• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIS, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL (SAVI) PADA TEMA PERTANIAN DI KELAS III SD NEGERI 107402 SAENTIS KEC. PERCUT SEI TUAN T.A 2014-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIS, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL (SAVI) PADA TEMA PERTANIAN DI KELAS III SD NEGERI 107402 SAENTIS KEC. PERCUT SEI TUAN T.A 2014-2015."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

WINDY HIDAYANI, NIM : 1113311057, “Peningkatan Kemampuan Membaca Intensif Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Somatis, Auditory, Visual, and Intellectual (SAVI) Pada Tema Pertanian Di Kelas III SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan T.A 2014-2015”.

Adapun masalah-masalah yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu: Rendahnya kemampuan membaca siswa, kegiatan membaca siswa hanya dilakukan ketika mereka ingin mambaca saja atau karena terpaksa, kurangnya pemahaman siswa terhadap apa yang ia baca, dan rendahnya kemampuan guru dalam menemukan bahan bacaan yang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa pada tema pertanian di kelas III. Maka untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditory, Visual, and Intelectual (SAVI).

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan dengan jumlah siswa 28 orang. Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus. Dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Analisis data menggunakan data kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditory, Visual, and Intelectual (SAVI) dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa pada tema pertanian di kelas III SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan T.A 2014/2015. Dengan diperoleh data pada tahap pre tes kemampuan membaca intensif siswa masih rendah, siswa yang berhasil mencapai ketuntasan hanya 6 orang atau sebesar 21,42% dari 28 siswa. Setelah itu dilakukan tindakan pada siklus I dan tindakan yang dilakukan mengalami peningkatan siswa yang tuntas dalam belajar bertambah menjadi 19 siswa atau sebesar 67,86%. Peningkatan yang terjadi dari pre tes ke siklus I sebesar 46,42%. Karena hasil dari siklus I belum optimal maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II juga terjadi peningkatan. Siswa yang tuntas dalam belajar bertambah menjadi 25 siswa atau sebesar 89,29%. Peningkatan yang tejadi pada siklus I ke siklus II sebesar 21,42%. Kemampuan guru dalam melaksanakan tindakan pada siklus I pertemuan I memperoleh nilai 38 termasuk pada kategori kurang, pertemuan II memperoleh nilai 59 termasuk kategori cukup. Sedangkan pada siklus II pertemuan I kemampuan guru meningkat dengan perolehan nilai 78 termasuk kategori baik, kemampuan semakin meningkat menjadi kategori sangat baik dengan perolehan nilai mencapai 91.

Maka kesimpulannya adalah dengan menggunakan model pembelajaran

Somatis, Auditory, Visual, and Intelectual (SAVI) dapat meningkatkan

kemampuan membaca intensif siswa pada tema pertanian di kelas III SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan T.A 2014/2015. Model pembelajaran

Somatis, Auditory, Visual, and Intelectual (SAVI) dapat membuat siswa menjadi

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL. ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Hakikat Kemampuan Membaca Intensif ... 8

1. Pengertian Kemampuan ... 8

2. Pengertian Membaca ... 9

3. Jenis -Jenis Membaca ... 11

4. Membaca Intensif ... 12

5. Indikator Membaca Intensif ... 14

(6)

vii

2.1.2 Model Pembelajaran ... 16

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 16

2. Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditory, Visual, and Intellectualy) ... 18

3. Unsur – Unsur Model Pembelajaran SAVI (Somatis, and Auditory, Visual, Intellectualy) ... 19

4. Implementasi Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditory, Visual, and Intellectualy) ... 21

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditory, Visual, and Intellectualy) ... 25

2.2 Tinjauan Materi Pembelajaran Membaca Intensif ... 27

2.2 Kerangka Konseptual ... 32

2.3 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 35

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 36

3.5 Desain Penelitian ... 37

3.6 Prosedur Penelitian ... 38

3.7 Alat Pengumpulan Data ... 47

3.8 Teknik Analisis Data ... 48

(7)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Deskripsi Keadaan Sekolah ... 52

