• Tidak ada hasil yang ditemukan

Control Of Celebral Blood Flow

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Control Of Celebral Blood Flow"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

1

CON TROL OF CEREBRAL BLOOD FLOW

D r . I SKAN D AR JAPARD I

Ba gia n Be da h

Fa k u lt a s Ke dok t e r a n Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a / Ru m a h Sa k it Um u m Pu sa t H . Ada m M a lik M e da n

PEN D AH ULUAN

Ot ak sebagai syst em pada t ubuh yang t erkom pleks dan sangat t erorganisasi m enggunakan bagian yang nyat a dari aliran darah t ubuh. Karena cadangan energi didalam ot ak dapat diabaikan, aliran darah yang cukup sangat diperlukan unt uk m enyediakan subst rat - subst rat penghasil energi dan unt uk m em bersihkan produk-produk dari m et abolism e sel. Dengan dem ikian ot ak sangat sensit if pada penurunan aliran darah. Berkurangnya aliran darah yang hebat dapat m enyebabkan gej ala neurolofis dalam beberapa det ik. Gangguan aliran darah yang kont inyu dapat m enyebabkan t erj adinya kerusakan j aringan yan gireversibel dalam beberapa m enit . Ot ak m em punyai kem am puan yang khas unt uk m engat ur aliran darah t erhadap :

1. Akt ivit as fungsional dan m et abolic ( flow m et abolism coupling and m et abolic regulat ion) .

2. Perubahan pada t ekanan perfusi ( perssure aut oregulat ion) 3. Perubahan kandungan oksigen at au karbondioksida dari art eri.

Selain it u aliran darah ot ak dapat berubah m elalui pengaruh langsung dari hubungan ant ara pusat - pusat khusus di ot ak dan pem buluh darah ( Neurogenic Regulat ion) .

1 . M ETABOLI C REGULATI ON

Dalam keadaan norm al, aliran darah ot ak sangat disesuaikan dengan t ingkat kebut uhan ot ak pada oksigen dan glukosa. Penyesuaian ini disebut sebagai flow m et abolism coupling at au m e t a bolic r e gu la t ion . Akt ivit as t ingkah laku sepert i berbicara at au pergerakan anggot a t ubuh m enyebabkan penyesuaian kenaikan local kebut uhan glukosa dan aliran darah pada daerah ot ak yang m enangani fungsi ini. Pada saat kej ang, kebut uhan glukosa dan aliran darah dapat m eningkat hingga 200-300% . Sebaliknya bila t ingkat m et abolism e ot ak berkurang sepert i pada saat kom a at au anest esia barbit urat dapat dibuat suat u penurunan yang disesuaikan.

Suhu t ubuh pun m em punyai efek yang pent ing, karena kebut uhan glukosa sebagaian besar daerah SSP berubah lebih kurang 5- 10% unt uk set iap perubahan 1 deraj at celcius.

Pada t ahun 1890, Roy dan Sheringt on m engaj ukan bahw a ot ak m em punyai m ekanism e int rinsic yang m engat ur suplai vaskuler, sehingga dapat berubah secara lokal t erhadap perubahan lokal dari akt ivit as- akt ivit as fungsional. Sokoloff m engem bangkan C dexoyglucose aut oradiografic m et hod unt uk m engat ur kebut uhan glukosa sehingga regulasi m et abolik dapat t erkonfirm asi.

Silver m elaporakan bahw a aliran darah lokal m eningkat dalam sat u det ik set elah akt ivit as neuronal dim ulai. Peningkat an aliran darah pada penelit ian ini sangat vocal dan t erj adi pada 250 m ikron dari daerah eksit asi neuronal, m endukung bahw a perkusi secara t epat diat ur pada t ingkat m ikrovaskuler. Telah pula dit unj ukan bahw a pada peningkat an regional dari kebut uhan glukosa, konsum si oksigen dan aliran darah, dan t elah pula dipercaya bahw a hasil kim iaw i dari m et abolism e m em ediasi respon ini.

