• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan PSAK No. 27 Terhadap Laporan Keuangan Tahunan Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan PSAK No. 27 Terhadap Laporan Keuangan Tahunan Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENERAPAN PSAK No. 27 TERHADAP

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

KOPERASI PEGAWAI NEGERI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Oleh

MUHAMMAD TAUFIK RUSNANDAR

030522141 Jurusan Akuntansi

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat teriring salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah kealam reformasi saat ini, dan juga salam kepada keluarga, sahabat dan saudara seiman seaqidah.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas-tugas dan melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan. Adapun judul yang penulis bahas adalah :

“Penerapan PSAK No. 27 Terhadap Laporan Keuangan Tahunan Koperasi

Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan”

Sebagai seorang hamba Allah, penulis sadar benar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sebab lainnya adalah terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, sedikitnya pengalaman dan literatur-literatur yang belum menunjang judul yang penulis majukan dalam skripsi ini.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna lebih terciptanya suasana untuk mendekati kesempurnaan didalam skripsi ini.

(3)

3 telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini maupun selama menempuh perkuliahan, khususnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., dan Bapak Drs.

Hotmal Jafar, MM. Ak., selaku Ketua Departemen dan Sekretaris

Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M.,

Ak., selaku Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Dosen Penilai yang telah

memberikan saran, petunjuk dan penilaian dalam penulisan skripsi ini.

6. Kedua Orang Tua Penulis yang tercinta Ayahanda Drs. H. Dharmansyah dan Ibunda Dra. Hj. Nani Rusmini, M. Si. yang telah mencurahkan kasih sayang, pengorbanan yang tak terhingga baik dimasa perkuliahan sampai selesai serta Istri dan Anak Penulis Tika Nirmala Sari, SE dan Muhammad Fatih

Khedira, terima kasih atas kepercayaan dan kesabarannya.

(4)

4 Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah kita berserah diri dan memohon ampunan.

Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi yang membacanya.

Medan, Juni 2012 Penulis

(5)

5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian . ... 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian, Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi Indonesia . ... 5

2.1.1.Pengertian Koperasi Secara Harfiah . ... 5

2.1.2.Arti Koperasi Menurut Para Ahli . ... 5

2.1.3.Arti Koperasi Menurut Undang-Undang No. 25/1992 . ... 6

2.1.4.Landasan Koperasi Indonesia . ... 7

2.1.5.Asas Koperasi Indonesia . ... 9

2.1.6.Tujuan Koperasi . ... 10

2.2. PSAK No. 27 Mengenai Akuntansi Perkoperasian ... 11

2.2.1.Karakteristik Koperasi . ... 11

2.2.2.Struktur Pengorganisasian Koperasi . ... 13

2.2.3.Usaha dan Jenis Koperasi ... 14

2.2.4.Tujuan . ... 14

2.2.5.Ruang Lingkup . ... 15

2.2.6.Defenisi . ... 16

2.3. Laporan Keuangan Keuangan Koperasi ... 26

2.3.1.Neraca . ... 27

2.3.2.Perhitungan Hasil Usaha . ... 27

2.3.3.Laporan Arus Kas . ... 27

2.3.4.Laporan Promosi Ekonomi Anggota . ... 27

2.3.5.Catatan Atas Laporan Keuangan . ... 28

2.4. Karakteristik Pelaporan Keuangan Koperasi . ... 30

2.5. Tujuan Pelaporan Keuangan Koperasi . ... 32

2.6. Perlunya Kebijakan Koperasi . ... 34

2.7. Perubahan Kebijakan Akuntansi . ... 34

(6)

6

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian . ... 38

3.2. Objek dan Unit Analisa Penelitian . ... 38

3.3. Variabel dan Jenis Data . ... 38

3.4. Teknik Analisa . ... 39

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian . ... 40

4.1.1.Sejarah Pendirian KPN UNIMED . ... 40

4.1.2.Tujuan Didirikan KPN UNIMED . ... 43

4.1.3.Struktur Organisasi KPN UNIMED . ... 44

4.1.4.Kegiatan Operasional KPN UNIMED . ... 45

4.1.5.Rencana Kerja KPN UNIMED . ... 51

4.1.6.Kebijakan Akuntansi . ... 57

4.2. Data Mengenai Laporan Keuangan Pokok KPN UNIMED. ... 60

4.2.1.Neraca . ... 61

4.2.2.Perhitungan Hasil Usaha . ... 62

4.2.3.Laporan Arus Kas . ... 63

4.3. Analisis Data . ... 64

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN . ... 73

1. Kesimpulan . ... 73

2. Saran ... ... 74

(7)

7

ABSTRAK

PENERAPAN PSAK NO.27 TERHADAP

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Penggunaan praktik akuntansi dalam pencatatan transaksi keuangan, sudah banyak dilakukan oleh perusahaan. Dengan penggunaan akuntansi, transaksi keuangan yang terjadi setiap hari akan dicatat, diringkas, dan diproses secara sistematis, untuk kemudian dilaporkan sebagai informasi akuntansi (laporan keuangan). Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, sebagai pengambilan keputusan tertentu terhadap perusahaan bersangkutan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah kesesuaian penulisan laporan keuangan yang terdiri dari : neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi anggota, dan catatan atas laporan keuangan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui interview langsung dengan pengurus Kopeasi Pegawai Negeri Koperasi Negeri Medan.

Dari keseluruhan penyajian laporan keuangan yang disajikan Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa perbadaan laporan keuangan yang disajikan koperasi Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan jika diperbandingkan dengan contoh bagan laporan keuangan menurut PSAK No.27. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat terlihat tidak tersedianya Laporan Promosi Anggota dalam Laporan Keuangan Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan.

(8)

8 PENERAPAN PSAK NO.27 TERHADAP

ABSTRACT

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

The use of accounting practices in recording financial transactions, has been done by the company. With the use of accounting, financial transactions that occur every day will be recorded, summarized, and processed systematically, to then be reported as accounting information (financial statements). Accounting information is needed by the various interested parties, as certain decisions of the companies concerned.

The hypothesis in this study is the suitability of the writing of the financial statements consist of: balance sheet, operating results, cash flow statement, members of the promotional statements and notes to financial statements. Primary data collection through direct interviews with administrators Kopreasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan.

Overall presentation of financial statements Kopeasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan can be seen that there are several each difference in the financial statements of Kopeasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan when compared with a sample chart of financial statements according to PSAK No.27. These differences can be seen not available in the Members Promotions Reports Financial Affairs Kopeasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan.

Key words: balance sheet, operating results, cash flow statement, report

(9)

9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Koperasi dapata diartikan sebagai badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya dan atas prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umunya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian.

Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok dari Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip-prinsip tersebut terdiri dari kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar-koperasi.

Karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha yang lain adalah, bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of member), yaitu sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own

oriented firm). Hal yang sama juga dilakukan oleh Koperasi Pegawai Negeri

(10)

10 1. Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama;

2. Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggungjawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu percaya pada nilai-nilai etika, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, dan kepedulian terhadap orang lain;

3. Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya; 4. Tugas pokok badan usaha Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri

Medan adalah menunjang kepentingan ekonomi anggota dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota;

5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi terhadap anggotanya, maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota.

