TAHUN 2008
ASMIA MARYAM SEPTIANA
075102003
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Abstrak ………. i
Kata Pengantar ………...ii
Daftar Isi ………... iv
Daftar Tabel ………... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………... 1
1.2 Pertanyaan Penelitian ……… 3
1.3 Tujuan Penelitian ……….. 3
1.3.1 Tujuan Umum ………... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ……….. 3
1.4 Manfaat Penelitian ……… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Mengajar ...………. 5
2.2 Jenis-Jenis Perilaku Mengajar Dosen ……….……. 6
2.3 Peran Dosen Dalam Pembelajaran ………..13
2.4 Kriteria Keprofesionalan Dosen ………. 14
2.5 Tugas Dan Tanggung Jawab Dosen ………... 15
2.6 Profil Kemampuan Mengajar ………. 16
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konseptual ………. 19
3.2 Defenisi Operasional ……….. 20
3.3 Hipotesis ……… 22
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ……… 23
4.2 Populasi Dan Sampel Penelitian ……… 23
4.3 Lokasi Penelitian ……… 23
4.4 Pertimbangan Etik ………. 24
4.5 Instrumen Penelitian ……….. 24
4.6 Pengumpulan Data ………. 24
4.7 Validitas dan Reliabilitas ... 26
4.8 Analisa Data ………... 28
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ……….. 29
5.1.1 Deskkripsi Pengetahuan Dosen ………. 29
5.1.2 Deskripsi Sikap Dosen ……….. 30
5.1.3 Deskripsi Keterampilan Dosen ………. 32
5.1.4 Deskripsi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen ...33
5.2 Analisa Statistik ………..………... 35
5.2.2 Pengaruh Sikap Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Akbid
Helvetia Medan Tahun 2008 ………...….. 37
5.2.3 Pengaruh Keterampilan Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di
Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 ……….. 39
5.3 Pembahasan ……… 41
5.4 Keterbatasan Penelitian ……….. 43
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ……… 45
6.2 Saran ……….. 46
1.1Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menumbuh
kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) (Adrian,2004). Dalam
kegiatan pendidikan di Perguruan Tinggi, pada dasarnya selalu terkait dua belah
pihak yaitu dosen dan mahasiswa. Keterkaitan kedua belah pihak itu akan serasi
jika jelas kedudukan masing-masing pihak secara professional, yaitu sebagai
subjek yang memiliki hak dan kewajiban (Fahruddin, 2006)
Dalam proses belajar mengajar, dosen memiliki peran utama dalam
menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya, yaitu memberikan
pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (affektif) dan keterampilan (psikomotor)
kepada mahasiswa. Dengan kata lain tugas dan peran dosen yang utama terletak
dibidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Oleh karena itu seorang dosen dituntut untuk dapat mengelola kelas,
penggunaan metode mengajar maupun sikap dan karakteristik dosen dalam
mengelola proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan
perkuliahan dengan baik, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
mengikuti mata kuliah dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai
(Djamarah, 2000).
Seorang dosen bukan saja bertugas untuk mentransferkan pengetahuan
etika yang baik. Seorang dosen juga harus mampu membimbing mahasiswa untuk
menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, dan mampu menyiapkan
mahasiswa yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dimasyarakat.
Jika kriteria dan persyaratan di atas belum terpenuhi, tentunya akan berpengaruh
besar bagi mahasiswa. Mereka akan mengalami kejenuhan dalam proses belajar
mengajar dan tidak dapat menguasai materi yang disampaikan oleh dosen dengan
baik. Hal itu secara otomatis akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
(Fahruddin, 2006).
Dikalangan mahasiswa sering terdengar isu keluhan yang berkaitan
dengan proses belajar mengajar yaitu kepuasan mahasiswa terhadap perilaku
mengajar dosen, misalnya; mahasiswa merasa metode mengajar yang digunakan
tidak relevan, tidak menarik, dosen tidak professional, tidak disiplin, hubungan
dosen dengan mahasiswa kurang harmonis, tidak adil dalam penilaian, kaku,
otoriter, dan lain sebagainya.
Sama halnya dengan yang dialami oleh mahasiswa Akbid Helvetia Medan,
dimana banyak mahasiswa yang mengeluh terhadap proses belajar mengajar
khususnya pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan yaitu kepuasan mahasiswa
terhadap perilaku mengajar dosen, misalnya; tidak adanya kesamaaan persepsi
antar dosen sehingga membuat mahasiswa bingung untuk mengikuti perkuliahan
tersebut khususnya pada praktek laboratorium, bertindak otoriter pada mahasiswa,
tidak disiplin, metode mengajar yang digunakan tidak menarik dan tidak
Melihat kondisi tersebut di atas dan memperhatikan bahwa perilaku
mengajar dosen berpengaruh kepada kualitas pembelajaran maka, peneliti
mencoba untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan
Tahun 2008.
1.2Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka, penelitian ini akan diarahkan untuk
menjawab pertanyaan yaitu:
1. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di
Akbid Helvetia Medan?
2. Berapa jauh tingkat kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar
dosen di Akbid Helvetia Medan?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap
perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap perilaku mengajar
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap
kompetensi dosen di Akbid Helvetia Medan.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid
Helvetia Medan
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis penelitian ini berguna untuk memperkaya dan
memperdalam kajian tentang tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses
pembelajaran di Akbid Helvetia Medan.
