M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
MEDAN
ANALISIS KINERJA SAHAM KATEGORI JAKARTA
ISLAMIC INDEX DENGAN PENDEKATAN TINGKAT
PENGEMBALIAN DAN RESIKO PERIODE
JANUARI – MEI 2008
DRAFT SKRIPSI
OLEH
M. IQBAL HARAHAP 040502033
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Muhammad Iqbal Harahap (2009), “Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari 2008 - Mei 2008”. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Syafrizal Helmi, Se, MSi, Dosen Pembimbing. Dr. Isfenti Sadalia, MSi, Dosen Penguji I. Dra. Ramona R.I. Hasibuan, MP Dosen Penguji II.
Jakarta Islamic Indeks sangat berguna bagi investor sebagai panduan dalam melakukan investasi berdasarkan kepada perkembangan saham-saham syariah. Untuk mengurangi resiko investor dapat melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio sehingga diperoleh tingkat pengembalian yang stabil pada berbagai keadaan ekonomi. Peneliti ingin melakukan analisis mengenai perkembangan saham-saham syariah yang dapat memberikan gambaran mengenai pola resiko dan tingkat pengembalian pada saham Jakarta Islamic Index yang terdapat di Bursa Efek Indonesia agar investor dapat membentuk portofolio yang optimal.
Penelitian yang akan digunakan dalam panelitian ini adalah dengan metode deskriptif kuantitatif, yaitu bahwa penelitian dilakukan dengan mengkaji dan menganalisa secara logis masalah yang dirumuskan berdasarkan fakta dan teori yang relevan. Subyek penelitian adalah saham-saham kategori Jakarta Islamic Indeks yang tercatat selama periode Januari 2008 hingga Mei 2008. Obyek penelitian adalah kinerja saham
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja saham. Resiko diukur dengan koefisien beta dan pengembalian diukur dari expected return. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Dalam melakukan penelitian ini maka digunakan rumus-rumus untuk menghitung variable pasar dan saham yang dalam hal ini menggunakan model indeks tunggal
Berdasarkan perhitungan Excess Return, diketahui terdapat 8 saham yang menguntungkan dan memberikan tingkat pengembalian diatas tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh pasar (RRR). Ke 8 saham tersebut adalah saham dari Bakrie & Brother (0,04589), Bumi resources (0,02694), United Tractors (0,02396), Tambang Batubara (0,01610), Timah (Persero) (0,01570), Astra Agro Lestari (0,00875), Apexindo Pratama Duta (0,00729), Unilever Indonesia (0,00007).
Berdasarkan kinerja dengan menggunakan metode excess return to beta ratio maka saham yang layak untuk dibeli dan diurutkan berdasarkan kinerjanya adalah Bakrie & Brother (0,06775), United Tractors (0,01123), Tambang Batubara (0,01001), Timah (Persero) (0,00879), Bumi Resources (0,00748), Apexindo Pratama Duta (-0,00048), Astra Agro Lestari (-0,00166), Unilever Indonesia (-0,00647).
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya, serta nikmat yang tak
terhingga kepada penulis sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan kuliah
yang diakhiri dengan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Saham
Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian
Dan Resiko Periode Januari 2008 - Mei 2008”.
Penulis mengucapkan Shalawat beriring salam kepada junjungan Nabi
Muhammad Rasulullah SAW beserta seluruh keluarga dan sahabat beliau, semoga
kita terus dapat mengikuti sunnah Beliau.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan,
untuk itu penulis dengan rendah hati akan menerima saran dan kritik yang
membangun. Semoga Tuhan menganugerahkan rahmat dan hidayahNya kepada
mereka yang wasiat-mewasiatkan kebenaran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis sendiri dan berbagai pihak.
Pada kesempatan ini pula dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan
terima kasih tak terhingga kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang telah memimpin Fakultas Ekonomi
dengan banyaknya melakukan pembaharuan dan kemajuan diberbagai
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara yang secara langsung
maupun tidak langsung telah banyak membimbing penulis sehingga lebih
termotivasi dan disiplin dalam menjalankan kegiatan perkuliahan.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang banyak membantu
kelancaran proses perkuliahan.
4. Bapak Syafrizal Helmi, Se, MSi, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam penulisan
skripsi ini. Semoga kerjasama yang baik terus berlanjut kedepan.
5. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, MSi, selaku dosen penguji I yang telah banyak
memberi saran dan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi
ini.
6. Ibu Dra. Ramona R.I. Hasibuan, MP selaku dosen penguji II yang telah
banyak memberi saran dan masukan kepada penulis dalam
penyempurnaan skripsi ini.
7. Terima kasih yang tak terhingga untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda
(alm) H. Hamsaruddin Harahap dan Ibunda Hj. Asalamiah Harahap yang
selama ini telah banyak memberikan semua kebutuhan penulis, baik kasih
sayang, pendidikan, materi, doa dan lain-lain yang tidak dapat penulis
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
8. Terima kasih yang tak terhingga untuk Saudara-saudara Penulis yaitu Rina
Astuti Harahap SE, Henni Efrida Harahap, Rachmad Saleh Harahap,
Amd, Nurhamidah Harahap, Erlina Sari Harahap SSos, Nur Oloan
Harahap SH, MKn, Seri Rahmadani Harahap SKom, dan Fatimah Zahro
Harahap SE. Juga Kepada Abanganda Mukhyiddin Azyan Daulay ST,
Ahmad Syaukani Pohan SH, M. Nuh Siregar SAg, Hasanuddin Sipahutar
SPdI, dan Kak Rosmaimunah Siregar SS, MA, yang telah banyak
membantu dan memberi dukungan kepada penulis baik moril, doa, dan
motivasi.
9. Para Sahabat Penulis, Zurrivan Purnama, Rahmat Mulyanoor, Rahmat Yan
Mustafa, Dedy Aja.
10.Sahabat di HMI Komisariat Fakultas Ekonomi USU, M. Sidqi R.Z,
Musdar Y.Lbs, Saufi Iqbal Nst, Mizan Ahmad Srg, Aris Muharahman,
Juga Senioren Di HMI. Enda Mora, Bang Taufik, Bang Diky
11.Sahabat di Pemerintahan Mahasiswa FE USU Juni Ashari Nst, Dani
Sahputra, Teguh Yudistira, dan yang lainnya. Juga Sahabat di BP2M FE
USU, Gama Leo, Asrul Panusunan, Try M. Habibie, Al Ihklas.