4.1.2 Deskripsi Keadaan Awal ... 52

4.1.3 Deskripsi Siklus I ... 57

a. Perencanaan ... 57

b. Pelaksanaan ... 58

c. Pengamatan ... 62

d. Refleksi ... 71

4.1.4 Deskripsi Siklus II ... 73

a. Perencanaan ... 73

b. Pelaksanaan ... 73

c. Pengamatan ... 79

d. Refleksi ... 88

4.2 Rekapitulasi Hasil Nilai Siklus I dan Siklus II ... 89

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

5.1 Kesimpulan ... 97

5.2 Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap- Tahap Model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual,

and Intelectual (SAVI) ... ... 22

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Pada Semester Genap T.A 2014/2015 ... 51

Tabel 4.1 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Intensif Siswa Pada Pre Tes ... 54

Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Membaca Intensif Siswa Pada Pre Tes ... 55

Tabel 4.3 Hasil Nilai Kemampuan Membaca Intensif Siswa Pada Siklus I ... 60

Tabel 4.4 Frekuensi Keberhasilan Belajar Siswa Pada Siklus I... 62

Tabel 4.5 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Intensif Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 64

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Intensif Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 66

Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Pada Siklus I Pertemuan I ... 69

Tabel 4.8 Hasil Observasi Guru Pada Siklus I Pertemuan II ... 70

Tabel 4.9 Hasil Nilai Kemampuan Membaca Intensif Siswa Pada Siklus II ... 77

Tabel 4.10 Frekuensi Keberhasilan Belajar Siswa Pada Siklus II ... 78

Tabel 4.11 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Intensif Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ... 80

(9)

x

Tabel 4.13 Hasil Observasi Guru Pada Siklus II Pertemuan I ... 85

Tabel 4.14 Hasil Observasi Guru Pada Siklus II Pertemuan II ... 86

Tabel 4.15 Rekapitulasi Nilai Pre Tes, Siklus I, dan Siklus II ... 89

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Membaca Intensif ... 92

(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Indahnya Pertanian Sawah Di Pedesaan Ketika Padi Mulai

Tumbuh Dengan Subur ... 28

Gambar 2 : Petani Ketika Mengolah Sawah dengan Membajak, Menanam, Memupuk, dan Menyemprot ... 29

Gambar 3 : Anak Semangat dalam Bekerja dengan Membantu Pekerjaan Rumah Seperti Merapikan Tempat Tidur, Menyiram Bunga, dan Menyapu Halaman ... 31

Gambar 4 : Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 37

Gambar 5 : Diagram Peningkatan Kemampuan Membaca Intensif Siswa ... 91

Gambar 6 : Diagram Peningkatan Keoptimalan Membaca Intensif Siswa ... 92

Gambar 7 : Diagram Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru ... 94

Gambar 8 : Guru Menjelaskan Aturan Membaca Intensif dengan Media Gambar ... 164

Gambar 9 : Siswa Membaca Intensif ... 164

Gambar 10 : Siswa Berdiskusi dalam Kelompok ... 165

Gambar 11 : Guru Membantu Siswa dalam Diskusi Kelompok ... 165

Gambar 12 : Siswa Menyampaikan Hasil Diskusi Kelompok ... 166

Gambar 13 : Siswa Menanggapi Penampilan Hasil Diskusi Kelompok ... 166

Gambar 14 : Siswa Melaksanakan Permainan ... 167

Gambar 15 : Siswa Menulis Jawaban di Papan Tulis ... 167

Gambar 16 : Siswa Mendengarkan Penjelasan Guru ... 168

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan

tujuan pendidikan. Pendidikan sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam

pembangunan karena berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya

manusia. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 3 Ayat (6) bahwa

pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses

tersebut harus ada pendidik yang memberikan keteladanan dan mampu

membangun kemauan, serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik

(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005) Pendidikan juga diharapkan dapat

menumbuhkan kemampuan untuk menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan pada kenyataan masa kini dan masa depan.

