ANALISIS SISTEM KENDALI
o
PENDAHULUAN
o
ANALISIS WAKTU ALIH
♦
Tanggapan Waktu Alih Orde 1
♦
Tanggapan Waktu Alih Orde 2
♦
Spesifikasi Tanggapan Waktu Alih
♦
Penurunan Rumus Spesifikasi
♦
Tanggapan Waktu Alih Orde Tinggi
o
ANALISIS GALAT KEADAAN TUNAK
♦
Klasifikasi Sistem Kendali
♦
Konstanta Galat Statik
o
ANALISIS KEPEKAAN
o
ANALISIS KESTABILAN
♦
Prinsip Dasar Kestabilan
o
PENDAHULUAN
♦ Langkah pertama analisis : penurunan model matematis sistem.
♦ Ada beberapa metoda analisis unjuk kerja sistem :
− Analisis Kestabilan : Routh Hurwith, Root Locus, Bode Plot, Nyquist Plot.
− Analisis Waktu Alih : spesifikasi koefisien redaman dan frekuensi natural.
− Analisis Keadaan Tunak : Kosntanta tunak statik
− Analisis Kepekaan
♦ Untuk memudahkan analisis, digunakan beberapa sinyal uji dengan fungsi waktu sederhana.
♦ Sinyal-Sinyal Pengujian :
− fungsi step : ganguan yang muncul tiba-tiba
− fungsi ramp : fungsi berubah bertahap terhadap waktu
− fungsi percepatan
− fungsi impuls : gangguan sesaat yang muncul tiba-tiba
− fungsi sinusoidal : linearitas sistem
♦ Pemilihan sinyal uji harus mendekati bentuk input sistem pada kondisi kerjanya.
♦ Tanggapan waktu :
− waktu alih : keadaan awal hingga keadaan akhir.
− keadaan tunah : tanggapan pada waktu t →∼
♦ Kriteria Unjuk Kerja Sistem Kendali :
♦ Kestabilan mutlak : sistem stabil bila keluarannya dapat kembali ke nilai semula setelah ada gangguan.
♦ Kestabilan relatif (tanggapan waktu alih) : sistem harus cukup cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan dan kembali ke keadaan mantapnya.
♦ Galat keadaan mantap : perbedaan antara keluaran dengan masukan yang menunjukkan ketelitian sistem.
o
ANALISIS WAKTU ALIH
Fungsi alih sistem linear invarian waktu :G s Y s
X s
( ) ( ) ( ) =
sehingga
Y s( ) =G s X s( ) ( ) Dalam domain waktu
( ) ( )
( ) ( )
y t x g t d
g x t d
t
t
( )= ∫ −
= ∫ −
τ τ τ
τ τ τ
0
0
dengan g(t) = x(t) = 0 untuk t < 0 (kondisi mula = 0)
Tanggapan Impuls : X(s) = 1 Y(s) = G(s)
atau y(t) = g(t) = fungsi tanggapan impuls.
Kesimpulan :
• Informasi lengkap tentang karakteristik dinamis sistem dapat diperoleh dengan mengukur tanggapan sistem tersebut terhadap impuls.
• Pembangkitan Impuls secara praktis dilakukan dengan membuat pulsa dengan lebar yang sangat sempit dibandingkan dengan konstanta waktu sistem.
♦
♦
Tanggapan Waktu Alih Sistem Orde –1
Fungsi alih : C s
R s Ts
( )
( ) = + 1
1
♦ untuk input unit step : R s s
( )= 1
Ts 1
T s 1 s 1 1 Ts
T ) s ( C
+ − = ⋅ + =
sehingga c t( )= −
(
1 e−t T/)
u t( )• Bila Kurva log c t( )−c(~) ≡garis lurus, maka sistem orde-1
• Untuk t = T : C(T) = 0,632
• Makin kecil T, makin cepat tanggapan sistem
• Kemiringan kurva pada t = 0 :
dc dt = T
1
• Galat lebih kecil 2 % dicapai pada t = 4 T
♦
Untuk input unit ramp
2s 1 ) s (
R =
1 Ts
T s T s
1 s
1 1 Ts
1 )
s ( C
2 2
2 = − + +
⋅ +
= sehingga
c t
( )
= − +
(
t
T
Te
−t T/)
u t
( )
Galat keadaan mantap : e(~)=T
♦
Untuk input unit Impuls : R(s) = 1
Sifat Penting Sistem Linear Invarian-Waktu : Fungsi Singular.
