• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan sistem informasi rawat inap pada rumah sakit ibu dan anak restu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan sistem informasi rawat inap pada rumah sakit ibu dan anak restu"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

RAWAT INAP

PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RESTU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Meyghi Nekedha 103093029711

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

RAWAT INAP

PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RESTU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Meyghi Nekedha 103093029711

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Herlino Nanang, M. Kom Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom

NIP. 150 368 819 NIP. 150 326 908

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

(3)
(4)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh : Nama : Meyghi Nekedha

NIM : 103093029711

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Skripsi : Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak Restu

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada program studi Sistem Informasi jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2008

Tim Penguji,

Pembimbing I Pembimbing II

Herlino Nanang, M.Kom Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom

NIP. 150 368 819 NIP. 150 368 820

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom

(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2008

(6)

ABSTRAKSI

MEYGHI NEKEDHA, Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu. (Dibawah bimbingan Herlino Nanang, M.Kom dan Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom).

Menerapkannya teknologi informasi pada rumah sakit ibu dan anak restu guna meningkatkan pelayanan terhadap pasien, terutama pasien rawat inap karena masih adanya permasalahan yang dihadapi diantaranya proses pendaftaran yang masih manual sehingga membutuhkan waktu untuk mendapatkan data pasien rawat inap, belum adanya kontrol kamar untuk mengetahui status kamar, masih terdapatnya kesalahan pada proses penginputan biaya perawatan, dan tidak adanya laporan visit dokter untuk mengetahui kinerja dokter, masih adanya laporan pendapatan rumah sakit khususnya rawat inap yang penghitungan masih secara manual. Dari masalah tersebut sehingga dibangunlah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dapat membantu pelayanan terhadap pasien dalam proses pendaftaran pasien, proses pengecekan kamar, proses pembayaran pasien, proses laporan visit dokter, dan proses penghitungan pendapatan rumah sakit.

Dalam hal ini penulis membuat aplikasi yang user friendly sehingga dapat dengan mudah dalam penggunaannya. Untuk menunjang aplikasi tersebut penulis menggunakan Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemogramannya dan Active Report sebagai pembuatan laporannya, serta Microsoft SQL Server sebagai database nya.

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, dengan rahmat dan taufiq dari Allah Azza wa jalla skripsi dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak” berhasil penulis selesaikan. Semoga apa yang telah dikerjakan menjadi pelajaran dan berguna bagi yang membacanya.

Tugas ini disusun untuk memenuhi syarat mencapai gelar Kesarjanaan Komputer pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Program Strata-1 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.

Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesabaran dan kelapangan bagi saya selama penyelesaian skripsi ini.

2. Ayahanda dan Ibunda, yang telah membantu dan mendorong baik secara materil maupun moril, dan selalu mengingatkan akan target dan batas waktu. 3. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. Sebagai dekan fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(8)

5. Staff Jurusan Sitem Informasi

6. Pimpinan dan seluruh staff RSIA Restu, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

7. Keluarga besar penulis yang telah turut memotivasi untuk menyelesaikan kuliah di UIN Jakarta.

8. Temen-temen seperjuangan, SI-03, TI-03, dan lainnya terimakasih buat semangatnya.

9. Aditriyanta Irawan, terima kasih atas waktu dan perhatiannya serta motivasinya.

10.Kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan moril dan materil selama penyelesaian skripsi ini.

Pengalaman adalah guru yang paling bijak, sebagaimana kesalahan adalah awal dari kesempurnaan, diiringi keteguhan, keyakinan, dan ketabahan untuk terus memperjuangkan apa yang kita impikan. Itulah gambaran keseluruhan dari apa yang penulis dapatkan dalam penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Juni 2008

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Ujian ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Simbol ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 3

1.3Batasan Masalah ... 4

1.4Tujuan Penelitian ... 5

1.5Manfaat Penelitian ... 5

1.6Metodologi Penelitian ... 6

(10)

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem ... 10

2.1.2 Elemen Sistem ... 11

2.1.3 Pengertian Informasi ... 13

2.1.4 Siklus Informasi ... 14

2.1.5 Kualitas Informasi ... 14

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.1.7 Komponen Sistem Informasi ... 15

2.1.8 Sistem Informasi Manajemen ... 17

2.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 17

2.2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 18

2.2.2 Pendekatan Terstruktur ... 19

2.2.3 Model Proses Perangkat Lunak ... 19

2.3 Basis Data ... 25

2.3.1 Entity Relationship Diagram ... 25

2.3.2 Normalisasi ... 28

2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 30

2.4.1 Data Flow Diagram (DFD) Leveled ... 30

2.5 Kamus Data ... 31

2.6 Microsoft Visual Basic 6.0 ... 31

2.7 Microsoft SQL Server 2000 ……….. 34

(11)

2.9 Client Server ………. 35

2.9.1 Ciri-ciri Client Server ………... 36

2.10 Rumah Sakit ... 38

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 41

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 45

4.1.1 Profil RSIA Restu ... 45

4.1.2 Struktur Organisasi ... 45

4.1.3 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... 46

4.2 Analisa Sistem Berjalan ... 51

4.2.1 Analisa Prosedur ... 51

4.3 Sistem Yang Diusulkan ... 60

4.3.1 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan ... 64

4.3.2 Diagram Level 0 Sistem Usulan ... 65

4.3.3 Diagram Level 1 Sistem Usulan ... 67

4.3.4 Spesifikasi Proses ... 70

4.4 Kamus Data ... 76

4.5 Perancangan Basis Data ... 79

(12)

4.5.2 Spesifikasi Basis Data ... 81

4.5.3 Normalisasi ... 86

4.6 Struktur Menu ... 90

4.7 State Transition Diagram (STD) ... 91

4.8 Rancangan Antar Muka Pemakai ... 94

4.9 Implementasi ... 105

4.9.1 Spesifikasi Peranti Keras (Hardware) ... 105

4.9.2 Spesifikasi Peranti Lunak (Software) ... 106

4.9.3 Pengujian ... 106

4.9.4 Pelatihan ... 107

4.9.5 Pemeliharaan Sistem ... 107

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 108

5.2 Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 111

LAMPIRAN A WAWANCARA ... 113

LAMPIRAN B TAMPILAN FORM ... 114

LAMPIRAN C TAMPILAN LAPORAN ... 115

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem ... 13

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data ... 14

Gambar 2.3 Tahapan-tahapan dalam SDLC ... 18

Gambar 2.4 Model Sekuensial Menurut Pressman... 20

Gambar 2.5 Langkah-langkah Normalisasi ... 29

Gambar 2.6 Dialog Box New Project ... 32

Gambar 2.7 IDE Visual Basic ……... 33

Gambar 2.8 Tampilan Menu Bar Visio ... 35

Gambar 2.9 Client Server ... 36

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 46

Gambar 4.2 Bagan Alir Sistem Pendaftaran yang Sedang Berjalan ... 53

Gambar 4.3 Bagan Alir Pemerikasaan Medik yang Sedang Berjalan ... 55

Gambar 4.4 Bagan Alir Sistem Permintaan Obat yang Sedang Berjalan ... 56

Gambar 4.5 Bagan Alir Sistem Pembayaran yang Sedang Berjalan ... 57

Gambar 4.6 Bagan Alir Sistem Usulan………... 61

Gambar 4.7 Diagram Konteks ... 64

Gambar 4.8 Data Flow Diagram (DFD) Level 0………... 66

Gambar 4.9 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-2 ... 67

Gambar 4.10 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-3 ... 67

(14)