12.Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Medan, Desember 2009 Penulis
DAFTAR ISI
. Halaman
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI . ………... v
DAFTAR TABEL ……… ... viii
DAFTAR GAMBAR………. ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ………. x
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Kerangka Pemikiran ... 5
D.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
E. Metode Penelitian ... 7
1. Batasan Operasional ... 7
2. Definisi Operasional Variabel ... 7
3. Populasi ... 9
4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 10
5. Teknik Pengumpulan Data ... 10
6. Metode Analisis Data ... 11
1. Menghitung Parameter Pasar ... 12
2. Menghitung Parameter Saham ... 13
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
BAB II. URAIAN TEORITIS ... 16
A. Penelitian Terdahulu ……… 16
B. Investasi ………... 17
1. Pengertian Investasi ……… 17
2. Investasi menurut Islam ………. 17
3. Proses Investasi ……….. 17
C. Pasar Modal dan Jakarta Islamic Index (JII) ………. 19
1. Pengertian Pasar Modal ………. 19
2. Jakarta Islamic Index (JII) ………. 20
D. Kinerja Saham ……….. 21
1. Excess Return ……… 21
2. Excess Return to Beta Ratio ……….…. 22
3. Risk Free Rate ………... 23
E. Tingkat Pengembalian dan Resiko Saham ……….. 24
1. Tingkat Pengembalian ……….... 24
2. Resiko Saham ………... 24
2.1.Kovarians ……… 25
2.2.Koefisien Beta ………. 26
3. Garis Pasar Surat Berharga ……… 29
F. Diversifikasi ……… 29
G. Portofolio ……….……… 31
1. Pengertian Portofolio ……….. 31
2. Tingkat Pengembalian dan Resiko Portofolio ………….. 32
2.2. Resiko Portofolio ………. 33
3. Portofolio yang Efisien ………... 34
BAB III. PROFIL PERUSAHAAN JII ... 35
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Analisis Parameter Pasar ………... 43
B. Analisis Parameter Saham ……….………. 46
C. Penentuan Saham Berdasarkan Excess Return ………... 48
D. Penentuan Kinerja Saham Berdasarkan Excess Return to Beta Ratio ………... 50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Kesimpulan ……….………... 52
B. Saran ………... 54
DAFTAR PUSTAKA ………... 55
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Saham Jakarta Islamic Index ... 10
Tabel 4.1 Perhitungan Tingkat Suku Bungan Bank Indonesia ... 44
Tabel 4.2 Perhitungan Parameter Pasar ... 45
Tabel 4.3 Perhitungan Parameter Saham ... 47
Tabel 4.4 Perhitumgan Excess Return ... 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 6
Gambar 2.1 Garis Karakteristik Dengan Beta Berbeda ... 28
Gambar 2.2 Security Market Line ... 29
Gambar 2.3 Efek Diversifikasi terhadap Resiko Portofolio... 30
Gambar 2.4 Diversifikasi Terhadap Resiko ... 31
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabel Perhitungan SBI dan JII Lampiran 2 : Tabel Perhitungan Parameter Saham Lampiran 3 : Tabel Perhitungan Excess Return
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana
dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai
dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual
beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di
pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
Islamisasi Pasar modal yang telah diperjuangkan oleh beberapa kalangan
akhir akhir ini, telah memainkan beberapa peran penting yang mengubah
topograpi dari sektor keuangan. Hal ini telah menjadi sumber utama dari
pertumbuhan pasar modal syariah, dimana produk-produk dan pelayanan pasar
modal telah diperhatikan untuk diubah menjadi produk-produk dan pelayanan
pasar modal syariah. Index Islam atau Index syariah telah mengambil tempat pada
proses Islamisasi pasar modal dan menjadi awal dari pengembangan pasar modal
syariah.
Beberepa Index besar Islam didunia seperti Dow Jones Islamic Market
Index (DJMI), RHB syariah Index, Kuala Lumpur Syariah Index (dll) telah
berkembang dan telah mulai populer diantara komunitas muslim yang memiliki
komitmen dengan prinsip prisip Islam dalam menjalankan dan memanajemen
investasi mereka. Karena index-index tersebut diciptakan dengan beberapa
batasan-batasan untuk produk produk investasi sesuai dengan shariah. Bahkan
Non Muslim juga ikut masuk berinvestasi di Index Islam ini walaupun ada
batasan batasannya.
Pasar Modal Syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan
Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003
bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan
Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia (DSN–MUI).
Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen
pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai
dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa
Investment Management. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia berkerjasama dengan
PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII)
pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin
menanamkan dananya secara syariah. Dengan hadirnya index tersebut, maka para
pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berivestasi
dengan penerapan prinsip syariah.
Ada 30 Emiten yang masuk perhitungan JII, yang dievaluasi setiap 6
bulan. Penentuan komponen Index setiap bulan Januari dan Juli. JII mensyaratkan
saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
dan sudah tercatat lebih dari tiga bulan kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi
besar. Pemilihan saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun
berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%.
Selanjutnya 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata rata
kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir. JII juga memilih 30 saham
dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata rata nilai perdagangan regular
selama satu tahun terakhir.
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Untuk mengurangi resiko investor dapat melakukan diversifikasi dengan
membentuk portofolio sehingga diperoleh tingkat pengembalian yang stabil pada
berbagai keadaan ekonomi. Oleh sebab itu peneliti ingin melakukan analisis
mengenai perkembangan saham-saham syariah yang dapat memberikan gambaran
mengenai pola resiko dan tingkat pengembalian pada saham Jakarta Islamic Index
yang terdapat di Bursa Efek Indonesia agar investor dapat membentuk portofolio
yang optimal dan peneliti memilih judul " Analisis Kinerja Saham Katcgori
Jakarta Islamic Index selama periode Januari-Mei 2008 dengan metode
Tingkat Pengembalian dan Resiko”.
B. Perumusan Masalah
Koefisien beta menunjukkan sensitivitas harga suatu saham terhadap
perkembangan pasar oleh karena itu dengan mengetahui bahwa masing-masing
saham investor dapat mengetahui saham-saham yang beresiko tinggi hingga
terendah. Pengujian terhadap harga saham dimaksudkan untuk memberikan
gambaran kepada investor mengenai nilai saham apakah saham tersebut layak
untuk diinvestasikan atau tidak sehingga berguna bagi investor dalam mcmbcntuk
portofolio yang optimal, dilihat dari resiko dan tingkat pengembalian saham.
Karena saat ini mulai banyak produk investasi bersifat syariah bermunculan maka
pembahasan penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut:
"Bagaimana kinerja saham-saham kategori Jakarta Islamic Index di BEI seluma
periode Januari hingga Mei 2008 bardasarkan pengujian dengan mengukur tingkat
C. Kerangka Konseptual
Investasi di pasar modal memiliki kekhususan, yaitu adanya kemudahan
untuk membentuk portofolio. Pembentukan portofolio berarti bahwa pemodal
tidak hanya menanamkan dana pada satu sekuritas tapi menyebarkan investasinya
pada berbagai jenis sekuritas . Dalam melakukan diversifikasi para investor perlu
mengetahui keadaan pasar dengan melihat parameter pasar yang berlaku di Bursa
Efek Indonesia salah satunya adalah Jakarta Islamic Index.
Penelitian ini berusaha untuk mengevaluasi kinerja dari saham-saham
yang ada dalam Jakarta Islamic Index mulai periode Januari 2008 sampai Mei
2008. Yaitu 30 saham yang listing di Jakarta Islamic Index dan telah terdaftar
selama periode Januari hingga Mei 2008.
Metode yang digunakan, mula-mula dihitung parameter pasar yang terdiri
dari : expected return ( Rm ), market varian ( m2 ) kemudian dihitung parameter sahamnya yang terdiri dari rata-rata tingkat pengembalian saham ( R j ) dan varian
saham ( j2
) setelah itu dilakukan perhitungan kovarian antara saham dengan
pasar Cov (Rj,Rm) dan resiko sistematis ( j). Tingkat pengembalian bebas resiko
(Rf) ditetapkan berdasarkan besarnya SBI.
