1 . C+ + & PBO
S. Indriani
O Se kilas Lintas
Histo ry o f
C
and
C+ +
BCPL1967
By Mar tin Richards Lang. to write O S
NO Data Type
C:By Dennis Ritchie -UNIX written
+
-HW Indepen
-many versions in l
Standard ANSI C
In 1980 was approved
Java: In 1 Sun Micro
OO Features
+ +
B :By Ken Thompson
Used to create early UNIX @ Bell lab's 1970
NO Data Type
ie @ Bell lab’s en in C
OO Features
endent late 1970’s
C+ +:By Bjarne Stroustrap
ُ
Early 1980s @ Bell lab’s Provides O O programming
n 1995 by crosystems
+
C & C+ +
Tahun 1960, ditemukan suatu pe terstuktur (structured programming
bahasa C dan Pascal.
Dengan program yang terstruktu kita mampu menulis program ya mudah.
C adalah bahasa pemograman ter dalam bentuk sejumlah blok. Tuj memudahkan dalam pembuatan
Program yang ditulis dengan me untuk dipindahkan dari satu jeni Hal ini berkat adanya standarsasi ANSI (American National Standa
pembuatan program yang
ing). Metode ini dikembangkan dari
ktur inilah untuk per tama kalinya yang begitu sulit dengan lebih
tersruktur, yang membagi program ujuannya adalah untuk
dan pengembangan program.
enggunakan bahasa C mudah sekali nis mesin ke mesin lainnya.
C & C+ +
C+ + diciptakan 1 dekade se
Bahasa ini bersifat kompatib
pendahulunya. Keistimewaa
C+ + adalah karena bahasa i
yang berorientasi objek (PB
Programming
).
Tujuan utama pembuatan C
meningkatkan produktivitas
pembuatan aplikasi.
setelah C.
tibel dengan bahasa
aan yang sangat berar ti pada
ini mendukung pemograman
BO ) atau O O P (
Object OrientedPEMOGRAMAN BER
Ide dasar pada bahasa be
mengkombinasikan data
mengakses data menjad
Unit ini dikenal dengan
Unit ini dikenal dengan
Kelas (class) adalah kum
yang sama.
ERORIENTASI OBJEK
berorientasi objek adalah
ata dan fungsi untuk
adi kesatuan unit.
an nama
Objek
(
).
an nama
Objek
(
Object).
O byek sebenar nya mencermin kehidupan sehari hari. Sebuah sebagai depar temen-depar tem bisnis.
Contoh depar temen:
Penjualan (Sales/ Marketing
Akunting (Finance)
Personalia (HRD)
Pembagian depar temen dalam
untuk memudahkan pengoper
inkan pola kerja manusia dalam ah objek dapat diibaratkan
men didalam sebuah perusahaan
ing)
Adapun gambar dibawah me objek yang menganalogikan
Karakte ristik PBO
Tiga karakteristik utama
obyek adalah:
Encapsulation
Encapsulation
Inheritance
Polymorphism
O
Tiga karakteristik tersebut me merupakan salah satu faktor d lunak.
Reusability adalah suatu sifat
dapat didistribusikan ke pem pada program-program me
Hal ini mempunyai kesamaan
Hal ini mempunyai kesamaan
fungsi bahasa prosedural yang pustaka (library)
Perbedaannya, tingkat kepem
program berorientasi objek le prosedural. Dikarenakan pem menurunkan sifat-sifat dari su sifat-sifat bar u (berkat adanya
mendukung reusability, yang
dari kualitas perangkat
fat yang telah dibuat dan diuji emogram lain untuk dipakai
ereka.
an dengan penulisan an dengan penulisan
fungsi-ng kemudian diletakkan dalam
makaianan kembali pada
Enc apsulatio n (Pe ng
Pengemasan data dan fungsi
dikenal dengan sebutan Encap
Data tidak lagi diperlakukan
setelah fungsi, melainkan me setelah fungsi, melainkan me sama dengan fungsi
ngkapsulan)
dalam wadah ber nama objek
capsulation (pengkapsulan).
Inhe ritanc e (Pewaris
Inheritance (pewarisan) merup
berorientasi objek yang mem kelas diturunkan ke kelas lain
Misalnya pada Anjing. Anjing
antara lain: antara lain:
Dapat menggongong
Berkaki empat
Apabila Pinky adalah anjing, m
sifat umum dari anjing. Tetapi mempunyai sifat yang lain, m
risan)
rupakan sifat dalam bahasa
mungkinkan sifat-sifat dari suatu ain. Analogi dengan dunia nyata
sebagai kelas mempunyai sifat
maka Pinky juga memiliki
Po lymo rphism (Po lym
Polymorphism merupakan suatu
yang sama dapat memiliki berb berbeda. Istilah ini sendiri bera berar ti “mempunyai banyak be
Salah satu jenis polymorphism pa
Salah satu jenis polymorphism pa
fungsi atau operator dan diken
Sebagai contoh, Anda dapat m
gambar. Kalau Anda hanya meny
yang digambar adalah titik. Kal pasang x dan y makan hasilnya diser takan adalah posisi x dan adalah lingkaran.
mo rfisme )
konsep yang menyatakan sesuatu rbagai bentuk dan perilaku yang erasal dari bahasaYunani, yang
bentuk”
pada C+ + dapat dikenakan pada pada C+ + dapat dikenakan pada
enal dengan istilah overloading.
membuat suatu fungsi ber nama
nyertakan posisi x dan y saja maka alau yang disertakan adalah dua
Co nto h:
gambar(x,y);
gambar(x1, y1, x2, y2);
gambar(x, y, 5);
gambar(x, y, 5);
menggambar titik
menggambar garis
2 . Pe nge nalan
S. Indrian
n Pro gram C+ +
1 . Co nto h pro gram C+ +
Sebuah contoh program C+ +
#i ncl ude <i ost r eam. h> voi d mai n( )
{
cout <<“ Hai , Sel ama }
Program C+ + tidak pernah le salah satu dasar penyusun blok
Sebuah program C+ + minim fungsi main()
+ yang sangat sederhana:
>
mat menggunakan C++. ” ;
lepas dari fungsi. Sebab fungsi adalah lok pada C+ + .
2 . Fungsi main()
main
adalah nama judul fu{
cout <<“ Hai , Sel
C++. ” ;
}}
dimulai dari tanda { hingg Atau lebih spesifik, semua
disebut
blok
. Tanda { pada fungsi
main
menyatakan awal eksekusi
Adapun } pada fungsi main
eksekusi program.
fungsi. Sedangkan:
el amat menggunakan
gga tanda } disebut tubuh fungsi. ua yang terletak didalam tanda {}
in()
(awal tubuh fungsi)si program.