Gambar 4.13 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-6 ... 69

Gambar 4.14 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses ke-7 ... 70

Gambar 4.15 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Rawat Inap ... 80

Gambar 4.16 Normalisasi Bentuk Tidak Normal ………... 86

Gambar 4.17 Bentuk Normal Pertama (1 NF) ……….………... 88

Gambar 4.18 Bentuk Normal Kedua (2 NF) ……….………... 89

Gambar 4.19 Bentuk Normal Ketiga (3 NF) ……….………... 90

Gambar 4.20 Struktur Menu ………..………... 90

Gambar 4.21 STD Layar Utama ………..……..………... 91

Gambar 4.22 STD Menu File ……….………..……..………... 91

Gambar 4.23 STD Menu Registrasi ……….………..………... 92

Gambar 4.24 STD Menu Transaksi ……….………..………... 92

Gambar 4.25 STD Menu Pembayaran ……….………..………... 93

Gambar 4.26 STD Menu History ……….………..………... 93

Gambar 4.27 STD Menu Laporan ……….………..………... 94

Gambar 4.28 STD Menu Help ……….………..………... 94

Gambar 4.29 Rancangan Form Awal ……….………... 94

Gambar 4.30 Rancangan Layar Login ………... 95

Gambar 4.31 Rancangan Layar Menu ……….………... 96

Gambar 4.32 Rancangan Layar Data Pasien ………... 97

Gambar 4.33 Rancangan Layar Data Penanggung Jawab …………... 98

Gambar 4.34 Rancangan Layar Data Dokter ………... 98

(15)

Gambar 4.36 Rancangan Layar Registrasi ………... 99

Gambar 4.37 Rancangan Layar Layanan ………... 100

Gambar 4.38 Rancangan Layar Obat dan Alkes ………... 101

Gambar 4.39 Rancangan Layar Visit Dokter ………... 102

Gambar 4.40 Rancangan Layar Cek Kamar………... 102

Gambar 4.41 Rancangan Form Pembayaran ………... 103

Gambar 4.42 Rancangan Layar Form Laporan Pendapatan …... 104

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-simbol Kamus Data ... 13

Tabel 4.1 Atribut ... 80

Tabel 4.2 Spesifikasi Kebutuhan Hardware ... 105

(17)

Daftar Simbol Bagan Alir Sistem

(Jogiyanto 2001)

Nama Simbol Arti

Simbol Dokumen Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.

Simbol Kegiatan Manual

Menunjukan pekerjaan manual.

File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical).

File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical).

Simbol Simpanan Offline

C

File non-komputer yang diarsip urut tanggal (cronological).

Simbol Proses Menunjukkan operasi yang dilakukan

diluar proses operasi komputer.

Simbol Operasi Luar Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi komputer.

Simbol Hard Disk Menunjukkan input atau output

menggunakan hard disk. Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.

(18)

Daftar Simbol Bagan Alir Program

(Jogiyanto 2001)

Nama Simbol Arti

Simbol Input/Output Simbol input/output digunakan untuk mewakili data input/output

Simbol Proses Simbol proses digunakan untuk suatu proses.

Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.

Simbol Penghubung Simbol penghubung digunakan untuk menunjuk sambungan dari bagan alir yang terputus dari halaman yang masih sama atau di halaman lainnya

Simbol Keputusan Simbol keputusan (decision symbol) digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi di dalam program.

Simbol Proses Terdefinisi

Simbol proses terdefinisi digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya di tunjukkan ke tempat lain. Simbol Titik Terminal Simbol titik terminal digunakan untuk

(19)

Daftar Smbol Data Flow Diagram (DFD)

(Andi Kristanto 2004)

Teknik Yourdon / De Marco

Nama Simbol Arti

Entity luar Entity luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

Aliran data Menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya.

Proses Proses atau fungsi yang mentransformasikan

data.

Berkas atau tempat penyimpanan

(20)

Daftar Simbol

Entity Relationship Diagram

(ERD)

(Fathansyah 1999)

Notasi-notasi simbolik di dalam ERD adalah :

Simbol Arti

Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas.

Elips, menyatakan atribut.

Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi begitu pesat, telah membawa pengaruh yang besar. Teknologi informasi memegang peranan penting sebagai alat atau tool yang membantu kinerja perusahaan atau organisasi dalam penyediaan informasi-informasi atau data-data penting perusahaan.

Dalam suatu organisasi, kesuksesan sangat tergantung dari kemampuan organisasi untuk mendapatkan data dan informasi secara cepat, akurat, mengaturnya secara efektif dan juga menggunakan nya untuk menunjang aktifitas sehari-hari tanpa kemampuan untuk mengatur data-data yang kian banyak dan mencari informasi yang relevan secara cepat untuk mengatasi permasalahan suatu organisasi, serta pengaturan dan pemeliharaan melebihi manfaat yang bisa didapat dibandingkan menjadi aset perusahaan yang berharga.

(22)

Sistem basis data atau yang dikenal dengan Database System merupakan bagian dari bentuk teknologi informasi. Dalam penyimpanan, perawatan data dan informasi, pada semua data-data perusahaan di integrasikan dalam suatu wadah terstruktur untuk keperluan pengambilan, penyimpanan, dan manipulasi data secara cepat, aman, dan efektif dibandingkan penyimpanan data manual yang rentan akan kerusakan, kehilangan, dan kesalahan.

Rumah sakit Ibu dan Anak Restu sebagai lembaga yang bergerak di bidang jasa kesehatan dan merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi anak-anak, ibu-ibu pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Sebagai sarana pelayanan kesehatan tentunya memiliki berbagai data-data operasional yang berhubungan dengan dokter, staff pegawai, pasien, rekam medis dan instalasi-instalasinya. Oleh karena itu, penggunaan sistem basis data terintegrasi untuk menyimpan dan mengolah data-data operasional pada rumah sakit di rasa perlu dan tepat untuk kelancaran pendataan pasien, kamar rawat inap, dan biaya perawatan yang berada dirumah sakit diperlukan suatu sistem yang dapat mengelola informasi-informasi tersebut, serta meningkatkan pelayanan yang menunjang kegiatan operasional RSIA Restu.

