• Tidak ada hasil yang ditemukan

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 6.501.066.022 31.023.681.254

28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Gaji dan tunjangan 100.139.504 555.602.086

Perjalanan dinas 4.776.282 114.621.174

Iklan dan promosi 2.000.000 17.402.600

Jamuan dan sumbangan - 4.534.721

Lain-lain (dibawah Rp 20.000.000) 1.393.200 37.048.219

Jumlah 108.308.986 729.208.800

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

(Disajikan kembali)

2015 2014

Gaji dan tunjangan 17.297.074.907 16.415.426.366

Jasa manajemen 5.730.103.529 5.816.956.893

Renovasi gedung 3.210.000.000 -

Sewa 2.957.450.077 4.199.373.336

Cadangan perlengkapan hotel 2.771.092.549 1.285.459.224

Imbalan pasca kerja (Catatan 20) 2.106.499.015 684.771.815

Penyusutan aset tetap (Catatan 9) 1.402.857.148 2.158.640.850

Jasa profesional 1.160.012.101 1.212.690.250

Asuransi 1.089.710.414 823.769.754

Perjalanan dinas 566.185.594 933.834.331

Pajak dan perijinan 416.279.966 2.894.313.830

Listrik, air dan komunikasi 209.889.507 205.845.424

Jamuan 142.419.413 721.646.842

Perbaikan dan pemeliharaan 125.994.656 144.257.299

Pra opening hotel 123.625.111 365.891.246

Perlengkapan kantor 59.147.524 262.159.805

Lain-lain (dibawah Rp 50.000.000) 1.577.314.674 3.220.079.085

Jumlah 40.945.656.185 41.345.116.350

28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Laba per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun berjalan.

2015 2014

Laba (rugi) bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan

kepada pemilik Entitas Induk (1.400.129.035 ) 1.504.911.256

Jumlah rata-rata tertimbang saham 3.550.000.208 3.550.000.000

Laba bersih per saham dasar (0,39 ) 0,42

2015 2014

Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada

pemilik Entitas Induk 247.550.481 1.038.062.151

Jumlah rata-rata tertimbang saham 3.550.000.208 3.550.000.000

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Harga jual atau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Rincian pihak-pihak berelasi beserta sifat hubungannya adalah sebagai berikut:

Pihak Berelasi Sifat Hubungan Transaksi

Agung Salim Pemegang saham Uang muka pembelian tanah

Frans Faizal Hasjim Pemegang saham Uang muka pembelian tanah

Bhakti Salim Pemegang saham Uang muka pembelian tanah

PT Tiara Realty Pemegang saham Utang lain-lain

PT Tiara Global Propertindo Pemegang saham Entitas Induk Utang lain-lain Rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Persentase Terhadap Jumlah Aset

2015 2014 2015 2014

Uang muka pembelian tanah (Catatan 7 dan 31)

Agung Salim 14.000.000.000 14.000.000.000 1,47% 1,43%

Frans Faizal Hasjim 12.500.000.000 12.500.000.000 1,31% 1,28%

Bhakti Salim 3.000.000.000 3.000.000.000 0,31% 0,31% Jumlah 29.500.000.000 29.500.000.000 3,09% 3,02% Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas 2015 2014 2015 2014 Utang lain-lain

PT Tiara Global Propertindo - 11.516.367.389 - 1,92%

PT Tiara Realty 29.456.024.248 - 5,16% -

Persentase Terhadap Jumlah Beban Usaha

2015 2014 2015 2014

Beban gaji dan tunjangan imbalan kerja jangka pendek

Direksi 2.820.015.991 4.766.860.904 6,87% 11,33% Komisaris 2.058.855.620 1.983.060.843 5,01% 4,71% Jumlah 4.878.871.611 6.749.921.747 11,88% 16,04%

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, utang lain-lain kepada PT Tiara Realty dan PT Tiara Global Propertindo merupakan pinjaman atas modal kerja Perusahaan yang tidak dikenakan bunga.

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51 30. INFORMASI SEGMEN

Segmen operasi

Untuk tujuan analisis manajemen, usaha Grup dikelompokkan menjadi dua kelompok usaha utama, hotel dan properti.