Tanda () yang digunakan u yaitu nilai yang akan dilew
main ()
seper ti pada cont diberikan. O leh karena itu Kata
void
yang mendahul Kata
void
yang mendahulmenyatakan bahwa fungsi (return value)
Didalam tanda { } bisa ter
disebut pernyataan (stateme
untuk mengapit argumen fungsi, watkan ke fungsi. Pada fungsi
ntoh, tidak ada argumen yang itu tidak ada entri didalam ().
ului
main()
dipakai untuk uluimain()
dipakai untukini tidak memiliki nilai balik
erkandung sejumlah unit yang
3 . Pe rnyataan (State me nt)
Baris:
cout <<“ Hai , Sel amat
merupakan contoh sebuah pe
Umumnya pernyataan berupa
komputer melakukan sesuatu komputer melakukan sesuatu menghitung suatu operasi ari keyboard.
Setiap pernyataan harus diakh
Kealpaan dalam memberikan kompiler memberikan pesan kompilasi.
menggunakan C++. ” ;
pernyataan.
pa instruksi untuk menyuruh
tu. Menampilkan tulisan ke layar, tu. Menampilkan tulisan ke layar, ritmatika, membaca data dari
khiri dengan tanda titik koma (;).
4 . Me nge nal c o ut
Pengenal cout merupakan o untuk mengarahkan data ke adalah layar)
cout <<“ Hai , Sel amat
Tanda < < (dua buah tanda k sebuah operator “penyisipan O perator ini akan mengarah di sebelah kanannya ke obye
Pada contoh diatas, konstant
“ Hai , Sel amat mengg
diarahkan ke cout, yang me string ter sebut ke layar.
obyek didalam C+ + , disediakan standard output (nor malnya
at menggunakan C++. \ n” ;
kurang berurutan) merupakan an/ peletakan”.
ahkan operand (data) yang terletak yek yang ada di sebelah kiri.
nta String:
ggunakan C++. \ n”
5 . # inc lude < io stre am.h>
Baris:
#i ncl ude <i ost r eam. h
Bukanlah suatu pernyataan
diperlukan.
Dalam hal ini file-file yang b
header, yaitu file-file yang ber header, yaitu file-file yang ber
fungsi, variabel dan sebagain
Perlu diser takan pada progra
Tanpa kehadiran baris terseb sewaktu program dikompila berisi deklarasi yang diperlu obyek yang berhubungan den pada stream
.
. h>
tidak ada titik koma yangberakhiran dengan
.h
disebut fileerisi berbagai deklarasi, seper ti erisi berbagai deklarasi, seper ti inya.
gram yang melibatkan obyek
cout.
sebut akan terjadi kesalahan
ilasi
Sebab fileiostream.h
lukan oleh
cout
dan berbagai6 . c lsc r() untuk me nghapus
Perintah untuk menghapus
program. Pernyataan yang ini berupa:
cl r scr ( ) ;
Apabila pernyataan diatas
#i ncl ude <coni o. h
perlu diser takan pada prog
layar
us layar biasa dilibatkan dalam ng diperlukan untuk keperluan
as digunakan, baris berikut:
h>
7. Ko me ntar
Komentar merupakan bagian y Kehadirannya sangat membantu dalam memahami program. Da berupa:
- tujuan/ fungsi program
- saat program dibuat atau dire - keterangan-keterangan lain te pernyataan dalam program
Pada C+ + suatu komentar diaw (/ / ). Bagi kompiler hal ini tida saat kompilasi
Selain menggunakan / / , kome dalam bentuk:
/ * koment ar * /
yang penting dalam program.
ntu pemogram ataupun orang lain Dalam hal ini penjelasannya bisa
revisi
tentang kegunaan sejumlah
iawali dengan dua tanda garis miring dak berguna dan akan diabaikan pada
Tugas
Buatlah sintaks program C+ + un pada layar:
“ Halo, perkenalkan nama
“Saya kuliah di UNIKO M S
“ Sekian dan terima kasih”
Dikerjakan pada kertas A4 d
untuk menampilkan tulisan
saya … … … ”
Diisi sesuai dengan nama mahasiswa dan
Semester… ..”
mahasiswa dan semester
3 . Ele me n D
S. Indriani
n Dasar C+ +
Himpunan k
Suatu pengenal berupa satu a
Huruf
A B C D E F G H I J K L M
a b c d e f g h i j k l m n o
Digit
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Simbol dan lain-lain
- + _ * …dsb
karakte r
u atau beberapa karakter
Pe nge nal (
Pengenal adalah suatu nama
pemograman untuk menyat
variabel
konstanta bernama
tipe data
fungsi
label
objek
ser ta hal-hal lain yang didek
oleh pemogram.
(ide ntifie r)
a yang biasa dipakai dalam
atakan:
Pe namaan P
Pada C+ + , huruf kecil dan
pengenal tidak dianggap sa
Sifat ini dikenal dengan
Cas
Contoh pengenal absah dan
Absah
nama 2 semester NAMA Nama-barang nama_barang # brg
kuar tal_2 nama barang
n Pe nge nal
an huruf kapital pada suatu
sama.
ase Sensitive
.
an tidak absah.
Tidak Absah
(tidak boleh diawali angka) (tanda – tidak diperkenankan) (simbol # tidak boleh
digunakan)
Untuk menghindari kesal
boleh menggunakan nama
kata kunci.
Harus pula dihindari pem
Harus pula dihindari pem
dipakai untuk nama fungs
ataupun hal lain yang digu
C+ + (contohnya seper ti
alahan, pengenal tidak
ma yang tergolong sebagai
makaian pengenal yang
makaian pengenal yang
gsi, konstanta, variabel
igunakan pada pustaka
Kata K
Kata kunci (keyword) adalah pen
makna khusus bagi kompiler.
Kegunaan dari golongan ini tida
asm else opera auto enum privat break extern protec break extern protec case float public char for regist class friend return const goto shor t continue if signed default inline sizeof delete int static do long struct double new switch
Kunc i
engenal sistem yang mempunyai
dak dapat diubah.
