• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Semester V Terhadap Perilaku Mengajar Dosen Di AKBID Helvetia Medan Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Semester V Terhadap Perilaku Mengajar Dosen Di AKBID Helvetia Medan Tahun 2008"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2008

ASMIA MARYAM SEPTIANA

075102003

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Abstrak ………. i

Kata Pengantar ………...ii

Daftar Isi ………... iv

Daftar Tabel ………... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Pertanyaan Penelitian ……… 3

1.3 Tujuan Penelitian ……….. 3

1.3.1 Tujuan Umum ………... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ……….. 3

1.4 Manfaat Penelitian ……… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Mengajar ...………. 5

2.2 Jenis-Jenis Perilaku Mengajar Dosen ……….……. 6

2.3 Peran Dosen Dalam Pembelajaran ………..13

2.4 Kriteria Keprofesionalan Dosen ………. 14

2.5 Tugas Dan Tanggung Jawab Dosen ………... 15

2.6 Profil Kemampuan Mengajar ………. 16

(3)

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konseptual ………. 19

3.2 Defenisi Operasional ……….. 20

3.3 Hipotesis ……… 22

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ……… 23

4.2 Populasi Dan Sampel Penelitian ……… 23

4.3 Lokasi Penelitian ……… 23

4.4 Pertimbangan Etik ………. 24

4.5 Instrumen Penelitian ……….. 24

4.6 Pengumpulan Data ………. 24

4.7 Validitas dan Reliabilitas ... 26

4.8 Analisa Data ………... 28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ……….. 29

5.1.1 Deskkripsi Pengetahuan Dosen ………. 29

5.1.2 Deskripsi Sikap Dosen ……….. 30

5.1.3 Deskripsi Keterampilan Dosen ………. 32

5.1.4 Deskripsi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen ...33

5.2 Analisa Statistik ………..………... 35

(4)

5.2.2 Pengaruh Sikap Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Akbid

Helvetia Medan Tahun 2008 ………...….. 37

5.2.3 Pengaruh Keterampilan Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di

Akbid Helvetia Medan Tahun 2008 ……….. 39

5.3 Pembahasan ……… 41

5.4 Keterbatasan Penelitian ……….. 43

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ……… 45

6.2 Saran ……….. 46

(5)

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menumbuh

kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) (Adrian,2004). Dalam

kegiatan pendidikan di Perguruan Tinggi, pada dasarnya selalu terkait dua belah

pihak yaitu dosen dan mahasiswa. Keterkaitan kedua belah pihak itu akan serasi

jika jelas kedudukan masing-masing pihak secara professional, yaitu sebagai

subjek yang memiliki hak dan kewajiban (Fahruddin, 2006)

Dalam proses belajar mengajar, dosen memiliki peran utama dalam

menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya, yaitu memberikan

pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (affektif) dan keterampilan (psikomotor)

kepada mahasiswa. Dengan kata lain tugas dan peran dosen yang utama terletak

dibidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan

pendidikan. Oleh karena itu seorang dosen dituntut untuk dapat mengelola kelas,

penggunaan metode mengajar maupun sikap dan karakteristik dosen dalam

mengelola proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan

perkuliahan dengan baik, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk

mengikuti mata kuliah dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai

(Djamarah, 2000).

Seorang dosen bukan saja bertugas untuk mentransferkan pengetahuan

(6)

etika yang baik. Seorang dosen juga harus mampu membimbing mahasiswa untuk

menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, dan mampu menyiapkan

mahasiswa yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dimasyarakat.

Jika kriteria dan persyaratan di atas belum terpenuhi, tentunya akan berpengaruh

besar bagi mahasiswa. Mereka akan mengalami kejenuhan dalam proses belajar

mengajar dan tidak dapat menguasai materi yang disampaikan oleh dosen dengan

baik. Hal itu secara otomatis akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa

(Fahruddin, 2006).

Dikalangan mahasiswa sering terdengar isu keluhan yang berkaitan

dengan proses belajar mengajar yaitu kepuasan mahasiswa terhadap perilaku

mengajar dosen, misalnya; mahasiswa merasa metode mengajar yang digunakan

tidak relevan, tidak menarik, dosen tidak professional, tidak disiplin, hubungan

dosen dengan mahasiswa kurang harmonis, tidak adil dalam penilaian, kaku,

otoriter, dan lain sebagainya.

Sama halnya dengan yang dialami oleh mahasiswa Akbid Helvetia Medan,

dimana banyak mahasiswa yang mengeluh terhadap proses belajar mengajar

khususnya pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan yaitu kepuasan mahasiswa

terhadap perilaku mengajar dosen, misalnya; tidak adanya kesamaaan persepsi

antar dosen sehingga membuat mahasiswa bingung untuk mengikuti perkuliahan

tersebut khususnya pada praktek laboratorium, bertindak otoriter pada mahasiswa,

tidak disiplin, metode mengajar yang digunakan tidak menarik dan tidak

(7)

Melihat kondisi tersebut di atas dan memperhatikan bahwa perilaku

mengajar dosen berpengaruh kepada kualitas pembelajaran maka, peneliti

mencoba untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan

Tahun 2008.

1.2Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka, penelitian ini akan diarahkan untuk

menjawab pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di

Akbid Helvetia Medan?

2. Berapa jauh tingkat kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar

dosen di Akbid Helvetia Medan?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap

perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap perilaku mengajar

(8)

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap

kompetensi dosen di Akbid Helvetia Medan.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid

Helvetia Medan

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis penelitian ini berguna untuk memperkaya dan

memperdalam kajian tentang tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses

pembelajaran di Akbid Helvetia Medan.