2. Manfaat praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai :
a. Informasi tentang kualitas dan perilaku mengajar dosen di Akbid
Helvetia Medan.
2.1 Pengertian Perilaku Mengajar
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati lansung oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2007). Menurut Robert Wick (1978) yang dikutip oleh
Notoatmodjo (2003) menyatakan perilaku adalah tindakan dan perbuatan suatu
oerganisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
Perilaku mengajar merupakan kemampuan yang rasional untuk mencapai
tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan (Usman Uzer,
2006).
Menurut Sardiman (1986) yang dikutip oleh fahruddin (2006) menyatakan
bahwa perilaku mengajar dapat dianalisa dalam dua konteks yaitu :
1. Perilaku mengajar merupakan indikator kemampuan yang menunjukkan
kepada perbuatan yang dapat diobservasi.
2. Perilaku mengajar merupakan konsep yang mencakup aspek-aspek
kognitif dan afektif dengan tahap pelaksanaannya.
Dari beberapa gambaran pengertian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa
perilaku mengajar dosen adalah kemampuan seorang dosen dalam melaksanakan
kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak sesuai dengan
profesinya yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif dengan tahap
Kebanyakan para ahli berpendapatkan bahwa pada dasarnya perilaku
mengajar dosen terdiri dari tiga unsur utama yaitu (Risher, 2006):
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah kemampuan “berpikir” yang mencakup kemampuan
intelektual yang lebih sederhana yaitu “mengingat”, sampai dengan
kemampuan untuk memecahkan suatu masalah (problem solving).
2. Sikap/Kualitas Pribadi
Sikap/kualitas pribadi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
“perasaan”, “sistem nilai” dan “sikap hati” yang menunjukkan penerimaan
dan penolakan terhadap sesuatu.
3. Keterampilan/Kemahiran
Keterampilan/kemahiran adalah segala sesuatu yang berorientasi kepada
keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau
tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.
2.2 Jenis – Jenis Perilaku Mengajar
Menurut Usman Uzer (2006) jenis-jenis perilaku mengajar dosen dibagi
dua yaitu perilaku pribadi dan perilaku professional.
Perilaku Pribadi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mengembangkan kepribadian
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mengkaji Ajaran Agama yang dianut
- Menghayati peristiwa yang mencerminkan sikap saling menghargai
antar umat beragama
b. Berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa
Pancasila
- Mengkaji berbagai ciri manusia Pancasila
- Mengkaji sifat-sifat kepatriotan bangsa Indonesia
- Membiasakan diri menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan
- Mengkaji hubungan manusia dengan lingkungan alamiah dan
buatan
- Membiasakan diri menghargai dan memelihara mutu lingkungan
hidup
c. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi dosen
- Mengkaji sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki oleh dosen
- Membiasakan diri menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis,
menghargai pendapat orang lain, sopan santun dan tanggap
terhadap pembaharuan.
2. Berinteraksi dan berkomunikasi
a. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan
profesional
- Mengkaji ajaran struktur organisasi Depdikbud
- Mengkaji hubungan kerja profesional
- Membiasakan diri mengikuti perkembangan profesi
b. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan
- Mengkaji berbagai lembaga kemasyarkatan yang berkaitan dengan
pendidikan
- Berlatih menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan yang
menunjang usaha pendidikan
3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
a. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
- Mengkaji konsep-konsep dasar bimbingan
- Berlatih mengenal kesulitan belajar siswa
- Berlatih memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar
b. Membimbing siswa yang berkelainan dan berbakat khusus
- Mengkaji ciri-ciri anak berkelainan dan berbakat khusus
- Belatih mengenal anak yang berkelainan dan berbakat khusus
- Berlatih menyelenggarakan kegiatan untuk anak yang berkelainan
dan berbakat khusus
4. Melaksanakan administrasi sekolah
a. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah
- Mengkaji berbagai jenis dan sarana administrasi sekolah
- Mengkaji pedoman administrasi pendidikan
- Berlatih membuat dan mengisi berbagai format administrasi
sekolah
- Berlatih menyelenggarakan administrasi sekolah
5. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
a. Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah
- Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah yang sederhana
- Memahami laporan penelitian sederhana untuk kepentingan
pengajaran
b. Melaksanakan penelitian sederhana
- Menyelenggaran penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
- Membiasakan diri melakukan penelitian untuk keperluan
pengajaran.
Sedangkan, perilaku profesional meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Menguasai landasan kependidikan
a. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional
- Mengkaji tujuan pendidikan nasional
- Mengkaji tujuan pendidikan dasar dan menengah
- Meneliti kaitan antara tujuan pendidikan dasar dan menengah
dengan tujuan pendidikan nasional
- Mengkaji kegiatan-kegiatan pengajaran yang menunjang
b. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
- Mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan
kebudayaan
- Mengkaji peristiwa-peristiwa yang mencerminkan sekolah sebagai
pusat pendidikan dan kebudayaan
- Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan sekolah sebagai
pusat pendidikan dan kebudayaan
c. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dimanfaatkan
dalam proses belajar-mengajar.