Dengan hasil perhitungan diatas kita dapat menghitung excess return
masing-masing saham. Saham yang memiliki excess return positif berarti tingkat
pengembalian saham lebih besar daripada investasi bebas resiko (Rf) sehingga
layak untuk diinvestasi, sedangkan saham yang memiliki excess return negatif
atau tingkat pengembalian kurang dari tingkat pengembalian bebas resiko berarti
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
return saham untuk setiap resiko atau beta yang ditanggung investor. Kemudian
diurutkan saham yang paling layak diinvestasi dari excess return to beta ratio yang
paling besar hingga yang terkecil. Secara sistematis, kerangka pemikiran dapat
dirumuskan sebagai berikut:
KERANGKA PEMIKIRAN
Kinerja Saham
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Sumber : Samsul (2006), Van Horne(2006), diolah penulis. Harga Saham Lingkup
Jakarta Islamic Index
R j – R f j R j - RRR
Excess Return
Excess Return to Beta Ratio
Tidak Layak Excess Return Negatif
ERB < (Rm – Rf)/ m Layak
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja saham-saham
syariah kategori Jakarta Islamic Index dengan mengukur tingkat pcngembalian
dan resiko.
Manfaat dari penelitian:
1. Memberikan informasi bagi para investor mengenai tingkat pengembalian
dan resiko saham syariah sehingga dapat dijadikan tolak ukur untuk
membentuk portofolio yang optimal.
2. Untuk memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya.
E. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Penelitian yang akan digunakan dalam panelitian ini adalah dengan
metode deskriptif, yaitu bahwa penelitian dilakukan dengan mengkaji dan
menganalisa secara logis masalah yang dirumuskan berdasarkan fakta dan teori
yang relevan. Subyek penelitian adalah saham-saham kategori Jakarta Islamic
Index yang tercatat selama periode Januari 2008 hingga Mei 2008 Obyek
penelitian adalah kinerja saham
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja saham.
Resiko diukur dengan koefisien beta dan pengembalian diukur dari expected
return. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio.
2. Definisi Operasional Variabel
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
a. Kinerja Saham
Penentuan kinerja saham dalam skripsi ini menggunakan metode excess
return dan excess return to beta ratio. Excess Return adalah penilaian layak
tidaknya suatu saham untuk investasi. Excess Return ditentukan dengan
mencari nilai selisih antara expected return saham dengan required rate of
return (RRR) bila positif maka saham layak untuk diinvestasi dan jika negatif
saham tidak layak untuk diinvestasi. Excess Return to Beta Ratio adalah
perhitungan untuk menilai tingkat kelayakan saham-saham dengan
menghitung selisih antara expected return saham dengan return bebas resiko
dibagi dengan beta saham. Jika excess return to beta ratio saham lebih besar
dibandingkan excess retun to beta ratio pasar maka saham layak diinvestasi
dan sebaliknya.
b. Required Rate of Return
Adalah tingkat pengembalian yang diisyaratkan atas suatu investasi.
Yang diperoleh dengan menjumlahkan tingkat pengembalian dari investasi
bebas resiko dengan premium atau kompensasi karena kesediaan investor
untuk msnanggung resiko yang besar.
c. Expected Return Saham ( Rj )
Adalah tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas
saham-saham tertentu dalam periode tertentu.
d. Expected Return Market ( Rm )
Adalah tingkat pengembalian rata-rata dari saham di bursa pada periode
e. Risk Free Rate (Rf)
Merupakan tingkat pengembalian dari investasi bebas resiko. Penelitian
ini menggunakan Tingkat bunga SBI mingguan sebagai Risk Free Rate (Rf)
f. Resiko
Ukuran resiko dalam skripsi ini adalah beta ( ) yaitu resiko yang
dihadapi oleh seluruh pasar walaupun telah dilakukan diversifikasi. Beta
dihitung dengan membagi covarian antara saham dengan pasar kemudian
dibagi dengan varian pasar. Covarian adalah suatu pengukur yang
mengkombinasikan varian suatu saham dengan kecenderungan untuk naik
atau turun bersama dengan pergerakan saham lainnya atau varians pasar.
g. Harga Saham
Harga jual atau harga beli saham yang berlaku dipasar. Pada skripsi ini
digunakan harga saham berdasarkan harga penutupan pada tiap minggu
periode Januari hingga Mei 2008.
3. Populasi
Populasi penelitian adalah saham-saham kategori Jakarta Islamic Index
yang tercatat selama periode Januari 2008 hingga Mei 2008. Daftar Saham Yang
Masuk Dalam Perhitungan Jakarta Islamic Index Periode Januari 2008 s.d Mei
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Tabel 1.1
Saham Jakarta Islamic Index
NO KODE NAMA SAHAM
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk
4 BMTR Global Medicom Tbk
5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk
6 BTEL Bakrie Telecom Tbk
7 BUMI Bumi Resources Tbk
8 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk 9 CTRA Ciputra Development Tbk
10 ELTY Bakrieland Development Tbk
11 FREN Mobile-8 Tbk
12 HITS Humpuss Internoda Transportasi Tbk 13 INCO International Nickel Indonesia Tbk 14 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 15 JRTP Jaya Real Property Tbk
16 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk
18 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 19 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk
20 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 21 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk
22 SMAR Smart Tbk
23 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 24 SMRA Summarecon Agung Tbk
25 TINS Timah Tbk
26 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
27 TRUB Truba Alam Manunggal Enginering Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : Divisi Perdagangan & Divisi Riset dan Pengembangan BEI
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs
Penelitian dilakukan dari Bulan Januari 2009 sampai dengan Bulan Mei 2009.
5. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian pada skripsi ini adalah data
a. Penelitian Kepustakaan
Yaitu dcngan mengumpulkan data melalui buku, majalah dan jurnal
yang bertujuan untuk memperoleh landasan terhadap masalah yang diteliti.
b. Penelitian Lapangan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan data sekunder untuk keperluan
analisa Data sekunder ini dikumpulkan melalui internet situs Bursa Efek
Indonesia, Perpustakaan Bank Indonesia :
1. Harga penutupan mingguan saham kategori Jakarta. Islamic Index
(JII) dari bulan Januari 2008 hingga Mei 2008.
2. List uf Securities Quotation Jakarta Islamic Index (JII) periode
Januari 2008 hingga Mei 2008 .
3. Tingkat SBI pada bulan Januari 2008 hingga Mei 2008.
4. Data mengenai pembagian deviden, stock split dan profil dari emiten
yang termasuk kategori Jakarta Islamic Index (JII) periode Januari
2008 hingga Mei 2008.
6. Metode Analisis Data
Dalam melakukan penelitian ini maka digunakan rumus-rumus untuk
menghitung variable pasar dan saham yang dalam hal ini menggunakan model
index tunggal. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisa data adalah
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
a. Menghitung Parameter Pasar
1. Menghitung besarnya Return of Market Index
JIIt – JIIt-1 Rm = --- JIIt-1
Rm = Tingkat Pengembalian Pasar
JIIt = JII pada periode t
Rm = Tingkat Pengembalian Pasar yang diharapkan Rm.t = Tingkat Pengembalian Pasar pada periode t
n = Jumlah periode yang diharapkan
3.
Rm.t = Pengembalian Pasar pada periode t
Rm = Pengembalian pasar yang diharapkan
n = Jumlah periode yang diharapkan
b. Menghitung Parameter Saham
1. Return Saham
Pt – Pt-1 + Dt Rj = --- Pt-1
Rj = Tingkat keuntungan yang diharapkan
Pt = Harga saham periode t
Pt-1 = Harga saham periode sebelum t
Dt = Dividend Yield
Rj = Expected return saham
Rj = Tingkat pengembalian saham tertentu
n = Total periode
Rj = Tingkat pengembalian saham
Rj = Expected return saham
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
4.