(23)

akhir penulis yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu”.

1.2

Permasalahan

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang penulis dapatkan, antara lain :

a. Pencatatan data pasien dilakukan secara manual, sehingga untuk mengetahui informasi data pasien rawat inap membutuhkan waktu lama. b. Data-data masih berupa berkas-berkas dan tidak terintegrasi

c. Belum adanya kontrol kamar pada proses pendaftaran, sehingga untuk mengetahui informasi status kamar membutuhkan waktu.

d. Sering terjadinya kesalahan dalam proses input biaya perawatan pasien rawat inap.

e. Pencatatan jumlah atau stok obat dan alat kesehatan masih secara manual. f. Belum adanya medical history pasien secara komputerisasi, yang

sebelumnya telah menjalani rawat inap.

g. Adanya proses pengadaan laporan yang tidak terorganisir.

1.2.2 Rumusan Masalah

(24)

“Bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Rawat Inap pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu dengan pendekatan siklus pengembangan sistem (System Development Life Cycle-SDLC)?”.

1.2.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

a. Fokus pada perancangan Sistem Informasi Rawat Inap.

b. Merancang dan mendesain Sistem Informasi dengan menggunakan metode System Development LifeCycle (SDLC).

c. Pada proses pendaftaran pencarian data pasien dapat dilakukan dari

database yang telah diinput dan informasi status kamar akan lebih cepat didapat.

d. Proses pembayaran biaya perawatan dilakukan dengan komputerisasi sehingga dapat menghasilkan biaya-biaya perawatan yang akurat.

(25)

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

a) Menganalisis sistem pada RSIA Restu untuk mengetahui masalah-masalah yang ada serta untuk memberikan solusi untuk masalah-masalah tersebut. b) Memperbaiki sistem lama atau memperbaharui cara pengolahan data yang

masih dilakukan secara manual menjadi terkomputerisasi.

c) Merancang Sistem Informasi Rawat Inap yang sederhana sehingga mudah untuk dioperasikan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Bagi penulis :

1. Menambah wawasan dalam menganalisis sistem.

2. Membuat dan menghasilkan sebuah aplikasi yang berguna bagi rumah sakit. 3. Dapat mempelajari sistem rawat inap dan membuat sistem rawat inap yang

terkomputerisasi.

Bagi Universitas :

1. Memberikan alternatif dalam bidang akademis sebagai salah satu sumber referensi belajar mengajar.

(26)

Bagi Rumah Sakit :

1. Mempermudah wawasan dalam menganalisis sistem.

2. Dengan sistem informasi rawat inap informasi status kamar dengan cepat dapat didapatkan.

3. Mempermudah dalam pembuatan laporan-laporan data pasien, data biaya perawatan untuk rumah sakit.

4. Meningkatkan pelayanan bagi pasien dalam hal pembayaran perawatan dan proses pendaftaran pasien rawat inap.

5. Khususnya aplikasi ini diperuntukkan untuk bagian rawat inap pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu.

1.4

Metodologi Penelitian

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Didalam metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam pembahasan masalah skripsi ini adalah

a. Observasi

Pada metode ini penulis langsung ke lapangan untuk mengetahui dan mengamati bagaimana sistem yang sudah ada pada rumah sakit.

b. Wawancara

(27)

c. Studi Pustaka

Mengumpulkan data dengan cara membaca dan membandingkan buku-buku referensi yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.

1.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengembangan sistem menggunakan pendekatan terstruktur. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah dengan menggunakan siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC), dengan model

Waterfall. Tahapan yang dilakukan adalah : a) Perencanaan

b) Analisis c) Rancangan d) Penerapan e) Penggunaan

(28)

1.5.

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bagian yang berupa bab-bab dimana satu dengan lainnya saling menunjang dan terkait. Secara garis besar bab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi yang dipergunakan dan sistematika penulisan tugas akhir yang diterapkan.

b) Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini penulis menguraikan teori-teori yang menjadi dasar menyusunan skripsi.

c) Bab III Metodologi Penelitian

Dalam bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan suatu sistem.

d) Bab IV Pembahasan

(29)

e) Bab V Penutup

(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Teori tentang sistem informasi yang melandasi penelitian ini meliputi Pengertian Sistem, Elemen Sistem, Pengertian Informasi, Siklus Informasi, Kualitas Informasi, Pengertian Sistem Informasi, Komponen Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen. Dalam melakukan pembahasan mengenai sistem informasi maka pertama-tama yang harus dibahas adalah pengertian sistem dan informasi itu sendiri.

2.1.1 Pengertian Sistem

(31)

2.1.2 Elemen Sistem

Menurut Andi Kristanto (2003 : 2), elemen-elemen sistem yang terdapat dalam sistem meliputi :

a. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. b. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan orang-orang yang ada dalam organisasi maupun batasan yang lain.

c. Kontrol Sistem

(32)

d. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data dan frekuensi pemasukan data.

a. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

b. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah di proses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.

c. Umpan Balik

(33)

Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem (Andi Kristanto, 2003 : 2)

2.1.3 Pengertian Informasi

(34)

2.1.4 Siklus Informasi

Menurut Andi Kristanto (2003 : 9), siklus informasi merupakan nama lain dari model pengolahan data. Suatu data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka akan tidak akan berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data ini disebut model pengolahan data.

Gambar 2.2 Siklus pengolahan data (Andi Kristanto, 2003 : 9)

2.1.5 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (1991:10) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. 2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat.

(35)

2.1.6 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Andi Kristanto (2003 : 11), sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.

Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004 : 10), sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

2.1.7 Komponen Sistem Informasi

Menurut Andi Kristanto (2003 : 12), untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang meliputi :

a. Input

(36)

b. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh penerima.

c. Output

Output merupakan semua keluaran atau hasil model yang sudah diolah menjadi informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.

d. Teknologi

Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran. e. Basis data

Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. f. Kendali

(37)

2.1.8 Sistem Informasi Manajemen

Menurut Jogiyanto (1991: 14), sistem informasi manajemen atau lebih dikenal dengan SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

Menurut George M. Scott “Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi”. (Jogiyanto, 1991: 14).

2.2 Metodologi Pengembangan Sistem

(38)

2.2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle)

Menurut Raymond Mcleod (2004 : 184), siklus hidup sistem (System Life Cycle – SLC) yang sering disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) adalah penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah – langkah pendekatan sistem. Karena tugas – tugas tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top – down. SLC digambarkan sebagai suatu pola serupa roda, empat tahap yang pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan, tahap – tahap ini secara bersama – sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle – SDLC).

(39)

2.2.2 Pendekatan Terstruktur

Menurut Jogiyanto HM (2001 : 56) Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Tujuan pendekatan terstruktur yaitu agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.

