SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK
SEKTOR MANUFAKTUR KE BAPEPAM-LK
OLEH
ARNETA MARTCIESA 070503068
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan
Publik Sektor Manufaktur ke Bapepam-LK” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban
akademik pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau
lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan
sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat
dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Medan, Mei 2012
Arneta Martciesa
ABSTRAK
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur ke Bapepam-LK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 sampai dengan 2010.
Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 70 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id dan data dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan variabel reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan perusahaan. Sedangkan variabel struktur kepemilikan, umur perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 sampai dengan 2010.
ABSTRACT
The Factors that Affect The Timeliness of The Financial Statement Forwarding of Public Company in Manufacturing Sector to Indonesian Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency.
This research aims to find empirical evidence about the effect of profitability, ownership structure, quality of auditor, company age and company size toward the timeliness of financial statement forwarding of public company in manufacturing sector period 2007 until 2010.
Samples of this research are selected based to the purposive sampling method and find 70 companies that will be the object of this research. Data that used in this research are financial statement and independent auditor’s report
that published in www.idx.co.id and Indonesia Capital Market Directory (ICMD). The hypothesis of this research examined by logistic regression.
Result of this research show that profitability has positive effect to the timeliness of financial statement forwarding of the firm and the quality of auditor has a negative effect to the timeliness of financial statement forwarding of the firm. Whereas the ownership structure, company age and company size not have an effect to timeliness of financial statement forwarding of public company in manufacturing sector period 2007 until 2010.
KATA PENGANTAR
Terimakasih buat Tuhan Yesus yang baik, buat setiap anugerah dan
kebaikan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur ke Bapepam-LK”.
Selama proses penulisan skripsi ini, penulis telah mendapat banyak
bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS selaku Ketua Departemen
Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal
Ja’far, MM selaku Sekretaris Departemen Akuntansi S-1 Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi
Departemen Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dan Ibu
Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. H. Arifin Akhmad, MSi, Ak selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, arahan dan
5. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak selaku Dosen Pembaca Nilai yang
telah memberikan koreksi dan perbaikan untuk skripsi ini.
6. Kedua orangtua penulis, L.Oppusunggu dan M.Manik serta adik penulis,
Triwulanry Oppusunggu, terimakasih buat kasih sayang dan doa kalian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan
sebagai acuan dalam penulisan karya ilmiah berikutnya yang sejenis. Akhir kata,
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Mei 2012
Penulis
Arneta Martciesa
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL……….……… viii
DAFTAR GAMBAR……… ix DAFTAR LAMPIRAN……… x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah………..……… 1
1.2 PerumusanMasalah……….……… 7
1.3Tujuan Penelitian……….……… 8
1.4Manfaat Penelitian………..……… 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis………..……… 10
2.1.1 Laporan Keuangan………..……… 10
2.1.2 TeoriKepatuhan……….. …….. 13
2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan…..………..……… 14
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian LaporanKeuangan………… 15
2.1.4.1Profitabilitas………..… 15
2.1.4.2Struktur Kepemilikan………….… 16
2.1.4.3Reputasi Auditor / KAP……….… 18
2.1.4.4Umur Perusahaan……… 19
2.1.4.5Ukuran Perusahaan……….… 20
2.2Tinjauan Peneliti Terdahulu……… 21
2.3Kerangka Konseptual……….……… 24
2.4Hipotesis Penelitian……….……… 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……… 29
3.2Tempat dan Waktu Penelitian……….……… 29
3.3Batasan Operasional……… 30
3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel…..……… 31
3.5Skala Pengukuran Variabel………..……… 33
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian………..……… 34
3.7Jenis Data……… 38
3.8Metode Pengumpulan Data……….……… 39
3.9 Teknis Analisis……… 39
3.9.1.1Statistik Deskriptif……….…… 39
3.9.1.2 Uji Hipotesis Penelitian……….…… 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Data Penelitian……….……… 43
4.2Analisis Hasil Penelitian………..……… 51
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif……….……… 51
4.2.2 Analisis Statistika……… 53
4.3Pembahasan Hasil Penelitian………..……… 59
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan………..…… 65
5.2 Keterbatasan……… 67
5.3 Saran……… 67
DAFTAR PUSTAKA……… 68
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Halaman
2.1 Daftar Anggota KAPThe BigFour……… 19
2.2 Ringkasan Tinjauan PenelitianTerdahulu……… 22
3.1 Waktu Penelitian……… 30
3.2 SkalaPengukuran Variabel……… 33
3.3 Daftar Perusahaan Sampel………. 35
4.1 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun2007……… 43
4.2 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2008……… 45
4.3 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2009……… 47
4.4 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Tahun 2010……… 48
4.5 Statistik Deskriptif……… 52
4.6 Hosmer andLemeshow Test………. 54
4.7 Overall Model Fit Test………. 55
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No.Lampiran Judul
A-1 Daftar Populasi Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Periode 2007–2010.
A-2 Proses Seleksi Perusahaan Sampel Berdasarkan Kriteria.
A-3 Daftar Perusahaan Sampel
A-4 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu
Tahun 2007.
A-5 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu
Tahun 2008.
A-6 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu
Tahun 2009.
A-7 Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu
Tahun 2010.
B-1 Tabel Pengolahan Data untuk Perusahaan Sampel Tahun
2007.
B-2 Tabel Pengolahan Data untuk Perusahaan Sampel Tahun
2008.
B-3 Tabel Pengolahan Data untuk Perusahaan Sampel Tahun
2009.
B-4 Tabel Pengolahan Data untuk Perusahaan Sampel Tahun
2010.
C-1 Analisis Deskriptif.