2. Manfaat praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai :

a. Informasi tentang kualitas dan perilaku mengajar dosen di Akbid

Helvetia Medan.

(9)

2.1 Pengertian Perilaku Mengajar

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat

diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati lansung oleh pihak luar

(Notoatmodjo, 2007). Menurut Robert Wick (1978) yang dikutip oleh

Notoatmodjo (2003) menyatakan perilaku adalah tindakan dan perbuatan suatu

oerganisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.

Perilaku mengajar merupakan kemampuan yang rasional untuk mencapai

tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan (Usman Uzer,

2006).

Menurut Sardiman (1986) yang dikutip oleh fahruddin (2006) menyatakan

bahwa perilaku mengajar dapat dianalisa dalam dua konteks yaitu :

1. Perilaku mengajar merupakan indikator kemampuan yang menunjukkan

kepada perbuatan yang dapat diobservasi.

2. Perilaku mengajar merupakan konsep yang mencakup aspek-aspek

kognitif dan afektif dengan tahap pelaksanaannya.

Dari beberapa gambaran pengertian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa

perilaku mengajar dosen adalah kemampuan seorang dosen dalam melaksanakan

kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak sesuai dengan

profesinya yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif dengan tahap

(10)

Kebanyakan para ahli berpendapatkan bahwa pada dasarnya perilaku

mengajar dosen terdiri dari tiga unsur utama yaitu (Risher, 2006):

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan “berpikir” yang mencakup kemampuan

intelektual yang lebih sederhana yaitu “mengingat”, sampai dengan

kemampuan untuk memecahkan suatu masalah (problem solving).

2. Sikap/Kualitas Pribadi

Sikap/kualitas pribadi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

“perasaan”, “sistem nilai” dan “sikap hati” yang menunjukkan penerimaan

dan penolakan terhadap sesuatu.

3. Keterampilan/Kemahiran

Keterampilan/kemahiran adalah segala sesuatu yang berorientasi kepada

keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau

tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.

2.2 Jenis – Jenis Perilaku Mengajar

Menurut Usman Uzer (2006) jenis-jenis perilaku mengajar dosen dibagi

dua yaitu perilaku pribadi dan perilaku professional.

Perilaku Pribadi meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Mengembangkan kepribadian

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

- Mengkaji Ajaran Agama yang dianut

(11)

- Menghayati peristiwa yang mencerminkan sikap saling menghargai

antar umat beragama

b. Berperan dalam masyarakat sebagai warga Negara yang berjiwa

Pancasila

- Mengkaji berbagai ciri manusia Pancasila

- Mengkaji sifat-sifat kepatriotan bangsa Indonesia

- Membiasakan diri menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan

- Mengkaji hubungan manusia dengan lingkungan alamiah dan

buatan

- Membiasakan diri menghargai dan memelihara mutu lingkungan

hidup

c. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi dosen

- Mengkaji sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki oleh dosen

- Membiasakan diri menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis,

menghargai pendapat orang lain, sopan santun dan tanggap

terhadap pembaharuan.

2. Berinteraksi dan berkomunikasi

a. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan

profesional

- Mengkaji ajaran struktur organisasi Depdikbud

- Mengkaji hubungan kerja profesional

(12)

- Membiasakan diri mengikuti perkembangan profesi

b. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan

- Mengkaji berbagai lembaga kemasyarkatan yang berkaitan dengan

pendidikan

- Berlatih menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan yang

menunjang usaha pendidikan

3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

a. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar

- Mengkaji konsep-konsep dasar bimbingan

- Berlatih mengenal kesulitan belajar siswa

- Berlatih memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami

kesulitan belajar

b. Membimbing siswa yang berkelainan dan berbakat khusus

- Mengkaji ciri-ciri anak berkelainan dan berbakat khusus

- Belatih mengenal anak yang berkelainan dan berbakat khusus

- Berlatih menyelenggarakan kegiatan untuk anak yang berkelainan

dan berbakat khusus

4. Melaksanakan administrasi sekolah

a. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah

- Mengkaji berbagai jenis dan sarana administrasi sekolah

- Mengkaji pedoman administrasi pendidikan

(13)

- Berlatih membuat dan mengisi berbagai format administrasi

sekolah

- Berlatih menyelenggarakan administrasi sekolah

5. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran

a. Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah

- Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah yang sederhana

- Memahami laporan penelitian sederhana untuk kepentingan

pengajaran

b. Melaksanakan penelitian sederhana

- Menyelenggaran penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran

- Membiasakan diri melakukan penelitian untuk keperluan

pengajaran.

Sedangkan, perilaku profesional meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Menguasai landasan kependidikan

a. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional

- Mengkaji tujuan pendidikan nasional

- Mengkaji tujuan pendidikan dasar dan menengah

- Meneliti kaitan antara tujuan pendidikan dasar dan menengah

dengan tujuan pendidikan nasional

- Mengkaji kegiatan-kegiatan pengajaran yang menunjang

(14)

b. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

- Mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan dan

kebudayaan

- Mengkaji peristiwa-peristiwa yang mencerminkan sekolah sebagai

pusat pendidikan dan kebudayaan

- Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan sekolah sebagai

pusat pendidikan dan kebudayaan

c. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dimanfaatkan

dalam proses belajar-mengajar.