- Mengkaji jenis perbuatan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
- Mengkaji prinsip-prinsip belajar
- Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegitan belajar-mengajar
2. Menguasai bahan pengajaran
a. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan
menengah
- Mengkaji kurikulum pendidikan dasar dan menengah
- Menelaah buku teks pendidikan dasar dan menengah
- Menelaah buku pedoman khusus bidang studi
- Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dinyatakan dalam buku teks
b. Menguasai bahan pengayaan
- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang
studi / mata pelajaran
- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan profesi dosen
3. Menyusun program pengajaran
a. Menetapkan tujuan pembelajaran
- Mengkaji ciri-ciri tujuan pembelajaran
- Dapat merumuskan tujuan pembelajaran
- Menetapkan tujuan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran /
pokok bahasan
b. Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran
- Dapat memilih bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
- Mengembangkan bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
c. Memilih dan mengembangkan strategi belajar-mengajar
- Mengkaji berbagai metode mengajar
- Dapat memilih metode mengajar yang tepat
- Merancang prosedur belajar-mengajar yang tepat
d. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
- Mengkaji berbagi media pengajaran
- Membuat media pengajaran yang sederhana
- Menggunakan media pengajaran
e. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar
- Mengkaji berbagai jenis dan kegunaan sumber belajar
- Memanfaatkan sumber balajar yang tepat
4. Melaksanakan program pengajaran
a. Menciptakan iklim belajar-mengajar yang tepat
- Mengkaji prinsip-prinsip pengelolaan kelas
- Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi suasana
belajar-mengajar
- Menciptakan suasana belajar yang baik
- Menangani masalah pengajaran dan pengelolaan
b. Mengatur ruangan belajar
- Mengkaji berbagai tata ruang belajar
- Mengkaji kegunaan sarana dan prasarana kelas
- Mengatur ruang belajar yang tepat
c. Mengelola interaksi belajar-mengajar
- Mengkaji cara-cara mengamati kegiatan belajar-mengajar
- Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar
- Dapat menggunakan berbagai keterampilan dasar mengajar
5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
a. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
- Mengkaji konsep dasar penilaian
- Mengkaji berbagai teknik penilaian
- Menyusun alat penilaian
- Mengkaji cara mengolah dan menafsirkan data untuk menerapkan
taraf pencapaian siswa
- Dapat menyelenggarakan penilaian pencapaian siswa
b. Menilai proses belajar-mengajar yang telah dilaksanakan
- Menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses
belajar-mengajar
- Dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar
mengajar.
2.3 Peran Dosen dalam Pembelajaran
Menurut Djamarah (2000) yang dikutip oleh Fahruddin (2006)
menyatakan bahwa peran dosen adalah sebagai :
1. Korektor ; yaitu dosen bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana
nilai yang buruk, koreksi yang dilakukan bersifat menyeluruh mulai dari
afektif sampai psikomotor.
2. Inspirator ; yaitu dosen menjadi inspirator / ilham bagi kemajuan belajar
mahasiswa, petunjuk bagaimana belajar yang baik dan mengatasi
3. Informator ; yaitu dosen harus dapat memberikan informasi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Motivator ; yaitu dosen mampu mendorong mahasiswa agar bergairah dan
aktif belajar.
5. Inisiator ; yaitu dosen menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam
pendidikan dan pengajaran.
6. Pembimbing ; yaitu dosen membimbing anak didik
7. Demonstrator ; yaitu jika diperlukan dosen bisa mendemonstrasikan bahan
pelajaran yang susah dipahami.
8. Pengelola kelas ; yaitu mengelola kelas untuk menunjang interaksi
edukatif.
9. Mediator ; yaitu dosen menjadi media yang berfungsi sebagai alat
komunikasi guna mengefektifkan proses interaktif edukatif.
10.Supervisor ; yaitu dosen hendaknya dapat memperbaiki dan menilai secara
kritis terhadap proses pengajaran
11.Evaluator ; yaitu dosen dituntut menjadi evaluator yang baik dan jujur.
2.4 Kriteria Keprofesionalan Dosen
Tingkat keprofesionalan seorang dosen sangat menentukan tingkat mutu
seseorang mahasiswanya. Adapun syarat keprofesionalan antara lain (Usman,
2000):
1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu
2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan
bidang profesinya.
3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya.
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan
Selain persyaratan tersebut, Fahruddin (2006) menyebutkan bahwa
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh dosen yang profesional, yaitu:
1. Berijazah
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik
4. Bertanggung jawab
5. Berjiwa nasional
2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Dosen
Menurut Hamalik (2004) tugas-tugas dosen di perguruan tinggi adalah:
1. Tugas dalam pendidikan dan pengajaran.
2. Tugas dalam penelitian.
3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan kepada lembaga perguruan
tinggi , bimbingan kepada para mahasiswa dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan minat mahasiswa dalam proses pendidikan.
4. Tugas membantu kelancaran perkuliahan, ujian-ujian, dan tugas lainnya
Tanggung jawab pengajar (dosen) sebagai tenaga profesional antara lain :
1. Tanggung jawab moral ; tenaga profesional berkewajiban menghayati dan
mengamalkan Pancasila, mewariskan moral Pancasila mahasiswa dan
generasi muda.
2. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan ; Tenaga profesional
bertanggung jawab mengelola proses pendidikan bagi mahasiswa dalam
pengajaran, bimbingan, dan lain sebagainya.
3. Tanggung jawab kemasyarakatan ; dosen tidak boleh melepaskan diri dari
kehidupan masyarakat.