C-2 Analisis Statistika.
D-1 Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap
Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan Keuangannya Tahun 2007.
D-2 Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap
Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan Keuangannya Tahun 2008.
D-3 Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap
Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu Menyampaikan Laporan Keuangannya Tahun 2009.
D-4 Jumlah Denda yang Dikenakan oleh Bapepam-LK terhadap
ABSTRAK
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur ke Bapepam-LK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 sampai dengan 2010.
Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling dan diperoleh 70 perusahaan yang akan menjadi objek penelitian. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id dan data dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan variabel reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan perusahaan. Sedangkan variabel struktur kepemilikan, umur perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur periode 2007 sampai dengan 2010.
ABSTRACT
The Factors that Affect The Timeliness of The Financial Statement Forwarding of Public Company in Manufacturing Sector to Indonesian Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency.
This research aims to find empirical evidence about the effect of profitability, ownership structure, quality of auditor, company age and company size toward the timeliness of financial statement forwarding of public company in manufacturing sector period 2007 until 2010.
Samples of this research are selected based to the purposive sampling method and find 70 companies that will be the object of this research. Data that used in this research are financial statement and independent auditor’s report
that published in www.idx.co.id and Indonesia Capital Market Directory (ICMD). The hypothesis of this research examined by logistic regression.
Result of this research show that profitability has positive effect to the timeliness of financial statement forwarding of the firm and the quality of auditor has a negative effect to the timeliness of financial statement forwarding of the firm. Whereas the ownership structure, company age and company size not have an effect to timeliness of financial statement forwarding of public company in manufacturing sector period 2007 until 2010.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang berperan penting
dalam bisnis investasi pasar modal, terutama bagi perusahaan yang telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go public, makin tinggi pula permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber informasi bagi investor. Pada Undang-undang (UU) No.8 tahun 1995
tentang pasar modal (Simposium Nasional Akuntansi 11 di Pontianak) dinyatakan
secara jelas bahwa perusahaan yang telahgo public wajib menyampaikan laporan tahunan dan laporan insidental lainnya kepada BAPEPAM (Badan Pengawas
Pasar Modal). Pada Tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM Nomor : KEP-80/PM/1996 yang mewajibkan bagi setiap
emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan tahunan keuangan
perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM
selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan
tahunan perusahaan.
Namun, setelah tanggal 30 September 2003 BAPEPAM semakin
BAPEPAM Nomor KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan tahunan
keuangan perusahaan yang disertai dengan laporan auditor independen harus
disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah
tanggal laporan keuangan tahunan. Apabila ketetapan ini dilanggar, maka
BAPEPAM akan mengenakan sanksi bagi perusahaan yang tidak mematuhinya.
Dalam peraturan ini dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan
dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan, maka
hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan
tahunan.
Berkaitan dengan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
persyaratan ketepatan waktu merupakan suatu keharusan, karena perusahaan yang
tidak tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya akan dikenakan sanksi
administrasi dan denda sesuai dengan ketentuan pasal 63 huruf e Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Pasar Modal yang menyatakan bahwa ”Emiten yang pernyataan pendaftarannya
telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) atas
setiap hari keterlambatan penyampaian laporan dengan ketentuan jumlah
keseluruhan denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)”. Pasar modal di Indonesia memandang keterlambatan tersebut sebagai pelanggaran
terhadap prinsip keterbukaan informasi di pasar modal. Ketentuan tentang denda
tersebut juga tertuang dalam aturan Bapepam-LK Nomor PER-03/BL/2010
tentang Bentuk, Susunan, dan Penyampaian Laporan Keuangan Triwulanan dan
penyampaian laporan keuangan perusahaan ke Bapepam-LK dan besarnya denda
Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) per hari atas keterlambatan semua laporan dengan
jumlah keseluruhan sanksi denda Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
Laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen
kepada pemilik saham dan juga bagi pengambilan keputusan. Laporan keuangan
yang disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) merupakan
laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai
opini (pendapat) audit. Informasi dalam laporan keuangan tersebut merupakan
tanggung jawab manajemen perusahaan, akan tetapi opini (pendapat) audit
merupakan tanggung jawab auditor. Laporan keuangan juga menyediakan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan, dan perubahan posisi
keuangan. Hal ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan
semakin meningkat. Laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik
kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan
berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat
dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.
Untuk mendapat informasi yang relevan tersebut terdapat beberapa
kendala, salah satunya adalah ketepatan waktu. Informasi laporan keuangan
tersebut akan mempunyai manfaat jika disampaikan kepada pemakainya dengan
tepat waktu guna pengambilan keputusan. Ketepatan waktu merupakan salah satu
elemen pokok dalam laporan keuangan tersebut. Manfaat suatu laporan keuangan
akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI,
Adanya regulasi seharusnya memacu perusahaan publik untuk
menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Namun, pada
kenyataannya setiap tahun ada perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan
keuangan tahunannya ke BAPEPAM, sementara regulasi yang berlaku pada
periode tersebut masih sama dan belum mengalami perubahan. Regulasi tidak
dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik untuk
menyampaikan laporan keuangan tepat waktu pada setiap periode. Namun, perlu
juga diperhatikan faktor-faktor lain yang menyebabkan keterlambatan dalam
penyelesaian penyajian laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut tidak terbatas
pada faktor finansial saja tapi juga faktor non-finansial. Keterlambatan dalam
penyelesaian penyajian laporan keuangan dapat memberikan indikasi positif dan
negatif mengenai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.
