• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMOGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMOGRAMAN BERORIENTASI OBJEK"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

(1)

1 . C+ + & PBO

S. Indriani

O Se kilas Lintas

(2)

Histo ry o f

C

and

C+ +

BCPL1967

By Mar tin Richards Lang. to write O S

NO Data Type

C:By Dennis Ritchie -UNIX written

+

-HW Indepen

-many versions in l

Standard ANSI C

In 1980 was approved

Java: In 1 Sun Micro

OO Features

+ +

B :By Ken Thompson

Used to create early UNIX @ Bell lab's 1970

NO Data Type

ie @ Bell lab’s en in C

OO Features

endent late 1970’s

C+ +:By Bjarne Stroustrap

ُ

Early 1980s @ Bell lab’s Provides O O programming

n 1995 by crosystems

+

(3)

C & C+ +

 Tahun 1960, ditemukan suatu pe terstuktur (structured programming

bahasa C dan Pascal.

 Dengan program yang terstruktu kita mampu menulis program ya mudah.

 C adalah bahasa pemograman ter dalam bentuk sejumlah blok. Tuj memudahkan dalam pembuatan

 Program yang ditulis dengan me untuk dipindahkan dari satu jeni Hal ini berkat adanya standarsasi ANSI (American National Standa

pembuatan program yang

ing). Metode ini dikembangkan dari

ktur inilah untuk per tama kalinya yang begitu sulit dengan lebih

tersruktur, yang membagi program ujuannya adalah untuk

dan pengembangan program.

enggunakan bahasa C mudah sekali nis mesin ke mesin lainnya.

(4)

C & C+ +

C+ + diciptakan 1 dekade se

Bahasa ini bersifat kompatib

pendahulunya. Keistimewaa

C+ + adalah karena bahasa i

yang berorientasi objek (PB

Programming

).

Tujuan utama pembuatan C

meningkatkan produktivitas

pembuatan aplikasi.

setelah C.

tibel dengan bahasa

aan yang sangat berar ti pada

ini mendukung pemograman

BO ) atau O O P (

Object Oriented
(5)

PEMOGRAMAN BER

Ide dasar pada bahasa be

mengkombinasikan data

mengakses data menjad

Unit ini dikenal dengan

Unit ini dikenal dengan

Kelas (class) adalah kum

yang sama.

ERORIENTASI OBJEK

berorientasi objek adalah

ata dan fungsi untuk

adi kesatuan unit.

an nama

Objek

(

).

an nama

Objek

(

Object

).

(6)

 O byek sebenar nya mencermin kehidupan sehari hari. Sebuah sebagai depar temen-depar tem bisnis.

 Contoh depar temen:

Penjualan (Sales/ Marketing

Akunting (Finance)

Personalia (HRD)

 Pembagian depar temen dalam

untuk memudahkan pengoper

inkan pola kerja manusia dalam ah objek dapat diibaratkan

men didalam sebuah perusahaan

ing)

(7)

Adapun gambar dibawah me objek yang menganalogikan

(8)

Karakte ristik PBO

Tiga karakteristik utama

obyek adalah:

Encapsulation

Encapsulation

Inheritance

Polymorphism

O

(9)

 Tiga karakteristik tersebut me merupakan salah satu faktor d lunak.

Reusability adalah suatu sifat

dapat didistribusikan ke pem pada program-program me

 Hal ini mempunyai kesamaan

 Hal ini mempunyai kesamaan

fungsi bahasa prosedural yang pustaka (library)

 Perbedaannya, tingkat kepem

program berorientasi objek le prosedural. Dikarenakan pem menurunkan sifat-sifat dari su sifat-sifat bar u (berkat adanya

mendukung reusability, yang

dari kualitas perangkat

fat yang telah dibuat dan diuji emogram lain untuk dipakai

ereka.

an dengan penulisan an dengan penulisan

fungsi-ng kemudian diletakkan dalam

makaianan kembali pada

(10)

Enc apsulatio n (Pe ng

 Pengemasan data dan fungsi

dikenal dengan sebutan Encap

 Data tidak lagi diperlakukan

setelah fungsi, melainkan me setelah fungsi, melainkan me sama dengan fungsi

ngkapsulan)

dalam wadah ber nama objek

capsulation (pengkapsulan).

(11)

Inhe ritanc e (Pewaris

Inheritance (pewarisan) merup

berorientasi objek yang mem kelas diturunkan ke kelas lain

 Misalnya pada Anjing. Anjing

antara lain: antara lain:

Dapat menggongong

Berkaki empat

 Apabila Pinky adalah anjing, m

sifat umum dari anjing. Tetapi mempunyai sifat yang lain, m

risan)

rupakan sifat dalam bahasa

mungkinkan sifat-sifat dari suatu ain. Analogi dengan dunia nyata

sebagai kelas mempunyai sifat

maka Pinky juga memiliki

(12)

Po lymo rphism (Po lym

Polymorphism merupakan suatu

yang sama dapat memiliki berb berbeda. Istilah ini sendiri bera berar ti “mempunyai banyak be

 Salah satu jenis polymorphism pa

 Salah satu jenis polymorphism pa

fungsi atau operator dan diken

 Sebagai contoh, Anda dapat m

gambar. Kalau Anda hanya meny

yang digambar adalah titik. Kal pasang x dan y makan hasilnya diser takan adalah posisi x dan adalah lingkaran.

mo rfisme )

konsep yang menyatakan sesuatu rbagai bentuk dan perilaku yang erasal dari bahasaYunani, yang

bentuk”

pada C+ + dapat dikenakan pada pada C+ + dapat dikenakan pada

enal dengan istilah overloading.

membuat suatu fungsi ber nama

nyertakan posisi x dan y saja maka alau yang disertakan adalah dua

(13)

Co nto h:

gambar(x,y);

gambar(x1, y1, x2, y2);

gambar(x, y, 5);

gambar(x, y, 5);

menggambar titik

menggambar garis

(14)

2 . Pe nge nalan

S. Indrian

n Pro gram C+ +

(15)

1 . Co nto h pro gram C+ +

 Sebuah contoh program C+ +

#i ncl ude <i ost r eam. h> voi d mai n( )

{

cout <<“ Hai , Sel ama }

 Program C+ + tidak pernah le salah satu dasar penyusun blok

 Sebuah program C+ + minim fungsi main()

+ yang sangat sederhana:

>

mat menggunakan C++. ” ;

lepas dari fungsi. Sebab fungsi adalah lok pada C+ + .

(16)

2 . Fungsi main()

main

adalah nama judul fu

{

cout <<“ Hai , Sel

C++. ” ;

}}

dimulai dari tanda { hingg Atau lebih spesifik, semua

disebut

blok

.

 Tanda { pada fungsi

main

menyatakan awal eksekusi

 Adapun } pada fungsi main

eksekusi program.

fungsi. Sedangkan:

el amat menggunakan

gga tanda } disebut tubuh fungsi. ua yang terletak didalam tanda {}

in()

(awal tubuh fungsi)

si program.