Untuk menumbuhkan kemampuan dalam menghadapi

perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan tersebut tentu saja membutuhkan kemampuan

dalam membaca agar dapat memahami informasi yang disampaikan oleh penulis.

Jika kita telah mampu memahami informasi yang disampaikan penulis, maka akan

bertambah pula pengetahuan kita sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh

penulis. Membaca semakin penting dalam kehidupan manusia yang semakin

kompleks, karena setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca.

(12)

2

Kemampuan membaca perlu dibina sejak dini, pada tingkat Sekolah

Dasar tujuan membaca adalah agar siswa dapat memahami isi yang disampaikan

melalui teks bacaan dan mampu mengambil manfaat serta menyerap pikiran dan

perasaan orang lain melalui teks bacaan. Dalam hal membaca pada siswa sekolah

dasar guru hendaknya menggunakan pernyataan yang jelas dan tepat tentang apa

yang harus diperhatikan siswa ketika membaca dan memberikan gambaran yang

mudah ditangkap tentang apa yang semestinya mampu mereka lakukan setelah

selesai membaca.

Namun kenyataan yang ada menunjukkan kemampuan membaca siswa

masih rendah, hal ini disebabkan rendahnya minat belajar siswa dalam membaca.

Siswa sebagai subjek belajar umumnya kurang meminati kegiatan membaca hal

ini dapat disebabkan kurang tersedianya referensi buku-buku yang dapat menarik

minat siswa untuk membaca. Kemampuan membaca siswa yang rendah

disebabkan siswa malas membaca sehingga tidak terlatih dalam membaca.

Kegiatan membaca siswa hanya dilakukan ketika mereka ingin membaca atau

karena terpaksa, lingkungan tidak dijadikan sebagai sumber belajar, serta kurang

tersedianya sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan membaca

siswa.

Banyak siswa yang hanya sekedar tahu membaca namun tidak

memahami apa isi yang ia baca. Hal ini ditandai dengan ketidakmampuan siswa

dalam menjawab pertanyaan serta ketidakmampuan siswa dalam memberikan atau

mengungkapkan pendapat tentang isi yang ia baca. Menurut peneliti

ketidakmampuan siswa disebabkan karena berbagai alasan seperti keadaan kelas

(13)

3

konsentrasi siswa ketika membaca. Sebagai tenaga pendidik guru kurang

memberikan arahan sebelum siswa membaca. Guru kurang menerapkan

model-model pembelajaran yang bervariasi yang dapat menarik perhatian dan simpati

siswa dalam belajar sehingga siswa merasa bosan jika dalam proses belajar.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas III SD Negeri 107402

Saentis Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli serdang T.A 2014/2015 bahwa penulis

menemukan hampir 70% dari siswa tersebut mengalami kesulitan dalam membaca

yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Dimana tingkat kemampuan

membaca siswa hanya 9 orang (32,14%) dari 28 siswa yang mencapai

ketuntasan, sedangkan 19 orang (67,86%) siswa yang belum mampu mencapai

nilai ketuntasan. Hal ini terlihat ketika pembelajaran sedang berlangsung siswa

kurang memperhatikan bacaan teks yang akan dibaca, sebagian siswa terlihat

sibuk dengan kegiatannya sendiri, ada pula siswa yang mengganggu temannya

yang sedang membaca. Melihat peristiwa ini tentu kemampuan membaca intensif

siswa akan terganggu dan siswa mengalami kesulitan dalam menguasai dan

memahami isi teks bacaan yang dibaca secara intensif.

Jika hal tersebut terabaikan tanpa adanya solusi akan mengakibatkan

semakin rendahnya kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan yang

dibacanya. Selain dapat menurunkan kemampuan bahasa siswa tingkat pencapaian

hasil belajar siswa dalam membaca juga akan jauh dari kriteria ketuntusan

minimal (KKM). Jika hal demikian dibiarkan maka akan merugikan berbagai

pihak yaitu guru, siswa, keluarga, maupun masyarakat. Sebab, tidak hanya dalam

pembelajaran berbahasa, pembelajaran yang lainnya juga menuntut siswa

(14)

4

terlepas dari uraian-uraian kata, kalimat-kalimat, maupun paragrap yang wajib

dipahami siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan suatu pengupayaan

untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif peserta didik. Dengan

menciptakan suatu kondisi belajar yang menyenangkan mampu mengembangkan

daya pikir siswa agar siswa mampu belajar dengan aktif, kreatif, dan efektif.

