Wardianto
Latar belakang pendidikan beliau adalah Sarjana Akuntansi Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) Jakarta dengan pengalaman kerja di bidang Finance & Accounting. Beliau bergabung di Perseroan sejak 1 Juni 2010.
MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN
Perusahaan berusaha untuk mengembangkan segala metode dan sistem yang memungkinkan Perusahaan dapat melakukan tindakan preventif dan meminimalkan risiko-risiko yang dapat menggangu kelancaran operasional perusahaan. Prosesnya meliputi : identifikasi, pengenalan, analisa, penanganan dan pengawasan terhadap seluruh proses kinerja Perusahaan.
Perusahaan mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya insiden, kecelakaan atau masalah lain yang dapat menggangu aktifitas perusahaan, menyebabkan kehilangan langsung maupun tidak langsung terhadap jalannya bisnis perusahaan, karyawan, keluarga atau orang lain yang memiliki hubungan dengan perusahaan seperti : a. Sumber daya manusia: kecelakaan
kerja, hilangnya privacy;
b. Kerusakan aset kantor: kecelakaan kerja, bencana alam;
c. Masalah finansial; d. Kehilangan kepercayaan;
e. Pelanggaran hukum atau peraturan lainnya;
f. Pelanggaran etika bisnis seperti tuntutan hukum atas suatu pelayanan hotel.
Perusahaan menjaga kesinambungan bisnisnya dengan menerapkan
manajemen risiko yang ketat. Beberapa telaah terkait risiko yang dilakukan meliputi:
a. Risiko Keamanan
Perseroan sebagai perusahaan yang bergerakkhususnya di industri penyediaan jasa pariwisata dan perhotelan, maka faktor risiko keamanan merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan oleh Perseroan karena faktor ini merupakan faktor utama yang menjadi fokus perhatian dari wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata. Oleh karena itu, Perseroan telah melakukan langkah-langkah untuk mengelola risiko tersebut yaitu antara lain :
• Perseroan mempunyai rencana untuk melakukan diversifikasi portfolio proyek secara bertahap di beberapa kota besar di Indonesia yang berada di luar wilayah Bali. Dengan demikian, diharapkan Perseroan dapat mengurangi risiko penurunan pendapatan sebagai dampak dari aksi terorisme.
• Perseroan bersama-sama dengan pemerintah daerah berusaha untuk menciptakan kondisi keamanan yang kondusif seperti melakukan pendataan terhadap semua karyawan yang bekerja di hotel,
meminta informasi selengkap-lengkapnya atas tamu yang menginap di hotel termasuk paspor, KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau pengenal identitas lainnya, melakukan pemeriksaan secara berkala dengan Kepolisian Sektor setempat, dan menerapkan sistem keamanan sesuai dengan prosedur Kepolisian Sektor setempat. b. Risiko Perekonomian Dunia Kondisi dinamika dari perkembangan ekonomi dunia, baik secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan pengaruh kepada kinerja Perseroan.
Berdasarkan data internal Perseroan, profil dari seluruh tamu pengunjung hotel Perseroan merupakan wisatawan mancanegara yang berasal dari Eropa, Amerika, Australia, dan Asia.
Kondisi penyelesaian krisis di Eropa akan berpengaruh pada keseluruhan perkembangan ekonomi dunia saat ini. Jika perkembangan keadaan
ekonomi seperti halnya perubahan tingkat suku bunga, inflasi, rating, menjadi memburuk khususnya pada negaranegara asal wisatawan mancanegara maka hal ini akan
berpengaruh negatif terhadap wisatawan tersebut dan juga akhirnya akan mempengaruhi jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, yang khususnya dalam hal ini wisatawan yang
akan berkunjung ke Jawa Tengah dan Bali.
Apabila ketidakjelasan perkembangan ekonomi dunia ini berlangsung dalam jangka panjang dan terjadi penurunan terhadap wisatawan mancanegara ke Indonesia, maka hal ini akan berpengaruh pada pendapatan dan kinerja Perseroan.