(17)

 Tanda () yang digunakan u yaitu nilai yang akan dilew

main ()

seper ti pada cont diberikan. O leh karena itu

 Kata

void

yang mendahul

 Kata

void

yang mendahul

menyatakan bahwa fungsi (return value)

 Didalam tanda { } bisa ter

disebut pernyataan (stateme

untuk mengapit argumen fungsi, watkan ke fungsi. Pada fungsi

ntoh, tidak ada argumen yang itu tidak ada entri didalam ().

ului

main()

dipakai untuk ului

main()

dipakai untuk

ini tidak memiliki nilai balik

erkandung sejumlah unit yang

(18)

3 . Pe rnyataan (State me nt)

 Baris:

cout <<“ Hai , Sel amat

merupakan contoh sebuah pe

 Umumnya pernyataan berupa

komputer melakukan sesuatu komputer melakukan sesuatu menghitung suatu operasi ari keyboard.

 Setiap pernyataan harus diakh

Kealpaan dalam memberikan kompiler memberikan pesan kompilasi.

menggunakan C++. ” ;

pernyataan.

pa instruksi untuk menyuruh

tu. Menampilkan tulisan ke layar, tu. Menampilkan tulisan ke layar, ritmatika, membaca data dari

khiri dengan tanda titik koma (;).

(19)

4 . Me nge nal c o ut

 Pengenal cout merupakan o untuk mengarahkan data ke adalah layar)

cout <<“ Hai , Sel amat

 Tanda < < (dua buah tanda k sebuah operator “penyisipan O perator ini akan mengarah di sebelah kanannya ke obye

 Pada contoh diatas, konstant

“ Hai , Sel amat mengg

diarahkan ke cout, yang me string ter sebut ke layar.

obyek didalam C+ + , disediakan standard output (nor malnya

at menggunakan C++. \ n” ;

kurang berurutan) merupakan an/ peletakan”.

ahkan operand (data) yang terletak yek yang ada di sebelah kiri.

nta String:

ggunakan C++. \ n”

(20)

5 . # inc lude < io stre am.h>

Baris:

#i ncl ude <i ost r eam. h

 Bukanlah suatu pernyataan

diperlukan.

Dalam hal ini file-file yang b

header, yaitu file-file yang ber header, yaitu file-file yang ber

fungsi, variabel dan sebagain

 Perlu diser takan pada progra

Tanpa kehadiran baris terseb sewaktu program dikompila berisi deklarasi yang diperlu obyek yang berhubungan den pada stream

.

. h>

tidak ada titik koma yang

berakhiran dengan

.h

disebut file

erisi berbagai deklarasi, seper ti erisi berbagai deklarasi, seper ti inya.

gram yang melibatkan obyek

cout.

sebut akan terjadi kesalahan

ilasi

Sebab file

iostream.h

lukan oleh

cout

dan berbagai
(21)

6 . c lsc r() untuk me nghapus

 Perintah untuk menghapus

program. Pernyataan yang ini berupa:

cl r scr ( ) ;

 Apabila pernyataan diatas

#i ncl ude <coni o. h

perlu diser takan pada prog

layar

us layar biasa dilibatkan dalam ng diperlukan untuk keperluan

as digunakan, baris berikut:

h>

(22)

7. Ko me ntar

 Komentar merupakan bagian y Kehadirannya sangat membantu dalam memahami program. Da berupa:

- tujuan/ fungsi program

- saat program dibuat atau dire - keterangan-keterangan lain te pernyataan dalam program

 Pada C+ + suatu komentar diaw (/ / ). Bagi kompiler hal ini tida saat kompilasi

 Selain menggunakan / / , kome dalam bentuk:

/ * koment ar * /

yang penting dalam program.

ntu pemogram ataupun orang lain Dalam hal ini penjelasannya bisa

revisi

tentang kegunaan sejumlah

iawali dengan dua tanda garis miring dak berguna dan akan diabaikan pada

(23)

Tugas

 Buatlah sintaks program C+ + un pada layar:

“ Halo, perkenalkan nama

“Saya kuliah di UNIKO M S

“ Sekian dan terima kasih”

Dikerjakan pada kertas A4 d

untuk menampilkan tulisan

saya … … … ”

Diisi sesuai dengan nama mahasiswa dan

Semester… ..”

mahasiswa dan semester

(24)

3 . Ele me n D

S. Indriani

n Dasar C+ +

(25)

Himpunan k

Suatu pengenal berupa satu a

Huruf

A B C D E F G H I J K L M

a b c d e f g h i j k l m n o

Digit

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Simbol dan lain-lain

- + _ * …dsb

karakte r

u atau beberapa karakter

(26)

Pe nge nal (

Pengenal adalah suatu nama

pemograman untuk menyat

variabel

konstanta bernama

tipe data

fungsi

label

objek

ser ta hal-hal lain yang didek

oleh pemogram.

(ide ntifie r)

a yang biasa dipakai dalam

atakan:

(27)

Pe namaan P

Pada C+ + , huruf kecil dan

pengenal tidak dianggap sa

Sifat ini dikenal dengan

Cas

Contoh pengenal absah dan

Absah

nama 2 semester NAMA Nama-barang nama_barang # brg

kuar tal_2 nama barang

n Pe nge nal

an huruf kapital pada suatu

sama.

ase Sensitive

.

an tidak absah.

Tidak Absah

(tidak boleh diawali angka) (tanda – tidak diperkenankan) (simbol # tidak boleh

digunakan)

(28)

Untuk menghindari kesal

boleh menggunakan nama

kata kunci.

Harus pula dihindari pem

Harus pula dihindari pem

dipakai untuk nama fungs

ataupun hal lain yang digu

C+ + (contohnya seper ti

alahan, pengenal tidak

ma yang tergolong sebagai

makaian pengenal yang

makaian pengenal yang

gsi, konstanta, variabel

igunakan pada pustaka

(29)

Kata K

 Kata kunci (keyword) adalah pen

makna khusus bagi kompiler.

 Kegunaan dari golongan ini tida

asm else opera auto enum privat break extern protec break extern protec case float public char for regist class friend return const goto shor t continue if signed default inline sizeof delete int static do long struct double new switch

Kunc i

engenal sistem yang mempunyai

dak dapat diubah.

rator template ate this tected typedef tected typedef lic union ister unsigned

rn vir tual void ed volatile

of while

(30)

Tipe D

Tipe Sebutan dalam

bahasa C+ +

Character unsigned char

char atau signed char

Interger unsigned int atau unsigned

int atau signed int atau signed

unsigned long

atau unsigned long int

long atau long int atau signed atau signed long int

Floating point single precision Float Floating point double precision double long double

Data

Ukuran (bits) Range

8 0 s/ d 255

8 -128 s/ d 127

16 0 s/ d 65,535

16 -32,768 s/ d 32,767

32 0 s/ d 4,294,967,295

d long 32 -2,147,483,648 s/ d 2,147,483,647 32 3.4 E-38 s/ d 3.4 E38

64 1.7E-308 s/ d 1.7E308

(31)

Variabe l dan K

Data pada C+ + tersusun d

- Variabel

Variabel digunakan dalam

menyimpan suatu nilai, d

dapat diubah selama ekse

- Konstanta

Konstanta menyatakan n

234 adalah sebuah konst

Ko nstanta

dari:

lam program untuk

dan nilai yang ada padanya

ksekusi program berlangsung

(32)

Me nde klarasikan & Me

Pendefinisian variabel:

tipe data_ variabel;

contoh:

i nt j uml ah;

f l oat har ga_p

Memberikan nilai ke varia

variabel= nilai;

contoh:

j uml ah=10;

har ga_per _uni

e nde finisikan variabe l

_per _uni t , t ot al _penj ual an;

riabel:

(33)