(11)

11 sehingga anggota semakin profesional dan mampu mengikuti perkembangan bidang usahanya.

Sebagai penggerak ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional, pemerintah sangat berkepentingan terhadap keberhasilan koperasi. Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam memberikan pembinaan, perlindungan, dan peluang usaha pada Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan. Dalam pelaksanaan pembinaan, perlindungan dan peluang usaha tersebut, Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan perlu berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Ketentuan tersebut juga berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi terhadap koperasi, yang dapat dilihat pada laporan keuangan tahunan yang disusun oleh Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan. Menurut PSAK No. 27, laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul tentang akuntansi perkoperasian sengan memilih judul:

”PENERAPAN PSAK No. 27 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

KOPERASI PEGAWAI NEGERI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN”

1.2. Perumusan Masalah

(12)

12 Negeri Universitas Negeri Medan sudah sesuai dengan PSAK No. 27 mengenai akuntansi perkoperasian?

1.3. Tujuan dan ManfaatPenelitan

1.3.1. Tujuan Penelitian:

Untuk mendapatkan gambaran bagaimana penerapan PSAK No.27 pada Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan, dan apakah struktur pelaporan keuangan telah sesuai dengan teoritia yang berkaitan.

2.Manfaat Penelitian:

a. Penulis dapat mengetahui sampai sejauh mana aplikasi ilmu akuntansi dalam perusahaan, sehingga penulis dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia bisnis sebenarnya yang semakin berkembang. b. Dapat menjadi masukan bagi perusahaan ataupun bahan pertimbangan

untuk menerapkan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No.27. c. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca tentang

(13)

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian, Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi Indonesia

2.1.1. Pengertian Koperasi Secara Harfiah

Koperasi dilihat dari asal katanya berasal dari co, yang berarti bersama, dan operasi, yang berarti bekerja. Dengan demikian arti kata koperasi adalah bekerjasama. Dari arti kata ini, pada umumnya koperasi dapat didefenisikan sebagai perkumpulan atau organisasi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang secara sukarela bekerjasama untk mencapai sesuatu tujuan berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2.1.2. Arti Koperasi Menurut Para Ahli

(14)

14 Sementara menurut Soemodiwiryo Koperasi adalah suatu perkumpulan yang memungkinkan beberapa orang atau badan (sebagai anggota) dengan jalan kerjasama atas dasar sukarela, serta hak dan tanggungjawab yang sama menyelenggarakan usaha-usaha produksi, pembelian atau penjualan barang atau jasa untuk kepentinagan anggota.

Dan menurut Ror koperasi bermakna An association incorporated, with economics aims formed by and persons or business entities having

common needs, approximately equal voice in its management, making

approximately equal or proportional contribution to capital and deriving

proportional contribution to capital and deriving proportional services

and benefits from it. Atau secara bebas defenisi tersebut dapat diartikan

sebagai Suatu perkumpulan, yang biasanya berhubungan dengan, tujuan-tujuan ekonomi yang dibentuk dan untuk orang-orang atau kelompok bisnis yang kurang lebih mempunyai kebutuhan yang sama, pendapat yang samadalam manajemennya, memberikan kontribusi yang sama atau sebanding dalam modal dan menerima kontribusi yang sebanding untuk modal dan menerima pelayanan-pelayanan yang sebanding dan manfaat-manfaat dari itu.

2.1.3. Arti Koperasi Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992

(15)

15 “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas adad kekeluargaan.”

Pengertian tersebut diatas menegaskan bahwa koperasi sebagai badan usaha harus melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Adapun prinsip koperasi itu sendiri menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 adalah:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing angoota;

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; e. Kemandirian.

2.1.4. Landasan Koperasi Indonesia

Untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia, maka koperasi Indonesia harus memiliki suatu landasan yang kuat agar bangunan koperasi tersebut tidak akan roboh bila menghadapi tantangan-tantangan dalam masyarakat. Landasan ini merupakan tempat berpijak yang memungkinkan koperasi tumbuh, berdiri dan berkembang dalam menjalankan usahanya mencapai tujuan yang dicita-citakan.

(16)

16 Idiil berasal dari bahasa Inggris yaitu Idea, yang artinya gagasan atau cita-cita. Jadi yang dimaksud dengan landasan idiil koperasi adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usha mencapai cita-cita.

Landasan idiil yang digunakan oleh koperasi Indonesia adalah Pancasila. Dasar idiil ini harus diamalkan oleh koperasi, sebab Pancasila memmang menjadi falsafah Negara dan bangsa Indonesia yang telah menjadi pedoman hidup seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu kelima sila Pancasila, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksananaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, harus merupakan dasar-dasar di dalam kehidupan koperasi di Indonesia. Pancasila juga merupakan aspirasi dalam berfikir, berbuat, dan bertindak bagi orang-orang yang bersatu dalam koperasi.

b. Landasan Struktural Koperasi

(17)

17 c. Landasan Mental

Yaitu rasa dan karsa untuk hidup tolong menolong atas sesama manusia berdasarkan pada ketinggian budi dan harga diri sebagai manusia pribadi.

Ketiga unsur tersebut diatas merupakan landasan-landasan dari tumbuh dan berkembangnya koperasi di Indonesia.

2.1.5. Asas Koperasi Indonesia

Asas kekeluargaan dalam koperasi memberikan arti bahwa segala sesuatu di dalam koperasi dikerjakan oleh semua pihak dan untuk semua. Selain itu, karena koperasi timbul dari adanya tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, maka usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota. Akibat– akibat dari usaha yang dijalankan secara bersama ini akan ditanggung bersama-sama sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.

Keberhasilan usaha koperasi ini akan sangat bergantung kepada para anggota-anggotanya. Ini mengingat bahwa anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Oleh karena itu partisipasi anggota dalam koperasi akan dapat mengembangkan usaha koperasi. Dengan demikian anggota koperasi merupakan factor penentu dalam kehidupan koperasi

(18)

18 hak untuk mengemukakan pendapat atu saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.

2.1.6. Tujuan Koperasi

Secara khusus tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggotanya. Ini sebagaimana dinyatakan dalam GBHN bahwa koperasi sebagian badan usaha yang makin dan andal harus mampu mensejahterakan ekonomi anggotanya. Berkaitan dengan masalah tersebut, maka pembanguan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam masyarakat.

Di samping tujuan secara khusus tersebut, koperasi sebagai badan usaha dan sebagai gerakan ekonomi rakyat, secara umum bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Lebih luas lagi, tujuan koperasi adalah ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Tujuan-tujaun tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Bab II Pasal 3, sebagai berikut:

”Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun

(19)

19

yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.”

Koperasi ini berlainan dengan perkumpulan-perkumpulan orang lainnya oleh karena dalam koperasi tujuan bersama untuk kepentingan bersama itu diselenggarakan dan dicapai melalui suatu kegiatan ekonomi yang terorganisir yang ada umunya disebut dengan badan usaha.

Dengan demikian dalam tujuan koperasi terkadang dua unsur, yaitu unsur sosial dan unsur ekonomi, tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Unsur sosial menyatakan cirri koperasi sebagai kumpulan orang-orang yang mengakui, merasakan, dan terus menerus menyadari adanya kesamaan kebutuhan dan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan itu dengan cara yang lebih rasional, efisienm den lebih efektif. Sedangakn unsur ekonomi menyatakan cirri koperasi koperasi sebagai badan usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama yang dirasakan dan ingin dicapai atau dipenuhi bersama.