rator template ate this tected typedef tected typedef lic union ister unsigned
rn vir tual void ed volatile
of while
Tipe D
Tipe Sebutan dalam
bahasa C+ +
Character unsigned char
char atau signed char
Interger unsigned int atau unsigned
int atau signed int atau signed
unsigned long
atau unsigned long int
long atau long int atau signed atau signed long int
Floating point single precision Float Floating point double precision double long double
Data
Ukuran (bits) Range8 0 s/ d 255
8 -128 s/ d 127
16 0 s/ d 65,535
16 -32,768 s/ d 32,767
32 0 s/ d 4,294,967,295
d long 32 -2,147,483,648 s/ d 2,147,483,647 32 3.4 E-38 s/ d 3.4 E38
64 1.7E-308 s/ d 1.7E308
Variabe l dan K
Data pada C+ + tersusun d
- Variabel
Variabel digunakan dalam
menyimpan suatu nilai, d
dapat diubah selama ekse
- Konstanta
Konstanta menyatakan n
234 adalah sebuah konst
Ko nstanta
dari:
lam program untuk
dan nilai yang ada padanya
ksekusi program berlangsung
Me nde klarasikan & Me
Pendefinisian variabel:
tipe data_ variabel;
contoh:
i nt j uml ah;
f l oat har ga_p
Memberikan nilai ke varia
variabel= nilai;
contoh:
j uml ah=10;
har ga_per _uni
e nde finisikan variabe l
_per _uni t , t ot al _penj ual an;
riabel:
Karakte r-karak
Karakter
\ 0 Karakter ber-ASCII nol (k
\ a Karakter bel
\ b Karakter backspace
\ f Karakter formfeed (ganti h
\ n Karakter newline (pindah
\ r Karakter carr iage return (
\ t Karakter tab horisontal
\ v Karakter tab vertikal
\ ooo Karakter yang nilai oktalny
\ xhh Karakter yang nilai heksad heksadesimal)
akte r khusus
Keterangan
karakter nul)
halaman)
baris)
(ke baris awal) tanpa linefeed
lnya adalah ooo (3 digit oktal)
Ope rato r
1. Operator Assign (= )
2. Operator Aritmatika (+ , -, *, / 3. Operator Penurunan (--) dan 4. Operator Majemuk (+ = , -= , * 5. Operator Relasional (= = , != , 6. Operator Logika ( !, &&, | | ) 7. Operator Kondisi (?:)
, / , %)
n Kenaikan (+ + )
, *= , / = , %= , < < = , > > = , &= , | = ) , > , < , > = , < = )
Pe ngantar
O perator merupakan simbol y
program untuk melakukan ses Misalnya:
Menjumlahkan dua buah nil
Memberikan nilai ke suatu v
Memberikan nilai ke suatu v
Membandingkan kesamaan
Sifat operator:
Sifat Ketera
Unary O perator ini hanya melib
Binary O perator ini melibatkan
Ter nary O perator ini melibatkan
ar Ope rato r
yang biasa dilibatkan dalam
esuatu operasi atau manipulasi.
nilai
variabel variabel
dua buah nilai
rangan Contoh
libatkan sebuah operand -1
dua buah operand 1+ 2
Ope ra
1. Operator Assign (= )
O perator (= ) akan memb variabel.2. Operator Aritmatika
O perator binary
O perator binaryOperator
+ Penjumla
- Penguran
* Perkalian
/ Pembagia
% Sisa Pemb
rato r
berikan nilai kedalam suatu
Keterangan
lahan
angan
an
ian
O perator UnaryOperator Ketera
- Tanda Mi
+ Tanda plu
Untuk operasi aritmat
rangan Contoh
inus -2 lus + 4
Prio ritas Ope rato r Aritmatika
O perator yang mempunyai prio dalam hal pengerjaan dibandingk memiliki prioritas lebih rendah.
Operator
+ -- (khusus yang berkedudukan seba
Jika operator memiliki prioritas baris yang sama), operator yang suatu ungkapan yang akan diutam dahulu.
- (Unary minus)
* / %
+
-a
ioritas tinggi akan diutamakan gkan dengan operator yang
.
Prioritas
bagai awalan) Ter tinggi
as sama (tabel diatas terletak pada ng terletak di sebelah kiri dalam
tamakan untuk dikerjakan terlebih
x=2* 3%2;
operator * dan % mempunya namun karena yang terletak d 2*3 akan dikerjakan terlebih
c o nto h prio ritas o pe r
2*3 akan dikerjakan terlebih
Tanda kurung untuk menguba
tanda kurung biasa digunakan pengerjaan, misalnya:
x=( 2+3) * 2;
yai prior itas yang sama,
disebelah kiri adalah *, maka dahulu
e rato r aritmatika
dahulu
bah prior itas
O perator penaikan digunaka
Operator K
+ + O perator P
-- O perator P
3.
Operator Penurunan
sebesar satu, sedangkan oper menurunkan variabel sebesa terhadap variabel dapat dilak
contoh:
x= x+ 1; bisa ditulis menjadi
y= y-1; bisa ditulis menjadi
kan untuk menaikkan variabel
Keterangan
Penaikan (increment) Penurunan (decrement)
dan Kenaikan
erator penurunan dipakai untuk sar satu. Penempatan operator
lakukan di muka atau dibelakangnya.
di
+ + x; atau x+ + ; Efek dari penempatan opera contoh:
i nt r =10;
i nt s;
s=10 + r ++;
s=10 + r ++;
s diisi dengan penjumlahan n akan bernilai 20. setelah s di (karena operator + + ditulis yang artinya dinaikkan belak 10 dan r dilaksanakan)
s=10 + r ++;
identik dengan:
s=1
r =r
erator
increment
dibelakang
hasilnya: r =11, s=20
nilai 10 dan r, dengan demikian s diisi dengan 20, nilai r baru dinaikkan lis dibelakang, disebut post-increment)
akangan setelah penjumlahan antara
=10+r ;
Efek dari penempatan operat contoh:
i nt r =10;
i nt s;
s= 10 + ++r ;
s= 10 + ++r ;
nilai r mula-mula dinaikkan terl + + ditempatkan di depan, dise dijumlahkan dengan 10 dan dib
s= 10 + ++r ;
identik dengan:r =r +1
s=10+
rator
increment
didepan
:hasilnya: r =11, s=21
erlebih dahulu (sebab operator sebut pre-increment) kemudian
iberikan ke s.
1;
4. Operator Majemuk
digunakan untuk memendekkan
Operator Contoh
+ = x+ = 2; Kep
-= x-= 2; Kep
*= x*= 2; Kep
/ = x/ = 2; Kep
%= x%= 2; Kep
< = x< = 2; Kep > = x> = 2 Kep &= x&= 2 Kep
| = x| = 2; Kep
^= x^= 2 Kep
an penulisan operasi penugasan
Keterangan
/ / cont oh pr ogr am oper at
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
cl r scr ( ) ; i nt x = 2;
cout << “ x = ” << x x+=3;
cout << “ set el ah x+= x* =3;
cout << “ set el ah x* = }
t or maj emuk
<< endl ;
=3, x- > “ << x <<endl ;
Ungkapa
Ungkapan kondisi adalah ung
begi per nyataan berkondisi (m ungkapan ini memberikan nil ungkapan berupa:
0 kalau ungkapan be
0 kalau ungkapan be
1 kalau ungkapan be
Adapun elemen yang membe
operator:
Relasi, dan
Logika
an Ko ndisi
ngkapan yang menjadi dasar
i (misalnya
if
), dimananilai benar dan salah. Hasil
bernilai salah.
bernilai salah.
bernilai benar.
5. Operator Relasi
O perator relasi biasa diguna
dua buah nilai.
Operator
K
= = Sama dengan (b
= = Sama dengan (b
!= Tidak sama den
> Lebih dari
< Kurang dari
> = Lebih dari atau
< = Kurang dari ata
nakan untuk membandingkan
Keterangan
bukan penugasan) bukan penugasan)
engan
au sama dengan
Contoh:
x = = y
hasil ungkapan ini bernilai:
1 kalau nilai x sama dengan
0 kalau nilai x tidak sama de
y
/ / cont oh pr gr am oper at o
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) { i nt ni l ai ;
cl r scr ( ) ;
ni l ai = 3>2; / / has
cout << " ni l ai = "
ni l ai = 2>3; / / has
cout << " ni l ai = " }
t or r el asi
si l ungkapan: benar
" << ni l ai <<endl ;
si l ungkapan: sal ah
6. Operator Logika
O perator Logika biasa digun
dua buah ungkapan kondisi m kondisi.