- Mengkaji jenis perbuatan untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap

- Mengkaji prinsip-prinsip belajar

- Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegitan belajar-mengajar

2. Menguasai bahan pengajaran

a. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan

menengah

- Mengkaji kurikulum pendidikan dasar dan menengah

- Menelaah buku teks pendidikan dasar dan menengah

- Menelaah buku pedoman khusus bidang studi

- Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dinyatakan dalam buku teks

(15)

b. Menguasai bahan pengayaan

- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang

studi / mata pelajaran

- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan profesi dosen

3. Menyusun program pengajaran

a. Menetapkan tujuan pembelajaran

- Mengkaji ciri-ciri tujuan pembelajaran

- Dapat merumuskan tujuan pembelajaran

- Menetapkan tujuan pembelajaran untuk satu tujuan pembelajaran /

pokok bahasan

b. Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran

- Dapat memilih bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

- Mengembangkan bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

c. Memilih dan mengembangkan strategi belajar-mengajar

- Mengkaji berbagai metode mengajar

- Dapat memilih metode mengajar yang tepat

- Merancang prosedur belajar-mengajar yang tepat

d. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai

- Mengkaji berbagi media pengajaran

(16)

- Membuat media pengajaran yang sederhana

- Menggunakan media pengajaran

e. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

- Mengkaji berbagai jenis dan kegunaan sumber belajar

- Memanfaatkan sumber balajar yang tepat

4. Melaksanakan program pengajaran

a. Menciptakan iklim belajar-mengajar yang tepat

- Mengkaji prinsip-prinsip pengelolaan kelas

- Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi suasana

belajar-mengajar

- Menciptakan suasana belajar yang baik

- Menangani masalah pengajaran dan pengelolaan

b. Mengatur ruangan belajar

- Mengkaji berbagai tata ruang belajar

- Mengkaji kegunaan sarana dan prasarana kelas

- Mengatur ruang belajar yang tepat

c. Mengelola interaksi belajar-mengajar

- Mengkaji cara-cara mengamati kegiatan belajar-mengajar

- Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar

- Dapat menggunakan berbagai keterampilan dasar mengajar

(17)

5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

a. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

- Mengkaji konsep dasar penilaian

- Mengkaji berbagai teknik penilaian

- Menyusun alat penilaian

- Mengkaji cara mengolah dan menafsirkan data untuk menerapkan

taraf pencapaian siswa

- Dapat menyelenggarakan penilaian pencapaian siswa

b. Menilai proses belajar-mengajar yang telah dilaksanakan

- Menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses

belajar-mengajar

- Dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar

mengajar.

2.3 Peran Dosen dalam Pembelajaran

Menurut Djamarah (2000) yang dikutip oleh Fahruddin (2006)

menyatakan bahwa peran dosen adalah sebagai :

1. Korektor ; yaitu dosen bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana

nilai yang buruk, koreksi yang dilakukan bersifat menyeluruh mulai dari

afektif sampai psikomotor.

2. Inspirator ; yaitu dosen menjadi inspirator / ilham bagi kemajuan belajar

mahasiswa, petunjuk bagaimana belajar yang baik dan mengatasi

(18)

3. Informator ; yaitu dosen harus dapat memberikan informasi perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Motivator ; yaitu dosen mampu mendorong mahasiswa agar bergairah dan

aktif belajar.

5. Inisiator ; yaitu dosen menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam

pendidikan dan pengajaran.

6. Pembimbing ; yaitu dosen membimbing anak didik

7. Demonstrator ; yaitu jika diperlukan dosen bisa mendemonstrasikan bahan

pelajaran yang susah dipahami.

8. Pengelola kelas ; yaitu mengelola kelas untuk menunjang interaksi

edukatif.

9. Mediator ; yaitu dosen menjadi media yang berfungsi sebagai alat

komunikasi guna mengefektifkan proses interaktif edukatif.

10.Supervisor ; yaitu dosen hendaknya dapat memperbaiki dan menilai secara

kritis terhadap proses pengajaran

11.Evaluator ; yaitu dosen dituntut menjadi evaluator yang baik dan jujur.

2.4 Kriteria Keprofesionalan Dosen

Tingkat keprofesionalan seorang dosen sangat menentukan tingkat mutu

seseorang mahasiswanya. Adapun syarat keprofesionalan antara lain (Usman,

2000):

1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu

(19)

2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan

bidang profesinya.

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang

dilaksanakannya.

5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan

Selain persyaratan tersebut, Fahruddin (2006) menyebutkan bahwa

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh dosen yang profesional, yaitu:

1. Berijazah

2. Sehat jasmani dan rohani

3. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik

4. Bertanggung jawab

5. Berjiwa nasional

2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Dosen

Menurut Hamalik (2004) tugas-tugas dosen di perguruan tinggi adalah:

1. Tugas dalam pendidikan dan pengajaran.

2. Tugas dalam penelitian.

3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan kepada lembaga perguruan

tinggi , bimbingan kepada para mahasiswa dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan minat mahasiswa dalam proses pendidikan.

4. Tugas membantu kelancaran perkuliahan, ujian-ujian, dan tugas lainnya

(20)

Tanggung jawab pengajar (dosen) sebagai tenaga profesional antara lain :

1. Tanggung jawab moral ; tenaga profesional berkewajiban menghayati dan

mengamalkan Pancasila, mewariskan moral Pancasila mahasiswa dan

generasi muda.

2. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan ; Tenaga profesional

bertanggung jawab mengelola proses pendidikan bagi mahasiswa dalam

pengajaran, bimbingan, dan lain sebagainya.

3. Tanggung jawab kemasyarakatan ; dosen tidak boleh melepaskan diri dari

kehidupan masyarakat.

4. Tanggung Jawab dibidang keilmuan ; dosen bertanggung jawab

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama yang termasuk

kedalam bidang keahliannya.