4. Tanggung Jawab dibidang keilmuan ; dosen bertanggung jawab
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama yang termasuk
kedalam bidang keahliannya.
2.6 Profil Kemampuan Mengajar
Mengajar merupakan suatu system yang komplek dan integratif dari
sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan terhadap seseorang. Mengajar
disebut sebagai suatu system yang komplek karena, dalam mengajar dosen tidak
hanya sekedar memberi informasi secara lisan kepada mahasiswa, akan tetapi
dalam mengajar dosen harus dapat menciptakan situasi lingkungan belajar yang
memungkinkan anak aktif dalam belajar. Untuk itu dalam mengajar menggunakan
beberapa keterampilan mengajar (teaching skill), yang meliputi (Fahruddin,
1. Keterampilan bertanya
2. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
3. Keterampilan memberi variasi
4. Keterampilan memberi penguatan
5. Keterampilan menjelaskan
Senada dengan hal itu Hamalik (2005), menambahkan bahwa dosen harus
mempunyai kemampuan dasar. Kemampuan dasar itu antara lain:
1. Kemampuan menguasai bahan
2. Kemampuan mengelola program belajar mengajar
3. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar
4. Kemampuan menggunakan media / sumber dengan pengalaman belajar
5. Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan dengan
pengalaman belajar
6. Kemampuan mengelola interaksi belajar-mengajar dengan pengalaman
belajar
7. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar
8. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan
penyuluhan dengan pengalaman belajar
9. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
dengan pengalaman belajar
10.Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil
2.7 Pengertian Kepuasan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) dituliskan bahwa
kepuasan adalah suatu bentuk perilaku yang bersifat puas, kesenangan dan
kelegaan.
Menurut Zeithaml (2000) dituliskan bahwa kepuasan adalah salah satu
bentuk respon yang yang harus dipenuhi. Hal itu menentukan bahwa bentuk dari
produk atau jasa itu sendiri, menyediakan tingkat kepuasan konsumsi yang harus
dipenuhi.
Menurut Kotler (2000) dituliskan bahwa kepuasan adalah perasaan
seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan
dari membandingkan suatu produk yang telah disediakan (atau hasil) dengan
harapan si pelanggan.
Menurut Supranto (2006) dituliskan bahwa kepuasan adalah kinerja suatu
barang yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan.
Karena tidak ditemukannya literature yang menyatakan pengertian
kepuasan yang sesuai dengan judul karya tulis ini, maka dari beberapa pengertian
kepuasan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa, kepuasan adalah suatu
bentuk perilaku atau perasaan yang membandingkan suatu hasil dengan harapan
terhadap kinerja seseorang yang sekurang-kurangnya sama dengan yang
3.1 Kerangka Konsep
Konsep atau pengertian merupakan defenisi dan kelompok fakta atau
gejala yang dapat diluaskan. Untuk menghindari penafsiran-penafsiran yang
berbeda-beda terhadap masalah dalam penelitian ini, maka kerangka konseptual
penelitian ini adalah:
1. Kepuasan adalah suatu bentuk perilaku atau perasaan yang
membandingkan suatu hasil dengan harapan terhadap kinerja seseorang
yang sekurang-kurangnya sama dengan yang diharapkan.
2. Perilaku mengajar dosen adalah kemampuan seorang dosen dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak
sesuai dengan profesinya yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif
dengan tahap pelaksanaannya.
Secara konseptual yang menjadi variabel bebas (independent) dalam
penelitian ini adalah pengetahuan dosen, sikap dosen, dan keterampilan dosen,
sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah kepuasan mahasiswa
terhadap perilaku mengajar dosen. Dari variabel di atas dapat digambarkan
Gambar 3.1
Bagan Antar Variabel Yang Akan Diteliti
Variabel Bebas Variabel Terikat
3.2 Defenisi Operasional
Agar variabel tidak mengambang dan dapat difokuskan dan diukur maka
variabel tersebut didefenisikan secara operasional yaitu:
1. Perilaku mengajar adalah kemampuan dosen yang dinilai oleh mahasiswa,
dalam bentuk dimensi yaitu pengetahuan dosen, sikap dosen, dan
keterampilan dosen.
Skala Ukur : Skala Ordinal
Alat Ukur : Angket
Hasil Ukur : Baik : > 75 %
Cukup : 60-75 %
Kurang : < 60 %
2. Pengetahuan dosen adalah seberapa banyak informasi dan pengertian
mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen.
Skala Ukur : Skala Ordinal Pengetahuan Dosen
Sikap Dosen
Keterampilan Dosen
Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku
Alat Ukur : Angket
Hasil Ukur : Baik : > 75 %
Cukup : 60-75 %
Kurang : < 60 %
3. Sikap dosen adalah perilaku dosen dalam menjalankan proses belajar
mengajar yang dinilai oleh mahasiswa.
Skala Ukur : Skala Ordinal
Alat Ukur : Angket
Hasil Ukur : Baik : > 75 %
Cukup : 60-75 %
Kurang : < 60 %
4. Keterampilan dosen adalah kecakapan dosen untuk menyelesaikan tugas ,
yang dinilai oleh mahasiswa.