c. Risiko Wabah Penyakit Jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Selain itu, domisili negara asal dari wisatawan mancanegara tersebut
juga semakin beragam. Kesehatan dari wisatawan mancanegara yang berkunjung tidak dapat senantiasa diidentifikasi dan tidak bisa juga melarang wisatawan yang memiliki tingkat kesehatan yang kurang optimum untuk datang berkunjung ke Indonesia. Kondisi dari wisatawan yang tidak sehat dapat menularkan pada orang yang lain sehingga dapat menimbulkan wabah penyakit selain ada faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya wabah penyakit. Kondisi kesehatan masyarakat dan kemungkinan terjadinya wabah penyakit selalu diawasi dan dikendalikan oleh
Pemerintah. Jika terjadi wabah penyakit menular yang terjadi di Indonesia, maka hal ini dapat membuat negara asal dari wisatawan mancanegara mengeluarkan Travel
Warning untuk melarang warga negaranya mengunjungi Indonesia sehingga hal ini dapat mempengaruhi tingkat kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan Bali dimana hotel-hotel Perseroan berada, yang akhirnya dapat menurunkan pendapatan dan profitabilitas Perseroan.
d. Risiko Persaingan Usaha Industri pariwisata dan perhotelan termasuk industry yang menarik karena memiliki prospektif yang secara berkelanjutan dan berkembang. Kesuksesan dari suatu pengembangan hotel di suatu wilayah wisata akan dapat segera diketahui oleh publik
dengan mudah melalui berbagai indikator seperti semakin ramainya tingkat hunian hingga banyaknya media transportasi yang tersedia di sekitar hotel tersebut dan hal ini akan memberikan kesempatan dan dorongan bagi masyarakat yang lain untuk masuk ke dalam industry ini untuk menjadi pesaing. Perseroan sebagai sebuah entitas bisnis memahami bahwa persaingan merupakan bagian tidak terpisahkan dari kegiatan usaha. Persaingan usaha jasa perhotelan dapat timbul antara lain dalam hal lokasi, fasilitas, pelayanan maupun harga. Tidak hanya di Bali dan Jawa Tengah, tapi juga di berbagai tempat wisata di Indonesia, jumlah hotel dan villa mengalami pertumbuhan yang signifikan seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata, sehingga menyebabkan terciptanya persaingan usaha. Sangat dimungkinkan bahwa di lokasi sekitar hotel-hotel Perseroan akan terdapat adanya kompetisi yang ketat terhadap harga yang akan ditawarkan kepada para calon wisatawan. Hal ini dapat berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung dapat menurunkan pendapatan dan profitabilitas Perseroan. e. Risiko Terminasi Kerjasama dengan Jaringan Hotel Internasional Perseroan bekerjasama dengan jaringan hotel internasional, yang merupakan operator hotel ternama di dunia dalam hal pengoperasian hotelnya yaitu antara
lain Starwood, Anantara, dan Best Western.
Perseroan mendapatkan manfaat positif melalui kerjasama dengan jaringan-jaringan hotel ternama tersebut diantaranya adalah Perseroan dapat menggunakan brand yang telah dikenal luas di dunia sebagai salah satu sarana pemasaran untuk dapat menarik wisatawan menginap di hotel Perseroan.
Melalui kerjasama tersebut hotel-hotel Perseroan menerapkan standarisasi pelayanan dan sistem-sistem yang diterapkan untuk mendukung kegiatan operasional hotel-hotel Perseoran dengan tujuan untuk memberikan pelayanan prima kepada wisatawan.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
42 TATA KELOLA PERUSAHAAN Perjanjian kerjasama tersebut memuat syarat dan ketentuan yang dapat menyebabkan pengakhiran kerjasama lebih awal sebelum tanggal yang ditetapkan. Apabila terjadi terminasi atau pemutusan kerjasama dengan jaringan hotel internasional, hal ini dapat mempengaruhi kegiatan operasional di hotel-hotel Perseroan dan dapat menurunkan kinerja keuangan Perseroan. f. Risiko Kondisi Politik di Indonesia Indonesia merupakan negara demokrasi dimana setiap warganya memiliki hak untuk dapat memberikan suaranya. Pada perkembangannya seringkali pihak yang ingin memberikan suara dan pendapatnya melakukan demonstrasi (unjuk rasa) yang kemudian diikuti dengan huru-hara ataupun sikap anarkis seperti melakukan perusakan terhadap properti publik maupun milik pribadi masyarakat. Risiko yang dimaksud adalah hal yang terkait dengan kondisi stabilitas politik Indonesia, dimana terkadang diwarnai ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi politik di Indonesia dan ditunjukkan melalui aksi demonstrasi khususnya yang dilakukan secara negatif yang sering terjadi di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia lainnya. Tidak semua pihak dapat memahami kondisi ini terlebih lagi negara asal wisatawan mancanegara yang tidak memiliki informasi yang lengkap, yang kemudian
ditambah oleh liputan-liputan media nasional maupun internasional atas kejadian-kejadian tersebut seringkali memberikan gambaran seakan-akan kondisi Indonesia sebagai tempat yang tidak aman, pada akhirnya keseluruhan hal ini terkadang membuat calon wisatawan banyak yang menunda atau membatalkan rencana perjalanan wisata mereka ke Indonesia.
