--«----".---,
GZjセセ
/fI1
3
N
セ
PeRPII"""- -\t..::. ⦅NセNNス Ij,\I'\../"'\I'"\,\\AO⦅セ
AI" ;·\IVtft·\."." \ /セ
/t.:
UiN SY,l\HID jaゥHa[Zイヲケセ⦅j
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN KELOMPOK
JAKARTA ISLAMIC INDEX(JII)DENGAN PERUSAHAAN KELOMPOK
MANUFAKTUR YANG TIDAK MASUKnI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEl)
Oleh:
Ditpl';nw
dari :
--"/'--1'-'--- - (
(
T I,g .. ----l - -
0--
--:::---6i-N".ln<luk . _
D(q"::.:."--en·::,;-"C
---i-q
klasifiJwsi :'セセ\GセセZZZNG
..
セセセセZセZセセセZZZZセZZZZZZZZZNZBBBB
I
Muhamad Jakwan NIM:I03081029237
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTASEKONOMI&ILMUSOSLUJ
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN KELOMPOK
t\KARTA ISLAMIC INDEX (JIl) DENGAN PERUSAHAAN KELOMPOK
MANUFAKTUR YANG TIDAK MASUK JII
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEl)
Skripsi
Diajukan kepacla Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial
Unluk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Smjana Ekonomi
01eh
Muhammacl Jakwan NIM: 103081029237
OJ Bawah Bimbingan
PembimbingI
: Dr. Ahmacl Roclol l. MM NIP: 150317955
Pembimbing II
Titi Dewi Warnincla. SE.. t-./Isi NIP: 150368746
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYAIUF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN KELOMPOK
\KARTA ISLAMIC INDEX (JII) DENGAN PERUSAHAAN KELOMPOK
MANUFAKTUR YANG TIDAKMASUKJII
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEl)
Skripsi
Diajllkan kepaela Fakllltas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Smjana Ekonomi
Oleh
M uhammael Jakwan NIM: 103081029237
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Nセセ\_lMM
(
Wセ
:
セZaセQ。、
rッ・ャセᄋN
MM NIP: 150317955...
Penguji Ahli
Prof. Dr. Abdul Hamiel. MS NIP: 131474891
Pembimbing II
Titi Dewi Waminda. SE.. Msi NIP: I50368746
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HlDAYATULLAH
JAKARTA
1429 HI
2008 M
!ari ini Rabu tanggal 29 April tahun Dua Ribu Delapan telall dilakukan Ujian Komprehensif
as nama Muhanm1ad Jakwan NIM: 103081029237 dengan judul skripsi "ANALISIS
ERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN KELOMPOK JAKARTA ISLAMIC INDEX II) DENGAN PERUSAHAAN KELOMPOK MANUFAKTUR YANG TIDAK MASUK
I DI BURSA EFEK INDONESIA (BEl)." Memperlihatkan kemampuan keilmuan
ahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai Jah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas wnomi dan IImu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakruia, 16September2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Prof. Dr.
セiZ。、
rッセ
KetuaHemi Ali HT, SE., MM Sekretaris
l.ll1a
mpat/Tgi Lahir
U11at
;una
KTP
rga Negara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Muhammad Jakwan
Jakarta, 30 Oktober 1983
JI. Raya Kresek (Kp. Gunung) Rt 10/008 No. 24 KeI. Dnri
kosambi Kec. Cengkareng Jakarta Barat 11750
021-92235824
jakwan.m@gmail.com
Islam
09.5201.301083.5537
Indonesia
I/DIDIKAN FORMAL
ZI
MI ADDA'WAH Jakarta 1991 セ 1996ZI
SLTP Islam Cipasung Tasik Malaya 1996 -1999ZI
SMU Islam Cipasung Tasik Malaya 1999 -2002ZI
Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (2003 - 2008)fDIDIKAN NON FORMAL
a
2003 Seminar "Perbankan Syariah"a
2004 Seminar "Strategic IVIarketing Plan"セ 2007 Seminar "Introduction to Capital Market"
セ 2007 Pelatihan "Manjemen Organisasi Pemuda"
セ 2007 Training "Dac Easy Accounting& Payroll" I 2007 Training "ESQ Leadership"
ABSTRACT
is research aim to to analyze fundamental factors which have an effect on significant toward stock :e and ROE (return on equity) and to compare perpormance average financial of cooperative company Jakarta Islamic Index (JII) with Manufacture cooperative company. The used data is secondary data ich was taken from resource of capital market of Indonesia Stock Exchange (BEl) in period December 13 - December 2007. The used statistic is multiple regression and independent sample t test. The ult of mUltiple regression shows simultanly the variable of ROA, Sales, PER, NPM, BV and OPM have effecton significant toward stock price and ROE. Parcially the variable of ROA, Sales, PER and BV re an effect on significant toward stock price and ROE of JII, but variable of NPM is not significant. 'cially the variable which Ilave an effect on significant toward stock price of Manufacture are ROA, es and BV, but variable of OPM, PER and NPM are not significant. As for the variable which parcially 'e an effect on significant toward ROE of Manufacture are OPM, Sales, NPM dan ROA, the rests are iable of PER and BV are not significant. The result of independent sample t test, was found that ance of ROA, NPM, OPM and BV of cooperative company JII and Manufacture indicated not really ,rent, but for variable of Sales, PER and NI indicated that variance of JII company and Manufacture is ily different. To average of ROA, PER and BV variables indicated that JII company and Manufacture not really different or similar. And for variable of Sales, NI and NPM indicated that JII company and lufacture are not similar or really different.
I words: Stock Price, Return on Equity (ROE), Fundamental Variable, (ROA, Sales, PER,
NPM, NI, BV and OPlV!), Jakarta Islamic Index and Manufacture Sector.
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor fundamental yang berpengaruh :nifikan terhadap harga saham dan REO (Return on Equity) dan membandingkan kinelja rata-a keurata-angrata-an perusrata-ahrata-arata-an kelompok Jrata-akrata-artrata-a Islrata-amic Index (JII) dengrata-an perusrata-ahrata-arata-an kelompok mufaktur. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari pusat referensi pasar ldal Bursa Efek Indonesi (BEl) periode Desember 2003 - Desember 2007. Statistik yang
セオョ。ォ。ョ adalah analisis regresi linier berganda dan independent sample t-test. Hasil penglljian
:resi berganda menunjukan bahwa seeanl bersama-sama (simultan) variabel ROA, Sales, PER, 'M, NI, BY dan OPlvI berpengarllh signifikan terhadap harga saham dan ROE perllsahaan JII upun Manufllktur. Seem'a pm'sial variabel ROA, Sales, PER dan BY berpengaruh signifikan badap harga saham perusahaan JII, sedangkan variabel NPM tidak signifikan. Seeara par'sial 'label yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan Manufaktur adalah lA, Sales dan BY, sedangkan variabel OPM, PER dan NPM tidak signifikan. Adapun variabeJ 19 seeara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan JII adalah ROA, BY, PER
1 Sales, sedangkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan
nufaktur adalah OPM, Sales, NPM dan ROA, sisanya yaitu variabel PER dan BY tidak lifikan. Hasil Independent Sample t-Test, ditemukan bahwa varians ROA, NPM, BY dan M perusahaan kelompok JII dan perusahaan Manufaktur menunjukan tidak berbeda nyata
1sama. Sedangkan untuk variabel Sales, PER dan NI menunjukan bahwa varians perllsahaan
dan m。ョオヲセャォエオイ berbeda nyata. Untuk uji rata-rata variabel ROA, PER dan BY menllnjukan
Ira perusahaan Jn- dan perusahaan Manufaktur tidak berbecla nyata atau sama. Dan llntuk label Sales, NPM, NI clan OPM menunjukan antara perusahaan JII clan Manufaktur tidak la atau berbeda seem'a nyata.
a kunei : Barga Saham, Return on Equity, Yariabel Fundamental (ROA, Sales, PER, NPIVI, NI, BY clan OPM) Jakarta Islamic Index clan sektor Manufaktur.
KATAPENGANTAR
Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha
asa, karena hanya dcngan rahm'lt Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
'ipsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program Strata I
iversitas Islam Negeri. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jnrusan Man'\iemen.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam
tata cara penulisannya maupun dalam hal kedalaman analisisnya. Oleh karena itu penulis
gat berterima kasih untuk setiap saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca, demi
Jaikan karya-karya tulis penulis pacla masa-masa yang akan clatang.
a kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan clan rasa terima kasih penulis
acla berbagai pihak yang telah menyempatkan diri untuk memberi clorongan, bimbingan clan
tuan di program Strata I Universitas Islam Negeri. Sampai dengan skripsi ini selesai.
lsusnya penulis menY'lmpaikan terima kasih kepada:
1. Ayahancla H. Husen dan Ibuncla Hj. Zakiyah yang telah memberikan perhatian serta
do'anya bagi penulis sehingga pelllllis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ahmacl Rodoni, MM selaku closen pembimbing I clan sebagai kepala
Jurusan Manajemen, yang telah banyak memberikan arahan clan bimbingan bagi penulis
sejak penulisan proposal sampai clengan selesainya skripsi ini.