Skala Ukur : Skala Ordinal
Alat Ukur : Angket
Hasil Ukur : Baik : > 75 %
Cukup : 60-75 %
Kurang : < 60 %
5. Kepuasan mahasiswa adalah hanya menurut mahasiswa dengan
mempertimbangkan defenisi perilaku mengajar dosen tersebut. Tingkat
kepuasan mahasiswa dalam hal ini adalah persepsi mahasiswa dengan
Skala Ukur : Skala Likert
Alat Ukur : Angket
Hasil Ukur : Skor 1 : Sangat Tidak Puas
Skor 2 : Tidak Puas
Skor 3 : Puas
Skor 4 : Sangat Puas
3.3 Hipotesis
1. Ada pengaruh pengetahuan dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap
perilaku mengajar dosen.
2. Ada pengaruh sikap dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap perilaku
mengajar dosen.
3. Ada pengaruh keterampilan dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap
4.1 Desain Penelitian
Deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang menjadi
populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester V di Akademi
Kebidanan Helvetia Medan yaitu sebanyak 145 orang yang terdiri dari 2 kelas
(A,B).
4.2.2 Sampel
Penulis mengambil sampel sebanyak 50% dari populasi yaitu 72 orang
yang diambil dengan Teknik Purposive Sampling.
4.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Akademi Kebidanan
4.4Pertimbangan Etik
1. Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa Semester V Akademi
Kebidanan Helvetia Medan dan telah menandatangani surat persetujuan
untuk di teliti.
2. Peneliti akan menjaga privasi dan kerahasiaan pendapat responden yang
akan diteliti
4.5Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah Angket dengan menggunakan
Skala Likert.
4.6Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa cara yaitu :
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Metode
ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah dosen di Akademi
Kebidanan Helvetia Medan yang mengajarkan mata kuliah Asuhan
Kebidanan.
2. Metode Angket
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui
formulir-formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh
berdasarkan skala Likert. Skala Likert merupakan pertanyaan yang
menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan responden.
Responden diminta memberi pendapatnya/jawabannya dengan cara
memilih salah satu jawaban yang disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian kuesioner/angket (Hidayat, 2007).
Jawaban akan dikuantitatifkan dengan pemberian skor, yaitu :
1. Skor 1 Sangat Tidak Puas
2. Skor 2 Tidak Puas
3. Skor 3 Puas
4. Skor 4 Sangat Puas
Metode ini digunakan untuk mencari data tentang pendapat mahasiswa
terhadap kompetensi dosen dalam pengajaran, yang telah ditawarkan
dalam kuesioner/angket dengan skala penilaian (Hidayat, 2007) yaitu:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Tidak Setuju
Tabel 4.1
Kisi-Kisi Angket Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen
NO Variabel Yang Dinilai Nomor Angket Jumlah 1 Pengetahuan Dosen 1, 2, 3, 4,5,6,7 7
2 Sikap Dosen 8,9,10,11,12,13,14 7
3 Keterampilan Dosen 15,16,17,18,19,20,21 7
Jumlah 21
4.7 Validitas dan Reliabilitas
Setelah selesai menyusun angket serta penentuan skor, maka langkah
berikutnya adalah uji coba alat pengumpul data. Angket yang digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut akan diuji validitasnya kepada 30 orang mahasiswa
semester V Akademi Kebidanan Flora Medan.
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, data diolah secara:
1. Proses editing.
Dilakukan pengecekan kelengkapan data-data yang telah dikumpulkan,
bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan
diperbaiki atau dilakukan pendataan ulang.
2. Proses coding
Data yang diperoleh dari setiap pernyataan diberi kode sesuai dengan
petunjuk.
3. Proses tabulating
Dilakukan dengan memasukkan data dalam tabel berdasarkan
Dari 21 item angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen yang diuji cobakan terdapat 2 item
yang tidak valid dan 19 item yang valid, nomor item soal yang tidak valid adalah
no 1 dan 19. Hasil uji validitas dapat diketahui dengan membandingkan nilai r
hitung dan r tabel. Jika nilai angket r hitung > r table dinyatakan instrumen valid
demikian sebaliknya, jika nilai r hitungnya < r table instrumen tidak valid.
Setelah dilakukan uji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas. Uji
reliabelitas angket adalah ketetapan hasil angket yang mantap dan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi dan apabila hasilnya berubah-rubah, perubahan
yang terjadi dapat di katakan berarti.
Menurut Husaini (2006) untuk menguji keterandalan butir soal di gunakan rumus
Alpha sebagai berikut:
Keterangan : k = Banyaknya butir pertanyaan
s2i= Jumlah varians skor total is2 = Varians responden untuk item ke i
Dimana r < 0.80 dinyatakan gugur (tidak reliabel)
Hasil yang diterapkan dalam penentuan keterhandalan instrument dalam
penelitian ini adalah, apabila r hitung > r table batas sigifikan 5%. Dari hasil
perhitungan diperoleh r hitung untuk kemampuan dosen dalam proses belajar
4.8Analisis Data
1. Analisis Univariat
Tujuan analisis ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik
masing-masing variabel yang akan diteliti
2. Analisis Bivariat
Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic chi-square melalui
program komputerisasi. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh antara kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid
Helvetia Medan Tahun 2008. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan nilai
probabilitas (p) dan taraf nyata (α) sebesar 5%, dapat dikriteriakan sebagai
berikut:
1. Ho ditolak, jika p ≤ α (0,05) maka ada pengaruh yang bermakna antara
kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia
Medan Tahun 2008.