Tanggapan unit ramp:C t( )= − +
(
t T Te−t T/ u t( ))
Tanggapan unit step :C t( )= −
(
1 et T/)
u t( ) (turunkan dari tanggapan unit ramp) Tanggapan unit impuls:C tTe u t
t T
( )= 1 − / ( ) (turunkan dari tanggapan unit step)
C s
Ts
( ) =
+
1 1
sehingga
C t
Te u t
t T
♦
Tanggapan Waktu alih Sistem Orde-2
• Sistem Kendali Posisi
Error Detector :
e K r
e K c
r c
= =
0
0
dengan K0 = konstanta proporsionalitas arm detector
Torsi motor :
T = K2 ia
dengan K2 = konstanta torsi motor
ia = arus jangkar
Rangkaian jangkar :
L di
dt R i K
d
dt K e
a a + a a + 3 = 1 θ
(1)
dengan K3 = konstanta back emf motor
θ = sudut putaran poros motor
Persamaan Torsi :
dengan :
J0 = momen inersi motor + beban + roda gigi terhadap poros motor
b0 = koefisien gesekan motor + beban + roda gigi terhadap poros
motor
Dari (1) dan (2) diperoleh :
Output :
Dengan
Maka :
Mengingat La = kecil, maka diperoleh penjabaran sebagai berkut
Daya penyederhanaan diperoleh :
G s K
Js Bs
( )= +
2
Atau :
ωn = frekuensi natural tak teredam
σ = redaman (attenuation)
ζ = faktor / koefisien redaman
ζ = B =
B
B
JK
c 2
Diperoleh : K
J dan
B J
n n
=ω2 =2ζω =2σ
Sehingga diperoleh bentuk umum fungsi alih orde-2 balikan satuan :
C s
R s
s
s
n
n n
( )
( )
=
+
+
ω
ζω
ω
2
2 2
2
Perilaku dinamis sistem orde-2 dapat dijelaskan melalui ζ dan ωn.
Tiga kasus tanggapan :
1. Teredam kurang (0 < ζ < 1) 2. Teredam kritis (ζ = 1) 3. Teredam lebih (ζ > 1)
•
•
Teredam kurang
(
)(
)
C s
R s s j s j
n
n d n d
( )
( ) = + + + +
ω
ζω ω ζω ω
2
dengan
ωd =ωn 1−ζ2
= frekuensi natural teredam
Untuk input unit step :
X
X
σ
d jω
− d jω
n
ξω
(
)
(
)
(
)
C s
s s s
s s s s n n n n n d n n d ( )= + + = − + + + − + + ω ζω ω ζω ζω ω ζω ζω ω 2 2 2
2 2 2 2
2 1
sehingga
c t e t t
e t t nt d d nt d
( ) cos sin
sin tan ( )
= − + − = − − + − ≥ − − − 1 1 1 1 1 0 2 2 1 2 ζω ζω ω ζ ζ ω ζ ω ζ ζ
• Waktu setting tercepat bila 0,5 < ζ < 0,8
• sistem teredam kritis lebih cepat dari pada sistem dengan ζ > 1.
• Sistem orde-2 dengan ζ sama dan ωn berbeda : bertanggapan sama untuk
simpangan dan pola osilasi, disebut memiliki kestabilan relatif sama.
• Sinyal galat :
e t r t c t
e nt t t t
d d
( ) ( ) ( )
cos sin ( )
= − = + − ≥ −ζω ω ζ ζ ω 1 0 2
untuk ζ = 0 : sistem berosilasi pada amplitudo tetap
‚
‚
Teredam Kritis
Respon unit step :
(
)
C s
s s
n n
( )= +
ω ω
2
2
sehingga
(
)
c t e nt t t
n
( ) = −1 −ω 1+ω ≥0
jω
bid-s
ƒ
ƒ
Teredam lebih
Letak pole-poleRespon unit step :
sehingga
dengan s1=ζ + ζ2−1ωn
s2 =ζ − ζ2 −1ωn
Bila s2 << s1, maka respons orde-2 dapat didekati dengan mengabaikan faktor s1.
