• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TATA RUANG KOTA MEULABOH PASCA TSUNAMI TAHUN 2004-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI TATA RUANG KOTA MEULABOH PASCA TSUNAMI TAHUN 2004-2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI TATA RUANG KOTA MEULABOH PASCA

TSUNAMI TAHUN 2004-2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

ASRA FEBRIANA. Z NIM: 3101131206

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

vi

ABSTRAK

Asra Febriana. Z, Nim. 3101131206. Evaluasi Tata Ruang Kota Meulaboh Pasca Tsunami Tahun 2004-2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengevaluasi tata ruang sebelum dan sesudah tsunami meliputi sarana pendidikan, kesehatan, jaringan jalan, serta perubahan penggunaan tata ruang di Kota Meulaboh tahun 2004-2013, (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah AWT dengan segala rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini

adalah “Evaluasi Tata Ruang Kota Meulaboh Pasca Tsunami Tahun 2004-2013”. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan

Pendididkan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak kekurangan dan rintangan

karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis, untuk itu kesempatan ini

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi dan

selaku dosen penguji terima kasih ibu atas semua saran, dan kasih sayang ibu.

5. Bapak Darwin P Lubis, S.Si, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal

penulisan proposal penelitian hingga selesainya skripsi ini. Semoga Allah

membalas semua kebaikan Bapak dan selalu diberi nikmat berupa kesehatan

kepada Bapak serta keluarga.

6. Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis, terima

kasih ibu atas semua saran, semangat dan kasih sayang ibu.

7. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku dosen penguji terima kasih arahan

dan masukan yang diberikan kepada penulis.

8. Bapak Hajat Siagian, terima kasih atas informasi dan bantuannya selama proses

penyusunan skripsi hingga selesai.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak

memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya selama penulis menjadi

(6)

iv

10.Kepada Kepala BPS, BAPPEDA, dan Dinas Bina Marga terima kasih atas

semua bantuannya dalam memberi data-data yang di butuhkan penulis untuk

melengkapi data skripsi.

11.Yang Terkhusus dan Teristimewa buat orang tua Ibunda (Almh) Dra.Mariana

Hutagaol dan Ayahanda Zamzami SE. Terima kasih atas semua kasih sayang,

membesarkan, mendidik, menyanyangi sepanjang waktu memberikan do’a,

motivasi serta dukungan baik dalam segi materil maupun moril kepada penulis

selama menjalankan perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada saudara-saudari ku tercinta abangda Julian Elitear, S.Sos, kakak tercinta

dr. Rahmi Fitriana Z, serta adik-adik tersayang Afrida Handayani Z, dan Ira

Anziliriyah Z, yang telah memberikan motivasi semangat dan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Sahabat-sahabat ku tercinta Radinal Anhar, Eka Sri Dewianti, S.Pd, Dita Safitri,

Fitri Amelia Ritonga S.Pd, Ria Marito P, S.Pd, Rosinta Silaban, Miska Fauziah

Siregar, Isma Hadayani Nst. Terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik selama

ini atas semua kasih sayang, motivasi, dan tempat berbagi suka duka..

14.Kepada keluarga besar C-Reguler 2010 Anggi, Berri, Danti, Siti, dan semuanya

yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih atas dorongan dan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap sekiranya segala kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis dibalas oleh Allah AWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2015

Penulis

(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Asra Febriana. Z

Nim : 3101131206

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat di buktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut

Medan, Januari 2015

Saya yang membuat pernyataan

(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 7

B. Penelitian Relevan ... 20

C. Kerangka Berfikir ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel dan Definisi Operasional ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik ... 27

(9)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 88

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...98

B. Saran ...99

DAFTAR PUSTAKA ...100

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Luas Wilayah Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 29

2. Keadaan Topografi Kota Meulaboh ... 30

3. Tutupan Lahan Kota Meulaboh ... 32

4. Jumlah Penduduk Per Kelurahan Tahun 2013 ... 35

5. Komposisi Penduduk Menurut Umur Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 36

6. Komposisi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 38

7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 39

8. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 40

9. Komposisi Penduduk Menurut Agama Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 41

10.Jumlah Sarana Ibadah Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 42

11.Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 42

12.Fasilitas Kesehatan Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 43

13.Jenis Alat Transportasi Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 44

14.Jenis Jalan Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 45

15.Perkembangan Sekolah Dasar Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 48

16.Perkembangan SMP Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 49

17.Perkembangan SMA Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 50

18.Perkembangan Rumah Sakit Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 52

