Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-1
FAKULTAS EKONOMI MEDAN
ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN
TERHADAP KUALITAS KARTU INDOSAT MULTIMEDIA
MOBILE (IM3) PADA MAHASISWA FAKULTAS
EKONOMI DAN FAKULTAS HUKUM USU
DRAFT SKRIPSI
Oleh
NIA RIYANI 050502159 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
ABSTRAK
Nia Riyani (2009), Analisis Harapan dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu IM3 Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU. Dosen Pembimbing: Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA. Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Penguji I: Dr. Yeni Absah, SE, M. Si. Dosen Penguji II: Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si.
Persaingan yang ketat dalam industri telekomunikasi seluler, khususnya produk prabayar GSM menyebabkan operator berlomba adu strategi untuk merebut hati pelanggan, tidak hanya melakukan penetrasi pasar tetapi juga meningkatkan layanan dalam hal: luasnya jaringan, kualitas jaringan, inovasi produk, pelayanan pelanggan dan tarif kompetitif. Hal ini akan memberikan harapan kepada pelanggan, namun apa yang diterima belum tentu sesuai dengan harapan. Sebagian dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU adalah pengguna kartu IM3, yang mempunyai harapan terhadap kualitas kartu IM3.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada gap antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas dari kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU. Penulis menarik hipotesis bahwa ada gap antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas kartu IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU, serta harapan pelanggan melebihi persepsi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis perbedaaan, dengan menggunakan uji beda t (paired samples t
test). Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Peneliti
menggunakan 138 orang responden sebagai sampel. Penelitian ini didukung oleh teori produk, teori kualitas, teori harapan, teori persepsi, uraian teoritis dan jurnal tentang harapan dan persepsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan untuk kualitas kartu IM3, gap antara harapan dan persepsi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum USU adalah signifikan serta harapan lebih besar daripada persepsi. Ini berarti hipotesis diterima.
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas segala kasih, berkat dan karunia-Nya, serta doa restu dari kedua orang tua,
sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat guna
menyelesaikan program studi S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara dengan memilih judul: Analisis Harapan dan Persepsi Pelanggan Terhadap
Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (IM3) pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Hukum USU.
Penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk
sumbangan pikiran, tenaga dan waktu yang tidak terukur dalam menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, Ketua Departemen
Manajemen yang telah memberikan saran dan kritik dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, Sekretaris Departemen Manajemen yang
telah memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis , SE, MBA, sebagai Dosen Pembimbing
yang telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pikiran
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
5. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si sebagai Dosen Penguji I yang telah
meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi
ini.
6. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si sebagai Dosen Penguji II
yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi
kesempurnaan skripsi ini.
7. Semua dosen dan staf FE USU yang telah memberikan ilmunya pada
penulis selama di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
8. Orang tua tercinta Timbangan Tarigan dan Brumanis Br. Ginting yang
merupakan sumber inspirasi dan senantiasa memberikan doa yang selalu
menyertai penulis, kasih sayang, bimbingan, motivasi, nasehat, bantuan
dan material serta segala hal yang tak akan pernah bisa terganti dan
terbayar oleh apapun.
9. Saudara- saudaraku: Fitri Pahlepi Aistha, SE, Klara Donna, Am. Keb,
Klaudya Wardhany, Nugraha, Ririn Korinang yang merupakan sumber
inspirasi, motivasi dan selau memberikan dukungan dalam penulisan
skripsi ini.
10.Sugiharto, SE dan sebagai penulis terdahulu yang merupakan sumber
inspirasi dalam penulisan skripsi ini.
11.Teman-teman mahasiswa Fakultas Ekonomi, khususnya jurusan
manajemen yang membantu selama perkuliahan dan skripsi yang tak
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
12.Bang Jum, Kak Susi, Kak Dani, Kak Vina, dan seluruh staff dan pegawai
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu
penulis.
13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
Medan, Juli 2009
Penulis
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….. 1B. Perumusan Masalah……….. 4
C. Kerangka Konseptual...………. 4
D. Hipotesis...……… 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian………. 7
1. Tujuan Penelitian……….. 7
2. Manfaat Penelitian……… 7
F. Metode Penelitian………. 8
1. Batasan Operasional Variabel……… 8
2. Definisi Operasional Variabel……… 8
3. Pengukuran Variabel………. 10
4. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 11
5. Populasi dan Sampel………. 11
6. Teknik Pengumpulan Data……… 13
7. Jenis dan Sumber Data……….. 13
8. Uji Validitas dan Reliabilitas………. 13
9. Metode Analisis Data……….………... 14
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu………. 16
B. Definisi, Klasifikasi, Atribut, dan Kualitas Produk……….. 17
1. Definisi Produk………. 17
2. Klasifikasi Produk………. 18
3. Atribut Produk……….. 19
4. Kualitas Produk………. 20
C. Harapan………. 26
D. Persepsi………. 29
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT Indosat, Tbk………. 32
B. Filosofi Identitas (LOGO) Indosat……….... 35
C. Visi, Misi dan Motto PT Indosat, Tbk………... 37
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji validitas dan Reliabilitas………. 42
1. Uji Validitas……….. 42
2. Uji Reliabilitas……….. 45
B. Analisis Deskriptif……… 45
1. Deskriptif Responden……… 45
2. Deskriptif Variabel……… 48
C. Analisis Gap Antara Harapan dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu IM3……… 61
D. Uji Hipotesis (Uji Paired Samples T Test)……… 62
1. Uji Signifikansi………. 62
2. Pembuktian Hipotesis………... 64
