• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Sektor Informal Melalui Pemanfaatan Sampah Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Di...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemberdayaan Sektor Informal Melalui Pemanfaatan Sampah Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Di..."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERDAYAAN SEKTOR INFORMAL MELALUI

PEMANFAATAN SAMPAH DALAM RANGKA

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN :

KASUS PEMULUNG DI KOTA MEDAN

TESIS

Oleh :

ELVIS F. PURBA

NIM : 002103014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2002

Elvis F. Purba : Pemberdayaan Sektor Informal Melalui Pemanfaatan Sampah Dalam Rangka…, 2002

(2)

Elvis F. Purba : Pemberdayaan Sektor Informal Melalui Pemanfaatan Sampah Dalam Rangka…, 2002

USU Repository © 2007

RINGKASAN

Pemberdayaan Sektor Informal Melalui Pemanfaatan Sampah Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan : Kasus Pemulung di Kota Medan,

ELVIS F.PURBA

Tesis Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Program Pascasarjana USU, 2002 dibawah bimbingan Komisi Pembimbing: Prof. Dr. M. Arif Nasution, M.A. (Ketua), Dr. Janianton Damanik, M.Si. (Anggota) dan Iic.rer.reg. Sirojuzilam, SE (Anggota).

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mendorong seseorang memilih pekerjaan sebagai pemulung, untuk mengetahui besarnya pendapatan pemulung sekaligus mengkaji apakah pemulung tergolong sebagai kelompok miskin atau tidak. Selain itu untuk mengetahui tanggapan p a r a p e m u l u n g t e r h a d a p p e k e r j a a n n y a s e b a g a i p e m u l u n g , u n t u k mengumpulkan keterangan tentang harapan-harapan para pemulung terhadap pemerintah kota mengingat mereka turut mengatasi persoalan s a m p a h k o t a . D a n t e r a k h i r i a l a h u n t u k m e n g e t a h u i b a g a i m a n a memberdayakan pemulung dan sekaligus mendisain format pemberdayaan bagi pemulung di kota Medan.

Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di dua kecamatan kota Medan yaitu kecamatan Medan Kota dan kecamatan Medan Denai. Jumlah sampel sebanyak 40 orang pemulung yang telah berkeluarga, masing-masing sebanyak 10 orang pemulung khusus, 10 orang pemulung pembeli, 10 orang p e mu l u ng si s a - s is a ma k a n a n , d an 10 o r an g l a g i p e mu lu ng u mu m. Pengumpulan data dilakukan melalul wawancara mendalam ( in-depth interview) termasuk penggunaan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dilengkapi dengan metode kualitatif. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel-tabel tunggal yang merefleksikan kecenderungan frekuensi dan persentasenya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 20 persen sampah kota Medan diambil oleh pemulung. Ini setara dengan sekitar 91 kg diambil oleh setiap orang pemulung setiap hari. Dan apabila produksi sampah rata-rata

(3)

Elvis F. Purba : Pemberdayaan Sektor Informal Melalui Pemanfaatan Sampah Dalam Rangka…, 2002

USU Repository © 2007

penduduk atau antara 35-40 rumah tangga. Dalam nilai uang maka seorang pemulung mensubsidi pemerintah kota (secara tidak langsung) rata-rata Rp. 4.598,54 per hari atau Rp. 1.678.467 per tahun. Dan untuk 2000 pemulung maka subsidi tersebut sebesar Rp.3.356.934.200 per tahun. Sebagian besar dari pemulung telah bekerja sebelum menjadi pemulung. Mereka meninggalkan pekerjaan sebelumnya karena faktor ekonomi dan non ekonomi. Kemudian mereka memilih menjadi pemulung pada umumnya karena alasan ekonomi. Dilihat dari pendapatan rumah tangga ternyata pemulung tidak tergolong dalam kelompok miskin karena berada di atas ambang batas atas kiasifikasi miskin Sajogyo dan garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Bank Dunia. Namun demikian sebagian besar dari pemulung menyatakan bahwa penghasilan mereka tidak cukup memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini sesuai dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat-alat pemuas kebutuhan atau faktor produksi terbatas adanya.

Selanjutnya, tanggapan mereka terhadap pekerjaannya saat ini bervariasi. Sebagian besar dari mereka sudah menganggap “biasa saja” terhadap pekerjaannya saat ini walaupun pada awalnya sebagian besar dari mereka “terpaksa” melakukannya. Sementara itu sebagian besar dari mereka “tidak menyadari” bahwa memulung berarti turut serta mengatasi persoalan sampah kota. Harapan pemulung terhadap pemerintah kota dalam kapasitasnya sebagai pemulung adalah mengharapkan adanya pembinaan, bantuan dana berupa kredit dan subsidi. Subsidi yang diharapkan adalah dalam bentuk uang, barang (beras), fasilitas kesehatan, pendidikan anak dan fasilitas lainnya. Pemulung pada umumnya kurang setuju terhadap pembentukan organisasi berupa koperasi pemulung atau asosiasi pemulung, kecuali bila gagasan pembentukan organisasi tersebut muncul dari mereka sendiri. Dan mengingat fungsi ganda pemulung maka sebaiknya pemulung perlu diberdayakan agar mereka bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

(4)

Elvis F. Purba : Pemberdayaan Sektor Informal Melalui Pemanfaatan Sampah Dalam Rangka…, 2002

USU Repository © 2007

Referensi

Dokumen terkait

Sihombing : Peranan Pasar TradisionaI DaIam Pemberdayaan Kesejahteraan Sektor Informal di Kota Medan.... Sihombing : Peranan Pasar TradisionaI DaIam Pemberdayaan Kesejahteraan

Penulis merasa tertarik memilih partisipasi perempuan dalam program penanggulangan kemiskinan perkotaan, karena perempuan mempunyai beban berat dampak dari kemiskinan

Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep

Dari hasil analisis yang penulis lakukan mengenai Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) BKM BIMAS dalam upaya

Program Pengentasan Kemiskinan 

Hasil penelitian ini berisi tentang bentuk upaya pemberdayaan yang dilakukan terhadap pemulung sampah serta kendala yang dihadapi pemulung sampah dalam upaya pemberdayaan di

Program penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur juga belum memasukkan perspektif pemberdayaan perempuan sebagai kelompok yang memiliki kerentanan tinggi dalam

FINAL GRADE /0 Pemberdayaan Ekonomi Produktif dalam Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan di Kabupaten Rembang GRADEMARK REPORT GENERAL COMMENTS Instructor PAGE 1 PAGE 2 PAGE 3 PAGE