(2)

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

2

b. Perubahan pada kalium ekst ra seluler t erj adi pada neurokt ivasi. Pem berian ion K secara t ropical m em erlukan art eriola pia ot ak berdilat asi yang sesuai dengan konsent rasi yang diberikan.

c. Adenosine, yang dihasilkan dari degradasi ATP m elalui reaksi 5’ nucleot idase, m erupakan fasilidat or kuat . Peningkat an adenosine yang cepat dan nyat a t erj adi pada peningkat an akt ivit as m et abolic ot ak, hipot ensi, hipoksi dan kej ang. Agar adenosine berlipat 25 det ik set elah iskem i dan m eningkat 6 kali set elah hipoksi pada aliran darah ot ak m ulai m eningkat secara nyat a. Pem beraian preparat ini secara int ravena at au int raserebral m enyebabkan peningkat an aliran darah selain it u beberapa subt ipe dari respt or adenosine dapat dit em ukan pada SSP t erm asuk pada pem buluh darah m ikro.

d. Prost aglandin m erupakan t urunan arachidonic acid, m erupakan vasokonst rikt or yang kuat pada konsent rasi yang rendah.

e. Bukt i- bukt i t erbaru m enunj ukan bahw a Nit ric oxyde ( NO) m erupakan suat au m ediat or pent ing dalam pengat uran sirkulasi ot ak. Persenyaw aan ini disint esis dari L- arginine oleh enzim Nit ric oxyde Synt hase, m em punyai w akt u paruh beberapa det ik dan didist ribusikan secara nyat a diseluruh bagian ot ak. Secara khusus nit rat oksida disint esis oleh endot helial cells perivascular nervefiber dan ast rocyt ic foot processes karena begit u dekat nya lokasi ini dengan pem buluh darah ot ak, nit rat oksiada dapat m enghasilkan efek serebrovaskuler yang cepat . NO m enyebabkan vasorelaksasi . NO m erupak suat u m essenger yang t erlibat pada akt ivit as SSp dan m em enuhi berbagai krit eria yang dibut uhkan unt uk dapat diklasifikasikan sebagai suat u neurot ransm it t er. Walaupun riset m engenai NO relat if baru, t am paknya m olekul ini m em ainkan peranan pent ing pada regulasi aliran darah, t erut am a karena efeknya yang cepat dan paruh w akt u yang pendek sert a ket erikat annya yang int egral pada akt ivit as seluler.

2 . PRESSURE A UTOREGULATI ON

Crebral aut oregulat ion m enunj ukan dipert ahankannya suat u aliran darah ot ak yang relat if konst an w alaupun t erj adi variasi pada cerebral perfusion pressure ( CPP) . Respon fisiologis ini berfungsi unt uk m elindungi ot ak dari efek yang m erugikan ( yait u iskem i at au hiperem i) karena perbedaan t ekanan perfusi yang besar. Dalam pengert ian yang sangat t egas aut oregulasi hanya digunakan unt uk respon cerebrovasculer t erhadap perubahan CPP dan kadang- kadang secara khusus disebut sebagai pressure aut oregulat ion.

Ot ak m anusia m am pu unt uk m em pert ahankan aliran darah yang konst an w alaupun t erdapat flukt uasi pada Mean Art erial Pressure ( MAP) ant ara 60- 160 m m Hg. Let ak anat om is yang t epat yang m em ediasi pressure aut oregulat ion belum diket ahui t et api beberapa bukt i m enunj ukan m ikrosirkulasi. Diluar kedua nilai am bang bat as, aliran darah ot ak sesuai dengan perubahan MAP. Dibaw ah nilai am bang baw ah, pem buluh darah ot ak berdilat asi m aksim al dan aliran secara pasif m engikut i MAP. Diat as nialai am bang at as, peningkat an percusion pressure secara langsung direfelsikan oleh peningkat an aliran.