Rj = Pengembalian saham tertentu
Rj = Pengembalian saham yang diharapkan
Rm = Pengembalian pasar
Rm = Pengambalian yang diharapkan dari pasar n = Total periode
Cov (Rj,Rm) = Kovarians saham dengan portofolio pasar
m2
RRR = Rj = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh sekuritas j
Rm = Tingkat keuntungan yang disyaratkan rata-rata sekuritas j = Koefisien beta untuk sekuritas j
c. Mengukur Kinerja Saham :
1.
Rj Excess Return
ER = - RRR
ER = Kelebihan pada tingkat pengembalian
Rj = Expected return saham
RRR = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh sekuritas j
2.
Rj
Excess Return to Beta Ratio
- Rf ERB = --- j
Rj = Expected return atas saham tertentu
Rf = Tingkat keuntungan bebas resiko
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Hasil Penelitian Terdahulu (Belkaouli, 2002) didapati kesimpulan bahwa,
berdasarkan hasil perhitungan parameter pasar Jakarta Islamic Index periode
Januari 2001 hingga Juli 2001, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum
saham-saham syariah ini cukup menguntungkan bila diinvestasikan, hal ini karena
tingkat pengembalian pasar (Rm) positif sebesar 0,637 % lebih besar
dibandingkan dengan tingkat pengmbalian bebas resiko (Rf) yang berdasarkan
tingkat bunga SBI sebesar 0,303%.
Berdasarkan perhitungan Excess Return, diketahui terdapat 9 saham yang
menguntungkan dan memberikan tingkat pengembalian diatas tingkat
pengembalian yang disyaratkan oleh pasar (RRR). Ke 9 saham tersebut adalah
saham dari Ultra Jaya Milk, Telekomunikasi, Semen Gresik, Citra Marga, Astra
Graphia, Timah Tbk, Komatsu Indonesia, Aneka Tambang, dan Indosat
Berdasarkan kinerja dengan menggunakan metode excess return to beta
ratio maka saham yang layak untuk dibeli dan diurutkan berdasarkan kinerjanya
adalah : Ultra Jaya Milk, Telekomunikasi, Semen Gresik, Citra Marga, Astra
Graphia, Timah Tbk, Komatsu Indonesia, Aneka Tambang, dan Indosat.
B. Investasi
1. Pengertian Investasi
Dalam melakukan investasi, investor bertujuan untuk memperoleh
keuntungan sebagai imbalan dari unsur ketidakpastian atau resiko yang
ditanggung investor. Investasi sendiri merupakan penanaman dana pada saat ini
untuk memperoleh imbalan yang lebih besar di masa yang akan datang.
Investasi diartikan sebagai pcngalokasian dana untuk memperoleh tingkat
pengembalian dana yang lebih besar dimasa yang akan datang sebagai imbalan
dari resiko yang melibatkan ketidakpastian pengembalian dana dan resiko inflasi.
Hal ini menunjukkan besar atau kecilnya tingkat pengembalian investasi sangat
dipengaruhi oleh resiko yang ditanggung investor.
2. Investasi menurut Islam
Modal adalah bentuk investasi ideal bagi surplus unit muslim yang tidak
menyetujui konsep bunga yang dianggap riba. Menurut Achsien (2000,3)
Investasi menurut Islam didasarkan pada sistem bagi hasil atau mudharaba
(profit-sharing-loss) dimana return secara teoritis merefleksikan profitability dari
investasi pada bisnis tersebut.
Dalam prinsip mudharaba (bagi hasil) ini, Islam lebih mendorong surplus
unit muslim untuk menjadi investor daripada kreditor. Definisi investasi menurut
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
3. Proses Investasi
Menurut Suad Husnan, (200l;48) proses investasi menunjukkan bagaimana
pemodal melakukan investasi dalam sekuritas. Untuk mengambil keputusan
tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan kebijakan investasi
Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya dan berapa
besar investasi tersebut dilakukan.
b. Analisis Sekuritas
Tahap ini berarti melakukan analisis terhadap individu atau sekolompok
sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas. Pertama,
mereka yang berpendapat bahwa ada sekuritas yang mispriced. Dalam
melakukan analisis mereka dapat dilakukan analisis teknikal dan
fundamental. Kedua, adalah mereka yang berpendapat bahwa harga
sekuritas adalah wajar, kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak
mampu mendeteksinya. Dengan demikian pemilihan sekuritas bukan
didasarkan faktor mispriced, tetapi didasarkan preferensi resiko para
pemodal, pola kebutuhan arus kas dan sebagainya.
c. Pembentukan portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan
dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada
masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas dimaksudkan untuk
mengurangi resiko yang ditanggung.
Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya dengan
maksud kalau perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah
dimiliki. Kalau dirasa bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi
optimal atau tidak sesuai dengan preferensi resiko pemodal maka pemodal
dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk
portofolio tersebut.
e. Evaluasi kinerja portofolio
Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio
baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun resiko yang
ditanggung.
C. Pasar Modal Dan Jakarta Islamic Index
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal pada dasarnya merupakan tempat bertemunya penyedia dana
dengan pengguna dana jangka panjang yaitu dana-dana yang masa keterkaitan
investasinya lebih dari satu tahun.
Suad Husnan (2001,3) secara formal pasar modal dapat didefinisikan
sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang
yang bisa diperjual belikan baik dalam bentuk hutang utaupun modal sendiri, baik
yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta.
Pasar modal dalam suatu negara menjalankan fungsi ekonomi. Dalam
melaksanakan fungsi ekonominya pasar modal menyediakan fasilitas untuk
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu
dana dari hasil operasi perusahaan. Dalam proses ini diharapkan akan terjadi
peningkatan produksi sehingga pada akhirnya secara keseluruhan akan terjadi
peningkatan kemakmuran.
2. Jakarta Islamic Index (JII)
Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak
diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non-syariah, melainkan berupa
pembentukan index saham yang memenuhi prinsip-prinisp syariah. Dalam hal ini,
di Bursa Efek Indonesia terdapat Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan 30
saham yang memenuhi criteria syariah yang ditetapkan Dewan Syariah Nasional
(DSN). Index JII dipersiapkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama
dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM).
Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur
(benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis
syariah. Melalui index ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor
untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.
Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham
yang sesuai dengan Syariah Islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam
Jakarta Islamic Index melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa
Saham-saham yang masuk dalam Index Syariah adalah emiten yang kegiatan
usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan
dan asuransi konvensional.
c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan
barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Selain kriteria diatas, dalam proses pemilihan saham yang masuk JII Bursa
Efek Indonesia melakukan tahap-tahap pemilihan yang juga mempertimbangkan
aspek likuiditas dan kondisi keuangan emiten, yaitu:
a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan
(kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar).
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah
tahun berakhir yang meiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal
sebesar 90%.
c. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan
rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun
terakhir.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas
rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir.
