• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRATIKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN PRATIKUM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRATIKUM

INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

Laporan 1 (jobsheet 1)

Topik : Pengantar jaringan komputer

Judul : Memasang kabel jaringan

Oleh

DESI NILAWATI

1102636

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

(2)

A. Tujuan

Setelah praktikum ini peserta diharapkan dapat :

1. Mengetahui dan menjelaskan mengenai apa saja bahan yang digunakan

sebagai media implementasi jaringan.

2. Mengetahui dan dapat memasang konektor jaringan komputer dari berbagai

jenis konektor.

Jaringan computer pada dasarnya jaringan kabel yaitu dihubungkannya kabel

yang satu dengan lainnya dalam suatu system computer. Masing-masing jenis

kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda., untuk itu

buatlah penenalan tipe kabel.

Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable. Tipe kabel yang lain adalah fiber optic, tipe kabel ini mempunyai kecepatan transfer

data cukup tinggi. Dengan demikian harga untuk tipe kabel fiber relative mahal.

Dua tipe kabel yang banyak digunakan adalah twisted pair dan koaksial. Kabel

twiated pair sendiri terdiri atas 2 jenis yaitu UTP dan STP sedangkan kabel

koaksial juga terdiri dari 2 jenis yaitu think koaksial dan sthink koaksial. Untuk

menghubungkan antara satu computer dengan computer lainya dapat

dihubungkan secara straight kabel dan secara cross kabel. Jika menghubungkan

secara straight kabel maka membutuhkan interfafe hub/switch sedangkan secara

(3)

Setiap PC dihubungkan kejaringan internet dengan perantaraan Network Interface Card (NIC) yang cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau fiber optic.

Agar dapat digunakan, semua NIC harus memiliki device driver untuk setia system operasi. Device driver ini dapat diperoleh dari pembuat operating system maupun dari pembuat NIC itu sendiri.

Pembahasan mengenai jenis- jenis kabel yang di kenal secara umum :

1. Kabel coaxial 2. Kabel twisted pai 3. Kabel fiber optic

A. Kabel coaxial

Kabel koaksial mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :

1. Kecepatan dan keluaran 10 - 100 MBps

2. Biaya Rata-rata per node murah

3. Media dan ukuran konektor medium

4. Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)

Jaringan dengan menggunakan kabel koaksial merupakan jaringan dengan biaya

rendah, tetapi jangkauannya sangat terbatas dan keandalannya juga sangat

(4)

Coaxial banyak digunakan di jaringan lokal karena biaya pembangunan

jaringannya relative murah, biasanya kabel ini digunakan pada ring.

Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk dan electrical

interference (berasal dari petir dan sistem radio) karena terdapat semacam

perlindungan logam/metal dalam kabel tersebut. Kabel coaxial hanya dapat

mempunyai transfer rate data maximum 10 Mbps.

Tabel 1: Jenis Cable Coaxial

Type Hambatan Digunakan untuk

RG-8 50 ohm Thick Ethernet

RG-11 50 ohm Thick Ethernet

RG-58 50 ohm Thin Ethernet

RG-59 75 ohm Kabel TV

RG-62 93 ohm ARCnet

Kelebihan :

a. Murah

b. jarak jangkauannya cukup jauh.

c. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal

telepon

d. Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi

interferensi dengan system lain.

Kekurangan :

a. susah pada saat instalasi

b. mempunyai redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jauh harus

(5)

c. jika kabel dipasang di atas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik

yang dapat berakibat putusnya hubungan

B. Kabel twisted pair

Macam - Macam Kabel Twisted Pair

1.UTP (Unshielded Twisted Pair)

Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah

sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak

dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum

yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya

yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel

UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau

kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut

tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. Kabel UTP memiliki

impendansi kira-kira 100 Ohm.

Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit menjadi 4 pasang. Ke empat pasang kabel tersebut adalah :

 Pasangan kabel warna hijau dengan Putih lease Hijau

 Pasangan kabel warna Orange dengan Putih lease Orange

 Pasangan kabel warna Biru dengan Putih lease Biru

 Pasangan kabel warna coklat dengan Putih lease Coklat

1.1 Kategori Kabel UTP

 Cat 1 : Digunakan untuk perangkat komunikasi, seperti kabel telephon.

(6)

 Cat 3 : Biasanya digunakan untuk topologi token ring dengan kecepatan

transfer data mencapai 10 Mbps.