Beberapa penelitian telah dilakukan oleh peneliti terdahulu untuk
menguji pengaruh faktor spesifik perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan tersebut. Owusu dan Ansah (2000 : 20) telah meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu laporan keuangan di pasar
modal Zimbabwe (Zimbabwe Stock Exchange / ZSE) dan menemukan bukti
empiris bahwa hanya ukuran perusahaan dan profitabilitas yang mempengaruhi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit.
Hasil penelitian Saleh (2004 : 58) hanya menemukan satu bukti empiris
yaitu variabelexstraordinarysaja yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur sedangkan variabel rasio
perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian Oktorina dan Suharli
(2005) menunjukkan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, struktur
kepemilikan, dan kantor akuntan besar mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan. Sedangkan debt to equity ratio dan profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Selanjutnya, peneliti Pamor Mentari (2007 : 98) telah melakukan
penelitian yang hasilnya menunjukkan hanya reputasi auditor yang berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan ke publik,
sedangkan profitabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan ke
publik. Peneliti Rini Dwiyanti (2010 : 82) telah meneliti variabel-variabel seperti
debt to equity ratio, profitabilitas, struktur kepemilikan, kualitas auditor dan pergantian auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa profitabilitas dan struktur
kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan manufaktur sedangkan debt to equity ratio, kualitas auditor dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan manufaktur. Sedangkan penelitian Renny Catrinasari (2006
: 63) memberikan hasil bahwa rasio gearing, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan perbankan, sedangkan struktur kepemilikan tidak
Penelitian Renny Catrinasari (2006) dan Rini Dwiyanti (2010) mengenai
profitabilitas yang mempunyai pengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan
bertentangan dengan hasil penelitian Saleh (2004) dan Pamor Mentari (2007)
yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan
pelaporan keuangan. Pada penelitian Oktaria dan Suharli (2005) dan Rini
Dwiyanti (2010) menyatakan bahwa struktur kepemilikan mempunyai pengaruh
pada ketepatan pelaporan keuangan yang bertentangan dengan pendapat Saleh
(2004) dan Renny Catrinasari (2006). Sedangkan hasil penelitian Pamor Mentari
(2007) mengenai reputasi kantor akuntan publik yang berpengaruh pada ketepatan
waktu pelaporan keuangan bertentangan dengan hasil penelitian dari Rini
Dwiyanti (2010).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil
penelitian pada beberapa peneliti untuk variabel penelitian yang sama dan ini
mendorong penulis untuk melakukan pengujian kembali pengaruh faktor-faktor
seperti profitabilitas, struktur kepemilikan perusahaan dan reputasi auditor /
Kantor Akuntan Publik yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia, khususnya perusahaan
manufaktur. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
berbeda periode waktunya yakni periode 2007 - 2010 dan dimasukkannya
variabel umur perusahaan dan ukuran perusahaan yang diprediksi sebagai faktor
yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan
publik sektor manufaktur. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk meneliti
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Ke Bapepam -LK “.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, peneliti
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah profitabilitas (ROA) perusahaan publik sektor manufaktur
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan ke Bapepam - LK?
2. Apakah struktur kepemilikan (OWN) perusahaan publik sektor
manufaktur berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan ke Bapepam - LK?
3. Apakah reputasi auditor (Kantor Akuntan Publik / KAP) yang
mengaudit laporan keuangan perusahaan publik sektor manufaktur
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan ke Bapepam - LK?
4. Apakah umur perusahaan (AGE) perusahaan publik sektor
manufaktur berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan ke Bapepam - LK?
5. Apakah ukuran perusahaan (SIZE)perusahaan publik sektor
manufaktur berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas
(ROA)perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan
(OWN) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.
3. Untuk menguji dan menganalis pengaruh reputasi auditor (Kantor
Akuntan Publik / KAP) yang mengaudit laporan keuangan
perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh umur perusahaan (AGE)
perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan ke Bapepam - LK.
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan
(SIZE) perusahaan publik sektor manufaktur terhadap ketepatan
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan ke Bapepam - LK.
2. Bagi para investor, memberikan informasi agar mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan ke Bapepam - LK sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi.
3. Bagi praktisi manajemen dan analis keuangan, membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuanganke Bapepam - LK.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan informasi
dalam melakukan penelitian sejenis dengan menambahkan
variabel-variabel lainnya yang dianggap berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik sektor
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah dokumen tertulis yang disusun dan disajikan
oleh perusahaan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam satu periode waktu tertentu.
Informasi dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen
dan laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Pengertian laporan keuangan
dalam (IAI, 2007, PSAK No.1 par 07) adalah :
Laporan keuangan merupakan proses dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dalam laporan keuangan.
Menurut Munawir (2004 : 2) pengertian laporan keuangan adalah
”laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut”.
Pelaporan keuangan dilakukan atas tujuan yang dikemukakan dalam
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi (a) aset, (b) liabilitas, (c) ekuitas, (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, (e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan (f) arus kas.
Menurut Harahap (2004 : 133) digambarkan tujuan laporan keuangan
dengan membaginya menjadi dua yaitu :
1) Tujuan Umum
Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima. 2) Tujuan khusus
Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban serta informasi lainnya yang relevan.
Jadi tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
berguna untuk mengambil keputusan ekonomi. Selain itu laporan keuangan juga
bertujuan untuk melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat
yang dapat ditentukan, dijelaskan dan diukur dan penting bagi peran perusahaan
dalam lingkungan masyarakat.
Berikut para pengguna laporan keuangan serta kepentingannya terhadap
laporan keuangan (IAI, 2007) yaitu :
1. Investor
2. Karyawan
Laporan keuangan memungkinkan karyawan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman memerlukan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditur lain
Untuk mengetahui apakah jumlah yang terutang dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
5. Pelanggan
Berkepentingan mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama apabila antara perusahaan dan pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka panjang.
6. Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi keuangan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7. Masyarakat
Menyediakan informasi agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya. Selain itu juga perusahaan membantu memberikan kontribusi pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan
dalam (IAI, 2009, PSAK No.1 par 18) yaitu:
a. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
b. Relevan
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna di masa lalu. c. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (tren) posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingakan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
2.1.2 Teori Kepatuhan
Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya di bidang
psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses
sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang
individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten
dengan norma-norma internal mereka (Susilowati dalam Saleh, 2004 : 5).
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal mengenai kewajiban penyampaian laporan keuangan
berkala. Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory)
seperti pernyataan Baron dan Bryne (1991 : 387):
them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures.
Perusahaan yang tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban dalam
menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan
keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, tentang
Peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi
mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar
Rp.50.000.000,00 sampai Rp.150.000.000,00 bahkan akan dikenakan suspensi.
Selanjutnya, Peraturan Nomor 1-H tentang Sanksi Khusus bagi Perusahaan
Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan. Pengenaan sanksi
tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan. Perusahaan yang
terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif
berupa denda berdasarkan ketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah
Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal
yang menyatakan bahwa “emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi
efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari
keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah
keseluruhan denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah)”.
2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Menurut (IAI, 2008, PSAK No.1 par 05) :
membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila
tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan
untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Ketepatan waktu
menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan
frekuensi informasi pelaporan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan
dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di
dalam mempengaruhi kualitas keputusan.
Ketepatan waktu merupakan batasan penting pada publikasi laporan
keuangan. Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya informasi
akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya
informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan
bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu teratur untuk
memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan pada gilirannya mungkin akan
mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.Berdasarkan Lampiran Surat
Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa
laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen harus
disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga(90 hari) setelah tanggal
laporan keuangan tahunan.
2.1.4.1 Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat
efektifitas yang dicapai oleh kegiatan operasional suatu perusahaan
(Pamor Mentari, 2007 : 28). Sedangkan Brigham Houston (2001 : 89)
mengatakan bahwa “Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian
kebijakan dan keputusan”. Semakin besar rasio profitabilitas umumnya
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik sehingga
perusahaan akan cenderung memberitahukan informasi itu kepada pihak
yang berkepentingan. Jadi, bisa dikatakan kalau profit (laba) itu adalah
berita baik (good news) karena profitabilitas akan mengurangi ketidakpastian bagi para investor. Isi dari laporan keuangan akan sangat
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Jika pengumuman
laba berisi berita baik (good news), maka pihak manajemen cenderung untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaannya dengan tepat
waktu, dan sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian, pihak
manajemen umumnya menunda penyampaian laporan keuangan
perusahaannya.
Ada banyak rasio yang dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas. Rasio-rasio ini memungkinkan analis untuk mengevaluasi
laba perusahaan sehubungan dengan tingkat penjualan tertentu, tingkat
aktiva tertentu, atau ekuitas pemegang saham. Pola perhitungan
2.1.4.2 Struktur Kepemilikan (OWN)
Menurut Respati (2001 : 34), struktur kepemilikan sangat
penting dalam menentukan nilai perusahaan. Terdapat dua aspek
kepemilikan yang perlu dipertimbangkan yaitu kepemilikan oleh pihak
luar dan kepemilikan oleh pihak dalam. Menurut Niehaus (1989) dalam
Saleh (2004 : 10) mengungkapkan bahwa pemilik dari luar berbeda
dengan para manajer, dimana kecil kemungkinannya pemilik dari pihak
luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari-hari.
Dalam struktur kepemilikan, pemilik perusahaan yang berasal
dari pihak luar memegang peranan penting dalam mempengaruhi
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan dan akan lebih leluasa
dalam mengontrol manajer perusahaan. Kepemilikan perusahaan oleh
pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi
perusahaan melalui media massa maupun kritikan atau komentar yang
dianggap opini publik atau masyarakat sehingga mengubah pengelolaan
perusahaan yang semula berjalan dengan sekehendak hati menjadi
perusahaan yang berjalan dengan pengawasan. Oleh karena itu, pihak
manajemen dituntut untuk melakukan kinerja dengan baik dalam
menyajikan informasi secara tepat waktu karena ketepatan waktu dalam
pelaporan keuangan akan berpengaruh pada pengambilan keputusan
ekonomi.Konsentrasi kepemilikan pihak luar dapat diukur dengan
lebih besar dari pihak manajemen perusahaan, maka pihak manajemen
akan cenderung menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu,
dan sebaliknya jika kepemilikan saham terbesar ada ditangan manajemen
perusahaan,umumnya pihak manajemen akan menunda penyampaian
laporan keuangan perusahaannya.
2.1.4.3 Reputasi Auditor / Kantor Akuntan Publik (KAP)
Auditor eksternal merupakan mekanisme penting untuk
memastikan kualitas dan keandalan laporan keuangan (Wild, dkk 2005 :
91). Semua laporan keuangan publik harus diaudit oleh akuntan publik
bersertifikasi (Certified Public Accountant- CPA). Reputasi Auditor dalam penelitian ini dilihat dari besarnya perusahaan audit yang
melaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan. Besar kecilnya
perusahaan audit yang melakukan audit atas laporan keuangan
perusahaan publik akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan tersebut. Semakin banyak auditor yang melakukan
audit maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
audit terhadap laporan keuangan dan perusahaan publik dapat
menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu dan
sebaliknya, semakin sedikit auditor yang melakukan audit maka semakin
banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit atas laporan
menunda penyampaian laporan keuangan perusahaannya. The Big Four
adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi
internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk
perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Berdasarkan data yang
terdapat dalam Wikipedia Indonesia tahun 2012, anggota The Big Four
adalah sebagai berikut dengan data terakhirnya yang ditunjukkan dalam
tabel 2.1.