O perator-operator ini berup
&&
operator logika an&&
operator logika an| |
operator logika or!
operator logika not O perator | | , &&, dan !
( ungkapan1 | | ungkapa ( ungkapan1 && ungkapa ( ! ungkapan)
unakan untuk menghubungkan menjadi sebuah ungkapan
upa:
and (dan)
and (dan)
r (atau)
t (bukan)
( ungkapan1 | | ungka
Bentuk ungkapan menggunak ungkapan ber nilai benar jika ber nilai benar
( ungkapan1 && ungka
Bentuk ungkapan mengunaka ungkapan ber nilai benar hany ungkapan ber nilai benar hany
ungkapan2 ber nilai benar
( ! ungkapan)
Bentuk ungkapan menggunak akan berupa:
- benar kalau ungkapan ber ni
- salah kalau ungkapan ber nil
apan 2)
akan operator AND, hasil
ungkapan1 dan ungkapan2
apan 2 )
kan operator O R, hasil
nya kalau ungkapan1 dan
nya kalau ungkapan1 dan
akan operator NOT, hasilnya
nilai salah
/ / cont oh pr ogr am oper at or l o
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
i nt x = 200;
cl r scr ( ) ;
cout <<“ ( x>=1) &&( x<=50) - >” cout <<“ ( x>=1) | | ( x<=50) - >” }
l ogi ka
7. Operator kondisi
O perator kondisi biasa dipakai
nilai dari dua buah kemungkina
Format pemakaiannya:
ungkapan1 ? ungkapan2 :
Ada tiga ungkapan yang dilibat
tergolong sebagai operator tern
pada bentuk seper ti diatas, has
Nilai dari ungkapan2 kalau
Nilai dari ungkapan3 kalau
ai untuk mendapatkan sebuah inan, berdasarkan suatu kondisi.
: ungkapan3
atkan. O leh karena itu operator ?: ernary.
asil dari ungkapan berupa:
ungkapan1 ber nilai benar
/ / cont oh pr ogr am oper at o
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
i nt bi l 1, bi l 2, mi ni m cl r scr ( ) ;
bi l 1 = 53; bi l 2 = 6;
mi ni m = bi l 1<bi l 1?bi cout <<" Bi l angan t er k }
t or kondi si
i m;
bi l 1: bi l 2;
Ope rato r Bitwise (
Untuk keperluan memanipulas
menyediakan enam buah opera
Operator Keter
< < Geser bit ke kiri
> > Geser bit ke kan
Seluruh operator bitwise hanya
ber tipe interger atau karakter.
> > Geser bit ke kan
& Bitwise AND
| Bitwise O R
^ Bitwise XO R
- Bitwise NOT (k
e (Manipulasi Bit)
lasi data dalam bentuk bit, C+ + rator, sbb:
erangan Contoh
iri 25< < 2
anan 25> > 2
bisa dikenakan pada operand .
anan 25> > 2
25&2
25| 2
25^2
Kegunaan dari operator-opera mengakses bit secara individua pada memori gambar.
O perator bitwise mempunyai
dibandingkan operator aritma
Contoh: operator < < (geser k
nilai< < jumlah bit digeser ke
0000000001011101 = 93
/ / / / / / / / / / / / / /
digeser0000000010111010 (bagian k
rator ini diantaranya adalah untuk ual didalam memori, misalnya
ai prior itas lebih rendah atika.
ke kiri)
kiri
er ke kiri 1 bit
/ / cont oh pr ogr am oper at o
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
mai n( )
{ unsi gned char x=93;
cl r scr ( ) ;
cout << “ ni l ai x semu
x = x<<1; / / geser
cout << “ ni l ai x ki ni }
or bi t wi se
mul a= ” << x << ‘ \ n’ ;
er ke ki r i 1 bi t
So al
1.
Buat program penggun
untuk menentukan nila
2.
Buat program untuk m
dari suatu karakter mel
dari suatu karakter mel
unaan operator aritmatika
ilai dari: d = b*b-4ac
menampilkan kode ASCII
elalui konversi tipe
Jawaban
# include< iostream.h> # include< conio.h>
void main() {
char kar= ‘A’; clrscr();
cout< < “Nilai ASCII dari “< < < “yaitu”< < int(kar)< < end }
S. Indriani
4 . Pe rnyata
S. Indrianini L, M.T
taan Dasar
Je nis Pe rn
Pernyataan berkondisi
if
single repetion structure
if_else
double repetion st
nested if, Switch
nested if, Switch
multipPernyataan berulang
while
do_while
for
rnyataan
ure
structure
Pe rnyataan be rko n
1.
If
2.
If_else
3.
Nested_if, dan
o ndisi
1 . If (Single Re pe titio n
Pernyataan
ifdapat dipakai u
keputusan berdasarkan suatu
Pernyataan
ifyang paling sed
berbentuk:
i f ( kondi si )
i f ( kondi si )
per nyat aan;
Kondisi digunakan untuk menent keputusan
Pernyataan dapat berupa sebuah per nyataan majemuk.
Bagian ini dijalankan hanya k
bernilai benar.
n Struc ture )
untuk mengambil
tu kondisi.
ederhana
if (kondisi) pernyataan benar salah ntukan pengambilanper nyataan ataupun
kalau kondisi
Pe ne rapan if
Penerapan if misalnya untuk menent pertunjukan bioskop atau tidak. Kon boleh menonton jika sudah berusia
Penulisan programnya sbb:
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
#i ncl ude<coni o. h> voi d mai n( )
{
i nt usi a; cl r scr ( ) ;
cout <<“ Ber apa usi a anda” ; ci n>>usi a;
i f ( usi a<17)
cout <<“ Anda t i dak di p }
entukan seseorang boleh menonton ondisi yang dipergunakan, seseorang
17 tahun.
2 . If-e lse (Do uble Re pe
Pernyataan else tidak pernah berd
i f ( kondi si )
per nyat aan_1
per nyat aan_1
el se
per nyat aan_2
e tio n Sruc ture )
rdiri sendiri tanpa kehadiran if.