L Bapak Muhammacl Faisal, MBA. Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial UIN
SyarifHidayatullah Jakarta.
k Ibu Titi Dewi Warninda, SE, rVlsi selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
masukan clan bimbingan bagi penulis sejak penulisan proposal sampai dengan selesainya
penulisan ini.
Aclik-aclikku tercinta ( Zainal Arifin, Misroha Safitri, Mmtafiah, Lutfi Alfisyahri, Ilyas
Yahya) yang selalu memberikan clorongan moril clan juga cloa selama penulis
menyelesaikan Program Strata I cli Universitas Islam Negeri SyarifI-lidayatullah Jakarta.
6. Selumh dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah mengajarkan ilmu pengctahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk masa
depan.
7. Seluruh staf akademik yang membantu mcmperlancar peneliti dalam administrasi
8. Pamanku Abdul Syakir, SAg, Ahmad Rofi'ih dan Mardani beserta Bibi Nafila EI Ghoni,
SAg dan Yusroh EI Ghoni, SPd.l yang telah banyak mcmbantu baik dalam do'a, moril
maupun materi.
9. Teman-teman yang secara langsung dan tidak langsung turut membantu penulis dalam
menyelesaikan mcnyelesaikan skripsi ini (Hadriansyah, Dada Suhada Amin, Bani Media
Permana, Samsul, Melly, Elli I-Ierlia, Rika, Ika Zulaikah, Wulan, Lia Warokah, Siti
Nurbaiti, Aldo Kurnia Bucliman dll)
10. SeIuruh pihak yang namanya tidak sempat penulis cantumkan satu-persatu tanpa
mengurangi rasa hormaL
Pada kesempatan ini penulis juga tidak lupa memohon kepada Allah Tuhan Yang Ivlaha
sa, semoga seluruh pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan, saran dan bantuan
Ida penulis, diberikan kelimpahan rahmat oleh Nya.
Akhir kata penuhs mengucapkan semoga skripsi ml dapat bennanfaat bagi berbagai
k, sesuai dengan tujuannya.
DAFTAR lSI
lftar Riwayat Hidup iv
lstract v
lstr·ak. vi
Ita Pengantar vii
ftarIsi.. ix
ftal' Tabel.. xii
ftarGambar xv
ftar Lampiran xvi
BI PENDAHULUAN
A. LataI' Belakang Penelitian .
B. Perumusan Masalah... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 10
セ II TINJAUAN PUSTAKA
A. LandasanTeoI'i Pasar Modal Syariah , ,. 12
1. Transaksi Komersial dalam Islam... 16
2. Saham 22
3. Mekanisme Harga Saham dalam Pasar Modal Syariah 25
4. Badan Pengawas dan Pembina Pasar Modal Syariah 32
5. Dewan Syariah Pasar Modal... 33
B. Landasan Teori Analisis Fundamental. , 33
C. Analisis Laporan Keuangan ,. 37
I. Return on Equity ,... ... ... 39
2. Return on Asset. 42
D. Penelitian Sebelumnya , , 44
E. Kerangka Pemikiran 48
F. Hipotesis Penelitian 52
BIII METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian 55
B. Metodologi Penentuan Sampel... 56
C. Metodologi pengumpulan Data 57
D. Metode Analisis Data dan Hipotesis 58
1. Uji Asumsi Klasik 58
2. Analisis Regresi Berganda 61
3. Uji F (Simultan) 63
4. Uji t (Parsial) 64
5. Koefisien Determinasi yang Disesuikan (Adjusted R Square) 65
6. Uji Dua Sampel Tidak Berhubungan(Independent Sample t Test) 66
E. Operasional Penelitian 68
1. Variabel Bebas (Independent Variable) 68
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) 71
lB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian 72
B. Analisis Perbandingan Pergerakan Kinelja Rata-rata Keuangan Antara Perusahaan
Kelompok JII dengan Perusahaan Kelompok Manufaktur.. 74
C. Hasil dan Pembahasan... 79
4. I. Uji Asumsi klasik... 79
4.2. Uji F 95
4.3. Uji
1...
984.4. AnalisisAtijusted R Square... 106
4.5. Analisis Perbandingan Rata-rata Keuangan Perurahan Kelompok JII dengan
Perusahaan Kelompok Manufaktur(Compare Mean Independent Sample
t-Test) 109
l V KESIMPULAN DANSARAN
A. Kesimpulan , 124
B. Implikasi , , 127
<TAR PUSTAKA 128
I1PIRAN 130
DAFTAR TABEL
10. Keterangan Balaman
.1 Deskriptif Statistik Sales 74
.2 Deskriptif Statistik NI 75
.3 Deskriptif Statistik BV 75
.4 Deskriptif Statistik PER 76
5 Deskriptif Statistik ROA 77
6 Deskriptif Statistik NPM 78
7 Deskriptif Statistik OPM 79
8 Uji Multikolinieritas dengan depend en variabel Barga Saham JII 83
9 Uji Multikolinieritas dengan dependen variabel Barga Saham HI 84
10 Uji Multikolinieritas dengan dependen variabel ROEJII 85
II Uji Multikolinieritas dengan dependen variabel ROE JII 85
12 Uji Multikolinieritas dengan dependen variabel Barga Saham Manufaktur 86
13 Uji Multikolinieritas dengan dependen variabel Barga Saham Manufaktur 87
14 Uji Multikolinieritas dengan dependen variabel ROE Manufaktur 88
15 Uji Multikolinieritas dengan depend en variabel ROE Manufaktur 88
[6 Uji Autokorelasi dengan dependen variabel Barga sahamJII 89
[7 Uji Autokorelasi dengan dependen variabel ROEJII 89
18 Uji Autokorelasi dengan dependen variabel Harga saham Manufaktur 90
.9 Uji Autokorelasi dengan dependen variabel Harga saham Manufaktur 90
!O Uji Autokorelasi dengan dependen variabel ROE Manufaktur 91
!I Uj i F dengan dependen variabel Harga saham JII 96
'2 Uji F dengan dependen variabel ROEJII 97
:3 Uj i F dengan dependen variabel Harga saham Manufaktur 97
.4 Uji F dengan dependen variabel ROE Manufaktur 98
5 Uji t dengan dependen variabel Barga saham JII 99
6 Uji t dengan dependen variabel ROE JII 100
7 Uji t dengan dependen variabel Barga saham Manufaktur 102
8 Uji t dengan dependen variabel ROE Manufaktur 104
9 Adjusted R Square dengan dependen variabel Barga saham HI 106
o
Adjusted R Squaredengan dependen variabel ROEJII 107I Adjusted R Squaredengan dependen variabel Barga saham Manufaktur 107
2 Adjusted R Squaredengan dependen variabel ROE Manufaktur 108
3 Group Statistik ROA 109
セ Independent Samples Test ROA 110
Group Statistik Sales III
) Independent Samples Test Sales III
Group Statistik PER 113
Independent Samples Test PER 114
Group Statistik NPM 115
Independent Samples Test NPM 115
Group Statistik NI 118
..44 Independent Samples Test BV
..45 Group StatistikaPM
.46 Independent Samples TestaPM
DAFTAR GAMBAR
10. Keterangan Balaman
.1 Uji Normalitas dengan dependen variabel Barga Saham JII 80
.2 Uji Normalitas dengan dependen variabel ROEJII 81
.3 Uji Normalitas dengan dependen variabel Harga Saham Manufaktur 81
.4 Uji Normalitas dengan dependen variabel ROE Manufaktur 82
5 Uji Beterokedastisitas dengan variabel dependen Barga Saham JII 92
6 Uji Heterokedastisitas dengan variabel dependen ROE JII 93
7 Uji Heterokedastisitas dengan variabel depend en Barga Saham Manufaktur 94
DAFTAR LAMPIRAN
fo Keterangan
Deskriptif perusahaan keJompok JII dan Manufaktur yang tidak Masuk JII
セ HasiJ Uji NormaJitas dan multikolinieritas harga saham perllsahaan keJompok JIl sebelum dan sesudah membuang beberapa variabel
Hasil Uji normaJitas dan Multikolinieritas ROE perllsahaan kelornpokJIl sebelum dan sesudah membuang beberapa variable
Hasil Uji normalitas dan Multikolinieritas harga saham perusahaan
kelompok Manufaktur sebelum dan sesudah membuang beberapa variabeJ Hasil Uji normalitas dan Multikolinieritas ROE perusahaan kelompok Manufaktur sebeJum dan sesudah membuang beberapa variable
Hasil Uji Autokorelasi, Herokedastisitas harga saham dan ROE perusahaan kelompokJII
HasiJ Uji AutokoreJasi, Herokedastisitas harga saham dan ROE perllsahaan kelompok Manufaktur
Basil Uji F, Uji t harga saham dan ROE perusahaan kelompokJII
Hasil Uji F, Uji t Harga Saham dan ROE perusahaan keJompok Manufaktur Hasilindependent sample t-testperusahaan kelompok JII dan Manufaktur Rata-rata keuangan perllsahaan kelompok JII dan Manufaktur _
Data kellangan perusahaan kelompok HI
Data kellangan perusahaan kelompok Manufaktur yang tidak masuk JII
Halaman
J30
131
132
134
135
136
137 138 139
140 141
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan penundaan konsumsi pada saat ini dengan tluuan untuk
mendapatkan tingkat pengembalian berdasarkan preferensi waktu penundaan dan
tingkat biaya oportunitas yang dimiliki investor atas satuan uang yang mereka miliki.