Sehingga dalam kegiatan pembelajaran tercipta suatu interaksi yang aktif antara

guru dengan siswa dan saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan menggabungkan gerak fisik dengan aktivitas intelektual serta

memanfaatkan semua indra dapat berpengaruh besar terhadap pembelajaran.

Pendekatan seperti ini dinamakan dengan pendekatan SAVI. Model pembelajaran

SAVI (Somatis, Auditory, Visualy, and Intellectuall) mampu membangkitkan

kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerak fisik dengan

aktivitas intelektual yang dapat menghilangkan rasa bosan siswa ketika dalam

belajar. Model pembelajaran ini juga dapat memunculkan suasana belajar yang

lebih baik, menarik dan efektif dengan memaksimalkan ketajaman konsentrasi

siswa melalui pembelajaran secara visual, auditori, dan intelektual.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tergugah untuk melakukan

penelitian yang berjudul : “Peningkatan Kemampuan Membaca Intensif Siswa

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Somatis, Auditory, Visual, And

Intelectual (SAVI) Pada Tema Pertanian Di Kelas III SD Negeri 107402

(15)

5

1. 2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat di

identifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini, antara lain :

1. Kemampuan membaca siswa masih rendah.

2. Kurang tersedianya buku-buku bacaan yang dapat menarik minat baca

siswa.

3. Kegiatan membaca siswa hanya dilakukan ketika mereka ingin

mambaca saja atau karena terpaksa.

4. Kurangnya pemahaman siswa terhadap apa yang ia baca.

5. Model pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi dalam

proses belajar mengajar.

1. 3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka batasan

masalah pada penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan membaca intensif

siswa dengan menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditory, Visual, And

Intelectual (SAVI) pada tema pertanian dengan materi pokok teks bacaan di kelas

(16)

6

1. 4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan

menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditory, Visual, And Intelectual

(SAVI) pada tema pertanian dengan materi pokok teks bacaan dapat

meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa di kelas III SD Negeri 107402

Saentis Kec. Percut Sei Tuan T.A 2014 –2015 ? ”

1. 5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditory, Visual, And

Intelectual (SAVI) pada tema pertanian dengan materi pokok teks bacaan di kelas

III SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan T.A 2014 - 2015.

1. 6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

terhadap pembelajaran membaca intensif dan menjadi bahan informasi

dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas

(17)

7

2. Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk

berbagai pihak antara lain:

a. Bagi siswa, agar siswa lebih termotivasi dalam belajar sehingga

siswa lebih terampil dalam membaca intensif dan dapat

meningkatkan kemampuan membacanya.

b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan menambah wawasan guru

dalam menerapkan model pembelajaran yang lebih efektif dan

efisien serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif

dan menyenangkan peserta didik.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan

wacana perubahan yang lebih baik sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Bagi peneliti, sebagai pengalaman yang berguna untuk memahami

masalah-masalah yang terdapat dalam pembelajaran di Sekolah

Dasar dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang

(18)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengamatan dan analisis data dan pembahasan dalam

penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada tahap pre tes kemampuan membaca intensif siswa masih rendah,

siswa yang berhasil mencapai ketuntasan hanya 6 orang atau sebesar

21,42% dari 28 siswa, sementara siswa yang belum berhasil mencapai

ketuntasan sebanyak 23 siswa atau sebesar 78,57%. Setelah itu dilakukan

tindakan pada siklus I dan tindakan yang dilakukan mengalami

peningkatan siswa yang tuntas dalam belajar bertambah menjadi 19 siswa

atau sebesar 67,86% dari 28 siswa dan yang belum tuntas menjadi 9

siswa 32,14% dari 28 siswa peningkatan yang terjadi dari pre tes ke

siklus I sebesar 46,42%. Karena hasil dari siklus I belum optimal maka

penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II juga terjadi peningkatan.