Berkurangnya minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan Bali, saat dimana terdapat isu tidak kondusifnya politik, dapat menurunkan pendapatan usaha dan kinerja Perseroan.
g. Risiko Lingkungan
Perseroan selalu mengusahakan untuk dapat mencerminkan kebudayaan lokal ke dalam setiap desain arsitektur hotelnya termasuk mengintegrasikan kearifan budaya lokal dalam setiap aktivitas di hotel Perseroan. Lokasi hotel Perseroan di Magelang, Ubud, Uluwatu dan Seminyak, merupakan suatu daerah yang masih sarat hubungannya dengan desa dan masyarakat sekeliling yang masih menjunjung tinggi nilai dan budaya setempat. Oleh karena itu, dalam rangka untuk menghidupkan budaya di dalam hotelnya, Perseroan mempekerjakan karyawan lokal di sekitar hotel. Hal ini secara tidak langsung sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan kepada masyarakat sekitar.
Apabila harmoni kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini terganggu, maka hal ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan lokal seperti penutupan jalan menuju lokasi, perusakan unit, yang dapat menurunkan reputasi, kinerja operasional dan pendapatan usaha Perseroan.
h. Risiko Kebijakan Pemerintah Risiko ini timbul dari perubahan kebijakan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah, khususnya yang berkaitan secara langsung dengan industri pariwisata dan perhotelan secara keseluruhan maupun pariwisata dan perhotelan di Jawa Tengah dan Bali. Kebijakan terkait dengan industri pariwisata secara keseluruhan seperti kebijakan mengenai perolehan visa turis ke Indonesia, tarif maskapai penerbangan, dan fokus pengembangan daerah pariwisata lainnya dapat mempengaruhi hotel Perseroan. Sebagai contoh, apabila terjadi perubahan kebijakan bahwa perolehan visa turis ke Indonesia dipersulit dan tarif penerbangan ke Indonesia dinaikkan secara material maka hal tersebut akan menurunkan minat wisatawan khususnya wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Hal ini juga akan berdampak pada destinasi wisatawan mancanegara saat ini seperti Bali, Jawa Tengah, dan daerah lainnya. Perubahan kebijakan pemerintah yang secara langsung
maupun tidak langsung tidak mendukung industri pariwisata dan perhotelan dapat mengurangi jumlah wisatawan ke Indonesia khususnya Jawa Tengah dan Bali yang pada akhirnya dapat berdampak menurunkan pendapatan usaha dan kinerja Perseroan.
i. Risiko Kebakaran dan Bencana Alam Posisi Indonesia dikepung oleh tiga lempeng tektonik dunia yakni Lempeng Indo-Australian, Eurasia dan Lempeng Pasifik yang apabila bertemu dapat menghasilkan tumpukan energi yang memiliki ambang batas tertentu. Selain itu, Indonesia juga berada pada Pacific Ring Of Fire yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia yang setiap saat dapat meletus dan mengakibatkan datangnya bencana alam dan kebakaran. Indonesia terletak di daerah yang rawan terhadap letusan gunung berapi, gempa bumi dan tsunami. Pada tahun 2004 terjadi tsunami di daerah Aceh dan juga berdampak di daerah sekitarnya. Pada tahun 2006 terjadi gempa yang relatif besar di Yogyakarta, disusul gempa di Sumatera Barat pada tahun tahun 2009, dan sampai saat ini juga masih sering terjadi gempa bumi dengan skala-skala yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia.
Kejadian-kejadian tersebut diatas jika terjadi di daerah Jawa Tengah dan Bali maka dapat menyebabkan kerusakan bangunan dan infrastruktur yang material dan juga korban jiwa khususnya pada hotel-hotel Perseroan dan lingkungan sekitar. Risiko yang timbul adalah kebakaran pada salah
satu atau sebagian besar dari hotel yang dimiliki oleh Perseroan. Pada saat terjadi kebakaran, hal ini dapat merusak struktur bangunan tersebut sehingga unit yang mengalami kebakaran tidak dapat beroperasi secara normal dan diperlukan perbaikan.