D. Kinerja Saham
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
4. Excess Return
Menurut Bodie, Keane, Marcus (2006:634) Excess return adalah tingkat
imbal hasil yang melebihi tingkat imbal hasil bebas resiko. Jika excess return
yang dihasilkan adalah positif berarti tingkat pcngembalian saham (Rj) lebih besar
dari tingkat pengembalian yang disyaratkan (RRR), maka saham layak untuk
diinvestasi. Sedangkan jika excess return negatif berarti tingkat pengembaiian
saham lebih rendah dibandingkan tingkat pengembalian yang disyaratkan.
Samsul (2006; 295)
Rj = expected return atas saham j
RRR = required rate of return
Setelah mengctahui layak atau tidaknya saham dilihat dari excess return
masing-masing saham langkah selanjutnya adalah menentukan kinerja saham
untuk mengetahui ranking saham yang paling layak diinvestasi.
5. Excess Return to Beta Ratio
Investasi dalam saham menanggung resiko yang lebih besar daripada
deposito atau SBI, sehingga investasi itu diharapkan memberikan return yang
lebih besar daripada deposito atau SBI atau biasa disebut premi resiko. Besarnya
premi resiko ini tergantung pada besarnya deviasi standar masing-masing jenis
saham. Untuk mengetahui urutan terbaik dari setiap jenis saham, harus
diperingkat terlebih dahulu dari nilai yang terbesar hingga ke yang terkecil
(Samsul, 2006:295). __
Penentuan kinerja saham dapat dilakukan dengan menggunakan Excess
return to beta ratio .
Rumus untuk menghitnng excess return to beta ratio:
Samsul (2006;299) __
Rj = expected return atas saham j
Rf = return atas investasi bebas resiko
j = koefisien beta saham j
6. Risk Free Rate (Tingkat Bebas Resiko)
Menurut Bodie, Kane, Marcus (2005:259)
Risk Free Rate adalah suku bunga yang dapat diperoleh dengan pasti. Surat utang pemerintah jangka pendek menjadi aset bebas resiko sempurna hanya dalam pengertian nominal. Namun deviasi standar dari bunga rill dari surat utang pemerintah jangka pendek memang lebih rendah dibandingkan aset lain seperti obligasi jangka panjang dan saham. Oleh karena itu, untuk kepentingan analisis, kita anggap surat utang pemerintah sebagai aset bebas resiko.
Tingkat pengembalian bebas resiko adalah investasi yang bebas dari resiko
kegagalan transaksi, resiko likuiditas dan resiko karena perubahan tingkat inflasi.
Sebenanrya tidak ada investasi yang benar-benar bebas dari segala resiko namun
salah satu investasi yang hampir terbebas dari resiko adalah apabila investor
melakukan investasi pada Treasury Bill di Indonesia disebut Sertifikat Bank
Indonesia (SBI). Investasi pada SBI disebut investasi bebas resiko karena dijamin
oleh pemerintah. Jangka waktu jatuh tempo untuk SBI umumnya setahun. __
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
E. Tingkat Pengembalian Dan Resiko Saham
1. Tingkat Pcngembalian
Dalam melakukan investasi seorang investor akan mengharapkan suatu
tingkat pengembalian tertentu sebagai imbalan dalam mengambil resiko tertentu.
Menurut Van Horne dan Wachowiez (2005:145) Pengembalian adalah
penghasilan yang diterima dari suatu investasi, ditambah dengan perubahan harga
pasar, yang biasanya dinyatakan sebagai persentase dari harga pasar awal dari
investasi tersebut.
Tingkat keuntungan investasi saham adalah capital gain dan pembagian deviden yang dirumuskan sebagai berikut;
Van Horne (2005; 145) Samsul (2006; 293)
R = Tingkat Pegembalian pada periode
Pt = Harga saham periode t
Pt – 1 = Harga saham periode t-1
Dt = Deviden pada periode t
2. Resiko Saham
Menurut Menurut Bodie, Keane, Marcus (2006:634) Resiko adalah
kemungkinan perbedaan antara hasil dengan yang yang diharapkan.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa resiko ditunjukkan dari
besar kecilnya penyimpangan tingkat keuntungan investasi. Semakin besar
penyimpangan tingkat pengembalian dan tingkat pengembalian yang diharapkan
maka semakin besar resiko yang dihadapi investor. R = Dt + (Pt - Pt-1)
Resiko diukur dengau mencari standar deviasi yang merupakan akar dari
koefisien varian yang mengukur penyimpangan suatu distribusi sekitar nilai yang
diharapkan.
Menurut Van Home dan Wachowiez (2005:146) semakin besar deviasi
standar dari pengembalian, semakin besar variable dari pengembalian, dan
semakin tinggi risiko dari investasi tersebut.
Standar deviasi dirumuskan sebagai berikut:
Van Horne (2005:146) Samsul (2006; 294)
= Standar deviasi
Ri = tingkat pengembalian pada periode I
_
R = tingkat pengembalian rata-rata
Pi = probabilitas memperoleh tingkat keuntungan
2.1. Kovarians
Dalam resiko portofolio terdapat dua macam resiko yaitu resiko
saham individual atau varians saham dan resiko saham untuk bergerak
dengan saham hanya disebut kovarians saham. Kovarians saham
menunjukkan bagaimana tingkat pengembalian suatu aset bergerak
bersama.
Menurut Bodi, Kane, Marcus (2006:631) Kovarians adalah ukuran
tingkat dimana imbal hasil dua asset berisiko bergerak secara bersamaan. N __
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Menurut Van Horne (2005:152) Kovarians adalah ukuran statistik
dimana dua variable (misalnya pengembalian sekuritas) bergerak secara
bersama. Kovarians yang positif menunjukkan bahwa. Secara rata-rata,
kedua variable tersebut bergerak dalam arah yang sama. Kovarian negatif
menyatakan bahwa dua variable itu bergerak pada arah yang berlawanan.
Untuk menghitung kovarians dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Samsul (2006; 296)
j, k = kovarians saham j dan k
r j, k = koefisien korelasi antara tingkat pengembalian saham j dan k j = standar deviasi saham j
k = standar deviasi saham
2.2 Koefisien Beta
Beta mengukur sensitivitas tingkat pengembalian saham terhadap
tingkat pengembalian pasar. Beta portofolio merupakan rata-rata
tertimbang dari beta saham individu.
Menurut Van Horne dan Wachowiez (2005:161) Beta adalah index
risiko sistematis. Mengukur sensivitas pengembalian saham dengan
perubahan pengembalian dalam portofolio pasar. Beta portofolio adalah
rata-rata tertimbang dari setiap beta saham dalam porotofolio tersebut"
Sedangkan menurut Brealey and Myers (2000;180)
Beta measures the amount that investors expect the stock to change for additional 1 % change in the market. The average beta of all stocks is 1,0. A stock with beta greater than 1 is unusually sensitive to market movement, a stock with beta below 1 is unusually insensitive to market movemen."
Dari penjelasan tersebut beta adalah koefisien yang mengukur
sensitivitas saham terhadap perubahan pasar secara keseluruhan. Beta
merupakan slope garis karakteristik dimana beta saham = 1 berarti saham
secara proporsional bergerak ke arah yang sama dengan pasar. Apabila
beta saham lebih dari satu berarti saham sangat sensitif terhadap
pcrubahan saham. Dalam arti saham tersebut memiliki resiko yang lebih
besar dari pada pasar secara keseluruhan. Saham kategori ini disebut
saham agresif. Sedangkan saham yang memiliki beta kurang dari 1 berarti
saham kurang sensitif dengan perubahan pasar.`Saham jenis ini disebut
saham defensif dan memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan pasar
secara keseluruhan.