2.6 Profil Kemampuan Mengajar

Mengajar merupakan suatu system yang komplek dan integratif dari

sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan terhadap seseorang. Mengajar

disebut sebagai suatu system yang komplek karena, dalam mengajar dosen tidak

hanya sekedar memberi informasi secara lisan kepada mahasiswa, akan tetapi

dalam mengajar dosen harus dapat menciptakan situasi lingkungan belajar yang

memungkinkan anak aktif dalam belajar. Untuk itu dalam mengajar menggunakan

beberapa keterampilan mengajar (teaching skill), yang meliputi (Fahruddin,

(21)

1. Keterampilan bertanya

2. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

3. Keterampilan memberi variasi

4. Keterampilan memberi penguatan

5. Keterampilan menjelaskan

Senada dengan hal itu Hamalik (2005), menambahkan bahwa dosen harus

mempunyai kemampuan dasar. Kemampuan dasar itu antara lain:

1. Kemampuan menguasai bahan

2. Kemampuan mengelola program belajar mengajar

3. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar

4. Kemampuan menggunakan media / sumber dengan pengalaman belajar

5. Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan dengan

pengalaman belajar

6. Kemampuan mengelola interaksi belajar-mengajar dengan pengalaman

belajar

7. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar

8. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan dengan pengalaman belajar

9. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

dengan pengalaman belajar

10.Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil

(22)

2.7 Pengertian Kepuasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) dituliskan bahwa

kepuasan adalah suatu bentuk perilaku yang bersifat puas, kesenangan dan

kelegaan.

Menurut Zeithaml (2000) dituliskan bahwa kepuasan adalah salah satu

bentuk respon yang yang harus dipenuhi. Hal itu menentukan bahwa bentuk dari

produk atau jasa itu sendiri, menyediakan tingkat kepuasan konsumsi yang harus

dipenuhi.

Menurut Kotler (2000) dituliskan bahwa kepuasan adalah perasaan

seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan

dari membandingkan suatu produk yang telah disediakan (atau hasil) dengan

harapan si pelanggan.

Menurut Supranto (2006) dituliskan bahwa kepuasan adalah kinerja suatu

barang yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan.

Karena tidak ditemukannya literature yang menyatakan pengertian

kepuasan yang sesuai dengan judul karya tulis ini, maka dari beberapa pengertian

kepuasan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa, kepuasan adalah suatu

bentuk perilaku atau perasaan yang membandingkan suatu hasil dengan harapan

terhadap kinerja seseorang yang sekurang-kurangnya sama dengan yang

(23)

3.1 Kerangka Konsep

Konsep atau pengertian merupakan defenisi dan kelompok fakta atau

gejala yang dapat diluaskan. Untuk menghindari penafsiran-penafsiran yang

berbeda-beda terhadap masalah dalam penelitian ini, maka kerangka konseptual

penelitian ini adalah:

1. Kepuasan adalah suatu bentuk perilaku atau perasaan yang

membandingkan suatu hasil dengan harapan terhadap kinerja seseorang

yang sekurang-kurangnya sama dengan yang diharapkan.

2. Perilaku mengajar dosen adalah kemampuan seorang dosen dalam

melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak

sesuai dengan profesinya yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif

dengan tahap pelaksanaannya.

Secara konseptual yang menjadi variabel bebas (independent) dalam

penelitian ini adalah pengetahuan dosen, sikap dosen, dan keterampilan dosen,

sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah kepuasan mahasiswa

terhadap perilaku mengajar dosen. Dari variabel di atas dapat digambarkan

(24)

Gambar 3.1

Bagan Antar Variabel Yang Akan Diteliti

Variabel Bebas Variabel Terikat

3.2 Defenisi Operasional

Agar variabel tidak mengambang dan dapat difokuskan dan diukur maka

variabel tersebut didefenisikan secara operasional yaitu:

1. Perilaku mengajar adalah kemampuan dosen yang dinilai oleh mahasiswa,

dalam bentuk dimensi yaitu pengetahuan dosen, sikap dosen, dan

keterampilan dosen.

Skala Ukur : Skala Ordinal

Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Baik : > 75 %

Cukup : 60-75 %

Kurang : < 60 %

2. Pengetahuan dosen adalah seberapa banyak informasi dan pengertian

mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen.

Skala Ukur : Skala Ordinal Pengetahuan Dosen

Sikap Dosen

Keterampilan Dosen

Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku

(25)

Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Baik : > 75 %

Cukup : 60-75 %

Kurang : < 60 %

3. Sikap dosen adalah perilaku dosen dalam menjalankan proses belajar

mengajar yang dinilai oleh mahasiswa.

Skala Ukur : Skala Ordinal

Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Baik : > 75 %

Cukup : 60-75 %

Kurang : < 60 %

4. Keterampilan dosen adalah kecakapan dosen untuk menyelesaikan tugas ,

yang dinilai oleh mahasiswa.

Skala Ukur : Skala Ordinal

Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Baik : > 75 %

Cukup : 60-75 %

Kurang : < 60 %

5. Kepuasan mahasiswa adalah hanya menurut mahasiswa dengan

mempertimbangkan defenisi perilaku mengajar dosen tersebut. Tingkat

kepuasan mahasiswa dalam hal ini adalah persepsi mahasiswa dengan

(26)

Skala Ukur : Skala Likert

Alat Ukur : Angket

Hasil Ukur : Skor 1 : Sangat Tidak Puas

Skor 2 : Tidak Puas

Skor 3 : Puas

Skor 4 : Sangat Puas

3.3 Hipotesis

1. Ada pengaruh pengetahuan dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap

perilaku mengajar dosen.

2. Ada pengaruh sikap dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap perilaku

mengajar dosen.