2. Ho diterima, jika p > α (0,05) maka tidak ada pengaruh yang bermakna
antara kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid
5.1 Hasil Penelitian
Setelah angket disebar kepada 72 responden (mahasiswa semester V) di
Akbid Helvetia Medan dengan angket berjumlah 19 soal, dimana 6 soal untuk
variabel pengetahuan dosen, 7 soal untuk variabel sikap dosen, dan 6 soal untuk
variabel keterampilan dosen.
5.1.1 Deskripsi Pengetahuan Dosen
Dari tabel 5.1, terlihat bahwa dari 72 orang responden, 63 orang
(87,5%) menyatakan pengetahuan dosen 1 berada pada kategori cukup. 68
orang (94,4%) menyatakan pengetahuan dosen 2 berada pada kategori
baik. 72 orang (100%) menyatakan pengetahuan dosen 3 berada pada
kategori kurang. 70 orang (97,2%) menyatakan pengetahuan dosen 4
berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan pengetahuan
dosen 5 berada pada kategori baik. 68 orang (94,4%) menyatakan
pengetahuan dosen 6 berada pada kategori cukup. 60 orang (83,3%)
menyatakan pengetahuan dosen 7 berada pada kategori cukup. 68 orang
(94,4%) menyatakan pengetahuan dosen 8 berada pada kategori baik. 70
orang (97,2%) menyatakan pengetahuan dosen 9 berada pada kategori
baik.
Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai pengetahuan
pengetahuan pada kategori cukup adalah dosen 6, sedangkan untuk dosen
yang mempunyai pengetahuan pada kategori kurang adalah dosen 3.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dosen
No DOSEN
PENGETAHUAN DOSEN
TOTAL
Baik Cukup Kurang
n % n % n % n %
5.1.2 Deskripsi Sikap Dosen
Dari tabel 5.2, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, 50 orang
(69,4%) menyatakan sikap dosen 1 berada pada kategori cukup. 68 orang
(94,4%) menyatakan sikap dosen 2 berada pada kategori cukup. 72 orang
(100%) menyatakan sikap dosen 3 pada kategori kurang. 47 orang
(65,3%) menyatakan sikap dosen 4 berada pada kategori cukup. 37 orang
(51,4%) menyatakan sikap dosen 5 berada pada kategori cukup. 68 orang
(94,4%) menyatakan sikap dosen 6 berada pada kategori cukup. 66 orang
(75%) menyatakan sikap dosen 8 berada pada kategori cukup. 52 orang
(72,2%) menyatakan sikap dosen 9 berada pada kategori cukup.
Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai sikap pada
kategori baik adalah dosen 5, untuk dosen yang mempunyai sikap pada
kategori cukup baik adalah dosen 2 dan dosen 6, sedangkan untuk dosen
yang mempunyai sikap pada kategori kurang baik adalah dosen 3.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Sikap Dosen
No DOSEN
SIKAP DOSEN
TOTAL
Baik Cukup Kurang
n % n % n % n %
1 Dosen 1 12 (16,7%) 50 (69,4%) 10 (13,9%) 72 100
2 Dosen 2 4 (5,6%) 68 (94,4%) 0 (0%) 72 100
3 Dosen 3 0 (0%) 0 (0%) 72 (100%) 72 100
4 Dosen 4 25 (34,7%) 47 (65,3%) 0 (0%) 72 100
5 Dosen 5 35 (48,6%) 37 (51,4%) 0 (0%) 72 100 6 Dosen 6 2 (2,8%) 68 (94,4%) 2 (2,8%) 72 100
7 Dosen 7 2 (2,8%) 66 (91,7%) 4 (5,6%) 72 100
8 Dosen 8 18 (25%) 54 (75%) 0 (0%) 72 100
5.1.3 Deskripsi Keterampilan Dosen
Dari tabel 5.3, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, sebanyak
68 orang (69,4%) menyatakan keterampilan dosen 1 berada pada kategori
baik. 70 orang (97,2%) menyatakan keterampilan dosen 2 berada pada
kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 3 berada
pada kategori kurang. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 4
berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan
dosen 5 berada pada kategori baik. 66 orang (91,7%) menyatakan
keterampilan dosen 6 berada pada kategori baik. 65 orang (90,3%)
menyatakan keterampilan dosen 7 berada pada kategori baik. 70 orang
(97,2%) menyatakan keterampilan dosen 8 berada pada kategori baik. 72
orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 9 berada pada kategori
baik.
Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai keterampilan
pada kategori baik adalah dosen 4, dosen 5 dan dosen 9, untuk dosen yang
mempunyai keterampilan pada kategori cukup adalah dosen 7, sedangkan
untuk dosen yang mempunyai keterampilan pada kategori kurang adalah
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Keterampilan Dosen
No DOSEN
KETERAMPILAN DOSEN
TOTAL
Baik Cukup Kurang
n % n % n % n %
5.1.4 Deskripsi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen
Dari tabel 5.4, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, 70 orang
(97,2%) yang menyatakan puas terhadap perilaku mengajar dosen 1. 68
orang (94,4%) yang menyatakan sangat puas terhadap perilaku mengajar
dosen 2. 72 orang (100%) yang menyatakan tidak puas terhadap perilaku
mengajar dosen 3. 70 orang (97,2%) yang menyatakan sangat puas
terhadap perilaku mengajar dosen 4. 70 orang (97,2%) yang menyatakan
sangat puas terhadap perilaku mengajar dosen 5. 68 orang (94,4%) yang
menyatakan tidak puas terhadap perilaku mengajar dosen 6. 60 orang
(83,3%) yang menyatakan puas terhadap perilaku mengajar dosen 7. 65
dosen 8. 70 orang (97,2%) yang menyatakan sangat puas terhadap
perilaku mengajar dosen 9.