2.2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Mengenai

Akuntansi Pekoperasian

2.2.1. Karkteristik Koperasi

(20)

20 umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasioanl.

Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip-prinsip tersebut terdiri dari: kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar-koperasi.

Karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha yang lain adalah, bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of member), yaitu sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented firm). Oleh karena itu, maka:

1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama;

2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggungjawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu percaya pada nilai-nilai etika, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, dan kepedulian terhadap orang lain;

(21)

21 4. Tugas pokok badan usaha Koperasi adalah menunjang kepentingan

ekonomi anggota dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota; 5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi terhadap

anggotanya, maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota.

Dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi tidak hanya dituntut mempromosikan usaha-usaha ekonomi anggota, tetapi juga mengembangkan sumber daya anggota melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sehingga anggota semakin professional dan mampu mengikuti perkembangan bidang usahanya.

Sebagai penggerak ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional, pemerintah sangat berkepentingan terhadap keberhasilan koperasi. Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam memberikan pembinaan, perlindungan, dan peluang usaha pada koperasi. Dalam pelaksanaan pembinaan, perlindungan dan peluang usaha tersebut, koperasi perlu berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Ketentuan tersebut juga berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi terhadap koperasi.

2.2.2. Struktur Pengorganisasian Koperasi

(22)

22 Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi.

Jumlah pemilikan anggota pada koperasi, baik pada anggota koperasi primer maupun koperasi sekunder pada prinsipnya adalah sama, dengan demikian tidak terdapat pemilikan mayoritas dan minoritas dalam koperasi. Oleh karena itu, laporan keuangan koperasi primer dan koperasi sekunder tidak dikonsolidasikan.

2.2.3. Usaha dan Jenis Koperasi

Koperasi dapat melakukan usaha-usaha sebagaimana badan usaha lain, seperti di sector perdagangan, industry manufaktur, jasa keuangan dan pembiayaan, jasa asuransi, jasa transportasi, jasa profesi dan jasa lainnya. Perlakuan akuntansi ini mengacu pada pernyataan standar akuntansi keuangan yang mengatur pada perlakuan akuntansi dalam setiap sektor industri tersebut.

Koperasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis, namun berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utama koperasi, koperasi digolongakan ke dalam empat jenis, yaitu koperasi konsumen, koperasi produesen, koperasi simpan pinjam, dan koperasi pemasaran.

2.2.4. Tujuan

(23)

23 yang mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan

2.2.5. Ruang Lingkup

Pernyataan ini mengatur akuntansi bagi usaha koperasi atas transaksi yang timbul dari hubungan koperasi bagi anggotanya, yaitu meliputi transaksi setiran anggota koperasi dan transaksi usaha koperasi dengan anggotamya; dan transaksi yang spesifik pada badan usaha koperasi, diantaranya modal cadangan, modal penyertaan, modal sumbangan, beban-beban perkoperasian; serta penyajian dan pengungkapannya dalam laporan keuangan.

Pernyataan ini tidak mengatur akuntansi transaksi yang timbul dari hubungan koperasi dan non-anggota. Transaksi tersebut diperlakukan sama dengan transaksi yang terjadi pada badan usaha lainnya.

Hal-hal yang bersifat umum atau yang tidak secara khusus diatur dalam pernyataan ini, termasuk akuntansi untuk transaksi unit usaha otonom koperasi, harus diperlakukan dengan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi yang lain.

Pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan untuk disajikan kepada pihak eksternal yaitu anggota koperasi, pemerintah, kreditur, dan pihak lain yang berkepentingan.

(24)

24 tersebut. Penyajian informasi khusus ini diatur dalam pedoman akuntansi tersendiri yang mengacu pada pernyataan ini.

Bermacan-macam jenis koperasi, misalnya koperasi konsumen, dan koperasi produsen, koperasi simpan pinjam, dan koperasi pemasaran dalam penyajian laporan keuangannya dapat menampakkan kekhususan masing-masing, dan untuk itu dapat diatur dalam pedoman akuntansi tersendiri dengan mengacu pada pernyataan ini.

2.2.6. Defenisi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seseorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi,

dan telah membayar penuh simpanan pokok yang telah ditetapkan.

Koperasi Konsumen adalah koperasi yang anggotanya pada konsumen

akhir atau pemakai barang atau jasa, dan kegiatan atau jasa utama melakukan pembelian bersama. Contoh koperasi konsumen adalah koperasi yang kegiatan utamanya mengelola warung serba ada atau supermarket.

Koperasi Konsumen adalah koperasi yang angootanya tidak memiliki

(25)

25 mengelola sarana produksi bersama. Contoh koperasi produsen adalah koperasi jasa konsultasi.

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatan atau jasa

utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.

Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang anggotanya para produsen

atau pemilik barang atau penyedia jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakuan pemasaran bersama.

Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau

sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.

Simpanan Wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus

sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.

Modal Anggota adalah simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus

dibayar anggota kepada koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada koperasi. Tiap anggota memiliki hak yang sama, tidak tergantung pada besarnya modal anggota pada koperasi.

Modal Sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat

(26)

26 tidak mengikat. Modal sumbangan tidak dapat dibagikan kepada anggota selama koperasi belum dibubarkan.

Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat

dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.

Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha yang disishkan sesuai

dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota.

Partispasi Bruto adalah kontribusi anggota koperasi sebagai imbalamn

penyerahan barangf dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga pokok dan partisipasi neto.

Partispasi Neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha usaha

koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok.

Pendapatan dari Non-Anggota adalah penjualan barang atau jasa kepada

non-anggota.

Beban Perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan

perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.

Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah gabunagan dari partisipasi neto dan laba

(27)

27

Promosi Ekonomi Anggota adalah peningkatan pelayanan kepada

anggotanya dalam bentuk manfaat ekonomi yang diperoleh sebagai anggota koperasi.

Usaha Otonom Koperasi adalah bagian organisasi yang mandiri

berkegiatan dan beranggotakan khusus dalam sebuah koperasi, sehingga unit usaha otonom tersebut setara dengan sebuah entitas ekonomi. Contoh, sebuah KUD memiliki unit usaha otnom simpan pinjam, unit usaha otnom konsumen dan unit usaha distribusi.

Ekuitas

Ekuitas koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan, cadangan, dan sisa hasil usaha belum dibagi.

Modal Anggota

Simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib diakui sebagai ekuitas koperasi dan dicatat sebagai nilai nominalnya.

Secara formal, anggota dapat diakui sebagai anggota koperasi jika ia telah menyetor uang sejumlah tertentu sebagai simpanan pokok pada saat pertama menjadi anggota. Di samping itu, ia juga harus menyetor sejumlah uang tertentu secara berkala sebagai simpanan wajib.

(28)

28 anggota. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.

Simpanan pokok dan simpanan wajib berfungsi sebagai penutup resiko dan arena itu idak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan wajib yang terkait dengan pinjaman anggota dan jenis simpanan wajib yang lain yang dalam prakteknya justru dapat diambil setelah pinjaman yang bersangkutan lunas atau pada waktu-waktu tertentu, tidak dapat diakui sebagai ekuitas.