3. Ada pengaruh keterampilan dosen dengan kepuasan mahasiswa terhadap

(27)

4.1 Desain Penelitian

Deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang menjadi

populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester V di Akademi

Kebidanan Helvetia Medan yaitu sebanyak 145 orang yang terdiri dari 2 kelas

(A,B).

4.2.2 Sampel

Penulis mengambil sampel sebanyak 50% dari populasi yaitu 72 orang

yang diambil dengan Teknik Purposive Sampling.

4.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Akademi Kebidanan

(28)

4.4Pertimbangan Etik

1. Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa Semester V Akademi

Kebidanan Helvetia Medan dan telah menandatangani surat persetujuan

untuk di teliti.

2. Peneliti akan menjaga privasi dan kerahasiaan pendapat responden yang

akan diteliti

4.5Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah Angket dengan menggunakan

Skala Likert.

4.6Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa cara yaitu :

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Metode

ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah dosen di Akademi

Kebidanan Helvetia Medan yang mengajarkan mata kuliah Asuhan

Kebidanan.

2. Metode Angket

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui

formulir-formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk

mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh

(29)

berdasarkan skala Likert. Skala Likert merupakan pertanyaan yang

menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan responden.

Responden diminta memberi pendapatnya/jawabannya dengan cara

memilih salah satu jawaban yang disediakan sesuai dengan petunjuk

pengisian kuesioner/angket (Hidayat, 2007).

Jawaban akan dikuantitatifkan dengan pemberian skor, yaitu :

1. Skor 1 Sangat Tidak Puas

2. Skor 2 Tidak Puas

3. Skor 3 Puas

4. Skor 4 Sangat Puas

Metode ini digunakan untuk mencari data tentang pendapat mahasiswa

terhadap kompetensi dosen dalam pengajaran, yang telah ditawarkan

dalam kuesioner/angket dengan skala penilaian (Hidayat, 2007) yaitu:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Tidak Setuju

(30)

Tabel 4.1

Kisi-Kisi Angket Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen

NO Variabel Yang Dinilai Nomor Angket Jumlah 1 Pengetahuan Dosen 1, 2, 3, 4,5,6,7 7

2 Sikap Dosen 8,9,10,11,12,13,14 7

3 Keterampilan Dosen 15,16,17,18,19,20,21 7

Jumlah 21

4.7 Validitas dan Reliabilitas

Setelah selesai menyusun angket serta penentuan skor, maka langkah

berikutnya adalah uji coba alat pengumpul data. Angket yang digunakan untuk

mengumpulkan data tersebut akan diuji validitasnya kepada 30 orang mahasiswa

semester V Akademi Kebidanan Flora Medan.

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, data diolah secara:

1. Proses editing.

Dilakukan pengecekan kelengkapan data-data yang telah dikumpulkan,

bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan

diperbaiki atau dilakukan pendataan ulang.

2. Proses coding

Data yang diperoleh dari setiap pernyataan diberi kode sesuai dengan

petunjuk.

3. Proses tabulating

Dilakukan dengan memasukkan data dalam tabel berdasarkan

(31)

Dari 21 item angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen yang diuji cobakan terdapat 2 item

yang tidak valid dan 19 item yang valid, nomor item soal yang tidak valid adalah

no 1 dan 19. Hasil uji validitas dapat diketahui dengan membandingkan nilai r

hitung dan r tabel. Jika nilai angket r hitung > r table dinyatakan instrumen valid

demikian sebaliknya, jika nilai r hitungnya < r table instrumen tidak valid.

Setelah dilakukan uji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas. Uji

reliabelitas angket adalah ketetapan hasil angket yang mantap dan mempunyai

taraf kepercayaan yang tinggi dan apabila hasilnya berubah-rubah, perubahan

yang terjadi dapat di katakan berarti.

Menurut Husaini (2006) untuk menguji keterandalan butir soal di gunakan rumus

Alpha sebagai berikut:

Keterangan : k = Banyaknya butir pertanyaan

s2i= Jumlah varians skor total i

s2 = Varians responden untuk item ke i

Dimana r < 0.80 dinyatakan gugur (tidak reliabel)

Hasil yang diterapkan dalam penentuan keterhandalan instrument dalam

penelitian ini adalah, apabila r hitung > r table batas sigifikan 5%. Dari hasil

perhitungan diperoleh r hitung untuk kemampuan dosen dalam proses belajar

(32)

4.8Analisis Data

1. Analisis Univariat

Tujuan analisis ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel yang akan diteliti

2. Analisis Bivariat

Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic chi-square melalui

program komputerisasi. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh antara kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid

Helvetia Medan Tahun 2008. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan nilai

probabilitas (p) dan taraf nyata (α) sebesar 5%, dapat dikriteriakan sebagai

berikut:

1. Ho ditolak, jika p ≤ α (0,05) maka ada pengaruh yang bermakna antara

kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia

Medan Tahun 2008.

2. Ho diterima, jika p > α (0,05) maka tidak ada pengaruh yang bermakna

antara kepuasan mahasiswa dengan perilaku mengajar dosen di Akbid

(33)

5.1 Hasil Penelitian

Setelah angket disebar kepada 72 responden (mahasiswa semester V) di

Akbid Helvetia Medan dengan angket berjumlah 19 soal, dimana 6 soal untuk

variabel pengetahuan dosen, 7 soal untuk variabel sikap dosen, dan 6 soal untuk

variabel keterampilan dosen.