Harapan dari kegiatan investasi adalah adanya tingkat pengembalian (return) yang
akan diterima dimasa yang akan datang.
Hampir semua kesempatan investasi mengandung unsur ketidakpastian atau
risiko. lnvestasi dalam saham dinilai mempunyai tingkat risiko yang lebih besar
dibandingkan dengan alternatif investasi seperti obligasi, tabungan dan deposito.
Hal ini disebabkan olehreturnyang diharapkan dari investasi pada saham tidak pasti,
dimana return saham diperoleh dari dividen dan capital gain. Kesanggupan suatu
perusahaan untuk membayardividen ditentukan oleh kemampuall perusahaan dalam
menghasilkan laba, sedangkan capital gain ditentukan oleh spread harga saham
(perbedaan harga beli dan harga jual saham).
Laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan secat'a berkala merupakan
sumber informasi yang akurat mengenai kinerja perusahaan dalam melakukan
berbagai aktivitas untuk memperoleh keuntungan. Oleh karenanya, perusahaan
mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan infonnasi kepada pemegatlg saham
dan pihak umum (stakeholder) tentang segal a aktivitasnya. Laporan keuangan yang
dikeluarkan oleh perusahaan harus mengandung informasi keuangan yang dapat
Secara umum, hal tersebut dapat digunakan untuk mengurangi ketidakpastian yang
dihadapi pihak eksternal yang membutuhkan informasi keuangan yang diterbitkan
perusahaan tersebut.
Calon investor hendalmya memahami segala sesuatu yang berhllbllngan dengan
perusahaan tempat investasinya sebelum mereka memutllskan lIntuk melakukan
investasi. Untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan,
menganalisa kinerja perusahaan baik dari kinerja saham mallpun kinelja
profitabilitas (ROE) adalah sebuah keharusan. Hal tersebut dilakukan untuk
mendapatkan informasi yangrelevanterhadap kondisi dan kinerja perusahaan secara
objektif.
Menurut penelitian yang dilakukan oIeh Pagulung (1993), di Indonesia laporan
keuangan masih menjadi sumber informasi utama yang digunakan para investor di
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Informasi yang dapat diperoleh dari laporan keuangan
antm'a lain, informasi mengenai rasio-rasio keuangan perusahaan. Analisa rasio
keuangan yang didasarkan pada data historis keuangan memiliki tujuan untuk
memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.
Penelitian-peneJitian yang berhubungan dengan rasio keuangan telah banyak
dilakukan baik oleh para professional maupun akedemisi. Dengan menggunakan
rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan, investor dapat melakukan
prediksi terhadap kinerja suatu usaha (Beaver, 1966; Altman, 1968; Holman, 1988;
Thomson, 1991; Mohamed A. Doris M, dan Leon, 1955), dan untuk
mempertimbangkan risiko sistematis (TandeJinin, 1997). Rasio keuangan juga dapat
digunakan untuk memprediksi keuntungan saham (return) (O'Connor, 1973; Ou dan
Selain laporan keuangan yang digunakan untuk menganalisa kinelja pernsahaan,
pasar modal juga dapat memberikan informasi untuk berinvestasi. Untuk investor
muslim yang enggan berinvestasi di pasar modal karena transaksi yang dinilai tidak
sesuai dengan syariah, malca dalam rangka mengakomodir keinginan tersebut guna
menanamkan modalnya dalam bentuk portofolio surat berhal'ga yang lebih islami
serta untuk mengembangkan pasar modal yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,
PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Dana Reksa Investment
Management (DJIM) telah meluncurkan indeks saham syal'iah yang dikenal dengan
Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000.
Tujuan utama dibentuknya Jakarta Islamic Index (JII) adalah sebagai tolak ukur
standar kinelja (benchmark) bagi investasi saham syariah di pasar modal dan
sebagai sarana untuk meningkatkan mobilitas umat muslim untuk turnt serta
mendorong terwujudnya investasi di pasar modal secara syariah (Buku Panduan
Indeks BEJ, 2000: 15).
Indeks saham syariah (JII) lahir paling akhil' dibandingkan dengan lembaga
keuangan syariah lainnya. Misalnya lembaga keuangan perbankan telah berkembang
lebih dahulu, bank Muamalat Indonesia merupakan bank syariah peliama dan mulai
beroperasi tahun 1992, kemudian diikuti oleh bank-bank lainnya, terutama pasca
krisis moneter dan ekonomi tahun 1998. kemudian diikuti pula oleh industri asuransi
syariah yang tidak blah berkembang. Tercatatlah Asuransi Takaful Indonesia
mengawali bisnis industri asuransi syariah di tanah air dengan takaful umum dan
keluarganya. Asuransi syariah Mubarokah menjadi pemain dan meramaikan bisnis
asuransi syariah di Indonesia.
Islamic mutual jimdterbilang sangat lambat. Tercatat baru PT Danareksa Investment
Management dan PT PNM Investment Management yang menawarkan portofolio
investsi syariah. Hal ini tentunya penting untuk dicermati, karena respon masyarakat
terhadap bentuk investasi syariah di pasar modal belum tersosialisasikan dengan
baik. Terhambatnya upaya sosialisasi tersebut tentunya berkait dengan disepakatinya
kontroversi kesyariahan mekanisme transaksi di pasar modal. Belum adanya
kesepakatan tersebut, bukan hanya terjadi dikalangan masyarakat umum dan pe/aku
di pasar modal saja, tetapi hal tersebut terjadi pula dikalangan ulama dan
cendikiawan muslim. Penyebab kontroversi tersebut banyak diakibatkan oleh
ketidakpahaman ulama terhadap mekanisme yang teljadi di pasar modal disatu sisi,
dan ketidaktahuan pelaku pasar modal terhadap mekanisme dan koridor syariah di
sisi lainnya.
Ticlak semua saham yang tercatat dalam bursa masuk dalam kategori
penghitung indeks syariah. Perusahan yang diikutsertakan dalam Jakarta Islamic
Index adalah perusahaan yang terpilih melalui suatu proses yang disebut 'screening
process'yang telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang telah di fatwakan oleh
Dewan Syariah Nasional (DSN) melalui fatwa no. 20 tentang pedoman pelaksanaan
investasi untuk reksadana syariah clan akan ditinjau kembali setiap 6 (enam) bulan.
Proses screening tersebut dilakukan dari dua segi; pertama industrinya, yaitu
industri yang ticlak bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip syariah. Maka
kegiatan yang berkaitan clengan peljudian, lembaga keuangan konvensional,
produksi makanan atau minuman yang haram clan kegiatan usaha yang merusak
moral atau bersifat madhorot (membahayakan) dikeluarkan dalam perhitungan
rasio interest income atas pendapatan perusahaan juga mendapat perhatian dalam
proses screening tersebut .
Secara lebih rinci Dow Jones dalam websitenya membual !criteria saham yang
tidak boleh dimasukkan ke dalam perhitungan Indeks Pasar Islam (DJ Islamic
Market Indexes), yaitu perusahaan yang bergerak dalam produksi : Alkohol
(minllman keras), Babi dan yang terkait dengannya, Jasa keuangan konvensional /
Kapitalis seperti bank dan asuransi, Industri hiburan, seperti hotel, kasino dan
peljudian, bioskop, media porno dan industri musik.
Dow Jones juga mengemukakan pendapat para sarjana Islam agar tidak
berinvestasi pada perusahaan yang terkait dengan tembakau dan. rokok serta industri
senjata pemllsnah massal.(Dow Jones, Overview Islamic Market Indexes,
http://www.djindexes.com/jsp/ islamicMarketOverView.jsp.)
Sementara itu, FTSE dalam papernya yang berjudul Ground Rules for the
lvlanagement olthe FTSE Global Islamic Index Seriesmengemukakan bahwa saham
perllsahaan yang dimasukkan ke dalam indeks Islam tidak boleh bergerak dalam
bidang : Perbankan dan bisnis keuangan lainnya yang terkait dengan bunga
(interest), Alkohol, Rokok, Judi, Pabrik senjata, Asuransi jiwa, Peternakan babi,
pengepakan dan pengolahan atau hal-hal lainnya yang terkait dengan babi, Sektor /
perusahaan yang signifikan dipengaruhi oleh hal-hal yang disebutkan di atas,
Perusahaan yang memiliki utang ribawi dengan persentasinya terhadap aset
perusahaan melebihi batas-batas yang diijinkan hukum Islam.