Karakte r-karak

Karakter

\ 0 Karakter ber-ASCII nol (k

\ a Karakter bel

\ b Karakter backspace

\ f Karakter formfeed (ganti h

\ n Karakter newline (pindah

\ r Karakter carr iage return (

\ t Karakter tab horisontal

\ v Karakter tab vertikal

\ ooo Karakter yang nilai oktalny

\ xhh Karakter yang nilai heksad heksadesimal)

akte r khusus

Keterangan

karakter nul)

halaman)

baris)

(ke baris awal) tanpa linefeed

lnya adalah ooo (3 digit oktal)

(34)

Ope rato r

1. Operator Assign (= )

2. Operator Aritmatika (+ , -, *, / 3. Operator Penurunan (--) dan 4. Operator Majemuk (+ = , -= , * 5. Operator Relasional (= = , != , 6. Operator Logika ( !, &&, | | ) 7. Operator Kondisi (?:)

, / , %)

n Kenaikan (+ + )

, *= , / = , %= , < < = , > > = , &= , | = ) , > , < , > = , < = )

(35)

Pe ngantar

 O perator merupakan simbol y

program untuk melakukan ses Misalnya:

Menjumlahkan dua buah nil

Memberikan nilai ke suatu v

Memberikan nilai ke suatu v

Membandingkan kesamaan

 Sifat operator:

Sifat Ketera

Unary O perator ini hanya melib

Binary O perator ini melibatkan

Ter nary O perator ini melibatkan

ar Ope rato r

yang biasa dilibatkan dalam

esuatu operasi atau manipulasi.

nilai

variabel variabel

dua buah nilai

rangan Contoh

libatkan sebuah operand -1

dua buah operand 1+ 2

(36)

Ope ra

1. Operator Assign (= )

O perator (= ) akan memb variabel.

2. Operator Aritmatika

O perator binary

O perator binary

Operator

+ Penjumla

- Penguran

* Perkalian

/ Pembagia

% Sisa Pemb

rato r

berikan nilai kedalam suatu

Keterangan

lahan

angan

an

ian

(37)

O perator Unary

Operator Ketera

- Tanda Mi

+ Tanda plu

Untuk operasi aritmat

rangan Contoh

inus -2 lus + 4

(38)

Prio ritas Ope rato r Aritmatika

 O perator yang mempunyai prio dalam hal pengerjaan dibandingk memiliki prioritas lebih rendah.

Operator

+ -- (khusus yang berkedudukan seba

 Jika operator memiliki prioritas baris yang sama), operator yang suatu ungkapan yang akan diutam dahulu.

- (Unary minus)

* / %

+

-a

ioritas tinggi akan diutamakan gkan dengan operator yang

.

Prioritas

bagai awalan) Ter tinggi

as sama (tabel diatas terletak pada ng terletak di sebelah kiri dalam

tamakan untuk dikerjakan terlebih

(39)

x=2* 3%2;

operator * dan % mempunya namun karena yang terletak d 2*3 akan dikerjakan terlebih

c o nto h prio ritas o pe r

2*3 akan dikerjakan terlebih

 Tanda kurung untuk menguba

tanda kurung biasa digunakan pengerjaan, misalnya:

x=( 2+3) * 2;

yai prior itas yang sama,

disebelah kiri adalah *, maka dahulu

e rato r aritmatika

dahulu

bah prior itas

(40)

O perator penaikan digunaka

Operator K

+ + O perator P

-- O perator P

3.

Operator Penurunan

sebesar satu, sedangkan oper menurunkan variabel sebesa terhadap variabel dapat dilak

contoh:

x= x+ 1; bisa ditulis menjadi

y= y-1; bisa ditulis menjadi

kan untuk menaikkan variabel

Keterangan

Penaikan (increment) Penurunan (decrement)

dan Kenaikan

erator penurunan dipakai untuk sar satu. Penempatan operator

lakukan di muka atau dibelakangnya.

di

+ + x; atau x+ + ;
(41)

 Efek dari penempatan opera contoh:

i nt r =10;

i nt s;

s=10 + r ++;

s=10 + r ++;

s diisi dengan penjumlahan n akan bernilai 20. setelah s di (karena operator + + ditulis yang artinya dinaikkan belak 10 dan r dilaksanakan)

s=10 + r ++;

identik dengan:

s=1

r =r

erator

increment

dibelakang

hasilnya: r =11, s=20

nilai 10 dan r, dengan demikian s diisi dengan 20, nilai r baru dinaikkan lis dibelakang, disebut post-increment)

akangan setelah penjumlahan antara

=10+r ;

(42)

 Efek dari penempatan operat contoh:

i nt r =10;

i nt s;

s= 10 + ++r ;

s= 10 + ++r ;

nilai r mula-mula dinaikkan terl + + ditempatkan di depan, dise dijumlahkan dengan 10 dan dib

s= 10 + ++r ;

identik dengan:

r =r +1

s=10+

rator

increment

didepan

:

hasilnya: r =11, s=21

erlebih dahulu (sebab operator sebut pre-increment) kemudian

iberikan ke s.

1;

(43)

4. Operator Majemuk

digunakan untuk memendekkan

Operator Contoh

+ = x+ = 2; Kep

-= x-= 2; Kep

*= x*= 2; Kep

/ = x/ = 2; Kep

%= x%= 2; Kep

< = x< = 2; Kep > = x> = 2 Kep &= x&= 2 Kep

| = x| = 2; Kep

^= x^= 2 Kep

an penulisan operasi penugasan

Keterangan

(44)

/ / cont oh pr ogr am oper at

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

cl r scr ( ) ; i nt x = 2;

cout << “ x = ” << x x+=3;

cout << “ set el ah x+= x* =3;

cout << “ set el ah x* = }

t or maj emuk

<< endl ;

=3, x- > “ << x <<endl ;

(45)

Ungkapa

 Ungkapan kondisi adalah ung

begi per nyataan berkondisi (m ungkapan ini memberikan nil ungkapan berupa:

0 kalau ungkapan be

0 kalau ungkapan be

1 kalau ungkapan be

 Adapun elemen yang membe

operator:

Relasi, dan

Logika

an Ko ndisi

ngkapan yang menjadi dasar

i (misalnya

if

), dimana

nilai benar dan salah. Hasil

bernilai salah.

bernilai salah.

bernilai benar.

(46)

5. Operator Relasi

 O perator relasi biasa diguna

dua buah nilai.

Operator

K

= = Sama dengan (b

= = Sama dengan (b

!= Tidak sama den

> Lebih dari

< Kurang dari

> = Lebih dari atau

< = Kurang dari ata

nakan untuk membandingkan

Keterangan

bukan penugasan) bukan penugasan)

engan

au sama dengan

(47)

Contoh:

x = = y

hasil ungkapan ini bernilai:

1 kalau nilai x sama dengan

0 kalau nilai x tidak sama de

y

(48)

/ / cont oh pr gr am oper at o

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) { i nt ni l ai ;

cl r scr ( ) ;

ni l ai = 3>2; / / has

cout << " ni l ai = "

ni l ai = 2>3; / / has

cout << " ni l ai = " }

t or r el asi

si l ungkapan: benar

" << ni l ai <<endl ;

si l ungkapan: sal ah

(49)

6. Operator Logika

 O perator Logika biasa digun

dua buah ungkapan kondisi m kondisi.

 O perator-operator ini berup

&&

operator logika an

&&

operator logika an

| |

operator logika or

!

operator logika not

 O perator | | , &&, dan !