Dampak dari kejadian alam ini dapat menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia dan termasuk destinasi ke Jawa Tengah dan Bali dan pada akhirnya berpengaruh pada hotel-hotel milik Perseroan. Apabila terjadi kejadian kebakaran atau bencana alam yang terjadi secara terus menerus maka dapat menurunkan pendapatan usaha Perseroan, prospek usaha dan kinerja Perseroan secara keseluruhan. Selain itu, kondisi negara lain yang dalam musibah bencana alam juga dapat menurunkan tingkat wisatawan dari negara terkena bencana alam untuk berkunjung ke Indonesia ataupun negara pariwisata lainnya.
j. Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar adalah suatu bentuk risiko yang muncul menjadi beban Perseroan karena perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang yang lain. Sebagian dari fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan adalah dalam bentuk mata uang asing yang rentan terhadap risiko perubahan kurs, walaupun sebagian dari pendapatan usaha Perseroan adalah dalam bentuk US Dollar. Perseroan tidak memiliki perjanjian lindung nilai untuk membatasi kerugian dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing, sehingga apabila terjadi apresiasi signifikan nilai US Dollar atau mata uang asing lainnya terhadap
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2015
44
Rupiah yang merugikan Perseroan maka hal tersebut akan dapat menurunkan laba bersih Perseroan.
k. Risiko Ketidakmampuan Perseroan Menyelesaikan Rencana Pengembangan di Masa Depan Perseroan berkeinginan untuk terus berkembang di masa yang akan datang dimana Perseroan memiliki strategi untuk selalu mengidentifikasi lokasi strategis untuk mengembangkan pengembangan hotelnya. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi rencana pengembangan hotel oleh Perseroan diantaranya seperti perolehan perijinan yang diperlukan, pembangunan oleh kontraktor pihak ketiga, dan ekspektasi minat jaringan hotel internasional dan wisatawan. Jika ada perubahan yang berdampak negatif dari masing-masing faktor tersebut maka Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa Perseroan dapat secara berkesinambungan melakukan pengembangan usaha di masa mendatang, dan hal ini dapat menimbulkan dampak yang negatif terhadap kegiatan usaha, operasional dan kinerja keuangan Perseroan. l. Risiko Kendala Pendanaan dan Keterlambatan Penyelesaian Proyek Pada saat ini masih terdapat 2 hotel milik Perseroan yang masih dalam proses pembangunan yaitu Westin Ubud dan Sarasvati–A Luxury Collection Seminyak, dimana Westin Ubud sudah mencapai kemajuan hingga 93% yang direncanakan mulai pra-operasional pada Oktober 2016 dan Sarasvati–A Luxury Collection Seminyak sudah mencapai kemajuan hingga 50% yang
direncanakan mulai praoperasional pada Juni 2017.
Pembangunan setiap hotel yang dilakukan oleh Perseroan merupakan proyek jangka panjang dimulai dari perolehan lahan, studi kelayakan, perijinan dan legalitas, persiapan pembangunan, pembangunan konstruksi, hingga fase penyelesaian. Fase pembangunan hotel baru Perseroan akan dilakukan jika seluruh tahapan studi kelayakan telah dilakukan dan Perseroan memiliki dana untuk melakukan pembangunan konstruksi baik melalui modal sendiri ataupun hutang kepada bank ataupun kepada lembaga keuangan lainnya. Ketersediaan dana pembangunan dari awal sangat penting karena Perseroan membutuhkan pendanaan awal dimulai pada saat fase perolehan lahan. Perbankan biasanya mulai memberikan pendanaan jika Perseroan telah menguasai lahan dan siap untuk melakukan fase konstruksi. Oleh karena itu, ketersediaan pendanaan dari awal hingga penyelesaian
pembangunan merupakan hal yang penting, dan jika ada keterlambatan pendanaan dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek
yang pada akhirnya dapat menyebabkan Perseroan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan momentum pertumbuhan pendapatan.
m. Risiko Kondisi dan Peraturan Pasar Modal Indonesia
Kondisi Pasar Modal Indonesia secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi harga saham Perseroan. Pasar Modal Indonesia jika dibanding dengan pasar modal negara maju, memiliki tingkat likuiditas maupun kapitalisasi pasar yang lebih rendah serta lebih berfluktuasi terhadap segala bentuk informasi.
n. Risiko Fluktuasi Harga Saham Harga saham setelah Penawaran Umum dapat berfluktuasi dan dapat diperdagangkan pada harga yang cukup rendah di bawah Harga Penawaran, yang tergantung pada berbagai faktor seperti: perbedaan realisasi kinerja keuangan dan operasional actual dengan yang diharapkan oleh para pembeli, pemodal dan analis; perubahan rekomendasi atau persepsi analis terhadap Perseroan atau Indonesia; perubahan pada kondisi ekonomi, politik atau kondisi pasar di Indonesia; keterlibatan Perseroan dalam