Diantara dosen 1 sampai dosen 9, pencapaian kepuasan mahasiswa
terhadap perilaku mengajar dosen dengan ketegori sangat puas adalah
dosen 4, dosen 5 dan dosen 9, untuk pencapaian kepuasan mahasiswa
terhadap perilaku mengajar dosen dengan kategori puas adalah dosen 1,
sedangkan untuk pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku
mengajar dosen dengan kategori tidak puas adalah dosen 3.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi
Pencapaian Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen
5.2 Analisa Statistik
5.2.1 Pengaruh Pengetahuan Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008
Kepuasan terhadap pengetahuan dosen dapat dilihat dari penguasaan
materi, mengetahui informasi terbaru, memberikan penjelasan yang mudah
dimengerti serta memahami prinsip-prinsip dalam melakukan penelitian
guna keperluan pengajaran.
Pada tabel 5.5 dapat terlihat bahwa, pencapaian kepuasan
mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan pengetahuan
dosen berada pada ketegori baik (sangat puas) adalah dosen 5 (100%), untuk
pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen
berdasarkan pengatahuan dosen dengan kategori cukup (puas) adalah dosen
6 (94,4%), sedangkan untuk pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap
perilaku mengajar dosen berdasarkan pengetahuan dosen dengan kategori
kurang (tidak puas) adalah dosen 3 (100%).
Berdasarkan hasil uji statistik chi-square, terbukti adanya pengaruh
yang signifikan antara pengetahuan dosen dengan kepuasan mahasiswa
terhadap perilaku mengajar dosen. Hal ini dibuktikan dengan nilai
probabilitas (p) sebesar 0.000 dan nilai (p) tersebut lebih kecil dari 0,05 (α)
6.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku
mengajar dosen berdasarkan pengetahuan dosen di Akbid Helvetia Medan
Tahun 2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini
dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku
mengajar dosen berdasarkan Sikap Dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun
2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini
dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku
mengajar dosen berdasarkan Keterampilan Dosen di Akbid Helvetia Medan
Tahun 2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini
dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku
mengajar dosen berdasarkan Pengetahuan Dosen di Akbid Helvetia Medan
Tahun 2008 dapat disimpulkan pada ketegori baik (55,1%), berdasarkan
berdasarkan Keterampilan Dosen dapat disimpulkan pada ketegori baik
(85,6%).
5. Faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan mahasiswa
terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008
adalah Faktor Keterampilan dosen (85,6%)
6.2 Saran
6.2.1 Saran Untuk Dosen
Kemampuan dosen dalam mengajar merupakan hal yang utama
sehingga perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi guna peningkatan
hasil belajar mahasiswa dan perlu adanya keterbukaan dalam membina
hubungan yang harmonis antara dosen dan mahasiswa sehingga proses
pembelajaran dan persepsi mahasiswa menjadi lebih baik.
6.2.2 Saran Untuk Mahasiswa
Untuk mendapatkan persepsi mahasiswa terhadap kemampuan
dosen mengajar maka disarankan agar mahasiswa selalu memberikan
respon positif terhadap apa yang diberikan/dilakukan dosen jika hal
tersebut masih dalam konteks yang wajar, disamping itu perlu adanya
keterbukaan antara mahasiswa dan dosen.
6.2.3 Saran Untuk Institusi
Diharapkan untuk selalu mendapatkan mutu sumber daya manusia
baik melalui pelatihan maupun dalam hal mengupayakan ketersediaan
dan meningkatkan persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen
mengajar maka perlu meningkatnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan
(http://www.metode.pendidikannetwork.co.id)
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik, Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta
Fahruddin, Mukhlis M. 2006. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Persepsi
Terhadap Kompetensi Dosen, dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Penelitian
Pendidikan. (http://www.kompetensidosen.co.id.html)
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Cetakan ke-4. Jakarta. Salemba Medika
Hidayat, Alimul Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Analisis Data. Cetakan ke-1. Jakarta. Salemba Medika
Kotler. 2000. (http://www.kepuasanpelanggan.co.id)
Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta
Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta. Rineka Cipta
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Rahman, Maman. Pemilihan dan Penilaian Tipe Dosen Yang Disukai Oleh
Mahasiswa. 2000. Jurnal Penelitian Pendidikan.
(http://www.kompetensidosen.favorit.id.html)
Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Cetakan ke-4. Bandung. Alfabeta
Supriadi. 2006. Persepsi Guru Terhadap Rencana Tes Ulang Kompetensi
Keguruan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
(http://www.persepsi.kompetensi.pendidikannetwork.go.id)
Tim Penelitian dan Pengembangan. 2006. Pengolahan Data Statistik dengan
SPSS 14. Jakarta. Salemba Infotek
Trihendradi, Cornelius. 2004. Memecahkan Kasus statistik: Deskriptif, Parametrik, dan Non Parametrik Dengan SPSS 12. Yogyakarta. Andi
Usman, Uzer Moh. 2006. Menjadi Guru Profesional. Cetakan ke-20. Bandung. PT. Remaja Roesdakarya.