2.2.3 Model Proses Perangkat Lunak

Menurut Roger S. Pressman (2002 : 35), suatu model proses untuk rekaya perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan.

2.2.3.1 Model Sekuensial Linear atau Waterfall

(40)

perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.

tes kode

analisis desain

Pemodelan Sistem informasi

Gambar 2.4 Model Sekuensial Linier menurut Pressman (2002 : 37)

Model sekuensial linear melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

1. Rekayasa dan pemodelan sistem / informasi

(41)

informasi mancakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.

2. Analisis kebutuhan Software

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusunya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

3. Desain

Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat / kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.

4. Generasi Kode

(42)

dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian

Sekali program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

6. Pemeliharaan

(43)

setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

2.2.3.2 Model Rapid Application Development (RAD)

Menurut Pressman (2002 : 42) Rapid Application Development

(RAD) adalah perkembangan perangkat lunak sekuensial linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen.

2.2.3.3 Perbandingan Model Sekuensial Linear dan RAD

Menurut Hanna (dalam Roger S. Pressman, 2002: 39), kekurangan yang ada pada model sekuensial linear adalah sebagai berikut : a. Jarang sekali proyek nyata mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan

oleh model. Meskipun linear bisa mengakomodasikan iterasi, model itu melakukannya secara tidak langsung. Sebagai hasilnya, perubahan-perubahan dapat menyebabkan keraguan saat tim proyek berjalan. b. Kadang sulit bagi pelanggan untuk menyatakan semua kebutuhannya

(44)

mengalami kesulitan untuk mengakomodasi ketidakpastian natural yang ada pada bagian awal beberapa proyek.

c. Pelanggan harus bersikap sabar. Sebuah variasi kerja dari program-program itu tidak akan diperoleh sampai akhir waktu proyek dilalui. Sebuah kesalahan besar, jika tidak terdeteksi sampai program yang bekerja semua dikaji ulang, bisa jadi petaka.

Menurut Bulter (dalam Roger S. Pressman, 2002 : 44), kekurangan pada model RAD adalah sebagai berikut :

a. Bagi proyek besar yang bersekala, RAD memerlukan sumber daya yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. b. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di

dalam aktifitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari tiap konstituen, proyek RAD akan gagal.

(45)

2.3 Basis Data

Menurut Fathansyah (1999 : 2) Basis Data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Berbagai definisi telah dikemukakan oleh para ahli mengenai Basis Data antara lain :

a. Menurut Jogiyanto (2001 : 711) Basis Data adalah kumpulan dari data yang paling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya.

b. Menurut Andri Kristanto (2003 : 73) Basis Data adalah kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi.

2.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

(46)

dideskripsikan oleh data tersebut. Komponen – komponen pokoknya antara lain :

1. Entitas

Digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukkan sekumpulan orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang apa yang kita perlukan untuk mengambil dan menyimpan data.

2. Hubungan atau Relasi

Digambarkan dengan kotak berbentuk diamon dengan garis yang menghubungkan ke entity yang terkait. Hubungan atau relasi menunjukkan abstraksi dari sekumpulan hubungan yang mengakibatkan antara entity yang berbeda.

3. Atribut

Menunjukkan karakteristik dari entitas atau sesuatu yang menjelaskan entitas atau hubungan. Dari setiap atribut – atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan sebagai kunci ( key).

Ada beberapa jenis key yaitu :

a. Primary key, atribut yang tidak hanya mengindentifikasi secara unik kemunculan pada sebuah entitas (candidate key).

(47)

c. Composite key, candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih.

d. Foreign key, atribut pada satu relasi yang cocok pada

candidate key dari beberapa relasi. 4. Kardinalitas

Menurut Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004 : 285), Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan bail minimum maupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain. Karena semua hubungan bersifat dua arah, maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap hubungan.

a. Satu ke satu (one to one atau 1:1)

Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua.Demikian juga sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

b. Satu ke banyak (one to many atau 1 : M)

(48)

dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

c. Banyak ke banyak (Many to many atau M : N )

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.

2.3.2 Normalisasi

Menurut Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman (2004 : 306), Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengelola data ke dalam kelompok-kelompok untuk membentuk entitas yang nonredundan, stabil, fleksibel, dan mudah beradaptasi.

Menurut Bambang Hariyanto (2004 : 69) Ada beragam tingkat bentuk normal, diantaranya :

1. Bentuk normal pertama (1NF) 2. Bentuk normal kedua (2NF) 3. Bentuk normal ketiga (3NF)

(49)

5. Bentuk normal keempat (4NF) 6. Bentuk normal kelima (5NF)

(50)

2.4 Data Flow Diagram (DFD)

MenurutAndri Kristanto (2003 : 55), Data Flow Diagram(DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data.

DFD merupakan suatu alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). DFD dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan struktur dan jelas.

2.4.1 DFD Leveled

Menurut Andri Kristanto (2003 : 75), model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran data dan penyimpanan data. Sebagai alat bantu perancangan sistem, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

(51)

2.5 Kamus Data (Data Dictionary)

Menurut Andri Kristanto (2003 : 78), kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file dalam sistem.

Simbol-simbol yang ada dalam kamus data adalah sebagai berikut :

= artinya adalah terdiri atas + artinya adalah dan

( ) artinya adalah opsional

[ ] artinya adalah memilih salah satu alternatif ** artinya adalah komentar

@ artinya adalah identifikasi atribut kunci | artinya adalah pemisah alternatif simbol [ ]

Tabel 2.1 Simbol-simbol Kamus data

2.6 Microsoft Visual Basic 6.0

(52)

yang dikembangkan pada tahun 1950. Visual Basic merupakan salah satu

Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat suatu program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows.

Berikut ini adalah tampilan awal dari visual basic :

Gambar 2.6 Dialog Box New Project ditampilkan sesaat menjalankan VB

(53)

Gambar 2.7 IDE Visual Basic dengan jendela-jendela yang terbuka

Keterangan :

a. Menu bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project, membuka project, dll.

b. Main Toolbar,digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan cepat.

(54)

d. Jendela Form Designer, jendela ini merupakan tempat untuk merancang

user interface dari aplikasi.

e. Jendela Toolbox, jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat anda gunakan untuk mengembangkan user interface.

f. Jendela Code, merupakan tempat bagi anda untuk menulis code.

g. Jendela Properties, merupakan daftar properti-properti object yang sedang terpilih. Sebagai contoh untuk mengubah warna tulisan (foreground) dan warna latar belakang (background), bisa menggunakan F4 untuk menampilkan jendela properti.

h. Jendela Color Pallete, adalah fasilitas cepat untuk mengubah warna suatu object.

i. Jendela Form Layout, akan menunjukkan bagaimana form bersangkutan ditampilkan ketika runtime.