Walapun simpanan pokok dan simpanan wajin dapat diambil kembali jika yang bersangkutan keluar dari anggota koperasi, namun diasumsikan bahwa anggota koperasi akan tetap menjadi anggota dalam waktu yang tidak terbatas. Dengan demikain simpanan pokok dan simpanan wajib tersebut bersifat permanen.

Simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima disajikan sebagai piutang simpanan pokok dan simpanan wajib.

(29)

29 Kelebihan setoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota baru diatas nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pendiri diakui sebagai modal penyertaan partisipasi anggota.

Rapat anggota dapat menetapkan jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan wajib bagi anggota baru yang masuk kemudian yang jumlahnya setara dengan jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pendiri. Modal ini bukan milik anggota penyetor, karena itu tidak dapat diambil kembali pada saat anggota keluar dari keanggotaan koperasi. Apabila koperasi juga menetapkan simpanan lain selain simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai ekuitas, maka bila terdapat penyetoran lebih dari nilai nominal simpanan oleh anggota baru, maka kelebihan tersebut juga diakui sebagai modal penyertaan.

Modal Penyertaan

Modal penyertaan diakui sebagai ekuitas dan dicatat sebesar jumlah nominal setoran. Dalam modal penyertaan yang diterima selain uang tunai, maka modal penyertaan tersebut dinilai sebesar harga pasar yang berlaku pada saat diterima.

(30)

30 kerugian, jangka waktu, dan hak-hak pemodal harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Modal Sumbangan

Modal sumbangan yang diterima oleh koperasi yang dapat menutup resiko kerugian diakui sebagai ekuitas, sedangkan modal sumbangan yang substansinya merupakan pinjaman diakui sebagai kewajiban jangka panjang dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Oleh karena koperasi mengemban misi nasional untuk menggerakkan ekonomi rakyat dan menjadi sokoguru perekonomian nasional, maka dimungkinkan koperasi memperoleh sumbangan dari pemerintah dan pihak lain. Sumbangan tersebut dapat diakui sebagai ekuitas jika ia dapat menanggung resiko atas kerugian.

Kadangkala sumbangan diterima oleh koperasi dengan persyaratan tertentu yang mengikat, sehingga hakikat sumbangan tersebut adalah pinjaman. Sumbangan ini tidak dapat diakui sebagai ekuitas, tetapi harus diakui sebagai kewajiban lain-lain jangka panjang dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Cadangan

(31)

31 Cadangan yang dibentuk dari sisa hasil usaha dicatat dalam akun cadangan. Tujuan penggunaan cadangan tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Cadangan yang dibentuk dari sisa hasil usaha yang diperoleh setiap tahun buku yang dimaksudkan untuk pemupukan modal dan pengembangan usaha dan menutup resiko kerugian merupakan bagian dari ekuitas. Sebagai bagian dari ekuitas, cadangan berpengaruh terhadap total nilai kekayaan bersih yang mencerminkan nilai pemilikan anggota koperasi.

Sisa Hasil Usaha

Sisa hasil usaha tahun berjalan dibago sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada koperasi. Dalam hal jenis dan pembagian sisa hasil telah diatur secara jelas maka bagian yang tidak menjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban. Apabila jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

(32)

32 anggota, dana pendidikan, dan untuk koperasi sendiri. Jumlah yang merupakan hak koperasi diakui sebagai cadangan.

Pembagian sisa hasil usaha tersebut harus dilakukan pada akhir periode pembukuan. Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam hal pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, tetapi harus menunggu rapat anggota, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Kewajiban

Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas diakui sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh tempo dan dicatat sebesar nilai nominalnya. Simpanan anggota yang berkarakteristik sebagai ekuitas adalah sejumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota pada koperasi atas kehendak sendiri sebagai simpanan dan dapat diambil sewaktu-waktu sesuai perjanjian. Simpanan ini tidak mengandung resiko kerugian dan sifatnya sementara karena diakui sebagai kewajiban.

Aktiva

(33)

33 dalam catatan atas laporan keuangan. Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi, tetapi bukan milik koperasi, tidak diakui sebagai aktiva, dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan

Pendapatan dan Beban

Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui sebesar partisipasi bruto, yang pada dasarnya adalah penjualan barang atau jasa kepada anggota. Dalam kegiatan penngadaan barang dan jasa untuk anggota, partisipasi bruto dihitung dari harga pelayanan yang diterima atau dibayar oleh anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi neto.

Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan non-anggota diakui sebagai pendapatan (penjualan) dan dilaporkan terpisah dari partisipasi anggota dari laporan perhitungan hasil usaha sebesar nilai transaksi. Selisih antara pendapatan dan beban pokok transaksi dengan non-anggota diakui sebagai laba atau rugi kotor dengan non-anggota.

Dalam hal ini koperasi memiliki kelebihan kapasitas setelah pelayanan kepada anggota, koperasi dapat memanfaatkan kelebihan kapasitas tersebut kepada non-anggota. Dalam hal ini koperasi berarti memasuki pasar bebas dan kedudukan koperasi adalah sama dengan yang lain. Koperasi boleh menggunakan motivasi mencari laba sebesar-besarnya sejauh pelanggan adalah pasr bebas.

(34)

34 jelas kegiatan usaha koperasi dengan anggotanya, karena itu pendapatan dari anggota disajikan terpusah dari pendapatan yang berasal dari non-anggota. Penyajian ini lebih mencerminkan bahwa koperasi lebih mementingkan transaksi atau pelayanan kepada anggota daripada non-anggota.

Beban usaha dan beban perkoperasian harus disajikan terpisah dalam laporan perhitungan hasil usaha.

Dalam meningkatkan kesejahteraan anggota, koperasi tidak hanya berfungsi menjalankan usaha-usaha bisnis yang memberikan manfaat atau keuntungan ekonomi kepada anggota, tetapi juga harus menjalankan fungsi lain untuk meningkatkan kemampuan sumber daya anggota. Kegiatan ini tidak dilakukan oleh badan usaha lain. Beban yang dikeluarkan untuk kegiatan ini disebut dengan beban perkoperasian. Termasuk dalam beban ini antara lain adalah beban pelatihan anggota, beban pengembangan usaha anggota, dan beban iuran untuk gerakan koperasi (Dewan Koperasi Indonesia).

2.3. Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan.

2.3.1. Neraca

(35)

35

2.3.2. Perhitungan Hasil Usaha

Perhitungan hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. Perhitunagan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sebagai sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota.

2.3.3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir pada periode tertentu.

2.3.4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Dalam hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk anggota.

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu:

(36)

36 b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama;

c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi; d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.

Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankan.

2.3.5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan (disclosures) yang memuat:

a. Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:

1) Pengungkapan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota;

2) Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaam, piutang, dan sebagainya;

3) Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non-anggota. b. Pengungkapan informasi lain, antara lain:

(37)

37 2) Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan

mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan perkoperasian, usaha, manajemen, yang diselenggarakan untuk anggota dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota;

3) Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota;

4) Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota;

5) Pembatasan penggunaan dan resiko atas aktiva tetap yang diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan;

6) Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetap bukan milik koperasi; 7) Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan

saham dari perusahaan swasta;

8) Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan; 9) Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan;

10)Penyelenggaraan rapat, dan keputusan-keputusan penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan.