5.1.1 Deskripsi Pengetahuan Dosen

Dari tabel 5.1, terlihat bahwa dari 72 orang responden, 63 orang

(87,5%) menyatakan pengetahuan dosen 1 berada pada kategori cukup. 68

orang (94,4%) menyatakan pengetahuan dosen 2 berada pada kategori

baik. 72 orang (100%) menyatakan pengetahuan dosen 3 berada pada

kategori kurang. 70 orang (97,2%) menyatakan pengetahuan dosen 4

berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan pengetahuan

dosen 5 berada pada kategori baik. 68 orang (94,4%) menyatakan

pengetahuan dosen 6 berada pada kategori cukup. 60 orang (83,3%)

menyatakan pengetahuan dosen 7 berada pada kategori cukup. 68 orang

(94,4%) menyatakan pengetahuan dosen 8 berada pada kategori baik. 70

orang (97,2%) menyatakan pengetahuan dosen 9 berada pada kategori

baik.

Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai pengetahuan

(34)

pengetahuan pada kategori cukup adalah dosen 6, sedangkan untuk dosen

yang mempunyai pengetahuan pada kategori kurang adalah dosen 3.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dosen

No DOSEN

PENGETAHUAN DOSEN

TOTAL

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

5.1.2 Deskripsi Sikap Dosen

Dari tabel 5.2, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, 50 orang

(69,4%) menyatakan sikap dosen 1 berada pada kategori cukup. 68 orang

(94,4%) menyatakan sikap dosen 2 berada pada kategori cukup. 72 orang

(100%) menyatakan sikap dosen 3 pada kategori kurang. 47 orang

(65,3%) menyatakan sikap dosen 4 berada pada kategori cukup. 37 orang

(51,4%) menyatakan sikap dosen 5 berada pada kategori cukup. 68 orang

(94,4%) menyatakan sikap dosen 6 berada pada kategori cukup. 66 orang

(35)

(75%) menyatakan sikap dosen 8 berada pada kategori cukup. 52 orang

(72,2%) menyatakan sikap dosen 9 berada pada kategori cukup.

Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai sikap pada

kategori baik adalah dosen 5, untuk dosen yang mempunyai sikap pada

kategori cukup baik adalah dosen 2 dan dosen 6, sedangkan untuk dosen

yang mempunyai sikap pada kategori kurang baik adalah dosen 3.

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Sikap Dosen

No DOSEN

SIKAP DOSEN

TOTAL

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

1 Dosen 1 12 (16,7%) 50 (69,4%) 10 (13,9%) 72 100

2 Dosen 2 4 (5,6%) 68 (94,4%) 0 (0%) 72 100

3 Dosen 3 0 (0%) 0 (0%) 72 (100%) 72 100

4 Dosen 4 25 (34,7%) 47 (65,3%) 0 (0%) 72 100

5 Dosen 5 35 (48,6%) 37 (51,4%) 0 (0%) 72 100 6 Dosen 6 2 (2,8%) 68 (94,4%) 2 (2,8%) 72 100

7 Dosen 7 2 (2,8%) 66 (91,7%) 4 (5,6%) 72 100

8 Dosen 8 18 (25%) 54 (75%) 0 (0%) 72 100

(36)

5.1.3 Deskripsi Keterampilan Dosen

Dari tabel 5.3, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, sebanyak

68 orang (69,4%) menyatakan keterampilan dosen 1 berada pada kategori

baik. 70 orang (97,2%) menyatakan keterampilan dosen 2 berada pada

kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 3 berada

pada kategori kurang. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 4

berada pada kategori baik. 72 orang (100%) menyatakan keterampilan

dosen 5 berada pada kategori baik. 66 orang (91,7%) menyatakan

keterampilan dosen 6 berada pada kategori baik. 65 orang (90,3%)

menyatakan keterampilan dosen 7 berada pada kategori baik. 70 orang

(97,2%) menyatakan keterampilan dosen 8 berada pada kategori baik. 72

orang (100%) menyatakan keterampilan dosen 9 berada pada kategori

baik.

Diantara dosen 1 sampai dosen 9 yang mempunyai keterampilan

pada kategori baik adalah dosen 4, dosen 5 dan dosen 9, untuk dosen yang

mempunyai keterampilan pada kategori cukup adalah dosen 7, sedangkan

untuk dosen yang mempunyai keterampilan pada kategori kurang adalah

(37)

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Keterampilan Dosen

No DOSEN

KETERAMPILAN DOSEN

TOTAL

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

5.1.4 Deskripsi Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen

Dari tabel 5.4, terlihat bahwa, dari 72 orang responden, 70 orang

(97,2%) yang menyatakan puas terhadap perilaku mengajar dosen 1. 68

orang (94,4%) yang menyatakan sangat puas terhadap perilaku mengajar

dosen 2. 72 orang (100%) yang menyatakan tidak puas terhadap perilaku

mengajar dosen 3. 70 orang (97,2%) yang menyatakan sangat puas

terhadap perilaku mengajar dosen 4. 70 orang (97,2%) yang menyatakan

sangat puas terhadap perilaku mengajar dosen 5. 68 orang (94,4%) yang

menyatakan tidak puas terhadap perilaku mengajar dosen 6. 60 orang

(83,3%) yang menyatakan puas terhadap perilaku mengajar dosen 7. 65

(38)

dosen 8. 70 orang (97,2%) yang menyatakan sangat puas terhadap

perilaku mengajar dosen 9.

Diantara dosen 1 sampai dosen 9, pencapaian kepuasan mahasiswa

terhadap perilaku mengajar dosen dengan ketegori sangat puas adalah

dosen 4, dosen 5 dan dosen 9, untuk pencapaian kepuasan mahasiswa

terhadap perilaku mengajar dosen dengan kategori puas adalah dosen 1,

sedangkan untuk pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku

mengajar dosen dengan kategori tidak puas adalah dosen 3.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi

Pencapaian Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perilaku Mengajar Dosen

(39)

5.2 Analisa Statistik

5.2.1 Pengaruh Pengetahuan Dosen Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008

Kepuasan terhadap pengetahuan dosen dapat dilihat dari penguasaan

materi, mengetahui informasi terbaru, memberikan penjelasan yang mudah

dimengerti serta memahami prinsip-prinsip dalam melakukan penelitian

guna keperluan pengajaran.