( ungkapan1 | | ungkapa ( ungkapan1 && ungkapa ( ! ungkapan)

unakan untuk menghubungkan menjadi sebuah ungkapan

upa:

and (dan)

and (dan)

r (atau)

t (bukan)

(50)

( ungkapan1 | | ungka

Bentuk ungkapan menggunak ungkapan ber nilai benar jika ber nilai benar

( ungkapan1 && ungka

Bentuk ungkapan mengunaka ungkapan ber nilai benar hany ungkapan ber nilai benar hany

ungkapan2 ber nilai benar

( ! ungkapan)

Bentuk ungkapan menggunak akan berupa:

- benar kalau ungkapan ber ni

- salah kalau ungkapan ber nil

apan 2)

akan operator AND, hasil

ungkapan1 dan ungkapan2

apan 2 )

kan operator O R, hasil

nya kalau ungkapan1 dan

nya kalau ungkapan1 dan

akan operator NOT, hasilnya

nilai salah

(51)

/ / cont oh pr ogr am oper at or l o

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

i nt x = 200;

cl r scr ( ) ;

cout <<“ ( x>=1) &&( x<=50) - >” cout <<“ ( x>=1) | | ( x<=50) - >” }

l ogi ka

(52)

7. Operator kondisi

 O perator kondisi biasa dipakai

nilai dari dua buah kemungkina

 Format pemakaiannya:

ungkapan1 ? ungkapan2 :

 Ada tiga ungkapan yang dilibat

tergolong sebagai operator tern

pada bentuk seper ti diatas, has

 Nilai dari ungkapan2 kalau

 Nilai dari ungkapan3 kalau

ai untuk mendapatkan sebuah inan, berdasarkan suatu kondisi.

: ungkapan3

atkan. O leh karena itu operator ?: ernary.

asil dari ungkapan berupa:

ungkapan1 ber nilai benar

(53)

/ / cont oh pr ogr am oper at o

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

i nt bi l 1, bi l 2, mi ni m cl r scr ( ) ;

bi l 1 = 53; bi l 2 = 6;

mi ni m = bi l 1<bi l 1?bi cout <<" Bi l angan t er k }

t or kondi si

i m;

bi l 1: bi l 2;

(54)

Ope rato r Bitwise (

 Untuk keperluan memanipulas

menyediakan enam buah opera

Operator Keter

< < Geser bit ke kiri

> > Geser bit ke kan

 Seluruh operator bitwise hanya

ber tipe interger atau karakter.

> > Geser bit ke kan

& Bitwise AND

| Bitwise O R

^ Bitwise XO R

- Bitwise NOT (k

e (Manipulasi Bit)

lasi data dalam bentuk bit, C+ + rator, sbb:

erangan Contoh

iri 25< < 2

anan 25> > 2

bisa dikenakan pada operand .

anan 25> > 2

25&2

25| 2

25^2

(55)

 Kegunaan dari operator-opera mengakses bit secara individua pada memori gambar.

 O perator bitwise mempunyai

dibandingkan operator aritma

 Contoh: operator < < (geser k

nilai< < jumlah bit digeser ke

0000000001011101 = 93

/ / / / / / / / / / / / / /

digeser

0000000010111010 (bagian k

rator ini diantaranya adalah untuk ual didalam memori, misalnya

ai prior itas lebih rendah atika.

ke kiri)

kiri

er ke kiri 1 bit

(56)

/ / cont oh pr ogr am oper at o

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

mai n( )

{ unsi gned char x=93;

cl r scr ( ) ;

cout << “ ni l ai x semu

x = x<<1; / / geser

cout << “ ni l ai x ki ni }

or bi t wi se

mul a= ” << x << ‘ \ n’ ;

er ke ki r i 1 bi t

(57)

So al

1.

Buat program penggun

untuk menentukan nila

2.

Buat program untuk m

dari suatu karakter mel

dari suatu karakter mel

unaan operator aritmatika

ilai dari: d = b*b-4ac

menampilkan kode ASCII

elalui konversi tipe

(58)

Jawaban

# include< iostream.h> # include< conio.h>

void main() {

char kar= ‘A’; clrscr();

cout< < “Nilai ASCII dari “< < < “yaitu”< < int(kar)< < end }

(59)

S. Indriani

4 . Pe rnyata

S. Indrianini L, M.T

taan Dasar

(60)

Je nis Pe rn

Pernyataan berkondisi

if

single repetion structure

if_else

double repetion st

nested if, Switch

nested if, Switch

multip

Pernyataan berulang

while

do_while

for

rnyataan

ure

structure

(61)

Pe rnyataan be rko n

1.

If

2.

If_else

3.

Nested_if, dan

o ndisi

(62)

1 . If (Single Re pe titio n

Pernyataan

if

dapat dipakai u

keputusan berdasarkan suatu

Pernyataan

if

yang paling sed

berbentuk:

i f ( kondi si )

i f ( kondi si )

per nyat aan;

Kondisi digunakan untuk menent keputusan

Pernyataan dapat berupa sebuah per nyataan majemuk.

Bagian ini dijalankan hanya k

bernilai benar.

n Struc ture )

untuk mengambil

tu kondisi.

ederhana

if (kondisi) pernyataan benar salah ntukan pengambilan

per nyataan ataupun

kalau kondisi

(63)

Pe ne rapan if

Penerapan if misalnya untuk menent pertunjukan bioskop atau tidak. Kon boleh menonton jika sudah berusia

 Penulisan programnya sbb:

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

#i ncl ude<coni o. h> voi d mai n( )

{

i nt usi a; cl r scr ( ) ;

cout <<“ Ber apa usi a anda” ; ci n>>usi a;

i f ( usi a<17)

cout <<“ Anda t i dak di p }

entukan seseorang boleh menonton ondisi yang dipergunakan, seseorang

17 tahun.

(64)

2 . If-e lse (Do uble Re pe

 Pernyataan else tidak pernah berd

i f ( kondi si )

per nyat aan_1

per nyat aan_1

el se

per nyat aan_2

e tio n Sruc ture )

rdiri sendiri tanpa kehadiran if.

1;

kondisi

salah

1;

2;

Pernyataan_1

benar

(65)

Ke mungkinan lain…

 Kemungkinan 1

i f ( kondi si )

per nyat aan_1; el se

 Kemungk

i f ( kondi per ny per ny el se

per nyat aan_2;

per nyat aan_3;

per ny el se

per ny

gkinan 2

i si )

yat aan_1; yat aan_2;

 Kemungkinan 3

i f ( kondi si )

per nyat aan_1; per nyat aan_2; yat aan_2;

yat aan_3;

per nyat aan_2; el se

(66)

Pe ne rapan

If-e ls e

 Penulisan programnya sbb:

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

i nt usi a; cl r scr ( ) ;

cout <<“ Ber apa usi a anda” ci n>>usi a;

i f ( usi a<17)

cout <<“ Anda t i dak d el se

cout <<“ Sel amat meno }

” ;

di per kenankan menont on” <<endl ;

(67)

3 . If-e lse if, switc h-c ase (M

Per nyataan if yang terl

disebut

nested if

atau

i f ( kondi si _1)

per nyat aan_1;

a. if-e lse if

per nyat aan_1; el se i f ( kondi si _2)

per nyat aan_2; el se i f ( kondi si _3)

per nyat aan_3; el se i f ( kondi si _M)

per nyat aan_M; el se

per nyat aan_N;

(Multiple re pe tio n struc ture )

erletak didalam if sering

au

if bersarang

:

1; 1;

2;

3;

;

(68)

kondisi 1

pernyataan1 benar

salah

pernyataan1 kondisi

2

salah

benar

pernyataan1 pernyataan1 kondisi

M

salah salah

(69)

Co nto h pro gram

#i ncl ude<i ost r eam. h>

#i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( )

{

i nt usi a;

cl r scr ( ) ;

cout <<" Ber apa usi a Anda : “ ;

ci n>>usi a;

i f ( usi a<17)

cout <<" Anda bel um di per b

el se i f ( usi a>=17)

cout <<" Anda di per bol ehka

}

“ ;

r bol ehkan unt uk mengambi l SI M" ;

(70)

b. Switc h_ c ase

 Kaidah umum pernyataan switc

swi t ch ( ungkapan) {

case ungkapan_1;

per nyat aan_1; br eak;

br eak;

case ungkapan_2;

per nyat aan_2; br eak;

def aul t :

per nyat aan_x; }

itch:

;

Perlu diketahui!