Tabel 2.1
Anggota KAPThe Big Four
Nama KAP Pendapatan Jumlah
Karyawan
Tahun Fiskal
Kantor Pusat Deloitte Touche Tohmatsu $28,8 miliar 182.000 2011 A.Serikat
PriceWaterhouseCoopers $26,6 miliar 161.000 2010 Inggris Ernst&Young $21,3 miliar 144.000 2010 Inggris
KPMG $20,6 miliar 138.000 2010 Belanda
2.1.4.4. Umur Perusahaan (AGE)
Umur perusahaan juga merupakan hal penting yang perlu
dipertimbangkan oleh para investor sebelum menanamkan modalnya.
Umur perusahaan menggambarkan perusahaan tetapsurvivedan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat memanfaatkan
setiap kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Umur
perusahaan dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
mengatasi kesulitan dan hambatan yang dapat mengancam kehidupan
perusahaan dan menunjukkan keunggulannnya dalam berkompetisi.
eksistensinya di lingkungan bisnis dan semakin meningkatkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut.
Menurut Owusu-Ansah (2000 : 13) menyatakan bahwa
perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung untuk lebih
terampil dalam pengumpulan, pemprosesan dan menghasilkan informasi
ketika diperlukan. Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua
memiliki pengalaman kerja yang lebih baik dan cenderung lebih mapan
dalam menghasilkan informasi bisnis karena para akuntannya sudah
lebih banyak belajar sehingga perusahaan dapat menyampaikan laporan
keuangannya dengan tepat waktu. Sebaliknya, perusahaan yang baru
berdiri, pengalaman kerjanya masih sedikit sehingga lebih lama (tidak
tepat waktu) dan kurang akurat dalam penyampaian laporan
keuangannnya ke masyarakat. Umur perusahaan dalam penelitian ini
dillihat dari tanggallisted-nya perusahaan di pasar modal.
2.1.4.5. Ukuran Perusahaan (SIZE)
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan
dapat dinilai dari berbagai segi, misalnya dilihat dari total nilai buku
aset, total penjualan, nilai bersih kekayaan dan jumlah tenaga kerja.
Semakin besar jumlah dari item-item tersebut maka semakin besar pula
ukuran perusahaan. Secara umum, perusahaan dengan ukuran yang
lebih besar dengan sedikit masalah di dalam perusahaan tersebut,
leverageyang lebih rendah, demikian pula perusahaan besar lebih sering didiversifikasikan lebih luas dan memiliki arus kas yang lebih stabil;
kemungkinan pailit untuk perusahaan yang lebih besar lebih kecil
dibandingkan dengan perusahaan yang ukurannya lebih kecil (Saleh,
2004 : 23).
Ukuran perusahaan memegang peranan penting dalam
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Menurut
Owusu-Ansah (2000 : 7) menyatakan bahwa perusahaan melaporkan laporan
keuangannya lebih cepat dari perusahaan kecil. Perusahaan-perusahaan
dengan ukuran yang lebih besar cenderung mengalami tekanan yang
lebih tinggi dari para investor untuk mengumumkan laporan keuangan
auditan lebih awal. Manajemen perusahaan dengan ukuran yang lebih
besar dituntut untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat
waktu karena diawasi secara ketat oleh para investor, pengawas
permodalan dan pemerintah. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini
diukur dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan ketepatan
Tabel 2.2
Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Teknik
Analisis 3. Agar meneliti
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai masalah
penting. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah
profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik,
umur perusahaan dan ukuran perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kerangka konseptual penelitian
ini tercantum pada gambar 2.1. Capital Markets: 3. The functional
H1
H2
H3
H4
H5
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada masa mendatang dan profitabilitas merupakan informasi penting bagi
investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Perusahaan yang
pengumuman laporan keuangannya berisi good news atau memiliki laba akan cenderung menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Semakin
Profitabilitas (X1)
Struktur Kepemilikan
(X2)
Reputasi Auditor / Kantor Akuntan
Publik (X3)
Ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan
(Y)
Umur Perusahaan
(X4)
Ukuran Perusahaan
tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kecenderungan perusahaan
untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu akan semakin
tinggi juga.
Struktur kepemilikan suatu perusahaan menunjukkan persentase terbesar
dari kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar. Semakin besar persentase
kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar dalam suatu perusahaan, maka
akan semakin besar juga kemampuan pihak luar untuk mengawasi kinerja dari
pihak manajemen perusahaan dan menuntut pihak manajemen untuk
menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu.
Reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik menunjukkan besar kecilnya
perusahaan audit yang melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan publik.
Reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik ditandai dengan apakah perusahaan
tersebut berafiliasi dengan KAP The Big Four atau tidak. Perusahaan yang menggunakan jasa dari KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four
membutuhkan lebih sedikit waktu untuk melakukan audit atas laporan keuangan
karena jumlah orang yang melakukan audit lebih banyak, sehingga pekerjaan
audit bisa dilakukan dengan cepat dan perusahaan akan menyampaikan laporan
keuangannya dengan tepat waktu.
Umur perusahaan diukur dari tanggal listed-nya perusahaan di pasar modal sampai pada tahun berjalan. Semakin lama umur perusahaan, maka akan
semakin tinggi juga ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan karena pihak
manajemen perusahaan sudah memiliki pengalaman belajar yang lebih banyak
perusahaan maka ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga akan
semakin kecil.