19.Perkembangan Klinik Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 53

20.Perkembangan Posyandu Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 54

21.Perkembangan Jalan Permukaan Di Aspal Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 56

22.Perkembangan Jalan Permukaan Kerikil Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 56

(11)

x

24.Tata Ruang Kota Meulaboh Tahun 2004 ... 58

25.Tata Ruang Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 61

26.Arah Konversi Perubahan Tata Ruang Tahun 2004-2013 ... 63

27.Luas Perubahan Penggunaan Tata Ruang Tahun 2004-2013 ... 65

28.Jenis Rawan Bencana Dan Jalur Evakuasi ... 71

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 24

2. Diagram Perkembangan Sarana Pendidikan Di Kota Meulaboh

Tahun 2004-2013 ... 51

3. Diagram Perkembangan Sarana Kesehatan Di Kota Meulaboh

Tahun 2004-2013 ... 55

4. Diagram Perkembangan Jalan Menurut Jenis Permukaan Di Kota

Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 58

5. Diagram Pertumbuhan Penduduk Di Kota Meulaboh Tahun

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Peta Administrasi Kota Meulaboh ... 28

2. Peta Tata Ruang Kota Meulaboh Tahun 2004 ... 60

3. Peta Tata Ruag Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 62

4. Peta Perubahan Tata Ruang Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 64

5. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Meulaboh ... 75

6. Peta Rencana Pola Ruang Kota Meulaboh ... 82

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang No. 26 tahun 2007 mengamanatkan perlunya suatu

perencanaan pembangunan yang berbasis penatagunaan ruang yang mengharuskan

setiap daerah menyusun konsep ketataruangan agar pembangunan yang direncanakan

memiliki pondasi yang kuat dan terarah sesuai dengan potensi sumberdaya yang

dimiliki. Penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW) suatu daerah pada

dasarnya mengacu pada potensi sumberdaya yang ada, baik dari potensi sumberdaya

manusia maupun potensi sumberdaya lahan, sebab pembangunan yang dilaksanakan

pada dasarnya merupakan pemanfaatan yang optimal dari sumberdaya lahan yang

tersedia (Pemerintah Republik Indonesia, 2007).

Perencanaan tata ruang wilayah berkaitan dengan upaya pemanfaatan sumber

daya alam secara efisien dan efektif, perencanaan tata ruang mencakup perencanaan

struktur dan pola pemanfaatan ruang yang meliputi tata guna tanah, tata guna air, tata

guna udara dan tata guna sumber daya alam lainnya. Rencana Tata Ruang pada

dasarnya merupakan bentuk intervensi yang dilakukan agar terwujud alokasi ruang

yang nyaman, produktif dan berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan menciptakan keseimbangan tingkat perkembangan wilayah. Dengan

berbasis penataan ruang, kebijakan pembangunan akan mewujudkan pembangunan

berkelanjutan yang memadukan pilar ekonomi, sosial budaya dan lingkungan (Dirjen

Penataan Ruang, 2005).

Kebijakan pembangunan suatu wilayah bertujuan untuk mengoptimalkan

(15)

2

pembangunan yang terarah. Kebijakan ini diwujudkan pada seluruh aspek

pembangunan termasuk aspek ruang (spasial). Aspek ruang diperlukan untuk

menyelaraskan berbagai kegiatan pembangunan, baik dari segi perwilayahan maupun

dari sektoral sehingga tujuan sasaran pembangunan pada suatu wilayah terpenuhi

(Bappeda Aceh, 2007).

Rencana tata ruang dan penataan ruang wilayah diperlukan sebagai

pengendalian kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang.

Sebagaimana yang dikemukakan dalam Undang-Undang Penataan Ruang Nomor 24

Tahun 1992 bahwa pengawasan terhadap pemanfaatan ruang diselenggarakan dalam

bentuk pelaporan, pemantauan dan evaluasi. Melalui kegiatan pemantauan dan

evaluasi, kesesuaian pemanfataan ruang sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan

dapat diwujudkan.

Berbagai kendala Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pembangunan

wilayah kabupaten/kota sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota

diantaranya disebabkan oleh faktor; teknik operasional, administratif dan tuntutan

perkembangan pasar. Kecenderungan penyimpangan tersebut dapat terjadi karena

produk rencana tata ruang kurang memperhatikan aspek-aspek pelaksanaan

(pemanfaatan ruang) atau sebaliknya bahwa pemanfaatan ruang kurang

memperhatikan rencana tata ruang yang telah disusun. Oleh sebab itu sangat

dirasakan pentingnya suatu kegiatan evaluasi terhadap produk rencana tata ruang

yang telah ada untuk melihat apakah produk rencana tata ruang tersebut berjalan

sesuai dengan pemanfaatannya atau telah terjadi penyimpangan.