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 65
B. Saran………. 66
DAFTAR PUSTAKA .………. 67
LAMPIRAN
Kuesioner
Reliabilitas Harapan Reliabilitas Persepsi
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Defenisi Operasionalisasi Variabel ……… 10
Tabel 4.1 Validitas Tiap Pernyataan Untuk Variabel Harapan…………... 43
Tabel 4.2 Validitas Tiap Pernyataan Untuk Variabel Persepsi……… 44
Tabel 4.3 Reliability Statistics Variabel Harapan-Variabel Persepsi……….. ..45
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………. 46
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 46
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan
Kartu IM3 ..……… 47
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kartu yang
Digunakan Sekarang……… 48
Tabel 4.8 Harapan dan Persepsi Responden Terhadap Pelayanan
Karu IM3……… 49
Tabel 4.9 Harapan dan Persepsi Responden Terhadap Ketahanan
Kartu IM3 ……….. 51
Tabel 4.10 Harapan dan Persepsi Responden Terhadap Keandalan
Kartu IM3……….. 53
Tabel 4.11 Harapan dan Persepsi Responden Terhadap Karakteristik
Kartu IM3……….. 56
Tabel 4.12 Harapan dan Persepsi Responden Terhadap Kesesuaian
Dengan Spesifikasi Kartu IM3……….. 59
Tabel 4.13 Gap Antara Harapan dan Persepsi Pelanggan Terhadap
Kualitas Dari Kartu IM3………... 62
Tabel 4.14 Mean dan Standar Deviasi Kualitas Kartu IM3……..………….. 63
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian……….. 6
Gambar 3.1 Logo Indosat……… 35
Gambar 3.2 Logo Matrix……… 38
Gambar 3.3 Logo Mentari ……… 39
Gambar 3.4 Logo IM3 ………... 40
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Industri Telekomunikasi selular di Indonesia selama tahun 2009 mengalami
pertumbuhan jumlah pelanggan yang cukup fantastis. Pertumbuhan tersebut dapat
dilihat dari 75 juta pelanggan pada tahun 2008 yang mengalami peningkatan
hampir 20% pada tahun 2009 yaitu mencapai 90 juta pelanggan
Fadzri Sentosa, mengatakan saat ini jumlah pelanggan selular Indosat telah
mencapai 35 juta yaitu sekitar 38% dari pelanggan telekomunikasi selular di
Indonesia dengan pengguna IM3 mencapai hampir separuhnya
Pada saat ini, di Indonesia terdapat 5 operator GSM (Global System for
Mobile Communication) yang menyediakan produk kartu selular yang memiliki
layanan hampir sama, yaitu: Telkomsel (simPATI, kartu AS), Indosat (Mentari,
Matrix, IM3), Excelcomindo (XL, Bebas, Jempol), serta produk kartu seluler
terbaru Axis dan 3. Hal ini menggambarkan bahwa persaingan produk di pasar
kartu selular sangat ketat, di mana para operator terus berpacu adu strategi untuk
merebut hati pelanggan. Strategi tidak hanya melakukan penetrasi pasar tetapi
juga dalam peningkatan layanannya dalam hal: luasnya jaringan, kualitas jaringan,
inovasi produk, pelayanan pelanggan dan tarif kompetisi yang wajar setara dengan
kemanfaatan produk.
Menurut Direktur Utama IM3, Yudi Rulanto, tren teknologi komunikasi
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
operator selular dalam memperebutkan pasar tidak hanya bagaimana
meningkatkan pendapatan dari pulsa komunikasi suara (voice), tetapi juga
berlomba menampilkan fitur layanan berbasis multimedia. Salah satu yang
menandai tren teknologi selular saat ini yakni aplikasi fitur MMS (MultiMedia
Mobile Service) yang merupakan revolusi dari SMS (Short Message Service) serta
layanan terbaru 3G dan internet bvrowsing.
Kartu IM3 merupakan kartu prabayar Super Hemat dari Indosat yang
memiliki jangkauan luas yang didukung oleh Sinyal Kuat Indosat sehingga dapat
digunakan di seluruh Indonesia. Indosat terus mengembangkan IM3 dalam upaya
memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan, seiring dengan hadirnya produk
sejenis di pasar. Selain kartu perdananya yang super hemat, tarif SMS dan tarif
teleponnya juga super hemat. IM3 mempunyai banyak fitur yang bermanfaat
mulai dari transfer pulsa, MMS dan Call Divert. Kartu IM3 tercatat sebagai
operator pertama di Indonesia yang memperkenalkan layanan GPRS (General
Packet Radio Service), dilengkapi dengan layanan internet mobile berkecepatan
tinggi. Selain itu, IM3 juga mampu melakukan Confrence Call atau percakapan
bersama antara enam orang sekaligus (www.indosat.com).
Generasi muda dilahirkan sebagai generasi penerus yang akan menjalankan
serta mempertahankan tradisi atau kebiasaan yang sudah ada sebelumnya. PT
Indosat melalui kartu IM3 menggunakan falsafah ini untuk lebih memantapkan
strategi dalam menjaring pasar orang muda. PT Indosat melalui IM3 berusaha
merangkul orang muda secara langsung lewat berbagai fasilitas karakteristik
produknya sesuai dengan kondisi remaja, misalnya dengan menerapkan tarif SMS
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
meningkatkan kualitas layanan dan juga menyediakan beragam program
berhadiah dengan penawaran harga relatif murah dari tarif selular lainnya yang
disesuaikan dengan kondisi keuangan remaja (orang muda).
Inovasi kartu IM3 terus dilakukan dari waktu kewaktu, mulai dari IM3 SMS
Banget, IM3 Smart sampai IM3 Groove yang merupakan kartu perdana IM3 edisi
terbaru dengan harga semakin terjangkau yang dilengkapi berbagai keuntungan
ekstra yang berupa: Tarif ekstra hemat untuk menelpon maupun SMS, bonus
pulsa serta layanan terbaru seperti 3G (video call, mobile TV live, mobile video,
high speed internet browsing dan download data).
Perubahan dan inovasi yang terus dilakukan terhadap kartu IM3 dapat
mempengaruhi pelanggan, khususnya seberapa besar mereka mengharapkan dan
menilai atau mempersepsikan kualitas dari kartu IM3. Menurut Hill dalam
Tantrisna (2006:37) harapan merupakan apa yang disediakan oleh penyedia jasa,
sedangkan persepsi adalah pandangan atau penilaian konsumen terhadap suatu
produk. Menurut Garvin dalam Durianto (2001:98) terdapat lima dimensi kualitas,
yaitu: pelayanan, ketahanan, keandalan, karakteristik produk dan kesesuaian
dengan spesifikasi. Menurut Kotler (2001:13) kepuasaan pelanggan merupakan
perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu produk setelah ia
membandingkan prestasi tersebut dengan harapannya.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka perlu dilakukan
penelitian terhadap permasalahan tersebut ke dalam suatu penelitian ilmiah yang
berjudul : “Analisis Harapan dan Persepsi Pelanggan terhadap Kualitas
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah terdapat gap antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas
kartu Indosat MultiMedia Mobile (IM3) pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara?