Ukuran perusahaan diukur dari jumlah aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar akan
mendapat pengawasan yang besar juga dari para investor, pengawas permodalan
dan pemerintah. Semakin besar ukuran perusahaan maka ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan akan semakin tinggi karena pihak manajemen
menghadapi tekanan eksternal yang lebih besar untuk segera menyampaikan
laporan keuangannya yang telah diaudit. Sebaliknya, semakin kecil ukuran
perusahaan maka ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga akan
semakin rendah.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya
mengenai masalah yang sedang dipelajari, dimana suatu hipotesis selalu
dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau
lebih. Perumusan hipotesis dapat dikembangkan berdasarkan hubungan antara
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaporan keuangan.
Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan kerangka
konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H1 :terdapat pengaruh profitabilitas (ROA) perusahaan publik
sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian
H2 :terdapat pengaruh struktur kepemilikan (OWN) perusahaan
publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan ke Bapepam-LK.
H3 :terdapat pengaruh reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang mengaudit perusahaan publik sektor manufaktur
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke
Bapepam-LK.
H4 :terdapat pengaruh umur perusahaan (AGE) perusahaan publik
sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan ke Bapepam-LK.
H5 :terdapat pengaruh ukuran perusahaan (SIZE) perusahaan
publik sektor manufaktur terhadap ketepatan waktu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif. Menurut Erlina
(2007 : 14) pengertian penelitian kausal komparatif adalah “Penelitian kausal komparatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih”.
Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau
peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan
penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan
angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari
dokumen-dokumen atau data-data perusahaan berupa laporan auditor independen
dan laporan tahunan perusahaan publik sektor manufaktur yang diperoleh dari
website/situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan data dari
Indonesian Capital Market Directory(ICMD) .
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tahapan Penelitian
2011 2012
Mar Apr Mei Jun Jul Agts Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
Pengajuan Judul
Pengajuan Proposal
Bimbingan dan Perbaikan
Proposal
Pengumpulan dan PengolahanData
Bimbingan dan Penyelesaian
Skripsi
Ujian Komprehensif
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini agar tujuan penelitian ini dapat
tercapai sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang diteliti diperkirakan dapat mempengaruhi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yaitu profitabilitas,
struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik,
umur perusahaan dan ukuran perusahaan.
2. Objek penelitian ini adalah perusahaan publik sektor manufaktur
dengan periode penelitian 2007 - 2010 dan menyampaikan laporan
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.
Dalam penelitian ini definisi operasional yang dikemukakan mencakup
variabel profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor / Kantor Akuntan
Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan yang diuraikan berikut ini.
1. Variabel terikat (dependent variable ), yaitu suatu variabel yang memiliki ketergantungan antara variabel yang satu dengan variabel
yang lainnya. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah
ketepatan waktu (time). Ketepatan waktu (time) dalam keputusan ketua BAPEPAM No.36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian
laporan keuangan berkala bahwa perusahaan wajib menyampaikan
laporan keuangannya selambat-lambatnya 90 hari setelah tahun buku
berakhir atau batas akhir penyampaian laporan keuangan yaitu
tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Ketepatan waktu diukur dengan
variabel dummy, kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu.
2. Variabel bebas (independent variable), yaitu variabel yang tidak memiliki ketergantungan antara variabel yang satu dengan variabel
yang lainnya. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas
adalah :
a.Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator
menggunakanReturn on Asset (ROA). ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan (Santoso, 1995 :
97). ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :
b. Struktur Kepemilikan (OWN)
Struktur kepemilikan perusahaan yang go public dapat disebut juga sebagai kepemilikan terhadap saham perusahaan publik yaitu
suatu jumlah perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh
pihak dalam atau manajemen perusahaan (insider ownership’s)
dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak luar (outsider
ownership’s). Struktur kepemilikan dalam penelitian ini adalah
persentase kepemilikan saham terbesar oleh pihak luar (outsider
ownership’s) yang diukur dengan melihat dari besar saham yang
dimiliki oleh pihak luar pada perusahaan go publicyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c.Reputasi Auditor / Kantor Akuntan Publik
Reputasi auditor diukur dengan menggunakan variabel dummy
dengan mengelompokkan auditor-auditor yang berasal dari Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang bermitra dengan KAP The Big Four
Akuntan Publik (KAP) yang tidak bermitra dengan KAP The Big Fourdiberi kode 0.
d. Umur Perusahaan
Umur perusahaan menunjukkan lamanya perusahaan bisa tetap
survive dan mampu bersaing dalam kompetisi bisnis dalam perekonomian. Umur perusahaan dalam penelitian ini diukur
berdasarkan tanggallisted-nya perusahaan di pasar modal. e.Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dapat diukur dari total
aset yang dimiliki oleh perusahaan publik.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Tabel 3.2
Skala Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur Indikator Skala Sumber Data
Instrumen
Variabel Dependen (Y)
Ketepatan Waktu
Jumlah hari yang diperlukan untuk
penyelesaian audit.
Nominal Sekunder Tanggal penyampaian laporan keuangan
auditan.
Variabel Independen (X)
Profitabilitas
Return On Asset. Rasio Sekunder Laporan Keuangan Struktur Kepemilikan Kepemilikan
Saham Terbesar.
Reputasi Auditor / Kantor Akuntan
Publik
KAPThe Big Four/ Non -The
Big Four.
Nominal Sekunder Laporan Keuangan
Umur Perusahaan Tanggallisted -nya di pasar
modal.