Kegiatan evaluasi lebih ditekankan pada kegiatan pemantauan perubahan tata

(16)

3

pemanfaatan ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan amanat

yang ditegaskan dalam Undang Undang Penataan Ruang No. 24 tahun 1992.

Gempa dan tsunami yang terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan

Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 26 Desember 2004 memberi dampak

kerusakan yang sangat besar. Bencana ini juga berdampak besar pada keseimbangan

kehidupan, gempa dan tsunami terparah terjadi di kota Banda Aceh Dan Meulaboh.

Gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa di indonesia. Puluhan gedung hancur

oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di

Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Kebanyakan

korban meninggal disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh dan

Sumatera Utara.

Meulaboh adalah ibu Kota Kabupaten Aceh Barat terletak 250 km arah barat

Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Meulaboh merupakan

kota terbesar di pesisir barat-selatan Aceh. Sebelum terjadinya tsunami tahun 2004,

Meulaboh merupakan daerah yang sangat pesat, pekerjaan sebagian besar penduduk

adalah perdagangan dan jasa. Pembangunan mencakup semua kegiatan

pembangunan daerah dan sektoral yang dikelola oleh pemerintah bersama

masyarakat. Pada saat terjadi tsunami kota ini merupakan kota yang sangat dahsyat

terkena gelombang tsunami yang menghancurkan hampir seluruh Kota Meulaboh.

Kota yang sempat lumpuh oleh tsunami pada tahun 2004 yang lalu, seiring dengan

perjalanan waktu terus berbenah sekarang ini. Salah satu pembenahan yg dilakukan

adalah penataan tata ruang kota.

Pembangunan yang dilakukan pasca tsunami yang dilakukan pemerintah dan

bantuan dari negara asing menjadikan Kota Meulaboh sangat berbeda pada tahun

(17)

4

2013 adanya perubahan yang segnifikan. Pada tahun 2013 gedung-gedung sudah

terbangun, permukiman penduduk terbangun, aksesibilitas jalan sudah bagus, begitu

pula sarana kesehatan serta pendidikan telah terbangun berbeda pada tahun 2004.

Begitu juga dengan perubahan lahan yang terjadi, perubahan lahan yang dimaksud

meliputi sawah, tegalan, hutan dan ruang terbangun (RTB). Faktor-faktor

pembangunan dan perubahan lahan tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan

penduduk,serta topografi wilayah menjadikan masyarakat yang trauma tidak

mendirikan bangunan di pinggiran pantai. Untuk itu kegiatan evaluasi diperlukan

untuk mengetahui seberapa besar perubahan tata ruang Kota Meulaboh pasca

tsunami, serta faktor-faktor pemicu perubahan lahan di Kota Meulaboh.

Evaluasi tata ruang mencakup proses pengukuran akan perubahan

penggunaan lahan di Kota Meulaboh yang meliputi sarana kesehatan, pendidikan,

aksesibilitas jalan, serta faktor-faktor yang memicu perubahan tersebut. Sehingga

penelitian dilakukan di Kota Meulaboh untuk mengetahui perubahan lahan yang

terjadi sebelum dan sesudah tsunami untuk mengevaluasi tata ruang kota pada tahun

2004-2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah pembangunan tata ruang kota

pasca tsunami tahun 2004-2013 yang dilakukan pemerintah dan pihak asing

menjadikan Kota Meulaboh memerlukan evaluasi tata ruang kota. Untuk mengukur

seberapa besar perubahan tata ruang kota diperlukan evaluasi tata ruang kota sebagai

pembangunan yang berkelanjutan. Maka identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah untuk mengevaluasi perubahan tata ruang kota sebelum dan sesudah tsunami

(18)

5

sawah, tegalan, hutan, ruang terbangun (RTB), permukiman dan faktor-faktor apa

saja yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh meliputi faktor

pertumbuhan penduduk, topografi, serta faktor lokasi, kemudian di hitung dan di

analisis data-data yang ada untuk mengetahui perkembangan pembangunan yang

sudah terbangun dari tahun 2004-2013.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi objek penelitian agar lebih terarah,

maka penulis membatasi masalah pada mengevaluasi tata ruang kota, meliputi sarana

kesehatan, saran pendidikan, panjang jalan dan perubahan lahan sebelum dan

sesudah tsunami meliputi sawah, tegalan, hutan dan ruang terbangun (RTB),

permukiman, dan faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan tersebut meliputi

faktor pertumbuhan penduduk, topografi, serta faktor lokasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi perumusan pokok

dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana evaluasi tata ruang kota sebelum dan sesudah tsunami di Kota

Meulaboh tahun 2004-2013 ?

2. Faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota

(19)

6 E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengevaluasi tata ruang sebelum dan sesudah tsunami di Kota Meulaboh

tahun 2004-2013.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan penggunaan

ruang di Kota Meulaboh tahun 2004-2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perubahan

tata ruang Kota Meulaboh pasca tsunami tahun 2004-2013.

2. Bagi pemerintah sebagai penentu sikap pemerintah untuk langkah-langkah

selanjutnya terhadap tata ruang Kota Meulaboh.

3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai evaluasi tata

ruang kota.

4. Bagi mahasiswa pendidikan geografi agar menambah wawasan dan pengetahuan

(20)

98

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap evaluasi tata ruang Kota Meulaboh tahun

2004-2013 dapat diambil kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian setelah dievaluasi diketahui jumlah sarana pendidikan meningkat

3.85% pertahun, sarana kesehatan 14.89 % pertahun. Dan jaringan jalan 7.25 Km

jalan diaspal rata-rata pertahunnya berdasarkan RTRW jumlah sarana pendidikan,

kesehatan belum sesuai dengan RTRW. Perubahan tata ruang meliputi perubahan

lahan terbuka tahun 2004 seluas 2.18 Km2 dan tahun 2013 seluas 5.32 Km2 artinya

selama tahun 2004-2013 mengalami pertambahan seluas 3.14 Km2 dengan persentase

(-436.1%). Permukiman tahun 2004 seluas 9.22 Km2 dan tahun 2013 seluas 11.19

Km2, artinya selama tahun 2004-2013 mengalami pertambahan seluas 1.97 Km2

dengan persentase (-273.6%). Hutan primer mengalami pengurangan seluas -2.41

Km2 dengan persentase (-334.7%). Ladang tahun 2004 seluas 10.60 Km2 dan pada

tahun 2013 seluas 8.41 Km2 selama rentan tahun 2004-2013 mengalami pengurangan

seluas -2.19 Km2 dengan persentase (304.1%). Hutan sekunder mengalami

pengurangan seluas -0.1 Km2 dengan persentase (13.8%) demikian pula dengan

sawah, tegalan, perkebunan, dan perkebunan campuran mengalami pertambahan dan

pengurangan luas selama tahun 2004-2013. Berdasarkan RTRW, Tata ruang Kota

Meulaboh belum sesuai dengan RTRW karena pada implementasinya masih terdapat

daerah yang tidak sesuai dengan RTRW seperti pada daerah peruntukan lahan

(21)

99

permukiman penduduk. Begitu pula pada RTRW peruntukan lahan permukiman

menjadi ladang yang dikelola penduduk.

2. Perubahan tata ruang yang terjadi disebabkan karena 3 hal yaitu pertumbuhan

penduduk, topografi dan lokasi. Pertumbuhan penduduk menyebabkan berbagai

perubahan penggunaan ruang. Sawah menjadi permukiman, hutan sekunder dan

lahan terbuka telah mengalami perubahan manjadi permukiman penduduk. Faktor

topografi dan faktor lokasi, faktor topografi dikaitan dengan ketinggian, ini

disebabkan karena rasa aman penduduk yang trauma tinggal di pinggir pantai

sehinggga membangun permukiman yang jauh dari pantai. Faktor lokasi dikaitkan

dengan lokasi yang strategis, pola permukiman memusat dan jauh dari pinggir

pantai serta dekat dengan perkotaan, dekat dengan sarana, dan aksesibilitas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa saran yang dapat penulis berikan

antara lain:

1. Evaluasi tata ruang Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 meliputi sarana pendidikan,

kesehatan, jaringan jalan, serta perubahan tata ruang harus sesuai dengan RTRW

agar tidak terdapat permasalahan di kemudian hari.

2. Faktor-faktor perubahan penggunaan ruang meliputi faktor pertumbuhan

penduduk, topografi dan lokasi hendaknya bagi masyarakat perlu adanya

pengetahuan yang lebih akan pentingnya pembangunan yang telah direncanakan

pemerintah untuk mencegah terjadinya bencana alam yang sewaktu-waktu dapat

terjadi begitu pula pada pemerintah hendaknya memperhatikan kembali

(22)

100

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin, Muhammad. 2007. Evaluasi Rencana Lokasi Pemindahan Terminal Induk Km. 6 Banjarmasin. (Tesis). Yogyakarta: MPKD Universitas Gadjah Mada.