M ECH AN I SM OF AUTOREGULATI ON

Terdapat 3 m ekanism e yang berbeda, yang diaj ukan sebagai yang bert anggung j aw ab pada respon crebrovasculer t erhadap perubahan t ekanan perfusi. 1. Myogenic t heory : perubahan t ekanan int ravaskuler m engubah st rect h forces

pada vaskuler sm oot h m uscle cell dan sel ini secara int rinsic berkont raksi dan m em besar sebagai respons t erhadap berbagai t ingkat an st rect h.

(3)

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

3

3. Met abolic t heory : m engusulkan bahw a hasil m et abolism e ot ak m engat ur pressure aut oregulat ion.

Myogenic response secara keseluruhan berhubungan dengan perubahan pada t ekanan perfusi dan m erupakan t eori yang didukung dengan baik oleh bukt i- bukt i t erbaru. Yang j elas ket iga t eori ini t idaklah berdiri sendiri karena pressure aut oregulat ion m erupakan suat u proses dinam is, sehingga dapat m enyebabkan serangkaian kom binasi dari berbagai m ekanism e. Sebagai cont oh : kom ponen perm ulaan yang diberikan pengat uran kasar dari aliran, bisa m eruopakan Myogenic karena dilat asi at au kont raksi sm oot h, m uscle, t erj adi ham pir sim ult an dengan perubahan t ekanan perfusi. Respon ini dapat diikut i oleh pengaruh neurogenic, karena suat u m asa lat en yang khas sekit ar 10- 15 det ik diperlukan oleh neurocirut ry unt uk m enyesuaikan responnya. Terakhir, m ungkin m et abolic m echanism , yang m em punyai onset yang lebih lam bat dan penyelesaiannya lam bat , yang m engat ur kom ponen dari respon aut oregulat ion.

4 . EFFECT OF ARTERI AL BLOOD GASES CARBON D I OXI D E

Perubahan pada P CO2 art eri secara nyat a m engubah aliran darah ot ak. Efekyang cepat dapat dij elaskan karena difusi segera dari CO2 m elalui BBB.

Hiperkapnia m enginduksi dilat asi art eri pia, m eningkat kan aliran darah ot ak,sedangkan hipokapnia m engurangi aliran darah m elalui vasokont ruksi.

Dengan P CO2 25- 60 m m Hg aliran darah ot ak berubah + 3% unt uk set iap Pa CO2. Nilai P CO2 lebih besar dari 60- 80 m m Hg t idak dapat m enyebabkan penigkat an aliran darah, kem ungkinan karena pem buluh darah ot ak t elah berdilat asi m aksim al.Berkurangnya Pa CO2 m enyebabkan penurunan aliran, t et api t idak pada t ingkat an yang sam a sepert i peningkat an yang dinduksi oleh hiperkenia karena efek vasokont riksi dari hipokapnia yang hebat sebagian dilaw an oleh Vasodilat asi dari penurunan suplai oksigen ke j aringan.

OXI GEN

Tingkat P O2 art eri m em punyai efek yangkurang dibandingkan dengan P CO2. Perubahan m oderat diluar bat as fisiologis norm al t idak m engubah aliran darah ot ak. Tet api bila Pa CO2 berkirang dibaw ah 60 m m Hg, aliran darah m eningkat sesuai dengan hipoksem ia.

Tingkat P O2 yang supranorm al dapat m enginduksi vasokont riksi dan m enurunkan darah aliran ot ak , bila kadar ot ak CO2 dipert ahankan konst an.

I M PAI M EN T OF CEREBRAL AUTOREGULATI ON AN D CARBON D I OXI D E VASOREACTI VI TY

Bat as at as dan baw ah dari pressure Aut oregulat ion sangat lah bervariasi dapat dipengaruhi oleh :

1. Hioert ensi art eri kronis 2. Pa CO2

3. Saraf sim pat is

4. I nt eraksi farm akologis

(4)

© 2 0 0 3 D igit iz e d by USU digit a l libr a r y

4

perubahan pada t ekanan darah sist em ik dan iskem ia SSP dapat t erj adi bila t ekanan perfusi t idak dipert ahankan m endekat i nilai norm al. Hilangnya aut oregulat ion bisa global, regional, at au m ilt ivocal.