Pada tabel 5.5 dapat terlihat bahwa, pencapaian kepuasan

mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen berdasarkan pengetahuan

dosen berada pada ketegori baik (sangat puas) adalah dosen 5 (100%), untuk

pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap perilaku mengajar dosen

berdasarkan pengatahuan dosen dengan kategori cukup (puas) adalah dosen

6 (94,4%), sedangkan untuk pencapaian kepuasan mahasiswa terhadap

perilaku mengajar dosen berdasarkan pengetahuan dosen dengan kategori

kurang (tidak puas) adalah dosen 3 (100%).

Berdasarkan hasil uji statistik chi-square, terbukti adanya pengaruh

yang signifikan antara pengetahuan dosen dengan kepuasan mahasiswa

terhadap perilaku mengajar dosen. Hal ini dibuktikan dengan nilai

probabilitas (p) sebesar 0.000 dan nilai (p) tersebut lebih kecil dari 0,05 (α)

(40)

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka

penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku

mengajar dosen berdasarkan pengetahuan dosen di Akbid Helvetia Medan

Tahun 2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini

dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku

mengajar dosen berdasarkan Sikap Dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun

2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini

dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku

mengajar dosen berdasarkan Keterampilan Dosen di Akbid Helvetia Medan

Tahun 2008 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan ini

dikarenakan nilai probabiliti (p) 0,000 > 0,05 (α)

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap perilaku

mengajar dosen berdasarkan Pengetahuan Dosen di Akbid Helvetia Medan

Tahun 2008 dapat disimpulkan pada ketegori baik (55,1%), berdasarkan

(41)

berdasarkan Keterampilan Dosen dapat disimpulkan pada ketegori baik

(85,6%).

5. Faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan mahasiswa

terhadap perilaku mengajar dosen di Akbid Helvetia Medan Tahun 2008

adalah Faktor Keterampilan dosen (85,6%)

6.2 Saran

6.2.1 Saran Untuk Dosen

Kemampuan dosen dalam mengajar merupakan hal yang utama

sehingga perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi guna peningkatan

hasil belajar mahasiswa dan perlu adanya keterbukaan dalam membina

hubungan yang harmonis antara dosen dan mahasiswa sehingga proses

pembelajaran dan persepsi mahasiswa menjadi lebih baik.

6.2.2 Saran Untuk Mahasiswa

Untuk mendapatkan persepsi mahasiswa terhadap kemampuan

dosen mengajar maka disarankan agar mahasiswa selalu memberikan

respon positif terhadap apa yang diberikan/dilakukan dosen jika hal

tersebut masih dalam konteks yang wajar, disamping itu perlu adanya

keterbukaan antara mahasiswa dan dosen.

6.2.3 Saran Untuk Institusi

Diharapkan untuk selalu mendapatkan mutu sumber daya manusia

baik melalui pelatihan maupun dalam hal mengupayakan ketersediaan

(42)

dan meningkatkan persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen

mengajar maka perlu meningkatnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan

(43)

(http://www.metode.pendidikannetwork.co.id)

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik, Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta

Fahruddin, Mukhlis M. 2006. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Persepsi

Terhadap Kompetensi Dosen, dan Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Penelitian

Pendidikan. (http://www.kompetensidosen.co.id.html)

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Cetakan ke-4. Jakarta. Salemba Medika

Hidayat, Alimul Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Analisis Data. Cetakan ke-1. Jakarta. Salemba Medika

Kotler. 2000. (http://www.kepuasanpelanggan.co.id)

Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta

Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta. Rineka Cipta

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian

Kuantitatif. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Rahman, Maman. Pemilihan dan Penilaian Tipe Dosen Yang Disukai Oleh

Mahasiswa. 2000. Jurnal Penelitian Pendidikan.

(http://www.kompetensidosen.favorit.id.html)

Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Cetakan ke-4. Bandung. Alfabeta

(44)

Supriadi. 2006. Persepsi Guru Terhadap Rencana Tes Ulang Kompetensi

Keguruan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

(http://www.persepsi.kompetensi.pendidikannetwork.go.id)

Tim Penelitian dan Pengembangan. 2006. Pengolahan Data Statistik dengan

SPSS 14. Jakarta. Salemba Infotek

Trihendradi, Cornelius. 2004. Memecahkan Kasus statistik: Deskriptif, Parametrik, dan Non Parametrik Dengan SPSS 12. Yogyakarta. Andi

Usman, Uzer Moh. 2006. Menjadi Guru Profesional. Cetakan ke-20. Bandung. PT. Remaja Roesdakarya.

(45)

A. Petunjuk pengisian angket:

1. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternative

jawaban yang paling sesuai menurut anda.

2. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 kemungkinan dengan skala :

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

Data Demografi Dosen :

Nama dosen :

Mata Kuliah yang di asuh :

N O

VARIABEL

YANG DINILAI PERTANYAAN

ALTERNATIF JAWABAN 4 3 2 1

1 2 3 4

1 Pengetahuan Dosen 1. Latar belakang pendidikan

dosen minimal D-IV

Bidan Pendidik

2. Dosen tahu tentang

informasi terbaru

khususnya Ilmu

Kebidanan

3. Dosen menguasai materi

perkuliahan yang akan

diberikan pada saat

(46)

peraga/alat pelajaran yang

sesuai, yang diciptakan

atau dibuat sendiri atau

modifikasi yang telah ada

untuk membantu siswa

memahami materi

perkuliahan yang

diberikan

6. Dosen mampu manjawab

pertanyaan yang diberikan

mahasiswa dengan jelas

7. Dosen memahami

prinsip-prinsip dalam melakukan

penelitian guna keperluan

pengajaran

2 Sikap Dosen 8. Dosen memiliki sikap dan

perilaku sabar pada saat

mengajar maupun

membimbing mahasiswa

9. Dosen memiliki sikap

demokratis (menghargai

pendapat orang lain)

10. Dosen memiliki sikap

sopan santun baik dalam

perilaku mengajar maupun

(47)

otoriter pada mahasiswa,

misalnya dosen tidak

memaksakan kehendak,

memberikan kesempatan

kepada mahasiswa untuk

mengeluarkan

argumen/pendapat

13. Hubungan dosen dengan

mahasiswa harmonis

14. Dalam melakukan

evaluasi, dosen menilai

mahasiswa secara objektif

(menilai mahasiswa dari

kemampuan belajarnya)

3 Keterampilan

Dosen

15. Sebelum dan sesudah

proses belajar mengajar,

dosen selalu membuka dan

menutup pelajaran dengan

salam

16. Dosen menggunakan

metode pembelajaran yang

selalu bervariasi setiap

perkuliahan misalnya

metode ceramah, diskusi,

demonstrasi, simulasi, role

(48)

mahasiswa

18. Dosen dapat

menggunakan media

pembelajaran berbasis

teknologi misalnya

komputer

19. Dosen mampu melakukan

penilaian/evaluasi sesuai

dengan kemampuan

mahasiswa

20. Sebelum dan sesudah

perkuliahan dilaksanakan

dosen menanyakan

kembali materi

perkuliahan yang sudah

disampaikan

21. Dosen memberikan

kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya

bila kurang jelas terhadap

materi kuliah yang telah

(49)

A. Petunjuk pengisian angket:

3. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternative

jawaban yang paling sesuai menurut anda.

4. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5 kemungkinan dengan skala :

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

Data Demografi Dosen :

Nama dosen :

Mata Kuliah yang di asuh :

N O

VARIABEL

YANG DINILAI PERTANYAAN

ALTERNATIF JAWABAN 4 3 2 1

1 2 3 4

1 Pengetahuan Dosen 1. Dosen tahu tentang

informasi terbaru

khususnya Ilmu Kebidanan

2. Dosen menguasai materi

perkuliahan yang akan

diberikan pada saat

mengajar

3. Dosen mengelola kelas

sebaik mungkin dalam

(50)

modifikasi yang telah ada

untuk membantu siswa

memahami materi

perkuliahan yang

diberikan

5. Dosen mampu manjawab

pertanyaan yang diberikan

mahasiswa dengan jelas

6. Dosen memahami

prinsip-prinsip dalam melakukan

penelitian guna keperluan

pengajaran

2 Sikap Dosen 7. Dosen memiliki sikap dan

perilaku sabar pada saat

mengajar maupun

membimbing mahasiswa

8. Dosen memiliki sikap

demokratis (menghargai

pendapat orang lain)

9. Dosen memiliki sikap

sopan santun baik dalam

perilaku mengajar maupun

saat berbicara

10. Dosen tanggap terhadap

pembaharuan khususnya

(51)

memberikan kesempatan

kepada mahasiswa untuk

mengeluarkan

argumen/pendapat

12. Hubungan dosen dengan

mahasiswa harmonis

13. Dalam melakukan

evaluasi, dosen menilai

mahasiswa secara objektif

(menilai mahasiswa dari

kemampuan belajarnya)

3 Keterampilan

Dosen

14. Sebelum dan sesudah

proses belajar mengajar,

dosen selalu membuka dan

menutup pelajaran dengan

salam

15. Dosen menggunakan

metode mengajar yang

relevan serta menarik

minat dan motivasi

mahasiswa

16. Dosen menggunakan

metode pembelajaran yang

selalu bervariasi setiap

perkuliahan misalnya

metode ceramah, diskusi,

(52)

pembelajaran berbasis

teknologi misalnya

komputer

18. Sebelum dan sesudah

perkuliahan dilaksanakan

dosen menanyakan

kembali materi

perkuliahan yang sudah

disampaikan

19. Dosen memberikan

kesempatan kepada

mahasiswa untuk bertanya

bila kurang jelas terhadap

materi kuliah yang telah

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 4.1
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dosen
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sikap Dosen
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengobatan Alternatif, yaitu sebuah pengobatan yang dilakukan melalui cara-cara alami seperti ramuan tradisional, pijat refleksi, akupuntur dan sebagainya berbeda dengan

[r]

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan menjelaskan tentang pembuatan program Penjualan Handphone pada Toko RIZAD CELLULAR menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000. Program

[r]

Dengan latar belakang tersebut, dibuatlah sebuah program aplikasi menggunakan Visual Basic 6.0 untuk dijadikan sebagai sumber informasi mengenai angkutan umum yang ada di

Selama penyusunnan penulisan ilmiah ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa menciptakan sebuah aplikasi website memerlukan waktu yang relative lama dan tidak mudah, dan

Pada penulisan ilmiah ini Penulis mencoba mengangkat masalah ini yaitu membuat suatu permainan sederhana yang dapat dimainkan oleh siapa saja Program aplikasi ini dibuat

LU/2011 tanggal 22 Juni 2011 melalui Website LPSE Kabupaten Pontianak dan Papan Pengumuman Kejaksaan Negeri Mempawah, untuk pekerjaan tersebut di atas dengan Sumber.