Bagian default hanya akan dijalankan kalau

;

/ * opsi onal * / / * opsi onal * /

ungkapan pada bagian

case tidak ada yang cocok dengan

(71)

ungkapan = ungkapan1

benar

benar salah

ungkapan = ungkapan1

pernyataan_x;

benar

salah

pernyataan_1; break;

benar

pernyataan_1; break;

(72)

/ / cont oh pr ogr am swi t ch_case

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

i nt x;

cl r scr ( ) ;

cout <<" masukkan angka: ” ; ci n>>x;

swi t ch ( x) swi t ch ( x) {

case 1:

cout <<" x adal ah 1" ; br eak;

case 2:

cout <<" x adal ah 2" ; br eak;

def aul t :

cout <<" t i dak t er i ndent i f i }

}

" ;

" ;

(73)

Latihan

Susun program untuk men

(nilai ujian). Cetak perkata

ketiga nilai tersebut berkat

Selainnya bila ada nilai yan

perkataan “TIDAK DITER

enginput 3 buah nilai integer

ataan “DITERIMA”, bila

kategoti “lulus” (> = 60).

(74)

Pe ke rjaan Rumah

1. Susun program untuk menginp

(nilai ujian mahasiswa)

Anggap nilai yang diinput ber ar tinya tidak dibawah 0 dan ti

Cetak huruf

2. Buatlah flowchar t untuk soal d

Cetak huruf A B C D E

Nilai yang anda masukkan salah

inputkan sebuah nilai interger

erada dalam batas (0-100), tidak diatas 100

Bila nilai berada dalam batas:

diatas!

Bila nilai berada dalam batas:

(75)

Pe rnyataan be rula

1.

while

2.

do_while

3.

for

(76)

1 . While

 Pernyataan while merupakan

berguna untuk memproses sua pernyataan beberapa kali

 Bentuk pernyataan ini:

whi l e ( ungkapan)

{

per nyat aan_1;

per nyat aan_2;

per nyat aan_N;

}

(77)

ungkapan

benar

salah

 Kapan pernyataan while digu

pedomannya adalah jika anda suatu proses secara berulang

Akhir while

pernyataan benar

igunakan?

(78)

Co nto h pro gram

 Sebuah gambaran pemakaian while C+ + sebanyak 10 kali.

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {{

i nt i ;

cl r scr ( ) ; i =0;

whi l e ( i <10) {

cout <<“ C++” <<endl ; i ++;

} }

(79)

2 . do -while

 Pernyataan do_while juga berg

proses.

 Bentuk pernyataan:

do {{

per nyat aan_1; per nyat aan_2; …

per nyat aan_N; }

whi l e( ungkapan) ;

rguna untuk mengulang

pernyataan

ungkapan benar

salah

(80)

Co nto h pro gram

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

i nt i ;

cl r scr ( ) ; cl r scr ( ) ; i =0;

do {

cout <<" C++" <<endl ; i ++;

}

whi l e ( i <10) ;

(81)

3 . fo r

 Pernyataan for juga berguna untuk terhadap satu atau sejumlah pernya

 Bentuknya sebagai berikut:

f or ( i ni si al i sasi ; kondi

{ per nyat aan;

}}

 Pernyataan akan diulangi jika kondi

Inisialisasi: akan dieksekusi. Biasany dipakai sebagai counter atau pencac hanya sekali.

Kondisi: akan diperiksa, jika bernila dilanjutkan dan jika bernilai false m

Pernyataan: akan dieksekusi.

uk mengulang pengeksekusian yataan.

di si ; count er )

disi bernilai true

nya merupakan variabel yang akan cacah. Bagian ini hanya dieksekusi

(82)

Co nto h pro gram

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

i nt i ; i nt i ;

cl r scr ( ) ;

f or ( i =0; i <10; i ++) {

cout <<" C++" <<e }

}

Perhatikan cara penulisan

for(inisialisasi; kondisi;counter)

(83)

Ne ste d Lo o ps (Pe rula

Perulangan ber tumpuk secar

terdapat satu atau lebih loop

Banyaknya tingkatan perulan

kebutuhan.

Biasanya,

nested loops dig

matematika yang mengg

loop luar biasanya digunak

mendefinisikan baris, loop da

mendefinisikan kolom.

langan be rtumpuk)

ara sederhana dapat diar tikan:

p didalam sebuah loop.

angan, tergantung dari

igunakan untuk aplikasi

ggunakan baris dan kolom

(84)

Co nto h pro gram

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

cl r scr ( ) ;

f or ( i nt bar i s=1; bar i s< {{

f or ( i nt kol om=1; ko {

cout <<kol om<<" }

cout <<endl ; }

}

<=4; bar i s++)

ol om<=5; kol om++)

(85)

Latihan

1. Buatlah program dengan tamp

PBO

PBO

PBO

PBO PBO

PBO

2. Buatlah program untuk mena

= = = = = = = = = = = = = = = =

Pemograman berorientas

= = = = = = = = = = = = = = = =

mpilan sbb:

nampilkan:

= = = = = =

tasi objek

(86)

Pe ke rjaan Rumah

 Buatlah program untuk membu

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 S

GUNAKAN PERINTAH WH FOR!

buat tampilan sbb:

STO P!

(87)

jawaban

#i ncl ude<i ost r eam. h>

#i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( )

{

i nt i ;

cl r scr ( ) ;

#i ncl ude<i os

#i ncl ude<con

voi d mai n( )

{

i nt i ;

cl r scr ( ) ;

i =10;

whi l e( i >0)

{

cout <<i <<" " ;

i - - ;

} cout <<" STOP! " ;

}

i =10;

do

{

cout <

i - - ;

}

whi l e( i >0)

cout <<" STO

}

st r eam. h>

ni o. h>

#i ncl ude<i ost r eam. h>

#i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( )

{

i nt i ;

cl r scr ( ) ;

<<i <<" " ;

0) ;

TOP! " ;

f or ( i =10; i >0; i - - )

{

cout <<i <<" " ;

}

cout <<" STOP" ;

(88)

S. Indriani

5 . Fu

S. Indrianini L, M.T

ungsi

(89)

Pe ngantar Fungsi

Sebuah fungsi berisi sejum

dalam sebuah nama.