N EUROBAL CON TROL OF CEREBRAL BLOOD FLOW

Pengat uran neurogenic t erhadap diam et er pem buluh darah pada m ulanya dihipot esiskan unt uk m enj elaskan pleksus saraf yang berkem bang baik di sekit ar pem buluh darah ot ak. Pem buluh darah perivaskuler ini pert am a sekali diident ifikasi oleh Willis pada t ahun 1664 dan pola anat om is um um dan dist ribusinya dij elaskan oleh Mc. Naught on pada t ahun 1938. Secara t radisional 3 m acam t ipe serabut t elah dikenal :

1. Serabut sim pat is, berasal dari ganglia superior cervical dan st elat . 2. Serabut parasim pat is, berasal dari ganglia int rakranial.

3. serabut sensoris, berasal dari ganglia t rigem inal.

Perkem bangan t ehnik im unosit okim ia t elah m engident ifikasi sej um lah neurot ransm it er yang t erdapat pada serabut saraf perivaskuler. Noerpinephrine dan Neuropept ide Y t am paknya m erupakan neurot ransm it er ut am a pada kopel akt ivasi sim pat is dengan kont raksw i art eriola.

Akt ivit as sim pat is hanya m enghasilkan perubahan aliran yang ringan pada keadaan fisiologis norm al. Akt ivit as parasim pat is m enyebabkan pasodilat asi ot ak m inim al dan diduga m em punyai peranan fungsional yang t erbat as pada regulasi serebrovaskuler yang norm al. Ganglion t rigem inal m erupakan j um lah ut am a dari inervasi serebrovaskuler. Sist em ini m enggunakan subst ansi P, calcit onin gene-relat ed pept ide, dan neurokini A, kesem uanya m erupakan vasodilat or kuat , sebagai neut rot ransm it er.

Beberapa penem uan m em berikan dengan peranan bagi m ekanism e pengat uran vaskuler secara neurogenic :

1. I nervasi yang kaya dari pem buluh darah ot ak.

2. st im ulasi langsung dari saraf perivaskuler at au daerah ot ak t ert ent u yang secara langsung m engubah diam et er pem buluh darah pia dan denervasi at au blokade neurot ransm it er secara farm at ologis dapat m enghilangkan respon vaskuler yang t erinduksi ini.

D AFTAR KEPUSTAKAAN

1. Doberst ain, C. , Mart in N. A Cerbral Blood Flow in Clinical Neurosurgery dalam Youm ans Neurological Surgery. 4t h ed. WB saunders, Philadelphia, 1996 : 519- 561.

Referensi

Dokumen terkait

Konstruksi Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Kota Bekasi yang dibentuk. berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan

Strategi kegiatan aksi keselamatan jalan pada lokasi blackspot dilakukan melalui pengkarakteran lingkungan jalan serta lebih menekankan peran Polisi secara pre-emtif, preventif,

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: Faktor yang Mempengaruhi Waktu Perolehan Pekerjaan Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jember pada Sektor

Yudi Wicaksono, S.Si., Apt., M.Si. Dwi Nurahmanto,

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pemilihan Langsung Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Poskesdes Desa Tegalrejo Kecamatan Mayang Nomor : 027/12149/414/ 2012, tanggal 3

Untuk mencapai pendapatan yang merata dati masyarakat, dan peningkatan dalam dunia usaha, dibutuhkan .perhatian yang khusus dengan cara pemberian bimbingan dan pengarahan

Ade Firly Kayadu: Analisa Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Jumlah Deposito Pada..... Ade Firly Kayadu: Analisa Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap

Menurut Rukmini, LK Wiludjeng dari 12 kasus kematian maternal di rumah sakit yang diteliti paling banyak kelompok umur 20-30 tahun sebesar 66,7% dan jumlah paritas lebih dari tiga