C. Kerangka Konseptual
Menurut Hill dalam Tantrisna (2006:37) harapan adalah apa saja yang
dipikirkan konsumen harus disajikan oleh penyedia jasa. Harapan bukan
merupakan prediksi dari apa yang disediakan oleh penyedia jasa, sedangkan
persepsi adalah pandangan atau penilaian konsumen terhadap pelayanan yang
telah diterima konsumen dari penyedia jasa.
Menurut Lovelock dalam Tantrisna (2006:37) harapan dan persepsi pada
akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu pelayanan.
Setelah menikmati pelayanan yang diberikan, konsumen akan membandingkan
antara harapan dan persepsi mereka tentang pelayanan tersebut. Ada beberapa
kemungkinan yang terjadi:
1. Jika persepsi (perception) lebih kecil daripada harapan (expectation),
(P<H), konsumen akan memberikan suatu anggapan yang negatif
terhadap pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini akan
menimbulkan ketidakpuasan pada konsumen.
2. Jika persepsi (perception) sama dengan harapan (expectation), (P=H),
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
pelayanan yang diterimanya tersebut. Hal ini akan membuat konsumen
merasa puas dengan pelayanan tersebut.
3. Jika persepsi (perception) lebih besar daripada harapan (expectation),
(P>H), konsumen akan memberikan suatu tanggapan yang positif
terhadap pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini akan
membuat konsumen merasa sangat puas dengan pelayanan tersebut
(customer delight).
Menurut Garvin dalam Durianto (2001:98) terdapat lima dimensi kualitas
yaitu: pelayanan, ketahanan, keandalan, karakteristik produk dan kesesuaian
dengan spesifikasi. Pelayanan mencerminkan kemampuan produk dalam
memberikan pelayanan. Ketahanan mencerminkan umur ekonomis dari produk
atau masa pakai produk dan berkaitan dengan daya tahan produk. Keandalan
merupakan konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari suatu
pembelian ke pembelian berikutnya. Karakteristik produk merupakan bagian-
bagian tambahan dari produk (features) yang merupakan ciri-ciri atau
keistimewaan tambahan (pelengkap). Kesesuaian dengan spesifikasi merupakan
pandangan mengenai proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan dan telah diuji.
Berdasarkan pembahasan teori tersebut, dapat dikemukakan bahwa terdapat
lima dimensi kualitas yang terdiri dari pelayanan, ketahanan, kehandalan,
karakteristik produk dan kesesuaian dengan spesifikasi. Secara skema sistematis,
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Sumber : Tantrisna (2006), Garvin dalam Durianto (2001:98) diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian
D. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ada gap antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas kartu IM3 pada
mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Pelanggan Kartu Indosat MultiMedia Mobile
(IM3)
Kualitas Produk Kartu IM3: Variabel :
1. Pelayanan 4. Karakteristik Produk
2. Ketahanan 5. Kesesuaian dengan
3. Kehandalan spesifikasi
Harapan Persepsi
P < H P = H P > H
Tidak Puas Puas Sangat
Puas
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Untuk mengetahui dan menganalisis gap antara harapan dan persepsi
pelanggan tehadap kualitas kartu IM3 pada mahasiswa/i Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan acuan untuk
terus meningkatkan kualitas kartu IM3 agar tercipta kepuasaan
pelanggan.
b. Bagi Peneliti Lanjutan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan
referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah
yang sama dimasa yang akan datang.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk
menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh di bangku kuliah
kemudian memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala
berpikir ilmiah dalam bidang manajemen pemasaran.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional Variabel
Penelitian ini membahas mengenai harapan dan persepsi konsumen
terhadap kualitas kartu IM3 yang terdiri dari variabel pelayanan,
ketahanan, keandalan, karakteristik produk dan kesesuaian dengan
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara stambuk 2005-2008
yang menggunakan kartu IM3 minimal satu tahun.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Harapan merupakan apa yang konsumen inginkan dari kartu IM3.
b. Persepsi merupakan anggapan konsumen terhadap kartu IM3.
Harapan dan persepsi responden terhadap kualitas kartu IM3 diukur
dengan menggunakan satuan pengukuran Skala Likert.
c. Kualitas Produk
Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk,
antara lain:
1. Pelayanan, mencerminkan kemampuan kartu IM3 memberikan
pelayanan yang meliputi: pelayanan informasi call center yang
baik, voucher isi ulang yang mudah diperoleh dan proses
keanggotaan komunitas pelanggan mudah.
2. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk atau
masa pakai produk. Ketahanan berkaitan dengan daya tahan
dari kartu IM3 yang meliputi masa aktif maksimal dan kualitas
simcard tahan lama.
3. Keandalan, merupakan konsistensi dari kinerja yang dihasilkan
suatu produk dari satu pembelian kepembelian berikutnya.
Keandalan berkaitan dengan kemungkinan kartu IM3 berhasil
menjalankan fungsinya dari satu periode waktu tertentu yaitu
standar aplikasinya yang meliputi sinyal kuat, jaringan yang
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
4. Karakteristik produk, menyangkut bagian-bagian tambahan
dari produk (features) yang merupakan ciri-ciri atau
keistimewaan tambahan atau pelengkap dari kartu IM3 yang
meliput i kapasitas memori, fitur-fitur yang lengkap (seperti
GPRS, NSP atau Nada Sambung pribadi, transfer pulsa, MMS,
Confrence Call, Call Divert.), tarif hemat dan teknologi
terdepan (3G, video call, mobile TV live, mobile video, high
speed internet browsing dan download data).