1;
kondisisalah
1;
2;
Pernyataan_1benar
Ke mungkinan lain…
Kemungkinan 1
i f ( kondi si )
per nyat aan_1; el se
Kemungk
i f ( kondi per ny per ny el se
per nyat aan_2;
per nyat aan_3;
per ny el se
per ny
gkinan 2
i si )
yat aan_1; yat aan_2;
Kemungkinan 3
i f ( kondi si )
per nyat aan_1; per nyat aan_2; yat aan_2;
yat aan_3;
per nyat aan_2; el se
Pe ne rapan
If-e ls e
Penulisan programnya sbb:
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
i nt usi a; cl r scr ( ) ;
cout <<“ Ber apa usi a anda” ci n>>usi a;
i f ( usi a<17)
cout <<“ Anda t i dak d el se
cout <<“ Sel amat meno }
” ;
di per kenankan menont on” <<endl ;
3 . If-e lse if, switc h-c ase (M
Per nyataan if yang terl
disebut
nested if
atau
i f ( kondi si _1)
per nyat aan_1;
a. if-e lse if
per nyat aan_1; el se i f ( kondi si _2)
per nyat aan_2; el se i f ( kondi si _3)
per nyat aan_3; el se i f ( kondi si _M)
per nyat aan_M; el se
per nyat aan_N;
(Multiple re pe tio n struc ture )
erletak didalam if sering
au
if bersarang
:
1; 1;
2;
3;
;
kondisi 1
pernyataan1 benar
salah
pernyataan1 kondisi
2
salah
benar
pernyataan1 pernyataan1 kondisi
M
salah salah
Co nto h pro gram
#i ncl ude<i ost r eam. h>
#i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( )
{
i nt usi a;
cl r scr ( ) ;
cout <<" Ber apa usi a Anda : “ ;
ci n>>usi a;
i f ( usi a<17)
cout <<" Anda bel um di per b
el se i f ( usi a>=17)
cout <<" Anda di per bol ehka
}
“ ;
r bol ehkan unt uk mengambi l SI M" ;
b. Switc h_ c ase
Kaidah umum pernyataan switc
swi t ch ( ungkapan) {
case ungkapan_1;
per nyat aan_1; br eak;
br eak;
case ungkapan_2;
per nyat aan_2; br eak;
…
def aul t :
per nyat aan_x; }
itch:
;
Perlu diketahui!
Bagian default hanya akan dijalankan kalau
;
/ * opsi onal * / / * opsi onal * /
ungkapan pada bagian
case tidak ada yang cocok dengan
ungkapan = ungkapan1
benar
benar salah
ungkapan = ungkapan1
pernyataan_x;
benar
salah
pernyataan_1; break;
benar
pernyataan_1; break;
/ / cont oh pr ogr am swi t ch_case
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
i nt x;
cl r scr ( ) ;
cout <<" masukkan angka: ” ; ci n>>x;
swi t ch ( x) swi t ch ( x) {
case 1:
cout <<" x adal ah 1" ; br eak;
case 2:
cout <<" x adal ah 2" ; br eak;
def aul t :
cout <<" t i dak t er i ndent i f i }
}
" ;
" ;
Latihan
Susun program untuk men
(nilai ujian). Cetak perkata
ketiga nilai tersebut berkat
Selainnya bila ada nilai yan
perkataan “TIDAK DITER
enginput 3 buah nilai integer
ataan “DITERIMA”, bila
kategoti “lulus” (> = 60).
Pe ke rjaan Rumah
1. Susun program untuk menginp
(nilai ujian mahasiswa)
Anggap nilai yang diinput ber ar tinya tidak dibawah 0 dan ti
Cetak huruf
2. Buatlah flowchar t untuk soal d
Cetak huruf A B C D E
Nilai yang anda masukkan salah
inputkan sebuah nilai interger
erada dalam batas (0-100), tidak diatas 100
Bila nilai berada dalam batas:
diatas!
Bila nilai berada dalam batas:
Pe rnyataan be rula
1.
while
2.
do_while
3.
for
1 . While
Pernyataan while merupakan
berguna untuk memproses sua pernyataan beberapa kali
Bentuk pernyataan ini:
whi l e ( ungkapan)
{
per nyat aan_1;
per nyat aan_2;
…
per nyat aan_N;
}
ungkapan
benar
salah
Kapan pernyataan while digu
pedomannya adalah jika anda suatu proses secara berulang
Akhir while
pernyataan benar
igunakan?
Co nto h pro gram
Sebuah gambaran pemakaian while C+ + sebanyak 10 kali.
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {{
i nt i ;
cl r scr ( ) ; i =0;
whi l e ( i <10) {
cout <<“ C++” <<endl ; i ++;
} }
2 . do -while
Pernyataan do_while juga berg
proses.
Bentuk pernyataan:
do {{
per nyat aan_1; per nyat aan_2; …
per nyat aan_N; }
whi l e( ungkapan) ;
rguna untuk mengulang
pernyataan
ungkapan benar
salah
Co nto h pro gram
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
i nt i ;
cl r scr ( ) ; cl r scr ( ) ; i =0;
do {
cout <<" C++" <<endl ; i ++;
}
whi l e ( i <10) ;
3 . fo r
Pernyataan for juga berguna untuk terhadap satu atau sejumlah pernya
Bentuknya sebagai berikut:
f or ( i ni si al i sasi ; kondi
{ per nyat aan;
}}
Pernyataan akan diulangi jika kondi
Inisialisasi: akan dieksekusi. Biasany dipakai sebagai counter atau pencac hanya sekali.
Kondisi: akan diperiksa, jika bernila dilanjutkan dan jika bernilai false m
Pernyataan: akan dieksekusi.
uk mengulang pengeksekusian yataan.
di si ; count er )
disi bernilai true
nya merupakan variabel yang akan cacah. Bagian ini hanya dieksekusi
Co nto h pro gram
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
i nt i ; i nt i ;
cl r scr ( ) ;
f or ( i =0; i <10; i ++) {
cout <<" C++" <<e }
}
Perhatikan cara penulisan
for(inisialisasi; kondisi;counter)
Ne ste d Lo o ps (Pe rula
Perulangan ber tumpuk secar
terdapat satu atau lebih loop
Banyaknya tingkatan perulan
kebutuhan.
Biasanya,
nested loops dig
matematika yang mengg
loop luar biasanya digunak
mendefinisikan baris, loop da
mendefinisikan kolom.
langan be rtumpuk)
ara sederhana dapat diar tikan:
p didalam sebuah loop.
angan, tergantung dari
igunakan untuk aplikasi
ggunakan baris dan kolom
Co nto h pro gram
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
cl r scr ( ) ;
f or ( i nt bar i s=1; bar i s< {{
f or ( i nt kol om=1; ko {
cout <<kol om<<" }
cout <<endl ; }
}
<=4; bar i s++)
ol om<=5; kol om++)
Latihan
1. Buatlah program dengan tamp
PBO
PBO
PBO
PBO PBO
PBO
2. Buatlah program untuk mena
= = = = = = = = = = = = = = = =
Pemograman berorientas
= = = = = = = = = = = = = = = =
mpilan sbb:
nampilkan:
= = = = = =
tasi objek
Pe ke rjaan Rumah
Buatlah program untuk membu
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 S
GUNAKAN PERINTAH WH FOR!
buat tampilan sbb:
STO P!
jawaban
#i ncl ude<i ost r eam. h>
#i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( )
{
i nt i ;
cl r scr ( ) ;
#i ncl ude<i os
#i ncl ude<con
voi d mai n( )
{
i nt i ;
cl r scr ( ) ;
i =10;
whi l e( i >0)
{
cout <<i <<" " ;
i - - ;
} cout <<" STOP! " ;
}
i =10;
do
{
cout <
i - - ;
}
whi l e( i >0)
cout <<" STO
}
st r eam. h>
ni o. h>
#i ncl ude<i ost r eam. h>
#i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( )
{
i nt i ;
cl r scr ( ) ;
<<i <<" " ;
0) ;
TOP! " ;
f or ( i =10; i >0; i - - )
{
cout <<i <<" " ;
}
cout <<" STOP" ;
S. Indriani
5 . Fu
S. Indrianini L, M.T
ungsi
Pe ngantar Fungsi
Sebuah fungsi berisi sejum
dalam sebuah nama.