Nama ini selanjutnya dapat

beberapa tempat dalam pro

beberapa tempat dalam pro

Tujuan pembuatan fungsi a

Memudahkan dalam meng

Menghemat ukuran progra

Format penulisan:

Ti pe nama ( ar gumen1, ar g

mlah pernyataan yang dikemas

at dipanggil beberapa kali di

program

program

adalah:

ngembangkan program.

gram.

(90)

Co nto h pro gram untu

tampilan sbb:

(91)

/ / cont oh pembuat an dan pemanggi l an f un

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<i omani p. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d gar i s( ) ; voi d mai n( ) {

cl r scr ( ) ;

gar i s( ) ; / / panggi l f ungsi gar i s( )

cout <<set i osf l ags( i os: : l ef t ) ;

cout <<set w( 26) <<“J U D U L B U K U” cout <<set w( 26) <<“J U D U L B U K U”

gar i s( ) ; / / panggi l kembal cout <<set w( 26) <<“Mast er i ng Bor l and C cout <<set w( 26) <<“Tur bo C++ By Exampl

gar i s( ) ; / / panggi l kembal i f ungsi }

voi d gar i s( ) {

i nt i ;

f or ( i =0; i <49; i ++)

{ cout <<‘ - ’ ; } cout <<endl ; }

ngsi

( )

/ / At ur r at a ki r i U” <<“ PENGARANG” <<endl ; U” <<“ PENGARANG” <<endl ;

l i f ungsi gar i s( )

C++” <<“Tom Swan” <<endl ; pl e” <<“ Gr eg Per r y” <<endl ;

(92)

Proto tipe Fungsi

Deklarasi fungsi dikenal d

fungsi.

Prototipe ini berupa:

Nama fungsi

Tipe nilai balik fungsi

Jumlah dan tipe argumen

Jumlah dan tipe argumen

dan diakhiri dengan titik-kom pendeklarasian variabel.

 Sebagai contoh:

l ong kuadr at ( l ong l )

i nt maks3( i nt a, i nt

doubl e maks( doubl e x

voi d gar i s( ) ;

dengan sebutan prototipe

n n

ma (;), sebagaimana pada

l ) ;

(93)

 Contoh per tama:

fungsi kuadrat () mempunyai arg balik juga ber tipe long.

 Contoh kedua:

fungsi maks3() memiliki tiga bua

Penjelasan contoh:

fungsi maks3() memiliki tiga bua ber tipe int dan nilai balik juga

 Contoh ketiga:

fungsi maks() mempunyai 2 bua masing argumen ber tipe doubl

 Contoh keempat:

fungsi garis() tidak memiliki arg (void)

argumen ber tipe long dan nilai

uah argumen, masing-masing uah argumen, masing-masing

ber tipe int.

uah argumen, dengan

masing-ble.

(94)

Manfaat dari prototipe fungs

tipe argumen yang dilewatka

fungsi benar-benar sesuai.

Tanpa adanya prototipe fung

pemogram untuk melakukan

dalam melewatkan argumen

Misalnya, melewatkan argum

fungsi yang semestinya mem

dengan adanya prototipe fun

itu akan terdeteksi oleh kom

gsi adalah untuk menjamin

tkan pada pemanggilan

ngsi, amatlah mudah bagi

an kesalahan tanpa sengaja

en

umen ber tipe

float

pada

minta tipe data

int

. maka

ungsi, kesalahan semacam

(95)

De finisi Fungsi

 Setiap fungsi yang dipanggil did didefinisikan. Letaknya dapat di

 Contoh:

l ong kuadr at ( l ong l )

{{

r et ur n( l * l ) ; }

 Pada pendefinisian fungsi tidak berbeda dengan prototipe fungs titik koma.

 Pernyataan return didalam fung memberikan nilai balik fungsi.

idalam program har us dimana saja.

terdapat tanda titik-koma. Ini gsi, yang selalu diakhiri dengan

(96)

Co nto h pe nggunaan fungsi

/ / * cont oh pembuat an dan pemanggi l ber t i pe l ong dan ni l ai bal i k j u

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<i omani p. h> #i ncl ude<coni o. h>

l ong kuadr at ( l ong l ) ; / / pr ot ot

voi d mai n( ) {

cl r scr ( ) ; / / hapus l ayar

cl r scr ( ) ; / / hapus l ayar

f or ( l ong bi l = 200; bi l <2000; bi cout << set w( 8) << bi l

<< set w( 8) << kuadr at ( bi l

}

/ / def i ni si f ungsi

l ong kuadr at ( l ong l ) {

r et ur n( l * l ) ; }

i l an f ungsi dengan ar gumen j uga ber t i pe l ong

ot i pe f ungsi

bi l +=200)

(97)
(98)

Co nto h pe nggunaan fungsi

/ / * cont oh f ungsi unt uk memper ol eh keduanya

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

doubl e maks( doubl e x, doubl e y) ; voi d mai n( )

{

cl r scr ( ) ;

cout << maks( 65789, 123) <<endl ; cout << maks( 123, 65789) <<endl ; }

/ / def i ni si f ungsi

doubl e maks( doubl e x, doubl e y) {

i f ( x>y) r et ur n( x) ;

el se

r et ur n( y) ; }

eh ni l ai t er besar di ant ar a

/ / pr ot ot i pe f ungsi

(99)

Fungsi tanpa nilai ba

 Adakalanya suatu fungsi tidak p

Misalnya fungsi hanya dimaksu keterangan saja. Pada fungsi se

yang diperlukan adalah

void

.

 Contoh:

voi d t ampi l kan_j udul ( ) {

cout <<“ Uni ver si t as Kom cout <<“ Jur usan Tekni k cout <<“ Bandung<<“ endl ; }

balik

perlu memiliki nilai balik.

sudkan untuk menampilkan suatu seper ti ini, tipe nilai balik fungsi

mput er I ndonesi a” <<endl ; Komput er ” <<end;

(100)

Lingkup variabe l

Ada variabel yang hanya d

tidak dikenal pada fungsi l

variabel yang dapat diakse

Jenis variabel berdasarkan

Jenis variabel berdasarkan

yang berkaitan dengan ling

Variabel lokal

Variabel global

dikenal di suatu fungsi dan

lain, namun ada juga

ses oleh semua fungsi.

(101)

Se mua variabe l yang dibu

Func tio n, akan be rsifat va

Contoh:

#i ncl ude<i ost r eam. h> voi d CETAK( ) ;

voi d mai n( ) {

CETAK( ) ; }

voi d CETAK( ) {

i nt A, B, T; A=5; B=2;

T=A+B; cout <<T; }

(102)

Variabe l LOKAL dan var

CALLING Func tio n, dan

 Contoh:

#i ncl ude<i ost r eam. h> voi d CETAK( ) ;

voi d mai n( ) {

i nt A, B, T; A=5; B=2;

T=A+B; CETAK( ) ; }

voi d CETAK( ) {

cout <<T; }

ariabe l GLOBAL,

n CALLED Func tio n.

Semua variabel yang ada dalam fungsi utama main(), juga

bersifat LO KAL, hanya dikenal dalam fungsi main() saja, tidak dikenal didalam fungsi lain. dikenal didalam fungsi lain.