BAPPEDA Aceh Barat. 2005. Kota Meulaboh dalam angka 2004: BPS

BAPPEDA Aceh Barat. 2012. Kota Meulaboh dalam angka 2013: BPS

Bintarto. 1987. Pengantar Geografi Kota : LP3ES. Yogyakarta

BPS Aceh Barat. 2005. Kota Meulaboh dalam angka 2004. Badan Pusat Statistik

BPS Aceh Barat. 2012. Kota Meulaboh dalam angka 2013. Badan Pusat Statistik

Bryan, Carolie dan Louis G. White., 1987. Manajemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang. LP3ES. Jakarta.

Butudoka, Zubair. (2010) Evaluasi pemanfaatan ruang dan struktur tata ruang wilayah kabupaten tolitoli. Skripsi. Palu : Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu.

Chapin, F.Steward, dan Kaiser, Edward J, 1979. “urban land use planning”, University Of Illnois Press, Chicago.

Daldjoeni,N, 1998.Geografi Kota Dan Desa, Alumni, Bandung.

Dinas Bina Marga Aceh Barat. 2013. Data jaringan jalan tahun 2004-2013.

Drabkin,Haim Darin,1980. Land Policy And Urban Growth, Great Britain, Pergamen Press.

Fajarhani, Astuti Arinta 2009, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Detail Tata Ruang

Kota Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Untuk Kawasan

Perumahan.Skripsi. Malang : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang

Gunawan Siringoringo , 2010, Evaluasi Penyusunan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Studi Pada Kantor Badan Perencanaan Dan Pembangunan Kota Pematangsiantar) ,Skripsi . Medan Jurusan administrasi negara Universitas Sumatera Utara

http://digilib.its.ac.id/ITS-Master-3100006027235/7151 diakses tanggal 13 februari 2014 (15:00 wib)

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view/373diakses tanggal 13 februari 2014 (15:30 wib)

http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_ruang diakses tanggal 11 februari 2014 (15:37)

(23)

101

http://suratmanworo.files.wordpress.com/.../materi-kuliah-tata ruang diakses tgl 11 februari 2014 pukul (16:00)

Jayadinata, J.T. (1999) Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah,ITB, Bandung

Koestoer, R.H, 2001. Dimensi keruangan kota, UI-Press, Jakarta.

Lumbantoruan. dkk. Pedoman Penulisan Skripsi Pendidikan Geografi. Medan : FIS UNIMED

Nurawan.2009. Evaluasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Terhadap Perubahan Peruntukan Perumahan Menjadi Perdagangan Dan Jasa Komersial Di Kota Surabaya. Tesis. Surabaya : Jurusan Teknik Perencanaan Kota Universitas Sepuluh Nopember

Nur Anwar, 2012 Evaluasi Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang: Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Dipenogoro.

Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1978 tentang Fatwa Tata Guna Lahan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah.

Silas, J. (2001), Kota Masa Depan dalam Otonomi Daerah, Makalah, ITS, Surabaya

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Yunus, H.S. (1999), Struktur Tata Ruang Kota, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan prestasi ini terlihat dengan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar misalnya mereka mampu dan bisa bila disuruh untuk menjabarkan kembali hasil

LA LAT TAR AR BEL BELAKA AKANG

Penelitian ini akan meneliti tentang lama rawat ICU pasien pasca operasi.. jantung, khususnya pada operasi jantung kongenital dan

Kedua golongan masyarakat informasi ini dipisahkan oleh jurang informasi yang cukup lebar, kondisi inilah yang akhirnya memacu perpustakaan sebagai lembaga informasi

Meskipun peningkatan faktor optis dengan kontak belakang Al:Ag dua kali lebih besar dibandingkan dengan kontak belakang Al ataupun Ag, namun pengaruh optisnya tidak berbeda jauh

Kelurahan  Sidomukto  Kecamatan  Lamongan  Kepadatan  Penduduk  pada  Lokasi  sebesar  201 ‐ 499 Jiwa/Ha  Sedang  Lokasi tidak terletak pada 

Paikalle ei ole merkitty nimeä nykyisiin kaupunkikarttoihin, mutta vuonna 1913 siitä käytettiin nimeä Ljusviken (SA). Määriteosa perustuu adjektiiviin ljus ‘valoisa’

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak buah andaliman dapat menurunkan kadar gula darah mencit model diabetes mellitus tipe 1.. Metode :