Informasi segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015

Hotel Properti Jumlah Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan dari pelanggan

eksternal 114.442.129.506 47.100.000.000 161.542.129.506 47.100.000.000 114.442.129.506 Beban pokok pendapatan 41.972.751.272 31.290.199.741 73.262.951.013 15.000.000.000 58.262.951.013

Laba Kotor 72.469.378.234 15.809.800.259 88.279.178.493 (32.100.000.000 ) 56.179.178.493

Beban usaha 69.171.851.295 3.982.113.876 73.153.965.171 32.100.000.000 41.053.965.171

Laba Usaha 3.297.526.939 11.827.686.383 15.125.213.322 - 15.125.213.322

Penghasilan (Beban) Lain-lain (6.955.745.182 ) (7.925.580.259 ) (14.881.325.441 ) - (14.881.325.441 )

Laba Sebelum Pajak Penghasilan (3.658.218.243 ) 3.902.106.124 243.887.881 - 243.887.881

Pajak penghasilan 70.917.613 (1.692.600.000 ) (1.621.682.387 ) - (1.621.682.387 )

Laba bersih (3.587.300.630 ) 2.209.506.124 (1.377.794.506 ) - (1.377.794.506 ) Pendapatan komprehensif lain atas

pengukuran kembali imbalan

pasca kerja - bersih 1.647.847.796 - 1.647.847.796 - 1.647.847.796

Jumlah laba komprehensif setelah dampak penyesuaian proforma atas transaksi restrukturisasi

entitas sepengendali (1.939.452.834 ) 2.209.506.124 270.053.290 - 270.053.290

Aset Segmen 1.082.225.743.469 1.046.442.660.633 2.128.668.404.102 (1.175.586.206.327 ) 953.082.197.775

Liabilitas Segmen 408.235.986.499 746.455.258.767 1.154.691.245.266 583.566.206.327 571.125.038.939

31 Desember 2014 (Disajikan kembali)

Hotel Properti Jumlah Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan dari pelanggan

eksternal 130.106.209.070 79.118.500.000 209.224.709.070 (70.000.000.000 ) 139.224.709.070 Beban pokok pendapatan 105.534.956.188 32.600.541.955 138.135.498.143 70.000.000.000 68.135.498.143

Laba Kotor 24.571.252.882 46.517.958.045 71.089.210.927 - 71.089.210.927

Beban usaha 23.757.513.560 18.316.811.590 42.074.325.150 - 42.074.325.150

Laba Usaha 813.739.322 28.201.146.455 29.014.885.777 - 29.014.885.777

Penghasilan (Beban) Lain-lain (10.640.100.687 ) (11.910.499.282 ) (22.550.599.969 ) - (22.550.599.969 )

Laba Sebelum Pajak Penghasilan (9.826.361.365 ) 16.290.647.173 6.464.285.808 - 6.464.285.808

Pajak penghasilan 2.604.450.338 (7.455.925.000 ) (4.851.474.662 ) - (4.851.474.662 )

Laba (Rugi) bersih (7.221.911.027 ) 8.834.722.173 1.612.811.146 - 1.612.811.146 Pendapatan komprehensif lain atas

pengukuran kembali imbalan

pasca kerja - bersih (853.306.340 ) 381.863.915 (471.442.425 ) - (471.442.425 )

Jumlah laba komprehensif setelah dampak penyesuaian proforma atas transaksi restrukturisasi

entitas sepengendali (8.075.217.367 ) 9.216.586.088 1.141.368.721 - 1.141.368.721

Aset Segmen 770.208.514.328 1.000.053.708.985 1.770.262.223.313 (789.970.708.740 ) 980.291.514.573

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERIKATAN DAN PERJANJIAN

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup telah mengadakan beberapa perjanjian sebagai berikut:

a. PT Tiara Inti Mulia (TIM) mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana LML akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel TIM. Sebagai kompensasi, TIM akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen setinggi-tingginya sebesar 8% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 9 Januari 2009 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 10 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya lisensi pada operasional hotel.

b. TIM mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana TIM diberikan ijin untuk menggunakan nama “Anantara” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan registrasi sehubungan dengan Hotel. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan LML masih berlaku, kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Anantara Bali Uluwatu, Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya manajemen pada operasional hotel.

c. PT Bina Buana Sarana (BBS) mengadakan perjanjian dengan Starwood Asia Pacific Hotels & Resorts Pte. Ltd (Starwoods) dimana Starwoods akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel BBS. Sebagai kompensasi, BBS akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, BBS belum beroperasi sehingga belum ada pembayaran biaya manajemen ke Starwoods.

d. PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) mengadakan perjanjian dengan PT Bangun Wahana Indah Indonesia dalam Internasional Best Western (BWII) dimana BWII akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, CMU akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 30 Juni 2012 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 3 periode 2 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak.

e. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 6 Maret 2013 dengan Bhakti Salim, Perusahaan akan membeli tanah dengan luas 1.581 m2 yang terletak di Propinsi Jawa Barat Kabupaten Bekasi, Kecamatan Cikarang Selatan, Desa Pasir Sari, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 3.000.000.000 (Catatan 10 dan 29).

f. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 14 Maret 2013 dengan Agung Salim, Perusahaan akan membeli tanah dengan luas 584 m2 yang terletak di Jalan Gajah Mada No. 30 RT 002/RW 007, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Barat, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 14.000.000.000 (Catatan 10 dan 29).

g. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 20 Maret 2013 dengan Frans Faizal Hasjim, Perusahaan akan membeli hak sewa tanah dengan luas 6.557 m2 yang terletak di Sb. Padang Tegal Persil No. Klas 28, Kelurahan Ubud Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar Propinsi Bali, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 12.500.000.000 (Catatan 10 dan 29).

h. Berdasarkan surat kesepakatan jual beli tanggal 25 Maret 2013 dengan PT Bangun Jaya Semesta, Perusahaan akan membeli tanah dengan luas 1.575 m2 yang terletak di Jalan Pantai Karang No. 23, Desa Sanur Kecamatan Denpasar Selatan, Bali, dengan uang muka yang sudah dibayarkan sebesar Rp 9.000.000.000 (lihat Catatan 10).

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53 32. INSTRUMEN KEUANGAN

Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan 2h atas laporan keuangan konsolidasian menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) atas nilai wajar diakui.

Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang. Demikian halnya dengan liabilitas keuangan telah diklasifikasikan menjadi liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. 2015 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan

Diamortisasi Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset keuangan

Kas dan setara kas 6.501.066.022 - 6.501.066.022 6.501.066.022 Piutang usaha – pihak ketiga 1.631.264.355 - 1.631.264.355 1.631.264.355 Dana dalam pembatasan 730.472.523 - 730.472.523 730.472.523

Jumlah 8.862.802.900 - 8.862.802.900 8.862.802.900

Liabilitas keuangan

Pinjaman bank jangka pendek - 1.811.876.120 1.811.876.120 1.811.876.120 Utang kontraktor dan usaha –

pihak ketiga

-

160.446.632.979 160.446.632.979 160.446.632.979 Utang lain-lain - 53.554.232.616 53.554.232.616 53.554.232.616 Beban masih harus dibayar - 21.038.379.795 21.038.379.795 21.038.379.795 Utang pembiayaan konsumen - 240.464.753 240.464.753 240.464.753 Pinjaman bank - 252.574.053.123 252.574.053.123 252.574.053.123 Jumlah - 489.665.639.386 489.665.639.386 489.665.639.386 2014 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan

Diamortisasi Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset keuangan

Kas dan setara kas 31.023.681.254 - 31.023.681.254 31.023.681.254 Piutang usaha – pihak ketiga 1.225.718.078 - 1.225.718.078 1.225.718.078 Piutang lain-lain – pihak ketiga 32.371.959 - 32.371.959 32.371.959 Dana dalam pembatasan 711.619.648 - 711.619.648 711.619.648

Jumlah 32.993.390.939 - 32.993.390.939 32.993.390.939

Liabilitas keuangan

Pinjaman bank jangka pendek - 1.746.359.559 1.746.359.559 1.746.359.559 Utang kontraktor dan usaha –

pihak ketiga - 171.634.871.521 171.634.871.521 171.634.871.521 Utang lain-lain - 29.420.998.393 29.420.998.393 29.420.998.393 Beban masih harus dibayar - 18.456.457.389 18.456.457.389 18.456.457.389

Promissory note - 13.000.000.000 13.000.000.000 13.000.000.000

Utang pembiayaan konsumen - 785.672.966 785.672.966 785.672.966 Pinjaman bank - 293.539.103.002 293.539.103.002 293.539.103.002

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:

- Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dana dalam pembatasan, pinjaman bank jangka pendek, utang kontraktor dan usaha, utang lain-lain, utang jangka pendek, beban yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan utang pembiayaan konsumen mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

- Nilai wajar pinjaman bank jangka pendek, utang kontraktor dan usaha, utang lain-lain, utang jangka pendek, beban yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan utang pembiayaan konsumen ditentukan dengan menggunakan metode arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat bunga masing-masing pinjaman yang diutilisasi.

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1) (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau

liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan

(c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

Dokumen terkait