5. Kesesuaian dengan spesifikasi, merupakan pandangan terhadap
kartu IM3 mengenai proses manufaktur (tidak ada cacat
produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
sebelumnya berdasarkan dengan keinginan pelanggan dan
teruji yang meliputi, harga, kemudahan aktivasi dan
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Tabel 1.1
Defenisi Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Pelayanan
1. Pelayanan call center baik
2. Voucher isi ulang mudah diperoleh
3. Proses keanggotaan komunitas pelanggan mudah
Skala Likert
Katahanan 4. Masa aktif maksimal
5. Kualitas SIM card tahan lama Skala Likert
Keandalan
6. Sinyal kuat 7. Jaringan luas
8. Kualitas suara jernih
Skala Likert
Karakteristik Produk
9. Kapasitas memori besar 10.Fitur-fitur lengkap 11.Tarif layanan hemat 12.Teknologi terdepan
Skala Likert
Kesesuaian dengan spesifikasi
13.Harga starter pack murah 14.Aktivasi mudah
15.Pengoperasian mudah
Skala Likert
Sumber: Hill dalam Tantrisna(2006), Garvin dalam Durianto(2001) diolah
3. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert sebagai
alat untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan
penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap
jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2004:86).
Pembagiannya adalah:
a. Sangat setuju = 5
b. Setuju = 4
c. Netral = 3
d. Tidak setuju = 2
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni
sampai dengan Juli 2009.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Kuncoro (2003:103): “Populasi adalah kelompok
elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang atau obyek,
transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajari atau
menjadikannya objek penelitian.
Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara stambuk 2005-2008
yang menggunakan kartu IM3 minimal satu tahun.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan
sebagai sumber data dalam melakukan penelitian. Menurut
Sugiyono (2004:72) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Penentuan jumlah
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Dimana:
n = Jumlah sampel
Z = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu
P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik
tertentu.
Q = (1-P), Proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki
karakteristik tertentu.
d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi (%)
Hasil studi penjajakan terhadap 50 orang mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Hukum USU, diketahui 90% menggunakan
kartu IM3. Jika menggunakan tingkat signifikansi 10% dan tingkat
kesalahan yang dapat ditoleransi ± 5%, maka ukuran sampel yang
dapat diambil adalah sebagai berikut:
n = 138,29 atau 138 pelanggan.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu
metode aksidental sampling (Sugiyono 2004:77) karena
pengambilan sampel didasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Daftar pertanyaan/ kuesioner
Menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para mahasiswa/i
Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara yang terpilih sebagai responden.
b. Studi dokumentasi
Mengumpulkan data dari buku-buku, tulisan ilmiah, majalah dan
internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
7. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan penulis untuk menganalisis masalah dan
menguji hipotesis, yaitu:
a. Data primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih
pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan
daftar pertanyaan (kuesioner).
b. Data sekunder
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah,
informasi dari perusahaan maupun internet untuk mendukung
penelitian ini.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji
apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat
ukur melakukan tugas mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan
valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas
menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan
konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama
diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2004:120). Uji validitas
dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS 16.00 for Windows.
9. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis dengan cara data yang disusun dan
dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran
tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil
perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar
pertanyaan yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
b. Metode Analisis Statistik
Teknik statistik yang digunakan untuk analisis perbedaan adalah uji
beda t (paired samples t test). Uji ini digunakan untuk
membandingkan dua mean (rata-rata) sampel yang berpasangan.
Sampel berpasangan adalah sebuah sampel yang terdiri dari satu
subjek tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Uji ini
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Ada gap antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas
kartu IM3 pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
H0 : µ1 - µ2 = 0, artinya tidak ada gap antara harapan dan persepsi
pelanggan terhadap kualitas kartu IM3 pada mahasiswa/i Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Ha : µ1 - µ2 ≠ 0, artinya ada gap antara harapan dan persepsi
pelanggan terhadap kualitas kartu IM3 pada mahasiswa/i Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Kriteria pengambilan keputusan :
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada = 5%
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Sugiharto (2007), melakukan penelitian dengan judul “Analisa Harapan dan
Persepsi Pelanggan terhadap Kualitas Kartu Prabayar simPATI pada SMA Negeri
3 Medan”. Penelitian dilakukan untuk menganalisis gap antara harapan dan
persepsi pelanggan terhadap kualitas kartu prabayar simPATI dan menganalisis
apakah harapan pelanggan terhadap kualitas kartu prabayar simPATI melebihi
persepsi pada siswa SMA Negeri 3 Medan. Alat analisis yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 12.00 for windows, metode
analisis deskriptif dan teknik statistik uji beda (paired sampled t test). Hasil
penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat perbedaan (gap) yang signifikan
antara harapan dan persepsi, dan ternyata harapan lebih besar daripada persepsi
pelanggan terhadap kualitas prabayar simPATI pada siswa SMA Negeri 3 Medan.
Tantrisna (2006), melakukan penelitian dengan judul “Analisa Harapan dan
Persepsi Penumpang terhadap Kualitas Makanan yang Disediakan oleh Maskapai
Penerbangan Domestik di Indonesia”. Penelitian dilakukan dengan tujuan menguji
apakah gap antara mean harapan dan persepsi signifikan atau tidak serta untuk
menguji apakah harapan lebih besar dari pada persepsi penumpang terhadap
kualitas makanan yang disediakan oleh maskapai penerbangan domestik di
Indonesia. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan bantuan
program SPSS dengan metode analisis deskriptif dan teknik statistik uji beda
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
(gap) yang signifikan antara harapan dan persepsi, dan ternyata harapan lebih
besar dari pada persepsi penumpang terhadap kualitas makanan yang disediakan
oleh maskapai penerbangan domestik di Indonesia.
B. Definisi, Klasifikasi, Atribut, dan Kualitas Produk
1. Definisi Produk
Menurut Kotler dalam Simamora (2001:139) produk adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan. Menurut
Kismono dalam Simamora (2001:326) produk dalam istilah pemasaran
(marketing) adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat
citra (image) dan jasa (service) yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu
atau memberi manfaat tertentu.
Karakteristik produk tidak hanya meliputi aspek fisik produk (tangible
features), tetapi juga aspek non fisik (intangible features) seperti citra dan
jasa yang tidak dapat dilihat. Produk dapat didefinisikan sebagai atribut
fisik, psikologi, service, dan simbolis yang secara kolektif menghasilkan
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
2. Klasifikasi Produk
Menurut Lamb dkk (2001:414) produk dapat diklasifikasikan :
a. Produk Konsumen (Consumer Product)
Produk konsumen adalah barang atau jasa yang dikonsumsi oleh
rumah tangga maupun individual. Produk yang dibeli konsumen
akan langsung dikonsumsi sendiri.
b. Produk Bisnis (Business Product/ Industrial)
Produk yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lain
untuk memudahkan pengoperasian suatu organisasi atau untuk
dijual kepada pelanggan lain.