Error akan terjadi karena fungsi CETAK tidak mengenal

variabel T, karena dalam fungsi CETAK tidak mengenal

variabel T, karena dalam fungsi CETAK tidak ada perintah

(103)

Se hingga pro gramnya

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d CETAK( ) ; i nt T;

voi d mai n( ) {{

i nt A, B; A=5; B=2; T=A+B;

CETAK( ) ; }

voi d CETAK( ) {

cout <<T; }

ya me njadi:

Dari contoh program disamping, main

program atau main function disebut

CALLING Function

,

CALLING Function

, yaitu program yang

meng-CALL, dan

Fungsi CETAK disebut

CALLED Function

(104)

#i ncl ude<i ost r eam. h>

voi d TAMBAH( ) ;

i nt A, B, T;

voi d mai n( )

{

A=5; B=2;

TAMBAH( ) ;

cout <<T;

}

voi d TAMBAH( )

{

T=A+B;

}

 Dalam fungsi main () dan juga dalam fungsiTAMBAH(), tidak disiapkan variabel, sehingga semua variabel diambil dari variabel GLO BAL.

 Dalam fungsi main() ada disiapkan variabel A dan B, sehingga yang diisi dengan 5 dan 2 adalah A dan B yang ada dalam fungsi main(), variabel local yang dimilikinya sendiri.

 FungsiTAMBAH() tidak menyiapkan

 FungsiTAMBAH() tidak menyiapkan variabel A, B, dan T, sehingga variabel A, B, dan T diambil dari variabel

(105)

Passing variabe l (passin

Variabel Parameter da

Calling function dapat me

nilai ke Called Function. B

adalah nilai atau data yang

adalah nilai atau data yang

pengir iman nilai tersebut

Bila nilai yang dikirim ber

data) yang merefer ke sua

tersebut disebut

passing

ing by Value )

dan Variabel Argument

engir imkan (passing) suatu

Bila nilai yang dikirim

ng akan diproses., maka

ng akan diproses., maka

disebut

passing by value

.

erupa nilai pointer (bukan

uatu data, maka pengir iman

(106)

Co nto h-c o nto h be riku

passing by value :

#i ncl ude<i ost r eam. h>

voi d CETAK( i nt T) ; voi d mai n( )

{

i nt A, B, T; A=5; B=2;

T=A+B;

CETAK( T) ; }

voi d CETAK( i nt T) {

cout <<T; }

(107)

Nama variabe l argume nt

de ngan nama variabe l pa

#i ncl ude<i ost r eam. h> voi d CETAK( i nt T) ; voi d mai n( )

{

i nt A, B, T; A=5; B=2;

T=A+B;

CETAK( T) ; }

voi d CETAK( i nt X) {

cout <<X; }

(108)

Re fe re nsi

Pada C+ + referensi digun

nama alias dari variabel.

Bentuk deklarasinya:

i nt &r ef =nama_var

i nt &r ef =nama_var

unakan untuk memberikan

(109)

/ / cont oh pr ogr am r ef er ensi

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {

i nt i ;

i nt &r =i ; cl r scr ( ) ; cl r scr ( ) ;

i =0;

cout <<" i =" <<i <<endl ; cout <<" r =" <<r <<endl ;

r =55;

cout <<" i =" <<i <<endl ; cout <<" r =" <<r <<endl ; }

(110)

Latihan

 Buatlah program dengan menggu menampilkan tampilan pada laya

= = = = = = = = = = = = = = = = = = MATA KULIAH DO SEN MATA KULIAH DO SEN = = = = = = = = = = = = = = = = = =

PBO S. INDR

ALGO RITMA SRI NU = = = = = = = = = = = = = = = = = =

gunakan fungsi untuk yar sbb:

= = = = = = = = = = N

N

= = = = = = = = = = RIANI, L

URHAYATI

(111)

Pe ke rjaan Rumah

Buat program pengguna

variabel lokal

variabel global!

PR dikerjakan berkelom

orang, berupa listing pr

tampilannya, dikertas A

naan dari :

ompok, maksimum 2

program dan hasil

(112)

6 . Ar

S. Indriani

Array

(113)

Pe nge rtian Array

Array mer upakan

kump

yang ber tipe sama

dalam

menggunakan nama yang

Letak atau posisi dari el

Letak atau posisi dari el

oleh suatu index.

Dilihat dari dimensiny

menjadi Array berdimen

dua, dan Array multi-dim

pulan dari nilai-nilai data

lam

urutan ter tentu

yang

ng sama

.

elemen array ditunjukkan

elemen array ditunjukkan

nya, Array dapat dibagi

ensi satu, Array berdimensi

(114)

1 . Array Be rdime ns

Setiap elemen Array dapat d

Indeks Array secara default d

Deklarasi Array:

t i pe nama_var [ ukur an]

dimana:

tipe

: menyatakan jenis

ukuran

: menyatakan juml

Contoh:

i nt _Ni l ai [ 5] ;

si Satu

diakses melalui indeks.

t dimulai dari nol.

] ;

(115)

Pengaksesan elemen array

nama_var i abel [ i ndeks]

contoh:

ni l ai [ 0] =70;

ni l ai [ 1] =80;

ni l ai [ 1] =80;

ni l ai [ 2] =82;

ni l ai [ 3] =60;

ni l ai [ 4] =75;

Cara lain:

i nt ni l ai [ 5] ={ 70

ray:

] ;
(116)

2 . Array Be rdime nsi

Array dua dimensi merupaka

m

buah baris

dan

n

buah kolo

Bentuknya dapat berupa matr

Deklarasi array:

t i pe ar r ay_nama ar r ay [ b

contoh:

i nt X[ 3] [ 4] ; X[0][0]

X[1][0] X[2][0]

si Dua

kan array yang terdiri dari:

lom

.

atriks atau tabel

[ bar i s] [ kol om] ;

(117)

Cara pengaksesan ar ray:

contoh:

i nt X [ 3] [ 4] ;

0 1 2

0 22 54 44

X[ 0] [ 3] =33;

X

X[ 1] [ 2] =97;

X

0 22 54 44

1 86 56 97

2 34 75 69

2 3

44 33

X[ 2] [ 0] =44;

X[ 3] [ 2] =?

44 33

97 36

(118)

… Array be rdime ns

Seper ti array berdimensi satu

bisa di inisialisasi

Contoh deklarasi:

i nt ni l ai [ 3] [ 4] ={ { 22, 54, 44, 33 i nt ni l ai [ 3] [ 4] ={ { 22, 54, 44, 33

atau

i nt ni l ai [ 2] [ 3] ={ 22, 54, 44, 33,

nsi dua …

atu, array berdimensi dua juga

3} , { 86, 56, 97, 36} , { 34, 75, 69, 88} } ; 3} , { 86, 56, 97, 36} , { 34, 75, 69, 88} } ;

(119)

Co nto h pro gram untu

array be rdime nsi dua

(120)

#i ncl ude<i ost r eam. h>

#i ncl ude<coni o. h>

#i ncl ude<i omani p. h>

voi d mai n( )

{

cl r scr ( ) ;

i nt bar i s, kol om;

i nt ni l ai [ 2] [ 3] ={ { 12, 74, 75} i nt ni l ai [ 2] [ 3] ={ { 12, 74, 75}

cout <<" hasi l t ampi l an dat a b

f or ( bar i s=0; bar i s<2; bar i s++

{ f or ( kol om=0;

cout <<ni l ai [ b

cout <<endl ;

}

}

5} , { 23, 67, 78} } ; 5} , { 23, 67, 78} } ;

ber bent uk kol om" <<endl ;

++)

0; kol om<3; kol om++)

(121)

Co nto h array 2 dime

Diketahui data kelulusan sbb:

Jurusan

1. Teknik infor matika

2. Manajemen Infor matika

Buat program untuk menamp

lulus pada jurusan dan tahun

2. Manajemen Infor matika 3. Teknik Komputer

e nsi

b:

1992 1993 1994 1995

35 45 80 120

100 110 70 101

mpilkan jumlah mahasiswa yang

n lulus yang diinginkan!