Tanggal Berlaku Efektif

(38)

38

2.4. Karakteristik Pelaporan Keuangan Koperasi

1. Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun untuk dapat menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas perusahaan secara keseluruhan (corporate) sebagai pertanggung jawaban pengurus atas pengelolaan koperasi yang terutama ditujukan kepada anggota.

2. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Sisa hasil usaha koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan non-anggota. Pada rapat anggota tahunan, sisa hasil usaha ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang dan anggaran dasar koperasi. Acuan ko,ponen pembagian SHU adalh sebagai berikut:

a. Cadangan koperasi;

b. Anggota sebanding dengan jasa yang diberikan; c. Dana pengurus;

d. Dana pegawai/karyawan; e. Dana pendidiakan koperasi; f. Dana sosial;

g. Dana pembangunan daerah kerja.

(39)

39 4. Kepentingan pemakain utama laporan keuangan koperasi terutama adalah:

a. Menilai pertanggung jawaban pengurus; b. Menilai prestasi pengurus;

c. Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya;

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya, karya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi.

(40)

40 6. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi

dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Sesuai dengan karakteristik koperasi, sisa hasil usaha berasal dari hasil usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan non-anggota.

7. Keanggotaan pada koperasi tidak dapat dipindah tangankan dengan dalih apa saja. Kewajiban anggota untuk menaggung kerugian yang diderita, baik yang timbul pada penutupan tahun buku maupun pada saat pembubaran, dapat ditetapkan terbatas atau tidak terbatas. Dalam hal tanggungan anggota ditetapkan terbatas, maka kerugian hanya dapat dibebankan pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah dipupuk) dan kepada anggota sebesar jumlah tanggungan yang ditetapkan dalam jumlah anggaran.

2.5. Tujuan Pelaporan Keuangan Koperasi

1. Laporan keuangan koperasi dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya untuk:

a. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi;

(41)

41 c. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi,

kewajiban dan kekayaan bersih, dengan pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan non-anggota;

d. Mengetahui transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih, dalam suatu periode, dengan pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan non-anggota;

e. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi.

2. Informasi yang diperlukan untik mencapai tujuan seperti dimaksud dalam tujuan sebelumnya diantaranya adalah:

a. Sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi; b. Kewajiban yang harus dipenuhi koperasi;

c. Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri; d. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang terjadi dalam suatu periode

yang mengubah daya ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih koperasi;

e. Sumber dab penggunaan dana serta informasi-informasi lain yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi.

(42)

42

2.6. Perlunya Kebijakan Akuntansi

Tujuan yang ingin dicapai melalui penetapan kebijakan akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pemilihan dan penjabaran lebih lanjut dari standar-standar yang terdapat dalam PSAK yang dipandang paling tepat untuk diterapkan dalam penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan koperasi, setelah sebelumnya mempertimbangkan praktik akuntansi yang lazim dalam badan usaha penyelenggar koperasi serta kekhususan kondisi badan usaha koperasi

2. Sebagai acuan dalam penyusunan pedoman akuntansi (accounting manual) yang akan dipergunakan dalam mengakuntansikan

transaksi-transaksi keuangan badan usaha koperasisesuai prinsip-prinsip yang lazim.

2.7. Perubahan Laporan Keuangan

(43)

43

2.8. Penyajian Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan terdiri dari: a. Neraca;

b. Laporan perhitungan hasil usaha; c. Laporan arus kas;

d. Catatan laporan keuangan;

e. Laporan perubahan kekayaan bersih.

2. Laporan keuangan disajikan secara komparatif berurutan untuk dua periode akuntansi terakhir;

3. Neraca disusun untuk mencerminkan posisi keuangan koperasi pada tanggal tertentu, terdiri dari unsur aktiva, kewajiban, dan ekuitas;

4. Laporan perhitungan hasil usaha disajikan dengan memisahkan pos penghasilan dan beban yang berasal dari kegiatan yang diselenggarakan untuk anggota dan non-anggota, pos penghasilan dan beban yang berasal dari kegiatan penunjang lainnya, serta laba rugi yang timbul dari transaksi yang bersifat luar biasa (extra ordinary);

(44)

44 6. Laporan arus kas disusun dengan maksud untuk mencerminkan arus kas dan arus keluar kas, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai penggunaan arus kas tersebut.

a. Kas terdiri dari saldo kas, rekening giro, dan setara kas. Setara kas adalah investasi yang sangat likuid, berjangka waktu maksimal satu bulan, dan dapat dicairkan tanpa menimbulkan resiko perubahan nilai yang sangat signifikan. Perubahan antara pos dalam unsur kas atau setara kas tidak diperhitungkan sebagai arus kas.

b. Laporan arus kas disusun menurut sumber dan penggunaan kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan akitivitas pendanaan.

c. Arus kas dari aktivitas operasi adalah aliran penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan aktivitas operasi koperasi sebagai badan usaha.

d. Arus kas dari aktivitas investasi adalah aliran penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan aktivitas investasi koperasi serta bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

e. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah aliran penerimaan pengeluaran kas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman badan usaha koperasi.

(45)

45 a. Kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan;

b. Rincian dan penjelasan masing-masing pos laporan keuangan;

c. Informasi tambahan lainnya yang diperlukan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut atas laporan keuangan tertentu.

8. Laporan perubahan kekayaan bersih disajikan sebagai laporan keuangan tambahan, antara lain:

a. Kekayaan bersih koperasi terdiri dari simpanan poko, simpanan wajib, donasi, cadangan koperasi, dan sisa hasil usaha yang belum dibagi. Setiap bentuk balas jasa atas simpanan pokok dan simpanan wajib yang diberikan oleh koperasi kepada anggota diperlakukan sebagai pembagian sisa hasil usaha kepada anggota;

b. Simpanan pokok dan simpanan wajib disajikan di neraca, sesuai dengan jumlah uang yang telah menjadi kewajiban untuk disetorkan. Simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum disetorkan disajikan sebagai pengurang terhadap simpanan bersangkutan;

(46)

46

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitan

Objek dan unit analisa yang diteliti adalah laporan keuangan koperasi pegawai negeri Universitas Negeri Medan (KPN UNIMED) yang terletak pada Jl. Willem Iskandar V Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung dimulai pada Desember 2011 sampai Maret 2012

3.2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dapat berupa data yang bersifat kualitatif maupun data yang bersifat kuantitatif. Sumber data berasal dari :

a. Data Primer, yaitu merupakan data yang dikumpulkan khususnya untuk riset tertentu yang sedang dilaksanakan, data yang diperoleh langsung dari objek penelitian atau lapangan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain dalam bentuk laporan atau publikasi yang disebut dengan data eksternal yang datangnya dari luar perusahaan seperti buku-buku, surat kabar, majalah dan media lainnya.

3.3. Prosedur Pengumpulan Data

(47)

47 a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data yang diperoleh melalui literatur-literatur, buku-buku serta bahan perkuliahaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

b. Penelitian lapangan (Field research)

Pengumpulan data yang diperoleh dengan mengadakan penelitian pada perusahaan yaitu koperasi pegawai negeri UNIMED

c. Wawancara (Interview), yaitu berbicara langsung dengan pihak-pihak yang terkait yang dianggap bisa memberikan keterangan-keterangan dan informasi yang dibutuhkan penulis.