Menurut Kotler dalam Tjiptono (2006:6) ada lima macam kategori
penawaran produk:
a. Produk fisik murni
Penawaran semata-mata hanya terdiri dari produk fisik, misalnya
pasta gigi, sabun mandi, bumbu masak dan sabun cuci tanpa ada
jasa atau pelayanan yang melengkapinya.
b. Produk fisik dengan jasa pendukung
Kategori ini berupa produk fisik yang disertai dengan satu atau
beberapa jasa pelengkap untuk meningkatkan daya tarik produk
bagi konsumen. Contohnya, Produsen mobil melengkapi
produknya dengan berbagai jasa pendukung, seperti jasa
pemeliharaan dan reparasi, penggantian dan pemasangan suku
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
c. Hybrid
Dalam kategori ini, komponen jasa dan barang sama besar
porsinya.
d. Jasa utama yang dilengkapi dengan barang dan jasa minor
Penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa
tambahan (pelengkap) atau barang-barang pendukung. Sebagai
contoh, sekalipun penawaran utama perusahaan penerbangan
adalah jasa transportasi, produk fisik tetap dibutuhkan (misalnya
pesawat, makanan dan minuman serta bahan bacaan selama
penerbangan).
e. Jasa murni
Penawaran hampir seluruhnya berupa jasa. Misalnya fisiotrapi,
konsultasi psikologi, jasa tukang pijat dan lain-lain.
3. Atribut Produk
Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
pembeli pada saat membeli produk (Simamora, 2001:147). Atribut produk
merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.
Atribut- atribut tersebut antara lain:
a. Desain Produk
Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat
penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
b. Kemasan produk
Sering kali pembeli mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk hanya karena kemasannya menarik dibandingkan dengan
produk lain yang sejenis. Kemasan dapat digunakan sebagai salah
satu strategi bersaing dengan perusahaan yang memproduksi atau
menjual produk yang sejenis.
c. Merek
Nama merek diperlukan untuk satu produk dengan produk lain
dalam hal memasarkan produk. Merek adalah segala sesuatu yang
mengidentifikasi barang dan jasa lainnya (Simamora, 2001:540).
Merek sering merupakan aset organisasi yang paling berharga
karena memberikan kepada pelanggan suatu cara pengenalan dan
penentuan sebuah produk tertentu.
4. Kualitas Produk
Konsep kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu
produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian.
Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk sedangkan kualitas
kesesuaian yaitu ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi
persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Dalam perspektif
Total Quality Management, kualitas dipandang secara lebih luas, di mana
tidak hanya aspek hasil saja yang ditekankan, melainkan juga meliputi
proses, lingkungan dan manusia. Hal ini tampak dalam definisi yang
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Menurut Garvin dalam Tjiptono (2006:52), ada lima macam perspektif
kualitas yang berkembang. Kelima macam perspektif inilah yang bisa
menjelaskan mengapa kualitas bisa diartikan secara beranekaragam oleh
orang yang berbeda dalam dalam situasi yang berlainan.
Adapun lima macam perspektif kualitas itu meliputi:
a. Transcendental approach
Pendekatan ini, memandang kualitas sebagai innate excellence,
dimana kualitas dapat dirasakan atau diketahui tetapi sulit
didefinisikan atau dioperasionalisasikan. Sudut pandang ini
biasanya diterapkan dalam dunia seni, misalnya seni musik, seni
drama, seni tari atau seni rupa.
b. Product-based approach
Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan
karakteristik atau atribut yang dapat dikuantitatifkan dan dapat
diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan
dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk.
Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat
menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan dan preferensi
kebutuhan.
c. User-based approach
Pendekatan ini berdasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
yang paling memuaskan preferensi seseorang (misalnya
perceived quality) merupakan produk yang berkualitas paling
tinggi. Perspektif yang subjektif dan demand oriented ini juga
menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan
dan keinginan yang berbeda pula sehingga kualitas bagi
seseorang adalah kepuasan maksimum yang dirasakannya.
d. Manufacturing-based approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama
memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan
pemanufakturan serta mendefinisikan kualitas sebagai
kesesuaian atau sama dengan persyaratan (conformance to
requirements). Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa
kualitasnya bersifat operations driven. Pendekatan ini berfokus
pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara
internal, yang seringkali didorong oleh tujuan peningkatan
produktivitas dan penekanan biaya. Jadi, yang menentukan
kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan
bukan konsumen yang menggunakan.
e. Value based approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga.
Dengan pertimbangan trade-off antara kinerja dan harga,
kualitas didefenisikan sebagai “affordable excellence”. Kualitas
dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah barang atau jasa
yang paling tepat dibeli (best buy).
Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan.
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin
ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang,
ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan
seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian
perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan
memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
meminimalkan atau menyediakan pengalaman pelanggan yang kurang
menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan
kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan
kualitas yang memuaskan (Tjiptono 2006:54).
Menurut Tjiptono (2006:55), manfaat dari kualitas yang superior
antara lain berupa:
1. Loyalitas pelanggan yang lebih besar
2. Pangsa pasar yang lebih besar
3. Harga saham yang lebih tinggi
4. Harga jual yang lebih tinggi
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Menurut Garvin dalam Umar (2000:37), untuk menentukan dimensi
kualitas barang, dapat melalui delapan dimensi, yaitu:
1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu
produk dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan
produk dan pengembangannya.
3. Reliability, hal yang berkaitan dengan profitabilitas atau
kemungkinan suatu produk behasil menjalankan fungsinya
setiap kali digunakan dalam periode tertentu dan dalam kondisi
tertentu.
4. Conformance to specifications, hal ini berkaitan dengan tingkat
kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
5. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran
daya tahan atau masa pakai produk.
6. Service ability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam
memberikan pelayanan.
7. Esthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif
mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
8. Fit and finish, sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan
pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai yang
berkualitas.
Zeithmal et al. dalam Tjiptono (2006:70), mengemukakan lima
dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu:
1. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan
yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.
2. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam
membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat
dan tanggap, yang meliputi: kesigapan karyawan dalam
melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam melayani
transaksi dan penanganan keluhan pelanggan.
3. Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan
terhadap produk secara tepat, kualitas terhadap
keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan
keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan dan
kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan.
4. Empathy, yaitu perhatian secara individual yang diberikan
perusahaan kepada pelanggan. Seperti kemudahan pelanggan
dalam menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan dalam
berkomunikasi dengan pelanggan, dll.
5. Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
1. Harapan
Menurut Hill dalam Tantrisna (2006:37) harapan adalah apa saja yang
konsumen pikirkan harus disajikan oleh penyedia jasa. Harapan bukan merupakan
prediksi dari dari apa yang akan disediakan oleh penyedia jasa.
Menurut Horovitz dalam Tantrisna (2006:37), harapan konsumen dapat
terbentuk oleh empat faktor, antara lain:
1. Kebutuhan
Setiap konsumen yang memiliki kebutuhan selalu berharap
kebutuhannya dapat dipenuhi oleh produsen sebagai penyedia barang
dan jasa. Oleh karena itu produsen harus mengetahui kebutuhan
konsumen dengan memberikan pelayanan yang terbaik sehingga
harapannya dapat tercapai.
2. Media massa
Media massa adalah sarana promosi yang digunakan perusahaan untuk
bersaing menarik perhatian konsumen dengan memberikan janji-janji
pada konsumen. Janji-janji tersebut akan menimbulkan harapan pada
konsumen.
3. Pengalaman masa lalu
Jika seorang konsumen pernah menikmati layanan yang memuaskan
di suatu tempat, maka bila lain kali menggunakan layanan yang sama
maka konsumen akan mengharapkan pelayanan yang sama seperti
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
4. Mulut ke mulut (word of mouth)
Bila seorang konsumen yang tidak puas pada pelayanan yang
diberikan, konsumen akan menceritakan pengalaman buruknya pada
teman atau relasinya sehingga teman atau relasi dari konsumen itu
tidak akan berharap banyak dari pelayanan yang disajikan atau dengan
kata lain tidak akan mencoba menggunakan pelayanan tersebut
nantinya. Sebaliknya, bila konsumen sudah merasa puas akan
pelayanan yang diberikan, maka mereka akan menceritakan
pengalamannya tersebut kepada teman atau relasinya sehingga teman
atau relasi ini menggunakan pelayanan tersebut dan berharap mendapat
pengalaman yang menyenangkan juga.
Menurut Rust, et al. dalam Tjiptono (2005:259), harapan pelanggan bisa
berupa tiga macam tipe, yaitu:
1. Will expectation
Yaitu tingkat kinerja yang diprediksi atau diperkirakan konsumen
akan diterimanya, berdasarkan semua informasi yang diketahuinya.
Tipe ini merupakan tingkat harapan yang paling sering dimaksudkan
oleh konsumen, sewaktu menilai kualitas jasa tertentu.
2. Should expectation
Yaitu tingkat kinerja yang yang dianggap sudah sepantasnya diterima
konsumen. Biasanya tuntutan dari apa yang seharusnya diterima jauh
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
3. Ideal expectation
Yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaik yang diharapkan dapat
diterima konsumen
Menurut Zeithmal, et al. dalam Tjiptono (2006:62), terdapat sepuluh faktor
utama yang mempengaruhi harapan pelanggan terhadap suatu jasa, yaitu:
1. Enduring Service Intensifiers, berupa harapan yang disebabkan oleh
orang lain dan filosofi pribadi seseorang mengenai suatu jasa.
2. Kebutuhan pribadi, meliputi kebutuhan fisik, sosial dan psikologis.
3. Transitory services intensifiers, terdiri atas situasi darurat yang
membutuhkan jasa tertentu (seperti asuransi kesehatan dan asuransi
kecelakaan) serta jasa terakhir yang pernah dikonsumsi oleh
pelanggan.
4. Persepsi pelanggan terhadap tingkat layanan perusahan lain.
5. Self-perceved service role, yaitu persepsi pelanggan terhadap tingkat
keterlibatannya dalam proses penyampaian jasa.
6. Faktor situasional yang berada diluar kendali penyedia jasa.
7. Janji layanan explisit, baik berupa iklan, personal selling, perjanjian
maupun komunikasi dengan karyawan penyedia jasa.
8. Janji layanan implisit, yang tercermin dari harga dan sarana
pendukung jasa.
9. Word-of-mouth, baik dari teman, keluaraga, rekan kerja, pakar
maupun publikasi penyedia jasa.
10. Pengalaman masa lalu, harapan pelanggan dari waktu kewaktu
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
informasi yang diterima pelanggan serta semakin bertambahnya
pengalaman pelanggan.
2. Persepsi
Menurut Stanton dalam Boyd, dkk (2000:264) persepsi dapat didefenisikan
sebagai makna yang kita hubungkan berdasarkan pengalaman masa lalu dan
rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui panca indera. Menurut Hill
dalam Tantrisna (2006:38) persepsi adalah pandangan terhadap pelayanan yang
telah diterima konsumen. Sangat memungkinkan bahwa persepsi konsumen
tentang pelayanan menjadi berbeda dari kenyataannya karena konsumen tidak
mengetahui semua fakta yang ada atau telah salah dalam menginterpretasikan
fakta tersebut. Persepsi masing-masing orang berbeda-beda, hal itu disebabkan
karena setiap orang menerima, mengorganisasi dan menerjemahkan informasi
dengan caranya masing-masing.
Citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan dari sudut pandang atau
persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi
pelanggan. Pelangganlah yang mengkonsumsi dan menikmati jasa suatu
perusahaan, sehingga pelangganlah yang seharusnya menentukan kualitas jasa.
Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas
keunggulan suatu jasa. Namun perlu diperhatikan bahwa kinerja jasa sering kali
tidak konsisten, sehingga pelanggan menggunakan isyarat intrinsik dan ekstrinsik
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Menurut Horovitz dalam Tantrisna (2006:38), persepsi dipengaruhi oleh tiga
faktor, yakni:
1. Faktor psikologis
Faktor psikologis akan membuat perubahan dalam persepsi konsumen.
Perubahan yang dimaksudkan termasuk memori, pengetahuan,
kepercayaan serta nilai-nilai yang dianggap konsumen penting dan
berguna.