2.7 Microsoft SQL Server 2000

(55)

a. Menggunakan Enterprise Manager

b. Menggunakan SQL Query Analyzer

2.8 Microsoft Visio

Microsoft Visio merupakan suatu program aplikasi komputer untuk membantu membuat diagram alir (flowchart) dan pembuatan gambar teknik seperti desain office, floor plan, desain elektrikal, dan sebagainya.

Gambar. 2.8 Tampilan menu bar visio

2.9 Client Server

Pada buku Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006 : 76). Client Server

(56)

Client Server merupakan suatu arsitektur jaringan yang menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas sebagai pusat pengolahan dan layanan bagi terminal-terminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Prinsip kerja client server sangat sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasilnya kepada

client, sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.

Gambar 2.9 Client Server

2.9.1 Ciri-ciri Client Server

Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2004 : 98) Client Server

memiliki ciri-ciri mendasar yang membedakan dirinya dengan perangkat lunak terdistribusi lain. Ciri-ciri tersebut ialah :

a. Berbasis layanan

(57)

b. Sumber daya yang digunakan bersama

Server mengelola sejumlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses dan digunakan secara bersama-sama oleh client yang terhubung pada server.

c. Hubungan dan interaksi client server

Hubungan yang terjadi antara server dan client adalah one-to-many, yang berarti bahwa satu server melayani banyak client. Client selalu memulai interaksi dengan meminta layanan sedangkan server menanti permintaan layanan secara pasif.

d. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server

Server dapat terletak diberbagai tempat yang belum tentu diketahui oleh client. Walaupun demikian, client tetap dapat mengakses server

untuk mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya.

e. Intereperabilitas perangkat lunak dan perangkat keras

Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh masing-masing client tidak harus sama dengan yang digunakan pada server, namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain.

f. Konsistensi data

(58)

2.10 Rumah Sakit

Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan sub-spesialistik. Rumah sakit mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas Rumah Sakit adalah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna, dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan, serta terdapat upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

Untuk memenuhi kebutuhan itu rumah sakit perlu mempunyai fungsi pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. Rumah sakit setidaknya mempunyai lima fungsi :

(59)

Pelayanan inap ini meliputi pelayanan keperawatan, gizi, farmasi laboratorium, radiologi, dan pelayanan diagnostik lainnya.

2. Rumah sakit harus memiliki fasilitas rawat jalan

3. Rumah sakit memiliki tugas untuk melakukan pendidikan dan latihan 4. Rumah sakit perlu melakukan penelitian dibidang kedokteran dan

kesehatan, karena keberadaan pasien di rumah sakit merupakan modal dasar untuk penelitian ini.

(60)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada penelitian tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian diantaranya metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1. Observasi

Penelitian menggunakan metode ini bertujuan untuk memperoleh informasi masalah atau kendala yang terjadi dalam RSIA Restu. Pada metode observasi, penulis mengadakan peninjauan ke tempat penelitian.

Pengamatan dilakukan pada : Tanggal : 26 Desember 2007

Tempat : Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu

(61)

2. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah kegiatan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan. Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab dengan bagian-bagian yang terkait untuk mengetahui tentang : profil perusahaan, sistem kerja dan prosedur rawat inap yang berjalan serta permasalahan atau kendala apa saja yang dihadapi.

3. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah cara pengumpulan data secara teoritis sebagai bahan perbandingan dengan jalan mengadakan pengumpulan data-data yang diperoleh dari berbagai literature. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendukung teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam pembuatan sistem rawat inap. Pada metode studi pustaka, penulis mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam laporan tugas akhir.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

(62)

Alasan penulis memilih metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau yang biasa disebut System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall, karena kemudahan dalam proses penelitian, setiap tahap dari penelitian dapat terkontrol secara sistematis karena harus menunggu satu tahap selesai sebelum dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. Pada model waterfall ini setiap fase harus diuji kebenarannya dan kesesuaian dengan kebutuhan sistem memasuki fase berikutnya bahkan sampai berulang-ulang, sehingga memudahkan dalam hal pendokumentasian, juga memberikan dampak kecil atas kesalahan fase. Berbeda dengan Rapid Application Development (RAD), yang merupakan metode perancangan cepat yang menekankan pada siklus pembangunan yang pendek atau singkat.

Tahapan-tahapan SDLC yang digunakan meliputi : 1. Perencanaan Sistem

(63)

2. Analisa Sistem

Untuk tahap ini penulis menganalisa sistem berjalan dan melakukan pengumpulan data untuk kebutuhan sistem usulan, yang hasilnya analisa nya berupa Data Flow Diagram (DFD), kamus data, dan Entity Relationship Diagram (ERD). Dari hasil analisa yang penulis lakukan, sistem informasi yang ada pada RSIA Restu masih mengunakan cara manual dalam pengoperasiannya terutama pada administrative nya. Adapun hasil analisis sistem ini adalah :

a. Gambaran umum perusahaan b. Analisis sistem berjalan c. Sistem yang diusulkan

3. perancangan

Tahapan yang melakukan proses perancangan terhadap hasil yang didapat dari tahap analisis meliputi proses :

a. Perancangan Sistem

Data Flow Diagram (DFD) b. Perancangan Basis Data

• Entity Relationship Diagram (ERD)

(64)

c. Perancangan Antarmuka sistem • Perancangan Masukan (input)

• Perancangan Keluaran (output)

4. Penerapan (Implementasi)

(65)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil RSIA Restu

Rumah Sakit Ibu dan Anak “Restu” lahir dari gagasan almarhumah Ibu Prayogo yang semula bernama Rumah Sakit Bersalin “Restu”. Diresmikan pada tahun 1965. RSIA Restu adalah rumah sakit swasta yang mempunyai komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi anak, ibu hamil dan bersalin. Pada tahun 2006 nama Rumah Sakit Bersalin “Restu” di ubah menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak “Restu”, agar mempunyai cangkupan layanan yang lebih luas.

4.1.2 Struktur Organisasi

“Organisasi adalah sistem saling pengaruh – mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama”.

(Jogiyanto, 2005 : 27).

(66)

Direktur

Wadir Pelayanan Wadir Pelayanan Penunjang

Instalasi Uji coba Kebidanan & Peny.

Kand.