3.4. Teknik Analisa

(48)

48

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1. Desripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Pendirian Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri

Medan

Cikal bakal pendirian Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan dimulai pada tahun 1968, dengan didirikannya unit pembagian beras pegawai negeri IKIP Medan. Di tempat tersebut awalnya hanya menyediakan jasa penempatan beras yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh pegawai yang bekerja pada IKIP Negeri Medan.

Namun ada sebagian dari pegawai unit pembagian beras pegawai negeri IKIP Medan turut menyediakan barang-barang kenutuhan lainnya, seperti tepung, gula, dan jenis lainnya. Hal ini berakibat banyaknya pegawai IKIP Medan lainnya ikut memasukkan barang-barang kebutuhan yang lainnya, sehingga secara tidak langsung mengubah bentuk dari unit pembagian beras menjadi pasar yang tidak ubahnya tempat terjadinta transaksi antara penjual dan pembeli.

(49)

49 Medan. Koperasi Pegawai Negeri IKIP Medan ini seluruhnya beranggotakan seluruh pegawai yang bekerja pada IKIP Medan.

Pada tahun-tahun pertama berdirinya Koperasi Pegawai Negeri IKP Medan hanya melakukan transaksi jual-beli layaknya yang terjadi pada pasar tradisional pada umumnya. Perbedaan dengan pasar umum lainnya, koperasi ini hanya melakukan transaksi dengan pegawai IKIP Medan saja, dan tidak melakukan transaksi dengan masyarakat umum.

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan para anggota koperasi dan ruang lingkup kegiatan, maka Koperasi Pegawai Negeri IKIP Medan membentuk unit usaha baru yang bertujuan untuk menampung segala perkembangan yang terjadi . unit usaha tersebut adalah unit usaha simpan pinjam, yaitu unit yang menangani masalah simpan pinjam para anggotanya.

Pada tahun 1993, kampus IKIP Medan pindah lokasi ke Jl. Willem Iskandar V Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung, maka secara otomatis lokasi Koperasi Pegawai Negeri IKIP Medan juga pindah ke lokasi tersebut. Untuk lebih mengembangkan kegiatan usaha para anggotanya, Koperasi Pegawai Negeri IKIP Medan memberikan kesempatan kepada pihak luar untuk menitipkan barang kepada Koperasi Pegawai negeri IKIP Medan, selain itu pihak luar juga dapat melakukan transaksi pada Koperasi Pegawai Negeri IKIP Medan.

(50)

50 (UNIMED), maka Koperasi Pegawai Negeri IKIP Medan berubah nama menjadi Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan.

Jumlah anggota Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan sampai dengan per 31 Desember 2010 berjumlah 1.414 orang. Besarnya simpanan pokok adalah Rp. 1.000/anggota. Sedangkan simpanan wajib terdiri dari, dosen Rp.10.000/bulan dan non-dosen Rp.5.000/bulan untuk setiap anggota.

Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Mata pencaharian/pekerjaan Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan; b. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa

dan tidak dalam perwalian);

c. Mempunyai kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi;

d. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), dan ketentuan-ketentuan koperasi yang berlaku;

(51)

51

4.1.2. Tujuan Didirikannya Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri

Medan

Beradasarkan Akte Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan/IKIP Medan pada tahun 1997, Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan bertujuan untuk:

a. Mengembangkan ideology kehiduan perkoperasian;

b. Mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyrakat pada umunya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila;

c. Ikut membangun tatanan perkonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

d. Menggiatkan kesadaran anggota untuk menyimpan pada koperasi secara teratur;

e. Meningkatkan pengetahuan anggota melalui penyuluhan, latihan dan pendidikan tentang perkoperasian maupun mengenai keterampilan lainnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut:

a. Menyediakan barang-barang kebutuhan pokok anggota;

(52)

52 c. Mengadakan usaha pertokoan;

d. Melakukan usaha simpan pinjam; e. Mengadakan usaha rekanan/borongan; f. Mengadakan usaha kontraktor/leveransir; g. Mengadakan usha perkebunan/pertanian;

h. Mengadakan usaha pengolahan hasil bumi dan hutan; i. Perdagangan dalam/luar negeri;

j. Usaha jasa lainnya.

4.1.3. Struktur Organisasi Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri

Medan

Susunan kepengurusan Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan, sesuai dengan SK Pembina tahun 2010 Nomor : 016/KPRI-UNIMED/III/2010 SELAKU Ketua Formateur Pemilihan Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia UNIMED, untuk Perode 2010 – 2013:

Susunan Pengurus Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri

Medan:

Ketua I : Drs. Jumiadi AW., Ak., M.Si Ketua II : Drs. Elia Masa Ginting, M.Hum Sekretaris I : Drs. Humisar Sihombing, MS. Sekretaris II : Dra. Novida

(53)

53

Susunan Badan Pengawas Koperasi Pegawai Negeri Universitas

Negeri Medan:

Ketua/Anggota : Drs. Evendi Ritonga, M.Pd. Sekretaris/Anggota : Drs. La Hanu, M.Si

Anggota : Syamsul Gultom, S.KM, M.Kes.

Susunan Komisaris Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri

Medan:

Komisaris I : Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. Komisaris II : Drs. Marudut Sinaga, M.Si. Komisaris III : Drs. Kristian Ritonga, M. Pd Komisaris IV : Drs. M. Arif, M. Pd

Komisaris V : Drs. Budi Valianto, M. Pd

4.1.4. Kegiatan Operasional Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri

Medan Tahun Buku 2010

4.1.4.1. Bidang Usaha

a. Usaha Simpan Pinjam (USP)

Pertumbuhan ekonomi yang demikian pesat menyebabkan kebutuhan anggota akan nominal dana pinjaman semakin besar, untuk menyahuti hal tersebut maka pengurus membuat kebijakan meningkatkan jumlah pinjaman secara maksimum sampai batas take home pay (gaji tersisa) anggota 40%, artinya anggota dapat

(54)

54 Sejak bulan Juni 2010, antrian pinjaman tidak pernah lagi terjadi, karena pengurus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi anggota, dengan mempercepat pencairan dan merealisasi permohonan pinjaman anggota.