2. Faktor fisik
Faktor ini akan mengubah persepsi konsumen melalui apa yang
konsumen lihat dan rasakan. Faktor fisik dapat memperkuat atau dapat
menghancurkan persepsi konsumen terhadap kulitas layanan yang
diberikan oleh perusahaan. Misalnya saat konsumen memilih restoran
mana yang akan dikunjungi, ada hal penting yang menjadi faktor
penentu konsumen dalam memilih yakni kebersihan. Bila dekorasi
restoran terlihat kotor dan tidak terawat, maka konsumen mempunyai
anggapan bahwa dapur dan restoran tersebut tidak sehat.
3. Image yang terbentuk
Image yang terbentuk disini adalah image konsumen terhadap
perusahaan atau produk. Lebih lanjut menurut Kotler (2001:357),
ketika terjadi persaingan antara dua merek produk yang sama,
konsumen bisa melihat perbedaan melalui image dari perusahaan
atau merek itu sendiri. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
menciptakan image yang akan membedakannya dari pesaing.
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
dan kerja keras. Image yang sudah tercipta harus didukung oleh segala
sesuatu yang dilakukan dan dikatakan oleh perusahaan.
Menurut Lovelock dalam Tantrisna (2006:38) harapan dan persepsi pada
akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu pelayanan.
Setelah menikmati pelayanan yang diberikan, konsumen akan membandingkan
antara harapan dan persepsi mereka tentang pelayanan tersebut.
Ada beberapa kemungkinan yang terjadi :
a. Jika persepsi (perception) lebih kecil daripada harapan (expectation),
(P<H), konsumen akan memberikan suatu anggapan yang negatif
terhadap pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini akan
menimbulkan ketidakpuasan pada konsumen.
b. Jika persepsi (perception) sama dengan harapan (expectation), (P=H),
konsumen akan memberikan suatu anggapan yang netral, sesuai
dengan pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini akan
membuat konsumen cukup puas dengan pelayanan tersebut.
c. Jika persepsi (perception) lebih besar daripada harapan (expectation),
(P>H), konsumen akan memberikan suatu anggapan positif terhadap
pelayanan yang telah diterimanya tersebut. Hal ini akan membuat
konsumen merasa sangat puas dengan pelayanan tersebut (customer
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah PT Indosat, Tbk
PT Indosat Satellite Corporation (PT Indosat, Tbk) adalah sebuah
perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional terkemuka di
Indonesia. Kegiatan utama perusahaan adalah menyediakan jasa telekomunikasi
internasional melalui switching, termasuk telepon, teleks, telegram, komunikasi
data paket, faksimili dengan fasilitas store and foward serta jasa inmarsat untuk
sistem komunikasi bergerak global. Perusahaan juga menyediakan jasa
telekomunikasi internasional non swicthing seperti sirkuit sewa berkecepatan
rendah maupun tinggi, konferensi video, jasa tranmisi siaran televisi serta
jasa-jasa lainnya yang pada umumnya tidak berupa tranmisi suara. Jasa-jasa-jasa switching
memerlukan penyaluran melalui jaringan telepon domestik, sedangkan untuk jasa
non swicthing terhubung langsung ke fasilitas Indosat.
PT Indosat Satelite Corporation (PT Indosat, Tbk) didirikan pada tanggal
20 November 1967 merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Republik
Indonesia dengan ITT (Internasional Telephone and Telegraph) untuk
membangun stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969. Dalam
perkembangannya melihat posisi telekomunikasi internasional yang strategis
dalam menerima dan menyalurkan informasi dari dan keluar negeri, maka pada
tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih seluruh
saham PT Indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan peraturan pemerintah
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan internasional akan
kemampuan mengoperasikan jasa telekomunikasi internasional tanpa ITT. Pada
tahun 1992 PT Indosat kembali menjawab keraguan kemampuannya dalam
bersaing dengan pihak swasta yaitu Satelindo, dimana Indosat mempertahankan
pangsa pasar sekitar 90%.
Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang
mencatat sahamnya di New York Exchange dengan ”The best IPO deal of the
year“, sedangkan di dalam negeri saham Indosat tercatat di BEJ dan BES, dengan
kata lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu
menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham secara berkesinambungan.
Komposisi saham Indosat saat itu mencakup 57% pemerintah RI dan 47%
diperdagangkan di pasar modal BEJ dan BES. Kantor pusat Indosat berada di
Jalan Medan Merdeka Barat, No. 21 Jakarta. Kantor ini mempunyai pusat
pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di
Jatiluhur, Jakarta Barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan Indosat yang
profesional.
Pengoperasian layanan PT Indosat menggunakan perangkat telekomunikasi
internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) satu sampai dengan
empat, transmisi stasiun yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia (Jakarta,
Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat jaringan
telekomunikasi internasional tersebut memungkinkan pelangan PT Indosat untuk
menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
internasional dan domestik. SGI Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral
lokal, dimana Indosat telah menyelengarakan layanan telekomunikasi lokal dan
sedang mempersiapkan jasa internasional.
PT Indosat telah memperoleh sertifikat ISO 9002:1994 sejak 17 Januari
1997, dan pada 21 September 2001 berhasil berhasil mengkonvensikan seluruh
sistem menajemen mutunya sesuai standar ISO yang baru yaitu versi ISO
9001:2000. Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom
dihapuskan. Secara bertahap hak eksklusivitas kedua penyelenggaraan
telekumunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindaklanjuti upaya untuk
memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Media Mobile (IM3)
ditahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun
2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002.
Pada akhir tahun 2002, pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham
Indosat yang dimilikinya sebesar 41,49% kepada Singapore Technologis
Telemedia Pte, Ltd. melalui Indonesia Comunucations Limited (ICL). Dengan
demikian status Indosat kembali menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing
(PMA) sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu, penyedia solusi
informasi dan telekomunikasi.
Pada tanggal 20 November 2003, melalui penandatanganan penggabungan
usaha antara Satelindo, IM3 dan Bimagraha ke dalam Indosat, menjadikan
Indosat sebagai Full Network Service Provide (FNSP) yang fokus pada seluler
terbesar kedua di Indonesia. Melalui layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap
dan MIDI yang menyatu dalam organisasi, Indosat menyatakan diri sebagai
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega
Indah dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat
membentuk inti kelompok usaha Indosat sebagai implementasi strategi bisnis
Indosat.