Siswa yang tuntas dalam belajar bertambah menjadi 25 siswa atau

sebesar 89,29% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar

berkurang menjadi 3 siswa atau sebesar 10,71% dari 28 jumlah siswa

seluruhnya. Peningkatan yang tejadi pada siklus I ke siklus II sebesar

21,42%.

2. Hasil persentase observasi kemampuan membaca intensif siswa

mengalami peningkatan pada pre tes adalah sebesar 21,42 %, pada siklus

I pertemuan I sebesar 46,43%, pertemuan II 63,40%. Pada siklus II

pertemuan I meningkat menjadi 83,92% dan pada pertemuan II

(19)

98

meningkat sebesar 92,85%. Hasil observasi kemampuan guru dalam

melaksanakan tindakan mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan

I memperoleh nilai 38 termasuk pada kategori kurang, pertemuan II

memperoleh nilai 59 termasuk kategori cukup. Sedangkan pada siklus II

pertemuan I kemampuan guru meningkat dengan perolehan nilai 78

termasuk kategori baik, kemampuan semakin meningkat menjadi

kategori sangat baik dengan perolehan nilai mencapai 91.

3. Dengan menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual,

and Intellectual (SAVI) dalam membaca intensif siswa di kelas III SD

Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan pada tema pertanian

mengalami peningkatan.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka peneliti mengajukan

saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Dalam kegiatan belajar mengajar sebaiknya siswa bersemangat dan aktif

dalam belajar serta memiliki keseriusan dalam belajar.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran Somatic,

Auditory, Visual, and Intellectual (SAVI) dalam meningkatkan

(20)

99

3. Bagi sekolah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hendaknya digunakan oleh

sekolah-sekolah sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan,

terutama yang berkaitan dengan membaca intensif siswa. Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) mampu mengidentifikasi dan menindak lanjuti

suatu permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di

kelas.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti lain sebaiknya melakukan penelitian yang sejenis pada materi

dan sekolah lainnya, agar diperoleh hasil yang maksimal sehingga hasil

(21)

100

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung : Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : Ymara Widya.

Dewi, Rosmala.2010. Profesionaliosasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana UNIMED.

Husnul, Ade dan Nugraha, Ihsan. 2010. Membaca Memindai. Bogor : Quadra.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nurdin, Muhammad. 2004. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta : Prismasophie Jogjakarta.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Belajar.

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sadhono, Khundaru. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia

(Teori dan Aplikasi). Bandung : Karya Putra Darwati.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Tarigan, H,G. 2008. Membaca Sebagau Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2011. Model pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

http://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/2014/04/tujuan-membaca-fungsi-membaca-dan.html

Gambar

Tabel 4.13  Hasil Observasi Guru Pada Siklus II Pertemuan I ..........................

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh atas penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada bulan januari, februari dan maret adalah diketahui persediaan akhir dengan menggunakan metode

Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data ( database ), merawat

Ponno Dalam Jabatan Agribisnis Produksi Tanaman Universitas Negeri Makassar Lulus 32 RC201701457 Anik Wiji Astuti Dalam Jabatan Agribisnis Produksi Ternak Universitas Negeri

Gambar 4.2 Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung yang Dijadikan Sampel...68. Gambar 4.3 Perkembangan Volume Usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung

[r]

“Revolusi Sosial di Sumatera Timur Maret 1946 (Tragedi Amir Hamzah)” dalam Agus Suwignyo (ed.), Sejarah Sosial di Indonesia : Perkembangan dan Kekuaatan 70 Tahun Prof..

Organisasi Koperasi harus efisien atau efektif bagi anggotanya, artinya setiap anggota akan menilai bahwa manfaat yang diperoleh karena berpartisipasi dalam usaha

[r]