Instalasi Lab Klinik dan Patologi

Bidang Keuangan Bidang Admin dan Kepegawaian

Sub Bidang Tata Usaha

Sub Bidang Perencanaan dan

Penyusunan Program

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

4.1.3 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

1) Direktur

(67)

2) Wadir. Pelayanan

Bertanggung jawab dan mengawasi kinerja di bidang pelayanan medik yang membawahi dari sembilan instansi yang bersangkutan :

a. Instalasi rawat darurat

Bagian ini menangani pasien yang mengalami keadaan kritis / darurat, yang membutuhkan penanganan pertama masalah darurat untuk dirawat.

b. Instalasi rawat jalan

Bagian ini menangani pasien rawat jalan, yang tidak setiap hari melakukan kunjungan pemeriksaan.

c. Instalasi rawat inap bedah

Bagian ini menangani pasien yang melakukan perawatan dan pemeriksaan setiap harinya di rumah sakit.

d. Instalasi rawat inap non-bedah

Bagian ini menangani pasien yang melakukan perawatan dan pemeriksaan setelah melakukan operasi di rumah sakit.

e. Instalasi uji coba kebidanan dan penyakit kandungan

Bagian ini menangani masalah yang berhubungan dengan kandungan atau persalinan dan penyakit kandungan.

f. Instalasi kamar bedah

(68)

g. Instalasi anestesi

Bagian ini menyediakan pelayanan pembiusan pasien sebelum operasi dan memastikan tidak ada efek samping dari pembiusan.

h. Instalasi pengujian kesehatan

Bagian ini menangani pengecekan medis bagi pasien yang sehat.

3) Wadir. Pelayanan Penunjang

Bertanggung jawab dan mengawasi kinerja di bidang pelayanan penunjang medik dan non medik yang terdiri dari instansi yang bersangkutan.

1. Bidang pelayanan penunjang medik : a. Instalasi radiologi

Bagian ini menangani masalah penggunaan pemeriksaan penunjang yang berupa foto rontgen.

b. Instalasi farmasi

Bagian ini menyediakan obat-obatan RSIA. c. Instalasi lab. klinik dan patologi anatomi

Bagian pemeriksaan penunjang berupa darah dan urine, memeriksa jaringan tubuh pasca operasi.

2. Bidang pelayanan penunjang non medik :

(69)

Bagian ini menangani segala urusan yang berhubungan dengan properti dan masalah keamanan di dalam RSIA.

b. Instalasi sistem informasi manajemen RSIA

Bagian ini menangani kebutuhan informasi bagi pihak RSIA dan pasien. c. Instalasi catatan medik dan pelaporan

Bagian ini menangani pencatatan laporan kesehatan bagi pasien yang telah dirawat di RSIA.

d. Instalasi kebersihan dan pertamanan

Bagian ini menangani pemeliharaan taman serta kebersihan lingkungan RSIA.

4) Wadir. Administrasi dan Keuangan

Bertanggung jawab dan mengawasi kinerja di bidang keuangan dan bidang administrasi dan kepegawaian dalam mengatur manajemen keuangan dan kepegawaian.

1. Bidang keuangan

a. Sub. bidang pengelolaan keuangan

Mempunyai tugas mengawasi aliran keuangan yang keluar masuk di dalam RSIA.

(70)

Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan pembinaan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengadaan pegawai, pengembangan pegawai.

b. Sub. bidang tata usaha

Mempunyai tugas mendokumentasikan arsip-arsip RSIA yang berhubungan dengan kepegawaian, keuangan, dan pelayanan.

c. Sub. bidang perencanaan dan penyusunan program

Mempunyai tugas menyusun rencana bagi keperluan RSIA, serta penyusunan program kerja RSIA tersebut.

4.1.4 Job Description

1. Dokter

Dokter menangani serta memeriksa pasien, lalu setiap pemeriksaan dilakukan penginputan pada sistem yang nanti digunakan dalam pembuatan laporan visit dokter.

2. Perawat

Perawat menangani dan merawat pasien, setiap detil tindakan di tulis dalam kartu rekam medik. Misalnya apa saja obat yang diberikan.

3. Pasien Rawat Inap

(71)

pasien tersebut telah selesai melakukan rawat inap, pasien melakukan pembayaran secara tunai.

4. Staff

Staff menerima pendaftaran pasien, melakukan pengecekan kamar melalui sistem, memberikan layanan kepada pasien, serta membuat dan menerima pembayaran tagihan pasien.

4.2 Analisa Sistem Berjalan

RSIA Restu merupakan rumah sakit yang hanya diperuntukkan untuk ibu dan anak. Walaupun kini terus mengalami perkembangan terjadi kelambatan dalam pelayanan, karena banyaknya informasi yang diperlukan dan tidak mudah diakses pada sistem manual. Penempatan karyawan pada sistem manual dapat memakan tempat yang lebih besar, selain itu memproses laporan keuangan bulanan pasien suatu tugas yang menyita waktu serta membutuhkan ketelitian dan ketepatan waktu. Hal ini tidak terlepas dari besarnya keterlibatan staff. Ini merupakan sebagai akibat dari belum adanya sistem rawat inap. Untuk itu perlu di analisis permasalahan yang ada. Maka analisa yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

4.2.1 Analisa Prosedur

(72)

diinginkan. Dimulai dari pasien melakukan registrasi data pasien dicatat dalam formulir pendaftaran pasien, kemudian pasien memilih kamar yang diinginkan dan kamar yang dipilih juga harus disesuaikan dengan diagnosa pasien.

Selama masa perawatan, setiap hari pasien akan dikenakan biaya akomodasi (biaya kamar) dan asuhan keperawatan yang besarnya tergantung dari kelas kamar yang ditempati pasien.

Selain itu, pasien juga terkena biaya layanan meliputi : 1. Biaya obat dan alat medik

Yang termasuk dalam layanan ini adalah obat yang dipakai pasien, alat medis yang digunakan pasien seperti infus.

2. Biaya visit dokter

Biaya visit akan dikenakan apabila ada dokter yang memeriksa pasien. 3. Biaya layanan medik

Biaya layanan medik adalah biaya yang dikenakan apabila pasien menggunakan fasilitas medik RSIA seperti mendapat transfusi, penggunaan Laboratorium, Rontgen.

(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem yang sedang berjalan, maka diperoleh poin-poin masalah yang dihadapi RSIA Restu sebagai berikut :

a. Data-data masih berupa berkas-berkas dan tidak terintegrasi.

Data-data di RSIA masih dicatat dalam berkas sehingga sulit bila ingin mendapatkan informasi tertentu.

b. Tidak adanya pengecekan kamar secara otomatis.

RSIA memiliki banyak kamar dalam kegiatan rawat inap. Pasien akan dipisah-pisahkan berdasarkan diagnosa penyakit dan kelas yang diinginkan. Selama ini untuk melakukan pengecekan kamar dilakukan secara manual dan sering kali dari catatan yang ada tidak sesuai dengan keadaan, terkadang kamar yang dalam catatan seharus nya masih ada terkadang sudah terisi. c. Proses pengadaan laporan yang rumit

Untuk membuat laporan pendapatan kotor RSIA, kegiatan dokter maupun pembuatan tagihan pasien pihak rumah sakit melakukan perhitungan secara manual dari berkas-berkas transaksi yang ada. Jadi hal ini sangatlah tidak efisien mengingat transaksi yang terjadi dalam RSIA sangat banyak.