 Cat 4 : Kecepatan transfer data mencapai 16 Mbps

 Cat 5 : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps

 Cat 5e : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps – 1 Gigabits.

 Cat 6 : Kecepatan transfer data hingga 2,5 Gigabit Ethernet dalam jarak 100

Meter atau 10 Gigabits dalam jarak 25 Meter.

1.2 Standarisasi Kabel UTP

Pemasangan urutan Kabel UTP umumnya mengikuti aturan standart international

yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Untuk urutan EIA/TIA 568A urutan kabel

nya adalah sebagai berikut :

Urutan ke 1 : Putih Hijau

Sedangkan urutan EIA/TIA 568B urutan kabelnya adalah sebagai berikut:

(7)

1.3 Tipe Pemasangan Kabel UTP

Ada 2 jenis tipe pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu type straight dan

tipe cross.

a. Tipe Straight

Tipe Straight artinya ujung kabel

yang satu dengan ujung kabel

yang lainnya memiliki urutan kabel

yang sama sesuai dengan standart

EIA/TIA 568B. Tipe ini digunakan

untuk menghubungkan antara PC

ke Switch, Router ke Switch,

Router ke Hub dan PC keHub.

b. Tipe Cross

Pada tipe ini ujung kabel yang satu

menggunakan urutan standart

EIA/TIA 568A dan ujung yang satu

nya lagi menggunakan urutan

kabel TIS/EIA 568B dan digunkan

untuk menghubungkan PC ke PC,

Switch/Hub ke Switch/Hub, dan PC

ke Router.

a. rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik

(8)

2. STP (Shielded Twisted Pair)

Shielded twisted pair atau STP adalah kabel pasangan

berpilin yang memiliki perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari

intereferensi elektromagnetik luar.

3.S/UTP (Screened Unshielded Twisted Pair)

Yaitu kabel twisted pair yang didalam pelindung kabel

(kulit luar) kabel terdapat pelindung berupa kertas logam.

4. S/STP (Screened Shielded Twisted Pair)

S/STP merupakan kabel twisted pair yang dimana

terdapat pelindung ganda didalamnya. Yaitu didalam kabel dan disetiap pasangan

lilitan. Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak memiliki perlindungan terhadap

pengaruh dari gangguan seperti elektromagnetik, crosstalk.

C. Kabel fiber optic

Fiber Optic adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang

digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.

Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih

(9)

karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat

optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

Kabel fiber optic (fiber optik) adalah kabel jaringan yang dapat mentransmisi data

melalui media cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic (fiber

optik) ini jauh lebih mahal. Namun, kabel fiber optic (fiber optik) memiliki jangkauan

yang lebih jauh dari 200 meter sampai ratusan kilometer, kabel fiber optic (fiber optik)

juga tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik dan dapat mengirim data

pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic

(fiber optik) tidak membawa sinyal elektrik listrik, seperti kabel lainnya yang

menggunakan kabel tembaga yang relatif rawan terhadap serangan petir. Sebagai

gantinya, sinyal dari kabel fiber optik (fiber optik) yang mewakili bit tersebut diubah ke

bentuk cahaya.

Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :

1. Berdasarkan mode yang dirambatkan:

Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang

sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding

selongsong (cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk

meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada

kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari

ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi

memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga

memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh.

(10)

Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat

menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.

2. Berdasarkan indeks bias core :

o Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang

homogen.

o Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling

besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang

lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.

Kabel Fiber Optic tidak membawa signal elektrik,seperti kabel lainnya yang

menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, signal yang mewakili bit tersebut di

ubah ke bentuk cahaya.

ada di sepanjang jalur instalasi.

Kelemahan Fiber Optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya dan

mahalnya harga kabel Fiber Optic ini, Mengingat media ini menggunakan gelombang

cahaya untuk mentransmissikan data maka Fiber Optic tidak dapat di install dalam jalur

yng berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus

di buat belokan yang melengkung.

Spesifikasi Pemakaian Fiber Optik :

* Indoor Cable

- Menggunakan LED sebagai sumber daya cahaya.

- Attenuetion 3,5 dB/km (kehilangan 3,5 dB perkilometer signal).

- Panjang gelombang cahaya yang di gunakan 850 nM (nano meter).