Kepercayaan yang diberikan anggota terhadap pengurus koperasi demikan besar, hal ini dapat dibuktikan dengan masukan saran anggota agar Simpanan Sukarela Berjasa (SSB) dibuka kembali walau tingkat jasanaya diturunkan. Pengembalian SSB anggota tahun ini menyebabkan penurunan jumlah SSB dan penghematan beban jasa yang dibayarkan sebesar 3,8% dari nominal pengembalian SSB, adapun posisi SSB tahun 2009 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Saldo SSB Tahun 2009 : Rp. 11.790.500.000,00 Saldo SSB Tahun 2010 :

Turun 20,67% atau berjumlah : Rp. 2.437.000.000,00 Rp. 9.353.500.000,00

(55)

55 menjadi Rp. 500.000.000,-. Posisi Piutang Usaha Simpan Pinjam (USP) per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Saldo Piutang USP Tahun 2009 Rp. 19.387.538.479,00

Saldo Piutang USP Tahun 2010

Naik 27,09% atau berjumlah Rp. 5.251.255.359,00

Rp. 24.638.793.838,00

Dengan posisi volume sebagai berikut:

Volume Pinjaman Tahun 2009 Rp. 10.023.660.000,00

Volume Pinjaman Tahun 2010

Naik 22,13% atau berjumlah Rp. 2.218.142.000,00

Rp. 12.241.802.000,00

b. Pertokoan

(56)

56 Sementara untuk toko mitra (jasa peminjaman toko), juga mengalami penurunan sebesar 52,46% atau sejumlah Rp. 68.732.229,00

c. Kantin Koperasi

Dalam tahun 2010 kantin KPN UNIMED mampu memperoleh pendapatan komisi berjumlah Rp. 68.512.222,00 naik dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 56.616.168,00 atau naik sebesar Rp. 11.896.054,- (21,01%).

d. Komisi Penjualan Jaket Mahasiswa PSKGJ

Dalam tahun operasi 2010, KPN UNIMED menjalin hubungan kerjasama dengan Tim Pelaksana PSKGJ dan Penjahit Zaidir dalam penjualan Jaket Mahasiswa PSKGJ – UNIMED dengan perolehan komisi penjualan jaket sebesar Rp. 41.920.000,00

e. Lahan Perumahan

Usaha ini baru dirintis mulai Juni 2010, dalam tahun ini baru menyediakan lahan pertapakan rumah bagi anggota sebanyak 51 kavling, gambaran usaha yang dicapai adalah sebagai berikut: Penjualan Rp. 2.543.895.181.00

Biaya Operasional

(57)

57

4.1.4.2. Keuangan/Permodalan

Pengelolaan usaha Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan sesuai dengan potensi permodalan yang bersumber dari modal sendiri dan modal luar.

Modal Sendiri sebesar Rp. 5.774.569.274

Terdiri dari:

- Simpanan Pokok Rp. 1.415.000 - Simpanan Wajib Rp. 5.664.165.292 - Cadangan Rp. 104.499.982 - Donasi Rp. 4.489.000

Modal Luar sebesar Rp. 18.625.305.181

Terdiri dari:

- SSB Rp. 9.353.500.000

- PTA Rp. 771.717.068

- Pinj. Bank Mandiri Rp. 245.650.449 - Dana-Dana Rp. 64.193.726 - Pinj. BSM Rp. 8.190.243.938

Sisa Hasil Usaha pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

- Pendapatan USP Rp. 4.424.436.667

Sumber Pendapatan:

(58)

58 - Komisi Kantin Rp. 68.512.222

- Penjualan Konsinyansi Rp. 633.100.960 - Penj. Lahan Perumahan

Jumlah Sumber Pendapatan Rp. 7.854.671.346 Rp. 2.543.895.181

- Beban Rp. 3.422.873.257

Beban Operasional:

- Pembelian Konsinyasi Rp. 613.124.489 - Beban Operasi Lahan

Jumlah Biaya-Biaya

Rp. 2.243.453.405

Laba Usaha Rp. 1.575.190.195

Rp. 6.279.451.151

Pendapatan diluar usaha Rp. 64.759.047 Biaya Luar Usaha Rp. ( 0)

Rp. 64.759.047

Sisa Hasil Usaha Rp. 1.639.949.242

4.1.4.3. Lain-Lain

a. Bantuan Pendidikan

(59)

59 b. Bantuan Sosial

Diberikan bagi anggota yang pensiun Rp. 250.000. Anggota yang berhenti dengan hormat atau pindah Rp. 150.000. Anggota yang meninggal dunia Rp. 550.000. Istri/Suami anggota yang meninggal dunia Rp. 350.000. Disamping itu dari PKPRI, setiap anggota yang pensiun diberikan Rp. 150.000 per anggota, yang meninggal Rp. 250.000, dan istri/suami/anak anggota yang meninggal diberikan Rp. 150.000.

c. Paket Lebaran

Berdasarkan usulan beberapa anggota pada RAT 2000, paket-paket lebaran dalam berbentuk uang tunai. Maka pengurus Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan memutuskan besarnya paket tahun 2010 senilai Rp. 150.000,- yang dialokasikan dari dana cadangan sebagaimana amanat SAK nomor 27 yang menyatakan bahwa dana cadangan koperasi yang telah memperoleh SHU dibagikan kepada anggota

d. Magang

Pada tahun 2010 ini, KPRI – UNIMED menerima magang dan studi banding dari berbagai elemen sebagai berikut ;

1. Magang siswa SMK – Ekonomi Yayasan Sinar Husni, 4 orang; 2. Magang Mahasiswa UNIMED, Akuntansi dan Manajemen, 3

orang;

(60)

60 4. Studi Banding Pengurus Koperasi Sumatera Utara, 32 orang.

4.1.5. Rencana Kerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Universitas Negeri Medan Tahun Buku 2011

Rencana kerja Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan dalam tahun 2011, merupakan lanjutan dari rencana kerja dari tahun 2010 sekaligus pengembangannya. Penyusunan rencana kerja ini diusahakan serealistis mungkin, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kemampuan sumber dana yang dimiliki oleh KPRI - UNIMED.

Dalam tahun anggaran 2011 pengurus tetap menitikberatkan pelayanan anggota dalam meningkatkan kesejahteraannya. Pengurus berusaha untuk mencari sumber dana dalam memenuhi pelayanan pinjaman bagi anggota yang meminjam, pengadaan perumahan bagi anggota dengan masa peminjaman 10 sampai dengan 15 tahun. Pengurus akan tetap merencanakan pemberian beasiswa bagi anak anggota golongan I dan II serta golongan III yang kurang mampu, namun berprestasi, serta memberikan paket lebaran dan natal/tahun baru yang diupayakan meningkat dari tahun sebelumnya.

Adapun rencana kerja yang dimaksud adalah sebagai berikut:

4.1.5.1. Bidang Organisasi

(61)

61 b. Pengurus terus membina hubungan dengan instansi-instansi terkait,

baik dengan pimpinan Universitas Negeri Medan, PKPRI, Dekopinda, dan Dinas Koperasi Kota Medan, serta dengan sesama koperasi pegawai negeri lainnya.

c. Pengurus juga akan melakukan hubungan hubungan dengan BUMN, LPBD atau lembaga lainnya yang memiliki visi dan misi yang sejalan dalam hal pembinaan terhadap anggota, mahasiswa UNIMED dan masyarakat dalam hal menumbuh kembangkan entrepreneurship.

4.1.5.2. Bidang Usaha

a. Meneruskan usaha simpan pinjam sekaligus volume pinjaman maupun jangka waktu yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan KPRI - UNIMED, sehingga dapat meringankan beban anggota yang membutuhkan;

(62)

62 c. Merubah pola pengelolaan toko serba ada yang selama ini manajemen pengelolaan berada di tangan KPRI – UNIMED, menjadi sistem pengelolaan bagi hasil dengan penjaga toko;

d. Meneruskan usaha kantin serta pembinaan kerjasama dengan mitra usaha lain dalam meningkatkan pelayanan terhadap anggota dan mahasiswa dengan cara menyediakan makanan dan minuman dengan harga yang wajar;

e. Meneruskan usaha pengadaan lahan perumahan bagi anggota dan selanjutnya akan ditingkatkan ke usaha pembangunan perumahan pada lahan yang terjual tersebut;

f. Membagun usaha pendidikan dan pelatihan bagi koperasi dan UKMK Sumatera Utara yang masih belum mapan dalam hal manajemen usaha dan akuntansi, serta memediasi pencairan sumber dana sebagai pengembangan usahanya.

g. Memanfaatkan peluang-peluang yang ada yang memungkinkan pembukaan usaha-usaha baru yang dapat memberi manfaat kepada anggota, mahasiswa dan masyarakat yang saling menguntungkan.