Bentllk ideal dari pasar modal (syariah) dapat dicapai dengan terpenllhinya
empat pilar pasar modal, yaitu: (Iwan Pontjowinoto, Prinsip-prinsip Syariah di
I. Emiten dan efek yang diterbitkannya memenuhi kaidah keadilan, kehati-hatian
dan transparansi;
2. Pelaku pasar (investor) yang telah memiliki pemahamal1 yang baik tentang
resiko dan manfaat transaksi di pasar modal;
3. Infrastuktur informasi bursa efek yang transparan dan tepat waktu yang merata
yang 、ゥエuQセ。ョァ dengan mekanisme pasar yang wajar;
4. Pengawasan dan penegakan hukum oleh otoritas pasar modal dapat
diselenggarakan seem'a efisien, efektif dan ekonomis.
Seeara umum, mekanisme pasar (bursa efek) yang wajar menurut syariah
meliputi aspek-aspek: kewajaran penawaran, kewajm'an permintaan dan kewajaran
kekuatan pasar. Dalam hal kewajaran penawaran, prinsip syariah melarang suatu
pihak untuk ュ・ャセオ。ャ barang (efek) yang belum dimiliki. Dan melarang gangguan
pada penawaran (mengganggu jumlah efek yang beredar) yang dieontohkan dengan
praktek menimbun barang dan praktek membeli hasil pertanian sebelum petani
tersebut sampai ke pasar. Dalam hal kewajaran permintaan, prinsip syariah melarang
suatu pihak membeli atau mengajukan permintaan untuk membeli tanpa memiliki
kebutuhan dan daya beli (permintaan palsu). Sedangkan dalam hal kewajaran
kekuatan pasar, prinsip syariah menginginkan kegiatan pasm' ytmg wajar, telmasuk
dalam hal likuiditas perdagangan. Sehingga harga yang terbentuk dalam transaksi di
bursa efek merefleksikan kekuatan tawar menawar pasar yang sebenarnya.
Efek Syariah meneakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana Syariah,
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIKEBA) Syariah, dan Surat
Berharga Lainnya yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah. Prinsip-prinsip
dilakukan oleh DSN -MUI baik ditetapkan dalam fatwa ini maupun dalal1l fatwa
yang terkait lainnya.
Jadi, Pasar modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai
emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang
telah sesuai dengan Syariah apabila telah l1lemenuhi prinsip-prinsip syariah.
Sedangkan suatu efek dipandang telah memenuhi prinsip-prilnsip syariah apabila
telah mel1lperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah.
Kriteria Emiten yang l1lenerbitkan efek disebut sebagaiEle!, Syarialz, apabila
jenis kegiatan/usaha, produk barang atau jasa yang diberikan dan akad serta cara
pengelolaan perusahaan El1liten atau Perusahaan publik yang menerbitkan efek
syariah tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Jenis kegiatan
usaha yang bertentangan dengan prinsip Syariah antara lain: peljudian atau
perl1lall1an yang tergolong judi, lembaga keuangan konvensional termasuk
perbankan dan asuransi, produsenldistributorl pedagang makanan dan minuman
yang haram dan barang-barang lainnya yang merusak moral serta bersifat mudarat.
Melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat
(nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari
modalnya.
Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa dari tinjauan syara', saham terbagi menjadi
tiga, yaitu: I) Saham dalam usaha atau perusahaan yang konsisten terhadap Islam
seperti bank atau asuransi Islanl, 2) Saham pada perusahaan yang aktivitasnya
diharamkan, l1lisalnya perusahaan yang memperjual belikan babi, perseroan diskotik,
perusahan mobil, pertanian, alat-alat elektronik, dan semacamnya yang pada
dasarnya dibolehkan,
Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah
wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan
syariah atas Efek Syariah yang dikeluarkan dan menjamin babwa kegiatan usahanya
memenuhi prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Shariah Compliance Officer (pihak
atau pejabat dari suatu perusahan atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari
DSN-MUI dalam pemahaman mengenai Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
(Tim penulis ... Hal 271) Apabila sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan
tesebut, maka Efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek
Syariah.
Diberlakukannya indeks syariah, belum dapat disimpulkan bahwa pasar saham
syariah telah mencerminkan suatu sistem yang sesuai dengan ajaran syariah. Hal
tersebut disebabkan l1lasih banyaknya praktek-praktek non syariah yang tercermin
dalal1l transaksi sahal1l dipasar sekunder. Praktek spekulatif adalah suatu fenomena
yang kerap teljadi dalal1l perdagangan saham di pasar Hekunder, sehingga
mengaki batkan fluktuasi harga sahan1 yang tidak berkaitan dengan keadaan atau
kegiatan ekonomi perusahaan yang dil1laksud. Hal ini menyebabkan pentingnya
l1lelihat apakah pasar sahal1l syariah sudah efisien. Jika terbukti pasar saham syariah
di BEJ efisien, maIm pasar ini akan sangat membatasi ruang gerak para spekulan.
Jika pasar sahal1l syariah tidak efisien, maka pasar saham syariab membuka peluang
spekulator untuk berspekulasi pada saham syariah sehingga fluktuasi harga saham
tidak ada sangkut pautnya dengan kinerja perusahaan yang bersangkutan.
kinelja perusahaan kelompok Jakarta Islamic Index (JII) dengan perusahaan
kelompok Manufaktur. Dalam hal ini penulis memfokuskan kepada faktor-faktor
yang mempengaruhi kineJja perusahaan dilihat dari harga saham dan tingkat
profitabilitas yang diwakili oleh ROE(return on equity).
Untuk mempersempit pokok pembahasan, malca faktor-faktor fundamental yang
akan dibahas meliputi: Penjualan perusahaan (sales), Net Income (NI), Book Value
(BV), Price Earning Ratio (PER), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit
l\lJargin(NPM), danReturn 011Asset(ROA).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penilitian yang dilakukan oleh Soleh
Hasbi (2003), namun terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian yang pelmlis
lakukan. Adapun perbedaan tersebut adalah waktu yang digunakan dalam penelitian
ini sclama lima tahun dibandingkan penelitian sebelumnya hanya satu tahun,
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, NPM dan NI yang tidak
digunakan dalam penelitian sebelumnya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang akan diteliti melalui
skripsi ini adalah untuk melihat, menganalisis selta membandingkan faktor-faktor
fundamental mana saja yang signifikan mempengaruhi kinelja perusahaan yang
diwakili oleh harga saham dan ROE perusahaan kelompok Jakarta Islamic Index (JII)
dan perusahaan kelompok Manufaktur. Oleh karena itu, maka permasalahan yang
akan diajukan adalah:
1. Faktor-faktor fundamental apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap harga
kelompok Manufaktur?
2. Faktor-faktor fundamental apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap ROE
perusahaan kelompok JakaI1a Islamic Index (JII) dan perusahaan kelompok
Manufaktur?
3. Apakah ada perbedaan signifikan antara kinelja keuangan perusahaan kelompok
Jakarta Islamic Index (JIl) dan perusahaan Manufaktur?
C. Tujuan dan Manfaat Pcnclitian
1. Tujuan Pcnclitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. J'v!enganalisis Faktor-faktor fundamental yang berpengaruh signifikan
terhadap harga saham perusahaan kelompok Jakmia Islamic Index (JII) dan
perusahaan kelompok Manufaktur.
b. Menganlisis Faktor-faktor fundamental ymlg berpengaruh signifikan
terhadap ROE perusahaan kclompok JakaI1a Islamic Index (JII) dan
perusahaan kelompok Manufaktur.
c. Menganalisis sekaligus juga membandingkan antara kinelja rata-rata
keuangan perusahaan kelompok Jakarta Islalllic Index (JII) dan perusahaan
kelompok Manufaktur.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini cliharapkan clapat memberikan informasi baik kepacla
perusahaan itu sencliri maupun kepacla investor baik investor inclividualmaupun
institusional serta pihak pihak lain yang berkepentingan terhaclap hasiI penelitian
tingkat profitabilitas (ROE) perusahaan-perusahaan kelompok Jakarta Islamic
Index UII) dan perllsahaan kelompok Manufaktur.
a. Bagi Investor
Basil penelitian ini dihurapkan dapat memberikan informasi bagi investor
untuk membantu memilih berbagai kesempatan investasi yang optimal pada
saham perusahaan-perllsahaan kelompok Jakarta Islamic Index (JII) dan
perusahaankelompokManllfaktur.
b. Bagi Perusahaan
Basil peneJitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh perusahaan yang
listing di .Jakurta Islamic Index dan perusahaan Manufaktur untuk
memperbaiki harga saham perusahaan cli pasar sekuncler.
c. Bagi Peneliti
Untuk mengetahui apakah acla perbeclaan kinerja yang signifikan antam
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
Pasar modal merupakan sarana untuk proses alokasi modal. Juga berfungsi
sebagai penilai seeat'a terus menerus terhadap nilai sebuah perusahaan. Dalam
literatur keuangan, pasar modal yang efisien haruslah menyediakan likuiditas
dengan biaya minimum sebagai syarat terbentuknya efisiensi harga. Harga
seharusnya meneerminkan nilai instrinsik suatu perusahaan. Kesetaraan value dan
price akan dicapai melalui efisiensi informasi, yakni tidak ada penundaan dalam
deseminasi dan asimilasi informasi untuk seluruh pelaku pasar, sehingga
penyesuaian harga terjadi secat'a cepa!. Ditambahkan pula bahwa harga pasar yang
efisien adalah pasar yang stabil, dimana fluktuasi harga teljadi karena tindakan
yangrasionaldan bukan irrasional.