Rasio Sekunder Laporan Keuangan
Ukuran Perusahaan Total asset yang dimiliki perusahaan.
Rasio Sekunder Laporan Keuangan
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin dari hasil pengukuran
ataupun hasil perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu
dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari
sifat-sifatnya. Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili
penelitian (Hasan, 2003 : 12).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan publik sektor
manufaktur pada tahun observasi 2007, 2008, 2009 dan 2010 sejumlah 153
perusahaan (data perusahaan disajikan di lampiran A-1). Pemilihan dan
pengumpulan perusahaan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan
dengan pendekatan purposive sampling. Pendekatan purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki
oleh peneliti (Catrinasari, 2006 : 32). Penelitian dilakukan secara purposive
dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria
yang ditentukan. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari
berpengaruh terhadap hasil analisis. Pemilihan dan pengumpulan sampel
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
a) Perusahaan sudah terdaftar di BEI sebelum tanggal 1 Januari 2006.
b) Perusahaan tidak keluar (delisting) dari BEI selama periode penelitian (2007 - 2010).
c) Menerbitkan laporan keuangan lengkap yang telah diaudit oleh
auditor independen dari tahun 2007 - 2010.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh 70 perusahaan publik
sektor manufaktur yang menjadi sampel penelitian dengan 280 unit analisis (70 x
4 tahun) yang ditunjukkan dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur
No. Nama Perusahaan Kode Tanggal Berdiri Tanggal Listing Klasifikasi
1 PT Akasha Wira International Tbk ADES 1985 13 Juni 1994 Food and Beverages 2 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 26 Januari 1990 11 Juni 1997 Food and
Beverages 3 PT Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU 5 April 2001 1 November 2004 Plastics & Glass
Products 4 PT AKR Corporindo Tbk AKRA 28 November
1977
3 Oktober 1994 Chemical & Allied Products
5 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk
ALMI 26 Juni 1978 2 Januari 1997 Metal & Allied Products
6 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 7 Oktober 1971 8 November 1995 Plastics & Glass Products 7 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 5 Agustus 1992 1 Mei 2000 Plastics & Glass
Products 8 PT Argo Pantes Tbk ARGO 12 Juli 1977 24 Agustus 1995 Textile Mill
Products 9 PT Arwana Citramulia Tbk ARNA 22 Februari 1993 17 Juli 2001 Stone, clay, glass
and Concrete Products
11 PT Astra Internasional Tbk ASII 1957 18 Desember 1991 Automotive & Allied Products 12 PT Astra Otoparts Tbk AUTO 20 September
1991
15 Juni 1998 Automotive & Allied Products
13 PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA 3 Februari 1968 9 Juli 1996 Food and Beverages 14 PT Colorpak Indonesia Tbk CLPI 15 September
1988
30 November 2001
Chemical & Allied Products
15 PT Citra Tubindo Tbk CTBN 23 Agustus 1983 2 Juli 1990 Metal & Allied Products 16 PT Davomas Abadi Tbk DAVO 14 Maret 1990 22 Desember 1994 Food and Beverages 17 PT Delta Djakarta Tbk DLTA 15 Juni 1970 21 Desember 2000 Food and
Beverages 18 PT Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA 2 Januari 1996 11 November
1994
Pharmaceuticals
19 PT Ekadharma International Tbk EKAD 1981 10 Juni 1991 Adhesive
20 PT Ever Shine Tex Tbk ESTI 11 Desember 1973
13 Oktober 1992 Apparel & Other Textile Products
21 PT Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 6 Maret 1992 16 Mei 1997 Chemical & Allied Products 22 PT Fast Food Indonesia Tbk FAST 19 Juni 1978 11 Mei 1993 Food and Beverages 23 PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 13 Juni 1987 19 Desember 1994 Paper & Allied
Products 24 PT Goodyear Indonesia Tbk GDYR 31 Oktober 1977 2 Januari 2001 Automotive &
Allied Products 25 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 24 Agustus 1951 1990 Automotive &
Allied Products 26 PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk
HMSP 19 Oktober 1963 15 Juni 1992 Tobacco Manufacturers 27 PT Kageo Igar Jaya Tbk IGAR 30 Oktober 1975 26 Mei 1992 Plastics & Glass
Products 28 PT Sumi Indo Kabel Tbk IKBI 23 Juli 1981 01 September
1992
Cables
29 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
INTP 16 Januari 1985 1994 Cement
30 PT Kimia Farma Tbk KAEF 16 Agustus 1971 4 Juli 2001 Pharmaceuticals
31 PT Karwell Indonesia Tbk KARW 18 Februari 1978 20 Desember 1994 Apparel & Other Textile Products 32 PT Kedaung Setia Industrial Tbk KDSI 9 Januari 1973 29 Juli 1996 Fabricated Metal
Products 33 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 11 Januari 1974 28 Oktober 1993 Fabricated Metal
1966
35 PT Lion Metal Works Tbk LION 16 Agustus 1972 3 November 1997 Metal & Allied Products 36 PT Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 30 November
1972
17 Oktober 1994 Plastics & Glass Products
37 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH 14 Desember 1982
30 November 1990
Metal & Allied Products
38 PT Multistrada Arah Sarana Tbk MASA 20 Juni 1988 9 Juni 2005 Automotive & Allied Products 39 PT Merck Tbk MERK 14 Oktober 1970 22 Desember 2000 Food and
Beverages 40 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 3 Juni 1929 12 Januari 2001 Food and
Beverages 41 PT Mustika Ratu Tbk MRAT 14 Maret 1978 27 Juli 1995 Consumer Goods
42 PT Metrodata Electronics Tbk MTDL 17 Januari 1983 1990 Electronics and Office Equipment 43 PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX 10 Februari 1987 2 Juli 1990 Apparel & Other