4.1.5.3. Bidang Keuangan

(63)

63 b. Menurun tarif jasa Simpanan Sukarela Berjasa dari 1,4%/bulan

menjadi 1,15%/bulan, terhitung sejak bulan Januari 2011;

c. Menaikkan tarif jasa Program Tabungan Anggota (PTA) dari 7% per tahun menjadi 9% per tahun sejak bulan Januari 2011;

d. Menurunkan tarif jasa pinjaman USP bagi anggota dari 1,9%/bulan menjadi 1,65%/bulan terhitung sejak pinjaman bulan Februari 2011 yang akan dipotongkan bulan Maret 2011. Tarif ini diberlakukan hanya terhadap pinjaman yang dicairkan pada bulan Februari 2011, terhadap pinjaman bulan Desember 2010 ke atas tetap diberlakukan tarif yang lama;

e. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya atau BUMN yang menyediakan dana untuk dipinjamkan dengan tarif jasa pinjaman yang bersaing.

4.1.5.4. Bidang Pendidikan

a. Melakukan pelatihan perkoperasian kepada anggota baru;

b. Melakukan pelatihan terhadap pengurus dan karyawan untuk keterampilan manjemen koperasi guna meningkatkan profesionalisme pengelolaan maupun kinerjanya;

c. Membangun sarana dan prasarana Pendidikan & Pelatihan guna mendukung program unit usaha di bidang Klinik Bisnis Bagi Koperasi & UKMK (KBKU) KPRI – UNIMED;

(64)

64 e. Melaksanakan studi banding ke koperasi atau lembaga lain yang

mempunyai kualifikasi usaha yang lebih baik.

4.1.5.5. Lain-lain

a. Memberikan bantuan beasiswa kepada anak anggota golongan I dan II, yang mempunyai prestasi tinggi, jika kuota yang disediakan ternyata belum terpenuhi oleh dari anak-anak anggota yang bergolongan I dan II, maka sisanya akan diberikan kepada anak-anak berprestasi dari anggota yang bergolongan III yang mempunyai perekonomian kurang mampu. Kuota beasiswa yang akan direncakanan untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut:

10 orang tingkat Sekolah Dasar @ Rp. 70.000 10 orang tingkat SLTP @ Rp. 85.000 5 orang tingkat SLTA @ Rp. 110.000 5 orang tingkat Perguruan Tinggi @ Rp. 150.000

Program beasiswa ini telah dilaksanakan sejak tahun 1991. b. Melanjutkan pemberian dana sosial bagi anggota :

Uraian KPRI UNIMED PKPRI Medan

Pensiun 250,000 150,000

Berhenti dengan hormat

150,000

-

Pindah

150,000

-

(65)

65 Istri/Suami/Anak Meninggal

350,000

150,000

c. Melanjutkan program pemberian THR/THN bagi anggota yang sumber dananya 80% dari SHU Dana Cadangan tahun 2010 dan jika ternyata belum mencukupi sisanya dibiayakan dari operasional tahun buku 2011. Anggota yang berhak menerima THR/THN adalah anggota yang telah menyetorkan simpanan pokok dan simpanan wajib untuk masa minimal 6 bulan, nominal THR/THN tahun 2011 sebesar Rp. 175.000,-/anggota;

d. Melanjutkan program pinjaman khusus menghadapi lebaran dan natal/tahun baru bagi yang membutuhkan.

4.1.6. Kebijaksanaan Akuntansi

Kebijaksanaan akuntansi penting yang dianut Koperasi Pegawai Negeri Universitas Negeri Medan adalah sebagai berikut:

4.1.6.1. Pendapatan

(66)

66

4.1.6.2. Beban

Beban operasi dan beban administrasi dan umum diakui secara cash basis, yaitu berarti transaksi pengeluaran atau beban akan dicatat

hanya apabila transaksi dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Sama seperti kebijakan akuntansi mengenai pendapatan, apabila terjadi transaksi pengeluaran atau beban dengan cara kredit, maka hal tersebut belum diakui sebagai pengeluaran atau beban. Transaksi pengeluaran atau beban akan diakui apabila transaksi kredit tersebut sudah dilunasi dengan uang tunai.

4.1.6.3. Piutang

Piutang dicatat dengan nilai bersih dan kebijakan penyisihan terhadap piutang belum dilakukan karena piutang tersebut masih tergolong lancar.

Hal seperti ini dinamakan metode langsung, yang berarti tidak dilakukan penyisihan terhadap piutang. Kebijakan ini dilakukan karena transaksi perusahaan dinilai relative kecil, dan juga dilakukan karena transaksi dilakukan antar sesama anggota, yang berarti juga pemilik perusahaan. Selain itu juga karena perusahaan menggunakan asas kekeluargaan yang sudah diterapkan sebagai asas koperasi.

4.1.6.3. Aktiva Tetap dan Penyusutannya

(67)

67 presentase penyusutannya setiap tahun untuk inventaris adalah sebesar 12,5%-25%, dan bangunan permanen 5%

Metode ini digunakan untuk menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva.

4.1.6.4. Lain-lain

Sisa Hasil Usaha, yaitu pendapatan perusahaan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dipotong dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi;

2. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota koperasi.

Bagian dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi dipergunakan sebagai berikut:

a. 25% untuk cadangan;

b. 25% untuk anggota menurut perbandingan jasanya; c. 20% untuk anggota menurut perbandingan jasanya; d. 10% untuk dana pengurus/pengawas;

e. 5% untuk dana kesejahteraan pegawai/karyawan; f. 5% untuk dana pendidikan koperasi;

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Current Ratio dan Receivable Turnover Terhadap Kinerja Keuangan Pada Koperasi Pegawai Negeri Se-Kota Medan.. Populasi dalam

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan akuntansi perkoperasian, kewajaran penyajian laporan keuangan, serta efetivitas laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Republik

BAB IV: Bab ini merupakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap laporan keuangan koperasi pada Koperasi Sawit (KOPSA) Mekar Jaya yang mencakup

Laporan keuangan koperasi merupakan suatu laporan mengenai pertanggungjawaban kegiatan usaha kepada pihak luar yang mempunyai hubungan dengan koperasi baik sebagai

menggambarkan posisi keuangan koperasi pada waktu tertentu yang terdiri dari unsur aktiva, kewajiban dan ekuitas. Laporan perhitungan hasil usaha harus memuat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan Koperasi Serba Usaha Beringin Jaya Stabat, menganalisa jumlah karyawan pembukuan dan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan akuntansi perkoperasian, kewajaran penyajian laporan keuangan, serta efetivitas laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Republik

Kegiatan PKL ini dilakukan sesuai hari kerja yang berlaku pada Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia Depnaker “Pelita” (KPN RI Depnaker “Pelita”) Jakarta Selatan yaitu Senin