A. Petunjuk pengisian angket:
1. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternative
jawaban yang paling sesuai menurut anda.
2. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 kemungkinan dengan skala :
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
Data Demografi Dosen :
Nama dosen :
Mata Kuliah yang di asuh :
N O
VARIABEL
YANG DINILAI PERTANYAAN
ALTERNATIF JAWABAN 4 3 2 1
1 2 3 4
1 Pengetahuan Dosen 1. Latar belakang pendidikan
dosen minimal D-IV
Bidan Pendidik
2. Dosen tahu tentang
informasi terbaru
khususnya Ilmu
Kebidanan
3. Dosen menguasai materi
perkuliahan yang akan
diberikan pada saat
peraga/alat pelajaran yang
sesuai, yang diciptakan
atau dibuat sendiri atau
modifikasi yang telah ada
untuk membantu siswa
memahami materi
perkuliahan yang
diberikan
6. Dosen mampu manjawab
pertanyaan yang diberikan
mahasiswa dengan jelas
7. Dosen memahami
prinsip-prinsip dalam melakukan
penelitian guna keperluan
pengajaran
2 Sikap Dosen 8. Dosen memiliki sikap dan
perilaku sabar pada saat
mengajar maupun
membimbing mahasiswa
9. Dosen memiliki sikap
demokratis (menghargai
pendapat orang lain)
10. Dosen memiliki sikap
sopan santun baik dalam
perilaku mengajar maupun
otoriter pada mahasiswa,
misalnya dosen tidak
memaksakan kehendak,
memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk
mengeluarkan
argumen/pendapat
13. Hubungan dosen dengan
mahasiswa harmonis
14. Dalam melakukan
evaluasi, dosen menilai
mahasiswa secara objektif
(menilai mahasiswa dari
kemampuan belajarnya)
3 Keterampilan
Dosen
15. Sebelum dan sesudah
proses belajar mengajar,
dosen selalu membuka dan
menutup pelajaran dengan
salam
16. Dosen menggunakan
metode pembelajaran yang
selalu bervariasi setiap
perkuliahan misalnya
metode ceramah, diskusi,
demonstrasi, simulasi, role
mahasiswa
18. Dosen dapat
menggunakan media
pembelajaran berbasis
teknologi misalnya
komputer
19. Dosen mampu melakukan
penilaian/evaluasi sesuai
dengan kemampuan
mahasiswa
20. Sebelum dan sesudah
perkuliahan dilaksanakan
dosen menanyakan
kembali materi
perkuliahan yang sudah
disampaikan
21. Dosen memberikan
kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya
bila kurang jelas terhadap
materi kuliah yang telah
A. Petunjuk pengisian angket:
3. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternative
jawaban yang paling sesuai menurut anda.
4. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 kemungkinan dengan skala :
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
Data Demografi Dosen :
Nama dosen :
Mata Kuliah yang di asuh :
N O
VARIABEL
YANG DINILAI PERTANYAAN
ALTERNATIF JAWABAN 4 3 2 1
1 2 3 4
1 Pengetahuan Dosen 1. Dosen tahu tentang
informasi terbaru
khususnya Ilmu Kebidanan
2. Dosen menguasai materi
perkuliahan yang akan
diberikan pada saat
mengajar
3. Dosen mengelola kelas
sebaik mungkin dalam
modifikasi yang telah ada
untuk membantu siswa
memahami materi
perkuliahan yang
diberikan
5. Dosen mampu manjawab
pertanyaan yang diberikan
mahasiswa dengan jelas
6. Dosen memahami
prinsip-prinsip dalam melakukan
penelitian guna keperluan
pengajaran
2 Sikap Dosen 7. Dosen memiliki sikap dan
perilaku sabar pada saat
mengajar maupun
membimbing mahasiswa
8. Dosen memiliki sikap
demokratis (menghargai
pendapat orang lain)
9. Dosen memiliki sikap
sopan santun baik dalam
perilaku mengajar maupun
saat berbicara
10. Dosen tanggap terhadap
pembaharuan khususnya
memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk
mengeluarkan
argumen/pendapat
12. Hubungan dosen dengan
mahasiswa harmonis
13. Dalam melakukan
evaluasi, dosen menilai
mahasiswa secara objektif
(menilai mahasiswa dari
kemampuan belajarnya)
3 Keterampilan
Dosen
14. Sebelum dan sesudah
proses belajar mengajar,
dosen selalu membuka dan
menutup pelajaran dengan
salam
15. Dosen menggunakan
metode mengajar yang
relevan serta menarik
minat dan motivasi
mahasiswa
16. Dosen menggunakan
metode pembelajaran yang
selalu bervariasi setiap
perkuliahan misalnya
metode ceramah, diskusi,
pembelajaran berbasis
teknologi misalnya
komputer
18. Sebelum dan sesudah
perkuliahan dilaksanakan
dosen menanyakan
kembali materi
perkuliahan yang sudah
disampaikan
19. Dosen memberikan
kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya
bila kurang jelas terhadap
materi kuliah yang telah