4.3 Sistem yang Diusulkan

(80)

1. Mampu menyediakan informasi kamar-kamar yang masih bisa ditempati oleh pasien baru berdasarkan diagnosa jenis penyakit pasien dan kelas yang diinginkan pasien.

2. Mampu menyediakan tagihan biaya perawatan secara terperinci bagi pasien. 3. Mampu menyediakan laporan untuk pihak manajemen rumah sakit.

4. Mampu menyediakan laporan kinerja masing-masing Dokter.

(81)

Staff Perawat Dokter Pasien

Mulai Pasien baru ?

(82)
(83)
(84)

4.3.1 Diagram Konteks sistem yang diusulkan

Gambar 4.7 Diagram Konteks

(85)

Jika pasien telah selesai menjalani rawat inap, maka sistem akan memproses transaksi-transaksi yang hasilnya berupa tagihan. Apabila pasien sudah melakukan pembayaran maka pasien akan mendapatkan bukti pembayaran. Untuk informasi pendapatan rumah sakit diambil dari data-data transaksi yang ada di rumah sakit.

4.3.2 Diagram Level 0 Sistem Usulan

(86)

Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 0

(87)

berguna untuk pengecekan ketersediaan kamar melalui sistem. Perawat memberikan layanan penggunaan obat selama pasien dirawat. Dokter memberikan pelayanan dan visit kepada pasien, melalui informasi tersebut dibuatlah laporan kegiatan dokter.

Jika pasien telah selesai menjalani rawat inap, maka dibuatlah rincian tagihan. Tagihan tersebut akan dibayar oleh pasien, dan pasien mendapatkan bukti pembayaran.

4.3.3 Diagram Level 1 Sistem Usulan

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses ke-2

(88)

3.1

Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses ke-3

(89)

Gambar 4.11 DFD Level 1 Proses ke-4

(90)

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses ke-5

Pasien melakukan pembayaran berdasarkan tagihan, maka pasien akan mendapat bukti pembayaran.

6.1 Pengecekan

informasi Informasi laporan kegiatan

dokter

Transaksi

6.2 Pembuatan laporan kegiatan

dokter

Informasi yang dibutuhkan

Laporan kegiatan dokter

(91)

Staff memberikan informasi laporan kegiatan dokter, dan sistem melakukan pengecekan informasi. Informasi tersebut disimpan didalam database yang nantinya sangat berguna dalam laporan kegiatan dokter.

7.1 Informasi yang dibutuhkan Informasi laporan

pendapatan rs

Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses ke-7

Berdasarkan data-data transaksi maka dapat dibuatnya laporan pendapatan RS.

4.3.4 Spesifikasi Proses

a. Proses Registrasi

(92)

Input Tanggal Masuk Input Diagnosa Input Kelas

Input Penanggung Jawab Input No Kamar

If Cek Kode Pasien, Diagnosa, Penanggung Jawab, No Kamar

Then Simpan

Else Keluar Tutup form

Endif

b. Proses Cek Kamar Input kelas Input Status

If Kapasitas Kamar > 0

Then Tampilkan Data Kamar

Else Keluar

Tutup Form

(93)

c. Proses Data Pasien Input Kode Pasien Input Nama Pasien Input Tanggal Lahir Input Jenis Kelamin Input Alamat Input Agama Input Telepon Input No Hp

If Cek Kode Pasien, Nama Pasien, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Telepon, No Hp

Then Simpan

Else If Cek Kode Pasien, Nama Pasien, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Telepon, No Hp valid

Then Update

Else If Hapus data

Then Hapus

Else Keluar

Tutup Form

(94)

d. Proses Data Karyawan Input Kode Karyawan Input Nama Karyawan Input Jenis Kelamin Input Status

Input Tgl Lahir Input Alamat Input Agama Input Telepon Input Nomor Hp

If Cek Kode Karyawan, Nama Karyawan, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Telepon, Status, No Hp

Then Simpan

Else If Cek Kode Karyawan, Nama Karyawan, Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Telepon, Status, No Hp valid

Then Update

Else Keluar

Tutup Form

(95)

e. Proses Layanan

Input No Medical Record Input Tanggal Layanan Input Kode Pasien Input Nama Layanan Input Biaya Layanan Input Jumlah Layanan Input Total Biaya

If Total Biaya > 0

Then Total Biaya = Biaya Layanan * Jumlah Layanan

Else If Cek No Medical Record, Tanggal Layanan, Kode Pasien, Nama Layanan, Total Biaya

Then Simpan

Endif

f. Proses Visit

(96)

Input Nama Visit Input Biaya Visit

Input Jumlah Visit Input Total Biaya

If Total Biaya > 0

Then Total Biaya = Jumlah Visit * Biaya Visit

Else If Cek No Medical Record, Tanggal Visit, Kode Pasien, Nama Dokter

Then Simpan

Else Keluar

Tutup Form

End if

g. Proses Pembayaran Input No Medical Record Input Kode Pasien

(97)

Input Total Biaya Layanan Input Total biaya obat dan alkes Input Total Biaya visit dokter

If Total Biaya Kamar > 0

Then Total Biaya Kamar = Biaya kamar * Lama Opname

Else If Total Biaya Layanan > 0

Then Total Biaya Layanan = Biaya Layanan * Jumlah Layanan

Else If Total Biaya Obat dan Alkes > 0

Then Total Biaya Obat dan Alkes = Harga Obat dan Alkes * Jumlah

Else If Biaya Visit

Then Total nBiaya Visit = Biaya Visit * Jumlah Visit

Else If No Medical Record, Kode Pasien, Tanggal Masuk

, Tanggal Keluar, Lama Opname, Total Biaya Kamar, Total Biaya Layanan, Total biaya obat dan alkes, Total Biaya visit dokter

Then Simpan

Else Keluar

Tutup Form

(98)

h. Proses Laporan Keuangan Input Bulan

Input Tahun Input Status

If Cek Bulan, Tahun, Status valid

Then Lihat

Else Keluar

Tutup Form

Endif

i. Proses Laporan Laporan Visit Dokter Input Bulan

Input Tahun

Input Nama Dokter

If Cek Bulan, Tahun, Nama Dokter

Then Rekap

Else Keluar

Tutup Form

(99)

4.4 Kamus Data

a. data_pasien = @kode_pasien + tgl_daftar + nama_pasien + jk + alamat_pasien + tgl_lahir + no_telepon + no_hp + agama

DATA SPESIFIKASI DATA

@kode_pasien Kode pasien

tgl_daftar Tanggal daftar pasien

No_medical Nomor medical record

Nama_pasien Nama pasien

Nama depan + nama belakang

Jk Jenis kelamin

[pria][wanita]