Nama ini selanjutnya dapat
beberapa tempat dalam pro
beberapa tempat dalam pro
Tujuan pembuatan fungsi a
Memudahkan dalam meng
Menghemat ukuran progra
Format penulisan:
Ti pe nama ( ar gumen1, ar g
mlah pernyataan yang dikemas
at dipanggil beberapa kali di
program
program
adalah:
ngembangkan program.
gram.
Co nto h pro gram untu
tampilan sbb:
/ / cont oh pembuat an dan pemanggi l an f un
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<i omani p. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d gar i s( ) ; voi d mai n( ) {
cl r scr ( ) ;
gar i s( ) ; / / panggi l f ungsi gar i s( )
cout <<set i osf l ags( i os: : l ef t ) ;
cout <<set w( 26) <<“J U D U L B U K U” cout <<set w( 26) <<“J U D U L B U K U”
gar i s( ) ; / / panggi l kembal cout <<set w( 26) <<“Mast er i ng Bor l and C cout <<set w( 26) <<“Tur bo C++ By Exampl
gar i s( ) ; / / panggi l kembal i f ungsi }
voi d gar i s( ) {
i nt i ;
f or ( i =0; i <49; i ++)
{ cout <<‘ - ’ ; } cout <<endl ; }
ngsi
( )
/ / At ur r at a ki r i U” <<“ PENGARANG” <<endl ; U” <<“ PENGARANG” <<endl ;
l i f ungsi gar i s( )
C++” <<“Tom Swan” <<endl ; pl e” <<“ Gr eg Per r y” <<endl ;
Proto tipe Fungsi
Deklarasi fungsi dikenal d
fungsi.
Prototipe ini berupa:
Nama fungsi
Tipe nilai balik fungsi
Jumlah dan tipe argumen
Jumlah dan tipe argumen
dan diakhiri dengan titik-kom pendeklarasian variabel.
Sebagai contoh:
l ong kuadr at ( l ong l )
i nt maks3( i nt a, i nt
doubl e maks( doubl e x
voi d gar i s( ) ;
dengan sebutan prototipe
n n
ma (;), sebagaimana pada
l ) ;
Contoh per tama:
fungsi kuadrat () mempunyai arg balik juga ber tipe long.
Contoh kedua:
fungsi maks3() memiliki tiga bua
Penjelasan contoh:
fungsi maks3() memiliki tiga bua ber tipe int dan nilai balik juga
Contoh ketiga:
fungsi maks() mempunyai 2 bua masing argumen ber tipe doubl
Contoh keempat:
fungsi garis() tidak memiliki arg (void)
argumen ber tipe long dan nilai
uah argumen, masing-masing uah argumen, masing-masing
ber tipe int.
uah argumen, dengan
masing-ble.
Manfaat dari prototipe fungs
tipe argumen yang dilewatka
fungsi benar-benar sesuai.
Tanpa adanya prototipe fung
pemogram untuk melakukan
dalam melewatkan argumen
Misalnya, melewatkan argum
fungsi yang semestinya mem
dengan adanya prototipe fun
itu akan terdeteksi oleh kom
gsi adalah untuk menjamin
tkan pada pemanggilan
ngsi, amatlah mudah bagi
an kesalahan tanpa sengaja
en
umen ber tipe
float
pada
minta tipe data
int
. maka
ungsi, kesalahan semacam
De finisi Fungsi
Setiap fungsi yang dipanggil did didefinisikan. Letaknya dapat di
Contoh:
l ong kuadr at ( l ong l )
{{
r et ur n( l * l ) ; }
Pada pendefinisian fungsi tidak berbeda dengan prototipe fungs titik koma.
Pernyataan return didalam fung memberikan nilai balik fungsi.
idalam program har us dimana saja.
terdapat tanda titik-koma. Ini gsi, yang selalu diakhiri dengan
Co nto h pe nggunaan fungsi
/ / * cont oh pembuat an dan pemanggi l ber t i pe l ong dan ni l ai bal i k j u
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<i omani p. h> #i ncl ude<coni o. h>
l ong kuadr at ( l ong l ) ; / / pr ot ot
voi d mai n( ) {
cl r scr ( ) ; / / hapus l ayar
cl r scr ( ) ; / / hapus l ayar
f or ( l ong bi l = 200; bi l <2000; bi cout << set w( 8) << bi l
<< set w( 8) << kuadr at ( bi l
}
/ / def i ni si f ungsi
l ong kuadr at ( l ong l ) {
r et ur n( l * l ) ; }
i l an f ungsi dengan ar gumen j uga ber t i pe l ong
ot i pe f ungsi
bi l +=200)
Co nto h pe nggunaan fungsi
/ / * cont oh f ungsi unt uk memper ol eh keduanya
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
doubl e maks( doubl e x, doubl e y) ; voi d mai n( )
{
cl r scr ( ) ;
cout << maks( 65789, 123) <<endl ; cout << maks( 123, 65789) <<endl ; }
/ / def i ni si f ungsi
doubl e maks( doubl e x, doubl e y) {
i f ( x>y) r et ur n( x) ;
el se
r et ur n( y) ; }
eh ni l ai t er besar di ant ar a
/ / pr ot ot i pe f ungsi
Fungsi tanpa nilai ba
Adakalanya suatu fungsi tidak p
Misalnya fungsi hanya dimaksu keterangan saja. Pada fungsi se
yang diperlukan adalah
void
. Contoh:
voi d t ampi l kan_j udul ( ) {
cout <<“ Uni ver si t as Kom cout <<“ Jur usan Tekni k cout <<“ Bandung<<“ endl ; }
balik
perlu memiliki nilai balik.
sudkan untuk menampilkan suatu seper ti ini, tipe nilai balik fungsi
mput er I ndonesi a” <<endl ; Komput er ” <<end;
Lingkup variabe l
Ada variabel yang hanya d
tidak dikenal pada fungsi l
variabel yang dapat diakse
Jenis variabel berdasarkan
Jenis variabel berdasarkan
yang berkaitan dengan ling
Variabel lokal
Variabel global
dikenal di suatu fungsi dan
lain, namun ada juga
ses oleh semua fungsi.
Se mua variabe l yang dibu
Func tio n, akan be rsifat va
Contoh:
#i ncl ude<i ost r eam. h> voi d CETAK( ) ;
voi d mai n( ) {
CETAK( ) ; }
voi d CETAK( ) {
i nt A, B, T; A=5; B=2;
T=A+B; cout <<T; }
Variabe l LOKAL dan var
CALLING Func tio n, dan
Contoh:
#i ncl ude<i ost r eam. h> voi d CETAK( ) ;
voi d mai n( ) {
i nt A, B, T; A=5; B=2;
T=A+B; CETAK( ) ; }
voi d CETAK( ) {
cout <<T; }
ariabe l GLOBAL,
n CALLED Func tio n.