A. Landasan Teori : l)asal' Modal Syariah
Peran dan fungsi pasar modal dalam sebuah perekonomian mutlak
diperlukan. Perkembangan roda perekonomian sebuah Negara tidak akan
terlepas dari perkembangan pasar modal. Karena pasar modal merupakan
bentuk alternatif investasi yang menjadi pilihan bagi investor. Bentuk pasar
modal syariah ramai dibicarakan dalam tatanan akademis. Bahkan dalam
tataran praktis pasar modal syariah mulai diperkenalkan kepada calon investor
sebagai sebuah bentuk pililum portofolio investasi. Adanya indeks syariah di
beberapa pasar modal di dunia menjadi fenomena tersendiri bagi tumbuh dan
Perkembangan industri pasar modal syariah menjadi pilihan menarik bagi
investor khllsusnya umat islam yang selalu mempertanyakan keabsyahan
berinvestasi di pasar modal yang ada saat ini. Pasar modal syariah dapat
diartikan sebagai sllatll kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umllm
dan perdagangan efek, perllsahaan pllblik yang berkaitan dengan efek yang di
terbitkannya, serta lembaga yang berkaitan dengan efek sesuai dengan prinsip
dan aturan main syariah. Penerapan prinsip syariah dalam pasar modal telall
diterapkan dan dikembangkan di berbagai Negara. Perkembangan penerapan
di arena pasar modal semakin marak setelah penerapan prinsip syariah telall
dikembangkan dalam dunia perbankan dan asuransi.
Kegiatan ekonomi dan bisnis yang dijalankan saat ini lebih
mengedepankan dan lebih didasarkan kepada pendekatan emperistik dan
rasionalistik. Pendekatan tersebllt lahir dari paradigma kapitalis yang diyakini
oleh paham ekonomi pasar. Ketaatan ekonOlll yang lebih menekankan tingkat
nalar ilmiahnya daripada nilai posilivisme menyebabkan pendekatan
kllantitatif menjadi standar baku penelitian dalam bidang ekonomi dan bisnis.
Hitllng-hitungan kalklllatif berdasarkan peliimbangan rasionalisllle
lllenghilangkan nilai normatif yang seharusnya lllelekat pada kegiatan
ekonomi dan bisnis. Hal ini pun berlaku dalam kegiatan di pasar modal.
Hitungan rasional danprojit orientedmenjadi tujuan utama pelaku dan pemain
di pasar modal.
Hilangnya nilai moral dan norma menj adi pertauyaan besar keabsyahan
dikembangkan saat ini haruslah dapat mengoreksi segala sesuatu yang
bertolak belakang dengan nilai dan paradigm a islam dalam melihat kegiatan
ekonomi dan bisnis, khususnya yang kerap terjadi di pasar modal.
Upaya akomodasi sebagian pakar dan intelektual muslim terhadap
kegiatan ekonomi dan bisnis pada kondisi ekonomi berbasis kapitalistik saat
ini menyebabkan upaya tersebut kehilangan orientasi dan subtansi prinsip
syariah pada kegiatan ekonomi dan bisnis. Upaya yang mengarah pada
pembentukan opini bahwa islam dekat dan tidak terlepas dari kegiatan bisnis
dan kegiatan ekonomi telah menjadikan upaya tersebut terkesan hanya
mencari legimitasi hukum walaupun tetap bertentangan dengan prinsip dasar
dan filosotl dari aturan main syariah di bidang ekonomi dan bisnis. Prinsip
syariah dalam muamalah dapat dikatakan sangat terbuka dan renggang. Hal ini
dapat ditemukan dalam tlrman Allah swt:
Arinya, "... clan Allah menghalalkan jual beli clan mengharamkan riba... "
(Q.S. Albaqarah 2:279)
Dalam ayat yang lain:
(29'4 WI).(;.. " ,... U"". I ". ;; UY ue .J. . ·(';'·\':11 1\ LJlJ .('", .(11 i \\<\:;':11 . I . :,]\I ..llJ
UJ-'"" U"".. , . . "
,Y'
y-> .J.lA <.J:! ..., ..Artinya, "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesama dengan jalan yang batil, kecuali clengan jalan perniagaan yang
berlaku clengan suka sama suka diantara kamu, .. " (Q.S An-Nisa 4:29)
Hal tersebut dikuatkan clengan banyak hadits nabi yang memberikan
Artinya, "Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecnali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram,
dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali
syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram."
Adanya kaidah fighiyah yang menyatakan dengan tegas,
セN^ャャ
<CJk
J.lL. ';IIZlNNセG[ii :i..\..,L...J1セ J....,';IiArtinya, "Pada dasarnya, segala bentuk muamalah boleh dilakuakan sepanjang
tidak ada dalil yang mengharamkannya."
Tetapi keleluasan ini bukannya sesuatu yang mutlak. Banyak ayat
maupun hadits nabi yang memberikan batasan secm'a jelas sehingga transaksi
muamalah yang dilakukan oleh manusia dapat bermanfaat bagi kehidupan
mereka bukan menjadi malapetaka. Seperti nabi melarang transaksi jnal beli
yang senlll, adanya secm'a jelas lm'angan tentang riba, ghoror dan masyir.
Bentuk larangan tersebut merupakan koridor yang hams dilaksanakml oleh
seorang muslim baik individumaupun kolektif. Pelaksanaan larangan hamslah
mengarah kepada bentuk nilai subtansial dan filosofi dari lm'angan tersebut.
Bukan hanya sekedar bentuk yang tidak dapat diaplikasikan dalanl kehidupan
modern saat ini, maupun adanya upaya penghindaran dari batasan dengan
dalih penafsiran dan kontekstualitas. Maka pembahasan studi pustaka pasar
modal syariah ini, peneliti lakukan dengan pendekatan pemahaman Al-Quan
maupun AI-Hadits yang tidak terlepas dari konteks nilai セ[オ「ウエ。ョウゥヲL filosofis
Konsep harta dalam islam adalah sebagai titipan Allah yang harus
dikelolah dengan baik dan profesional berdasarkan pengetahuan. Kepemilikan
harta dalam islam bersifat sakral yang harus dilindungi, hal tersebut terlihat
dalam banyak ayat AI-Quran yang melarang untuk mendapatkan harta dengan
cara yang tidak benar. Selain itu dalam memanfaatkannya pun Allah juga
memberikan aturan main agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang
tidak sesuai dengan syariah.
1. Trallsaksi Komcrsial dalam Islam
Dalam al-Quran kontrak komersial atau perdagangan diatur seCaI'a umum,
firman Allah swt:
( ?9'4<WI)- . r-'-'<. U"'""I .".Y LJC .)., h i 'u.)-"'-'·<·"i,:/I ""va..LJL,r""'",<;"
r-
.<11..T,i I .l<l:;':/ I .y-> Y-"i .U!:,)1"""' ..·iL,Artinya, "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesama dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu ... " (Q.S An-Nisa 4:29)
(Nasrun Haraen :113)
Mekanisme suka sama suka adalah panduan dan garis Al-Quran dalam
melakukan kontral terhadap perniagaan yang dilakukan. Teknik, sistem dan
aturan main tentang tereapainya tujuan ayat tersebut menjadi ruang ijtihad
bagi pakar muslim dalam meneljemahkan konsep dan implementasinya
pada konteks modern saat ini.
Hadits Rasulullah s.a.w menjelaskan dengan lebih rinei tentang hal
yang diperkenankan dalam transaksi komersial yang dilakukan oleh
yang saat itu teljadi. Panduan rinei dari had its tersebut sebagai upaya untuk
menjaga arti dan nilai mekanisme suka sama suka yang telah digariskan
dalam Al-Quran. Larangan-Iarangan yang disebutkan elalam beberapa
hadits nabi merupakan suatu batas koridor yang seem'a substansi harns
elicarikan makna dan nilai yang terkandung didalamnya secant filosofis.
Sehingga pemaknaan hadits tersebut tidak dilakukan melalui pendekatan
bentuk dan model yang teljadi saat itu tetapi lebih dicarikan sebab dan
substansi pelarangannya. Hal ini penting sehingga prisip syariah dalam
mengatur kontrak komersial tidak kehilangan substansi dan nilai filosofinya.