Garis Karakteristik dengan Beta yang berbeda
Excess Return on Stock Beta > 1
Beta = 1
Beta < 1
Excess Return on Market Portofolio
Gambar 2.1. Garis Karakteristik Dengan Beta Berbeda
Sumber: Van Horne dan Wachowiez (2005:159)
Beta diukur dengan membagi kovarian saham dan pasar dengan varian
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Samsul (2006; 296)
i = beta untuk saham i
im = kovarians antara saham i dan pasar
m 2
= varians dari tingkat pengembalian pasar
3. Garis Pasar Surat Berharga
Garis pasar Surat Berharga menunjukkan hubungan antara resiko saham
yang diukur dengan beta dan tingkat pengembalian untuk masing-masing saham.
Menurut Van Horne (2005: 160) Security Market Line adalah garis yang
menggambarkan hubungan linear antara tingkat pengembalian yang diharapkan
untuk tiap sekuritas (dan portofolio) dengan resiko sistematis, yang diukur dengan
beta . Gambar 2.2 Security Market Line
Sumber: Van Horne (2005:160)
i = im
m 2
H. Diversifikasi
Diversifikasi adalah upaya investor untuk mengurangi resiko dengan
menanamkan dana pada beberapa sekuritas . Diversifikasi dilakukan dengan
menanamkan dana pada beberapa sekuritas. Dengan diversifikasi investor akan
memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya melakukan
investasi pada satu jenis sekuritas.
Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005:172) Diversifikasi berarti
meliputi kombinasi sekuritas dengan cara tertentu sehingga mengurangi resiko.
Pengurangan resiko terjadi jika sekuritas yang dikombinasikan tidak berkorelasi
positif.
Sebaiknya diversifikasi dilakukan pada sekuritas yang tidak berkorelasi
sepenuhnya positif agar diversifikasi menjadi lebih efektif. Karena adanya
korelasi antar sekuritas yang tidak sepenuhnya positif dalam arti apabila salah satu
sekuritas mengalami penurunan harga masih ada sekuritas lain yang mengalami
kenaikan, maka akan lebih menguntungkan bagi investor untuk menanamkan dana
secara diversifikasi untuk mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan. Hal
ini dapat dilihat melalui ilustrasi berikut;
Efek Diversifikasi Terhadap Resiko Portofolio
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Dari ilustrasi diatas dapat dilihat bahwa sekuritas A memiliki korelasi
negatif dengan sekuritas B sehingga akan lebih mcnguntungkan bagi investor
untuk melakukan diversifikasi dcngnn melakukan investasi dalam proporsi
tertentu terhadap sekuritas A dan B dibandingkan hanya menanamkan dana pada
salah satu sekuritasnya.
Dalam melakukan diversifikasi dikenal dua macam resiko yaitu:
a. Resiko sistematik (Systematic risk)
Yaitu variasi tingkat pengembalian saham atau portofolio yang
dihubungkan dengan perubahan pasar secara kcseiuruhan. Resiko ini tidak
dapat dihilangkan melalui diversifikasi
b. Resiko tidak sistematik (Unsystematic Risk)
Yaitu variasi dari tingkat pengembalian saham atau portofolio yang
tidak berhubungan dengan perubahan pasar. Resiko ini dapat dihilangkan
Diversifikasi Terhadap Resiko
Resiko Total Resiko Tidak Sistematis
Resiko Sistematis
Jumlah sekuritas dalam portofolio
Gambar 2.4 Diversifikasi Terhadap Resiko
Sumber : Van Horne & Wachowiez (2005:154)
I. Portofolio
1. Pengertian Portofolio
Salah satu karaktcristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk
membentuk portofolio. Hai ini dilakukan dengan cara menanamkan dananya
tidak pada satu jenis saham saja tetapi pada beberapa jenis saham.
Menurut Van Home dan Wachowicz (2005:151) Portofolio adalah
penggabungan dua atau lebih sekuritas atau aktiva..
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa portofolio terdiri dari
beberapa jenis investasi. Pembentukan portofolio bertujuan untuk mengurangi
resiko atau ketidakpastian tingkat pengembalian.
2. Tingkat Pengembalian dan Resiko Portofolio
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Dalam membentuk portofolio untuk berbagai jenis investasi
kecuali investasi bebas resiko akan menghadapi kemungkinan adanya
perbedaan tingkat pengembalian yang kita harapkan dan tingkat
pengembalian yang kita terima. Maka tingkat pengembalian portofolio
merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan
masing-masin saham yang membentuk portofolio tersebut.
Tingkat pengembalian portofolio dapat dihitung dengan rumus :
Van Horne & Wachowiez (2005:150)
_
Rp = Tingkat Pengembalian portofolio yang diharapkan
Wj = Proporsi atau bobot, dari total dana yang diinvestasikan dalam sekuritas j
_
Rj = Pengembalian yang diharapkan untuk sekuritas j
m = Jumlah total dari sekuritas dalam portofolio tersebut.
2.2. Resiko Portofolio
Berbeda dengan tingkat pengembalian portofolio, resiko dalam
membentuk portofolio, bukan merupakan rata-rata tertimbang dan resiko
saham-saham yang membentuk portofolio tersebut.
Menurut Elton dan Gruber (1995;51) The risk of a combination of
assets is very different from a simple average of the risk of individual assets.
Most dramatically, the variance of combination of two assets may be less
than the variance of either of the assets themselves. _ m _
Dari pernyataan diatas, resiko dari portofolio lebih rendah
dibandingkan dengan resiko saham-saham yang membentuk portofolio
tersebut. Hal ini disebabkan faktor koefisien korelasi antar tingkat keuntungar
saham-saham mempengaruhi resiko portofolio. Oleh sebab itu tingkat
penyimpangan suatu distribusi sekitar nilai yang diharapkan dari portofolio
diukur dengan rumus:
Elton dan Gruber(1995;59)
p2 = varians portofolio
XJ = proporsi dana yang ditanamkan pada portofolio j
J2 = varians saham j
Xk = proporsi dana yang ditariamkan pada portofolio k j, k = kovarians saham j dan k
Setelah memperoleh varians dari portofolio dapat diperoleh standar
deviasi portofolio sebagai ukuran resiko dengan mencari akar dari varians.
3. Portofolio yang Efisien :
Menurut Fabozzi (1995;39)
"In constructing a portofolio, investor seek to maximize the expected return from their investment given some level of risk they are willing to accept or alternatively stated, investor seek the minimize risk to which they are expected, given some target expected given some expected return. Portofolio that satisfy requirements are called efficient portofolio.”
Untuk membentuk sebuah portofolio yang efisien investor akan mencari n n n
p2
= ∑ XJ2∑J2 + ∑ ∑ Xj Xk
j,k
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
resiko tertentu atau mencari investasi yang memberikan tingkat resiko minimal
untuk tingkat keuntungan tertentu.