100 110 70 101

(122)

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h> voi d mai n( )

{

cl r scr ( ) ;

i nt j ur usan, t ahun;

i nt dat a [ 3] [ 4] ={ { 35, 45, 80, 120} , { 100, 110 / / pr oses unt uk memper ol eh i nf or masi kel u whi l e ( 1)

{

cout <<" 0=Tekni k I nf or mat i ka, 1=Mana cout <<" Masukkan kode j ur usan yang i ci n>>j ur usan;

i f ( ( j ur usan==0) | | ( j ur usan==1) | | ( j ur br eak;

br eak; }

whi l e ( 1) {

cout <<" Tahun ( 1992- 1995) : " ; ci n>>t ahun;

i f ( ( t ahun>=1992) &&( t ahun<=1995) ) {

t ahun- =1992; br eak;

} }

cout <<" j uml ah yang l ul us=" ;

cout <<dat a[ j ur usan] [ t ahun] <<endl ; }

0, 70, 101} , { 10, 15, 20, 17} } ; ul usan

naj emen I nf or mat i ka, 2=Tekni k Komput er " ; i ngi n anda ket ahui : " ;

ur usan==2) )

Pada pendefinisian diatas: 3 menyatakan jumlah baris (mewakili jurusan)

(123)
(124)

3 . Array be rdime nsi

Bentuk umum deklarasi arr

t i pe_nama nama_var [ u

dimana:

uk_ 1, uk_ 2, uk_ n adalah uku uk_ 1, uk_ 2, uk_ n adalah uku

Contoh deklarasi:

i nt ni l ai [ 4] [ 2] [ 7] ;

si banyak

rray berdimensi banyak

uk_1] [ uk_2] [ uk_n] ;

(125)

Subscript pertama

Subscript kedua

Subscript ketiga

(126)

4 . Array tak be rukur

 Array dapat dideklarasikan tan

(jumlah data dalam array). De

Harus langsung diinisialisasi

Hanya elemen per tama yang

 Contoh:

i nt ni l ai [ ] ={ 35, 42

i nt ni l ai [ ] [ 2] ={ { 9

uran

tanpa memberi ukuran engan syarat:

asi

ng boleh tidak berukuran

42, 67, 21}

(127)

Me le watkan array se b

Untuk melewatkan array seb

pemanggilannya cukup denga

Contoh:

prototype fungsi:

prototype fungsi:

voi d t ambah ( i nt da

pemanggilan fungsi cukup di

t ambah ( dat a) ;

bagai parame te r

ebagai parameter ke suatu fungsi,

gan nama array saja.

dat a[ ] ) ;

(128)

Tugas

Buatlah program untuk m

menggunakan array!

(129)
(130)

Be be rapa Ope rasi

Memperoleh bilan

Mencari suatu data

Mencari suatu data

Mengurutkan data

si de ngan Array

angan terbesar

ata pada array

ata pada array

(131)

S. Indriani

7. St

S. Indrianini L, M.T

String

(132)

Ko nstanta String

 Suatu konstanta string ditulis de

petik ganda (“).

Misalnya: “C+ + ”

 Konstanta string seper ti diatas

berurutan

C

+

+

 Setiap karakter menempati mem

 Setelah satu karakter yang terak

(karakter dengan nilai ASCII sam dengan ‘\ 0’, yaitu tanda \ diiku

 Bila suatu string hanya berisi ka

sebagai string kosong.

C

+

+

dengan awalan dan akhiran tanda

disimpan didalam memori secara

\ 0

emori sebesar 1 byte.

rakhir terdapat karakter NULL sama dengan nol atau disimbolkan ikuti dengan nol)

karakter NULL, string disebut

(133)

Inisialisasi String

Suatu variabel string dapat dib

halnya variabel lain. O leh kar

sebenar nya adalah jenis khusu

inisialisasinya dapat berupa sb

char bahasa[ ] ={ ‘ C’ ,

dapat disederhanakan menjad

char bahasa[ ] = “ C++

diberi nilai awal seper ti

arena itu variabel string

sus dari array, maka

sbb:

’ , ’ +’ , ’ +’ } ;

adi:

(134)

Me masukkan data string

 Setelah suatu variabel string didef ke variabel tersebut. Pemasukan d

 Contoh:

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

#i ncl ude<coni o. h> voi d mai n( )

{

char t eks[ 13] ; cl r scr ( ) ;

cout <<" Masukkan sebuah ci n>>t eks;

cout <<" yang anda masuk }

ng pada Keybo ard

efinisikan, Anda bisa mengisikan data data dapat ditangani oleh cin.

h kat a" <<endl ;

(135)

Apa yang te rjadi? ?

Ternyata karakter-karakte

spasi tidak bisa ditampung

Disebabkan operator < <

membaca masukan hingga

membaca masukan hingga

Bagaimana cara agar spasi

ter yang terletak sesudah

ng pada teks.

< pada cin hanya bisa

ga terdapat spasi atau enter.

ga terdapat spasi atau enter.

(136)

 Fungsi anggota

get()

pada oby dipakai untuk keperluan ini.

 Contoh:

#i ncl ude<i ost r eam. h> #i ncl ude<coni o. h>

voi d mai n( ) {{

char t eks[ 13] ; cl r scr ( ) ;

cout <<" Masukkan sebuah ci n. get ( t eks, 13) ;

cout <<" yang anda masuk }

byek cin (

cin.get()

) dapat

h kat a" <<endl ;

(137)

Pe nje lasan..

ci n. get ( t eks, 13) ;

Argumen kedua yaitu 13 men

karakter yang dapat diterima

Parameter kedua dari fungsi

Parameter kedua dari fungsi

dengan nilai yang tidak meleb

argumen per tama, sebab bisa

variabel yang terletak sesudah

Suatu masalah akan timbul ka

kali, maka

get()

diganti deng

enyatakan jumlah maksimal

a oleh teks

anggota

get()

haru

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswi Fakultas X Universitas Bhayangkara Jakarta Raya..

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Hasil penelitian menunjukkan ada tiga kategori dosen perempuan: (a) Tipe dosen perempuan dengan segala persoalan perempuan yang memilki prestasi dosen perempuan dalam Tri Dharma

Sama halnya dengan data koordinat dari GPS, metode pengujian yang penulis gunakan yaitu membandingkan data azimuth Matahari pada aplikasi Qibla Compass Sundial Lite dengan

Penanganan run off dengan secepat cepatnya cenderung hanya menyelesaikan masalah pada sub DAS tersebut dalam jangka pendek dan akan memberikan resiko banjir

Pada mencit diabetes yang diinduksi aloksan menunjukkan penurunan kadar glukosa serum setelah hari ke-4 pemberian ekstrak dengan dosis 500 dan 1000 mg/kg BB, masing-masing

Dalam kriptosistem simetri ini, kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi pada prinsipnya identik, atau dengan kata lain pengirim dan penerima pesan menggunakan

status sosial juga merupakan faktor lain yang memberikan konstribusi terhadap angka fertilitas, selain itu perbedaan budaya memiliki pengaruh pada nilai anak