Penjelasan ulama klasik dalam menjelaskam permasalahan muamalah
atau khusus yang terkait dengan kontrak komersial pun harns diartikan
sebagai suatu upaya ulama pada kondisi saat itu untuk llleneljemahkan nilai
yaug terkandung elalalll mekanisme suka sama suka dalam al-Quran dan
substansi lm'angan nabi dalam hadits-haditsnya. Aturan main yang elitulis
elan dibukukan dalalll beberapa literatur fiqih adalah karya besar ulama
klasik yang hams elilihat sebagai hasil elari upaya pemahaman dan
interpretasi nilai Al-Quran dan AI-I-Iadits yang dikaitkan elengan
perkembangan kontrak komersial yang teljadi saat itu. Sehingga diperlukan
pada saat ini upaya pemahaman kembali dan interpretasi ulang dalam
lingkup ijtihad bentuk transaksi komersial modern khususnya yang terkait
dengan transaksi efek eli pasar modal yang sesuai dengan nilai, substansi
dan filosofi ajaran dalam AI-Quran dan AI-Haelits.
efek di pasar modal adalah yang terkait dengan eksistensi pelaku atau
pemain di pasar modal. Eksistensi obyek transaksi dan kepemilikan obyek
serta pemindahan kepemilikan terhadap obyek yang ditransaksikan menjadi
pilar utama transaksi syariah dipasar modal. Transaksi syariah dipasar
modal dibedakan, menjadi dua tahapan model transaksi. Pasar primer
merupakan tahapan awal di mana investor ikut serta berkontribusi pada
kepemilikan saham pada perusahaan atau jenis proyek tertentu. Pada pasar
primer transaksi yang teljadi adalah bentuk perkongsian atau As-Syirkah
dalam konteks fiqih islam. Prinsip yang digunakan daJam transaksi tersebut
adalah kaidah atau atman main investasi dalam islam. Istilah ry.J4
rUJl
atau オセT <:lyJimenjadi pilar utama prinsip syariah yang harus dijadikan
landasan. Adapun atman main dalam hal pembagian keuntungan atau
kerugian hal'lls mengikuti prinsip dasarnya yaitu:
0.JlWlj ""c;k ' j..""JI3,ji:i1L.」[ォ\ZAセiN
Adapun tahap kedua dalam transaksi syariah di pasar modal adalah pada
pasar sekunder merupakan suatu pasar yang l11el11ungkinkan investor lama
untuk menjual kepemilikan sahamnya pada suatu perusahaan atau proyek
tertentu kepada cajon investor. Hal tersebut dilakuIcan d.engan cara menjual
efek yang l11enjadi bukti kepel11iJikan sahamnya pada suatu perusahaan atau
proyek tersebut kepada investor bal'll.
Beberapa aspek dalam bentuk-bentuk transaksi clan penjuaJan yang
dibolehkan dalam islam aIcan membawa impJikasi evaluasi terhadap
tawman alternatifbentuk institusi dan instrumen yang dianggap lebih islami.
Bentuk akad yang diperbolehkan dalam islam adalah sebagai berikut:
a. Jual Beli (sale)
Dasar eli bidang l11ual11alah dan transaksi adalah bolch, kecuali yang
eliharal11kan. Hal terse but l11el11berikan batasan bahwa elalam bertransaksi
harus l11el11atuhi ral11bu-rambu yang telah elibuat oleh Allah. Oleh
karenanya, bentuk jual beli yang dilarang adalah l11enyalahi valielitas
kontrak, yang seem'a tegas dilarang baik dalal11 Al-Quran maupun Hadits.
Pelarangan terse but elisebabkan oleh riba, maysiI; elangharm: Sementara
jual· beJi yang elibolehkan meliputi penjualan seem'a kredit dengan
penal11bahan harga elanjugajual beli salam.
Penjualan dapat elilakukan dengan kreelit; boleh elilakukan elengan
menggunakan harga waktu itu, boleh juga dengan harga yang
elitangguhkan dan bahkan boleh juga sebagian langsung sedang sebagian
lagi elitangguhkan jika ada kesepakatan antar elua belah pihak. Jika
pel11bayaran ditangguhkan dan ada penal11bahan harga untuk pihak
penjual karena pengguhan tersebut, jual beli menjaeli sah, l11engingat
penangguhan adalah harga. Demikian pula menurut l11azhab Abu
Hanifah, Syafi'i, Zaiel bin Ali dan jUl11hur ahli fiqih. Mereka l11elihat
umul11nya dalil yang l11emperbolehkan. Pendapat ini juga ditarjih oleh
Asyaukuni.
Disamping hal tersebut, jual beIi juga dibolehkan dengan
aclalah orang yang l11enjadi perantara pihak penjual dan pembeli guna
lancarnya transaksi .iual beli.
b. Aqad Syarikah
Transaksi syarikah pada UI11Ul11nya dibedakan menjadi clua yaitu
lJIudharabah clan lJIusyarakah. Aifudharabah l11erupakan tehnik
penclanaan clil11ana pel11ilik moclal l11enyecliakan dana untuk digunakan
oleh unit clefisit dalal11 kegiatan produktif dengan dasar pro}it and loss
sharing. Rasio pel11bagian keuntungan adalah tetap dan ditentukan
dil11uka berclasarkan kesepakatan keclua belah pihak.
Seclangkan nrwyarakah merupakan bentuk penclanaan patungan
clalam kegiatan produktif bisnis yang juga didasarkan denganpro}it and
loss sharing. Rasio distribusi keuntungan dan kerugiannya berdasarkan
proporsi kepel11ilikan modil! dalam usaha tersebut boleh saja rasionya
berbecla dengan porsi kepemilikan dengan pertimbangan bahwa pihak
tertentu terlibat dalam manajemen usaha, sementara pihak lain hanya
urun modal saja. Ini yang membedakan dengan lJIudharabah, climana
pihak pemilik tidak mempunyai hak untuk ikut nwngatur l11anajemen
usaha atau proyek yang dijalankan. Mudharabah juga bisa dipandang
sebagai pinjaman (qard) dengan basisprofit and loss sharing.
c. Ijarah
fjarah adalah penggunaan manfaat atau jasa dengan ganti
kOl11pensasi. Pel11ilik l11enyewakan manfaat disebut lJIuajjir, seclangkan
Landasan hukum elan urman tentang prinsip-prinsip keuangan
islami eli atas. terutama tentang bentuk-bentuk kontrak dan memberi
jalan bagi akaelemisi maupun investor yang ingin secm'a konsisten
menggunakan prinsip-prinsip islam e1alam menilai secara kritis
instrumen-instl'llmen investasi yang tersedia eli pasar. Dengan itu, mereka
tidak akan menolak seluruh yang ada karena beranggapan semuanya
tidak islami. Tielak lantas ulama menenma begitu saja
moelifikasi-modifikasi yang dilakukan tanpa telaah yang dalam secm'a substansif.
Meskipun demikian, tetap terbuka peluang untuk melakukan perbaikan
elan bahkan inovasi, maupun memberikan· tawaran·tawaran bal'll untuk
kesejahteraan dan kemanfaatan yamg lebih luas.
Segala jenis sekuritas yang menawarkan predetermined
jixed-income sudah jelas tielak diperbolebkan secara islam, karena termasuk
kategori riba. Juga interest-bearing securities, baik longterm maupun
shorterm termasuk daftar investasi yang tielak sah. Preference stock,
debentures, treasUlJ! securities, consul, obligsi konvensional, medium
term notes, interest rate swap, sertifikat deposito dan repo surat hutang
mel'llpakan daftar investasi yang tidak sah.
Instrumen-instl'llmen lain yang berada e1alam grey area
(questionable) karena dicurigai gharar meliputi produk-produk derivatif
seperti forward, futures dan juga options. Seelangkan yang e1ibolehkan
sampai saat ini baik secara penuh maupun e1engan catatan-catatan
government securities, penggunaan institusi pasar sekunder dan
mekanismenya seperti margin trading.
2. Saham
Saham merupakan unit penyertaan pada suaUl perusahaan yang
merupakan bukti kepemilikan dari bagian kekayaan perusahaan tersebut.
Kepemilikan saham merupakan bukti dari sebagian kepemilikan sebagian
dari kekayaan perusahaan. Saham merupakan bagian kepemilikan dari
suatu usaha yang diketahui kadarnya misalnya sepertiga, seperempat
ataupun sepersepuluh dan sebagainya, menjual sepuluh bagian saham clari
seluruh jumlah kepemilikan terhaclap sebuah rumah misalnya cliartikan
sebagai menjual sepuluh bagian clari seluruh kepemilikan rumah tersebut.
Legitimasi kepemilikan saham yang merupakan bagian dari suatu
asset atau kekayaan tidak bertentangan clengan konsep harta clalam islam.
Para ulama klasik menclefinisikan harta sebagai sesuatu yang bernilai clan
clapat climiliki atau clisimpan, clari definisi tersebut jelas bahwa saham
merupakan sesuatu yang memiliki nilai clan dapat dirl1iliki. Pensyariatan
syuf'ah clalam islam merupakan argumentasi lain dari pengakuan islam
terhadap kepemilikan bersama atas satu assetyang nilainya besar..
Transaksi yang dipakai clalam saham syariah aclalah bentuk syirkah
atau perkongsian dalam islam seperti telah dijelaskan dalam bagian
sebelumnya tentang perusahaan clalam islam. Konsep yang dipakai dalam
hal pembagian keuntungan clan tanggung j awab aclalah sesuai dengan
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID Ji\KARTA
Artinya, "kenntnngan harus diiknti oleh tanggung jawab atan risiko."