Semua variabel yang ada dalam fungsi utama main(), juga
bersifat LO KAL, hanya dikenal dalam fungsi main() saja, tidak dikenal didalam fungsi lain. dikenal didalam fungsi lain.
Error akan terjadi karena fungsi CETAK tidak mengenal
variabel T, karena dalam fungsi CETAK tidak mengenal
variabel T, karena dalam fungsi CETAK tidak ada perintah
Se hingga pro gramnya
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d CETAK( ) ; i nt T;
voi d mai n( ) {{
i nt A, B; A=5; B=2; T=A+B;
CETAK( ) ; }
voi d CETAK( ) {
cout <<T; }
ya me njadi:
Dari contoh program disamping, main
program atau main function disebut
CALLING Function
,CALLING Function
, yaitu program yangmeng-CALL, dan
Fungsi CETAK disebut
CALLED Function
#i ncl ude<i ost r eam. h>
voi d TAMBAH( ) ;
i nt A, B, T;
voi d mai n( )
{
A=5; B=2;
TAMBAH( ) ;
cout <<T;
}
voi d TAMBAH( )
{
T=A+B;
}
Dalam fungsi main () dan juga dalam fungsiTAMBAH(), tidak disiapkan variabel, sehingga semua variabel diambil dari variabel GLO BAL.
Dalam fungsi main() ada disiapkan variabel A dan B, sehingga yang diisi dengan 5 dan 2 adalah A dan B yang ada dalam fungsi main(), variabel local yang dimilikinya sendiri.
FungsiTAMBAH() tidak menyiapkan
FungsiTAMBAH() tidak menyiapkan variabel A, B, dan T, sehingga variabel A, B, dan T diambil dari variabel
Passing variabe l (passin
Variabel Parameter da
Calling function dapat me
nilai ke Called Function. B
adalah nilai atau data yang
adalah nilai atau data yang
pengir iman nilai tersebut
Bila nilai yang dikirim ber
data) yang merefer ke sua
tersebut disebut
passing
ing by Value )
dan Variabel Argument
engir imkan (passing) suatu
Bila nilai yang dikirim
ng akan diproses., maka
ng akan diproses., maka
disebut
passing by value
.
erupa nilai pointer (bukan
uatu data, maka pengir iman
Co nto h-c o nto h be riku
passing by value :
#i ncl ude<i ost r eam. h>
voi d CETAK( i nt T) ; voi d mai n( )
{
i nt A, B, T; A=5; B=2;
T=A+B;
CETAK( T) ; }
voi d CETAK( i nt T) {
cout <<T; }
Nama variabe l argume nt
de ngan nama variabe l pa
#i ncl ude<i ost r eam. h> voi d CETAK( i nt T) ; voi d mai n( )
{
i nt A, B, T; A=5; B=2;
T=A+B;
CETAK( T) ; }
voi d CETAK( i nt X) {
cout <<X; }
Re fe re nsi
Pada C+ + referensi digun
nama alias dari variabel.
Bentuk deklarasinya:
i nt &r ef =nama_var
i nt &r ef =nama_var
unakan untuk memberikan
/ / cont oh pr ogr am r ef er ensi
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {
i nt i ;
i nt &r =i ; cl r scr ( ) ; cl r scr ( ) ;
i =0;
cout <<" i =" <<i <<endl ; cout <<" r =" <<r <<endl ;
r =55;
cout <<" i =" <<i <<endl ; cout <<" r =" <<r <<endl ; }
Latihan
Buatlah program dengan menggu menampilkan tampilan pada laya
= = = = = = = = = = = = = = = = = = MATA KULIAH DO SEN MATA KULIAH DO SEN = = = = = = = = = = = = = = = = = =
PBO S. INDR
ALGO RITMA SRI NU = = = = = = = = = = = = = = = = = =
gunakan fungsi untuk yar sbb:
= = = = = = = = = = N
N
= = = = = = = = = = RIANI, L
URHAYATI
Pe ke rjaan Rumah
Buat program pengguna
variabel lokal
variabel global!
PR dikerjakan berkelom
orang, berupa listing pr
tampilannya, dikertas A
naan dari :
ompok, maksimum 2
program dan hasil
6 . Ar
S. Indriani
Array
Pe nge rtian Array
Array mer upakan
kump
yang ber tipe sama
dalam
menggunakan nama yang
Letak atau posisi dari el
Letak atau posisi dari el
oleh suatu index.
Dilihat dari dimensiny
menjadi Array berdimen
dua, dan Array multi-dim
pulan dari nilai-nilai data
lam
urutan ter tentu
yang
ng sama
.
elemen array ditunjukkan
elemen array ditunjukkan
nya, Array dapat dibagi
ensi satu, Array berdimensi
1 . Array Be rdime ns
•
Setiap elemen Array dapat d
•
Indeks Array secara default d
•
Deklarasi Array:
t i pe nama_var [ ukur an]
dimana:
tipe
: menyatakan jenis
ukuran
: menyatakan juml
Contoh:
i nt _Ni l ai [ 5] ;
si Satu
diakses melalui indeks.
t dimulai dari nol.
] ;
•
Pengaksesan elemen array
nama_var i abel [ i ndeks]contoh:
ni l ai [ 0] =70;
ni l ai [ 1] =80;
ni l ai [ 1] =80;
ni l ai [ 2] =82;
ni l ai [ 3] =60;
ni l ai [ 4] =75;
•
Cara lain:
i nt ni l ai [ 5] ={ 70
ray:
] ;2 . Array Be rdime nsi
Array dua dimensi merupaka
mbuah baris
dan
nbuah kolo
Bentuknya dapat berupa matr
Deklarasi array:
t i pe ar r ay_nama ar r ay [ b
contoh:
i nt X[ 3] [ 4] ; X[0][0]
X[1][0] X[2][0]
si Dua
kan array yang terdiri dari:
lom
.
atriks atau tabel
[ bar i s] [ kol om] ;
•
Cara pengaksesan ar ray:
contoh:
i nt X [ 3] [ 4] ;
0 1 2
0 22 54 44
X[ 0] [ 3] =33;
X
X[ 1] [ 2] =97;
X
0 22 54 44
1 86 56 97
2 34 75 69
2 3
44 33
X[ 2] [ 0] =44;
X[ 3] [ 2] =?