Alamat_pasien Alamat pasien

Nama jalan + nomor rumah + rt + rw + kode pos + nama kota

Tgl_lahir Tanggal lahir

No_telepon Nomor telepon

Kode daerah + nomor telepon

No_hp Nomor handphone

Agama Agama

(100)

b. data_karyawan = @kode_karyawan + nama_karyawan + jk + status_karyawan + tgl_lahir + alamat_karyawan + agama + no_telepon + no_hp

DATA SPESIFIKASI DATA

@kode_karyawan Kode karyawan

Nama_karyawan Nama karyawan

Nama depan + nama belakang

Jk Jenis kelamin

Status_karyawan Status karyawan

[admin][dokter][perawat][staff user]

Tgl_lahir Tanggal lahir

Alamat_karyawan Alamat karyawan

Nama jalan + nomor rumah + rt + rw + kode pos + nama kota

Agama Agama

No_telepon Nomor telepon

Kode daerah + nomor telepon

(101)

c. data_pj = @kode_pj + nama_pj + alamat_pj + telepon_pj + hp_pj

DATA SPESIFIKASI DATA

@kode_pj Kode penanggung jawab

Nama_pj Nama penanggung jawab

Nama depan + nama belakang

Alamat_pj Alamat penanggung jawab

Nama jalan + nomor rumah + rt + rw + kode pos + nama kota

Telepon_pj Telepon penanggung jawab

Kode daerah + nomor telepon

Hp_pj Nomor handphone penanggung jawab

d. diagnosis = @kode_diagnosis + nama_diagnosis

DATA SPESIFIKASI DATA

@kode_diagnosis Kode diagnosis

Nama_diagnosis Nama diagnosis

e. kamar = @nomor_kamar + kelas_kamar + range_awal + range_akhir + harga_kamar

(102)

@nomor_kamar Nomor kamar

Kelas_kamar Kelas kamar

Range_awal Range awal

Range_akhir Range akhir

Harga_kamar Harga kamar

f. layanan = @kode_layanan + nama_layanan + jumlah_layanan + biaya_layanan

DATA SPESIFIKASI DATA

@kode_layanan Kode layanan

Nama_layanan Nama layanan

Jumlah_layanan Jumlah layanan

Biaya_layanan Biaya layanan

Tgl_pemberian Tanggal pemberian layanan

g. obat_alkes = @kode_obat_alkes + jenis_obat_alkes + nama_obat_alkes + harga_obat_alkes

DATA SPESIFIKASI DATA

@kode_obat_alkes Kode obat dan alkes

(103)

[obat][alkes]

Nama_obat_alkes Nama obat atau alkes

Harga_obat_alkes Harga obat atau alkes

Jumlah_obat_alkes Jumlah obat atau alkes

Tgl_pemberian Tanggal pemberian obat atau alkes

h. visit = @kode_visit + kode_dokter + tgl_visit + jumlah visit

DATA SPESIFIKASI DATA

@kode_visit Kode visit

Kode_dokter Kode dokter

Tgl_visit Tanggal visit

Jumlah_visit Jumlah visit

i. Pembayaran = @no_medical + tgl_bayar + total_tagihan + total_bayar + sisa + status

DATA SPESIFIKASI DATA

@no_medical Nomor medical

(104)

Total_tagihan Total tagihan

Total_bayar Total bayar

Sisa Sisa pembayaran

Status Status pasien

4.5 Perancangan Basis Data

4.5.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)

(105)

Gambar 4.15 ERD Sistem Rawat Inap

4.5.1.1 Mengidentifikasi Entity

Nama Entity Penjelasan

Pasien Merupakan entity yang memberikan informasi tentang pasien rawat inap beserta informasinya secara lengkap.

Karyawan Merupakan entity yang memberikan informasi tentang karyawan.

(106)

yang dipakai dalam kegiatan rawat inap.

Layanan Merupakan entity yang memberikan informasi tentang layanan rumah sakit secara lengkap.

Obat Dan Alkes Merupakan entity yang memberikan informasi tentang obat dan alat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rawat inap rumah sakit.

Visit Merupakan entity yang memberikan informasi jenis visit. Diagnosa Merupakan entity yang memberikan informasi tentang

diagnosa penyakit.

Pembayaran Merupakan entity yang memberikan informasi tentang pembayaran biaya rumah sakit yang dilakukan pasien beserta detail transaksinya.

(107)

4.5.1.2 Menentukan Atribut

Dalam tahap ini bertujuan menentukan atribut dan entity yang telah diidentifikasi.

NO. ENTITY ATRIBUTE

1. Pasien KdPasien*

NamaPasien

2. Karyawan KdKaryawan* NamaKaryawan AlamatKaryawan TanggalLahir JenisKelamin NoTlpKaryawan

3. Layanan KdLayanan* NamaLayanan Bagian Instalasi Harga

No. ENTITY ATTRIBUTE

4. Obat dan

6. Diagnosa KdDiagnosa* Jenis Diagnosa

7. Kamar KdKamar*

Jenis Harga

8. Pembayaran KdPembayaran* Tanggal

JumlahTotal

Gambar

Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem (Andi Kristanto, 2003 : 2)
Gambar 2.2 Siklus pengolahan data (Andi Kristanto, 2003 : 9)
Gambar 2.3 Tahapan-tahapan dalam SDLC (Raymond Mcleod, 2004 : 24)
Gambar 2.4 Model Sekuensial Linier menurut Pressman (2002 : 37)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ABC System mampu mengalokasikan biaya sesuai dengan konsumsi aktivitas dari masing-masing kamar, sehingga menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dan relevan untuk

1) Pencatatan data akuntansi sebaiknya secara komputerisasi tetapi yang telah terhubung dengan unit yang terkait sehingga jika memerlukan koreksi akan lebih mudah.

Dalam penelitian ini diuraikan pemodelan dan simulasi mengendalikan motor DC dengan PID(Propotional Integral Deivative) proses kendali dilakukan dengan

Morbiditas Instalasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Santa Maria Pemalang ini, dapat menghasilkan rekap laporan lebih cepat dengan informasi yang lebih lengkap,

Perubahan status gizi pada pasien gizi kurang selama 2 minggu perawatan juga tidak menunjukkan suatu perbaikan, dimana tidak ada perbedaan yang signifikan antara status gizi

HASIL YANG DICAPAI dalam proyek ini adalah sistem informasi rawat inap dan rawat jalan yang dapat mempermudah pihak rumah sakit dalam mengurus pencatatan biaya dan pembuatan

pada lokasi yang dapat mengati pergerakan pasien. Perawat hendaknya terpisah tetapi mempunyai akses yang cepat dari ruang persalinan. 7) Pelayanan perawatan hendaknya

Perancangan sistem ini menggunakan pendekatan aplikasi individual, yaitu perancangan sistem hanya pada bagian rawat inap khusus untuk ibu dan bayi da r i keseluruhan sistem