− =
− + −
s
n n
2
2
1
ζω ω ζ
jω
bid-s
σ −s1=
Diperoleh pendekatan :
C s
R s s
s
s s
n n n n
( ) ( ) =
− −
+ − − = +
ζω ω ζ
ζω ω ζ
2
2
2
2
1 1
Tanggapan waktu untuk input unit step :
( )
c t( )= −e− − − nt t ≥
1 ζ ζ2 1 ω 0
Untuk ξ = 2 dan
♦
♦
SPESIFIKASI TANGGAPAN WAKTU ALIH
ASUMSI : - sistem orde-2, input unit step, kondisi mula nol,
- tanggapan teredam kurang (sistem kendali sebenarnya).
1. Waktu tunda (td) : Waktu yang diperlukan agar tanggapan mencapai
50 % nilai akhir pertama kali.
2. Waktu naik (tr) : Waktu yang dibutuhkan agar tanggapan naik dari :
- 0 % ke 100 % dari nilai akhirnya (teredam kurang) - 10 % ke 90 % dari nilai akhirnya (teredam lebih)
3. Waktu Puncak (tp) : Waktu yang dibutuhkan agar tanggapan mencapai
puncak simpangan pertama kali.
4. Presentase simpangan puncak, Mp :
Perbandingan antara nilai puncak tertinggi dari kurva tangapan terhadap nilai akhir tanggapan
( )
( )% ~
(~) %
Mp C tp c
C x
= − 100
% Mp merupakan indikator langsung kestabilan relatif sistem.
5. Waktu Menetap (ts) :
Waktu yang dibutuhkan agar kurva tanggapan mencapai dan tetap berada didalam batas-batas yang dekat dengan nilai akhir.
ts berkaitan langsung dengan konstanta waktu terbesar sistem kendali
♦
PENURUNAN RUMUS SPESIFIKASI
Waktu Naik :
Waktu naik terjadi bila : c(tr) = 1
− + − =
= − d r
2 r d r t n
r sin t
1 t cos e 1 1 ) t ( c ω ζ ζ ω ζω
Mengingat
e
−ζωntr≠
0
,
maka0 t sin 1
t
cos d r
2 r d = − + ω ζ ζ ω Atau : σ ω ζ ζ ω d 2 r d 1 t
tan =− − =−
Waktu Puncak :
Waktu puncak terjadi pada saat :
(
)
e 01 t sin dt
dc ntp
2 n p d p t t = − = − = ζω ζ ω ω Diperoleh :
0
t
sin
ω
d p=
Sehingga :
K
,
3
,
2
,
,
0
t
pd
π
π
π
ω
=
Mengingat waktu puncak terjadi pada puncak pertama, maka
d p
t
ω
π
=
Simpangan Puncak :
Simpangan puncak terjadi pada :d p
t
t
=
=
π
ω
Sehingga :
( )
(
)
(
σ ω)
π ζ ζ π ω π ζω π ζ ζ π − − − − = = − + − = − = 2 1 d 2 d n p p e e sin 1 cos e 1 t c M Diperoleh :Waktu Menetap
(
t 0)
1 tan t sin 1
e 1 ) t ( c
2 1
d 2
t n
≥
−
+ −
−
= − −
ζ ζ ω
ζ ζω
- Ditentukan oleh konstanta waktu :;
n
1
ζω τ =
Tanggapan Impuls :
Untuk 0≤ζ <1,
(
t 0)
t 1 sin e 1 ) t (c nt n 2
2
n − ≥
− = − ζ ω ζ ω ζω
Untuk ζ=1,
) 0 t ( te ) t (
c 2 nt
n ≥
= −ω
ω
Untuk ζ >1,
) 0 t ( e 1 2 e 1 2 ) t (
c ( 2 1) nt