Portofolio yang Efisien
E (R)
Efficient Frontier B
A
C
Standard Deviation of Return ( )
Gambar 2.5 Portofolio Yang Efisien
Sumber : Reilly dan Brown (1997;27)
Dapat dilihat dari grafik investor akan lebih memilih portofolio A
dibandingkan portofolio C karena standar deviasi atau resikonya lebih kecil
walaupun tingkat pengembaliannya sama. Atau investor lebih memilih portofolio
B dibandingkan portofolio C karena dengan standar deviasi atau resiko yang sama
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN JAKARTA ISLAMIC INDEX
Berikul ini profil perusahaan emiten saham-saham pada Jakarta Islamic Index.:
1. PT. Astra Agro Lestari Tbk
Bidang Usaha : Perkebunan
Status : PMDN
Publik : 11,33 %
Sejarah Singkat : PT. Astra Agro Lestari Tbk merupakan
menghasilkan berbagai macam-macam baha
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Bidang Usaha : Pertambangan logam dan mineral
Status : BUMN
Publik : 35 %
Sejarah Singkat : PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) adalah BUMN bidang
pertambangan, sub sektor pertambangan logam dan mineral yang mulai beroperasi
secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Selain itu, ANTM bergerak juga di
bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan
dengan bahan tambang.
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Publik : 1,89 %
Sejarah Singkat : 20 Mei 1984
4. Global Mediacom Tbk (BMTR)
Bidang Usaha : Perusahaan Investasi
Status : PMDN
Publik : 18 %
Sejarah Singkat : PT Global Mediacom Tbk
PT Bimantara Citra Tbk, merupakan sebua
mayoritas sahamnya dimiliki oleh
5. PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)
Bidang Usaha : Telekomunikasi, bahan bangunan, komponen otomotif, dan
lain-lain.
Status : PMDN
Publik : 1,21 %
Sejarah Singkat : PT. Bakrie & Brothers Tbk.
perusahaan perdagangan
grup perusahaan yang bergerak di banyak bidang. Sekarang ini, perusahaan ini
bergerak di bidang telekomunikasi, produksi pipa, bahan bangunan, komponen
otomotif, dan investasi dalam pertambangan batu bara. Perusahaan ini
mempekerjakan sekitar 11.000 orang.
6. PT. Bakrie Telecom Tbk
Bidang Usaha : Jaringan Jasa dan Telekomunikasi
Publik : 27.35 %
Sejarah Singkat : PT. Bakrie Telecom, Tbk
operator telekomunikasi berbasis
produk layanan dengan nama pro
7. PT. Bumi Resources Tbk (BUMI)
Bidang Usaha : Pertambangan
Status : PMDN
Publik : 67.23 %
Sejarah Singkat : PT. Bumi Resources Tbk adalah perusahaan pertambangan
minyak, gas bumi, batu bara, investasi pertambangan, perdagangan umum,
industri hotel dan pariwisata serta pelayanan dalam bidang usaha lainnya. Visi
Perusahaan dari perusahaan yaitu menjadi perusahaan kelas dunia dalam sektor
pertambangan dan enerji dengan pelayanan mendunia. Unit Bisnis perusahaan
yaitu, Kaltim Prima Coal, Arutmin Indonesia, Gallo Oil, Enercorp Ltd
8. PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk,
Bidang Usaha : Penyelenggara Jalan Tol
Status : PMDN
Publik : 31.12 %
Berdiri Tahun : 24 Oktober 1960
9. Ciputra Development Tbk,
Bidang Usaha : Properti dan Real Estate
Status : PMDN
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
10. Bakrieland Development Tbk
Bidang Usaha : Hotel dan Parawisata
Status : PMDN
Publik : 7 %
Berdiri Tahun : 11 Jan 1901
11. Fren-mobile-8 Telecom Tbk
Bidang Usaha : Telekomunikasi
Status : PMDN
Publik : 41.72 %
Berdiri Tahun : 16 Des 2002
12. Humpuss Intermoda Transp. Tbk. (HITS)
Bidang Usaha : Transportasi
Status : PMDN
Publik : 6.74 %
Berdiri Tahun : 21 Des 1992
13. International Nickel Indonesia Tbk, (INCO)
Bidang Usaha : Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya
Status : PMDN
Publik : 19.11 %
Berdiri Tahun : 25 Juli 1968
14. Indocement T.P. Tbk (INTP)
Bidang Usaha : Semen
Status : PMDN
Berdiri Tahun : 16 Jan 1985
15. Jaya Real Property Tbk, (JRPT)
Bidang Usaha : Properti dan Real Estate
Status : PMDN
Publik : 24.05 %
Berdiri Tahun : 22 Desember 1979
16. Kawasan Industri JABABEKA Tbk, (KIJA)
Bidang Usaha : Properti dan Real Estate
Status : PMDN
Publik : 81.78 %
Berdiri Tahun : 12 Januari 1989
17. Kalbe Farma Tbk, (KLBF)
Bidang Usaha : Farmasi
Status : PMDN
Publik : 37.68 %
Berdiri Tahun : 10 September 1966
18. Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
Bidang Usaha : Perdagangan Eceran
Status : PMDN
Publik : 24.74 %
Berdiri Tahun : 11 Januari 1986
19. Plaza Indonesia Realty Tbk, (PLIN)
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Publik : 5 %
Berdiri Tahun : 05 November 1983
20. Tambang Batubara
Bidang Usaha : Tambang Batubara
Status : PMDN
Publik : 39 %
Berdiri Tahun : 23 Desember 1963
21. Ramayana Lestari S Tbk, (RALS)
Bidang Usaha : Perdagangan Eceran
Status : PMDN
Publik : 39 %
Berdiri Tahun : 14 Desember 1983
22. Smart Corporation Tbk, (SMAR)
Bidang Usaha : Makanan dan Minuman
Status : PMDN
Publik : 5 %
Berdiri Tahun : 18 Mei 1963
23. Semen Gresik (Persero) Tbk, (SMGR)
Bidang Usaha : Semen
Status : PMDN
Publik : 24.09 %
Berdiri Tahun : 25 Maret 1953
24. Summarecon Agung Tbk, (SMRA)
Status : PMDN
Publik : 64 %
Berdiri Tahun : 26 November 1975
25. Timah (Persero) Tbk, (TINS)
Bidang Usaha : Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya
Status : PMDN
Publik : 35 %
Berdiri Tahun : 01 Agustus 1976
26. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, (TLKM)
Bidang Usaha : Telekomunikasi
Status : PMDN
Publik : 34.99 %
Berdiri Tahun : 11 Januari 1901
27. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk, (TRUB)
Bidang Usaha : Energi
Status : PMDN
Publik : 10.73 %
Berdiri Tahun : 01 Februari 2001
28. Tempo Scan Pacific Tbk, (TSPC)
Bidang Usaha : Farmasi
Status : PMDN
Publik : 4.86 %
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Bidang Usaha : Perdagangan Besar Barang Produksi
Status : PMDN
Publik : 40.5 %
Berdiri Tahun : 11 Januari 1901
30. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Bidang Usaha : Barang Keperluan Rumah Tangga dan Kosmetik
Status : PMA
Publik : 15.01 %
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Parameter Pasar
Analisis ini dibutuhkan oleh para investor untuk mengetahui kondisi pasar.
Hal ini dilakukan investor untuk mengetahui perkembangan harga saham yang
dilihat dari perubahan index JII dan untuk mengetahui apakah rata-rata tingkat
pengembalian pasar diatas tingkat pengembalian bebas resiko (risk free rate)
sehingga investasi pada saham-saham syariah tersebut dapat menguntungkan
investor. Perhitungan parameter pasar berdasarkan Jakarta Islamic Index
dilakukan dengan menggunakan data harga penutupan mingguan indcks Jakarta
Islamic Index periode Januari 2008 hingga Mei 2008 serta data tingkat SBI
mingguan periode Januari 2008 sampai Mei 2008.