(H.R Muslim, Abu Dand, Nasa'i, Ahmad dan Ibnn Majah)
Sejalan clengan kaiclah fighiyah yaitn potensi keuntungan harus
diiringi oleh potensi kerugian yang harus cliderita. Konsep pembagian
kerngian dan kenntungan harus sesnai dengan prinsip syariah dalam
syirkah yaitu:
Kenntnngan clapat clibagikan sesuai dengan kesepakatan tetapi kerugian
harns berclasarkan kontribnsi saham masing-masing investor. Dalam
syirkah, investor memiliki hak atas maIU1Jemen yang biasa dalam
pernsahaan persero disebnt clengan hak snara clalam pengambilan
kepntusan clalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dari kaidah ini
dapat disimpnlkan bahwa tanggung jawab investor dalam perusahaan
tersebnt.
Dalam prinsip islam, saham istimewah ticlak clikenal dengan
Preference Share yang memiliki keistimewaan dalam hal penclapatan
tetap setiap tahnnnya dan memiliki prioritas dalam pengembalian nilai
saham saat likniclasi perusahaan dibanding dengan saham biasa tidak
sesual dengan prinsip syariah. Pendapatan tetap setiap tahunnya
merupakan praktek ribawi yang diharamkan dalam islam. Sedangkan
prioritas saat likuidasi perusahaan mernpakan penyimpangan dari asas
Hak prioritas dalam islam hanya mengenal hak yang disebut hak syz1f'ah
yaitu bagi mitra lama atau partner lama l11el11iliki hak prioritas unluk
l11embeli atau menggantikan posisi mitra atau partner yang akan menjual
hak penyertaannya kepada pihak lain.
Nal11un dalam kenyataannya banyak masalah yang timbnl berkaitan
mengenai saham atau penyertaan kepel11ilikan ini. Menul'llt fiqih klasik
dalal11 musyarakah tidak ada partner yang keluar atau digantikan kecuali
l11elalui penghentian atau likuidasi partnership. Tujuannya adalah untuk
menetukan seCat'a persis dan final bagian yang dil11iliki liap pihak dalam
kelja sama, untuk menjauhkan dari kemungkinan uncertainty dalam
penilaian asset yang dianggap gharcll: Juga untuk kepentingan partnet·
yang lain dalam keputusan untuk l11eneruskan usaha atau tidak dengan
ataupun tanpa partner yang bal'll.
Sedangkan dalall1 fiqih modern l11enunjukan solusi untuk l11asalah
tersebut diatas, yang aldlir-akhir ini sudah diterima secat'a luas. Sekuritas
saham dianggap sebagai penyertaan dalall1mudharabah partnership yang
l11ereflesikan kepel11ilikan perusahaan (ownership of enterprise),
kepemilikan perusahaan ini kel11udian disamakan dengan kepemilikan
terhadap asset perusahaan. Setelah l11ell1buat asosiasi ini, perdagangan
saham dapat dilakukan sebagai modal usaha perusahaan (syarikah' aqd)
tetapi sebagai syarikah milk atau kepemilikan be:rsal11a atas asset
perusahaan. Konstruksi ini menguntungkan karena co-ownership dapat
co-ownershipyang lainnya, atau melalui likuidasi terlebih dahulu.
Keberatan fiqih klasik bahwa penilaian atau penjualan ditengah
masa usaha akan menimbulkan kemungkinan gharar, dapat diatasi
dengan praktek akuntansi modern dan adanya kewajiban disclolislil'e
laporan keungan kepada pemilik sallam. Dengan berbagai model
valuation modern saat ini, investor dan pasar secara luas, memiliki
pengetahuan tentang nilai sebuah perusahaan, sehingga saham-saham
dapat dipeljual-belikan secara wajar dengan harga pasar. Lagi pula,
market value tampaknya mencerminkan nilai yang lebih wajar
dibandingkan dengan book value. Dengan demikian, dapat clitarik
kesimpulan bahwa sekuritas-sekuritas dapat dipeljual belikan clengan
menggunakan mekanisme pasar sebagai penentu harga. Dan akhirnya
capital gain dapat diperolehdisampingpri(jit sharingdari dividen.
3. Mekanisme Harga Saham dalam Pasal' Modal Syariiah
Sudah seharusnya harga efek syariah mencerminkan nilai valuasi riil
clari asset yang menjacli dasar penerbitan efek tersebut. Skenario bentuk
harga saham syariah seharusnya mampu mencerminkan rambu syariah,
dimana harga pasar tidak berbeda secara signifikan dengan nilai riil
saham. Karena nilai pasar merupakan cerminan dari konclisi riil
perusahaan dan kalkulasi ekspektasi perkembangannya. Pasar yang
dikenal dalam aturan main syariah menganut sistem kompetisi bebas dan
terbuka walaupun tidak mutlak, dengan begitu nilai pasar sebagai akibat
pasar modal syariah.
Konsep kepemilikan asset dalam islam menegaskan bahwa syariah
melarang umatnya untuk memiliki atau menclapatkan kellntllngan clengan
cm'a-cara yang ticlak sehat, seperti spekulasi (gambling), monopoli,
mencuri, ghasab dan riba karena clalam setiap kegiatan tersebut terkait
clengan j.ll1sur kedzaliman. Etika kepemilikan is.lam juga melarang
umatnya untuk melakukan maniplilasi informasi (al gasyi, ghaNa; clan
kizb). Hal inilah yang kemuclian menjadi alasan syariah untuk
menetapkan sejllmlah syarat dalam setiap transaksi (Kamal, hal 32, 1990).
Aturan umum rambu syariah berkenan clengan mekanisme harga clalam
pasar moclal syariah yang sehat, menurut pengamatan penulis paling ticlak
harus berporos kepacla pencerminan sejllmlah nilai berikut;
a. Konsep an taradhin, artinya harga saham benar-benar
mencerminkan harga equilibrium yang dihasilkan clari proses titik
temu antara penawaran dan permintaan yang wajar. Sebagaimana
yang clisinyalir dalam Al Quran clalam surat An Nisa ayat 29, sebagai
berikut:
(29 ' 4 WI). • r -,<:;,U"".I ".Y U" ,G.:i' '(':oj'1l 11 WI..> ,<;" ,<Iii Ik[:;'1 I . j . ::Ji'.·il..>
j . U.J-'"'" U-"'" r-'*'r-yo -"-' .J'A U! ...,." Artinya, " Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling
memakan harta sesama mu denganjalan yang batil, kecuali denganjalan
perniagaan yang berlaku suka sama sllka diantara kamu","
Kemudian clalam sebllah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari
HセLiNNYNII J41y.:"L,.C;!!Ui..9uL,S)1 LMセi LJe- r1"..9
"-!1c
.illセ セi セArtinya, " Nabi melarang kami betjual beli clengan Talak ar-Rukban clan
Haclir li-Bacl." (H.R Muslim).
Dari keclua nash cliatas, clapat clisimpulkan bahwa syariah mclarang
perlakuan clistorsi pasar clengan aclanya manipulasi penawaran maupun
permintaan melalui sejumlah tinclakan spekulatif tertentu. Paclahal
praktek spekulatif aclalah salah satu fenomena yang kerap tel:jacli clalam
perclagangan saham cli pasar sekuncler, sehingga mengakibatkan
fluktuasi harga saham yang sama sekali ticlak berkaitan clengan
keaclaaan ataupun kegiatan ekonomi perusahaan climaksucl. Dalam hal
ini J.M Keynes (Metwally, hal 176) mensinyalir:
" Tingkat investasi tertentu dikuasai tingkat rata-rata harapan pihak
yang terlibat dahlin bursa efek, dan bukan dipengaruhi oleh perkiraan
para pengusaha, pencerminan kecenderungan ini dapat dilihat dal'i
pergerakan harga saham. "
b. Prinsip pelarangan lkhtikar (penumpukan/monopoli) yaitu
melakukan pembelian secara besar-besaran snalu efek agar clapat
mempengaruhi secara signifikan terjacli perubahan harga. Hal ini
telah clisinyalir oIeh Ibnu Taimiyah bahwa:
" Penjual dilarang dengan sengaja untuk tidak menjual sesuatu
kecuali dengan harga yang mereka dapat tentukan sendiri. "
Perilaku ini ticlak bisa cliterima oIeh Iogika syariah, climana
PERPUSTAKAAN UTAMA
I
UIN SYAHID JAKARTAArtinya, "Barang siapa berupaya melakukan lindakan untuk
mempengaruhi harga pasar orang muslim, sehingga harga meJ?!adi
naik, maka adalah hak Allah unluk menempalkannya di dahlin api
neraka pada hari kiamal nanli." (H.R Abu Daud dan Tarmidzi).
Lebih tegas lagi Rasulullah Saw bersabda:
Artinya, "Barang siapa melakukan tindakan monopolislik maka ia
telah bersalah." (H.R Muslim)
c. Konsep Islam yang menegaskan pelarangan intervensi pemerintah
dalam menentukan harga pasar atas barang tertentu. Hal ini sesliai
dengan had its yang diriwayatkan dari Anas bahwasanya pacla
kondisi normal nabi menolak untuk menetapkan harga, walauplln
pacla saat itu teljacli kenaikan harga yang signifikan akibat dari titik
temu permintaan dan penawaran, nabi bersabcla:
Artinya, "Bahwa Allah adalah Zat yang mencabut dan memberi sesualu,
Zat yang memberi rizki dan penentu harga ... " (H.R Abu Daucl).