44 33
97 36
… Array be rdime ns
Seper ti array berdimensi satu
bisa di inisialisasi
Contoh deklarasi:
i nt ni l ai [ 3] [ 4] ={ { 22, 54, 44, 33 i nt ni l ai [ 3] [ 4] ={ { 22, 54, 44, 33
atau
i nt ni l ai [ 2] [ 3] ={ 22, 54, 44, 33,
nsi dua …
atu, array berdimensi dua juga
3} , { 86, 56, 97, 36} , { 34, 75, 69, 88} } ; 3} , { 86, 56, 97, 36} , { 34, 75, 69, 88} } ;
Co nto h pro gram untu
array be rdime nsi dua
#i ncl ude<i ost r eam. h>
#i ncl ude<coni o. h>
#i ncl ude<i omani p. h>
voi d mai n( )
{
cl r scr ( ) ;
i nt bar i s, kol om;
i nt ni l ai [ 2] [ 3] ={ { 12, 74, 75} i nt ni l ai [ 2] [ 3] ={ { 12, 74, 75}
cout <<" hasi l t ampi l an dat a b
f or ( bar i s=0; bar i s<2; bar i s++
{ f or ( kol om=0;
cout <<ni l ai [ b
cout <<endl ;
}
}
5} , { 23, 67, 78} } ; 5} , { 23, 67, 78} } ;
ber bent uk kol om" <<endl ;
++)
0; kol om<3; kol om++)
Co nto h array 2 dime
Diketahui data kelulusan sbb:
Jurusan
1. Teknik infor matika
2. Manajemen Infor matika
Buat program untuk menamp
lulus pada jurusan dan tahun
2. Manajemen Infor matika 3. Teknik Komputer
e nsi
b:
1992 1993 1994 1995
35 45 80 120
100 110 70 101
mpilkan jumlah mahasiswa yang
n lulus yang diinginkan!
100 110 70 101
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h> voi d mai n( )
{
cl r scr ( ) ;
i nt j ur usan, t ahun;
i nt dat a [ 3] [ 4] ={ { 35, 45, 80, 120} , { 100, 110 / / pr oses unt uk memper ol eh i nf or masi kel u whi l e ( 1)
{
cout <<" 0=Tekni k I nf or mat i ka, 1=Mana cout <<" Masukkan kode j ur usan yang i ci n>>j ur usan;
i f ( ( j ur usan==0) | | ( j ur usan==1) | | ( j ur br eak;
br eak; }
whi l e ( 1) {
cout <<" Tahun ( 1992- 1995) : " ; ci n>>t ahun;
i f ( ( t ahun>=1992) &&( t ahun<=1995) ) {
t ahun- =1992; br eak;
} }
cout <<" j uml ah yang l ul us=" ;
cout <<dat a[ j ur usan] [ t ahun] <<endl ; }
0, 70, 101} , { 10, 15, 20, 17} } ; ul usan
naj emen I nf or mat i ka, 2=Tekni k Komput er " ; i ngi n anda ket ahui : " ;
ur usan==2) )
Pada pendefinisian diatas: 3 menyatakan jumlah baris (mewakili jurusan)
3 . Array be rdime nsi
Bentuk umum deklarasi arr
t i pe_nama nama_var [ u
dimana:
uk_ 1, uk_ 2, uk_ n adalah uku uk_ 1, uk_ 2, uk_ n adalah uku
Contoh deklarasi:
i nt ni l ai [ 4] [ 2] [ 7] ;
si banyak
rray berdimensi banyak
uk_1] [ uk_2] [ uk_n] ;
Subscript pertama
Subscript kedua
Subscript ketiga
4 . Array tak be rukur
Array dapat dideklarasikan tan
(jumlah data dalam array). De
Harus langsung diinisialisasi
Hanya elemen per tama yang
Contoh:
i nt ni l ai [ ] ={ 35, 42
i nt ni l ai [ ] [ 2] ={ { 9
uran
tanpa memberi ukuran engan syarat:
asi
ng boleh tidak berukuran
42, 67, 21}
Me le watkan array se b
Untuk melewatkan array seb
pemanggilannya cukup denga
Contoh:
prototype fungsi:
prototype fungsi:
voi d t ambah ( i nt da
pemanggilan fungsi cukup di
t ambah ( dat a) ;
bagai parame te r
ebagai parameter ke suatu fungsi,
gan nama array saja.
dat a[ ] ) ;
Tugas
Buatlah program untuk m
menggunakan array!
Be be rapa Ope rasi
Memperoleh bilan
Mencari suatu data
Mencari suatu data
Mengurutkan data
si de ngan Array
angan terbesar
ata pada array
ata pada array
S. Indriani
7. St
S. Indrianini L, M.T
String
Ko nstanta String
Suatu konstanta string ditulis de
petik ganda (“).
Misalnya: “C+ + ”
Konstanta string seper ti diatas
berurutan
C
+
+
Setiap karakter menempati mem
Setelah satu karakter yang terak
(karakter dengan nilai ASCII sam dengan ‘\ 0’, yaitu tanda \ diiku
Bila suatu string hanya berisi ka
sebagai string kosong.
C
+
+
dengan awalan dan akhiran tanda
disimpan didalam memori secara
\ 0
emori sebesar 1 byte.
rakhir terdapat karakter NULL sama dengan nol atau disimbolkan ikuti dengan nol)
karakter NULL, string disebut
Inisialisasi String
Suatu variabel string dapat dib
halnya variabel lain. O leh kar
sebenar nya adalah jenis khusu
inisialisasinya dapat berupa sb
char bahasa[ ] ={ ‘ C’ ,
dapat disederhanakan menjad
char bahasa[ ] = “ C++
diberi nilai awal seper ti
arena itu variabel string
sus dari array, maka
sbb:
’ , ’ +’ , ’ +’ } ;
adi:
Me masukkan data string
Setelah suatu variabel string didef ke variabel tersebut. Pemasukan d
Contoh:
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
#i ncl ude<coni o. h> voi d mai n( )
{
char t eks[ 13] ; cl r scr ( ) ;
cout <<" Masukkan sebuah ci n>>t eks;
cout <<" yang anda masuk }
ng pada Keybo ard
efinisikan, Anda bisa mengisikan data data dapat ditangani oleh cin.
h kat a" <<endl ;
Apa yang te rjadi? ?
Ternyata karakter-karakte
spasi tidak bisa ditampung
Disebabkan operator < <
membaca masukan hingga
membaca masukan hingga
Bagaimana cara agar spasi
ter yang terletak sesudah
ng pada teks.
< pada cin hanya bisa
ga terdapat spasi atau enter.
ga terdapat spasi atau enter.
Fungsi anggota
get()
pada oby dipakai untuk keperluan ini. Contoh:
#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>
voi d mai n( ) {{
char t eks[ 13] ; cl r scr ( ) ;
cout <<" Masukkan sebuah ci n. get ( t eks, 13) ;
cout <<" yang anda masuk }
byek cin (
cin.get()
) dapath kat a" <<endl ;
Pe nje lasan..
ci n. get ( t eks, 13) ;
Argumen kedua yaitu 13 men
karakter yang dapat diterima
Parameter kedua dari fungsi
Parameter kedua dari fungsi
dengan nilai yang tidak meleb
argumen per tama, sebab bisa
variabel yang terletak sesudah
Suatu masalah akan timbul ka
kali, maka
get()
diganti deng
enyatakan jumlah maksimal
a oleh teks
anggota
get()
haru