Berikut ini adalah tabel perhitungan tingkat bunga bebas resiko dan hasil
perhitungan parameter pasar berdasarkan index JII, periode Januari 2008 sampai
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Tabel 4.1
Perhitungan Tingkat Suku Bungan Bank Indonesia Periode Januari 2008 – Mei 2008
BULAN MINGGU SBI (%)
Tabel 4.2
Perhitungan Parameter Pasar
Expected Return,Variance Dan Standar Deviasi
Berdasarkan Jakarta Islamic Index Periode Januari 2008 - Mei 2008
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)
Berdasarkan perhitungan parameter pasar selama periode Januari hingga
Mei 2008,maka diperoleh tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar -0,514%
dengan varian pasar sebesar 0,201% dan standar deviasi sebesar 4,480%.
No Tanggal JII Return
Expected
Return Deviasi Variance
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Dari data tersebut dapat dikatakan pasar memberikan tingkat
pengembalian negatif sebesar 0,514% dibawah tingkat pengembalian bebas resiko
yang memberikan tingkat pengembalian sebesar 0,1543 %.
Dari hasil penelitian pada saham-saham dalam lingkup Jakarta Islamic
Index dan dari 22 minggu yang diteliti terdapat 9 minggu yang memberikan
tingkat pengembalian pasar yang negatif.
B. AnaIisis Parameter Saham
Perhitungan parameter saham dilakukan dengan mencari Tingkat
Pengembalian Yang Diharapkan, Varian, Standar Deviasi, Kovarian, Koefisien
Tabel 4.3
Perhitungan Parameter Saham
Berdasarkan Jakarta Islamic Index Periode Januari 2008 - Mei 2008
NO KODE NAMA EXPECTED VARIANCE STANDAR COVARIANCE BETA RRR
SAHAM SAHAM RETURN DEVIASI
1 AALI ASTRA AGRO LESTARI TBK -0,00134 0,00904 0,09508 0,00350 1,74232 -0,01009
2 ANTM ANEKA TAMBANG TBK -0,01179 0,00770 0,08772 0,00276 1,37591 -0,00765
3 APEX APEXINDO PRATAMA DUTA
TBK 0,00097 0,00738 0,08593 0,00236 1,17626 -0,00631 4 BNBR BAKRIE & BROTHER TBK 0,04331 0,03798 0,19489 0,00124 0,61656 -0,00257
5 ELTY BAKRIELAND
DEVELOPMENT TBK -0,01853 0,00627 0,07920 0,00306 1,52279 -0,00863
6 BTEL BAKRIE TELECOM TBK -0,01986 0,00185 0,04297 0,00115 0,57425 -0,00229
7 BUMI BUMI RESOURCES TBK 0,01578 0,00872 0,09339 0,00382 1,90208 -0,01116
8 CTRA CIPUTRA DEVELOPMENT
TBK -0,02148 0,01049 0,10241 0,00311 1,55160 -0,00882
9 CMNP CITRA MARGA NUSAPHALA
PERSADA TBK -0,02229 0,00205 0,04532 0,00106 0,52652 -0,00197
10 FREN FREN-MOBILE-8 TELECOM
TBK -0,03332 0,00441 0,06637 0,00240 1,19818 -0,00646
11 BMTR GLOBAL MEDIACOM TBK -0,03677 0,00281 0,05298 0,00177 0,88233 -0,00435
12 HITS HUMPUSS INTERMODA
TBK -0,01484 0,00676 0,08222 -0,00061
-0,30450 0,00358
13 INTP INDOCEMENT TUNGGAL
TBK -0,00947 0,00645 0,08030 0,00238 1,18637 -0,00638
14 INCO INTERNATIONAL NICKEL
INDONESIA TBK -0,06060 0,03934 0,19835 0,00535 2,66739 -0,01627
15 JRPT
JAYA REAL PROPERTY TBK -0,02728 0,00118 0,03439 -0,00033
-0,16349 0,00180
16 KLBF KALBE FARMA TBK -0,01446 0,00115 0,03389 0,00103 0,51270 -0,00188
17 KIJA KAWASAN INDUSTRI
JABABEKA TBK -0,01730 0,00619 0,07868 0,00248 1,23426 -0,00036
18 MPPA MATAHARI PUTRA PRIMA
TBK -0,01017 0,00455 0,06745 0,00153 0,76315 -0,00355
19 PLIN PLAZA INDONESIA REALTY
TBK -0,02354 0,00697 0,08350 -0,00001
-0,00299 0,00156
20 RALS RAMAYANA LESTARI TBK -0,00641 0,00260 0,05100 0,00121 0,60315 -0,00249
21 SMGR SEMEN GRESIK (PERSERO)
TBK -0,01058 0,00333 0,05768 0,00202 1,00667 -0,00518
22 SMAR SMART CORPORATION TBK -0,00270 0,00605 0,07776 0,00081 0,40482 -0,00116
23 SMRA SUMMARECON AGUNG
TBK -0,04167 0,02638 0,16243 0,00337 1,67716 -0,00966
24 PTBA TAMBANG BATUBARA TBK 0,01120 0,00526 0,07252 0,00194 0,96503 -0,00490
25 TLKM TELEKOMUNIKASI
INDONESIA (PERSERO) TBK -0,00937 0,00121 0,03475 0,00095 0,47591 -0,00164 26 TSPC TEMPO SCAN PACIFIC TBK -0,00439 0,00513 0,07161 0,00146 0,72899 -0,00333
27 TINS TIMAH (PERSERO) TBK 0,01047 0,00467 0,06835 0,00146 1,01494 -0,00524
28 TRUB TRUBA ALAM
M. Iqbal Harahap : Analisis Kinerja Saham Kategori Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Tingkat Pengembalian Dan Resiko Periode Januari – Mei 2008, 2010.
Perhitungan diatas merupakan resume dari lampiran masing-masing
saham. Dari data tersebut terdapat 6 saham yang memiliki tingkat pengembalian
yang positif pada periode Januari hingga Mei 2008.
Dari data diatas juga dapat diketahui sensitivitas saham yang tercermin
pada koefisien beta pada setiap saham. Terdapat 14 saham yang memiliki beta
lebih dari satu atau dikenal sebagai saham yang agresif. Saham yang memiliki
beta lebih dari satu sangat sensitif terhadap perubahan pasar atau memiliki resiko
yang lebih besar dibandingkan pasar secara keseluruhan. Jika koefisien saham
lebih dari satu berarti adanya kenaikan tingkat pengembalian pasar sebesar X %
akan menaikkan tingkat pengembalian saham sebesar X %. Sedangkan saham
yang lebih kecil dari pada satu atau saham defensif tidak sensitif terhadap
perubahan pasar akan memiliki resiko yang lebih kecil. Jika koefisien beta lebih
kecil dari satu berarti kenaikan tingkat pengembilian pasar sebesar X % akan
menaikkan tingkat pengembalian saham kurang dari X %.
C. Penentuan Saham Berdasarkan Excess Return
Excess Return menentukan layak atau tidaknya suatu saham ontuk
investasi. Perhitungan excess return yaitu dengan menghitung selisih antara return
saham (Rj) dengan Required Rate of Return (RRR). Dari lampiran dapat diketahui