Namun clemikian, apabila kondisi ticlak normal maka pemerintah
atau badan otoritas tertentu clapat melakukan intervensi untuk mencegah
teljaclinya distorsi pasar. Ini merupakan salah satu fungsi dari konsep
islam. Intervensi tersebut dapat berupa penghentian penjllalan efek atall
menentllkan harga tertentu melalui ketentuan harga rata-rata tertimbang
dari transaksi pada hari terakhir penutupan pasar sebelum teljadinya
distorsi atau manipulasi dari pelaku pasar.
d. Konsep pelarangan al jahalah (asimetrik information) dalam proses
transaksi jual beli, aJiinya setiap informasi yang berkaitan dengan
saham atauplln value of the firm yang mengeluarkan saham tersebut
harus terdistribusikan secaJ·a merata dan transparan. Mengingat
bahwa biasanya hitungan rasio keuangan, nilai penjualan (sales),
produktivitas dan lainnya adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi harga saham. Dalam hal ini berkenaan dengan
konsekuensi hukum al jahalah danghurur dapat dikategorikan tiga
tahapan; Pertama, apabila jahala dan ghurur yang berlaku itu
signifikan maka hal ini jelas dilarang secara syariah. Kedua, apabila
tidak terlalu signifikan maka para fuqoha berbeda pendapat, ada
yang membolehkan dan ada yang melarang. Ketiga, namun apabila
jahalah dan ghurur tersebut tidak signifikan rnaka hal ini dapat
ditolelir oleh syariah.
Dari pendapat ini menunjukan betapa pentingnya permasalahan
asimetrik information tersebut untuk menciptakan kewajaran harga
dalam transaksi dipasar syariah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah
Artinya, "Nabi melarang jual beli yang mengandung ul1sur lipu
daya"(H.R Muslim dan Ahmad).
Selain itu konsep jiqhiyah juga menegaskan pelarangan para
pelaku pasar untuk mempraktekan sistim kerja dari sejumlah transaksi
berikut; jual beli An-Najsy yaitu adanya kesepakatan antara penjual
dengan pihak ketiga untuk melakukan penawaran palsu sehingga
dapat mempengaruhi perilaku calon pembeli yang sebenarnya.
Kemlldian jual beli Al Ghoban yaitu suatu transaksi jual beIi yang
dilakllkan di bawah atau di atas harga yang sebenarnya. Dalam jenis
transaksi ini sangat terbuka lebar untuk teljadinya asime/rik
informalion antara para pelaku pasar. Syariab menjamin adanya
keterbukaan dalam hal informasi yang menyangkut kinelja
perusabaan sebingga penentuan harga melalui mekanisme pasar
baruslah berdasarkan prediksi kondisi keuangan riil dari perusahaan
tersebut. Terakhir islam melarang jual beli Al Ma'dum yaitu jenis
penjualan efek yang tidal, atau belum dimiliki langsung oleh si
penjual.
Islam menjamin penetuan harga dilakukan rnelalui mekanisme
pasar yang sehat. Transaksi jual beIi efek pada pasar modal syariab
dilakukan dengan perintah menjual atau membeli tanpa disertai
dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya, Ini artinya, harga
beli atau harga jual efek harus ditentukan di lantai bursa sesuai
Dalam transaksi ini, calon pembeli dan penjual sebelul11nya tidak bisa
ikut andil dalam penentuan harga, Seorang pialang eli perelagangan
pasar moelal syariah hanya bisa menawarkan kepada investor mcreka
sesuai dengan harga pasar eli lantai bursa pada saat transaksi.
Mengenai mekanisme seperti tersebut di atas, perspektif
justifikasi fiqhiyahnya masih dalam tataran perelebatan (ikhlilc!fJ.
Beberapa pandangan populer elalam hal ini yang dapat penulis
kemukakan aelalah sebagai berikut:
1) As-Syarkhosi menjelaskan bahwa mekanisme seperti ini tidak
eliperbolehkan, Karena harga suatu barang yang diperjualbelikan
harus eliketahui jumlahnya pada saat transaksi elilakukan. Untuk
itu, transaksi efek dengan penentuan harga menurut mekanisme
pasar paela saat yang akan datang merupakan transaksi yang tidak
eliperbolehkan menurut prinsip syariah (Jauelall, hal 6-7 : 1998).
2) Ibnu Qoyim mengatakan bahwa tidak ada persyaratan yang
mengatakan ballwa harga: haruslall diketahui elan elitentukan secm'a
rinci, selama penetuan harga pada saat transaksi mengeelepankan
prinsip an laradin dan jauh dari perselisihan antara pihak-pihak
yang melakukan transaksi. Dm'i alasan tersebut maka kelompok
ini membolehkan transaksi efek dengan harga pasar (Ibnu Qoyyim,
4. Badan Pengawas dan Pembina Pasar Modal Syariah
Badan pengawas pasar modal syariah dipegang oleh pemerintah
dalam hal ini diwakili oleh pejabat dilingkungan Departemen Keuangan.
Guna menjamin terciptanya pasar modal yang sehat dan adanya sistem
pengawasan transaksi pasar modal dari manipulasi dan kecurangan maka
dibentuklah badan pengawas pasar modal diantaranya pengawas dalam
bidang penyedian dan penyebaran informasi bursa, mengawasi seillruh
transaksi yang melanggar peraturan, menentukan komisi jasa perantara
pedagang efek dan biaya materai pendaftaran efek serta memproses dan
mengeluarkan izin bagi perusahaan yang bergerak dalam perdagangan
efek.
Badan pengawas dan Pembina pasar modal syariah seharusnya diisi
oleh pihak yang bukan hanya memahami segala permasalahan di pasar
modal tetapi juga memahami prinsip syariah yang terkait dengan
perdagangan dan jual beli efek syariah. Divisi ini harus bertanggllng
jawab mengawasi penerapan prinsip syariah di pasar modal. Divisi ini
harus diisi oleh pihak yang memiliki kompetensi syariah dan pengetahuan
pasar modal yang sama. Karena divisi ini yang akan memberikan
masukan tentang segala hal yang terkait dengan mekanisme perdagangan
di pasar modal kepada maj lis fatwa nasional yang memiliki tanggung
jawab mengeluarkan fatwa dan rekomendasi tentang kriteria dan prinsip
5. Dcwlln SYllriah Pasar Modal Syariah
Dewan syariah pasar modal syariah mutlak diperlukan
keberadaannya. Dewan inilah yang akan melakukan pengawasan melekat
terhadap operasionalisasi prinsip syariah di pasar modal. Struktur tertingi
adalah dewan syariah pasar modal berskala nasional. Dewan ini memiliki
wewenang untuk memberikan fatwa yang terkait dengan penerapan
prinsip syariah dalam pasar modal. Dewan ini diwajibkan memberikan
kriteria dan standarisasi pemilihan kriteria emiten efek syariah baik dari
aspek industri maupun aspek keuangan. Dewan ini pula yang harus
menetapkan peraturan yang terkait dengan mekanisme perdagangan di
pasar modal syariah.
Struktur dewan syariah pada tingkat operasional dilimpahkan pada
seorang pejabat operasional pada perusahaan atau lembaga terkait seperti
emiten efek syariah. Bursa efek dan wali anlanat efek syariah serta
perantara pedagang efek syariah yang telah mendapat sertifikasi dari
dewan syariah nasional untuk menjadi pengawas penerapan prinsip
syariah di perusahaan atau lembaga yang diawasinya secm'a independen.
B. Landasan Tcori: Analisis Fundamental
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang
akan datang dengan cara:
1. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga
2. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh
taksiran harga saham. Model ini aeap kali disebut sebagai share price
fOl'ecasling model, dan sering digunakan dalam berbagai pelatihan analisis
sekuritas.
Dalal11 membuat model peramalan harga saham, langkah yang
penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental (seperti
penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya dan sebagainya) yang
diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. s・エャセャ。ィ itu, bagaimana
mel11buat suatu model dengan memasukan faktor-faktor tersebut dalal11
anal isis. Para praktisi eenderung l11enyukai penggunaan model yang tidak
terlalu rumit, mudah dipahami dan mendasarkan diri pada infonnasi
akuntansi.
Manakala kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
meningkat, harga saham akan meningkat. Dengan kata lain,projitabilitas
akan l11empengaruhi harga saham. Masalahnya kemudian adalah,
faktor-faktor apa yang mempengaruhi kel11ampuan perusahaarll11enghasilkan laba?
Kita tahu bahwa laba adalah selisih antara pendapatan dari penjualan
dengan biaya-biaya. Karena itu kita sebaiknya l11engidentifikasi
faktor-faktor yang l11empengaruhi penjualan dan biaya.
Banyak faktor yang mempengaruhi kedua hal itu. Tetapi pada
dasarnya faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan rnenjadi faktor yang
mungkin bisa dikendalikan oleh perusahaan (seperti pernilihan jenis l11esin,
yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan (seperti suku bunga,
pertumbuhan ekonomi, harga minyak dan sebagainya).