(11)

* Outdoor Cable :

- Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya.

- Attenuetion 1 dB/Km.

- Panjang gelombang 1170 nM (nano meter).

- Monomode (single mode).

* Open Wire :

a). Biasa di gunakan untuk distribusi listrik.

b). Tidak punya perlindungan terhadap gangguan noise, pada komunikasi data.

c). Hanya dapat di gunakan untuk komunikasi data bila jaraknya kurang dari 20 ft.(6,1

m).

Struktur Dasar Fiber Optik

Kabel fiber di buat kaca yang di bungkus oleh penebat. Fiber optik menggunakan

cahaya untuk menghantar sugnal, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan

signal elektronik. Informasi di transmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan

cara mengkonversi signal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak

di gunakan adalah LED atau Laser. Oleh karena itu fiber dapat menahan gangguan

elektromagnet. Kabel fiber Optik sesuai di gunakan di kawasan yang banyak gangguan

elektromagnet dan jarak yang jauh.

Secara garis besar fiber optik memiliki 3 struktur dasar, yaitu :

a. Core (Inti)

Berfungsi untuk menentukan cahaya perambat dari satu ujung ke ujung yang lain.

Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas yang sangat tinggi, merupakan bagian

utama dari fiber optic karena terjadi permabatan cahaya di sini. Diameternya adalah

10-50(simbol(mu)m), ukuran core sangat mempengaruhi fiber optik.

b. Cladding (Lapisan)

Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung

lainnya. Terbuat dari gelas dengan indexs bias lebih kecil dari core, merupakan

selubung dari core, sangat mempengaruhi sudut kritis.

c. Coating (jaket)

Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tepat kode warna. Terbuat dari bahan

(12)

Kode warna pada kabel serat optik

Selubung luar

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:

Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor,

biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:

1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi

yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter

maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi

yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain,

akurasinya tidak akan mudah berubah.

2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan

sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat

diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat

lain.

3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan

konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode

maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun

dicabut.

4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi

(13)

5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja.

Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.

6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang

sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan

berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang

lagi penggunaannya.

7. E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

1. LC

2. SMU

3. SC-DC

Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu

dengan maksud sebagai berikut:

Kelebihan Fiber optic :

 Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial.  Kabel fiber optic mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh

dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi

serial data digital.

 Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat

mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik,

tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh tegangan

(14)

 Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan

tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia

pada konsentrasi tertentu.

 Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada

percikan api bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak

menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan.  Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca.

 Kabel fiber optic walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila

dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan

lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah

dalam penanganan dan pemasangannya.

 Kabel fiber optic lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih

susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada

yang menyadap sistem – maka muatan informasi yang dikirim akan jauh

berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.

Kekurangan :

 Biaya yang mahal untuk peralatannya.

 Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.

 Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya.  Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.

 Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik

juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit

listrik eksternal.

 Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.

D. Langkah kerja pratikum

1. Untuk memulai pratikum siapkan selutuh alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan yaitu dengan cara

(membuan) mengupas bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan

(15)

3. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan kebutuhan apakah kabel dipergunakan

pada hub/switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah computer saja. Untuk

keperluan pemasangan kabel berikut urutan warna kabel untuk keperluan straight

dan crosh.

Susunan Kabel Straight

(16)

Susunan Kabel Cross

Keterangan Susunan Kabel Cross

4. Urutkan pemasangan kabel pada konektor.

5. Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan tang

klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.

6. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan

menggunakan kabel tester.

7. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan

pengesetan dengan kabel tester, rapikan peralatan dan bahan yang telah

(17)

E. Hasil Praktikum

Pada praktikum ini hasil yang didapat yakni,hasil pembuatan kabel LAN Straight maupun

Cross,adapun yang baik seperti pada gambar dibawah.