Textile Products 44 PT Nipress Tbk NIPS 24 April 1975 2 Agustus 1992 Automotive &
Allied Products 45 PT Pan Brothers Tex Tbk PBRX 21 Agustus 1980 23 Maret 1992 Apparel & Other
Textile Products 46 PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 26 September
1983
23 September 1996
Metal & Allied Products
47 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 16 April 1974 18 Oktober 1994 Food and Beverages 48 PT Pioneerindo Gourmet
International Tbk
PTSP 13 Desember 1983
30 Mei 1994 Food and Beverages 49 PT Bentoel International Investama
Tbk
RMBA 11 April 1987 29 Desember 1993 Tobacco Manufacturers 50 PT Schering Plough Indonesia Tbk SCPI 7 Maret 1972 5 Januari 2001 Pharmaceuticals
51 PT Sekar Laut Tbk SKLT 19 Juli 1976 8 September 1993 Food and Beverages 52 PT Sinar Mas Agro
Resources&Technology (SMART) Tbk
SMAR 18 Juni 1962 20 November 1992
Food and Beverages
53 PT Semen Gresik (Persero ) Tbk SMGR 25 Maret 1953 2 Juni 1995 Cement
54 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
SOBI 7 Februari 1983 3 Agustus 1992 Chemical & Allied Products 55 PT Suparma Tbk SPMA 25 Agustus 1976 16 November
1994
Paper & Allied Products
56 PT Indo Acidatama Tbk SRSN 7 Desember 1982 11 Januari 1993 Apparel & Other Textile Products 57 PT Siantar Top Tbk STTP 12 Mei 1987 16 Desember 1996 Food and
58 PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI 14 April 1980 21 Maret 1994 Lumber & Wood Products 59 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 31 Maret 1990 14 Februari 2000 Food and
Beverages
60 PT Mandom Indonesia Tbk TCID 5 November 1969
30 September 1993
Consumer Goods
61 PT Tira Austenite Tbk TIRA 8 April 1974 27 Juli 1993 Metal & Allied Products 62 PT Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT 22 April 1981 13 Desember 1999 Lumber & Wood
Products 63 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 11 Juli 1977 29 November
2000
Stone, clay, glass and Concrete
Products 64 PT Trias Sentosa Tbk TRST 23 November
1979
1993 Plastics & Glass Products
65 PT Tunas Ridean Tbk TURI 24 Juli 1980 16 Mei 1995 Automotive & Allied Products 66 PT Ultra Jaya Milk Industry &
Trading Company Tbk
ULTJ 2 November 1971
1991 Food and
Beverages
67 PT Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 7 Februari 1983 6 April 1990 Chemical & Allied Products 68 PT United Tractor Tbk UNTR 13 Oktober 1972 25 Maret 1992 Automotive &
Allied Products 69 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR 22 Juli 1980 2 Januari 1998 Consumer Goods
70 PT Voksel Elektric Tbk VOKS 19 April 1971 3 Juli 1992 Cables
Sumber : Lampiran A-3
3.7 Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Data dalam penelitian ini
disebut dengan pooling data atau data gabungan. Data tersebut dikumpulkan secara runtut waktu (time series), yaitu data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu dan secara silang tempat
secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro, 2002 : 127), yang
diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory(ICMD) dan www.idx.co.id. Data yang dibutuhkan adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan
variabel penelitian, yaitu :
1. Informasi mengenai profitabilitas (ROA) perusahaan publik sektor
manufaktur.
2. Informasi mengenai struktur kepemilikan (OWN) perusahaan publik
sektor manufaktur.
3. Informasi mengenai reputasi auditor /Kantor Akuntan Publik (KAP)
yang mengaudit perusahaan publik sektor manufaktur.
4. Informasi mengenai umur perusahaan (AGE) perusahaan publik
sektor manufaktur.
5. Informasi mengenai ukuran perusahaan (SIZE) perusahaan publik
sektor manufaktur.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen atau
data-data yang diperlukan (Wahyu Adhi, 2010 : 58). Dokumen yang dimaksud
adalah laporan auditor independen dan laporan keuangan tahunan perusahaan
mendapatkan data variabel profitabilitas, struktur kepemilikan, reputasi auditor /
Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran perusahaan serta studi
pustaka untuk mendapatkan teori-teori yang melatarbelakangi penelitian.
3.9 Teknis Analisis
3.9.1 Pengujian Data
3.9.1.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel
yang ada dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah nilai
minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi.
3.9.1.2 Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan secara uji multivariate dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan untuk
menguji apakah variabel-variabel profitabilitas, struktur kepemilikan,
reputasi auditor / Kantor Akuntan Publik, umur perusahaan dan ukuran
perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Regresi logistik sebenarnya mirip dengan analisis diskriminan yaitu kita
diprediksi dengan variabel bebasnya. Namun demikian, asumsi
multivariatenormal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel continyu (metrik) dan
kategorikal (non-metrik). Dalam hal ini bias dianalisis dengan logistic regression karena tidak perlu analisis normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2001). Model regresi logistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keterangan :
TIME :Dummyvariabel ketepatan waktu.
(Kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu
dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu).
ROA :Return On Asset.
OWN :Struktur kepemilikan saham terbesar perusahaan
yang dimiliki oleh pihak luar.
KAP :Reputasi auditor pada Kantor Akuntan Publik
(merupakan variabel dummy, KAP yang bermitra dengan The Big Four = 1 dan KAP yang tidak bermitra denganThe Big Four= 0) .