Kepemilikan saham PT Indosat, Tbk saat ini terdiri dari :
1. Publik memiliki 43,10%
2. STT memiliki 41,96%
3. Pemerintah memiliki 14,96%
B. Filosofi Identitas (LOGO) Indosat
Gambar 3.1 Logo Indosat Sumber:
Identitas Indosat terdiri dari kombinasi teks "Indosat" dan simbol "Techno
Flower" yang mencerminkan teknologi tinggi namun bersahabat, dinamis dan
modern. Indosat adalah penyelenggara terdepan dalam industri telekomunikasi di
Indonesia yang ikut mendorong perubahan dan perkembangan pasar
telekomunikasi yang bertumbuh dan menjanjikan.Indosat senantiasa mengamati
perkembangan industri, meningkatkan kemampuan untuk menyediakan layanan
komunikasi end-to-end, mengantisipasi dan menyediakan seluruh kebutuhan
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
Arti identitas Indosat:
Melalui manajemen yang berpengalaman dan berpotensi, Indosat akan
senantiasa mengembangkan karyawan, teknologi dan layanan untuk mencapai visi
perusahaan. Pelanggan Indosat akan menikmati pelayanan one stop-shopping
melalui kemudahan berinteraksi dengan pelanggan, kenyamanan serta keyakinan
atas komitmen Indosat untuk memberikan pelayanan dan nilai terbaik. Perubahan
identitas Indosat merupakan refleksi visi Indosat menjadi perusahaan
telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan
telekomunikasi terintegrasi bagi pelanggan ritel dan korporat. Setelah
penggabungan usaha Satelindo dan IM3 ke Indosat pada November 2003, saat ini
Indosat telah menyediakan layanan kepada pelanggan dalam bentuk jasa
telekomunikasi tetap serta multimedia, komunikasi data dan internet (MIDI) bagi
pelanggan retail dan korporat, mulai dari penawaran hingga jasa layanan purna
jual yang memuaskan bagi pelanggan.
Arti teks "indosat" :
Teks Indosat didesain secara khusus menggunakan huruf kecil yang
melambangkan sikap Indosat yang bersahabat dan mudah bekerjasama. Warna
Indosat melambangkan kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid,
kemampuan dan rasa percaya diri dalam bidang teknologi tinggi serta kestabilan
perusahaan.
Arti simbol "Techno Flower":
Simbol techno flower tercipta dari gabungan tiga elips yang mencerminkan
usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini yaitu di Indonesia dalam bidang teknologi
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
ketiga elemen tersebut. Tiga elips pembentuk techno flower masing-masing
mencerminkan masyarakat Indonesia, teknologi dan telekomunikasi. Rangkaian
elips ini membentuk bintang permata di tengah mencerminkan layanan terbaik
dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh Indosat kepada masyarakat
Indonesia.
C. Visi, Misi dan Motto PT INDOSAT, Tbk
1. Visi
Visi PT Indosat, Tbk adalah “Menjadi Perusahaan Pilihan Dalam
Penyediaan Solusi Informasi dan Komunikasi”.
2. Misi
Adapun misi dari PT Indosat, Tbk adalah:
a. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi yang
inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat yang terbaik bagi
pelanggan.
b. Meningkatkan share holder values secara terus - menerus.
c. Mewujudkan kualitas kehidupan stake holder yang lebih baik.
3. Motto
“Kretartha Karya Samuha “ dan “ We Care more “ yang artinya “ Sukses
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
D. Produk Kartu Seluler Indosat
Indosat mempunyai 2 jenis kartu selular yang berbasis GSM dan CDMA.
Dari 2 (dua) jenis kartu tersebut dibagi lagi berdasarkan sistem pembayarannya
yaitu pasca bayar dan prabayar. Kartu pasca bayar adalah kartu yang sistem
pembayarannya akan ditagih setiap bulannya kepada pelanggannya sesuai dengan
besar pemakaiannya. Sedangkan kartu prabayar adalah kartu kartu yang sistem
pemakaiannya dengan menggunakan voucher isi ulang.
Berikut ini adalah jenis-jenis dari kartu GSM dan CDMA PT Indosat, yaitu:
1. Kartu GSM terdiri dari :
a. Matrix (pasca bayar)
b. Mentari (prabayar)
c. IM3 (prabayar)
2. Kartu CDMA terdiri dari StarOne (prabayar dan pasca bayar).
Adapun penjelasan dari kartu GSM dan CDMA diatas dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Matrix
Gambar 3.2 Logo Matrix Sumber:
Matrix adalah kartu SIM pasca bayar yang dikeluarkan PT
Indosat dengan teknologi Dual Band GSM 900 dan GSM 1800.
Matrix merupakan pengembangan dari kartu GSM Satelindo
Nia Riyani : Analisis Harapan Dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Kartu Indosat Multimedia Mobile (Im3) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Hukum USU, 2009.
memberikan sambungan yang lebih cepat, liputan yang lebih luas
serta kualitas sinyal maupun suara yang lebih jernih dengan sinyal
kuat Indosat. Matrix dilengkapi dengan Kapasitas SIM Card yang
lebih besar dengan menu browser yang canggih sehingga
memungkinkan pelanggan mengakses berbagai informasi,
komunikasi data dan mobile transaction, serta membawa
pelanggan ke dimensi baru Personal Data Communication.
b. Mentari
Gambar 3.3 Logo Mentari Sumber
Mentari adalah kartu SIM prabayar yang dikeluarkan oleh PT
Indosat pada tahun 1994, yang didesain dengan wajah matahari
yang tersenyum dengan ramah, seolah memberikan senyuman
tanpa putus kepada seluruh pelanggan yang menikmati fitur yang
makin lengkap dengan tag-line “Mentari : Lengkap, Melengkapi
Hidup”. Kartu prabayar Mentari memungkinkan pelanggan untuk
mengendalikan biaya pembicaraan sekaligus merupakan kartu
prabayar di Indonesia yang memiliki tarif ekonomis dengan fitur
dan layanan yang lengkap. Fitur yang menonjol adalah Mentari
Hebat Berlima dan Free Talk.