F. Evaluasi

1. Jelaskan perbedaan kabel UTP dan STP?

Perbedaan paling besar dari kabel UTP dan STP ini adalah pada material kabel dan

bahan pembungkus kabel. pada UTP, material logam maupun isolator lebih lunak

juga material pembungkusnya juga lunak. berbeda dengan UTP, STP material

logamnya lebih keras dan secara ukuran lebih besar sedikit. isolatornya pun lebih

keras. sehingga waktu proses crimping, tangan sampai lecet-lecet. istimewanya

adalah material pembungkusnya, pertama terdapat pembungkus plastik bening tipis.

kedua alumunium foil dan ada satu kawat yang fungsinya untuk ground. paling luar

lapisan pembungkus mirip dengan UTP, tetapi lebih tebal dan lebih liat, warnanya

pun bukan abu-abu tetapi putih.

bukan hanya masalah kabel, STP konektornya pun berbeda dengan UTP.

konektornya berlapis logam sebagai konektor ground. harganya pun sekitar 10x lipat

harga konektor UTP. untuk lebih mbois, pake jacket. selain mbois/keren juga

mencegah air/ kelembapan masuk lewat celah konektor yg berakibat mempercepat

korosi.

sambungan STP pun berbeda dengan sambungan kabel UTP. sambungan kabel (I

connector) ini memakai lapisan logam sebagai penerus ground. diluarnya terdapat

jacket untuk melindungi sambungan dari cuaca.

2. Kenapa pada kabel UTP/STP kabel berjumlah 8, sedangkan yang dipasang /

(18)

Karena prinsip kerja yang digunakan oleh saluran utama hanya 4 terminal saja yaitu

Fx(+), Tx(-), Rx(+), Rx(-).

Pada jaringan komputer, termasuk LAN, terjadi proses komunikasi. Pada sistem

komunikasi dasar dijelaskan bahwa setidaknya harus ada 3 hal yaitu : (1)Pemancar

(Tx), (2)Penerima (Rx) dan (3)media transmisi. Menurut cara kerja aliran listrik pada

kabel, agar arus dapat mengalir maka setidaknya dibutuhkan dua kabel (anggap aja

untuk titik positif dan negatif), sehingga arus listrik (yang merepresentasikan data

komputer) dapat mengalir dari positif misalnya ke negatif. Maka agar dapat terlaksana

proses komunikasi lengkap (full-duplex), yaitu bisa mengirim (TX) dan menerima data

(RX), tentu dibutuhkan 2 pasang (4 kabel), pasangan pertama untuk fungsi

pemancaran dan pasangan kedua untuk fungsi penerimaan. Jadi, dari 8 kabel (4 pasang) yang ada pada UTP kategori ‘LAN’, hanya 4 kabel saja yang akan digunakan (2 pasang).

3. Buatlah kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan.

Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :

Ada 2 tipe pengelompokkan urutan warna pada pin yaitu pengelompokkan Straight

dan Cross dapat dilihat pada teori singkat .

Kabel tipe Straight digunakan untuk menghubungkan di client ke sub atau dari node

yang memilki IP dengan node yang tidak memiliki IP,sedangkan kabel Cross

digunakan untuk menghubungkan Client to Client atau penghubung node yang

memliki IP.

Untuk pengetesan kabel UTP menggunakan LAN tester. Terdapat perbedaan antara

kabel tipe Straight dan Cross. Pada Kabel Straight LED akan menyala Sesuai urutan

(1-8) dan saling berpasangan antara ujung 1 dengan ujung lainnya. sedangkan pada

kabel Cross atau penyilangan yaitu led no 1dengan led no 3, led no 2 dengan led no

6, led no 3 dengan led no 1 dan yang terakhir led no 6 dengan led no 1,sisanya akan

Gambar

Tabel 1: Jenis Cable Coaxial

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Proses terjadinya angin ini karena adanya gaya gradien tekanan akibat laju penurunan suhu darat yang lebih cepat dibandingkan lautan sehingga terbentuk sistem tekanan tinggi di

Sumber : berdasarkan analisis pendamping dan Masyarakat.. Dengan mengetahui harapan-harapan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Sumbermiri pada tabel diatas, dan dengan

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes sp di

Penulis berharap dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh konservatisme akuntansi, voluntary disclosure dan ukuran perusahaan terhadap earning response coefficient

Pada karya tulis ini penulis menggunakan modalitas Bridging exercise, Stretching Wrist , dan metode Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) pada kasus stroke non

Penelitian selanjutnya disarankan dapat menguji variabel-variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh kuat terhadap budgetary slack karena dari empat variabel

Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 41/M-IND/PER/3/2010.. 1 Laju pertumbuhan industri adalah : Pertumbuhan nilai tambah dihitung dengan melihat tingkat

Dalam metode ini, pendapatan diakui secara progresif untuk setiap periode sesuai dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian, sehingga beban dan